teori ilmu sosial

150
Oleh Agus Suryono TEORI ILMU-ILMU SOSIAL

Upload: joko-lelur

Post on 19-Oct-2015

201 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ilmu sosial

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

OlehAgus Suryono

TEORI ILMU-ILMU SOSIALSUBSTANSI PEMBELAJARAN TEORI ILMU-ILMU SOSIALMata kuliah ini mengajarkan berbagai konsep dasar dan teori-teori ilmu sosial terutama yang terkait dengan perspektif sosiologi, antropologi, politik, ekonomi, psikologi sosial, hukum, administrasi publik, dan pengembangannya (prospek) POKOK BAHASANDaftar Bacaan (Referensi)Konsep dan TeoriMemahami Teori Ilmu-Ilmu SosialAwal Sejarah Perkembangan Teori Ilmu-Ilmu SosialDasar Pengamatan Ilmu-Ilmu SosialPermasalahan SosialKategorisasi Teori Ilmu-Ilmu SosialSifat Hubungan Antar Teori Ilmu-Ilmu SosialPersyaratan Studi Teori Ilmu-Ilmu SosialPerspektif Perkembangan Teori Ilmu-Ilmu SosialAnatomi dan Jenis Teori Ilmu SosialParadigma Ilmu SosialPeta Teori Ilmu-Ilmu SosialPertanyaan Besar Teori Ilmu-Ilmu Sosial, tbkDAFTAR BACAAN(Referensi)Agger, Ben, 2007, Teori Sosial Kritis: Kritik, Penerapan dan Implikasinya, Yogyakarta, Kreasi Wacana.Baert, Patrick, 1998, Social Theory in the Twentieth Century, Cambridge, Polity Press.Beilharz, Peter,2002, Teori-Teori Sosial: Observasi Kritis terhadap Para Filosof Terkemuka, Yogyakarta, Pustaka Pelajar Campbell, Tom, 1994, Tujuh Teori Sosial, Sketsa, Penilaian, Perbandingan, Yogyakarta, Kanisius.Craib, Ian, 1986, Teori-Teori Sosial Modern: Dari Parson Sampai Habermas, Jakarta, Rajawali.Delanty, Gerard, 1999, Social Theory in a Changing World, Conception of Modernity, Cambridge, Polity Press. Doyle, Paul Johnson, 1986, Teori Sosiologi Klasik Dan Modern, (Robert MZ Lawang, penterjemah), Jilid 1,2, Jakarta, Gramedia.

Effendi, Sofian, dkk, 1996, Membangun Martabat Manusia: Peranan Ilmu-Ilmu Sosial Dalam Pembangunan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.Giddens, Anthony, 2009, Problematika Utama dalam Teori Sosial, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.Hardiman, F.Budi,1993, Menuju Masyarakat Komunikatif, Ilmu, Masyarakat, Politik dan Postmodernisme menurut Jurgen Habermas, Yogyakarta, Kanius. Hoogvelt, Ankie MM, 1995, Sosiologi Masyarakat Sedang Berkembang, (Alimandan, Penyadur), Jakarta, Rajawali.Jackson, Stevi dan Jackie Jones, 2009, Teori-Teori Feminis Kontemporer, Yogyakarta, Jalasutra.Jones, Pip, 2009, Pengantar Teori-Teori Sosial, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia

Kuhn, Thomas,S, 2000, The Structure of Scientific Revolutions: Peran Paradigma Dalam Revolusi Sains, Bandung, Remaja Rosda Karya .Lechte, John, 2001, 50 Filsuf Kontemporer: Dari Strukturalisme sampai Postmodernitas, Yogyakarta, Kanisius. Polanyi, Michael, 1996, Segi Tak Terungkap Ilmu Pengetahuan, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama .Ritzer, George, 2002, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Alimandan:Penyadur), Cetakan ketiga, Jakarta, Rajawali .------------------,2003, Teori Sosial Post Modern, Yogyakarta, Kreasi Wacana. Salim, Agus, 2001, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: Dari Denzin Guba dan Penerapannya, Yogyakarta, Tiara Wacana.

Sanderson, Stephen.K, 2000, Makro Sosiologi: Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, Jakarta, RajaGrafindo Persada.Sindhunata, 1983, Dilema Usaha Manusia Rasional, Jakarta, GramediaSoedjatmoko, 1984, Dimensi Manusia dalam Pembangunan, Jakarta, LP3ESSupardan, Dadang, 2008, Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural, Jakarta, Bumi Aksara.Suryono, Agus,2004, Pengantar Teori Pembangunan, Malang, Universitas Negeri Malang, UM Press.------------,2006, Ekonomi Politik Pembangunan dalam Perspektif Teori Ilmu Sosial, Malang, UM Press. Turner, Bryan, 2000, Teori-Teori Sosiologi: Modernitas-Postmodernitas, Yogyakarta, Pustaka Pelajar .Veeger, KJ, 1990, Realita Sosial, Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan Individu Masyarakat Dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi, Jakarta,Gramedia Pustaka Utama .Wallace, Walter,L,1990, Metoda Logika Ilmu Sosial, Jakarta, Bumi Aksara.Waters, Malcolm, 1994, Modern Sociological Theory, London-New Delhi, Sage Publications, Thousand Oaks . tbkKONSEP DAN TEORIPENDAHULUANBERTEORI SOSIAL DIAWALI DENGAN KEMAMPUAN UNTUK MENGERTI DAN MEMAHAMI KONSEP-KONSEP SOSIALTEORI SOSIAL MERUPAKAN GABUNGAN ATAU KUMPULAN DARI KONSEP-KONSEP SOSIAL YANG TELAH DIUJI KEBENARANNYA SECARA UMUM (OBYEKTIF, METODOLOGIS) DAN MEMILIKI SIFAT GENERALISASIBELAJAR TEORI SOSIAL BERBEDA DENGAN PRAKTEK TEORI SOSIAL (AKTUALISASI REAKTUALISASI)TEORIKONSEPMETODOLOGIAPA ITU KONSEP ?MERUPAKAN GAMBARAN (WACANA) ABSTRAK DARI FENOMENA ALAMI DAN FENOMENA SOSIALWACANA FENOMENA ALAMI, MELAHIRKAN ALIRAN POSITIVISTIK NATURALISTIK (NATURAL LAW)WACANA FENOMENA SOSIAL, MELAHIRKAN ALIRAN HUMANISTIK KULTURALISTIK (SOCIAL LAW) KONSEPFenomena alami, berkaitan dengan: posisi dan lokasi wilayah/geografi, kondisi sumberdaya alam, kondisi kependudukan (SDM) disebut Trigatra/SikayamampuFenomena sosial, berkait dengan: peristiwa ideologi, peristiwa politik, peristiwa ekonomi, peristiwa sosial, peristiwa budaya, dan peristiwa pertahanan dan keamanan masyarakat (IPOLEKSOSBUDHANKAM)Ilmu sosial merupakan kajian-kajian yang banyak berkaitan dengan fenomena-fenomena sosial (konsep sosial) yang disebut dengan aspek kemasyarakatan (Pancagatra) KONSEP-KONSEP DASAR DALAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL :Realita atau fenomena sosialIndividu dan masyarakatInteraksi sosialProses sosialKategori sosialKolektivitas sosialKelompok sosialPosisi/kedudukan sosialPeran sosialFungsi sosialStatus sosialStruktur sosialKebudayaanLembaga/Pranata sosialStratifikasi sosial

