tanaman obat tradisional ketapang

Upload: anitaverawatipertiwi

Post on 12-Jul-2015

608 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Tugas Kimia Obat Tradisional Tanaman Ketapang (Terminalia catappa Linn)

Disusun oleh : NAMA NIM : ANITA VERAWATI PERTIWI : J2C008007

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2011

Tugas Kimia Obat Tradisional Tanaman Ketapang (Terminalia catappa Linn) A. Deskripsi dan Identifikasi Batasan simplisia/ekstrak sediaan Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Sinonim tanaman asal Terminalia moluccana Lamk., Terminalia procera Roxb., Terminalia latifolia Blanco, Phytolacca javanica Osbeck Nama daerah tanaman Bat Nias Teupah Tim Bug : hatapang : katafa : lahapang : ketapas : atapang

Mink : kataping

Sulut : talisei, tarisei, salris Maluku utara : tiliso, tiliho, ngusu Mal Rote :sarisa, sirisa, sirisal, sarisalo :lisa : kalis, kris

Papua Barat

Inggris : Bengal almond, Indian almond, Malabar almond, Singapore almond, Tropical almond, Sea almond, Beach almond, Talisay tree, Umbrella tree Pilipina : Talisay Cina : lan ren

Tampilan/pemerian Pohon besar, tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5 m. Bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-

tingkat. Pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Pohon-pohon yang tua dan besar acap kali berbanir (akar papan), tingginya bisa hingga 3 m. Daun-daun tersebar, sebagian besarnya berjejalan di ujung ranting, bertangkai pendek atau hampir duduk. Helaian daun bundar telur terbalik, 825(38) x 514(19) cm, dengan ujung lebar dengan runcingan dan pangkal yang menyempit perlahan, helaian di pangkal bentuk jantung, pangkal dengan kelenjar di kiri-kanan ibu tulang daun di sisi bawah. Helaian serupa kulit, licin di atas, berambut halus di sisi bawah; kemerahan jika akan rontok. Bunga-bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting, panjang 825 cm, hijau kuning. Bunga tak bermahkota, dengan kelopak bertaju-5, bentuk piring atau lonceng, 48 mm, putih atau krem. Benang sari dalam 2 lingkaran, tersusun lima-lima. Buah batu bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit, 2,57 x 45,5 cm, hijau-kuning-merah, atau ungu kemerahan jika masak. Sifat organoleptik Bijinya enak dimakan, mengandung minyak yang tidak berbau mirip minyak almond. Minyak biji ketapang berwarna kuning pucat atau lebih pucat daripada minyak zaitun. Minyak tersebut berasa sedikit pahit, kemungkinan terdapat alkaloid yang ikut tersari. Karakteristik mikroskopik dan makroskopik Tanaman ketapang mempunyai sifat makroskopik, pohonnya kerap ditanam sebagai pohon peneduh di taman ataupun pinggir jalan. Pohon ketapang mempunyai bentuk cabang dan tajuk yang khas. Pohon besar, tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5 m. Bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Pohon-pohon yang tua dan besar acap kali berbanir (akar papan), tingginya bisa hingga 3 m. Daun-daun tersebar, sebagian besarnya berjejalan di ujung ranting,

bertangkai pendek atau hampir duduk. Helaian daun bundar telur terbalik, 825(38) x 514(19) cm, dengan ujung lebar dengan runcingan dan pangkal yang menyempit perlahan, helaian di pangkal bentuk jantung, pangkal dengan kelenjar di kiri-kanan ibu tulang daun di sisi bawah. Helaian serupa kulit, licin di atas, berambut halus di sisi bawah; kemerahan jika akan rontok. Bunga-bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting, panjang 825 cm, hijau kuning. Bunga tak bermahkota, dengan kelopak bertaju-5, bentuk piring atau lonceng, 48 mm, putih atau krem. Benang sari dalam 2 lingkaran, tersusun lima-lima. Buah batu bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit, 2,57 x 45,5 cm, hijau-kuning-merah, atau ungu kemerahan jika masak. Test umum identifikasi Untuk identifikasi Alkaloid Sebanyak 5 gram serbuk simplisia seledri dilembabkan 5 mL ammonia 25%, lalu digerus dalam krus porselen. Setelah itu, hasil gerusan dituangi 20 mL kloroform digerus kuat-kuat dan disaring. Untuk pemerikasaan alkaloid, 10 mL larutan organic diekstraksi 2 kali dengan larutan asam klorida (1:10). Sebanyak 5 mL larutan masingmasing dituangkan ke dalam 2 tabung reaksi. Keberadaan alkaloid diuji dengan pereaksi Dragendorff maupun pereaksi Mayer. Untuk identifikasi Saponin Sebanyak 5 gram serbuk didihkan didalam 100 mL air selama 5 menit, kemudian saring dalam keadaan panas. Selanjutnya 10 mL larutan tersebut dikocok kuat-kuat secara vertikal selama 10 detik. Amati apa yang terjadi. Setelah kurang lebih 10 menit, tetesi hasilnya dengan asam klorida 2 N. Untuk identifikasi Flavonoid Sebanyak 5 mL filtrat dari larutan uji saponin ditambah serbuk magnesium, 1 mL asam klorida pekat dan 2 mL amilalkohol, dikocok kuat dan dibiarkan memisah. Untuk identifikasi Tanin Sebanyak 10 gram serbuk dididihkan dalam 10 mL air selama 15 menit, kemudian didinginkan dan disaring. Filtrat yang diperoleh dibagi 3. Ke dalam larutan pertama dibubuhkan larutan besi (III) klorida 1%. Filtrat kedua diberi larutan gelatin. Setelah itu, dibubuhi pereaksi Steasny untuk membuktikan keberadaan tannin katekat.

