tanggapan dan partisipasi masyarakat dalam …eprints.uny.ac.id/30518/2/upload skripsi full...

161
TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh: ANEISIA KHAIRAWATI SAPUTRA NIM 11405244025 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015

Upload: hathuan

Post on 04-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM

DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS)

DI KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Yogyakarta

untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

ANEISIA KHAIRAWATI SAPUTRA

NIM 11405244025

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

Page 2: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim
Page 3: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim
Page 4: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim
Page 5: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

v

MOTTO

“sesungguhnya Alloh tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga

mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(QS. Ar-Rad 13: 11)

Expect for the Best, Plan for the Worst, and Action whatever it takes!

(Bong Chandra)

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan

hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk

keabadian.”

(Pramoedya Ananta Toer)

Tidak ada pemberian ALLOH yang paling luas dan lebih dari pada

KESABARAN

(H.R Bukhari)

Sesungguhnya Sesudah Kesulitan itu ada Kemudahan

(Surat Al Insyiroh 94: 6)

Isoho Rumongso Ojo Rumongso Isoh

(Penulis)

Page 6: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim, teriring doa dan penuh rasa syukur

Alhamdulillah kehadirat Alloh SWT atas karunia dan ridho yang Engkau

berikan kepada hamba sehingga mampu menyelesaikan karya tulis

sederhana ini.

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

Ibu dan Bapakku, ibu Titik Paryanti dan Bapak Wahyu Saputra,

terimakasih atas doa dan pengorbanan yang selama ini tercurahkan.

Terimakasih telah memberikan segenap surga kasih sayang yang luar biasa

istimewa bagi putrimu, yang tak akan pernah terlupakan.

Simbahku, Mbah GitoWiharjo, terima kasih atas kasih saying dan doa-doa

yang tercurahkan selama ini untuk cucumu.

Kubingkiskan skripsi ini untuk:

Seluruh keluarga besar trah GitoWiharjo, tiada kata lain selain ucapan

terimakasih atas motivasi, dukungan moril serta doa yang tiada henti.

Adikku, NurHidayah Titik Saputra, semoga kau bias lebih hebat untuk

membanggakan dan membahagiakan orang tua kita. Terimakasih untuk

dukungan dan motivasi yang selama ini kau berikan.

Keluargaku muda-mudi kelompok Pereng, yang tidak dapat disebutkan

satu persatu, terima kasih untuk kebersamaan, doa dan semangat yang

diberikan selama ini.

Sahabat-sahabat seperjuangan Pendidikan Geografi NR 2011, terimakasih

atas dukungan, kerjasama dan kebersamaan selama ini.

Teman-teman HMPG Masa Bakti 2011/2012 dan 2012/2013 yang telah

mengajarkanku banyak pengalaman berorganisasi selama di bangku

perkuliahan.

Almamaterku, Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 7: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

ii

TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM

DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS)

DI KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN

Oleh

Aneisia Khairawati Saputra

11405244025

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui: 1) Penerapan program Pamsimas di

Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten. 2) Faktor pendukung dan faktor penghambat

dalam penerapan program Pamsimas. 3) Tanggapan masyarakat terhadap program

Pamsimas. 4) Partisipasi masyarakat terhadap program Pamsimas. 5) Upaya

meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program Pamsimas di Kecamatan

Prambanan Kabupaten Klaten.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Informan dalam penelitian ini adalah pengguna Pamsimas, Perangkat Desa, Tim

Fasilitator tingkat Kecamatan dan Dinas Sumber Daya Air serta ROOMS (Regional

Oversight Management Services) Pamsimas. Informan diambil purposive sampling

yang diambil dengan tujuan tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi,

wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) a) penerapan program Pamsimas

melibatkan semua lapisan masyarakat tanpa membedakan gender dan status sosial.

b) bentuk penerapannya diawali dengan adanya sosialisasi dari Bappeda, diikuti dengan

tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan sampai pada tahap evaluasi. 2) faktor

pendukung program Pamsimas adalah swadaya masyarakat berupa dana, ide dan tenaga.

3) faktor penghambat:a) merasa kualitas air yang digunakan sudah layak untuk

dikonsumsi. b) penempatan tandon air yang belum menjangkau seluruh masyarakat.

c) ada masyarakat yang merusak fasilitas dengan cara membakar pipa saluran air.

3) tanggapan masyarakat terhadap Pamsimas: sebagian besar masyarakat setuju dengan

adanya Pamsimas. 4) partisipasi masyarakat: a) masyarakat mengikuti semua kegiatan

yaitu dari sosialisasi sampai evaluasi. b) masyarakat aktif dan lancar membayar iuran

setiap bulan. c) masyarakat menjaga fasilitas yang ada baik di sekitar rumah maupun

pipa utama. 5) upaya meningkatkan : a) menghilangkan budaya masyarakat BABS

(Buang Air Besar Sembarangan). b) pemerintah memberikan bantuan berupa dana.

c) pemerintah pusat memberikan bantuan dana untuk pengembangan Pamsimas ke tahap

selanjutnya.

Kata kunci : Tanggapan, Partisipasi Masyarakat dan Pamsimas

Page 8: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang berjudul

“Tanggapan dan Partisipasi Masyarakat Dalam Program Penyediaan Air Minum dan

Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kecamatan Prambanan Kabupaten

Klaten”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan,

dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta atas kesempatan yang diberikan untuk

dapat menuntut ilmu di UNY.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah berkenan memberikan izin penelitian

dalam penyusunan skripsi.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan izin penelitian

dalam penyusunan skripsi.

4. Bapak Dr. Mukminan selaku Pembimbing Akademik atas bimbingan, motivasi,

dan arahannya sampai penelitian ini selesai.

5. Ibu Nurul Khotimah, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan

waktu dalam membimbing penyusunan tugas akhir ini.

6. Ibu Dr. Dyah Respati SS, M.Si selaku narasumber skripsi yang telah

memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak/ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas

Negeri Yogyakarta atas bekal ilmunya selama ini.

8. Bapak Agung Yulianto, S.E sebagai admin Jurusan Pendidikan Geografi,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.

9. Bapak-bapak Kepala Desa di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten yang

telah memberikan izin wawancara.

10. Bapak Sugeng Santoso, perwakilan fasilitator dari BAPPEDA Kabupaten Klaten

yang berkenan menjadi narasumber penelitian.

Page 9: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

ix

11. Bapak dan ibu selaku masyarakat pengguna Pamsimas di Kecamatan Prambanan

serta seluruh informan yang telah memberikan waktu dan informasinya untuk

penelitian ini.

12. Bapak Ir. Wahyu Saputra dan Ibu Titik Paryanti, kedua orang tua saya yang

telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan bantuannya.

13. Nur Hidayah, adik saya yang selalu memotivasi, membantu dan mendoakan

dalam melaksanakan proses penelitian di lapangan.

14. Keluarga besar dan teman-teman Pendidikan Geografi, khususnya kelas Non

Reguler 2011 yang telah memberikan doa, dukungan, dan bantuan dalam

melakukan penelitian.

15. Teman-teman muda-mudi Desa Pereng yang telah memberikan doa, motivasi

dan dukungan dalam proses penyusunan skripsi ini.

16. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah berperan

serta membantu kelancaran dan terlaksanya penyusunan tugas akhir skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan khususnya bagi

penulis sendiri, serta sebagai dharma bakti penulis kepada almamater tercinta.

Yogyakarta, 15 September 2015

Penulis

Aneisia Khairawati Saputra

NIM. 11405244025

Page 10: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

x

DAFTAR ISI

Bab Halaman

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 8

C. Fokus Penelitian 9

D. Rumusan Masalah 10

E. Tujuan Penelitian 10

F. Manfaat Penelitian 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13

A. Kajian Teori 13

1. Kajian Geografi 13

a. Pengertian Geografi 13

b. Konsep Geografi 14

c. Pendekatan Geografi 20

B. Kajian Tentang Pamsimas 22

1. Pengertian Pamsimas 22

2. Landasan Yuridis Pemberdayaan Program Pamsimas 25

Page 11: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

xi

3. Faktor Penghambat atau Kendala 26

C. Kajian Tanggapan 27

D. Kajian Partisipasi Masyarakat 28

1. Pengertian Partisipasi Masyarakat 28

2. Bentuk Partisipasi 31

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Partisipasi 32

4. Tahap Partisipasi 34

5. Partisipasi Masyarakat dalam Program Pamsimas 36

E. Kerangka Berpikir 41

BAB III METODE PENELITIAN 44

A. Desain Penelitian 44

B. Subjek Penelitian 44

C. Tempat dan Waktu Penelitian 46

D. Teknik Pengumpulan Data 47

E. Instrumen Penelitian 50

F. Teknik Analisis Data 50

G. Keabsahan Data 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 55

A. Deskripsi Wilayah Kecamatan Prambanan 55

1. Kondisi Fisiografis 55

2. Kondisi Demografis 67

3. Kondisi Sosial dan Ekonomi Kecamatan Prambanan 76

4. Kondisi Sarana dan Prasarana 76

5. Kondisi Ekonomi 80

B. Pembahasan 84

1. Pamsimas di Kecamatan Prambanan 84

2. Karakteristik Informan 88

3. Penerapan Program Pamsimas 100

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Pamsimas 112

Page 12: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

xii

5. Tanggapan Masyarakat terhadap program Pamsimas 117

6. Partisipasi Masyarakat dalam program Pamsimas 119

7. Upaya meningkatkan 121

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 125

A. Kesimpulan 125

B. Saran 127

DAFTAR PUSTAKA 129

LAMPIRAN 131

Page 13: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Tabel 1. Penelitian Relevan 39

Tabel 2. Informan Penelitian 46

Tabel 3. Waktu Pelaksanaan Penelitian 47

Tabel 4. Klasifikasi Tipe Curah Hujan Menurut Schmidt-Fergusson 61

Tabel 5. Kondisi Curah Hujan di Kecamatan Prambanan Tahun 2005-2014 62

Tabel 6. Penggunaan Lahan Kecamatan Prambanan 66

Tabel 7. Jumlah Penduduk Kecamatan Prambanan Berdasarkan Jenis Kelamin 68

Tabel 8. Jumlah Penduduk Kecamatan Prambanan Menurut Desa dan Jenis Kelamin 70

Tabel 9. Komposisi Penduduk Kecamatan Prambanan Berdasarkan Kelompok Umur 71

Tabel 10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur 72

Tabel 11. Komposisi Penduduk Kecamatan Prambanan Berdasarkan Pendidikan 74

Tabel 12. Komposisi Penduduk Kecamatan Prambanan Berdasarkan Mata Pencaharian 76

Tabel 13. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Prambanan 77

Tabel 14. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Prambanan 78

Tabel 15. Jumlah Fasilitas Olahraga di Kecamatan Prambanan 80

Tabel 16. Jumlah Kelompok Tani di Kecamatan Prambanan 82

Table 17. Jumlah Kelompok Tani Ikan Air Tawar 83

Tabel 18. Jumlah Peternak Hewan di Kecamatan Prambanan 84

Tabel 19. Jumlah Pengguna Pamsimas Setiap Desa 87

Tabel 20. Tabel Perbandingan Jumlah Pengguna Pamsimas dan Belum Menggunakan Pamsimas 88

Page 14: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

xiv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

Gambar 1. Model Kerangka Berfikir 43

Gambar 2. Model Analisis Data 52

Gambar 3. Peta Administrasi Kecamatan Prambanan Peta Lokasi Penelitian 58

Gambar 4. Peta Jalur Pipa Pamsimas di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten 101

Gambar 5. Dokumentasi Penelitian 142

Page 15: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan bumi. Air

merupakan komponen utama bagi semua makhluk hidup dan merupakan

kekuatan utama secara konstan membentuk permukaan bumi. Air juga

merupakan faktor penentu dalam pengaturan iklim di permukaan bumi untuk

kebutuhan hidup manusia. Salah satu sifat khusus air adalah sangat mudah

berubah wujud. Air dapat dijumpai di planet bumi dalam 3 bentuk, padat, cair

dan gas. Ketiga wujud air ini berpengaruh sangat penting bagi siklus hidrologi.

Air di bumi berada pada lapisan atmosfer yang disebut hidrosfer yang meliputi

ketinggian antara 1-15 km di atas permukaan tanah. Air tersebut tersimpan di

laut dalam bentuk es, sebagai air permukaan dan di atmosfer bumi. Air di

atmosfer berupa massa uap air yang merupakan suatu fase dari siklus hidrologi

(Indarto, 2010: 3-6).

Air merupakan zat esensial untuk kehidupan, air yang memungkinkan

adanya kehidupan di bumi ini. Tubuh makhluk hidup sebagian besar terdiri dari

air, kecuali makhluk hidup dalam bentuk biji dan spora, air juga berfungsi

sebagai zat pelarut di dalam tubuh manusia, sebagai reaksi kimia dalam

metabolisme dalam bentuk air seni. Penguapan air dari tubuh merupakan

pengatur suhu tubuh yang efektif. Adanya bermacam fungsi air yang esensial

Page 16: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

2

untuk kehidupan, untuk itu makhluk hidup harus terus menerus mendapatkan air

(Uwe Neis, 1993 : 25).

Air merupakan kebutuhan dasar bagi makhluk hidup termasuk manusia.

Kebutuhan akan air tersebut dapat diperoleh dari berbagai macam sumber,

antara lain: menampung air hujan, air permukaan, ataupun air tanah (Indarto,

2010: 7). Berdasarkan berbagai sumber air tersebut masyarakat banyak

menggunakan air tawar yang berasal dari air tanah sebagai pemenuhan

kebutuhan kehidupan mereka. Air menjadi sumber daya yang penting untuk

mendukung kehidupan, keberadaan air tidak hanya cukup memenuhi syarat

jumlah yang banyak secara kuantitas tetapi juga memiliki kualitas yang baik.

Masyarakat seringkali memandang kebutuhan air sudah cukup terpenuhi apabila

ada jumlah yang cukup banyak, sedangkan kualitasnya kurang diperhatikan.

Menurut Djauhari Noor (2005: 76), pemanfaatan air bagi kebutuhan air

minum harus memenuhi standar kualitas kesehatan. Sumber daya air baru dapat

dikatakan layak minum apabila unsur-unsur yang dikandungnya sudah

memenuhi standar baku mutu air layak minum yang bebas dari mineral-mineral

yang membahayakan bagi kesehatan manusia. Di samping itu hal yang perlu

diketahui adalah dari mana sumber air itu berasal, apakah air tersebut telah

tercemar atau terkontaminasi oleh unsur-unsur logam berat atau tidak. Sumber

daya air, baik yang berasal dari daratan (sungai, mata air, danau) maupun bawah

tanah (air artesis) tidaklah otomatis dapat diminum langsung tanpa dilakukan

analisa unsur.

Page 17: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

3

Pada masa yang akan datang kemungkinan kebutuhan air tanah akan

semakin besar yaitu untuk kebutuhan domestik (rumah tangga penduduk).

Pemanfaatan air tanah untuk kebutuhan hidup manusia baik kebutuhan rumah

tangga, tidak hanya cukup memperhatikan dari segi kuantitas saja, tetapi juga

kualitas yang sesuai dengan baku mutu. Oleh karena itu, kualitas air tanah yang

akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut juga penting untuk

diketahui. Pemenuhan kebutuhan sumber daya air yang besar tentunya tetap

harus dilakukan dengan memperhatikan batas aman pengambilan air tanah. Hal

ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan akibat

pemanfaatan air tanah yang melebihi daya dukungnya antara lain penurunan

muka air tanah, intrusi, hingga terjadinya penurunan permukaan lahan dan banjir

pasang air laut.

Air dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian sebagai irigasi sawah,

peternakan dan perikanan. Adanya pemanfaatan air tersebut membuat air

semakin banyak dibutuhkan masyarakat untuk terus dapat memenuhi

kelangsungan hidupnya. Pada sektor perikanan air berperan penting sebagai

wahana untuk hidup, tinggal dan berkembang biak. Di sektor perikanan, air

limbah dari perikanan akan menimbulkan pencemaran lingkungan jika tidak

ditangani dengan benar. Pencemaran ini menyebabkan sebagian besar sumur-

sumur dan mata air di desa menjadi tercemar dan menimbulkan bau.

Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk mencapai

Millenium Development Goals (MDGs), yaitu menurunnya jumlah penduduk

Page 18: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

4

yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi dasar sebesar 50 % pada

tahun 2015. Berdasarkan UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU

No.33/2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemeritah Daerah, maka pemerintah daerah bertanggungjawab penuh untuk

memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat di daerahnya masing-masing,

termasuk pelayanan air minum dan sanitasi. Bagi daerah-daerah dengan wilayah

perdesaan relatif luas, berpenduduk miskin relatif banyak dan mempunyai

kapasitas fiskal rendah, pada umumnya kemampuan mereka sangat terbatas,

sehingga memerlukan dukungan finansial untuk membiayai investasi yang

dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kemampuan pelayanannya kepada

masyarakat, baik untuk investasi fisik dalam bentuk sarana dan prasarana,

maupun investasi non-fisik yang terdiri dari manajemen, teknis dan

pengembangan sumber daya manusia.

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat

(Pamsimas) merupakan salah satu program dan aksi nyata pemerintah (pusat dan

daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan air

minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama

dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya yang ditularkan

melalui air dan lingkungan. Ruang lingkup kegiatan Program Pamsimas

mencakup 5 (lima) komponen proyek yaitu :

a. Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan Lokal

b. Peningkatan Kesehatan dan Perilaku Higienis dan Pelayanan Sanitasi

Page 19: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

5

c. Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum

d. Insentif untuk Desa / Kelurahan dan Kabupaten / Kota dan

e. Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen Proyek

Suatu program penyediaan air minum, sanitasi, dan kesehatan akan

efektif dan berkelanjutan bila berbasis pada masyarakat melalui pelibatan

seluruh masyarakat dan dilakukan melalui pendekatan yang tanggap terhadap

kebutuhan masyarakat (demand responsive approach). Proyek yang tanggap

terhadap kebutuhan berarti bahwa proyek menyediakan sarana dan kegiatan-

kegiatan yang masyarakat inginkan, bersedia untuk berkontribusi dan

membiayai; dan dapat mengelola dan memelihara sehingga terbentuk rasa

memiliki (sense of ownership) terhadap kegiatan yang dilakukan dan mengelola

secara sukarela. Untuk itu perlu dilakukan suatu usaha pemberdayaan

masyarakat, agar masyarakat berpartisipasi secara aktif dalam menyiapkan,

melaksanakan, mengoperasionalkan dan memelihara sarana yang telah

dibangun, serta melanjutkan kegiatan peningkatan derajat kesehatan di

masyarakat dan lingkungan sekolah (http://new.pamsimas.org).

Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis

Masyarakat) merupakan salah satu program PNPM (Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri Pendukung dalam rangka menciptakan

masyarakat hidup bersih dan sehat melalui penyediaan air minum dan sanitasi

berbasis masyarakat dimana masyarakat peserta program berperan sebagai

pelaku utama dan penentu dalam seluruh proses persiapan, perencanaan,

Page 20: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

6

pelaksanaan dan pemeliharaan. Proses yang mengajak masyarakat dalam

menemukenali berbagai persoalan dan penyakit terkait air dan sanitasi,

kemudian dibimbing untuk melakukan berbagai langkah pencegahannya

termasuk menyiapkan sarana yang dibutuhkan seperti air minum dan sanitasi

akan membangun kesadaran dan kapasitas masyarakat untuk hidup bersih dan

sehat yang pada gilirinnya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

terutama menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan

melalui air dan lingkungan yang akhirnya akan tercipta hidup bersih dan sehat.

Oleh sebab itu kegiatan program Pamsimas mencakup pemberdayaan

masyarakat dan pengembangan kelembagaan lokal; peningkatan perilaku hidup

bersih dan sehat; penyediaan sarana air minum; pengembangan kapasitas pelaku

Pamsimas melalui promosi, pelatihan, lokakarya dan bimbingan teknis.

Kabupaten Klaten menjadi salah satu tempat pelaksanaan program

Pamsimas. Karakteristik air yang ada di Kabupaten Klaten ialah berwarna putih

keruh, bila digunakan untuk mencuci pakaian lama kelamaan akan berubah

warna menjadi kekuningan dan terdapat endapan bila didiamkan beberapa saat

sebelum dipakai. Kecamatan Prambanan merupakan salah satu Kecamatan yang

ada di Kabupaten Klaten yang telah mendapat bantuan program Pamsimas. Di

Kecamatan Prambanan program Pamsimas ini telah mencakup beberapa desa.

Desa yang telah dijangkau oleh program Pamsimas sebanyak 5 desa yaitu Desa

Sanggrahan yang sudah mencapai tahap pengembangan, Desa Pereng, Desa

Kotesan, Desa Cucukan dan Desa Sengon yang baru sampai tahap pembangunan

Page 21: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

7

dan baru beroperasi beberapa bulan. Pembangunan yang ada di Kecamatan

Prambanan berdasarkan karakteristik yang ada pada setiap desa tersebut.

Pembangunan tandon air dilakukan berdasarkan kualitas dan kuantitas air yang

ada.

Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa pemenuhan kebutuhan air

bersih di Kecamatan Prambanan masih kurang optimal untuk masyarakat, hal ini

ditandai dengan mengeringnya beberapa air sumur dan mata air yang ada di

sekitar masyarakat pada musim kemarau. Di Desa Pereng, rumah warga yang

berdekatan dengan aliran sungai, menyebabkan sebagian warga berpikiran

praktis, yaitu dengan melakukan kegiatan seperti mandi, buang air dan mencuci

lebih mudah di sungai, selain tidak membutuhkan biaya. Tidak bisa dipungkiri,

meskipun sudah ada sosialisasi dari Pemerintah, masih tetap ada warga yang

memanfaatkan sungai untuk aktifitas MCK. Sebagian air tanah dimungkinkan

telah tercemar oleh limbah dari perikanan lele. Dari observasi, diketahui juga

bahwa perikanan lele yang berada di sekitar pekarangan tempat tinggal

masyarakat, limbahnya dibuang secara langsung dan tidak diolah terlebih

dahulu. Limbah dari perikanan lele ini dimungkinkan juga mempengaruhi

kualitas air sumur di sekitar lokasi perikanan.

Permasalahan lain yang dijumpai di lapangan adalah terbatasnya

prasarana dan sarana air bersih, baik secara kualitas maupun kuantitas untuk

mendukung kegiatan dan kebutuhan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan

adanya keluarga yang tidak memiliki sumur pribadi sehingga untuk pemenuhan

Page 22: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

8

kebutuhan air untuk kegiatan sehari-hari mengandalkan air dari sumur keluarga

yang lain. Adanya permasalahan tersebut, maka program Pamsimas mulai

masuk ke desa-desa di Kecamatan Prambanan.

Adanya layanan Pamsimas yang belum menjangkau di seluruh daerah

menyebabkan masih kurangnya sosialisasi tentang dana swadaya masyarakat

dalam program Pamsimas. Dana swadaya yang digerakkan oleh masyarakat ini

digunakan sebagai dana pemeliharaan fasilitas yang digunakan oleh Kepala

Keluarga pengguna program Pamsimas. Adanya dana tersebut diharapkan dapat

membangun masyarakat agar mempunyai rasa memiliki sehingga bila ada

kerusakan masyarakat dapat berpartisipasi untuk menyampaikan kerusakan,

kekurangan atau memperbaikinya sendiri.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “TANGGAPAN DAN PARTISIPASI

MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN

SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) DI KECAMATAN

PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN”

B. Identifikasi masalah

1. Masih kurang tersedianya pemenuhan kebutuhan air bersih untuk masyarakat

di Kecamatan Prambanan.

2. Mengeringnya air sumur dan mata air yang ada di sekitar masyarakat pada

saat musim kemarau.

Page 23: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

9

3. Sebagian air tanah di Kecamatan Prambanan dimungkinkan telah tercemar

oleh limbah dari perikanan lele.

4. Respon yang beragam dari masyarakat pada program Pamsimas.

5. Terbatasnya prasarana dan sarana air bersih baik secara kualitas maupun

kuantitas terutama sarana pendukung kegiatan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

6. Program Pamsimas yang belum menjangkau di seluruh desa.

7. Masih kurangnya sosialisasi tentang dana swadaya masyarakat dalam

program Pamsimas.

8. Distribusi air terkendala oleh topografi pada setiap desa.

9. Kurangnya tenaga dari pihak pemerintah, sehingga banyak peran ganda yang

dimiliki oleh para pelaksana.

10. Beberapa aktifitas mandi cuci kakus yang dilakukan di sungai.

C. Fokus Penelitian

Dari masalah-masalah yang telah teridentifikasi di atas, maka fokus

penelitian ini yaitu pengguna Pamsimas yang mencakup :

1. Penerapan program Pamsimas di Kecamatan Prambanan.

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan program

Pamsimas di Kecamatan Prambanan.

3. Tanggapan masyarakat terhadap program Pamsimas di Kecamatan

Prambanan Kabupaten Klaten.

Page 24: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

10

4. Partisipasi masyarakat terhadap program Pamsimas di Kecamatan Prambanan

Kabupaten Klaten.

5. Upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program Pamsimas di

Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian yang telah diuraikan di

atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan program Pamsimas di Kecamatan Prambanan?

2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan program

Pamsimas di Kecamatan Prambanan?

3. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap program Pamsimas di Kecamatan

Prambanan Kabupaten Klaten?

4. Apa saja partisipasi masyarakat terhadap program Pamsimas di Kecamatan

Prambanan Kabupaten Klaten?

5. Bagaimana upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program

Pamsimas di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut, maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Penerapan program Pamsimas di Kecamatan Prambanan.

Page 25: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

11

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan program

Pamsimas di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

3. Tanggapan masyarakat terhadap program Pamsimas di Kecamatan

Prambanan Kabupaten Klaten.

4. Partisipasi masyarakat terhadap program Pamsimas di Kecamatan Prambanan

Kabupaten Klaten.

5. Upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program Pamsimas di

Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

F. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan

dalam kajian ilmu geografi khususnya hidrologi.

b. Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang berminat mengadakan

penelitian sejenis.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat di tempat penelitian ini dapat memberikan informasi baru

mengenai kajian pemanfaatan air tanah yang berkualitas dan sesuai dengan

kuantitas.

b. Bagi pemerintah penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan referensi

dalam pengambilan kebijakan, terutama mengenai masalah yang berkaitan

Page 26: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

12

dengan air minum dan sanitasi masyarakat serta untuk mengambil

langkah-langkah terbaik yang dapat digunakan untuk menanggulangi

permasalahan sumber daya air yang terjadi.

3. Manfaat dalam bidang pendidikan

Berdasarkan kurikulum mata pelajaran Geografi untuk Sekolah

Menengah Atas (SMA/MA) khususnya kelas X semester genap, terkait Standar

Kompetensi (SK) menganalisis unsur-unsur geosfer dan Kompetensi Dasar (KD)

mengalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi, maka

penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pengayaan untuk mendukung

pembelajaran.

Page 27: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kajian geografi

a. Pengertian geografi

Pengertian geografi menurut hasil Seminar Lokakarya tahun 1988

di IKIP Semarang, geografi adalah ilmu yang mempelajari perbedaan

dan persamaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan

dan kewilayahan dalam konteks keruangan (Suharyono dan Moch.

Amien, 1994:15).

Menurut Bintarto (1991:30), Geografi merupakan studi yang

mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka bumi dan

peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun

yang menyangkut makhluk hidup beserta permasalahannya, melalui

pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan

program, proses dan keberhasilan pembangunan.

Dari dua pengertian tentang geografi di atas dapat disimpulkan

bahwa geografi mengkaji tentang hubungan antara manusia dengan

keadaan alam dalam upaya manusia mempertahankan kehidupan,

namun juga menjaga kelestarian alam tersebut.

Page 28: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

14

b. Konsep Geografi

Geografi sebagai suatu ilmu juga memiliki apa yang disebut

dengan konsep geografi. Para ahli geografi Indonesia pada seminar dan

lokakarya yang diselenggarakan di Semarang tahun 1989 dan 1999

telah merumuskan 10 konsep geografi yang meliputi : konsep lokasi,

jarak, keterjangkauan, pola, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan,

interaksi atau interdependensi, differensiasi area, dan keterkaitan

keruangan (Suharyono dan Moch. Amien, 1994: 26-35). Penelitian ini

menggunakan beberapa konsep geografi agar tidak keluar dari batasan

geografi dan untuk membedakan dengan penelitian pada bidang lain.

1) Konsep lokasi

Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama yang

sejak awal pertumbuhan geografi telah menjadi cirri khusus ilmu

atau pengetahuan geografi, dan merupakan jawaban atas

pertanyaan pertama dalam geografi, yaitu ‘di mana?’.

Secara pokok ada dua lokasi yaitu lokasi absolut dan

lokasi relatif. Lokasi absolut menunjukkan letak yang tetap

terhadap sistem grid atau koordinat. Untuk penentuan lokasi

absolut. Di muka bumi dipakai sistem koordinat garis lintang dan

garis bujur yang telah disepakati bersama dan derajatnya dihitung

dari garis ekuator untuk garis lintang dan garis meridian yang

melalui kota Greenwich untuk garis bujur.

Page 29: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

15

Lokasi relatif lebih penting artinya dan lebih banyak

dikaji dalam geografi serta lazim juga disebut sebagai letak

geografis (walau ada juga yang memakai sebutan letak geografis

untuk letak yang dinyatakan dengan garis lintang dan garis

bujur). Arti lokasi ini berubah-ubah bertalian dengan keadaan

daerah sekitarnya. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa lokasi

penelitian berada di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

2) Konsep Jarak

Jarak sangat erat kaitannya dengan lokasi sehingga

mempunyai arti bagi segala segi kehidupan manusia dan

merupakan faktor pembatas yang bersifat alami, karena nilai

suatu obyek dapat ditentukan oleh jaraknya terhadap suatu obyek

lain. Jarak berkaitan erat dengan arti lokasi dan upaya pemenuhan

kebutuhan atau keperluan pokok kehidupan (air, tanah subur,

pusat pelayanan) pengangkutan barang dan penumpang. Seperti

halnya lokasi, jarak juga di bagi menjadi dua, yaitu jarak absolut

dan jarak relatif. Jarak absolut adalah jarak dua tempat yang

diukur berdasarkan garis lurus di udara dengan memperhatikan

skala peta, sedangkan jarak relatif disebut juga jarak tempuh, baik

yang berkaitan dengan waktu maupun biaya angkut yang

diperlukan.

Page 30: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

16

Konsep jarak dalam penelitian ini digunakan berkaitan

dengan jarak tiap pos penampungan air di wilayah tersebut.

Analisis lain yang dilakukan dengan konsep ini adalah posisi pos

penampungan air yang dapat mempengaruhi jumlah volume air

yang di alirkan kepada Kepala Keluarga pengguna. Ukuran pipa

untuk mengalirkan air juga mempengaruhi terhadap volume air

dari pos penampungan kepada Kepala Keluarga pengguna.

3) Konsep Keterjangkauan

Konsep keterjangkauan dalam geografi tidak selalu

berkaitan dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi

medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang

dapat dipakai. Konsep keterjangkauan dalam penelitian ini

berkaitan dengan aksesibilitas di Kecamatan Prambanan sebagai

tempat pelaksana program Pamsimas.

4) Konsep Pola

Konsep pola berkaitan dengan susunan bentuk atau

persebaran fenomena dalam ruang muka bumi baik fenomena

yang bersifat alami (aliran sungai, persebaran, vegetasi, jenis

tanah, curah hujan) atau fenomena sosial budaya (permukiman,

persebaran penduduk, pendapatan, mata pencaharian, tempat

tinggal). Dalam penelitian ini konsep pola digunakan untuk

Page 31: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

17

mengidentifikasi jenis pola persebaran penduduk yang ada di

daerah penelitian.

5) Konsep Morfologi

Morfologi menggambarkan perwujudan antara daratan

muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah

(secara geologis) yang lainnya disertai erosi dan sedimentasi

sehingga ada yang berbentuk pulau-pulau, lereng, lembah, dan

dataran aluvial. Morfologi juga berkaitan dengan erosi dan

pengendapan, penggunaan lahan, tebal tanah, ketersediaaan air

serta jenis vegetasi yang dominan. Konsep ini berkaitan dengan

lokasi penelitian yaitu pengaruh morfologi setiap pos

penampungan air terhadap distribusi air kepada Kepala Keluarga

pengguna di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

6) Konsep Aglomerasi

Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang

bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit

yang paling menguntungkan baik mengingat kesejenisan gejala

maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan.

Konsep ini berkaitan dengan lokasi penelitian yang membentuk

suatu kelompok pada setiap desa penerima Pamsimas dipengaruhi

oleh letak tandon pada setiap desa.

Page 32: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

18

7) Konsep Nilai Kegunaan

Konsep nilai kegunaan atau sumber-sumber di muka bumi

bersifat relatif atau tidak sama bagi semua orang atau golongan

tertentu. Konsep nilai kegunaan dalam penelitian ini berkaitan

pada pemanfaatan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan

perseorangan dan ketersediaannya di alam.

8) Konsep Interaksi

Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi

antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Hal ini terjadi

karena setiap tempat mampu mengembangkan potensi sumber-

sumber serta kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang

ada di tempat lain. Sehingga memungkinkan terjadinya reaksi

antara satu tempat dengan tempat lain.

Konsep interaksi dalam penelitian ini menjelaskan

hubungan antara Kepala Keluarga pengguna program Pamsimas

dengan penyedia program Pamsimas. Interaksi antara pengelola

program Pamsimas dengan ketersediaan dan kualitas air tanah

yang digunakan oleh Kepala Keluarga pengguna program

Pamsimas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Interaksi

antara masyarakat Kepala Keluarga pengguna program Pamsimas

dengan ketersediaan dan kualitas air tanah yang digunakan untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Page 33: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

19

9) Konsep Differensiasi Area

Differensiasi area merupakan perwujudan unsur-unsur

atau fenomena lingkungan baik yang bersifat alami atau

kehidupan. Integrasi setiap fenomena menjadikan satu tempat

atau wilayah mempunyai corak tersendiri sebagai region yang

berbeda dari tempat atau wilayah lain. Konsep differensiasi area

dalam penelitian ini terkait dengan berbedanya pos penampungan

dan distribusi air kepada Kepala Keluarga pengguna di setiap

desa di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

10) Konsep Keterkaitan Keruangan

Konsep ini menunjukkan derajat keterkaitan persebaran

suatu fenomena yang lain di suatu tempat atau ruang, baik yang

menyangkut fenomena alam, tumbuhan maupun kehidupan

sosial. Konsep keterkaitan keruangan dalam penelitian ini

berkaitan dengan keadaan fisik seperti ketersediaan air tanah di

daerah penelitian dan kondisi sosial yaitu kebutuhan masyarakat

terhadap air dalam kehidupan rumah tangga. Kedua hal tersebut

saling berkaitan untuk menunjang terjaganya lingkungan daerah

penelitian supaya memiliki fungsi lestari.

Page 34: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

20

c. Pendekatan Geografi

Perbedaan geografi dengan disiplin ilmu lain terletak pada

pendekatannya. Menurut Bintarto dan Surastopo Hadi Sumarno (1991:

12-30), terdapat tiga pendekatan yang digunakan dalam mengkaji ilmu

geografi, yakni :

1) Pendekatan Keruangan (spatial approach)

Analisa keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai

sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting. Ahli geografi akan

bertanya faktor-faktor apa yang menguasai pola penyebaran dan

bagaimana pola tersebut dapat diubah agar persebarannya terjadi lebih

efisien dan lebih wajar. Dengan kata lain dapat diutarakan bahwa dalam

analisa keruangan yang harus diperhatikan adalah pertama, penyebaran

penggunaan ruang yang telah ada dan kedua, penyediaan ruang yang

akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang dicanangkan.

2) Pendekatan Kelingkungan (ecological approach)

Studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan

lingkungan disebut ekologi. Oleh karena itu untuk mempelajari ekologi,

seseorang harus mempelajari organisme hidup seperti manusia, hewan

dan tumbuhan serta lingkungan seperti litosfer, hidrosfer dan atmosfer.

Selain dari itu organisme dapat mengadakan interaksi dengan organisme

hidup lain. Manusia merupakan satu komponen dalam organisme hidup

yang penting dalam proses interaksi, oleh karena itu timbul pengertian

Page 35: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

21

ekologi manusia atau human ecology dimana dipelajari interaksi antara

manusia dan antara manusi dengan lingkungannya.

3) Pendekatan komplek kewilayahan (regional complex approach)

Kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi disebut

analisa komplek wilayah. Pada analisa sedemikian wilayah-wilayah

tertentu didekati atau dihampiri dengan pengertian area differentiation,

yaitu suatu anggapan bahwa interaksi antara wilayah akan berkembang

karena pada hakekatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah lain, oleh

karena terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut. Pada

analisa sedemikian diperhatikan pula mengenai penyebaran fenomena

tertentu (analisa keruangan) dan interaksi antara variabel manusia dan

lingkungannya untuk kemudian dipelajari kaitannya (analisa ekologi).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kelingkungan karena

berkaitan dengan interaksi masyarakat dengan lingkungan yaitu sebagai

sumber yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Pendekatan kelingkungan ini merupakan pendekatan yang menyatakan

adanya interaksi antara komponen-komponen organisme dan

lingkungannya menjadi suatu kesatuan, karena setiap komponen

memiliki sifat tertentu yang menentukan peranannya dalam ekosistem.

Penelitian ini mengkaji partisipasi masyarakat dalam program Pamsimas

di Kecamatan Prambanan.

Page 36: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

22

2. KAJIAN TENTANG Pamsimas

a. Pengertian Pamsimas

Program Pamsimas merupakan salah satu program AMPL-BM

(Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat) di

Indonesia, Program Pamsimas adalah aksi nyata pemerintah (pusat dan

daerah) dengan dukungan Bank Dunia, untuk meningkatkan penyediaan

air minum, sanitasi, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

terutama dalam menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lainnya

yang ditularkan melalui air dan lingkungan.

Ruang lingkup kegiatan Program Pamsimas mencakup 5 (lima)

komponen proyek yaitu :

1) Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan Lokal;

2) Peningkatan Kesehatan dan Perilaku Higienis dan Pelayanan

Sanitasi;

3) Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi Umum;

4) Insentif untuk Desa / Kelurahan dan Kabupaten / Kota; dan

5) Dukungan Pelaksanaan dan Manajemen Proyek.

Tujuan program Pamsimas adalah untuk meningkatkan akses

layanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan

khususnya masyarakat di desa tertinggal dan masyarakat di pinggiran

kota (peri-urban). Secara lebih rinci program Pamsimas bertujuan untuk:

1) Meningkatkan praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat;

Page 37: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

23

2) Meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki akses air minum

dan sanitasi yang berkelanjutan;

3) Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaan local

(pemerintah daerah maupun masyarakat) dalam penyelenggaraan

layanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat;

4) Meningkatkan efektifitas dan kesinambungan jangka panjang

pembangunan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi berbasis

masyarakat;

Sedangkan pemberdayaan masyarkat dalam Tugas dan Fungsi

MITRA yang terlibat program Pamsimas dapat dipahami sebagai

berikut:

1) Badan Perencanaan dan pembangunan nasional Bertanggung jawab

dalam melakukan koordinasi terhadap perencanaan yang dilakukan

oleh sektor terkait.

2) Departemen pekerjaan umum Direktur jendral Cipta Karya ditunjuk

sebagai penaggung jawab proyek Pamsimas secara teknis

keseluruhan dan melakukan pembinaan yang berkaitan dengan

konstruksi sarana yang dibangun.

3) Departemen kesehatan Direktur Jendral PP (Pemberantasan

penyakit) dan PL (Penyehatan Lingkungan) melakukan pembinaan

teknis terhadap program pengawasan kualitas air dan lingkungan

serta penyuluhan kesehatan.

Page 38: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

24

4) Departemen dalam Negeri Direktur jendral pengembangan daerah

bertanggung jawab pembinaan koordinasi pelaksanaan di daerah.

Direktur jendral PMB (Pengembangan Masyarakat dan desa)

bertanggung jawab dalam pembinaan pemberdayaan masyarakat.

5) Departemen Keuangan Direktur jendral anggaran bertanggung jawab

dalam pembinaan kebijakan pengganggaran dana pinjaman, dana

hibah, dan dana pendamping.

Teknis pelaksanaan program Pamsimas ini terdiri dari tiga

bagian, yaitu :

1) Proses Pemilihan Lokasi Pada bagian ini akan dijelaskan tentang

bagaimana suatu lokasi dipilih untuk mengikuti proyek Pamsimas,

sehingga sejak awal dapat dikatakan bahwa prakarsa/inisiatif proyek

berasal dari masyarakat. Urutan kegiatan sebelum suatu lokasi dapat

dipilih untuk ikut serta dalam program Pamsimas, yaitu: Sosialisasi

proyek di tingkat Kabupaten Sosialisasi proyek di tingkat

desa/kelurahan Pernyataan minat masyarakat Penetapan desa/

kelurahan sebagai lokasi proyek.

2) Proses perencanaan dan implementasi proyek di masyarakat.Pada

bagian ini akan dijelaskan bagaimana suatu lokasi yang telah terpilih

untuk ikut serta dalam proyek Pamsimas melakukan kegiatanya

mulai dari tahap perencanaan yang dilakukan secara partisipatif oleh

masyarakat, serta tahap implementasinya.

Page 39: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

25

3) Pengelolaan sarana air, sanitasi, dan program kesehatan oleh

masyaraklat, Pada bagian ini akan dijelaskan tentang bagaimana

desa/kelurahan melaksanakan kegiatan-kegiatan pada tahap pasca

proyek. Ketiga bagian di atas adalah kegiatan yang saling berkaitan,

dimana setelah dilakukan pemilihan lokasi kemudian dilakukan

proses perencanaan dan implementasi proyek yang bersangkutan,

sampai memasuki tahap akhir proyek.

Dalam pemberdayaan masyarakat implementasi program

Pamsimas. Didapatkan melalui sumber dana kredit IDA (International

Development Association) No. Cr. 4204-IND, Rupiah Murni

Pendamping dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/kota, dan

Dana Kontribusi Masyarakat.

b. Landasan Yuridis Pemberdayaan Program Pamsimas

Kebijakan dan perangkat peraturan sebagai bingkai untuk

pengembangan desa dalam pemberdayaan masyarakat dibidang

kesehatan dan penyehatan lingkungan, ditunjang oleh semua pihak dari

Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah baik itu tingkat I atau Pemetintah

Daerah tingkat II dan Pemerintah Pusat serta dukungan dari organisasi

dunia yang terkait tentang pemberdayaan masyarkat dan penyehatan

lingkungan pedesaan. Untuk mewujudkan program tersebut diperlukan

landasan dari undang-undang maupun peraturan dari pemerintah.

Kebijakan tersebut antara lain :

Page 40: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

26

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang

Sumber Daya Air

2) UU No 25 Tahun 2004 Tentang Sistim Perencanaan Pembangunan

Nasional

3) PP 72, 73 Tahun 2005 tentang Desa/Kelurahan.

4) Surat Edaran Bersama MENEG Perenc. Pemb. Nas./Kepala

Bappenas Dan MENDAGRI No. 1181/M.Ppn/02/2006 dan

050/244/Sj Tanggal 14 Feb 2006 Perihal Petunjuk Teknis

Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2006.

5) Surat Mendagri No. 414.2/2435/Sj Tanggal 21 September 2005

Perihal Pedoman Umum Pengelolaan Pembangunan Partisipatif

6) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

7) Rencana Pembamngunan Jangka Menengah (Perpres No.7 Tahun

2005)

8) Rencanan Pemabangunan Jangka Menengah Daerah atau Rencana

Strategis Propinsi dan Rencana Strategis Kabupaten/ Kota.

c. Faktor Penghambat atau Kendala

Kendala dalam penanggulangan pelaksanaan program Pamsimas

yang dihadapi selama pelaksanaan program Pamsimas, yaitu: Pada aspek

perencanaan dan penjadwalan kegiatan kadang sulit dapat diikuti oleh

semua pihak yang terlibat. Pada aspek pelaksanaan, kebiasaan atau

perilaku masyarakat dan petugas yang kurang disiplin mengikuti

Page 41: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

27

petunjuk pelaksanaan program Pamsimas. Penanganan masalah yang

dapat dilakukan adalah memberikan saran kepada pihak yang berwenang

dan berkompeten sebagai tindak lanjut penanganan masalah. Sepert i

Untuk jadwal yang tidak dapat diikuti oleh semua pihak terlibat, agar

kembali dilakukan penjadwalan ulang sehingga semua pihak yang

terlibat dapat hadir. Untuk kebiasaan masyarakat yang kurang disiplin,

dapat dilakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat. Jika masyarakat

tidak disiplin maka program Pamsimas yang telah disepakati untuk

dicapai bersama tidak akan berjalan efektif.

Berdasarkan prinsip program Pamsimas, Berbasis masyarakat

yaitu Seluruh proses perencanaan Pamsimas seperti pemilihan kebutuhan

air dan pelaksanaan kegiatan menyertakan partisipasi aktif masyarakat.

Hal ini sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat atas sarana air minum

dan sanitasi, sehingga diharapkan sarana yang terbangun dipelihara dan

dikelola oleh masyarakat.

3. Kajian Tanggapan

Menurut Abdurachman (1988: 30), pandangan geografi mengenai

tanggapan adalah suatu istilah yang meliputi segala sesuatu sebagai jumlah

keseluruhan dari pengamatan, ingatan, sikap, preferensi dan faktor psikologis

lainnya yang ikut serta dalam pembentukan apa yang dinamakan kognisi

lingkungan. Tanggapan berupa perilaku yang muncul dikarenakan adanya

Page 42: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

28

rangsangan dari lingkungan. Jika rangsangan dan respon dipasangkan atau

dikondisikan maka akan memebentuk tingkah laku baru tehadap rangsangan

yang dikondisikan. Tanggapan biasanya diwujudkan dalam bentuk perilaku

yang dimunculkan setelah dilakukan perangsangan.

Tanggapan merupakan perubahan sikap dan perilaku subjek tertentu

yang dipengaruhi oleh adanya rangsangan atau stimulus dari lingkungan.

Tanggapan bisa berupa tanggapan positif maupun negatif. Tanggapan positif

memunculkan persetujuan, sedangkan tanggapan negatif memunculkan

penolakan. Penelitian ini memebahas tentang tanggapan Kepala Keluarga

pengguna program Pamsimas.

4. Kajian Partisipasi Masyarakat

a. Pengertian Partisipasi Masyarakat

1) Partisipasi menurut Mubyarto dalam Taliziduhu Ndraha (1997:

102), adalah kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap

program sesuai kemampuan setiap orang, tanpa berarti

mengorbankan kepentingan diri sendiri.

2) Partisipasi menurut Loekman Soetrisno (1995: 223), adalah

kerjasama yang erat antara perencanaan dan masyarakat dalam

merencanakan, melaksanakan, melestarikan dan mengembangkan

hasil pembangunan yang telah dicapai. Menurut definisi ini, ukuran

tinggi rendahnya partisipasi diukur dengan ada tidaknya hak

Page 43: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

29

masyarakat untuk ikut menentukan arah dan tujuan proyek yang

akan dibangun di suatu wilayah.

3) Menurut Simatupang (1970: 29-42) dalam Khairuddin (1992: 124)

memberikan rincian tentang partisipasi sebagai berikut:

(a) Partisipasi berarti apa yang dijalankan adalah bagian dari

usaha bersama yang dijalankan bahu-membahu dengan

saudara kita sebangsa dan setanah air untuk membangun

masa depan bersama.

(b) Partisipasi berarti pula sebagai kerja untuk mencapai tujuan

bersama di antara semua warga negara yang mempunyai latar

belakang kepercayaan yang beraneka ragam dalam Negara

Pancasila kita, atau dasar hak dan kewajiban yang sama

untuk memberi sumbangan demi terbinanya masa depan yang

baru dari bangsa kita.

(c) Partisipasi tidak hanya mengambil bagian dalam

pelaksanaan-pelaksanaan rencana pembangunan. Partisipasi

berarti memberikan sumbangan agar dalam pengertian kita

mengenai pembangunan itu, nilai-nilai kemanusiaan dan cita-

cita mengenai keadilan sosial tetap dijunjung tinggi.

(d) Partisipasi dalam pembangunan berarti mendorong kearah

pembangunan yang serasi dengan martabat manusia.

Keadilan sosial dan keadilan nasional dan yang memelihara

Page 44: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

30

alam sebagai lingkungan hidup manusia, juga untuk generasi-

generasi yang akan datang.

4) Partisipasi menjadi amat penting menurut Moeljarto (1987) karena

beberapa alasan pembenar bagi partisipasi masyarakat dalam

pembangunan yaitu (Tjahya, 2000: 209-210):

(a) Rakyat adalah fokus sentral dan tujuan terakhir

pembangunan, partisipasi merupakan akibat logis dari dalil

tersebut;

(b) Partisipasi menimbulkan harga diri dan kemampuan pribadi

untuk dapat turut serta dalam keputusan penting yang

menyangkut masyarakat.

