translate jurnal yohana
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
1/18
JOURNAL READINGILMU KESEHATAN MATA
HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SISTEMIK, MEROKOK
DAN PEMAKAIAN LENSA KONTAK DENGAN DERAJAT
KEPARAHAN MATA KERING
Pembimbing:dr. Irm P!rib", S#. M
Pen$"!"n:Y%&n N'(i )**+.*.*.*-*
BAG ILMU KESEHATAN MATA/AKULTAS KEDOKTERAN
RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT DR. RAMELAN
SURABAYA
)*-0
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
2/18
ABSTRAK
Tujuan: Penyakit sistemik, merokok, operasi mata dan pemakaian lensa
kontak memiliki hubungan dengan kejadian mata kering, namun
tidak diketahui apakah faktor-faktor tersebut berhubungan
dengan derajat keparahan mata kering yang terjadi. penelitian
cross sectional dilakukan mengenai efek kondisi sitemik dan
mata khususnya terhadap derajat keparahan mata kering di
pasien di Asia.
Metode: Pengambilan sampel dilakukan terhadap pasien baru di klinik
mata kering. Riayat medis, gejala mata kering dan assessment
klinis di kelompokkan, distandarisasi dan dianalisa.
!asil: "ari #$% pasien &'#( laki-laki), rata-rata * +." usia #.% * $.$
tahun, '# pasien memiliki riayat rheumatoid artritis, % pasien
memiliki riayat diabetes melitus, $ pasien memiliki riayat
penyakit thyroid dan pasien adalah perokok, ' dan $
pasien pernah menjalani operasi A+/0 dan operasi katarak, 1%
pasien adalah pemakai lensa kontak. 2ang pernah didiagnosa
rheumatoid artritis dihubungkan pearnaan fluoresin korna
superioryang lebih parah. &3R 4 $$.', 1#( 5/ .6(-'7.).
0esimpulan: +ecara umum, terkecuali rheumatoid artritis, tidak ada hubungan
antara derajat keparahan mata kering dengan penyakit sistemik,
merokok, operasi mata sebelumnya dan pemakaian lensa
kontak. Pasien mata kering dengan rheumatoid artritis
cenderung mengalami kerusakan permukaan mata di kornea
superior yang lebih parah.
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
3/18
PENDAHULUAN
Penyakit mata kering definisinya ialah permukaan okuli yang kering
dan tidak nyaman berhubungan dengan lapisan robek yang abnormal akibat
produksi air mata yang kurang atau robekan e8aporasi yang berlebihan.
kerusakan permukaan okuli dan gangguan 8isual yang berhubungan dengan
mata kering adalah hal yang biasa, Penyakit mata kering merupakan masalah
yang signifikan mempengaruhi jutaan orang di dunia dengan angka
pre8alensi #-#( dari populasi keseluruhan.
Meibomian gland dysfunction (MGD) ialah kondisi penting yang
berhubungan dengan mata kering. Tanda dan gejala M9" yang mirip dengan
penyakit mata kering dan mata kering e8aporatif, sehingga sulit membedakan
faktor resiko secara medis yang spesifik merupakan M9" atau merupakan
penyakit mata kering.
anyak penderita mata kering ialah orang tua yang disertai adanya
kondisi penyakit medis lain. Penyakit mata kering dan M9" bisa jadi adalah
akibat dari kondisi penyakit sistemik. dan riayat pernah menjalani operasi
mata seperti A+/0. faktor resiko sistemik untuk mata kering temasuk auto
imun dan penyakait inflamasi. Pada sindroma +jogren;s contohnya, kelenjar
air mata diserang oleh limfosit dan secara bertahap kehilangan fungsinya.
Rheumatoid artritis, penyakit sistemik lainnya dapat menyebabkan sindroma
sjogren;s sekunder. "iabetes melitus dapat mempengaruhi saraf kornea
sehingga menyebabkan respon hiposekresi kelenjar air mata.