Kekuasaan dan otoritas sosialIntegrasi/solidaritas sosialKonflik sosialSikap dan perilaku sosialPenyimpangan/Patologi sosialNilai dan norma sosialSosialisasi dan akulturasiSistem sosialOrganisasi sosialHarmonisasi/Tertib sosial

FUNGSI KONSEP DALAM TEORI SOSIALMemberi pengertian dan pemahaman ttg sesuatu (kognitif dan afektif atau understanding)Memberikan penjelasan atau keterangan ttg sesuatu (explanasi)Menilai suatu kondisi obyek sosial (evaluatif)Dapat memberitahu ttg sesuatu (informatif dan komunikatif)Menghasilkan suatu istilah yang sifatnya praktis dan sederhana (pragmatis)

TUJUAN KONSEP DALAM TEORI SOSIALSebagai reduksi atau refleksi dari peristiwa, realita, gejala atau fenomena sosial yang berisikan data dan fakta-fakta sosialUntuk merumuskan kesepakatan (komitmen) definisi, pengertian, istilah, kata-kata, kalimat atau label-label dari fenomena sosial sebagai konsep-konsep sosialUntuk merumuskan simbol-simbol, kategorisasi, mitos, formula/dalil, dan kode-kode (morse) sebagai hasil konstruksi kelompok tertentu yang sifatnya lebih halus daripada peristiwa dan konsep-konsep sosial yang dirumuskan sebelumnyaMANFAAT KONSEP Dengan konsep, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lain dan bahkan dengan machluk lain, karena adanya kesamaan pemahaman (mutual understanding) dan kesamaan pemaknaan (mutual meaning)

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM ILMU SOSIAL :Realita atau fenomena sosialIndividu dan masyarakatInteraksi sosialProses sosialKategori sosialKolektivitas sosialKelompok sosialPosisi/kedudukan sosialPeran sosialFungsi sosialStatus sosialStruktur sosialKebudayaanLembaga/Pranata sosialStratifikasi sosial

Kekuasaan dan otoritas sosialIntegrasi/solidaritas sosialKonflik sosialSikap dan perilaku sosialPenyimpangan/Patologi sosialNilai dan norma sosialSosialisasi dan akulturasiSistem sosialOrganisasi sosialHarmonisasi/Tertib sosialPerubahan Sosial

PROSES KONSEP KE TEORIHalus KODE (Askripsi, Morse)

FORMULA (dalil, rumus, stikma)

MITOS (legenda, cerita)

SIMBOL (Bahasa)

KATAGORISASI (Teoritisasi)

Kasar KONSEP (Istilah)

PERISTIWA, FENOMENA Sensing, Persepsi dan InterpretasiFakta dan RealitaFOKUS PEMBELAJARANTEORI ILMU-ILMU SOSIALFENOMENA/PERISTIWAREALITA

METODOLOGIKONSEPTEORIEMPIRIS

NON

EMPIRISPeristiwa/Fenomena/Realita/Gejala

Proses dan kemampuan Penginderaan (sensing)

Definisi konsep (sbg knowledge)

Pembentukan proposisi (postulat/aksioma dan teorem)

TEORI Non Uji Hipotesis (kualitatif)Uji Hipotesis (kuantitatif)

Variabel dan Indikator

Definisi operasionalFokusMEMAHAMI TEORI ILMU-ILMU SOSIALMEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN

AAHTEORI !!

KANKER GIGI DAN RONGGA MULUTUNSUR-UNSUR TEORI(Tom Campbell, 1994)DEFINISI/ TERMINOLOGI (KONSEP)DISKRIPTIP (EMPIRIS, FAKTA, DATA, INFORMASI)PENJELASAN (EKSPLANASI, NARASI, URAIAN, ANALISIS, SINTESA, KONKLUSI, TEMUAN, INOVASI)TEORI ILMU-ILMU SOSIALILMU-ILMUSOSIAL (UMUM)IlmuPolitik/AdmIlmuEkonomiSosiologi

Teori Politik/Adm A - Z Teori EkonomiA - ZTeori SosiologiA - ZTEORI-TEORI ILMU SOSIALTEORI ILMUPOLITIK/ADM(KHUSUS)TEORI ILMUEKONOMI(KHUSUS)TEORISOSIOLOGI(KHUSUS)Teori A - ZTeori A - ZTeori A - ZTEORISerangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial dan alami secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsepGabungan dari konsep-konsep yang telah diuji kebenarannya secara sistematis dan metodologis sehingga memiliki sifat obyektif (generalisasi) sebagai kesepakatan dunia akademisTeori adalah alat untuk memahami kenyataan atau realitas sosialTeori sebagai alat untuk menyatakan hubungan sistematik antara fenomena atau gejala yang hendak ditelitiTeori selalu lahir dari kenyataan dan selalu diuji pula di dalam kenyataanTeori merupakan hasil kesepakatan masyarakat akademis sebagai perspektif etik (agenda akademis)Teori memberikan pola bagi interpretasi dataTeori menghubungkan satu studi dengan studi lainnyaTeori menyajikan kerangka sehingga konsep dan variabel memiliki arti dan makna pentingTeori memungkinkan interpretasi makna yang lebih besar (siap pakai) daripada hasil temuan yang diperoleh dari penelitian (kegunaan laten/hidden)PERSOALAN POKOK TEORI SOSIALAdalah bagaimana memandang dan memahami kenyataan kehidupan sosial sebagai realita yang harus dihadapi secara bijaksana (wisdom) dan bebas nilai (values free/ neutral/ non- etic) TUJUAN TEORI SOSIAL Untuk memberikan pengertian dan pemahaman (understanding) terhadap realita/fenomena sosialUntuk memberikan penjelasan (explanation) terhadap realita/fenomena sosialUntuk kepentingan prediksi atau peramalan (forcasting) terhadap fenomena-2 sosialSebagai kritik dan pengawasan (control) terhadap perkembangan konsep dan teori-teori sosial Melatih kepekaan dan tanggungjawab sosial (sensitivity and responsebelity) MANFAAT TEORI SOSIAL Sebagai alat (instrument) dalam menjelaskan realita/fenomena sosialSebagai alat analisis (tools of analysis) terhadap fenomena sosial yang diamatiSebagai sarana atau upaya peneliti untuk melakukan konstruksi, rekonstruksi atau dekonstruksi teori terhadap realita/ fenomena sosial yang diamati dengan persyaratan: relevan (cocok, layak), aplikabel/manajebel (dapat dilaksanakan), replikan (dapat di daur ulang), dan konsisten (runtut dan sistematik)INTENSITAS TEORI SOSIALJika situasi dan kondisi dalam keadaan normal (stabil), maka wacana teori memiliki intensitas rendah, tetapi aplikasinya tinggiJika situasi dan kondisi dalam keadaan tidak normal (labil), maka wacana teori memiliki intensitas tinggi, tapi aplikasinya rendah bahkan tertolak STRUKTUR TEORI SOSIALGRAND THEORY(Analisis Menyeluruh)

