survei konsumsi bahan pokok 2015 (vkbp-15) pedoman...

136
Buku 2 Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman Pencacahan

Upload: hoangkhanh

Post on 15-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

Buku 2

Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015

(VKBP-15)

Pedoman Pencacahan

Page 2: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

i

KATA PENGANTAR

Buku pedoman ini merupakan acuan bagi Petugas Pencacah Lapangan (PCL) dalam

melaksanakan pendataan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015. Isi buku ini terutama

berkaitan dengan metodologi dan organisasi lapangan.

Badan Pusat Statistik telah melakukan kajian konsumsi 11 bahan pokok tahun 2014 dengan

berbagai pendekatan yang didasarkan pada berbagai macam sumber data yaitu Susenas, Survei

Industri, dan Survei Konsumsi Bahan Pokok. Dengan berdasarkan berbagai sumber data tersebut,

diperkirakan konsumsi 11 bahan pokok pada tingkat nasional tahun 2014.

Berdasarkan hasil survei konsumsi 11 bahan pokok tahun 2014 masih dipandang perlu

dilakukan kajian lebih lanjut mengingat kajian tersebut tingkat estimasinya baru pada tingkat

nasional. Untuk itu, pada tahun 2015 dilakukanlah Survei Konsumsi Bahan Pokok yang akan

menampilkan angka konsumsi bahan pokok secara nasional dan tingkat provinsi.

Setiap petugas diminta untuk mempelajari secara seksama setiap buku pedoman Survei

Konsumsi Bahan Pokok Tahun 2015 yang telah dibuat, khususnya buku ini

Jakarta, Maret 2014

Penyusun

Page 3: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ……………………………………………………………..

Tujuan ……………………………………………………………………..

Ruang Lingkup …………………………………………………………...

Jenis Dokumen dan Kegunaannya ……………………………...................

1

1.2. 2

1.3. 3

1.4. 3

1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................... 5

BAB II ORGANISASI LAPANGAN

2.1. Struktur Organisasi ......................................................................................

Arus Dokumen dan Perlengkapan ................................................................

Tugas Pencacahdan Pengawas ....................................................................

7

2.2. 8

2.3. 9

BAB III METODOLOGI PENGUMPULAN DATA

3.1. Cakupan ........................................................................................................

Kerangka Sampel ….………………………………...................................

11

3.2. 11

3.3.

3.4.

3.5

3.6.

Desain Sampling ..........................................................................................

Stratifikasi Blok Sensus................................................................................

Jumlah Sampel..............................................................................................

Metode Pengumpulan Data ..........................................................................

12

12

15

16

3.7. Daftar Sampel ............................................................................................... 16

3.8 Skema Pembentukan Sampel ....................................................................... 20

BAB IV DAFTAR VKBP14-L

4.1. Tata Tertib Pengisian Daftar ......................................................…………..

Tata Cara Pengisian Daftar VKBP14-L ......................................................

Daftar VKBP14-SHPM .......…......………………………………………...

Daftar VKBP14-SIND .................................................................................

Daftar VKBP14-SRS ....................................................................................

Daftar VKBP14-SLP ....................................................................................

.......................................................................................................................

21

4.2. 21

BAB V

BAB VI

BAB VII

41

51

67

BAB VIII

LAMPIRAN

73

83

Page 4: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ketahanan pangan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana terpenuhinya

kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk Indonesia.Hal itu tercermin dari ketersediaan pangan

yang cukup, baik jumlah maupun mutunya dan terjangkau oleh daya beli masyarakat.Ketahanan

pangan juga sering dikaitkan dengan ketersediaan bahan pokok yang merupakan kebutuhan

pokok masyarakat Indonesia. Oleh karena itu ketersediaannya sangat diperhatikan pemerintah

karena akan menentukan tingkat ketahanan pangan secara umum. Karena dampak sosial dan

politik yang tinggi dari komoditas bahan pokok tersebut, pemerintah harus mengambil langkah

kebijakan untuk selalu menjaga kestabilan harga.Langkah yang perlu diambil diantaranya tingkat

produksi harus dijaga keseimbangannya dengan tingkat konsumsi nasional dan terkendalinya

impor bahan pokok.

Bahan pokok khususnya beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam,

bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam

merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

pokok tersebut sangat berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Selain itu, ketersediaan bahan

pokok tersebut juga sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi makro, seperti: inflasi, jumlah

penduduk miskin, penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya akan

berakumulasi menjadi gangguan stabilitas nasional.

Selain dikonsumsi langsung oleh manusia, bahan pokok juga dikonsumsi dalam

bentuk hasil olahan, berupa tepung beras, bihun, makanan kering (crackers) dan lain-lain. Bahan

pokok tersebut juga digunakan sebagai bahan baku industri nonmakanan (tidak dikonsumsi

manusia), seperti untuk industri pakan ternak, industri kosmetik, dan industri bahan kimia.

Ketergantungan yang tinggi masyarakat Indonesia terhadap bahan pokok

mendorong pemerintah untuk mengetahui secara riil tentang total konsumsi bahan pokok

tersebut dalam rangka penyediaan nasional. Konsumsi merupakan faktor yang sangat penting

dalam menghitung kebutuhan bahan pokok. Kesalahan dalam penghitungan konsumsi akan

BAB

1

Page 5: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

2

berdampak pada ketidak tepatan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Selama ini

informasi konsumsi bahan pokok per kapita bersumber dari hasil Survei Sosial Ekonomi

Nasional (Susenas). Namun, konsumsi bahan pokok dalam Susenas hanya konsumsi di dalam

rumah tangga (yang disiapkan dalam rumah). Meskipun informasi tentang makanan jadi yang

mengandung bahan pokok juga telah dikumpulkan, tetapi perkiraan tentang konsumsi bahan

pokok dari makanan jadi tidak dapat dilakukan.

Pada tahun 2011 Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian

bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan kajian khusus mengenai

konsumsi berasdengan berbagai pendekatan yang didasarkan pada berbagai sumber data yaitu

Susenas, Survei Industri, Survei Konsumsi dan Cadangan Beras Nasional, dan Tabel Input-

Output. Kemudian pada tahun 2012 BPS melakukan Survei Konsumsi Beras Nasional (VKB12)

untuk melengkapi data yang masih belum tersedia untuk penghitungan konsumsi beras pada

tahun 2011. Berdasarkan hasil kajian tersebut dan berbagai perkembangan beberapa tahun

terakhir yang ditandai gejolak beberapa harga bahan pokok seperti cabe merah dan daging sapi,

maka dipandang masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut dengan ruang lingkup yang lebih luas

dan tidak hanya beras. Hal ini dikarenakan tingkat ketahanan pangan tidak hanya ditentukan oleh

beras, tetapi juga komoditas-komoditas lain, seperti cabe, bawang merah, bawang putih, dan

daging sapi. Sehingga pada tahun 2014 dilakukan Survei Konsumsi 11 Bahan Pokok (VKBP14)

untuk memperkirakan jumlah konsumsi beberapa komoditas bahan pokok pada tingkat nasional

untuk usaha-usaha yang diperkirakan menggunakan bahan pokok tersebut sebagai bahan baku.

Namun, VKBP14 selain hanya mengestimasi pada tingkat nasional juga memiliki tingkat error

yang relatif besar untuk beberapa komoditi seperti jagung dan minyak goreng. Untuk itu, pada

tahun 2015 akan dilakukan Survei Konsumsi Bahan Pokok (VKBP15) dengan jumlah sampel

yang lebih besar dan akan dilakukan estimasi pada tingkat provinsi.

1.2. Tujuan

Tujuan dari Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015 ini adalah untuk mendapatkan

angka estimasi konsumsi beras, jagung, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, bawang merah,

bawang putih, cabe, kacang kedelai, minyak goreng, gula pasir dan garam pada tingkat nasional

dan provinsi.

Page 6: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

3

1.3. Ruang Lingkup

Kegiatan pengumpulan data konsumsi bahan pokok yang akan dilakukan adalah kajian

total volume konsumsi setiap komoditas bahan pokok pada level nasional dan provinsi.

Penghitungan dilakukan dengan cara menggabungkan dari beberapa sumber, yaitu konsumsi

bahan pokok di dalam rumahtangga yang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional

(Susenas), konsumsi bahan pokok pada industri baik besar, menengah, kecil maupun mikro, jasa

akomodasi dan penyediaan makan/minum dengan pendekatan hotel, restoran dan rumah makan,

serta konsumsi bahan pokok pada jasa kesehatan, dan jasa pemerintahan lainnya.Kegiatan

VKBP15 dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan sampel 206 kabupaten/kota, 1.200 Blok

Sensus, dan 30.000 usaha.

1.4. Jenis Dokumen dan Kegunaannya

Dokumen Kegunaan

1. VKBP15-DSBS Daftar blok sensus terpilih

2. VKBP15-DSPH Daftar nama dan alamat usaha hotel berbintang pada kabupaten/kota

terpilih.

3. VKBP15-KSPH Daftar nama dan alamat usaha hotel berbintang lengkap pada

kabupaten/kota terpilih.

4. VKBP15-DSPR Daftar nama dan alamat usaha restoran/rumah makan skala menengah

besar pada kabupaten/kota terpilih

5. VKBP15-KSPR Daftar nama dan alamat usaha restoran/rumah makan skala menengah

besarlengkap pada kabupaten/kota terpilih.

6. VKBP15-DSRS Daftar nama dan alamat rumah sakit pada kabupaten/kota terpilih

7. VKBP15-KSRS Daftar nama dan alamat rumah sakit lengkap pada kabupaten/kota

terpilih

8. VKBP15-DSPC Daftar nama dan alamat usaha catering pada kabupaten/kota terpilih

9. VKBP15-KSPC Daftar nama dan alamat usaha catering lengkap pada kabupaten/kota

terpilih

10. VKBP15-DSLP Daftar nama dan alamat lembaga pemasyarakatan pada kabupaten/kota

terpilih

Page 7: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

4

11. VKBP15-DSIBS Daftar nama dan alamat IBS terpilih pada kabupaten/kota terpilih

12. VKBP15-KSIBS Daftar nama dan alamat IBS lengkap pada kabupaten/kota terpilih.

13. VKBP15-DS Daftar nama dan alamat rumah tangga/usaha terpilih sampel

14. VKBP15-L Daftar untuk pendaftaran bangunan dan rumah tangga

15. VKBP15-SHPM Daftar untuk pencacahan sampel usaha hotel berbintang, usaha catering,

dan usaha penyedia makan minum

16. VKBP15-SIND Daftar untuk pencacahan sampel usaha industri mikro kecil

17. VKBP15-SRS Daftar untuk pencacahan sampel usaha rumah sakit

18. VKBP15-SLP Daftar untuk pencacahan sampel lembaga pemasyarakatan

19. Peta WB Peta Wilayah Blok Sensus hasil SE2006/ST2003/SP2000

Nomor Buku Judul Buku

1. Buku 1 Pedoman Kepala BPS Provinsi/Kabupaten/Kota

2. Buku 2 Pedoman Pencacahan

3. Buku 3 Pedoman Pengawasan dan Pemeriksaan

4. Buku 4 Pengolahan Survei Bahan Pokok 2015

Page 8: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

5

1.5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Waktu

1. Persiapan

a. Penyusunan metodologi Januari

b. Penyusunan kuesioner dan buku pedoman Januari–Februari

c. Pencetakan dokumen Februari–Maret

d. Pengiriman dokumen ke daerah Maret

2. Pelatihan Petugas

a. Workshop intama 12 & 16 Februari

b. Pelatihan instruktur nasional 17 – 20 Maret

c. Pelatihan petugas lapangan

d. Listing blok sensus/ Up dating Direktori

e. Pengolahan hasil listing

23 Maret – 9 April

6 – 30 April

13 April – 8Mei

f. Pengiriman data hasil listing ke BPS Pusat

g. Pemilihan sampel usaha/rumahtangga

h. Pengiriman daftar sampel ke BPS Provinsi

i. Pencacahan usaha/rumahtangga

j. Pengolahan hasil pencacahan

k. Pengiriman data hasil pencacahan

27 April – 15 Mei

18 – 22 Mei

25–29 Mei

1 Juni–3 Juli

8 Juni–10 Juli

15 Juni –31 Juli

3. Penyusunan Laporan

a. Tabulasi

b. Analisis

c. Publikasi

3 – 31 Agustus

September

Oktober

Page 9: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

6

Page 10: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

7

ORGANISASI LAPANGAN

2.1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dikelompokkan menjadi Tim Pengarah, Tim Pelaksana Pusat,

Operasional Provinsi dan Operasional Kabupaten / Kota yang bagan alurnya dapat dilihat pada

bagan berikut:

Organisasi Pelaksanaan Lapangan

BAB

2

DEPUTI BIDANG

STAT. DIST. &

JASA

KABPS

SURVEI

DIR. STAT. KTIP

INNAS BPS

PUSAT & PROV.

PENNGAWAS

PENGARAH

TINGKAT PUSAT

TEKNIS

KA.SUBDIT.

STAT.PARIWISATA

METODOLOGI

DIR. STAT.

PMSS

KA.BPS

PROVINSI

TEKNIS KA.BID

STAT. DIST.PROV

PENGOLAHAN

DOK S

KABID IPDS

DEPUTI BIDANG

METOD. & INFO.

PENANGGUNG

JAWAB

SURVEI

KASI DIST

BPSKAB / KOTA

PENGARAH

TINGKAT

DAERAH

PENANGGUNG

JAWAB

PENGOLAHAN

DIR. SIS

PENGOLAHAN

LISTING

KASI IPDS

BPSKAB / KOTA

PENCACAH

Page 11: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

8

2.2. Arus Dokumen dan Perlengkapan Petugas

BPS RI

1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-DSLP

11. VKBP15-DSBS 12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-L 14. VKBP15-DS 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Buku Pedoman 20. Perlengkapan Petugas

BPS

PROVINSI

1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-DSLP

11. VKBP15-DSBS 12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-L 14. VKBP15-DS 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Buku Pedoman 20. Perlengkapan Petugas

1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-DSPR 4. VKBP15-DSPRS 5. VKBP15-DSPC 6. VKBP15-DSLP

7. VKBP15-DSIBS 8. VKBP15-DS 9. VKBP15-SHPM 10. VKBP15-SIND 11. VKBP15-SRS 12. VKBP15-SLP

BPS

KAB/KOTA

1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-DSLP 11. VKBP15-DSIBS

12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-L 14. VKBP15-DS 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Buku Pedoman 20. Perlengkapan Petugas 21. Peta WB

1. VKBP15-DSPH 2. VKBP15-KSPH 3. VKBP15-DSPR 4. VKBP15-KSPR 5. VKBP15-DSRS 6. VKBP15-KSRS 7. VKBP15-DSPC 8. VKBP15-KSPC 9. VKBP15-DSLP

10. VKBP15-DSIBS 11. VKBP15-KSIBS 12. VKBP15-DS 13. VKBP15-SHPM 14. VKBP15-SIND 15. VKBP15-SRS 16. VKBP15-SLP 17. Peta WB

PENGAWAS

1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-DSLP 11. VKBP15-DSIBS

12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-L 14. VKBP15-DS 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Buku Pedoman 20. Perlengkapan Petugas 21. Peta WB

1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-KSLP

11. VKBP15-DSIBS 12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-DS 14. VKBP15-L 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Peta WB

PENCACAH

1. VKBP15-DSBS 2. VKBP15-DSPH 3. VKBP15-KSPH 4. VKBP15-DSPR 5. VKBP15-KSPR 6. VKBP15-DSRS 7. VKBP15-KSRS 8. VKBP15-DSPC 9. VKBP15-KSPC 10. VKBP15-DSLP 11. VKBP15-DSIBS

12. VKBP15-KSIBS 13. VKBP15-L 14. VKBP15-DS 15. VKBP15-SHPM 16. VKBP15-SIND 17. VKBP15-SRS 18. VKBP15-SLP 19. Buku Pedoman 20. Perlengkapan Petugas 21. Peta WB

FILE FILE

FILE FILE

FILE

FILE

Page 12: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

9

2.3. Tugas Pencacah dan Pengawas

Agar pelaksanaan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015 berhasil dengan baik,

pencacah dan pengawas harus memahami tugas-tugasnya sebagai berikut:

a. Pencacah

1. Mengikuti pelatihan petugas lapangan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015.

2. Menerima daftar responden perusahaan/usaha, daftar blok sensus terpilih, dan sketsa

peta blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya.

3. Mengenali wilayah tugas dan bersama-sama dengan pengawas.

4. Melakukan pendaftaran (listing) seluruh bangunan dan usaha pada blok sensus terpilih

yang menjadi tanggung jawabnya.

5. Memastikan bahwa tidak ada bangunan dan usaha yang terlewat pada blok sensus

terpilih yang menjadi tanggung jawabnya.

6. Melakukan wawancara terhadap responden pada usaha/perusahaan/rumahtangga

sampel.

7. Menjalin kerjasama dengan pengawas dan semua responden.

8. Melakukan kunjungan ulang untuk wawancara yang belum selesai.

9. Mengoreksi dan memastikan kewajaran serta kelengkapan isian untuk meyakinkan

bahwa semua pertanyaan telah diajukan ke responden dan semua jawaban responden

telah dicatat dengan benar.

10. Mendiskusikan masalah yang ditemui dalam pelaksanaan lapangan dengan pengawas.

11. Menyerahkan dokumen hasil pencacahan berikut dokumen pendukung lainnya,

termasuk sketsa peta blok sensus kepada pengawas.

b. Pengawas

1. Mengikuti pelatihan petugas lapangan Survei Konsumsi Bahan Pokok tahun 2015

2. Menerima wilayah tugas yang telah ditetapkan oleh BPS Kabupaten/Kota.

3. Menerima daftar perusahaan/usaha dan blok sensus untuk dicacah/dimutakhirkan.

4. Membagi tugas pencacahan (listing dan sampel) kepada setiap pencacah.

5. Bersama pencacah mengenali batas blok sensus dan alamat perusahaan/usaha terpilih

yang menjadi tugasnya.

6. Menerima hasil listing blok sensus.

7. Mendistribusikan dokumen pencacahan sesuai beban masing-masing pencacah.

Page 13: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

10

8. Mengatur kegiatan perjalanan ke lokasi dan bahan-bahan yang dibutuhkan sebelum

kegiatan lapangan dimulai.

9. Mendampingi dan mengevaluasi kinerja pencacah sejak awal pelaksanaan lapangan

sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat dihindari sedini mungkin.

10. Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui pencacah dalam pelaksanaan

lapangan. Khusus menyangkut konsep dan definisi, mengacu pada buku pedoman atau

penegasan-penegasan yang diberikan selama pelatihan.

11. Memantau kualitas data dengan melakukan pengecekan langsung, dan mengkonfirmasi

kuesioner yang telah diisi pencacah ke responden.

12. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan dokumen, memeriksa kewajaran dan

konsistensi isian, serta melakukan koreksi dan memberitahukan kesalahan yang

dilakukan pencacah.

13. Memberitahukan lokasi tugas dari waktu ke waktu kepada BPS Kabupaten/Kota agar

mudah dipantau.

14. Menjaga semangat dan kerja sama yang tinggi sesama petugas.

15. Menyerahkan seluruh dokumen hasil pencacahan termasuk sketsa peta desa dan blok

sensus ke BPS Kabupaten/Kota.

Page 14: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

11

METODOLOGI PENGUMPULAN DATA

3.1. Cakupan

Unit penelitian dalam survei ini adalah perusahaan atau usaha yang dalam kegiatannya

menggunakan atau mengkonsumsi bahan pokok yang dicakup dalam survei yaitu beras, gula

pasir, garam, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, cabe, bawang merah,

bawang putih, jagung dan kedelai. Sedangkan menurut cakupan wilayah, survei konsumsi bahan

pokok dilakukan di 260 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Perusahaan/Usaha dalam survei ini dikelompokkan menjadi dua yaitu perusahaan

menengah besar dan perusahaan/usaha mikro kecil. Perusahaan menengah besar meliputi

perusahaan penyediaan akomodasi (hotel bintang), perusahaan restoran berbadan hukum,

perusahaan catering, rumah sakit, lembaga pemasyarakatandan industri besar sedang (IBS).

Sedangkan perusahaan/usaha kecil meliputi perusahaan/usaha penyediaan makan minum dan

industri mikro kecil (IMK) pengguna bahan pokok. Adapun cakupan KBLI pada survei konsumsi

bahan pokok 2015 secara lengkap tercantum pada lampiran 1.

3.2. Kerangka Sampel

Kerangka sampel yang digunakan terdiri dari 3 macam yaitu:

1. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah master kabupaten yang disertai dengan

informasi jumlah usaha penyediaan akomodasi dan makan minumyang menggunakan

bahan pokok tersebut, jumlah usaha jasa kesehatan, lembaga pemasyarakatan dan

industri.

2. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah:

a. Usaha penyediaan akomodasi adalah direktori hotel bintang yang dilengkapi

informasi kepemilikan restoran yang disertai dengan informasi kategori hotel.

b. Usaha restoran adalah direktori restoran

c. Usaha catering adalah direktori perusahaan catering

d. Usaha jasa kesehatan adalah direktori rumah sakit

BAB

3

Page 15: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

12

e. Lembaga pemasyarakatan adalah direktori lembaga pemasyarakatan.

f. Industri Besar Sedang (IBS) adalah direktori industri besar sedang

g. Usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok adalah master BS

hasil listing SE06 yang berisi muatan jumlah usaha penyediaan makan minum dan

IMK.

3. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga yaitu daftar rumah tangga yang mengusahakan

penyediaan makan minumdan IMK dalam blok sensus terpilih

3.3. Desain Sampling

Desain sampling yang diterapkan dalam Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 dibagi

menjadi 3 tahap sebagai berikut:

1. Tahap pertama, memilih 260 kabupaten sampel. Dilakukan secara PPS dengan size

banyaknya usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, dan industri dalam tiap

kabupaten.

2. Tahap kedua, dikelompokkan menjadi dua:

a. Untuk lembaga pemasyarakatan, usaha penyedia akomodasi, restoran, rumah sakit,

catering dan IBS dilakukan pemilihan sampel secara sistematik pada kabupaten/kota

tertentu.

b. Untuk usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok, tahap kedua

adalah pemilihan blok sensus dengan cara PPS dengan size banyaknya usaha penyediaan

makan minum dan IMK pada tiap blok sensus.

3. Tahap ketiga, memilih rumah tangga usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna

bahan pokok hasil listing pada BS terpilih dengan cara sistematik sampling.

Alokasi sampel usaha rumah tangga penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan

pokok dalam tiap blok dilakukan di BPS RI setelah proses pendaftaran rumah tangga/usaha

selesai dilakukan. Alokasi dilakukan secara terpusat dengan melihat distribusi usaha/perusahaan

menurut komoditas yang dikonsumsi hasil pendaftaran rumah tangga untuk menghasilkan

estimasi konsumsi bahan pokok menurut jenis komoditas tersebut.

3.4. Stratifikasi Blok Sensus

Tujuan dilakukannya stratifikasi blok sensus adalah untuk mengelompokkan blok sensus

menjadi kelompok-kelompok berdasarkan jumlah relatif usaha penyedia makan minum dan

Page 16: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

13

industri mikro kecil pengguna bahan pokok menurut jenis kategorinya. Untuk setiap jenis usaha

pengguna bahan pokok, strata konsentrasi yang bersesuaian dengan jenis kategorinya adalah

sekelompok blok sensus dengan komposisi jenis usaha yang dominan (menonjol). Stratifikasi

blok sensus dilakukan pada level provinsi.

Notasi Dasar

Untuk memudahkan pemahaman terhadap proses stratifikasi blok sensus yang akan

dilakukan, berikut ini disajikan notasi-notasi yang digunakan:

h : menyatakan blok sensus (h = 1, 2, …, k)

i : menyatakan kategori (i = 1, 2)

1 : Usaha penyediaan makan minum,

2 : Usaha industri mikro kecil pengguna bahan pokok

Nhi : banyaknya usaha pengguna bahan pokok dengan kategori i dalam blok sensus h.

Ai : jumlah blok sensus yang paling sedikit memuat satu usaha pengguna bahan pokok

dengan kategori i.

N.i : jumlah usaha pengguna bahan pokok dengan kategori -i.

Proses Stratifikasi

Proses stratifikasi blok sensus dilakukan dengan tahapan seperti berikut:

1) JikaNhi=0 untuk semua i, maka blok sensus tersebut langsung digolongkan sebagai strata

non usaha

2) Hitung rata-rata banyaknya usaha pengguna bahan pokok kategori-ipada blok sensus usaha

dengan rumus:

i

ii

A

NB . .

3) Menghitung indeks konsentrasi pada setiap blok sensus untuk usaha kategorii dengan rumus:

i

hihi

B

NI .

4) Membuat peringkat dari Ihi diantara seluruh Ihi (i = 1, 2) untuk seluruh blok sensus seperti

berikut:

Rhi = 1 untuk nilai Ihi terbesar pertama

Rhi = 2 untuk nilai Ihi terbesar kedua

…. dst.

Rhi = 0 untuk seluruh i dengan Nhi=0.

Page 17: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

14

5) Definisikan R1h = i (peringkat pertama blok sensus h) bersesuaian dengan kategori

penyediaan makan minum untuk Rhi=1 dalam blok sensus h, dan R1h = 0 jika N.h=0

6) Definisikan R2h = i(peringkat kedua blok sensus h) bersesuaian dengan kategori IMK

pengguna bahan pokok untuk Rhi=2 dalam blok sensus h, dan R2h = 0 jika N.h=0

7) Definisikan strata/substrata berdasarkan kombinasi dari R1h dan R2h.

Untuk lebih jelasnya, proses pembentukan blok sensus konsentrasi menurut usaha

penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok sesuai kategori secara skematis

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Skema Pembentukan Blok Sensus Konsentrasi

BS

Jumlah Usaha

(i=1,2)

Indeks

Konsentrasi (Ihi) R1h R2h Strata

1 2 1 2

1

2

h Nh1 Nh2 Ih1 Ih2

K

N.i N.1 ….

Ai A1 ….

Bi B1 ….

Contoh :

R1h= 1 dan R2h= 0, adalah kelompok blok sensus yang hanya mengandung jenis usaha

penyediaan makan minum saja.

R1h= 1 dan R2h= 2, adalah kelompok blok sensus yang peringkat pertama dari pada indeks

konsentrasi terdapat pada jenis usaha penyediaan makan minum, sedangkan peringkat

keduanya terdapat pada jenis usaha IMK pengguna bahan pokok.

