tinjauan kelengkapan pengisian dokumen rekam medis …

46
TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP BAYI BARU LAHIR BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1.1 (SNARS-1.1) MIRM 13.3 DI RSUP dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Studi Diploma III Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan Oleh : Dewi Ekawati Putri 2017287 PROGRAM STUDI DIPLOMA III REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNUVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA 2020

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

28 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS

RAWAT INAP BAYI BARU LAHIR BERDASARKAN ELEMEN

PENILAIAN STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT

EDISI 1.1 (SNARS-1.1) MIRM 13.3 DI RSUP dr. SOERADJI

TIRTONEGORO KLATEN

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program

Studi Diploma III Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan

Oleh :

Dewi Ekawati Putri

2017287

PROGRAM STUDI DIPLOMA III REKAM MEDIK DAN INFORMASI

KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNUVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA

2020

Page 2: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rekam medis merukapan salah satu bukti tertulis dalam

pelaksanaan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu rekam medis harus

ditulis secara lengkap untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

Kelengkapan pengisian formulir rekam medis oleh tenanga kesehatan akan

memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Kelengkapan

pengisian formulir dapat menjadi infromasi yang berguna bagi pihak

manajemen untuk menunjang akreditasi rumah sakit.

Menurut Permenkes No. 34 Tahun 2017 tentang akreditasi rumah

sakit, setiap rumah sakit wajib terakreditasi. Akreditasi diselenggarakan

secara berkala paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun dilakukan oleh rumah

sakit paling lama setelah beroperasi 2 (dua) tahun sejak memperoleh izin

operasional untuk pertama kali. Dalam standar pelayanan rekam medis

terdapat elemen penilaian mengenai profesional pemberi asuhan (PPA)

yang mengisi rekam medis menulis identitas setelah pencatatan dibuat

yang terdapat pada Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) EDISI 1.1

bab 6 Standar Manajemen Informasi dan Rekam Medik (MIRM) 13.3.

Terdapat proses untuk menjamin bahwa hanya profesional pemberi asuhan

(PPA) yang diberi kewenangan untuk mengisi rekam medis pasien dan

Page 3: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

setiap pengisian ditulis tanggal,jam dan identitas profesional pemberi

asuhan (PPA) berupa nama jelas serta tanda tanggan/paraf.

Di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten belum dilakukan

penelitian tentang kelengkapan pesian dokumen rekam medis rawat inap

bayi baru lahir berdasarkan elemen penilaian Standar Nasional Akreditasi

Rumah Sakit Edisi 1.1 (SNARS-1.1). Maka dari uraian diatas penulis

melakukan penelitian mengenai “Tinjauan Kelengkapan Pengisian

Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Bayi Baru Lahir Berdasarkan Elemen

Penilaian Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1 (SNARS-

1.1) MIRM 13.3 Di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Tinjauan Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam

Medis Rawat Inap Bayi Baru Lahir Berdasarkan Elemen Penilaian Standar

Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1 (SNARS-1.1) MIRM 13.3 Di

RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui kelengkapan pengisian Dokumen Rekam

Medis Rawat Inap Bayi Baru Lahir Berdasarkan Elemen Penilaian

Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1 (SNARS-1.1)

MIRM 13.3 Di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada triwulan

III dan triwuran IV tahun 2019.

Page 4: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

2. Tujuan khusus

a. Meninjau prosedur pengisian dokumen rekam medis rawat inap

bayi baru lahir di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

b. Meninjau kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat

inap bayi baru lahir pada review identifikasi, review pelaporan,

review autentifikasi, dan review pelaporan di RSUP dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten.

c. Meninjau pelaksanaan pengisian dokumen rekam medis rawat

inap bayi baru lahir berdasarkan Elemen Penilaian Standar

Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1 (SNARS-1.1) MIRM

13.3 Di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

Menambah pengalaman dan wawasan ilmu rekam medis mengenai

Tinjauan Kelengkapan Pengisian Dokumen Rekam Medis Rawat Inap

Bayi Baru Lahir Berdasarkan Elemen Penilaian Standar Nasional

Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1 (SNARS-1.1) MIRM 13.3 Di RSUP

dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

2. Bagi universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana

untuk mengukur sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap materi

yang diberikan dengan penerapannya dilapangan.

Page 5: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

3. Bagi rumah sakit

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam

mengambil kebijakan untuk menganalisis kelengkapan pengisian

dokumen rekam medis rawat inap bayi baru lahir berdasarkan Elemen

Penilaian Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1

(SNARS-1.1) MIRM 13.3 Di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

E. Lingkup Penelitian

Lingkup penelitian terdiri dari :

1. Lingkup keilmuan

Lingkup keilmuan dalam bidang ini adalah bidang kesehatan

sub bagian rekam medis dan informasi kesehatan.

2. Lingkup materi

Lingkup materi dalam penilitian ini adalah Quality Assurance

dan SNARS edisi 1.1

3. Lingkup lokasi

Lingkup lokasi penelitian ini adalah pada unit rekam medis di

RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

4. Lingkup metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan retrospectif pengumpulan data yang

digunakan dengan cara observasi dan wawancara.

Page 6: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

5. Lingkup objek

Objek dalam penelitian ini adalah dokumen rekam medis rawat

inap bayi baru lahir di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada

triwulan III dan triwulan IV tahun 2019.

6. Lingkup waktu

Waktu penelitian : Januari 2020 – Mei 2020.

F. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang “Tinjauan Kelengkapan Pengisian Dokumen

Rekam Medis Rawat Inap Bayi Baru Lahir Berdasarkan Elemen Penilaian

Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1 (SNARS-1.1) MIRM

13.3 Di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten” belum pernah dilakukan

oleh penliti lain namun peneliti yang hampir sama pernah dilakukan,

antara lain :

Page 7: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

Tabel 1.1

Keaslian Penelitian

No Judul KTI Peneliti Tempat

Penelitian

Variabel penelitian Metode penelitian

1. Tinjauan

Kelengkapan

Dokumen

Rekam

Medis Pasien

Rawat Inap

Kasus

Gastroenterit

is And Colitis

Of

Unspecified

Origin

Berdasarkan

Elemen

Penilaian

MIRM 13.4

SNARS di

Rumah Sakit

PKU

Muhammadi

yah

Karanganyar

Tahun 2018

Indraswa

ri,adinda

/Universi

tas Duta

Bangsa

Surakarta

/2019

Rumah

Sakit PKU

Muhamma

diyah

Karangany

ar

Dokumen Rekam

Medis Pasien

Rawat Inap Kasus

Gastroenteritis And

Colitis Of

Unspecified Origin,

review identifikasi,

review pelaporan,

review pencatatan,

review

autentifikasi,

presentase

kelengkapan dan

ketidak lengkapan

Dokumen Rekam

Medis Pasien

Rawat Inap Kasus

Gastroenteritis And

Colitis Of

Unspecified Origin

dan Review rekam

medis berdasarkan

elemen penilaian

MIRM 13.4

Jenis penelitian

yang digunakan

yaitu penelitian

deskriptif dengan

menggunkan

pendekatan cross-

sectional. Teknik

pengambilan

sampel dengan

sampel acak

sistematis.

