transmigrasi

12
TRANSMIGRASI Ayunning Tieas Marwan Wahyudin

Upload: maru

Post on 28-Jun-2015

664 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Transmigrasi

TRANSMIGRASIAyunning Tieas

Marwan Wahyudin

Page 2: Transmigrasi

PENGERTIAN TRANSMIGRASI Pengertian transmigrasi (bahasa Latin) yaitu trans

yang berarti seberang, dan migrare yang berarti pindah.

Menurut Heeren (1979), “transmigrasi ialah perpindahan, dalam hal ini memindahkan orang dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya dalam batas Negara dalam rangka kebijaksanaan nasional untuk tercapainya penyebaran penduduk yang lebih seimbang”.

Menurut UU Nomor 2 tahun 1972 transmigrasi adalah perpindahan penduduk atau perpindahan dari suatu daerah untuk menetap ke daerah lain, yang ditetapkan di dalam wilayah RI guna kepentingan pembangunan Negara atau atas alasan yang dipandang perlu oleh pemerintah.

Page 3: Transmigrasi

TUJUAN TRANSMIGRASI

Tujuan utama dari transmigrasi adalah menyebarkan penduduk dan mengurangi tekanan penduduk.

Tujuan lain dari transmigrasi adalah mengurangi tingkat pengangguran, membantu pembangunan regional, pembangunan pertanian, penyediaan hidup yang lebih baik, membantu integrasi dan keamanan nasional.

Page 4: Transmigrasi

HAMBATAN PELAKSANAAN TRANSMIGRASI

Migran cenderung untuk terikat dengan daerah asal karena adanya kekuatan sentripetal daerah yang kuat sehingga mereka sering bersifat penduduk bilokal.

Berkembangnya sektor ekonomi informal seperti pedagang kaki lima, penjual koran, home industri dan lain-lain sebagai alternatif menanggulangi pengangguran secara mandiri.

Proses Administrasi yang merepotkan serta banyak proses yang mengalami kendala.

Batas usia tertinggi transmigran.