Evaluasi

Proses stratifikasi yang telah dilakukan dengan prosedur yang tercantum diatas akan

menghasilkan stratifikasi blok sensus awal yang harus dievaluasi sehingga menghasilkan

kelompok-kelompok blok sensus yang lebih masuk akal. Prosedur evaluasi terhadap hasil

stratifikasi awal adalah sebagai berikut:

Page 18: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

15

1) Untuk simplifikasi notasi dalam evaluasi terhadap hasil awal stratifikasi maka dilakukan

perubahan notasi.

k : blok sensus

j : peringkat pertama indeks konsentrasi usahadengan kategori –j(j=1, 2)

j‟ : peringkat kedua indeks konsentrasi usaha dengan kategori -j‟ (j‟= 0, 1, 2)

Untuk j‟=0 berarti blok sensus tersebut hanya memuat salah satu jenis kategori saja.

j

jjkN )',( : jumlah usaha pengguna bahan pokok dengan kategori j dalam substrata (j,j‟)

j

jN : rata-rata banyaknya usaha pengguna bahan pokok dengan kategori -j dalam

strata j

2) Prosedur Evaluasi

Untuk j‟=0

Bila jj

jjjk NN )',( , maka j=3, artinya blok sensus k digolongkan dalam strata non

konsentrasi usaha.

Untuk j‟0

Bila j

jjkN )',( j

jN dan '

)',(

j

jjkN '

'

j

jN , maka j=j

Bila j

jjkN )',( <j

jN dan '

)',(

j

jjkN '

'

j

jN , maka j =j‟

Bila j

jjkN )',( <j

jN dan '

)',(

j

jjkN <'

'

j

jN , maka j=3

3) Berdasarkan hasil evaluasi, selanjutnya setiap satu blok sensus hanya dikelaskan ke dalam

salah satu kelas, yaitu:

a) Penyediaan makan minum

b) IMK pengguna bahan pokok

c) Blok Sensus Non Konsentrasi Usaha.

3.5. Jumlah Sampel

Alokasi sampel kabupaten menurut provinsi menggunakan cara compromise allocation.

Formula alokasi yang digunakan adalah sebagai berikut:

dengan

= compromise allocation

= equal allocation

= proportional allocation

= power of allocation

Page 19: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

16

Distribusi sampel menurut provinsi dan kabupaten terpilih ditampilkan dalam lampiran

2, dan 3. Sedangkan alokasi usaha menurut jenis komoditas secara nasional, provinsi, maupun

kabupaten dilakukan secara proporsional dengan mempertimbangkan distribusi usaha hasil

listing. Sehingga proses alokasi menunggu hasil listing pada seluruh blok sensus selesai

dilakukan.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari perusahaan/usaha/pengusaha terpilih dilakukan melalui

wawancara tatap muka antara pencacah dengan responden. Untuk perusahaan-perusahaan yang

relatif besar, pengumpulan data bisa dilakukan lebih dari satu kali kunjungan.

Untuk mencacah usaha/perusahaan penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan

pokok, sesuai dengan desainnya maka terlebih dahulu dilakukan listing pada blok sensus terpilih.

Listing dilakukan pada rumah tangga sebagai pendekatan untuk mendapatkan usaha/perusahaan

penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan pokok dengan menggunakan Daftar

VKBP15-L.

3.7. Daftar Sampel

Daftar sampel pada survei konsumsi bahan pokok dibagi menjadi dua yaitu:

a. Daftar Sampel perusahaan (VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR, VKBP15-DSPC,

VKBP15-DSLP, VKBP15-DSRS, VKBP15-DSIBS)

Daftar Sampel perusahaan adalah daftar yang memuat nama sampel perusahaan

menengah besar.Daftar Sampel Perusahaan terdiri dari :

a. VKBP15-DSPH adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan

jasa akomodasi yang memiliki restoran

b. VKBP15-DSPR adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan

restoran menengah besar

c. VKBP15-DSPC adalah daftar sampel perusahaan yang memuat sampel perusahaan

catering

d. VKBP15-DSLP adalah daftar sampel lembaga pemasyarakatan

e. VKBP15-DSRS adalah daftar sampel rumah sakit

f. VKBP15-DSIBS adalah daftar sampel industri besar sedang

Rincian yang terdapat dalam Daftar sampel perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Rincian Provinsi, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama provinsi

2. Rincian kabupaten/Kota, yang tercantum pada rincian ini adalah kode dan nama

Page 20: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

17

kabupaten/kota.

3. Kolom (1): Nomor, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut.

4. Kolom (2) : Kecamatan, berisi kode dan nama kecamatan terpilih

5. Kolom (3) : Kelurahan, berisi kode dan nama desa/kelurahan terpilih

6. Kolom (4) : Nomor urut Perusahaan, yang tercantum pada kolom ini adalah nomor

urut perusahaan/usaha yang terdapat pada kerangka sampel dalam suatu

kabupaten/kota.

7. Kolom (5) : Nama Lengkap Perusahaan/Usaha, yang tercantum pada kolom ini

adalah nama perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel.

8. Kolom (6) : Alamat, yang tercantum pada kolom ini adalah alamat dari

perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel

9. Kolom (7) : Kegiatan utama, yang tercantum pada kolom ini adalah kegiatan utama

perusahaan/usaha yang terpilih sebagai sampel

10. Kolom (8) : KBLI – Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia, merupakan KBLI

dari kegiatan utama (KBLI 2009)

11. Kolom (9) : Hasil Pencacahan, kolom ini berisi kode kondisi hasil pencacahan

perusahaan/usaha, yaitu:

1 : ditemukan dan usahanya tetap

2 : ditemukan dan usahanya berubah masih dalam cakupan KBLI

3 : ditemukan dan usahanya berubah diluar cakupan KBLI

4 : pindah dan tidak dapat ditelusuri

5: tutup

6: tidak ditemukan

7: double/ganda

8: baru

b. Daftar Sampel Blok Sensus (VKBP15-DSBS)

Daftar sampel BS memuat blok sensus yang terpilih sebagai sampel di kabupaten/kota

terpilih. VKBP15-DSBS digunakan sebagai dasar pendaftaran bangunan dan rumah

tangga (listing) pada blok sensus terpilih. Rincian yang terdapat dalam VKBP15-DSBS

antara lain sebagai berikut:

1. Rincian Provinsi, berisi kode dan nama provinsi terpilih

2. Rincian Kabupaten/Kota, berisi kode dan nama kabupaten/kota terpilih

3. Kolom (1) Kecamatan, berisi kode dan nama kecamatan terpilih

Page 21: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

18

4. Kolom (2) Kode desa/kelurahan, berisi kode dan nama desa terpilih dalam setiap

kecamatan dan kabupaten terpilih

5. Kolom (3) Nomor blok sensus terpilih (NBS)

6. Kolom (4) Nomor kode sampel (NKS), terdiri dari 5 digit angka.

Digit 1 merupakan kode strata BS yaitu:

1: strata konsentrasi usaha penyediaan makan minum

2: strata konsentrasi usaha IMK

3: strata non konsentrasi

Digit 2-5 merupakan kategori wilayah desa/kelurahan, yaitu:

0001-4999 NKS daerah perdesaan

5000-9999 NKS daerah perkotaan

7. Kolom (5) Jumlah usaha penyedia makan minum hasil SE 2006, berisi jumlah usaha

penyediaan makan minum hasil Sensus Ekonomi pada blok sensus tersebut

8. Kolom (6) Jumlah usaha IMK hasil SE 2006, berisi jumlah usaha IMK hasil Sensus

Ekonomi pada blok sensus tersebut

9. Kolom (7) Jumlah Usaha Penyedia makan minum Hasil Listing, berisi jumlah usaha

hasil listing Survei Konsumsi Bahan Pokokuntuk usaha penyedia makan minum pada

blok tersebut, dan diisikan oleh pengawas setelah listing dalam setiap BS terpilih

selesai dilaksanakan

10. Kolom (8) Jumlah Usaha IMK Hasil Listing, berisi jumlah usaha hasil listing Survei

Konsumsi Bahan Pokok untuk IMK pada blok tersebut, dan diisikan oleh pengawas

setelah listing dalam setiap BS terpilih selesai dilaksanakan

11. Kolom (9) Keterangan

Page 22: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

19

c. Daftar Sampel Rumah Tangga/Usaha (VKBP15-DS)

Daftar sampel rumah tangga/usaha dibuat di BPS RI setelah penarikan sampel usaha

rumah tangga selesai dilakukan. Daftar Sampel Rumah Tangga (VKBP15-DS) adalah

daftar yang memuat nama sampel rumah tangga terpilih sebagai pendekatan dari

usaha/perusahaan baik untuk usaha penyediaan makan minum dan IMK pengguna bahan

pokok. Rincian yang terdapat dalam Daftar rumah tangga adalah sebagai berikut:

BLOK I. PENGENALAN TEMPAT, Berisi rincian Provinsi, Kabupaten/Kota,

Kecamatan, Desa/Kelurahan, nomor blok sensus dan nomor kode sampel

BLOK II. REKAPITULASI PENCACAHAN, Blok ini berisi rekapitulasi hasil

pencacahan, yaitu jumlah target pencacahan, realisasi pencacahan, usaha yang tidak

berhasil dicacah, menurut alasannya (pindah keluar blok sensus, tidak ditemukan, tidak

dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan, dan tutup/ganti usaha).

BLOK III. KETERANGAN PETUGAS, Blok ini berisi keterangan petugas yaitu nama,

jabatan, tanggal pelaksanaan pencacahan/pengawasan, serta tanda tangan dari petugas

pencacah/pengawas.

BLOK IV. CATATAN

BLOK V. KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH

Berisi keterangan tentang rumah tangga/usaha terpilih, yaitu

Kolom (1) NUS (nomor urut sampel) usaha penyediaan makan minum

Kolom (2) NUS (nomor urut sampel) usaha IMK

Kolom (3)-(6) Nomor urut segmen, bangunan fisik, bangunan sensus dan nomor urut

rumah tangga/usaha

Kolom (7) Nama kepala rumah tangga

Kolom (8) Nama perusahaan/usaha atau nama pengusaha/pemilik usaha/anggota rumah

tangga yang berusaha pada sektor penyediaan makan minum

Kolom (9) Nama perusahaan/usaha atau nama pengusaha/pemilik usaha/anggota rumah

tangga yang berusaha pada usaha IMK

Kolom (10) Alamat Lengkap, yaitu alamat lengkap rumah tangga/

Kolom (11) Keterangan hasil pencacahan, berisi dua kode yaitu kode 1=ya berhasil

dicacahdan kode 0= tidak

Kolom (12), berisi alasan tidak dapat dicacah.

Page 23: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

20

Pemilihan

kabupaten/kota

dalam tiap provinsi

Pemilihan Blok

Sensus dalam

kabupaten/kota terpilih

VKBP15.DSBS

Listing Bangunan

dan Rumah

Tangga

VKBP15.DS

Cacah dengan

kuesioner

VKBP15-SHPM

Terpilih 260 Kabupaten/Kota

Alokasi kabupaten dengan

Compromise Allocation

Dibentuk

berdasarkan

kerangka sampel

tiap kabupaten

PENCACAH

PENCACAH

PENCACAH

BPS RI

Direktori

restoran

menurut

kabupaten

Pemilihan Sampel

secara sistematik

VKBP15.DSPR

Cacah dengan

VKBP15-SHPM

Direktori

rumah

sakit

menurut

kabupaten

Pemilihan Sampel

secara sistematik

VKBP15.DSRS

Cacah

VKBP15-SRS

Pemilihan Sampel

secara sistematik

VKBP15.DSPC

Cacah

VKBP15-SHPM

Direktori hotel

dan penyediaan

akomodasi

menurut

kabupaten

VKBP15.DSPH

Cacah

VKBP15-SHPM

Pemilihan Sampel

secara sistematik

Direktori

catering

menurut

kabupaten

Sensus

VKBP15.DSLP

Cacah

VKBP15-SLP

Direktori

lembaga

pemasyarakatan

menurut

kabupaten

Pengolahan hasil

listing bangunan

dan rumah tangga

BPS

Kab/Kota

Pengiriman hasil

pengolahan ke

BPS RI

Pengiriman

VKBP15.DS

ke BPS Prov

Pengiriman

VKBP15.DS

ke BPS Kab/Kota

Direktori Industri

Besar Sedang

menurut

kabupaten

VKBP15.DSIBS

Cacah

VKBP15-SINDO

Pemilihan Sampel

secara sistematik

Stratifikasi Blok

Sensus

Pemilihan Sampel

Usaha Rumah

Tangga Penyedia

Makan Minum

Alokasi Sampel

Usaha Rumah

Tangga Penyedia

Makan Minum

Pemilihan Sampel

Usaha IMK

Pengguna Bahan

Pokok

Alokasi Sampel

Usaha IMK

Pengguna Bahan

Pokok

BPS RI

Cacah dengan

kuesioner

VKBP15-SINDO

Usaha penyediaan

makan minum

IMK

Pemilihan sampel BS

dengan PPS dengan

size banyaknya

usaha penyediaan

makan minum dan

IMK

Pengiriman hasil

pengolahan ke

BPS Provinsi

BPS

Provinsi

3.8 Skema Pembentukan Sampel

Skema Pembentukan Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP15)

Page 24: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

21

TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-L

4.1. Tata Tertib Pengisian Daftar

a. Semua pengisian daftar ini harus menggunakan pensil hitam.

b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf

kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Angka

harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).

c. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan.

d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:

1. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;

2. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right

justified).

4.2. Tata Cara Pengisian Daftar VKBP15-L

Pendaftaran perusahaan/usaha merupakan salah satu dari kegiatan pendahuluan dari

Survei Konsumsi Bahan Pokok Tahun 2015. Pendaftaran ini dilakukan untuk mendaftar usaha/

perusahaan yang terdapat pada blok sensus. Daftar VKBP15-L adalah daftar yang digunakan

untuk mencatat seluruh bangunan dan rumah tangga yang berada pada blok sensus terpilih

beserta keterangan lainnya. Pendaftaran perusahaan/usaha dilakukan pada bangunan tempat

usaha dimana usaha tersebut berada. Sedangkan pendaftaran rumah tangga dilakukan pada

bangunan rumah tinggal atau bangunan campuran. Dalam melakukan pendaftaran perusahaan/

usaha, petugas akan dibekali dengan peta blok sensus hasil SE2006/ST2003/SP2000 yang

menjadi wilayah tugasnya.

Pendaftaran perusahaan/usaha di setiap blok sensus dilakukan dengan dua pendekatan

yaitu pendekatan bangunan tempat usaha dan pendekatan rumah tangga. Pendekatan bangunan

tempat usaha adalah pendekatan pada bangunan untuk usaha maupun bangunan campuran.

Usaha yang dicakup pada daftar VKBP15-L ini meliputi industri manufaktur tertentu, restoran/

rumah makan, katering, warung makan, kedai makan, kedai minum/ kedai obat tradisional, dan

caféyang terdapat pada blok sensus terpilih. Sedangkan pendekatan rumah tangga adalah untuk

BAB

4

Page 25: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

22

mendapatkan daftar usaha penyedia makan dan minum yang dilakukan oleh anggota rumah

tangga pada tempat tidak tetap seperti penyedia makan dan minum keliling.

Daftar VKBP15-L terdiri dari empat blok, yaitu:

Blok I. Pengenalan Tempat

Blok II.a. Rekapitulasi Jenis Usaha

Blok II.b. Rekapitulasi Usaha Penggunaan Bahan Pokok

Blok III. Keterangan Petugas

Blok IV. Pendaftaran Usaha Rumah Tangga

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

Tuliskan nama dan kode Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Nomor Blok

Sensus dan Nomor Kode Sampel (NKS). Pengisian keterangan dan kode pada blok ini (Rincian

1 s.d 6) disalin dari Daftar Sampel Blok Sensus (VKBP15-DSBS).

BLOK II.a : REKAPITULASI JENIS USAHA

Blok ini diisi setelah pendaftaran bangunan baik untuk usahamaupun rumah tangga dalam blok

sensus terpilih selesai dilakukan. Isian Blok II.a disalin dari halaman terakhir Blok IV yang

terisi. Sebelum mengisi Blok II.a, petugas harus yakin bahwa isian Blok IV telah diperiksa

dengan cermat terutama konsistensi penjumlahan angka dan tanda check (“√”) antara Blok IV

baris A s.d C [kolom (9) dan kolom (14) s.d (22)].

Blok II.a terdiri dari :

1. Penyedia Makan Minum Keliling.

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (9) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

2. Industri Manufaktur dengan TK < 20

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (14) baris C “Jumlah angka atau

tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

3. Industri Manufaktur dengan TK ≥ 20

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (15) baris C “Jumlah angka atau

tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

BLOK II. REKAPITULASI diisi setelah selesai melakukan listing satu Blok

Sensus dan dipastikan tidak ada yang terlewat dan tercacah ganda.

[Isian pada Blok IV telah selesai]

Page 26: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

23

4. Restoran/Rumah Makan

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (17) baris C “Jumlah angka atau

tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

5. Jasa Boga/Catering

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (18) baris C “Jumlah angka atau

tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

6. Warung Makan

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (19) baris C “Jumlah angka atau

tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

7. Kedai Makan

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (20) baris C “Jumlah angka atau

tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

8. Kedai Minum

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (21) baris C “Jumlah angka atau

tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

9. Café / Rumah Minum

Untuk mengisi rincian ini disalin dari Blok IV kolom (22) baris C “Jumlah angka atau

tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

10. Jumlah

Rincian ini merupakan penjumlahan dari rincian 1 s.d 9.

BLOK II.b : REKAPITULASIUSAHA PENGGUNA BAHAN POKOK

Seperti halnya blok II.a, blok ini diisi setelah pendaftaran bangunan dan rumah tangga dalam

blok sensus terpilih selesai dilakukan. Isian Blok II.b disalin dari halaman terakhir Blok IV yang

terisi. Sebelum mengisi Blok II.b, petugas harus yakin bahwa isian Blok IV telah diperiksa

dengan cermat terutama konsistensi penjumlahan tanda check (√) antara baris A, B, dan C pada

Blok IV di masing-masing kolom tertentu [Kolom (23) s.d kolom (34)].

Jumlah Usaha/Perusahaan Penggunaan Bahan Pokok berikut :

[jumlah tanda check (√) pada masing-masing kolom di Blok IV kolom (23) s.d kolom (34)]

1. Beras

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (23) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

2. Jagung

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (24) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.

Page 27: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

24

3. Kacang Kedelai

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (25) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.

4. Daging Sapi

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (26) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)” pada halaman terakhir yang terisi.

5. Daging Ayam

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (27) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.

6. Bawang Merah

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (28) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.

7. Bawang Putih

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (29) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.

8. Cabe

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (30) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”halaman terakhir yang terisi.

9. Tepung Terigu

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (31) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.

10. Minyak Goreng

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (32) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.

11. Gula Pasir

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (33) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.

12. Garam

Untuk mengisi kolom ini disalin dari Blok IV kolom (34) baris C “Jumlah angka atau tanda

“√” kumulatif s.d halaman ini (A+B)”pada halaman terakhir yang terisi.

BLOK III : KETERANGAN PETUGAS

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pendaftaran,

maupun pengawas. Tuliskan nama petugas, tanggal dimulainya pendaftaran/pegawasan atau

pemeriksaan, serta tanda tangan dari petugas pendaftar dan pengawas.

Page 28: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

25

BLOK IV : PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA

Blok ini digunakan untuk mendaftar semua bangunan, baik untuk usaha maupun rumah tangga.

Dalam pengisian Blok IV ini dilakukan baris demi baris, mulai dari baris (1) sampai dengan

baris terakhir. Masing-masing baris terdiri dari beberapa kolom. Lakukan pengisian untuk

masing-masing kolom, dari kolom (1) sampai dengan kolom (35) sesuai dengan kondisi yang

terjadi.

Kolom (1): Nomor Segmen

Tuliskan nomor urut segmen, yang disalin dari sketsa peta blok sensus SE 2006.

Segmen adalah bagian dari Blok Sensus yang mempunyai batas jelas (alam/

buatan) seperti: rel kereta api, jalan/gang/lorong atau sungai/kali.

Blok Sensus (BS) adalah bagian dari satu wilayah desa/kelurahan yang

merupakan daerah kerja dari seorang pencacah.

Kolom (2): Nomor Bangunan Fisik

Tuliskan nomor urut bangunan fisik, dimulai dari nomor urut 1 (satu) sampai

dengan nomor urut terakhir dalam satu blok sensus.

Bangunan Fisik adalah tempat perlindungan baik permanen maupun tidak

permanen pada tempat tetap yang mempunyai atap, lantai, dan dinding.

Penjelasan:

a. Bangunan fisik merupakanbangunan yang dapat digunakan sebagai tempat

tinggal atau bukan tempat tinggal.

b. Bangunan yang bukan digunakan untuk tempat tinggal dan bukan digunakan

untuk tempat kegiatan ekonomi/usaha, namun memiliki luas paling sedikit

10M2, dianggap sebagai bangunan fisik tersendiri.

c. Tempat kegiatan usaha yang mempunyai roda, (seperti gerobak rokok) namun

tidak dipindah-pindahkan, dalam survei ini dikategorikan sebagai bangunan

fisik/sensus.

Kolom (3): Nomor Bangunan Sensus

Tuliskan nomor urut bangunan sensus, dimulai dari nomor urut 1 (satu) pada

bangunan sensus pertama di bangunan fisik pertama dan berlanjut sampai nomor

urut terakhir pada bangunan sensus terakhir di bangunan fisik terakhir dalam satu

blok sensus.

Bangunan Sensus adalah sebagian atau seluruh bangunan fisik yang mempunyai

pintu keluar/masuk tersendiri dalam satu kesatuan fungsi/penggunaan. Termasuk

Page 29: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

26

seluruh/sebagian bangunan fisik yang tidak mempunyai dinding tetapi untuk

usaha.

Kolom (4): Penggunaan Bangunan Sensus (tuliskan kode) :

Tuliskan salah satu kode 1, 2 atau 3 pada kolom (4) sesuai dengan kegunaan dari

bangunan sensus tersebut.

Kode 1 : Tempat Tinggal

Bangunan Sensus Tempat Tinggal/Rumah adalah bangunan sensus

yang digunakan hanya untuk tempat tinggal oleh rumah tangga biasa

maupun khusus.

Kode 2 : Campuran

Bangunan Sensus Campuran adalah bangunan sensus yang sebagian

digunakan untuk tempat tinggal dan sebagian lagi digunakan untuk

keperluan lain. Misalnya: Rumah Kantor (Rukan), Rumah Toko

(Ruko), Industri Rumah Tangga, dan sejenisnya.

Kode 3 : Bukan Tempat Tinggal

Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal adalah bangunan sensus

yang seluruhnya tidak digunakan untuk tempat tinggal. Misalnya:

kantor, toko, pabrik, masjid, gereja, sekolah dan lain sebagainya.

Contoh:

a. Bangunan sensus yang digunakan sebagai tempat tinggal/rumah saja tanpa ada

usaha, maka isian kolom (4) adalah kode 1 yaitu Bangunan Sensus Tempat

Tinggal.

b. Bangunan sensus yang digunakan sebagai tempat usaha, dan pemiliknya tinggal di

bangunan tersebut yang tidak mempunyai pintu keluar-masuk sendiri,misalnya

Bangunan-bangunan bukan tempat tinggal dalam satu kompleks seperti perkantoran,

pabrik dan sekolah, meskipun setiap ruangan mempunyai pintu keluar masuk

tersendiri, dalam listing didaftar sebagai satu bangunan fisik dan satu bangunan

sensus.

Penulisan nama rumahtangga pada bangunan sensus campuran

harus pada baris yang terpisah dengan penggunaan untuk

keperluan lain dari bangunan sensus tersebut.

Page 30: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

27

penjual nasi uduk di rumah, maka isian kolom (4) adalah kode 2 yaitu Bangunan

Sensus Campuran.

c. Bangunan sensus yang tidak digunakan sebagai tempat usaha dan tidak ada rumah

tangga di bangunan tersebut,misalnya gedungsekolah, maka isian pada kolom (4)

adalah kode 3yaitu Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal.

Kolom (5): Nomor Urut Usaha/Rumah Tangga

Tuliskan nomor urut usaha/rumah tangga mulai dari nomor 1 (satu) sampai

dengan nomor urut terakhir yang ada dalam satu blok sensus terpilih.

Nomor urut hanya diberikan kepada:

a. Rumah Tangga

b. Perusahaan/usaha

Kolom (6): Nama Usaha/Kepala Rumah Tangga

Tuliskan nama perusahaan/usaha atau nama kepala rumah tangga atau kegunaan

dari bangunan sensus.

Kepala rumah tangga(KRT) adalah salah seorang dari ART yang bertanggung

jawab atas pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga atau orang yang

dituakan atau dianggap/ditunjuk sebagai KRT.

Apabila ditemukan perusahaan/usaha tidak mempunyai nama, maka tuliskan jenis

usaha yang terdapat di bangunan tersebut diikuti nama pengelolanya.

Contoh pengisian/penulisan di kolom (6):

a. Warteg Pak Dullah (warung tegal milik Pak Sadullah)

b. Toko Sembako Mariam

c. Masjid Nurul Iman

d. Aneka Tambang, PT

Penjelasan:

- KRT yang mempunyai tempat tinggal lebih dari satu, hanya dicatat di salah

satu tempat tinggalnya di mana ia berada paling lama.

- KRT yang mempunyai kegiatan/usaha di tempat lain dan pulang ke rumah

istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3

Pemberian nomor urut harus berurutan mulai dari nomor urut terkecil sampai ke nomor urut terbesar.

Page 31: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

28

bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan), tetap dicatat sebagai kepala rumah

tangga (KRT) di rumah istri dan anak-anaknya.

- Khusus untuk KRT yang berprofesi sebagai penyedia makan minum keliling

namun tinggal ditempat terpisah dengan keluarganya dan pulang ke rumah

istri dan anak-anaknya secara berkala (setiap minggu, setiap bulan, setiap 3

bulan, asalkan masih kurang dari 6 bulan), maka perlakukannya adalah:

a) Di rumah istri dan keluarganya, KRT tersebut dicatat sebagai KRT dari

rumah tangga tersebut, namun usahanya tidak dicatat pada Daftar

VKBP15-L, jika berada dalam blok sensus terpilih.

b) Di tempat tinggal untuk usaha yang terpisah dengan keluarganya, maka

usaha penyedia makan minum keliling tersebut akan dicatat pada

Daftar VKBP15-L, jika berada dalam blok sensus terpilih.

- KRT yang berprofesi sebagai pelaut yang bekerja di kapal berbendera asing

dan lamanya melaut lebih dari 6 bulan, tidak dicatat sebagai KRT di rumah

istri dan anak-anaknya.

- Jika dalam satu bangunan ditempati oleh dua rumah tangga atau lebih, maka

tuliskan masing-masing RT tersebut pada kolom (5) nomor urut dan kolom

(6) nama Kepala Rumah Tangga (KRT) pada baris terpisah. Kemudian

selesaikan pengisian kolom berikutnya untuk masing-masing KRT.

- Seorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi

makannya diurus sendiri dianggap satu rumah tangga biasa

- Rumah tangga biasa yang menempati dua bangunan sensus dianggap sebagai

satu rumah tangga biasa bila kedua bangunan sensus tersebut masih dalam

satu Blok Sensus.

- Jika beberapa orang yang bersama-sama mendiami beberapa kamar dalam

satu bangunan sensus atau bangunan fisik, dan pengelolaan makannya sendiri-

sendiri, maka setiap kamar dianggap satu rumah tangga. Contoh: tiga orang

indekos bersama-sama dalam satu kamar, tetapi makannya sendiri-sendiri

dianggap satu rumah tangga biasa.

