tesis bab iii
TRANSCRIPT
52
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan tentang jenis dan desain penelitian, lokasi dan
subjek penelitian, batasan istilah, instrument penelitian, prosedur penelitian,
prosedur pengembangan perangkat pembelajaran berorientasi metode
pembelajaran penemuan terbimibing dan tekhnik analisa data.
A. Jenis dan desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian yang telah
dikemukakan, maka jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian dan
pengembangan (research and development).
2. Desain Penelitian
Desain penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan
mengacu pada pengembangan model 4D yang dikemukakan oleh Thiagarajan dan
semmel. Alur pengembangan perangkat Pembelajaran dapat dilihat pada Gambar
3.1 dibawah ini.
52
53
Gambar 3.1 menunjukkan diagram alir pengembangan perangkat yang
mengadaptasi model 4D.
Gambar 3.1 Adaptasi pengembangan perangkat pembelajaran model 4-D
Revisi Analisis
Uji Coba Terbatas
Perangkat Pembelajaran
(Draft Final)
Pengembangan
Perancangan
Pendefinisian
Draft II Revisi Analisis
Validasi Ahli
Perancangan Awal Perangkat Pembelajaran
Pemilihan Format
Pemilihan Media
Spesifikasi Tujuan Pembelajaran
Analisis Tugas Analisis Konsep
Analisis Siswa
Draft III
54
Untuk uji coba produk terhadap pencapaian keterampilan proses sains dan
keterampilan berpikir kritis maka digunakan one-shot case study yang
digambarkan sebagai berikut:
X O
Keterangan:
X = Pembelajaran yang menggunakan metode penemuan terbimbing
O = Pengukuran keterampilan proses dan pengukuran keterampilan berpikir kritis
B. Lokasi dan Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas X1 MAN 2 Model
Makassar tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah peserta didik 34 orang.
C. Variabel Penelitian
Pada Penelitian ini terdapat 2 jenis variabel yaitu variabel yang bersifat
independent (variabel bebas) dan variabel yang bersifat dependent (variabel
terikat). Variabel yang termasuk variabel independent adalah pengembangan
perangkat pembelajaran berorientasi metode pembelajaran penemuan terbimbing.
Sedangkan yang termasuk variabel dependent adalah keterampilan proses sains
dan katerampilan berpikir kritis.
55
D. Batasan Istilah
Batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Karakteristik perangkat pembelajaran adalah suatu ciri khas dari perangkat
pembelajaran yang meliputi ciri-ciri RPP, Buku ajar peserta didik (BAPD) dan
LKPD beserta validitas dan reliabilitas yang disesuaikan dengan hasil
penelitian.
2. Kemampuan guru dalam mengelola penemuan terbimbing terhadap
pencapaian keterampilan proses sains dan kemampuan berpikir kritis peserta
didik adalah skor yang diperoleh guru dalam mengelola penemuan terbimbing
diukur dengan lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran.
3. Pembelajaran penemuan terbimbing (guided-discovery learning) merupakan
pembelajaran yang terjadi ketika peserta didik dengan bantuan guru dapat
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui pengalaman
secara langsung.
4. Keterampilan proses adalah keterampilan yang dipelajari peserta didik pada
saat mereka terlibat aktif dalam penyelidikan ilmiah. Dalam penelitian ini,
keterampilan proses yang diteliti meliputi keterampilan merumuskan
pertanyaan, keterampilan merumuskan hipotesis, keterampilan melakukan
eksperimen dan pengamatan, keterampilan mengumpulkan dan menganalisis
data dan keterampilam merumuskan kesimpulan.
5. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan sumber belajar yang menunjang
terlaksananya pembelajaran dengan baik.
56
6. Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian proses atau
kegiatan yang dilakukan untuk menghasilakn suatu perangkat pembelajaran
berdasarkan teori pengembangn yang ada. Dalam hal ini perangkat yang
dikembangkan meliputi RPP, buku ajar peserta didik, lembar kerja peserta
didik, tes keterampilan proses sains dan tes keterampilan berpikir krtitis.
