bab ii kajian teori a. ilmu pengetahuan sosial (ips) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/bab...

29
BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan bermasyarakat. Djahiri (dalam Susilawati dan Rustati, 2013: 3) mengungkapkan bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Lebih lanjut, menurut Trianto (2010: 171) IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, sejarah geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Selanjutnya, Somantri (dalam Susilawati dan Rustati, 2013: 3) menjelaskan pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan perpaduan dari berbagai ilmu sosial dan ilmu lainnya yang diolah sebagai kebutuhan pembelajaran di sekolah.

Upload: vuongmien

Post on 02-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang mempelajari

tentang kehidupan bermasyarakat. Djahiri (dalam Susilawati dan Rustati,

2013: 3) mengungkapkan bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang

memadukan sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan

ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik

untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Lebih

lanjut, menurut Trianto (2010: 171) IPS merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial, sejarah geografi, ekonomi, politik, hukum, dan

budaya. Selanjutnya, Somantri (dalam Susilawati dan Rustati, 2013: 3)

menjelaskan pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu

sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah

sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

psikologis untuk tujuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS

merupakan perpaduan dari berbagai ilmu sosial dan ilmu lainnya yang

diolah sebagai kebutuhan pembelajaran di sekolah.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

9

2. Ruang Lingkup IPS

Pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang

melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. Manusia dalam konteks

sosial demikian luas dengan berbagai kebutuhannya, maka pembelajaran

IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi, dan harus sesuai dengan

kemampuan peserta didik pada tiap jenjang yang sedang ditempuhnya,

sehingga ruang lingkup pengajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar

berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Sofa

(2010) menyatakan ruang lingkup pembelajaran IPS pada jenjang

pendidikan adalah sebagai berikut.

a. Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS

dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau

pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial

kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik

MI/SD.

b. Pada jenjang pendidikan menengah, ruang lingkup kajian diperluas.

c. Begitu juga pada jenjang pendidikan tinggi: bobot dan keluasan

materi dan kajian semakin dipertajam dengan berbagai pendekatan.

Pendekatan interdisipliner atau multidisipliner dan pendekatan

sistem menjadi pilihan yang tepat untuk diterapkan karena IPS pada

jenjang pendidikan tinggi menjadi sarana melatih daya pikir dan

daya nalar mahasiswa secara berkesinambungan.

Tasrif (2008: 4) membagi ruang lingkup IPS menjadi beberapa aspek,

yaitu sebagai berikut.

a. Ditinjau dari ruang lingkup hubungan, mencakup hubungan sosial,

hubungan ekonomi, hubungan psikologi, hubungan budaya,

hubungan sejarah, hubungan geografi, dan hubungan politik.

b. Ditinjau dari segi kelompoknya adalah dapat berupa keluarga, rukun

tetangga, kampung, warga desa, organisasi masyarakat dan bangsa.

c. Ditinjau dari tingkatannya, meliputi tingkat lokal, regional dan

global.

d. Ditinjau dari lingkup interaksi dapat berupa kebudayaan, politik dan

ekonomi.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

10

Selanjutnya, menurut Sapriya dkk., (2007: 19) ruang lingkup pelajaran

IPS dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.01 Ruang lingkup pelajaran IPS

Aspek Sub Aspek

1. Sistem sosial dan budaya a. Individu, keluarga, dan masyarakat.

b. Sosiologi sebagai ilmu dan metode.

c. Interaksi sosial.

d. Sosialisasi.

e. Pranata sosial.

f. Struktur sosial.

g. Kebudayaan.

h. Perubahan sosial budaya.

2. Manusia, tempat, dan lingkungan a. Sistem informasi geografi

b. Interaksi gejala fisik dan sosial

c. Struktur internal suatu tempat/

wilayah

d. Interaksi keruangan.

e. Persepsi lingkungan dan kewajiban.

3. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan a. Berekonomi.

b. Ketergantungan.

c. Spesialisasi dan pembagian kerja.

d. Perkoperasian.

e. Kewirausahaan.

4. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan a. Dasar-dasar ilmu sejarah.

b. Fakta, peristiwa, dan proses.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa

ruang lingkup pembelajaran IPS, meliputi manusia, lingkungan, waktu,

perubahan, isu sosial, sistem sosial, lokal, regional dan global.

3. Tujuan IPS SD

Pembelajaran IPS merupakan pembelajaran yang berhubungan dengan

masyarakat. Menurut Trianto (2010: 176):

Tujuan IPS ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka

terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap

mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan

terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang

menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

11

Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi menjelaskan

bahwa mata pelajaran IPS di SD/MI bertujuan agar siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut.

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam

kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,

nasional, dan global.

