plta & teori kontrol 2

85
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) STT-PLN JL. Lingkar Luar Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat

Upload: likatia

Post on 15-Jul-2015

241 views

Category:

Education


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Plta & teori kontrol   2

PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA)

STT-PLNJL. Lingkar Luar Duri Kosambi, Cengkareng

Jakarta Barat

Page 2: Plta & teori kontrol   2

Energi Listrik & Sumber energi

Page 3: Plta & teori kontrol   2

Keuntungan dan Kerugian

PLTA Keuntungan

- Tidak diperlukan bahan bakar

- Operational cost rendah.

- Tidak menimbulkan polusi.

- Turbin bisa di On/off dgn cepat.

- Life-time lebih lama(50th).

Kerugian

- Tergantung kapasitas air.

- Biaya investasi mahal

- Capital return lama

- Jauh dari pusat beban sehingga loss –transmisi besar.

Page 4: Plta & teori kontrol   2

Hydro-Electric Power PlantDaya hydrolik yang dihasilkan :

P = g ρ D H [Watts]

dimana :

g : gaya gravitasi = 9.81 m/s2

ρ : densitas air = 1000 kg/m3

D : debit air [ m3/s]

H : head (tinggi air)

Daya listrik yang dihasilkan :

W = 9.81x1000x D H η t

= 9.81 DHη t [kWh]

t = jangka waktu operasi [jam]

( 1 tahun = 8760jam)

η = efisiensi turbin ( 0.5 ~ 0.9)

Page 5: Plta & teori kontrol   2

Ketinggian Air (Head)

High head Power Plant

(100 – 500 m)

Medium head Power Plant

(15 – 100 m)

Low head Power Plant (2 – 15 m)

Page 6: Plta & teori kontrol   2

Lokasi pembuatan waduk/dam

Page 7: Plta & teori kontrol   2
Page 8: Plta & teori kontrol   2
Page 9: Plta & teori kontrol   2

Jenis Turbin Hidrolik

Turbin Pelton (impulse turbin, horizontal

shafts)

Turbin Francis (reaction turbin,high head)

Turbin Kaplan (reaction turbin, low head)

Turbin Deriaz (reaction turbin, diagonal

turbin)

Fungsi : Turbin hydrolik mengkonversi

energi potensial air menjadi energi listrik

yang dihasilkan dari putaran sumbu

generator.

Page 10: Plta & teori kontrol   2

Specific speed turbin hydrolik

Kecepatan turbin hydrolik yang secara

geometris sebanding dengan turbin yang

menghasilkan daya 1 kWatt pada 1 m head.

dimana , N : kecepatan normal [rpm]

P : daya output turbin [kW]

H : net head [m]

4/5H

PNNS

Page 11: Plta & teori kontrol   2

Turbin Pelton

Roda Pelton digerakkan oleh energi kinetik air yang keluar

dari nozzle. Besarnya energi kinetik air yang mengenai

bucket diatur oleh posisi nozzle dan deflector.

Page 12: Plta & teori kontrol   2

Turbin Francis

• Turbin reaksi dengan slow

runner ( NS = 60), tipe radial.

• Debit air yang mendorong

runner vane diatur oleh wicket

gate/guide vane.

Page 13: Plta & teori kontrol   2

Turbin Kaplan

• Turbin reaksi tipe propeller,

untuk low/medium head (4 –

100 m).

• Specific speed : 300 – 1000.

• Terdiri dari axial flow runner

dengan 4 ~ 6 buah adjustable

blades/vanes.

Page 14: Plta & teori kontrol   2

Adjustable blade Turbin (Kaplan)

• Specific speed tinggi

(300 – 1000).

• Kecepatan dapat diatur

dengan :

- adjustable blade

- wicket gates

Dengan menggunakan

servo-motor.

Page 15: Plta & teori kontrol   2

Turbin Deriaz

• Turbin diagonal, aliran air

pada runner menyudut

sebesar 450 dari sumbu.

• Menggunakan adjustable

blades ( 10 ~ 12 blades).

• Head ≈ 200 m

• Dapat digunakan untuk

reversible condition, untuk

berfungsi sebagai pompa.

• Kontrol kecepatan hanya

dengan adjustable blades

saja.

Page 16: Plta & teori kontrol   2

Posisi sudut water intake

Page 17: Plta & teori kontrol   2

Spesifikasi Jenis TurbinPelton Francis Kaplan

Max Capacity 250 MW 720 MW 225 MW

Head 100-1750 m 30-550 m 1.3 – 77.5 m

RPM 75-1000 93.8 - 1000 72-600

Specific speed

(Ns)

6-60 50-400 280-1100

Jenis Impulse Reaksi Reaksi

Pengaturan

kecepatan

Nozzle deflec-

tor

Wicket gates Regulated

vanes

Page 18: Plta & teori kontrol   2

Efisiensi Turbin (η) sebagai fungsi

dari beban (load).