Endapan disaring, lalu filtratnya dibubuhi natrium asetat hingga jenuh, kemudian ditetesi larutan besi (III) klorida 1% untuk menunjukkan keberadaan tanin galat.

Untuk identifikasi Steroid/Triterpenoid Sebanyak 5 gram serbuk dimaserasi dengan 20 mL eter selama 2 jam, kemudian disaring. Selanjutnya 5 mL filtrat yang diperoleh diuapkan dalam cawan penguap sampai kering. Kedalam residu dibubuhkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat. Bobot jenis Bobot jenis (25oC) minyak biji ketapang, 0,898 gram/mL. Indeks biasnya (20oC) mirip dengan minyak wijen yaitu sebesar 1,4648. Bilangan asamnya (4,7 mgKOH/gram) lebih rendah dibandingkan minyak zaitun (6,6 mgKOH/gram), sehingga kualitasnya lebih baik daripada minyak zaitun. Bilangan penyabunan (68,83 mgKOH/gram) lebih rendah daripada minyak lainnya, yang berarti kandungan asam lemak totalnya rendah. Bilangan iodium sebesar 75,21, sesuai dengan bilangan iodium minyak zaitun (7594). Senyawa aktif/identifikasi Daun ketapang mengandung alkaloid, flavonoid seperti quercetin dan kemferol, steroid/ triterpenoid, terpenoid, saponin, asam tanat Pola kromatografi, ukuran partikel, bahan tambahan Identifikasi ekstrak kloroform : Kromatografi lapis tipis terhadap ekstrak kloroform dilakukan dengan fase gerak berupa campuran n-heksana p.a., etil asetat p.a. dan kloroform p.a. dengan berbagai perbandingan dan fase diam berupa plat silika gel 60 GF254. Komposisi pelarut yang menghasilkan pemisahan KLT terbaik kemudian digunakan sebagai fase gerak dalam tannin katekat, tanin galat, asam palmitat, asam linolenat, dan asam stearat, fitol, 1-nonadekena, asam ursolat, asam asiatat, kuinolin,

kromatografi kolom ekstrak kloroform. Fase diam dalam kromatografi kolom tersebut adalah silika gel 60 G.

Pada Gambar di atas, terlihat bentuk dari noda-noda hasil KLT ada yang tidak bulat sempurna tetapi agak lonjong, sehingga kemungkinan masih ada senyawa yang mempunyai Rf berdekatan. Jumlah senyawasenyawa hasil KLT dari ekstrak kloroform daun ketapang ditampilkan dalam tabel di bawah ini :

Ekstrak kloroform daun ketapang dan fraksi-fraksi hasil kromatografi kolom diuji aktivitasnya dengan metode BSLT. Pembuatan larutan dibantu dengan penambahan tween 80 p.a. sebanyak 15 L dan penggojogan selama + 1 menit. Fraksi yang memiliki harga LC50 paling kecil dipilih sebagai fraksi paling aktif. Fraksi tersebut kemudian dianalisis dengan GCMS-QP2010S Shimadzu yang memiliki kolom berjenis Rtx-5MS dengan panjang 30 m dan diameter internal 0,22

mm. Gas pembawa yang digunakan dalam alat tersebut adalah helium. Kondisi alat GC-MS yang digunakan adalah temperatur injektor 3200 C, tekanan 13,7 kPa, aliran total 40 mL/menit, aliran kolom 0,50 mL/menit, kecepatan linier 25,90 cm/detik, purge flow 3 mL/menit, split ratio 73,0, temperatur kolom terprogram dari 700 C (dipertahankan selama 5 menit) hingga 3000 C (dipertahankan selama 52 menit) dengan laju kenaikan temperatur sebesar 100 C /menit, temperatur sumber ion 2500 C dan interface temperature 3200 C.