Penyakit mata kering akibat A+/0 merupakan hal yang ajar dengan
#( dari pasien mengalami mata yang kering secara menetap sampai
dengan 6 bulan setelah operasi. 3perasi lainnya ialah operasi katarak. /nsisi
saat operasi katarak dapat menyebabkan kerusakan saraf kornea sehingga
mengurangi sensasi kornea.
elum ada laporan mengenai apakah kondisi penyakit sistemik atau
kondisi okuli berhubungan dengan gejala yang sudah disebutkan atau tanda
klinis mata kering atau M9" pada pasien mata kering. !al ini seusai karena
derajat keparahan mata kering sangat luas dan metode terapinya sangat
berbeda pada penyakit mata kering ringan dan berat.
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
4/18
+tudi saat ini ialah studi cross sectional yang menggunakan data klinis
yang dikumpulkan secara prospektif dari grup pasien dengan penyakit mata
kering yang diterapi di klinik mata. Tujuan dari studi ini ialah untuk
menge8aluasi gejala dan tanda pada pasien penyakit mata kering< M9"
untuk mengidentifikasi kemungkinan hubungan antara adanya kondisi mata
dan kondisi sistemik dengan derajat keparahan penyakit mata kering.
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
5/18
METODE PENELITIAN
P!ien
Pengambilan sampel secara prospektif dari pasien di klinik mata kering
di +ingapore =ational >ye 5enter dilakukan antara bulan agustus '%%6
sampai dengan oktober '%$%. sejumlah #$% pasien baru yang berobat ke
klinik terlibat dalam studi ini.
Protokol studi merupakan bagian yang rutin, perpanjangan tangan dari
audit klinik jangka panjang dan disetujui oleh /nstitutional Re8ie oard of the
+ingapore >ye Research. +emua prosedur studi mematuhi aturan deklarasi
helsinki mengenai penelitian terhadap manusia. 0arena semua prosedur yang
dilakukan adalah esensial untuk standar peraatan klinik terhadap semua
pasien, persetujuan tertulis tidak diperlukan. Pasien diinformasikan mengenai
kebijakan rumah sakit dan identitas pasien tidak dipublikasikan.
Pasien dengan gejala mata kering dan paling tidak satu temuan
abnormaldari pemeriksaan objektif klinis &schirmer;s test tanpa anestesi ? $%
mm dalam # menit, tear break up time &T@T) ? $% detik, atau fluorescent
corneal stain ytang signifikan saat die8aluasi oleh klinisi) dirujuk ke peneliti
dan direkrut saat kunjungan.
Peng"m#"(n d'
9ejala mata kering, permukaan oculi dikelompokkan dan dianalisa.
Pasien ditanyai mengenai riayat yang berhubungan dengan mata kering
seperti kebiasaan merokok, pemakai lensa kontak, riayat operasi mata
sebelumnya, diagnosa RA, riayat "M dan penyakit tiroid. 0ebiasaan
merokok maksudnya ialah perokok aktif dalam $ tahun terakhir, disebut
pemakai lensa kontak bila kebiasaan memakai dalam $ bulan terakhir.
A!!e!!men' 1(ini!
Assessment terhadap gejala mata kering diberikan oleh pemeriksa
yang ahli menggunakan dari pertanyaan yang dijelaskan sebelumnya.
Pasien diberi pertanyaan sebagai berikut: BApakah anda sensitif terhadap
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
6/18
sinar yang terang dalam $ bulan iniCB BApakah dalam sebulan ini mata anda
mengalamsi perasaan seperti berpasirCB dan BApakah dalam sebulan terakhir
mengalami gangguan penglihatan berupa mata kaburCB jaaban diberikan
kode menjadi % &tidak pernah), $ &kadang-kadang), ' &$ kali dalam seminggu),
&beberapa kali dalam seminggu), &paling tidak sekali sehari).