Page 19: Plta & teori kontrol   2

Turbin air dan circular tube

Page 20: Plta & teori kontrol   2

Turbin air dalam proses instalasi

Page 21: Plta & teori kontrol   2

Spiral case / circular tube, 266 MW

Page 22: Plta & teori kontrol   2

Stay ring dengan wicket gate

Page 23: Plta & teori kontrol   2

Spiral case untuk 730 MW

Page 24: Plta & teori kontrol   2

Runner

Page 25: Plta & teori kontrol   2

Runner untuk 266 MW

Page 26: Plta & teori kontrol   2

Runner untuk 325 MW

Page 27: Plta & teori kontrol   2

Wicket Gates

Page 28: Plta & teori kontrol   2

Rotor Generator

Page 29: Plta & teori kontrol   2

Servomotor untuk Wicket gates.

Page 30: Plta & teori kontrol   2

Draft Tube

Page 31: Plta & teori kontrol   2

Turbin assembly untuk 325 MW

Page 32: Plta & teori kontrol   2

TURBIN KAPLAN

Page 33: Plta & teori kontrol   2

TURBIN DERIAZ

Page 34: Plta & teori kontrol   2

TURBIN - GENERATOR

Page 35: Plta & teori kontrol   2

STATOR GENERATOR

Page 36: Plta & teori kontrol   2

ROTOR – SALIENT POLE

Page 37: Plta & teori kontrol   2

ROTOR - CYLINDRICAL

Page 38: Plta & teori kontrol   2

BLANK

Page 39: Plta & teori kontrol   2

TEORI SISTEM KONTROL/KENDALI

Tujuan Sistem Kendali :

Mengendalikan output

dari suatu proses.

Ada 4 fungsi penting :

- Penguatan daya

- Remote Control

- Sinyal input flexible.

- Kompensasi gangguan.

Page 40: Plta & teori kontrol   2

Sistem Open Loop & Closed Loop

Page 41: Plta & teori kontrol   2

Sistem Open Loop & Closed Loop

Open Loop System : Pada sistem open-loop , sistem tidak

dapat mengkompensasi/mengkoreksi perubahan output

apabila terjadi gangguan (disturbance).

Closed-Loop (feedback control) System : Dapat

mengkoreksi terjadinya perubahan output dari yang telah

ditentukan (setting) apabila terjadi gangguan. System

mengkoreksi terjadinya gangguan dengan melakukan

pengukuran perubahan output, memberikan umpan balik

kepada input controller untuk menggerakkan plant

selanjutnya merubah kembali output sesuai dengan setting

semula.

Sistem Closed-Loop lebih kompleks dan mahal (high cost)

dibandingkan Sistem Open-Loop.

Page 42: Plta & teori kontrol   2

Sistem kendali Posisi Antene

Page 43: Plta & teori kontrol   2

Analisa dan disain Sistem Kontrol

Transient Response

Steady state Response

Steady state Error.

Stability

Page 44: Plta & teori kontrol   2

Respon Sistem Kendali

Transient response : respon ouput saat transisi mulai t=0 detik sampai dengan mencapai kondisi ouput yang mantap.

Steady-state response : output yang telah mencapai kondisi mantap sesuai dengan yang diharapkan.

Steady-state error : discrepancy (penyimpangan) nilai output dari nilai output yang telah ditentukan.

Total response = Natural response + Forced response.

- Natural response : respon output yang ditentukan sepenuhnya oleh sistem.

- Forced response : respon output yang ditentukan oleh input.

Page 45: Plta & teori kontrol   2

Total response = transient (natural) response +

steady state (forced) response.

Page 46: Plta & teori kontrol   2

Respon sistem kendali terhadap input unit step

Page 47: Plta & teori kontrol   2

Respon transient dari system 2nd order terhadap

fungsi input unit step.

Page 48: Plta & teori kontrol   2

Fungsi Transfer Fungsi Transfer H(s) ,dari suatu sistem adalah bentuk

pernyataan perbandingan output/input dalam notasi

Laplace (domain s= σ + jω).

