teori meningitis
TRANSCRIPT
MENINGITISYofen dhamigus
PENDAHULUAN
Infeksi Susunan Saraf Pusat (SSP) sampai sekarang masih merupakan keadaan yang
membahayakan kehidupan anak, dengan berpotensial untuk menyebabkan kerusakan
permanen. Penyebab infeksi SSP bisa karena virus, bakteri atau mikroorganisme yang lain.
Diagnosis dini masih merupakan persoalan, karena sukar membedakan penyebab dasar
melalui pemeriksaan fisik.1
Insiden meningitis bakteri terbanyak antara anak lebih dari 1 tahun. Sangat tinggi
ditemui pada penduduk asli Amerika, Alaska, dan Aborigin-Australia, menunjukkan faktor
genetik memberi peranan terhadap penyakit ini. Faktor resiko yang lain termasuk penyakit
imunodefisiensi kongenital atau yang didapat, hemoglobinopati seperti penyakit sickel cell.
Kebocoran cairan serebrospinalis yang disebabkan oleh kelainan kongenital, atau setelah
fraktur basis cranii meningkatkan resiko meningitis, terutama yang disebabkan oleh S.
pneumonia.2
Enterovirus penyebab meningitis banyak dijumpai pada musim panas dan daerah
tropis. Infeksi ini lebih sering dijumpai pada anak dan orang dengan immunocompromised.
Kepadatan penduduk, kebersihan yang kurang, pendidikan dan sosioekonomi rendah
memegang peranan penting untuk mempermudah terjadinya infeksi.2
DEFINISI
Meningitis adalah peradangan pada meningen, disebabkan oleh bakteri, virus, atau
jamur (jarang). Istilah aseptik meningitis berhubungan dengan meningitis virus, namun
memiliki gambaran yang sama dengan infeksi oleh organisme lain (Lyme disease, syphilis,
tuberkulosis), infeksi paramenigeal (abses otak, abses epidural, empyema sinus venosus),
paparan kimia (obat anti inflamasi nonsteroid, immunoglobulin parenteral). Penyakit
autoimun, dan penyakit-penyakit lain.2,3,4
ANATOMI FISIOLOGI
Otak dan sumsum otak belakang diselimuti meningea yang melindungi struktur syaraf
yang halus, membawa pembuluh darah dan dengan sekresi sejenis cairan yaitu cairan
serebrospinal. Meningen terdiri dari tiga lapis, yaitu:
1. Pia meter : yang menyelipkan dirinya ke dalam celah pada otak dan sumsum tulang
belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat akan menyediakan darah
untuk struktur-struktur ini.
2. Arachnoid : Merupakan selaput halus yang memisahkan pia meter dan dura meter.
3. Dura meter : Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari jaringan
ikat tebal dan kuat.
KLASIFIKASI
1. Meningitis bakteri
Meningitis bakteri akut biasanya terjadi saat bakteri masuk aliran darah dan
bermigrasi ke otak dan medula spinalis, namun dapat juga terjadi ketika bakteri langsung
berinvasi ke meningen, akibat infeksi dari sinus atau telinga atau fraktur tengkorak.4
Penyebab infeksi bakteri terbanyak antara lain Streptococcus pneumoniae
(pneumococcus), Neisseria meningitidis (meningococcus), Haemophilus influenzae
(haemophilus), Listeria monocytogenes (listeria).4
2. Menigitis tuberkulosa
Merupakan peradangan meningen yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini jarang ditemukan pada bayi dibawah usia 3 bulan dan insidensnya meningkat
dalam usia 5 tahun pertama.4
3. Meningitis virus
Virus merupakan penyebab terbanyak dari meningitis setiap tahunnya dibandingkan
bakteri. Meningitis virus biasanya lebih ringan dan sembuh sendiri dalam jangka waktu ± 2
minggu. Penyebab terbanyak disebabkan oleh Enterovirus.4
Virus-virus lain penyebab meningitis antara lain HSV, EBV, CMV, lymphocytic
choriomeningitis virus, dan HIV. Virus Mumps biasanya dapat menyebabkan meningitis pada
anak yang tidak divaksinasi. Penyebab infeksi meningitis yang jarang antara lain Borrelia
burgdorferi (Lyme disease), B. henselae (cat-scratch disease), M. tuberculosis, Toxoplasma,
fungi (Cryptococcus, Histoplasma, and Coccidioides), and parasites (Angiostrongylus
cantonensis, Naegleria fowleri, Acanthamoeba).2
4. Meningitis Jamur
Meningitis jamur relatif jarang dijumpai. Cryptococcal meningitis merupakan bentuk
jamur dari penyakit yang menyerang orang dengan imunodefisiensi, seperti AIDS. Dapat
mengancam kehidupan jika tidak diobati dengan pengobatan anti jamur.
