testis definis, pengertian,fisiologi, dan anatomi

8
TESTIS - Testis homolog dengan ovarium - Terletak dalam skrotum - Digantung oleh funikulus spermatikus - Testis sinistra itu lebih rendah dari pada testis dextra karena funikulus spermatikus sinistra lebih panjang dari funikulus spermatikus dextra - Sebagai endokrin : menghasilkan testosteron - Sebagai eksokrin : spermatozoa - Descensus testiculorum , turunnya testis dari cavitas abdominalis yang diikat oleh gubernakulum testis , kemudian dengan bimbingan gubernakulum testis juga dia turun ke scrotum melalui kanalis ingunalis annulus inguinalis superficialis dengan bantuan hormone gonadotropin dan hormone androgen . kenapa ? karena untuk melakukan proses spermatogenesis suhu harus lebih rendah dari cavitas abdominalis , padahal suhu dalam skrotum itu 3 derajat lebih rendah dari cavitas abdominalis, makannya dia optimal dalam pembentukan spermatozoa Bagian2 testis : - Ekstremitas superior : mengadap ke ventrolateral appendix testis - Ekstremitas inferior : menghadap ke caudomedial - Margo posterior : datar , tempat perlekatan dari funikulus spermatikus - Margo anterior : konveks menghadaa ke ventocaudal

Upload: shendy-widha

Post on 24-Sep-2015

35 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

pada kesematan kali in kamiakan mebahas mengenai anatomi, fiolog dan histoogi tentang tetis yang sangatmembantu dalm prosedur diagnostik dari enyekit2 testis

TRANSCRIPT

TESTIS Testis homolog dengan ovarium Terletak dalam skrotum Digantung oleh funikulus spermatikus Testis sinistra itu lebih rendah dari pada testis dextra karena funikulus spermatikus sinistra lebih panjang dari funikulus spermatikus dextra Sebagai endokrin : menghasilkan testosteron Sebagai eksokrin : spermatozoa Descensus testiculorum , turunnya testis dari cavitas abdominalis yang diikat oleh gubernakulum testis , kemudian dengan bimbingan gubernakulum testis juga dia turun ke scrotum melalui kanalis ingunalis annulus inguinalis superficialis dengan bantuan hormone gonadotropin dan hormone androgen . kenapa ? karena untuk melakukan proses spermatogenesis suhu harus lebih rendah dari cavitas abdominalis , padahal suhu dalam skrotum itu 3 derajat lebih rendah dari cavitas abdominalis, makannya dia optimal dalam pembentukan spermatozoa Bagian2 testis : Ekstremitas superior : mengadap ke ventrolateral appendix testis Ekstremitas inferior : menghadap ke caudomedial Margo posterior : datar , tempat perlekatan dari funikulus spermatikus Margo anterior : konveks menghadaa ke ventocaudal LApisan TESTIS a. Tunika vaginalis Lamina parietalis : melekat pada facies interna skrotum Lamina visceralis : melekat langsung pada testis Melingkupi seluruh testis kecuali margo posterior nanti di margo posterior lamina parietalis akan mengalami refleksi menjadi lamina visceralis Celahnya disebut cavum vaginale testis b. Tunika albuginea Dia itu juga melingkupi kecuali testis yang bagian posterior. Masuk ke mediastinum testis septula lobuli tubulus kontortus seminiferus tubulus rectus seminiferus rete testis ductuli efferente epididimis duktus deferens

VASKULARISASI Arteri testicularis cabang aorta abdominalis Arteri ductus deferentis a. vesikalis inferior Arteri cremasterica a. epigastrica inferior Vaskularisasi : plexus testicularis bersifat otonom cabang segmen thoracicae X- XII Plexus pampiniformis

a. Undescensus testiculorum tidak turunnya testis ke dalam skrotum , b. Torsio testis terplintirnya funikulus spermaticus c. Varikokel dilatasi plexus pampiniformisd. Hematocele terdapat darah dalam cavum vaginale testis e. Hidrocele terdapat cairan / plasma dalam cavum vaginale testis .pmeriksaan transluminasi f. Orchitis