H(s) Y(s)X(s)

H(s) =Y(s)

X(s)

Page 49: Plta & teori kontrol   2

Feedback Control Systems

)()()()(,)()()( sHsCsRsEsGsEsC

)()()()()()()()()()(

)(sGsHsCsGsRsCsHsCsR

sG

sC

})()(1{)()()()()()()( sGsHsCsGsHsCsCsGsR

)()(1

)(

)(

)(

sHsG

sG

sR

sC

)()(1

)(

)(

)(

sHsG

sG

sR

sC

Negatif Feedback

Positif Feedback

Page 50: Plta & teori kontrol   2

Persamaan Karakteristik

Persamaan karakteristik : D(s) + K N(s) = 0

Contoh :

)(1

)(

sGH

sG

R

C

0

1

1

0

1

1

..........

)...........(

)(

)()(

bsbs

asasK

sD

sNKsGH

n

n

n

m

m

m

)()(

)()(

)(

)(1

)(

)(

)(

sKNsD

sDsG

sD

sNK

sG

sR

sC

)8)(4()()(

sss

KsHsG

032120)()(1 23 KssssHsG

Page 51: Plta & teori kontrol   2

Analisa Stabilitas

Analisa stabilitas Power System

dilakukan dengan :

- Diagram Root-Locus

- Kriteria Routh-Hurwitz

Untuk mengetahui :

1. Transient Response

2. Steady State error

3. Stabilitas Sistem

Page 52: Plta & teori kontrol   2

Analisa Root Locus

Metode Root-Locus adalah analisa secara grafis untuk

menggambarkan akar-akar persamaan karakteristik

suatu sistem closed-loop yang merupakan fungsi dari

faktor penguatan K.

Analisa ini didasarkan atas hubungan yang terdapat

antara pole-zero dari persamaan karakteristik.

Root-locus digambarkan pada bidang kompleks dalam

domain- s ( s=σ+ jω), dengan suatu metode tertentu.

Dari posisi akar-akar (pole & zero) dapat dianalisa

kondisi kestabilan dari sistem.

Page 53: Plta & teori kontrol   2

Prosedur penggambaran Root-Locus

Gambarkan bidang kompleks s = σ+jω, dan tempatkan pole dan zero dari fungsi

transfer open-loop GH(s) pada bidang tersebut.

Pole menyatakan mulainya root-locus ( K = 0).

Zero menyatakan berakhirnya root-locus (K =~)

Jumlah locus sama dengan jumlah pole GH(s) atau sama dengan orde

persamaan karakteristik.

Locus pada sumbu real (σ) didapat dari ( # pole - # zero)

Asymptotes ,

- Titik pusat :

- Sudut antar asymptotes

Break-away point :

Sudut departure dan arrival

zp

m

i

i

n

i

i

C

zp

##

11

0,

180)2(

0,180)12(

Kuntukmn

l

Kuntukmn

l

o

o

)(

1

)(

1

ibibzp

θD = (#∟ zero - #∟ pole ) + 180 0.

θA = - (#∟ zero - #∟ pole ) + 1800

n = jumlah pole

m = jumlah zero

Page 54: Plta & teori kontrol   2

Ploting root-locus

)8)(4()3212(

)()()3212(2

2

sss

K

sss

KsY

s

KsYss

Page 55: Plta & teori kontrol   2

Kriteria Routh-Hurwitz

Teori Kestabilan : (Persamaan karakteristik orde n)

Agar supaya sistem stabil maka akar-akar (pole) pers.karakteristik harus berada pada sebelah kiri sumbu imajiner , pada bidang kompleks.

Routh Test : jumlah akar-akar persamaan karakteristik yang terletak disebelah kanan sumbu imajiner bid.kompleks = jumlah perubahan tanda pada koef. Lajur pertama pada deret Routh.

Page 56: Plta & teori kontrol   2

Kriteria kestabilan berdasarkan posisi pole

terhadap sumbu imaginer.

Page 57: Plta & teori kontrol   2
Page 58: Plta & teori kontrol   2

Tabel Routh

Page 59: Plta & teori kontrol   2

Contoh Tabel Routh :

Page 60: Plta & teori kontrol   2

Menentukan batas kestabilan

berdasarkan Tabel Routh.

Contoh :Routh-Hurwitz test : s3 + 12 s2 + 32 s + K = 0

S3 1 32

S2 12 K

S1 382- K 0

12

S0 K

Agar sistem stabil :

0 < K < 382

Page 61: Plta & teori kontrol   2

Sistem Kompensasi KestabilanUntuk menstabilkan sistem kendali yang kinerjanya kurang baik dapat dilakukan dengan memasang rangkaian kompensator, yaitu berbentuk rangkaian pasif filter RC, yang meliputi

1. Lag compensator

2. Lead compensator

3. Lead-lag compensator

4. PI (Proportional plus Integral) Compensator

5. PD (Proportional plus Differensial) Compensator

6. PID (Proportional plus Integral plusDifferensial) Compensator

Selain itu dapat juga digunakan rangk. kompen-sator aktif, misalnya operational-amplifier.