Lebih lanjut, Sapriya (2009: 12) menjelaskan bahwa:

IPS di tingkat sekolah dasar pada dasarnya bertujuan untuk

mempersiapkan peserta didik sebagai warga negara yang menguasai

pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills), sikap dan nilai

(attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk

memecahkan masalah pribadi/masalah sosial serta kemampuan

mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan

kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari IPS,

yaitu untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap, agar

dapat berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Belajar dan Pembelajaran

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah usaha yang dilakukan tiap individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk

pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Menurut Vernon S. Gerlach &

Donal P. Ely (dalam Arsyad, 2011: 3) belajar adalah perubahan perilaku,

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

12

sedangkan perilaku itu adalah tindakan yang dapat diamati. Artinya,

perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati atau hasil yang

diakibatkan oleh tindakan atau beberapa tindakan yang dapat diamati.

Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009: 2) belajar adalah

perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui

aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari

proses pertumbuhan seseorang secara ilmiah. Selanjutnya, menurut

Bell-Gredler (dalam Winataputra, 2008: 1.5) belajar adalah proses yang

dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan angka ragam competencies,

skills, dan attitudes. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills),

dan sikap (attitudes) tersebut diperoleh secara bertahap dan

berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian

proses belajar sepanjang hayat. Lebih lanjut, Abdillah (dalam

Aunurrahman, 2010: 35) menyatakan bahwa belajar adalah suatu usaha

sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik

melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri

seseorang melalui proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan

dan sikap yang lebih baik.

b. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar siswa merupakan segala sesuatu kegiatan yang

dilakukan siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Menurut

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

13

Sadiman (2006: 100) aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa

dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis.

Selanjutnya, Hanafiah dan Suhana (2010: 23) menjelaskan bahwa

proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisis

peserta didik, baik jasmani maupun rohani, sehingga akselerasi

perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan

benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotor. Kunandar (2010: 277) berpendapat bahwa aktivitas belajar

adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan

aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan

proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang berlangsung

dari awal pembelajaran sampai pembelajaran berakhir yang dilakukan

oleh siswa.

Adapun indikator aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini,

yang merujuk dari Sudjana (2010: 61); 1) turut serta dalam

melaksanakan tugas belajarnya; 2) terlibat dalam pemecahan masalah;

3) bertanya kepada siswa lain/kepada guru apabila tidak memahami

persoalan yang dihadapinya; 4) melaksanakan diskusi kelompok.

1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

Maksud dari indikator ini adalah siswa ikut serta dalam proses

pembelajaran, misalnya siswa mendengarkan, memperhatikan,

mencatat dan mengerjakan soal dan sebagainya.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

14

2) Terlibat dalam pemecahan masalah

Maksud dari indikator tersebut adalah siswa ikut aktif dalam

menyelesaikan masalah yang sedang dibahas dalam kelas, misalnya

ketika guru memberi masalah/ soal siswa ikut membahas.

3) Bertanya kepada siswa lain/ kepada guru apabila tidak memahami

persoalan yang dihadapinya

Maksud dari indikator tersebut adalah jika tidak memahami materi/

penjelasan dari guru hendaknya siswa melontarkan pertanyaan, baik

pada guru/siswa lain.

4) Melaksanakan diskusi kelompok

Maksud dari indikator tersebut adalah melakukan kerjasama dengan

teman diskusi untuk menyelesaikan masalah/ soal.

c. Hasil Belajar

Segala sesuatu yang diperoleh peserta didik dalam kegiatan belajar,

akan menghasilkan hasil belajar. Menurut Dick dan Reiser (dalam

Sumarno, 2011) hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa sebagai hasil kegiatan pembelajaran, yang terdiri atas

empat jenis, yaitu: (1) pengetahuan, (2) keterampilan intelektual, (3)

keterampilan motorik, dan (4) sikap.

Menurut Hamalik (2011: 155) hasil belajar tampak sebagai

terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat

diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan

keterampilan perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya

peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan

dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap

kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya.

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

15

Lebih lanjut, Bloom (dalam Suprijono, 2009: 6) menyatakan bahwa

hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Domain kognitif adalah pengetahuan, ingatan, pemahaman,

menjelaskan, meringkas, contoh, menerapkan, menguraikan,

menentukan hubungan, mengorganisasikan, merencanakan, membentuk

bangunan baru, dan menilai. Domain afektif adalah sikap menerima,

memberikan respon, nilai, organisasi, karakterisasi. Domain psikomotor

meliputi initiotory, pre-routine, rountinized. Psikomotor juga mencakup

keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual.

Penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu ranah

kognitif, afektif dan psikomotor. Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2010:

22) ranah kognitif, yaitu memahami pengetahuan faktual dengan cara

mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya

dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan di tempat

bermain. Ranah afektif, yaitu memiliki perilaku disiplin, santun, peduli,

jujur, tanggung jawab percaya diri dan kerjasama dalam berinteraksi

dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya. Adapun dua aspek sikap

siswa yang diamati dalam penelitian ini, yaitu:

1) Percaya Diri

Kemendikbud (2013: 25) menyatakan bahwa percaya diri adalah

kondisi mental seseorang yang memberikan keyakinan kuat untuk

berbuat atau bertindak. Berikut ini indikator yang diamati pada

aspek percaya diri.

a) Tidak mencontek jawaban orang lain.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

16

b) Berani mengemukakan pendapat dalam diskusi.

c) Berani mengemukakan hasil diskusi di depan kelas.

2) Kerjasama

Kemendikbud (2013: 24) menyatakan bahwa kerjasama adalah

bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan

bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara

ikhlas. Berikut ini indikator yang diamati pada aspek kerjasama.

a) Selalu berada dalam kelompok saat diskusi.

b) Mendiskusikan tugas tampak secara kompak atau bersama-

sama.

c) Bekerja sesuai tugasnya dalam kelompok.

Selanjutnya, dalam ranah psikomotor mengamati tentang keterampilan

sosial dan keterampilan berkomunikasi. Berikut ini indikator dari aspek

keterampilan sosial dan keterampilan berkomunikasi.

1) Keterampilan Sosial

Berikut ini indikator yang diamati pada aspek keterampilan sosial.

a) Dapat beradaptasi dalam kelompok.

b) Berdiskusi tentang tugas yang diberikan guru.

c) Terjadi interaksi pada setiap anggota kelompok.

2) Keterampilan Berkomunikasi

Berikut ini indikator yang diamati pada aspek keterampilan sosial.

a) Mempresentasikan hasil diskusi dengan kalimat yang singkat.

b) Menggunakan bahasa Indonesia dengan benar dan bahasa yang

runtut saat menyampaikan hasil diskusi.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

17

c) Menyampaikan hasil diskusi dengan tenang.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan output yang diperoleh peserta didik dalam kegiatan belajar

berupa perubahan yang dialaminya, meliputi pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Nasution (dalam Amri, 2013: 28) menyatakan bahwa pembelajaran

sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan

sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik, sehingga

terjadi proses belajar. Lingkungan yang dimaksud adalah ruang belajar,

guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium, dan sebagainya yang

relevan dengan kegiatan belajar siswa. Sedangkan menurut Sudjana

(dalam Amri, 2013: 28) pembelajaran merupakan setiap upaya yang

dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan

peserta didik melakukan kegiatan belajar. Menurut Winataputra (2008:

1.18) pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas

belajar pada diri peserta didik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan kegiatan belajar antara siswa dan guru dalam

pemberian ilmu atau pengetahuan serta sumber belajar dengan

menggunakan berbagai sarana untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

18

b. Pembelajaran IPS di SD

IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi

yang berkaitan dengan isu sosial. Pembelajaran IPS di SD dapat

membina peserta didik untuk memahami potensi dan peran dirinya

dalam bermasyarakat. Menurut Bruner (dalam Supriatna, dkk., 2007:

38) terdapat tiga prinsip pembelajaran IPS di SD, yaitu:

1) Pembelajaran harus berhubungan dengan pengalaman serta konteks

lingkungan, sehingga dapat mendorong mereka untuk belajar.

2) Pembelajaran harus terstruktur, sehingga siswa belajar dari hal-hal

mudah kepada hal yang sulit.

3) Pembelajaran harus disusun sedemikian rupa, sehingga

memungkinkan siswa dapat melakukan eksplorasi sendiri dalam

mengkonstruksi pengetahuannya.

Selanjutnya, Sapriya, dkk. (2007: 23) menyatakan bahwa:

Pada unsur materi pendidikan IPS di SD, dikembangkan dan digali

dari kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Masyarakat

merupakan sumber serta objek kajian materi pendidikan IPS, yaitu

berpijak pada kenyataan kehidupan yang riil, dengan mengangkat

isu-isu yang sangat berarti dari mulai kehidupan yang terdekat

dengan siswa sampai pada kehidupan yang luas dengan dirinya.

Masalah yang dipilih sebagai topik untuk IPS di SD harus

disesuaikan dengan minat anak dan masalah-masalah yang mereka

hadapi dalam kehidupan mereka sehari-hari, karena program

pengajaran IPS, mampu melibatkan potensi siswa yang meliputi

fisik, mental, sosial dan motorik.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwasannya pembelajaran IPS di SD merupakan pembelajaran yang

mengkaji tentang kehidupan manusia, kebutuhan dan lingkungannya.

Materi yang dipelajari dalam pembelajaran IPS di SD haruslah sesuai

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

19

dengan kebutuhan dan pengalaman siswa, agar materi yang disampaikan

kepada siswa dapat dengan mudah dipahami.

C. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Menurut Suprijono (2009: 46) model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Menurut Arends

(dalam Suprijono, 2009: 46) model pembelajaran mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan

pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan

pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Menurut Hanafiah dan Suhana (2010:

41) model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka

menyiasati perubahan perilaku peserta didik secara adiptif maupun

generatif. Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar

peserta didik dan gaya mengajar guru. Selanjutnya, Yulaenawati (dalam

Abidin, 2014: 117) menyatakan bahwa model pembelajaran menawarkan

struktur dan pemahaman desain pembelajaran dan membuat para

pengembang pembelajaran memahami masalah, merinci masalah, ke dalam

unit-unit yang mudah diatasi, dan menyelesaikan masalah pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran adalah suatu pola tindakan yang telah direncanakan dalam

pembelajaran, sebagai pedoman dalam pembelajaran.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

20

2. Jenis-jenis Model Pembelajaran

Menurut Bern, dkk. (dalam Komalasari 2011: 55) model-model

pembelajaran memiliki banyak jenisnya, yaitu:

a. Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah

strategi belajar yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah,

dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan keterampilan dari

berbagai disiplin ilmu.

b. Pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah

pendekatan yang memusat pada prinsip dan konsep utama suatu disiplin

pembelajaran.

c. Pembelajaran pelayanan (service learning) adalah model yang

menyediakan suatu aplikasi praktis suatu pengembangan pengetahuan

melalui proyek dan aktivitas.

d. Pembelajaran berbasis kerja (work based learning) adalah dimana

tempat kerja terintegrasi dengan materi di kelas untuk kepentingan para

siswa dalam memahami dunia terkait.

e. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah strategi belajar

yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok

belajar kecil dimana siswa bekerja bersama untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan model-model pembelajaran yang telah dijelaskan oleh ahli

di atas, maka peneliti memilih model pembelajaran kooperatif (cooperative

learning), karena model pembelajaran kooperatif menuntut siswa untuk

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

21

dapat memiliki kemampuan yang baik dalam menyelesaikan permasalahan

dengan bekerjasama.

D. Model Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)

1. Pengertian Model Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menggunakan

sistem bekerja dalam kelompok kecil di kelas. Anita Lie (dalam Isjoni,

2007: 16) menyebut cooperative learning dengan istilah pembelajaran

bergotong-royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain

dalam tugas-tugas yang terstruktur.

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari dua sampai

enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Menurut

Rusman (2012: 202) keberhasilan belajar dan kelompok tergantung pada

kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual

maupun secara kelompok. Oleh karena itu, siswa diharapkan dapat

termotivasi apabila pembelajaran dilakukan oleh teman kelompoknya.

Rohman (2009: 186) menyatakan bahwa:

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah model

pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan positif

antar individu, adanya tanggung jawab perseorangan, tatap muka,

komunikasi intensif antar siswa, dan evaluasi proses kelompok. Untuk

itulah dalam pembelajaran kooperatif terdapat ciri-ciri yaitu: (1) adanya

tujuan kelompok; (2) akuntabilitas diri; (3) kesempatan yang sama untuk

berhasil; (4) kompetisi antar-kelompok; (5) adanya spesialisasi tugas;

dan (6) adaptasi kebutuhan individu.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

22

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah suatu aktivitas pembelajaran yang menggunakan pola

belajar siswa berkelompok untuk menjalin kerjasama dan saling

ketergantungan positif sehingga tercapai proses dan hasil belajar yang

produktif. Siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif akan

memiliki motivasi yang tinggi karena siswa belajar dibantu dengan teman

dalam kelompoknya.

2. Kelebihan dan Kekurangan Model Cooperative Learning

Setiap model pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan juga

kekurangan, begitu juga dengan model cooperative learning. Menurut

Jarolimek & Parker (dalam Isjoni, 2007: 24) terdapat beberapa kelebihan

dan kekurangan dalam model cooperative learning yaitu sebagai berikut.

a. Kelebihan cooperative learning:

1) Saling ketergantungan yang positif.

2) Adanya kemampuan dalam merespon perbedaan individu.

3) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

4) Suasana yang rileks dan menyenangkan.

5) Terjadinya hubungan yang hangat dan bersahabat antar siswa dan

guru.

6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman

emosi yang menyenangkan.

b. Kekurangan cooperative learning:

1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang dan

membutuhkan banyak tenaga.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

23

2) Membutuhkan fasilitas, alat dan biaya yang memadai.

3) Selama diskusi kelompok berlangsung, ada kecendrungan topik

permasalahan meluas sehingga banyak yang tidak sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan.

4) Saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, sehingga

mengakibatkan banyak siswa yang pasif.

3. Langkah-langkah Model Cooperative Learning

Menurut Huda (2013: 112) langkah-langkah pada pembelajaran

kooperatif adalah sebagai berikut.

a. Tahap 1: Persiapan kelompok

1) Guru memilih metode, teknik, dan struktur pembelajaran

kooperatif.