Pengolahan data

dengan collecting,

editing,

klasifikasi,

tabulating, dan

penyajian data.

2 Kelengkapan

Laporan

Operasi

Dalam

Pemenuhan

Bab

Pelayanan

Anestesi Dan

Bedah Untuk

Mendukung

Standar

Akreditasi

2017 di

Rumah Sakit

TK.II

04.05.01 Dr.

Nurelisa

, Winda /

Universit

as

Jenderal

Acmhma

d Yani

Yogyaka

rta/2018

Rumah

Sakit

TK.II

04.05.01

Dr.

Soedjono

Magelang

Kelengkapan

pengisian laporan

operasi pada review

identifikasi, review

pelaporan, review

pencatatan, review

autentifikasi

Jenis penelitian

ini menggunakan

penelitian

deskriptif dengan

pendekatan

kualitatif dan

kuantitatif

pengambilan

sampel dengan

menggunakan

rendom sampling

. alat yang

digunakan

pengumpulan data

menggunakan

pedoman

Page 8: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

No Judul KTI Peneliti Tempat

Penelitian

Variabel penelitian Metode penelitian

. Soedjono

Magelang

wawancara

pedoman

observasi, check

list observasi.

3. Pengaruh

Kelengkapan

Pengisian

Formulir

Informed

Consent

Anastesi

Pasien Rawat

Inap

Terhadap

Pemenuhan

Standar

Nasional

Akreditasi

Rumah Sakit

(SNARS-1)

HPK 5.2 Di

Rumah Sakit

UmumPindad

Bandung

Herfiyant

i , Leni

dan

Cahya,

Ratna

/Politekn

ik Piksi

Ganesha

Bandung

/2019

Rumah

Sakit

Umum

Pindad

Bandung

Formulir informed

consent, review

identifikasi, review

pelaporan, review

pencatatan, review

autentifikasi, angka

kelengkapan

pengisian catatan

medis, dan

ketercapaiannya

mutu elemen

penilaian (EP) pada

standar HPK 5.2.

Penelitian yang

dingunakan yaitu

penelitian

kuantitatif dengan

pendekatan

deskriptif .

pengambilan

sampel denan

teknik sampel

purposive. Teknik

pengumpulan data

dengan observasi,

wawancara dan

studi pustaka.

Keterangan :

1. Penelitian (Indraswari,adinda. 2109)

Hasil penelitian diketahui presentase kelengkapan review

identifikasi sebesar 99,7%, kelengkapan review pelaporan sebesar

57%, kelengkapan review autentifikasi sebesar 58%, dan kelengkapan

review pencatatan 53%. Pelaksaan review rekam medis rawat inap

berdasarkan elemen penilaian MIRM 13.4 sesuai dengan intrumen

SNARS Edisi 1 di rumah sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar

Page 9: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

tahun 2018 dari 6 elemen penilaian seluruhnya terpenuhi lengkap dan

1 elemen penilaian terpenuhi sebagian.

Kesimpulan yang diambil adalah tingkat kelengkapan dkumen

rekam medisrawat inap masihrendah sebesar 27,3% dan

ketidaklengkapandkumen rekam medis rawat inap sebesar 72,3%.

Saran untuk manajemen rumah sakit selalu meninggatkan kepada

petugas medis tentang pentingnya pengisian dkumen rekam medis

pada saat acara rapat rutin karena kelengkapan pengisian dkumen

menjadi salah satu penunjang dalam program akreditasi.

2. Penelitian (Nurelisa ,Winda.2018)

Berdasakan hasil analisis terdapat 88 formulir laporan operasi

hasil presentase kelengkapan tertinggi pada item diagnosis pasca

operasi mencapai 98% dan kelengkapan terendah pada item ada dan

tidak adanya komplikasi mencapai 26%.

3. Penelitian (Herfiyanti,Leni dan Cahya,Ratna.2019)

Hasil penelitian diperoleh kelengkapan formulir 77% dan tidak

lengkap 23%. Dari penilaian standar akreditasi HPK 5.2, terdapat 1

elemen yang tidak terpenuhi secara lengkap. Berdasarkan hasil

pengaruh sebesar 79,9%. Permasalahan yang terjadi diantaranya : (1)

masih ditemukannya informed consent anestesi yang belum terisi

lengkap (2) pada bagian isi informasi dan tanda tangan dokter sering

kali diisi setelah selesai dilakukannya tindakan (3) kurangnya

ketelitian dan koordinasi perawat serta dokter petugas dalam

Page 10: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

pengisian. Adapun saran yang diberikan diantaranya : (1) diadakan

sosialisai secara rutin (2) memberikan penghargaan dan sanksi akan

kelengkapan penulisan (3) formulir informed consent dilakukan

sebelum tindakan agar semua item terisi lengkap (4) setiap meja kerja

dilampirkan dan ditempelkan keharusan pengisian formulir informed

consent anestesi sesuai dengan SOP (5) menerapkan semua susunan

daftar pengobatan /tindakan/ prosedur yang memerlukan persetujuan

khusus untuk memenuhi elemen penilaian.

G. Sitematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pemahaman proposal tugas akhir ini,

maka disusun menjadi sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan tentang latar belakang penilitian,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bagian ini dijelaskan tentang pengertian rekam medis,

tujuan rekam medis, kegunaan rekam medis,formulir rekam

medis rawat inap, isi rekam medis, unit rawat inap , quality

assurance ,analisis kuantitatif, dan Standar Akreditasi Rumah

Sakit Edisi 1.1 (SNARS-1.1) Edisi 1, dan MIRM 13.3.

BAB III : METODE PENELITIAN

Page 11: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

Pada bab III ini dijelaskan jenis dan rancangan penelitian,

identifikasi variabel, definisi operasional, populasi dan sampel,

intrumen penelitian, cara pengumpulan data, pengolahan data,

dan analisis data.

Page 12: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Menurut Depkes RI (2006 : 11) rekam medis diartikan sebagai

keterangan tentang catatan kesehatan pasien baik yang tertulis maupun

yang terekam tentang identitas, anamnesa, pemeriksaan fisik,

laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis

yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik di rawat inap,

rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.

Rekam medis berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.269 Tahun

2008 tentang berkas pasien yang berisikan catatan dan dokumen

tentang pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain

yang diberikan kepada pasien.