- Untuk bangunan sensus bukan tempat tinggal tuliskan penggunaan bangunan

sensus tersebut, misalnya: Toko Buku Gunung Agung, Toko Mini, SDN 06

Makassar, Masjid Al-Huda, Gereja HKBP, atau Kantor Kelurahan. Untuk

bangunan sensus campuran tuliskan nama penggunaannya dan penghuninya,

misalnya: Penjahit“Dedy”, Salon “Oneng”, atau Warung “Jono”. Untuk

rumah yang tidak dihuni maka tuliskan “rumah kosong”.

Page 32: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

29

Kolom (7): Tuliskan Alamat Lengkap (Jalan, No., RT, RW)

Jika kolom (6) terisi, maka tuliskan alamat perusahaan/usaha atau rumah tangga

secara lengkap dan jelas seperti nama jalan, nama kampung/dusun, nomor

RT/RW, nomor telpon/HP.

Apabila pada saat melakukan listing ditemukan perusahaan/usaha

hotel/akomodasi, maka perlakuan sebagai berikut:

Jika usaha akomodasi merupakan usaha yang terdapat dalam direktori, maka

dicatat sebagai bangunan hotel dalam Daftar VKBP15-L sampai kolom (12)

dan langsung dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.

Jika usaha akomodasi tersebut tidak tercatat dalam direktori, maka dicatat

sebagai bangunan hotel dalam Daftar VKBP15-L sampai kolom (12) dan

tidak perlu dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.

Baik usaha akomodasi yang terdapat dalam direktori maupun tidak, harus

ditanyakan apakah usaha akomodasi tersebut memiliki usaha restoran/rumah

makan:

a) jikamemiliki usaha restoran/rumah makan dan masih dalam satu

manajemen dengan usaha akomodasi, maka usaha restoran/rumah

makan tidak dicatat dalam Daftar VKBP15-Ldan tidak dicacah dengan

Daftar VKBP15-SHPM.

b) Jika usaha akomodasi tersebut mempunyai usaha restoran/rumah makan

namun tidak dalam satu manajemen hotel, maka perlakuannya adalah:

- Jika usaha restoran/rumah makan tidak terdaftar dalam direktori,

maka catat pada Daftar VKBP15-Lsampai kolom (35).

- Jika usaha restoran/rumah makan tersebut terdaftar dalam

direktori, maka dicatat pada Daftar VKBP15-Lsampai kolom (13)

dan langsung dicacah dengan Daftar VKBP15-SHPM.

Page 33: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

30

Kolom (8): Apakah ada ART Penyedia Makan Minum Keliling ?,

Jika Ya tuliskan kode ”1”

Jika Tidak tuliskan kode “2”, dan lanjut ke kolom (12)

Penyedia makan minum keliling/ tempat tidak tetap adalah usaha perdagangan

eceran yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman siap dikonsumsi

yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara

berkeliling, seperti tukang bubur ayam, nasi goreng, jamu gendong, dan

sebagainya.

Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui usaha-usaha Penyedia Makan

Minum Keliling yang dilakukan oleh ART dalam rumah tangga yang

bersangkutan.

Kolom (9): Jumlah Usaha Penyedia Makan Minum Keliling

Tuliskan banyaknya Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang terdapat dalam

Rumah Tangga tersebut.

Jika satu ART mempunyai profesi lebih dari satu jenis usaha penyedia makan

minum keliling yang berbeda dan dapat dipisahkan bahan bakunya, maka dicatat

lebih dari satu usaha.

Contoh :

1) Dalam satu rumah tangga terdapat 2 usaha penyedia makan minum keliling,

yaitu usaha Bakso Malang Keliling oleh Pak Amir dan Mie Ayam Keliling

oleh Pak Taufik, maka pada kolom (9) tertulis angka “2”.

Kolom (8) sampai dengan kolom (11) akan terisi jika kolom (4) berkode “1” atau “2”

yaitu Bangunan Sensus Tempat Tinggal atau Campuran.

Sedangkan jika kolom (4) berkode “3” yaitu Bangunan Sensus Bukan Tempat Tinggal

maka tidak perlu mengisi kolom (8) sampai dengan kolom (11)

Tapi lanjut ke kolom (12)

Kolom (9) sampai dengan kolom (11) akan terisi jika kol (8) berkode “1”.

Jika kol (8) berkode “1”, maka tuliskan semua ART yang berprofesi sebagai

Penyedia Makan Minum Keliling di RT tersebut.

Page 34: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

31

2) Pada pagi hari, Pak Amir menjual bubur ayam keliling hingga siang hari.

Pada sore harinya, beliau melakukan kegiatan yang sama, yaitu menjual

bubur ayam keliling lagi. Maka usaha Pak Amir dicatat sebagai satu usaha

dengan banyaknya bahan baku yang digunakan adalah gabungan dari dua

kegiatan tersebut.

3) Pada pagi hari, Pak Joko berjualan bubur ayam keliling hingga siang hari.

Pada malam hari, beliau berjualan sekoteng secara keliling. Maka usaha Pak

Joko dicatat sebagai dua usaha, jika kedua usaha tersebut dapat dipisahkan

penggunaan bahan bakunya. Namun jika tidak bisa dipisahkan, cukup

dicatat sebagai satu usaha saja dengan banyaknya bahan baku yang

digunakan adalah gabungan dari dua kegiatan tersebut.

Kolom (10): Nomor Urut

Tuliskan nomor urut usaha Penyedia Makanan Minuman Keliling mulai dari

nomor 1 (satu) sampai nomor urut terakhir untuk masing-masing rumah tangga

penyedia makan minum keliling.

Kolom (11): Nama Usaha dan Nama ART Penyedia Makan Minum Keliling

Tuliskan nama jenis usaha dan nama anggota rumah tangga (ART) Penyedia

Makan Minum Keliling.

Contoh : Jamu Gendong (Ibu Sri), Nasi Goreng Keliling (Sugiyanto), Es

Campur Keliling (Santoso), Bakso Malang Keliling (Pak Mantep).

Kolom (12): Cakupan Kegiatan (tulis kode)

Tuliskan kode cakupan kegiatan dan keterangan jenis usaha yang terdapat pada

masing-masing bangunan sensus hasil pendataan perusahaan/usaha. Kode yang

dimaksud meliputi :

Kode 1 : Kegiatan usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/ Rumah

Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Cafe.

Industri Manufaktur Tertentu yang dimaksud adalah industri dengan

2 digit KBLI 2009, yaitu: Industri makanan (10); Industri minuman

(11); Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (20); dan

Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (21). Namun

tidak termasuk industri yang input dan outputnya sama (misalnya:

pengemasan garam, daging beku, dan sebagainya) serta industri yang

outputnya tercatum pada halaman terakhir Daftar VKBP15-L

Page 35: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

32

[(misalnya: Industri tepung beras/ beras ketan, industri tepung jagung,

industri maizena (pati jagung)].

Kode 2 : Kegiatan usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal

di suatu tempat tetap selama minimal setengah dari jam operasi usaha.

Kode 3 : Kegiatan usaha Lainnya.

Kode 4 : Tidak ada usaha.

Jika kolom (12) berisi kode :

“1” maka lanjutkan ke pertanyaan kolom berikutnya.

“2” maka lanjutkan ke kolom (23) s/d kolom (34).

“3” atau “4” maka STOP (dan ganti baris berikutnya).

Kolom (13) : Apakah Usaha Terdaftar dalam Direktori VKBP15-DSP?

Tuliskan kode “1”, jika usaha tersebut terdapat dalam daftar direktori,

kemudian STOP (dan pindah ke baris berikutnya)

Tuliskan kode “2”, jika usaha tersebut tidak terdapat dalam daftar direktori,

kemudian lanjutkan ke pertanyaan kolom berikutnya.

Industri Manufaktur Tertentu yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009, yaitu:

Industri makanan (10); Industri minuman (11); Industri bahan kimia dan barang dari bahan

kimia (20); dan Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (21). Namun tidak

termasuk industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku,

dan sebagainya) serta industri yang outputnya tercatum pada halaman terakhir Daftar VKBP15-

Kolom (13) diisi Jika kol (12) berkode “1”

Kolom (14) sampai dengan kolom (22) akan terisi jika kolom (13) berkode “2”

Berikan tanda "√" pada kolom yang sesuai dengan jenis usaha.

Jenis usaha yang dimaksud adalah usaha cakupan survei non Direktori.

Pada setiap baris hanya boleh terisi satu tanda check (√).

Kolom (14) s/d kolom (16)

Khusus untuk Jenis Usaha Industri Manufaktur Tertentu.

Page 36: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

33

L (misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati

jagung).

Industri Manufaktur adalah kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan mentah)

menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang

yang lebih tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri

pengolahan (makloon).

Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur adalah unit kegiatan ekonomi yang melakukan/

mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunan/lokasi tertentu serta ada

seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.

Contoh:

1. Usaha pembuatan lemper dan kue basah lainnya

2. Usaha pembuatan bedak beras

3. Usaha pembuatan brownies

Klasifikasi perusahaan/usaha industri manufaktur di Indonesia, menurut BPS dibagi ke dalam 4

(empat) skala usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja/ pekerja pada suatu perusahaan/usaha.

Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut:

Industri Besar : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja

100 orang atau lebih.

Industri Sedang : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja

20-99 orang.

Industri Kecil : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja

5-19 orang.

Industri Mikro : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4

orang.

Jenis usaha Industri Manufaktur yang dicakup dalam listing ini adalah industri dengan 2

digit KBLI 2009 sebagai berikut:

10 : Industri makanan,

11 : Industri minuman

20 : Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia

21 : Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional

Page 37: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

34

Ada beberapa pedoman, apakah perusahaan/usaha termasuk kategori industri

manufaktur, diantaranya adalah:

a. Mengacu kepada konsep industri, yaitu apabila terjadi proses produksi sehingga ada

pertambahan nilai maka dikatagorikan sebagai industri manufaktur.

b. Lihat nature-nya, yaitu tujuan utama perusahaan/usaha kondisi saat ini. Apabila

perusahaan/usaha itu tujuannya adalah untuk industri manufaktur, meskipun dalam

pelaksanaan melakukan kegiatan di luar industri manufaktur (misalnya perdagangan atau

usaha penyedia makan minum) maka perusahaan/usaha tersebut tetap di cacah sebagai

industri manufaktur.

c. Untuk perusahaan/usaha makanan/minuman yang lokasi usahanya tidak berada di

bangunan sensus (misalnya di gerobak, dipikul) maka termasuk kategori usaha penyedia

makan/ minum.

d. Sedangkan usaha yang lokasinya berada di bangunan sensus, maka :

- Apabila ada proses peracikan dan penyajian, dikatagorikan sebagai usaha bukan

industri manufaktur (misalnya : rumah makan/ restoran, dan sebagainya).

- Apabila tidak ada proses peracikan dan penyajian, usaha tersebut dikatagorikan

sebagai industri manufaktur.

e. Untuk kasus batas antara industri dengan pertanian atau peternakan atau perikanan (yang

prosesnya sederhana) :

- Apabila bahan baku milik sendiri dan kegiatannya tidak bisa dipisahkan dari sektor

tersebut, maka bukan kategori industri manufaktur.

- Apabila bahan baku milik sendiri dan kegiatannya bisa dipisahkan dari sektor

tersebut maka termasuk kategori industri manufaktur.

Kolom (14): Industri Manufaktur TK < 20 Orang

Berikan tanda check (√) pada kolom ini apabila usaha/perusahaan tersebut adalah

Industri Manufaktur Tertentu yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 20

orang pada saat pendataan.

Kolom (15): Industri Manufaktur TK ≥ 20 Orang

Berikan tanda check (√) pada kolom ini apabila usaha/perusahaan tersebut adalah

Industri Manufaktur Tertentu yang menggunakan tenaga kerja 20 orang atau lebih

pada saat pendataan.

Page 38: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

35

Kolom (16) : Jenis Usaha Industri Manufaktur Tertentu

Tuliskan salah satu kode yang sesuai dengan jenis usaha industri manufaktur

tertentu, yaitu:

Kode 10 : Industri makanan,

Kode 11 : Industri minuman

Kode 20 : Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia

Kode 21 : Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional

Kolom (17): Restoran/Rumah Makan

Beri tanda check (√) pada kolom ini, jika yang diusahakan adalah perusahaan

restoran/rumah makan.

Usaha Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi

dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan

penyajian di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan

memperoleh keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

No. 11 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Restoran).

Usaha Rumah Makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman

dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk penyimpanan dan penyajian

di suatu tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh

keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 12 Tahun

2014 Tentang Standar Usaha Rumah Makan).

Kolom (18) : Jasa Boga/Catering

Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Jasa Boga

(Catering).

Jasa Boga (Catering) adalah usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi)

yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta,

seminar, rapat dan sejenisnya. Biasanya makanan jadi yang dipesan diantar ke

tempat kerja, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya berikut pramusaji yang akan

melayani tamu-tamu/ peserta seminar atau rapat pada saat pesta/seminar

berlangsung.

Kolom (19) : Warung Makan

Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Warung Makan.

Page 39: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

36

Warung Makan adalah salah satu usaha jasa pangan yang bertempat disebagian

atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah) yang menyajikan dan

menjual makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun

tidak dengan perlengkapan dan peralatan untuk proses pembuatan dan

penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansi yang

membinanya.

Kolom (20): Kedai Makan

Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Kedai Makan.

Kedai Makan adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan

makanan siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang

dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda,

seperti kedai seafood, kedai nasi goreng, kedai pecel lele, dan sebagainya.

Kolom (21): Kedai Minum

Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah Kedai Minum.

Kedai Minum adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan

utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat

tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya

menggunakan tenda, seperti kedai kopi, kedai jus, dan minuman lainnya

Kolom (22): Cafe/Rumah Minum

Beri tanda check (√) pada kolom ini jika yang diusahakan adalah café / rumah

minum

Café/Rumah Minum adalah usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau

seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman

untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan

untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan baik telah

mendapatkan surat keputusan sebagai rumah minum dari instansi yang

membinanya maupun belum.

Page 40: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

37

Kolom (23): Beras

Berilah tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah beras/ beras ketan/ tepung beras sebagai bahan baku

(input) untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari

usahanya.

Kolom (24): Jagung

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah jagung sebagai bahan baku (input) untuk

menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.

Jagung di sini meliputi jagung basah dengan kulit, jagung basah tanpa kulit,

jagung kering tanpa kulit, jagung pipilan basah, jagung pipilan kering, beras

jagung, dan tepung jagung/maizena.

Kolom (25): Kacang Kedelai

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah komoditi kacang kedelai sebagai bahan baku (input)

untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari

usahanya. Kacang kedelai di sini meliputi kedelai biji kering dan kedelai basah

dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau tidak).

Kolom (26): Daging Sapi

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah daging sapi sebagai bahan baku (input) untuk

menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.

Daging sapi tersebut meliputi daging sapi segar, beku, tetelan, dan tulang iga,

termasuk daging giling. Namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit.

Kolom (23) sampai dengan kolom (34) diisi jika salah satu dari

kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√".

Kolom (23) s/d (34) digunakan untuk mengetahui pemakaian/ pengolahan

bahan pokok yang diolah sendiri selama bulan Maret 2015.

Satu baris boleh terisi lebih dari satu tanda check (√).

Page 41: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

38

Daging adalah bagian dari otot skeletal karkas yang lazim, aman, dan layak

dikonsumsi oleh manusia, terdiri atas potongan daging bertulang dan daging tanpa

tulang, dapat berupa daging segar hangat, segar dingin (chiled) atau karkas beku

(frozen).

Kolom (27): Daging Ayam

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah daging ayam sebagai bahan baku (input) untuk

menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.

Daging ayam tersebut meliputi daging ayam ras (ayam potong) dan daging ayam

buras (ayam kampung), termasuk juga daging giling. Namun tidak termasuk

jeroan, kepala, dan ceker.

Kolom (28): Bawang Merah

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah komoditi bawang merah sebagai bahan baku (input)

untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari

usahanya. Bawang merah tersebut meliputi bawang merah lokal dan bawang

merah impor, baik bawang kering konsumsi (bawang utuh), bawang goreng

maupun bawang merah giling. Namun tidak termasuk bawang daun dan bawang

bombay.

Kolom (29): Bawang Putih

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah komoditi bawang putih sebagai bahan baku (input)

untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari

usahanya. Bawang putih tersebut meliputi bawang putih lokal dan bawang putih

impor, baik bawang kering konsumsi maupun bawang putih olahan (giling atau

goreng).

Kolom (30): Cabe

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah komoditi cabe sebagai bahan baku (input) untuk

menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.

Cabe disini meliputi cabe besar (cabe merah dan cabe ijo), cabe keriting, dan cabe

rawit. Baik cabe segar maupun cabe olahan (cabe giling, cabe kering maupun

cabe bubuk). Namun tidak termasuk paprica dan saus sambal.

Page 42: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

39

Kolom (31): Tepung Terigu

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah komoditi tepung terigu sebagai bahan baku (input)

untuk menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari

usahanya.

Kolom (32): Minyak Goreng

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah minyak goreng sebagai bahan baku (input) untuk

menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.

Minyak goreng disini meliputi minyak goreng yang berasal dari kelapa sawit

(CPO), baik yang sudah dimurnikan (dibuat oleh pabrik: Bimoli, Filma, dsb)

maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan.

Termasuk minyak goreng dari bahan lainnya (minyak bunga matahari, minyak

jagung, minyak kedelai). Namun tidak termasuk minyak samin dan margarine.

Kolom (33): Gula Pasir

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah gula pasir sebagai bahan baku (input) untuk

menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.

Gula pasir disini meliputi gula pasir lokal dan gula pasir impor, namun tidak

termasuk gula batu dan gula biang (sakarin).

Kolom (34): Garam

Berikan tanda check (√) pada kolom ini jika usaha/ perusahaan tersebut

menggunakan atau mengolah garam sebagai bahan baku (input) untuk

menghasilkan makanan/ minuman/ produk lain sebagai output dari usahanya.

Garam disini meliputi garam halus, garam bata, dan garam curah.

Kolom (35) : Nomor Urut Usaha Pengolah Bahan Pokok.

Kolom ini terisi jika salah satu dari kolom (23) sampai dengan kolom (34) ada

yang bertanda "√". Tuliskan nomor urut usaha pengolah bahan pokok, dimulai

dari nomor urut 1 (satu) sampai dengan nomor urut terakhir dalam satu blok

sensus.

Page 43: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

40

A. Jumlah angka atau tanda “√”halaman ini:

Isikan jumlah angka atau tanda check (√) pada kolom (9), kolom (14), kolom (15), serta

kolom (17) s.d kolom (34) ke dalam Rincian A (Jumlah angka atau tanda “√” halaman

ini).

B. Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman sebelumnya

Salinlah semua isian pada pada masing-masing kolom di Rincian C halaman sebelumnya

kedalam Rincian B (Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman sebelumnya).

Untuk halaman pertama pada rincian ini tidak perlu diisi.

C. Jumlah angka atau tanda “√” kumulatif s.d halaman ini (A + B)

Isian pada baris ini adalah penjumlahan isian pada Rincian A dan Rincian B untuk masing-

masing kolom. Pada halaman pertama, rincian ini isinya sama dengan Rincian A.

Page 44: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

41

TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SHPM

Daftar VKBP15-SHPM

Daftar ini digunakan untuk mencacah usaha hotel yang melakukan pengolahan makanan

sendiri untuk konsumsi tamu, restoran/rumah makan, jasa boga/catering, warung makan, kedai

makan/minum, rumah minum/kafe, dan penyediaan makanan minuman keliling. Dalam

pelaksanaan pencacahan usaha ini, petugas akan dibekali empat daftar sampel, yaitu: (i)

VKBP15-DSPH yang berupa daftar nama dan alamat usaha hotel berbintang, (ii) VKBP15-

DSPR, yaitu daftar nama dan alamat restoran/rumah makan berskala menengah besar, (iii)

VKBP15-DSPC, yaitu daftar nama dan alamat usaha jasa boga/catering dan (iv) VKBP15-DS,

yaitu sampel usaha penyediaan makan minum hasil listing pada blok sensus terpilih. Untuk

beberapa provinsi akan ditambah daftar lengkap usaha hotel berbintang (VKBP15-KSPH),

restoran/rumah makan (VKBP15-KSPR), rumah sakit (VKBP15-KSPRS), dan jasa

boga/catering (VKBP15-KSPC).

DaftarVKBP15-SHPM digunakan untuk mencatat data konsumsi bahan pokok terkait

pengolahan bahan pokok tersebut dalam proses produksi dan stok bahan pokok yang ada pada

usaha terpilih serta perolehan bahan tersebut. Perusahaan atau usaha sampel yang dicacah

menggunakan daftar VKBP15-SHPM adalah semua usaha hotel berbintang, restoran/rumah

makan, dan jasa boga/atau catering terpilih sampel pada kabupaten/kota terpilih, serta usaha

penyediaan makan minum terpilih sampel pada kabupaten/kota/blok sensus terpilih.

Daftar VKBP15-SHPM terdiri dari 5 blok yaitu:

Blok I. Pengenalan Tempat

Blok II . Keterangan Petugas

Blok III. Keterangan Perusahaan/Usaha

Blok IV. Catatan

Blok V. Pengesahan

BAB

5

Page 45: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

42

Pengisian Kuesioner VKBP15-SHPM pada halaman satu sebelah kanan atas, jangan lupa

tuliskan kode asal daftar usaha sesuai daftar sampel yang digunakan. Tuliskan kode “1”

jika berasal dari daftar sampel VKBP15-DSPH/VKBP15-DSPR/VKBP15-DSPC dan

tuliskan kode “2” jika berasal dari sampel VKBP15-DS.

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Blok identitas ini digunakan

untuk memudahkan proses pengolahan data dan mengetahui darimana kuesioner tersebut

berasal.

Rincian 1 s.d 6

Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, nomor blok

sensus dan nomor kode sampel sesuai dengan Blok I pada daftar VKBP15-DS atau keterangan

wilayah pada daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR, atau VKBP15-DSPC.

Untuk perusahaan/usaha yang ada dalam daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR atau VKBP15-

DSPC dan berlokasi diluar blok sensus terpilih, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel

(NKS) boleh kosong.

Rincian 7 : Nomor urut perusahaan/usaha

Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan Blok V Kolom (1) daftar VKBP15-DS atau Kolom

(4) daftar VKBP15-DSPH, VKBP15-DSPR dan VKBP15-DSPC.

Rincian 8 : Nama lengkap perusahaan/usaha

Tuliskan secara lengkap dan jelas nama lengkap perusahaan/usaha. Jika kegiatan usaha tersebut

tidak mempunyai nama, maka tuliskan nama pemilik usaha tersebut.

Contoh: HOTEL “ATLAS”, RESTORAN “SATUPA”, CATERING “PANORAMA”,

WARUNG MAKAN “KOEN”, PEDAGANG KELILING (PAK SOBARI), KEDAI

MINUM (PAK HUSEIN)

Rincian 9 : Nama penanggung jawab perusahaan/usaha

Tuliskan secara lengkap nama pengusaha penanggung jawab perusahaan/usaha. Nama

penanggung jawab bisa pemilik/pengusaha maupun pekerja. Satu orang bisa menjadi

penanggung jawab di beberapa kegiatan.

Page 46: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

43

Rincian 10 : Alamat lengkap perusahaan/usaha

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat tempat

perusahaan/usaha beserta kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon, nomor faksimili pada

tempat yang tersedia. Alamat yang dituliskan di sini adalah alamat perusahaan/usaha, nama dan

nomor jalan serta nama kotanya. Apabila perusahaan/usaha tersebut tidak ada nama jalannya

maka yang dituliskan adalah identitas lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW, atau

identitas lain yang mudah untuk dikenali kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas

lain apabila dilakukan kunjungan.

BLOK II : KETERANGAN PETUGAS

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas baik yang melakukan

pendaftaran, maupun pengawasan. Tuliskan nama petugas, jabatan (staf/ksk/mitra), tanggal

pelaksanaan kegiatan dan tanda tangan pencacah dan pengawas pada kolom yang sesuai.

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan pokok mengenai komoditi bahan

pokok yang diolah pada usaha yang terpilih sebagai sampel.

Rincian 1 : Jenis kegiatan utama perusahaan/usaha ini

Lingkari kode jenis usaha/kegiatan utama perusahaan/usaha yang dilakukan responden apakah

hotel, restoran/rumah makan, jasa boga/catering, warung makan, kedai makan, kedai minum,

rumah minum/kafe, atau penyediaan makanan minuman keliling. Kemudian isikan kode yang

dilingkari tersebut pada kotak yang tersedia.

Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek adalah penyediaan akomodasi, khususnya untuk

harian atau mingguan, pada prinsipnya untuk tinggal dalam jangka pendek sebagai pengunjung.

Termasuk penyediaan akomodasi dengan furnitur, lengkap dengan dapur, dengan atau tanpa jasa

pramuwisma dan sering kali termasuk beberapa tambahan jasa dan fasilitas seperti fasilitas

parkir, binatu, kolam renang, ruang olahraga, fasilitas rekreasi dan ruang rapat. Termasuk juga

akomodasi yang disediakan oleh berbagai macam hotel, penginapan, losmen, hostel, villa dan

lain-lain. (KBLI 2009).

Dalam VKBP15 yang masuk dalam cakupan usaha hotel/penyediaan akomodasi hanya

perusahaan/usaha hotel berbintang.

Page 47: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

44

Usaha Restoran adalah usaha penyediaan jasa makanan dan minuman dilengkapi dengan

peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan dan penyajian di suatu

tempat tetap yang tidak berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba

(Permen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 11 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Restoran).

Usaha Rumah Makan adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dilengkapi dengan

peralatan dan perlengkapan untuk penyimpanan dan penyajian di suatu tempat tetap yang tidak

berpindah-pindah dengan tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba (Permen Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif No. 12 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Rumah Makan).

Jasa Boga/Catering, kelompok ini mencakup penyediaan jasa makanan atas dasar kontrak

perjanjian dengan pelanggan, lokasi ditentukan oleh pelanggan untuk suatu event tertentu.

Kelompok ini mencakup usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara

melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya. Biasanya

makanan jadi yang dipesan diantar ke tempat kerja, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya

berikutpramusaji yang akan melayani tamu-tamu/peserta seminar atau rapat pada saat

pesta/seminar berlangsung.

Warung makan, kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian

atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah), yang menyajikan dan menjual makanan

dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan peralatan dan

perlengkapan untuk proses pembuatan maupun penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan

surat keputusan dari instansiyang membinanya.

Kedai makan, kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan

menyajikan makanansiap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang dapat

dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya dengan menggunakan tenda, seperti kedai

seafood, pecel ayam, dan lain-lain.

Kedai minum, kelompok ini mencakup usaha perdagangan eceran yang menjual dan

menyajikan utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap

yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya dengan menggunakan tenda,

seperti kedai kopi, kedai jus, dan minuman lainnya.