(c) Partisipasi menciptakan suatu lingkungan umpan balikarus

informasi tentang sikap, aspirasi, kebutuhan dan kondisi

daerah yang tanpa keberadaannya akan tidak terungkap. Arus

informasi ini tidak dapat dihindari untuk berhasilnya

pembangunan;

(d) Pembangunan dilaksanakan lebih baik dengan dimulai dari

mana rakyat berada dan dari apa yang mereka miliki;

(e) Partisipasi memperluas zone (wawasan) penerima proyek

pembangunan;

(f) Partisipasi akan memperluas jangkauan pelayanan

pemerintah kepada seluruh masyarakat;

Page 45: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

31

(g) Partisipasi menopang pembangunan;

(h) Partisipasi menyediakan lingkungan yang kondusif baik bagi

aktualisasi potensi manusia maupun pertumbuhan manusia;

(i) Partisipasi merupakan cara yang efektif membangun

kemampuan masyarakat untuk pengelolaan program

pembangunan guna memenuhi kebutuhan khas daerah;

(j) Partisipasi dipandang sebagai pencerminan hak-hak

demokratis individu untuk dilibatkan dalam pembangunan

mereka sendiri.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan seseorang atau

anggota masyarakat dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan

bersama.

b. Bentuk Partisipasi

Bentuk partisipasi menurut Taliziduhu Ndraha (1987: 102)

terbagi atas:

1) Partisipasi Vertikal

Partisipasi vertikal terjadi dalam bentuk kondisi tertentu

masyarakat terlibat atau mengambil bagian dalam suatu program pihak

lain, dalam hubungan dimana masyarakat berada sebagai status bawahan,

pengikut, atau klien.

Page 46: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

32

2) Partisipasi Horizontal

Partisipasi horizontal, masyarakat mempunyai prakarsa dimana

setiap anggota atau kelompok masyarakat berpartisipasi horizontal satu

dengan yang lainnya.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi

Menurut Slamet (1993), partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi kecenderungan seseorang

untuk berpartisipasi antara lain (St. Rodliyah, 2013: 55-58) :

1) Jenis Kelamin

Faktor jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan akan

mempengaruhi partisipasi yang diberikan. Partisipasi yang diberikan

oleh laki-laki berbeda dengan partisipasi yang diberikan oleh

perempuan karena adanya sistem pelapisan sosial yang terbentuk

dalam masyarakat, yang membedakan kedudukan dan derajat antara

keduanya sehingga menimbulkan perbedaan hak dan kewajiban.

2) Usia

Faktor usia merupakan faktor yang mempengaruhi sikap

seseorang terhadap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ada.

Perbedaan kedudukan dan derajat atas dasar senioritas dalam

masyarakat menimbulkan adanya golongan tua dan golongan muda

yang berbeda dalam hal-hal tertentu. Struktur usia penduduk dapat

dilihat dalam satuan tahun atau yang disebut dengan umur tunggal.

Page 47: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

33

3) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu cara untuk mengembangkan

ketrampilan, kebiasaan, dan sikap-sikap yang diharapkan dapat

membuat seseorang menjadi warga Negara yang baik. Pendidikan

dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup seseorang terhadap

lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan

kesejahteraan seluruh masyarakat. Latar belakang pendidikan yang

diperoleh seseorang akan mempengaruhi masyarakat dalam

berpartisipasi.

4) Pekerjaan

Pekerjaan (mata pencaharian) penduduk merupakan gambaran

kegiatan ekonomi suatu daerah sehingga maju mundurnya suatu daerah

dapat dilihat dari sektor ekonominya. Jenis pekerjaan seseorang akan

menentukan tingkat penghasilan dan mempengaruhi waktu luang

seseorang dalam berpartisipasi.

5) Pendapatan

Besar kecilnya pendapatan atau penghasilan akan mempengaruhi

partisipasi seseorang. Tingkat pendapatan atau penghasilan ini akan

mempengaruhi kemampuan financial seseorang untuk berpartisipasi

dalam suatu kegiatan, dalam hal ini kegiatan pengguna Pamsimas.

Partisipasi masyarakat ditinjau dari segi motivasinya, terjadi

karena (Khairuddin, 1992: 126) :

Page 48: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

34

(a) Takut

Partisipasi dilakukan karena takut dengan perintah atasan

sehingga masyarakat terpaksa melaksanakan rencana yang telah

ditentukan.

(b) Ikut-ikutan

Partisipasi dilakukan karena rasa solidaritas tinggi antar anggota

masyarakat.

(c) Kesadaran

Partisipasi dilakukan karena kehendak dari pribadi anggota

masyarakat yang timbul dari hati nurani sendiri. Masyarakat sadar bahwa

pembangunan merupakan kepentingan bersama, sehingga mereka tidak

merasa terpaksa dan tidak hanya ikut-ikutan dalam melaksanakan suatu

kegiatan.

d. Tahap Partisipasi

Menururt Khairuddin (1992: 125) partisipasi dibagi dalam tiga

tahap, antara lain :

1) Partisipasi Inisiasi (Inisiation Participation) adalah partisipasi

yang mengundang inisiatif dari pimpinan desa, baik formal

maupun informal, ataupun dari anggota masyarakat mengenai

suatu proyek yang nantinya proyek tersebut merupakan

kebutuhan bagi masyarakat.

Page 49: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

35

2) Partisipasi Legitimasi (Legitimation Participation) adalah

partisipasi pada tingkat pembicaraan atau pembuatan keputusan

tentang proyek tersebut.

3) Partisipasi Eksekusi (Execution Participation) adalah partisipasi

pada tingkat pelaksanaan.

Tahap atau bentuk partisipasi yang dapat dilakukan oleh

masyarakat adalah sebagai berikut (Tjahya, 2000: 212):

1) Partisipasi dalam identifikasi masalah

Partisipasi dalam tahap identifikasi masalah merupakan

keterlibatan masyarakat dalam mengenali kondisi daerah beserta

permasalahan yang dihadapi, sehingga pembangunan yang dilaksanakan

merupakan kebutuhan masyarakat setelah melihat permasalahan di

daerahnya.

2) Partisipasi dalam perencanaan

Partisipasi dalam tahap perencanaan merupakan keterlibatan

masyarakat dalam rangkan menentukan arah dan strategi serta

kebijaksanaan pembangunan. Partisipasi dalam tahap ini berfungsi untuk

memastikan bahwa kondisi dan kebutuhan setempat benar-benar

diperhatikan.

3) Partisipasi dalam pelaksanaan

Partisipasi dalam tahap pelaksanaan merupakan keterlibatan

masyarakat secara langsung dalam proses kegiatan pembangunan yang

Page 50: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

36

telah ditetapkan. Partisipasi masyarakat dalam tahap ini dapat berwujud

uang, barang dan tenaga karena biaya dari pemerintah tidak mencukupi.

4) Partisipasi dalam pemanfaatan dan pemeliharaan

Partisipasi dalam tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil

merupakan keterlibatan masyarakat dalam memanfaatkan dan ikut serta

memelihara hasil pembangunan sehingga memiliki kewajiban untuk

memperbaiki apabila terjadi kerusakan.

5) Partisipasi dalam evaluasi hasil pembangunan

Partisipasi dalam tahap evaluasi merupakan keterlibatan

masyarakat dalammemberikan penilaian terhadap hasil pembangunan

sehingga dapat menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan pembangunan

selanjutnya.

e. Partisipasi masyarakat dalam program Pamsimas pada penelitian ini

adalah (Tjahya, 2000: 212-216) :

1) Partisipasi masyarakat dalam tahap identifikasi masalah ialah

keterlibatan masyarakat dalam mengenali dan menggali

permasalahan yang ada. Partisipasi masyarakat pada tahap

identifikasi masalah dalam penelitian ini, diukur berdasarkan

indikator yang digunakan untuk partisipasi dalam identifikasi

masalah yaitu pengetahuan akan program Pamsimas, perolehan

informasi, keterlibatan dalam kegiatan identifikasi masalah,

aktivitas dalam kegiatan identifikasi masalah dan motivasi.

Page 51: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

37

2) Partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan merupakan

keterlibatan masyarakat dalam membahas suatu kegiatan yang

akan dilaksanakan. Partisipasi masyarakat pada tahap

perencanaan dalam penelitian ini, diukur berdasarkan keterlibatan

dalam kegiatan perencanaan, aktivitas dalam kegiatan perecanaan,

keterlibatan dalam penentuan kegiatan pada program Pamsimas.

3) Partisipasi masyarakat pada tahap pelaksanaan adalah keterlibatan

masyarakat dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan.

Partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan dalam penelitian

ini, dapat dilihat dari keterlibatan dalam mengikuti kegiatan pada

program Pamsimas, bentuk sumbangan yang diberikan, dan

motivasi mengikuti program Pamsimas.

4) Partisipasi masyarakat pada tahap pengoperasian dan

pemeliharaan hasil ialah keterlibatan masyarakat dalam

memanfaatkan dan memelihara serta melakukan perbaikan

terhadap hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. Partisipasi

masyarakat pada tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil

dalam penelitian ini, dapat dilihat dari keikutsertaan masyarakat

dalam pemeliharaan dan pemanfaatan serta motivasi masyarakat

terlibat dalam program Pamsimas.

5) Partisipasi masyarakat pada tahap pengamanan lingkungan dan

sosial adalah keterlibatan masyarakat dalam pengamanan

Page 52: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

38

lingkungan dan sosial terhadap kesesuaian setelah pembangunan

yang telah dilaksanakan. Partisipasi masyarakat pada tahap

pengamanan lingkungan dan social dalam penelitian ini dapat

dilihat dari dampak positif dan negative terhadap lingkungan dan

pengalihan fungsi lahan.

6) Partisipasi masyarakat pada tahap pemantauan, evaluasi dan

pelaporan adalah keterlibatan masyarakat dalam setiap pertemuan

yang membahas tentang kekurangan dan kelebihan terhadap

kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga dapat dilakukan

penilaian oleh masyarakat. Partisipasi masyarakat pada tahap

evaluasi dalam penelitian ini, dapat dilihat dari keterlibatan

masyarakat dalam kegiatan evaluasi, aktivitas dalam kegiatan

evaluasi, dan motivasi masyarakat terlibat dalam kegiatan

evaluasi program Pamsimas.

Page 53: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

39

A. Penelitian yang relevan

Tabel 1. Penelitian yang relevan

No

.

Peneliti Jamzi Mordani/ Jurnal Skripsi/ UIN SULTAN SYARIF KASIM

RIAU/ 2014

1. Judul Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Penyediaan Air

Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat di Desa Kampung

Panjang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar

Tujuan a. untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan oleh

pemerintah desa, fasilitator Pamsimas dan masyarakat

dalam upaya Pemberdayaan Program Pamsimas.

b. untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam upaya

pemberdayaan masyarakat mengenai program Pamsimas.

Metode Deskriptif Kualitatif

Hasil

Penelitian

a. Upaya pemberdayaan masyarakat melalui program

Pamsimas yang dilakukan pemerintah desa, fasilitator

Pamsimas dan Masyarakat adalah cukup mampu

diberdayakan, hanya pada program sanitasi air di tempat-

tempat umum hasilnya belum maksimal dilakukan

pemberdayaan masyarakat.

b. Manfaat dari program Pamsimas sudah dirasakan manfaat

oleh masyarakat berupa depot air minum Pamsimas yang

beroperasi setiap hari dan menjadi komsumsi air di

masyarakat desa Kampung panjang.

2. Peneliti Ibrahim Surotinojo/ Jurnal Tesis/ Universitas Diponegoro/ 2009

Judul Partisipasi Masyarakat Dalam Program Sanitasi Oleh Masyarakat

(SANIMAS) di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta Kabupaten

Boalemo, Gorontalo

Tujuan a. Untuk mengkaji bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

partisipasi masyarakat dalam program SANIMAS.

Metode Deskriptif Kuantitatif

Hasil

Penelitian

a. Tingkat partisipasi cukup tinggi dalam bentuk tenaga

diberikan pada seluruh tahapan program SANIMAS,

sumbangan pikiran/ide dan material diberikan pada tahap

perencanaan dan pelaksanaan, partisipasi dalam bentuk

uang diberikan dalam tahap pelaksanaan dan pemanfaatan.

b. (1) Faktor-faktor internal yang mempengaruhi bentuk dan

tingkat partisipasi : faktor jenis pekerjaan, tingkat

pendapatan, tingkat pendidikan dan faktor pengetahuan

masyarakat.

(2) faktor eksternal yaitu pihak yang berkepentingan

terhadap program SANIMAS yang mempengaruhi bentuk

dan tingkat partisipasi masyarakat adalah pihak pemerintah

daerah, pengurus desa, tokoh masyarakat dan fasilitator.

Page 54: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

40

3 Peneliti Evi Susanti/ Skripsi/ UNY/ 2014

Judul Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Mitigasi Bencana Di

Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi Desa

Mranggen Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang

Tujuan a. Upaya mitigasi bencana yang tepat di KRB III Gunung

Merapi Desa Mranggen

b. Seberapa besar tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya

mitigasi bencana di Desa Mranggen

Metode Deskriptif Kuantitatif

Hasil

penelitian

a. 1) Upaya mitigasi struktural di Desa Mranggen membangun

Check Dam, Sabo Dam, Operit, Jembatan Gantung,

Tanggul/Bronjong, Talud/Drainase, dan Jalur Evakuasi.

2) Upaya mitigasi non-stuktural dengan meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana

berupa menyusun modifikasi Standar Operasional

Prosedur Penanggulangan Bencana Gunung Merapi,

penghutanan, dan Prosedur Evakuasi.

b. Tingkat Partisipasi masyarakat baik secara struktural dan non-

struktural tergolong dalam tingkatan sedang.

4 Peneliti Weni Lestari/ Skripsi/ UNY/ 2014

Judul Tingkat Partisipasi Pelaku Pariwisata Dalam Pengelolaan Sampah

Di Objek Wisata Pantai Parangtritis, Desa Parangtritis, Kecamatan

Kretek, Kabupaten Bantul

Tujuan 1. Jenis sampah yang dihasilkan pelaku pariwisata

2. Partisipasi pelaku pariwisata dalam bentuk pengelolaan

sampah

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi pelaku

pariwisata dalam pengelolaan sampah

4. Tingkat partisipasi pelaku pariwisata terhadap pengelolaan

sampah di Objek Wisata Pantai Parangtritis

Metode Inferensial Kuantitatif

Hasil

penelitian

a. Jenis sampah yang dibuang di Objek Wisata Pantai

Parangtritis meliputi : sampah organik, sampah anorganik,

sampah spesifik.

b. Partisipasi pelaku pariwisata dalam bentuk pengelolaan

sampah meliputi: mengurangi timbunan, menggunakan

kembali, mendaur ulang, dan membuang.

c. Faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi pelaku

pariwisata meliputi: jenis kelamin, tingkat pendidikan dan

lamanya tinggal

d. Tingkat partisipasi pelaku pariwisata dalam pengelolaan

sampah meliputi wisatawan hampir semua, partisipasi

tinggi pengelola rumah makan dan penginapan dalam

tingkat sedang.

Page 55: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

41

B. Kerangka Berfikir

Air bagi masyarakat di Kecamatan Prambanan merupakan kebutuhan

yang sangat penting dan mendasar untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-

hari. Pada umumnya air memiliki peran penting sebagai bahan baku untuk

memenuhi segala kebutuhan setiap orang.

Kualitas air yang buruk dan kurang layak untuk dikonsumsi serta

sarana prasarana sanitasi atau jamban yang belum mencakup semua kalangan

menjadi alasan utama adanya program Pamsimas di Kecamatan Prambanan.

Pamsimas sendiri pengertiannya adalah Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Berbasis Masyarakat. Program Pamsimas mencakup tahap regular, tahap

replikasi dan tahap HID (Hibah Insentif Desa). Adanya Pamsimas di

Kecamatan Prambanan di sambut cukup baik dari masyarakat, sambutan

tersebut berupa tanggapan persetujuan dan penolakan.

Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Prambanan Kabupaten

Klaten. Cakupan wilayah yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 5 Desa

yang memperoleh dan menggunakan bantuan Pamsimas. Desa-Desa tersebut

yaitu Desa Sanggrahan, Desa Pereng, Desa Cucukan, Desa Kotesan dan Desa

Sengon. Desa Sanggrahan merupakan Desa yang telah memperoleh bantuan

sampai pada tahapan HID atau Hibah Insentif Desa. Desa-desa selain Desa

Sanggrahan merupakan desa yang baru sampai pada tahap pembangunan dan

pengoperasian beberapa bulan.

Desa-desa yang baru sampai pada tahap pembangunan dan

pengoperasian beberapa bulan masih memiliki jumlah Kepala Keluarga

Page 56: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

42

pengguna lebih sedikit dibandingkan dengan desa yang telah sampai tahap

pengembangan atau HID. Pada tahapan awal desa-desa menemukan berbagai

macam faktor berupa faktor pendukung dan faktor penghambat.

Page 57: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

43

43

Skema 1. Model Kerangka Berfikir

Kecamatan Prambanan

Penerapan Pamsimas

Tanggapan Masyarakat

terhadap Pamsimas

Faktor Pendukung

dan Penghambat

dalam Pamsimas

Partisipasi

masyarakat

Upaya meningkatkan

partisipasi masyarakat

Page 58: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim
Page 59: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

44

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan

mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan

interpretasi atau analisis, hasil penelitian ini biasanya difokuskan untuk memberikan

gambaran keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti (Moh. Pabundu Tika, 2005: 4).

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan tanggapan, faktor pendukung dan

penghambat pengguna Pamsimas dalam program Pamsimas di Kecamatan

Prambanan Kabupaten Klaten.

Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik.

Individu atau organisasi, dalam ini tidak boleh diisolasikan kedalam variabel atau

hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Hasil dari

penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya mengenai

pemberdayaan masyarakat dalam program Pamsimas di Kecamatan Prambanan

Kabupaten Klaten.

B. Subjek Penelitian

Sumber data atau informan dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data

diperoleh. Subjek penelitian ini, yaitu:

1. Subjek penelitian utama

Page 60: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

45

Subjek penelitian utama dalam penelitian ini adalah ketua Pamsimas pada

tiap desa, masyarakat atau pengguna Pamsimas, fasilitator dan Kepala Desa.

2. Subjek Pelengkap

Subjek penelitian pelengkap adalah individu-individu tertentu yang

diwawancarai untuk keperluan informasi yaitu orang-orang yang dapat

memberikan informasi atau keterangan atau data yang diperlukan peneliti.

Informan yang diambil diharapkan dapat memberikan informasi yang sebanyak

mungkin, sehingga data yang diambil benar-benar dapat mewakili terhadap

penelitian. Terkait dengan pemilihan informan, Spradlay dalam Bungin

(2003:54) kriteria menentukan informan sebagai berikut :

a) Subjek yang cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan atau medan

aktivitas yang menjadi informan.

b) Subjek yang masih terlibat secara penuh/aktif pada kegiatan yang menjadi

perhatian peneliti.

c) Subjek yang mempunyai cukup banyak waktu atau kesempatan untuk

diwawancarai.

d) Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau

dipersiapkan terlebih dahulu.

Subjek pelengkap dalam penelitian ini adalah Dinas Sumber Daya Air dan

ROOMS (Regional Oversight Management Services) Pamsimas. Teknik

pengambilan informan adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan

informan sumber data dengan pertimbangan tertentu. Penelitian ini melibatkan

Page 61: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

46

fasilitator, ketua Pamsimas pada tiap desa dan masyarakat pengguna Pamsimas

sebagai informan kunci. Hal ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan

kelayakan untuk memenuhi persyaratan sebagai informan awal. Ketiga informan

tersebut mengetahui betul mengenai program Pamsimas di Kecamatan Prambanan

Kabupaten Klaten. Daftar informan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2

berikut ini :

Tabel 2. Informan Penelitian

No Nama Keterangan

1. Bapak Soekirno Ketua BPSPAMS Desa Cucukan

2. Ibu Peti Suyatmi Pengguna PAMSIMAS

3. Bapak Suwali Ketua BPSPAMS Desa Sengon

4. Bapak Sunaryo Ketua BPSPAMS Desa Sanggrahan

5. Bapak Marjuki Ketua BPSPAMS Desa Kotesan

6. Bapak Tukul Nuriyanto Ketua BPSPAMS Desa Pereng

7. Bapak Heru Pramana Kepala Desa Cucukan

8. Bapak Supriyanto Perangkat Desa Cucukan

9. Bapak Agus Sumaryono Kepala Desa Sengon

10. Bapak Slamet Kepala Desa Kotesan

11. Bapak Joko Mulyono Kepala Dusun Kotesan merangkap menjadi

Kader Air Minum dan Pelestarian

Lingkungan

12. Bapak Topo Suwarno Kepala Desa Sanggrahan

13. Bapak Handaka Respati Kepala Desa Pereng

14. Bapak Sugeng Santoso Kepala Bidang Fisik dan Sarana di

BAPPEDA (Fasilitator Tingkat Kabupaten)

15. Bapak Wahid Agus Riyadi Fasilitator Masyarakat Tingkat Kecamatan

16. Bapak Wawan Supriyadi Fasilitator Masyarakat Tingkat Kecamatan

sumber: Data Primer

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten dari

bulan Januari sampai dengan Agustus 2015. Jadwal pelaksanaan penelitian yang

dilaksanakan oleh peneliti sebagai berikut:

Page 62: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

47

Tabel 3. Waktu Pelaksanaan Penelitian

No Uraian Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agustus

1. Obervasi

2. Pembuatan Proposal

3. Seminar

Proposal

4. Penelitian

5. Penyusunan

Laporan

Penelitian

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun tahap pengumpulan data yaitu :

1. Observasi (pengamatan)

Penelitian ini menggunakan teknik observasi langsung yaitu penelitian yang

dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau di tempat terjadinya peristiwa

sehingga observer berada bersama objek yang di teliti (Moh. Pabundu Tika, 2005:

44).

Observasi dalam penelitian ini digunakan dalam rangka memperoleh data

awal tentang cakupan wilayah yang akan diteliti. Observasi berguna untuk

mendapatkan gambaran awal dari lokasi yang akan dijadikan sebagai obyek

penelitian dengan memperhatikan fenomena yang ada di lapangan, serta mencari

data mengenai segala kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan Pamsimas dan

kebutuhan air di setiap Kepala Keluarga pengguna Pamsimas. Metode ini

digunakan peneliti dalam rangka untuk mendapatkan data awal yang menyangkut

Page 63: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

48

daerah peneliti tentang keadaan pelayanan Pamsimas dan kebutuhan air di setiap

Kepala Keluarga pengguna Pamsimas secara riil di daerah peneliti.

Metode ini menggunakan instrumen berupa check list yang digunakan

dalam rangka mencari data awal tentang daerah penelitian, untuk mendapatkan

gambaran secara umum dengan memperhatikan keadaan riil atau fenomena yang

ada dilapangan serta tentang informasi dari Pamsimas. Check list adalah suatu

daftar berisi nama objek atau fenomena-fenomena yang akan diteliti atau diamati

(Moh. Pabundu Tika, 2005: 48). Instrumen berupa check list dalam penelitian ini,

digunakan untuk mengetahui keadaan program Pamsimas pada setiap desa yang

telah menerima Pamsimas di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

2. Wawancara mendalam

Wawancara adalah cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi

(data) dari responden dengan cara bertanya langsung secara tatap muka (face to

face). Wawancara sering disebut sebagai proses komunikasi dan interaksi antara

pewawancara dengan responden (Bagong Suyanto & Sutinah, 2010: 69-70).

Wawancara dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara (pokok-pokok

informasi yang dibutuhkan). Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi

mengenai tanggapan, faktor pendukung dan penghambat dalam program Pamsimas.

Data yang diperoleh dari teknik wawancara adalah data yang menjawab

perumusan masalah dalam penelitian ini, data-data tersebut adalah

a. Penerapan, faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan

program Pamsimas

Page 64: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

49

b. Tanggapan masyarakat pengguna Pamsimas, berupa tanggapan penolakan atau

persetujuan.

c. Partisipasi masyarakat dalam program Pamsimas.

d. Upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program Pamsimas.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini sebagai metode pelengkap yaitu mencari

data berupa catatan-catatan tentang berbagai macam hal yang berkaitan dengan

tujuan penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 231). Dokumentasi dapat berupa data

sekunder, foto maupun video mengenai program Pamsimas yang dapat diperoleh

dari instansi terkait dari lembaga pemerintah daerah. Metode ini digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data-data yang bersifat dokumenter. Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode wawancara dalam penelitian

kualitatif. Dokumentasi adalah teknik untuk mencari data dengan cara mencatat

data yang berfungsi sebagai data pendukung, seperti:

a. Data Monografi Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten dari Kantor

Kecamatan Prambanan.

b. Data pengelola program Pamsimas serta jumlah pengguna Pamsimas pada

tiap desa diperoleh dari tiap-tiap ketua Pamsimas di setiap desa.

c. Data mengenai indikator Pamsimas sukses, kategori tiap desa dari Pamsimas.

d. Dokumentasi berupa foto-foto selama peneliti mengadakan pengumpulan data

di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

Page 65: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

50

E. Instrumen Penelitian

Berdasarkan pada teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini, maka secara garis besar instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data yaitu menggunakan panduan wawancara yang sudah disusun

sebelumnya oleh peneliti. Sedangkan alat penunjang penelitian yang digunakan

antara lain kamera untuk merekam atau mendokumentasikan dalam bentuk visual

dan tape recorder sebagai alat dokumentasi dalam bentuk audio.

Dalam melakukan teknik wawancara terhadap informan, hendaklah

pertanyaan meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana

(Muhammad Idrus, 2009: 104). Instrumen penelitian ada di lampiran.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan kedalam bentuk yang lebih

mudah dibaca dan diimplementasikan. Sesuai dengan tujuan penelitian maka

teknik analisis data yang dipakai untuk mengalisis data dalam penelitian ini

adalah analisis kualitatif model interaktif sebagaimana diajukan oleh Miles dan

Huberman yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan/verifikasi (Huberman & Miles, 2007:15-20).