7. Aktivitas peserta didik adalah keterlibatan peserta didik dalam melaksanakan
pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran penemuan terbimbing yang
diamati dengan menggunakan lembar pengamatan keterampilan proses
8. Respon peserta didik adalah pendapat peserta didik tentang komponen-
komponen kegiatan pembelajaran, yang meliputi materi pelajaran, bahan ajar
peserta didik, lembar kegiatan peserta didik, suasana belajar di kelas, cara
penyajian materi oleh guru, penampilan guru, tanggapan peserta didik jika
bahan kajian berikutnya diajarkan dengan menggunakan pembelajaran dengan
pendekatan penemuan terbimbing, dan evaluasi (THB), yang diukur
menggunakan angket respon peserta didik.
9. Berpikir kritis yang diteliti meliputi 5 indikator keterampilan berpikir kritis
yaitu (1) mengidentifikasi alasan yang dinyatakan, mengidentifikasi
kesimpulan, (2) mencatat hal-hal yang diperlukan, (3) Berhipotesis (4)
Menggeneralisasi (5) Mengaplikasikan konsep.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpul data penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah:
1. Lembar validasi perangkat pembelajaran
57
Lembar validasi ini bertujuan untuk memperoleh data tentang hasil
validasi para ahli mengenai perangkat pembelajaran yang digunakan
meliputi Buku ajar peserta didik (BAPD), lembar kegiatan peserta didik
(LKPD), Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), tes keterampilan
proses sains dan tes keterampilan berpikir kritis. Validator diminta
menuliskan skor yang sesuai dengan memberikan tanda cek (√) pada
tempat yang tersedia.
2. Lembar pengamatan aktivitas guru dan peserta didik dalam proses
pembelajaran penemuan terbimbing.Lembar observasi ini digunakan
untuk mengetahui aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung.
Khususnya aktivitas guru dalam melaksanankan pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran penemuan terbimbing yang meliputi
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dalam pengambilan data,
pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat dengan menuliskan
kategori-kategori skor yang muncul.
3. Lembar observasi keterlaksanaan perangkat pembelajaran Lembar
observasi ini disusun untuk memperoleh data di lapangan tentang
keterlaksanaan perangkat pembelajaran yang digunakan. Data diperoleh
melalui observer dengan melakukan pengamatan terhadap guru yang
melaksanakan pembelajaran dikelas, dengan cara mengamati
keterlaksanaan tiap komponen atau aspek perangkat pembelajaran sesuai
petunjuk yang diberikan.
4. Lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran
58
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.
5. Lembar Pengamatan keterampilan proses sains
Instrumen ini digunakan untuk mengamati keterampilan proses
sains peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar
pengamatn ini diisi oleh pengamat dengan menuliskan tanda centang pada
kolom pengamatan. Aspek-aspek yang diamati pada lembar pengamatan
ini meliputi keterampilan merumuskan pertanyaan, keterampilan
merumuskan hipotesis, keterampialn melakukan eksperimen dan
pengamatan, keterampilan menganalisis data hasil pengamatan,
keterampilan mengkomunikasikan hasil eksperimen dan keterampilan
menarik kesimpulan.
6. Angket respon peserta didik
Respon peserta didik adalah tanggapan peserta didik dalam bentuk angket
terhadap proses dan komponen pembelajaran penemuan terbimbing.
7. Angket respon guru
Respon guru adalah tanggapan guru dalam bentuk angket terhadap proses
dan komponen pembelajaran penemuan terbimbing.
8. Tes keterampilan proses sains
Tes yang diberikan setelah selesainya proses pembelajaran dengan
menggunakan metode penemuan terbimbing dan tes yang diberikan
mengarah pada indikator keterampilan proses sains yang meliputi
keterampilan merumuskan pertanyaan, keterampilam merumuskan
59
hipotesis, keterampialn melakukan eksperimen dan pengamatan,
keterampilan menganalisis data hasil pengamatan, keterampilan
mengkomunikasikan hasil eksperimen dan keterampilan menarik
kesimpulan.
9. Tes keterampilan berpikir kritis.
Tes Keterampilan berpikir kritis adalah tes yang diberikan setelah
selesainya proses pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan
terbimbing. Dan tes yang diberikan mengarah pada indikator-indikator
berpikir kritis yang meliputi 5 indikator keterampilan berpikir kritis yaitu
(1) mengidentifikasi alasan yang dinyatakan, mengidentifikasi kesimpulan,
(2) mencatat hal-hal yang diperlukan, (3) Berhipotesis (4)
Menggeneralisasi (5) Mengaplikasikan konsep.
F. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu:
tahap persiapan, tahap pelaksanaa dan tahap pelaporan.
1. Tahap Persiapan
Adapun hal-hal yang dilakukan pada tahap persiapan ini antara lain
1. Mengurus surat izin penelitian.
2. Mengkaji teori-teori pendukung tentang Pembelajaran penemuan
terbimbing.
3. Menyusun perangkat pembelajaran.
4. Menganalisis kurikulum KTSP untuk memilih standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator dan materi yang akan diajarkan.
60
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
1. Menentukan subjek penelitian.
2. Menentukan waktu pelaksanaan penelitian.
3. Melaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
perangkat yang telah disusun dengan peneliti bertindak sebagai guru
mengajar dan dibantu oleh observer.
4. Memberikan tes akhir kepada peserta didik yang diteliti setelah selesai
pembelajaran satu kompotensi dasar dan kemudian selanjutnya dianalisis
untuk mengetahui hasil kegiatan pembelajaran dengan penemuan
terbimbing.
3. Tahap Pelaporan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis data
hasil penelitian dan membuat laporan penelitian secara tertulis.
G. Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Metode Penemuan Terbimbing
Prosedur pengembangan perangkat peneletian ini mengadaptasi
pengembangan perangkat model 4D (four D model). Pengembangan
perangkat model ini terdiri dari empat tahap, yaitu tahap pendefenisian
(define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran
(disseminate).
61
Berikut tahap pengembangan yang diadaptasi dari model 4-D Thiagarajan
1. Tahap Pendefinisian
a. Analisis Peserta didik
Analisis peserta didik merupakan telaah tentang karakteristik peserta didik
kelas X2 MAN 2 Model Makassar. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menelaah
karakteristik peserta didik yang meliputi latar belakang pengetahuan peserta didik,
bahasa yang digunakan dan bertambahnya umur peserta didik. Hasil telaah
tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran.
b. Analisis Konsep
Analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci, dan menyusun
secara sistematis konsep-konsep utama yang akan dipelajari peserta didik.
Konsep-konsep itu disusun secara hirarkis dan memilah-milah konsep
berdasarkan peranannya dalam materi yang harus diajarkan.
c. Analisis Tugas
Pada analisis tugas kegiatan yang dilakukan adalah mengidentifikasi
keterampilan keterampilan utama yang diperlukan untuk merancang tugas-tugas
yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti pembelajaran berdasarkan
analisis konsep
d. Spesifikasi Tujuan Pembelajarn
Berdasarkan analisis konsep dan analisis tugas, maka dalam kegiatan ini
akan dirumuskan tujuan pembelajaran dengan mengacu pada kompetensi dasar
62
dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Perincian spesifikasi tujuan
pembelajaran merupakan acuan dalam merancang perangkat pembelajaran
dengan strategi pembelajaran aktif dan penyusunan tes pada materi suhu dan
kalor.
2. Tahap Perancangan
a. Pemilihan media/sumber pembelajaran
Pemilihan media dilakukan dengan tujuan menentukan media yang sesuai
untuk menyajikan materi pembelajaran yakni materi suhu dan kalor. Pemilihan
media belajar disesuaikan dengan analisis konsep, analisis tugas, dan fasilitas
yang ada di sekolah.
b. Pemilihan format
Pemilihan format perangkat pembelajaran dimaksudkan untuk mendesain
atau merancang isi pembelajaran, pemilihan strategi, pendekatan metode
pembelajaran dan sumber belajar yang akan dikembangkan.
c. Perancangan awal perangkat pembelajaran
Kegiatan pada desain awal meliputi penulisan rancangan awal perangkat
pembelajaran untuk materi Kemagnetan. Penulisan perangkat pembelajaran
meliputi Buku Peserta didik, Lembar Kegiatan Peserta didik(keterampilan proses
sains), Rencana persiapan Pembelajaran, dan Tes kemampuan berpikir kritis.
63
3. Tahap Pengembangan
a. Validasi ahli
Setelah Draft I selesai, selanjutnya dilakukan validasi (penilaian) oleh
beberapa orang ahli (expert judgment) yang berkompeten untuk menilai perangkat
pembelajaran dan memberikan masukan atau saran, guna penyempurnaan Draft I.
