teori sistem kontrol - hafidz
TRANSCRIPT
Tujuan dan Fungsi Sistem Kendali
Tujuan : mengendalikan output dari suatu proses.
Ada 4 fungsi penting :
- Power amplification
- Remote Control
- Convenience of input form
- Compensation for disturbances
SISTEM KENDALI
Input, Stimulus Output, response
Desired response
Actual response
Sistem kendali pada Pembangkit Listrik
Pengontrol tegangan generator listrik Pengontrol frekuensi tegangan listrik Pengatur beban Pengontrol temperatur & tekanan
ketel/boiler Pengontrol kecepatan putaran turbin Pengontrol posisi saklar/circuit breaker Pengontrol posisi tuas, valve(katup) Pengontrol tekanan minyak pelumas mesin …. dan sebagainya.
Konfigurasi sistem kendaliKonfigurasi sistem kendali
Input dan OutputInput dan Output
Open-Loop SystemsOpen-Loop Systems
Closed-Loop (Feedback Closed-Loop (Feedback Control) SystemsControl) Systems
Computer-Controlled Computer-Controlled (Digital Control) Systems(Digital Control) Systems
Sistem Open Loop & Closed Loop
Sistem Open Loop & Closed LoopSistem Open Loop & Closed Loop Open Loop SystemOpen Loop System : Pada sistem open-loop , sistem tidak : Pada sistem open-loop , sistem tidak
dapat mengkompensasi/mengkoreksi perubahan output dapat mengkompensasi/mengkoreksi perubahan output apabila terjadi gangguan (disturbance).apabila terjadi gangguan (disturbance).
Closed-Loop (feedback control) SystemClosed-Loop (feedback control) System : Dapat : Dapat mengkoreksi terjadinya perubahan output dari yang telah mengkoreksi terjadinya perubahan output dari yang telah ditentukan (setting) apabila terjadi gangguan. System ditentukan (setting) apabila terjadi gangguan. System mengkoreksi terjadinya gangguan dengan melakukan mengkoreksi terjadinya gangguan dengan melakukan pengukuran perubahan output, memberikan umpan balik pengukuran perubahan output, memberikan umpan balik kepada input controller untuk menggerakkan plant kepada input controller untuk menggerakkan plant selanjutnya merubah kembali output sesuai dengan setting selanjutnya merubah kembali output sesuai dengan setting semula. semula.
Sistem Closed-Loop lebih kompleks dan mahal (high cost) Sistem Closed-Loop lebih kompleks dan mahal (high cost) dibandingkan Sistem Open-Loop. dibandingkan Sistem Open-Loop.
System Modeling
Sistem (kendali) dapat dimodelkan dalam domain waktu (t) dan frekuensi (f).
Sistem dapat dimodelkan dalam bentuk Persamaan Differensial (PD) orde n.
Karena sistem PD sulit dibuat model block diagramnya maka dibuat model Transformasi Laplace (untuk sistem analog) dan model Transformasi-Z (untuk sistem digital).
Bentuk Umum Persamaan Differensial orde n:
)()()(
............)()(
011
1
1 txbtydt
tdya
dt
tyda
dt
tyda
n
n
nn
n
n
)()()1...............( 011
1 txbtyDaDaDa nn
nn
R CX(t) = i(t)
+
-VC (t) =
y(t)
iC(t)
iR(t)
)()(1)()()(
)( txtyRdt
tdyC
dt
tVC
R
tVti CC
C
txty
RCD
)()()
1(
Transformasi Laplace dan Laplace Inverse.
Persamaan Differensial orde 2 dan Trans. Laplace-nya.
Contoh :
0
)()()]([ dtetfsFtfL st
j
j
st dsesFj
tfsFL
)(
2
1)()]([1
)(32)()3212()(3232)(
12)( 2
2
2
tutyDDtuydt
tdy
dt
tyd
)8)(4(
32
)3212(
32)(
32)()3212(
22
sssssssY
ssYss
Tabel Transformasi Laplace
Fungsi Transfer
Fungsi Transfer H(s) ,dari suatu sistem adalah bentuk pernyataan perbandingan output/input dalam notasi Laplace (domain s= σ + jω).