Page 62: Plta & teori kontrol   2

Perbaikan Kinerja Sistem Kendali

Perbaikan kinerja meliputi :

1. Memperbaiki Steady-state

error (menambahkan : PI, Lag, PID, Lag-Lead Compensator)

2. Memperbaiki Transient response ( menambahkan PD, Lead, PID, Lag-Lead Compensator )

Page 63: Plta & teori kontrol   2

Kompensator Rangkaian pasif untuk sistem Kendali

Lag- Compensator

Lead-Compensator

Lead-Lag Compensator

)(

)()(

asb

bsasG

CRb

RRa

221

1,

1

)(

)()(

bs

assG

CRCRb

CRa

211

11,

1

))((

))(()(

21

21

asbs

bsassG

2121

22

2

11

1 ,1

,1

abbaCR

bCR

a

Page 64: Plta & teori kontrol   2

Kompensator Aktifdengan rangk. Operational

Amplifier

Page 65: Plta & teori kontrol   2
Page 66: Plta & teori kontrol   2

Kondisi Feedback Control System, sebelum dan sesudah

ditambah rangkaian kompensasi.

)4)(2( sss

K

)4)(2( sss

K

)3(

)1(

s

s

Sebelum ditambah

rangk. kompensator

Setelah ditambah rangk.

lead-compensator secara

seri.

Compensator

Page 67: Plta & teori kontrol   2

Root-Locus sebelum di kompensasi

( Range kestabilan 0< K < 48)

Page 68: Plta & teori kontrol   2

Root-Locus setelah di kompensasi

(Range kestabilan 0<K< 210)

Page 69: Plta & teori kontrol   2

Sistem Kendali Digital

Kenapa harus digital ?

Page 70: Plta & teori kontrol   2
Page 71: Plta & teori kontrol   2
Page 72: Plta & teori kontrol   2
Page 73: Plta & teori kontrol   2

Sistem SCADA (Supervisory Control and Data

Acquisition)

Sistem SCADA adalah merupakan kombinasi sistem

telemetry dan sistem akuisisi data.

SCADA mengumpulkan data/informasi melalui RTU

(remote terminal unit), mentransfer kembali ke pusat

analisis (master station), membawa hasil analisis

kembali ke unit-unit dan memberikan tindakan kontrol.

Untuk mengendalikan sistem secara terintegrasi

diperlukan jaringan komunikasi data antar pembangkit

tenaga listrik dan Pusat Pengatur Beban. Sistem ini

menggunakan teknologi SCADA, yang mengatur

sinkronisasi, pengaturan pembebanan dan sebagainya.

Page 74: Plta & teori kontrol   2

Sistem SCADA

Page 75: Plta & teori kontrol   2

Jaringan Komunikasi SCADA

Page 76: Plta & teori kontrol   2

Distributed Control System (DCS)

Page 77: Plta & teori kontrol   2

Struktur hardware RTU (Remote Terminal Unit)

Page 78: Plta & teori kontrol   2

Konsep PLC Ladder Logic

Page 79: Plta & teori kontrol   2

Sistem Token Ring

Page 80: Plta & teori kontrol   2

Sistem Priority

Page 81: Plta & teori kontrol   2

Point-to-point

Page 82: Plta & teori kontrol   2

Multipoint

Page 83: Plta & teori kontrol   2

Store and Forward

Page 84: Plta & teori kontrol   2

Referensi, gambar , kurva/diagram : Norman S.Nise : “ Control Systems Engineering”, 3rd ed;

John Wiley & Sons,Inc, New York, 2000.

Charles L. Phillips, H.Troy Nagle : “Digital Control System, Analysis and Design”, 3rd ed; Prentice Hall International, Inc., 1997.

Benyamin C. Kuo : “ Automatic Control Systems”, 3rd ed; Prentice Hall Inc, New Jersey, 1975.

Joseph J. DiStefano,III, et.al. : “Theory and Problem of Feedback and Control Systems”, Schaum’s Outline Series, McGraw-Hill Book Company, New York, 1967.

Katsuhiko Ogata : “ Solving Control Engineering Problem with Matlab”, Matlab Curriculum Series, Prentice Hall, New Jersey, 1994.

P.M. Anderson & A.A. Fouad : “ Power System Control and Stability” 2nd Edition, A John Wiley & Sons, Inc, 2003

Page 85: Plta & teori kontrol   2

SEKIAN

TERIMA KASIH

ATAS PERHATIAN