1. Pengumpulan data

Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi

dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek yaitu deskripsi dan

refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi tentang apa yang

dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan, dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa

Page 66: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

51

adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai.

Catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar, dan tafsiran

peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana

pengumpulan data untuk tahap berikutnya. Guna mendapatkan catatan ini maka

peneliti melakukan wawancara beberapa informan.

2. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan,

dan abstraksi. Cara mereduksi data adalah dengan melakukan seleksi, membuat

ringkasan atau uraian singkat dan menggolongkan data kedalam pola-pola

dengan membuat transkip penelitian untuk mempertegas, memperpendek,

membuat fokus, membuang bagian yang tidak penting dan mengatur agar dapat

menarik kesimpulan.

3. Penyajian Data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun sehingga

memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Agar sajian data tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka sajian data

dapat diwujudkan dalam bentuk bagan dan tabel sebagai wadah panduan

informasi tentang apa yang terjadi. Data disajikan sesuai dengan apa yang

diteliti.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami

makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau proporsi.

Page 67: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

52

Kesimpulan yang telah ditarik segera diverifikasi dengan cara melihat dan

mempertanyakan kembali sambil melihat catatan lapangan agar memperoleh

pemahaman yang lebih tepat. Selain itu juga dapat dilakukan dengan

didiskusikan. Cara tersebut memiliki validitas sehingga kesimpulan yang ditarik

menjadi kokoh. Model analisis data tersebut dapat dilukiskan menjadi bagan

berikut ini:

Gambar 1. Model Analisis Data

Pengumpulan

Data

Reduksi

Data

Kesimpulan dan

verifikasi data

Penyajian

Data

Page 68: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

53

G. Keabsahan Data

Keabsahan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, diuji

menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik

triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber

lainnya (Moleong, 2005: 330-332). Jenis triangulasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah triangulasi dengan memanfaatkan penggunaan sumber dan

metode.

Triangulasi dengan sumber, berarti membendingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda. Triangulasi dengan sumber dalam penelitian ini dicapai dengan jalan,

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara yang

dilakukan terhadap informan.

Teknik triangulasi dengan metode dalam penelitian ini menggunakan dua

strategi:

1. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data, dengan jalan mencari informasi yang sama menggunakan

teknik yang berbeda, yaitu dengan membandingkan data hasil observasi dan

wawancara,

2. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang

sama.

Page 69: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

54

Triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-

perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu

mengumpulkan data. Peneliti me-recheck temuannya dengan jalan

membandingkannya dengan sumber atau metode menggunakan teknik

triangulasi. Peneliti melakukannya dengan jalan:

a. Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan

b. Mengeceknya dengan berbagai sumber data

c. Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan

Page 70: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Kecamatan Prambanan

Deskripsi wilayah penelitian merupakan gambaran umum mengenai

wilayah yang digunakan sebagai lokasi penelitian. Data deskripsi wilayah dalam

penelitian ini sebagian besar diambil dari data monografi Kecamatan Prambanan

Kabupaten Klaten tahun 2013 dan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten

tahun 2014.

1. Kondisi Fisiografis

a. Letak, Batas, dan Luas Wilayah

Kabupaten Klaten mempunyai 26 kecamatan, salah satunya adalah

Kecamatan Prambanan. Kecamatan Prambanan berada diantara 110o30’-

110o45’Bujur Timur dan 7

o30’- 7

o45’ Bujur Selatan. Kecamatan Prambanan

terletak pada bagian paling barat di Kabupaten Klaten dan merupakan

wilayah perbatasan antara Kabupaten Klaten dengan Kecamatan

Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di batas

kedua kecamatan tersebut terletak Candi Prambanan, selain itu terdapat pula

beberapa candi lainnya, seperti Candi Sojiwan dan Candi Plaosan.

Kecamatan Prambanan sendiri memiliki 16 desa. Dari letak geografis yang

sangat strategis tersebut, memacu Kecamatan Prambanan menjadi wilayah

tumbuh cepat yang senantiasa mengalami perkembangan sangat dinamis

Page 71: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

56

baik dalam aspek pemerintahan, pembangunan maupun sosial

kemasyarakatan, di samping itu Kecamatan Prambanan merupakan kawasan

pariwisata internasional sehingga membawa dampak-dampak pada

kehidupan baik yang bersifat positif maupun negatif. Luas wilayah

Kecamatan Prambanan mencapai 24,43 km2 / 2.443 Ha dengan batas

wilayah:

1) Sebelah utara : Kecamatan Manisrenggo

2) Sebelah timur : Kecamatan Jogonalan dan Gantiwarno

3) Sebelah selatan : Kecamatan Piyungan, Bantul, DIY

4) Sebelah barat : Kecamatan Prambanan, Sleman, DIY

Kecamatan Prambanan dibagi menjadi 16 desa, 134 RW, 355 RT

dan 249 Dukuh yaitu : Desa Brajan, Desa Bugisan, Desa Cucukan, Desa

Geneng, Desa Joho, Desa Kebon Dalem Kidul, Desa Kebon Dalem Lor,

Desa Kemudo, Desa Kokosan, Desa Kotesan, Desa Pereng, Desa

Randusari, Desa Sanggrahan, Desa Sengon, Desa Taji, Desa Tlogo.

Berdasarkan status daerah pada tahun 2014 bahwasannya Desa

Kebon Dalem Kidul, Desa Pereng, Desa Kotesan, Desa Sanggrahan,

Desa Taji, Desa Tlogo, Desa Kokosan dan Desa Bugisan merupakan

daerah dengan kategori perkotaan, sedangkan untuk Desa Brajan, Desa

Cucukan, Desa Geneng, Desa Joho, Desa Kebon Dalem Lor, Desa

Kemudo, Desa Randusari, dan Desa Sengon berstatus daerah perdesaan.

Page 72: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

57

Kecamatan Prambanan terbagi menjadi 8 daerah perkotaan dan 8 daerah

perdesaan.

Peta administrasi Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten yang

terbagi menjadi 16 Desa dapat disajikan pada gambar 2 sebagai berikut :

Page 73: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

58

Gambar 3. Peta Administrasi Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten

Page 74: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

59

B. Iklim

1. Suhu

Iklim merupakan rata-rata keadaan cuaca dalam jangka

waktu yang cukup lama, minimal 3 tahun, yang sifatnya tetap.

Ilmu yang membahas dan mempelajari tentang iklim adalah

klimatologi. Klimatologi tidak terlepas dari meteorologi atau ilmu

cuaca yang menekankan pada proses fisika yang terjadi di

atmosfer, misalnya hujan, angin dan suhu (Ance Gunarsih

Kartasapoetra, 2006:1).

Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur

berdasarkan skala tertentu. Satuan yang biasa digunakan adalah

derajat celcius (oC). Salah satu faktor yang mempengaruhi suhu di

permukaan bumi adalah ketinggian tempat. Semakin tinggi suatu

tempat dari permukaan laut maka suhu akan semakin

rendah,begitu pula sebaliknya. Suhu suatu tempat dapat ditentukan

menggunakan rumus Braak, yaitu:

to=26,3

oC-((0,61.h)/100)

Keterangan:

to : temperatur rata-rata harian

26,3oC : rata-rata temperatur di atas permukaan air laut

0,61 : angka gradien temperatur tiap naik 100 meter

h : ketinggian rata-rata dalam meter

Page 75: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

60

Kecamatan Prambanan berada pada ketinggian 146 m

diatas permukaan air laut sehingga temperatur harian Kecamatan

Prambanan dapat ditentukan menggunakan rumus Braak sebagai

berikut:

to=26,3

oC-((0,61.h)/100)

to=26,3

oC-((0,61.146)/100)

to=26,3

oC-(0,89)

to=25,4

oC

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Braak, dapat

diketahui rata-rata temperatur harian Kecamatan Prambanan adalah

25,4oC.

2. Curah Hujan

Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air yang

berasal dari awan yang terdapat di atmosfer. Satuan curah hujan

diukur dalam mm/inci. Data curah hujan dapat digunakan untuk

menentukan iklim suatu daerah. Klasifikasi iklim menurut

Schmidt-Ferguson dapat digunakan untuk menentukan iklim suatu

daerah. Prinsip yang digunakan yaitu dengan mengambil bulan

kering dan bulan basah, menggunakan data curah hujan selama 10

tahun dan menghitung rata-ratanya. Bulan basah adalah bulan

yang curah hujannya melebihi 100 mm, sedangkan bulan kering

adalah bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm. Persamaan

Page 76: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

61

yang digunakan Schmidt-Ferguson sebagai berikut (Ance

Gunarsih Kartasapoetra, 2006: 20-21).

𝑄 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑐𝑢𝑟𝑎 ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑐𝑢𝑟𝑎 ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑎 ℎ x 100%

Penggolongan iklim berdasarkan persamaan tersebut

menurut Schmidt-Fergusson sebagai berikut:

Tabel 4. Klasifikasi Tipe Curah Hujan Menurut Schmidt-Fergusson

Nilai Q Tipe Curah Hujan

0≤Q<0,143 A = sangat basah

0,143≤ Q<0,333 B = basah

0,333≤ Q<0,600 C = agak basah

0,600≤ Q<1,000 D = sedang

1,000≤ Q<1,670 E = agak kering

1,670≤ Q<3,000 F = kering

3,000≤ Q<7,000 G = sangat kering

Q≥7000 H = luar biasa kering

Sumber: Ance Gunarsih Kartasapoetra, 2006:21

Klasifikasi iklim menurut Schmidt-Fergusson tersebut

dapat digunakan untuk menentukan tipe iklim di Kecamatan Prambanan

selama 10 tahun terakhir. Perhitungan tersebut menggunakan data curah

hujan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014 yang disajikan dalam

tabel 5 sebagai berikut:

Page 77: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

62

Tabel 5. Kondisi Curah Hujan di Kecamatan Prambanan Tahun 2005-2014

No Bulan Tahun Jumlah Rata-

rata 1 Jan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Mm 302 576 555 322 302 320 556 285 285 311 3814 381,4

Hh 14 20 20 14 14 14 20 14 14 20 164 16,4

2 Feb Mm 368 237 269 202 368 198 265 360 360 277 2904 290,4

Hh 15 13 17 10 15 10 18 15 15 16 144 14,4

3 Mar Mm 195 171 268 574 195 572 261 193 193 138 2760 276

Hh 16 9 21 20 16 20 22 16 16 11 167 16,7

4 Apr Mm 195 91 280 42 195 42 275 193 193 123 1629 162,9

Hh 15 7 8 3 15 3 8 15 15 11 100 10

5 Mei Mm 92 95 280 275 92 282 275 92 92 25 1600 160

Hh 6 10 8 18 6 19 8 6 6 4 91 9,1

6 Jun Mm 4 90 0 97 4 98 0 5 5 41 344 34,4

Hh 4 8 0 11 4 11 0 4 4 3 49 4,9

7 Jul Mm 0 123 10 216 0 231 10 0 0 0 590 59

Hh 0 10 1 14 0 14 1 0 0 0 40 4

8 Agt Mm 0 0 0 174 0 166 0 0 0 12 352 35,2

Hh 0 0 0 8 0 8 0 0 0 1 17 1,7

9 Sep Mm 0 0 0 269 0 189 0 0 0 0 458 45,8

Hh 0 0 0 10 0 8 0 0 0 0 18 1,8

10 Okt Mm 46 36 17 265 46 269 0 48 48 10 785 78,5

Hh 7 5 4 9 7 9 0 8 8 2 59 5,9

11 Nov Mm 210 216 178 178 210 212 212 214 214 245 2089 208,9

Hh 12 14 14 14 12 13 13 12 12 15 131 13,1

12 Des Mm 231 300 197 197 231 192 192 253 253 26 2072 207,2

Hh 17 17 12 12 17 12 12 17 17 3 136 13,6

Jumlah Mm 1643 1935 2054 2811 1643 2771 2046 1643 1643 1208 19397 1939,7

Hh 106 161 171 143 106 141 102 107 107 86 1230 123

Rata-rata Mm 137 113 105 234 137 231 171 137 137 101 1503 150,3

Hh 9 9 9 12 9 12 9 9 9 7 94 9,4

Bulan Basah (BB) 6 6 7 10 6 10 7 6 6 5 69 6,9

Bulan Lembab (BL) 1 3 0 1 1 1 0 1 1 0 9 0.9

Bulan Kering (BK) 5 3 5 1 5 1 5 5 5 7 42 4,2

Sumber: Dinas Sumber Daya Air, Tahun 2014

Dari tabel 5, maka dapat dibuat perhitungan Q di daerah penelitian

sebagai berikut:

𝑄 =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑐𝑢𝑟𝑎 ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑐𝑢𝑟𝑎 ℎ ℎ𝑢𝑗𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑠𝑎 ℎ x 100%

𝑄 =4,2

6,9 x 100%

𝑄 = 0,6086 x 100%

𝑄 = 60,86 %

Kecamatan Prambanan selama 10 tahun terakhir memiliki rata-rata

curah hujan 1939,7 mm/tahun dan rata-rata hari hujan 123 hari/tahun.

Page 78: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

63

Rata-rata curah hujan bulan basah 6,9 mm/tahun dan rata-rata curah hujan

bulan kering 4,2 mm/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan klasifikasi

Schmidt-Fergusson diperoleh nilai Q = 0,6086, sehingga menunjukkan

bahwa di Kecamatan Prambanan memiliki tipe curah hujan D, yaitu

sedang. Tipe curah hujan sedang yang ada di Kecamatan Prambanan

mempengaruhi jumlah debit air pada setiap sumber mata air yang

digunakan oleh masyarakat. Penggunaan sumber mata air berupa sumur

galian di Kecamatan Prambanan masih banyak dimanfaatkan masyarakat.

sumber mata air tersebut dipengaruhi oleh musim, yaitu musim penghujan

debit air pada sumur masyarakat mengalami penambahan dan sebaliknya

jika musim kemarau debit air sumur mengalami pengurangan.

C. Tanah

Kondisi tanah di Kecamatan Prambanan sebagian besar adalah

regosol coklat keabuan yang bahan induknya berupa abu dan pasir vulkan.

Tanah regosol adalah tanah tidak memiliki pedogenik (berasal dari

pembentukan vulkan) yang jelas. Tanah ini juga tidak mempunyai horizon

bawah terkecuali epipedon albik atau plaggan yang dihasilkan oleh

aktivitas manusia (Luthfi Rayes, 2006:61). Menurut USDA, regosol

merupakan tanah yang termasuk ordo entisol. tanah entisol secara umum

adalah tanah yang belum mengalami perkembangan yang sempurna, dan

hanya memiliki horizon A yang marginal. Contoh yang tergolong entisol

adalah tanah yang berada di sekitar aliran sungai, kumpulan debu

Page 79: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

64

vulkanik, dan pasir. Umur yang masih muda menjadikan entisol masih

miskin sampah organik sehingga keadaannya kurang menguntungkan bagi

sebagian tumbuhan. Secara spesifik, ciri regosol adalah berbutir kasar,

berwarna kelabu sampai kuning dan bahan organik rendah. Sifat tanah

yang demikian membuat tanah tidak dapat menampung air dan mineral

yang dibutuhkan tanaman dengan baik.

Kandungan bahan organik yang sedikit dan kurang subur, regosol

lebih banyak dimanfaatkan untuk tanaman palawija, tembakau, dan buah-

buahan yang juga tidak terlalu banyak membutuhkan air. Kecamatan

Prambanan memiliki kandungan Fe yang tinggi dipengaruhi oleh adanya

aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang dialirkan melalui Sungai Opak,

selain itu warna tanah coklat keabuan di Kecamatan Prambanan

merupakan indikator tanah yang dipengaruhi oleh bahan induknya.

Kandungan Fe yang tinggi di Kecamatan Prambanan maka kondisi tanah

yang dimanfaatkan masyarakat untuk lahan pertanian memerlukan

perlakuan khusus yaitu dengan menambahkan pupuk yang banyak

mengandung bahan organik, selain itu kandungan Fe yang tinggi

berpengaruh juga pada kondisi air yang dikonsumsi oleh masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan rumah tangga.

D. Topografi

Topografi di Kecamatan Prambanan secara keseluruhan terletak

pada daerah yang datar dengan ketinggian tempat berada di ketinggian 146

meter di atas permukaan laut.

Page 80: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

65

E. Keadaan geologi

Kondisi geologi di Kecamatan Prambanan didominasi dari

keberadaan Gunung Merapi karena aliran pada Sungai Opak membawa

sebagian material vulkanik berupa batuan dan pasir. Formasi geologi

dibedakan menjadi endapan vulkanik, sedimen, dan batuan, dengan

endapan vulkanik mewakili lebih dari 90% luas wilayah.

F. Kondisi Tata Air

Kecamatan Prambanan berdasarkan lokasinya dilalui oleh

beberapa sungai yaitu Sungai Opak di sebelah barat, Sungai Borongan

dan Sungai Kongklangan yang membelah dua Kecamatan Prambanan

yang alirannya menyatu di Desa Bugisan serta Sungai Deresan di sebelah

timur Kecamatan Prambanan. Daerah yang dikaji dalam penelitian ini

merupakan daerah tempat pertemuan aliran Sungai Borongan dan Sungai

Kongklangan. Di sekitar daerah pertemuan aliran sungai ini

dimanfaatkan masyarakat sebagai lahan pertanian tahunan, dimana irigasi

lahan pertanian tersebut berasal dari dua aliran itu. Kecamatan

Prambanan secara umum merupakan daerah dengan morfologi relatif

datar karena berada di dataran aluvial gunung Merapi yang dialiri oleh

material vulkanik berupa pasir dan tuff, dengan ketinggian tempat rata-

rata 146 m di atas permukaan air laut. Topografi yang datar tersebut

berpengaruh pada kondisi air yang ada di Kecamatan Prambanan yaitu

ketersediaan air yang cukup melimpah tetapi karena Kecamatan

Prambanan dekat dengan aktivitas vulkanik Gunung Merapi

Page 81: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

66

menyebabkan kualitas air memiliki kandungan Fe yang tinggi. Sumber

air untuk kehidupan sehari-hari penduduk di Kecamatan Prambanan

berasal dari sumur gali, sumber mata air dan sungai.

G. Penggunaan Lahan

Kecamatan Prambanan merupakan Kecamatan yang berbatasan

langsung dengan wilayah administrasi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kecamatan ini dilalui oleh beberapa jalan utama seperti Jalan Raya

Yogya-Solo dan Jl Piyungan. Kecamatan Prambanan sebelah selatan

didominasi oleh lahan pertanian yang dimanfaatkan sebagai tempat

pertanian irigasi oleh masyarakat. Penggunaan lahannya terbagi dalam

beberapa penggunaan, antara lain tanah sawah, bangunan, kebun dan tanah

keperluan fasilitas umum seperti lapangan olah raga, jalur hijau, tempat

rekreasi dan pemakaman (Monografi Kecamatan Prambanan Tahun 2013):

Tabel 6. Penggunaan Lahan Kecamatan Prambanan

No Penggunaan Lahan Luas

(Ha)

Persen

(%)

1 Tanah Sawah 1.363 55, 8%

2 Tanah Kavling/ bangunan 888,9 36,3%

3 Tegal /Kebun 13,7 0,6%

4 Tanah Keperluan Fasilitas Umum

(lapangan olahraga, jalur hijau, tempat

rekreasi dan pemakaman) tanah

lainnya

177,4 7,3%

Jumlah 2.443 100%

Sumber : Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun 2014

Berdasarkan data dari Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun

2014, penggunaan lahan yang banyak digunakan di Kecamatan Prambanan

ialah tanah sawah sebanyak 55,8 %. Artinya sebagian besar wilayah di

Page 82: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

67

Kecamatan Prambanan masih banyak terdapat sawah yang dimanfaatkan

sebagai lahan pertanian. Lahan pertanian dimana banyak membutuhkan air

karena lahan pertanian di Kecamatan Prambanan merupakan sawah irigasi

tahunan. Sawah irigasi dengan sumber pengairan utama dari sungai dan

sumur yang musim kemarau kedua sumber tersebut mengering. Sumber-

sumber air yang mengering tersebut merupakan faktor alam yang setiap

tahun terjadi di Kecamatan Prambanan. Penggunaan lahan yang banyak

digunakan di Kecamatan Prambanan yang kedua ialah untuk bangunan,

dengan banyaknya bangunan yang berdiri maka banyak masyarakat yang

tinggal di Kecamatan Prambanan. Banyaknya masyarakat harus didukung

dengan ketersediaan bangunan seperti tempat tinggal yang layak, selain itu

kebutuhan akan air bersih yang berkualitas dan layak konsumsi sangat

diperlukan oleh masyarakat. Kebutuhan tersebut kurang dapat dipenuhi

karena faktor alam yang ada di Kecamatan Prambanan yaitu mengeringnya

sumber-sumber air karena musim kemarau. Pemerintah desa telah

mengupayakan berbagai hal yaitu dengan memberikan bantuan sumur baru

beserta prasaranya berupa kamar mandi dan MCK untuk mengurangi

keringnya sumber air.

H. Kondisi Demografis

Kondisi demografis atau kependudukan di suatu wilayah meliputi

jumlah penduduk, persebaran penduduk dan komposisi penduduk. Kondisi

demografis suatu wilayah dapat digunakan oleh pemerintah untuk

Page 83: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

68

menentukan berbagai kebijakan dalam mnangani berbagai masalah

kependudukan. Masalah kependudukan meliputi tingkat kelahiran tinggi,

sex ratio, angka beban ketergantungan dan lain-lain.

1. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Prambanan akhir tahun 2014 sebesar

50.047 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 24.101 jiwa

atau 48,16% dan penduduk perempuan berjumlah 25.946 jiwa atau

51,84%. Kepadatan penduduk Kecamatan Prambanan adalah 2117

jiwa/Km2. Jumlah penduduk Kecamatan Prambanan berdasarkan jenis

kelamin dapat disajikan pada tabel 7 sebagai berikut :

Tabel 7. Jumlah Penduduk Kecamatan Prambanan Berdasarkan

Jenis Kelamin

No Jenis kelamin Jumlah (jiwa) Persentase

1 Laki-laki 24.101 48,16

2 Perempuan 25.946 51,84

Jumlah 50.047 100

Sumber : Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun 2014

Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat digunakan

untuk menentukan sex ratio, sex ratio adalah perbandingan penduduk

laki-laki dengan perempuan pada suatu daerah tertentu yang

dinyatakan dalam banyaknya jumlah penduduk laki-laki per 100

penduduk perempuan. Data di atas dapat digunakan untuk mengetahui

rasio jenis kelamin di Kecamatan Prambanan menggunakan

perhitungan sebagai berikut :

Page 84: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

69

𝑆𝑒𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑙𝑎𝑘𝑖 −𝑙𝑎𝑘𝑖

𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 X 100

𝑆𝑒𝑥 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 24.101

25.946X 100

= 92,88

= 93 (hasil pembulatan)

Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui sex ratio di

Kecamatan Prambanan sebesar 93, artinya setiap 100 jiwa penduduk

jenis kelamin perempuan terdapat 93 jiwa penduduk jenis kelamin

laki-laki. Jadi, jumlah penduduk Kecamatan Prambanan dengan jenis

kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan penduduk

dengan jenis kelamin laki-laki.

2. Persebaran Penduduk Menurut Desa

Kecamatan Prambanan terdiri atas 16 desa, jumlah penduduk

Kecamatan Prambanan menurut desa dan jenis kelamin dapat disajikan

pada tabel 8 sebagai berikut:

Page 85: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

70

Tabel 8. Jumlah Penduduk Kecamatan Prambanan Menurut Desa dan Jenis

Kelamin

No Desa Jenis kelamin Jumlah Persentase

Laki-

laki

Perempuan

1 Kebondalem

Kidul

1689 1701 3390 6,77

2 Pereng 877 916 1793 3,58

3 Kotesan 1276 1165 2441 4,87

4 Sengon 1785 2026 3811 7,61

5 Cucukan 868 891 1759 3,51

6 Sanggrahan 990 1358 2348 4,69

7 Geneng 1122 1260 2382 4,75

8 Kemudo 2349 2916 5265 10,52

9 Taji 1306 1338 2644 5,29

10 Tlogo 2202 2493 4695 9,39

11 Bugisan 1709 1723 3432 6,86

12 Kokosan 1958 1177 2235 4,47

13 Kebondalem

Lor

2087 2121 4208 8,41

14 Brajan 1684 1712 3396 6,79

15 Randusari 1495 1572 3067 6,13

16 Joho 1604 1577 3181 6,36

Jumlah 24101 25946 50047 100

Sumber: Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 8 menunjukkan bahwa desa di Kecamatan Prambanan yang

memiliki jumlah penduduk cukup besar adalah Desa Kemudo

dengan persentase 10,52%, sedangkan desa yang persentase

jumlah penduduknya kecil adalah Desa Cucukan dengan

persentase 3,51%. Desa Kemudo dengan jumlah penduduk yang

cukup besar dibandingkan dengan desa lainnya, memberikan

dampak yang besar pada penggunaan air yang ada sehingga

keberadaan sumber air akan semakin berkurang karena

kebutuhan air lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan air

pada desa lain.