Mereka yang dipilih adalah dosen S2 atau S3 Pendidikan Fisika. Validasi ini
secara umum mencakup kebenaran substansi, kesesuaian dengan tingkat berpikir
peserta didik dan kesesuaian dengan prinsip, serta karakteristik peserta didik.
Berdasarkan penilaian, koreksi, masukan dan saran para validator ini selanjutnya
dilakukan revisi terhadap draft I sehingga diperoleh draft-II.
b. Simulasi RPP
Simulasi rencana pelajaran dilakukan untuk melatih pengajar dalam
mengoprasikan rencana pelajaran yang dilengkapi dengan perangkat pembelajaran
terkait. Dalam kegiatan simulasi ini peneliti mensimulasikan salah satu RPP
Yang diamati oleh dosen fisika. Dalam hal ini pula, peneliti bertindak sebagai
guru dan yang menjadi peserta didik adalah sejumlah rekan-rekan mahasiswa
Jurusan Fisika Universitas Negeri Makassar. Berdasarkan masukan dari kegiatan
simulasi, dilakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran yang hasilnya siap
untuk diujicobakan.
c. Uji coba perangkat pembelajaran
Setelah dihasilkan perangkat pembelajaran draft-II, selanjutnya
dilaksanakan ujicoba perangkat pembelajaran pada peserta didik yang menjadi
subjek penelitian.
64
G. Tekhnik Analisis Data
Untuk menganalisis data pada penelitian ini digunakan tekhnik analisis
statistik deskriptif. Data yang dianalisis adalah :
1. Analisis Validitas Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian
Perangkat pembelajaran yang digunakan meliputi RPP, LKS, bahan ajar,
lembar pengamatan keterampilan proses sains, tes keterampilan proses sains dan
tes keterampilan berpikir kritis. Untuk mengetahui kevalidan perangkat yang
digunakan dan instrument penelitian, dilakukan uji validasi oleh ahli. Data hasil
validasi para ahli untuk masing-masing perangkat pembelajaran dianalisis secara
deskriptif kualitatif berupa penilaian umum yang meliputi: baik sekali, baik,
kurang baik, serta tidak baik. Perangkat pembelajaran ini dapat digunakan dengan
kategori: tanpa revisi, sedikit revisi, banyak revisi, tidak dapat digunakan masih
memerlukan konsultasi.
Tingkat validasi masing-masing perangkat pembelajaran ditentukan
dengan memperhatikan hasil penilaian semua validator. Analisis dilakukan
terhadap semua butir penilaian yang telah dilakukan oleh masing-masing
validator.
Analisis data kevalidan perangkat pembelajaran menurut Nurdin (2007)
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan rekapitulasi hasil penelitian ahli ke dalam Tabel yang
meliputi: (1) aspek (Ai), (2) kriteria (Ki), dan (3) hasil penilaian
validator (Vij).
65
2. Mencari rerata hasil penilaian ahli untuk setiap kriteria dengan rumus:
K i=
∑j=1
n
V ij
n
Dengan
K i = rata-rata kriteria ke-i
Vij = skor hasil penilaian kriteria ke-i oleh penilai ke-j
n = banyaknya penilai.
3. Mencari rerata tiap aspek dengan rumus
Ai=∑j=1
n
K ij
n
Dengan:
Ai = rata-rata nilai aspek ke-i
K ij = rata-rata aspek ke-i kriteria ke-j
n = banyaknya kriteria dalam aspek ke-i
4. Mencari rerata total (X ) penilaian validator dengan rumus:
X=∑i=1
n
A i
n
dengan:
X = rata-rata total
Ai = rata-rata aspek ke-i
66
n = banyak aspek
Validitas format perangkat pembelajaran akan ditentukan dengan
mencocokkan rata-rata total validitas seluruh butir penilaian dengan kriteria
validitas berikut:
Tabel 3.1 Interpretasi Nilai Validasi Ahli
Nilai Kategori3,5 ≤ V ≤ 4 Sangat Valid
2,5 ≤ V< 3,5 Valid1,5 ≤ V< 2,5 Cukup Valid
V < 1,5 Tidak ValidSumber :Nurdin (2007)
Analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat realibilitas oleh dua
orang pengamat validator (pada aspek yang sama) pada lembar instrumen
perangkat pembelajaran, digunakan ”interobsever agreements” dengan analisis
statistik ”persentage of agreement”, menurut Grinnell (1988) yaitu:
R=Agreements ( A )
Disagreements ( D)+ Agreements ( A )×100 %
Keterangan:
A = rerata derajat agremeent dari validator pada pasangan nilai (3,3), (4,3), (4,4)
dan ssebaliknya
D = rerata derajat disagremeent dari validator pada pasangan nilai (1,1), (1,2),
(1,3), (1,4), (2,2), (2,3), (2,4) dan sebaliknya
R = koefisien (derajat) reliabilitas instrumen.