Identifikasi Minyak Biji Ketapang : Asam lemak dalam minyak biji ketapang (Terminalia catappa L.) yang telah diesterkan dengan BF3-metanol dianalisis dengan KG-SM atau GC-MS QP2010S Shimadzu di Fakultas MIPA UGM Yogyakarta. Gas pembawa yang digunakan adalah gas helium dan fase geraknya berupa fenilmetilsiloksan. Kandungan metil ester asam lemak dari minyak biji ketapang dibandingkan dengan kandungan asam lemak dari minyak zaitun, minyak wijen dan minyak kelapa sawit. Analisis dilakukan terhadap metal palmitat, metil stearat, metil oleat dan metil linoleat yang merupakan kandungan metil ester terbesar dari minyak biji ketapang.

Analisis kandungan kimia secara kualitatif dengan KLT menunjukkan adanya senyawa lipid pada Rf 0,675. Bercak tersebut meredam pada UV 254 dan berpendar keputihan pada UV 366. Bercak tersebut akan berwarna coklat setelah disemprot dengan serium sulfat.

Hasil analisis KG-SM pada minyak biji ketapang menunjukkan adanya 4 puncak terbesar yaitu metil palmitat (35,63%), metal linoleat (24,49%), metil (33,49%) dan metil stearat (4,66%).

B. Kemurnian Kadar Abu Total Abu total didefinisikan sebagai residu yang dihasilkan pada proses pemakaran bahan organik pada suhu 5500C, berupa senyawa anorganik dalam bentuk oksida, garam dan juga mineral. Abu total yang terkandung di dalam produk pangan sangat dibatasi jumlahnya, kandungan abu total bersifat kritis. Kadar abu total simplisia ketapang adalah 7,95 (%b/b) Kadar abu tidak larut asam Logam berat Kelarutan Senyawa saponin larut terhadap pelarut etanol. Kadar sari larut air/etanol Kadar sari larut dalam air pada simplisia ketapang yaitu 12,05 %b/b bisa dihitung dengan rumus :

Kadar sari larut dalam etanol pada simplisia ketapang adalah 18,50 % b/b bisa dihitung dengan rumus :

Cemaran pestisida, radioaktif Kadar air Kadar air daun ketapang yaitu 60 % b/b sedangkan kadar air ekstrak yaitu 16,67 % b/b.

Susut pengeringan Bahan Organik asing Senyawa sintesis Residu pelarut organik

Aflafoksin Cemaran mikroba Cemaran mikroba yang dipersyaratkan adalah Angka Lempeng Total (ALT) tidak lebih dari 10 kol/g, Angka Kapang/Khamir (AKK) tidak lebih dari 10 kol/g. C. Analisis Kandungan Kimia

Kadar senyawa aktif Kadar senyawa aktif dalam ekstrak kloroformyang memiliki potensi sebagai antikanker antara lain asam palmitat (6,52%). Asam palmitat telah diketahui berpotensi sebagai antikanker leukemia.

Kadar senyawa identifikasi metil palmitat (35,63%), metil oleat (33,49%), metil linoleat (24,49%), dan metil stearat (4,66%), asam palmitat (29-39%) dan asam stearat (4-10%) di dalam bijinya. Biji ketapang mengandung fosfor dengan jumlah yang cukup signifikan (2200 g/g berat kering), karbohidrat (78,14% berat kering) dan lemak mentah (16,35% berat kering). Selain itu, biji ketapang juga mengandung magnesium, kalsium, besi, seng, natrium dan mangan. Vitamin A dan C juga terkandung dalam biji ketapang sehingga dapat dijadikan sebagai pelengkap nutrisi harian.. Biji T. catappa L. mengandung minyak sebesar 40,15 %. Ekstrak kloroform daun ketapang mengandung senyawa fitol (0,76%) dan 1-Nonadekena (6,77%). Kadar minyak atsiri Salah satu kandungan dalam tanaman ketapang adalah minyak atsiri.Senyawa hidrokarbon minyak atsiri daun ketapang berwarna kuning berbentuk seperti pasta pada suhu kamar dengan bau khas ketapang dengan rendemen 0,01%. Senyawa hidrokarbon minyak atsiri daun ketapang mempunyai indeks bias 1,4695 pada 20 0C. Dalam minyak atsiri teridentifikasi senyawa oktadekana, n-heneikosana, n-dokosana, dan tetrakosana.

Kadar golongan senyawa tertentu Kandungan minyak dari T.cattapa 53,493 %