H(s) Y(s)X(s)
H(s) =Y(s)
X(s)
Feedback Control Systems
)()()()(,)()()( sHsCsRsEsGsEsC
)()()()()()()()()()(
)(sGsHsCsGsRsCsHsCsR
sG
sC
})()(1{)()()()()()()( sGsHsCsGsHsCsCsGsR
)()(1
)(
)(
)(
sHsG
sG
sR
sC
)()(1
)(
)(
)(
sHsG
sG
sR
sC
Negatif Feedback
Positif Feedback
Sistem kendali Posisi Antene
Block diagram sistem kendali antene
Synchro Transmitter
Synchro Transmitter & Control Transformer
Synchro Control Transformer (lanjutan)
Synchro Error Detector
Sistem Kendali Posisi dgn Motor Synchro
Kendali posisi dgn Synchro
Sistem kendali posisi dgn koreksi error
Sistem Kendali posisi dgn DC Amplifier
Diagram PLTU Mini
Blok Diagram Kendali Kecepatan Generator
Sistem Kendali Kecepatan Motor
Sistem Kendali kecepatan dgn tachometer
Sistem kendali kecepatan pengulur kabel listrik
Analisa dan disain Sistem Kendali
Transient Response Steady-State Response Stability Other Consideration
- Finance
- Hardware Selection
- Robustness
Respon Sistem KendaliRespon Sistem Kendali
Transient responseTransient response : respon ouput saat transisi mulai : respon ouput saat transisi mulai t=0 detik sampai dengan mencapai kondisi ouput yang t=0 detik sampai dengan mencapai kondisi ouput yang mantap.mantap.
Steady-state responseSteady-state response : output yang telah mencapai : output yang telah mencapai kondisi mantap sesuai dengan yang diharapkan.kondisi mantap sesuai dengan yang diharapkan.
Steady-state errorSteady-state error : discrepancy (penyimpangan) nilai : discrepancy (penyimpangan) nilai output dari nilai output yang telah ditentukan.output dari nilai output yang telah ditentukan.
Total response = Natural response + Forced response.Total response = Natural response + Forced response. - - Natural responseNatural response : respon output yang ditentukan : respon output yang ditentukan
sepenuhnya oleh sistem.sepenuhnya oleh sistem. - - Forced responseForced response : respon output yang ditentukan : respon output yang ditentukan
oleh input.oleh input.
Total response = transient (natural) response + steady state (forced) response.
Respon sistem kendali terhadap input unit step
Respon transient dari system 2nd order terhadap fungsi input unit step.
Kendali Temperatur – Open loop
Kendali temperatur – Closed Loop
Kendali temperatur – Feed Forward
Analisa StabilitasAnalisa Stabilitas
Untuk menganalisa stabilitas suatu sistem Untuk menganalisa stabilitas suatu sistem kendali dapat dilakukan dengan :kendali dapat dilakukan dengan :
- Diagram Root-Locus- Diagram Root-Locus
- Kriteria Routh-Hurwitz- Kriteria Routh-Hurwitz
- Kriteria Nyquist- Kriteria Nyquist
- Diagram Bode- Diagram Bode
- Kriteria Stabilitas Lyapunov- Kriteria Stabilitas Lyapunov
Analisa Root LocusAnalisa Root Locus• Metode Root-Locus adalah analisa secara grafis Metode Root-Locus adalah analisa secara grafis
untuk menggambarkan akar-akar persamaan untuk menggambarkan akar-akar persamaan karakteristik suatu sistem closed-loop yang karakteristik suatu sistem closed-loop yang merupakan fungsi dari faktor penguatan K.merupakan fungsi dari faktor penguatan K.
• Analisa ini didasarkan atas hubungan yang Analisa ini didasarkan atas hubungan yang terdapat antara pole-zero dari persamaan terdapat antara pole-zero dari persamaan karakteristik.karakteristik.
• Root-locus digambarkan pada bidang kompleks Root-locus digambarkan pada bidang kompleks dalam domain- s ( s=dalam domain- s ( s=σσ+ j+ jωω), dengan suatu ), dengan suatu metode tertentu. metode tertentu.
• Dari posisi akar-akar (pole & zero) dapat dianalisa Dari posisi akar-akar (pole & zero) dapat dianalisa kondisi kestabilan dari sistem.kondisi kestabilan dari sistem.
Prosedur penggambaran Root-Locus
Gambarkan bidang kompleks s = σ+jω, dan tempatkan pole dan zero dari fungsi transfer open-loop GH(s) pada bidang tersebut.
Pole menyatakan mulainya root-locus ( K = 0).
Zero menyatakan berakhirnya root-locus (K =~) Jumlah locus sama dengan jumlah pole GH(s) atau sama dengan orde
persamaan karakteristik. Locus pada sumbu real (σ) didapat dari ( # pole - # zero) Asymptotes ,
- Titik pusat :
- Sudut antar asymptotes
Break-away point :
Sudut departure dan arrival
mn
zpm
ii
n
ii
C
11
0,
180)2(
0,180)12(
Kuntukmn
l
Kuntukmn
l
o
o
)(
1
)(
1
ibib zp
θD = (#∟ zero - #∟ pole ) + 180 0.
θA = - (#∟ zero - #∟ pole ) + 1800
n = jumlah pole
m = jumlah zero
Persamaan karakteristik : D(s) + K N(s) = 0
Contoh :
)(1
)(
sGH
sG
R
C
01
1
01
1
..........