67
Instrumen dikatakan baik jika mempunyai koefisien reliabilitas ≥ 0,75 atau
≥ 75 %.
2. Analisis Data Hasil Penelitian
a. Analisis Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan dalam proses analisis data keterlaksanaan
perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Mencari rata-rata untuk setiap aspek pengamatan setiap pertemuan.
Ami =∑j = 1
n
K ij
n
Keterangan:
Ami = rata-rata aspek ke – i
Kij = rata-rata aspek ke - i kriteri ke – j
N = banyaknya kriteria dalam aspek ke - i
2. Mencari rata-rata tiap aspek pengamatan untuk t kali pertemuan dengan
rumus:
Ai =∑
m = 1
t
Ami
t
KeteranganS
Ai = Rata-rata nilai aspek ke - i
Ami = Rata-rata spek ke - i kriteria ke - j
t = Banyaknya pertemuan
(Nurdin, 2007)
68
3. Menentukan kategori keterlaksanaan setiap aspek atau keseluruhan aspek
dengan mencocokkan rata-rata setiap aspek ( At ) atau rata-rata total (x )
dengan kategori yang telah ditetapkan.
4. Kategori keterlaksanaan setiap aspek atau keseluruhan aspek keterlaksanaan
perangkat yang dikutip dari Nurdin (2007) dapat dilihat pada Tabel 3.2
dibawah ini.
Tabel 3.2 Kategori Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran
Interval Nilai Kategori keterlaksanaan
1,5 ≤ M < 2,0 Terlaksana Seluruhnya
0,5 ≤ M < 1,5 Terlaksana Sebagian
0,0 ≤ M < 0,5 Tidak Terlaksana
Keterangan
M = Ai , Untuk mencari keterlaksanaan setiap perangkat
M = x , Untuk mencari keterlaksaan keseluruhan aspek
Kriteria yang digunakan untuk memutuskan bahwa perangkat pembelajaran
memiliki derajat keterlaksanaan yang memadai adalah x dan Ai minimal
berada pada kategori terlaksana sebagian.
b. Analisis Data Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran
Tingkat kemampuan guru tiap pertemuan dalam mengelola proses
pembelajaran dianalisis dengan cara menjumlahkan nilai tiap aspek kemudian
membaginya dengan banyak aspek yang dinilai. Aspek yang dimaksud meliputi
69
Pebdahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu
dan antusias kelas yang diukur dengan instrument lembar pengamatan
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Menurut Nurdin (2007)
pengkategorian kemampuan guru tersebut digunakan kategori pada Tabel 3.3
sebagai berikut.
Tabel 3.3 Kategori Kemampuan Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran
Kemampuan Guru Kriteria
KG < 1.5 Rendah
1.5 ≤ KG < 2.5 Sedang
2.5 ≤ KG < 3.5 Tinggi
3.5 ≤ KG < 4,0 Sangat Tinggi
c. Analisa Data Kinerja Proses Peserta Didik
Kinerja proses (keterampilan proses) yang diamati meliputi 5 keterampilan
yaitu, keterampilan merumuskan pertanyaan, keterampilan merumuskan hipotesis,
keterampilan melakukan eksperimen dan pengamatan, keterampilan
mengumpulkan dan menganalisis data dan keterampilam merumuskan
kesimpulan. . Data aktivitas belajar peserta didik dianalisis dengan menggunakan
persentase :
% aktivitasbelajar siswa= Jumlah skor kategoriaktivitasSkor Maksimal kategori aktivitas
X 100 %
Interpretasi hasil data kinerja proses peserta didik adalah sebagai berikut:
70
Tabel 3.4 Interpretasi Keterampilan Proses Sains Peserta didik
Persentase KPSpeserta didik
Interpretasi
< 20,00 Sangat Kurang21,00 – 40,00 Kurang41,00 – 60,00 Cukup Baik61,00 – 80,00 Baik81,00 – 100 Sangat Baik
Sumber adaptasi (Riduwan,2010)
Penelitian ini dianggap berhasil ketika pesentase KPS peserta didik berada
dalam kategori cukup Baik.