2. Tujuan rekam medis

Menurut Depkes RI (2006 : 13), tujuan rekam medis adalah

menunjang dan meningkatkan terciptanya tertib administrasi dalam

rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

3. Kegunaan rekam medis

Menurut Depkes RI (2006 : 13), kegunaan rekam medis dapat

dilihat dari beberapa aspek antara lain :

Page 13: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

a. Aspek Administrasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administratif

karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan

tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam

mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

b. Aspek Medis

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena

catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan

pengobatan atau perawatan yang diberikan kepada seorang pasien

dan dalam rangka mempertahankan serta meningkatkan mutu

pelayanan melalui kegiatan audit medis, manajemen risiko klinis

serta keamanan dan keselamatan pasien dan kendali biaya.

c. Aspek Hukum

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena

isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas

keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta

penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.

d. Aspek Keuangan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena

isinya mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan

sebagai aspek keuangan.

Page 14: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

e. Aspek Penelitian

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian,

karena isinya menyangkut data atau informasi yang dapat di

pergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan di bidang kesehatan.

f. Aspek Pendidikan

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan,

karena isinya menyangkut data atau informasi tentang

perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang

diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat dipergunakan

sebagai bahan atau referensi sesuai profesi pemakai.

g. Aspek Dokumentasi

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi,

karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus

didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban

dan laporan rumah sakit.

B. Formulir Rekam Medis Rawat Inap

1. Formulir rekam medis rawat inap

Berdasarkan Permenkes No 269 tahun 2008 pasal 3 isi rekam

medis untuk pasien rawat inap dan perawatan satu hari sekurang-

kurangnya memuat :

Page 15: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

a. Identitas pasien

b. Tanggal dan waktu

c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan

riwayat penyakit.

d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik.

e. Diagnosis.

f. Rencana penatalaksanaan.

g. Pengobatan dan atau tindakan.

h. Persetujuan tindakan bila diperlukan.

i. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan.

j. Ringkasan pulang.

k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga

kesehatan tertentuyang memberi pelayanan kesehatan.

l. Pelayanan lain yang dilakukan oleh tenaga kesehatan tertentu.

m. Untuk pasien kasusu gigi dilengkapai denga odontogram klinik.

2. Unit rawat inap

Menurut Sudra (2017 : 3.73) Unit Rawat Inap (URI) merupakan

salah satu bagian pelayanan klinis yang melayani pasien karena

keadaannya harus dirawat selama satu hari atau lebih. Dalam

perawatan tersebut dapat terjadi beberapa kemungkinan yaitu :

a. Harus dilakukan tindakan operasi sehingga pasien harus dirujuk ke

kamar bedah.

Page 16: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

b. Harus ditolong persalinan sehingga harus dirujuk ke kamar

bersalin.

c. Harus dilakukan pengawasan intensif sehingga harus dirujuk dan

dirawat di kamar intensif.

d. Tergantung jenis perawatannya, pengawasan umun di Intensif Care

Unit (ICU), pengawasan jantung ke Intensif Coronary Care Unit

(ICCU), pengawasan pada bayi baru lahir ke Neonatal Care Unit

(NICU) atau Perinatal Intensif Care Unit (PICU).

Formulir yang digunakan di unit rawat inap (Sudra, 2017: 3.73) yaitu :

a. Ringkasan riwayat masuk dan keluar

b. Formulir perjalanan penyakit,instruksi,tindakan dan terapi

c. Daftar pengobatan atau lembar catatan pemberian obat

d. Grafik S, N, T (observasi)

e. Permintaan pemeriksaan penunjang dan hasil pemeriksaan

penunjang

f. Resume keluar

g. Formulir spesialis sesuai jenis spesialisasinya

h. Keseimbangan cairan

i. Laporan anestesi

j. Laporan operasi

k. Laporan persalinan dan identitas bayi

l. Laporan identufikasi bayi baru lahir

m. Konsultasi

Page 17: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

n. Informed consent

o. Salinan resep

p. Sebab kematian

q. Surat pulang paksa

r. Formulir asuhan keperawatan

s. Formulir rawat inap khusus lainnya sesuai dengan kasus penyakit

yang diderita pasien

t. Formulir RL_2.1 untuk laporan morbiditas individual pasien umum

u. Formulir RL_2.2 untuk laporan morbiditas individual pasien

obstetri

v. Formulir RL_2.3 untuk laporan morbiditas individual bayi baru

lahir atau bayi mati

C. Quality Assurance dan Analisis Kuantitatif

1. Quality Assurance

Menurut sabarguna (2008 : 2) Quality Assurance adalah suatu

program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematik

memantau dan menilai mutu kewajaran asuhan terhadap pasien.

a. Kepentingan Quality Assurance menurut sabarguna (2008 : 7),

Quality Assurance menjadi penting bagi berbagai pihak dengan

alasannya masing-masing diantaranya sebagai berikut :

Page 18: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

1) Bagi Rumah Sakit

Persaingan antar rumah sakit memerlukan pelayanan

bermutu tinggi agar mampu bertahan, selain itu dibutuhkan

adanya kemajuan teknologi yang canggih, memerlukan

pemilihan yang tepat dan rasional antara mutu pelayanan dan

biaya perawatan.

2) Bagi Pasien

Pasien semakin kritis dan mengerti akan hak, maka ia

ingin pelayanan yang aman dan memuaskan. Kemudian ia

punya hak memilih, maka mutu pelayanan merupakan salah

satu sebab dipilihnya dan rumah sakit dengan mutu terbaik

menjadi pilihannya.

3) Bagi Dokter

Salain standar profesi yang telah ditentukan juga

berhadapan dengan asumsi dan tuntutan hukum yang semakin

gencar, menyebabkan dokter hati-hati dalam menangani pasien

dan tertarik akan mutu pelayanan yang tinggi selain itu

ternyata kesembuhan pasien tidak oleh bat tetapi juga faktor

lain yang terkait.

4) Bagi Pemerintah

Pemerintah berusaha atas standar minimal pelanggaran

maka pemantauan mutu yang baik akan bermanfaat dalam

menjadikan bukti dan memutuskan salah benarnya tindakan.

Page 19: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

2. Pengertian Analisis Kuantitatif

Menurut Sudra (2017 : 6.5) analisis kuantitatif dokumen rekam

medis yaitu telaah atau review bagian tertentu dari isi rekam medis

dengan maksud menemukan kekurangan khusus yang berkaitan

dengan pencatatan rekam medis.