)...........(
)(
)()(
bsbs
asasK
sD
sNKsGH
nn
n
mm
m
)()(
)()(
)(
)(1
)(
)(
)(
sKNsD
sDsG
sD
sNK
sG
sR
sC
)4)(2()()(
sss
KsHsG
0860)()(1 23 KssssHsG
Posisi pole(x) & zero(0)
Ploting root-locus
)8)(4(
32
)3212(
32)(
32)()3212(
22
sssssssY
ssYss
Kriteria Routh-Hurwitz Persamaan karakteristik orde n : Agar supaya sistem stabil maka akar-akar (pole)
pers.karakteristik harus berada pada sebelah kiri sumbu imajiner , pada bidang kompleks.
Routh Test : jumlah akar-akar persamaan karakteristik yang terletak disebelah kanan sumbu imajiner bid.kompleks = jumlah perubahan tanda pada koef. Lajur pertama pada deret Routh.
Contoh :Routh-Hurwitz test : s3 + 6 s2 + 8 s + K S3 1 8 S2 6 K S1 0 S0 K
6
48 KAgar sistem stabil :
0 < K < 48
Sistem Kompensasi KestabilanSistem Kompensasi KestabilanUntuk menstabilkan sistem kendali yang kinerjanya Untuk menstabilkan sistem kendali yang kinerjanya kurang baik dapat dilakukan dengan memasang kurang baik dapat dilakukan dengan memasang rangkaian kompensator, yaitu berbentuk rangkaian rangkaian kompensator, yaitu berbentuk rangkaian pasif filter RC, yang meliputi pasif filter RC, yang meliputi
1. Lag compensator1. Lag compensator 2. Lead compensator2. Lead compensator 3. Lead-lag compensator3. Lead-lag compensator yang di pasang serial dgn forward-element atau yang di pasang serial dgn forward-element atau
dengan feedback-element. dengan feedback-element. Selain itu dapat juga digunakan rangk. kompen-sator Selain itu dapat juga digunakan rangk. kompen-sator aktif, misalnya operational-amplifier.aktif, misalnya operational-amplifier.
Perbaikan kinerja meliputi :Perbaikan kinerja meliputi : 1. Memperbaiki Steady-state error1. Memperbaiki Steady-state error 2. Transient response 2. Transient response
Rangkaian pasif untuk Compensator sistem Kendali
R1
R2
C
R1
R2C
R1
R2
Lag- Compensator
Lead-Compensator
Lead-Lag Compensator
)(
)()(
asb
bsasG
CRb
RRa
221
1,
1
)(
)()(
bs
assG
CRCRb
CRa
211
11,
1
))((
))(()(
21
21
asbs
bsassG
212122
211
1 ,1
,1
abbaCR
bCR
a
Kondisi Feedback Control System, sebelum dan sesudah ditambah rangkaian
kompensasi.
R(s) E(s) C(s)
R(s) C(s)E(s)
+-
+-
)4)(2( sss
K
)4)(2( sss
K
)3(
)1(
s
s
Sebelum ditambah rangk. kompensator
Setelah ditambah rangk. lead-compensator secara seri.
Compensator
Root-Locus sebelum di kompensasi ( Range kestabilan 0< K < 48)
Root-Locus setelah di kompensasi(Range kestabilan 0<K<
Steady-state error Final value theorem :
)(1
)(
)(
)(
sGH
sG
sR
sC
unity feedback H(s) =
1
)(1
)()(
)(1
)(
)(
)()()()()(
sG
sRsE
sGH
sG
sR
sEsGsEsGsC
)(lim)(lim0
: sFstfst
theoremvalueFinal
)()()( limlim0
sEstetest
SS
)(1
)()( lim
0 sG
sRste
s
SS
Contoh : input Unit Step
ssR
1)(
ps
sSS KsGsG
sste
1
1
)(1
1
)(1
)/1()(
limlim0
0
)(dim lim0
sGKanas
p
Tabel steady-state error
Ditentukan oleh jenis input dan orde system
Filter RLC – low pass
Filter RLC- high pass
Filter RLC- band pass
Filter RLC – band stop
Sistem Kendali Digital
Kenapa harus digital ?
Sistem kendali rudal
Blok diagram sistem Kendali Digital
Referensi, gambar , kurva/diagram : Norman S.Nise : “ Control Systems Engineering”, 3rd ed;
John Wiley & Sons,Inc, New York, 2000. Charles L. Phillips, H.Troy Nagle : “Digital Control
System, Analysis and Design”, 3rd ed; Prentice Hall International, Inc., 1997.
Benyamin C. Kuo : “ Automatic Control Systems”, 3rd ed; Prentice Hall Inc, New Jersey, 1975.
Joseph J. DiStefano,III, et.al. : “Theory and Problem of Feedback and Control Systems”, Schaum’s Outline Series, McGraw-Hill Book Company, New York, 1967.
Katsuhiko Ogata : “ Solving Control Engineering Problem with Matlab”, Matlab Curriculum Series, Prentice Hall, New Jersey, 1994.
SEKIANSEKIANTERIMA KASIH TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANATAS PERHATIAN