teh rosella pustaka

12
1. KAJIAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Nama Simplisia : Hibiscus cannabihus flos Tanaman Asal : Hibiscus sabdarifa L Divisi : Magnoliphyta Sub Divisi : Spermatophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Famili : Malvaceae Genus : Hibiscus Spesies : Hibiscus sabdarifa L A. Identifikasi Kebenaran dan Kualitas Bahan 1. Identifikasi Makroskopik Tanaman Rosella ( Hisbiscus sabdariffa) Akar Tanaman Rosella adalah akar tunggang, dengan bentuk akar adalah akar tunggang. Akar memiliki bagian-bagian yaitu: Pangkal akar (collum), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang akar (radix lateralis) serabut akar (fibrilla radicis), bulu akar (pillus radicallis) dan tudung akar (calyptra). Akar-akar ini berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara didalam tanah serta menguatkan berdirinya batang tanaman. (Maryani dan Kristiana, 2005). Batang

Upload: megawulandari

Post on 17-Jan-2016

460 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

rosella pustaka

TRANSCRIPT

Page 1: Teh Rosella Pustaka

1. KAJIAN PUSTAKA

Klasifikasi Tanaman

Nama Simplisia : Hibiscus cannabihus flos

Tanaman Asal : Hibiscus sabdarifa L

Divisi : Magnoliphyta

Sub Divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Famili : Malvaceae

Genus : Hibiscus

Spesies : Hibiscus sabdarifa L

A. Identifikasi Kebenaran dan Kualitas Bahan

1. Identifikasi Makroskopik Tanaman Rosella (Hisbiscus sabdariffa)

Akar

Tanaman Rosella adalah akar tunggang, dengan bentuk akar adalah akar tunggang.

Akar memiliki bagian-bagian yaitu: Pangkal akar (collum), ujung akar (apex radicis),

batang akar (corpus radicis), cabang akar (radix lateralis) serabut akar (fibrilla radicis),

bulu akar (pillus radicallis) dan tudung akar (calyptra). Akar-akar ini berfungsi untuk

menyerap air dan unsur hara didalam tanah serta menguatkan berdirinya batang tanaman.

(Maryani dan Kristiana, 2005).

Batang

Tanaman rosella berupa semak yang berdiri tegak dengan tinggi 0,5 meter sampai 5

meter. Ketika masih muda batang dan daunnya berwarna hijau. Batang berbentuk silindris

dan berkayu, serta memiliki banyak percabangan. Pada batang melekat daun-daun yang

tersusun berseling, warna hijau berbentuk bulat telur dengan pertulangan menjari dan tepi

beringgit. (Maryani dan Kristiana, 2005).

Daun

Daun rosella berwarna hijau berbentuk hijau (bulat telur) dengan ujung daun yang

meruncing atau bercangap. Daun memiliki tulang-tulang menjari warna merah dan tepi

Page 2: Teh Rosella Pustaka

beringgit dengan banyak kelenjar pada permukaan bawahnya daun letaknya berselin-seling

(spiral) mengelilingi batang tanaman yang terdiri dari tangkai daun bulat berwarna hijau,

dengan panjang 4 sampai 7 cm, helai daun dan tidak mempunyai upih (vagina). ukuran

daun panjang dapat mencapai 6-15 cm dan lebar 5-8 cm. (Maryani dan Kristiana, 2005)

Bunga

Bunga rosella bertipe tunggal, artinya, hanya terdapat satu kuntum bunga pada setiap

tangkai bunga. Ukuran bunga cukup besar, diameter ketika sedang mekar lebih dari 12,5

cm dan memiliki dasar bunga pendek. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang

berbulu, dengan panjang 1 cm, pangkal saling berlekatan dan berwarna merah. Bagian

inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman. Mahkota rosela

bewarna merah sampai kuning dengan warna lebih gelap di bagian tengahnya, berbentuk

corong, terdiri dari lima helaian, dan panjang 3-5 cm. tangkai sari yang merupakan tempat

melekatnya kumpulan benang sari berukuran pendek dan tebal dengan panjang Sekitar 5

cm Dan lebar 5 mm. Bunga Rosella bersifat hermaprodit (mempunyai bunga jantan dan

bunga betina), sehingga mampu menyerbuk sendiri. (Maryani dan Kristiana, 2005)

Page 3: Teh Rosella Pustaka

Buah dan Biji

Buah berbentuk kerucut, berambut, terbagi menjadi 5 ruang, berwarna merah. Bentuk biji

menyerupai ginjal, berbulu, dengan panjang 5 mm dan lebar 4 mm. Saat masih muda, biji

berwarna putih dan setelah tua berubah menjadi abu-abu. (Maryani dan Kristiana, 2005).