MIDDLE RANGE THEORY/MESO THEORY (Analisis Sebagian)CASE/SUBSTANTIVE/IDEOGRAFIS THEORY(Analisis Kasus/Isu dari Fakta Empiris)IIIIIIPAHAM TEORI SOSIAL DALAM PRAKTEKTEORIIDEALISME PRAGMATISMEUTOPIANISMEMETODOLOGI TEORI ILMU-ILMU SOSIALHEURISTIK = Menghimpun jejak-jejak dan dokumen sejarah perkembangan teori sosialVERIFIKASI = Menguji kebenaran dari data dan informasi (referensi) tentang perkembangan konsep dan teori-teori sosialINTERPRETASI = Melakukan penafsiran suatu peristiwa / pandangan realistis empiris dari sejarah perkembangan teori sosialMETODE KRITIK TEORIKejelasanKonsistensiKecukupan EmpirisKecukupan EksplanatorisRasionalitas NormatifAWAL SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI ILMU-ILMU SOSIAL

Buku Muqaddimah (Lajnah al-Bayan al-Arabi) = Membahas pengaruh letak geografis (letak bumi) terhadap gejala, perilaku dan aktivitas masyarakatIBNU KHALDUN(ABDURRACHMAN ABU ZAID WALIUDDIN BIN KHALDUN)

(1332 1350 M)IL PRINCIPE (Politik Kekuasaan, 1513) atau RES PUBLICA (Kekuasaan Rakyat) dan DISCORSI (Politik Kerakyatan, 1519)THE AIM JUSTIFY THE WAY (Tujuan menghalalkan cara)JADILAH SEKUAT SINGA, SEKALIGUS SELICIK RUBAH

(1469 1559)SEKULARISME(Nichollo Machiavelli)Sekularisme adalah ide dasar yang mengesampingkan peran agama dari pengaturan kehidupan (dunia)Sekularisme menuntun manusia untuk menempatkan agama hanya pada ranah individu dan wilayah spiritual (moral, teologi) Sekularisme mengharamkan agama ikut andil dalam mengatur kehidupanSekularisme mengajarkan bahwa manusia bebas mengatur hidupnya sendiri tanpa campur tangan Tuhan/ Allah

AWAL SEJARAH PENGEMBANGAN TEORI SOSIAL

ISIDORE AUGUSTE MARIE FRANCOIS XAVIER COMTE (1789-1857)

HUKUM TIGA TAHAP(Law of Three Stages)Bahwa sejarah umat manusia, baik secara individual maupun secara kolektif, berkembang menurut tiga tahap, yaitu:1. Tahap teologi atau fiktif (Mitologi)2. Tahap metafisik atau abstrak (Ideologi)3. Tahap positif atau ilmiah atau riel (Ilmu) *)

*)Tahap positif atau filsafat positivisme = sebagai sesuatu yang nyata, pasti, jelas, bermanfaat, serta lawan dari sesuatu yang negatif REAKSI TERHADAP FILSAFAT POSITIVISME (ABAD KE 20)Ketidakpuasan terhadap dominasi positivisme, terutama terhadap latarbelakangnya yang naturalistik dan deterministik. Naturalisme dan determinisme inilah yang dimasa lalu telah mendorong berkembangnya metafisika yang materialistik (kuantitatif), dengan implikasinya yang luas dalam segi kehidupan umat manusiaReaksi terhadap kenyataan semangat kemajuan (progress) yang terjadi pada abad ke 20 sebagai akibat dari pengaruh pemikiran-pemikiran historis yang kuat, tetapi sekaligus juga membuktikan adanya ketidak sinambungan (diskontinyuitas) di dalam perkembangan itu sendiriTimbulnya reaksi terhadap pengertian istilah PERKEMBANGAN (linear Vs kontinuum) yang menjadi mitos masyarakat secara umum. Selanjutnya, melahirkan upaya untuk memperhatikan struktur dari fenomena yang sebenarnya, atau secara lebih formal terhadap bentuk-bentuk logis yang lebih realistik HUKUM ALAM(POSITIVISTIK-NATURALISTIK)SEBAB(Penanda)AKIBAT(Yang ditandai)HUKUM SOSIAL(HUMANISTIK-KULTURALISTIK)SEBABAKIBATKausalitasMaknaInputOutputLinearProsesKesinambungan (kontinuum)MISKINMALASKemiskinan StrukturalKemiskinan KulturalKemiskinanNaturalDASAR-DASAR PENGAMATAN ILMU-ILMU SOSIALDASAR PENGAMATAN ILMU-ILMU SOSIALINTUISIAGAMARASIONALEMPIRISAliran Positivistik Naturalistik(Auguste Comte)Aliran Humanistik Kulturalistik(Ibnu Khaldun, Ibnu Roos, Ibnu Tamia)Non- EmpirisSUMBER PENGAMATAN DAN PENELITIAN ILMU PENGETAHUANINTUISIAGAMARASIONALEMPIRISAliran Positivistik - NaturalistikAliran Humanistik - KulturalistikNon-EmpirisNon-MainstreamMainstreamDEDUKTIFINDUKTIFDunia Empiris/ Empirical World:

Dunia manusia di mana bisa dilakukan pengamatan, baik dengan indera atau peralatan yang dibuat manusia (The worlds susceptible to observation)

Sains berkembang oleh: Proses pengamatan manusia secara sistematis & terus-menerus akan sesuatu yang dialami atau disaksikan dlm kehidupannya.Sains mengandung 2 hal pokok:

1. Istilah khas (konsep, jargon) yang digunakan sains

2. Kaidah-kaidah (teori, rumus) yang ditemukan oleh penelitianPengembangan sains umumnya melalui proses kajian yang unsurnya sbb :

Diamati fakta fakta barudisusun teori sesuai hasil dg jargonnyaditemukan adanya bukti benar-tidaknya kaitan antar fakta2 tersebut diperkirakan kaitannya (hipotesis)

dilakukan pengujian secara sadar-terencana untuk menguji hipotesis.