d. Analisis respon peserta didik
Data hasil angket respon peserta didik dianalisis dengan menentukan
persentase jawaban peserta didik untuk setiap aspek respon
PRS=∑ A
∑ Bx100 %
(Trianto, 2010b)
Keterangan:
PRS = persentase respon peserta didik.
∑ A = jumlah skor perolehan respon peserta didik.
∑ B = jumlah maksimal angket respon.
Dengan kategori ditunjukan pada Tabel 3.5.
71
Tabel 3.5 Interpretasi data respon peserta didik
Persentase respon peserta didik terhadap proses pembelajaran
Interpretasi
< 20,00 Tidak Positif21,00 – 40,00 Kurang positif41,00 – 60,00 Cukup Positif61,00 – 80,00 positif81,00 – 100 Sangat Positif
(Sumber adaptasi Riduwan, 2010)
Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika persentase respon peserta
didik minimal berada dalam kategori positif.
e. Analisis Respon Guru
Data hasil angket respon guru dianalisis dengan menentukan persentase
jawaban guru untuk setiap aspek respon
PRS=∑ A
∑ Bx100 %
(Trianto, 2010b)
Keterangan:
PRS = persentase respon guru.
∑ A = jumlah skor perolehan respon guru.
∑ B = jumlah maksimal angket respon.
Dengan kategori ditunjukan pada Tabel 3.6.
72
Tabel 3.6 Interpretasi data respon guru
Persentase respon guru terhadap proses pembelajaran
Interpretasi
< 20,00 Tidak Positif21,00 – 40,00 Kurang positif41,00 – 60,00 Cukup Positif61,00 – 80,00 positif81,00 – 100 Sangat Positif
(Sumber adaptasi Riduwan, 2010)
Perangkat pembelajaran dikatakan efektif jika persentase respon guru
minimal berada dalam kategori positif.
f. Tes Keterampilan Proses Sains dan Keterampilan berpikir Kritis
Data hasil tes keterampilan proses sains dan keterampilan berpikir kritis
fisika peserta didik dianalisis secara deskriptif dan menggunakan kategorisasi
skala 5 (pengubahan skor mentah hasil tes menjadi nilai standar berskala lima)
dengan patokan sebagai berikut:
E
DMean - 1,5 SD
CMean - 0,5 SD
BMean + 0,5 SD
AMean + 1,5 SD
(Sudijono, 2009)
73
H. Jadwal Kegiatan Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 7 Bulan, yaitu mulai dari bulan
oktober 2012 sampai dengan April 2013. Jadwal kegiatan penelitian adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.8 Jadwal Penelitian
No
Kegiatan PenelitianBulan Ke -
Ket1 2 3 4 5 6 7
1 PersiapanPenyusunan Proposal XSeminar Proposal XPerbaikan/Revisi Proposal XPengurusan Izin Proposal XPenyusunan Instrumen XValidasi/Revisi Instrumen X
2Uji coba instrumen/Pengumpulan Data
X
3 Pengolahan dan Analisis data X
74
4 Penyusunan laporan Penelitian X5 Pelaksanaan Seminar Hasil X6 perbaikan Laporan Penelitian X7 Penyajian laporan X
I. Rencana Biaya Penelitian
Tabel 3.9 Rencana Biaya PenelitianNo
Kegiatan Penelitian Biaya (Rp)
1 Persiapan 4.000.0002 Uji Coba Instrumen/Pengumpulan data 2.000.000
3 Pengolahan dan analisis data 1.000.000
4 Penyusunan laporan penelitian 1.500.000
5 Pelaksanaan seminar hasil 2.500.000
6 Perbaikan laporan penelitian 1.500.000
7 Penyajian Laporan (ujian tesis) 2.500.000
8 Biaya Transportasi 1.500.000
Total Biaya 16.500.000