2. Identifikasi Mikroskopik Hisbiscus sabdariffa

Fragmen pengenal adalah kristal kalsium oksalat bentuk roset, serabut skelerenkim,

epidermis kelopak bunga dengan stomata, serabut, berkas pengangkut dengan

penebalan spiral, serbuk sari dan epidermis mahkota bunga.

Fragmen serbuk simplisia bunga rosella

Biji tua Hisbiscus sabdariffa

Buah Hisbiscus sabdariffa

Page 4: Teh Rosella Pustaka

Preparat penampang lintang dan penampang bujur batang tanaman rosella diamati

menggunakan fotomikrograf, diperoleh Gambar 1 dan Gambar 2 sebagai berikut

3. Macam-macam Hisbiscus sabdariffa

1. Rosela merah (H. sabdariffa var. Sabdariffa), kaliks berwarna merah menyala,

panjang, batang kuat tidak mudah patah, daun menjari. Kaliks kering berwarna

merah cerah, aromanya kuat. Dimanfaatkan sebagai tanaman obat meskipun

varietas ini juga mepunyai potensi untuk diambil seratnya

2. Rosela ungu (Hibiscus sabdariffa Linn), (ada yang menyebut burgundy, ada yang

menyebut rosela Sudan, ada yang menyebut rosela hitam maupun rosela ungu).

Kaliks berwarna merah gelap, agak bulat, berbulu lebih banyak dibanding yang

merah, daun menjari tebal dan agak membulat, batang gampang patah. Kaliks

kering berwarna merah kehitaman, aromanya kuat.

Page 5: Teh Rosella Pustaka

3. Rosela kuning (Hibiscus sabdariffa var. Altisima), kaliks berwarna putih

kekuningan dengan kapsul biji hijau segar, daun menjari bulat,pertumbuhan

lambat,batang kuat. dimanfaatkan serat batangnya sebagai bahan membuat tali dan

karung goni (Anonim, 2008)

B. Kandungan dan Kegunaan Hisbiscus sabdariffa

1. Flavonoid

Kandungan penting yang terdapat pada kelopak bunga rosela adalah pigmen antosianin

yang membentuk flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Flavonoid rosela terdiri

dari flavonols dan pigmen antosianin. Pigmen antosianin ini yang membentuk warna

ungu kemerahan menarik di kelopak bunga maupun teh hasil seduhan rosela.

Antosianin berfungsi sebagai antioksidan yang diyakini dapat menyembuhkan

penyakit degeneratif. Antosianin pada rosela berada dalam bentuk glukosida yang

terdiri dari cyanidin-3-sambubioside, delphinidin-3-glucose, dan delphinidin-3-

sambubioside. Sementara itu, flavonols terdiri dari gossypetin, hibiscetine, dan

quercetia.

2. Vitamin C

Karakteristik fisikokimia bunga rosela telah diteliti dan diketahui memiliki vitamin C

yang tinggi dengan kadungan gula yang rendah. Asam suksinat dan asam oksalat

merupakan dua asam organik yang dominan pada rosela. Tumbuhan rosela juga

diketahui memiliki asam askorbat yang lebih tinggi dari pada jeruk dan mangga (Wong

et al, 2002 dalam Fasoyiro et al, 2005).

3. Tanin

Page 6: Teh Rosella Pustaka

Tanin merupakan senyawa fenol dimana derajat hidroksilasi dan ukuran

molekulnya dapat membentuk komplek dengan protein (Goldstein and Swain, 1963

dalam Ojokoh, 2006).

Zat lain yang tak kalah penting terkandung dalam rosela adalah kalsium, niasin,

riboflavin dan besi yang cukup tinggi. Kandungan zat besi pada kelopak segar rosela

dapat mencapai 8,98 mg/100 g, sedangkan pada daun rosela sebesar 5,4 mg/ 100 g.