2) Guru menata ruang kelas untuk pembelajaran kelompok.

3) Guru merangking siswa untuk pembentukan karakter.

4) Guru menentukan jumlah kelompok

5) Guru membentuk kelompok-kelompok.

b. Tahap 2: Pelaksanaan pembelajaran

1) Siswa merancang team building dengan identitas kelompok.

2) Siswa dihadapkan pada persoalan.

3) Siswa mengeksplorasi persoalan.

4) Siswa merumuskan tugas dan menyelesaikan persoalan.

5) Siswa bekerja mandiri, lalu bekerja kelompok.

c. Tahap 3: Penilaian kelompok

1) Guru menilai dan menskor hasil kelompok.

2) Guru memberi pengarahan pada kelompok.

3) Guru dan siswa mengevaluasi perilaku anggota kelompok.

Guru haruslah mengacu pada langkah-langkah pembelajaran kooperatif

yang sudah dijelaskan di atas, agar pembelajaran terlaksana secara

sistematis dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

24

4. Tipe-tipe Model Cooperative Learning

Model cooperative learning masih dikategorikan menjadi beberapa tipe

yang berbeda. Menurut Hanafiah dan Suhana (2010: 41) tipe dari model

pembelajaran kooperatif, yaitu:

(1) Examples Non-Examples; (2) Numbered Head Together; (3)

Cooperative Script; (4) Kepala Bernomor Struktur; (5) STAD; (6)

Jigsaw; (7) Problem Based Intruction; (8) Artikulasi; (9) Mind

Mapping; (10) Make a Match; (11) Think Pair Share; (12) Debate; (13)

Role Playing; (14) Grup Investigation; (15) Talking Stick; (16) Bertukar

Pasangan; (17) Snowball Throwing; (18) Two Stay Two Stray dan lain-

lain.

Berdasarkan beberapa tipe model pembelajaran kooperatif di atas,

peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray

sebagai jenis pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini.

E. Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

1. Pengertian Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

Two stay two stray merupakan salah satu jenis pembelajaran kooperatif

dengan cara membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan

tugas atau memecahkan masalah tertentu. Menurut Anita Lie (dalam Isjoni,

2007: 79) two stay two stray dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun

1992 dan bisa digunakan dengan Teknik Kepala Bernomor. Teknik ini

memberi kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi

dengan kelompok lain.

Menurut Huda (2013: 207) two stay two stray merupakan sistem

pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerjasama,

bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling

mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Selanjutnya, menurut Hanafiah

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

25

dan Suhana (2010: 56) dua tinggal dua tamu (two stay two stray) memberi

kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi

dengan kelompok lainnya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model

cooperative learning tipe two stay two stray merupakan pembelajaran

kelompok yang memberikan peran aktif kepada siswa untuk saling

bekerjasama dalam memperoleh informasi dalam memecahkan masalah,

dengan cara memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan

hasil dan informasi kepada kelompok lainnya.

2. Kelebihan dan Kekurangan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay

Two Stray

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut

ini kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif tipe two stay two

stray menurut Eko (2011).

a. Kelebihan two stay two stray

1) Pembelajaran akan lebih bermakna.

2) Pembelajaran berpusat pada siswa.

3) Siswa akan lebih aktif.

4) Siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya.

5) Meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

6) Dapat meningkatkan minat siswa.

b. Kekurangan two stay two stray

1) Memerlukan waktu yang lama.

2) Membutuhkan banyak persiapan.

3) Siswa yang kurang akan bergantung kepada siswa yang pintar

maka ada kecenderungan siswa tidak mau belajar dalam

kelompok.

Kekurangan dan kelebihan pada model cooperative learning tipe two

stay two stray telah dijelaskan di atas. Namun dalam hal lain, ketika ditemui

dalam suatu kelas dengan jumlah siswa tidak kelipatan 4 (misalnya jumlah

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

26

siswa: 21,23, 25, 27, 30) dapat dikatakan juga sebagai kekurangan dalam

model pembelajaran kooperatif jenis ini, sebab pembelajaran kooperatif tipe

two stay two stray memerlukan 4 orang siswa dalam suatu kelompok. Oleh

kerena itu, guru perlu melakukan persiapan-persiapan yang matang

menyiasati segala kekurangan dalam penggunan metode ini.