Pemeriksaan klinis dilakukan oleh seorang dokter spesialis mata untuk
menghindari ketidaksesuaian. Pemeriksaan klinis yang dilakukan ialah
+chirmer;s test &tanpa anestesi), T@T, tes fluorescent dan e8aluasi kelenjar
meibom. @ntuk T@T dan e8aluasi stain kornea dengan menggunakan
fluorescent strip, yang telah dilembabkan dengan sodium chloride, T@T
diukur dengan stopatch ditentukan dari sejak aktu diambil &dalam detik)
sejak noda hitam pertama yang muncul pada kornea saat mata terbuka. Tes
fluorescent kornea dinilai berdasar pemeriksaan fluorescent kornea
sebelumnya. 0ornea dibagi menjadi # Dona e8aluasi - superior, inferior, nasal,
termporal, dan central. Eumlah titik fluorescent di setiap Dona dicatatF jumlah
yang lebih besar terlihat dari skor yang lebih tinggi &dari %-#). satu poin ekstra
diberikan pada derajat dimana terdapat filamen di dalam Dona dan poin lagi
bila ada bercak fluorescent yang saling berhubungan.
Anteriorisasi garis MarG;s &mucocutaneous junction) relatif terhadap
kelenjar meibom &grading oleh 2amaguchi) pada batas mata diassess sama
seperti laporan sebelumnya di temporal dan nasal sebagian dari setiap garis
batas mata. =ilai skor yang lebih tinggi mengindikasikan M9" yang lebih
parah.
An(i! S''i!'i1
Analisa statistic dilakukan dengan menggunakan +P++ 8ersi $7. @ntuk
menjaga keindependenan dari poin data, hanya poin data yang diperoleh dari
mata kanan yang digunakan dalam analisis. @sia dan distribusi jenis kelamin
die8aluasi menggunakan tes Hhi-+Iuare maupun Mann-Jhitney @. "imana
jumlah kolomnya K7, dan sebagai gantinya digunakan tes probabilitas Lisher.
Adanya penyakit sistemik, merokok, operasi mata, dan pemakaian
kontak lensa telah dianalisa sebagai 8ariable bebas dimana hasil pengukuran
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
7/18
&tes penyakit mata kering) sebagai 8ariable terikatnya. Hariabel hasil seperti
T@T dibandingkan dengan grup dikotomis & seperti perokok dan non
perokok) menggunakan tes Mann-Jhitney sejak data tidak didistribusikan
normal.
0orelasi analisis +pearman pertama kali digunakan untuk menentukan
korelasi antara keparahan tanda klinis dan simptomp dengan usia.
Pengukuran 8ariable terikat dikotomisasi diatas atau dibaah rata-rata nilai
8ariable analisa regresi dari $ sampai $%.
+emenjak tes statistic multiple dilakukan pada studi ini, signifikansi
le8el statistic (p < %.%#) untuk analisis ini menggunakan koreksi onferroni.
"imana analisis untuk mengetahui hubungan antara gejala dan bermacam
kondisi digunakan nilai signifikansi p K4 %.%%'. @ntuk analisis tanda klinis dan
berbagai kondisi, dengan onferroni menunjukkan nilai p = %.%%%6, namun
pada +P++ hanya dapat memberikan nilai signifikansi maksimal tiga angka
decimal, nilai ini berkisar dip K %.%%$.
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
8/18
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
9/18
HASIL
"emografik pasien
Rata-rata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
10/18
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
11/18
PEMBAHASAN
Penelitian ini meneliti hubungan antara penyakit mata dan penyakit
sistemik dengan derajat keparahan mata kering pada pasien Asia. +emenjak
pasien penyakit mata kering muncul dengan lebih dari satu faktor
predisposisi, kami menggunakan analisis multi8ariate yaitu mengatur usia,
jenis kelamin, dan factor predisposisi lainnya. +etelah dilakukan pengaturan,
kami menemukan baha RA berkaitan dengan tanda-tanda adanya
keparahan mata kering yang selama ini belum pernah dilaporkan
sebelumnya. Penilitian ini tidak melibatkan subjek yang memiliki kondisi
normal, karena focus dari studi ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
keparahan mata kering dengan penyakit sistemik atau kondisi okuli tertentu.