Page 48: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

45

Kafe / Rumah minum, kelompok ini mencakup jenis usaha jasa pangan yang bertempat di

sebagianatau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman

untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses

pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan telah mendapatkan surat keputusan sebagai

rumah minum dari instansi yang membinanya maupun belum.

Penyediaan makanan minuman keliling, kelompok ini mencakup usaha penyediaan makanan

minuman yang dijual secara eceran dan menyajikan makanan dan minuman siap dikonsumsi

yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara berkeliling, seperti

tukang bakso keliling, tukang lontong sayur keliling, es cendol, jamu gendong dan lain-lain.

Rincian 2 : Apakah selama bulan Maret 2015, usaha ini menggunakan bahan pokok

berikut?

Rincian ini ditujukan untuk mengetahui penggunaan dan pengolahan bahan pokok yang

dilakukan oleh usaha hotel atau usaha penyedia makan minum selama bulan Maret 2015.

Tuliskan salah satu kode angka ganjil (1,3,5,7) jika usaha tersebut mempergunakan bahan pokok

Beras, Jagung, Kacang kedelai, Daging Sapi, Daging Ayam, Bawang Merah, Bawang Putih,

Cabe, Tepung Terigu, Minyak Goreng, Gula Pasir, atau Garam.

Tuliskan salah satu kode angka genap (2,4,6,8) jika usaha tersebut tidak mempergunakan salah

satu dari bahan pokok tersebut.

Rincian 3 : Banyaknya tamu/pengunjung selama bulan Maret 2015 . . . . . . . . . . . . . . .

(apabila usaha catering atau penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang

terjual/di pesan)

Tuliskan banyaknya tamu/pengunjung selama bulan Maret 2015, jika usaha catering atau

penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang terjual/dipesan, misalnya satuan

piring, mangkuk, bungkus, dll

Rincian 4 : Banyaknya hari kerja / beroperasi selama Bulan Maret 2015 . . . . . . . . . . . .

Tuliskan banyaknya hari kerja/beroperasi usaha selama Bulan Maret 2015.

PERHATIAN : Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2, 4, 6 atau 8 (“Tidak”)

maka STOP

Page 49: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

46

Rincian 5 : Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh

Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015

Rincian ini mencakup keterangan tentang volume atau jumlah serta nilai bahan pokok yang

diolah/ digunakan oleh usaha hotel dan penyediaan makanan dan minuman selama bulan Maret

2015. Disamping itu, juga volume atau jumlah serta nilai bahan pokok yang digunakan untuk

stok oleh usaha tersebut.

Kolom (1) : Jenis Bahan Pokok

Tentukan jenis bahan pokok yang diolah/ dipergunakan sebagai input oleh usaha hotel dan usaha

penyedia makan minum, berdasarkan jenis bahan pokok yang digunakan.

Jenis bahan pokok yang ditanyakan meliputi:

i. Beras, meliputi:

1. Beras.

2. Beras Ketan.

3. Tepung Beras/Ketan.

ii. Jagung, meliputi:

4. Jagung basah dengan kulit

5. Jagung basah tanpa kulit

6. Jagung kering tanpa kulit

7. Jagung pipilan basah

8. Jagung pipilan kering

9. Beras jagung

10. Tepung jagung/maizena

iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai impor; meliputi:

11. Kedelai biji kering

12. Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau tidak)

iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan, kepala, dan kulit;

meliputi:

13. Daging sapi segar/giling

14. Daging sapi beku/asap

15. Tetelan

16. Tulang iga sapi

v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan; meliputi:

17. Daging ayam ras (ayam potong)

18. Daging ayam buras (ayam kampung)

Page 50: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

47

vi. Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun tidak termasuk bawang

daun dan bawang bombay; meliputi:

19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)

20. Bawang merah giling

21. bawang merah goreng

vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor; meliputi:

22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)

23. Bawang putih giling

24. Bawang putih goreng

viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:

25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar

26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering

27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling

28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk

29. Cabe hijau besar segar

30. Cabe hijau besar giling

31. Cabe rawit

ix. Tepung terigu, melipuiti:

32. Tepung terigu.

x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan (dibuat oleh pabrik

seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik), baik curah

maupun kemasan. Namun tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi:

33. Minyak kelapa

34. Minyak sawit

35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak

kedelai.

xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu dan gula biang

(sakarin). Meliputi:

36. Gula pasir

xii. Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam kemasan. Meliputi:

37. Garam

Page 51: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

48

Kolom (2) : Volume Bahan Pokok (Kg)

Tuliskan jumlah volume bahan pokok yang diolah atau digunakan sebagai bahan baku atau input

untuk membuat atau melakukan proses produksi dari usaha yang dilakukan selama bulan Maret

2015 dalam kilogram (kg). Banyaknya volume bahan baku yang dituliskan disini terdiri dari:

a. Penggunaan/pengolahan adalah semua bahan baku yang dimasak atau diolah oleh usaha

ini, tanpa melihat apakah jenis makanan yang dibuat (output yang dihasilkan) terjual

atau tidak (termasuk yang tercecer, dimakan sendiri, diberikan kepada pihak lain,

maupun tersisa).

b. Pembelian, pemberian dan produksi sendiri; adalah semua bahan baku yang didapatkan

dari proses pembelian dan pemberian dari pihak lain, termasuk hasil dari produksi

sendiri.

c. Stok awal, semua persediaan bahan pokok yang belum digunakan/diolah pada awal

bulan Maret 2015

d. Stok akhir, seluruh persediaan jenis bahan pokok yang ada dan belum digunakan pada

saat akhir Maret 2015.

Apabila responden menggunakan minyak goreng dengan satuan liter, maka konversi secara umum untuk 1 liter minyak goreng adalah 0,9 kg.

Page 52: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

49

Kolom (3) : Nilai Bahan Pokok (Rp)

Tuliskan nilai bahan pokok yang digunakan atau diolah pada kolom 3. Nilai bahan pokok adalah

nilai volume bahan pokok yang digunakan (Kg) selama bulan Maret 2015 dikonversikan ke

dalam nilai rupiah dengan cara mengalikan dengan harga per kg (Rp). Apabila bahan pokok

yang digunakan lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka nilai bahan baku

merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis bahan pokok tersebut.

BLOK IV : CATATAN

Blok ini bertujuan untuk menginformasikan hal-hal penting yang tidak dicakup didaftar

pertanyaan. Tuliskan hal-hal penting apabila ada yang perlu diberi catatan baik yang berkaitan

perusahaan/usaha yang menjadi sampel.

BLOK V : PENGESAHAN

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data

kepada responden/perusahaan. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal

pengesahan, serta tanda tangan dan cap perusahaan (jika ada).

Page 53: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

50

Page 54: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

51

TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SIND

Daftar VKBP15-SIND

Dalam pelaksanaan pencacahan perusahaan/usaha yang menjadi sampel dalam survei ini,

petugas akan dibekali dua daftar sampel, yaitu: (i) VKBP15-DSIBS, yaitu daftar sampel yang

berisi daftar nama dan alamat usaha Industri Besar dan Sedang yang mengolah bahan pokok

sebagai bahan bakunya, (ii) VKBP15-DS, yaitu daftar sampel usaha Industri Mikro dan Kecil

yang mengolah bahan pokok sebagai bahan bakunya dari hasil listing pada blok sensus terpilih.

Petugas pencacah melakukan pendataan perusahaan/usaha berdasarkan kedua daftar tersebut.

Pencacahan perusahaan/ usaha yang menjadi responden pada survei ini menggunakan daftar

VKBP15-SIND.

Daftar VKBP15-SIND digunakan untuk mendata penggunaan bahan pokok sebagai

bahan baku pada perusahaan/usaha terpilih di industri manufaktur. Perusahaan atau usaha yang

terkena sampel pada survei ini adalah semua usaha industri manufaktur yang menggunakan

bahan pokok sebagai bahan bakunya pada kabupaten/kota/blok sensus terpilih.

Daftar VKBP15-SIND terdiri dari 5 blok yaitu:

Blok I. : Pengenalan Tempat

Blok II : Keterangan Petugas

Blok III. : Keterangan Perusahaan / Usaha

Blok IV. : Catatan

Blok V. : Pengesahan

Pada VKBP15-SIND halaman satu sebelah kanan atas tuliskan kode skala industri sesuai

pada daftar VKBP15-DSIBS/VKBP15-DS. Tuliskan kode “1” (“IBS”) jika berasal dari

sampel VKBP15-DSIBS dan tuliskan kode “2” (“IMK”) jika berasal dari sampel VKBP15-

DS.

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Tujuannya adalah untuk

memudahkan proses pengolahan data, dan mengetahui dari mana kuesioner tersebut berasal.

BAB

6

Page 55: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

52

Rincian 1 s.d 6 : Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, Nomor Blok

Sensus dan Nomor Kode Sampel

Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, nomor blok

sensus dan nomor kode sampel sesuai dengan Blok I pada daftar VKBP15-DSIBS, atau

VKBP15-DS. Untuk perusahaan/usaha yang ada dalam daftar VKBP15-DSIBS dan berlokasi di

luar blok sensus terpilih, Nomor Blok Sensus dan Nomor Kode Sampel (NKS) boleh kosong.

Rincian 7 : Nomor urut perusahaan/usaha

Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan daftar VKBP15-DS atau daftar VKBP15-DSIBS

yang dijadikan dasar pemilihan sampel.

Rincian 8 : Nama lengkap perusahaan/usaha

Tuliskan secara lengkap dan jelas nama lengkap perusahaan/usaha. Jika kegiatan usaha tersebut

tidak mempunyai nama, maka tuliskan jenis usahanya dan diikuti nama pengelola usaha tersebut.

Contoh:

a. Perusahaan/usaha yang mempunyai nama:

1. INSAN INDOFOOD PERMAI, PT

2. LOLITASARI

b. Perusahaan/usaha yang tidak mempunyai nama:

1. INDUSTRI KUE (MIMIN) (usaha kue milik buMimin)

2. INDUSTRI DODOL (RENDY) (usaha dodol milik Pak Rendy)

Rincian 9 : Nama penanggung jawab perusahaan/usaha

Tuliskan secara lengkap nama penanggung jawab perusahaan/usaha bersangkutan. Nama

penanggung jawab bisa pemilik/pengusaha maupun pekerja. Satu orang bisa menjadi

penanggung jawab di beberapa kegiatan.

Contoh:

1. LUCKY PERMATA ABDULLAH

2. INDRIANI MURTY

Rincian 10 : Alamat lengkap perusahaan/usaha

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat tempat usaha beserta

kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon dan nomor faksimili pada tempat yang tersedia.

Page 56: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

53

Alamat yang dituliskan di sini adalah alamat perusahaan/usaha, nama dan nomor jalan serta

nama kotanya. Apabila usaha tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah

identitas lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW atau identitas lain yang mudah untuk

dikenali kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan

ulang.

Contoh:

1. JL. ASIA BARU VII RT 6/10 NO. 3 Jakarta, 10650

2. JL. ALPUKAT Gg. SERUNI II RT 12/9 NO.8B Jakarta, 10710

Tuliskan nomor telepon dan faksimili beserta kode area.

Contoh:

Nomor telepon: (021) 3810291

Nomor faksimili: (021) 3461156

BLOK II : KETERANGAN PETUGAS

Blok ini dimaksudkan untuk mengetahui penanggung jawab kuesioner ini, baik yang

melakukan pencacahan maupun pengawasan. Tuliskan nama, tanggal mulai dan selesainya

kegiatan, serta tanda tangan, petugas pencacah dan pengawas.

Rincian 1 : Nama petugas

Tuliskan nama lengkap pencacah pada kolom 2 dan nama pengawas pada kolom 3 beserta gelar

yang dimiliki (jika ada).

Contoh: NINA ASIKIN; SUHENDRO MIRALI, ME

Rincian 2 : Jabatan

Tuliskan nama jabatan pencacah di kolom (2) dan pengawas di kolom (3)

Contoh: STAF KABUPATEN; KSK; MITRA STATISTIK

Rincian 3 : Tanggal

Tuliskan tanggal dimulai dan selesai dilakukannya pencacahan perusahaan/usaha pada kolom 2,

dan tanggal dilakukannya pemeriksaan dokumen oleh pengawas di kolom 3.

Contoh:

1. Tanggal 12-13April2015

2. Tanggal 8 April2015

Rincian 4 : Tanda tangan

Bubuhkan tandatangan pencacah di kolom 2 dan tandatangan pengawas di kolom 3.

Page 57: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

54

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN / USAHA

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan atau informasi mengenai kegiatan

utama yang dilakukan usaha tersebut dan keterangan mengenai penggunaan bahan pokok

sebagai bahan baku usaha tersebut. Bahan poko yang dicakup meliputi: beras, jagung, kacang

kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak

goreng, gula pasir, dan garam.

Industri Manufaktur: Kegiatan produksi yang mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi

barang jadi/setengah jadi dan atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih

tinggi nilainya. Termasuk ke dalam kategori ini adalah kegiatan jasa industri pengolahan

(makloon).

Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur: Unit kegiatan ekonomi yang melakukan/

mengusahakan industri manufaktur; terletak pada suatu bangunan/lokasi tertentu serta ada

seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.

Contoh:

1. Usaha pembuatan kue basah

2. Perusahaan pembuatan Mie Instan

3. Usaha pembuatan jamu beras kencur

BPS mengklasifikasikan perusahaan/usaha industri manufaktur di Indonesia ke dalam 4 (empat)

skala usaha berdasarkan jumlah tenaga kerja/ pekerja pada suatu perusahaan/usaha.

Skala usaha tersebut adalah sebagai berikut:

Industri Besar : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja

100 orang atau lebih

Industri Sedang : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja

20-99 orang

Industri Kecil : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja

5-19 orang

Industri Mikro : perusahaan/usaha industri manufaktur yang mempunyai pekerja 1-4

orang

Page 58: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

55

Rincian 1 : Kegiatan utama

Tuliskan sejelas-jelasnya kegiatan utama perusahaan/usaha ini. Kode kegiatan ini mengacu pada

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 5-digit tahun 2009. Jangan lupa, tuliskan

juga kode 5-digit KBLI usaha tersebut.

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) merupakan klasifikasi baku statistik

mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit

produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan,

jenis badan hukum, formal atau informal. KBLI 2009 menggunakan kode angka 5 digit yang

menunjukkan struktur klasifikasi.

Berikut adalah kode KBLI 5-digit untuk industri manufaktur yang kemungkinan menggunakan

bahan pokok sebagai bahan baku usahanya.

KBLI 5-digit yang menjadi cakupan dalam kegiatan ini

No. KBLI 5 Digit

Bahan Baku yang mungkin digunakan

Produk yang dihasilkan

(1) (2) (3) (4)

1. 10130 Daging sapi & ayam Industri Pengolahan dan Pengawetan Produk Daging dan Daging Unggas

2. 10216 Daging sapi & ayam, tepung terigu, bawang merah, bawang putih

Industri Berbasis Daging Lumatan Dan Surimi

3. 10311 Gula pasir, cabe merah, cabe rawit Industri Pengasinan/Pemanisan Buah-buahan Dan Sayuran

4. 10312 Gula pasir Industri Pelumatan Buah-buahan dan Sayuran

5. 10313 Gula pasir Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran

6. 10330 Gula pasir Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran

7. 10390 Gula pasir, cabe merah, cabe rawit Industri Pengolahan dan Pengawetan Lainnya Buah-buahan dan Sayuran

8. 10391 Jagung, kedelai Industri Tempe Kedelai

9. 10392 Kedelai Industri Tahu Kedelai

10. 10399 Gula pasir Industri Pengolahan dan Pengawetan Lainnya Buah-buahan dan Sayuran

Untuk Perusahaan/ Usaha yang merupakan Industri Mikro Kecil (IMK),

pertanyaannya mengenai kondisi perusahaan / usaha pada Bulan Maret 2015

Untuk Perusahaan / Usaha yang merupakan Industri Besar Sedang (IBS),

pertanyaannya mengenai kondisi perusahaan / usaha pada Tahun 2014

Page 59: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

56

No. KBLI 5 Digit

Bahan Baku yang mungkin digunakan

Produk yang dihasilkan

(1) (2) (3) (4)

11 10411 Jagung, Kedelai Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati

12. 10424 Beras Industri Tepung dan Pelet Kelapa

13. 10490 Jagung dan kedelai Industri Minyak Makan dan Lemak Nabati dan Hewani Lainnya

14. 10510 Gula pasir Industri Pengolahan Susu Segar dan Krim

15. 10531 Gula pasir Industri Pengolahan Es Krim

16. 10532 Gula pasir Industri Pengolahan Es sejenisnya yang bisa dimakan

17. 10611 Jagung dan kedelai Industri Penggilingan dan Pembersihan Padi-padian dan Biji-bijian

18. 10614 Jagung dan kedelai Industri Pengupasan dan Pembersihan Biji-bijian Bukan Kopi dan Kakao

19. 10615 Kedelai Industri Pengupasan dan Pembersihan Kacang-kacangan

20. 10629 Jagung dan kedelai Industri Pati Lainnya

21. 10632 Jagung Industri Penggilingan dan Pembersihan Jagung

22. 10710 Gula pasir, tepung terigu dan jagung

Industri Produk Roti dan Kue

23. 10723 Gula pasir Industri Sirop

24. 10729 Gula pasir Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop

25. 10732 Gula pasir Industri Makanan dari Cokelat dan Kembang Gula

26. 10733 Gula pasir Industri Manisan Buah-buahan dan Sayuran Kering

27. 10740 Beras, tepung terigu dan minyak goreng

Industri Makaroni, mihun, dan produk sejenisnya

28. 10750 bahan pokok Industri Makanan dan Masakan Olahan

29. 10771 Gula pasir, bawang putih, den kedelai

Industri Kecap

30. 10772 Gula pasir, daging sapi, ayam, minyak goreng, cabe merah, cabe rawit, bawang merah dan putih

Industri Bumbu masak dan Penyedap masakan

31. 10791 Beras, gula pasir, daging sapi dan daging ayam

Industri Makanan bayi

32. 10792 bahan pokok Industri Kue basah

33. 10793 Tepung terigu, minyak goreng, cabe merah, rawit, bawang merah dan putih.

Industri Makanan dari kedele dan kacang bukan kecap , tempe dan tahu

34. 10794 Beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, cabe merah, rawit, bawang merah dan putih

Industri Kerupuk, peyek, dan sejenisnya

35. 10799 Beras, gula pasir, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, minyak

Industri Produk makanan lainnya

Page 60: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

57

No. KBLI 5 Digit

Bahan Baku yang mungkin digunakan

Produk yang dihasilkan

(1) (2) (3) (4)

goreng, cabe merah, rawit, bawang merah dan putih

36. 10801 Beras Industri Ransum makanan hewan

37. 11010 Gula pasir Industri Minuman Keras

38. 11020 Gula pasir Industri Minuman anggur (sake)

39. 11030 Gula pasir Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt

40. 11040 Gula pasir Industri Minuman Ringan

41. 11050 Gula pasir Industri Air Minum dan Air Mineral

42. 11090 Gula pasir Industri Minuman lainnya

43. 20232 Beras Industri Bahan kosmetik

44. 21021 Beras, beras ketan Industri simplisia (Bahan obat tradisional)

45. 21022 Beras, beras ketan Industri Produk obat tradisional

Contoh:

1. MEMBUAT KUE BROWNIES COKELAT

2. MEMBUAT JAMU BERAS KENCUR (Minuman penyegar)

3. MEMBUAT ROTI MANIS

Rincian 2 : Produk Utama yang dihasilkan

Tuliskan sejelas-jelasnya jenis produk utama yang dihasilkan oleh perusahaan/usaha ini. Apabila

hasil produksi lebih dari satu jenis dan data/keterangan produk tersebut tidak dapat dipisahkan,

maka penentuan produk utamanya berdasarkan:

1. Produk yang mempunyai nilai (harga * jumlah produk) terbesar dari beberapa produk

yang menggunakan bahan pokok sebagai bahan bakunya;

2. Jika nilai produk pengguna bahan pokok yang dihasilkan sama besar, maka pilih produk

yang mempunyai volume terbesar;

3. Jika nilai dan volume produk pengguna bahan pokok yang dihasilkan sama besar, maka

pilih produk yang mempunyai waktu proses produksi terlama;

4. Jika nilai, volume, dan waktu yang diperlukan sama, maka ditentukan menurut pengakuan

responden.

Contoh penentuan produk utama:

1. Usaha industri yang menghasilkan minuman jamu beras kencur (KBLI 11090) dengan nilai

produk Rp. 450.000,-/bulan dan peyek kacang (KBLI 10794) dengan nilai produk Rp.

Page 61: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

58

200.000,-/bulan. Jika pencatatan mengenai penggunaan bahan bakunya tidak dapat

dipisahkan maka produk utamanya adalah jamu beras kencur (KBLI 11090).

2. Usaha industri yang melayani kebutuhan untuk sebuah perusahaan catering, yang setiap

bulannya mengirimkan 1.000 buah kue kering (KBLI 10710) dan sebanyak 1.500 buah

lemper (KBLI 10792) dengan nilai produk kue yang sama. Maka produk utamanya adalah

lemper (KBLI 10792).

Ketika menuliskan ‟Produk utama‟ harus sejelas-jelasnya agar dapat diketahui secara tepat kode

5-digit KBLI. Penulisan kode 5-digit KBLI dilakukan oleh pengawas.

No. Penulisan produk utama

yang salah

Penulisan produk utama

yang benar

1. Kue LEMPER DARI KETAN

2. Minuman JAMU DARI BERAS KENCUR

Rincian 3 : Banyaknya volume produk utama yang di hasilkan

Satuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Tuliskan berapa banyak volume produk utama yang di hasilkan dan satuannya.

Contoh satuan : Kaleng, Kg, Ton, Piece (pc), Bal, dsb.

Rincian 4 : Banyaknya pekerja dan hari kerja setiap bulan kegiatan

Tuliskan pada rincian 4 kolom (3) s.d (14), banyaknya pekerja dan banyaknya hari kerja pada

setiap bulan kegiatan dimulai dari bulan April 2014 s.d Maret 2015.

Pekerja: Semua orang tanpa memperhatikan usia dan jenis kelamin yang terlibat secara

langsung dalam pekerjaan/kegiatan di perusahaan/usaha.

Hari kerja: Hari perusahaan/usaha melakukan kegiatan dan ada seorang atau lebih yang bekerja

secara terus menerus paling sedikit satu jam.

Bulan kegiatan: Bulan perusahaan/usaha melakukan kegiatan walaupun satu hari.

Menentukan banyaknya pekerja per bulan:

Banyaknya pekerja yang bekerja pada masing-masing bulan atau rata-rata banyak pekerja setiap

bulan.

Menentukan banyak hari kerja per bulan:

Isikan banyaknya hari kerja pada bulan April 2014 s.d Maret 2015 untuk masing-masing bulan

kegiatan.

Apabila perusahaan/usaha sedang tidak ada kegiatan (seperti: tidak ada bahan baku/tidak musim,

libur panjang), maka pada bulan-bulan tersebut tidak ada kegiatan, sehingga isian banyak hari

kerja kosong.

Page 62: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

59

Contoh:

Menghitung banyaknya pekerja dan banyaknya hari kerja pada masing-masing bulan atau rata-

rata banyak pekerja setiap bulan.

Suatu usaha industri kue kering mulai beroperasi komersial sejak bulan Januari 2014.

Berdasarkan catatan perusahaan, banyaknya pekerja dan banyaknya hari kerja yang tercatat pada

bulan Juni, Juli dan Agustus 2014 adalah sebagai berikut:

Bulan Juni 2014 :

Minggu-I (2 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-III (6 hari) = 10 orang,

Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (3 hari) = 6 orang.

Maka rata-rata banyaknya pekerja pada bulan Juni :

{[(2x8)+(6x10)+(6x10)+(6x7)+(3x6)]/(2+6+6+6+3)} = 196/23 = 8.52 ≈ 9 orang.

Banyak hari kerja pada bulan Juni:

(2+6+6+6+3)= 23 hari.

Bulan Juli 2014 :

Minggu-I (5 hari) = 8 orang, Minggu-II (6 hari) = 10 orang, Minggu-III (6 hari) = 11 orang,

Minggu-IV (6 hari) = 7 orang, Minggu-V (2 hari) = 6 orang.

Maka rata-rata banyaknya pekerja pada bulan Juli:

{[(5x8)+(6x10)+(6x11)+(6x7)+(2x6)]/(5+6+6+6+2)} = 220/25 = 8.80 ≈ 9 orang.

Banyak hari kerja pada bulan Juli :

(5 + 6 + 6 + 6 + 2)= 25 hari.

Bulan Agustus 2014 :

Minggu-I (3 hari) = 9 orang, Minggu-II (6 hari) = 12 orang, Minggu-III (6 hari) = 12 orang,

Minggu-IV (6 hari) = 11 orang, Minggu-V (4 hari) = 8 orang.

Maka rata-rata banyaknya pekerja pada bulan Agustus :

{[(3x9)+(6x12)+(6x12)+(6x11)+(4x8)]/(3+6+6+6+4)} = 269/25 = 10.76 ≈ 11 orang.

Banyak hari kerja pada bulan Juli:

(3 + 6 + 6 + 6 + 4)= 25 hari.

Sehingga apabila diisikan pada rincian 4, banyaknya hari kerja dan banyaknya pekerja:

Page 63: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

60

Rincian 5 : Apakah selama periode tertentu, perusahaan/usaha menggunakan bahan

pokok berikut sebagai bahan bakunya?

Rincian ini di tujukan untuk mengetahui penggunaan konsumsi bahan pokok yang di dilakukan

oleh usaha Industri Manufaktur. Seperti pada uraian sebelumnya, referensi waktu pada rincian

ini adalah selama bulan Maret 2015 untuk Industri Mikro Kecil (IMK) dan selama tahun

2014 untuk Industri Besar Sedang (IBS)

Tuliskan kode angka ganjil (1, 3, 5, 7) jika usaha tersebut menggunakan salah satu dari bahan

pokok berikut: yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah,

bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.

Tuliskan kode angka genap (2, 4, 6, 8) jika usaha tersebut tidak menggunakan salah satu dari

bahan pokok berikut: yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang

merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.

Rincian 6: Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh

Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014

(IBS).

Tuliskan semua keterangan tentang banyaknya (volume) bahan pokok yang digunakan dalam

proses produksi dan banyaknya (volume) stok yang terdapat pada perusahaan/ usaha

bersangkutan dalam satuan kilogram (Kg), serta tuliskan nilai dari bahan pokok tersebut dalam

rupiah (Rp).

Bahan Pokok : kumpulan bahan pokok sebagai komponen bahan baku yang digunakan dalam

proses produksi untuk menghasilkan barang/jasa.

Dalam kuesioner VKBP15-SIND yang dimaksud bahan pokok adalah: beras, jagung, kacang

kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe, tepung terigu, minyak

goreng, gula pasir dan garam, sedangkan bahan pokok yang lain tidak perlu dituliskan.

