soal dan jawaban uts
DESCRIPTION
jhjTRANSCRIPT
1. a. Sebutkan beberapa jenis sumber daya alam yang bukan mineral, panas
bumi, batubara dan migas tetapi masuk dalam otoritas Menteri ESDM !
b. Sebutkan jenis sumberdaya mineral yang tidak masuk ke dalam
kewenangan Menteri ESDM !
2. Proses transformasi SDA menjadi modal ekonomi dan selanjutnya menjadi
modal sosial untuk tujuan apa ?
Proses tersebut melalui proses / fungsi produksi dan manajemen SDA
jelaskan maksudnya !
Dalam proses transformasi tersebut menghadapi tren global dan berbagai
paradox, jelaskan !
3. Jelaskan adanya 5 subsistem pengembangan SDA dan tujuannya !
4. Jelaskan 3 hirarki kewenangan dalam penguasaan SD mineral !
5. Sebutkan asas (4) dan tujuan (6) dalam pengelolaan SD mineral !
6. Jelaskan kewenangan pengelolaan terhadap pertambangan minerba pada
tingkat menteri, gubernur, dan bupati/walikota !
7. a. Tuliskan harfiah isi pasal 33 ayat 3 UUd 1945 yang asli dan yang telah
diamandemen!
b. Jelaskan makna dari isi pasal 33 ayat 3 UUD 1945 !
8. Jelaskan ruang lingkup dalam kebijakan minerba !
9. Kenapa kontrubusi sector mineral kurang dari 10% terhadap PDB ? Perlu
upaya penigkatannya melalui apa ?
10. Sebutkan hak dan kewajiban dari pemegang IUP ?
11. Sebutkan hak dan kewajiban dari pemegang IPR ?
12. Sebutkan beberapa jenis sumber pendapatan negara dan daerah !
13.Bagaimana suatu penghentian sementara dapat dilakukan terhadap suatu
kegiatan usaha pertambangan ?
14. Bagaimana dapat berakhirnya suatu kegiatan usaha pertambangan ?
15.Jelaskan adanya hak masyarakat yang terkena dampak negatif dari kegiatan
pertambangan !
16. Sebutkan kewajiban pajak dan kewajiban bukan pajak di dalam UU No 9
tahun 2012 !
17.Sebutkan sumber sumber pendapatan daerah ?
18. IUP dapat diberikan kepada siapa dan sebutkan tahapannya ?
19.Jelaskan tatacara dalam pemberian WIUP dan WIUPK !
20.Buatlah tahapan, waktu dan luas dalam tahapan konstruksi dan produksi !
Jawaban
1. a. Angin, Air, Air Tanah, Gambut dan Yodium
b. Radioaktif : Uranium dan Thorium
2.
Keterangan :
y = produk dosmetik bruto
f = fungsi
I = informasi
L = lingkungan
T = teknologi
R = resources
P = planning
O = organizing
A = actuating
C = controlling
E = evaluated
Sumber Daya Alam
SDA Terbarukan ( Pertanian, Kehutanan, Air )
SDA Tak Terbarukan (Mineral Batubara, Batuan,Migas)
Fungsi ProduksiY = f (K,L,R,I,E…)t
Tren Global
ManajemenM = f (POACE)t
Modal Riil Ekonomi
Modal Sosial
Pendekatan Keamanan(security) Kesejahteraan (Prosperity) Lingkungan Global
Insan Bangsa Mandiri Menghadapi Hari Depan (Berkarakter)
Tren Global
1. Tren Free Trade
2. Investasi Bebas
3. Lingkungan
4. Demokratisasi
5. Hak Kekayaan Intelektual
Paradox
1. Padat Kerja x Padat Teknologi
2. Pajak tinggi x Pajak Rendah
3. Hasil Cepat x Hasil Lambat
4. Resiko Tinggi x Resiko Rendah
5. Merusak Lingkungan x Melesarikan Lingkungan
6. Kegiatan Menambang x Hutan Lindung
7. legal x Illegal
8. Masyarakat Lokal x Masyarakat Eksklusif
9. Pendapatan Naik x Biaya Lingkungan
10. Transportasi x Tak Transportasi
3. 5 Subsitem Pengembangan Sumber Daya Alam dan Tujuannya
Subsistem Pemerintahan
Subsistem pemerintahan bertujuan untuk kebijaksanaan,
pengaturan/standarisasi, perijinan, pengembangan/pembinaan dan
pengawasan.
Subsistem Produksi dan Komsumsi
Subsitem produksi dan konsumsi bertujuan untuk inventirisasi, eksplorasi,
studi kelayakan, konstruksi, pengolahan, distribusi, pe,asaran dan
pemanfaatan.
Subsistem IPTEK (R&D)
Subsistem IPTEK bertujuan untuk peningkatan mutu SDM, merebut
teknologi, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Subsistem Regional/Wilayah (SSR)
Subsitem regional bertujuan untuk pertumbuhan social dan ekonomi, social
budaya, plotik/strategi dan antropologi.