Page 86: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

71

3. Komposisi penduduk

a. Komposisi Penduduk Menurut Umur

Komposisi penduduk menurut umur dapat menggambarkan

pertumbuhan penduduk wilayah dan struktur penduduk baik usia

belum produktif, produktif dan tidak produktif. Komposisi

penduduk Kecamatan Prambanan menurut kelompok umur sebagai

berikut:

Tabel 9. Komposisi Penduduk Kecamatan Prambanan Berdasarkan

Kelompok Umur No Kelompok Umur

(Tahun)

Jumlah Penduduk Persentase

1 0-4 4121 8,24

2 5-9 4023 8,04

3 10-14 3990 7,98

4 15-19 3892 7,78

5 20-24 3713 7,42

6 25-29 3934 7,87

7 30-34 3921 7,84

8 35-39 3880 7,76

9 40-44 3860 7,71

10 45-49 3551 7,09

11 50-54 2927 5,84

12 55-59 2226 4,44

13 60-64 1674 3,34

14 65-69 1522 3,04

15 70-74 1214 2,42

16 75+ 1599 3,19

Jumlah 50047 100

Sumber: Kecamatan Prambanan Dalam Angka 2014

Komposisi penduduk menurut umur dapat dibedakan menjadi

3 kelompok yaitu:

1) 0-14 tahun tergolong kelompok umur belum produktif

2) 15-64 tahun tergolong kelompok umur produktif

3) ≥65 tahun tergolong kelompok umur tidak produktif

Page 87: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

72

Tabel 10. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok

Umur

No Kelompok Usia Jumlah Persentase

1 0-14 tahun 12.134 24,24

2 15-64 tahun 33.578 67,10

3 > 65 tahun 4.335 8,66

Jumlah 50.047 100

Sumber : Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun

2014

Jumlah penduduk Kecamatan Prambanan berdasarkan

kelompok umur (tabel 14), yang tergolong kelompok umur belum

produktif sebesar 24,24%, kelompok umur produktif sebesar

67,10% dan kelompok umur tidak produktif sebesar 8,66%.

Komposisi penduduk menurut umur tersebut menunjukkan bahwa

penduduk Kecamatan Prambanan sebagian besar (67,10%)

tergolong usia produktif sehingga banyak penduduk yang

kemungkinan bekerja.

Berdasarkan data penduduk usia produktif di atas dapat

diketahui besarnya rasio ketergantungan di Kecamatan Prambanan

dengan perhitungan sebagai berikut :

Rasio Ketergantungan = 0−14 tahun + > 65 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

15−64 tahun𝑋100

= 12.134+4.335

33.578𝑋100

= 16.469

33.578𝑋100

= 49,04

= 49 (hasil pembulatan)

Page 88: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

73

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa

rasio ketergantungan penduduk di Kecamatan Prambanan yaitu

sebesar 49, artinya setiap 100 jiwa penduduk usia produktif

menanggung beban sebesar 49 jiwa usia belum dan tidak produktif.

b. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam

Indek Pembangunan Manusia (IPM). Pendidikan berperan dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), agar mampu

menjawab tantangan zaman terutama perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Semakin tinggi tingkat

pendidikan masyarakat semakin tinggi pula pengetahuan

masyarakat terhadap ilmu yang selalu berkembang, begitu pula

sebaliknya.

Tinggi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, dapat

digunakan untuk menunjukkan pengetahuan masyarakat dalam

segala kegiatan yang berhubungan dengan Pamsimas, terutama

kesadaran iuran perbulan dan ikut serta menjaga fasilitas yang ada

dan digunakan atau tahap pemeliharaan. Tahap pemeliharaan ini

merupakan tahap yang penting dalam menjaga keberlangsungan

dan berkembangnya Pamsimas di Kecamatan Prambanan.

Kegiatan yang berhubungan dengan Pamsimas merupakan

serangkaian upaya untuk mengurangi permasalahan kekurangan

air pada saat musim kemarau, baik melalui pembangunan fisik

Page 89: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

74

seperti tandon air maupun penyadaran tentang Stop BABS

(Buang Air Besar Sembarangan) dan kemampuan memelihara

fasilitas yang telah ada. Oleh karena itu, pendidikan berperan

dalam kegiatan Pamsimas terutama dalam memelihara fasilitas

yang ada.

Komposisi penduduk Kecamatan Prambanan menurut

tingkat pendidikan, dapat disajikan pada tabel 11 sebagai berikut:

Tabel 11. Komposisi Penduduk Kecamatan Prambanan

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah

Penduduk

Persentase

1 Belum Sekolah 8506 17

2 Tidak Tamat Sekolah

Dasar

4997 9,99

3 Tamat SD/Sederajat 9573 19,13

4 Tamat SLTP/Sederajat 8446 16,88

5 Tamat SLTA/Sederajat 13895 27,76

6 Tamat

Akademi/Sederajat

1928 3,85

7 Tamat Perguruan

Tinggi/Sederajat

2145 4,28

8 Buta Huruf 557 1,11

Jumlah 50047 100

Sumber: Data Sekunder, Monografi Kecamatan Prambanan

Tahun 2013

Berdasarkan tabel 11, tingkat pendidikan penduduk

Kecamatan Prambanan paling tinggi tamat SLTA/

Sederajat sebesar 27,76%, sedangkan yang paling rendah

adalah buta huruf sebesar 1,11%. Penduduk Kecamatan

Prambanan dengan tingkat pendidikan tamat SD juga cukup

tinggi yaitu sebesar 19,13%, diikuti penduduk yang tamat

SLTP sebesar 16,88%, diikuti oleh penduduk yang belum

Page 90: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

75

sekolah sebesar 17%, lalu diikuti oleh penduduk yang tamat

perguruan tinggi dan akademi sebesar 4,28% dan 3,85%.

Data jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat

pendidikan penduduk di Kecamatan Prambanan cukup

tinggi karena sebagian besar masyarakat sudah tamat SLTA

yaitu sebesar 27,76%.

c. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata pencaharian atau pekerjaan merupakan kegiatan yang

dilakukan secara rutin oleh seseorang sebagai sumber pendapatan,

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pekerjaan seseorang

juga sangat berpengaruh dalam kegiatan Pamsimas. Penduduk di

Kecamatan Prambanan yang sebagian besar mata pencahariannya

petani dan buruh bangunan, harus berusaha berdampingan dengan

alam yang musim kemarau sumber airnya mengering. Mata

pencaharian merupakan alasan utama penduduk di Kecamatan

Prambanan untuk tetap tinggal dan berusaha hidup harmonis

dengan alam karena sumber air merupakan sumber kehidupan bagi

petani untuk mengairi sawahnya.

Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Prambanan

dapat disajikan pada tabel 12 sebagai berikut:

Page 91: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

76

Tabel 12. Komposisi Penduduk di Kecamatan Prambanan

Berdasarkan Mata Pencaharian

No Mata pencaharian Jumlah Persentse

1 Petani Pemilik Tanah 4983 12,80

2 Petani Penggarap Tanah 5726 14,70

3 Petani Penggarap/Penyekap 5268 13,53

4 Buruh Tani 6599 16,95

5 Pengusaha Sedang/Besar 68 0,17

6 Pengrajin Industri Kecil 685 1,75

7 Buruh Industri 1426 3,66

8 Buruh Bangunan 5859 15,05

9 Pedagang 2125 5,45

10 Pengangkutan 61 0,15

11 PNS 247 0,63

12 ABRI 215 0,55

13 Pensiunan 351 0,90

14 Peternak Sapi Biasa 3211 8,21

15 Peternak Kambing 645 1,67

16 Peternak Domba 324 0,85

17 Peternak Kuda, Babi 8 0,02

18 Peternak Ayam 1110 2,87

19 Peternak Itik 17 0,05

Jumlah 38.928 100

Sumber: Data Sekunder, Monografi Kecamatan Prambanan Tahun

2013

Tabel 12, menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di

Kecamatan Prambanan bermata pencaharian sebagai petani sebesar

41,03%, diikuti buruh sebesar 35, 66% dan yang bekerja di bidang

peternak sebesar 13,67%.

d. Kondisi sosial dan ekonomi Kecamatan Prambanan

1) Kondisi Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan Prambanan

dalam beberapa aspek masih kurang memadai, sarana dan

Page 92: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

77

prasarana hanya mencakup yang sifatnya dasar dan sederhana.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Klaten

Tahun 2012, sarana dan prasarana yang ada di Kecamatan

Prambanan terdiri dari beberapa fasilitas sebagai berikut :

a) Pendidikan

Tabel 13. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Prambanan

No Tingkat

Pendidikan

Status Jumlah Persentase

Negeri Swasta

1 Taman

Kanak-Kanak

27 4 31 41,90

2 Sekolah

Dasar

32 1 33 44,60

3 SLB 1 0 1 1,35

4 SLTP/

sederajat

2 2 4 5,40

5 SMU/

sederajat

1 4 5 6,75

Jumlah 63 11 74 100

Sumber : Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun 2014

Dilihat dari jumlah fasilitas pendidikan yang ada di

Kecamatan Prambanan yang cukup lengkap baik dari tingkat Taman

Kanak-Kanak sampai tingkat SMU sehingga memudahkan

masyarakatnya menerima fasilitas pendidikan yang memadai dan

dapat juga memilih sesuai dengan kemampuan. Selain adanya sarana

dan prasarana pendidikan yang baik, sistem dan kegiatan belajar

mengajar juga berjalan dengan baik karena didukung dengan adanya

tenaga pengajar ahli dan sekolah-sekolah tersebut merupakan sekolah

negeri maupun swasta. Adanya sarana sekolah tersebut, pendidikan

sudah dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang ada di

Kecamatan Prambanan.

Page 93: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

78

Berdasarkan tabel 13, jumlah fasilitas pendidikan yang

banyak terdapat di Kecamatan Prambanan adalah Sekolah Dasar

swasta maupun negeri dengan persentase sebesar 44,60%, diikuti

Taman Kanak-Kanak sebesar 41,90%, dan SMU sebesar 6,75%.

b) Kesehatan

Kesehatan merupakan merupakan aspek yang sangat penting

bagi kehidupan manusia, tubuh manusia yang sehat akan mendukung

kegiatan atau aktifitas sehari-hari. Sarana dan prasarana kesehatan

diperlukan untuk mendukung pelayanan kesehatan kepada

masyarakat. Adanya fasilitas atau sarana kesehatan yang cukup

memadai sangat diperlukan oleh masyarakat Kecamatan Prambanan

sehingga mudah untuk dijangkau masyarakat dari semua kalangan. Di

Kecamatan Prambanan sendiri salah satu poloklinik yang ada yaitu

Poliklinik Bulan Sabit dan apabila masyarakat ingin mendapat

pelayanan yang lebih dapat dirujuk pada Rumah Sakit yang lebih

memadai dari segi dokter, obat-obatan dan peralatan medis.

Tabel 14. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Prambanan

No Jenis fasilitas kesehatan Jumlah Persentase

1 Rumah Bersalin 5 2,65

2 Poliklinik Pengobatan 1 0,53

3 Puskesmas/pembantu/posyandu 72 38,10

4 Praktik Dokter 20 10,59

5 Perawat 39 20,63

6 Bidan 28 14,81

7 Dukun Bayi 16 8,46

8 Apotek 8 4,23

Jumlah 189 100

Sumber : Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun 2014

Page 94: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

79

Tabel 14, menunjukkan bahwa jumlah fasilitas kesehatan yang ada

di Kecamatan Prambanan adalah Puskesmas/pembantu/posyandu

sebesar 38,10%, diikuti perawat sebesar 20,63% dan Bidan sebesar

14,81%.

c) Tempat ibadah

Ibadah merupakan hubungan vertikal antara manusia dengan

Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan ibadah dapat berjalan dengan baik

apabila didukung dengan adanya tempat khusus yang digunakan

sebagai tempat beribadah. Masyarakat Kecamatan Prambanan sendiri

cukup beragam, namun mayoritas masyarakat Kecamatan Prambanan

menganut agama Islam. Berdasarkan data monografi Kecamatan

Prambanan, sebanyak 46.792 jiwa masyarakat menganut Agama

Islam, 1.252 jiwa masyarakat menganut agama Khatolik, 1.250 jiwa

masyarakat menganut agama Kristen, 100 jiwa masyarakat menganut

agama Hindu, 125 jiwa masyarakat menganut agama Budha.

Prasarana Peribadatan di Kecamatan Prambanan : Tempat ibadah

berupa Masjid sebanyak 114, Surau/ Mushola ada 101, 10 Gereja,

terdapat 2 Vihara/pure.

Page 95: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

80

d) Fasilitas Olahraga di Kecamatan Prambanan

Tabel 15. Jumlah Fasilitas Olahraga di Kecamatan Prambanan

No Nama Fasilitas Olahraga Jumlah Persentase

1 Lapangan Sepakbola 7 20

2 Bulutangkis 13 37,14

3 Kolam Renang 1 2,85

4 Bola Voli 11 31,43

5 Tenis Lapangan 2 5,72

6 Pacuan Kuda 1 2,86

Jumlah 35 100

Sumber : Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun 2014

Berdasarkan tabel 18, jumlah fasilitas olahraga yang ada di

Kecamatan Prambanan terbanyak adalah lapangan bulutangkis sebesar

37,14%, diikuti lapangan Bola Voli sebesar 31,43% dan lapangan

sepakbola sebesar 20%.

2. Kondisi Ekonomi

Kegiatan ekonomi di Kecamatan Prambanan cukup beragam dan

didominasi yang bekerja disektor agraris. Walaupun ada yang bekerja di

luar sektor agraris, namun tidak sedikit yang bekerja di dua sektor bahkan

lebih. Berdasarkan data dari monografi Kecamatan Prambanan tahun

2013, kegiatan ekonomi di Kecamatan Prambanan sebagai berikut :

a. Agraris

Kegiatan pertanian merupakan kegiatan ekonomi pokok yang ada

di Kecamatan Prambanan. Lebih dari separuh rumah tangga yang ada di

Kecamatan Prambanan bekerja di sektor pertanian. Sebanyak 22.576

rumah tangga yang ada di Kecamatan Prambanan berkerja di sektor

pertanian, terutama petani padi, jagung, dan cabai. Sebagian besar petani

Page 96: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

81

merupakan petani pemilik lahan, penggarap, dan mengerjakan lahannya

sendiri. Walaupun banyak yang memiliki dan mengerjakan lahan

pertanianya sendiri, tidak sedikit pula penduduk yang bekerja hanya

sebagai buruh tani yang mengerjakan lahan pertanian milik orang lain.

Pada sektor pertanian di Kecamatan Prambanan sebagian besar

pemanfaatan lahan pertanian menggunakan irigasi dari sungai. Pertanian

irigasi di Kecamatan Prambanan dipengaruhi oleh besar kecilnya volume

air yang ada di sungai yang dipengaruhi pula oleh musim yang sedang

berlangsung. Volume air terbanyak terjadi pada saat musim penghujan

maka masyarakat pada saat musim penghujan lahan pertaniannya

ditanami padi dan sebaliknya, pada saat musim kemarau ditanami

palawija (jagung, kacang, dan cabai).

b. Organisasi

Organisasi yang terdapat di Kecamatan Prambanan adalah

organisasi Kelompok Tani atau Gabungan Kelompok Tani

(GAPOKTAN), kelompok tani ikan dan kelompok peternak hewan.

Kelompok tani dan hewan tersebut merupakan kelompok masyarakat yang

dibentuk dalam rangka mengkoordinasi upaya-upaya meningkatkan

kesejahteraan dan ketrampilan masyarakat dalam bidang pertanian,

perikanan dan peternakan. Daftar kelompok pertanian, perikanan dan

peternakan tersebut dapat disajikan pada tabel 16 sebagai berikut:

Page 97: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

82

1) Kelompok Tani

Usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan

pendapatan petani antara lain dengan membentuk kelompok tani.

Terdapat beberapa kelompok tani yang tersebar di Kecamatan

Prambanan.

Tabel 16. Jumlah Kelompok Tani di Kecamatan Prambanan

No Kelompok Tani Hamparan Jumlah Persentase

1 Kelas Pemula 12 37,5

2 Kelas Lanjutan 14 43,75

3 Kelas Madya 5 15,62

4 Kelas Utama 1 3,13

Jumlah 32 100

Sumber : Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 16, menunjukkan bahwa jumlah kelompok tani yang

memiliki jumlah persentase terbanyak adalah Kelas Lanjutan

sebesar 43,75%, diikuti Kelas Pemula sebesar 37,5% dan

kelompok tani paling sedikit yaitu 3,13% adalah Kelas Utama.

2) Kelompok Tani Ikan

Potensi di Kecamatan Prambanan selain pertanian juga

mencakup perikanan. Hal ini dikarenakan adanya beberapa lahan

pekarangan dan sawah yang dijadikan sebagai tempat memelihara

ikan air tawar.

Page 98: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

83

Tabel 17. Jumlah Kelompok Tani Ikan Air Tawar No Desa Ikan Unit

Pembenihan

Rakyat

Jumlah Persentase

Lele Non lele

1 Kebondalem

Kidul

1 2 1 4 7,41

2 Pereng 4 2 1 7 12,97

3 Kotesan 3 1 1 5 9,25

4 Sengon 0 1 0 1 1,86

5 Cucukan 0 0 0 0 0

6 Sanggrahan 0 2 0 2 3,70

7 Geneng 0 3 0 3 5,55

8 Kemudo 0 0 1 1 1,86

9 Taji 1 1 1 3 5,55

10 Tlogo 1 4 0 5 9,25

11 Bugisan 2 2 1 5 9,25

12 Kokosan 2 2 0 4 7,41

13 Kebondalem

Lor

2 1 1 4 7,41

14 Brajan 3 2 3 8 14,81

15 Randusari 0 1 0 1 1,86

16 Joho 1 0 0 1 1,86

Jumlah 20 24 10 54 100

Sumber : Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 17 menunjukkan bahwa di Kecamatan Prambanan

sebagian besar desa-desanya memiliki jumlah kelompok tani ikan

air tawar sebanyak 15 kelompok. Kelompok tani yang memiliki

jumlah kelompok tani ikan air tawar terbanyak ialah Desa Brajan

sebesar 14,81%, diikuti Desa Pereng sebesar 12,97% dan desa

yang paling sedikit atau tidak memiliki kelompok tani ikan air

tawar yaitu Desa Cucukan.

3) Kelompok Jenis Hewan Ternak

Potensi peternakan di Kecamatan Prambanan cukup

banyak. Ada berbagai jenis hewan ternak yang dipelihara oleh

masyarakat. hewan ternak yang ada dari hewan ternak besar sampai

ternak kecil seperti itik dan ayam.

Page 99: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

84

Tabel 18. Jumlah Peternak Hewan di Kecamatan

Prambanan

No Jenis ternak Jumlah peternak Persentase

1 Sapi 3211 60,36

2 Kerbau 5 0,10

3 Kambing 645 12,12

4 Domba 324 6,10

5 Kuda, babi 8 0,15

6 Ayam 1110 20,86

7 Itik 17 0,31

Jumlah 5320 100

Sumber : Kecamatan Prambanan Dalam Angka Tahun 2014

Tabel 18 menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis hewan ternak

di Kecamatan Prambanan. Sebagian besar penduduk di Kecamatan

Prambanan memiliki hewan ternak Sapi, dapat ditunjukkan dengan

jumlah persentase sebesar 60,36%, diikuti ternak ayam sebesar

20,86 dan paling sedikit adalah ternak kerbau sebesar 0,10%.

B. Pembahasan

1. Pamsimas di Kecamatan Prambanan

Program Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis

Masyarakat) merupakan salah satu program PNPM (Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat) Mandiri Pendukung dalam rangka

menciptakan masyarakat hidup bersih dan sehat melalui penyediaan air

minum dan sanitasi berbasis masyarakat dimana masyarakat peserta

program berperan sebagai pelaku utama dan penentu dalam seluruh proses

persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan. Proses yang

mengajak masyarakat dalam menemukenali berbagai persoalan dan

penyakit terkait air dan sanitasi, kemudian dibimbing untuk melakukan

Page 100: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

85

berbagai langkah pencegahannya termasuk menyiapkan sarana yang

dibutuhkan seperti air minum dan sanitasi akan membangun kesadaran dan

kapasitas masyarakat untuk hidup bersih dan sehat yang pada gilirinnya

akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama menurunkan

angka penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan melalui air dan

lingkungan yang akhirnya akan tercipta hidup bersih dan sehat. Oleh sebab

itu kegiatan program Pamsimas mencakup pemberdayaan masyarakat dan

pengembangan kelembagaan lokal; peningkatan perilaku hidup bersih dan

sehat; penyediaan sarana air minum; pengembangan kapasitas pelaku

Pamsimas melalui promosi, pelatihan, lokakarya dan bimbingan teknis.

Kabupaten Klaten menjadi salah satu tempat pelaksanaan program

Pamsimas. Karakteristik air yang ada di Kabupaten Klaten ialah berwarna

putih keruh, bila digunakan untuk mencuci pakaian lama kelamaan akan

berubah warna menjadi kekuningan dan terdapat endapan bila didiamkan

beberapa saat sebelum dipakai. Kecamatan Prambanan merupakan salah

satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Klaten yang telah mendapat

bantuan program Pamsimas. Di Kecamatan Prambanan program Pamsimas

ini telah mencakup beberapa desa. Desa yang telah dijangkau oleh

program Pamsimas sebanyak 5 desa yaitu Desa Sanggrahan yang sudah

mencapai tahap pengembangan, Desa Pereng, Desa Kotesan, Desa

Cucukan dan Desa Sengon yang baru sampai tahap pembangunan dan baru

beroperasi beberapa bulan. Pembangunan yang ada di Kecamatan

Prambanan berdasarkan karakteristik yang ada pada setiap desa tersebut.

Page 101: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

86

Pembangunan tandon air dilakukan berdasarkan kualitas dan kuantitas air

yang ada.

Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa pemenuhan

kebutuhan air bersih di Kecamatan Prambanan masih kurang optimal

untuk masyarakat, hal ini ditandai dengan mengeringnya beberapa air

sumur dan mata air yang ada di sekitar masyarakat pada musim kemarau.

Di Desa Pereng, rumah warga yang berdekatan dengan aliran sungai,

menyebabkan sebagian warga berpikiran praktis, yaitu dengan melakukan

kegiatan seperti mandi, buang air dan mencuci lebih mudah di sungai,

selain tidak membutuhkan biaya. Tidak bisa dipungkiri, meskipun sudah

ada sosialisasi dari Pemerintah, masih tetap ada warga yang memanfaatkan

sungai untuk aktifitas MCK. Sebagian air tanah dimungkinkan telah

tercemar oleh limbah dari perikanan lele. Dari observasi, diketahui juga

bahwa perikanan lele yang berada di sekitar pekarangan tempat tinggal

masyarakat, limbahnya dibuang secara langsung dan tidak diolah terlebih

dahulu. Limbah dari perikanan lele ini dimungkinkan juga mempengaruhi

kualitas air sumur di sekitar lokasi perikanan.

Permasalahan lain yang dijumpai di lapangan adalah terbatasnya

prasarana dan sarana air bersih, baik secara kualitas maupun kuantitas

untuk mendukung kegiatan dan kebutuhan masyarakat. Hal ini dibuktikan

dengan adanya keluarga yang tidak memiliki sumur pribadi sehingga

untuk pemenuhan kebutuhan air untuk kegiatan sehari-hari mengandalkan

air dari sumur keluarga yang lain. Adanya permasalahan tersebut, maka

Page 102: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

87

program Pamsimas mulai masuk ke desa-desa di Kecamatan Prambanan.