3. Komponen-Komponen Analisis Kuantitatif

a. Review Identifikasikasi

Menurut Sudra (2017 : 6.7) setiap berkas rekam medis wajib

mencantumkan identitas pasien, minimal terdiri dari nama pasien

dan nomer rekam medisnya. Apabila ada lembaran tanpa identitas

harus di review untuk menentukan milik siapa lembaran itu maka

harus dicantumkan identitas pasien pada masing-masing muka dari

formulir tersebut. Hal ini untuk menghindari identitas pasien pada

setiap lembarnya apabila formulir yang asli bolak balik tersebut (di

fotocopy)menjadi tidak bolak-balik. Identitas pasien pada lembar

rekam medisnya dapat pula dilengkapi dengan nama, nomer rekam

medis, tanggal lahir atau umur, jenis kelamin dan alamat lengkap.

Kelengkapan ini disesuaikan dengan kelebihan dan kebutuhan pada

masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan.

b. Review Pelaporan

Menurut Sudra (2017 : 6.7) setiap hal yang didapatkan dari

pasien harus dilaporkan (tercantum) dalam rekam medis. Misalnya

hasil pemerikasaan fisik, pemeriksaan penunjang (laboratorium,

Page 20: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

radiologi, dan sabagainya) juga harus tercantum dalam rekam

medis, demikian juga hasil konsultasi dan pemantauan. Penting

untuk diperhatikan bahwa setiap pencatatan pelaporan ini harus

mencantumkan tanggal dan jamnya.

c. Review Pencatatan

Menurut Sudra (2017 : 6.9) kelengkapan review pencatatan

meliputi tinta yang digunakan selakyaknya warna gelap dan

kontras dengan warna kertas agar jelas dan mudah digandakan

apabila dibutuhkan. Tulisan harus bisa dibaca kembali dengan

selayaknya dan tidak menimbulkan kesulitan atau bias presepsi.

Jika terjadi kesalahan maka untuk memperbaikinya tidak boleh

menyebabkan tulisan yang salah tersebut hilang atau tidak terbaca

lagi. Secara umum dianjurkan untuk mecoret satu kali pada tulisan

yang salah dan menuliskan perbaikannya diatas tulisan yang salah

tersebut dan mencantumkan tanggal serta tanda tanggan yang

memperbaiki tulisian tersebut.

d. Review Autentifikasi

Menurut Sudra (2017 : 6.8) kelengkapan autentifikasi dalam

pengisian rekam medis berlaku setiap prinsip bahwa setiap isinya

harus jelas pertanggungjawabannya. Kejelasan penanggung jawab

ini dicantumkan dengan nama terang (lengkap) dan tanda tangan.

Page 21: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

4. Assembling

Assembling berarti menarik, sedangkan untuk assembling

berkas rekam medis di fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya

sekedar merakit atau mengurutkan halaman satu ke halaman lain sesuai

aturan yang berlaku. Kegiatan assembling termasuk juga meneliti

kelengkapan pengisian berkas rekam medis dan formulir yang harus

ada dalam rekam medis (Budi, 2011 : 73).

Menurut Sudra (2017 : 3.82) assembling merupakan salah satu

bagian dari unit rekam medis yang mempunyai tugas pokok :

a. Merakit kembali DRM rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat

menjadi runtut sesuai dengan kronologi penyakit pasien yang

bersangkutan.

b. Meneliti kelengkapan data yang seharusnya tercatat di dalam

formulir rekam medis sesuai dengan kasus penyakitnya.

c. Meneliti kebenaran pencatatan data rekam medis sesuai dengan

kasus penyakit lainnya.

d. Mengendalikan DRM yang dikembalikan di unit pencatatan data

karena isi tidak lengkap.

e. Mengendalikan penggunaan nomer rekam medis.

f. Mendistribusikan dan mengendalikan penggunaan formulir rekam

medis.

Page 22: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

5. Kelengkapan Dokumen Rekam Medis

Menurut Permenkes RI No 269 tahun 2008 pasal 2 tentang

rekam medis menyatakan bahwa rekam medis harus dibuat secara

tertulis, lengkap dan jelas. Rekam medis yang bermutu salah satunya

dapat dilihat dari kelengkapan isi rekam medis. Kelengkapan tersebut

ditambahkan dengan autentifikasi isi rekam medis seperti nama dokter

yang merawat, tanda tangan dan tanggal pengobatan.

Menurut Sudra (2017 : 6.10) dari hasil pelaksanaan analisis

kuantitatif analisis rekam medis dikelompokkan menjadi 2, yaitu yang

sudah lengkap dan berkas rekam medis yang belum lengkap. Lembar

rekam medis dikatakan lengkap jika seluruh item pada 4 review telah

terisi semua , sedangkan lembar rekam medis dikatakan tidak lengkap

jika terdapat minimal 1 item pada ke 4 review tidak terisi. Jadi DRM

dikatakan lengkap jika 4 review dari seluruh lembar rekam medis terisi

semua, sedangkan DRM dikatakan tidak lengkap jika terdapat minimal

1 item pada 4 review dari lembar rekam medis tidak terisi. Berkas

rekam medis yang sudah lengkap akan diberikan ke bagian coding dan

indexing selanjutnya akan diteruskan kebagian analizing dan reporting

dan akhirnya disimpan di bagian filing.

Berdasarkan rekam medis yang belum lengkap akan dicatat

kekurangan isi DRM pada lembar terpisah rangkap dua, kemudian

akan dihitung dan dicatat berkas rekam medis yang sudah lengkap dan

belum lengkap dengan rumus berikut :

Page 23: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

D. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1.1

1. Standar Akreditasi Rumah Sakit

Menurut Kemenkes RI (2011) menyatakan bahwa akreditasi

rumah sakit merupakan suatu proses dimana suatu lembaga yang

independen melakukan assesment terhadap rumah sakit. Tujuannya

adalah menentukan apakah rumah sakit tersebut sudah memenuhi

standar yang dirancang untuk memperbaiki keselamatan dan mutu

pelayanan. Standar akreditasi berupa suatu persyaratan yang optimal

dan dapat dicapai. Dengan demikian akreditasi diperlukan sebagai cara

efektif untuk mengevaluasi suatu mutu rumah sakit yang sekaligus

berperan sebagai sarana manajemen.

Proses akreditasi dirancang untuk meningkatkan budaya

keselamatan dan budaya kualitas di rumah sakit sehingga senantiasa

berusaha meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan. Melalui proses

akreditasi rumah sakit dapat :

a. Meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa rumah sakit menitik

beratkan sasarannya pada keselamatan pasien dan mutu pelayanan.

Page 24: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

b. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan efisien sehingga staf

merasa puas.

c. Mendengarkan pasien dan keluarga pasien, menghormati hak-hak

pasien,dan melibatkan pasien sebagai mitra dalam proses

pelayanan.

d. Menciptakan budaya mau belajar dari laporan insiden keselamatan

pasien.

e. Membangun kepemimpinan yang mengutamakan kerja sama.