3. Langkah-langkah Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

Pentingnya langkah-langkah dalam setiap model pembelajaran, dengan

tujuan agar pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut

ini langkah-langkah dari model cooperative learning tipe two stay two stray

menurut Huda (2013: 207).

a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap

kelompoknya terdiri dari empat siswa. Kelompok yang dibentuk pun

merupakan kelompok heterogen, misalnya siswa dalam satu

kelompok terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa

berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hal ini

dilakukan karena pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray

bertujuan untuk memberikan kesempatan pada siswa untuk saling

membelajarkan (peer tutoring) dan saling mendukung.

b. Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok

untuk membahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-

masing.

c. Siswa bekerjasama dalam kelompok yang beranggotakan empat

orang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada

siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir.

d. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok

meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain.

e. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil

kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain.

f. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk

melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.

g. Kelompok mencocokan dan membahas hasil kerja mereka.

h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran kooperatif

tipe two stay two stray seperti yang diungkapkan Anwar (2013), yaitu:

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

27

a. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (susunan ideal 4-6

orang).

b. Masing-masing kelompok diberi tugas untuk berdiskusi tentang

suatu materi tertentu, guru membantu menjelaskan pada masing-

masing kelompok jika ada yang kurang dimengerti.

c. Setelah dirasa cukup masing-masing kelompok menunjuk salah satu

anggotanya untuk diam ditempatnya (berperan sebagai tuan rumah),

sedangkan sisanya yang akan jalan-jalan sebagai tamu dikelompok

lain.

d. Tugas tuan rumah adalah menjelaskan hasil diskusinya kepada

setiap tamu yang datang, sedangkan tugas anggota kelompok yang

jalan-jalan adalah bertamu ke “rumah” kelompk lain dan mencari

informasi sebanyak-banyaknya tentang materi yang didiskusikan

oleh kelompok tersebut.

e. Setelah dirasa cukup mendapatkan informasi, anggota kelompok

yang jalan-jalan bertugas untuk menyebarkan informasi yang

diterimanya dari kelompok ke anggota dari kelompoknya sendiri.

f. Begitu dan seterusnya bergantian hingga masing-masing anggota

kelompok pernah merasakan peran sebagai tuan rumah maupun

tamu.

g. Kesimpulan

Skema pergantian anggota kelompok dalam model pembelajaran tipe ini

adalah sebagai berikut (untuk memudahkan penjelasan, dibahas kasus untuk

jumlah peserta didik dua belas orang).

Diskusi Pertama Diskusi Kedua

Gambar 2.01: Dinamika perpindahan anggota kelompok model cooperative

learning tipe two stay two stray (adopsi dari Sani, 2013: 191)

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa

langkah-langkah dari model cooperative learning tipe two stay two stray,

yaitu siswa dibentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang dan terdiri dari

A B

C D

E F

G H

P Q

R S

A B

E P

C Q

G H

D F

R S

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

28

siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Selanjutnya guru

memberikan pokok bahasan. Siswa diminta mengerjakan pokok bahasan

tersebut secara berkelompok. Setelah selesai, 2 orang dari kelompok

mencari informasi dari kelompok lain dan 2 orang lainnya berada dalam

kelompok untuk membagikan hasil diskusi mereka kepada kelompok lain.

Setelah selesai, setiap anggota kelompok kembali ke kelompok asli mereka.

Kemudian menyimpulkan atas jawaban yang telah diperoleh.

F. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media

Association of Educational Communications and Technology (AECT)

merupakan sebuah organisasi yang bergerak dalam teknologi pendidikan

dan komunikasi. AECT mengartikan media sebagai segala bentuk yang

digunakan untuk proses penyaluran informasi. Sejalan dengan Molenda dan

Rusel (dalam Sanjaya 2012: 57) yang menyatakan bahwa “media is a

channel of communication. Devired from the latin word for “betwen”, a

source and a receiver”. Sedangkan, menurut Gerlach dan Ely yang dikutip

oleh Arsyad (2011: 3) media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi dan kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Artinya,

guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Selanjutnya,

Sanjaya (2012: 57) menyatakan bahwa media adalah perantara dari sumber

informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer, dan

lain sebagainya.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

29

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media

merupakan sarana penyampaian pesan atau informasi yang digunakan

seseorang kepada penerima informasi melalui suatu perantara.

2. Media Pembelajaran

Menurut Hanafiah dan Suhana (2010: 59) media pembelajaran

merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang sediakan guru untuk

mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah benar dan tidak

terjadinya verbalisme. Lebih lanjut, Hanafiah dan Suhana (2010: 60)

menyatakan media pembelajaran merupakan alat bantu pendengaran dan

pengelihatan (audio visual aid) bagi peserta didik dalam rangka

memperoleh pengalaman belajar secara signifikan. Selanjutnya, Gagne

(dalam Sanjaya 2012: 60) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah

pelbagai komponen yang ada dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsangnya untuk belajar. Sejalan dengan itu, Gerlach (dalam Sanjaya