Berikut data pengguna Pamsimas di Kecamatan Prambanan:

Tabel 19. Jumlah Pengguna Pamsimas Setiap Desa No Desa Jumlah Pengguna

Pamsimas Persentase (%)

1 Desa Cucukan 247 KK 19.76

2 Desa Sengon 220 KK 17.60

3 Desa Kotesan 124 KK 9.92

4 Desa Pereng 183 KK 14.64

5 Desa Sanggrahan 476 KK 38.08

Jumlah pengguna 1250 KK 100

Sumber: Data Primer

Dari tabel 19 dapat diketahui jumlah pengguna Pamsimas setiap

desa dengan pengguna terbanyak ialah Desa Sanggrahan yaitu 476

pengguna dengan persentase 38.08%, diikuti oleh Desa Cucukan

sebanyak 247 pengguna dengan jumlah persentase 19.76% dan

pengguna paling sedikit ialah Desa Kotesan yaitu 124 pengguna dengan

persentase 9.92%. Desa Sanggrahan merupakan desa dengan pengguna

terbanyak yaitu 476 pengguna karena di Desa Sanggrahan lebih dulu

ada program Pamsimas dan telah berkembang dengan baik. Berikut

tabel perbandingan antara pengguna Pamsimas dengan yang belum

menggunakan Pamsimas di Kecamatan Prambanan:

Page 103: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

88

Tabel 20. Tabel Perbandingan Jumlah Pengguna Pamsimas dan Belum

Menggunakan Pamsimas No Desa Jumlah

pengguna

Pamsimas

Jumlah

Kepala

Keluarga

Yang belum

menggunakan

Pamsimas

Persentase

(%)

1 Desa Cucukan 247 KK 731 KK 484 KK 11.15

2 Desa Sengon 220 KK 1488 KK 1268 KK 29.23

3 Desa Kotesan 124 KK 905 KK 781 KK 18

4 Desa Pereng 183 KK 889 KK 706 KK 16.27

5 Desa Sanggrahan 476 KK 1576 KK 1100 KK 25.35

Jumlah 1250 KK 5589 KK 4339 KK 100

Sumber : Data Primer

Dari tabel 20 tersebut, dapat diketahui perbandingan antara

pengguna dan yang belum menggunakan Pamsimas di Kecamatan

Prambanan yaitu persentase terbanyak adalah Desa Sengon sebanyak

1268 Kepala Keluarga yang belum menggunakan Pamsimas dengan

persentase 29.23 %. Diikuti oleh Desa Sanggrahan yaitu 1100 Kepala

Keluarga dengan persentase 25.35%. Desa dengan jumlah Kepala

Keluarga yang belum menggunakan Pamsimas paling sedikit ialah Desa

Cucukan sebanyak 484 Kepala Keluarga dengan persentase 11.15%.

2. Karakteristik informan

Penelitian ini menggunakan informan sebagai sumber utama data.

Para informan berasal dari pengguna Pamsimas di Kecamatan Prambanan

yang mempunyai tanggapan positif maupun negatif terhadap Program

Pamsimas dan ketua-ketua BPSPAMS (Badan Pengelola Sarana Penyedia

Air Minum dan Sanitasi). Selain penduduk, informan juga berasal dari

perwakilan pemerintah yaitu dari pemerintahan desa dan fasilitator

program Pamsimas. Peneliti menggunakan 16 informan secara keseluruhan

yang telah diwawancarai secara mendalam.

Page 104: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

89

a. Informan satu

Informan satu adalah salah satu penduduk di Desa

Cucukan yang menjadi ketua BPSPAMS (Badan Pengelola Sarana

Penyedia Air Minum dan Sanitasi). Informan ini berusia 64 tahun.

Informan satu ini adalah pensiunan dari Kejaksaan. Informan ini

secara tidak langsung mengapresiasi program Pamsimas ini dengan

baik, dibuktikan segala kegiatan Pamsimas selalu disetujuinya

selagi itu menguntungkan dan memberi dampak yang baik baginya

serta masyarakat di Desa Cucukan akan kebutuhan air yang layak

konsumsi. Informan satu ini ditunjuk sebagai ketua BPSPAMS

sejak tahun 2013 melalui musyawarah. Saat ini beliau aktif untuk

meningkatkan dan mengembangkan Pamsimas agar seluruh

warganya mendapatkan air yang layak untuk dikonsumsi.

Penunjukkan beliau sebagai ketua BPSPAMS karena segi

pengalaman yang sudah matang dalam pengambilan keputusan

dalam musyawarah dan juga dekat dengan masyarakat. Informan

satu ini adalah orang yang dituakan dan berpengaruh besar bagi

perkembangan hal-hal seputar program Pamsimas.

Jarak rumah tinggal Informan Satu dengan tandon/bak

penampungan air adalah kurang lebih 200 meter karena berdekatan

langsung dengan tanah kas desa. Posisi rumah yang sangat dekat

dengan tandon air menyebabkan informan ini memiliki satu

keuntungan sendiri setiap saat dapat mengontrol kinerja mesin

Page 105: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

90

pompa air dan tandon. Jarak rumah yang dekat dengan tandon tidak

serta merta membuat informan satu ini melakukan kegiatan secara

sepihak atau berjalan sendiri. Semua kegiatan yang berhubungan

dengan Pamsimas selalu di musyawarahkan terlebih dahulu dengan

anggota BPSPAMSnya sebelum mengambil tindakan penyelesaian

dalam setiap masalah.

b. Informan dua

Informan dua merupakan warga Mbelan Wetan, Sengon.

Salah satu pengguna Pamsimas. Informan dua secara tidak

langsung mengalami dampak adanya program Pamsimas. Beliau

seorang berusia 46 tahun. Beliau adalah tamatan Sekolah

Pendidikan Guru (SPG) atau saat ini setara dengan SMA. Jarak

rumah tinggal dengan tandon kurang lebih 1 km. Posisi rumah

yang berdekatan dengan komplek kalurahan Desa Sengon memberi

keuntungan yang banyak, baik dari segi jarak dengan tandon, aliran

air yang selalu lancar sehingga memudahkan kebutuhan air dalam

rumah informan dua ini tidak terganggu.

Program Pamsimas ini dinilai oleh informan dua sangat

membantu dalam memenuhi kebutuhan akan air. Pasalnya, kualitas

air yang ada di Desa Sengon sebelum adanya program Pamsimas

kurang baik untuk dikonsumsi dan kurang layak digunakan untuk

memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kualitas air yang kurang

layak untuk di konsumsi dibuktikan bila air digunakan untuk

Page 106: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

91

mencuci pakaian yang berwarna cerah akan mengubah warna

pakaian dan juga bila air rebusan didiamkan beberapa saat akan

terdapat endapan seperti lumpur halus berwarna putih keabu-

abuan.

c. Informan tiga

Informan Tiga merupakan ketua BPSPAMS (Badan

Pengelola Sarana Penyedia Air Minum dan Sanitasi) di Desa

Sengon, sebagai satuan pelaksana (Satlak) selama proses

pembangunan tandon dan saluran air sekaligus menjabat Kepala

Dusun (Kadus) 1 di kantor pemerintahan Desa Sengon. Bapak

Kadus ini lulusan SLTA berusia 38 tahun. Melihat jabatan beliau

sebagai Kepala Dusun 1 dijajaran pemerintah desa sangat

berpengaruh terhadap adanya program Pamsimas. Adanya

Pamsimas di desa tidak akan terealisasi dan berjalan lancar tanpa

adanya persetujuan dan ijin dari pemerintahan di tingkat desa.

Selain berupa ijin dan persetujuan, dukungan dari pemerintahan

desa sangat dibutuhkan dalam segala kegiatan yang berhubungan

dengan Pamsimas.

Bapak Kadus ini menjadi pihak yang berpengaruh dalam

setiap pengambilan kebijakan, dimana perannya di sini adalah

sebagai jembatan antara penduduk pengguna Pamsimas dengan

pemerintah daerah maupun fasilitator. Pada tingkatan kabupaten

bapak Kadus ini masih diberi amanah sebagai koordinator wilayah

Page 107: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

92

(Korwil) Kabupaten Klaten. Menurut beliau, beberapa langkah

yang sudah dilakukan dari pemerintahan desa ialah

mengintensifkan kalurahan untuk pengembangan, bantuan dalam

hal pendanaan dan penambahan jaringan atau saluran air kepada

pengguna baru.

d. Informan empat

Informan Empat merupakan ketua BPSPAMS (Badan

Pengelola Sarana Penyedia Air Minum dan Sanitasi) di Desa

Sanggrahan. Beliau telah menjabat sebagai ketua sejak tahun 2011

lebih tepatnya sejak Pamsimas diterapkan pertama kali di

Kecamatan Prambanan dan sudah 2 kali periode masa jabatan.

Masa jabatan informan empat ini sebenarnya telah berakhir pada

bulan juni 2015, tetapi dari pemerintahan desa meminta tolong

untuk beberapa bulan kedepan dan baru akan di musyawarahkan

kembali, setelah Bapak Lurah dan informan empat ini melakukan

serah terima jabatan. Informan empat ini adalah seorang bapak

berusia 61 tahun. Beliau merupakan tamatan SLTA dan sekarang

sebagai pensiunan. Seorang pensiunan dan telah berumur tidak

membuat informan empat ini patah semangat. Pengalaman

beliaulah yang membuat pihak pemerintahan desa dan masyarakat

percaya menunjuk informan empat ini sebagai ketua hingga 2 kali

periode. jarak rumah dengan tandon air kurang lebih 50 meter. Visi

dan misinya hanya sederhana diharapkan semua warga Desa

Page 108: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

93

Sanggrahan khususnya dan umumnya seluruh warga Indonesia

menikmati air bersih yang murah dan berkualitas serta

menciptakan desa bebas BABS (Buang Air Besar Sembarangan).

Informan empat ini masih diberi kepercayaan di tingkatan

kabupaten Klaten sebagai seksi sanitasi dan kesehatan pada

Asosiasi BPSPAMS. Visi dan misi yang sederhana tidak membuat

informan empat ini kurang akan ide untuk upaya pengembangan

dalam Program Pamsimas. Wujud ide dan gagasan yang diberikan

untuk penduduk pengguna maupun bukan pengguna salah satunya

akan membuat depot pengisian ulang air minum, karena Desa

Sanggrahan merupakan desa pertama kali adanya Pamsimas dan

sebagai desa percontohan bagi desa-desa yang baru menerima

Program Pamsimas. Di Desa Bapak informan empat ini telah

mendapat HID (Hibah Insentif Desa) ialah sejenis program

lanjutan serta hadiah dari pemerintah karena telah bebas BABS dan

Pamsimas regular berjalan lancar. Adanya HID di desa ini

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah pengguna

sehingga dibangun lagi 1 tandon untuk mencukupi permintaan

tambahan pengguna. Ide dan gagasan yang diberikan informan

empat ini tidak berhenti di situ saja, karena telah berjalan beberapa

tahun sehingga dapat memberikan sebuah kenang-kenangan sebuah

kantor BPSPAMS yang letaknya di bawah tandon air yang kedua.

Page 109: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

94

e. Informan lima

Informan Lima merupakan seorang purnawirawan TNI-

AD. Beliau adalah orang yang cukup berpengaruh di Desa Kotesan

karena dalam kesehariaannya beliau menjabat sebagai ketua RW

03. Informan ini berusia 54 tahun. Jarak rumah tinggal dengan

tandon air adalah 300 meter. Adanya program Pamsimas di Desa

Kotesan dinilai baru karena mulai diadakan tahun 2014 tetapi

sambutan, partisipasi dan antusias masyarakat sangat baik

dibuktikan dengan calon pengguna yang terus bertambah, karena

kualitas air yang diberikan sangat layak konsumsi dibandingkan

dengan kualitas air sumur.

Selama ini peran informan lima adalah sebagai ketua

BPSPAMS, jembatan antara pengguna dan pemerintah desa karena

segala ide, gagasan maupun pendapat dari masyarakat di tampung

pada informan lima ini setelah itu disalurkan kepada pemerintahan

desa. Koordinasi dan musyawarah selalu digunakan dalam setiap

pengambilan keputusan agar didapatkan solusi terbaik dari

berbagai pihak.

f. Informan enam

Informan Enam merupakan seorang pensiunan yang

berusia 63 tahun. Jarak rumah tinggal dengan tandon adalah 300

meter. Informan enam ini ialah ketua BPSPAMS Desa Pereng.

Lokasi tandon Desa Pereng yang istimewa yaitu di atas bukit yang

Page 110: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

95

memberi keuntungan tersendiri dari segi konstruksi dan desain

bangunan sehingga dapat menghemat biaya pembangunan. Jarak

yang berdekatan dengan tandon air membuat informan enam ini

dengan mudah mengontrol kondisi tandon pada saat siang maupun

malam hari. Bila ada kerusakan dan permasalahan yang timbul

dapat dengan segera dibenahi agar masyarakat tidak terganggu

akan kebutuhan air.

g. Informan tujuh

Informan Tujuh merupakan Kepala Desa Cucukan berusia

50 tahun. Beliau adalah lulusan SLTA. Beliau mempunyai

tanggung jawab yang besar yaitu sebagai pembina atau penasehat

dalam Program Pamsimas di Desa Cucukan. Tugas utamanya

adalah sebagai kepala desa, beliau juga berperan dalam

pengkoordinasian dan menampung serta menyampaikan ide dari

masyarakat yang berhubungan dengan program Pamsimas di Desa

Cucukan kepada pemerintah di tingkat Kabupaten. Memberikan

bantuan berupa dana, arahan agar semua warga di Desa Cucukan

dapat menikmati air bersih yang berkualitas layak untuk

dikonsumsi.

h. Informan delapan

Informan delapan merupakan perangkat Desa Cucukan

yang diamanahi sebagai bendahara Satuan Pelaksana. Beliau

Page 111: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

96

berusia 46 tahun. Pendidikan terakhirnya ialah SLTA. Peran dalam

Pamsimas di Desa Cucukan sebagai pembuat laporan yang

berhubungan dengan program Pamsimas berupa salah satunya

laporan identifikasi masalah dan analisis situasi.

i. Informan Sembilan

Informan Sembilan merupakan Kepala Desa Sengon.

Beliau berusia 52 tahun. Beliau adalah lulusan SLTA. Tugas

utamanya adalah sebagai kepala desa, beliau juga berperan dalam

pengkoordinasian dan menampung serta menyampaikan ide dari

masyarakat yang berhubungan dengan program Pamsimas di Desa

Sengon kepada pemerintah di tingkat Kabupaten. Memberikan

bantuan berupa dana, arahan agar semua warga di Desa Sengon

dapat menikmati air bersih yang berkualitas layak untuk

dikonsumsi.

j. Informan sepuluh

Informan Sepuluh merupakan Kepala Desa Kotesan.

Beliau berusia 52 tahun. Beliau adalah lulusan SLTA. Tugas

utamanya adalah sebagai kepala desa, beliau juga berperan dalam

pengkoordinasian dan menampung serta menyampaikan ide dari

masyarakat yang berhubungan dengan program Pamsimas di Desa

Kotesan kepada pemerintah di tingkat Kabupaten. Memberikan

bantuan berupa dana, arahan agar semua warga di Desa Kotesan

Page 112: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

97

dapat menikmati air bersih yang berkualitas layak untuk

dikonsumsi. Mendampingi segala kegiatan yang berhunbungan

dengan program Pamsimas.

k. Informan sebelas

Informan Sebelas merupakan Kepala Dusun Kotesan.

Beliau berusia 36 tahun. Beliau adalah lulusan SLTA. Tugas

utamanya adalah sebagai kepala dusun, beliau juga berperan dalam

pengawasan semua kegiatan Pamsimas dan juga sebagai kader Air

Minum dan Pelestarian Lingkungan (AMPL). Dalam pengawasan

yang telah direncanakan dalam satuan kerja ini diawali dari

pembuatan proposal, Rencana Kerja Masyarakat (RKM),

sosialisasi atau pertemuan dengan warga sampai pada pemakaian

air kepada pengguna.

l. Informan duabelas

Informan Duabelas merupakan Kepala Desa Sanggrahan.

Beliau berusia 49 tahun. Beliau adalah lulusan SLTA. Tugas

utamanya adalah sebagai kepala desa, beliau juga berperan dalam

pengkoordinasian dan menampung serta menyampaikan ide dari

masyarakat yang berhubungan dengan program Pamsimas di Desa

Sanggrahan kepada pemerintah di tingkat Kabupaten. Memberikan

bantuan berupa dana, arahan agar semua warga di Desa

Sanggrahan dapat menikmati air bersih yang berkualitas layak

Page 113: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

98

untuk dikonsumsi. Mendampingi segala kegiatan yang

berhunbungan dengan program Pamsimas.

m. Informan tigabelas

Informan Tigabelas merupakan Kepala Desa Pereng.

Beliau berusia 47 tahun. Beliau adalah lulusan Sarjana Teknologi

Pertanian. Tugas utamanya adalah sebagai kepala desa, beliau juga

berperan dalam pengkoordinasian dan menampung serta

menyampaikan ide dari masyarakat yang berhubungan dengan

program Pamsimas di Desa Pereng kepada pemerintah di tingkat

Kabupaten. Memberikan bantuan berupa dana, arahan agar semua

warga di Desa Pereng dapat menikmati air bersih yang berkualitas

layak untuk dikonsumsi. Mendampingi segala kegiatan yang

berhunbungan dengan program Pamsimas. Harapannya

memberikan kecukupan air minum yang sehat, bersih dan

meningkatkan pelayanan administrasi yang transparan.

n. Informan empatbelas

Informan empatbelas merupakan perwakilan dari

fasilitator tingkat Kabupaten Klaten. Beliau adalah seorang Bapak

berusia 52 tahun. Informan empatbelas ini tinggal di Pedan, Klaten

ini merupakan lulusan S2. Saat ini pekerjaan utama beliau sebagai

Kepala Bidang Fisik dan Prasarana di BAPPEDA Klaten. Selama

ini peran informan empatbelas adalah mewakili SATKER dalam

Page 114: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

99

melaksanakan tugas di tingkat Kabupaten memberikan sosialisasi

kepada fasilitator di tingkat kecamatan dan diteruskan ke tingkat

desa-desa.

o. Informan limabelas

Informan limabelas merupakan perwakilan dari fasilitator

tingkat Kecamatan Prambanan. Beliau adalah seorang Bapak

berusia 33 tahun. Informan limabelas ini tinggal di Kauman,

Jemawan, Jatinom, Klaten ini merupakan lulusan S1 Kesehatan

Masyarakat. Saat ini pekerjaan utama beliau sebagai fasilitator

tingkat kecamatan. Selama ini peran informan limabelas adalah

mewakili SATKER dalam melaksanakan tugas di tingkat

kecamatan dan diteruskan ke tingkat desa-desa.

p. Informan enambelas

Informan enambelas merupakan perwakilan dari fasilitator

tingkat Kecamatan Prambanan. Beliau adalah seorang Bapak

berusia 40 tahun. Informan enambelas ini tinggal di Blado, Joton,

Jogonalan, Klaten ini merupakan lulusan S1. Saat ini pekerjaan

utama beliau sebagai fasilitator tingkat kecamatan. Selama ini

peran informan enambelas adalah mewakili SATKER dalam

melaksanakan tugas di tingkat kecamatan dan diteruskan ke tingkat

desa-desa.

Page 115: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

100

3. Penerapan Program Pamsimas di Kecamatan Prambanan Kabupaten

Klaten

Terwujudnya program Pamsimas di Kecamatan Prambanan di

latar belakangi oleh masyarakat masih banyak membutuhkan adanya

air bersih dan sanitasi yang layak. Latar belakang lainnya yaitu di

Kabupaten Klaten sendiri ada 172 desa yang bermasalah dengan air

bersih (air langka atau tidak ada sumur, air asin, air dengan kadar Fe

tinggi, dan air yang tercemar bakteri ecoli). Pamsimas sendiri

merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan akses

terhadap pelayanan air minum dan sanitasi serta meningkatkan

perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Program Pamsimas

diawali dari tahapan sosialisasi di tingkat Kabupaten, diteruskan di

tingkat Desa setelah itu pihak dari desa membuat proposal lalu setelah

disetujui diturunkannya SK Bupati. Setelah mendapatkan SK dari

Bupati desa membuat Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dilanjutkan

sosialisasi Identifikasi Masalah (IMAS) lalu dilaksanakan Pemicuan

terhadap sanitasi atau jamban. Setelah semua komponen dan syarat-

syarat terpenuhi maka diadakan gotong royong pemasangan pipa

utama dan pipa kepada pelanggan atau pengguna.

Page 116: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

101

101

Gambar 4. Peta Jalur Pipa Pamsimas di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten

Page 117: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

102

Setelah gotong royong melaksanakan pembentukan Badan

Pengelola Sarana Penyedia Air Minum dan Sanitasi (BP-SPAM), tahap

terakhir di serahkan kepada pihak Kabupaten untuk diadakannya

deklarasi terhadap air bersih dan sanitasi maka masyarakat sudah bisa

menggunakan sarana air tersebut. Setelah adanya tahapan sosialisasi

sampai penggunaan yang telah dijelaskan diatas dan berdasarkan SK

Bupati Kabupaten Klaten disepakati lokasi atau Kecamatan yang akan

diterapkannya program Pamsimas, maka muncul berbagai tanggapan

dari masyarakat umum. Tanggapan tersebut muncul dari masyarakat

yang bertempat tinggal di Kecamatan Prambanan mengenai penerapan

Program Pamsimas. Kecamatan Prambanan merupakan salah satu yang

termasuk kecamatan yang menerima program Pamsimas. Masyarakat

yang tinggal di Kecamatan Prambanan memiliki bermacam-macam

tanggapan terhadap penerapan program Pamsimas tersebut. Beberapa

tanggapan mengenai penerapan program Pamsimas tersebut antara lain :

a. Informan Satu

Informan satu mengungkapkan bahwa penerapan di desa

beliau diawali dengan cara mengajukan proposal melalui

BAPPEDA atau pihak Kabupaten yang diajukan secara langsung

dari pemerintahan Desa. Beliau merasa sangat terbantu dengan

adanya program Pamsimas dalam pemenuhan air pada kebutuhan

sehari-harinya. Beliau tinggal di sekitar masyarakat yang memiliki

tanggapan positif dan di apresiasi dengan sangat baik terhadap

Page 118: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

103

penerapan program Pamsimas tersebut. Desa Cucukan tempat

beliau tinggal, hanya sedikit masyarakat yang memiliki tanggapan

negatif, sehingga dengan adanya program Pamsimas di Desa

Cucukan dinilai sangat membantu kebutuhan air bersih dan sanitasi

serta mejadi solusi dari masalah air bersih.

Informan satu mengungkapkan juga bahwa adanya program

Pamsimas tersebut memiliki banyak nilai positif bagi

kehidupannya mendatang. Beliau meyakini dengan adanya

Pamsimas akan meningkatkan taraf hidup beliau walaupun

terkadang menggunakan air sumur yang lama. Beliau meyakini

bahwa setelah adanya Pamsimas akan ada banyak manfaat yang

didapatkan oleh masyarakat dan sangat membantu dalam

pemenuhan air bersih yang berkualitas maupun layak konsumsi.

Tanggapan tentang penerapan program Pamsimas tersebut

diungkapkan beliau sebagai berikut:

“penerapan program Pamsimas di sini itu sangat

membantu, dalam pemenuhan kebutuhan air bersih

yang layak konsumsi dan sanitasi yang layak. Selain

untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kondisi

air sebelum adanya program Pamsimas di Desa

Cucukan ini kandungan besinya tinggi mbak, buktinya

itu kalau mencuci pakaian yang berwarna putih nanti

lama-kelamaan akan berubah warna menjadi

kekuningan. Adalagi mbak, kalau setelah memasak air

setelah didiamkan atau diendapkan maka akan ada

endapan berupa lumpur halus berwarna keabu-abuan.

Jadi sebelum adanya program Pamsimas ini saya takut

mengkonsumsi air dari sumur saya tapi setelah adanya

program Pamsimas ini saya jadi yakin menggunakan

air Pamsimas karena sudah diuji dari pihak yang

bersangkutan langsung dengan kesehatan”.

Page 119: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

104

Selain adanya alasan peningkatan taraf hidup yang

diungkapkan oleh informan satu, beliau juga sangat setuju dengan

adanya program Pamsimas. Melihat kondisi air yang ada di desa

informan satu yang memiliki kadar besi yang tinggi sebelum

adanya program Pamsimas. Setelah adanya program Pamsimas

beliau menjadi yakin mengkonsumsi air dari Pamsimas karena

telah teruji. Beliau sangat mendukung program Pamsimas ini dan

sangat mengapresiasi. Hal tersebut diungkapkan Informan Satu

sebagai berikut:

“Saya sangat setuju sekali dengan adanya program

Pamsimas di Desa Cucukan ini, karena sangat

membantu dalam pemecahan masalah yang ada di

Desa Cucukan yaitu memiliki kadar besi yang tinggi

pada air dan sangat bagus sekali karena program yang

seperti ini telah lama di tunggu oleh masyarakat di

Desa Cucukan”.

b. Informan Dua

Informan Dua secara pribadi menyatakan sangat setuju dan

sangat senang dengan adanya program Pamsimas di Desa Sengon.

Di Kecamatan Prambanan yang hampir seluruh masyarakatnya di

desa yang telah ada Pamsimas tersebut merupakan pihak yang

memiliki tanggapan positif terhadap program Pamsimas. Jadi,

Informan Dua berupaya untuk tetap membina hubungan baik

dengan orang-orang yang mengelola Pamsimas dan ikut serta

dalam memelihara sarana berupa meteran maupun mau melaporkan

bila ada kerusakan. Informan Dua ini juga tetap membina

Page 120: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

105

hubungan baik dengan pihak yang tidak menggunakan atau

menjadi pengguna Pamsimas atau yang memiliki tanggapan negatif

tentang program Pamsimas supaya tidak terkena sangsi sosial yaitu

dikucilkan oleh lingkungannya.