Standar akreditasi rumah sakit ini merupakan upaya kementrian

kesehatan menyediakan suatu perangkat yang mendorong rumah sakit

senantiasa meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan. Dengan

penekanan bahwa akreditasi adalah suatu proses belajar maka rumah

sakit distimulasi melakukan perbaikan yang berkelanjutan.

2. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS)Edisi 1.1 tahun

2019

a. Kelompok Standar Akreditasi Rumah Sakit

Menurut Komisi Akreditasi Rumah Sakit (2019),

mengelompokkan Standar Nasional Akreditasi Rumah sakit

(SNARS) Edisi 1.1 Tahun 2019 ke dalam lima kelompok salah

satunya kelompok yang dinilai sebagai Standar Manajemen Rumah

Sakit, yaitu :

1) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

2) Pencengahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

Page 25: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

3) Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)

4) Menejemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK)

5) Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS)

6) Menejemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)

b. Kebijakan Penentuan Kelulusan Akreditasi

Keputusan akreditasi KARS berdasarkan capaian rumah sakit

terdapat Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1

didasarkan pada keputusan rumah sakit terhadap standar Akreditasi

rumah sakit tidak menerima nilai atau skor sebagai bangian dari

keputusan akreditasi final KARS, rumah sakit tersebut akan

menerima penghargaan status akreditasi sebagai berikut :

1) Tidak lulus akreditasi

2) Akreditasi tingkat dasar

3) Akreditasi tingkat madya

4) Akreditasi tingkat utama

5) Akreditasi tingkat paripurna

c. Setiap elemen penilaian dilengkapai dengan (R),(D),(W),(O),atau

(S) yang berarti sebagai berikut :

1) (R) = Regulasi, yang dimaksud dengan regulasi adalah

dokumen pengatur yang disusun oleh rekam medis yang dapat

berupa kebijakan, prosedur (SOP), pedoman, panduan,

peraturan direktur rumah sakit, keputusan direktur rumah sakit

atau program.

Page 26: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

2) (D) = Dokumen, yang dimaksud dokumen adalah bukti proses

kegiatan atau pelayanan yang dapat berbentuk berkas rekam

medis, laporan, hasil audit dan bukti dokumen pelaksanaan

kegiatan lainnya.

3) (O) = Observasi, yang dimaksud observasi adalah bukti

kegiatan yang didapatkan berdasarkan hasil pengelihatan atau

observasi yang dilakukan oleh surveior.

4) (S) = Simulasi, yang dimaksud dengan simulasi peragaan yang

dilakukan oleh staf rumah sakit yang diminta oleh surveior.

5) (W) = Wawancara, yang dimaksud wawancara adalah

pertanyaan tanya jawab yang dilakukan oleh surverior yang

ditujukan kepada pemilik atau representatis pemilik, direktur

rumah sakit, pimpinan rumah sakit, profesional pemberi asuhan

(PPA), staf klinis, pasien, keluarga pasien, tenaga kontrak dan

lain-lain.

d. Selama survai di lapangan setiap elemen penilaian (EP) pada

standar di nilai sebagai berikut :

1) Skor 10 (terpenuhi lengkap) yaitu bila rumah sakit dapat

memenuhi elemen penilaian tersebut minimal 80%.

2) Skor 5 (terpenuhi sebagian) yaitu bila rumah sakit dapat

memenuhi elemen penilaian tersebut antara 20-79%.

3) Skor 0 (tidak terpenuhi) yaitu bila rumah sakit hanya dapat

memenuhi elemen pnilaian tersebut kurang dari 20%.

Page 27: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

e. Menentukan skor yang tepat

1) Skor “Terpenuhi Lengkap”

Suatu EP dikatakan “terpenuhi lengkap bila jawabannya

adalah “ya” atau “selalu” untuk setiap persyaratan khusus dari

EP tersebut. Hal yang juga menjadi pertimbangan adalah

sebagai berikut:

a) Pengamatan negatif tunggal tidak selalu menghalangi

perolehan skor “terpenuhi lengkap”.

b) Bila capaian 80% atau lebih dari semua observasi atau

pencatatan (contohnya, 8 dari 10) terpenuhi

2) Skor “Terpenuhi Sebagian”

Suatu EP dinilai “terpenuhi sebagian” apabila jawabannya

adalah “biasanya” atau “kadang-kadang” pada persyaratan

khusus dari EP tersebut. Hal yang juga yang menjadi

pertimbangan adalah sebagai berikut:

a) Bila capaian 21% sampai 79% (contohnya, 3 sampai 7 dari

10) pencatatan atau observasi menunjukkan kepatuhan.

b) Temuan EP sebelumnya dinilai “tidak terpenuhi” pada

survei awal atau survei ulang ataupun survei terfokus, dan

temuan dari pengamatan terkini adalah capaian 21 %

sampai 79%.

c) Bukti kepatuhan tidak dapat ditemukan secara konsisten

pada semua bagian atau departemen atau unit dimana

Page 28: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

persyaratan-persyaratan tersebut berlaku. (seperti misalnya

ditemukan kepatuhan di unit di rawat inap, namun tidak di

unit rawat jalan, patuh pada ruang operasi namun tidak

patuh di unit rawat sehari (day surgery), patuh pada area-

area yang menggunakan sedasi namun tidak patuh di klinik

gigi).

d) Bila pada suatu EP terdapat berbagai macam persyaratan,

dan paling sedikit 21% - 79 % persyaratan tersebut sudah

terpenuhi.

e) Suatu kebijakan/proses telah dibuat, diterapkan, dan

dilaksanakan secara berkesinambungan namun belum

mempunyai rentang implementasi yang memenuhi syarat

untuk dinilai sebagai “terpenuhi lengkap”.

f) Suatu kebijakan atau proses telah dibuat dan diterapkan,

namun belum dilaksanakan secara berkesinambungan.

3) Skor “Tidak Terpenuhi”

Suatu EP dinilai “tidak terpenuhi” apabila jawabannya

adalah “jarang” atau “tidak pernah” untuk suatu persyaratan

spesifik pada EP. Hal yang juga yang menjadi pertimbangan

adalah sebagai berikut:

a) Bila capaian kurang dari 21 % (contohnya, kurang dari 2

dari 10) pencatatan atau observasi yang menunjukkan

kepatuhan.