Page 5: Transmigrasi

PERKEMBANGAN TRANSMIGRASINO WAKTU PENEMPATAN JUMLAH UPTJUMLAH PENEMPATAN

KK JIWA

1 Penempatan Era Kolonisasi 62 60,155 232,802

2 Penempatan Prapelita Tahun 1950 s/d 1968 176 98,631 394,524

3 Penempatan Masa Pelita I 139 40,906 163,624

4 Penempatan Masa Pelita II 139 82,959 366,429

5 Penempatan Masa Pelita III 767 337,761 1,346,890

6 Penempatan Masa Pelita IV 2,002 750,150 2,256,255

7 Penempatan Masa Pelita V 750 265,259 1,175,072

8 Penempatan Masa Pelita VI 1,109 350,064 1,400,256

9 Penempatan Tahun 2000 s/d 2004 246 87,571 354,272

10 Penempatan Tahun 2005 45 4,615 17,752

11 Penempatan Tahun 2006 145 10,297 38,665

12 Penempatan Tahun 2007 92 8,557 35,487

13 Penempatan Tahun 2008 93 9,584 36,385

14 Penempatan Tahun 2009 45 8,800 32,758

15 Penempatan Tahun 2010 12 637 2,387

Jumlah 5,822 2,115,946 7,853,558

Tabel 2.1.1PENEMPATAN TRANSMIGRASI DARI ERA KOLONISASI S/D TAHUN 2010

Sumber: Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia, Januari 2011

Page 6: Transmigrasi

Penempatan Era Kolonisasi

Penempatan Prapelita

Tahun 1950 s/d 1968

Penempatan Masa Pelita I

Penempatan Masa Pelita II

Penempatan Masa Pelita III

Penempatan Masa Pelita IV

Penempatan Masa Pelita V

Penempatan Masa Pelita VI

Penempatan Tahun 2000

s/d 2004

Kepala Keluarga

60155 98631 40906 82959 337761 750150 265259 350064 87571

Jiwa Pen-duduk

232802 394524 163624 366429 1346890 2256255 1175072 1400256 354272

250,000

750,000

1,250,000

1,750,000

2,250,000

Grafik Penempatan Transmigrasi dari era Kolonialisasi s/d Tahun 2004

Jum

lah

Jiw

a P

en

du

du

k

Page 7: Transmigrasi

Penempatan Tahun 2005

Penempatan Tahun 2006

Penempatan Tahun 2007

Penempatan Tahun 2008

Penempatan Tahun 2009

Penempatan Tahun 2010

Kepala Keluarga 4615 10297 8557 9584 8800 637

Jiwa Penduduk 17752 38665 35487 36385 32758 2387

2,500

7,500

12,500

17,500

22,500

27,500

32,500

37,500

42,500

Grafik Penempatan Transmigrasi dari Tahun 2005 s/d Tahun 2010

Jum

lah

Jiw

a P

en

du

du

k

Page 8: Transmigrasi

NO PROPINSI

REALISASI

TPST P A

JUMLAH TPA

TOTAL TPA+TPSLAMPUNG DKI BANTEN JAWA

BARATJAWA

TENGAH D I Y JAWA TIMUR BALI NTB NTT

1 N. Aceh Darussalam - - - - - - - - - - - - -2 Sumatera Utara - - - - - - - - - - - - -3 Sumatera Barat - - - - - - - - - - - - -4 Riau - - - - - - - - - - - - -5 Jambi - - - - - - - - - - - - -6 Sumatera Selatan 100 - 25 - - - 75 15 - - - 115 2157 Bengkulu 200 - - - - - - - - - - - 2008 Lampung - - - - - - - - - - - - -9 Bangka Belitung - - - - - - - - - - - - -10 Kepulauan Riau - - - - - - - - - - - - -11 Kalimantan Barat 450 - - - - 25 50 - - - - 75 52512 Kalimantan Tengah 35 15 - - - 50 25 - - - - 90 12513 Kalimantan Selatan 32 - - - - - - - - - - - 3214 Kalimantan Timur - 25 - - 12 60 25 50 - - - 172 17215 Sulawesi Utara - - - - - - - - - - - - -16 Gorontalo 125 - - 25 50 - - 50 - - - 125 25017 Sulawesi Tengah - - - - - - - 35 - - - 35 3518 Sulawesi Selatan 75 - - - 25 - - - 35 - - 60 13519 Sulawesi Tenggara 111 - - - - - - 72 50 - - 122 23320 Sulawesi Barat - - - - - - - - - - - - -

21 Nusa Tenggara Barat 250 - - - - - - - - 150 - 150 400

22 Nusa Tenggara Timur 200 - - - - - - - - - - - 20023 Maluku - - - - - - - - - - - - -24 Maluku Utara - - - - - - - - - - - - -25 P a p u a 156 - - - - - - - - - - - 15626 Papua Barat - - - - - - - - - - - - -

JUMLAH 1,734 40 25 25 87 135 175 222 85 150 - 944 2,678

Tabel 2.1.2Perpindahan Dan Penempatan Transmigran Berdasarkan Daerah Asal Dan Daerah Penempatan Tahun 2010

Posisi : Desember 2010

Sumber : Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Januari 2010

Page 9: Transmigrasi

MANFAAT TRANSMIGRASI

Meratakan kepadatan penduduk.

Meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat.

Merangsang pembangunan di daerah baru.

Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pembauran antarsuku bangsa.

Page 10: Transmigrasi

KENDALA SOSIAL DALAM TRANSMIGRASI

Berkurangnya areal hutan untuk lahan permukiman.

Terganggunya habitat hewan liar di daerah tujuan transmigrasi.

Pada beberapa kasus, pelaksanaan transmigrasi terkadang menimbulkan kecemburuan sosial antara penduduk asli dengan para pendatang.

Page 11: Transmigrasi

ANTISIPASI DALAM MENGAHADAPI KENDALA TRANSMIGRASI

Merealisasikan pemerataan pembangunan antardaerah, sehingga kesenjangan pembangunan dapat dikurangi.

Melaksanakan program-program pembangunan desa, seperti pelaksanaan IDT (Inpres Desa Tertinggal) dan program Bangga Suka Desa, sehingga dapat lebih mengoptimalkan pembangunan desa.

Meningkatkan hasil-hasil pertanian melalui intensifikasi pertanian ataupun ekstensifikasi pertanian.

Merangsang kegiatan industri di pinggiran kota atau dekat dengan kawasan pedesaan, sehingga dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Melakukan kebijakan “kota tertutup”, yaitu larangan bagi penduduk (khususnya penduduk pendatang) yang tidak memiliki KTP atau pekerjaan tetap untuk tinggal di kota yang dituju.

Melaksanakan pembangunan terpadu antardaerah dalam satu kawasan, misalnya antara Jakarta dengan Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor sehingga pusat pertumbuhan tidak hanya memusat di Jakarta.

Page 12: Transmigrasi

SEKIAN DAN TERIMA KASIH