2012: 60) menyatakan bahwa media (pembelajaran) itu meliputi orang,

bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang

memungkinkan bagi siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan

sikap.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan sarana yang digunakan guru sebagai perangsang,

yang membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan dan informasi

dengan cara menggunakan pengelihatan dan pendengarannya dalam proses

pembelajaran.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

30

3. Fungsi Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2011: 15) fungsi utama media pembelajaran adalah

sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Sedangkan,

menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2011: 15) pemakaian media pembelajaran

dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Selanjutnya, menurut Sanjaya (2012: 70) fungsi media pembelajaran yaitu:

a. Fungsi komunikatif, yaitu media pembelajaran digunakan untuk

mempermudah komunikasi antara penyampai pesan dan penerima

pesan.

b. Fungsi motivasi, yaitu dengan menggunakan media pembelajaran,

diharapkan dapat memotivasi siswa dalam belajar.

c. Fungsi kebermaknaan, yaitu melalui penggunaan media

pembelajaran dapat lebih bermakna, yakni pembelajaran bukan

hanya dapat meningkatkan penambahan informasi berupa data dan

fakta sebagai pengembangan aspek kognitif tahap rendah, akan tetapi

dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan

mencipta sebagai aspek kognitif tahap tinggi. Bahkan lebih dari itu

dapat meningkatkan aspek sikap dan keterampilan.

d. Fungsi penyamaan persepsi, yaitu melalui pemanfaatan media

pembelajaran, diharapkan dapat menyamakan persepsi setiap siswa,

sehingga setiap siswa memiliki pandangan yang sama terhadap

informasi yang disuguhkan.

e. Fungsi indivudualitas, yaitu pemanfaatan media berfungsi untuk

dapat melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan

gaya belajar yang berbeda.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi media

pembelajaran yaitu sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran sebagai

fungsi komunikatif, motivasi, kebermaknaan, penyamaan persepsi, dan

indivudualitas.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

31

4. Jenis dan Klasifikasi Media Pembelajaran

Heinich, Molenda, & Russel (dalam Sanjaya 2012: 125) mengemukakan

jenis dan klasifikasi media yang dapat digunakan dalam kegiatan

pembelajaran yaitu:

a. Media yang tidak diproyeksikan

1) Realita, yaitu benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar atau

biasa disebut benda yang sebenarnya.

2) Model, yaitu benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari

benda sesungguhnya.

3) Grafis, yaitu gambar atau visual yang penampilannya tidak

diproyeksikan (grafik, chart, poster, kartun).

4) Display, yaitu medium yang penggunaannya dipasang di tempat

tertentu, sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di

dalamnya.

b. Media yang diproyeksikan (project media)

1) OHP

2) Slide

Media semacam ini diperlukan layar khusus untuk memproyeksikannya.

c. Media audio

1) Audio kaset,

2) Audio vision,

3) Aktif audio vision

d. Video dan film

e. Multimedia berbasis computer

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

32

Computer assisted instructional (pembelajaran berbasis komputer)

f. Multimedia Kit

g. Perangkat praktikum.

Berdasarkan jenis dan klasifikasi media pembelajaran para ahli di atas,

maka peneliti memutuskan untuk menggunakan media grafis sebagai media

pembelajaran yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Media grafis

cukup sederhana dalam penerapan atau penyampaiannya kepada siswa, dan

dengan menggunakan media grafis dapat membantu peneliti untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS.

G. Media Grafis

1. Pengertian Media Grafis

Graphics berasal dari bahasa Yunani: graphikos yang berarti melukis

atau menggambarkan dengan garis-garis. Menurut Sanjaya (2012: 157)

media grafis adalah media yang dapat mengomunikasikan data dan fakta,

gagasan serta ide-ide melalui gambar dan kata-kata. Selanjutnya, menurut

Angkowo & Kosasih, Hernawan, dkk. (2007: 24) media grafis merupakan

media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara

khusus untuk mengomunikasikan pesan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media grafis

adalah sarana yang digunakan guru dalam penyampaian pembelajaran

dalam bentuk gambar dan kata-kata.

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

33

2. Kelebihan dan Kekurangan Media Grafis

Adapun kelebihan dan kekurangan media grafis menurut Susilana dan

Cepi (2009: 15), yaitu sebagai berikut.

a. Kelebihan Media Grafis

1) Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa

terhadap pesan yang disajikan.

2) Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik

perhatian siswa.

3) Pembuatannya mudah dan harganya murah.

b. Kekurangan Media Grafis

1) Membutuhkan ketrampilan dalam pembuatannya, terutama

untuk grafis yang lebih kompleks.

2) Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

3. Jenis-jenis Media Grafis

Jenis-jenis media grafis menurut Sanjaya (2012: 79) sebagai berikut.

a. Bagan

Bagan atau chart adalah media grafis untuk menyajikan pesan

pembelajaran dengan mengombinasikan unsur tulisan, gambar dan

foto menjadi kesatuan yang bermakna dengan maksud untuk

menyederhanakan bahan pelajaran yang kompleks agar mudah

dupahami.

b. Poster

Poster adalah media yang digunakan untuk menyampaikan suatu

informasi, saran atau ide-ide tertentu, sehingga dapat merangsang

keinginan yang melihatnya untuk melaksanakan isi pesan tersebut.

c. Karikatur

Karikatur atau kartun adalah media grafis yang mengungkapkan ide

atau sikap dan pandangan terhadap seseorang, kondisi, kejadian atau

situasi tertentu.

d. Grafik

Grafik adalah media grafis yang dapat memvisualisasikan

perkembangan atau keadaan tertentu secara sederhana dan ringkas

melalui garis dan gambar.

e. Gambar dan Foto

Gambar dan foto merupakan media yang umum dipakai untuk

berbagai macam kegiatan pembelajaran. Gambar yang baik bukan

hanya dapat menyampaikan saja tetapi dapat digunakan untuk

melatih keterampilan berpikir serta dapat mengembangkan

kemampuan imajinasi siswa.

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

34

Berdasarkan pendapat ahli di atas, guru perlu merancang media

pembelajaran secara maksimal terkait materi yang akan disampaikan

kepada siswa agar dapat menarik perhatian siswa dan pesan pada

pembelajaran dapat tersampaikan.

H. Kinerja Guru

Kinerja guru merupakan bentuk dari aktivitas pelayanan pengajaran guru

mulai dari mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi secara sistematis

dan berkesinambungan untuk melakukan suatu pembelajaran. Menurut Sanjaya

(2005: 13), kinerja guru berkaitan dengan tugas perencanaan, pengelolaan, dan

penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencana, guru tentu mampu membuat

perangkat pembelajaran dan mendesain pembelajaran. Sebagai pengelola, guru

harus mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif. Sebagai evaluator, guru

harus mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

Menurut Susanto (2013: 29) kinerja guru dapat diartikan sebagai prestasi,

hasil, atau kemampuan yang dicapai atau diperlihatkan oleh guru dalam

melaksanakan tugas pendidikan dalam pembelajaran. Adapun yang dimaksud

dengan kinerja mengajar guru adalah seperangkat perilaku nyata yang

ditunjukkan guru sesuai dengan tugasnya sebagi pendidik.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Guru (dalam Rusman, 2012: 54) standar kompetensi guru dikembangkan secara

utuh ke dalam empat kompetensi sebagai berikut.

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

35

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimiliki peserta didik.

2. Kompetensi Kepribadian

Tata nilai termasuk norma, moral, estetika, dan ilmu pengetahuan,

memengaruhi perilaku etik siswa sebagai pribadi dan sebagai anggota

masyarakat. Penerapan disiplin yang baik dalam proses pendidikan akan

menghasilkan sikap mental, watak, dan kepribadian siswa yang kuat. Guru

dituntut harus mampu membelajarkan siswanya tentang kedisiplinan diri,

belajar membaca, mencintai buku, menghargai waktu, belajar baaimana

cara belajar, mematuhi aturan/ atat tertib dan belajar bagaimana harus

berbuat. Semua itu akan berhasil apabila guru juga disiplin dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya.

3. Kompetensi Sosial

Guru di mata masyarakat dan siswa merupakan panutan yang perlu dicontoh

dan merupakan suri tauladan dalam kehidupannya sehari-hari. Guru perlu

memiliki kemampuan sosial dengan masyarakat dalam rangka pelaksanaan

proses pembelajaran yang efektif. Karena dengan dimilikinya kemampuan

tersebut, otomatis hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan

dengan lancar, sehingga jika ada keperluan dengan para orang tua siswa,

guru tidak akan mendapat kesulitan. Kemampuan sosial tersebut meliputi

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 ...digilib.unila.ac.id/10498/15/BAB II.pdf · Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial ... ideologi

36

kemampuan guru dalam berkomunikasi, bekerjasama, bergaul, simpatik,

dan mempunyai jiwa yang menyenangkan.

4. Kompetensi Profesional

Kemampuan profesional adalah kemampuan yang harus dimiliki guru

dalam proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan

kegiatan belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena

itu, guru dituntut mampu menyampaikan bahan pelajaran. Kemapuan

profesional tersebut adalah: (1) dalam hal penyampaian pembalajaran, (2)

dalam melaksanakan pembelajaran, (3) dalam proses pembalajaran, dan (4)

dalam hal evaluasi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja

guru adalah bentuk dari aktivitas pelayanan pengajaran guru mulai dari

mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi secara sistematis dan

berkesinambungan untuk melakukan suatu pembelajaran meliputi kompetensi

pedagogik, kepribadian, sosial dan professional.

I. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian

tindakan kelas sebagai berikut. “Apabila dalam pembelajaran IPS menggunakan

model cooperative learning tipe two stay two stray dengan media grafis, serta

melaksanakan langkah-langkah pembelajaran secara tepat, maka dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV B SD Negeri 4 Metro

Pusat”.