Selain itu, kelopak rosela mengandung 1,12% protein, 12% serat kasar, 21,89 mg/ 100

g sodium, dan vitamin A.

Kandungan senyawa kimia dalam kelopak bunga rosella (Maryani dan Kristiana, 2005)

Page 7: Teh Rosella Pustaka

Kegunaan dari Hisbiscus sabdariffa antara lain :

1.      Sebagai Terapi Hipertensi

Pemberian ekstrak kelopak rosela yang mengandung 9,6 miligram anthocyanin setiap hari

selama 4 minggu, mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan

pemberian captopril 50 mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak

kering dan 0,52 liter air (Herrera-Arellano, 2004). Terdapat penurunan tekanan darah

sistolik sebesar 11,2 % dan tekanan diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh rosela

selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi sedang (Haji Faraji, 1999).

2.      Asam Urat dan Kesehatan Ginjal

Tingginya kadar asam urat, kalsium dan natrium dalam darah secara mekanisme normal

tubuh akan dikurangi dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika

kondisi demikian dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal sebagai

penyaring darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada ginjal. Dengan

mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat, kalsium,

natrium, dan fosfat dalam urin pada 36 pria yang mengonsumsi jus rosela sebanyak 16-24

g/dl/hari (Kirdpon, 1994).

3.      Memelihara kecantikan dan keindahan tubuh

Secara tradisional rosella membantu memelihara kesehatan dan kecantikan. Sangat baik

untuk membentuk tubuh yang ideal, membantu mengendalikan nafsu makan yang

Page 8: Teh Rosella Pustaka

berlebihan.Kandungan vitamin C dan kaya akan serat, rosella dapat membantu memelihara

system pencernaan dan usus serta menghambat penyerapan gula, lemak, dan kolestrol jahat

yang ikut ketika mengkonsumsi makanan. Mengandung banyak anti oksidan sehingga

sangat bermanfaat membersihkan tubuh dari zat racun/ toksin. Juga dapat sembuhkan

sembelit serta memperlancar buang air besar.

Manfaat lainnya :

Membantu menurunkan hipertensi & kolesterol

Membantu menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes

Bersifat menetralkan racun alias detosifikasi

Membantu mengurangi panas dalam & sembelit

Membantu meredakan pusing / migrain

Membantu menyeimbangkan berat badan & menghaluskan kulit

Menormalkan darah rendah atau darah tinggi

Mencerdaskan otak

Menyehatkan mata

Meredakan batuk kronis

Menurunkan suhu badan

Maag menahun

Mengurangi kecanduan narkoba

C. Dosis, Efek Samping, Kontraindikasi, Interaksi Obat

Dosis

Kelopak bunga rosella kering 2%

Efek samping

Efek samping yang sudah diketahui hanya jantung berdebar dan belum pernah

dilaporkan efek samping yang serius. Namun, menurut Peter Harwick, Native

Rosella (Hibiscus heterophyllus) yang merupakan spesies lain dari rosella bisa

menyebabkan kerusakan ginjal jika dikonsumsi.

Kontraindikasi

Penderita tekanan darah rendah

Page 9: Teh Rosella Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Aletor, V.A., 1993. Cyanide in garri 1: Distribution of total, bond and free

hydrocyanide acid in commercial garri, and the effect of fermentation time on

residual cyanide content. Int. J. Food Sci. Nutr. 44: 281-287.

Budidaya Tanaman Rosella. http//www.google.com. Diakses 28 februari 2015

Katzung, B.G., 2001. Basic and Clinical Pharmacology. 8th Edition. San Fransisco:

Mc Graw Hill Co., Inc. p. 803-813.

Maryani, H., and L. Kristiana. 2005. Khasiat dan Manfaat Rosela. Jakarta:

Agromedia Pustaka. hal. 28-29.

Papper Bunga Rosela oleh Indarwati M. 2013

Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XVIII, No. 2, Oktober 2010 47. Perkembangan

Serat Batang Rosella (Hibiscus sabdariffa var.Sabdariffa) dengan Perlakuan

Naungan dan Volume Penyiraman yang Berbeda.