Dikomunikasikandi masyarakat secara luas

Fakta/fenomena ditemukanPerkembangan sains ditentukan oleh Obyek yang diteliti

Ada 3 kelompok obyek sains:- Benda mati - Makhluk Hidup (sel, virus, atom) - Individu dan Kelompok Masyarakat Jika Obyeknya Benda mati:- Mudah ditemukan kaidahnya - Sains di bidang ini, a.l. Fisika, Kimia, Geologi, Astronomi amat cepat majunya.

Jika Obyek Makhluk Hidup:- Relatif lebih sulit ditemukan kaidahnya dibanding dengan jika obyeknya benda mati. - Perkembangan misalnya: biologi, zoologi, dan kedokteran relatif lebih lambat dibanding dengan fisika-kimia

Jika Obyeknya Individu & Masyarakat : - Paling sulit menentukan kaidah- kaidah empiriknya - Perkembangan ilmu sosial seperti: ekonomi, hukum, politik, dan sosiologi relatif lambat - Sains sosial kadang disebut berkembang pesat tapi kaidahnya relatif kurang keakuratannya (uncertainties).

Dunia Barat (Eropa, Amerika) amat maju dalam sains-teknologi karena 3 hal:- Kerja manusianya yg profesional Vs Amatiran - Memegang kunci teknologi- Dana & peralatan penelitiannya tercukupi

PERMASALAHAN SOSIAL(Social Problems)CONCEPTUALWORLDTHEORYEMPIRICALWORLDEMPIRICPROBLEMRESEARCHEXPLANATIONUNDERSTANDINGPREDICTIONCONTROL

MASALAH SOSIALSesuatu yang menimbulkan pertanyaan 5 W + 1 H (what, why, who, where, when, how)Sesuatu yang mengandung keragu-raguan dan ketidak pastian dalam kehidupan masyarakat (anomie)Suatu kesenjangan (gap) antara sesuatu yang seharusnya (das sollen, teori) dengan sesuatu yang senyatanya (das sein, empiris)Adanya kesenjangan (gap) antara teori sosial dan praktek teori sosialAdanya sesuatu yang dianggap masih kurang (dis-distribution)Adanya ketidakseimbangan (dis-equity/dis-balance)Adanya sesuatu yang dianggap tidak cocok/tidak relevan (defesiensi)Sesuatu yang tidak layak (veasible), dianggap layak dan dipakai terusMasalah sosial ada yang bisa terpecahkan dan ada pula yang tidak bisa terpecahkan (social connatus)Dalam penelitian sosial, permasalahan sosial (social problems) dapat dirumuskan secara teoritis, empiris, dan normatifMASALAH SOSIAL (UMUM)KemiskinanKeadilan SosialPemerataanPenataan KelembagaanDemokrasiHak Azasi ManusiaSupremasi dan Penegakan HukumLingkungan HidupKetidak percayaan Sosial (social distrust) dan Kebohongan Publik (public lie)

Penyalahgunaan Obat Terlarang (psikotropika)Persamaan gender (egalitarian)Kebebasan (the freedom)Pemberdayaan SDM (empowerment)Terorisme dan SeparatismeAborsi dan ProstitusiPornografi dan PornoaksiKonflik Peradaban (civilization conflict)Kebebasan Informasi Publik (KIP)

MASALAH SOSIAL (KHUSUS)1. Tingginya jumlah pengangguran2. Kesenjangan pembangunan3. Rendahnya kualitas SDM ((Pendidikan)4. Menurunnya kualitas SDA5. Rendahnya penegakan hukum dan keadilan6. Rendahnya kualitas pelayanan kepada publik7. Belum optimalnya fungsi kelembagaan8. Ancaman separatisme dan terorisme9. Tingginya tingkat kejahatan/kriminalitas/korupsi (konvensional, transnasional)10. Rendahnya kemampuan Hankam11. Kekerasan atas nama agamaRUMUSANMASALAHPERNYATAAN MASALAH(Problem Statement)DEFINISI MASALAH(Problem Definition)OPERASIONALISASI MASALAH(Problem Operationalization)Dijawab dengan asumsi, Proposisi, hipotesa, dan teoriPERAN ILMU SOSIAL DALAM PEMECAHAN MASALAH SOSIALMEMBANTU MEMPERJELASMASALAH YANG DIHADAPIMENGUMPULKAN DATADAN FAKTAMENGANALISA DANMENAFSIRKAN DATAMENGAJUKAN REKOMENDASIPEMECAHAN MASALAHMEMPELAJARI HALANGANYANG MUNGKIN TERJADIMEMBERIKAN PENJELASANDAN MENDORONGKEGIATAN MENANGGULANGI MASALAHSARAN-SARANProses dimulai lagiKATEGORISASI TEORI ILMU-ILMU SOSIALILMU PENGETAHUAN(SCIENTIFIC)PURE SCIENCE/TEORIAPPLIED SCIENCE/PRAKTEKNOMOTETIS:Memperhatikan bendanya dlm sifat keabstrakannyaIngin tahu hakekat bendanyaMemperhatikan hal-hal yang bersifat umumSosiologi IDIOGRAFIS :Memperhatikan bendanya dalam sifatnya yg konkrit, nyata (benar-benar terjadi dlm ruang dan waktu tertentu)Memperhatikan hal- hal yang khususSosiografi

EKOLOGIS :Bagaimana seseorang harus berbuat untuk menyesuaikan diri dari salah satu citanya (etika, hukum)Bagaimana seseorang harus berbuat untuk mencapai suatu hasilIlmu kedokteran, pertanian

INDIVIDU,MASYARAKAT, DANKEBUDAYAANSosiologiAntropologiIlmu PolitikIlmu HukumPsikologiSejarahIlmuKesehatanMasyarakatIlmuEkonomiSumber: Soerjono Soekanto, 1986KATEGORI ILMU-ILMU SOSIAL(Dadang Supardan, 2008)SosiologiAntropologiIlmu GeografiIlmu SejarahIlmu EkonomiPsikologiIlmu PolitikIlmu Administrasi (Dikti, 2010)Ilmu Hukum (?)MasukIlmu PolitikFAKULTAS ILMU ADMINISTRASIJURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA/PUBLIK (Public Administration): Program Studi Ilmu Administrasi Negara/PublikJURUSAN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS (Business Administration): Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ BisnisPROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA/PUBLIKKebijakan Publik (S1,S2)Administrasi Pembangunan (S1)Administrasi Pemerintahan Daerah (S1)Perencanaan Pembangunan (?)Administrasi Pendidikan (?)Manajemen Publik (S2)Keuangan Daerah (S2)Perencanaan Pembangunan Daerah (S2)Pemberdayaan Masyarakat (S2)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNISManajemen Keuangan (S1)Manajemen Pemasaran (S1)Manajemen Sumber Daya Manusia (S1)Manajemen Sistem Informasi (S1)Bisnis Internasional (?)Administrasi Perpajakan (?) Kebijakan Bisnis (S2)Pengembangan Sumber Daya Manusia (S2)Pengembangan Sistem Informasi (S2)Pengembangan Organisasi dan Kepemimpinan (S2)