Page 29: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

b) Terdapat temuan “tidak terpenuhi” untuk EP selama survei

lengkap atau survei terfokus, ataupun survei lanjutan

lainnya, dan temuan dari pengamatan terkini adalah

kepatuhan kurang dari 21 %.

c) Apabila terdapat sejumlah persyaratan dalam satu EP, dan

kurang dari 21% menunjukkan kepatuhan.

d) Suatu kebijakan atau proses telah dibuat namun belum

diterapkan.

e) Rentang implementasi untuk skor “tidak terpenuhi” adalah

sebagai berikut:

(1) Persyaratan untuk EP adalah “terpenuhi sepenuhnya”;

namun ternyata hanya terdapat kepatuhan kurang dari 5

bulan pada survei ulang dan kepatuhan kurang dari 1

bulan pada survei awal

(2) Tidak ada rentang implementasi untuk survei terfokus.

Kesinambungan dalam usaha perbaikan digunakan

sebagai penilaian kepatuhan.

(3) Bila suatu EP dalam satu standar mendapat skor “tidak

terpenuhi” dan beberapa atau EP lain bergantung pada

EP yang mendapat skor “tidak terpenuhi” ini, maka

keseluruhan EP yang berhubungan dengan EP pertama

tersebut mendapat skor “tidak terpenuhi”.

Page 30: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

f. Periode lihat ke belakang pada survei remedial dan survai terfokus

Bila setelah survei awal atau ulang dilaksanakan survei

remedial maksimal dalam waktu 6 bulan setelah survei awal atau

ulang, periode lihat ke belakang untuk survei remedial dimulai

sejak tanggal survei remedial sampai denganhari terakhir survai

awal atau ulang.

E. Menejemen Informasi Dan Rekam Medis (MIRM)

Menurut Standar Nasional Akreditasi Rumah sakit (SNARS) Edisi

1.1 (2019:353) informasi diperlukan untuk memberikan, mengordinasikan,

dan juga mengintegrasikan pelayanan rumah sakit. Hal ini meliputi ilmu

pengasuhan pasien secara individual, asuhan yang diberikan dan kinerja

staf klinis. Informasi merupakan sumber daya yang harus dikelola secara

efektif oleh pimpinan rumah sakit seperti halnya sumber daya manusia,

material, dan finansial. Setiap rumah sakit berupaya mendapatkan,

mengelola, dan menggunakan informasi untuk meningkatkan atau

memperbaiki hasil asuhan pasien, kinerja individual serta kinerja rumah

sakit secara keseluruhan. Informasi rumah sakit terkait asuhan pasien

sangat penting untuk komunikasi antar staf klinis yang didokumentasikan

dalam rekam medis.

Page 31: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

F. Menejemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM) 13.3

Menurut komisi akreditasi rumah sakit (2019 : 424) setiap

profesional pemberi asuhan (PPA) yang mengisi rekam medis menulis

identitas setelah pencatatan dibuat. Terdapat proses untuk menjamin

bahwa hanya profesional pemberi asuhan (PPA) yang diberi kewenangan

yang mengisi rekam medis pasien dan bahwa setiap pengisian ditulis

tanggal dan jam, serta identifikasi profesional pemberi asuhan (PPA)

berupa nama jelas dan tanda tangan paraf.

Standar MIRM 13.3 setiap profesional pemberi asuhan (PPA) yang

mengisi rekam medis menulis identitas setelah pencatatan dibuat. Elemen

penilaian MIRM 13.3 :

Tabel 2.1

Elemen penilaian MIRM 13.3

Standar MIRM 13.3

Maksud dan Tujuan MIRM 13.3 : Lihat SNARS 1.1

Elemen Penilian

MIRM 13.3 Telusur Skor

1. Pada setiap

pengisian rekam

medis dapat

diidentifikasi

dengan jelas PPA

yang mengisi

D Bukti dalam rekam medis

tentang PPA yang mengisi

rekam medis mencantumkan

nama dan tanda tangan

10

5

0

TL

TS

TT

O Lihat rekam medis pasien

2. Tanggal dan jam

pengisian rekam

medis dapat

diidentifikasi

D Bukti dalam rekam medis

tentang tanggal, dan jam

pengisian rekam medis

10

5

0

TL

TS

TT

O Lihat rekam medis pasien

Sumber intrumen survai SNARS Edisi 1

Page 32: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

Keterangan :

TL = Terpenuhi Lengkap, skor 10 (Bila capaian 80% atau lebih

dari semua observasi atau pencatatan (contohnya, 8 dari 10)

terpenuhi)

TS = Terpenuhi Sebagian, skor 5(Bila capaian 21% sampai 79%

(contohnya, 3 sampai 7 dari 10) pencatatan atau observasi

menunjukkan kepatuhan)

TT = Tidak Terpenuhi,skor 0(Bila capaian kurang dari 21 %

(contohnya, kurang dari 2 dari 10) pencatatan atau observasi

yang menunjukkan kepatuhan)

(D) = Dokumen, yang dimaksud dokumen adalah bukti proses

kegiatan atau pelayanan yang dapat berbentuk berkas rekam

medis, laporan, hasil audit dan bukti dokumen pelaksanaan

kegiatan lainnya.

(O) = Observasi, yang dimaksud observasi adalah bukti kegiatan

yang didapatkan berdasarkan hasil pengelihatan atau

observasi yang dilakukan oleh surveior.

Page 33: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

G. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : (Standar Akreditasi SNARS Edisi 1 (2019), dan Sudra (2017 :6.6)

Kerangka teori diatas menggambarkan rumah sakit yang membawahi

unit rekam medis, pelayanan di rumah sakit ada tiga yaitu rawat jalan, rawat

DRM Bayi Baru Lahir

Inap Gawat Darurat Rawat Inap Rawat Jalan

Rekam Medis

Assembling

Rumah Sakit

Ketercapaian Elemen

Terpenuhi

lengkap

(TL)

Terpenuhi

sebagian

(TS)

Tidak

Terpenuhi

(TT)

Analisis Kuantitatif

Berdasarkan Empat Review :

1. Review identifikasi

2. Review Pelaporan

3. Review Autentifikasi

4. Review Pencatatan

Elemen Penilaian MIRM 13.3

Page 34: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

inap, dan inap gawat darurat. Apabila pasien rawat inap sudah pulang maka

berkas rekam medis akan dicek kelengkapannya di bagian asssembling. Di

dalam bagian assembling terdapat DRM pasien bayi baru lahir. Untuk

mengetahui kelengkapan dokumen rekam medis perlu adanya analisis

kuantitatif yang terdiri dari empat review yaitu review identifikasi, review

pelaporan, review autentifikasi dan review pencatatan, akan dikatakan

lengkap apabila dokumen rekam medis telah memenuhi empat review

tersebut. Setelah dicek kelengkapannya kemudian melakukan penilaian pada

elemen penilaian MIRM 13.3 jika “Terpenuhi Lengkap” maka ditulis

“TL”,jika “Terpenuhi Sebagian” maka ditulis “TS”, dan jika “Tidak

Terpenuhi” maka dituliskan “TT”.