EPIDIDIMIS Saluran bekelok. Melekat pada lateral margo posterior testis. Bagian2 epididimis antara lain : a. Caput epididimis b. Corpus epidimis c. Cauda epididimis Ligamentum epididimidis superior Ligamentum epididymidis inferior Fungsi : menyimpan dan mematangkan spermatozoa, mendaur ulang sperma yang rusak, mengatur komposisi cairan yang dikeluarkan oleh tubulus seminiferus Proses pematangan sperma itu selama 2 minggu kalau sudah matang dia tidak immobile Untuk menjadi mobile dia harus mengalami kapasitasi oleh lingkungan dari vagina dan secret dari vesikula seminalis Pergerakan : pergerakan cairan dan gerakan peristaltic otot

DUKTUS DEFERENS Berawal dari cauda epididimis ke atas ke medial kemudian bergabung dengan funikulus spermatikus melewati kanalis ingunalis dari annulus inguinalis superficialis annulus inguinalis profundus kemudian memisahkan diri dengan funikulus spermatikus kemudian berjalan di lateral a. epigastrica inferior dan anterior aorta abdominalis kemudian menyilang iliaca externa Masuk ke cavum pelvicum menuju ke VU menyilang ureter kemudian bergabung dengan duktus vesikula seminalis duktus ejakulatorius Ampulla ductus deferentisVASKULARISASI DAN INERVASI arteri duktus deferentis cabang dari arteri vesikalis inferior arteri vesikalis media arteri vesikalis inferior v vesikalis, plexus pampiniformis

plexus deferentialis cabang dari plexus hipogastrica inferior klinis : vasectomy meligasi vas deferens DUKTUS EJAKULATORIUS Mengalirkan semen ke urethra GLANDULA ACCESSORIA a. vesicular seminalis di belakangnya ada : rectum didepannya ada : VU di bawahnya ada : duktus ejakulatorius fungsi : menghasilkan fruktosa untuk nutrisi, dan prostaglandin untuk motilitas sperma juga ketika mengeluarkan cairan, dapat membantu sperma masuk ke urethra vaskularisasi : a. duktus deferentis a. vesicalis inferior inervasi : plexus prostaticus cabang dari hipogastricus inferior cabang dari glandula vesicae

GLANDULA PROSTATA Di anterior : ampula recti Di inferior : collum vesicae Di posterior : simpisis pubis, arcus pubis Mempunyai lobus anterior, posterior, media, lateral dua Fungsi : menghasilkan cairan alkalis untuk mnetralkan lingkungan asam di vagina asam sitrat dan fosfatase asam. a. Lobus anterior : terletak di depan uretra tidak punya kelenjar b. Lobus medius : terletak antara uretra dan duktus ejakulatorius c. Lobus posterior : dibelakang uretra dibawah duktus ejakulatois d. Lobus lateralis : terletak di lateral urethra Batas : Ke posterior : ampulla recti Ke anterior : arcus pubis, simphysis pubis Ke lateral : serabut anterior m. levator ani Ke superior : collum vesicae Ke inferior : diafragma urogenitale

VASKULARISASI : Plexus venosus prostaticus Arteri vesicalis inferior , a pudenda interna , a rectalis media Plexus protstaticus cabang dari plexus hipogastricus inferior cabang dari glandula vesicae GLANDULA BULBOURETHRALIS Homolog dengan glandula vestibularis mayor Akan bermuara pada urethra pars spongiosa Menghasilkan cairan pelumas Dia ini terletak dibawah M. sphincter urethra externum ORGANA GENITALIA EKTERNA 1. PENIS Pars fixa : crura penis, bulbus penis a. Crura penis : tuber ishiadicum, ramus ischiopubicumb. Bulbus penis : fascia perinea superficialis, diafragma urogenitale berlanjut menjadi corpus spongiosum penis , ditembus oleh urethra Pars libera : corpus cavernosum, corpus spongiosusmBulbus penis ramis ischiopubici ditembus oleh urethra corpus spongiosum crura penis ramus inferior ossis pubis corpora cavernosa dilapis oleh musculus ischiocavernosum

satunya musculus bulbospongiosum PARS LIBERA batang penis disekelilingi oleh fascia buck Corpora cavernosa dikelilingi oleh tunika albuginea yang terdiri dari 2 lapis, lapisan superficialis yang menyelubungi seluruh corpora dan satu nya yang profundus menyelubungi satu bagian satu bagian. Diantara corpus cavernosum dexter et sinister ada : septum pektiniforme Cekungan 2 : superior ditempati oleh a/v dorsalis penis profundaCekungan inferior ditempati oleh : corpus spongiosum

Corpus spongiosum Glans penis Preputium Frenulum preputii Glandula Tyson Smegma Sulcus corona glandis