PERSPEKTIF TEORI-TEORI ADMINISTRASI PUBLIK (KONTEMPORER) Desentralisasi Fiskal & Kebijakan PublikDesentralisasi Sumber daya Alam dan Kebijakan PublikEkologi Administrasi Lokal dan Otonomi DaerahEnvirontmental Administration (termasuk Kebijakan Publik untuk Pencegahan & Penanggulangan Bencana)Etika Administrasi Publik/Etika Birokrasi/Korupsi BirokrasiGender dan Administrasi PublikGlobalisasi dan Peran Administrasi PublikHermeunetika PembangunanHubungan Masyarakat, Negara dan Administrasi PublikKelaparan/kemiskinan, Negara dan Administrasi PublikKemerosotan/diskresi Sektor Publik dan Peran Administrator PublikKepemimpinan Sektor Publik dan Proses DemokratisasiKonflik Sosial dan Peran Administrasi PublikKonflik Sosio-politik dan Peran Pemerintah Lokal

Konteks Politik dan Demokrasi Administrasi PublikPelayanan Publik dan Hak-hak SipilPelayanan Publik SibernetikPemerintahan SibernetikaPerubahan Sosial dan Budaya Administrasi (Administrative Culture)Problematika Anggaran Pembangunan Sebagai Masalah Politik & Administrasi PublikProblematika Privatisasi Sektor PublikProblematika Relasi Negara, Masyarakat Sipil dan Pasar (good governance)Proses Anggaran dan Administrasi Publik Sinergi Problematika Hukum Administrasi Publik/Kebijakan Publik/Kebijakan PembangunanMedia dan Administrasi PublikTerorisme & Administrasi PublikProblematika Pengambilan Keputusan di Sektor Publik, tbk

KATEGORISASI TEORI SOSIAL (William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986) Teori DiskriptifTeori Pre-skriptifTeori NormatifTeori AsumtifTeori InstrumentalTeori Hubungan Manusia (Human Relation)Teori Pengambilan Keputusan (decesion making)Teori Perilaku (Behavior)Teori Sistem (Integral Comprehensive)Teori Kontingensi (Mixed Theory), danTeori Diskriptif - Eksplanatori

KETERANGANTeori diskriptif menggambarkan apa-apa yang nyata-nyata terjadi dilapangan (memotret apa adanya)Teori pre-skriptif menggambarkan perubahan-perubahan untuk melakukan pembaharuan, koreksi dan perbaikan suatu proses teori dan fenomena tertentuTeori normatif pada dasarnya mempersoalkan peranan suatu kebijaksanaan/ perundang-undangan/ peraturan tertentu. 4. Teori asumtif lebih memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk memperbaiki suatu praktek dengan memahami hakekat suatu fenomena yang terjadi dalam lingkungannya5. Teori instrumental bermaksud untuk melakukan konseptualisasi mengenai cara-cara memperbaiki suatu teknis sehingga dapat dibuat sebagai sasaran yang lebih realistik (tools of analysis)

6. Teori hubungan manusia (human relation theory) menitik beratkan bahwa norma-norma sosial merupakan faktor kunci dalam menentukan sikap, perilaku dan tindakan seseorang terutama dalam lingkungan kerja7. Teori pengambilan keputusan (decesion making theory) lebih mengkonsentrasikan diri pada analisa proses pengambilan keputusan, apakah mempergunakan model statistik, model optimasi, model informasi, model simulasi, model liniar programming, model critical path scheduling, model inventory, model site location, ataukah model resources allocation, dan sebagainya (catatan : pada beberapa fakultas dan program training sudah merupakan mata pelajaran tersendiri).

8. Teori perilaku (behavior theory) orientasi yang dikembangkan adalah efesiensi dan sasaran dengan cara mengintegrasikan komponen-komponen anggota organisasi, struktur dan prosesnya. Dengan kata lain teori perilaku lebih memahami pentingnya aspek dan faktor manusia sebagai alat utama untuk mencapai tujuan organisasi ( catatan : teori perilaku ini juga sudah merupakan mata kuliah tersendiri sebagai mata kuliah perilaku organisasi) 9. Teori sistem merupakan suatu cara pendekatan yang memandang bahwa setiap fenomena mempunyai berbagai komponen yang saling berinteraksi satu sama lain agar dapat bertahan hidup (survival). Dalam sistem memiliki beberapa unsur sistem antara lain : unsur lingkungan, unsur masukan (input), unsur pengelola (konversi/throught put), unsur keluaran (out put/product), unsur efek atau unsur akibat (consequences), dan unsur umpan balik (feed back)

10. Teori kontingensi sebagai perkembangan dari teori sistem yang dipersamakan dengan pendekatan situasional yang mengakui adanya dinamika dan kompleksitas antar hubungan (interaksi sosial)11. Teori deskriptif eksplanatori menjelaskan keaneka ragaman isi yang terkandung dalam fenomena lingkungan nyata (cenderung ke metode content analysis, discourse analysis, framing analysis).

SIFAT HUBUNGAN ANTAR TEORIILMU-ILMU SOSIALPERBEDAAN ANTAR TEORIILMU-ILMU SOSIALTerletak pada dimensi atau sudut pandang yang digunakannya dalam memahami, menelaah dan mencermati masyarakat itu secara khusus, misal:1. Ilmu Ekonomi mencoba memahami kehidupan individu dan masyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhannya, yaitu usaha manusia dalam memproduksi, mendistribusikan dan mengkonsumsi barang dan jasa yang terbatas dalam masyarakat2. Ilmu Politik memahami tentang hak dan wewenang, kekuasaan, proses pembuatan keputusan dalam masyarakat serta konflik yang terjadi akibat distribusi dan alokasi kekuasaan dalam masyarakat3. Sosiologi memahami tentang struktur sosial, mobilitas sosial, modernisasi, dsb.