Pertama-tama kami menganalisa keparahan dari tiap bentuk klinis
yang berhubungan dengan usia dan ternyata banyak tanda klinis ditemukan
seiring dengan bertambahnya usia. @sia yang seperti kita ketahui merupakan
factor resiko dari penyakit mata kering ternyata hasilnya tidak begitu jauh
berbeda dengan jumlah tanda klinis keparahan penyakit mata kering yang
ditemukan pada pasien yang lebih muda usianya.
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
12/18
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
13/18
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
14/18
R&e"m'%id r'&ri'i!
Rheumatoid arthritis merupakan penyakit sistemik autoimun kronis
yang menyerang persendian dan jaringan sekitarnya. @mumnya organ lain
juga ikut diserang oleh proses radang termasuk organ mata. Meskipun RA
merupakan factor resiko terjadinya penyakit mata kering, hal tersebut belumada laporannya. +alah satu studi terdahulu menemukan hasil tes +chirmerNs
dan T@Ts ternyata lebih rendah pada pasien dengan RA namun penulis
tidak melaporkan tentang hubungannya dengan pearnaan kornea. +ejauh
yang penulis amati, tidak ada literature sebelumnya yang menjelaskan
tentang odds ratio dari RA dan penyakit mata kering pada epidemiological
yang terkontrol. erdasarkan suatu studi klinik, ''( pasien anita dengan
penyakit mata kering dan '( pasien laki-laki dengan mata kering memiliki
penyakit RA namun tidak diketahui apakah kondisi RA tersebut memperparah
gejala dari penyakit mata kering,
Pada studi kali ini, pearnaan kornea menunjukan hasil yang lebih
buruk pada pasien dengan RA, secara signifikan jumlahnya lebih banyak
dibandingkan dengan pasien mata kering tanpa RA. !al ini kemungkinan
diakibatkan oleh jumlah sitokin pro-inflamatori yang berlebihan pada air mata.
Adanya sitokin tersebut kemungkinan dapat merusak sel epitel dibandingkan
menyebabkan kekurangan aIuos. 0ang et al. sebelumnya dilaporkan baha
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
15/18
jumlah sitokin interleukin $7 pada air mata berhubungan dengan tingkat
keparahan dari pearnaan fluoresin kornea, namun tidak spesifik pada
bagian mana. Meskipun sitokin tertentu pada air mata pasien RA tidak
disebutkan, telah dilaporkan baha Sjogrens syndromeF penyakit sistemik
autoimun lainnya yang menyerang mata. +emakin besar tingkat keparahan
dari pearnaan kornea pada pasien mata kering dengan RA dapat berarti
suatu keadaan yang lebih parah atau bahkan tipe mekanisme dari penyakit
mata kering yang berbeda. 0ami meyakini hal tersebut karena pada kornea
superior terletak dan hampir selalu kontak dengan palpebral konjungti8a
bagian atas, sehingga lebih sering terkena sitokin proinflamatory yang
dihasilkan oleh pembuluh darah palpebral. Peningkatan sitokin khususnya
pada area tersebut menyebabkan kerusakan. agaimanapun juga, 8ariasi
regional pada sitokin air mata belum pernah dilaporkan dan studi yang lebih
lanjut dibutuhkan untuk menegakkan hipotesa kami.
Pem1in Len! K%n'1
Menariknya pada studi ini, pemakaian lensa kontak tidak begitu
menyebabkan pemakainya seperti mengalami keluhan mata berpasir.
Pemakai lensa kontak memiliki hasil tes +chirmerNs yang lebih tinggi,
menunjukkan baha yang tidak memakai lensa kontak mengalami penyakit
mata kering yang lebih ringan. Tidak seperti penyakit sistemik, pemakaian
lensa kontak hanyalah gaya hiduo dan perilaku yang dapat dihindari.
aporan yang telah diterbitkan menunjukkan baha pasien yang
menggunakan lensa kontak dengan kandugan air yang lebih tinggi memiliki
resiko penyakit mata kering yang tinggi pula dibandingkan dengan pasien
yang menggunakan lensa kontak dengan kadar air yang lebih rendah. +elain
itu, tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengguna lensa kontak yang
permeable dengan udara dan pengguna lensa kontak hydrogel. Perbedaan
durasi dan jenis lensa kontak tidak die8aluasi pada studi ini karena hanya
sedikit pasien yang menggunakan lensa kontak. +tudi tambahan diperlukan
untuk membuktikan hubungan antara durasi pemakaian lensa kontak atau
jenis lensa kontak dengan tingkat keparahan penyakit mata kering.