Mar Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des Jan Feb (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Banyaknya pekerja orang 9

Banyaknya hari kerja hari 23 25 25

2014 2015 Uraian Satuan

Perhitungan selanjutnya sama

Apr

9 11

Page 64: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

61

Kolom (1) : Jenis Bahan Pokok

Jenis bahan pokok yang ditanyakan:

i. Beras, meliputi:

1. Beras.

2. Beras Ketan.

3. Tepung Beras/Ketan.

ii. Jagung, meliputi:

4. Jagung basah dengan kulit

5. Jagung basah tanpa kulit

6. Jagung kering tanpa kulit

7. Jagung pipilan basah

8. Jagung pipilan kering

9. Beras jagung

10. Tepung jagung/maizena

iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai

impor; meliputi:

11. Kedelai biji kering

12. Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau

tidak)

iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan,

kepala, dan kulit; meliputi:

13. Daging sapi segar/giling

14. Daging sapi beku/asap

15. Tetelan

16. Tulang iga sapi

v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan;

meliputi:

17. Daging ayam ras (ayam potong)

18. Daging ayam buras (ayam kampung)

vi. Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun

tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi:

19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)

20. Bawang merah giling

21. bawang merah goreng

vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih

Page 65: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

62

impor; meliputi:

22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)

23. Bawang putih giling

24. Bawang putih goreng

viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:

25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar

26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering

27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling

28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk

29. Cabe hijau besar segar

30. Cabe hijau besar giling

31. Cabe rawit

ix. Tepung terigu, melipuiti:

32. Tepung terigu.

x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan

(dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum

dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun

tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi:

33. Minyak kelapa

34. Minyak sawit

35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari,

minyak jagung, minyak kedelai.

xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu

dan gula biang (sakarin). Meliputi:

36. Gula pasir

xii. Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam

kemasan. Meliputi:

37. Garam

Kolom(2)

:

Volume Bahan Pokok (Kg)

Tuliskan banyaknya (volume) bahan pokok yang digunakan sebagai bahan

baku proses produksi dan banyaknya bahan pokok yang belum digunakan

serta darimana bahan pokok tersebut berasal. Banyaknya bahan pokok

ditulis dalam satuan kilogram (kg).

Untuk Perusahaan/ Usaha IMK :

Page 66: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

63

Stok Awal adalah stok pada awal Maret 2015, sedangkan stok akhir

adalah kondisi akhir Maret 2015

Pembelian, Pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah selama

bulan Maret 2015.

Untuk Perusahaan/ Usaha IBS :

Stok Awal adalah stok pada awal Januari 2014, sedangkan stok

akhir adalah kondisi pada akhir Desember 2014

Pembelian, Pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah

kondisi selama tahun 2014.

Kolom (3) : Nilai Bahan Pokok (Rupiah)

Tuliskan nilai untuk masing-masing bahan pokok yang digunakan dalam

proses produksi, nilai untuk masing-masing bahan pokok yang belum

digunakan (stok), serta nilai untuk masing-masing bahan pokok menurut

asal perolehannya. Satuan yang digunakan adalah dalam rupiah (Rp). Nilai

bahan pokok adalah harga dikalikan dengan banyaknya bahan pokok yang

digunakan selama bulan Maret 2015. Apabila bahan pokok yang digunakan

lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka nilai bahan

baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis bahan pokok

tersebut.

Contoh:

Pabrik Kue „BU CHAIRUNISSA‟ selama bulan Maret 2015 diperoleh

catatan:

Hasil produksi kue kering, arem-arem, dan kue lainya.

Jumlah hari operasi usaha adalah 20 hari.

Bahan baku yang digunakan selama bulan Maret 2015 meliputi:

tepung terigu sebanyak 100kg, beras sebanyak 60kg, beras ketan

40kg, gula pasir sebanyak 20kg, dan garam dapur sebanyak 5kg.

Bahan baku yang tersedia pada awal Maret adalah tepung terigu

sebanyak 10kg, beras sebanyak 8kg, beras ketan 5kg, gula pasir

sebanyak 2kg, dan garam dapur sebanyak 1kg.

Pembelian bahan baku selama bulan Maret meliputi: tepung terigu

sebanyak 120kg, beras sebanyak 100kg, beras ketan 50kg, gula

pasir sebanyak 30kg, dan garam dapur sebanyak 10kg.

Page 67: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

64

Bahan baku yang masih tersisa (belum digunakan) pada akhir bulan

Maret 2015 meliputi: tepung terigu sebanyak 30kg, beras sebanyak

48kg, beras ketan 15kg, gula pasir sebanyak 12kg, dan garam dapur

sebanyak 6kg.

Harga tepung terigu 8.000/kg, beras ketan Rp. 12.000/kg, beras Rp

8.000/kg, gula pasir Rp. 12.600/kg, dan garam dapur Rp. 1.000/kg.

Berikut ringkasannya:

Bahan Baku Stok awal Pembelian Diolah/ digunakan Stok akhir

(1) (2) (3) (4) (5)

Tepung Terigu (kg) 10 120 100 30

Beras (kg) 8 100 60 48

Beras Ketan (kg) 5 50 40 15

Gula Pasir (kg) 2 30 20 12

Garam (kg) 1 10 5 6

Bagaimana pengisian pada Blok III Rincian 6 dan 7:

6.

1. Beras

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

5 60.000

15 180.000

48 384.000

40 480.000

50 600.000

Pembelian, Pemberian,

dan Produksi Sendiri

Pembelian, Pemberian,

dan Produksi Sendiri

Jenis Bahan Pokok

(1)

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan

Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS)

i. Beras

ii. Beras Ketan

Volume Bahan Pokok

(Kg)

(2)

Nilai Bahan Pokok

(Rp)

(3)

60 480.000

100 800.000

8 64.000

Page 68: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

65

7.

6. Tepung Terigu

8. Gula Pasir

9. Garam

100 800.000

20 252.000

5 5.000

(2)

Nilai Bahan Pokok

(Rp)

(3)

Jenis Bahan Pokok

(1)

Penggunaan Bahan Pokok

(Kg)

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret

2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)

BLOK IV: CATATAN

Tuliskan dengan singkat dan jelas berkaitan dengan isian yang mungkin meragukan pada

waktu pelaksanaan pendaftaran perusahaan/usaha.

BLOK V: PENGESAHAN

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data

kepada responden/perusahaan. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal

pengesahan, serta tanda tangan dan cap perusahaan (jika ada).

Page 69: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

66

Page 70: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

67

TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SRS

Daftar VKBP15-SRS

Daftar ini digunakan untuk mencacah usaha Rumah Sakit. Dalam pelaksanaan

pencacahan usaha ini, petugas akan dibekali daftar VKBP15-DSPRS, yaitu daftar nama dan

alamat usaha Rumah Sakit. Kuesioner yang digunakan adalah VKBP15-SRS yang mencatat data

konsumsi terkait penggunaan bahan pokok sebagai bahan baku dan stok yang ada pada usaha

terpilih. Perusahaan atau usaha sampel pada survei ini adalah Rumah Sakit yang mempunyai

ruang rawat inap pada kabupaten/kota/blok sensus terpilih.

Daftar VKBP15-SRS terdiri dari 5 blok yaitu:

Blok I. Pengenalan Tempat

Blok II. Keterangan Petugas

Blok III. Keterangan Perusahaan / Usaha

Blok IV. Catatan

Blok V. Pengesahan

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Blok identitas ini digunakan

untuk memudahkan proses pengolahan data dan mengetahui kelengkapan pemasukan kuesioner.

Rincian 1 s.d 4

Tuliskan nama dan kode Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan sesuai dengan

keterangan wilayah pada daftar VKBP15-DSPRS.

Rincian 5 : Nomor urut perusahaan/ usaha

Tuliskan nomor urut perusahaan/usaha sesuai dengan Kolom (4) daftar VKBP15-DSPRS.

Rincian 6 : Nama Rumah Sakit

Tuliskan secara lengkap dan jelas nama Rumah Sakit.

BAB

7

Page 71: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

68

Contoh: RSUP Dr.KARIADI, RSUD KUALA KURUN, RS KUSTA KEDIRI, RSIB

HERMINA

Rincian 7 : Nama penanggung jawab Rumah Sakit

Tuliskan secara lengkap nama penanggung jawab usaha. Nama penanggung jawab bisa

pemilik/pengusaha maupun pekerja. Satu orang bisa menjadi penanggung jawab di beberapa

kegiatan.

Rincian 8 : Alamat lengkap usaha

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat tempat usaha beserta

kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon, nomor faksimili pada tempat yang tersedia. Alamat

yang dituliskan di sini adalah alamat perusahaan/usaha, nama dan nomor jalan serta nama

kotanya. Apabila usaha tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah identitas

lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW, atau identitas lain yang mudah untuk dikenali

kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan.

BLOK II : KETERANGAN PETUGAS

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas baik yang melakukan

pendaftaran, maupun pengawasan. Tuliskan nama petugas, jabatan, tanggal pelaksanaan

kegiatan dan tandatangan pencacah dan pengawas pada kolom yang sesuai.

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan pokok mengenai komoditi bahan

pokok yang dikonsumsi pada usaha yang terpilih sebagai sampel.

Rincian 1 : Kategori/jenis usaha rumah sakit ini

Lingkari salah satu kode kegiatan utama usaha responden, apakah Rumah Sakit atau Rumah

Sakit Bersalin/Rumah Bersalin, kemudian isikan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang

tersedia.

Rumah Sakit (RS) adalah sarana kesehatan/bangunan tempat untuk melayani penderita

yangsakit untuk berobat rawat jalan atau rawat inap yang pelayanannya disediakan oleh

dokter,perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Rumah Sakit mencakup rumah sakit umum

dan khusus. Rumah sakit umum bisa dimiliki oleh: Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,

TNI/POLRI atau swasta/BUMN. RS Pemerintah Pusat misalnya RSCM/RSUP Dr.

Page 72: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

69

Ciptomangunkusumo Jakarta, RS Pemerintah Daerah misalnya RS Abdul Muluk di Lampung,

RS Bhayangkara milik POLRI dan RS Swasta misalnya RS Stella Maris di Kota Makasar-

Sulawesi Selatan, RS Pelni dan RS Pertamina milik BUMN. Sedangkan rumah sakit khusus

contohnya adalah jasa kesehatan perawatan paru-paru dan jasa kesehatan jantung.

Rumah Sakit Bersalin adalah rumah sakit khusus untuk persalinan, dilengkapi pelayanan

spesialis pemeriksaan kehamilan, persalinan, rawat inap dan rawat jalan ibu dan anak yang

beradadi bawah pengawasan dokter spesialis kandungan.

Rumah Bersalin adalah sarana pelayanan kesehatan dengan izin sebagai rumah bersalin,

dilengkapi pelayanan pemeriksaan kehamilan, persalinan serta pemeriksaan ibu dan anak yang

berada di bawah pengawasan bidan senior.

Biasanya Jasa kesehatan Bersalin/Rumah Bersalin dikelola oleh swasta, misalnya RSB Bunda

Menteng Jakarta. RSB biasanya melakukan pelayanan operasi, sedangkan RB tidak melakukan

tindakan operasi.

Rincian 2 : Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi pasien rawat inap

Rumah Sakit selama Bulan Maret 2015?

Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah jasa kesehatan ini menggunakan bahan pokok untuk

makanan yang akan dikonsumsi oleh pasien yang sedang menjalani rawat inap pada jasa

kesehatan tersebut selama bulan Maret 2015, dan bukan berasal dari jasa boga/catering.

Tuliskan kode (1,3,5,7) jika usaha tersebut menggunakan salah satu dari bahan pokok, yaitu

beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabe,

tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam pada usaha terpilih.

Tuliskan kode (2,4,6,8) jika usaha tersebut tidak menggunakan salah satu dari bahan pokok,

yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih,

cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.

Rincian 3 : Jumlah pasien rawat inap pada akhir Bulan Maret 2015 : ....................Orang

Tuliskan banyaknya jumlah pasien rawat inap pada akhir bulan Maret 2015.

PERHATIAN, Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2, 4, 6, atau 8 (“tidak”)

maka STOP

Page 73: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

70

Rincian 4: Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi

Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015

Keterangan stok dan jumlah penggunaan bahan pokok yang dituliskan disini adalah semua bahan

pokok yang digunakan oleh usaha ini untuk konsumsi pasien yang menginap pada Rumah Sakit

tersebut selama bulan Maret2015.

Kolom (1) : Jenis Bahan Pokok

Jenis bahan pokok yang ditanyakan:

i. Beras, meliputi:

1. Beras.

2. Beras Ketan.

3. Tepung Beras/Ketan.

ii. Jagung, meliputi:

4. Jagung basah dengan kulit

5. Jagung basah tanpa kulit

6. Jagung kering tanpa kulit

7. Jagung pipilan basah

8. Jagung pipilan kering

9. Beras jagung

10. Tepung jagung/maizena

iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai

impor; meliputi:

11. Kedelai biji kering

12. Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau

tidak)

iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan,

kepala, dan kulit; meliputi:

13. Daging sapi segar/giling

14. Daging sapi beku/asap

15. Tetelan

16. Tulang iga sapi

v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan;

meliputi:

17. Daging ayam ras (ayam potong)

18. Daging ayam buras (ayam kampung)

Page 74: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

71

vi. Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun

tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi:

19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)

20. Bawang merah giling

21. bawang merah goreng

vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor;

meliputi:

22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)

23. Bawang putih giling

24. Bawang putih goreng

viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:

25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar

26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering

27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling

28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk

29. Cabe hijau besar segar

30. Cabe hijau besar giling

31. Cabe rawit

ix. Tepung terigu, melipuiti:

32. Tepung terigu.

x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan

(dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum

dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun

tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi:

33. Minyak kelapa

34. Minyak sawit

35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak

jagung, minyak kedelai.

xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu

dan gula biang (sakarin). Meliputi:

36. Gula pasir

xii. Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam

kemasan. Meliputi:

37. Garam

Page 75: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

72

Kolom(2)

Kolom (3)

:

:

Volume Bahan Pokok (Kg)

Tuliskan volume bahan pokokyang digunakan dalam satuan kilogram.

Nilai Bahan Pokok (Rp)

Tuliskan nilai bahan pokokyang digunakan dalam rupiah (Rp). Nilai bahan

pokok adalah nilai volume bahan pokok yang digunakan selama bulan Maret

2015 kemudian dikonversikan ke dalam nilai rupiah. Apabila bahan pokok

yang digunakan lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka

nilai bahan baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis

bahan pokok tersebut.

BLOK V : CATATAN

Blok ini bertujuan untuk menginformasikan hal-hal penting yang tidak dicakup di daftar

pertanyaan.Tuliskan hal-hal penting apabila ada yang perlu diberi catatan berkaitan dengan

perusahaan/usaha yang menjadi responden.

BLOK VI : PENGESAHAN

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data

kepada responden/perusahaan. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal

pengesahan, serta tanda tangan dan cap perusahaan (jika ada).

Page 76: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

73

TATA CARA PENGISIAN DAFTAR VKBP15-SLP

Daftar VKBP15-SLP

Daftar ini digunakan untuk mencacah penggunaan bahan pokok untuk pengolahan

makanan sebagai konsumsi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan

(Rutan). Dalam pelaksanaan pencacahan Lapas/Rutan ini, petugas akan dibekali daftar VKBP15-

DSLP, yaitu daftar nama dan alamat Lapas dan Rutan serta kuesioner VKBP15-SLP untuk

mencatat data konsumsi bahan pokok untuk konsumsi penghuni Lapas/Rutan dan stok bahan

pokok yang dimiliki. Lapas atau Rutan yang pada pencacahan ini adalah semua Lapas atau

Rutan pada kabupaten/kota terpilih.

Daftar VKBP15-SLP terdiri dari 5blok yaitu

Blok I. Pengenalan Tempat

Blok II. Keterangan Petugas

Blok III. Keterangan Perusahaan / Usaha

Blok IV. Catatan

Blok V. Pengesahan

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden. Blok identitas ini digunakan

untuk memudahkan proses pengolahan data dan mengetahui kelengkapan pemasukan kuesioner.

Rincian 1 s.d 4

Tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan dan daerah sesuai

dengan keterangan wilayah pada daftar VKBP15-DSLP.

Rincian 5 : Nomor urut sampel

Tuliskan nomor urut sampel sesuai dengan Kolom (4) daftar VKBP15-DSLP

BAB

8

Page 77: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

74

Rincian 6 : Nama Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan

Tuliskan secara lengkap dan jelas nama Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan.

Contoh: LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN, RUMAH TAHANAN

SALEMBA, CABANG RUTAN JANTHO

Rincian 7 : Nama Kepala Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan

Tuliskan secara lengkap nama kepala/penanggung jawab Lembaga Pemasyarakatan/Rumah

Tahanan.

Rincian 8 : Alamat lengkap

Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara lengkap dan jelas alamat lapas/rutan beserta

kode posnya. Tuliskan juga nomor telepon, nomor faksimili pada tempat yang tersedia. Alamat

yang dituliskan di sini adalah alamat Lapas/Rutan, nama dan nomor jalan serta nama kotanya.

Apabila Lapas/Rutan tersebut tidak ada nama jalannya maka yang dituliskan adalah identitas

lain, seperti nama kampung, dukuh, RT dan RW, atau identitas lain yang mudah untuk dikenali

kembali oleh petugas yang bersangkutan atau petugas lain apabila dilakukan kunjungan.

BLOK II : KETERANGAN PETUGAS

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas baik yang melakukan

pendaftaran, maupun pengawasan. Tuliskan nama petugas, jabatan, tanggal pelaksanaan

kegiatan dan tandatangan pencacah dan pengawas pada kolom yang sesuai.

BLOK III : KETERANGAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN

Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan mengenai lembaga pemasyarakatan

dan komoditi bahan pokok yang digunakan untuk konsumsi penghuniLapas/Rutan.

Rincian 1 : Kategori/Jenis Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan

Lingkari kategori atau jenis lapas/rutan yang menjadi responden dan pindahkan kode yang

dilingkari ke kotak yang tersedia.

Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan

narapidana dan anak didik. Lapas diketuai oleh seorang ketua, dan berfungsi melakukan

pembinaan narapidana/anak didik; memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan

mengelola hasil kerja; melakukan bimbingan sosial/kerohaniaan narapidana/anak didik;

Page 78: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

75

melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib LAPAS; dan melakukan urusan tata usaha

dan rumah tangga.

Berdasarkan kapasitas, tempat kedudukan (lokasi) dan kegiatan kerja, Lapas di klasifikasikan

menjadi tiga yaitu:

1. LAPAS Kelas I terdiri dari:

a. Bagian Tata Usaha;

b. Bidang Pembinaan Narapidana;

c. Bidang Kegiatan Kerja;

d. Bidang Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;

e. Kesatuan Pengamanan LAPAS

2. LAPAS Kelas IIA terdiri dari:

a. Sub Bagian Tata Usaha;

b. Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik;

c. Seksi Kegiatan Kerja;

d. Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;

e. Kesatuan Pengamanan LAPAS

3. LAPAS Kelas IIB terdiri dari:

a. Sub Bagian Tata Usaha;

b. Seksi Bimbingan Narapidana/ Anak Didik dan Kegiatan Kerja;

c. Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib;

d. Kesatuan Pengamanan LAPAS

Rumah Tahanan Negara (RUTAN) adalah unit pelaksanaan teknis dibidang penahanan untuk

kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan disidang pengadilan yang berada dibawah

dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman.

RUTAN dipimpin oleh seorang kepala yang mempunyai tugas melaksanakan perawatan

terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan atas kapasitas dan lokasi, rutan diklasifikasikan menjadi

1. RUTAN Kelas I (satu) terdiri dari :

a. Seksi Pelayanan Tahanan

b. Seksi Pengelolaan Rutan

c. Kesatuan Pengamanan Rutan

d. Urusan Tata Usaha

Page 79: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

76

2. RUTAN Kelas II (dua) A terdiri dari

a. Sub Seksi Pelayanan Tahanan;

b. Sub Seksi Bimbingan Kegiatan;

c. Sub Seksi Pengelolaan RUTAN;

d. Kesatuan Pengamanan RUTAN;

e. Petugas Tata Usaha

3. RUTAN Kelas II (dua) B terdiri dari

a. Sub Seksi Pelayanan Tahanan

b. Sub Seksi Pengelolaan RUTAN;

c. Kesatuan Pengamanan RUTAN;

d. Petugas Tata Usaha

4. Cabang RUTAN terdiri dari

a. Sub Seksi Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Cabang Rutan

b. Petugas Pengamanan Cabang Rutan

Rincian 2 : Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi penghuni Lapas

selama bulan Maret 2015?

Pertanyaan ini untuk mengetahui apakah Lapas/Rutan ini menggunakan bahan pokok untuk

makanan atau minuman yang akan dikonsumsi oleh para narapidana yang sedang menjalani

hukuman atau pegawai lapas/rutan, dan bukan berasal dari jasa boga/catering.

Tuliskan kode (1,3,5,7) jika usaha tersebut menggunakan salah satu dari bahan pokok, yaitu

beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam,bawang merah, bawang putih,cabe,

tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.

Tuliskan kode (2,4,6,8) jika usaha tersebut tidak menggunakan salah satu dari bahan pokok,

yaitu beras, jagung, kacang kedelai, daging sapi, daging ayam,bawang merah, bawang

putih,cabe, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, dan garam.

Rincian 3 : Jumlah penghuni lapas/rutan pada bulan Maret 2015 : .................... Orang

Tuliskan banyaknya jumlah penghuni lapas/rutan baik narapidana baik yang berstatus tetap

maupun titipan pada saat bulan Maret 2015.

PERHATIAN, Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2, 4, 6, atau 8 (“tidak”)

maka STOP

Page 80: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

77

Rincian 4: Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi

Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015

Jumlah bahan bakupokok yang dituliskan disini adalah semua bahan pokok yang digunakan oleh

Lapas/Rutan ini baik yang dikonsumsi oleh penghuni Lapas/Rutan, baik narapidana maupun

pegawai pada Lapas/Rutan tersebut.

Kolom (1) : Jenis Bahan Pokok

Jenis bahan pokok yang ditanyakan:

i. Beras, meliputi:

1. Beras.

2. Beras Ketan.

3. Tepung Beras/Ketan.

ii. Jagung, meliputi:

4. Jagung basah dengan kulit

5. Jagung basah tanpa kulit

6. Jagung kering tanpa kulit

7. Jagung pipilan basah

8. Jagung pipilan kering

9. Beras jagung

10. Tepung jagung/maizena

iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai

impor; meliputi:

11. Kedelai biji kering

12. Kedelai basah dengan kulit (baik dengan batang dan daun atau

tidak)

iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan,

kepala, dan kulit; meliputi:

13. Daging sapi segar/giling

14. Daging sapi beku/asap

15. Tetelan

16. Tulang iga sapi

v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan;

meliputi:

17. Daging ayam ras (ayam potong)

18. Daging ayam buras (ayam kampung)

Page 81: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

78

vi. Bawang merah, baik bawang merah lokal maupun impor, namun

tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi:

19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi)

20. Bawang merah giling

21. bawang merah goreng

vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor;

meliputi:

22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)

23. Bawang putih giling

24. Bawang putih goreng

viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:

25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar

26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering

27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling

28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk

29. Cabe hijau besar segar

30. Cabe hijau besar giling

31. Cabe rawit

ix. Tepung terigu, melipuiti:

32. Tepung terigu.

x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan

(dibuat oleh pabrik seperti Bimoli, Filma, dsb) maupun yang belum

dimurnikan (minyak klentik), baik curah maupun kemasan. Namun

tidak termasuk minyak samin, lemak, dan margarine. Meliputi:

33. Minyak kelapa

34. Minyak sawit

35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak

jagung, minyak kedelai.

xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu

dan gula biang (sakarin). Meliputi:

36. Gula pasir

xii. Garam, termasuk garam krosok/curah, garam halus, dan garam

kemasan. Meliputi:

37. Garam

Page 82: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

79

Kolom(2)

Kolom (3)

:

:

Volume Bahan Pokok yang Digunakan (Kg)

Tuliskan banyaknya bahan pokokyang digunakan dalam satuan kilogram

(Kg).

Nilai Bahan Pokok (Rp)

Tuliskan nilai bahan pokok yang digunakan dalam rupiah (Rp). Nilai bahan

pokok adalah nilai volume bahan pokok yang digunakan selama bulan Maret

2015 kemudian dikonversikan ke dalam nilai rupiah. Apabila bahan pokok

yang digunakan lebih dari satu jenis/merk dengan harga yang berbeda, maka

nilai bahan baku merupakan penjumlahan dari nilai masing-masing jenis

bahan pokok tersebut.

BLOK IV : CATATAN

Blok ini bertujuan untuk menginformasikan hal-hal penting yang tidak dicakup di daftar

pertanyaan. Tuliskan hal-hal penting apabila ada yang perlu diberi catatan yang berkaitan

dengan perusahaan/usaha yang menjadi responden.

BLOK V : PENGESAHAN

Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas dalam usaha permintaan data

kepada responden. Tuliskan nama pemberi jawaban, jabatan, nomor telepon, tanggal

pengesahan, serta tanda tangan dan cap instansi.