Subsistem Internasional
Subsistem Internasional bertujuan untuk sebagai sumber informasi,
penanaman modal, hubungan antara swasta dan pemerintah serta untuk
perdagangan.
4. 3 hirarki kewenangan dalam penguasaan sumber daya mineral
Mineral Right (Kepemilikan), dimiliki oleh negara dan dikuasai oleh negara.
Mining Right (Penyelenggaraan Penguasaan Pertambangan),
penyelenggraan dilakukan oleh pemerintah yang dapat dibagi menjadi
dekonsentrasi dan desentralisasi.
Economic Right (Hak Pengusahaan)
5. Asas dan tujuan dalam pengelolaan sumber daya mineral
Asas
Manfaat, keadilan, dan keseimbangan
Keberpihakan kepada kepentingan bangsa
Partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas
Bangsa Indonesia
Negara
Pemerintah Penetapan Kebijakan dan Pengaturan Penetapan Standard dan Pedoman Penetapan kriteria pembagian urusan
pusat dan daerah Tanggung jawab pengelolaan
minerba berdampak regional Perda
Pemerintah Provinsi Tanggun jawab pengelolaan lintas
kabupaten dan/atau berdampak regional Perda
Pemerintah Kabupaten / Kota Tanggung jawab pengelolaan di
wilayah kabupaten/kota Perda
Pegusaha BUMN dan BUMD Badan Usaha Lain Koperasi Perseorangan
Undang - Undang
Kepemilikan (Mineral Right)
Penyelenggaraan Penguasaan
Pertambangan(Mining Right)
Hak Penguasaan(Economic Right)
Dekonsentrasi
Desentralisasi
Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Tujuan
Menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian kegiatan usaha
pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna, dan berdaya saing.
Menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara secara
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup.
Mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasiaonal agar lebih
mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional.
Menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai bahan baku dan atau
sebagai sumber energy untuk kebutuhan dalam negeri.
Meningkatkan pendapatan masyarakat local, daerah, dan negara serta
menciptakan lapangan kerja untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat.
Menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan usaha
pertambangan mineral dan batubara.
6. Kewenangan pengelolaan terhadap pertambangan minerba pada tingkat
menteri, gubernur, bupati/walikota
Kewenangan Menteri antara lain
Pemberian IUP serta pembinaan, pengawasan usaha pertambangan yang
bersifat lintas provinsi dan atau wilayah lebih 12 mil laut.
Pemberian izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Melakukan evaluasi terhadap IUP operasi produksi yang dikeluarkan oleh
Pemda.
Penyelesain konflik sesuai dengan letak kewenangan
Kewenangan Gubernur antara lain
Pemberian IUP serta pembinaan, pengawasan usaha pertambangan yang
bersifat lintas kabupaten/kota dan atau wilayah laut 4-12 mil laut.
Penyelesain konflik sesuai dengan letak kewenangan
Kewenangan Bupati/Walikota antara lain
Pemberian IUP serta pembinaan, pengawasan usaha pertambangan yang
bersifat lintas kabupaten/kota dan atau wilayah laut 4 mil laut.
Penyelesain konflik sesuai dengan letak kewenangan
7. a.Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
b.Makna Pasal 33 ayat 3 UUD 1945
Makna dari pasal ini bahwa setiap kekeyaan yang berada di Indonesia
dimiliki dan dikuasai oleh negara dengan tujuan dan diperuntukan untuk
kemakmuran rakyat.
8. Ruang Lingkup Kebijakan Mineral dan Batubara
9.
10. Hak dari Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Inventarisasi
Konservasi
Pendayagunaan Pengusahaan
Pertambangan
Pengembangan
IPTEK
Potensi
Kekayaan
Pencadangan
Optimalisasi
penambangan
Nilai Tambah
Manfaat Lokal
Lingkungan
Kepentingan
nasional
Eksplorasi
Eksploitasi
PBG
Pengaturan
dan
Perencanaan
Tambang
Usaha Industri Strategis (Listrik, Manufaktur,Dll)
Memanfaatkan prasarana dan sarana umum untuk keperluan
pertambangan.
Memiliki mineral dan batubara termasuk mineral ikutannya kecuali mineral
ikutan radio aktif.
Tidak boleh memindahkan IUP dan IUPK kepada pihak lain
Pengalihan kepemilikan dan atau saham dibursa saham indonesia hanya
dapat dilakukan setelah melakukan kegiatan eksplorasi tahapan tertentu
Badan usaha yang tidak bergerak di bidang usaha pertambangan berhak
memperoleh IUP operasi produksi khusu untuk pengolahan dan pemurnian,
IUP operasi produksi penjualan
Kewajiban Pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Meningkatkatkan Nilai Tambah
Melaksanakan kaidak teknik pertambangan yang baik
Akuntabel dan Transparan
Kandungan Kolak/Kesempatan Kerja
11. Hak Pemegang IPR
Binwas
1. K3
2. Lingkungan Hidup
3. Teknis Pertambangan
4. Manajemen
Bantuan Modal
Kewajiban Pemegang IPR
Kegiatan penambangan paling lambat 3 bulan sejak IPR terbit.