Page 35: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

H. Kerangka Konsep

Keterangan :

Kerangka konsep terdiri dari input,proses dan output yang diteliti. Input

meliputi dokumen rekam medis rawat inap bayi baru lahir pada triwulan III

dan triwulan IV. Proses meliputi Analisis kuantitatif Review identifikasi,

Review pelaporan, Review autentifikasi,Review pencatatan dan Elemen

penilaian MIRM 13.3 SNARS Edisi 1.1. Maka akan dihasilkan hasil review

identifikasi pada dokumen rekam medis rawat inap bayi baru lahir, review

pelaporan pada dokumen rekam medis rawat inap bayi baru lahir, review

autentifikasi pada dokumen rekam medis rawat inap bayi baru lahir,review

Input Proses Output

Dokumen

rekam

medis

rawat inap

bayi baru

lahir pada

triwulan

III dan

triwulan

IV

1. Analisis

kuantitatif :

a. Review

identifikasi

b. Review

pelaporan

c. Review

autentifikasi

d. Review

pencatatan

2. Elemen

penilaian

MIRM 13.3

(SNARS 1.1)

1. Hasil review identifikasi pada

dokumen rekam medis rawat

inap bayi baru lahir.

2. Hasil review pelaporan pada

dokumen rekam medis rawat

inap bayi baru lahir.

3. Hasil review autentifikasi pada

dokumen rekam medis rawat

inap bayi baru lahir.

4. Hasil review pencatatan pada

dokumen rekam medis rawat

inap bayi baru lahir.

5. Hasil presentase analisis

kuantitatif dokumen rekam

medis rawat inap bayi baru lahir

yang lengkap dan tidak tengkap.

6. Hasil elemen penilaian SNARS

edisi 1.1 MIRM 13.3 dokumen

rekam medis rawat inap bayi

baru lahir.

Page 36: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

pencatatan pada Dokumen rekam medis rawat inap bayi baru lahir,

presentase analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap bayi baru

lahir yang lengkap dan tidak lengkap. Output elemen penilaian SNARS

edisi 1.1 bab MIRM 13.3 dokumen rekam medis rawat inap bayi baru lahir

dengan presentase.

Page 37: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Cara Penelitian

Cara penelitian ini menggunakan metode survey deskriptif.

Survey diskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan suatu fenomena yang terjadi didalam

masyarakat.(Notoatmodjo, 2018:35)

2. Analisis Penelitian

Analisis yang digunakan untuk meneliti adalah meninjau

kelengkapan dokumen rekam medis bayi baru lahir berdasarkan

elemen penilaian MIRM 13.3 SNARS edisi 1.1 di RSUP dr.Soeradji

Titronegoro Klaten ditampilkan dalam bentuk table selanjutnya elemen

penilaian MIRM 13.3 SNARS edisi 1.1 diaudit secara deskriptif.

Analisis kuantitatif digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

yaitu suatu penelitian yang mendeskripsikan atau menguraikan suatu

keadaan yang sebenarnya. (Notoatmodjo,2018:35)

3. Metode Pengambilan Data

a. Obseravasi

Observasi yaitu melihat dan mencatat secara langsung objek

yang akan diteliti. (Notoatmodjo,2018:131)

Page 38: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

b. Wawancara

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

dengan wawancara terpimpin. Menurut notoatmodjo,2018:141

wawancara terpimpin yaitu dilakukan berdasarkan pedoman-

pedoman berupa kuesioner yang telah disiapkan sebelumnya

sehingga interviewer tinggal membacakan pertanyaan-pertanyaan

tersebut kepada interview. Pertanyaan-pertanyaan dalam pedoman

(kuesioner) tersebut disusun sedemikian rupa sehingga mencakup

variabel-variabel yang berkaitan dengan hipotesisnya.

4. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

retrospektif. Menurut notoatmodjo,2018:40 retrospektif adalah suatu

metode pengambilan data yang berhubungan dengan masa lalu.

Penelitian ini mengambil data pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun

2019.

B. Identifikasi Variabel

Variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Dokumen rekam medis rawat inap bayi baru lahir pada triwulan III dan

triwulan IV.

2. Review identifikasi

3. Review pelaporan

4. Review autentifikasi

Page 39: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

5. Review pencatatan

6. Presentase kelengkapan dan ketidak lengkapan dokumen rekam medis

formulir identitas bayi baru lahir

7. Kelengkapan pengisian dokumen rekam medis rawat inap bayi baru

lahir berdasarkan elemen penilaian Standar Akreditasi Nasional

(SNARS) Edisi 1.1 MIRM 13.3.

C. Definisi Opservasi

Tabel 3.1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional

1. Review Identifikasi Telaah atau review bagian tertentu dari isi

rekam medis untuk menemukan kekurangan

khusus tentang identitas (nomor rekam

medis, nama, umur, alamat, jenis kelamin,

agama) pasien sesuai dengan prosedur tetap

yang ada di rumah sakit

2. Review pelaporan Telaah atau review bagian tertentu dari isi

rekam medis untuk menemukan kekurangan

khusus tentang pelaporan penting dalam

setiap lembar formulir rekam medis pasien di

rumah sakit sesuai dengan jenis pelayanan

atau tindakan yang diberikan. Serta

mencantumkan tanggal, laporan yang

seharusnya ada dan jam pelayanan pada

lembar formulir identitas bayi baru lahir yang

diperiksa sesuai dengan prosedur tetap di

rumah sakit.

3. Review autentifikasi Telaah atau review bagian tertentu dengan

maksud menemukan kekurangan khusus

tentang autentifikasi yang meliputi tanda

tangan dan nama terang.

4. Review pencatatan Telaah atau review bagian rekam medis

dengan maksud menemukan kekurangan

khusus tentang pencatatan sesuai prosedur

tetap.

5.

Presentase dokumen

rekam medis rawat

inap bayi baru lahir

Dokumen rekam medis yang cara

pengisiannya sudah sesuai dengan prosedur

tetap rumah sakit dan sesuai dengan elemen

Page 40: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

lengkap penilaian MIRM 13.3.

DRM Lengkap=

6.

Presentase dokumen

rekam medis rawat

inap bayi baru lahir

tidak lengkap

Dokumen rekam medis yang cara

pengisiannya sudah sesuai dengan prosedur

tetap rumah sakit dan sesuai dengan elemen

penilaian MIRM 13.3.

DRM Tidak Lengkap =

7.