Page 83: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

LAMPIRAN

Page 84: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

83

Lampiran 1. Daftar cakupan KBLI dalam Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015

No Kategori Deskripsi KBLI 2009 KBLI 2009 KBLI 2005

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Penyediaan akomodasi Hotel bintang lima 55111 55111 Hotel bintang empat 55112 55112 Hotel bintang tiga 55113 55113 Hotel bintang dua 55114 55114 Hotel bintang satu 55115 55115

2 Penyediaan makan minum

Restoran 56101 55211, 55212,

55213 Warung Makan 56102 55214,55220 Kedai Makanan 56103 55240

Jasa boga untuk suatu event tertentu

56210 55260

Penyedia makanan lainnya 56290 55260

Penyediaan Makanan keliling/tempat tidak tetap

56104 55250

Rumah Minum/Cafe 56303 55211 Kedai Minuman 56304 55240 Rumah/Kedai obat tradisional 56305 55240

Penyediaan minuman keliling/tempat tidak tetap

56306 55250

3 Jasa Kesehatan Jasa Rumah Sakit Pemerintah 86101 85111 Jasa Rumah Sakit Swasta 86103 85113

4 Lembaga Pemasyarakatan

Lembaga peradilan 84233 75233

5 Industri Industri pengolahan dan pengawetan produk daging dan daging unggas

10130 15112

Industri pengolahan dan pengawetan lainnya untuk ikan

10219 15129

Industri pengolahan dan pengawetan ikan dan biota air (bukan udang) dalam kaleng

10221 15121

Industri pengolahan dan pengawetan lainnya untuk biota air lainnya

10299 15129

Industri pengasinan/pemanisan buah-buahan dan sayuran

10311 15132

Industri pelumatan buah-buahan dan sayuran

10312 15133

Industri Pengeringan Buah-buahan dan Sayuran

10313 15134

Industri Pengolahan dan Pengawetan Buah-buahan dan Sayuran Dalam Kaleng

10320 15131

Page 85: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

84

No Kategori Deskripsi KBLI 2009 KBLI 2009 KBLI 2005

(1) (2) (3) (4) (5)

Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran

10330 15139

Industri Tempe Kedelai 10391 15494 Industri Tahu Kedelai 10392 15494

Industri Pengolahan Susu Segar dan Krim

10510 15201

Industri Pengolahan Susu Bubuk dan Susu Kental

10520 15201

Industri Pengolahan Es Krim 10531 15203

Industri Pengolahan Es Sejenisnya yang Dapat Dimakan (Bukan Es Batu dan balok)

10532 15492

Industri Berbagai Macam Tepung dari Padi-padian, Biji-bijian, Kacang-kacangan, umbi-umbian dan sejenisnya

10618 15322

Industri Pati Ubi Kayu 10621 15323 Industri Produk Roti dan Kue 10710 15410 Industri Sirop 10723 15424

Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop

10729 15429

Industri Makanan dari Cokelat dan Kembang Gula

10732 15432

Industri Manisan Buah-buahan dan Sayuran Kering

10733 15132,15134

Industri Kembang Gula Lainnya

10739 15432

Industri Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya

10740 15440

Industri Makanan dan Masakan Olahan

10750 15499

Industri Pengolahan Kopi dan Teh

10761 15491

Industri Kecap 10771 15493

Industri Bumbu Masak dan Penyedap Masakan

10772 15497

Industri Produk Masak dari Kelapa

10773 15499

Industri Produk Masak Lainnya

10779 15499

Industri Kue Basah 10792 15498

Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-kacangan Lainnya Bukan Kecap, tahu, dan tempe

10793 15495

Industri Kerupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya

10794 15496

Industri Produk Makanan Lainnya

10799 15499

Industri Ransum Makanan Hewan

10801 15331

Page 86: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

85

No Kategori Deskripsi KBLI 2009 KBLI 2009 KBLI 2005

(1) (2) (3) (4) (5)

Industri Konsentrat Makanan Hewan

10802 15332

Industri Minuman Keras 11010 15510

Industri Minuman Anggur (Wine)

11020 15520

Industri Minuman Keras dari Malt dan Malt

11030 15530

Industri Minuman Ringan 11040 15541 Industri Minuman Lainnya 11090 24235

Industri Sabun Dan Bahan Pembersih Keperluan Rumah Tangga

20231 24241

Industri Bahan Kosmetik dan Kosmetik, Termasuk Pasta Gigi

20232 24241, 24242

Industri Bahan Farmasi 21011 24231 Industri Produk Farmasi 21012 24232

Industri Produk Obat Tradisional

21022 24234

Page 87: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

86

Lampiran 2. Alokasi sampel usaha menurut jenis usaha dan provinsi VKBP 2015

Provinsi

Alokasi sampel usaha

Total Industri

Usaha Penyedia akomodasi, dan Penyediaan Makan

minum

(1) (2) (3) (4)

11 Aceh 154 698 852

12 Sumatera Utara 149 1243 1392

13 Sumatera Barat 142 853 995

14 Riau 104 736 840

15 Jambi 100 533 633

16 Sumatera Selatan 129 756 885

17 Bengkulu 98 426 524

18 Lampung 143 801 944

19 Kepulauan Bangka Belitung 96 366 462

21 Kepulauan Riau 97 435 532

31 DKI Jakarta 101 1586 1687

32 Jawa Barat 360 2281 2641

33 Jawa Tengah 537 1809 2346

34 Di Yogyakarta 141 750 891

35 Jawa Timur 467 2065 2532

36 Banten 180 1121 1301

51 B A L I 114 752 866

52 Nusa Tenggara Barat 142 642 784

53 Nusa Tenggara Timur 112 378 490

61 Kalimantan Barat 128 645 773

62 Kalimantan Tengah 102 489 591

63 Kalimantan Selatan 121 751 872

64 Kalimantan Timur 99 577 676

65 Kalimantan Utara 90 258 348

71 Sulawesi Utara 110 551 661

72 Sulawesi Tengah 113 498 611

73 Sulawesi Selatan 175 753 928

74 Sulawesi Tenggara 121 436 557

75 Gorontalo 103 381 484

76 Sulawesi Barat 94 284 378

81 Maluku 101 333 434

82 Maluku Utara 97 270 367

91 Papua Barat 89 236 325

94 Papua 91 307 398

Jumlah 5.000 25.000 30.000

Page 88: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

87

Lampiran 3a. Jumlah Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Kabupaten

Provinsi

Sampel Usaha/ perusahaa

n penyedia

akomodasi & PMM

Industri Manufaktur

Tertentu

Kab BS Usaha

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

11 Aceh 8 171 852 698 154

12 Sumatera Utara 15 279 1.392 1.243 149

13 Sumatera Barat 8 199 995 853 142

14 Riau 8 168 840 736 104

15 Jambi 6 127 633 533 100

16 Sumatera Selatan 8 177 885 756 129

17 Bengkulu 5 105 524 426 98

18 Lampung 8 189 944 801 143

19 Kepulauan Bangka Belitung 5 93 462 366 96

21 Kepulauan Riau 6 107 532 435 97

31 DKI Jakarta 5 338 1.687 1.586 101

32 Jawa Barat 19 529 2.641 2.281 360

33 Jawa Tengah 22 470 2.346 1.809 537

34 Di Yogyakarta 5 179 891 750 141

35 Jawa Timur 24 507 2.532 2.065 467

36 Banten 8 261 1.301 1.121 180

51 B A L I 7 174 866 752 114

52 Nusa Tenggara Barat 7 157 784 642 142

53 Nusa Tenggara Timur 5 98 490 378 112

61 Kalimantan Barat 7 155 773 645 128

62 Kalimantan Tengah 6 119 591 489 102

63 Kalimantan Selatan 8 175 872 751 121

64 Kalimantan Timur 7 136 676 577 99

65 Kalimantan Utara 3 70 348 258 90

71 Sulawesi Utara 6 133 661 551 110

72 Sulawesi Tengah 5 123 611 498 113

73 Sulawesi Selatan 10 186 928 753 175

74 Sulawesi Tenggara 5 112 557 436 121

75 Gorontalo 4 97 484 381 103

76 Sulawesi Barat 4 76 378 284 94

81 Maluku 4 87 434 333 101

82 Maluku Utara 4 74 367 270 97

91 Papua Barat 4 65 325 236 89

94 Papua 4 80 398 307 91

Total 260 6.016 30.000 25.000 5.000

Page 89: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

88

Lampiran 3b. Keterangan Pengambilan Sampel Usaha Direktori Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Provinsi

Provinsi Keterangan pengambilan sampel

Hotel Restoran Lapas Rumah Sakit Catering IBS

11 Aceh take all take all take all take all take all take all

12 Sumatera Utara take some take some take all take some take all take some

13 Sumatera Barat take some take all take all take some take all take all

14 Riau take some take some take all take some take all take all

15 Jambi take all take all take all take all take all take all

16 Sumatera Selatan take some take all take all take some take all take some

17 Bengkulu take all take all take all take all take all take all

18 Lampung take all take all take all take all take all take some

19 Kep. Bangka Belitung take all take all take all take all take all take all

21 Kepulauan Riau take some take some take all take all take all take all

31 DKI Jakarta take some take some take all take some take some take some

32 Jawa Barat take some take some take all take some take some take some

33 Jawa Tengah take some take some take all take all take some take some

34 Di Yogyakarta take some take all take all take all take some take all

35 Jawa Timur take some take some take all take all take some take some

36 Banten take all take all take all take some take all take some

51 B A L I take some take some take all take all take all take all

52 Nusa Tenggara Barat take all take all take all take all take all take all

53 Nusa Tenggara Timur take all take all take all take all take all take all

61 Kalimantan Barat take all take all take all take all take all take all

62 Kalimantan Tengah take all take all take all take all take all take all

63 Kalimantan Selatan take all take all take all take all take all take all

64 Kalimantan Timur take some take all take all take all take some take all

65 Kalimantan Utara take all take all take all take all take all take all

71 Sulawesi Utara take all take all take all take all take all take all

72 Sulawesi Tengah take all take all take all take all take all take all

73 Sulawesi Selatan take some take all take all take all take all take some

74 Sulawesi Tenggara take all take all take all take all take all take all

75 Gorontalo take all take all take all take all take all take all

76 Sulawesi Barat take all take all take all take all take all take all

81 Maluku take all take all take all take all take all take all

82 Maluku Utara take all take all take all take all take all take all

91 Papua Barat take all take all take all take all take all take all

94 Papua take all take all take all take all take all take all

Total take some take some take all take some take some take some

Page 90: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

89

Lampiran 4 : Contoh VKBP15.DSBS

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL BLOK SENSUS

PROVINSI : 18 Lampung

VKBP15.DSBS

KABUPATEN/KOTA : 05 Lampung Tengah

KECAMATAN DESA/KELURAHAN/

NAGARI

NOMOR BLOK

SENSUS

NOMOR KODE

SAMPEL (NKS)

JUMLAH USAHA HASIL SE2006

JUMLAH USAHA HASIL LISTING

KETERANGAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM

IMK PENYEDIAAN

MAKAN MINUM

IMK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

010 PADANG RATU 011 BANDARSARI 008B 10029 41 1 ........... ..............

012 PUBIAN 015 TIAS BANGUN 005B 30159 20 10 ........... ..............

020 KALIREJO 022 PONCO WARNO 015B 20323 35 65 ............. ...............

Keterangan:

1. master kode dan nama wilayah menggunakan MFD online semester I tahun 2014

2. kolom (4) NKS dengan digit 1-5: : digit 1strata

: digit 2-5 NKS

: 4 digit NKS daerah perdesaan : 0001 - 4999

: 4 digit NKS daerah perkotaan : 5000 - 9999

Page 91: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

90

Lampiran 5 : Contoh VKBP15.DSPH

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN HOTEL

PROVINSI : 36 BANTEN

KABUPATEN/KOTA : 73 SERANG

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN

UTAMA KBLI 2009

HASIL PENCACAHAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 40 SERANG 001 ABADI HOTEL JL. JEND. SUDIRMAN 36 TELP. (0254) 200641

BINTANG 1 55115

2 40 SERANG 002 LE DIAN HOTEL JL. JEND. SUDIRMAN NO. 88 TELP. (0254) 229888 FAX. (0254) 229777

BINTANG 4 55112

3 40 SERANG 003 MAHADRIA HOTEL JL. KI MASJONG NO. 12 TELP. (0254) 200527 FAX. (0254) 203881

BINTANG 2 55114

4 40 SERANG 004 RATU HOTEL JL. KH. ABDUL HADI NO. 66 TELP. (0254) 218800 FAX. (0254) 218500

BINTANG 4 55112

5 40 SERANG 005 WISATA BARU HOTEL JL MAULANA YUSUF NO. 16 TELP. (0254) 2000770 FAX. (0254) 200447

BINTANG 2 55114

Kode kolom (9): 1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri

2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup

masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan

3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda

diluar cakupan KBLI 8. Baru

VKBP15.DSPH

Page 92: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

91

Lampiran 6. Contoh VKBP15.DSPR

DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN RESTORAN PROVINSI : 36 BANTEN KABUPATEN/KOTA : 73 SERANG

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN UTAMA

KBLI 2009

HASIL PENCACAH

AN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1

2

3

4

060 KASEMEN 040 SERANG 040 SERANG 060 KASEMEN

006 SAWAH LUHUR

003 SAWAH LUHUR

003 SAWAH LUHUR

006 SAWAH LUHUR

001 002 003 004

LUY' PECAK BANDENG TANPA DURI RM S' RIZKI SERANG RM AMPERA RESTAURANT PECAK BANDENG SAWAH LUHUR RM

JL. RAYA SAWAH LUHUR PONTANG JL. JEND SUDIRMAN NO. 14 TELP. (0254) 8241248 FAX. (0254) 8241248 JL. JEND SUDIRMAN NO. 62 CICERI, SERANG TELP. (0254) 205060 FAX. (0254) 205060 JL. RAYA PONTANG KM. 10, SAWAH LUHUR

RESTORAN

RESTORAN

RESTORAN

RESTORAN

56101

56101

56101

56101

Kode kolom (9):

1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri

2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup

masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan

3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda

diluar cakupan KBLI 8. Baru

VKBP15.DSPR

Page 93: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

92

Lampiran 7 : Contoh VKBP15.DSPC `

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL PERUSAHAAN CATERING

PROVINSI : 35 Jawa Timur KABUPATEN/KOTA : 78 Surabaya

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA

PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN UTAMA

KBLI 2009

HASIL PENCACAHAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1

001 A-5 CATERING JL JAGIR SIDOSERMO VIII 47BENDUL MERISIWINOCOLO TELP. (031) 8495451

JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING)

56210

2

002 AB CATERING SERVICE

JL SEMOLOWARU ELOK BL AK/4MEDOKAN SEMAMPIRSUKOLILO TELP. (031) 5944529

JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING)

56210

3

003 ALAMI CATERING SERVICE

JL RAYA MASTRIP 322-324KEBRAONKARANGPILANG TELP. (031) 7664007

JASA BOGA UNTUK SUATU EVENT TERTENTU (EVENT CATERING)

56210

Kode kolom (9): 1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri

2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup

masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan

3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda

diluar cakupan KBLI 8. Baru

VKBP15.DSPC

Page 94: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

93

Lampiran 8 : Contoh VKBP14.DSLP

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL LEMBAGA PEMASYARAKATAN

PROVINSI : 51 BALI KABUPATEN/KOTA : 038 BADUNG

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN UTAMA KBLI 2009

HASIL PENCACAHAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 030 KUTA UTARA 002 KEROBOKAN 001 LAPAS KELAS II DENPASAR

Jln.Tangkuban Perahu LEMBAGA PERADILAN

84233

Kode kolom (9):

1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri

2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup

masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan

3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda

diluar cakupan KBLI 8. Baru

VKBP15.DSLP

Page 95: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

94

Lampiran 9 : Contoh VKBP14.DSRS

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL RUMAH SAKIT

PROVINSI : 35 JAWA TIMUR KABUPATEN/KOTA : 78 SURABAYA

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN

UTAMA KBLI 2009

HASIL PENCACAHAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1

001 RS ADI HUSADA KAPASARI JL KAPASARI NO.90-101 SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610

2

002 RSU DR SOETOMO JL PROF DR MOESTOPO SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610

3

003 RS AKABRI AL SURABAYA JL MOROKREMBANGAN SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610

4

004 RS AL DR RAMELAN JL GADUNG NO.1 SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610

5

005 RS AL GUNUNGSARI JL GOLF NO.1 SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610

6

006 RS AL KODIKAL JL MOROKREMBANGAN SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610

7

007 RSU DR SOETOMO JL PROF DR MOESTOPO SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610

8

008 RSU HAJI SURABAYA JL MANYAR KERTOADI SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610

9

009 RS AL KODIKAL JL MOROKREMBANGAN SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610

10

010 RSU DR SOETOMO JL PROF DR MOESTOPO SURABAYA JASA RUMAH SAKIT 8610

Kode kolom (9): 1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri

2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup

masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan

3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda

diluar cakupan KBLI 8. Baru

VKBP14.DSRS

Page 96: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

95

INDUSTRI

PENGOLAHAN DAN

PENGAWETAN

LAINNYA UNTUK

BIOTA AIR LAINNYA

Lampiran 10 : Contoh VKBP15.DSIBS

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK 2015 DAFTAR SAMPEL INDUSTRI BESAR SEDANG

PROVINSI : 36 BANTEN

KABUPATEN/KOTA : 73 SERANG

NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN NUP NAMA PERUSAHAAN ALAMAT KEGIATAN UTAMA

KBLI 2009

HASIL PENCACA

HAN

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 040 SERANG 010 KALIGANDU 001 BINTANG NUSA JATI, CV /

ROTI CAKRA BUANA PENANCANGAN PASIR RT 002/04 TELP. 0254) 210620

INDUSTRI PRODUK ROTI DAN KUE

10710

2 040 SERANG 010 KALIGANDU 002 KARYA CIPTA MANDIRI / BASO IKAN SAFRUDIN

PEJANTEN KALIGANDU RW 09 TELP. 0254) 200689

10299

3 040 SERANG 010 KALIGANDU 003 MAKMUR SANJAYA, CV / ROTI MAKMUR

PENANCANGAN PASIR RT 02/04 NO.10 TELP. 0254) 220864-081311276856

INDUSTRI PRODUK ROTI DAN KUE

10710

Kode kolom (9): 1. Ditemukan dan usahanya tetap 4. Pindah dan tidak dapat ditelusuri

2. Ditemukan dan usahanya berubah, 5. Tutup

masih dalam KBLI 6. Tidak ditemukan

3. Ditemukan dan usahanya berubah, 7. Double/ganda

diluar cakupan KBLI 8. Baru

VKBP15.DSIBS

Page 97: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

96

1. Provinsi LAMPUNG 1 8

2. Kabupaten/Kota *) TANGGAMUS 0 2

3. Kecamatan KOTA AGUNG 0 2 0

4. Desa/Kelurahan KURIPAN 0 2 8

5. Nomor Blok Sensus 001B 0 0 1 B

6. Nomor Kode Sampel (NKS) 10005 1 0 0 0 5

*) Coret yang tidak perlu

1. Penyedia Makan Minum Keliling [Jumlah angka pada Blok IV kolom (9)] 6

2. Industri manufaktur dengan TK<20 *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (14)+ 1

3. Industri manufaktur dengan TK≥20 *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (15)+ 2

4. Restoran/ Rumah Makan *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (17)+ 1

5. Jasa Boga/Catering *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (18)+ 1

6. Warung Makan *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (19)+ 1

7. Kedai Makan *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (20)+ 3

8. Kedai Minum *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (21)+ 2

9. Café/Rumah Minum *jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (22)+ 1

10. Jumlah [R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7+R8+R9 ] 1 8

Nama Petugas

Tanggal

Tanda Tangan

ANDRIE YUDHA (10) (11) (12)

20 April 201 5 22 April 201 5

14 6 15

10 4 4

BLOK III: KETERANGAN PETUGASMinyak Goreng Gula Pasir Garam

Uraian Pencacah Pengawas

Bawang Putih Cabe Tepung Terigu

(7) (8) (9)

7 11 12

II.b. REKAPITULASI JENIS USAHA

Jenis Usaha Jumlah Daging Sapi Daging ayam Bawang Merah

(1) (2) (4) (5) (6)

(1) (2) (3)

10 2 7

I. PENGENALAN TEMPAT II.a. REKAPITULASI USAHA PENGGUNA BAHAN POKOK

Jumlah Usaha/Perusahaan Penggunaan Bahan Pokok berikut :

*jumlah tanda check (√) pada Blok IV kolom (23) sampai

kolom (34) untuk masing-masing kolom]

Beras Jagung Kacang Kedelai

PENDAFTARAN BANGUNAN DAN RUMAH TANGGA

VKBP15-L

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015

Lampiran 11. Contoh Kuesioner VKBP15-L

Page 98: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

97

Ya = "1"

→(STOP)

Tidak = "2"

( LANJUT )

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

010 1 1 1 1 SANTOSOJL. MERCUSAR II NO 1 RT 003 RW

0071 2 1 JAMU GENDONG (IBU SRI) 2

2 MIE AYAM (PAK TAUFIK) 2

2 2 1 2 RUDYJL. MERCUSAR II NO 3 RT 003 RW

0072 4

3 3 2 3 RAHMATJL. MERCUSAR II NO 5 RT 003 RW

0071 1 1 BAKSO MALANG (PAK AMIR) 2

4 BAKSO "RAHMAT"JL. MERCUSAR II NO 5 RT 003 RW

0072 1 2

4 4 3 MASJID "AN-NUR"JL. MERCUSAR II NO 7 RT 003 RW

0074

5 5 3 5 BENGKEL MOTOR "RAPIH"JL. MERCUSAR II NO 9 RT 003 RW

0073

6 6 3 6 WARUNG MAKAN "LARIS"JL. MERCUSAR II NO 11 RT 003 RW

0071 2

7 7 2 7 WAHYU S.JL. MERCUSAR III NO 41 RT 003

RW 0072 4

8MEMBUAT PEYEK KEDELAI

(PARMO)

JL. MERCUSAR III NO 41 RT 003

RW 0072 1 2

8 8 3 9 HOTEL "PELANGI"JL. MERCUSAR III NO 43 RT 003

RW 0073

10 RESTORAN "PELANGI"JL. MERCUSAR III NO 43 RT 003

RW 0071 1

3

0

3

Kode Isian pada Kolom (12):

1 = Usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Café

2 = Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal separoh dari jam operasi usaha

3 = Usaha Lainnya

4 = Tidak ada usaha

A. Jumlah angka atau tanda "√" di halaman ini

B. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman sebelumnya

C. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman ini (A + B)

F

i

s

i

k

S

e

n

s

u

s

1. Tempat Tinggal

2. Campuran

3. Bukan Tempat

Tinggal

Diisi Jika Kol (8) berkode "1"

Tuliskan !

Semua ART Penyedia Makan Minum Keliling

Jumlah

Usaha

Penyedia

Makan

Minum

Keliling

Nomor

Urut

Nama Usaha dan Nama ART

Penyedia Makan Minum

Keliling

BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/ RUMAH TANGGA

Nomor

Penggunaan

Bangunan Sensus

(tuliskan kode )

No Urut

Usaha/

Rumah

tangga

Nama Usaha/

Kepala Rumah Tangga

Tuliskan Alamat Lengkap

(Jalan, No, RT. RW)

Diisi Jika Kol (4) berkode "1" atau "2" Cakupan

Kegiatan

(tulis kode)

Kode = "1"

[Lanjut

ke Kol (13)]

Kode = "2"

[Lanjut

ke Kol (23 sd

34)]

Kode "3"

atau "4"

(STOP)

Diisi jika

Kol (12)

berkode "1"

Apakah usaha

terdaftar dalam

Direktori

VKBP15-DS?

S

e

g

m

e

n

BangunanApakah ada

ART

Penyedia

Makan

Minum

Keliling

Ya = "1"

Tidak = "2"

[Lanjut

ke kol (12)]

Halaman 1 dari 3 halaman

Beras JagungKacang

Kedelai

Daging

Sapi

Daging

Ayam

Bawang

Merah

Bawang

PutihCabe

Tepung

Terigu

Minyak

Goreng

Gula

PasirGaram

Nomor

Urut

Usaha

Pengolah

Bahan

Pokok

(14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)

V V V V 1

V V V V V V V 2

V V V V V V 3

V V V V V V V V 4

V V V V V V V V V V V 5

V 10 V V V V V V 6

1 - - - 1 1 - - 3 - 4 3 2 4 5 4 1 6 2 6

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

1 0 0 0 1 1 0 0 3 0 4 3 2 4 5 4 1 6 2 6

Kode Isian pada Kolom (16): 10 = Industri makanan; 20 = Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia;

11 = Industri minuman; 21 = Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional.

*) Industri manufaktur tertentu, yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagaimana kode yang terdapat pada kolom (16).

Kecuali: Industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dsb) serta Industri yang outputnya tercakup dalam Kuesioner VKBP15-S

(misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung);

TK

< 20

TK

≥ 20

Jenis

Usaha

(tuliskan

kode )

Kedai

Minum

Cafe/

Rumah

Minum

Dalam menjalankan usaha selama bulan Maret 2015,

Apakah menggunakan bahan pokok berikut?

Berikan tanda "√" jika Ya

Warung

Makan

Kedai

Makan

Industri Manufaktur

Tertentu *)

Restoran/

Rumah

Makan

Jasa

Boga/

Catering

BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA (LANJUTAN)

Diisi Jika Kol (13) berkode "2",

Berikan tanda "√" pada kolom jenis usaha yang sesuai

Diisi jika salah satu dari

kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√"Diisi jika

salah

satu dari

kolom

(23) s/d

(34) ada

yang

bertanda

"√"

Page 99: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

98

Ya = "1"

→(STOP)

Tidak = "2"

( LANJUT )

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

010 9 9 3 11 ES CAMPUR (SANTOSO)JL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW

0072 1 2

10 1 12 IRFANJL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW

0071 3 1

NASI GORENG KELILING

(IRFAN)2

2NASI GORENG KELILING

(SANUSI)2

3NASI GORENG KELILING

(ROHMAN)2

10 11 3 13 HOTEL "RESIK"JL. MERCUSAR III NO 49 RT 003 RW

0073

11 12 1 RUMAH KOSONGJL. MERCUSAR III NO 49 RT 003 RW

0072 4

12 13 3 14 PABRIK MIE "CAP 3 TELUR"JL. MERCUSAR III NO 51 RT 003 RW

0071 1

13 14 3 15TOKO ELEKTRONIK (TJUN

OEY)

JL. MERCUSAR III NO 53 RT 003 RW

0073

14 15 3 16 PABRIK JAMU TRADISIONAL JL. MERCUSAR III NO 55 RT 003 RW

0071 2

15 16 3 17 RESTORAN "SEDERHANA"JL. MERCUSAR IV NO 57 RT 003 RW

0071 2

18 CATERING " GADING"JL. MERCUSAR IV NO 57 RT 003 RW

0071 2

16 17 3 19 CAFE "RIANG RIUH" JL. MERCUSAR IV NO 59 RT 003 RW

0081 2

3

3

6

Kode Isian pada Kolom (12):

1 = Usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Café

2 = Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal separoh dari jam operasi usaha

3 = Usaha Lainnya

4 = Tidak ada usaha

A. Jumlah angka atau tanda "√" di halaman ini

B. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman sebelumnya

C. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman ini (A + B)

F

i

s

i

k

S

e

n

s

u

s

1. Tempat Tinggal

2. Campuran

3. Bukan Tempat

Tinggal

Diisi Jika Kol (8) berkode "1"

Tuliskan !

Semua ART Penyedia Makan Minum Keliling

Jumlah

Usaha

Penyedia

Makan

Minum

Keliling

Nomor

Urut

Nama Usaha dan Nama ART

Penyedia Makan Minum

Keliling

BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/ RUMAH TANGGA

Nomor

Penggunaan

Bangunan Sensus

(tuliskan kode )

No Urut

Usaha/

Rumah

tangga

Nama Usaha/

Kepala Rumah Tangga

Tuliskan Alamat Lengkap

(Jalan, No, RT. RW)

Diisi Jika Kol (4) berkode "1" atau "2" Cakupan

Kegiatan

(tulis kode)

Kode = "1"

[Lanjut

ke Kol (13)]

Kode = "2"

[Lanjut ke

Kol (23) sd

(34)]

Kode "3"

atau "4"

(STOP)

Diisi jika

Kol (12)

berkode "1"

Apakah usaha

terdaftar dalam

Direktori

VKBP15-DS?

S

e

g

m

e

n

BangunanApakah ada

ART

Penyedia

Makan

Minum

Keliling

Ya = "1"

Tidak = "2"

[Lanjut

ke kol (12)]

Halaman 2 dari 3 halaman

Beras JagungKacang

Kedelai

Daging

Sapi

Daging

Ayam

Bawang

Merah

Bawang

PutihCabe

Tepung

Terigu

Minyak

Goreng

Gula

PasirGaram

Nomor

Urut

Usaha

Pengolah

Bahan

Pokok

(14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)

V

V V V V V V V 7

V V V V V V V 8

V V V V V V V 9

V 21 V V 10

V V V V V V V V V V V V V 11

V V V V V V V V V V V V V 12

V V V V V V V V 13

- 1 1 1 - - 1 1 6 2 3 2 5 6 6 5 3 6 3 7

1 0 0 0 1 1 0 0 3 0 4 3 2 4 5 4 1 6 2 6

1 1 1 1 1 1 1 1 9 2 7 5 7 10 11 9 4 12 5 13

Kode Isian pada Kolom (16): 10 = Industri makanan; 20 = Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia;

11 = Industri minuman; 21 = Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional.