Informan Dua yang sejak kecil tinggal di Desa Sengon,

Kecamatan Prambanan dan Informan Dua menyatakan bahwa

tanggapan terhadap penerapan program Pamsimas yaitu sangat

setuju dan pelayanannya baik, bila ada kerusakan dan keluhan dari

pengguna pihak pengelola segera dengan sigap membenahi agar

masyarakat kebutuhan airnya tidak terganggu. Masyarakat di Desa

Sengon sangat siap dan setuju dengan adanya perubahan

penggunaan dari air sumur ke air Pamsimas, karena telah terbukti

secara kesehatan yang telah diuji bahwa air Pamsimas benar-benar

layak konsumsi dan bebas dari zat-zat yang merugikan tubuh.

Berikut tanggapan Informan Dua mengenai penerapan program

Pamsimas di Desa Sengon :

“saya senang sekali dan setuju mbak adanya program

Pamsimas di Desa Sengon ini, wong banyune ki resik

koyo banyu aqua kae lho mbak jan bening banget.

Bahkan sampai mau saya minum langsung itu air

PAMSIMASnya karena benar-benar bening sekali,

tidak ada endapannya seperti air yang dari sumur saya

dulu. Bagus sekali airnya mbak, saya beruntung sekali

mendaftar sebagai pengguna karena manfaatnya

benar-benar terasa mbak. Dulu waktu sosialisasi saya

sudah kepingin sekali cepat-cepat diterapkan karena

melihat manfaatnya yang begitu banyak membantu.

Oiya mbak, waktu gotong royong itu juga saya

semangat biar cepat selesai dan segera bisa digunakan.

Page 121: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

106

Pokonya sangat membantu sekali dengan adanya

program Pamsimas ini”.

Menurut Informan Dua, munculnya tanggapan masyarakat

tergantung pada setiap masing-masing orang, ada yang menanggapi

positif dan ada yang negatif. Tanggapan mengenai penerapan

program Pamsimas dinilai sebagian besar sangat senang dan setuju

karena sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan air bersih

yang layak konsumsi. Air yang berada di Kecamatan Prambanan

rata-rata memiliki kandungan besi yang tinggi. Adanya program

Pamsimas ini sangat di tunggu-tunggu oleh masyarakat. Program

Pamsimas ini memang berbasis masyarakat tetapi masih berada di

bawah pengawasan dari berbagai lembaga yaitu BAPPENAS,

Departemen Kesehatan, Departemen Dalam Negeri dan

Departemen Pekerjaan Umum..

Program ini di nilai oleh Informan Dua sangat baik, karena

sebelumnya diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat umum

sehingga masyarakat dapat membuka wawasan yang sebelumnya

mereka tidak tahu. Adanya sosialisasi sangat membantu

masyarakat untuk mengetahui manfaat apa yang didapatkan dari

program Pamsimas ini, selain itu masyarakat menjadi tahu tentang

kualitas air yang akan dipakai melalui tendon Pamsimas dan air

yang digunakan sebelum adanya Pamsimas. Hal tersebut seperti

yang diungkapkan Informan Satu sebelumnya, bahwa setiap

program yang akan dilaksanakan di Desa Sengon semua warganya

Page 122: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

107

dikumpulkan di Balai Desa untuk mendapatkan sosialisasi.

Demikian yang diutarakan oleh Informan Dua:

“iya mbak, saya juga mendapat sosialisasi ken

ngumpul ten Bale Deso niku. Semua warga di suruh

kumpul di sana karena akan ada sosialisasi dari

BAPPEDA Klaten. Kalau ada apa-apa yang

berhubungan dengan Pamsimas pasti akan

dikumpulkan di Balai Desa oleh Pak Lurah. Ya dari

gotng royong buat jalur pipa utama terus pemasangan

pipa, penimbunan pipa sampai pemasangan ke rumah-

rumah itu mbak. Pokok e gotong royong sareng-

sareng ngoten mbak, kalau tidak berangkat gotong

royong nanti di denda. Dendanya 50 ribu mbak dan

nanti masih disuruh pasang pipa sendiri yang kearah

rumahnya, lak nggeh mending mangkat to mbak

sareng-sareng rencang e gotong royong ketinggal

guyup rukun wong tujuane nggeh sae. Gotong

royongnya semua warga harus ikut baik warga biasa

maupun warga yang memiliki jabatan di desa, selain

itu tidak memandang jenis kelamin pokoknya semua

ikut gotong royong”.

Pernyataan yang dinyatakan Informan Dua di atas

memperkuat pernyataan Irforman satu dari Desa Cucukan bahwa

sebelum ada kegiatan akan diadakan sosialisasi yang dilakukan dari

pihak pemerintah yaitu BAPPEDA maupun dari Tim Fasilitator

Masyarakat terkait program Pamsimas yang sudah sangat

diapresiasi oleh masyarakat walaupun baru tahap sosialisasi

pertama kali.

c. Informan Tiga

Informan Tiga merupakan salah satu orang yang dengan

tegas mengungkapkan dan menilai penerapan program Pamsimas

sangat membantu masalah air di Desa Sengon, seperti yang telah

Page 123: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

108

diungkapkan oleh Infoman Dua di atas. Beliau juga merupakan

ketua dari BP-SPAMS Desa Sengon yang sangat cekatan bila ada

keluhan dari masyarakat dan sebelumnya menjabat sebagai Satuan

Pelaksana yang tahu seluk beluk program Pamsimas di Desa

Sengon sebelum di terapkan di desa beliau. Oleh karena itu,

Informan Tiga dipilih masyarakat sebagai ketua dari BP-SPAMS di

Desa Sengon.

Informan Tiga mengemukakan bahwa penerapan program

Pamsimas di Desa Sengon di nilai sangat lancar karena sebagian

besar masyarakatnya setuju dan diapresiasi diwujudkan melalui

aktifnya masyarakat dalam semua kegiatan yang terkait Pamsimas.

Hal tersebut dikarenakan Pamsimas sangat menbantu memecahkan

masalah air selama ini di Desa Sengon. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan Informan Empat sebagai berikut:

“program Pamsimas di Desa Sengon itu sangat

diterima sekali oleh masyarakat di sini. Sangat

membantu, kalau penerapannya sangat baik malahan

lancar tidak ada kendala apapun dari lingkungan

maupun masyarakatnya. Karena dengan adanya

Pamsimas ini mampu mencukupi kebutuhan air bersih

dan sanitasi yang layak. kalau tidak ada program

Pamsimas ini entah bagaimana kedepannya dengan

kesulitan air di desa kami ini mbak. Karena adanya

Pamsimas kami jadi tau kualitas air yang selama ini

telah turun temurun digunakan ternyata kurang layak

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari”.

d. Informan Empat

Informan Empat merupakan saah satu masyarakat yang

telah berpengalaman dalam Pamsimas, dengan dibuktikan bahwa

Page 124: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

109

beliau telah menjabat 2 periode sebagai ketua BP-SPAMS di Desa

Sanggrahan di mulai sejak tahun 2011 dan berakhir di tahun ini.

Pengalaman beliaulai yang menjadikan beliau mendapat amanah

sebagai ketua sampai dua kali yaitu tanggap, cekatan dan mampu

memberi inovasi mengenai Pamsimas yang tidak hanya

dimanfaatkan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Inovasi

tersebut ialah akan dibuatnya depot isi ulang air minum sebagai

kenang-kenangan dari beliau. Seperti tanggapan informan-

informan sebelumnya mengenai penerapan Pamsimas sangatlah

membantu dalam mengentaskan masyarakat dari kesulitan air

bersih. Hal tersebut sesuai dengan perkataan Informan Empat

sebagai berikut :

“penerapan Pamsimas di Desa Sanggrahan sini sudah

sesuai dengan apa yang dikehendaki masyarakat

maupun dari World Bank, karena Desa Sanggrahan

merupakan desa yang pertama kali mendapatkan

program Pamsimas dan sebagai desa percontohan

dari desa-desa lainnya yang memiliki masalah air

yang sama. Saya sangat setuju sekali dengan adanya

program Pamsimas ini karena semuanya jelas di

deteksi dengan alat yang sesuai dan orang yang ahli

di bidangya. Jelas secara kualitas airnya baik dari

kondisi fisik, kimia maupun bakteri maka dari itu

kualitas air yang di hasilkan dalam Pamsimas ini

berkualitas. Program Pamsimas ini di awali dengan

diberikannya sosialisasi dari pemerintah atau

BAPPEDA yang diikuti pada tahap perencanaan

sampai tahap evaluasi”.

e. Informan Lima

Informan Lima secara pribadi sangat merasa terbantu

dengan adanya program Pamsimas di desanya. Terutama di

Page 125: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

110

desanya memiliki masalah air yang kompleks yaitu di bagian

selatan desa, airnya berwarna kekuningan sedangkan di bagian

utara desa airnya sulit untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari

karena topografi desa yang lebih tinggi dibandingkan bagian desa

di sebelah selatan. Desa pada informan lima ini dilalui sungai yang

hulunya terdapat pabrik susu yang limbahnya langsung di buang ke

sungai sehingga mempengaruhi kualitas air di sekitarnya. Adanya

program Pamsimas sangat membantu dan memberikan solusi

permasalahan air yang ada di desa informan lima ini, sesuai

pernyataan beliau yaitu

“program Pamsimas ini diterima dengan sangat baik

oleh masyarakat sini mbak, sangat membantu dalam

mengatasi permasalahan air yang ada di tempat saya

ini. Saya merasa beruntung sekali mendapat bantuan

program ini karena diawali dengan berbagai macam

pengecekan, yang dimulai dari kualitas airnya,

sumber air yang ada maupun sampai bebasya buang

air besar. Ya kalau bisa program ini dapat

berlangsung terus menerus dan bias dipantau baik

dari pemerintah desa maupun pusat sehingga bila

terjadi permasalahan atau kendala segera dapat

diatasi”.

f. Informan Enam

Informan Enam mengungkapkan bahwa beliau memiliki

persepsi yang sama dengan informan-informan sebelumnya yaitu

sangat merasa terbantu dengan adanya Pamsimas. Pamsimas

menurut beliau secara umum sangat berpengaruh terhadap kondisi

air yang ada di desa beliau, karena dengan adanya Pamsimas, yang

dulunya kekeringan ketika musim kemarau sekarang warga

Page 126: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

111

masyarakat dapat menikmati air dengan nyaman sesuai dengan

kebutuhan masing-masing tanpa harus bingung mencari sumber air

yang baru ketika musim kemarau tiba. Beliau mengharapkan

bahwa Pamsimas memberikan dampak yang positif terhadap

penyelesaian masalah air di desa beliau agar masyarakat dapat

memanfaatkan air tersebut dengan semaksimal mungkin. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan beliau yaitu

“Saya sangat setuju dengan Pamsimas ini, air yang

dihasilkan dari Pamsimas ini sangat membantu dalam

mengurangi permasalahan air di desa kami. Sebelum

adanya Pamsimas masyarakat mengalami kesulitan

dalam memenuhi kebutuhan air karena sumber air

pada waktu kemarau mengering. Saya berharap

Pamsimas ini dapat memberikan kenyamanan yang

sesuai harapan masyarakat dan dapat membantu

semaksimal mungkin dalam memenuhi kebutuhan air

bersih serta berkualitas dalam kehidupan sehari-

hari”.

Kesimpulan : penerapan program Pamsimas di Kecamatan

Prambanan sangat membantu dalam mengatasi permasalahan air.

Permasalahan yang ada di Kecamatan Prambanan ialah

mengeringnya sumber air pada saat musim kemarau, terdapat

kandungan besi sehingga airnya berwarna kekuningan. Dalam

penerapan program Pamsimas di Kecamatan Prambanan berjalan

dengan lancar karena sebagian besar masyarakatnya menerima

dengan sangat baik. Penerimaan yang baik tersebut dapat

dibuktikan dengan adanya gotong royong yang didukung oleh

semua kalangan masyarakat baik warga biasa maupun warga yang

Page 127: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

112

memiliki jabatan di desa yang tidak membedakan gender.

Keterlibatan masyarakat dan pemerintah desa ditujukan agar

mengintensifkan lembaga yang sudah ada agar memberikan

dukungan dan pendampingan terhadap BPSPAMS. Pamsimas

dimulai pada tahap sosialisasi diikuti tahap perencanaan sampai

tahap evaluasi.

4. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan

program Pamsimas di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

Beberapa faktor pendukung dalam penerapan Pamsimas sebagai

berikut :

a. faktor pendukung merupakan hal yang mendasar pada setiap

pelaksanaan program. Faktor pendukung dapat dari lingkungan

dan manusianya.

1) Informan Satu

“faktor yang mendukung berupa dari masyarakat

yaitu dana swadaya atau iuran, ada yang sumbang

sih ide mbak, tidak hanya itu kalau tidak ide ya

tenaga dengan melakukan gotong royong”.

2) Informan Dua

“kalau di desa saya, faktor pendukung berjalannya

Pamsimas karena kandungan kapur tinggi sehingga

banyak endapan yang ada di dalam air yang

biasanya di konsumsi sehari-hari. Selain adanya

kandungan kapur, sulitnya air pada saat musim

kemarau itu mbak banyak sumber-sumber air

mengering”.

3) Informan tiga

“adanya Pamsimas di desa kami karena kualitas air

di sini kurang bagus mbak. Airnya berwarna

Page 128: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

113

kekuningan, kalau didiamkan beberapa saat akan

ada endapan berwarna keabu-abuan”.

4) Informan Empat

“seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan air

semakin meningkat apalagi kebutuhan air yang

berkualitas sehingga di desa kami membutuhkan

peningkatan kualitas air. Peningkatan kebutuhan air

ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah

masyarakat maka kebutuhan akan air bersih yang

berkualitas bertambah baik di masa sekarang dan di

masa yang akan datang. Faktor pendukung secara

alami lainnya yaitu sumber air atau sumur yang di

bagikan kepada anak-anaknya. Ya Alhamdulillah

pemerintah memberikan solusi dengan adanya

program Pamsimas ini sehingga bisa

mengatasinya”.

5) Informan Lima

“semangat masyarakat dalam hal swadaya sehingga

membuat program Pamsimas berjalan dengan

lancar. Budaya gotong royong yang masih

dijunjung tinggi dalam masyarakat maka

menghasilkan suatu perubahan yang sesuai dengan

keinginan masyarakat. Selain adanya semangat

swadaya dari masyarakat dan jiwagotong royong

yang tinggi, bantuan pemerintah sangat dibutuhkan

oleh masyarakat berupa pengarahan sampai

monitoring atau memantau pada setiap tahapan

kegiatan yang berjalan”.

6) Informan Enam

“Kurangnya jumlah air yang ada di desa kami pada

saat musim kemarau karena letak desa kami berada

di daerah topografi yang agak tinggi. Kurangnya

volume air tersebut terjadi sudah turun temurun

sehingga masyarakat telah hafal dengan siklus air

di desa kami. Jika sumber air sudah mulai

berkurang maka masyarakat harus mencari akal

untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari,

biasanya dengan mencari sumber air yang baru dan

meminta air pada sumur tetangga yang masih

banyak jumlah airnya”.

Page 129: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

114

Kesimpulan : antusiasme masyarakat dengan adanya

program Pamsimas dibuktikan dengan sambutan yang

sangat baik yaitu masyarakat mau memberikan swadaya

berupa ide, tenaga maupun dana. Semangat gotong royong

pada setiap desa penerima Pamsimas masih sangat

dijunjung tinggi dalam setiap kegiatan yang ada dengan

didukung penuh dari pemerintahan desa setempat. Tidak

semua desa menerima dengan baik adanya Pamsimas,

karena ada desa yang merasa kualitas air di desanya bagus

dan tidak memerlukan adanya program Pamsimas.

b. Faktor penghambat merupakan faktor yang menjadi kendala

pada program Pamsimas

1) Informan Satu

“adanya sebagian masyarakat yang tidak setuju

dengan program Pamsimas karena merasa air yang

selama ini di konsumsi sudah layak. kualitas air

dan sumber air yang ada dirasa sudah cukup layak

untuk konsumsi dari segi kesehatan karena merasa

tidak menyebabkan penyakit apapun”.

2) Informan Dua

“Di desa kami masyarakatnya sangat antusias

dalam menerima program Pamsimas sehingga tidak

ada faktor yang menghambat baik dari pemerintah

desa maupun masyarakatnya. Adanya pengecekan

dari bidan setempat atau dinas kesehatan membuat

sebagian besar masyarakat sadar akan pentingnya

kualitas air yang dikonsumsi. Selain kuantitas air

yang ada pada masyarakat, kualitas air juga

mendukung keyakinan masyarakat memilih

menggunakan air dari Pamsimas”.

Page 130: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

115

3) Informan Tiga

“banyak masyarakat yang merasa kualitas airnya

bagus tidak perlu menggunakan air dari Pamsimas

karena selama menggunakan air tersebut tidak

menimbulkan penyakit”.

4) Informan Empat

“faktor yang menghambat pada desa kami ialah

faktor teknis setelah adanya Pamsimas 2 atau

Pamsimas HID (Hibah Insentif Desa) yaitu belum

semua masyarakat mendapatkan layanan air yang

memadai karena letak desa yang memanjang.

Layanan air yang masih terfokus pada satu sumber

air sehingga masyarakat yang jauh dari tendon air

tidak mendapat aliran air”.

5) Informan Lima

“karena program Pamsimas ini sangat diterima di

masyarakat sehingga masih belum terlihat kendala

yang ada. Masyarakat sangat senang dengan

adanya Pamsimas karena telah memberikan solusi

bagi permasalahan yang ada selama ini. Kualitas

dan kuantitas air di desa yang kurang layak

konsumsi inilah yang membuat masyarakat

menerima dengan tangan terbuka program

Pamsimas”.

6) Informan Enam

“adanya sebagian masyarakat yang tidak setuju

dengan adanya program Pamsimas yaitu dengan

cara memberikan pengaruh buruk pada masyarakat

yang telah setuju dan sadar akan pentingnya

kualitas air yang layak konsumsi. Selain itu, ada

beberapa oknum yang merusak fasilitas Pamsimas

yaitu dengan membakar saluran air yang menuju

tiap-tiap rumah”.

7) Informan Tujuh

“kendala yang ada di desa kami ialah kurangnya

volume air dibandingkan dengan kebutuhan air

pada masyarakat. Kurangnya jumlah air tesebut

diakibatkan karena banyaknya masyarakat yang

ingin menggunakan air dengan kualitas yang layak

konsumsi”.

Page 131: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

116

8) Informan Delapan

“selain kendala berupa faktor masyarakat, daya

dukung lingkungan berupa sumber air yaitu faktor

teknis berupa kesulitan pembuatan laporan yang

berhubungan dengan program Pamsimas”.

9) Informan Sembilan

“faktor dana yaitu berupa iuran wajib yang

dikenakan pada setiap pengguna Pamsimas,

masyarakat masih kurang peduli dan sadar akan

pembayaran iuran tersebut. Iuran tersebut

dikenakan pada setiap bulan pada setiap pengguna,

sehingga para pengurus yang berhubungan dengan

penarikan merasa sulit untuk meminta iuran

tersebut”.

10) Informan Sepuluh

“belum terpenuhinya air bagi seluruh masyarakat

karena jaringan cukup luas dengan bentuk desa yang

menyebar, memanjang dan topografi desa beragam.

Selain faktor air dan topografi desa masih adanya

kendala pada dana walaupun masyarakat sudah

memberikan dana swadaya”.

11) Informan Sebelas

“di desa kami cukup lancar tidak ada kendala yang

terjadi, hanya kami menginginkan penambahan

jaringan kepada masyarakat yang jauh dari tendon

air agar dapat teraliri air dengan optimal”.

12) Informan Duabelas

“kendala yang ada di desa kami ialah bila semua

pelanggan menggunakan air secara bersamaan

maka volume air yang sampai pada setiap rumah

menjadi sedikit karena terbagi-bagi. Warga

masyarakat yang sadar akan kesehatan di desa kami

begitu tinggi, sehingga pemerintah desa

mengimbanginya dengan cara memberikan bantuan

insentif berupa tanah kas desa yang dijadikan

tempat pembuatan tendon kedua untuk memenuhi

permintaan masyarakat yang belum teraliri air”.

13) Informan Tigabelas

“sumber air yang ada di desa saya tidak mencukupi

untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat karena

terkendala volume air yang berkurang bila musim

Page 132: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

117

kemarau. Selain faktor air, faktor wilayah desa

yang bergelombang dan berbatu”.

Kesimpulan : adanya masyarakat yang tidak setuju dengan

program Pamsimas karena merasa kualitas air yang

dikonsumsi selama ini layak karena telah digunakan secara

turun temurun dan tidak menimbulkan penyakit. Selain

faktor masyarakat, adanya faktor teknis berupa penempatan

tandon air yang belum dapat mencakup seluruh masyarakat

yang menggunakan sehingga belum semua dapat teraliri

dengan lancar. Adanya masyarakat yang terlalu agresif

dengan Pamsimas yaitu dengan merusak fasilitas yang

berhubungan dengan Pamsimas berupa saluran pipa kepada

masyarakat. Tidak semua desa menerima dengan baik

adanya Pamsimas karena ada desa yang merasa kualitas

airnya bagus dan tidak memerlukan adanya Pamsimas.

5. Tanggapan masyarakat terhadap program Pamsimas

a. Informan Satu

“tanggapan masyarakat dengan adanya Pamsimas sangat

bagus dibuktikan dengan antusiasme masyarakat

menerima program ini. Persetujuan tersebut sangat

mempengaruhi aktivitas kebutuhan air pada setiap

keluarga yaitu teratasinya permasalahan air yang terjadi.

Dengan adanya program Pamsimas aktivitas sosial berupa

hubungan kekeluargaan antar pengguna berjalan dengan

baik, karena setiap bulan mengadakan pertemuan

membahas perkembangan program Pamsimas dari bulan

sebelumnya agar kedepannya dapat lebih baik”.

Page 133: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

118

b. Informan Dua

“setujunya masyarakat didukung dengan pelayanan dari

program Pamsimas yang sangat berpengaruh bagi

masyarakat yaitu kualitas air bersih yang dihasilkan

membuat masyarakat yakin mengonsumsi air. Selain itu

aktivitas sosial hubungan antar pengguna berjalan dengan

baik dengan mendapat kenyamanan dalam menggunakan

program Pamsimas”.

c. Informan Tiga

“persetujuan masyarakat mengantarkan pada sumber air

yang lebih layak untuk di konsumsi baik secara kualitas

maupun kuantitasnya. Penyediaan air yang mudah

sehingga masyarakat tidak perlu kesulitan bila musim

kemarau tiba. Berkurangnya masyarakat dengan perilaku

Buang Air Besar Sembarangan (BABS)”.

d. Informan Empat

“masyarakat membutuhkan kualitas dan kuantitas air yang

layak konsumsi dan bersedia melaksanakan program

Pamsimas baik secara dana swadaya, gotong royong dan

sampai pada perawatan. Bila terjadi kerusakan sesegera

dibenahi agar masyarakat tidak terganggu aktivitas rumah

tangganya. Layanan air di desa kami telah mencapai

puncaknya yaitu masyarakatnya secara keseluruhan sudah

terpenuhi pelayanan airnya sehingga masyarakat,

penggurus Pamsimas maupun pemerintah desa akan

membuat depot pengisian ulang air minum atau di

komersialkan agar dapat bersaing dan menambah

pengalaman maupun dana masyarakat untuk program

pengembangan lebih lanjut”.

e. Informan Lima

“sebagian besar masyarakatnya merasakan perbedaan dan

kenyamanan dalam menggunakan program Pamsimas.

Dengan kenyamanan yang telah didapatkan masyarakat

tetap mengadakan pertemuan rutin dengan tujuan menjaga

dan melakukan pemantauan agar segala fasilitas yang ada

tetap terkontrol bila ada kerusakan segera diperbaiki. Bila

ada informasi yang berhubungan dengan Pamsimas dengan

sigap seluruh masyarakat mengindahkan dengan

memyambungkan informasi tesebut kepada masyarakat

yang lainnya agar segera mengetahuinya”.

Page 134: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

119

f. Informan Enam

“masyarakat sangat terbantu dengan adanya program

Pamsimas yaitu terpecahkannya masalah selama ini berupa

kekeringan pada saat musim kemarau. Sulitnya air telah

terbantu dengan adnya program Pamsimas “.

Kesimpulan: tanggapan masyarakat terhadap program Pamsimas

sangat beragam, tetapi sebagian besar masyarakatnya sangat

antusias dan senang, merasa terbantu dalam memecahkan masalah

yang ada pada desanya terutama pada saat musim kemarau.

Kesulitan air pada saat musim kemarau merupakan faktor yang

sangat dominan pada setiap desa penerima program Pamsimas,

walaupun permasalahan secara spesifiknya beragam berupa adanya

kandungan besi, lumpur dan kualitas air yang kurang layak untuk

dikonsumsi. masyarakat setuju dengan adanya Pamsimas di

Kecamatan Prambanan karena sangat membantu dalam

menyelesaikan masalah kualitas air yang kurang layak untuk

dikonsumsi.

6. Partisipasi masyarakat dalam program Pamsimas

a. Informan Satu

“Salah satu syarat dalam program Pamsimas ialah stop

BABS (Buang Air Besar Sembarangan) sehingga

masyarakat saling mengingatkan agar kesehatan desa

menjadi lebih baik dengan adanya program Pamsimas.