SIFAT HUBUNGAN ANTAR TEORI ILMU-ILMU SOSIAL

Ketiga ilmu tersebut sama-sama membicarakan dan menelaah objek yang sama yakni tingkahlaku manusia dalam masyarakat, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok masyarakat serta berbagai gejala-gejala sosial yang ditimbulkannya akibat dari interaksi, status dan peran mereka dalam masyarakat Walaupun membicarakan objek yang sama, namun munculnya ketiga disiplin ilmu tersebut didasarkan pada sudut pandang (point view) yang berbeda tentang tingkah laku manusia dengan berbagai gejala-gejala sosial yang ditimbulkannya Apabila ditelaah lebih mendalam, sesungguhnya gejala yang muncul kepermukaan didasarkan pada kepentingan atau alasan yang saling berkaitan dan saling membutuhkan satu sama lainnya (multidisiplin & interdisiplin) SIFAT HUBUNGAN ANTAR ILMU-ILMU SOSIALMonodisipliner Teori KlasikMultidisiplinerInterdisipliner Teori ModernTransdisiplinerSupradisipliner Teori Post-ModernI. PENDEKATAN MONODISIPLINERKesimpulan IEKesimpulan IPKesimpulan SosMasalahMasalahMasalahIlmu EkonomiIlmu PolitikSosiologiII. PENDEKATAN MULTIDISIPLINERKesimpulan Gabungan (Konklusi)Kesimpulan IEKesimpulan IPKesimpulan SosMasalahIlmu EkonomiIlmu PolitikSosiologi101III. PENDEKATAN INTERDISIPLINERKESIMPULAN KOMPREHENSIFTeam Work(Tim Ahli)MasalahRencana Pendekatan BersamaPendekatanEkonomiPendekatanPolitikPendekatanSosiologiIlmu EkonomiIlmu PolitikSosiologiIV. PENDEKATAN TRANS-DISIPLINER Menghilangkan ethnocentrisme atau fanatisme teoriMemiliki rasa skeptis (rendah hati) terhadap ilmunya sendiri dengan mencari bantuan disiplin lain yang dianggap lebih mampu melengkapi dan menyempurnakan ekspedisi (kajian) ilmiahnya dalam memecahkan persoalan publik yang dihadapiContoh: Ekonomi Pancasila/Ekonomi Kerakyatan(Alm.Mubyarto)V. PENDEKATAN SUPRA DISIPLINERPendekatan ilmu-ilmu sosial (contoh: ilmu ekonomi politik) yang melampaui batas-batas disiplin berkait dengan masalah visi (konsep dan teori), presisi (metodologi), maupun substansi kajian (studi kasus/fenomena) yang kompleksTergolong Contemporary Theory (teori kontemporer) Menggunakan gabungan banyak/ beberapa metode (multhymethode)PERSYARATAN STUDI TEORI ILMU-ILMU SOSIALSYARAT STUDI TEORI ILMU-ILMU SOSIALEmpirik (hasil pengamatan dan penalaran yang rasional dari realita sosial)Teoritik (adanya kalimat ilmiah yang menggambarkan hubungan sebab akibat/ kausal antar variabel/indikator-komponen/fokus)Kumulatif (dibentuk, disusun berdasarkan teori, ditambah, diperluas, disempurnakan dan dikritik)Non-etik (tidak ada maksud menanyakan apakah sesuatu itu baik atau buruk)KARAKTERISTIK TEORI ILMU-ILMU SOSIAL(Babbie, 1973)LogikDeterministikUmumHematSpesifikDapat dibuktikan secara empirikAntar subyek (replikasi)Terbuka bagi adanya perubahanPENDEKATAN TEORI ILMU-ILMU SOSIALPENDEKATAN INTERPRETATIF :Manusia sebagai subyek interpretatif dalam pembentukan dunia (konsep) sosial dengan melalui proses empathiPendekatan ini cenderung statusquo, karena mengabaikan rekonsiliasi antara tindakan manusia dengan kenyataan sosialPENDEKATAN POSITIVISTIK :Manusia sebagai obyek perspektif hukum kausalDunia (konsep) sosial terbentuk melalui hukum-hukum sosial yang memiliki kekuatan sendiri dan bekerja dengan caranya sendiri terlepas dari kehendak manusiaPENDEKATAN KRITIS :Menawarkan perubahan yang bersifat partisipatorisSeluruh anggota masyarakat terlibat secara aktif untuk menentukan siapa mereka, apa yang mereka inginkan, dan bagaimana memenuhi keinginanya, dan bukan elit manusia yang menentukan arah tindakan manusiaTeori dialektika Hegel: these + antithese = synthese; teks + konteks = aktualisasiRUANG LINGKUP TEORI ILMU-ILMU SOSIAL Teori Ilmu Sosial pada hakikatnya berbicara tentang objek yang sama yaitu masyarakat (kumpulan individu yang bertempat tinggal pada suatu wilayah, dalam waktu yang relatif lama dan terus menerus)Kumpulan individu ini mempunyai karakteristik tersendiri yang dapat dibedakan dengan kumpulan individu dan masyarakat yang lain FOKUS TEORI ILMU-ILMU SOSIALMengkaji, memahami, meneliti, dan menemukan makna tentang: Persamaan dan perbedaan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lainnyaInteraksi dalam masyarakat, yakni: interaksi individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan organisasi, kelompok dengan kelompok, kelompok dengan organisasi, dan organisasi dengan organisasi lainPikiran, gagasan (ide), dan lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat

4. Sistem dan Struktur sosial yang muncul sebagai akibat dari perbedaan nilai dan norma, serta pemilikan atas barang-barang dan jasa yang dianggap bernilai5. Kerjasama, persaingan, konflik dan kompromi yang timbul sebagai akibat dari usaha-usaha memperebutkan nilai-nilai yang dianggap bermanfaat dan menguntungkan6. Perubahan sosial: baik dalam artian perubahan pikiran, gagasan, struktur sosial maupun perubahan dalam kelembagaan sosial secara keseluruhan

JENIS TEORI ILMU-ILMU SOSIALBERCORAK LIBERAL (BEBAS NILAI): dikarenakan ia tidak berusaha mempromosikan suatu cita-cita sosial, nilai-nilai kebajikan tertentu, dan bersifat netral (taken for granted) BERCORAK PERFEKSIONIS (TERIKAT NILAI): berusaha mencari wahana dari cita-cita mengenai kebajikan, bersifat partisipan, memperhatikan dan menghargai nilai-nilai objek yang diamati bahkan menjadikannya sebagai subjek/aktor (Contoh: teori Marxisme yang mencita-citakan masyarakat tanpa kelas, dan teori feminisme yang mencita-citakan masyarakat tanpa eksploitasi seksual) PERSPEKTIF PERKEMBANGAN TEORI ILMU-ILMU SOSIALILMU PENGETAHUAN SOSIAL BISA BERKEMBANG DENGAN BAIK JIKA PROFESIONALISME MENJADI PROSES DAN TUJUANNYA DAN TIDAK TEROBSESI OLEH MARKET ORIENTED DAN POLITISASITIGA PERSPEKTIF TEORI SOSIAL (Ignas Kleden, 1987)Teori Struktural Fungsional (Konstruksionisme, Social Redudency)Teori Struktural Historis (Struktural Equilibrium)Teori Struktural- A Historis (Struktural Konflik)

TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL (KONSTRUKSIONISME)Teori ini menjelaskan tingkah laku manusia berdasarkan suatu sistem sosial yang terbentuk oleh jaringan hubungan berbagai fungsi yang ada dalam suatu masyarakat, yaitu fungsi-fungsi seperti : peran, status, pendapatan, pekerjaan dll. Hubungan antara fungsi-fungsi sosial tersebut dianggap sama dengan hubungan antara fungsi-fungsi biologis dalam suatu organisme (Talcott Parson). TEORI STRUKTURAL HISTORIS Dimana tingkah laku manusia seakan-akan ditentukan hanya oleh pranata ekonomi dengan tekanan khusus, padahal kenyataannya bahwa tingkah laku manusia berhubungan langsung dengan hubungan produksi yang melibatkannya (Max Weber= Legal Formal, Ekonomi, Tradisi, Emosi/Afeksi --- Action) Dengan demikian orang-orang yang mempunyai akses terhadap faktor-faktor produksi akan mempunyai bentuk tingkah laku yang berbeda dari mereka yang tidak memiliki akses tersebut (Hegel = Ide ---Action ---Sejarah)Relasi produksi tersebut menimbulkan klas-klas sosial dalam masyarakat, dan tingkah laku sosial sebetulnya tidak lebih dari masalah yang muncul dari pertarungan antar klas (Karl Marx = Materi --- Action----Sejarah)

TEORI STRUKTURAL A-HISTORISTeori ini beranggapan bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh beberapa struktur apriori yang asal-usulnya tidak dapat dijelaskan oleh perkembangan sejarah, bahkan sebaliknya sejarah dibentuk oleh watak struktur-struktur tersebut (Levi Strauss).PENGEMBANGAN TEORI SOSIAL ABAD XIX DAN ABAD XXABAD XIXABAD XX Teori klasik & modern Data empirik Generalis-Praktisi Proses teoritisasi Uni Linear A Historis Definisi tidak jelas Sebagai alat analisis (mean) Untuk tujuan praktis dan memecahkan masalah (problem solving) Teori kontemporer Konsep Teoritik Teoritisi Profesional Kepentingan Politik/Publik Multi Linear Historis Definisi jelas Sebagai tujuan (end) Sebagai wilayah profesionalis untuk tujuan akademikSumber: Patrick Baert, 1998, Social Theory in The Twentieth Century,Cambridge, Polity Press.ANATOMI DAN JENIS TEORI ILMU SOSIALANATOMI TEORI SOSIALKLASIK: teori perkembangan/ kemajuan (Comte), teori siklus perubahan budaya (Sorokin), teori integrasi/solidaritas sosial (Durkheim), teori konflik/ pertentangan kelas (Marx), teori rasionalitas (Weber), teori interaksi (Simmel), teori konstruksi sosial (Berger) MODERN: teori fenomenologi (Weber), teori interaksionisme simbolik (Mead), teori dramaturgi (Goffman), teori etnometodologi (Garfinkel), teori pertukaran sosial (Homans), teori fungsional (Parson), teori fungsionalisme-struktural (Merton), teori neo-fungsionalisme (Alexander), teori kritis (Marx) KONTEMPORER: teori hegemoni (Gramsci), teori strukturasi (Giddens), teori pilihan rasional (Elster), teori konflik (Dahrendorf), teori post-modernism (Bourdieu, Michel Foucault, Derrida), teori kritis (Jurgen Habermas)KARAKTERISTIK TEORI KONTEMPORERTeori kontemporer menjelaskan hubungan (aksi dan interrelasi) antara struktur dan agensiKelompok kontemporer (strukturasionis) tidak memandang struktur dan agensi sebagai dua hal yang dikotomis sehingga menghasilkan dualisme struktur; melainkan dua hal tersebut saling berhubungan secara dialektis dan kontinuum sehingga menghasilkan dualitas struktur

Aktor atau agensi menurut pandangan aliran ini adalah partisipan yang aktif dalam mengkonstruksi kehidupan sosial, setidak-tidaknya menjadi tuan atas nasibnya sendiri. Setiap tindakan manusia selalu mempunyai tujuan Artinya bahwa aktor secara rutin dan diam-diam memonitor apa yang sedang ia lakukan, sebagaimana reaksi orang terhadap tindakannya dan lingkungan dimana ia melakukan aktivitas tersebut

Sedangkan struktur, selain dapat membatasi aktivitas manusia (constraining) tetapi juga memberikan kebebasan bertindak (enabling) kepada manusia Dualitas struktur melihat kekuasaan sosial sebagai simuka janus (the janus face of power) yang berfungsi sebagai alat analisis kehidupan sosial yang penting, terutama mengenai hubungan antara tindakan manusia dan struktur.

