teknologi pengolahan air limbah domestik - ... · pdf filetanki septik cubluk debit besar...
TRANSCRIPT
06/03/2012
1
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
Teknologi Pengolahan Air Limbah Domestik
Joni HermanaJurusan Teknik Lingkungan
Email: [email protected], hp: 08123029313
Manajemen Asset InfrastrukturProgram Pascasarjana Teknik Sipil
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
ISI PEMBAHASAN
1. PENDAHULUAN2. TEKNOLOGI ONSITE SKALA
INDIVIDU 3. TEKNOLOGI ONSITE KOMUNAL4. TEKNOLOGI SANITASI BERBASIS
MASYARAKAT5. IPLT
06/03/2012
2
Sumber Pustaka:
1. Sebagian besar materi ini berasal dari Materi Diseminasi Keteknikan Bidang Air Limbah, Direktorat Pengembangan PLP, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, 2011
2. Berbagai Sumber dan Literatur sebagai tambahan.
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
PENDAHULUAN
06/03/2012
3
SANITASI
Suatu usaha untuk menciptakan keadaan yang dapat menghindarkan
timbulnya gangguan penyakit
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
Problems with conventional sanitation
fertilizer production from finite resources
food
mixing of flows, misuse of drinking water for transport
90% untreated
waste disposal in water bodiessewage sludge
overexploitation of groundwater
landfill / incineration
Source: www.gtz.de/ecosan
06/03/2012
4
Kualitas hidup yang semakinburuk !!
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
JENIS BERBAGAI RESIKO KESEHATAN LT
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
Chemical contaminantsExcreted pathogens
Helminths
Protozoa
Bacteria
Viruses
Persistent org. pollutants, POP
Heavy metals
Hormone-active substances
Antibiotics
06/03/2012
5
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
9
Tra
nsm
isi P
en
ya
kit
TINGKAT SURVIVAL PATHOGEN
Faktor kematian:
Kering/lembab
Sinar UV
Suhu
Waktu
Prinsip dasar:
Semua patogen yang berasal dari LT akan mengalami kematian setelah dikeluarkan
Kecuali:
perkembangbiakan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan
Load
Time
cacing yang berkembangbiak di host
10
Pe
nc
eh
ag
an
P
en
ya
kit
Pengelolaan AL
Kesehatan
(yang dipengaruhi oleh pembuangan LT)
Kebiasaan Higienis
Air Minum(kualitas, kuantitas)
PERANGKAT SANITASI
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
06/03/2012
6
COMBINED SEWER
Konsep Sistem Pengelolaan Air Limbah
Daerah PelayananKapasitas Penduduk
(Jiwa/Ha)
> 200 < 200
OFF-SITE ON-SITE
Muka Air Tanah (M)
> 1,2 < 10
Tanki Septik Cubluk
Debit Besar Debit Kecil
Air limbah dan air hujan
Air limbah dan air hujan
Limbah Air Industri
B3 NonB3
BAKUMUTUEFLUEN
Treatment
Bangunan Pengolah Air Limbah
BADAN AIR PENERIMA
PERSIL
Spj. Saluran
BY PASS
INTERCEPTING SEWER
SANITARY SEWER
INFILTRASI
NON DOMESTIKDOMESTIK
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
SKEMA PEMILIHAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
06/03/2012
7
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
Hubungan Opsi Teknologi dan Investasi
Tangga hubungan antara opsi teknologi dengan investasi yang harus ditanamkan
(Sumber: UNEP, 2004)
FokusTeknologi
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
SISTEM PENGOLAHAN ONSITE
06/03/2012
8
GOT/SALURAN DRAINASE
Limbah Cair Rumah Tangga
Berdasarkan karakteristik
Blackwater (20%) Grey Water (80%)
Berdasarkan sumbernya
Toilet, WC Buangan dapur, tempat cuci,
kamar mandi
Klasifikasi Air Limbah Domestik
SEPTIC TANK/CUBLUK
Karakteristik Air Limbah Domestik
70% air bersih
Air Limbah
Minyak/LemakBahan Tersuspensi
Bahan OrganikTerlarut
Bahan AnorganikTerlarut
Pengolahan Biologis
Contoh : ABR
Pengolahan Lanjutan
Contoh : Saringan Pasir dan Karbon Aktif
Pengolahan FisikContoh : PenangkapMinyak dan Lemak, dan Bak Pengendap
80 % grey water20 % black water
06/03/2012
9
17
Skema untuk Mendaur Ulang Air Limbah Domestik
Greywater
PENGENDAPAN