*) Industri manufaktur tertentu, yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagaimana kode yang terdapat pada kolom (16).

Kecuali: Industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dsb) serta Industri yang outputnya tercakup dalam Kuesioner VKBP15-S

(misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung);

TK

< 20

TK

≥ 20

Jenis

Usaha

(tuliskan

kode )

Kedai

Minum

Cafe/

Rumah

Minum

Dalam menjalankan usaha selama bulan Maret 2015,

Apakah menggunakan bahan pokok berikut?

Berikan tanda "√" jika Ya

Warung

Makan

Kedai

Makan

Industri Manufaktur

Tertentu *)

Restoran/

Rumah

Makan

Jasa

Boga/

Catering

BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA (LANJUTAN)

Diisi Jika Kol (13) berkode "2",

Berikan tanda "√" pada kolom jenis usaha yang sesuai

Diisi jika salah satu dari

kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√"Diisi jika

salah

satu dari

kolom

(23) s/d

(34) ada

yang

bertanda

"√"

Page 100: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

99

Halaman 3 dari 3 halaman

Beras JagungKacang

Kedelai

Daging

Sapi

Daging

Ayam

Bawang

Merah

Bawang

PutihCabe

Tepung

Terigu

Minyak

Goreng

Gula

PasirGaram

Nomor

Urut

Usaha

Pengolah

Bahan

Pokok

(14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35)

V V V V V V V 14

V V 15

V V V V 16

- 1 - - - 2 1 - 1 - - - - 1 1 1 - 2 1 2

1 1 1 1 1 1 1 1 9 2 7 5 7 10 11 9 4 12 5 13

1 2 1 1 1 3 2 1 10 2 7 5 7 11 12 10 4 14 6 15

Kode Isian pada Kolom (16): 10 = Industri makanan; 20 = Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia;

11 = Industri minuman; 21 = Industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional.

*) Industri manufaktur tertentu, yang dimaksud adalah industri dengan 2 digit KBLI 2009 sebagaimana kode yang terdapat pada kolom (16).

BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/RUMAH TANGGA (LANJUTAN)

Diisi Jika Kol (13) berkode "2",

Berikan tanda "√" pada kolom jenis usaha yang sesuai

Diisi jika salah satu dari

kolom (12) berkode "2" atau kolom (14) s/d (22) ada yang bertanda "√"Diisi jika

salah

satu dari

kolom

(23) s/d

(34) ada

yang

bertanda

"√"

Industri Manufaktur

Tertentu *)

Restoran/

Rumah

Makan

Jasa

Boga/

Catering

Warung

Makan

Kedai

Makan

Kecuali: Industri yang input dan outputnya sama (misalnya: pengemasan garam, daging beku, dsb) serta Industri yang outputnya tercakup dalam Kuesioner VKBP15-S

(misalnya: Industri tepung beras/beras ketan, industri tepung jagung, industri maizena (pati jagung);

TK

< 20

TK

≥ 20

Jenis

Usaha

(tuliskan

kode )

Kedai

Minum

Cafe/

Rumah

Minum

Dalam menjalankan usaha selama bulan Maret 2015,

Apakah menggunakan bahan pokok berikut?

Berikan tanda "√" jika Ya

Ya = "1"

→(STOP)

Tidak = "2"

( LANJUT )

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

010 17 18 1 20 RIFKAHJL. MERCUSAR III NO 49 RT 003 RW

0072 4

18A 19A 3 21 NASI BEBEK "DJOKO" JL. MERCUSAR III RT 003 RW 007 2 1 2

19A 20A 3 22 CAFE TENDA 'ROCKY' JL. MERCUSAR III RT 003 RW 008 2 1 2

20A 21A 3 23 JUAL PULSA "JONAY' JL. MERCUSAR III RT 003 RW 009 2 3

21A 22A 3 24 JAGUNG BAKAR "MANG UDIN" JL. MERCUSAR III RT 003 RW 010 2 1 2

-

6

6

Kode Isian pada Kolom (12):

1 = Usaha Industri Manufaktur Tertentu, Restoran/Rumah Makan, Katering, Warung Makan, Kedai Makan Minum, dan Café

2 = Usaha Penyedia Makan Minum Keliling yang tidak mangkal di suatu tempat tetap selama minimal separoh dari jam operasi usaha

3 = Usaha Lainnya

4 = Tidak ada usaha

BLOK IV. PENDAFTARAN USAHA/ RUMAH TANGGA

Nomor

Penggunaan

Bangunan Sensus

(tuliskan kode )

No Urut

Usaha/

Rumah

tangga

Nama Usaha/

Kepala Rumah Tangga

Tuliskan Alamat Lengkap

(Jalan, No, RT. RW)

Diisi Jika Kol (4) berkode "1" atau "2" Cakupan

Kegiatan

(tulis kode)

Kode = "1"

[Lanjut

ke Kol (13)]

Kode = "2"

[Lanjut ke

Kol (23) sd

(34)]

Kode "3"

atau "4"

(STOP)

Diisi jika

Kol (12)

berkode "1"

Apakah usaha

terdaftar dalam

Direktori

VKBP15-DS?

S

e

g

m

e

n

BangunanApakah ada

ART

Penyedia

Makan

Minum

Keliling

Ya = "1"

Tidak = "2"

[Lanjut

ke kol (12)]

Diisi Jika Kol (8) berkode "1"

Tuliskan !

Semua ART Penyedia Makan Minum Keliling

Jumlah

Usaha

Penyedia

Makan

Minum

Keliling

Nomor

Urut

Nama Usaha dan Nama ART

Penyedia Makan Minum

Keliling

A. Jumlah angka atau tanda "√" di halaman ini

B. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman sebelumnya

C. Jumlah angka atau tanda "√" kumulatif s.d halaman ini (A + B)

F

i

s

i

k

S

e

n

s

u

s

1. Tempat Tinggal

2. Campuran

3. Bukan Tempat

Tinggal

Page 101: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

100

i Beras, meliputi: vii. Bawang putih, termasuk bawang putih lokal dan bawang putih impor; meliputi:

1. Beras 22. Bawang putih utuh (bawang kering konsumsi)

2. Beras Ketan 23. Bawang putih giling

3. Tepung Beras/Ketan 24. Bawang putih goreng

ii. Jagung, meliputi: viii. Cabe, kecuali paprica dan saus cabe; meliputi:

4. Jagung basah dengan kulit 25. Cabe merah besar dan cabe keriting segar

5. Jagung basah tanpa kulit 26. Cabe merah besar dan cabe keriting kering

6. Jagung kering tanpa kulit 27. Cabe merah besar dan cabe keriting giling

7. Jagung pipilan basah 28. Cabe merah besar dan cabe keriting bubuk

8. Jagung pipilan kering 29. Cabe hijau besar segar

9. Beras jagung 30. Cabe hijau besar giling

10. Tepung jagung/maizena 31. Cabe Rawit

iii. Kacang kedelai, termasuk kacang kedelai lokal dan kacang kedelai impor; ix. Tepung terigu, melipuiti:

meliputi: 32. Tepung terigu.

11. Kedelai biji kering x. Minyak goreng, termasuk minyak goreng yang sudah dimurnikan

12. Kedelai basah (ada batang dan daun) (dibuat oleh pabrik ) maupun yang belum dimurnikan (minyak klentik),

iv. Daging sapi, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan, kepala, baik curah maupun kemasan. Namun tidak termasuk minyak samin

dan kulit; meliputi: dan margarine. Meliputi:

13. Daging sapi segar 33. Minyak kelapa

14. Daging sapi beku 34. Minyak sawit

15. Tetelan 35. Minyak goreng lainnya seperti: minyak bunga matahari, minyak

16. Tulang iga sapi jagung, minyak kedelai

v. Daging ayam, termasuk daging giling namun tidak termasuk jeroan; meliputi: xi. Gula pasir, termasuk gula pasir lokal dan impor. Kecuali gula batu dan

17. Daging ayam ras (ayam potong) gula biang (sakarin). Meliputi:

18. Ayam buras (ayam kampung) 36. Gula pasir

vi. Bawang merah, tidak termasuk bawang daun dan bawang bombay; meliputi: xii. Garam, termasuk garam krosok/curah dan garam kemasan. Meliputi:

19. Bawang merah utuh (bawang kering konsumsi) 37. Garam

20. Bawang merah giling

21. bawang merah goreng

CAKUPAN KOMODITI (LISTING)

Bahan pokok yang dicakup dalam listing terdiri dari:

Referensi waktu : bulan Maret

Page 102: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

101

1. Propinsi LAMPUNG 1 8 4. Kelurahan/Desa *) KURIPAN 0 2 8

2. Kabupaten/Kota *) TANGGAMUS 0 2 5. Nomor Blok Sensus 0 0 1 B 0 0 1 B

3. Kecamatan KOTA AGUNG 0 2 0 6. Nomor Kode Sampel (NKS) 1 0 0 0 5

*) coret yang tidak perlu

1. Jumlah Target Pencacahan 0 0 0 6 0 0 0 2

2. Jumlah Realisasi Pencacahan 0 0 0 5 0 0 0 2

3. Tidak Berhasil Dicacah (Jumlah Rincian 3.a s.d 3.d) 0 0 0 1 0 0 0 0

a. Pindah Keluar Blok Sensus 0 0 0 0 0 0 0 0

b. Tidak ditemukan 0 0 0 1 0 0 0 0

c. Tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan 0 0 0 0 0 0 0 0

d. Tutup/Ganti Usaha 0 0 0 0 0 0 0 0

1. Nama petugas

2. Tanggal pelaksanaan

3. Tanda tangan

BLOK II . REKAPITULASI PENCACAHAN

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI KONSUMSI BERAS TAHUN 2015

DAFTAR SAMPEL RUMAH TANGGA/USAHA

BLOK I . PENGENALAN TEMPAT

10005

Uraian

Usaha Penyedia

Makan Minum

(Blok V. Kolom 1)

Industri Manufaktur

Tertentu (Blok

V.Kolom 2.)

(1) (2) (3)

BLOK III . KETERANGAN PETUGAS

URAIAN PENCACAH PENGAWAS

BLOK IV . CATATAN

ELLA KOMALAWATY

4 sd 6 JUNI 2015

SKS

SYAHREZA MASIDA

4 sd 6 JUNI 2015

AKH BS

VKB12-DS

Lampiran 12. Contoh Kuesioner VKBP15-DS

Page 103: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

102

Ya -1

Tidak -0

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (11)

1 010 1 1 1 -JL. MERCUSAR II NO 1 RT 003 RW

0071

2 3 3 4 BAKSO "RAHMAT" -JL. MERCUSAR II NO 5 RT 003 RW

0071

3 6 6 6 WARUNG MAKAN "LARIS" -JL. MERCUSAR II NO 11 RT 003 RW

0070 2

1 7 7 8MEMBUAT PEYEK KEDELAI

(PARMO)

JL. MERCUSAR III NO 41 RT 003 RW

0071

4 9 10 12 -JL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW

0071

5 9 10 12 -JL. MERCUSAR III NO 47 RT 003 RW

0071

2 14 15 16PABRIK JAMU

TRADISIONAL

JL. MERCUSAR III NO 55 RT 003 RW

0071

6 18A 19A 21 JL. MERCUSAR III RT 003 RW 007 1

Jumlah

1 Pindah Keluar Blok Sensus

2 Tidak ditemukan

3 Tidak dapat diwawancarai sampai batas waktu pencacahan

4 Tutup/Ganti Usaha

BLOK V . KETERANGAN RUMAH TANGGA/USAHA TERPILIH

No.UrutNo Urut

Rumah

Tangga/

Usaha

Alamat Lengkap

(Jalan, No, RT/RW)

Keterangan

Segmen

BangunanBerhasil

dicacah?

Jika Kol

(10)=0,alasan tidak

dapat dicacah

(Kode)Fisik Sensus

Usaha / Nama Anggota Rumah Tangga yang Berusaha

Penyediaan makanan dan

minumanIMT

Industri Manufaktur

Tertentu PMM

N

U

S

(7) (10)

MIE AYAM (PAK TAUFIK)

Kode Kolom (10) : 7

-

NASI GORENG KELILING

(IRFAN)

NASI GORENG KELILING

(SANUSI)

NASI BEBEK "DJOKO"

Page 104: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

103

PD - 1

PND - 2

* Tujuan

* Objek Survei

* Dasar Hukum

Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

* Kerahasiaan

1. PROVINSI 1 8

2. KABUPATEN/KOTA *) 0 2

3. KECAMATAN 0 2 0

4. KELURAHAN/DESA *) 0 2 8

5. NOMOR BLOK SENSUS (NBS) 001B 0 0 1 B

6. NOMOR KODE SAMPEL (NKS) 10005 1 0 0 0 5

7. NOMOR URUT PERUSAHAAN/USAHA 003 0 0 3

8. Nama lengkap perusahaan/usaha : WARUNG MAKAN "LARIS"

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

9. Nama penanggung jawab perusahaan/usaha : ROSALINDA

10. Alamat lengkap perusahaan/usaha : JL. MERCUSAR II NO. 11

KURIPAN, KOTA AGUNG, TANGGAMUS, LAMPUNG3 5 6 1 3

Nomor telepon : ( . . . . . . . . . )

kode area

Nomor faksimili : ( . . . . . . . . . ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

kode area

1. NAMA PETUGAS

2. JABATAN KSK STAF

3. TANGGAL

4. TANDA TANGAN

*) Coret yang tidak perlu

085786593197

BLOK II : KETERANGAN PETUGAS

URAIAN PENCACAH PENGAWAS

(1)

nomor telepon

nomor faksimili

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

(1) (2) (3)

LAMPUNG

TANGGAMUS

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015

HOTEL DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM

Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok

Perusahaan/Usaha Hotel, Restoran, Catering, Café, dan Penyediaan Makan Minum Lainnya.

A N D R I E Y U D H A

04 Juni 2015 08 Juni 2015

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Pasal 21, tentang

Statistik.

KOTA AGUNG

KURIPAN

kode pos

(2) (3)

VKBP15 - SHPM

2

Lampiran 13. Contoh Kuesioner VKBP15-SHPM

Page 105: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

104

Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam.

Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi)

Cara pengisian kuesioner:

1. Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.

2. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.

3. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).

1. Jenis kegiatan utama perusahaan/usaha ini: 4

Hotel -1 Kedai makan -5

Restoran/Rumah Makan -2 Kedai minum -6

Jasa Boga/Catering -3 Kafe/Rumah Minum -7

Warung Makan -4 Penyediaan makanan minuman keliling -8

2. Apakah selama Bulan Maret 2015, usaha ini mengolah bahan pokok berikut ?

Ya Tidak Ya Tidak

1. Beras 1 2 1 7. Bawang Putih 5 6 5

2. Jagung 3 4 4 8. Cabe 7 8 7

3. Kacang Kedelai 5 6 6 9. Tepung Terigu 1 2 1

4. Daging Sapi 7 8 7 10. Minyak Goreng 3 4 3

5. Daging Ayam 1 2 1 11. Gula Pasir 5 6 5

6. Bawang Merah 3 4 3 12. Garam 7 8 7

3. Banyaknya tamu/pengunjung selama Bulan Maret 2015 : 1.565 1 5 6 5

(apabila usaha catering atau penyedia makan minum keliling, isikan banyaknya porsi yang terjual/dipesan)

4. Banyaknya hari kerja/beroperasi selama Bulan Maret 2015 : 25 hari 2 5

Penyedia makanan dan minuman keliling/tempat tidak tetap adalah usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan dan minuman

siap dikonsumsi yang didahului dengan proses pembuatan dan biasanya dijual dengan cara berkeliling, seperti tukang bubur ayam, nasi goreng, jamu

gendong

TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER

Kedai Minum: usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan utamanya minuman siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat

tetap yang dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda, seperti kedai kopi, kedai jus. Termasuk kedai jamu.

Kafe/Rumah Minum: usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan permanen yang menjual dan menyajikan utamanya minuman

untuk umum di tempat usahanya, baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan baik telah

mendapatkan surat keputusan sebagai rumah minum dari instansi yang membinanya maupun belum.

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA

Restoran/Rumah Makan: kelompok usaha jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan permanent yang menjual dan menyajikan

makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan untuk proses pembuatan dan penyimpanan maupun tidak dan

telah mendapatkan surat keputusan sebagai restoran/ rumah makan dari instansi yang membinanya.

Jasa Boga/Catering: usaha penjualan makanan jadi (siap dikonsumsi) yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar,

rapat dan sejenisnya.

Warung Makan: salah satu usaha jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan tetap (tidak berpindah-pindah) yang menyajikan dan

menjual makanan dan minuman di tempat usahanya baik dilengkapi maupun tidak dengan perlengkapan dan peralatan untuk proses pembuatan dan

penyimpanan dan belum mendapatkan ijin dan surat keputusan dari instansi yang membinanya.

Kedai Makan: usaha perdagangan eceran yang menjual dan menyajikan makanan siap dikonsumsi yang melalui proses pembuatan di tempat tetap yang

dapat dipindah-pindahkan atau dibongkar pasang, biasanya menggunakan tenda, seperti kedai seafood, kedai nasi goreng.

PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP

Page 106: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

105

5.

1. Beras

a. 1 3 0 , 5 0

b. 1 5 0 , 0 0

c. Stok Awal 1 0 , 0 0

d. Stok Akhir 2 9 , 5 0

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

a. 1 2 , 5 0

b. 1 2 , 0 0

c. Stok Awal 1 , 0 0

d. Stok Akhir 0 , 5 0

2. Jagung

i. Jagung basah dengan kulit

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

(Kg)

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

ii. Beras Ketan

iii. Tepung Beras/Ketan

Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok

1.305.000

Nilai Bahan Pokok

(Rp)

295.000

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

i. Beras

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan

Maret 2015

* Data mengenai Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan, Pembelian, dan Pemberian Bahan Pokok adalah Selama Bulan Maret 2015.

*Data mengenai Stok Awal adalah kondisi pada Awal Maret 2015, Sedangkan Stok Akhir adalah Kondisi Akhir Maret 2015.

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

105.000

100.800

8.400

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

(1) (2) (3)

1.500.000

100.000

4.200

Page 107: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

106

5.

ii. Jagung basah tanpa kulit

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

iii. Jagung kering tanpa kulit

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

iv. Jagung pipilan basah

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

v. Jagung pipilan kering

a. ,

b.,

c. Stok Awal ,

d. Stok Akhir ,

vi. Beras jagung

a. ,

b.,

c. Stok Awal ,

d. Stok Akhir ,

vii. Tepung jagung/maizena

a. ,

b.,

c. Stok Awal ,

d. Stok Akhir ,

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

(1) (2) (3)

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama

Bulan Maret 2015 (lanjutan )

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Page 108: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

107

5.

3. Kacang Kedelai

i. Biji kering

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

ii. Basah dengan kulit

(baik dengan batang atau tidak)

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

6.

1. Daging Sapi

i. Daging sapi segar/giling 3 0 , 0 0

ii. Daging sapi beku/asap ,

iii. Tetelan ,

iv. Tulang iga ,

2. Daging Ayam

i. Daging ayam ras 7 5 , 0 0

ii. Daging ayam buras (kampung) ,

3. Bawang Merah

i. Utuh 5 0 , 0 0

ii. Giling,

iii. Goreng,

2.250.000

1.000.000

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama

Bulan Maret 2015 (lanjutan )

Penggunaan Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

3.000.000

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama

Bulan Maret 2015 (lanjutan )

(1) (2) (3)

(1) (2) (3)

Jenis Bahan Pokok

Page 109: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

108

6.

4. Bawang Putih

i. Utuh 5 0 , 0 0

ii. Giling ,

iii. Goreng ,

5. Cabe

a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting

i. Segar 2 5 , 0 0

ii. Kering ,

iii. Giling ,

iv. Bubuk ,

b. Cabe Hijau besar

i. Segar ,

ii. Giling ,

c. Cabe Rawit 1 0 , 0 0

6. Tepung Terigu 2 0 , 0 0

7. Minyak Goreng

i. Minyak kelapa ,

ii. Minyak sawit 3 0 , 0 0

iii. Minyak goreng lainnya ,

(tidak termasuk minyak samin)

8. Gula Pasir 3 0 , 0 0

9. Garam 8 , 0 0 40.000

850.000

775.000

310.000

180.000

750.000

300.000

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan PokokPenggunaan Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

(1) (2) (3)

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama

Bulan Maret 2015 (lanjutan )

Page 110: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

109

Nama pemberi jawaban : ROSALINDA

Jabatan : PEMILIK

Nomor telepon :

Tanggal pengesahan :

Tanda tangan :

Cap perusahaan/usaha :

(Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan

pemberi jawaban serta cap usaha)

BLOK IV : CATATAN

BLOK V : PENGESAHAN

085786593197

04 Juni 2015

Page 111: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

110

Lampiran 14. Contoh Kuesioner VKBP14-SIND

IMK - 1

IBS - 2

* Tujuan

* Objek Survei

* Dasar Hukum

Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

* Kerahasiaan

1. PROVINSI 1 8

2. KABUPATEN/KOTA *) 0 2

3. KECAMATAN 0 2 0

4. KELURAHAN/DESA *) 0 2 8

5. NOMOR BLOK SENSUS (NBS) 0 0 1 B

6. NOMOR KODE SAMPEL (NKS) 1 0 0 0 5

7. NOMOR URUT PERUSAHAAN/USAHA 001 0 0 1

8. Nama lengkap perusahaan/usaha : PEMBUAT PEYEK KEDELAI

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

9. Nama penanggung jawab perusahaan/usaha : PARMO

10. Alamat lengkap perusahaan/usaha : JL. MERCUSUAR III NO. 41 RT 03 RW 07

KURIPAN, KOTA AGUNG, TANGGAMUS 3 5 6 1 3

Nomor telepon : ( . . . . . . . . . )

kode area

Nomor faksimili : ( . . . . . . . . . ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

kode area

1. NAMA PETUGAS

2. JABATAN KSK STAF

3. TANGGAL

4. TANDA TANGAN

*) Coret yang tidak perlu

A N D R I E Y U D H A

04 Juni 2015 08 Juni 2015

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015

INDUSTRI MANUFAKTUR

Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok

Perusahaan/Usaha Industri Manufaktur

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997,Pasal 21, tentang

Statistik.

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

(1) (2) (3)

LAMPUNG

TANGGAMUS

KOTA AGUNG

KURIPAN

kode pos

nomor telepon

001B

10005

081325463422

nomor faksimili

BLOK II : KETERANGAN PETUGAS

URAIAN PENCACAH PENGAWAS

(1) (2) (3)

VKBP15 - SIND

1

Page 112: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

111

Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam.

Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi)

Cara pengisian kuesioner:

1. Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.

2. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.

3. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).

1. Kegiatan utama: Membuat peyek dari kacang kedelai

KBLI 5-digit 2009

2. Produk utama yang dihasilkan: Peyek kacang kedelai1 0 7 9 4

3. Banyaknya volume produk utama yang dihasilkan: 2002 0 0

Satuan kilogram

4. Jumlah pekerja dan hari kerja setiap bulan kegiatan:

Apr

(2) (3)

Jumlah pekerja Orang 7

Jumlah hari kerja Hari 20

5. Apakah menggunakan bahan pokok berikut dalam usaha?

Ya Tidak Ya Tidak

1. Beras 1 21

7. Bawang Putih 5 65

2. Jagung 3 44

8. Cabe 7 88

3. Kacang Kedelai 5 65

9. Tepung terigu 1 21

4. Daging Sapi 7 88

10. Minyak Goreng 3 43

5. Daging Ayam 1 22

11. Gula Pasir 5 66

6. Bawang Merah 3 44

12. Garam 7 87

2014 2015

Mei Mar

(4) (5) (6) (13) (14)

SatuanUraianOkt

(10)

NovJun

(11)(7) (8) (12)(1) (9)

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA

JanSept

TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER

Perusahaan/Usaha kategori Industri Mikro Kecil (IMK) , pertanyaannya mengenai kondisi selama Bulan Maret 2015 .

Perusahaan/Usaha kategori Industri Menengah Besar (IBS) , pertanyaannya mengenai kondisi selama Tahun 2014 .

FebJul Agt Des

7

21

7

20

7

15

7

15

7

20

7

21

7

20

7

21

7

20

7

23

7

19

PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 5 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP

Page 113: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

112

6.

1. Beras

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

a.

b.

c. Stok Awal 0

d. Stok Akhir

2. Jagung

i. Jagung basah dengan kulit

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan dan Stok Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan

Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau Selama Tahun 2014 (IBS)

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

(3)

840.000

1.260.000

420.000

100,00

150,00

0

50,00

* Stok awal adalah kondisi pada awal Januari 2014 , sedangkan stok akhir adalah kondisi pada akhir Desember 2014 .

i. Beras

ii. Beras Ketan

iii. Tepung Beras/Ketan

Untuk Perusahaan/Usaha IMK:

* Pembelian, pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah kondisi selama Tahun 2014 .

Volume Bahan Pokok

(Kg)

(2)

Nilai Bahan Pokok

(Rp)

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan Pokok

(1)

* Stok awal adalah kondisi pada awal Maret 2015, sedangkan stok akhir adalah kondisi akhir Maret 2015.* Pembelian, pemberian, dan penggunaan bahan pokok adalah kondisi selama bulan Maret 2015 .

Untuk Perusahaan/Usaha IBS:

Page 114: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

113

6.

ii. Jagung basah tanpa kulit

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

iii. Jagung kering tanpa kulit

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

iv. Jagung pipilan basah

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

v. Jagung pipilan kering

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

vi. Beras jagung

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

vii Tepung jagung/maizena

a.

c.

d. Stok Awal

e. Stok Akhir

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Volume Bahan Pokok

(Kg)

(2)

Nilai Bahan Pokok

(Rp)

(3)

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan Pokok

(1)

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau

Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Page 115: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

114

6.

3. Kacang Kedelai

i. Biji kering

a.

b.

c. Stok Awal 0

d. Stok Akhir 0

ii. Basah dengan kulit

(baik dengan batang atau tidak)

a.

b.

c. Stok Awal

d. Stok Akhir

7.

1. Daging Sapi

i. Daging sapi segar/giling

ii. Daging sapi beku/asap

iii. Tetelan

iv. Tulang iga

2. Daging Ayam

i. Daging ayam ras

ii. Daging ayam buras (kampung)

3. Bawang Merah

i. Utuh

ii. Giling

iii. Goreng

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Konsumsi/Penggunaan/

Pengolahan

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau

Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)

75,00

75,00

0

0

712.500

712.500Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Penggunaan Bahan Pokok

(Kg)

(2)

Nilai Bahan Pokok

(Rp)

(3)

Jenis Bahan Pokok

(1)

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan Pokok

(1)

Volume Bahan Pokok

(Kg)

Nilai Bahan Pokok

(Rp)

(2) (3)

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau

Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)

Page 116: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

115

7.

4. Bawang Putih

i. Utuh

ii. Giling

iii. Goreng

5. Cabe

a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting

i. Segar

ii. Kering

iii. Giling

iv. Bubuk

b. Cabe Hijau besar

i. Segar

ii. Giling

c. Cabe Rawit

6. Tepung Terigu

7. Minyak Goreng

i. Minyak kelapa

ii. Minyak sawit

iii. Minyak goreng lainnya

(tidak termasuk minyak samin)

8. Gula Pasir

9 Garam

30,00 510.000

1.500.000120,00

10,00 50.000

120,00 1.500.000

(2)

Nilai Bahan Pokok

(Rp)

(3)

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan Pokok

(1)

Penggunaan Bahan Pokok

(Kg)

Keterangan Konsumsi/Penggunaan/Pengolahan Bahan Pokok oleh Usaha/Perusahaan Selama Bulan Maret 2015 (IMK) atau

Selama Tahun 2014 (IBS) (lanjutan)

Page 117: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

116

Nama pemberi jawaban : PARMO

Jabatan : PEMILIK

Nomor telepon :

Tanggal pengesahan :

Tanda tangan :

Cap perusahaan/usaha :

BLOK IV : CATATAN

BLOK V : PENGESAHAN

(Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan

pemberi jawaban serta cap usaha)

081325463422

04 Juni 2015

Page 118: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

117

* Tujuan

* Objek Survei

* Dasar Hukum

Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

* Kerahasiaan

1. PROPINSI 3 5

2. KABUPATEN/KOTA *) 7 8

3. KECAMATAN 1 0 0

4. KELURAHAN/DESA *) 0 0 6

5. NOMOR URUT PERUSAHAAN/USAHA 0 0 2

6. Nama Rumah Sakit : RSUD dr. SOETOMO

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7. Nama penanggung jawab Rumah Sakit : dr. DODO ANONDO MPH

8. Alamat lengkap : JL. MAYJEN PROF. dr. MOESTOPO 6-8

KEC. GUBENG KEL. MOJO SURABAYA TIMUR 6 0 2 8 5

Nomor telepon : 5501011-13

Nomor faksimili :

1. NAMA PETUGAS

2. JABATAN KSK STAF

3. TANGGAL

4. TANDA TANGAN

*) coret yang tidak perlu

BLOK II : KETERANGAN PETUGAS

URAIAN

A R I E Y U D H I

24 April 2015 28 April 2015

(2) (3)

PENCACAH PENGAWAS

(1)

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

(2) (3)

Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok

Perusahaan/Usaha Rumah Sakit

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997, Pasal 21, tentang

Statistik.

kode area

RUMAH SAKIT

nomor telepon

002

MOJO

GUBENG

SURABAYA

nomor faksimilikode area

kode pos

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

(1)

JAWA TIMUR

( '031 )

( '031 ) 5022068

VKBP15 - SRS

Lampiran 15. Contoh Kuesioner VKBP14-SRS

Page 119: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

118

Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam.

Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi)

Cara pengisian kuesioner:

1. Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.

2. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.

3. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).

1. Kategori/jenis usaha rumah sakit ini: 1

Rumah sakit -1

Rumah sakit bersalin/Rumah bersalin -2

2. Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi pasien rawat inap Rumah Sakit selama Bulan Maret 2015?

Ya Tidak Ya Tidak

1. Beras 1 2 1 7. Bawang Putih 5 6 5

2. Jagung 3 4 3 8. Cabe 7 8 7

3. Kacang Kedelai 5 6 6 9. Tepung Terigu 1 2 1

4. Daging Sapi 7 8 7 10. Minyak Goreng 3 4 3

5. Daging Ayam 1 2 1 11. Gula Pasir 5 6 5

6. Bawang Merah 3 4 3 12. Garam 7 8 7

3. Jumlah pasien rawat inap selama Bulan Maret 2015: 270 Orang 2 7 0

4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015

1. Beras

a. Penggunaan/pengolahan 6 0 5 5 , 0 0

b. 6 0 0 0 , 0 0

c. Stok Awal 1 0 0 , 0 0

d. Stok Akhir 4 5 , 0 0

1.000.000

450.000

Pembelian/Hibah/Subsidi

(2) (3)

i. Beras

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA

60.550.000

60.000.000

TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER

Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

(1)

PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP

Page 120: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

119

4.

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

2. Jagung

i. Jagung basah dengan kulit

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

ii. Jagung basah tanpa kulit

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

ii. Beras Ketan

iii. Tepung Beras/Ketan

Pengolahan/Penggunaan

Pengolahan/Penggunaan

Pengolahan/Penggunaan

Pengolahan/Penggunaan

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

(1) (2) (3)

Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret

2015 (lanjutan)

Page 121: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

120

4.

iii. Jagung kering tanpa kulit

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

iv. Jagung pipilan basah

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

v. Jagung pipilan kering

a. ,

b.,

c. Stok Awal ,

d. Stok Akhir ,

vi. Beras jagung

a. ,

b.,

c. Stok Awal ,

d. Stok Akhir ,

vii. Tepung jagung/maizena

a. 8 1 , 0 0

b. 8 0 , 0 0

c. Stok Awal 1 0 , 0 0

d. Stok Akhir 9 , 0 0

Pengolahan/Penggunaan

Pengolahan/Penggunaan

Pengolahan/Penggunaan

Pengolahan/Penggunaan

Pengolahan/Penggunaan

Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015

(lanjutan )

84.000

75.600

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

680.400

672.000

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

(1) (2) (3)

Page 122: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

121

4.

3. Kacang Kedelai

i. Biji kering

a. Penggunaan/pengolahan,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

ii. Basah dengan kulit

(baik dengan batang atau tidak)

a. Penggunaan/pengolahan,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

5.

1. Daging Sapi

i. Daging sapi segar/giling,

ii. Daging sapi beku/asap,

iii. Tetelan ,

iv. Tulang iga ,

2. Daging Ayam

i. Daging ayam ras 1 6 8 1 , 0 0

ii. Dagung ayam buras (kampung),

3. Bawang Merah

i. Utuh 1 3 0 , 0 0

ii. Giling,

iii. Goreng,

Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015

50.430.000

2.600.000

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

(1)

Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015

(lanjutan )

(2) (3)

Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

(1) (2) (3)

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Jenis Bahan PokokPenggunaan Bahan Pokok

Page 123: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

122

5. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Pasien Rumah Sakit Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan)

4. Bawang Putih

i. Utuh 1 2 5 , 0 0

ii. Giling,

iii. Goreng,

5. Cabe

a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting

i. Segar 8 0 , 0 0

ii. Kering,

iii. Giling,

iv. Bubuk,

b. Cabe Hijau besar

i. Segar 1 5 , 0 0

ii. Giling,

c. Cabe Rawit,

6. Tepung Terigu,

7. Minyak Goreng

i. Minyak kelapa,

ii. Minyak sawit 2 7 2 , 0 0

iii. Minyak goreng lainnya ,

(tidak termasuk minyak samin)

8. Gula Pasir 1 0 2 2 , 0 0

9 Garam 1 7 0 , 0 0

2.125.000

2.480.000

450.000

3.264.000

10.220.000

850.000

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan PokokPenggunaan Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

(1) (2) (3)

Page 124: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

123

Nama pemberi jawaban : M. YUSUF, SKM

Jabatan : KASUBBAG. UMUM DAN RUMAH TANGGA

Nomor telepon : 081563261012

Tanggal pengesahan :

Tanda tangan :

Cap perusahaan/usaha :

BLOK IV : CATATAN

BLOK V : PENGESAHAN

(Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan

pemberi jawaban serta cap usaha)

24 April 2015

Page 125: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

124

* Tujuan

* Objek Survei

* Dasar Hukum

Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

* Kerahasiaan

1. PROPINSI 5 1

2. KABUPATEN/KOTA *) 0 3

3. KECAMATAN 0 3 0

4. KELURAHAN/DESA *) 0 0 2

5. NOMOR URUT PERUSAHAAN 0 0 1

6. Nama Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan : LAPAS KELAS II A DENPASAR

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7. Nama Kepala Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan : SUDJONGGO Bc.IP, SH

8. Alamat lengkap: : JL. KEN AROK NO.4 TANGKUBAN PERAHU, KEROBOKAN,

Kuta Utara . BADUNG, BALI

8 0 0 3 0

Nomor telepon :

Nomor faksimili :

1. NAMA PETUGAS

2. JABATAN KSK STAF

3. TANGGAL

4. TANDA TANGAN

*) coret yang tidak perlu

(2) (3)(1)

URAIAN PENCACAH PENGAWAS

73192( ' 0361 )

B A D U N G

KUTA UTARA

kode pos

B A L I

KEROBOKAN

kode area nomor telepon

1

( ' 0361 ) 730193

REPUBLIK INDONESIA

BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI KONSUMSI BAHAN POKOK TAHUN 2015

BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

LEMBAGA PEMASYARAKATAN

Mendapatkan data estimasi penggunaan bahan pokok

Perusahaan/Usaha Lembaga Pemasyarakatan

Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997, Pasal 21, tentang

Statistik.

A R I E Y U D H I

24 April 2015 28 April 2015

BLOK II : KETERANGAN PETUGAS

kode area nomor faksimili

(1) (2) (3)

VKBP15 - SLP

Lampiran 16. Contoh Kuesioner VKBP14-SLP

Page 126: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

125

Semua pengisian kuesioner harus menggunakan pensil hitam.

Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan angka menggunakan angka biasa (bukan angka romawi)

Cara pengisian kuesioner:

1. Isikan keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia dan tulis kode yang sesuai pada kotak yang tersedia.

2. Lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.

3. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right justified).

1. Kategori/jenis Lembaga Pemasyarakatan atau Rumah Tahanan 2

Lapas Kelas I -1 Rutan Negara Kelas I -4

Lapas Kelas II A -2 Rutan Negara Kelas II A -5

Lapas Kelas II B -3 Rutan Negara Kelas II B -6

Cabang Rutan -7

2. Apakah mengolah bahan pokok berikut untuk konsumsi penghuni Lapas selama Bulan Maret 2015?

Ya Tidak Ya Tidak

1. Beras 1 21

7. Bawang Putih 5 65

2. Jagung 3 44

8. Cabe 7 87

3. Kacang Kedelai 5 66

9. Tepung Terigu 1 22

4. Daging Sapi 7 87

10. Minyak Goreng 3 43

5. Daging Ayam 1 21

11. Gula Pasir 5 65

6. Bawang Merah 3 43

12. Garam 7 87

3. Jumlah penghuni lapas/rutan pada Bulan Maret 2015: 610 Orang 6 1 0

4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015

1. Beras

a. 1 4 6 1 0 , 0 0

b. 1 5 0 0 0 , 0 0

c. Stok Awal 1 0 0 , 0 0

d. Stok Akhir 4 9 0 , 0 0

146.100.000

150.000.000

1.000.000

4.900.000

(1) (2)

Pembelian/Hibah/Subsidi

i. Beras

Pengolahan/Penggunaan

Volume Bahan Pokok

TATA TERTIB PENGISIAN KUESIONER

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA

Nilai Bahan Pokok

(Rp)

(3)

Jenis Bahan Pokok(Kg)

PERHATIAN: Apabila semua jawaban dari rincian 2 berkode 2,4,6, atau 8 (tidak) maka STOP

Page 127: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

126

4. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan)

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

2. Jagung

i. Jagung basah dengan kulit

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

ii. Jagung basah tanpa kulit

a. Penggunaan/pengolahan,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

(1) (2) (3)

ii. Beras Ketan

iii. Tepung Beras/Ketan

Pengolahan/Penggunaan

Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

Pembelian, pemberian, dan

produksi sendiri

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pengolahan/Penggunaan

Pengolahan/Penggunaan

Page 128: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

127

4.

iii. Jagung kering tanpa kulit

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

iv. Jagung pipilan basah

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

v. Jagung pipilan kering

a. ,

b.,

c. Stok Awal ,

d. Stok Akhir ,

vi. Beras jagung

a. ,

b.,

c. Stok Awal ,

d. Stok Akhir ,

vii. Tepung jagung/maizena

a. ,

b.,

c. Stok Awal ,

d. Stok Akhir ,

Pengolahan/Penggunaan

Pengolahan/Penggunaan

Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan )

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

Pengolahan/Penggunaan

(1) (2) (3)

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pembelian/Hibah/Subsidi

Pengolahan/Penggunaan

Pengolahan/Penggunaan

Page 129: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

128

4.

3. Kacang Kedelai

i. Biji kering

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

ii. Basah dengan kulit

(baik dengan batang atau tidak)

a. ,

b.,

c. Stok Awal,

d. Stok Akhir ,

5. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015

1. Daging Sapi

i. Daging sapi segar/giling 4 8 7 , 0 0

ii. Daging sapi beku/asap,

iii. Tetelan ,

iv. Tulang iga ,

2. Daging Ayam

i. Daging ayam ras,

ii. Daging ayam buras (kampung),

3. Bawang Merah

i. Utuh 1 0 4 , 0 0

ii. Giling,

iii. Goreng,

Pengolahan/Penggunaan

Keterangan Pengolahan/Penggunaan dan Stok Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret

2015 (lanjutan )

(3)

Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

(1) (2) (3)

Pembelian/Hibah/Subsidi

Jenis Bahan PokokPenggunaan Bahan Pokok

Pengolahan/Penggunaan

48.700.000

2.080.000

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan PokokVolume Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

Pembelian/Hibah/Subsidi

(1) (2)

Page 130: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

129

5. Keterangan Pengolahan/Penggunaan Bahan Pokok untuk Konsumsi Penghuni Lapas Selama Bulan Maret 2015 (lanjutan)

4. Bawang Putih

i. Utuh 9 0 , 0 0

ii. Giling,

iii. Goreng,

5. Cabe

a. Cabe Merah Besar dan Cabe Keriting

i. Segar 1 2 0 , 0 0

ii. Kering,

iii. Giling,

iv. Bubuk,

b. Cabe Hijau besar

i. Segar,

ii. Giling,

c. Cabe Rawit 3 0 , 0 0

6. Tepung Terigu,

7. Minyak Goreng

i. Minyak kelapa,

ii. Minyak sawit 3 0 0 , 0 0

iii. Minyak goreng lainnya ,

(tidak termasuk minyak samin)

8. Gula Pasir 3 0 0 , 0 0

9. Garam 1 5 , 0 0

BLOK III : KETERANGAN PERUSAHAAN/USAHA (LANJUTAN)

Jenis Bahan PokokPenggunaan Bahan Pokok Nilai Bahan Pokok

(Rp)(Kg)

(1) (2) (3)

1.530.000

3.600.000

1.500.000

4.500.000

3.000.000

75.000

Page 131: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

130

Nama pemberi jawaban : DJAROT SH,MM

Jabatan : KASI KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

Nomor telepon : (0361) 428838804

Tanggal pengesahan :

Tanda tangan :

Cap perusahaan/usaha :

BLOK IV : CATATAN

BLOK V : PENGESAHAN

(Tuliskan secara lengkap dan jelas nama pemberi jawaban, jabatan, telepon, tanggal pengesahan dan tanda tangan

pemberi jawaban serta cap usaha)

24 April 2015

Page 132: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

131

Lampiran 16. Jumlah Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Kabupaten

Kode Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

BS

Kode Kabupaten/Kota

Jumlah Sampel

BS

(1) (2) (3) (1) (2) (3)

1105 ACEH TIMUR 22 1471 PEKANBARU 33

1108 ACEH BESAR 23 1473 D U M A I 17

1109 PIDIE 31 1400 RIAU 168

1110 BIREUEN 23 1501 KERINCI 21

1111 ACEH UTARA 28 1504 BATANG HARI 18

1115 NAGAN RAYA 12 1506 TANJUNG JABUNG TIMUR 17

1171 BANDA ACEH 22 1507 TANJUNG JABUNG BARAT 21

1175 SUBULUSSALAM 10 1508 TEBO 17

1100 ACEH 171 1571 JAMBI 33

1202 MANDAILING NATAL 15 1500 JAMBI 127

1204 TAPANULI TENGAH 15 1601 OGAN KOMERING ULU 15

1207 LABUHAN BATU 14 1602 OGAN KOMERING ILIR 21

1208 ASAHAN 19 1603 MUARA ENIM 21

1209 SIMALUNGUN 23 1606 MUSI BANYUASIN 16

1212 DELI SERDANG 33 1607 BANYU ASIN 25

1213 LANGKAT 24 1610 OGAN ILIR 19

1217 SAMOSIR 9 1671 PALEMBANG 45

1218 SERDANG BEDAGAI 20 1674 LUBUKLINGGAU 15

1219 BATU BARA 16 1600 SUMATERA SELATAN 177

1222 LABUHAN BATU SELATAN 12 1701 BENGKULU SELATAN 19

1273 PEMATANG SIANTAR 15 1703 BENGKULU UTARA 21

1275 MEDAN 40 1706 MUKOMUKO 17

1276 BINJAI 12 1709 BENGKULU TENGAH 15

1277 PADANGSIDIMPUAN 12 1771 BENGKULU 33

1200 SUMATERA UTARA 279 1700 BENGKULU 105

1302 PESISIR SELATAN 26 1802 TANGGAMUS 19

1304 SIJUNJUNG 16 1803 LAMPUNG SELATAN 26

1306 PADANG PARIAMAN 31 1804 LAMPUNG TIMUR 29

1307 AGAM 25 1805 LAMPUNG TENGAH 32

1308 LIMA PULUH KOTA 27 1808 TULANGBAWANG 16

1312 PASAMAN BARAT 22 1810 PRINGSEWU 18

1371 PADANG 36 1811 MESUJI 10

1375 BUKITTINGGI 16 1871 BANDAR LAMPUNG 39

1300 SUMATERA BARAT 199 1800 LAMPUNG 189

1402 INDRAGIRI HULU 17 1901 BANGKA 20

1404 PELALAWAN 16 1902 BELITUNG 19

1406 KAMPAR 24 1903 BANGKA BARAT 16

1407 ROKAN HULU 19 1905 BANGKA SELATAN 17

Page 133: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

132

Kode Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

BS

Kode Kabupaten/Kota

Jumlah Sampel

BS

(1) (2) (3) (1) (2) (3)

1408 BENGKALIS 19 1971 PANGKAL PINANG 21

1409 ROKAN HILIR 23 1900 KEP. BANGKA BELITUNG 93

2101 KARIMUN 19 3312 WONOGIRI 18

2102 BINTAN 14 3313 KARANGANYAR 19

2103 NATUNA 13 3315 GROBOGAN 22

210'4 LINGGA 10 3317 REMBANG 17

2171 B A T A M 32 3318 PATI 22

2172 TANJUNG PINANG 19 3320 JEPARA 19

2100 KEP. RIAU 107 3322 SEMARANG 18

3171 JAKARTA SELATAN 66 3324 KENDAL 18

3172 JAKARTA TIMUR 71 3325 BATANG 29

3173 JAKARTA PUSAT 59 3326 PEKALONGAN 21

3174 JAKARTA BARAT 77 3327 PEMALANG 23

3175 JAKARTA UTARA 65 3328 TEGAL 25

3100 DKI JAKARTA 338 3329 BREBES 27

3201 BOGOR 39 3372 SURAKARTA 18

3202 SUKABUMI 27 3374 SEMARANG 28

3203 CIANJUR 30 3300 JAWA TENGAH 470

3204 BANDUNG 36 3401 KULON PROGO 25

3205 GARUT 31 3402 BANTUL 42

3206 TASIKMALAYA 21 3403 GUNUNG KIDUL 30

3207 CIAMIS 23 3404 SLEMAN 43

3209 CIREBON 33 3471 YOGYAKARTA 39

3210 MAJALENGKA 24 3400 DI YOGYAKARTA 179

3212 INDRAMAYU 30 3503 TRENGGALEK 12

3213 SUBANG 28 3504 TULUNGAGUNG 18

3215 KARAWANG 34 3505 BLITAR 19

3216 BEKASI 31 3506 KEDIRI 24

3271 BOGOR 21 3507 MALANG 26

3273 BANDUNG 39 3509 JEMBER 26

3274 CIREBON 14 3510 BANYUWANGI 23

3275 BEKASI 28 3512 SITUBONDO 16

3276 DEPOK 23 3513 PROBOLINGGO 18

3278 TASIKMALAYA 17 3514 PASURUAN 23

3200 JAWA BARAT 529 3515 SIDOARJO 28

3301 CILACAP 22 3516 MOJOKERTO 21

3302 BANYUMAS 25 3517 JOMBANG 24

3303 PURBALINGGA 17 3518 NGANJUK 21

3305 KEBUMEN 23 3519 MADIUN 17

3307 WONOSOBO 17 3520 MAGETAN 16

Page 134: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

133

Kode Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

BS

Kode Kabupaten/Kota

Jumlah Sampel

BS

(1) (2) (3) (1) (2) (3)

3309 BOYOLALI 19 3522 BOJONEGORO 20

3310 KLATEN 23 3523 TUBAN 20

3524 LAMONGAN 21 6105 SANGGAU 20

3525 GRESIK 22 6108 KAPUAS HULU 14

3527 SAMPANG 14 6112 KUBU RAYA 24

3529 SUMENEP 19 6171 PONTIANAK 36

3573 MALANG 20 6172 SINGKAWANG 19

3578 SURABAYA 39 6100 KALIMANTAN BARAT 155

3500 JAWA TIMUR 507 6201 KOTAWARINGIN BARAT 19

3601 PANDEGLANG 32 6202 KOTAWARINGIN TIMUR 24

3602 LEBAK 27 6203 KAPUAS 26

3603 TANGERANG 49 6205 BARITO UTARA 14

3604 SERANG 34 6210 PULANG PISAU 13

3671 TANGERANG 39 6271 PALANGKA RAYA 23

3672 CILEGON 23 6200 KALIMANTAN TENGAH 119

3673 SERANG 24 6301 TANAH LAUT 20

3674 TANGERANG SELATAN 33 6303 BANJAR 25

3600 BANTEN 261 6304 BARITO KUALA 19

5101 JEMBRANA 17 6306 HULU SUNGAI SELATAN 21

5102 TABANAN 25 6307 HULU SUNGAI TENGAH 21

5103 BADUNG 26 6310 TANAH BUMBU 17

5104 GIANYAR 21 6371 BANJARMASIN 35

5107 KARANG ASEM 21 6372 BANJAR BARU 17

5108 BULELENG 32 6300 KALIMANTAN SELATAN 175

5171 DENPASAR 32 6402 KUTAI BARAT 12

5100 BALI 174 6403 KUTAI KARTANEGARA 27

5201 LOMBOK BARAT 30 6404 KUTAI TIMUR 14

5202 LOMBOK TENGAH 23 6405 BERAU 13

5203 LOMBOK TIMUR 33 6471 BALIKPAPAN 27

5204 SUMBAWA 17 6472 SAMARINDA 31

5206 BIMA 14 6474 BONTANG 12

5208 LOMBOK UTARA 14 6400 KALIMANTAN TIMUR 136

5271 MATARAM 26 6502 BULUNGAN 21

5200 NUSA TENGGARA BARAT 157 6503 NUNUKAN 22

5304 TIMOR TENGAH SELATAN 10 6571 TARAKAN 27

5309 FLORES TIMUR 24 6500 KALIMANTAN UTARA 70

5311 ENDE 16 7101 BOLAANG MONGONDOW 19

5315 MANGGARAI BARAT 18 7103 KEPULAUAN SANGIHE 13

5371 KUPANG 30 7105 MINAHASA SELATAN 22

5300 NUSA TENGGARA TIMUR 98 7106 MINAHASA UTARA 19

Page 135: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

134

Kode Kabupaten/Kota Jumlah Sampel

BS

Kode Kabupaten/Kota

Jumlah Sampel

BS

(1) (2) (3) (1) (2) (3)

6101 SAMBAS 24 7171 MANADO 38

6103 LANDAK 18 7172 BITUNG 22

7100 SULAWESI UTARA 133 8205 HALMAHERA UTARA 16

7201 BANGGAI KEPULAUAN 19 8271 TERNATE 26

7203 MOROWALI 17 8272 TIDORE KEPULAUAN 15

7205 DONGGALA 25 8200 MALUKU UTARA 74

7208 PARIGI MOUTONG 29 9101 FAKFAK 8

7271 PALU 33 9105 MANOKWARI 19

7200 SULAWESI TENGAH 123 9107 SORONG 12

7304 JENEPONTO 17 9171 SORONG 26

7306 GOWA 26 9100 PAPUA BARAT 65

7307 SINJAI 15 9401 MERAUKE 19

7310 BARRU 12 9403 JAYAPURA 17

7311 BONE 24 9412 MIMIKA 15

7312 SOPPENG 15 9471 JAYAPURA 29

7315 PINRANG 17 9400 PAPUA 80

7318 TANA TORAJA 10 TOTAL 6016

Page 136: Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 (VKBP-15) Pedoman …sirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2015_3408_ped_Pedoman Pencacahan... · Ketersediaan, distribusi dan tingkat harga dari bahan

135

Lampiran 17. Jumlah Sampel Survei Konsumsi Bahan Pokok 2015 Menurut Provinsi

Provinsi IBS

IMK Total IB 10 IB 11 IB 20 IB 21

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

11 Aceh 1 0 0 0 153 154

12 Sumatera Utara 70 9 7 3 60 149

13 Sumatera Barat 21 1 1 1 118 142

14 Riau 9 0 0 0 95 104

15 Jambi 11 0 0 0 89 100

16 Sumatera Selatan 18 3 0 1 107 129

17 Bengkulu 4 0 0 0 94 98

18 Lampung 66 2 3 0 72 143

19 Kepulauan Bangka Belitung 7 0 0 0 89 96

21 Kepulauan Riau 10 1 0 0 86 97

31 Dki Jakarta 44 3 8 7 39 101

32 Jawa Barat 206 22 17 25 90 360

33 Jawa Tengah 303 10 6 27 191 537

34 Di Yogyakarta 36 1 0 3 101 141

35 Jawa Timur 265 19 24 30 129 467

36 Banten 73 8 9 7 83 180

51 B A L I 48 4 1 1 60 114

52 Nusa Tenggara Barat 16 0 0 0 126 142

53 Nusa Tenggara Timur 2 0 0 0 110 112

61 Kalimantan Barat 11 2 0 0 115 128

62 Kalimantan Tengah 1 0 0 0 101 102

63 Kalimantan Selatan 9 0 0 1 111 121

64 Kalimantan Timur 8 1 0 0 90 99

65 Kalimantan Utara 1 0 0 0 89 90

71 Sulawesi Utara 12 2 0 0 96 110

72 Sulawesi Tengah 14 0 0 0 99 113

73 Sulawesi Selatan 23 3 0 0 149 175

74 Sulawesi Tenggara 6 0 0 0 115 121

75 Gorontalo 1 0 0 0 102 103

76 Sulawesi Barat 0 0 0 0 94 94

81 Maluku 2 0 0 0 99 101

82 Maluku Utara 1 0 0 0 96 97

91 Papua Barat 1 0 0 0 88 89

94 Papua 1 0 0 0 90 91

Total 1301 91 76 106 3426 5.000