JENIS TEORI SOSIAL TEORI SOSIAL MAKRO: teori fungsional, teori struktural , teori equilibrium, teori konflikTEORI SOSIAL MIKRO: teori fenomenologi, teori interaksionisme simbolik, teori etnometodologi, dan teori dramaturgiPARADIGMA (ILMU) SOSIALPARADIGMASebagai suatu cara pandang terhadap suatu persoalan yang didalamnya terdapat sejumlah asumsi tertentu, teori tertentu, metodologi tertentu, model tertentu, dan solusi tertentuSetiap paradigma diandaikan otonom, mandiri dan terpisah dengan paradigma yang lain (memiliki jargon, simbul dan konsep sendiri-sendiri), sehingga paradigma pada hakekatnya tidak dapat disatukan (apalagi disamakan), tetapi hanya bisa dibandingkan sebagai studi komparatifPERKEMBANGAN PARADIGMA SOSIALDalam diskursus ilmu-ilmu sosial kajian paradigma sebagai aliran utama pada umumnya dikaitkan dengan persoalan tingkah laku sosial, kehidupan, dan perubahan sosial dalam masyarakatMisalnya: bermula dari penelitian dan penulisan pemikir-pemikir sosial klasik seperti Karl Marx, Emile Durkheim dan Max Weber, sampai dengan perkembangan pemikiran teoritis di zaman modern dan kontemporari seperti Karl Manheim, C. Wright Mills, Erving Goffman, Gramsci, Habermas, Foucault yang membentuk pelbagai aliran dan usaha mengintegrasikan pelbagai aliran pemikiran teoritis MANFAAT PARADIGMA SOSIALDalam kedudukan ilmu pengetahuan, tiga paradigma tersebut merupakan metode untuk memahami masalah dan kenyataan sosial (penjelas realita)Sebagai peta metode (map method) kedudukan ilmu dan fungsinya Secara bersama-sama dapat juga dipergunakan untuk melihat suatu realitas sosial dan masa depan kehidupan sosial sebagai pokok bahasan suatu penelitian sosialTIGA PARADIGMA SOSIALParadigma Fakta SosialPardigma Definisi Sosial, dan Paradigma Perilaku Sosial. FAKTA SOSIAL(Emile Durkheim)Paradigma ini memberi arti penting pada pranata dan struktur sosial sebagai dasar realitas kehidupan sosialPranata dan struktur merupakan suatu kenyataan eksternal yang memiliki daya paksa atau koersifPranata dan struktur sosial merupakan kunci memahami dan mengerti tindakan seseorang atau sekelompok orangParadigma ini berpendapat bahwa tindakan manusia tidak dapat dilakukan secara bebas, karena ada fakta lain yang memiliki kemampuan daya paksa terhadap tindakan manusia tersebut DEFINISI SOSIAL(Max Weber)menyatakan bahwa problem kehidupan sosial berkaitan dengan tindakan individu (person) sebagai pelaku kehidupan sosialWeber memandang bahwa tindakan individu adalah kunci kehidupan bersamaBagi Weber apa yang dimaksud dengan pranata dan struktur adalah sesuatu yang impersonal yang merupakan konsep rasional tindakan individu yang disadari dan berdasar motif dan tujuan tertentuImpersonalitas pranata dan struktur sosial menjadi ukuran rasionalitas suatu konsep kehidupan sosialTindakan sosial bersifat subyektif, karena setiap tindakan selalu dilandasi oleh motivasi dan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu secara sadarPERILAKU SOSIAL(BF. Skiner)memandang bahwa tata hubungan sosial adalah merupakan suatu mekanisme hubungan kausal yakni hubungan stimulus dan responDengan demikian tindakan manusia adalah tanggapan atau respon terhadap stimuli yang ditujukan kepadanyaSuatu tindakan sosial akan dapat diulang jika stimulus disajikan kembali dan jika menyangkut suatu kebutuhan dan kepentingannyaSecara teknis kebutuhan dan kepentingan itu disebut ganjaran atau hadiah (reward)Jadi, dinamika hidup sosial esensinya adalah sebagai suatu mekanisme stimuli dan respon (aksi dan reaksi) PERJALANAN PARADIGMA SOSIALParadigma 1NormalAnomaliKrisisRevolusi IlmuParadigma 2Sumber: Kuhn, Thomas.S, 1970, The Structure of Scientific Revolutions.MODELModel lahir dari proposisi minor dan proposisi mayor sebagai hasil temuan penelitian empirisReplikasi atau refleksi dari realitaModel ideal (hasil bacaan/ referency/ theoritical model)Model yang senyatanya (exsisting/ empiric model)Model yang diajukan/ disarankan (recommended/ alternative model)PETA TEORI ILMU-ILMU SOSIAL(Dadang Supardan, 2008)SKETSA/PARAMETER TEORI SOSIAL (Tom Campbell, 1994)Idealis - Materialis (Platoian, Marxian)Deskriptif - Normatif (Durkheimian, Weberian)Individualistis - Holistis (Hobbesian)Konflik - Konsensus (Aristotelesian, Marxian)Positivis - Interpretatif (Comteian, Weberian)

TEORI-TEORI SOSIOLOGITEORI TINDAKAN SOSIAL DAN SISTEM - TALCOT PARSONS: Teori Tindakan Sosial; Teori Sistem SosialTEORI EVOLUSI SOSIAL HERBERT SPENCERTEORI TEKNOLOGI DAN KETINGGALAN BUDAYA (CULTURAL LAG) - WILLIAM F.OGBURNTEORI DRAMATURGI ERVING GOFFMANTEORI STRUKTURASI - ANTHONY GIDDENSTEORI GLOBALISASI OF NOTHING - GEORGE RITZERTEORI-TEORI ANTROPOLOGITEORI ORIENTASI NILAI BUDAYA - KLUCKHOHNTEORI EVOLUSI SOSIOKULTURAL PARALEL-KONVERGEN-DIVERGEN SAHLINS DAN HARRISTEORI EVOLUSI KEBUDAYAAN LEWIS H.MORGANTEORI EVOLUSI ANIMISME DAN MAGIC - TAYLOR DAN FRAZERTEORI EVOLUSI KELUARGA - J.J.BACHOVENTEORI UPACARA SESAJI SMITH

TEORI-TEORI ILMU GEOGRAFITEORI LEDAKAN PENDUDUK - THOMAS ROBERT MALTHUSTEORI PENGARUH IKLIM TERHADAP PERADABAN - ELLSWORT HUNTINGTONTEORI LOKASI LAHAN - JOHANN HEINRICH VON THUNENTEORI KOTA KONSENTRIS BURGESSTEORI KONFLIK ANTAR SUKU BANGSA NOMADIK SEDENTER JEAN BUNHESTEORI-TEORI ILMU SEJARAHTEORI GERAK SIKLUS SEJARAH IBNU KHALDUNTEORI DAUR KULTURAL SPIRAL GIAMBATTISTA VICOTEORI TANTANGAN DAN TANGGAPAN ARNOLD TOYNBEETEORI DIALEKTIKA KEMAJUAN JAN ROMEINTEORI DESPOTISME TIMUR WITTFOGELTEORI PERKEMBANGAN SEJARAH DAN MASYARAKAT KARL MARXTEORI FEMINISME WOLLSTONECRAFT TEORI-TEORI ILMU EKONOMITEORI EKONOMI KLASIK ADAM SMITH: Kebijaksanaan pasar bebas; Keuntungan mendorong investasi; Keuntungan cenderung menurun; Keadaan stationerTEORI TAHAPAN PERTUMBUHAN EKONOMI MODERNISASI - WW.ROSTOW: Tahap tradisional; Tahap prakondisi tinggal landas; Tahap tinggal landas; Tahap kematangan (maturity); Tahap konsumsi massa tinggiTEORI DAMPAK BALIK DAN DAMPAK SEBAR GUNNARD MYRDAL: Dampak balik; Dampak sebar; Ketimpangan regional; Dampak balik dan dampak sebar; Peranan pemerintah; Ketimpangan internasional; Perpindahan modalTEORI NILAI SURPLUS KARL MARXTEORI MONETARISME PASAR BEBAS - FRIEDMAN TEORI-TEORI PSIKOLOGITEORI AGRESI PSIKOANALISIS SIGMUND FREUDTEORI DISONANSI KOGNITIF FESTINGERTEORI KEPRIBADIAN ERICH FROMMTEORI DEPRIVASI RELATIF GURRTEORI KECERDASAN MAJEMUK HOWARD GARDNERBENTUK PEMETAAN TEORI DALAM ILMU POLITIKTEORI POLITIK EMPIRISTEORI POLITIK FORMALTEORI POLITIK NORMATIFTEORI-TEORI ILMU POLITIKTEORI POLITIK KEKUASAAN NICCOLO MACHIAVELLITEORI NEGARA BERDAULAT JEAN BODINTEORI KEKUASAAN NEGARA TERBATAS JOHN LOCKETEORI PEMISAHAN KEKUASAAN BARON DE MONTESQUIEUTEORI HAK PEMILIKAN LEGAL ROBERT NOZICKTERIMA KASIHSEMOGA BERMANFAAT !!