Wetland/Kolam/ ABR/BIOFILTER
DISINFEKSI
PENYIMPANAN
DAUR ULANG
PENGUMPULAN
PRA-PENGOLAHAN
PENGOLAHAN UTAMA
PENGOLAHAN LANJUTAN
COMBINED SEWER
Konsep Sistem Pengelolaan Air Limbah
Daerah PelayananKapasitas Penduduk
(Jiwa/Ha)
> 200 < 200
OFF-SITE ON-SITE
Muka Air Tanah (M)
> 1,2 < 10
Tanki Septik Cubluk
Debit Besar Debit Kecil
Air limbah dan air hujan
Air limbah dan air hujan
Limbah Air Industri
B3 NonB3
BAKUMUTUEFLUEN
Treatment
Bangunan Pengolah Air Limbah
BADAN AIR PENERIMA
PERSIL
Spj. Saluran
BY PASS
INTERCEPTING SEWER
SANITARY SEWER
INFILTRASI
NON DOMESTIKDOMESTIK
06/03/2012
10
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
TEKNOLOGI ONSITE SKALA INDIVIDU
1. Septic Tank
2. Septic Tank dengan Bidang Resapan
3. Septic Tank dengan Evapotranspirasi
4. Septic Tank dengan Filter
5. Septic Tank dengan Small Bore Sewer
TIPE-TIPE PENGOLAHAN SETEMPAT
Cubluk
Komposting toilet
Toilet siram
Sistem Wetland
Tangki septik
20
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
06/03/2012
11
Cubluk
Cubluk menampung kotoran dalam lubang galian tanah di bawahnya.
Sistim ini tidak cocokuntuk daerah yang mempunyai permukaan air tanah dangkal
21
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
KOMPOSTING TOILET
Dalam lubang toilet dengan sistim lubang galian/pit latrine, dekomposisi pada keadaan aerob dapat dilaksanakan di atas tanah
Dengan menggunakan dua ruangan yang bersebelahan untuk proses pengomposan (dekomposisi) yaitu satu ruang kompos untuk dipakai sebagai penampungan tinja setiap hari dan ruang yang disebelahnya untuk proses dekomposisi.
22
06/03/2012
12
23
KOMPOSTING TOILET
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
24
KOMPOSTING TOILET
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
06/03/2012
13
TOILET SIRAM
25
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
Toilet siram mempunyai penyekat air yang berfungsi mencegah bau dan masuknya serangga
Tinja dalam toilet diguyur dengan menyiramkan 2 sampai dengan 3 liter air.
Pembuangan tinja dengan sistim toilet siram dengan lubang galian tidak cocok untuk tanah yang mempunyai muka air tanah yang tinggi
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
06/03/2012
14
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
TANKI SEPTIK
Tangki septik adalah salah satu cara pengolahan air limbah domestik yang menggunakan proses pengolahan secara anaerobik. Proses ini dapat memisahkan padatan dan cairan di dalam air limbah. Padatan dan cairan memerlukan dan harus diolah lebih lanjut karena banyak mengandung bibit penyakit atau bakteri patogen yang berasal dari kotoran (feces) manusia. Jika tidak diolah, maka dikhawatirkan air limbah dapat menularkan penyakit kepada manusia terutama melalui air (waterborne disease)
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
TANKI SEPTIK
1. Tanki septik ber- SNI 03-2398-2002
2. Tanki Septik harus dijamin kedap air
3. Efisiensi pengolahan berkisar 60-70%
06/03/2012
15
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
TANKI SEPTIK
Perhitungan dimensi Septic Tank:
Q = q x p/1000 Q = debit yang akan diolah septic tank (m3/hari)
q = laju timbulan air limbah (l/or/hari), 5 40 l/or/hari (sistem terpisah), 45 300 l/or/hari (sistem tercampur)
p = jumlah pemakai (or)
Waktu detensi 5 hari (sistem terpisah), 2 tercampur
ZONA-ZONA DALAM TANKI SEPTIK
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
06/03/2012
16
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
Perlu diingat bahwa tangki septik harus dibuat kedap agar cairan yang berasal dari lumpur tinja tidak merembes keluar dari tangki sehingga berpotensi mencemari tanah dan air tanah di sekitarnya
fakultas teknik sipil dan perencanaan ITS surabayahttp://www.ftsp.its.ac.id
Kapasitas perkolasi tanah berkisar antara (0,5-24) menit/cm dan optimum 8 menit/cm. Ketinggian muka air tanah minimum 0,60 m di bawah dasar r