PATOGENESIS
Infeksi dapat mencapai selaput otak melalui
1. Aliran darah (hematogen) oleh karena infeksi ditempat lain seperti faringitis,
tonsilitis, endokarditis, pneumonia, infeksi gigi, pada keadaan ini sering didapatkan
biakan kuman yang positif pada darah, yang sesuai dengan kuman yang ada dalam
cairan otak.
2. Perluasan langsung dari infeksi (perkontinuitatum) yang disebabkan oleh infeksi dari
sinus paranasalis, mastoid, abses otak, sinus cavernosus.
3. Implantasi langsung: trauma kepala terbuka, tindakan bedah otak, pungsi lumbal.
4. Meningitis pada neonatus dapat terjadi oleh karena aspirasi dari cairan amnion dan
transplasental.
MANIFESTASI KLINIS
Meningitis didahului oleh gejala infeksi traktus respiratorius. Onset yang cepat
merupakan gejala khas dari S. pneumoniae and N. Meningitidis. Tanda peradangan meningen
termasuk nyeri kepala, irritable, mual, kekakuan, lesu, fotofobia, dan muntah. Demam
biasanya dapat dijumpai. Tanda Kernig dan Brudzinski pada iritasi meningen biasanya positif
pada anak diatas umur 12 bulan. Pada bayi, tanda peradangan meningen lebih sedikit;
irritable, gelisah, nafsu makan menurun. Tanda fokal neurologi, kejang-kejang, arthralgia,
mialgia, ptekie atau lesi purpura, sepsis, syok, dan koma mungkin dapat terjadi.2
Peningkatan tekanan intrakranial menggambarkan keluhan nyeri kepala, diplopia, dan
muntah. Penonjolan ubun-ubun dapat dijumpai pada bayi. Ptosis, anisokor, bradikardi dengan
hipertensi, dan apnea merupakan tanda peningkatan tekanan intrakranial dengan herniasi
otak. Udem papil jarang dijumpai, kecuali terjadi oklusi sinus venosus, empyema subdural,
atau abses otak.
Keluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa ini dapat menjalar ke leher dan
punggung. Leher menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot
ekstensor leher. Bila hebat, terjadi opistotonus, yaitu leher kaku dalam sikap kepala
tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi.
DIAGNOSIS
Diagnosis meningitis ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis dan pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan Penunjang
Pungsi lumbal
Darah
Kultur
Pemeriksaan pelengkap
Isolasi virus
Serologi
Head CT-Scan atau MRI2
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada kasus meningitis berorientasi pada kausatif, menurunkan
tekanan intrakranial, mengatasi kejang, diet tinggi kalori tinggi protein dan upaya rehabilitasi.
PROGNOSIS
Prognosis bergantung pada etiologi,umur, berat ringannya infeksi, lamanya sakit, dan
kepekaan mikroorganisme terhadap pengobatan. Pasien meningitis dapat:
1. Sembuh tanpa gejala sisa
2. Sembuh dengan gejala sisa
3. Kematian