Elemen penilaian

MIRM 13.3 SNARS

Edisi 1.1

Setiap elemen penilaian diberi skor 0 (21%)

atau 5(21%-79%) atau 10 (>80%), sesuai

pemenuhan rumah sakit pada elemen

penilaian (EP) pada MIRM 13.3.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dokumen rekam

medis pasien rawat inap bayi baru lahir di RSUP dr.Soeradji

Tirtonegoro Klaten pada triwulan III dan triwulan IV tahun 2019,

dengan total populasi sebanyak 229 dokumen. Populai dalam

penelitian ini sesuai dengan pendapat (Notoatmodjo, 2018:115)

populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,

2018:115).

Page 41: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin sebagai berikut

(siregar, 2010):

Keterangan :

n= Besar Sampel

N= Besar Populasi

d= Tingkat kepercayaan atau

ketepatan yang diinginkan

sampel yang masih di

tolerir sebesar 5% (0,05)

Teknik pengambilan sampel secara acak sistematis dengan

membagi jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan jumlah

sampel yang diinginkan, hasilnya adalah interval sampel,

(Notoatmodjo,2018:121). Sebagai berikut :

I= 1,56

I= 2

Keterangan :

n= Besar Sampel

N= Besar Populasi

I= Interval

E. Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data penelitian meliputi data primer dan data sekunder :

Page 42: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari proses

pengumpulan yang dilakukan langsung dari sumber datanya yaitu

subjek yang diteliti (Sudra, 2107:5). Dalam penelitian ini data

primer diperoleh dari pengamatan dokumen rekam medis rawat

inap bayi baru lahir pada elemen penilaian Standar Akreditasi

Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1.1 MIRM 13.3 di RSUP dr.Soeradji

Tirtonegoro Klaten.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari institusi yang

telah mengumpulkan data jadi tidak langsung dikumpulkan dari

sumber data yaitu subjek yang diteliti (Sudra, 2017:5). Data

sekunder dalam penelitian ini adalah profil rumah sakit, struktur

organisasi unit rekam medis, dan prosedur tetap yang ada di RSUP

dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten tahun 2019.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan cara observasi

dan wawancara.

a. Observasi yaitu suatu prosedur yang berencana antara lain melihat,

mendengar, mencatat dan taraf aktivitas tertentu atau situasi

tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 2010:131). Pada penelitian ini pengamatan secara

Page 43: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

langsung terhadap kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap

bayi baru lahir pada bulan juli sampai desember tahun 2019.

b. Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan seorang

peneliti untuk mengumpulkan data, dimana seorang peneliti

mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seorang

responden atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang

tersebut (Notoatmodjo, 2010 : 139). Jadi wawancara dalam

penelitian ini dilakukan dengan tanya jawab dengan kepala instalasi

rekam medis dan petugas rekam medis untuk memperoleh data-

data atau informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis dokumen

rekam medis rawat inap bayi baru lahir di RSUP dr.Soeradji

Tirtonegoro Klaten.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010 : 131). Instrumen dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pedoman Observasi

Menurut Notoatmodjo (2010 : 131) Observasi yaitu suatu

prosedur yang berencana antara lain melihat, mendengar, mencatat

dan taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan diteliti (Notoatmodjo,

2010:131). Pada penelitian ini pengamatan secara langsung

Page 44: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

terhadap kelengkapan dokumen rekam medis rawat inap bayi baru

lahir pada bulan juli sampai desember tahun 2019.

b. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan seorang

peneliti untuk mengumpulkan data, dimana seorang peneliti

mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seorang

responden atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang

tersebut (Notoatmodjo, 2010 : 139). Jadi wawancara dalam

penelitian ini dilakukan dengan tanya jawab dengan kepala

instalasi rekam medis dan petugas rekam medis untuk memperoleh

data-data atau informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis

dokumen rekam medis rawat inap bayi baru lahir di RSUP

dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten.

c. Check list

Check list adalah suatu daftar pengecekan berisi nama subjek

dan beberapa gejala atau identitas lainnya dari sasaran pengamatan

(Notoatmodjo, 2010 : 137). Pengamatan hanya memberikan tanda

Check list (√) pada daftar tersebut yang menunjukkan adanya

gejala atau ciri dari sasaran pengamatan (Notoatmodjo, 2010 : 137)

Check list dalam penelitian ini digunakan untuk mempermudah

dalam membandingkan dan perhitungkan yang lengkap dan tidak

lengkap serta untuk mengetahui ketercapaiannya penilaian

Page 45: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

berdasarkan standar akreditasi rumah sakit dari data yang diperoleh

di rumah sakit.

F. Pengolahan Data

Menurut (Notoatmodjo, 2010: 174-177) langkah-langkah

pengolahan data pada umumnya sebagai berikut :

1. Editing

Editing merupakan kegiatan pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner (Notoatmodjo, 2010 : 176). Editing pada

penelitian ini antara lain pemilihan data yang dibutuhkan untung

meneliti kelengkapan pengisian pada dokumen rekam medis rawat

inap bayi baru lahir.

2. Data Entry

Data entry adalah mengisi kolom-kolom lembar kode kartu kode

sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan (Notoatmodjo,

2010:177). Data yang ada kemudian dikelompokan anatara dokumen

rekam medis yang lengkap dan dokumen rekam medis yang tidak

lengkap dengan mengisi kolom.

3. Tabulasi

Tabulasi adalah membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan peneliti (Notoatmodjo, 2010:176).

Hasil pengelompokan data diperjelas dengan dimasukkan ke dalam

bentuk tabel.

Page 46: TINJAUAN KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS …

4. Penyajian Data

Penyajian data dapat dilakukan dengan berbagai bentuk pada

umumnya dikelompokkan menjadi 3, yaitu dalam bentuk teks, tabel

dan grafik (Notoatmodjo, 2010:177). Penyajian dalam penelitian ini

berbentuk tabel kelegkapan dan grafik presentase kelengkapan pada

dokumen rekam medis rawat inap bayi baru lahir.

G. Analisis Data

Hasil penelitan di analisis deskriptif yaitu suatu hasil penelitian yang

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu keadaan secara obyektif

(Notoatmodjo, 2010:180). Penelitian deskriptif merupakan suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran dan

deskriptif tentang suatu masalah kesehatan dan yang berupa faktor resiko

atau faktor efek.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah dengan

menggambarkan kelengkapan pengisian dokumen rawat inap bayi baru

lahir berdasarkan elemen penilaian Standar Nasional Akreditasi SNARS

Edisi 1.1 MIRM 13.3 di RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten, kemudian

mendeskripsikan atau menguraikan hasil penelitian tersebut dalam bentuk

tabel serta memperesentasekan hasil kelengkapan dan ketidak lengkapan

yang digunakan untuk mengetahui komponen yang lengkap dan tidak

lengkap dokumen rawat ianap pada bayi baru lahir di RSUP dr.Soeradji

Tirtonegoro Klaten.