Kegiatan yang ada pada setiap tahapan Pamsimas diikuti

masyarakat dengan antusias diawali dengan tahapan

sosialisasi kepada masyarakat. Partisipasi masyarakat

untuk mendukung Pamsimas berupa dana swadaya, tenaga

maupun ide agar dapat berjalan dengan lancar”.

Page 135: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

120

b. Informan Dua

“semua masyarakat mengikuti kegiatan Pamsimas karena

air dengan masyarakat hubungannya sangat erat. Gotong

royong pemasangan pipa merupakan salah satu kegiatan

dalam Pamsimas, pertemuan rutin setiap satu bulan sekali

bertujuan mengevaluasi bulan sebelumnya. Sumbangan

masyarakat berupa tenaga, dana swadaya maupun gagasan

sangat membantu program Pamsimas berjalan sesuai

denga rencana agar masyarakat mendapatkan layanan yang

optimal”.

c. Informan Tiga

“kegiatan dalam program Pamsimas dari tingkat desa

sebagai ketua, pada tingkat Kabupaten sebagai

Koordinator Wilayah dan anggota Asosiasi BPSPAMS.

Pertemuan rutin tingkat Kabupaten dan Desa membahas

segala kendala yang ada dan menemukan solusi yang tepat

untuk pemecahannya. Segala kegiatan yang ada

masyarakat memberikan sumbangan berupa uang, tenaga

dengan kesadaran akan gotong royong pada setiap

kegiatan”.

d. Informan Empat

“semua kegiatan yang berhubungan dengan Pamsimas

wajib diikuti bagi seluruh pengurusnya dan pengguna agar

tidak ada yang dibeda-bedakan. Kegiatan pada tingkat

kabupaten yaitu sebagai seksi asosiasi pada bagian Sanitasi

dan Kesehatan. Berupa kegiatan mengelola lembaga,

pengawasan kualitas serta pertemuan rutin. Hubungannya

sumbangan dan kegiatan sangat berkaitan karena tidak

adanya sumbangan suatu kegiatan tidak akan berjalan

dengan lancar. Sumbangan dari masyarakat tersebut

berupa uang, gagasan dan tenaga”.

e. Informan Lima

“kegiatan rutin dalam Pamsimas ialah pertemuan

perkumpulan pengurus Pamsimas desa yang terdiri dari

pengurus inti, teknisi. Pembahasan dalam pertemuan rutin

adalah mengenai iuran yang di bebankan kepada

masyarakat beserta laporannya tiap bulan, selain itu adanya

pengecekan secara berkala pada meteran pengguna agar

tetap terjaga dan bila terjadi kerusakan dapat dengan

segera dibereskan”.

Page 136: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

121

f. Informan Enam

“segala kegiatan Pamsimas masyarakat diikutsertakan

mulai dari tahapan perencanaan sampai tahap evaluasi

kegiatan dan perawatannya. Diikutsertakannya seluruh

masyarakat pada setiap kegiatan denga tujuan msyarakat

mempunyai rasa memiliki terhadap segala sesuatu yang

berkaitan dengan Pamsimas”.

Kesimpulan : seluruh masyarakat mengikuti kegiatan Pamsimas

dari tahap perencanaan sampai tahap evaluasi. Salah satu

contohnya masyarakat mengikuti pemasangan pipa secara gotong

royong. Suatu kegiatan bila tidak ada sumbangan maka tidak akan

berjalan sehingga masyarakat memberikan sumbangan berupa dana

swadaya berupa iuran, dibuktikan dengan aktif dan lancarnya iuran

masyarakat pada setiap bulan. Masyarakat ikut serta dalam

menjaga fasilitas yang ada seperti pipa, meteran yang ada di sekitar

tempat tinggalnya dan bila ada kerusakan masyarakat dapat

melaporkan pada BPSPAMS agar tidak mengganggu aktivitas

rumah tangga.

7. Upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program

Pamsimas di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten.

a. Informan Satu

”selalu diadakannya konsultasi yang berhubungan dengan

program Pamsimas, agar tidak berhenti pada tahap evaluasi

dengan harapan dapat terus berkembang serta memberi

manfaat kepada seluruh masyarakat. Meningkatkan

kualitas kesehatan pada desa-desa yang memiliki masalah

kesehatan yang berhubungan dengan kualitas air.

Terjangkaunya air untuk seluruh masyarakat yang

membutuhkan dengan kualitas yang bagus. Dukungan dari

masyarakat dalam perannya mengurangi BABS atau stop

Page 137: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

122

BABS dapat mengubah tingkat kesehatan desa ke arah

yang lebih baik. Selain dari masyarakat pemerintah

memberikan bantuan tidak hanya dalam hal memandu

tetapi juga memberikan bantuan serta mencarikan bantuan

agar Pamsimas dapat berkembang”.

b. Informan Dua

”menambah bantuan dengan cara menambah jaringan pada

masyarakat yang belum menerima saluran air. Dengan

adanya iuran setiap bulan diharapkan jika ada kerusakan

dapat dengan segera dibenahi agar tidak mengganggu

aktivitas rumah tangga. Pemerintah memberikan

sumbangan dana agar dapat lebih dikembangkan agar

masyarakat lebih nyaman menggunakan air dari

Pamsimas”.

c. Informan Tiga

”program Pamsimas lebih dikembangkan dan lebih

memberi manfaat terhadap masyarakat. Pengembangan

Pamsimas harus didukung oleh pemerintahan desa dengan

cara mengintensifkan kinerjanya. Selain mengarah pada

pengembangan, kesadaran akan iuran wajib tiap bulan

yang dibayarakan oleh pengguna perlu dioptimalkan.

Sebagai wujud nyata bantuan pemerintah desa ialah

pendanaan untuk menambah jaringan”.

d. Informan Empat

”dengan adanya Pamsimas diharapkan tetap berlangsung

secara terus menerus agar dapat dinikmati dan digunakan

untuk jangka waktu yang lama. menciptakan desa yang

terbebas dari BABS dan warga masyarakat dapat

menikmati air yang murah dan berkualitas. Pemerintah

desa tetap menjalin hubungan dengan pengguna agar

mengetahui bila ada kerusakan atau masukan dapat segera

ditangani. Selain itu pemerintah desa mengadakan

pembinaan kepada penggurus dan pengguna agar menjadi

lebih baik kedepannya”.

e. Informan Lima

”pemerintah desa ikut serta mengatasi kesulitan atau

koordinasi dalam kegiatan Pamsimas. Pemerintah desa

juga membuatkan Surat keputusan untuk pengurus

BPSPAMS berdasarkan landasan hukum yang berkaitan

dengan Pamsimas. Selain pemerintah desa masyarakat

diharapkan ikut serta menjaga segala fasilitas yang ada

Page 138: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

123

misalnya melaporkan jika ada kerusakan agar segera

ditangani dan tidak mengganggu aktivitas rumah tangga”.

f. Informan Enam

”pemerintah desa memberikan bantuan penambahan dana

agar dapat berjalan lancar, terus menerus dan

berkelanjutan. Pemerintah desa beserta pengurus

BPSPAMS memberikan bantuan untuk melakukan

pengembangan jaringan maupun sumber air”.

g. Informan Tujuh

”membangkitkan swadaya masyarakat untuk dapat

memenuhi segala kekurangan terutama kekurangan pada

jaringan. Mengalokasikan dana dari desa untuk

mendukung secara penuh program Pamsimas”.

h. Informan Delapan

”pengurus Pamsimas mengajukan bantuan untuk

mendapatkan penambahan jaringan. mengurangi

masyarakat tentang budaya BABS”.

i. Informan Sembilan

”dengan cara meningkatkan iuran wajib tiap bulannya dan

lancar maka masyarakat juga akan mendapatkan pelayanan

yang lebih baik. Dukungan penuh dari pemerintah desa

berupa pendanaan untuk program pengembangan”.

j. Informan Sepuluh

”penambahan dana swadaya dari masyarakat yang

didukung oleh bantuan pemerintah desa agar dapat

berkembang pada masarakat yang belum menggunakan.

Meningkatkan kualitas hidup msyarakat dengan

mengetahui kualitas air yang dikonsumsi”.

k. Informan Sebelas

”memperluas jaringan ialah tujuan utama agar seluruh

masyarakat dapat menikmati air yang berkualitas. Air yang

berkualitas tersebut tetap dijaga agar kualitasnya tidak

menurun dengan dilakukannya pengecekan air tiap 3 bulan

sekali oleh BPSPAMS”.

l. Informan Duabelas

”menambah jaringan agar seluruh masyarakat dapat

menggunakan air yang berkualitas sehingga terwujud desa

yang sehat dan bebas dari BABS. Penambahan tandon air

Page 139: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

124

bagi masyarakat yang jangkauannya jauh dari tandon air

yang pertama”.

m. Informan Tigabelas

”menambah sumber air dengan tujuan agar masyarakat

tercukupi akan kebutuhan air yang berkualitas. Selain

berkualitas air tersebut juga bersih dan tersedia walaupun

musim kemarau. Pelayanan kepada masyarakat

ditingkatkan dengan cara bila ada keruasakan dengan

segera dibenahi agar masyarakat tidak terganggu”.

Kesimpulan : secara umum sebagian besar pamong setempat peduli

dengan adanya program Pamsimas dapat dibuktikan dengan

mendukung adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk ikut

menghilangkan budaya BABS (Buang Air Besar Sembarangan),

serta memberikan bantuan pendanaan agar Pamsimas dapat

berkembang dan menjangkau seluruh masyarakatnya. Tidak hanya

dari pemerintah desa dan masyarakat, pemerintah pusat juga

memberikan apresiasi kepada desa-desa yang telah berhasil

menjalankan Pamsimas dan dapat menghilangkan budaya BABS

dengan memberikan bantuan dana untuk pengembangan yang lebih

lanjut.

Page 140: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

125

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang

penelitian tanggapan dan partisipasi masyarakat dalam program Pamsimas

di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Penerapan program Pamsimas di Kecamatan Prambanan

melibatkan semua lapisan masyarakat tidak membedakan gender

agar tidak ada ketimpangan pada setiap kalangan. Penerapan

Pamsimas melibatkan pula Pemerintah Desa setempat dengan

tujuan mengintensifkan lembaga yang sudah ada agar dapat

memberikan dukungan dan pendampingan terhadap BPSPAMS.

Bentuk penerapan Pamsimas di Kecamatan Prambanan diawali

dengan adanya sosialisasi dari pemerintah pusat atau BAPPEDA,

diikuti dengan tahap perencanaan, pelaksanaan pemantauan dan

sampai pada tahap evaluasi.

2. a) Faktor pendukung : (1) swadaya masyarakat berupa ide, tenaga

maupun dana. (2) Semangat gotong royong pada setiap desa

penerima Pamsimas masih sangat dijunjung tinggi dalam setiap

kegiatan yang ada dengan didukung penuh dari pemerintahan desa

setempat.

Page 141: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

126

b) Faktor penghambat : (1) adanya masyarakat yang merasa

kualitas air yang di konsumsi selama ini layak karena telah

digunakan secara turun temurun dan tidak menimbulkan penyakit.

(3) adanya faktor teknis berupa penempatan tendon air yang belum

dapat mencakup seluruh masyarakat yang menggunakan sehingga

belum semua dapat teraliri dengan lancar. (3) masyarakat yang

terlalu agresif dengan Pamsimas yaitu dengan merusak fasilitas

yang berhubungan dengan Pamsimas berupa saluran pipa kepada

masyarakat. (4) Tidak semua desa menerima dengan baik adanya

Pamsimas tetapi ada desa yang merasa kualitas air di desa bagus

dan tidak memerlukan adanya program Pamsimas.

3. Tanggapan masyarakat terhadap program Pamsimas sangat

beragam: a) sebagian besar masyarakat setuju dengan adanya

program Pamsimas karena terbantu dalam memecahkan masalah

yang ada pada desanya terutama pada saat musim kemarau.

b) Kualitas air yang ada pada setiap desa penerima program

Pamsimas banyak mengandung besi dan lumpur sehingga air yang

dikonsumsi kurang layak. c) masyarakat setuju dengan adanya

Pamsimas di Kecamatan Prambanan karena sangat membantu

dalam menyelesaikan masalah kualitas air yang kurang layak

konsumsi di Kecamatan Prambanan.

4. Partisipasi masyarakat dalam program Pamsimas: a) ditunjukkan

dengan mengikuti semua kegiatan yang ada yaitu mulai dari tahap

Page 142: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

127

sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan sampai pada tahap evaluasi.

b) masyarakat aktif dan lancar dalam membayar iuran setiap bulan.

c) masyarakat ikut serta dalam menjaga fasilitas yang ada seperti

pipa, meteran yang ada di sekitar tempat tinggalnya dan bila ada

kerusakan masyarakat dapat melaporkan pada BPSPAMS agar

tidak mengganggu aktivitas rumah tangga.

5. Upaya meningkatkan program Pamsimas: a) Meningkatkan

kesadaran masyarakat untuk ikut menghilangkan budaya BABS

(Buang Air Besar Sembarangan). b) pemerintah memberikan

bantuan pendanaan agar Pamsimas dapat berkembang dan

menjangkau seluruh masyarakatnya. c) pemerintah pusat

memberikan apresiasi kepada desa-desa yang telah berhasil

menjalankan Pamsimas dan dapat menghilangkan budaya BABS

dengan memberikan bantuan dana untuk pengembangan yang lebih

lanjut.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil dari hasil dan pembahasan

penelitian diatas, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Masyarakat ikut serta menjaga fasilitas dari Pamsimas yang sudah

ada seperti meteran dan pipa.

2. Pemerintah Pusat memberikan sosialisasi lebih lanjut terhadap desa

atau masyarakat yang masih belum menerima Pamsimas agar

mengetahui manfaat yang didapatkan dari Pamsimas.

Page 143: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

128

3. Pemerintah desa memberikan pendampingan dan pengarahan yang

intensif terhadap BPSPAMS agar dapat melayani masyarakat

pengguna dengan optimal.

4. Pemerintah pusat memberikan apresiasi atau penghargaan pada

desa yang telah melaksanakan dan menghilangkan budaya BABS

(Buang Air Besar Sembarangan) agar masyarakat dapat lebih sadar

akan kesehatan dan lingkungannya.

5. Pemerintah Pusat dalam program Pamsimas tidak hanya mencakup

pada lingkungan masyarakat tetapi diperluas pada lingkungan

sekolah dan tempat-tempat ibadah, terutama pada daerah yang

padat penduduk.

Page 144: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmanmaman. (1988). Geografi Perilaku. Jakarta: DEPDIKBUD.

Ance Gunarsih Kartasapoetra. (2006). Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah

dan Tanaman. Jakarta: Bumi Aksara.

Bagong Suyanto & Sutinah. (2010). Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif

Pendekatan. Jakarta: Kencana.

Bintarto dan Surastopo Hadi Sumarno. (1991). Metode Analisis Geografi. Jakarta:

LP3ES.

Djauhari Noor. (2006).Geologi Lingkungan. Jogjakarta : GrahaIlmu.

Evi Susanti. (2014). Partisipasi Masyarakat Dalam Upaya Mitigasi Bencana di Kawasan

Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi Desa Mranggen Kecamatan

Srumbung Kabupaten Magelang.Skripsi. FIS UNY.

Ibrahim Surotinojo. (2009). Partisipasi Masyarakat Dalam Program Sanitasi Oleh

Masyarakat (SANIMAS) di Desa Bajo Kecamatan Tilamuta Kabupaten

Boalemo Gorontalo.Tesis.Universitas Diponegoro.

Indarto. (2010). Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Jakarta:

PT Bumi Aksara.

Jamzi Mordani. (2014). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Penyediaan Air

Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat di Desa Kampung Panjang Kecamatan

Kampar Utara Kabupaten Kampar. Skripsi. UIN SULTAN SYARIF KASIM

RIAU.

Khairuddin. (1992). Pembangunan Masyarakat Tinjauan Aspek: Sosiologi ,Ekonomi

Dan Perencanaan. Yogyakarta: Liberty.

Lexy J. Moleong.(2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: P.T. Remaja

Rosda Karya.

Loekman Soetrisno. (1995). Menuju Masyarakat Partisipasif. Yogyakarta:Kanisius.

Mathew B. Miles dan A. Michael Huberman. (2007). Analisis Data Kualitatif

(terjemahan Tjejep Rohendi Rohidi): UI Press.

Muhammad Idrus. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial.Jakarta :Erlangga.

Page 145: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

Moh.Pabundu Tika. (2005). Metode Penelitian Geografi .Jakarta: PT Bumi Aksara.

St.Rodliyah. (2013). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengambilan Keputusandan

Perencanaan di Sekolah. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Suharyono dan Moch.Amien. (1994). Pengantar Filsafat Geografi. Jakarta: Ditjen Dikti

Depdikbud

Taliziduhu Ndraha. (1987). Pembangunan Masyarakat: Mempersiapakan Masyarakat

Tingkat Tinggal Landas (Sebuah Sentuhan). Jakarta: PT Rineka Cipta.

TaliziduhuNdraha. (1997). Metodologi Ilmu Pemerintahan.Jakarta: PT RinekaCipta.

Tjahya. (2000). Strategi Pembangunan dan Kemiskinan.Jakarta: PT Rineka Cipta.

Uwe Neis. (1993). Memanfaatkan Air Limbah. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Weni Lestari. (2014). Tingkat Partisipasi Pelaku Pariwisata Dalam Pengelolaan Sampah

Di Objek Pariwisata Pantai Parangtritis Desa Parangtritis Kecamatan Kretek

Kabupaten Bantul. Skripsi: FIS UNY

(http://new.pamsimas.org) diakses pada tanggal 6 Maret 2015 pukul 13.56

Page 146: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

LAMPIRAN

Page 147: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

LAMPIRAN I

INSTRUMEN PENELITIAN

Page 148: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK FASILITATOR

A. Identitas Narasumber

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Tanggal / Waktu Wawancara :

B. Daftar pertanyaan

1. Penerapan Program PAMSIMAS

1) Apa yang melatarbelakangi adanya program PAMSIMAS?

.......................................................................................................................

...................................................................................................................... .

.......................................................................................................................

2) Bagaimana sejarah adanya program PAMSIMAS?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.............................................................................................................. .........

3) Apakah dari pihak fasilitator sudah melaksanakan sosialisasi kepada

penduduk pengguna PAMSIMAS?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

4) Adakah tanggapan setuju dan tidak setuju dari penduduk yang

menggunakan PAMSIMAS?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

Page 149: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

5) Apa saja permasalahan sosial dan lingkungan yang terjadi?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

6) Faktor-faktor apa saja yang melatarbelakanginya?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

7) Bagaimana upaya dari pihak fasilitator untuk mengatasi permasalahan

tersebut?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

8) Adanya tanggapan setuju dan tidak setuju terhadap program PAMSIMAS

ini apakah mempengaruhi :

a. Aktivitas kebutuhan keluarga terhadap air

b. Aktivitas sosial penduduk setempat

c. Kenyamanan menggunakan PAMSIMAS

d. Hubungan kekeluargaan dan hubungan penduduk pengguna

PAMSIMAS

9) Bagaimana koordinasi dan solusi dari pihak fasilitator terkait program

PAMSIMAS?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

10) Adakah harapan dari pihak fasilitator terhadap pengguna PAMSIMAS

dalam hal partisipasi pelaksanaan program PAMSIMAS?

.......................................................................................................................

Page 150: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEMERINTAH DESA

A. Identitas Narasumber

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Tanggal / Waktu Wawancara :

B. Daftar pertanyaan

1) Apakah peran Bapak / Ibu di Satker ini?

2) Bagaimana keterlibatan Bapak / Ibu dalam program PAMSIMAS?

3) Apa saja kendala yang dihadapi dalam program PAMSIMAS?

4) Apakah upaya yang digunakan untuk mengatasi kendala tersebut?

5) Apa saja yang telah direncanakan Satker untuk program PAMSIMAS?

6) Apakah hasil akhir yang diharapkan dengan adanya program PAMSIMAS?

7) Apakah ada upaya untuk meningkatkan PAMSIMAS? Jika ada berupa apa

saja?

Page 151: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENGGUNA PAMSIMAS

A. Identitas Narasumber

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Jarak Rumah Dengan Tandon :

Tanggal / Waktu Wawancara :

B. Daftar pertanyaan

1. Penerapan Program PAMSIMAS

1) Bagaimana pendapat Bapak / Ibu mengenai adanya program PAMSIMAS

tersebut?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

2) Apakah Bapak / Ibu setuju atau tidak setuju dengan adanya program

PAMSIMAS?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

3) Apakah Bapak / Ibu pernah mendapatkan sosialisasi terkait program

PAMSIMAS?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

Page 152: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

4) Bagaimana penerapan program PAMSIMAS menurut Bapak / Ibu?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

5) Apakah dengan adanya penerapan program PAMSIMAS sangat

membantu dalam pemenuhan kebutuhan air Bapak / Ibu?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

6) Bagaimana kondisi air yang Bapak / Ibu gunakan sebelum adanya

program PAMSIMAS?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

7) Apakah Bapak / Ibu pernah mengikuti kegiatan yang terkait pro dan

kontra program PAMSIMAS?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

........................

2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

1) Apakah ada faktor yang mendukung dalam program PAMSIMAS

tersebut? Jika ada berupa apa saja?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

2) Apakah ada faktor yang menghambat dalam program PAMSIMAS

tersebut? Jika ada berupa apa saja?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

Page 153: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

3) Bagaimana langkah yang sudah ditempuh untuk menyelesaikan beberapa

permasalahan yang muncul?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

4) Bagaimana koordinasi dan solusi dari pemerintah setempat terkait

pemilihan tempat tendon dan sumur?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

3. Tanggapan / persepsi

1) Bagaimana tanggapan Bapak / Ibu terkait program PAMSIMAS ini? Jika

setuju mengapa? Jika tidak setuju mengapa?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

2) Adanya tanggapan setuju dan tidak setuju terhadap program PAMSIMAS

ini apakah mempengaruhi :

a. Aktivitas kebutuhan keluarga terhadap air

b. Aktivitas sosial penduduk setempat

c. Kenyamanan menggunakan PAMSIMAS

d. Hubungan kekeluargaan dan hubungan penduduk pengguna

PAMSIMAS

Page 154: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

4. Partisipasi

1) Apakah Bapak/Ibu mengikuti semua kegiatan yang berhubungan dengan

program PAMSIMAS? Jika mengikuti mengapa? Jika tidak mengikuti

mengapa?

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

.......................................................................................................................

2) Apa saja kegiatan yang Bapak/Ibu ikuti di PAMSIMAS?

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.................................................................................................................... .

3) Apakah Bapak/Ibu memberikan sumbangan pada kegiatan di

PAMSIMAS? Jika iya mengapa? Jika tidak mengapa?

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

4) Berupa apa sumbangan yang Bapak/Ibu berikan dalam PAMSIMAS?

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

5. Upaya meningkatkan

1) Adakah rekomendasi atau saran kepada pemerintah setempat terhadap

program PAMSIMAS di desa Bapak / Ibu untuk kedepannya?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 155: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

2) Apa saja harapan Bapak / Ibu dengan adanya program PAMSIMAS ini?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

3) Apa saja upaya untuk meningkatkan PAMSIMAS baik dari pengguna

maupun pemerintah setempat?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

4) Berupa apa upaya untuk meningkatkan PAMSIMAS dari pemerintah

setempat?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Page 156: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

LAMPIRAN II

DOKUMENTASI KEGIATAN

Page 157: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

DOKUMENTASI PENELITIAN TAHUN 2015

Gambar 3. Peneliti Bersama Bapak

Soekirno Ketua BPSPAMS Desa

Cucukan

Gambar 4. Peneliti Bersama Bapak

Sunaryo Ketua BPSPAMS Desa

Sanggrahan

Gambar 5. Peneliti Bersama Bapak

Suwali Ketua BPSPAMS Desa

Sengon, Perangkat Desa dan Satlak di

Desa Sengon

Gambar 6. Peneliti Bersama Ibu Peti

Suyati Pengguna PAMSIMAS Desa

Sengon

Gambar 7. Peneliti Bersama Bapak

Slamet Kepala Desa Kotesan

Gambar 8. Peneliti Bersama Bapak

Handaka Kepala Desa Pereng

Page 158: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

Gambar 9. Peneliti Bersama Bapak Topo

Suwarno Kepala Desa Sanggrahan

Gambar 10. Peneliti Bersama Bapak

Marjuki Ketua BPSPAMS Desa

Kotesan

Gambar 11. Peneliti Bersama Bapak

Tukul Nuriyanto Ketua BPSPAMS Desa

Pereng

Gambar 12. Tandon air Desa Kotesan

Gambar 13. Tandon air Desa Sanggrahan

Gambar 14. Tandon air Desa Sengon

Page 159: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim

LAMPIRAN III

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 160: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim
Page 161: TANGGAPAN DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM …eprints.uny.ac.id/30518/2/UPLOAD Skripsi Full 11405244025.pdf · SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial ... Perangkat Desa, Tim