studi morfologi udang galah macrobrachium … · melakukan penelitian udang galah di daerah aliran...

47
i STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH (MACROBRACHIUM ROSENBERGII) DI ALIRAN SUNGAI MUSI, SUMATERA SELATAN AHMAD FAUZI DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN ILMU DAN KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: lydat

Post on 02-Mar-2019

341 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

i

STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH

(MACROBRACHIUM ROSENBERGII) DI ALIRAN SUNGAI

MUSI, SUMATERA SELATAN

AHMAD FAUZI

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN ILMU DAN KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

v

Page 3: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Studi Morfologi Udang

Galah (Macrobrachium rosenbergii) di Aliran Sungai Musi, Sumatera Selatan

adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013

Ahmad Fauzi

NIM C24080022

Page 4: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

v

ABSTRAK

AHMAD FAUZI Studi Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) di

Aliran Sungai Musi, Sumatera Selatan. Dibimbing oleh YUSLI WARDIATNO

dan NGURAH NYOMAN WIADNYANA.

Macrobrachium rosenbergii dikenal dengan nama udang galah adalah salah

satu crustacea yang memiliki nilai ekonomis penting. Penangkapan di alam secara

terus menerus tentu dalam jangka waktu lama akan berdampak pada menurunya

stok dan populasi. Ketersediaan stok akan terpengaruh dengan adanya

penangkapan pada intensitas yang tinggi. Pada akhirnya kuantitas stok akan

semakin sedikit. Oleh karena itu perlu diketahui keragaman stok dengan beberapa

studi diantaranya adalah dengan studi morfologi. Adanya stok yang berbeda-beda

pada beberapa lokasi berdampak baik pada ketahanan kuantitas stok udang galah

pada saat terjadi overfishing, masing-masing stok yang berbeda dapat mengisi

stok lain. Oleh karena itu untuk mengetahui adanya stok yang berbeda pada

beberapa lokasi, perlu dilakukan penelitian berupa studi morfologi udang

galah.Tujuan penelitian ini yaitu untuk melihat keragaman morfometrik udang

galah (Macrobrachium rosenbergii) yang diambil dari tiga stok (Pualu Borang,

Pulau Burung dan Upang Jaya) di Aliran Sungai Musi, Sumatera Selatan

menggunakan analisis diskriminan multivariat. Parameter morfologi yang

digunakan seluruhnya sepuluh, salah satunya menjadi faktor independen yaitu

panjang karapas (PK). Berdasarkan hasil analisis fungsi diskriminan mampu

memisahkan secara geografis dan membedakan pengelompokan udang

M.rosenbergii pada tiga stok. Pada analisis diskriminan bivariat juga berhasil

membedakan stok yang ada. Stok Pulau Borang dan Pulau Burung berhubungan

cukup erat dan tidak dapat dipisahkan keduanya. Pentingnya pengumpulan

informasi tentang tingkat keragaman stok terutama karena spesies memiliki nilai

ekonomis penting, serta dapat membantu ketika membangun akuakultur dan

membahas rencana maupun program terkait konservasi.

Kata kunci: Keragaman, Morfologi, Udang galah Macrobrachium rosenbergii.

Page 5: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

ABSTRACT

AHMAD FAUZI Morphology Study of Giant River Prawn (Macrobrachium

rosenbergii) in Musi River, South Sumatera. Supervised by YUSLI

WARDIATNO and NYOMAN NGURAH WIADNYANA.

Macrobrachium rosenbergii is also known as the giant river prawn, and

thought to be one of economically important species. A continuing harvest from

the wild would eventually led to the decreasing stock and population overtime.

Stock availability would be smitten cought at high intensity. Stock diversity is one

aspect that could be affected from overfishing, therefore a further study is needed,

such as morphological aspect of this prawn. This study was aimed to find out

morphometric diversity of the prawn that were caught from three different

locations (Borang Island, Burung Island and Upang Jaya) in the Musi River of

South Sumatera. Multivariate discriminant analysis was used to this study using

ten of morphological variable, one of them being an independent factor which is

carapace length (CL). Based on the study, the particular analysis was capable on

geographically separate and differ the three different stock of the giant river

prawn. The stock from Borang Island and Burung Island was closely related and

was could not be separated from another. The importance of gathering the

information about stock diversity is because of the value of the prawn, and also a

key to develop culturing and conservation.

Keywords: Diversity, Giant River Prawn, Morphological.

Page 6: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

vi

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan

STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH

(MACROBRACHIUM ROSENBERGII) DI ALIRAN SUNGAI

MUSI, SUMATERA SELATAN

AHMAD FAUZI

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN ILMU DAN KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 7: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,
Page 8: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

v

Judul Skripsi : Studi Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) di

Aliran Sungai Musi, Sumatera Selatan.

Nama : Ahmad Fauzi

NIM : C24080022

Disetujui oleh

Dr. Ir. Yusli Wardiatno, MSc. Prof. Dr. Ir. Ngurah N. Wiadnyana, DEA.

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Muhammad Mukhlis Kamal, MSc.

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 9: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2012 ini ialah

Studi Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) di Aliran Sungai

Musi, Sumatera Selatan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penulisan dan peyusun skripsi ini terutama kepada:

1. Dr. Ir. Yusli Wardiatno, MSc. selaku dosen pembimbing I dan Prof. Dr.

Ir. Ngurah N. Wiadnyana, DEA. selaku pembimbing II yang telah

memberikan arahan, dan saran dalam menulis.

2. Ir. Zairion, M.Sc dan Dr. Ir. M. Mukhlis Kamal, MSc. selaku Dosen

Penguji, yang telah memberikan masukan dan arahan dalam penulisan

skripsi.

3. Dr. Ir. Yunizar Ernawati, MS yang telah membantu memberikan arahan

dan masukan pada penyempurnaan penulisan skripsi.

4. Ir. Charles PH. Simanjuntak, MSi selaku pembimbing akademik yang

telah membimbing penulis dan memberi nasehat selama studi.

5. Orang tua tercinta ayah Suwito, ibu Rosita yang selalu memberikan

kasih sayang do’a dan dukungan baik moril maupun materil serta adik-

adikku Fitriani dan Trimarlisa Eni.

6. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Balai Riset Penelitian

Perairan Umum (BRPPU) Palembang yang telah memberikan

Pendanaan penelititan dan memberi kesempatan kepada penulis untuk

melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi,

Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko

Priyanto, SPi, MSi. atas bantuanya dalam penyediaan sampel.

7. Terima kasih kepada pimpinan dan seluruh staf Pusat Pengkajian dan

Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP) yang telah

ikut berkontribusi dalam penyelesaian skripsi.

8. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada staf tata usaha MSP

Mba Widar, Mang Unus dan seluruh staf atas bantuannya.

9. Penulis juga ucapkan terima kasih kepada sahabat MSP 45, Tafrani,

Doni, Putu, Christian, Angresia, Imanda , dan seluruh sahabat yang tidak

bisa disebutkan satu persatu atas bantuanya. Terima kasih kepada Bang

Aries dan Pak Ruslan di Lab. Biologi Mikro Makro Manajemen

Sumber Daya Perairan Intitut Pertanian Bogor atas bantuan dalam

penelitian.

Penulis menyadari tulisan ini belum sempurna. Semoga karya ilmiah ini

bermanfaat.

Bogor, September 2013

Ahmad Fauzi

Page 10: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

v

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii

1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

Latar Belakang .............................................................................................. 1

Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

Tujuan dan Manfaat ...................................................................................... 1

2 METODE ........................................................................................................... 2

Waktu dan Tempat ........................................................................................ 2

Bahan dan Alat .............................................................................................. 2

Pengukuran dan Pengamatan ........................................................................ 2

Analisis Data ................................................................................................. 4

3 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 5

4 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 24

Kesimpulan ................................................................................................. 24

Saran............................................................................................................ 24

5 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 26

LAMPIRAN .......................................................................................................... 31

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 33

Page 11: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,
Page 12: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

vi

DAFTAR TABEL

1 Detail parameter morfometrik dan meristik pada udang galah

Macrobrachium rosenbergii ................................................................... 4

2 Ringkasan statistik udang galah (Macrobrachium rosenbergii) pada

tiga stok di Aliran Sungai Musi,Sumatera Selatan ................................. 6

3 Perbandingan regresi linear pada sepuluh parameter morfometrik

panjang karapas (PK) sebagai variabel independen untuk

membedakan dua poulasi M.rosenbergii pada (stok 1 vs. stok 2) ........ 10 4 Perbandingan regresi linear pada sepuluh parameter morfometrik

panjang karapas (PK) sebagai variabel independen untuk

membedakan dua stok M.rosenbergii pada (stok 1 vs. stok 3) ............. 11 5 Perbandingan regresi linear pada sepuluh parameter morfometrik

panjang karapas (PK) sebagai variabel independen untuk

membedakan dua stok M.rosenbergii pada (stok 2 vs. stok 3) ............. 12

6 Perbandingan Regresi linear pada Sepuluh parameter morfometrik (

PK sebagai variabel independen ) untuk membandingkan stok udang

M. rosenbergii antara jantan dan betina pada seluruh stok yang

diambil .................................................................................................. 13

7 Korelasi antara variabel diskrimantif (parameter) dan standar kanonik

diskrimainan fungsi Macrobrachium rosenbergii ............................... 23

DAFTAR GAMBAR

1 Peta lokasi pengambilan sampel M.rosenbergii di Sungai Musi

Sumatera Selatan. .................................................................................... 2 2 Skema representasi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii). .......... 2 3 Hubungan variabel (PT) panjang total vs. (PK) panjang karapas antar

stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B) stok ke-1 ( ) dan

ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok ke 3 ( ).. ..................................... 13 4 Hubungan variabel (Pab) panjang abdominal vs. (PK) panjang

karapas antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B) stok

ke-1 ( ) dan ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok ke 3 ( ). ............... 14 5 Hubungan variabel (Ptel) panjang telson vs. (PK) panjang karapas

antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B) stok ke-1 (

) dan ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok ke 3 ( ). ............................. 14

6 Hubungan variabel (LK) lebar karapas vs. (PK) panjang karapas antar

stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B) stok ke-1 ( ) dan

ke-3 ( ) (C) stok 2( ) dan stok ke 3 ( ). ........................................ 14

7 Hubungan variabel (PDK) panjang diagonal karapas vs. (PK) panjang

karapas antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B) stok

ke-1 ( ) dan ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok ke 3 ( ).. ............... 18 8 Hubungan variabel (1PAP) Panjang abdominal pertama vs. (PK)

panjang karapas antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan populasi ke-2 (

). (B) stok ke-1 ( ) dan ke-3 ( ) (C) stok 2( ) dan stok ke 3 (

). ............................................................................................................ 18

Page 13: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

vii

9 Hubungan variabel (TAP) tinggi abdominal pertama vs. (PK) panjang

karapas antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B) stok

ke-1 ( ) dan ke-3 ( ) (C) stok 2( ) dan stok ke 3 ( ). .................. 18 10 Hubungan variabel (PR) panjang rostrum vs. (PK) panjang karapas

antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B) stok ke-1 (

) dan ke-3 ( ) (C) stok 2( ) dan stok ke 3 ( ).. ................................ 16 11 Hubungan variabel (2PAK) panjang abdominal kedua vs. (PK)

panjang karapas antar stok. (A) populasi Ke-1 ( ) dan stok ke-2 (

). (B) stok ke-1 ( ) dan ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok ke 3 (

).. ........................................................................................................ 16 12 Hubungan variabel (PT) panjang total vs. (PK) panjang karapas

antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ) n=62 untuk seluruh stok M.

rosenbergii (1,2, dan 3).. ........................................................................ 16 13 Hubungan variabel (Pab) panjang abdominal pertama vs. (PK)

panjang karapas antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ) n=62 untuk

seluruh stok M. rosenbergii (1,2, dan 3). ............................................... 17 14 Hubungan variabel (Ptel) panjang telson vs. (PK) panjang karapas

antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ) n=62 untuk seluruh stok M.

rosenbergii (1,2, dan 3). ......................................................................... 17 15 Hubungan variabel (LK) lebar karapas vs. (PK) panjang karapas

antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ) n=62 untuk seluruh stok M.

rosenbergii (1,2, dan 3). ......................................................................... 18 16 Hubungan variabel (PDK) panjang diagonal kedua vs. (PK) panjang

karapas antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ) n=62 untuk seluruh

stok M. rosenbergii (1,2, dan 3) ............................................................. 18 17 Hubungan variabel (1PAP) panjang abdominal pertama vs. (PK)

panjang karapas antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ) n=62 untuk

seluruh stok M. rosenbergii (1,2, dan 3) ................................................ 19 18 Hubungan variabel (TAP) tinggi abdominal pertama vs. (PK) panjang

karapas antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ) n=62 untuk seluruh

stok M. rosenbergii (1,2, dan 3) ............................................................. 19

19 Hubungan variabel (PR) panjang rostrum vs. (PK) panjang karapas

antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ) n=62 untuk seluruh stok M.

rosenbergii (1,2, dan 3) .......................................................................... 20 20 Hubungan variabel (2PAK) panjang abdominal kedua vs. (PK)

panjang karapas antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ) n=62 untuk

seluruh stok M. rosenbergii (1,2, dan 3). ............................................... 20 21 Cluster plot antara fungsi diskriminan 1 dan 2 untuk tiga stok

M.rosenbergii. ........................................................................................ 21 22 Cluster plot antara fungsi diskriminan 1 dan 2 untuk tiga stok

M.rosenbergii khusus kelamin jantan. ................................................... 22 23 Cluster plot antara fungsi diskriminan 1 dan 2 untuk tiga stok

M.rosenbergii khusus kelamin betina. ................................................... 22

DAFTAR LAMPIRAN

1 Alat dan bahan .......................................................................................... 31

2 Hasil olahan data statistik ......................................................................... 32

3 Hasil olahan data statistic [lanjutan] ....................................................... 33

Page 14: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,
Page 15: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Luasnya perairan Indonesia merupakan indikasi bahwa Indonesia

mempunyai sumberdaya perikanan yang potensial yang terdiri dari perairan tawar,

payau dan laut (Amil et al. 2006). Udang galah (Macrobrachium rosenbergii)

merupakan udang air tawar terbesar di dunia (Munasinghe dan Thusari 2010).

Berdasarkan kelangsungan hidupnya udang galah akan menempatkan diri pada

salinitas yang sesuai dengan daur hidupnya. Mulai dari larva ukuran (1mm) yang

berkembang baik di hilir (salinitas 14-15ppt) sampai udang galah dewasa ukuran

(10 cm) yang hidup di daerah hulu dengan salinitas kurang dari 5 ppt (Nadhlal dan

Pickering 2005). Masing-masing ukuran morofologi berada pada salinitas yang

berbeda sesuai perkembangan dan daur hidupnya. Hewan dengan ukuran yang

sama diyakini membentuk sebuah stok yang biasa digunakan pada industri

perikanan (Avsar 1994) sehingga adanya ukuran kelompok (grup) dengan ukuran

yang bervariasi pada satu lokasi dengan lokasi yang lain mengindikasikan adanya

stok yang berbeda pula. Sampel yang diambil pada penelitian masih satu aliran

sungai namun lokasinya berbeda-beda yaitu pada Pulau Borang, Pulau Burung

dan Upang Jaya. Stok yang berbeda pada beberapa lokasi yang masih satu aliran

sungai ini penting diketahui karena pada saat terjadi overfishing tangkapan

berlebih maka stok dari lokasi lain akan mengisi ruang kosong pada daerah yang

mengalami overfishing tersebut. Pada saat tertentu jika keseluruhan lokasi terjadi

overfishing maka perlu dilakukan restoking untuk meningkatkan kuantitas stok di

lingkungan tersebut (Harris 2006). Sesuai dengan fakta tersebut maka secara

periodik stok perlu pengkajian sebagai penentuan dan langkah mengambil

tindakan yang tepat untuk perencanaan manajemen konservasi.

Rumusan Masalah

Udang galah merupakan salah satu jenis crustacea yang memiliki nilai

ekonomis penting. Permintaan yang tinggi pada udang galah berdampak pada

intensitas tangkapan yang mampu mengurangi stok udang galah di perairan.

Adanya stok yang berbeda-beda pada beberapa lokasi berdampak baik pada

ketahanan kuantitas stok udang galah pada saat terjadi intervensi manusia.

Masing-masing stok yang berbeda dapat mengisi stok lain saat terjadi overfishing,

oleh karena itu untuk mengetahui adanya stok yang berbeda pada beberapa lokasi

(Pulau Borang, Pulau Burung, dan Upang Jaya) perlu dilakukan penelitian berupa

studi morfologi udang galah. Studi morfologi ini mampu membedakan stok dari

beberapa lokasi berdasarkan karakter dari morfometrik dan meristik menggunakan

analisis covarian dengan menekankan pada ukuran morfometrik udang galah.

Hasil akhirnya dapat membantu upaya mengambil kebijakan perencanaan dan

manajemen konservasi.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji keragaman morfometrik dan

meristik udang galah (Macrobrachium rosenbergii) di aliran Sungai Musi

Page 16: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

2101010010

Sumatera Selatan. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

tentang tingkat keanekaragaman stok spesies air tawar yang memiliki nilai

ekonomis penting, serta dapat membantu ketika membangun perencanaan

budidaya dan program konservasi.

2 METODE

Waktu dan Tempat

Pengambilan sampel udang galah (Macrobrachium rosenbergii)

dilakukan di Pulau borang, Pulau Burung dan di Upang Jaya tempat di Aliran

Sungai Musi, Sumatera Selatan (Gambar 1). Sampel koleksi diambil pada bulan

Oktober dan bulan Desember 2011. Sampel yang dikoleksi masing-masing untuk

seluruh lokasi berjumlah 45-120 ekor, namun masing-masing sampel yang benar-

benar dapat di input kedalam pengolahan data pada tiap lokasi masing-masing

sebanyak 40 ekor .

Gambar 1. Lokasi pengambilan sampel Macrobrachium rosenbergii di Aliran

Sungai Musi, Sumatera Selatan.

Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan formalin, dan sampel udang galah

(Macrobrachium rosenbergii). Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini

Page 17: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

3

antara lain, penggaris, plastik, baki, kertas label, alat tulis, kamera digital, dan

laptop yang dapat dilihat pada lampiran 1.

Pengukuran dan Pengamatan

Semua karakter yang terukur meliputi parameter morfometrik dan meristik

namun lebih mengutamakan karakter morfomterik. Karakter morfometrik yang

diukur adalah panjang total (Pab), panjang abdominal (Pab), panjang telson

(PTel), panjang karapas (PK), lebar karapas (LK), panjang diagonal karapas

(PDK), panjang abdominal pertama (1PAp), tinggi abdominal pertama (TAP),

panjang rostral (PR), panjang abdominal kedua(2PAK). Karakter meristik yang

dihitung adalah (NaR) jumlah gigi atas rostrum atas dan (NbR) jumlah gigi bawah

rostrum. Sedangkan karakter lain seperti periopod tidak digunakan karena anggota

tubuh ini sering malakukan regenerasi, terutama pada saat reproduksi (Chace dan

Bruce 1993; Suzuki dan Kusamura, 1997). Lebih dari itu Munasinghe dan

Thusari (2010) berpendapat bahwa periopod juga sering rusak saat pengumpulan

sampel. Masing-masing karakter yang diamati dapat dilihat pada Gambar 2 dan

definisi karakter dapat dilihat pada Tabel 1.

Gambar 2. Skema representasi udang galah Macrobrachium rosenbergii beserta

parameter morfometrik dan meristik yang digunakan dalam studi.

Sumber : Munasinghe dan Thusari (2010).

Page 18: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

4101010010

Tabel 1. Detail parameter morfometrik dan meristik pada Macrobrachium

rosenbergii yang digunakan pada studi.

No Variabel Singkatan Keterangan

A Parameter Morfometrik

1 Panjang Total PT Panjang dari antennula sampai ke ujung Telson*

2 Panjang Abdominal Pab panjang dari karaps depan sampai ke ujung Telson*

3 Panjang Telson PTeL panjang maksimum dari telson*

4 Panjang karapas PK

Panjang dari pangkal mata sampai batas karapas depan*

5 Lebar karapas LK Lebar maksimum karapas***

6 Panjang Diagonal Karapas PDK Panjang pangkal mata sampai batas karapas bawah**

7 Panjang abdominal pertama 1Pap Panjang maksimum pada segmen abdominal pertama*

8 Tinggi Abdominal pertama TAP

Tinggi maksimum pada segment abdominal pertama***

9 Panjang Rostral PR panjang dari ujung hingga pangkal Rostrum*

10 Panjang Abdominal kedua 2Pak Panjang maksimum pada segmen keddua abdominal*

B Parameter Meristik

1 Nomor gigi atas Rostrum NaR Total jumlah duri atas pada Rostrum

2 Nomor gigi bawah Rostrum NbR Total jumlah duri bawah pada Rostrum

*panjang Horisontal **Panjang Diagonal ***Panjang Vertikal

Analisis data

Analsisis data yang dilakukan adalah menggunakan Analisis Covarian.

Data yang dianalisis yaitu sepuluh karakter morfometrik yang diambil dari tiga

lokasi. Parameter morfometrik pada penelitian ini menggunakan desain penelitian

dari Munasinghe dan Thusari (2010). Parameter yang dipakai nilai (PK) panjang

karapas sebagai variabel independen dan Sembilan parameter morfometrik lainya

sebagai variabel dependen (dipengaruhi). Pada crustacea struktur seperti panjang

galah, Pleopod, dan lebar abdominal pada udang betina dapat digunakan dengan

mudah untuk penentuan kematangan seksual (Mariappan dan Balasundaram,

2004). Perlu diketahui secara keseluruhan genus Macrobrachium terdiri lebih dari

100 spesies, untuk identifikasi sendiri cukup sulit namun cara yang popular

digunakan adalah dengan menggunakan variasi morfologi (Koshy 1971). Variasi

morfologi makin lama banyak berkembang seperti yang dilakukan Wardiatno dan

Tamaki (2001) juga berhasil membedakan Nihonotryapea harmandi dan N.

japonica berdasarkan ukuran kornea mata. Selanjutnya Suzuki dan Kusamura

(1997) berhasil memisahkan Macrobrachium nipponese dengan Macrobrachium

formosense berdasarkan panjang dan lebar dactyl pada periopod ke dua. Cohen et

al. (1987) menyatakan variasi panjang dan berat berhubungan erat dengan jenis

kelamin jantan dan betina yang bisa diperolah dari banyak hal, mulai dari

makanan, kepadatan populasi, kondisi lingkungan yang telah terdokumentasi

dengan baik pada studi terdahulu. Lebih dari itu (Chache dan Bruce 1993)

menambahkan begitu pentingnya bagian cheliped yang digunakan pada taxonomy

berbagai jenis udang termasuk kelompok Macrobrachium. Pada lain kesempatan

(Jayachandran 1998) menggunakan rasio antara panjang cheliped dan panjang

Page 19: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

5

karapas untuk menggambarkan spesies secara detail menggunakan bantuan

analisis statistik pada studi taxonomy.

Salah satu cara yang digunakan untuk menguji variabilitas karakter

morfometrik dapat menggunakan analisis covarian sehingga mampu memisahkan

karakter morfometrik antar lokasi pada tiga stok. Analisis covariate bekerja

dengan cara mengukur kekuatan hubungan antara dua peubah, peubah X panjang

karapas (PK) independen dan peubah Y sebagai peubah dependen berupa sepuluh

parameter morfometrik yang diukur dan dibandingkan.

Analisis fungsi diskriminan (DFA) dilakukan untuk menentukan karakter

morfologi yang dapat diandalkan serta penting untuk membedakan stok. Lamda

wilk digunakan untuk untuk menguji signifikasi dari fungsi diskriminan secara

menyeluruh. Berikutnya didapatkan skor kanonikal yang diperoleh dari analisis

DFA yang diplot dalam dua dimensi ruang untuk mendeteksi secara visual pada

pemisahan stok. Semua analisis dilakukan dengan menggunakan software yang

relevan.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis diperoleh ringkasan hasil statistik berupa nilai

rata-rata sampai nilai ukuran maksimal untuk seluruh parameter, dapat dilihat

pada Tabel 2. Pada ringkasan statistik pada Tabel 2 diketahui ukuran udang

terbesar adalah 21,07 cm terlihat pada daerah Upang dikarenakan letaknya lebih

kearah muara dan diambil pada bulan Desember, sedangkan pada Upang jaya

udang galah memiliki ukuran yang paling besar dari tiga tempat sampel diambil.

Perbedaan ukuran ini karena udang yang ditangkap pada daerah upang diambil

pada bulan desember bertepatan pada musim puncak pemijahan yaitu pada bulan

Desember sampai bulan februari mulai beruaya ke estuari. Sedangkan pada bulan

februari sampai maret udang galah sudah benar-benar memijah dengan jumlah

telur berkisar 40.000 sampai 108.000 butir pada udang ukuran 12-16 cm (Utomo,

2001). Udang galah indukan yang sudah membawa telur yang telah dibuahi akan

beruaya kearah hilir sungai mencari air bersalinitas tinggi untuk melakukan

penetasan telur.

Udang galah di Pulau Borang dan Pulau Burung diambil pada waktu yang

bersamaan cenderung lebih kecil ukuranya karena pengkoleksian sampel pada

bulan oktober dan belum masuk pada bulan pemijahan. Terkait pemijahan

salinitas berdampak pada fase pemijahan. Pada salinitas 6 ppt udang berada pada

salinitas ideal untuk menetaskan telur, dan larva berkembang baik pada salinitas

14-15 ppt. Pada saat udang ke fase post larva (ukuran 1 mm) udang akan mulai

mencari ke daerah yang lebih rendah salinitasnya (Nadlal dan Pickering 2005).

Ketika telah mencapai ukuran dewasa (10 cm) udang galah akan kembali kesungai

sampai matang gonad menurut (Nadlal dan Pickering 2005). Udang galah di masa

larva sampai ke pasca larva belum dapat dibedakan antara jantan dan betina, baru

terlihat samar samar sampai saat juvenile (Malecha et al. 1992), baru Pada saat

panjang karapas 15-17 mm, udang galah jantan mulai dapat terlihat adanya

petunjuk kelamin sekunder (Mantel dan Dugeon 2005).

Page 20: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

6

6661

Tabel 2. Ringkasan statistik udang galah (Macrobrachium rosenbergii) pada tiga stok di Aliran Sungai Musi, Sumatera Selatan.

Page 21: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

25

Kematangan gonad betina bisa mencapai bobot 20 g dan fekunditas terbaik

untuk pembenihan adalah pada panjang tubuh 18,1-22,9. Berdasarkan penelitian

udang galah dengan panjang tubuh 15,5 cm telah dapat melakukan pemijahan

(Murni 2004) dan Indukan udang galah yang sehat penting untuk menghasilkan

benih yang baik (Sukadi et al., 2006). Lebih dari itu (Hadie 1993) berpendapat

bahwa pada perairan bersalinitas rendah udang galah mengalami pertumbuhan

yang optimum. Fitriyanti (2004) melaporkan bahwa masyarakat juga telah banyak

memanfaatkan perairan tawar pada lokasi persawahan untuk digunakan sebagai

media pemeliharaan Udang galah.

Ukuran udang dapat dipengaruhi juga dengan makanan. Sebagian besar

crustacea termasuk udang dapat mengubah kebiasaan makan dan tingkah laku

menurut waktu tempat dan ketersediaan makanan (Nadia 2002; Tjahjo dan

Purnamaningtyas 2006). Udang galah mampu mengisi relung makanan alami

yang kosong seperti makrofita (Tjahjo et al. 2001). Perkembangan awal dan

pertumbuhan udang sangat ditentukan oleh ketersediaan pakan dengan jenis dan

kualitas serta jumlah yang mencukupi kebutuhan tubuhnya (Mukti dan Satyantini

2005). Pakan yang tersedia cukup nutrisi mampu meningkatkan pertumbuhan

larva (Jayaprakas dan Sambhu 1996). Berdasarkan penelitian makanan yang

dimakan berpengaruh pada laju pertumbuhan udang (Rambe 1982) serta

perbedaan tingkat salinitas mampu mempengaruhi pertambahan bobot tubuh

(adanya proses moulting) dan mortalitas. Lebih dari itu (Tjahjo 2000; Tjahjo et

al. 2005) menambahkan kebiasaan makan udang galah bergantung pada makanan

yang tersedia dilingkungan baik berupa vegetasi maupun organisme kecil

diperairan. Makanan berperan besar terhadap pertumbuhan udang galah (Boer

1987). Pada lokasi yang berbeda dan dengan adanya pasang surut air

mempengaruhi kebiasaan makan udang galah berupa vegetasi (tumbuhan) dan

hewan (siput dan serangga) menurut (Satria 2001). Makanan merupakan faktor

penentu bagi populasi, stok, Pertumbuhan, dan kondisi ikan sedangkan macam

makanan satu spesies ikan biasanya bergantung pada umur, tempat dan waktu

(Tafrani 2012). Laju pertumbuhan udang galah banyak dipengaruhi oleh faktor

lingkungan menurut (Tjahjho dan Purnamaningtyas 2006). Pertumbuhan pada

udang dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam dan luar diantaranya jenis

kelamin, umur, parasite dan penyakit (faktor dalam), makanan dan kualitas air

(faktor luar) menurut (Effendie 1997; Kadarusman 2012). Berdasarkan jenis

kelamin Udang galah jantan memiliki pertumbuhan relative lebih cepat dari udang

betina dengan ukuran mampu 3 kali lebih besar hanya dalam waktu 3 bulan

pemeliharaan (Triajie 2010). Faktor lingkungan yang terpenting adalah makanan,

baik kualitas maupun kuantitas, sehingga ada hubungan yang erat antara makanan

dan bobot terhadap laju pertumbuhan menurut D’Abramo et al. (1989)

melaporkan bahwa makanan udang galah adalah potongan hewan dan tumbuhan,

larva dan serangga dewasa, algae moluska, cacing, ikan serta udang galah

cenderung bersifat kanibal pada tempat dengan kepadatan yang tinggi. Hasil

peneltian Tjahjo dan Purnamaningtyas (2004) menunjukan bahwa udang galah

mampu memanfaatkan potensi makanan (tumbuhan) dan peluang terjadinya

kompetisi yang rendah, baik makanan maupun ruang saat di tebar pada perairan

waduk. Utomo et al. (1991) menyatakan bahwa makanan udang galah di Sungai

Lempuing, Sumatera Selatan mempunyai makanan alami utama adalah detritus.

Udang galah juga bersifat bentik yaitu hidup didasar kolam sehingga udang akan

Page 22: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

8101010010

mengkonsumsi pakan yang jatuh ke dasar. Cara udang mengambil makan juga

unik dengan menggunakan kaki jalan kedua sehingga memerlukan waktu lebih

lama dibandingkan pada ikan (New 2002). Pertumbuhan udang didorong dengan

proses molting (pergantian cangkang baru) menurut (Satyani 1996). Pertumbuhan

juvenile udang galah dapat didorong dengan mempercepat molting dengan

penambahan kalsium 50 mg/L Ca(OH)2 (Abidin 2011). Lebih dari itu (Zaidy

2007) menjelaskan dengan pemberian kalsium mampu membantu mempercepat

pertumbuhan, Saat kondisi lingkungan optimal yang ditandai dengan tingkat kerja

osmotik dan konsumsi oksigen yg rendah maka nafsu makan meningkat dan

selanjutnya pertumbuhan meningkat.Udang galah selalu molting karena kulit

cangkang tidak elastis untuk tumbuh dengan ukuran yang lebih besar,

memerlukan kalsium (Ca) dan Pospor (P) agar proses molting baik (Mandyasa

2007).

Lingkungan dan kualitas air berpengaruh terhadap kehidupan organisme

(Effendi 2000). Berdasarkan penelitian konsentrasi oksigen terbaik bagi udang

galah adalah 4 mg/L sampai 9 mg/L (Setyohadi et al. 2001). Akumulasi bahan

organik baik dari limbah metabolisme, sisa pakan dan bahan organik lainya dapat

menyebabkan kualitas air menurun dan berdampak pada kehidupan udang

(Chahayati 2012). Lingkungan yang buruk dapat menjadi stessor (penyebab

munculnya penyakit), karena pada saat lingkungan yang buruk udang rentang

terkena penyakit (Tidwell et al. 1998) dan penyakit sering menjadi faktor

pembatas pada proses budidaya (Sahrshar dan Azab 2008). Udang dapat menjadi

stres disaat makanan meningkat yang disisi lain mengundang kehadiran

organisme lain sebagai kompetitor dan terjadi persaingan dalam mendapatkan

makanan (Celia et al. 1996). Terkait lingkungan Munasinghe dan Thusari (2010)

melaporkan bahwa lingkungan yang berbeda-beda didaerah tersebut cenderung

berkorelasi dengan tingkat keanekaragaman hayati. Perbedaan lingkungan

mempengaruhi variasi ukuran karena adanya perbedaan makanan yang dimakan

dan kisaran salinitas. Berikutnya pada penelitian ini juga menggunakan analisis covarian dan

didapatkan hasil yang mampu menggambarkan masing-masing stok pada lokasi

berbeda, dapat dilihat pada Tabel 3, 4 dan 5. perbandingan garis regresi linear

pada sepuluh parameter pada dua stok udang M. rosenbergii yang dibandingkan

(Stok 1 vs. Stok 2). Terlihat pada Gambar 3 sampai Gambar 11 kolom (A) dari

dua regresi yang ada untuk seluruh parameter yang di uji menunjukan garis

regresi berpotongan (non-parallel) pada stok 1 (Pulau Borang) dan 2 (Upang

Jaya). Artinya sampel pada stok yang diukur untuk tiap parameternya juga

ditemukan dengan nilai seukuran (memiliki nilai yang sama) dan menandakan

stok 1 (Pulau Borang) dan 2 (Upang Jaya) saling berhubungan erat tidak dapat

dipisahkan. Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 3, tampak slopnya non

parallel (saling berpotongan).

Pada perbandingan antara Stok 1 (Pulau Borang) vs. stok 3 (Upang Jaya)

yang ditunjukan pada Gambar 3 sampai Gambar 11 kolom (B). Menunjukan

kecendrungan slope non-parallel (saling berpotongan) namun ditemukan juga

slope parallel ( sejajar ) pada perbandingan (PT vs. PK) dan (Pab vs. PK) serta

mampu digunakan untuk memisahkan stok yang berbeda nyata pada taraf nyata

(p<0.05). Slope parallel pada perbandingan (PT vs. PK) menunjukan pada PK

yang sama nilai panjang total (PT) pada stok 3 (Upang Jaya) lebih besar

Page 23: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

9

dibandingkan pada panjang total (PT) stok 1 (Pulau Borang). Begitu pula pada

nilai (Pab vs PK). Panjang abdominal (Pab) pada stok 3 (Upang Jaya) lebih besar

dibandingkan pada stok 1 (Pulau Borang).

Perbandingan (stok 2 vs. Stok 3) terlihat pada Gambar 3 sampai gambar 11

kolom (C). Menunjukan Kecendrungan slope non-parallel namun ditemukan slope

pada (PT vs. PK), (Pab vs. PK), dan (LK vs. PK) mampu digunakan untuk

memisahkan stok dan berbeda nyata pada taraf nyata (p<0,05). Adanya stok yang

berbeda pada masing-masing lokasi ini berguna untuk ketahanan stok terhadap

tangkapan, dan pemulihan stok yang di isi secara sendirinya dari stok lain. Upaya

pengelolaan yang dapat dilakukan saat overfishing adalah dengan cara

merehabilitasi sumberdaya lewat penebaran benih baru sehingga dapat

meningkatkan produksi perikanan (Widana dan Natosubroto 1986). Satu grup

ikan dapat diperlakukan sebagai satu unit stok, jika hasil pendugaan dan studi

studi populasi maupun stok masuk dalam grup tersebut (Aziz 1989). Selain itu

keragaman stok berdasarkan perbedaan morfologi dan ini juga bermanfaat untuk

diketahui sebagai petunjuk awal perbedaan yang mengarah pada keragaman

genetik, namun perlu analisis lanjut sampai aliran genetik. Keragaman morfologi

pada suatu lingkungan menunjukan adanya kelenturan fenotipik. Selanjutnya

(Hadie 2005; Noor 1996) berpendapat kelenturan fenotipik sendiri merupakan

kemampuan suatu individu untuk menghasilkan lebih dari satu alternatif bentuk

morfologi atau tingkah laku terhadap perubahan kondisi lingkungan. Taylor dan

Aarsen (1988); Sultan (1987) menyatakan perubahan alternatif bentuk morfologi

ini bentuk respon individu terhadap perubahan lingkungan dan dapat

meningkatkan kemampuan individu tersebut untuk dapat bertahan hidup dan

bereproduksi pada lingkungan tersebut. Selanjutnya kelenturan fenotipik ini

mampu melihat seberapa besar variasi tingkat ekspresi fenotif seperti morfologi

dalam suatu genotip berdasarkan kondisi lingkungan yang berbeda. Mengenai

bentuk morfologi (Scheiner dan Lyman 1989; Sclichting dan Pagl1uci 986)

menjelaskan lebih detail bahwa variasi morfologi sebagi kelenturan fenotipik

adalah mekanisme lain untuk beradaptasi suatu individu terhadap lingkungan yang

beragam bergantung pada gen pengontrol perkembangan organisme dan adanya

dua kategori kontrol genetik berupa (kepekaan alel dan kontrol regulator).

Kepekaan alel sendiri menjelaskan dimana lokus gen diekspresikan dalam setiap

lingkungan, sedangkan kontrol regulator menjelaskan dimana tidak semua lokus

di ekspresikan pada lingkungan. (Carman et al. 2004); Scheiner dan Lyman 1991)

menyatakan dengan melihat banyaknya spesialisasi organisme berdasarkan

lingkunganya yang ditandai adanya kelenturan fenotipik dari perbedaan bentuk

morfologi, artinya bahwa ada genotip yang tumbuh khusus lebih baik pada satu

lingkungan tertentu tapi tidak pada lingkungan lain. Lebih dari itu (Primack dan

Supriatna 2007) menjelaskan keberhasilan organisme untuk dapat beradaptasi

terhadap perubahan lingkungan dapat ditentukan oleh genetik yang baik.

Page 24: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

10101010010

Tabel 3. Perbandingan Regresi linear pada Sepuluh parameter morfometrik

panjang karapas (PK) sebagai variabel independen untuk membedakan

dua Stok M. rosenbergii pada ( Stok 1 vs. Stok 2 ).

Page 25: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

11

Tabel 4. Perbandingan regresi linear pada sepuluh parameter morfometrik

panjang karapas (PK) sebagai variabel independen untuk

membedakan dua stok M. rosenbergii pada ( stok 1 vs. Stok 3).

Page 26: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

12101010010

Tabel 5. Perbandingan Regresi linear pada Sepuluh parameter morfometrik

panjang karapas (PK) sebagai variabel independen untuk

membedakan dua Stok M. rosenbergii pada ( Stok 2 vs. Stok 3 ).

Pada penelitian ini didapatkan juga perbandingan udang galah

Macrobrachium rosenbergii jantan dan betina yang dapat dilihat pada Tabel 6

dan ditunjukan pada Gambar 12 sampai Gambar 20. Pada seluruh gambar

menunjukan parameter morfologi seluruhnya non parallel, dengan demikian

sepuluh parameter morfologi tersebut tidak mampu untuk membedakan antara

jantan dan betina. Selain itu didapatkan juga nilai korelasi terbesar sebesar 0,975

pada udang kelamin jantan untuk parameter (PT) panjang total. Nilai korelasi

yang tinggi ini menyatakan hubungan yang erat antara (PT) panjang total dengan

(PK) panjang karapas. Semakin besar nilai PK yang terukur maka PT akan

mengikuti dengan ukuran yang sebanding. Sedangkan untuk koefisien Korelasi

terendah ditunjukan pada udang betina yaitu sebesar 0,440 pada parameter (1PAP)

panjang abdominal pertama dan 2PAK panjang abdominal kedua pada taraf nyata

(p<0,05).

Page 27: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

13

Tabel 6. Perbandingan Regresi linear pada Sepuluh parameter morfometrik (

PK sebagai variabel independen ) untuk membandingkan stok udang

M. rosenbergii antara jantan dan betina pada seluruh stok yang

diambil.

Berikut adalah visual hasil persamaan menggunakan pengolahan data

dengan software yang relevan. Dapat terlihat kurva regresi sepasang untuk

mengetahui hubungan dan membedakan dua variabel pada tiga stok yang

ditunjukan pada Gambar 3 sampai Gambar 11. Dilanjutkan pada Gambar 12

sampai Gambar 20 khusus untuk membandingkan karakter morfometrik pada

udang jantan dan betina di seluruh lokasi.

Gambar 3. Hubungan variabel (PT) panjang total vs. (PK) panjang karapas

antar populasi. (A) Stok ke-1 ( ) dan Stok ke-2 ( ). (B) Stok

ke-1 ( ) dan ke-3 ( ).

Page 28: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

14101010010

Gambar 4. Hubungan variabel (Pab) panjang abdominal vs. (PK) panjang

karapas antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B)

stok ke-1 ( ) dan ke-3 ( ).

Gambar 5. Hubungan variabel (Ptel) panjang telson vs. (PK) panjang karapas

antar populasi. (A) stok Ke-1 ( ) dan Stok ke-2 ( ). (B) stok

ke-1 ( ) dan ke-3 ( ).

Gambar 6. Hubungan variabel (LK) lebar karapas vs. (PK) panjang karapas

antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B) stok ke-1 (

) dan ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok ke 3 ( ).

B A C

B A C

B A C

Page 29: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

15

Gambar 7. Hubungan variabel (PDK) panjang diagonal karapas vs. (PK) panjang

karapas antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B)

stok ke-1 ( ) dan ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok ke 3 ( ).

Gambar 8. Hubungan variabel (1PAP) panjang abdominal pertama vs. (PK)

panjang karapas antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ).

(B) stok ke-1 ( ) dan ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok ke 3 ( ).

Gambar 9. Hubungan variabel (TAP) tinggi abdominal pertama vs. (PK) panjang

karapas antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B) stok

ke-1 ( ) dan ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok ke 3 ( ).

B A C

B A C

B A C

Page 30: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

16101010010

Gambar 10. Hubungan variabel (PR) panjang rostrum vs. (PK) panjang karapas

antar stok. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-2 ( ). (B) stok ke-1

( ) dan ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok ke 3 ( ).

Gambar 11. Hubungan variabel (2PAK) panjang abdominal kedua vs. (PK)

panjang karapas antar populasi. (A) stok Ke-1 ( ) dan stok ke-

2 ( ). (B) stok ke-1 ( ) dan ke-3 ( ) (C) stok 2 ( ) dan stok

ke 3 ( ).

Gambar 12. Hubungan variabel (PT) panjang total vs. (PK) panjang karapas

antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ) n=62 untuk seluruh Stok

M.rosenbergii (1,2 dan 3).

B A C

B A C

Page 31: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

17

Gambar 13. Hubungan variabel (Pab) panjang abdominal vs. (PK) panjang

karapas antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ). n=62 untuk

seluruh stok M.rosenbergii (1,2 dan 3).

Gambar 14. Hubungan variabel (Ptel) panjang telson vs. (PK) panjang karapas

antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ). n=62 untuk seluruh stok

M.rosenbergii (1,2 dan 3).

Page 32: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

18101010010

Gambar 15. Hubungan variabel (LK) lebar karapas vs. (PK) panjang karapas

antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ). n=62 untuk seluruh stok

M.rosenbergii (1,2 dan 3).

Gambar 16. Hubungan variabel (PDK) panjang diagonal kedua vs. (PK)

panjang karapas antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ). n=62

untuk seluruh stok M.rosenbergii (1,2 dan 3).

Page 33: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

19

Gambar 17. Hubungan variabel (1PAP) panjang abdominal pertama vs. (PK)

panjang karapas antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ). n=62

untuk seluruh stok M.rosenbergii (1,2 dan 3).

Gambar 18. Hubungan variabel (TAP) Tinggi abdominal pertama vs. (PK)

panjang karapas antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ). n=62

untuk seluruh stok M.rosenbergii (1,2 dan 3).

Page 34: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

20101010010

Gambar 19. Hubungan variabel PR (Panjang Rostrum) vs. PK (panjang

karapas) antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ). n=62 untuk

seluruh stok M.rosenbergii (1,2 dan 3).

Gambar 20. Hubungan variabel (2PAK) panjang abdominal kedua vs. (PK)

panjang karapas antara jantan ( ) n=58 dan betina ( ). n=62

untuk seluruh stok M.rosenbergii (1,2 dan 3).

Berikutnya analisis diskriminan fungsi dari software didapatkan hasil

berupa grafik centroid yang menggambarkan pemisahan masing-masing stok.

Berdasarkan penelitian dengan menggunakan DFA didapatkan gambar seperti

tampak pada Gambar 21, 22 dan 23. Pada gambar tersebut menunjukan tiga stok

Page 35: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

21

bernomor 1, 2 dan 3. Pada gambar masing-masing pusat centroid terpisah antara

satu dengan yang lain, pusat centroid sama-sama ikut menggambarkan pemisahan

stok. Pusat centroid untuk stok 1 (Pulau Borang), stok 2 (Pulau Burung) dan stok

3 (Upang Jaya) dari ketiganya centroidnya terpisah satu dengan yang lain. Artinya

berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa masing-masing Stok berbeda

nyata (p<0,05). Hasil yang tidak jauh berbeda juga didapatkan pada udang jantan

dan betina yang diteliti secara terpisah seperti pada gambar 22 untuk udang jantan

dan gambar 23 khusus udang betina. Masing masing gambar dari kanonikal dapat

digunakan untuk memisahkan stok.

Gambar 21. Cluster plot antara fungsi diskriminan 1 dan 2 untuk tiga Stok

Macrobrachium rosenbergii.

Page 36: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

22101010010

Gambar 22. Cluster plot antara fungsi diskriminan 1 dan 2 pada tiga Stok

Macrobrachium rosenbergii khusus kelamin jantan.

Gambar 23. Cluster plot antara fungsi diskriminan 1 dan 2 pada tiga Stok

Macrobrachium rosenbergii khusus kelamin betina.

Pada pengolahan data dengan software juga didapat nilai eigen fungsi

pertama yaitu 90.3% dan fungsi kedua memiliki 9.7%. Fungsi pertama

menunjukan angka yang tertinggi sehingga dapat diambil untuk mengidentifikasi

Sembilan ukuran parameter morfometrik yang dikoreksi dan dapat diandalkan

secara signifikan pada pemisahan stok. Nilai variasi didapatkan 88.1 % yang

dapat dilihat selengkapnya pada lampiran 2.

Berdasarkan analisis fungsi diskriminan juga didapatkan nilai korelasi

seluruh parameter morfometrik yang dapat dilihat pada Tabel 7. Pada data dalam

tabel tersebut nilai korelasi tertinggi tercatat pada nilai panjang abdominal (Pab)

Page 37: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

23

0,840 sedangkan terendah adalah pada nilai panjang abdominal kedua (PAK2)

0,403. Sembilan parameter yang telah diidentifikasi dengan analisis fungsi

disrkriminan menggunakan pengoreksi yang signifikan ( lamda wilk 0.282

p=0,00).

Tabel 7. Korelasi antara diskriminatif variabel (parameter) dan standar

kanonik diskriminan fungsi Macrobrachium rosenbergii.

Secara seksama untuk melihat perbedaan lokasi udang yang satu dengan

yang lain pada stok yang berbeda perlu dilakukan penelitian lebih mendalam

sampai ke aliran genetiknya. Penting dilakukan penelitian secara lebih terperinci

karena menurut (Khasani 2008) udang galah sensitif terhadap perubahan

lingkungan dan menurunya kualitas air yang berdampak pada berubahnya pola

tingkah laku dan adaptasi. Selanjutnya De Bruyn et al. (2004) menambahkan

bahwa studi terdahulu menunjukan bahwa data genetika molekuler lebih dapat

diandalkan dalam memperkirakan aliran gen antar kelompok grup, stok dan

populasi dan dengan demikian penting pengidentifikasian variabilitas geografis

pada udang galah (Macrobrachium rosenbergii) . Perubahan lingkungan mampu

berdampak pada variasi morfologi yang timbul karena variasi genetik (Tzeng et

al.2001). Keragaman morfologi pada suatu lingkungan menunjukan adanya

kelenturan fenotipik. Kelenturan fenotipik sendiri merupakan kemampuan suatu

individu untuk menghasilkan lebih dari satu alternatif bentuk morfologi terhadap

perubahan kondisi lingkungan (Noor 1996). Tidak hanya mampu membedakan

stok, keragaman morfologi juga dapat digunakan untuk pemisahan populasi.

Perubahan alternatif bentuk morfologi ini merupakan suatu respon individu

terhadap perubahan lingkungan yang dapat berguna untuk meningkatkan

kemampuan individu tersebut agar dapat bertahan hidup dan bereproduksi pada

lingkungan tersebut (Sultan 1987; Taylor dan Aarsen 1988). Variasi morfometrik

pada berbagai populasi secara geografis dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan

dan genetik yang berbeda (Waldman et al. 1988). Pola ruaya udang galah akan

memberikan informasi tentang penyebaran berdasarkan waktu, tempat dan ukuran

udang tersebut. Informasi tersebut merupakan data dasar bagi pengelolaan

sumberdaya udang galah di perairan tersebut (Utomo et al. 1997). Terkait dengan

turunya produksi udang galah Utomo (2002) berpendapat bahwa faktor penyebab

turunnya produksi antara lain karena induk udang yang sedang membuahi

Page 38: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

24101010010

tertangkap pada bulan februari sampai maret oleh berbagai alat tangkap oleh

nelayan sehingga keberadaan udang-udang muda menurun kuantitasnya. Selain

menurunnya stok di alam karena overfishing dan hilangnya habitat juga

dikarenakan peningkatan polusi (Ng 1997; Munasinghe dan Thusari 2010). Salah

satu langkah mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan Pengkayaan stok atau

“sea ranching” adalah suatu proses pelepasan juvenile (pada udang dikenal

dengan istilah tokolan) ke lingkungan perairan dengan tujuan untuk meningkatkan

populasi, maupun stok ikan yang berkurang akibat intervensi manusia, baik

penangkapan, reklamasi pantai atau polusi (Haris 2006). Tidak hanya untuk

meningkatkan stok, upaya yang sama juga dapat dilakukan untuk meningkatkan

keragaman genetik pada spesies tertentu yang diambil dari populasi yang berbeda

(Evan 2009). Pada akhirnya seluruh informasi dari studi ini memiliki tujuan utama

membantu pengelolaan perikanan untuk menjamin produksi yang berkelanjutan

dari waktu ke waktu dari berbagai stok ikan ( resource conservation ) terutama

melalui berbagai tindakan pengaturan (regulations) dan pengkayaan

(enhancement) yang meningkatkan kehidupan sosial nelayan dan sukses ekonomi

bagi industri yang didasarkan pada stok ikan (Nurhakim 2006).

4 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pada penelitian didapatkan perbedaan yang nyata pada tiga stok udang

galah Macrobrachium rosenbergii yang diteliti pada tiga lokasi di Pulau Borang,

Pulau Burung dan Upang Jaya. Didapatkan nilai (PK) panjang karapas yang sama

memiliki (PT) panjang total dan (Pab) panjang abdominal yang berbeda serta

dapat digunakan dengan baik untuk memisahkan stok Pulau Borang, Pulau

Burung dan Upang Jaya. Pada perbandingan (PT vs. PK) menunjukan pada PK

yang sama nilai (PT) panjang total pada stok 3 (Upang jaya) lebih tinggi

dibandingkan pada (PT) panjang total stok 1 (pulau Borang). Begitu pula pada

nilai (PT vs Pab) baik pada perbandingan antara (stok 1 vs stok 3) dan (stok 2 vs

stok 3).

Saran

Diperlukan upaya pengelolaan sumberdaya perairan berupa pengaturan

penangkapan terutama saat musim puncak pemijahan agar indukan udang galah

memiliki kesempatan untuk ruaya ke hilir untuk memijah, agar kelestarian

sumberdaya udang galah dapat terus terjaga. Perlu penelitian lebih lanjut terkait

biologi dan ekologi udang galah di Aliran Sungai Musi, Sumatera Selatan.

.

Page 39: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

25

DAFTAR PUSTAKA

Abidin J. 2011. Penambahan kalsium untuk meningkatkan kelangsungan hidup

dan pertumbuhan juvenil udang galah (Macrobrachium rosenbergii de

Man) pada media bersalinitas [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Avsar D. 1994. A stock differentiation study of the sprat (Sprattus spuatus

plalericus Risso) off the southern coast of the black sea. Fish Research.

19: 363-378.

Amil A. Rosyid A, Jayanto BB. 2006. The Effect of Fishing time and types of bait

on crabs Scylla serrata captured using Wadong. Prosiding Seminar

Nasional Perikanan Tangkap. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian

Bogor. hlm 134-140.

Aziz KA. 1989. Pendugaan Stok Populasi Ikan Tropis. Departemen Kebudayaan.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat.

Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Boer L. 1987. Pertumbuhan dan efisiensi makanan udang galah (Macrobrachium

rosenbergii) pada ukuran yang berbeda [tesis]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Carman O, hadie W, Hadie LE, Subandrio, Sumantadinata K, Noor RR. 2004.

Kelenturan fenotipik udang galah (Macrobrachium rosenbergii) starin

Musi, Barito, Gimarco dan persilanganya pada lingkungan bersalinitas.

Jurnal Penelitian perikanan Indonesia 10. 33-46.

Chahayati TN. 2012.Kinerja imunitas udang vaname Litopenaeus vannamei

dalam teknologi bioflok dan probiotik terhadap koinfeksi Infectious

Myonecrosis virus dan Vibrio harveyi [Skripsi]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Chace FA, Bruce AJ. 1993. The caridiean shrimps (Crustacea, Decapoda) of the

Albatross Philippine Expedition; 1907-1910; part 6 Superfamily

Palaemonidae. Smithsonian Contribution to Zoology 543: 1-152.

Celia MS, Wagner C, sampaio, Valenti. 1996. Growth curves for Macrobrachium

rosenbergii in semi intensif culture in Brazil. Journal of the World

Aquaculture Society 27 : 353-358.

Cohen D, Kuris AM, Sagi A, Ra’anan Z. 1987. Morphometric differentiation of

male malaysian giant prawns Macrobrachium rosenbergii. Journal

Crustacean Biology. 7 : 219-237.

D’Abramo LR, Robinette HR, Heinen, Collins JS. 1989. Production of the

freshwater prawn Macrobrachiurn rosenbergii stocked as juveniles at

different densities in temperate zone ponds. Journal of the World

Mariculture Society 20: 81-89.

De’Bruyn M, Mather PB, Wilson JA. 2004. Huxleys line demarcates extensive

genetic divergence between eastern and western forms of the giant

freshwater prawn, Macrobrachium rosenbergii. Molecular Phylogenetics

and Evolution. 30: 251-257.

Evan Y. 2009. Uji ketahanan beberapa strain larva udang galah (Macrobrachium

rosenbergii de Man) terhadap bakteri Vibrio harveyi [Skripsi]. Bogor (ID):

Institut pertanian Bogor.

Page 40: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

26101010010

Effendi MI. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantama. Yogyakarta.

Effendi H. 2000. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fitriyanti TA. 2004. Analisis ekonomi pemanfaatan lahan lawah untuk usaha

pembesaran udang galah di Desa Muktisari, Kabupaten Ciamis [Skripsi]

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hadie W. 2005. Phenotypic plasticity groth and reproduction traits I of

Macrobrachium rosenbergii from Musi, Barito and GIMacro strains in

different salinity levels for producing new variety candidates [disertasi].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hadie W, Hadie LE. 1993. Pembenihan Udang Galah Kanasius. Yogyakarta.

Hadie LE, Hadie W, Jaelani. 1993.Kepadatan dan masa penampungan pascalarva

udang galah sistem resirkulasi serta kelayakan usahanya. Prosiding

Seminar Hasil Penelitian Perikanan Air Tawar 1992/1993. Hlm 123-127.

Haris E. 2006 . Stock enhancement to promote responsible fishing : A sinergy

between mariculture and capture fisheries. Prosiding Seminar Nasional

Perikanan Tangkap. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 1 : 26-32.

Hamzah M.2004. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan juvenile udang galah

(Macrobrachium rosenbergii de Man) pada berbagai tingkat salinitas

media [Tesis]. Bogor (ID): Intitut Pertanian Bogor.

Jayachandran KV. 1998. The taxonomic status of Macrobrachium birmachium

(schenkel) and Macrobrachium choprai (Tiwari) with a note on closely

related species. Indian Journal fish. 45: 345-348.

Jayaprakas V, Sambhu C. 1996. groth response of white prawn, penaeus indicus,

to dietary L-carnitine. Asian Fisheries Science. 9: 209-219.

Kadarusman H.2012.Pemberian sinbiotik dengan dosis berbeda pada udang

vaname di tambak [skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Khasani I. 2008. Upaya peningkatan produktivitas dalam usaha pembesaran udang

galah (Macrobrachium rosenbergii de Man ). Loka riset dan teknologi

budidaya perikanan air tawar, Sukamandi. Media Akuakultur. 3 : 25-30.

Koshy M. 1971. Studies on the Sexual dimorphism in the Freshwater Prawn

Macrobrachium dayanum (Henderson,1893) ( Decapoda, Caridea) 1

Crustaceana. 21: 72-78.

Mariappan P, Balasundaram C. 2004. Studies on the morphometry of

macrobrachium nobilii (Decapoda, Palaemonidae). Brazilian Archives of

Biology and technology. 47 : 441-449.

Malecha SR, Nevin Phylis Ha, Barck LE, Lamadrid Y, Masumo S , Hedgecock D.

1992. Sex-ration and sex-determination in Progeny form Crosses of

Surgically Sex-reversed Freshwater Prawn, Macrobrachium rosenbergii.

Aquaculture. 105 : 201-218.

Mantel KS, Dugeon D. 2005. Reproduction and sexual dimorphism of the

Palemonid Shrimp Macrobrachium hainanense in Hongkong Streams.

Journal of Crustacean Biology. 25 : 450-459.

Mandyasa IWG. 2007. Studi keragaman genetik populasi udang galah

(Macrobrachium rosenbergii) berdasarkan polimorfisme mitokondria

DNA [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Page 41: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

27

Mashar A. 2011. Pengelolaan sumberdaya udang mantis (Harpiosquila raphidea

Fabricius, 1798) berdasarkan informasi biologi di kuala tungkal,

Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi [tesis]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Munasinge DHN, Thusari GGN. 2010. Analysis of morphological variation of

four population of Macrobrachium Rosenbergii (De Man, 1879)

(crustacean : Decapoda ) di Sri Lanka. Department of Zoology. Faculty of

Science. University of Ruhuna. Matara, Sri Lanka.Ceylon Journal Science

(Biological Science) 39(1): 53-60.

Mukti AT, Satyantini WH.2005. Role of L-carnitine on development and growth

of freshwater prawn fry, Macrobrachium rosenbergii.Jurnal Ilmu-ilmu

Perairan dan Perikanan Indonesia. 1 : 23-26.

Murni I. 2004. Kajian tingkat kematangan gonad udang galah (Macrobrachium

rosenbergii) dimuara Sungai Kapuas Pontianak Kalimantan Barat [tesis].

Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nandlal S, Pickering T. 2005. Freshwater Prawn Macrobrachium rosenbergii

farming in Pacific Countries. The University of the South Pasific. 1:1-30. Nadia Y. 2002. Analisa komunikasi krustase berukuran kecil ( Famili Ocypodidae

dan Grapsidae) di habitat mangrove muara sungai bengawan Solo, desa

Pangkah Wetan Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur [Skripsi]. Bogor(ID):

Institut Pertanian Bogor. New MB.2002. Farming Freshwater Prawns. A Manual for the Culture of the

Giant River Prawn (Macrobrachium rosenbergii). Food And Agricuultur

Organited united Nations. FAO Fisheries Technical Paper 428: 1-144.

Nurhakim S.2006. The role of the research Institution in marine affairs and

fisheries ministry in promoting responsible capture fisheries. Prosiding

Seminar Nasional Perikanan Tangkap “menuju Paradigma Teknologi

Perikanan Tangkap yang bertanggungjawab dalam Mendukung

Revitalisasi Perikanan. 1 : 33-47.

Ng PKL. 1997. The conservation status of freshwater prawns and crabs in

Singapore with emphasis on the Nature Reserves. Proceedings of the

Nature Reserves Survey Seminar Garden’s Bulletin Singapore. 49: 267-

272.

Noor RR.1996. Genetika Ternak. Penebar swadaya, Jakarta.

Primack BIM, Supriatna. 2007. Biologi Konservasi. Yayasan Obor Indonesia.

Conservation International-Indonesia. Jakarta.

Rambe IS. 1982. Pengaruh kombinasi salinitas dan subtrat terhadap pertumbuhan

dan toleransi terhadap salinitas dari udang Api-api, Metapenaeus ensis (de

haan) [karya ilmiah]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Satyani D. 1996. Growth, Intermoult and weight of edible portions of giant prawn

and tiger shrimp. Center Research Institute for Fisheries. Indonesian

Fisheries Research Journal. Jakarta. 2 : 39-44.

Satria H. 2001. Studi habitat udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dalam

rangka pengkayaan stok di perairan Waduk Darma. Laporan Proyek

Balitkanwar Sukamandi. 21 Hal.

Sahrshar KM, Azab EA. 2008. Studies on diseased freshwater prawn

Macrobrachium rosenbergii infected with Vibrio vulnificus. Pakistan

Journal of Biologcal Science. 11 : 2092-2100.

Page 42: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

28101010010

Scheiner SM, Lyman RF.1989. The genetics of plasticity I. heritability. Journal

Evolusi Biology. 4: 23-50.

Scheiner SM, Lyman RF. 1991. The genetics of phenotypic plastypic II. Response

to selection. Journal Evolusi Biology. 4 : 23-50.

Sclichting CD, Paglluci M. 1993. Gene regulation quantitativ genetics and the

evolution of reaction norisis. Journal Evolusi Ecology. 8 : 154-168.

Setyohadi D, Wiadnya GDR, Soemarno. 2001. Pengaruh aerasi dan resirkulasi

bio- filter terhadap Pertumbuhan dan produksi udang galah. Biosain. 1: 39-

46.

Sultan SE. 1987. Evolutionary implication of phenotypic plasticity in plants.

Journal evolusi Biology. Vol. 21 : 127-178.

Suzuki H, Kusamura T. (1997). Reexamination of the diagnostic characters of two

freshwater palemonid prawns, Macrobrachium nipponense (de Hann,

1849) and M. formosense (Bate, 1868) (Decapoda, Caridae) from Japan.

Crustaceana. 70: 831-839.

Sukadi MF, haryadi , Joni, Setiawan, Irawan, Harry. 2006. Pembenihan udang

skala rumah tangga di kawasan pesisir kabupaten Lampung Selatan : Studi

kasus di kecamatan Rajabasa dan Kalianda. Aquaculture Indonesia. 7: 1-9.

Taylor DR, Aarsen IW. 1988. An interpretation of phenotypic plasticity in

agrophyron repens (grammae). American Journal Bot. 75 : 401-413.

Tafrani. 2012. Makanan dan reproduksi Ikan tambakan (Helostoma Temminckii,

C.V 1829) di Perairan Lubuk Lampam, Sungai Lempuing Sumatera

Selatan [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Triajie H. 2008. Efektifitas ekstrak teripang pasir yang telah di formulasikan

terhadap maskulinasi udang galah [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian

Bogor.

Tjahjo DWH, Purnamaningtyas SE. 2006. Kebiasaan pakan dan strategi makan

udang galah hasil penebaran di waduk darma. Prosiding Seminar Nasional

IV. Jatiluhur Agustus 2006. 1 : 265-271.

Tjahjo DWH. 2000. Aspek Biolimnologi Perairan Waduk Darma, Jawa Barat.

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 6 : 10-15.

Tjahjo DWH, Nuroniah S, Purnamaningtyas SE. 2001. Evaluasi biolimnologi dan

relung ekologi komunitas ikan untuk menetukan jenis ikan yang ditebar di

Waduk Darma. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 7: 10-24.

Tjahjho DWH, Purnamaningtyas SE. 2004. Evaluasi penebaran udang galah

(Macrobrachium rosenbergii) di Waduk Darma, Jawa Barat: Pemanfaatan

makanan dan interaksi antar jenis ikan. JPPI Edisi Sumber Daya Dan

Penangkapan. 10 : 31-39.

Tidwell JH, Coyle SD, Schulmeister G. 1998. Effects of added substrate on the

production and population characteristics of freshwater prawns

Macrobrachium rosenbergii in ponds. Journal of the world Aquaculture

Society. 29 :17-22.

Tzeng TD, Chiu CS, Yeh SY. 2001. Morphometric variation of Metapenaepsis

barbata in different geographic waters of Taiwan. Fisheries Research. 53:

211-217.

Utomo AD. 2001. Ruaya dan pertumbuhan udang galah (Macrobrachium

rosenbergii De Man) di Sungai Lempuing Sumatera Selatan [tesis]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Page 43: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

29

Utomo AD. 2002. Ruaya udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dan kegiatan

penangkapan dengan alat bantu tuguk disungai lempuing, sumatera

selatan. Fakultas perikanan Institut Pertanian Bogor. Jurnal ilmu perairan

perikanan Indonesia.

Utomo AD, Samuel, Adjie. 1991. Aspek Biologi Udang Galah (Macrobrachium

Rosenbergii) di Sungai Lempuing Sumatera Selatan. Buletin Penelitian

Darat Bogor.

Utomo AD. 1997. Perikanan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) di

Sungai Lempuing Sumsel. Loka penelitian Perikanan Air Tawar,

Plembang. 16 hal.

Waldman JR., Grossfield J. Wrigin I. (1988). Review of stock discrimination

techniques for striped bass. North American Journal of Fisheries

Managements. 8: 410-425.

Wardiatno Y, Tamaki. 2001. Bivariate discriminant analysis for the identification

of Nihonotrypaea japonica and N. harmandi (Decapoda : Thalassinidea :

Callianassidae). Journal of Crustacean Biology. 21 : 1042-1048.

Widana K, Natosubroto P. 1986. Pengelolaan Perikanan Perairan Umum dan

Masalahnya. Prosiding Seminar Perikanan Perairan Umum, Jakarta 1

September 1986. Badan Litbang Pertanian, Puslitbang Perikanan. 3 : 43-

55.

Zaidy AB.2007. Pendayagunaan kalsium media Perairan dalam proses ganti kulit

dan konsekuensinya bagi pertumbuhan udang galah (Macrobrachium

rosenbergiide man) [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Page 44: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

30101010010

LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat dan Bahan

Udang Galah Baki

Laptop Alat Bedah Alat Tulis

Pita Meteran Tisu Kamera

Page 45: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

31

Lampiran 2. Hasil olahan data statistik

Tabel Ringkasan fungsi kanonikal diskriminan.

Summary of Canonical Discriminant Functions

Eigenvalues

Function Eigenvalu

e

% of

Variance

Cumulative

%

Canonical

Correlatio

n

1 3.534a 88.1 88.1 .883

2 .478a 11.9 100.0 .569

a. First 2 canonical discriminant functions were used in the analysis.

Wilks' Lambda

Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square Df Sig.

1 through 2 .149 213.983 20 .000

2 .677 43.927 9 .000

fungsi kanonikal diskriminan yang telah di standarkan.

Standardized Canonical

Discriminant Function

Coefficients

Function

1 2

PT -1.055 -3.089

PAB 2.018 .922

LK -.142 .428

PK .440 1.224

PTEL -1.406 -.235

PR 1.093 -1.111

PDK -.303 .219

TAP .019 1.385

PAP1 .326 .734

PAK -.424 .010

Classification Processing Summary

Structure Matrix

Function

Page 46: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

32101010010

Processed 122

Excluded

Missing or out-of-range

group codes 0

At least one missing

discriminating variable 2

Used in Output 120

Classification Function Coefficients

POPULASI

1.00 2.00 3.00

PT -5.197 -2.946 -5.247

PAB 9.241 6.454 14.031

LK 45.227 43.278 41.945

PK -10.585 -13.364 -10.438

PTEL -15.321 -13.497 -20.177

PR -4.870 -3.635 2.723

PDK 10.952 10.640 5.812

TAP 21.545 15.944 17.920

PAP1 14.930 13.337 15.234

PAK -8.249 -6.905 -13.409

(Constant) -49.061 -37.201 -63.710

Fisher's linear discriminant functions

Page 47: STUDI MORFOLOGI UDANG GALAH MACROBRACHIUM … · melakukan penelitian udang galah di daerah Aliran Sungai Musi, Sumatera selatan, serta kepada Ibu Ir. Syarifah N., MSi. dan Eko Priyanto,

33

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kalianda, Lampung pada tanggal 25 September 1989

dari ayah Suwito dan ibu Rosita. Penulis adalah Putra ke 1 dari tiga bersaudara.

Tahun 2008 penulis lulus dari SMA Kartika Metro (Lampung) dan pada tahun

yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui

jalur Undangan Selaksi Masuk IPB dan diterima di Depaertemen Manajemen

Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum

Avertebrata Air pada Tahun ajaran 2012-2013. Penulis juga aktif menngajar di

Bimbingan Belajar Quantum mengajar mata pelajaran Biologi. Penulis juga aktif

dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah tingkat mahasiswa. Organisasi

kemahasiswaan yang pernah diikuti oleh penulis adalah Himpunan Mahasiswa

Manajemem Sumber Daya Perairan (2010-2011). Penulis juga aktif dalam kegiatan

organisasi Lembaga Dakwah Kampus Alhurriyah IPB Divisi Tahsin dan Bahasa

Arab. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Penulis menulis skripsi yang

berjudul “Studi Morfologi Udang Galah (Macrobrachium Rosenbergii) di Daerah

Aliran Sungai Musi, Sumatera Selatan”.