Patuhi K3, LH, penuhi standar
Kelola lingkungan hidup bersama Pemda
Membayar iuran tetap dan iuran produksi
Lapaoran Iak Ustam
Taat ktt persyaratan teknis pertambangan
12. Jenis Pendapatan Negara dan Daerah
Pendapatan Negara
Penerimaan Pajak dan Bukan Pajak
Penerimaan Bukan Pajak
1. Iuran Tetap
2. Iuran Eksplorasi
3. Iuran Produksi dan kompensasi data informasi
Pendapatan Daerah
1. Pajak Daerah
2. Restribusi Daerah
3. Pendapatan Lain
13. Penghentian sementara pada kegiatan usaha pertambangan dapat
dilakukan apabila usaha pertambangan sebagai berikut ini :
Kahar, keadaan yang menghalangi kegiatan usaha, dan daya dukung tidak
dapat menanggung beban kegiatan pertambangan.
Penghentian sementara yang disebabkan oleh kegiatan menurunnya daya
dukung lingkungan dapat dilakukan oleh inspektur tambang atau dilakukan
berdasarkan permohonan masyarakat kepada menteri, gubernur,
bupai/walikota.
Menteri gubernur, bupati/walikota mengeluarkan keputusan tertulis
diterima/ditolaknya permohonan penghentian kegiatan pertambangan
disertai alasannya selambatnya 30 hari sejak permohonan tersebut diterima.
14. Kegiatan Usaha Pertambangan dapat berakhir apabila usaha pertambangan
sebagai berikut :
Izin Usaha Pertambangan atau Izin pertambangan khusus dikembalikan,
dicabut, atau habis masa berlakunya.
IUP atau IUPK tidak memenuhi kewajiban, melakukan tindak pidana dan
menyatakan pailit (rugi).
Jangka waktu IUP atau IUPK telah habis dan tidak dilakukan perpanjangan.
15. Hak Masyarakat apabila terkana dampak negatif dari kegiatan
pertambangan adalah sebagai berikut
Masyarakat dapat memperoleh ganti rugi
Masyarakat dapat mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap
kerugian akibat pertambangan yang menyalahi aturan.
Masyarakat mendapat hak perlindungan masyarakat (pasal 145 ayat 2)
16. Kewajiban Pajak
Iuran tetap (dead rent/land rent)
Iuran produksi (royalty)
Jasa/pelayanan
Kewajiban non pajak
PPH badan
PPH dividen/bunga/sewa/jasa
PPN
PPH karyawan
Bea Materai
Bea Masuk
PBB (pajak bumi bangunan)
PHP kendaraan bermotor
Pungutan/Pajak Pemda
17. Sumber Pendapatan Daerah
Pajak daerah, Restribusi daerah, pendapatan lain yang sah
Besar tariff iuran produksi ditetapkan berdasarkan tingkat pengusahaan,
produksi dan harga komoditas tambang.
18. Izin Usaha Pertambangan dapat diberikan kepada
1. Badan Usaha
2. Koperasi, dan
3. Perseorangan
Tahapan Pemberian Izin Usaha Pertambangan
1. Eksplorasi
2. Operasi Produksi
19. Tata Cara Pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP)
1. Komoditas
Bahan galian mineral logam dengan cara lelang.
Bahan galian mineral bukan logam dengan cara pencadangan wilayah.
2. Panitia Lelang :
Panitia pusat beranggotakan minimal 7 orang.
Panitia provinsi beranggotakan minimal 5 orang
Panita kabupaten/kota beranggotakan minimal 5 orang.
3. Persyaratan :
Administratif.
Teknis
Lingkungan.
Finansial.
Tata Cara Pemberian Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus
1. Menteri terlebih dahulu menawarkan dan/atau memberikan wilayah izin
pertambangan khusus kepada BUMN dan BUMD dengan cara prioritas.
2. Bagian mineral logam dan batubara dengan cara prioritas dan lelang.
3. Peminat lebih dari satu, wilayah zin pertambangan khusus diberikan
kepada BUMN/BUMD yang terlebih dahulu memenuhi persyaratan.
4. Bila BUMN/BUMD tidak berminat ditawarkan kepada swasta dengan cara
lelang.
5. BUMN/BUMD yang mendapat prioritas setelah memenuhi persyaratan
administrasi, teknis, lingkungan, dan financial diberikan peta wilayah izin
pertambangan khusus dan batas koordinat.
6. Wilayah izin pertamabangan khusus diberikan oleh Menteri.
20. Tabel Tahapan, Jangka Waktu dan Luas Izin Dalam Tahapan Konstruksi dan
Produksi
IUP Produksi
Jenis Bahan
GalianKonstruksi Produksi Luas (Ha)
Logam 2 20 + (2x10) Max 25.000
Batubara 2 20 + (2x10) Max 15.000
Bukan Logam 3
20 + (2x10)
Semen
10 + (2x5)
Max 5.000
Batuan 1 5 + (2x5) Max 5000
Radio AktifTergantung
Penugasan
Tergantung
Penugasan