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
16/18
Ke1"'n S'"di dn 1e'erb'!n
0ekuatan dari penelitian ini adalah keseragama metode klinis dan
perekrutan sejumlah calon pasien penyakit mata kering yang sesuai.
Parameter klinis dinilai oleh pengamat tunggal dengan cara yang sesuai
standard, seperti pengukuran T@T dengan stopatch. 0ebanyakan pasien
yang memiliki penyakit sistemik didiagnosis oleh rumah sakit umum yang
bermultidisiplin dan berdekatan dengan pusat mata seperti bagian
endokrinologi, sehingga dapat memberikan diagnosis yang dapat diandalkan
berkaitan dengan kondisi sistemik.
+alah satu keterbatasan dari studi ini adalah kami tidak memasukkan
kondisi lainnya yang berkaitan dengan penyakit mata kering. Termasuk
+jogren syndrome, yang tidak ada dalam jumlah cukup untuk die8aluasi.
+elain itu kami tidak dapat mengkonfirmasi hubungan sebab akibat antara
kondisi medis dengan keadaan mata karena penelitian ini bersifat cross-
sectional. 0eparahan factor resiko, contohnya jumlah rokok, durasi dan tipe
lensa kontak yang digunakan juga tidak die8aluasi pada studi ini.
Penyelidikan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menentukan efek
dari factor-faktor ini pada pasien penyakit mata kering dalam penelitian ini.
"alam penelitian ini, kami tidak memeriksa kemungkinan efek pengobatan
mata kering. !al ini dapat menjadi subjek studi dimasa depan. 0elemahan
lainnya adalah pengukuran tunggal T@T. Rata-rata beberapa pengukuran
dapat meberikan hasil yang lebih akurat. "an juga tidak dilakukan
pengukuran objektif dari ketebalan lapisan lipid atau penyebarannya. !al ini
dapat ditambahkan pada studi yang akan datang.
Perkiraan berdasarkan populasi dengan kemungkinan memiliki RA dan
penyakit mata kering akan berguna. Penelitian lebih lanjut dalam patofisiologi
RA dapat menjelaskan peningkatan keparahan kerusakan permukaan mata
pada penyakit mata kering. Misalnya sitokin yang berbeda atau peningkatan
sitokin pada RA dibandingkan dengan pasien dengan peyakit mata kering
lainnya. Penyelidikan yang lebih lanjut diperlukan untuk menge8aluasi
bagaimana RA mempengaruhi Dona tertentu kornea.
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
17/18
Re(e2n!i 1(ini!
+tudi terkini menghasilkan temuan yang berpengaruh terhadap
manajemen pasien mata kering. 0eparahan bercak fluorescent kornea pada
pasien dengan RA menunjukkan dibutuhkan terapi anti inflamasi yang lebih
intens. 0linisi yang menangani kasus mata kering sebaiknya familiar dengan
tanda dan gejalapenyakit sperti RA agar dapat mendeteksi penyakit sistemik
yang belum ditemukan sebelumnya dan memfasilitasi terapi yang tepat.
0arena populasi studi kebanyakan orang ras china, hasilnya mungkin
tidak dapat diaplikasikan ke populasi dari ras lain.
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata
-
7/25/2019 Translate Jurnal Yohana
18/18
KESIMPULAN
"ari studi ditemukan baha pasien dengan RA mudah terkena
penyakit mata kering, dan cenderung mengalami mata kering derajat yang
parah. Pada manajemen mata kering, sebaiknya dicari apakah ada penyakit
sistemik yang menyertai, dan melakukan diskusi dengan klinis bidng lain
mengenai diagnosis penyakit sistemik dan menjadi salah satu komponen dari
manajemen terapi.
Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata