skripsi pemberian kompres jahe emprit terhadap …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri...

128
i SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP PERUBAHAN NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ASAM URAT DI KELURAHAN TAKERAN KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN Oleh : DOSY AYU SUN MUNIFA NIM : 201502050 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN 2018/2019

Upload: others

Post on 27-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

i

SKRIPSI

PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP PERUBAHAN

NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ASAM URAT DI

KELURAHAN TAKERAN KECAMATAN TAKERAN

KABUPATEN MAGETAN

Oleh :

DOSY AYU SUN MUNIFA

NIM : 201502050

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2018/2019

Page 2: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

ii

SKRIPSI

PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP PERUBAHAN

NYERI SENDI PADA LANSIA PENDERITA ASAM URAT DI

KELURAHAN TAKERAN KECAMATAN TAKERAN

KABUPATEN MAGETAN

Diajukan untuk memenuhi

Salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :

DOSY AYU SUN MUNIFA

NIM : 201502050

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

Page 3: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

iii

Page 4: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

iv

Page 5: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

v

Page 6: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dosy Ayu Sun Munifa

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat dan Tanggal Lahir : Magetan, 12 Desember 1997

Agama : Islam

Alamat: Desa Kerik RT 12 RW 02 Kecamatan Takeran KabupatenMagetan

Email : -

Riwayat Pendidikan :

2003 – 2008 : SDN 2 Kerik

2008 – 2011 : SMPN 1 Takeran

2011 – 2014 : SMKN Takeran

2015 – Sekarang : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Riwayat Pekerjaan : Belum pernah bekerja

Page 7: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Ibu dan Bapak Tercinta

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga

kupersembahkan karya kecil ini kepada ibu dan Bapak yang telah memberikan

kasih saying, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak

dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan

persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan bapak

bahagia karena kusadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Ibu dan

Bapak yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang,

selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.

Terima kasih Ibu…..Terima kasih Bapak…..

Dosen Pembimbing Tugas Akhirku…

Ibu Asrina Pitayanti, S.Kep.,Ns., dan Sesaria Betty M., S.Kep.,Ns., M.Kes selaku

dosen pembimbing tugas akhir saya, terima kasih banyak Bu….,saya sudah

dibantu selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa atas

bantuan dan kesabaran Ibu. Terimakasih banyak Bu…Seluruh dosen pengajar di

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Terima kasih banyak untuk semua ilmu,

didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang telah kalian berikan kepada saya.

My Best Friend’s

Buat sahabat – sahabatkuDimas, Devi Risnawati, Nurul Fatonah, Bela Oktaviani

P, Leny Pitriana, Mina Wasik, Astri N Arintha P, Dimas Ari Sabella (micin

Squad) , Novita, dan semua nya yang gak bisa aku sebutkan satu persatu. Terima

kasih atas bantuan, doa, nasehat, hiburan, dan semangat yang kamu berikan

selama aku kuliah, aku tak akan melupakan semua yang telah kamu berikan

selama ini. Semoga keakraban di antara kita selalu terjaga.

Page 8: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

viii

ABSTRAK

PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP PERUBAHAN

NYRI SENDI LANSIA PENDERITA ASAM URAT DI KELURAHAN

TAKERAN KECAMATA TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

Dosy Ayu Sun Munifa

Asam urat adalah penyakit inflamasi kronis sistemik yang ditandai dengan

pembengkakandannyerisendi, sertadestruksi membrane synovial persendian.

Nyeri sendi dengan di berikan kompres Jahe Emprit dapat memberikan sensasi

hangat dan melebarkan pembuluh darah. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh

Pemberian Kompres Jahe Emprit Terhadap Perubahan Nyeri Sendi Pada Penderita

Asam Urat di kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode Quasy experimental design

menggunakan Randomized pre test post test with control group.Populasi 27

penderita asam urat di Kelurahan Takeran Kecamatan Magetan. Sampel 24 penderita

asam urat12 kelompok intervensi dan 12 kelompok kontrol dengan tekhnik Randome

sampling. Pengambilan data menggunakan lembar observasi skala Numeric Rating

Scale (NRS)yang dianalisis dengan uji Paired T- Test.

Hasil penelitian dengan menggunakan uji paired t - test didapatkan nilai p-

value kelompok perlakuan 0,000 < α = 0,005 menunjukkan bahwa H0 di tolak dan H1

diterima sehingga ada pengaruh Pemberian Kompres Jahe Emprit Terhadap

Perubahan Nyeri Sendi Pada Penderita Asam Urat di kelurahan Takeran

Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

Pemberian kompres Jahe Emprit dapatmenurunkannyeri sendi pada

penderita asam urat dan diharapkan bisa menjadi salah satu alternative intervensi

untuk mengurangi nyeri sendi pada penderita asam urat.

Kata kunci : Kompres Jahe Emprit, Nyeri Sendi

Page 9: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

ix

ABSTRACT

GINGER COMPRESSES FOR CHANGE INJOINT PAIN IN ELDERLY

PATIENTS WITH GOUT IN TAKERAN SUB-DISTRIICTS OF TAKERAN IN

MAGETAN DISTRICT.

Dosy Ayu Sun Munifa

Gout is a systemic chronic inflammatory disease characterized by joint

swelling and pain, and joint synovial membrane destruction. Joint pain with given

compresses Ginger Emprit can provide a warm sensation and dilate blood

vessels. The purpose of this study was to determine the effect of Giving Emprit

Gives Compress on Joint Pain Changes in Gout Patients in Takeran Subdistrict,

Takeran District, Magetan Regency

Type of research is quantitative with the Quasy experimental design

method using two groups of pretest posttest design. The population of 24 gout

patients in Takeran Subdistrict, Magetan Subdistrict. Samples of 24 gout patients

with Randome sampling technique. Retrieval of data using observation sheet

Numeric Ratting Scale (NRS) which was analyzed by Paired T-Test.

The research results of Kompres Jahe Emprit on respondents of gout

before and after were given an Emprit Ginger compress with the results of p-

value 0,000 and the control group 0.053. Statistical test using paired t-test

obtained p value of 0,000 ≤ α = 0,005 showed that there was an effect of Giving

Emprit Ginger Compress on Joint Pain Changes in Gout in Takeran Subdistrict

Takeran District, Magetan Regency

Giving compresses of Ginger Emprit for changes in gout joint pain is

expected to be an alternative intervention to reduce joint pain in patients with

gout.

Keywords: Compressing Empritic Ginger, Joint Pain,

Page 10: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

x

DAFTAR ISI

Sampul Depan ......................................................................................................... i

Sampul Dalam ........................................................................................................ ii

Lembar Pengesahan ............................................................................................... iii

Lembar Persembahan ............................................................................................. iv

Lembar Keaslian Penelitian ..................................................................................... v

Daftar Isi ................................................................................................................ vi

Daftar Tabel ......................................................................................................... vii

Daftar Gambar ...................................................................................................... vii

Daftar Lampiran .................................................................................................... ix

Daftar Singkatan ...................................................................................................... x

Daftar Istilah........................................................................................................... xi

Kata Pengantar ..................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................ 5

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................................ 6

1.4.2 Manfaat Praktis ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Asam Urat

2.1.1 Pengertian Asam Urat .................................................................... 7

2.1.2 Klasifikasi Asam Urat ................................................................... 8

2.1.3 Etiologi Asam Urat ........................................................................ 9

2.1.4 Patofisologi Asam Urat ................................................................. 9

2.1.5 Tanda dan gejala Asam Urat ....................................................... 12

2.1.6 Kadar asam urat normal ............................................................... 14

2.1.7 Komplikasi Asam Urat ................................................................ 14

2.2 Konsep Nyeri Sendi

2.2.1 Pengertian Nyeri Sendi ................................................................ 15

2.2.2 Jenis-jenis nyeri sendi ................................................................... 16

2.2.3 Etiologi nyeri sendi ....................................................................... 19

2.2.4Faktor yang Mempengaruhi Pengalaman Nyeri ............................ 20

2.2.5 Fisiologi nyeri…………………….. ............................................. 23

Page 11: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

xi

2.2.6 Klasifikasi nyeri ............................................................................................ 24

2.2.7 Patofisiologi nyeri sendi .............................................................. 24

2.2.8Pengukuran Intensitas Nyeri .............................................................. 26

2.2.9 Penatalaksanaan nyeri................................................................... 29

2.3 Konsep Jahe Emprit ........................................................................ 36

2.3.1 Pengertian Jahe emprit ................................................................ 36

2.3.2 Kandungan Kimia ......................................................................... 39

2.3.3 Kegunaan ...................................................................................... 42

2.3.4 Prosedur jahe emprit .................................................................... 43

2.3.5 GambarProsedurKompresJaheEmprit .......................................... 44

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual .......................................................................... 46

3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 47

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ................................................................................. 48

4.2 Populasi dan Sampel ........................................................................... 49

4.2.1 Populasi ....................................................................................... 49

4.2.2 Sampel ......................................................................................... 49

4.2.3 Kriteria Sampel ............................................................................. 51

4.3 Teknik Sampling ................................................................................. 52

4.4 Kerangka Kerja Penelitian .................................................................. 52

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..................................... 53

4.5.1 Indentifikasi Variabel ....................................................................... 53

4.5.2 Definisi Operasional Variabel .......................................................... 54

4.6 Instrumen Penelitian ............................................................................ 56

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 56

4.8 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................... 57

4.9 Pengolahan Data ................................................................................. 59

4.9.1 Analisa Univariat ......................................................................... 62

4.9.2 Analisa Bivariat ........................................................................... 62

4.10 Etika Penelitian ................................................................................. 63

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran dan Lokasi penelitian .............................................................65

5.2 Hasil Penelitian ........................................................................................66

2.1 Data Umum .........................................................................................66

5.2.2 Data Khusus .....................................................................................67

5.3 Pembahasan .............................................................................................69

Page 12: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

xii

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ..........................................................................................................79

6.2 Saran ....................................................................................................................80

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81

Lampiran – lampiran ........................................................................................... 83

Page 13: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 2.3 Karakteristik Varietas Jahe ................................................................. 38

Tabel 2.3Kandungan kimia Jahe ............................................................................ 39

Tabel 2.3 Komponen Volatil dan Nonvolatil Rimpang Jahe .............................. 40

Tabel 2.4 Persentase Kandungan Jahe ............................................................... 40

Tabel 2.5 Kandungan Vitamin Jahe .................................................................... 41

Tabel 2.6 Kandungan Mineral jahe ..................................................................... 41

Tabel 4.1 Rancangan Desain Penelitian .............................................................. 47

Tabel 4.4 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 54

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi berdasarkan usia ................................................. 67

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin responden ................... 67

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi pasien nyeri sendi sebelum diberikan kompres jahe

Emprit dan kelompok kontrol ............................................................. 67

Tabel 5.6Distribusi frekuensi pasien nyeri sendi sesudah diberikan kompres jahe

Emprit dan kelompok kontrol ........................................................... .68

Tabel 5.7 Analisa Pengaruh Pemberian kompres jahe emprit dan kelompok

kontrol di Kelurahan takeran .............................................................. 69

Page 14: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Daftar Gambar Halaman

Gambar 2.1 Tanda dan Gejala Asam Urat . ........................................................12

Gambar 2.3 Gambar Jahe Emprit ....... ....................................................................37

Gambar 2.3 GambarKompresJaheEmprit ........................................................... 43

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ..................................................................... 44

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian .............................................................. 52

Page 15: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pencarian Data Awal ......................................................... 63

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian............................................................................ 84

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian ............................................................... 85

Lampiran 4 Lembar Permohonan Menjadi Responden ......................................... 86

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ........................................... 87

Lampiran 6 Lembar Observasi Skala Nyeri Pretest ............................................... 91

Lampiran 7 Lembar Observasi Skala Nyeri Postest .............................................. 92

Lampiran 8 SOP Kompres Jahe Emprit ................................................................. 94

Lampiran 9 Tabulasi data responden ..................................................................... 96

Lampiran10 Hasil data Demografi ......................................................................... 97

Lampiran 11Hasil Pre-test perlakuan dan kontrol ................................................ .98

Lampiran 12 Hasil Post – test perlakuan dan kontrol ............................................ 99

Lampiran 13 Uji Normalitas ............................................................................... 100

Lampiran 14 Uji Paired T- Test ........................................................................... 103

Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian .................................................................. 105

Lampiran 16 Jadwal penyusunan Skripsi ............................................................. 106

Lampiran 17 Lembar Konsultasi Bimbingan ....................................................... 107

Page 16: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

xvi

DAFTAR SINGKATAN

Depkes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

WHO : World Hearlth Organitation

Riskesdas : Riset Kesehatan dasar

Kemenkes RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Kesbangpolinmas : Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan

Masyarakat

IASP : International Association For The Study Of Pain

STT : Sistem Saraf Pusat

SSP : Sistem Saraf Pusat

SSO : Sistem Saraf Otonom

SPSS : Statistical Package for the Social Sciences

IgM : Antigama globulin

IgG : Imunoglobulin

OAINS : Obat Anti Inflamasi Non Steroid

Page 17: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

xvii

DAFTAR ISTILAH

Osteoblas : Pembentuk Tulang

Destruksi Membrane Synovial : Membran yang bertindak sebagai pelumas

untuk pergerakan bebas sendi tersebut.

Tofl` : Deposit kristal Asam Urat

Sel Makrofag : Untuk memfagositosis seluler dan patogen

serta menstimulasi lomfosit dan sel imun

lainnya.

Zingiber Officinale Var Amarum : Jahe Emprit

Bivariate : Analisis yang dilakukan untuk menganalisis

dua variabel

Coding : Memberi tanda kode

Door to door : Pintu ke pintu

Editing : Memeriksa

Scoring : Pemberian skor

Univariate : analisis yang dilakukan unuk satu variabel

atau pervariabel

informed concent : Persetujuan yang di berikan klien atas

dasar informasi dan penjelasan mengenai

tindakan medis yang akan dilakukan

terhadap klien

Page 18: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

xviii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pemberian Kompres Jahe Emprit terhadap perubahan nyeri sendi pada

lansia penderita asam urat di KelurahanTakeran Kecamatan Takeran Kabupaten

Magetan” dengan baik. Tersusunnya proposal ini tentu tidak lepas dari bimbingan,

saran dan dukungan moral kepada penulis, untuk itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Drg. Osman Khadafi Selaku Kepala UPTD Puskesmas Takeran yang

memberikan izin melakukan penelitian.

2. Zaenal Abidin, S.KM.,M.Kes selaku Ketua STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun.

3. Mega Arianti P., S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku ketua Prodi S-1 Keperawatan

STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

4. Priyoto S.Kep.,Ns.,M.Kes sebagai Penguji Skripsi yang dengan sabar dan

ketelitian dalam menguji sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

5. Asrina Pitayanti S.Kep.,Ns.,M.Kes sebagai pembimbing II Skripsi yang

dengan Kesabaran dan Ketelitian dalam membimbing sehingga Skripsi

ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 19: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

xix

6. Sesaria Betty Mulyati S.Kep.,Ns.,M.Kes sebagai pembimbing II Skripsi

yang dengan Kesabaran dan Ketelitian dalam membimbing sehingga

Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Keluarga dan teman-teman yang selalu bersama dalam suka dan duka

dalam penyelesaian proposal skripsi ini.

Semoga Tuhan YME memberikan balasan dan berkahnya. Harapan

peneliti semoga skripsi ini berguna bagi peneliti, maupun pihak yang

berkepentingan.Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan usulan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh kaerna

itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan

untuk kesempurnaan skripsi ini.

Magetan, 17 Juni 2019

Penulis

(Dosy Ayu Sun Munifa)

Page 20: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari

suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan (Nugroho, 2008).

Lansia adalah penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas(Depkes RI,

2013). Pada lansia terjadi penurunan fisik, sosial, dan psikologis.Perubahan fungsi

fisiologis dan psikologis dapat mempengaruhi kondisi kesehatan fisik pada

lansia.Keberadaan penyakit mempengaruhikesehatan fisik seseorang yang

merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitashidup seseorang, sehingga

tidak jarang pada lansia rentan terserang penyakit. Salah satu penyakit yang sering

di derita lansia adalah asam urat(Bobaya, 2016). Penyakit sendi yang dialami

merupakan proses degeneratif dan menimbulkan nyeri sendi pada lansia. Angka

insidensi nyeri sendi ini banyak terjadi pada wanita lansia karena perubahan

hormonal secara signifikan (Smeltzer,et al,2010). Ketika wanita memasuki masa

menopause terjadi perubahan kadar hormon estrogen sehingga akan terjadi

penurunan osteoblas dan membuat tulang menjadi berongga, sendi kaku,

pengelupasan rawan sendi sehingga muncul nyeri sendi (Riyanto, 2011).

WHO (World Health Organization) Kejadian asam urat bervariasi antara

0,16-1,36%, data yang ditemukan oleh Johnstone (2005)prevalensi asam urat

bervariasi dari 0,2% diEropa dan Amerika Serikat sampai 10% pada laki-laki

dewasa pada populasi Maori di Selandia Baru (Wisesa dan Suastika, 2009). Dari

Page 21: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

2

Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, prevalensi penyakit

sendi di Indonesia sebanyak 11,9 % dan berdasarkan diagnosis atau gejala

sebanyak 24,7 %. Dinas Kesehatan Jawa Timur menyebutkan, pada tahun 2013

lansia penderita asam urat di Jawa Timur sebanyak 4.027 jiwa.Menurut Kemenkes

RI bahwa prevalensi penyakit hiperurisemia di Indonesia adalah 11,9 % dan di

Jawa Timur adalah 26,4 % (Kemenkes RI, 2013). Menurut data yang diperoleh

dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan pada tahun 2017 total keseluruhan

pasien yang menderita asam urat sebanyak 813 jiwa, 221 diantaranya berjenis

kelamin laki-laki dan 532 diantaranya berjenis kelamin perempuan (Dinkes

Magetan, 2017). Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 14 Januari 2019

data yang diperoleh dari puskesmas dan hasil pemeriksaan nilai asam urat di

Kecamatan Takeran didapatkan penderita asam urat sebanyak 80 orang

berdasarkan data yang periksa di Puskesmas Takeran dan hampir seluruhnya

mengeluh nyeri sendi yang sangat mengganggu aktivitas. Berdasarkan hasil

wawancara 3 lansia di kelurahan Takeran Kecamatan Takeran mengatakan

sebelumnya belum pernah ada edukasi tentang penatalaksanaan non farmakologi

asam urat

Asam Uratadalah penyakit yang sering ditemukan dan tersebar di seluruh

dunia.Gangguan metabolisme yang mendasarkan asam urat adalah hiperurisemia

yang didefinisikan sebagai peninggian kadar asam urat lebih dari 7,0 mg/dl untuk

laki-laki dan 6,0 mg/dl untuk perempuan (Sudoyo, 2009). Ada beberapa faktor

yang dapat menyebabkan kadar asam urat menjadi tinggi salah satunya adalah

adanya perilaku hidup tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan yang banyak

Page 22: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

3

mengandung purin tinggi, mengkonsumsi alkohol, obesitas,kurang istirahat serta

beraktivitas yang terlalu berat (Aminah, 2012). Gejala yang di timbulkan

diantaranya nyeri sendi mendadak, kemerahan, area yang nyeri dan membengkak

akan terasa panas, demam, kedinginan, dan detak jantung meningkat, muncul

nodul (pembengkakan parah yang memerah di kulit). Kadar asam urat yang tinggi

dan tidak dilakukan pengobatan, maka akan mengakibatkan terjadinya gout atritis

kronis sehingga terjadi kelumpuhan karena persendian terasa kaku dan tidak dapat

di tekuk lagi. Untuk mengurangi kadar asam urat tersebut perlu dilakukan terapi

pengobatan dengan terapi medis maupun non medis (Novianti, 2015).

Terapi farmakologi (medis) adalah pemberian obat kelompok allopurinol

efek sampingnya ruam – ruam kemerahan, mual dan muntah dan obat anti

inflamasi nonsteroid, tetapi salah satu efek yang serius dari obat anti inflamasi

nonsteroid adalah perdarahan saluran cerna. Sedangkan dalam keperawatan terapi

non farmakologi disebut keperawatan komplomenter. Terapi komplomenter

merupakan terapi alamiah diantaranya adalah dengan terapi herbal. Pengobatan

menggunakan terapi komplomenter mempunyai manfaat selain dapat

meningkatkan kesehatan secara menyeluruh juga lebih murah, manfaat

pengobatan dengan menggunakan terapi komplomenter dirasakan oleh pasien

dengan penyakit kronik yang rutin mengeluarkan dana. Pengalaman klien yang

harus membeli obat dengan harga mahal sehingga pengeluaran dana untuk

membeli obat dapat berkurang setelah menggunakan pengobatan komplomenter.

Salah satu penatalaksanaan nyeri secara non farmakologi adalah

menggunakan kompres hangat (Izza, 2014). Salah satu bahan untuk kompres yang

Page 23: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

4

dapat memberikan sensasi hangat adalah jahe. Kompres jahe emprit di harapkan

bisa menjadi tindakan alternatif untuk menurunkan nyeri sendi. Jahe kecildapat

diekstrak oleoresin diambil minyak atsirinya (1,50 s.d 3,50% dari beratkering).

Kandungan minyak atsirinya lebih besar dibandingkan dengan jahe gajah. Kadar

minyak atsiri jahe putih sebesar 1,70 s.d 3,80% dan kadar oleresin 2,39 s.d 8,87%

dan memliki kandungan air 50,20% (Setyaningrum dan Saparinto, 2013). Banyak

jenis jahe yang digunakan namun pada umumnya digunakan hanya jahe emprit

saja. Terdapat jenis jahe yang berbeda dengan kandungan yang berbeda pula

seperti jahe merah dan jahe gajah. Pada jahe sering kali digunakan untuk

menurunkan nyeri sendi karena kandungan gingerol dan shoagol yang

menambahkan rasa panas pada kompres hangat, selain itu kandungan siklooginase

pada jahe mampun menghambat prostaglandin untuk menghantarkan nyeri. Pada

tahapan fisiologis nyeri, kompres jahe menurunkan nyeri sendi dengan tahap

transduksi, dimana pada tahapan ini jahe memiliki kandungan gingerol yang bisa

menghambat terbentuknya prostaglandin sebagai mediator nyeri, sehingga dapat

menurunkan nyeri sendi (Izza,2014).

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas saya terdorong untuk melakukan

penelitiandengan judul “Adakah pengaruh Pemberian Kompres Jahe Emprit

Terhadap Perubahan Nyeri Sendi Pada Penderita Asam Urat di kelurahan Takeran

Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan ?

Page 24: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

5

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Menganalisis pengaruh pemberian Kompres Jahe Emprit Terhadap

perubahan nyeri sendi pada lansia penderita Asam Urat di Kelurahan Takeran

Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

1.3.2 Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah

1. Mengidentifikasi nyeri sendi sebelum di berikan Pemberian Kompres Jahe

Emprit Terhadap Perubahan Nyeri Sendi Pada Penderita Asam Urat di

kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

2. Mengidentifikasi nyeri sendi sesudah diberikan terapi Pemberian Kompres

Jahe Emprit Terhadap Perubahan Nyeri Sendi Pada Penderita Asam Urat

di kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

3. Menganalisis pengaruh pemberian Pemberian Kompres Jahe Emprit

Terhadap Perubahan Nyeri Sendi Pada Penderita Asam Urat di kelurahan

Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Teoritis

Manfaat teori dari penelitian adalah :

Hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang ilmu

keperawatan terutama tentang Pemberian Kompres Jahe Emprit

Terhadap Perubahan Nyeri Sendi Pada Lansia Penderita Asam Urat.

Page 25: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

6

1.4.2 Manfaat Praktisi

Manfaat praktisi dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah kepustakaan di Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

Khususnya tentang pemberian kompres jahe emprit terhadap

perubahan nyeri sendi asam urat seabagi bahan pertimbangan bagi

mahasiswa yang akan dan sedang melakukan penelitian Keperawatan

Gerontik.

2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan Pelayanan

kesehatan Pada Lansia di Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran

kabupaten Magetan.

3. Bagi Responden

Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan responden dapat

melakukanya sendiri melakukan kompres jahe emprit terhadap

perubahan nyeri sendi asam urat.

4. Bagi Masyarakat

Di harapkan masyarakat mampu mengetahui tanda dan gejala asam

urat.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian yang diadakan merupakan hasil pemberdayaan upaya

mencari manfaat bagi diri dan masyarakat pada umumnya, peneliti

berharap suatu saat akan ada penelitian tentang kompres jahe Emprit

dengan metode yang lebih baik lagi dimana dari segi sampel

diharapkan dapat lebih besar lagi dan waktu yang digunakan juga

diharapkan lebih lama agar hasilnya maksimal.

Page 26: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KonsepAsam urat

2.1.1 Definisi Asam Urat

Asam urat adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan

penunjang sekitar sendi.Bagian tubuh yang diserang biasana persendian pada jari,

lutut, pinggul, dan tulang punggung.Keadaan inibiasana sebagai akibat aktivitas

yang berlebihan atau trauma berulang yang dialami pada tulang rawan (kartilago)

sendi yang menjadi bantal bagi tulang. Akibatnya, akan terasa nyeri apabila sendi

digerakkan (Purwoastuti, 2009).

Asam urat adalah penyakit inflamasi kronis sistemik yang ditandai dengan

pembengkakan dan nyeri sendi, serta destruksi membrane synovial persendian.

Asam Urat dapat mengakibatkan terjadinya disabilitas berat serta mortalitas dini

(Kapita Selekta Kedokteran, 2014). Asam Uratadalah penyakit yang sering

ditemukan dan tersebar di seluruh dunia.Gangguan metabolisme yang

mendasarkan goutadalah hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian

kadar asam urat lebih dari 7,0 mg/dl untuk laki-laki dan 6,0 mg/dl untuk

perempuan (Sudoyo, 2009).

Page 27: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

8

2.1.2Klasifikasi Asam Urat

Klasifikasi pada asam urat menurut Hidayat (2009) yaitu :

1. Asam Urat akut

Serangan pertama biasanya terjadi antara umur 40-60 tahun pada laki-laki,

dan setelah 60 tahun pada perempuan.Sebelum 25 tahun merupakan bentuk tidak

lazim asam urat, yang mungkin merupakan manifestasi adanya gangguan

enzimetik spesifik, penyakit ginjal atau penggunaan siklosporin, pada 85-90%

kasus.Gejala yang muncul sangat khas, yaitu radang sendi yang sangat akut dan

timbul sangat cepat dalam waktu singkat.Pasien tidur tanpa gejala apapun,

kemudian bangun tidur terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan.Keluhan

berupa nyeri, bengkak, merah dan hangat, disertai keluhan sistemik berupa

demam, menggigil dan merasa lelah (Hidayat, 2009).

Faktor pencetus serangan akut antara lain trauma local, diet tinggi purin,

minum alcohol, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian deuretik,

pemakaian obat yang meningkatkan atau menurunkan asam urat (Hidayat, 2009).

1. Stadium interkritika

Stadium ini merupakan kelanjutan stadium gout akut, dimana secara

klinik tidak muncul tanda-tanda radang akut, meskipun pada aspirasi cairan sendi

masih ditemukan Kristal urat, yang meunjukkan proses kerusakan sendi yang

terus berlangsung progresif. Stadium ini bisa berlangsung beberapa tahun sampai

10 tahun tanpa serangan akut, dan tanpa tatalaksana yang adekuat akan berlanjut

ke stadium gout kronik (Hidayat, 2009).

Page 28: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

9

2. Asam urat kronik

Stadium ini ditandai dengan adanya tofi dan terdapat di poliartikuler,

dengan predileksi cuping telinga, dan jari tangan.Tofi sendiri tidak menimbulkan

nyeri, tapi mudah terjadi inflamasi di sekitarnya, dan menyebabkan destruksi yang

progresif pada sendi serta menimbulkan deformitas.Tofi juga sering pecah dan

sulit sembuh, serta terjadi infeksi sekunder.Kecepatan pembentukan deposit tofus

tergatung beratnya dan lamanya hiperurisemia,danakan diperberat dengan

gangguan fungsi ginjal dan penggunaan diuretic (Hidayat, 2009).

i. Etiologi Asam Urat

Asam Urat terjadi akibat adanya presdisposisi genetik, yang menimbulkan reaksi

imunologis pada membrane sinovial. Asam urat lebih sering terjadi pada

perempuan (rasio 3:1 dibanding laki-laki), serta insiden tertinggi ditemukan pada

usia 20-45 tahun. Selain pengaruh geneetik, factor resiko yang lain adalah

kemungkinan infeksi bacterial, virus, serta kebiasaan merokok. (Kapita Selekta

Kedokteran, 2014).

ii. Patofisiologi Asam Urat

Penyakit asam urat merupakan salah satu penyakit inflamasi sendi yang

paling sering ditemukan, ditandai dengan adanya penumpukan kristal

monosodium urat di dalam ataupun di sekitar persendian (Zahara, 2013). Asam

urat merupakan kristal putih tidak berbau dan tidak berasa lalu mengalami

dekomposisi dengan pemanasan menjadi asam sianida (HCN) sehingga cairan

ekstraseslular yang disebut sodium urat. Jumlah asam urat dalam darah

Page 29: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

10

dipengaruhi oleh intake purin, biosintesis asam urat dalam tubuh, dan banyaknya

ekskresi asam urat (Kumalasari, 2009).

Kadar asam urat dalam darah ditentukan oleh keseimbangan antara

produksi (10% pasien) dan ekskresi (90% pasien).Bila keseimbangan ini

terganggu maka dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar asam urat

dalam darah yang disebut dengan hiperurisemia (Manampiring, 2011). Selain itu

kadar asam urat dalam serum merupakan hasil keseimbangan antara produksi

dan sekresi, dan ketika terjadi ketidakseimbangan dua proses tersebut maka

terjadi keadaan hiperurisemia, yang menimbulkan hipersaturasi asam urat di

serum yang telah melewati ambang batasnya, sehingga merangsang timbunan

urat dalam bentuk garamnya terutama monosodium urat di berbagai tempat atau

jaringan. Menurunnya kelarutan sodium urat pada temperature yang lebih rendah

seperti pada sendi perifer tangan dan kaki, dapat menjelaskan kenapa Kristal

MSU (monosodium urat) mudah diendapkan di pada kedua tempat tersebut.

Pengendapan Kristal MSU pada metatarsofangaleal-1(MTP-1)

berhubungan juga dengan trauma ringan yang berulang-ulang pada daerah

tersebut. Awal serangan gout akut berhubungan dengan perubahan kadar asam

urat serum, meninggi atau menurun. Kadar asam urat yang stabil jarang muncul

serangan.gout akut.Penurunan asam urat serum dapat mencetuskan pelepasan

Kristal monosodium urat dari depositnya di sinovium atau tofi (crystal

shedding).Pelepasan Kristal MSU akan merangsang proses inflamasi dengan

mengaktifkan kompleman melalui jalur klasik maupun alternative. Sel makrofag

juga (paling penting), netrofil dan sel radang lain juga teraktivasi, yang akan

Page 30: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

11

menghasilkan mediator-mediator kimiawi yang juga berperan pada proses

inflamasi (Sudoyo, dkk, 2009).

2.1.5 Tanda dan Gejala Asam Urat

Gejala klinis pada Asam Urat menurut Purwoastuti (2009), yaitu :

1. Kekakuan pada pagi hari pada persendian dan sekitarnya, selama 1 jam

sebelum perbaikan maksimal.

Gambar 2.1 Tanda dan Gejala asam urat

Sumber : Novita Joseph, 2018

2. Rasa nyeri dan pembengkakan pada persendian.

Gambar 2.2 Tanda dan Gejala asam urat

Sumber : Novita Joseph 2018

Page 31: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

12

3. Pembengkakan salah satu persendian tangan.

Gambar 2.3 Tanda dan Gejala asam urat

Sumber : Novita Joseph, 2018

4. Pembengkakan pada kedua belah sendi yang sama (simetris).

Gambar 2.4 Tanda dan Gejala asam urat

Sumber : Novita Joseph, 2018

Page 32: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

13

5. Nodul rheumatoid (benjolan) di bawah kulit ada penonjolan tulang.

Gambar 2.5 Tanda dan gejala asam urat

Sumber : Novita Joseph, 2018

1.1.3 Kadar Asam Urat Normal

Setiap orang memiliki kadar asam urat dan tidak boleh melebihi kadar

normal. Kadar asam urat pada setiap orang memang berbeda. Untuk kadar asam

urat normal pada pria berkisar antara 3,5-7 mg/dl, dan pada wanita 2,6-6 mg/dl.

Menurut tes enzimetik, kadar asam urat normal maksimal 7 mg/dl, sedangkan

pada Teknik biasa, nilai normal maksimal 8 mg/dl. Apabila hasil pemeriksaan

menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal, maka dapat dipastikan

menderita asam urat (Fitriana 2015).

1.1.4 Komplikasi Asam Urat

Menurut Buku Pharmaceutical care (2006), komplikasi klinik pada pasien

asam uratyaitu :

1. Serangan asam urat berulang setelah serangan awal menyebabkan ketidak

mampuan mobilitas selama 2-3 minggu.

2. Chronic tophaceous gout kerusakan sendi yang meluas

Page 33: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

14

3. Nefrolitiasis menyerang abdominal bagian bawah nyeri selangkan dan

hemutaria

4. Nefropati urat menyebabkan insufisiensi ginjal dan hipertensi

5. Nefropati asam urat menyebabkan gagal ginjal akut biasanya berkaitan dengan

tumor dan kemoterapi

6. Hipersensitivitas allopurinol menyebabkan ruam pruritic, reaksi parah

berkaitan dengan vaskulitis dan hepatitis.

1.2 Nyeri sendi

2.2.1 Definisi nyeri sendi

International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah

pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya

kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya

kerusakan.

Sendi adalah pertemuan antara dua tulang atau lebih, sendi

memberikanadanya segmentasi pada rangka manusia dan memberikan

kemungkinan variasi pergerakan diantara segmen segmen serta kemungkinan

variasi pertumbuhan (Brunner & Sudarth, 2002).

Nyeri Sendi merupakan penyakit yang umum terjadi pada masyarakat dari

kelompok lansia. Selain faktor usia, banyak hal yang mempengaruhi

percepatannya, nyeri sendi muncul karena banyaknya lansia yang tidak bisa

mengontrol gaya hidupnya (Kurnia, 2015).

Page 34: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

15

2.2.2 Jenis – Jenis Nyeri

a. Nyeri Bedasarkan Lokasi

Price & Wilson (2005), mengklasifikasikan nyeri berdasarkan lokasi atau sumber,

antara lain :

1. Nyeri Somatik Superfisial ( kulit )

Nyeri kulit berasal dari struktur – struktur superfisial kulit dan jaringan

subkutis. Stimulus yang efektif untuk menimbulkan nyeri di kulit dapat berupa

rangsangan mekanis, suhu, kimiawi, atau listrik. Apabila kulit hanya yang terlibat,

nyeri sering dirasakan sebagai penyengat, tajam, meringis, atau seperti terbakar,

tetapi apabila pembuluh darah ikut.

2. Nyeri Somatik Dalam

Nyeri somatic dalam mengacu kepda neyri yang berasal otot,

tendon,ligamentum, tulang, sendi dan ateri. Struktur – struktur ini memiliki lebih

sedikit reseptor nyeri sehingga lokalisasi nyeri kulit dan cenderung menyebar ke

daerah sekitarnya.

3. Nyeri Visera

Nyeri visera mengacu kepada nyeri yang berasal dari organ- organ tubuh.

Reseptor nyeri visera lebih jarang dibandingkan dengan reseptor nyeri somatik

dan terletak di dinding otot polos berongga. Mekanisme utam yang

menimbulkan nyeri visera adalah perenggangan atau distensi abnormal dinding

atau kapsul organ, iskemia dan peradangan.

Page 35: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

16

4. Nyeri Alih

Nyeri alih didefinisikan sebagai nyeri berasal dari salah satu daerah di

tubuh tetapi dirasakan terletak di daerah lain. Nyeri visera sering dialihkan ke

dermatom (daerah kulit) yang dipersarafi oleh segmen medulla spinalis yang

sama dengan viksus yang nyeri tersebut berasal dari masa mudigah, tidak hanya

di tempat organ tersebut berada pada masa dewasa.

5. Nyeri Neuropati

Sistem saraf secara normal menyalurkan rangsangan yang merugikan dari

sistem saraf tepi (STT) ke saraf pusat (SSP) yang menimbulkan perasaan nyeri.

Lesi di SST atau SPP dapat menybebkan gangguan atau hilangnya sensasi nyeri.

Nyeri neuropatik sering memiliki kualitas seperti terbakar , perih atau seperti

tersengat listirk. Pasien dengan nyeri neuropati menderita akibat instabilitas

sistem saraf otonom (SSO). Nyeri sering bertambah parah oleh stress emosi atau

fisik (dingin, kelelahan) dan mereda oleh relaksasi.

b. Nyeri Berdasrkan Karakteristik

Menurut Brunner & Suddarth (2000) nyeri dapat diklasifikasikan menjadi

dua, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis berdasarkan karakteristik .

Page 36: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

17

Tabel 1. Perbandingan Nyeri Akut dan Nyeri Kronis

Sumber. Port CM ( 1995 ), dikutip Brunner & Suddarth ( 2000 )

KARAKTERISTIK NYERI AKUT NYERI KRONIK

Tujuan atau

keuntungan

Memperingatkan adanya

cedera atau masalah

Tidak ada

Awitan Mendadak Terus atau menerus atau

intermiten

Letaknya Superfisial, pada

permukaan kulit,

bersifat lokal

Dapat bersifat superfisial

ataupun dalam, dapat berasal

dari organ – organ dalam

mulai dari otot dan bagian

lain.

Manajemen

tatalaksana

Obat analgesik sebagai

alternatif

Mengobati dan memperbaiki

penyebab sebagai alternatif

utama

Durasi Singkat (beberapa detik

– 6 bulan).

Lama (kurang dari 6 bulan)

Respon otonom Konsisten dengan

respon setres simpatis

Ferkuensijantung

meningkat

Volume sekuncup

meningkat

Tekanan darah

meningkat

Dilatasi pupil

Oto-otot menegang

Motilitasusus tutun

Saliva berkurang

Sistem tubuh mulai

beradaptasi dapat berupa lokal

adaptasi sindrom

ataupungeneral adaptasi

sindrom.

Page 37: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

18

Komponen

psikologis

Ansietas DepresiMudah marah

Menarik diriGangguan tidur

Libido turunNafsu makan

turun.

2.2.3 Etiologi Nyeri Sendi

Penyebab utama penyakit nyeri sendi masih belum diketahui secara pasti.

Biasanya merupakan kombinasi dari faktor genetik, lingkungan, hormonal dan

faktor sistem reproduksi. Namun faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi

seperti bakteri, mikroplasma dan virus. Ada beberapa teori yang dikemukakan

sebagaipenyebab nyeri sendi yaitu:

1. Mekanisme imunitas

Penderita nyeri sendi mempunyai auto anti body di dalam serumnya yang

di kenalsebagai faktor rematoid anti bodynya adalah suatu faktor antigama

globulin (IgM)yang bereaksi terhadap perubahan IgG titer yang lebih besar 1:100,

Biasanaya dikaitkan dengan vaskulitis dan prognosis yang buruk.

2. Faktor metabolik

Faktor metabolik dalam tubuh erat hubungannya dengan proses autoimun.

3. Faktor genetik dan faktor pemicu lingkungan

Penyakit nyeri sendi terdapat kaitannya dengan pertanda genetik. Juga

dengan masalah lingkungan, Persoalan perumahan dan penataan yang buruk dan

lembab juga memicu pennyebab nyeri sendi.

Page 38: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

19

4. Faktor usia

Degenerasi dari organ tubuh menyebabkan usia lanjut rentan terhadap

penyakit baik yang bersifat akut maupun kronik (Brunner & Sudarth, 2002).

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Pengalaman Nyeri

Menurut Potter & Perry (1993) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

nyeriantara lain:

1. Usia

Menurut Potter & Perry (1993) usia adalah variabel penting yang

mempengaruhi nyeri terutama pada anak dan orang dewasa. Perbedaan

perkembangan yang ditemukan antara kedua kelompok umur ini dapat anak- anak

kesulitan untuk memahami nyeri dan beranggapan kalau semua jenis olahraga

yang mempunyai kosakata yang banyak, mempunyai kesulitan mendeskripsikn

secara verbal dan mengekspresikan nyeri kepada orang tua/guru/pelatih. Sehingga

guru/pelatih harus mengkaji respon nyeri pada anak didiknya. Seorang

guru/pelatih harus menggunakan teknik komunikasi yang sederhana dan tepat

untuk membantu anak dalam memahami dan mendeskrispikan rasa nyeri.

Contohnya “Dimana letak sakitnya?”.

2 Jenis kelamin

Gill (1990) mengungkapkan laki-laki dan wanita tidak mempunyai perbedaan

secara signifikan mengenai respon mereka terhadap nyeri. Masih diragukan

bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang berdiri sendiri dalam ekspresi nyeri.

Misalnya anak laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis dimana seorang

wanita dapat menangis dalam waktu yang sama. Penelitian yang dilakukan

Page 39: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

20

Burn,dkk (1989) dikutip dari Potter & perry, 1993 mempelajari kebutuhan

narkotik post opperative pada wanita lebih banyak dibandingkan dengan pria.

2. Budaya

Nyeri memiliki makna tersendiri pada individu dipengaruhi oleh latar

belakang budayanya (Davidhizar et all, 1997, Marrie, 2002) nyeri biasanya

menghasilkan respon efektif yang diekspresikan berdasarka latar belakang budaya

yang berbeda. Ekspresi nyeri dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu tenang dan

emosi (Davidhizar et all, 1997, Marrie, 2002) pasien tenang umumnya akan diam

berkenaan dengan nyeri,mereka memiliki sikap dapat menahan nyeri. Sedangkan

pasien yang emosional akan berekspresi secara verbal dan akan menunjukkan

tingkah laku nyeri dengan merintih dan menangis (Marrie,2002).

3. Ansietas

Meskipun pada umumnya diyakini bahwa ansietasakan meningkatkan

nyeri, mungkin tidsak seluruhnya benar dalam semua keadaan. Penelitian tidak

memperlihatkan suatu hubungan yang konsisten antara ansietas dengan nyeri juga

tidak memperlihatkan bahwa pelatihan pengurangan stress praoperatif

menurunkan nyeri saat pasca operatif. Namun , ansiets yang relevan atau

berhubungan dengan nyeri dapat mendistraksi pasien secara aktual dapat

menurunkan persepsi nyeri. Secara umum, cara yang efektif untuk menghilangkan

nyeri adalag dengan mengarahkan pengobatan nyeri ktimbng ansietas (Smelzter &

Bare, 2002).

Page 40: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

21

4. Pengalaman Nyeri Sebelumnya

Semakin sering individu mengalami nyeri , makin takut pula individu

tersebut terhadap peristiwa menyakitkan yang akan diakibatkan oleh nyeri

tersebut. Individu ini mungkin akan lebih sedikit mentoleransi nyeri, akibatnya ia

ingin nyerinya segera reda dan sebelum nyeri tersebut menjadi lebih parah.

Individu dengan pengalaman nyeri berulang dapat mengetahui ketakutan

peningkatan nyeri dan pengobatannva tidak adekuat.

5. Keluarga

Faktor lain yang jug mempengaruhi respon nyeri adalah kehadiran dari orang

terdekat. Orang- orang yang sedang dalam keadaan nyeri sering bergantung pada

keluarga untuk mensupport, membantu atau melindungi. Ketidakhadiran keluarga

membuat nyeri semakin bertambah. Kehadiran orang tua merupakan hal khusus

yang penting untuk anak- anak dalm menghadapi nyeri (Potter & Perry, 1993).

6. Pola koping

Ketika seseorang mengalami nyeri dan menjalani perawtan di rumah sakit

adalah hal yang sangat tak tertahankan. Secara terus menerus prosedur biasanya

dianggap sebagai indikator nyeri perilaku dan banyak disertakan dalam skala

nyeri perilaku pada anak. Ekspresi wajah dihubungkan dengan berbagai stimulasi

nonsiseptif yang menghsilkan bukti untuk ekspresi wajah dapat diterima secara

luas sebagai sebagai indikator nyeri.

Page 41: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

22

7. Perhatian

Tingkat seorang klien dalam memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat

mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat dihunbungkan dengan

nyeri yang meningkat, sedangkan upaya pengalihan (distraksi) dihubungkan

dengan respon nyeri yang menurun.

2.2.5 Fisiologi Nyeri

Menurut Price & Wilson ( 2005 ) proses fisiologik nyeri terdapat empat proses

yaitu :

1. Proses Transduksi

Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu sehingga

menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri.

2. Proses Transmisi

Transmisi nyeri melibatkan proses penyaluran implus dari tempat

transduksi melewati saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan

jaringan neuron- neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak.

3. Proses Modulasi

Modulasi nyeri melibatkan aktivitas saraf melalui jalur- jalur saraf

desendens dari otak yang dapat mempengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla

spinalis. Modulasi juga melibatkan faktor- faktor kimiawi yang menimbulkan atau

meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer.

4. Proses Persepsi

Persepsi nyeri adalah pengalaman subyektif nyeri yang bagaimanapun

juga dihasilkan oleh aktivitas transmisi atau saraz

Page 42: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

23

2.2.6 Klasifikasi Nyeri

Menurut Rohkammm, (2004) , klasifikasi nyeri yaitu:

1. Nyeri nosiseptif

Nosiseptor adalah tipe nyeri „normal” yang mana muncul dari jaringan

yang benar – benar atau berkemungkinan rusak dan hasil dari aktivasi noniseptif

dan proses yang berikutnya di sistem saraf yang utuh.

2. Nyeri somatik

Nyeri somatik adalah variasi dari nyeri noniseptif yang diperantarai oleh

serabut affren somatosensoris yang mana ianya lebih mudah dilokalisir dengan

kualitas tajam, sakit dan berdenyut. Variasi dari nyeri biasanya seperti nyeri pasca

operasi, traumatis dan inflamasi local.

3. Nyeri viseral

Nyeri visceral timbul dari organ visceral, seperti jantung dan usus. Nyeri

ini cenderung kurang terlokalisasi dan dapat menyebar ke ke bagian tubuh lain

serta berhubungan dengan mual dan muntah.

4. Nyeri neuropatik

Nyeri neuropatik di sebabkan oleh kerusakan pada jaringan saraf. Ia selalu

diarahkan ke distribusi sensoris dari struktur saraf yang terkena. Nyeri neuropatik

tidak harus disebabkan oleh neuropati saja.

2.2.7 Patofisiologi Nyeri Sendi

Pemahaman mengenai anatomi normal dan fisiologis persendian

diatrodial penyakit atau sinovial merupakan kunci untuk memahami

patofisiologi penyakit nyeri sendi. Fungsi persendian sinovial adalah gerakan.

Page 43: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

24

Setiap sendi sinovial memiliki kisaran gerak tertentu kendati masing-masing

orang tidak mempunyai kisaran gerak yang sama pada sendi-sendi yang dapat

digerakan. Pada sendi sinoval yang normal. Kartilago artikuler membungkus

ujung tulang pada sendi dan menghasilakan permukaan yang licin sertas ulet

untuk gerakan. Membran sinovial melapisi dinding dalam kapsula fibrosa dan

mensekresikan cairan kedalam ruang antara tulang. Cairan sinoval ini berfungsi

sebagai peredam kejut (shock absorber) dan pelunas yang memungkinkan sendi

untuk bergerak secara bebas dalam arah arah yang tepat. Sendi merupakan

bagian tubuh yang sering terkana inflamasi dan degenarasi yang terlihat pada

penyakit nyeri sendi. Meskipun memiliki keanekaragaman mulai dari kelainan

yang terbatas pada satu sendi hingga kelainan multi sistem yang sistemik, semua

penyakit reumatik meliputi inflamasi dan degenarasi dalam derajat tertentu yang

bisa terjadi sekaligus. Inflamasi akan terlihat pada persendian sebagai sinovitis.

Inflamasi merupakan proses primer dan degenerasi yang merupakan proses

sekunder yang timbul akibat pembentukan pannue (proliferasi jaringan sinovial).

Inflamasi merupakan akibat dari respon imun. Sebaliknya pada penyakit nyeri

sendi degenerati dapat terjadi proses inflamasi yang sekunder. Sinovitis ini

biasanya lebih ringan serta menggambarkan suatu proses reaktif, dan lebih besar

kemungkinannya untuk terlihat pada penyakit yang lanjut. Sinovitis dapat

berhungan dengan pelepasan proteoglikan tulang rawan yang bebass dari

karilago artikulerr yang mengalami degenerasi kendati faktor-faktor imunologi

dapat terlibat (Smeltzer, 2011).

Page 44: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

25

4.2.3 Pengukuran Intensitas Nyeri

Menurut Smeltzer & Bare (2002) Tidak semua klien dapat memahami atau

menghubungkan skala intesitas nyeri dalam bentuk angka. Klien in mencangkup

anak-anak yang tidak mampu mengomunikasikan ketidak nyamanan secara

verbal, klien lansia dengan gangguan kognisi atau komunikasi, dan orang yang

tidak bisa berbahasa inggris. Untuk klien ini skala peringkat wajah Wong-Baker

dan skala analog visual dapat digunakan. Skala wajah mencantumkan skala angka

dalam setiap ekspresi nyeri sehingga intensitas nyeri dapat didokumentasikan.

a. Skala intensitas nyeri deskriptif

Skala pendeskripsi verbal (Verbal Descriptor Scale/VDS) merupakan sebuah

garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan

jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini diurut dari “tidak terasa

nyeri”sampai nyeri yang tidak tertahankan”. Perawat menunjukkan klien skala

tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri terbaru yang ia

rasakan. Perawat juga menanyakan seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan

dan seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan. Alat VDS ini

memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk mendeskripsikan nyeri

(Potter & Perry, 2005).

Gambar 2.4 Skala nyeri deskriptif

Page 45: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

26

b. Skala identitas nyeri numerik

Skala penilaian numerik (Numerical rating scales, NRS) lebihdigunakan

sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini, klien menilai nyeri

dengan menggunakan skala 0-10. Skala ini paling efektifdigunakan saat mengkaji

intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik. Apabila digunakan

skala untuk menilai nyeri, maka direkomendasikan patokan 10 cm (Potter &

Perry, 2005).

Gambar : 2.5 Skala identitasnyeri numerik

Skala angka mulai dari 0 -10 (Numeric Ratting Scale) menurut Smeltzer, S.C bare

B.G (2002) sebagai berikut :

0 : tidak ada rasa nyeri/normal

1 : Nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk.

2 : Tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti dicubit.

3 : Bisa di toleransi (nyeri sangat terasa) seperti ditonjok bagian wajah atau

disuntik.

4 : Menyedihkan (kuat,nyeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri disengat

tawon.

5 : Sangat menyedihkan (kuat,nyeri yang dalam) seperti terkilir, keseleo

Page 46: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

27

6 : Intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya

mempengarugi salah satu dari panca indera) menyebabkan tidak fokus dan

komunikasi terganggu.

7 : Sangat intens (kuat, dalam nyeri yang menusuk begitu kuat) dan merasakan

rasa nyeri yang sangat menominasi indera si penderita yang menyebabkan tidak

bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu melakukan perawatan diri.

8 : Benar- benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga si penderita tidak

dapat berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah

jika nyeri datang dan berlangsung lama.

9 : Menyiksa tak tertahan (nyeri yang begitu kuat) sehingga si penderita tidak

bisa mentoleransinya dan ingin segera menghilangkan nyerinya bagaimanapun

caranya tanpa peduli dengan efek samping atau resikonya.

10 : Sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat di ungkapkan (nyeri begitu kuat

tidak di sadarkan diri) biasanya pada skala ini si penderita tidak lagi merasakan

nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang sangat luar biasa

seperti pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur.

Page 47: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

28

c. Skala nyeri wajah Wong & Baker

Sumber : Smeltzer & Bare (2002)

Keterangan :

0 : Tidak nyeri

1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik dan

memiliki gejala yang tidak dapat terdeteksi.

4-6: Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis,menyeringai, dapat

menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah

dengan baik. Memiliki karateristik adanya peningkatan frekuensi pernafasan ,

tekanan darah, kekuatan otot, dan dilatasi pupil.

7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah

tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat

mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan

distraksi. Memiliki karateristik muka klien pucat, kekakuan otot, kelelahan dan

keletihan.

10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.

Page 48: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

29

2.2.9 Penatalaksanaan Nyeri

Tujuan dari penatalaksanaan nyeri adalah menurunkan nyeri sampai

tingkatyang dapat ditoleransi. Upaya farmakologis dan non-farmakologis

diseleksiberdasarkan pada kebutuhan dan tujuan pasien secara individu. Semua

intervensiakan sangat berhasil bila dilakukan sebelum nyeri menjadi parah dan

jika diterapkansecara simultan.

1. Intervensi Farmakologis

Lansia sangat rentan untuk mengalami efek samping suatu pengobatan,

olehkarena itu pada pemberian obat untuk mengobati rasa nyeri perlu diperhatikan

dosis yang akan diminum. Usia berhubungan erat dengan efek metabolisme obat

di dalam tubuh, jadi pemberian obat pada lansia harus dilakukan dengan hati-hati.

World Health Organization (WHO) mengembangkan pendekatan secara

medikasi untuk mengontrolrasa nyeri pada penderita kanker yang ternyata

bermanfat pula bagi penderita rasa nyeri lainnya. Protokol WHO menganjurkan

penatalaksaan rasa nyeri dilakukan secara konservatif dan bertahap untuk

mengurangi terjadinya efek samping. Selanjutnya pasien diberikan pengobatan

bila obat yang diberikan pada tahap awal tidak efektif. Pendekatan secara “tangga

analgesik” (analgesic ladder) diawali dengan pemberian nonopioid analgesik

asetaminofen, siklo-oksigenase 2 (CO-2) inhibitor dan obat anti inflamatori non

steroid (OAINS/nonsteroidal anti inflammatory drugs/NSAIDs). Asetaminofen

merupakan pilihan utama untuk mengobati rasa nyeri ringan sampai sedang pada

lansia dan pemberiannya harus dibatasi. Misalkan pemberian asetaminofen 4000

mg sehari (dosis 4 kali 1000mg) dalam jangka lama dapat menimbulkan gangguan

Page 49: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

30

pada hepar. Penggunaan OAINS jangka panjang harus dihindari karena seringkali

terjadi efek samping misalnya perdarahan gastrointestinal dan gangguan fungsi

ginjal. Bila diperlukan dapat diberikan pengobatan adjuvan (adjuvant

medications) untuk mengobati rasa nyeri kronik pada lansia seperti golongan

steroid, antikonvulsan, anestesi lokal topikal dan antidepresan (Lase, 2015).

Pada “tangga kedua” bila rasa nyeri sedang sampai berat asetaminofen

dapat ditambah golongan opioid (hidrokodon, oksikodon, kodein) dan tramadol.

Tramadol dapat digunakan pada lansia yang mengalami gangguan gastrointesital

(konstipasi) dan ginjal. Bila digunakan golongan opioid maka dosis asetaminofen

atau oksikodon dapat diturunkan (Lase, 2015). Pengobatan secara topikal dapat

pula digunakan untuk mengurangi rasa nyeri yang bersifat neuropatik atau

sindrome rasa nyeri kompleks regional Lidokain 5% secara topikal sangat

bermanfaat untuk mengatasi rasa nyeri yang terjadi pada postherpetic neuralgia.

Preparat topikal aspirin, kapsaisin, antidepresan trisiklik, lidokain, OAINS dan

opioids dapat mengurangi rasa nyeri terutama gangguan muskuloskeletal (Lase,

2015).

Untuk mengobati rasa nyeri yang berat (“tangga analgesik” ketiga) dapat

digunakan obat golongan opioid. Sebuah studi di Amerika Serikat tentang strategi

untuk mengobati rasa nyeri pada lansia menunjukkan penggunaan obat analgesik

merupakan strategi yang paling banyak digunakan. Obat- obat yang digunakan

adalah golongan asetaminofen, aspirin, COX-2 inhibitors dan opioids. Beberapa

penulis menambahkan dan memodifikasi menjadi empat “tangga pengobatan”

yaitu dengan prosedur intervensi seperti blok sistem saraf, pembedahan, prosedur

Page 50: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

31

operatif, dan pengobatan perilaku kognitif bagi penderita dengan rasa nyeri yang

tidak dapat dikendalikan (Lase, 2015).

Prosedur lain untuk mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan neural

ablation dapat mengurangi atau menghilangkan ketergantungan pada golongan

analgesik opioid. Termasuk teknik neural ablation adalah dengan menyuntikkan

alkohol atau fenol, krioanalgesik atau tindakan operatif pada jalur nociceptive.

Namun penelitian menunjukkan pengobatan operatif dengan blok saraf tidak

efektif untuk mengobati rasa nyeri kronik pada lansia. Interpretasi dari prosedur

intervensi ini sudah menerima banyak kritik dari berbagai studi dan perlu dikaji

lebih lanjut. Polifarmasi dan frekuensi kondisi “komorbid” pada lansia merupakan

faktor utama yang harus dipertimbangkan ketika membuat keputusan dalam

pemberian obat sebagai terapi rasa nyeri. Monitoring harus dilakukan secara

seksama pada pasien lansia yang memperoleh pengobatan multipel tidak saja

untuk menilai efektivitas pengobatan tetapi juga memonitor kemungkinan muncul

reaksi efek samping dari pengobatan yang diperoleh (Lase, 2015).

Pemberian terapi farmakologi dilakukan melalui kolaborasi dengan dokter

atau pemberi perawatan utama lainnya dan pasien. Sebelum memberikan obat apa

saja , pasien ditanyakan mengenai alergi terhadap medikasi dan sifat dari segala

respon alergi sebelumnya. Pereda nyeri farmakologis dibagi menjadi tiga yakni

golongan opioid, non-opioid dan anestetik. Anestesi lokal yang bekerja dengan

memblok konduksi saraf, dapat diberikan langsung ke tempat yang cedera, atau

langsung ke serabut saraf melalui suntikan atau saat pembedahan. Golongan

opioid (narkotik) dapat diberikan melalui berbagai rute, yang karenanya efek

Page 51: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

32

samping pemberian harus dipertimbangkan dan diantisipasi, diantaranya adalah

depresi pernafasan, sedasi, mual dan muntah, konstipasi, pruritus dan peningkatan

risiko toksik pada penderita hepar atau ginjal. Jenis opioid diantaranya adalah

morfin, kodein, meperidine. Sedang golongan non-opioid diantaranya adalah obat

obatan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang menurunkan nyeri dengan

menghambat produksi prostaglandin dari jaringan yang mengalami trauma atau

inflamasi. Jenis NSAID diantaranya adalah ibuprofen.

2. Intervensi Non-Farmakologis

Saat nyeri hebat berlangsung selama berjam-jam atau berhari-hari,

mengkombinasikan teknik non-farmakologis dengan obat-obatan mungkin cara

yang efektif untuk menghilangkan nyeri, diantaranya adalah stimulasi dan

massage kutaneus, terapi es dan panas, stimulasi saraf elektris transkutan,

distraksi, teknik relaksasi, imajinasi terbimbing dan hipnosis.

a. Stimulasi kutaneus dan massage

Bertujuan menstimulasi serabut serabut yang mentransmisikan sensasi

tidak nyeri, memblok atau menurunkan transmisi impuls nyeri. Massage dapat

membuat pasien lebih nyaman karena massage membuat relaksasi otot.

b. Stimulasi saraf elektris transkutan (TENS)

Terapi menggunakan unit yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda

yang dipasang pada kulit untuk menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau

mendengung pada area nyeri. TENS menurunkan nyeri dengan menstimulasi

reseptor tidak nyeri dalam area yang sama sperti pada serabut yang

mentransmisikan nyeri.

Page 52: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

33

c. Distraksi

Terapi distraksi memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain nyeri

merupakan mekanisme yang bertanggung jawab terhadap teknik kognitif.

Distraksi menurunkan persepsi dengan menstimulasi sistem kontrol desenden,

yang mengakibatkan lebih sedikit stimulasi nyeri yang ditransmisikan ke otak,

keefektifan distraksi tergantung kemampuan pasien untuk menerima dan

membangkitkan input sensori selain nyeri, distraksi berkisar dari hanya

pencegahan monoton hingga menggunakan aktivitas fisik dan mental seperti

misalnya kunjungan keluarga dan teman, menonton film, melakukan permainan

catur.

d. Teknik relaksasi

Terapi ini dapat menurunkan nyeri dengan merilekskan ketegangan otot

yang menunjang nyeri. Teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas napas

abdomen dengan frekuensi lambat, berirama. Pasien dapat memejamkan matanya

dan bernapas dengan perlahan dan nyaman, irama yang konstan dapat

dipertahankan dengan menghitung dalam hati dan lambat bersama setiap inhalasi

dan ekhalasi. Pada saat mengajarkan teknik ini, akan sangat membantu bila

menghitunng dengan keras bersama pasien pada awalnya. Imajinasi terbimbing

adalah menggunakan imajinasi seseorang dalam suatu cara yang dirancang secara

khusus untuk mencapai efek positif tertentu. Imajinasi terbimbing untuk

meredakan nyeri dan relaksasi dapat terdiri atas menggabungkan napas berirama

lambat dengan suatu bayangan mental relaksasi dan kemyamanan. Dengan mata

terpejam, individu diinstruksikan untuk membayangkan bahwa dengan setiap

Page 53: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

34

napas yang diekshalasi secara lambat, ketegangan otot dan ketidaknyamanan

dikeluarkan, menyebabkan tubuh rileks dan nyaman. Setiap kali napas

dihembuskan, pasien diinstruksikan untuk membayangkan bahwa udara yang

dihembuskan membawa pergi nyeri dan ketegangan. Pasien harus diinformasikan

bahwa imajinasi terbimbing dapat berfungsi hanya pada beberapa orang. Hipnosis

efektif dalam meredakan nyeri dan menurunkan jumlah analgesik yang

dibutuhkan pada nyeri akut dan kronis, mekanisme kerja hipnosis tampak

diperantarai oleh sistem endorphin, keefektifan hipnosis tergantung pada

kemudahan hipnotik individu, bagaimanapun pada beberapa kasus teknik ini tidak

akan bekerja.

e. Terapi panas dan dingin

Pada terapi panas dan dingin bekerja dengan menstimulasi reseptor tidak

nyeridalam bidang reseptor yang sama seperti pada cedera, terapi es dapat

menurunkan prostaglandin dengan menghambat proses inflamasi. Penggunaan

panas mempunyai keuntungan meningkatakan aliran darah ke suatu area dan

kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan.

Terapi panas dan es harus digunakan dengan hati-hati dan dipantau dengan cermat

untuk menghindari cedera kulit (Smeltzer & Bare,2001).

Page 54: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

35

2.3 Konsep Jahe Emprit

2.3.1 Definisi Jahe Emprit

Jahe ini dikenal dengan nama Latin Zingiber officinale var amarum, bisa

disebut dengan jahe emprit. Warnanya putih, bentuknya agak pipih, berserat

lembut, dan aromanya kurang tajam dibandingkan dengan jahe merah. Jahe

putih kecil ini memiliki ruas rimpang berukuran lebih kecil dan agak rata sampai

agak sedikit mengembung. Rimpangnya lebih kecil daripada jahe gajah, tetapi

lebih besar daripada jahe merah. Jenis jahe emprit biasa dimanfaatkan sebagai

bahan pembuatan jamu segar maupun kering, bahan pembuat minuman,

penyedap makanan, rempah – rempah, dan cocok untuk ramuan obat – obatan..

Jahe kecil dapat diekstrak oleoresin diambil minyak atsirinya (1,50 s.d 3,50%

dari beratkering). Kandungan minyak atsirinya lebih besar dibandingkan dengan

jahe gajah. Kadar minyak atsiri jahe putih sebesar 1,70 s.d 3,80% dan kadar

oleresin 2,39 s.d 8,87% dan memliki kandungan air 50,20% (Setyaningrum dan

Saparinto, 2013).

Page 55: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

36

Berikut gambar- gambar jahe Emprit :

Gambar 2.7 Jahe Emprit

Sumber : (Setyaningrum dan Saparinto, 2013)

Page 56: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

37

Tabel 2.1 Karakteristik Berbagai Varietas Jahe

Karakteristik Jahe Emprit

Panjang akar 20,5 – 21,1 cm

Diameter akar 4,8 – 5,9 mm

Ruas rimpang Kecil

Warna jahe Putih

Besar rimpang Sedang, ruasagak rata dansedikit

Panjang rimpang 6,13 – 31,7 cm

Lebar rimpang 6,38 – 11,1 cm

Warna daun Hijau

panjang daun 17,4 – 19,8 cm

Daun pelindung bunga Tersusun rapat

Panjang bunga 4 – 4,2 cm

Rasa Pedas

Aroma Tajam

Sumber : Setyaningrum dan Saparinto, 2013

Tabel 2.2 Kandungan Berbagai Varietas Jahe

Kandungan Jahe emprit

Minyak atsiri 1,70 - 3,80%

Oleoresin 2,39 - 8,87%

Air 50,20%

Sumber : Setyaningrum dan Saparinto, 2013

Page 57: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

38

2.3.2 Kandungan Kimia

Menurut Ratna (2009) kandungan rimpang jahe terdiri dari 2 komponen yaitu :

1. Komponen volatil

Sebagian besar terdiri dari derivat seskuiterpen (>50%) dan monoterpen.

Komponen inilah yang bertanggung jawab dalamaroma jehe dengan konsentrasi

yang cenderung konstan yakni 1-3%. Derivat seskuiterpen yang terkandung

diantaranya zingiberene (20-30%), ar-curcumene (6-19%), β-sesquiphelandrene

(7-12%) dan β-bisabolene (5-12%). Sedangkan derivat monoterpen yang

terkandung diantaranya α-pinene, bornyl asetat,borneol, camphene, ρ-cymene,

cineol, citral, cumene, β-elemene, farnese, β-phelandrene, geraniol, limonene,

linanol, β-pinene, dan sabinene

2. Komponen nonvolatil

Terdiri dari oleoresin (4,0-7,5%). Ketika rimpang jahe distraksi dengan

pelarut, makaakan didapatkan elemen pedas,elemen non-pedas,sertaminyak

esensial lainnya. Elemen-elemen tersebut bertanggung jawab dalam memberi rasa

pedas jahe. Telah diidentifikasi salah satu dari elemen ini yang disebut dengan

gingerol. Senyawa lain yang lebih pedas namun memiliki konsentrasi yanglebih

kecil ialah shoagol (fenilalkanone). Gingerol dan shoagol telah diidentifikasi

sebagai komponen antioksidan fenolik jahe. Elemen lainnya yang juga ditemukan

ialah gingediol, gingediasetat, gingerdion, dan gingeron.

Page 58: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

39

Tabel 2.3 Komponen Volatil dan Nonvolatil Rimpang Jahe

Fraksi Komponen

Non volatil Gingerol, Shoagol, Gingediol, Gingedieasetat,

Gingengerdion, Gingerenon.

Volatil (-)-zingiberene, (+)-ar-curcumene, (-)-β-

sesquiphelandrene, β bisabolene, α-pinene, bornyl

acetate, borneol, champhene, ρ-cymene, cineol,

citral, cumene, β-elemene, farnesene, β-

phelandrene, geraniol, limonene, linalol,myrcene,

β-pinene, sabinene

Sumber : WHO monograph on selected medicinal plants vo1, 1999

Berikut ini laporan dari beberapa penelitian mengenai komposisi lainnya

dalam rimpang jahe:

Tabel 2.4 Persentase Kandungan Jahe per Berat Segar

Komponen Presentase dalam berat segar

Minyak esensial

Campuran lain

Abu

Protein

Zat pati

Lemak

Fosfolipid

Sterol

Serat

Oleoresin

Vitamin

Glukosa tereduksi

0.8%

10-16%

6.5%

12.3%

42.25%

4.5%

Sedikit

0.53%

10.3%

7.3%

Tabel 3

Sedikit

Page 59: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

40

Air

Mineral

10.5%

Tabel 4

Sumber: Revindran et al, 2005

Tabel 2.5 Kandungan Vitamin Jahe per Berat Kering

Komponen Presentase dalam berat kering

Tiamin

Riboflavin

Niasin

Piridoksin

Vitamin C

Vitamin A

Vitamin B

0.035%

0.015%

0.045%

0.056%

44.0%

Sedikit

Sedikit

Sumber: Revindran et al,(2005)

Tabel 2.6 Kandungan Mineral Jahe per Berat Kering

Elemen Jumlah, μg.g1 Berat

Kering

Elemen Jumlah, μg.g1

BeratKering

Cr

Ma

Fe

Co

Zn

Na

K As

Se

0.89

358

145

18 ng.g-1

28.2

443

12.900

12ng.g-1

6.0 ng.g-1

39

579

2.1

0.07

2.7

24 ng.g-1

42 ng.g-1

Sumber: Revindranet al, (2005).

Page 60: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

41

2.3.3 Kegunaan Jahe

Jahe memiliki banyak kegunaan. Penelitian untuk menguji aktivitas

farmakologi maupun untuk mengisolasi komponen aktif sudah banyak dilakukan

dan semakin berkembang. Pada pengobatan tradisional China dan India, jahe

digunakan untuk mengatasi penyakit batuk, diare, mual, asma, gangguan

pernapasan, sakit gigi, dyspepsia, dan arthritis reumatoid. Beberapa efek

farmakologi yang sudah diuji baik pada hewan coba maupun secara in vitro

adalah anti oksidan, antiemetik, antikanker, antinfalamasi akut maupun kronik,

antipireti, dan analgesik (Lase, 2015)

2.3.4 Prosedur kompres jahe emprit

Menurut(Koswara,Sutrisno,2010)persiapan alat dan bahan adalah sebagai

berikut :

a. Alat

1. Penumbuk jahe

2. Mangkok

b. Bahan

1. Jahe emprit 3 rimpang.

Page 61: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

42

c. Cara kerja

Untuk pelaksaan kompres jahe dapat mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Observasi skala nyeri sebelum dilakukan kompres jahe Emprit..

2. Siap kan jahe emprit 3 rimpang.

3. Cuci jahe dengan air sampai bersih.

4. Tumbuk Jahe.

5. Siapkan mangkok.

6. Masukan tumbukan jahe pada mangkok.

7. lalu tempelkan parutan jahe pada bagian sendi yang nyeri.

8. Pengompresan dilakukan selam 15 menit.

9. Setelah selesai bereskan semua peralatan yang telah dipakai.

10. Lalu observasi skala nyeri sesudah dilakukan kompres jahe Emprit.

Page 62: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

43

2.3.5 Gambar Prosedur Kompres Jahe Emprit :

Gambar 2.4 Prosedur Kompres Jahe Emprit

Sumber : anshar pajokka

Page 63: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

44

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah konsep yang dipakai sebagai landasan berfikir

yang akan membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori

(Nursalam, 2013). Kerangka konsep dalampenelitian ini dapat digambarkan

seperti gambar dibawah ini :

Keterangan :

= Di teliti = Mempengaruhi

= Tidak di teliti = Berhubungan dengan

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Pemberian Kompres Jahe Emprit terhadap

Perubahan Nyeri Sendi pada Lansia di kelurahan Takeran Kecamatan Takeran

Kabupaten Magetan.

Faktor yang

mempengaruhi nyeri pada

lansia:

1. Usia

2. Jenis kelamin

3. Budaya

4. Ansietas

5. Pengalaman nyeri

sebelumnya

6. Keluarga

7. Koping

8. Pola koping

Penyebab nyeri sendi

1. Cairan sinovial

2. Respon autoimun

3. Pengeroposan tulang

4. Rasa nyeri pada

persendian.

Gesekan antar

sendi

Penatalaksanaan nyeri

Perubahan

Intensitas nyeri

Terapi non farmakologis

1. Terapi kompres jahe

emprit

Tanda dan gejala asam

urat :

1. Kekakuan pada

pagi hari.

2. Pembengkakan

salahsatupersendi

an tangan.

3. benjolan di bawah

kulit ada

penonjolan

tulang.

Page 64: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

45

Pada gambaran kerangka konsep diatas menjelaskan bahwa tanda gejala

asam urat yaitu rasa nyeri pada persendian. faktor yang mempengaruhi nyeri

meliputi umur, dan jenis kelamin. Pada tahapan fisiologis nyeri,sendi yang

mengalami gesekan yang dikarenakan kurangnya cairan sinovial yang

menyebabkan menipisnya membran kartilago pada lapisan antar sendi, sehingga

gesekan tersebut menyebabkan inflamasi. Akibat dari gesekan antar sendi,

nosiseptor bereaksi terhadap rangsangan gesekan yang lalu melepaskan zat kimia

seperti prostatglandin, bradikinin, dan subtansi P dan menghantarkan ke saraf

perifer yang selanjutnya dikirimkan sinyal nyeri lewat medulla spinalis ke

hipotalamus sehingga persepsi nyeri dapat dirasakan.

Dalam pemberian terapi kompres jahe untuk menurunkan nyeri sendi

dengan tahap tranmisi, dimana kompres hangat menurunkan nyeri sensasi hangat

pada pemberian kompres dapat menghambat pengeluaran mediator inflamasi

seperti sitokin pro inflamasi, kemokin, yang dapat menurunkan sensitivitas

nosiseptor yang akan meningkatkan rasa ambang pada rasa nyeri. Pada tahap

transduksi, jahe memiliki kandungan gingerol dan shoagol yang dapat menambah

rasa panas pada kompres sehingga bisa menghambat terbentuknya prostaglandin

sebagai mediator nyeri.

Page 65: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

46

3.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan

penelitian (Nursalam, 2013).

H1 : Ada pengaruh Pemberian Kompres Jahe Emprit terhadap Perubahan Nyeri

Sendi pada Lansia di kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

H0: Tidak ada pengaruh Pemberian Kompres Jahe Emprit terhadap Perubahan

Nyeri Sendi pada Lansia di kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten

Magetan.

Page 66: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

47

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Jenis Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy exsperimental

dengan rancangan Randomized pre test post test with control group yaitu

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan

pembagian 2 kelompok yaitu 1 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol.

Pada ke 2 kelompok subjek ini dilakukan observasi sebelum dilakukan perlakuan

kemudian dilakukan observasi juga setelah dilakukan perlakuan untuk mengetahui

akibat dari suatu perlakuan atau intervensi. Kelompok perlakuan pada jahe emprit

sedangkan kelompok kontrol pada pengukuran skala nyeri. Pada penelitian ini

dipilih penderita asam urat yang diawali dengan observasi pengukuran skala nyeri

(pretest),kemudian diberikan intervensi kompres jahe selama 1x sehari. Setelah

diberikan intervensi diakukan observasi lagi skala nyeri (postest) pada kedua

kelompok.

Bentuk rancangan dapat di gambarkan sebagai berikut :

Subjek Pretest Perlakuan Post Test

K-A O1 I O2

K-B O1 - O2

Gambar 4.1 Desain penelitian Quasy Experimental dengan rancangan Randomized

pre test post test with control group.

Page 67: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

48

Keterangan :

K-A : Subjek perlakuan

K-B : Subjek Kontrol

I : Intervensi

O1 : Observasi sebelum intervensi

O2 : Observasi sesudah intervensi

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek peneliti atau yang diteliti. Populasi

pada penelitian ini yaitu seluruh seluruh lansia yang berada di Kelurahan Takeran

Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan berjumlah 27 lansia. Dan populasi

tersebut seluruhnya mengomsumsi obat asam urat dari puskesmas.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian. Dalam melakukan penelitian, dapat

menggunakan seluruh objek atau dapat juga hanya dengan mengambil sebagian

dari seluruh populasi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 24lansia. Di bagi

menjadi 2 yaitu 12 lansia sebagai kelompok perlakuan dan 12 lansia sebagai

kelompok kontrol.Berdasarkan perhitungan menurut Slovin sebagai berikut:

Page 68: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

49

n = N

1+N(d)²

= 27

1+27(0,01)

= 27

1,27

= 21,25

= Di bulatkan menjadi 22 responden

Keterangan:

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d = Tingkat signifikasi p(0,1)

Untuk menghindari Drop Out dalam penelitian , maka perlu penambahan

jumlah sampel agar besar sampel tetap terpenuhi dengan rumus berikut :

N‟ = n

(1-f)

= 22

(1-0,1)

= 22

0.9

= 24 Responden

Keterangan :

n‟ = Ukuran sampel mengantisipasi drop out

n = Ukuran Sampel Asli

1-f = perkiraan proporsi Drop Out, yang diperkirakan 10% (f=0,1)

Page 69: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

50

Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel akhir yang di butuhkan

dalam penelitian ini adalah 24 responden. 12 kelompok perlakuan dan 12

kelompok kontrol.

4.2.3 Kriteria Sampel

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi

bias hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel yang ditemui.

Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu inklusi dan eksklusi

(Nursalam 2008).

1. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah karakter umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Dalam penelitian ini kriteria

inklusinya adalah:

a. Bersedia menjadi responden

b. Kooperatif

c. Lansia 60 tahun ke atas (Menurut Depkes RI 2013)

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak

memenuhi kriteria inklusi karena adanya penyakit yang mengganggu, hambatan

etis, dan subjek menolak berpatisipasi. Dalam penelitian ini kriteria eksklusinya

adalah:

a. Lansia yang mengalami cedera pada kulit atau persendian

b. Lansia yang memiliki komplikasi penyakit yang berat sehingga

tidak memungkinkan menjadi responden.

Page 70: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

51

4.3 Teknik sampling

Teknik Sampling pada penelitian ini menggunakan Teknik Probability

Sampling dengan Simple Random Samplingyaitu pemilihan sampel menggunakan

teknik acak dalam menentukan sampel dari populasi yang terjangkau (Nursalam

2013).Pada data Puskesmas penderita asam urat di kelurahan Takeran Kecamatan

Takeran Kabupaten Magetan terdapat 27 orang penderita asam urat.

Page 71: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

52

4.4 Kerangka Kerja Penelitian

Minum Obat dari Puskesmas Kompres Jahe emprit

Pengumpulan data : menggunakan SOP dan lembar observasi

Desain Penelitian : Quasy experimental dengan rancangan Randomized

pretest dan postest with control group

Sampling : Simple Random Sampling

Sampel :

Sebagian lansia penderita asam urat di Kelurahan Takeran yang memenuhi kriteria

inklusi sebanyak 24 orang.

Populasi :

Seluruh lansia penderita asam urat di Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran

Kabupaten Magetan sebanyak 27 responden

Observasi Nyeri Post

Pengolahan data : Editing (penyutingan data), Coding (usia, jenis kelamin, skala

nyeri), Entry (pengentrian data), Cleaning, Tabulating (tabel)

Analisis data : Uji Paired t-Test

Hasil dan Kesimpulan

Observasi Nyeri Pre kelompok

perlakuan

Observasi Nyeri Pre kelompok

Control

Page 72: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

53

4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

benda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Ciri yang dimiliki

oleh anggota suatu kelompok tersebut. Dalam riset, variabel

dikarakteristikkan sebagai derajat, jumlah dan perbedaan. Variabel juga

merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai

suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian

(Nursalam, 2016).

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel menurut Nursalam, (2016) yaitu:

1. Variabel Independen (bebas)

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel

lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompres jahe

emprit.

2. Variabel Dependen (terikat)

Variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain,

variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-

variabel lain. Variabel dependen dari penelitian ini adalah perubahan

intensitas nyeri.

Page 73: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

54

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi

Operasional

Parameter Instrument Skala Skor

Variabel

Independen:

Kompres

jahe Emprit

Kompres jahe dapat

meningkatkan

aliran darah untuk

mendapatkan efek

analgesic dan

relaksasi otot

sehingga nyeri

sendi berkurang.

SOP(Standart

Operasional)

pemberian jahe

emprit

Lembar observasi

- -

Variabel

Dependen :

Intensitas

nyeri

Tingkat nyeri sendi

yang dialami lansia

sebagai akibat dari

perubahan

patologis, fisiologis

dan psikologis.

Hasil dalam

pengukuran

tingkat

nyeri dalam

pengukuran

dengan alat

ukurNRS

(Numeric Rating

Scale)

PengukuranSkala

NyeriNRS (Numeric

Rating Scale)

0 : tidak ada rasa

nyeri/normal

1 : Nyeri hampir tidak

terasa

2:Tidak menyenangkan

3 : Bisa di toleransi

4: Menyedihkan

5.:Sangat menyedihkan

6 : Intens.

7 : Sangat intens.

8 : Benar- benar

mengerikan

9 : Menyiksa tak

tertahan.

10: Sakityang tidak

terbayangkan

Interval Sesuai dengan

angka yang di

tampilkan pada

lembar

observasi skala

nyeri

Page 74: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

55

4.6 Instrumen Penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. SOP (standart operasional)Pemberian Kompres Jahe Emprit

SOP (StandartOperasional)digunakan oleh peneliti untuk pemberian

kompres jahe emprit pada lansia.

2. Lembar Observasi Menurut Smeltzer, S.C bare B.G (2002).

Skala Penilaian Nyeri0 : tidak ada rasa nyeri/normal,1 : Nyeri hampir tidak

terasa,2 : Tidak menyenangkan, 3 : Bisa di toleransi, 4: Menyedihkan, 5: Sangat

menyedihkan, 6 : Intens, 7 : Sangat intens,8 : Benar- benar mengerikan, 9 :

Menyiksa tak tertahan, 10 : Sakit yang tidak terbayangkan.Penilaian ini

dilakukan melalui wawancara dengan lembar observasi kepada lansia mengenai

skala nyeri pertama sebelum pemberian perlakuan dan untuk mengetahui

perubahan skala nyeri selama proses kopres jahe berlangsung dan sesudah

dilakukan pemberian kompres jahe. Tujuan dari penggunaan instrumen ini

adalah mengetahui pengaruh pemberian kompres jahe emprit terhadap

perubahan skala nyeri sendi pada lansia sebelum dan sesudah pemberian

perlakuan. Pada skala pengukuran nyeri ini tidak dilakukan uji validitas karena

sudah pernah dipatenkan oleh Smeltzer, S.C bare B.G (2002).

4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di di Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran

Kabupaten Magetan dilakukan selama 18 hari pada tanggal 14 April – 01 Mei

2019.

Page 75: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

56

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian

(Nursalam, 2016). Dalam melakukan penelitian, prosedur yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

1. Mengajukan persetujuan judul kepada Kaprodi Keperawatan yang telah

disetujui oleh pembimbing 1 dan pembimbing 2.

2. Mengurus surat pengambilan data awal kepada kepala KESBANGPOLINMAS

Kabupaten Magetan.

3. Mengurus surat pengambilan data awal kepada Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Magetan.

4. Mengurus surat pengambilan data awal kepada Kepala Puskesmas Takeran

Kabupaten Magetan.

5. Setelah proposal disetujui oleh pembimbing, peneliti mengurus surat

permohonan ijin melaksanakan penelitian kepada Kepala Kepala

KESBANGPOLINMAS Kabupaten Magetan untuk melakukan penelitian di

Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

6. Mengurus surat permohonan ijin melaksanakan penelitian kepada Kepala

Puskesmas Takeran Kabupaten Magetan.

7. Mengurus surat permohonan ijin melaksanakan penelitian kepada Kepala

Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

Page 76: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

57

8. Setelah mendapatkan izin, peneliti menemui calon responden secara langsung

dengan cara door to door, untuk mengadakan pendekatan serta memberikan

penjelasan kepada calon responden mengenai penelitian yang akan dilakukan .

9. Apabila calon responden bersedia menjadi responden, maka dipersilahkan

untuk menandatangani informed concent dan apabila calon responden tidak

bersedia menjadi responden maka peneliti tetap menghormati keputusan

tersebut.

10. Sebelum di lakukan intervensi peneliti terlebih dahulu menjelaskan tentang

kompres jahe emprit.

11. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok, 1 kelompok perlakuan dan 1 kelompok

kontrol. Kelompok perlakuan diberi kompres jahe emprit sedangkan

kelompok kontrol hanya di observasi nyeri.

12. Intervensi (kompres) dilakukan sesuai jadwal yang sudah di tetapkan.

Intervensi dilakukan pada pagi hari jam 7 pagi.

13. Pemberian terapi kompres jahe emprit dilakukan dengan rentang waktu 15

menit untuk mengetahui efek kompres. Dilakukan selama 3 hari dengan 3x

perlakuan kompres jahe emprit.

14. Setelah diberi perlakuan kembali diobservasi guna mengetahui hasil kompres

hangat rebusan jahe. Lansia diobservasi kembali berdasarkan nyeri yang

dirasakan menggunakan Numeric Rating Scale (skala Numerik) setelah

pemberian perlakuan.

Page 77: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

58

4.9 Pengolahan Data

Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data secara statistik, dan data

awal diambil dengan menggunakan NumericRating Scale, menurut Notoatmodjo

(2012) adalah :

1. Editing

Hasil yang diperoleh dari intervensi dengan alat ukurNumericRating Scale

harus disunting terlebih dahulu untuk mewaspadai adanya informasi atau data

yang tidak lengkap dan tidak memungkinkan untuk diolah. Tahap editing dalam

penelitian ini berupa memeriksa semua data yang telah terkumpul melalui

Numeric Rating Scale.

2. Coding

Coding (Membuat lembaran kode atau kartu kode) Setelah data diedit atau

di sunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau “coding”, yaitu mengubah data

berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Dalam penelitian

ini variabel usia dan jenis kelamin dengan pengkodean :

a. Kategori usia :

kode “1” (<60 tahun)

kode “2” (60-70 tahun)

kode “3” (70-80 tahun)

b. Kategori jenis kelamin

kode “1” (laki-laki).

kode “2” (perempuan).

Page 78: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

59

3. Entry atau processing

Data atau jawaban dari responden yang sudah diberi kode lalu dimasukkan

kedalam program software komputer, umumya yang paling sering digunakan

adalah program SPSS 16.0. Dalam prosesentry atau processing ini harus

dilakukansecara teliti agar tidak terjadi bias.

4. Scoring

Penilaian data dengan memberikan skor pada pertanyaan yang berkaitan

denganjawaban atau tindakan responden. Hal ini bertujuan untuk memberikan

nilai pada masing-masing jawaban untuk memudahkan perhitungan. Untuk

skoring nyeri telah ditentukan berdasarkan instrumen pengukuran Numeric Rating

Scale (NRS) yaitu skor 1-10 dengan keterangan dimulai dari :

0 : tidak ada rasa nyeri/normal

1 : Nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk.

2 : Tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti dicubit.

3 : Bisa di toleransi (nyeri sangat terasa) seperti ditonjok bagian wajah atau

disuntik.

4 : Menyedihkan (kuat,nyeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri disengat

tawon.

5 : Sangat menyedihkan (kuat,nyeri yang dalam) seperti terkilir, keseleo.

6 : Intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya

mempengarugi salah satu dari panca indera) menyebabkan tidak fokus dan

komunikasi terganggu.

Page 79: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

60

7 : Sangat intens (kuat, dalam nyeri yang menusuk begitu kuat) dan merasakan

rasa nyeri yang sangat menominasi indera si penderita yang menyebabkan tidak

bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu melakukan perawatan diri.

8 : Benar- benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga si penderita tidak

dapat berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah

jika nyeri datang dan berlangsung lama.

9 : Menyiksa tak tertahan (nyeri yang begitu kuat) sehingga si penderita tidak

bisa mentoleransinya dan ingin segera menghilangkan nyerinya bagaimanapun

caranya tanpa peduli dengan efek samping atau resikonya.

10 : Sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat di ungkapkan (nyeri begitu kuat

tidak di sadarkan diri) biasanya pada skala ini si penderita tidak lagi merasakan

nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang sangat luar biasa

seperti pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur.

5. Tabulating

Membuat tabel dan memasukkan data yang sudah diperoleh ke dalam tabel

sesuai dengan tujuan penelitian atau sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti.

6. Cleaning

Pengecekan kembali data-data yang sudah dimasukkan untuk mencegah

adanyakesalahan dalam pemberian kode, ketidaklengkapan informasi, dan

sebagainya kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

Page 80: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

61

4.9 Teknik Analisis Data

4.9.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakterisitk setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menampilkan distribusi frekuensi dan persentase tiap variabel. Analisa univariat

dalam penelitian ini adalah karakteristik dari usia, jenis kelamin dan skor nyeri.

4.9.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan pada dua variabel yang diduga berhubungan

atau berkorelasi. Penelitian ini menggunakan analisa bivariat untuk melihat

adakah pengaruh pemberian terapi kompres jahe emprit terhadap perubahan nyeri

sendi pada lansia di Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

Pengolahan data analisa bivariat ini menggunakan program software SPSS 16.0.

Untuk mengetahui adakah hubungan antara dua variabel pada subjek pre, post

intervensi maka digunakan uji paired t-test,syarat- syarat uji paired t-test yaitu

data harus interval, data harus berdistribusi normal dengan menggunakan uji

normalitas Shapiro Wilk ,data harus homogen. Apabila data tidak berdistribusi

normal maka menggunakan uji alternatife yaitu uji wilcoxon.Hasil uji statistik

diperoleh dengan membandingkan p value dan nilai a = 0,05 dengan ketentuan

bila nilai p value > nilai α = 0,05 berati dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan

H1 diterima, artinya tidak ada pengaruh pemberian kompres jahe emprit terhadap

perubahan nyeri sendi pada Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten

Magetan.Dan bila nilai p value < nilai α= 0,05 dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh pemberian jahe emprit terhadap

Page 81: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

62

perubahan nyeri sendi pada lansia Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran

Kabupaten Magetan.

4.10 Etika Penelitian

Masalah etika pada penelitian yang menggunakan subjek manusia menjadi

isu sentral yang berkembang saat ini. Penelitian hampir 90% subjek yang

dipergunakan adalah manusia, maka peneliti harus memahami prinsip-prinsip

etika penelitian.Apabila hal ini tidak dilaksanakan, maka peneliti akan melanggar

hak-hak (otonomi) manusia yang kebetulan sebagai klien. Peneliti sering

memperlakukan subjek penelitian seperti memperlakukan kliennya, sehingga

subjek harus menurut semua anjuran yang diberikan. Padahal pada kenyataannya

hal ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip etika penelitian

(Nursalam,2016).

Dalam melakukan penelitian ini , masalah etika meliputi :

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity).

Penelitimempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi

yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan

menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan

penelitian (autonomy).

2. Kerahasiaan (Confidentiality).

Setiap subyek mempunyai hak-hak dasartermasuk privasi dan kebebasan

dalammemberikan informasi. Subyek berhak untuk tidak memberikan apa

yangdiketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh

menampilkan informasi mengenaidentitas dan kerahasiaan identitas subyek.

Page 82: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

63

Peneliti seyogyanya cukup menggunakan coding sebagai pengganti identitas

responden.

3. Keadilan dan Keterbukaan (Respect for Justice an Inclusiveness)

Menurut peneliti di dalam hal ini menjamin bahwa semua subjek

penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan

jender, agama, etnis, dan sebagainya serta perlunya prinsip keterbukaan dan adil

pada kelompok. Keadilan dalam penelitian ini pada setiap calon responden,

sama-sama diberi intervensi meski responden tidak memenuhi kriteria inklusi.

Perlakuan peneliti dengan memberikan leaflet dan pendidikan kesehatan tentang

perawatan halusinasi kepada responden yang tidak menjadi sampel setelah

dilakukan pemberian kuesioner pre post.

Page 83: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

64

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menyajikan hasil pembahasan penelitian tentang

pengaruh pemberian Kompres Jahe Emprit Terhadap perubahan nyeri sendi pada

lansia penderita Asam Urat di Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten

Magetan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 April 2019 sampai dengan

04 Mei 2019 dengan jumlah responden sebanyak 24 responden penderita asam

urat. Dimana responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 12 responden untuk

kelompok perlakuan dan 18 responden untuk kelompok kontrol.

Data hasil penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu data umum dan data

khusus. Data umum akan menyajikan mengenai karakteristik responden

berdasarkan umur, jenis kelamin. Sedangkan data khususnya menyajikan hasil

perubahan nyeri sendi pada penderita asam urat sebelum dan sesudah diberikan

kompres jahe emprit pada kelompok perlakuan dan hasil uji statistik Paired T-

Test untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres jahe Emprit terhadap

perubahan nyeri sendi pada asam urat.

5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian

Kelurahan Takeran terletak di Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan

memiliki luas administrasi 345.552 Ha, yang terbagi dalam dua fungsi

penggunaan yaitu tanah pekarangan atau pemukiman serta perumahan dan terdiri

dari 4 dusun yaitu Dusun Takeran, Dusun Mangu, Dusun Landangan dan Dusun

Ngampon. Batas WilayahSebelah UtaraKelurahan Waduk, Sebelah Selatan

Page 84: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

65

yaituDesa Kenongo Mulyo, Sebelah Timur Desa Kiringan dan Sawojajar, Sebelah

BaratDesa Kuwonharjo.

Struktur organisasi pada Kelurahan Takeran ini dipimpin oleh Kepala

Desa dan dibantu oleh perangkat desa. Kelurahan Takeran juga terdapat satu unit

pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas Pembantu (PUSTU). Setiap satu bulan

sekali dilakukan kegiatan Posyandu Lansia, Posyandu Batita, dan Posbindu dan

dibantu oleh perawat dan bidan desa. Sumber ekonomi penduduk di Kelurahan

Takeran sebagian besar bermata pencarian sebagai petani dan buruh tani.

Kurangnya informasi dan pengetahuan tentang kesehatan, membuat perilaku

masyarakat di Kelurahan Takeran masih rendah untuk mengetahui tentang rentang

bahaya penyakit, dan jenis makanan berbahaya apa saja yang perlu dihindari.

Pengetahuan yang kurang tentang bahaya penyakit asam urat karena kurangnya

perhatian masyarakat terhadap kesehatan merupakan salah satu penyebab

tingginya penderita asam urat di Kelurahan Takeran.

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Data Umum

Data umumakan menyajikan mengenai karakteristik responden

berdasarkan usia, karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

Page 85: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

66

5.2.1.1 Karakteristik Penderita asam urat Berdasarkan Usia

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi penderita Asam Urat berdasarkan Usia Di

Kelurahan Takeran Kabupaten Magetan Bulan April 2019. Usia Frekuensi (f) Presentase (%)

61-70 22 91,7 %

71-80 2 8,3 %

Total 24 100%

Sumber : Data Primer 15 April - 04 Mei 2019

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden

dengan usia 61- 70 tahun dengan jumlah 22 responden (91,7%).

5.2.1.2 Karakteristik Penderita asam urat Berdasarkan Jenis Kelamin.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensipenderita Asam Urat berdasarkan Jenis

Kelamin di Kelurahan Takeran Kabupaten Magetan Bulan

April 2019. Jenis Kelamin Frekuensi (f) Presentase (%)

Laki- laki 9 37,5 %

Perempuan 15 62,5 %

Total 24 100%

Sumber : Data Primer 15 April – 04 Mei 2019.

Berdasarkan tabel 5.2 dari 24 responden dapat diketahui bahwa sebagian

besar jenis kelamin perempuan dengan jumlah 15 responden (62,5%).

5.2.2 Data Khusus

5.2.2.1 Karakteristik nyeri sebelum di lakukan kompres Jahe Emprit pada

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

Tabel 5.3 Karakteristik Nyeri sebelum di beri terapi kelompok kompres

jahe Emprit dan kelompok kontrol di Keluraha Takeran

Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

Pretest Perlakuan Kontrol

Mean 4,08 3,83

Median 4,00 4,00

Modus 3 4

Page 86: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

67

Berdasarkan tabel 5.3 nyeri yang dirasakan pada kelompok perlakuan

sebelum diberi kompres jahe Emprit didapatkan rata - rata 4,08 dan nyeri yang

dirasakan pada kelompok kontrol sebelum di observasi di dapatkan rata – rata

3,83.

5.2.2.2 Karakteristik nyeri sesudah di lakukan kompres Jahe Emprit

kelompok perlakuan dan kelompok Kontrol

Tabel 5.4 Karakteristik Nyeri sebelum di beri terapi kelompok kompres

jahe Emprit dan kelompok kontrol di Keluraha Takeran

Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

Postest Perlakuan Kontrol

Mean 2,54 3,31

Median 3,00 3,00

Modus 3 3

Min - Max 1 - 4 2 - 5

Berdasarkan tabel 5.4 nyeri yang dirasakan pada kelompok perlakuan

sesudah diberi kompres jahe Emprit didapatkan rata - rata 2,54 dan nyeri yang

dirasakan pada kelompok kontrol sesudah di observasi di dapatkan rata – rata

3,31.

5.2.2.1 Nyeri sendi lansia penderita asam uratsebelum dan sesudah di

berikan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di

Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

Berdasarkan uji normalitas di dapatkan nilai sebelum perlakuan 0,243

dan sesudah perlakuan 0,372>α (0,05) dan nilai sebelum perlakuan 0,372 dan

sesudah perlakuan 0,160>α (0,05) yang diartikan berdistribusi normal.

Page 87: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

68

Tabel 5.5 Analisa nyeri sendi sebelum dan sesudah diberikan Kompres Jahe

Emprit pada kelompok perlakuan dan kontrol , Mei 2019

No Variabel Perlakuan Kontrol

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah 1 N 12 12 12 12

2 Mean 4,08 2,50 3,83 3,33

3 Min-Max 2-6 1-4 2-5 2-4

4 P-value 0,000 0,053

Berdasarkan ujipaired t- test, didapatkan mean sebelum diberi terapi jahe

emprit adalah 4,08 dan sesudah terapi 2,50 dengan p-value sebesar 0,000. Oleh

karena p-value 0,000<α (0,05), maka dapat disimpulkan terdapat perngaruh yang

signifikan skala nyeri sendi lansia sebelum dan sesudah mendapatkan terapi

kompres jahe emprit di Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten

Magetan. Danmean sebelum di observasi pada kelompok kontrol adalah 3,83 dan

sesudah di observasi 3,33 dengan p-value sebesar 0,053. Oleh karena ƥ -value

0,053 >α(0,05), maka dapat disimpulkan H0 di terima H1 di tolak. H0 di terima

sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan skala nyeri sendi lansia sebelum dan

sesudah di observasi pada kelompok kontrol di Kelurahan Takeran Kecamatan

Takeran Kabupaten Magetan.

5.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan lembar observasi terhadap

responden post intervensi tanggal 14 April – 01 Mei 2019 dan setelah diolah,

maka penulis akan membahas mengenai pengaruh pemberian Kompres Jahe

Emprit Terhadap perubahan nyeri sendi pada lansia penderita Asam Urat di

Kelurahan Takeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan.

Page 88: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

69

5.3.1 Karakteristik Nyeri Sebelum dilakukan Kompres Jahe Emprit Pada

Kelompok Perlakuan Dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebelum dilakukan kompres

jahe Emprit yang dilakukan terhadap 12 responden didapatkan Mean 4,08, median

4,00, modus 3 dan min-max 2-6. Pada 12 responden tersebut sebagian besar

mengalami nyeri sendi yang sangat mengganggu aktivitas.

Nyeri Sendi merupakan penyakit yang umum terjadi pada

masyarakat dari kelompok lansia. Selain faktor usia, banyak hal yang

mempengaruhi percepatannya, nyeri sendi muncul karena banyaknya lansia yang

tidak bisa mengontrol gaya hidupnya(Kurnia, 2015).Nyeri sendi bisa disebabkan

oleh beberapa faktor, salah satunya penurunan fungsi tubuh dan fungsi sel untuk

beregenerasi. Pada lansia, sistem muskuloskeletal akan mengalami beberapa

perubahan seperti perubahan pada jaringan penghubung (kolagen dan elastin),

berkurangmya kemampuan kartilago untuk beregenerasi, kepadatan tulang

berkurang, perubahan struktur otot, dan terjadi penurunan elastisitas sendi. Hal ini

yang menyebabkan sebagian besar dari lansia mengalami gangguan sistem

muskuloskeletal, yang menyababkan nyeri sendi. Nyeri sendi pada pagi hari

ditimbulkan karena kehilangan total massa tulang progresif, beberapa penyebab

kehilangan ini adalah perubahan hormonal, dan reabsorbsi tulang aktual (Izza,

2014).

Menurut Ani, dkk (2014) menyebutkan bahwa jenis kelamin perempuan

lebih banyak menderita nyeri persendian dibandingkan laki-laki. Karena semakin

mendekati menopause, esterogen juga akan berkurang. Maka elastisitas jaringan

termasuk sendi lutut dan panggul berkurang. fungsi bantalan tulang untuk

Page 89: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

70

merendampun juga berkurang, yang akhirnya menimbulkan nyeri sendi. Nyeri

pada lansia umumnya merupakan dampak dari penurunan fungsi tubuh khususnya

pada sistem muskuloskeletal. Lansia perempuan cenderung mengabaikan pola

makan dan aktivitas sehingga mempengaruhi timbulnya penyakit sendi.

Menurut asumsi peneliti bahwa kelompok perlakuan memiliki tingkat

Mean yang lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu 4,08. Dan sebagian besar

mengatakan mengganggu aktivitas dan keluhan di pagi hari. sehingga perlu

diberikan intervensi kompres jahe emprit agar mengurangi rasa nyeri yang

dirasakan. Responden pada penelitian didapatkan bahwa lansiayang menderita

nyeri sendi pada kelompok kompres jahe emprit dengan rentang usia lansia pada

kisaran 60-70 dan 71-80. Rasa nyeri dan kaku yang menyertai perubahan

degeneratif pada penderitapenyakit sendi disebabkan oleh kartilago artikularis,

perubahan membran sinovial, serta adanya hipertrofi tulang pada tepinya.

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan

terhadap 12 responden kontrol di dapatkan Mean 3.83, median 4,00, modus 4 dan

min-max 2-6. Pada 12 responden tersebut sebagian besar mengalami nyeri sendi

yang sangat mengganggu aktivitas.

Pemberian terapi farmakologi (medis) adalah pemberian obat kelompok

allopurinol efek sampingnya ruam – ruam kemerahan, mual dan muntah dan obat

anti inflamasi nonsteroid, tetapi salah satu efek yang serius dari obat anti

inflamasi nonsteroid adalah perdarahan saluran cerna.(World Health

Organization) WHOmenganjurkan penatalaksaan rasa nyeri dilakukan secara

konservatif dan bertahap untuk mengurangi terjadinya efek samping. Selanjutnya

Page 90: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

71

pasien diberikan pengobatan bila obat yang diberikan pada tahap awal tidak

efektif. Pendekatan secara “tangga analgesik” (analgesic ladder) diawali dengan

pemberian nonopioid analgesik asetaminofen, siklo-oksigenase 2 (CO-2) inhibitor

dan obat anti inflamatori non steroid (OAINS/nonsteroidal anti inflammatory

drugs/NSAIDs). Asetaminofen merupakan pilihan utama untuk mengobati rasa

nyeri ringan sampai sedang pada lansia dan pemberiannya harus dibatasi.

Misalkan pemberian asetaminofen 4000 mg sehari (dosis 4 kali 1000mg) dalam

jangka lama dapat menimbulkan gangguan pada hepar. Penggunaan OAINS

jangka panjang harus dihindari karena seringkali terjadi efek samping misalnya

perdarahan gastrointestinal dan gangguan fungsi ginjal. Bila diperlukan dapat

diberikan pengobatan adjuvan (adjuvant medications) untuk mengobati rasa nyeri

kronik pada lansia seperti golongan steroid, antikonvulsan, anestesi lokal topikal

dan antidepresan (Lase, 2015).

Menurut asumsi peneliti bahwa kelompok kontrol memiliki nilai Mean

yang lebih rendah dari kelompok perlakuan. Responden pada penelitian

didapatkan bahwa lansia yang menderita nyeri sendi mereka sudah mengkonsumsi

obat yang didapatkan dari puskesmas. Akan tetapi responden tak jarang yang

mengatakan malas minum obat. Karena kurangnya motivasi responden untuk

sembuh dan takut adanya efek dari obat jika diminum secara terus – menerus.

Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa nilai mean antara

kelompok perlakuandan kelompok kontrol yang paling tinggi yaitu kelompok

perlakuan. Sehingga diperlukan intervensi kompres Jahe Emprit agar nyeri sendi

berkurang dan tidak menggangu aktivitas.

Page 91: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

72

5.3.2 Karakteristik nyeri sesudah di lakukan kompres Jahe Emprit pada

kelompok perlakuan dan kontrol

Berdasarkan tabel 5.3 pada kelompok perlakuan terdapat mean 2,54,

Median 3,00 modus 3, min-max 1-4. Dengan menunjukan bahwa nilai Mean

kelompok perlakuan lebih rendah dari kelompok kontrolyaitu 2,54 Dimana hal itu

terdapat perbedaan antara nilai hasil perlakuan kompres jahe emprit dan Kontrol.

Perubahan ini menunjukkan bahwa terapi kompres jahe emprit berpengaruh dalam

perubahan nyeri sendi lansia penderita asam urat.

Kandungan zataktif jahe dari oleoresin yang terdiri dari gingerol, shoagol,

dan zingeberence merupakan homolog dari fenol melalui proses pemanasan.

Degradasi panas darigingerol menjadi gingerone, shoagol dan kandungan lain

terbentuk dengan pemanasan rimpang kering dan segar pada suhu pelarut 1000

°C. Bau jahe yang menyengat dikarenakan dari senyawa utamanya, keton yaitu

zingeron.Kandungan pada jahe emprit mampu menambah rasa panas pada

kompres,rasa panas yang diberikan dari oleoresin yang larut dalam air mampu

menghasilkan kompres hangat yang efektif.

Berdasarkan asumsi peneliti setelah diberikan kompres Jahe Emprit

selama 1x berturut-turut setiap pagi pukul 7 selama 3 hari mereka mengalami

penurunan skala nyeri sehingga pasien mengalami penurunan tingkat nyeri sendi

yang mengganggu aktivitas. Nilai dari kelompok perlakuan mempunyai

penurunan yang signifikan selisih sekitar 1- 2 nilai. Karena terapi kompres jahe

Emprit mampu menurunkan nyeri sendi yang signifikan dibandingkan kelompok

kontrol karena kandungan jahe gingerol pada pada jahe yang memberikan rasa

pedas dan panas, bekerja langsung ke pusat syaraf dimana menyebabkan

Page 92: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

73

pengeluaran endorphine yang dapat mengakibatkan terjadinya vasodilatasi,

sehingga dapat meningkatkan aliran darah ke bagian sendi dan memblok tranmisi

stimulus nyeri. Peneliti melakukan intervensi terapi kompres jahe Emprityang

dilakukan 1 kali dalam sehari setiap pagi selama 3 hari setiap responden kontrol

dilakukan observasi 1 kali dalam sehari setiap pagi selama 3 hari setiap responden

sesuai dengan SOP, kompres ini merupakan salah satu terapi yang tidak

membutuhkan dana yang cukup banyak karena hanya membutuhkan jahe Emprit

3 rimpang dan harganya pun sangat terjangkau. Peneliti melakukan kompres jahe

dengan cara ambil jahe Emprit 3 rimpang kemudian cuci bersih lalu parut jahe

setelah itu balurkan jahe pada sendi yang mengalami nyeri dan ulangi selama 15

menit

Berdasarkan tabel 5.3 pada kelompok kontrol terdapat mean 3,31, modus

3,00, Median 3,00, min-max 2-5. Dengan menunjukan bahwa nilai kelompok

kontrol lebih tinggi dari kelompok perlakuan. Dimana hal itu terdapat perbedaan

antara nilai hasil perlakuan kompres jahe emprit dan Kontrol. Perubahan ini

menunjukkan bahwa kelompok kontrol mempunyai pengaruh terhadap perubahan

nyeri sendi akan tetapi yang lebih signifikan yaitu kelompok perlakuan kompres

Jahe Emprit.

Pemberian terapi farmakologi dilakukan melalui kolaborasi dengan dokter

atau pemberi perawatan utama lainnya dan pasien. Sebelum memberikan obat apa

saja , pasien ditanyakan mengenai alergi terhadap medikasi dan sifat dari segala

respon alergi sebelumnya. Pereda nyeri farmakologis dibagi menjadi tiga yakni

golongan opioid, non-opioid dan anestetik. Anestesi lokal yang bekerja dengan

Page 93: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

74

memblok konduksi saraf, dapat diberikan langsung ke tempat yang cedera, atau

langsung ke serabut saraf melalui suntikan atau saat pembedahan. Golongan

opioid (narkotik) dapat diberikan melalui berbagai rute, yang karenanya efek

samping pemberian harus dipertimbangkan dan diantisipasi, diantaranya adalah

depresi pernafasan, sedasi, mual dan muntah, konstipasi, pruritus dan peningkatan

risiko toksik pada penderita hepar atau ginjal. Jenis opioid diantaranya adalah

morfin, kodein, meperidine. Sedang golongan non-opioid diantaranya adalah obat

obatan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang menurunkan nyeri dengan

menghambat produksi prostaglandin dari jaringan yang mengalami trauma atau

inflamasi. Jenis NSAID diantaranya adalah ibuprofen.

Berdasarkan asumsi peneliti setelah di obersvasi kelompok kontrol

Menunjukkan adanya perubahan skala nyeri sendi. Akan tetapi penurunan pada

kelompok kontrol jauh lebih sedikit selisihnya sekitar 1 nilai bahkan ada yang

nilainya tetap dan mengalami kenaikan 1 skala nyeri. Hal ini disebabkan karena

responden kelompok kontrol tak jarang yang mengatakan jarang minum obat.

Karena merasa takut jika ketergantungan minum obat akan mengganggu sistem

pencernaan. oleh karena itu pada pemberian obat untuk mengobati rasa nyeri perlu

diperhatikan dosis yang akan diminum. Usia berhubungan erat dengan efek

metabolisme obat di dalam tubuh, jadi pemberian obat pada lansia harus

dilakukan dengan hati-hati.

Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan kompres Jahe

Empritmempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan nyeri sendi

Page 94: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

75

lansia penderita asam urat dan kelompok kontrol tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap perubahan nyeri sendi lansia penderita asam urat.

5.3.2 Pengaruh Kompres Jahe Emprit terhadap perubahan nyeri sendi

lansia penderita asam urat di Kelurahan Takeran Kecamatan

Takeran Kabupaten Magetan

Berdasarkan hasil datamembuktikan bahwa Kompres Jahe Emprit

memiliki nilai yang signifikan. Di lihat dari tabel 5.3 dimana kelompok perlakuan

kompres Jahe Emprit didapatkan pengaruh yang signifikan dengan menggunakan

uji analisis paired t - test menunjukkan hasil uji statistik di dapatkan nilai p -

value0,000 < α = 0,05 berati H0 ditolak dan H1 diterima yaitu ada pengaruh

pemberian kompres Jahe Emprit terhadap perubahan nyeri sendi asam

urat.Sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan nilai p = 0,053 >α = 0,005

sehingga H0 diterima dan H1 ditolak yaitutidak ada pengaruh yang signifikan

terhadap perubahan nyeri sendi asam urat.

Kandungan oleoresin jahe merupakan cairan kental berwarna kuning,

mempunyai rasa pedas yang tajam, larut dalam alkohol dan potroleum eter, dan

sedikit larut dalam air. Jahe mengandung resin yang cukup tinggi sehingga dapat

dibuat sebagai oleoresin. Kelebihan oleoresin adalah lebih higienis dan

memberikan rasa pedas (pungent) yang lebih kuat dibandingkan bahan asalnya.

Kandungan pada jahe emprit mampu menambah rasa panas pada kompres, rasa

panas yang diberikan dari oleoresin yang larut dalam air mampu menghasilkan

kompres hangat yang efektif dan kepedasan jahe semakin berkurang selama

penyimpanan karena transformasi gingerol menjadi shogaol. Selain itu

pengolahan jahe dengan pengeringan mampu memaksimalkan gingerol menjadi

Page 95: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

76

senyawa lain untuk menambah rasa panas, hal tersebut dikarenakan gingerol dapat

berubah menjadi zingeron dan heksanal melalui reaksi pemecahan retroaldol serta

menjadi shogaol melalui dehidrasi pada pemanasan di atas 200 C.

Menurut asumsi peneliti menunjukkan terapi non farmakologi kompres

jahe Emprit berpengaruh untukmenurunkan nyeri, dan untuk kelompok kontrol

juga berpengaruh akan tetapi yang lebih berpengaruh adalah kelompok perlakuan

kompres jahe Emprit. Karena kompres jahe Emprit memiliki p- value yang lebih

rendah dibandingkan dengan p-value kelompok kontrol di karenakan terapi

kompres jahe Emprit mampu menurunkan nyeri sendi yang signifikan

karenaadanya kandungan jahe gingerol pada pada jahe yang memberikan rasa

pedas dan panas, bekerja langsung ke pusat syaraf dimana menyebabkan

pengeluaran endorphine yang dapat mengakibatkan terjadinya vasodilatasi,

sehingga dapat meningkatkan aliran darah ke bagian sendi dan memblok tranmisi

stimulus nyeri. Cara lainnya adalah dengan mengaktifkan tranmisi serabut syaraf

sensori A-beta yang lebih besar dan lebih cepat, sehingga menurunkan tranmisi

nyeri melalui serabut C dan A-delta berdiameter kecil sekaligus menutup gerbang

sinap untuk tranmisi impuls nyeri (Izza,2014). Jadi kompres jahe lebih

berpengaruh dikarenakan pada saat terjadinya nyeri lebih cepat diblok karena

proses mekanisme untuk penurunan nyeri. Kandungan jahe yang memberikan

efek panas dan pedas diharapkan memberi rasa panas yang lama. Pemberian

kompres jahe Emprit yang sesering mungkin akan lebih efektif dalam penurunan

nyeri sendi. Dan pendampingan keluarga juga sangat mempengaruhi motivasi

Page 96: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

77

penderita nyeri sendi dalam melakukan kompres jahe Emprit berpengaruh besar

dalam penurunan nyeri sendi.

Penelitian yang dilakukan oleh Lilik Sriwiyati (2018) tentang efektivitas

kompres jahe terhadap penurunan skala nyeri sendi penderita asam urat di Desa

Tempurejo dan Jurug Jumapolo Karanganyar, dengan hasil di dapatkan terdapat

pengaruh yang signifikan dalam pemberian kompres jahe terhadap perubahan

nyeri sendi lansia penderita asam urat. Penelitian ini dilakukan berulang 3x dalam

1 responden. Frekuensi kompres jahe pada nyeri sendi didapatkan rata-rata hasil

yang maksimal mengalami nyeri ringan.

Penelitian yang dilakukan oleh Zuriati (2017) tentang efektivitas kompres

jahe terhadap penurunan skala nyeri sendi penderita asam urat di Puskesmas

Lubuk Begalung dengan hasil di dapatkan terdapat pengaruh yang signifikan

dalam pemberian kompres jahe terhadap perubahan nyeri sendi lansia penderita

asam urat. Penelitian ini dilakukan berulang selama 4x dalam 1 responden.

Penurunan skala nyeri sendi dengan kompres jahe emprit sebanyak 2 nilai. Hal ini

membuktikan bahwa Jahe Emprit memiliki kandungan zat shoagol yang dapat

melebarkan pembuluh darah sehingga nyeri sendi berkurang. Frekuensi kompres

jahe pada nyeri sendi didapatkan rata-rata hasil yang maksimal mengalami nyeri

ringan.

Page 97: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

78

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang berjudul Pemberian Kompres Jahe Emprit terhadap

perubahan nyeri sendi lansia penderita asam urat di Kelurahan Takeran

Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Nyeri sendi sebelum diberi terapi pada kelompok perlakuan dan di

observasi pada kelompok kontrol didapatkan mean pada kelompok

perlakuan kompres jahe emprit 4,08 dan kelompok kontrol 3,83.

2. Nyeri sendi sesudah diberi terapi pada kelompok perlakuan dan di

observasi pada kelompok kontrol didapatkan mean pada kelompok

perlakuan kompres jahe emprit 2.54 dan kelompok kontrol 3,31.

3. Ada perbedaan nyeri sendi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan

intervensi kompres jahe Emprit dan kelompok kontrol. Menunjukkan H0

di tolak H1 di terima dengan p-value 0,000 < (0,05). Sehingga ada

pengaruh yang signifikan pemberian kompres Jahe Emprit dalam

perubahan nyeri sendi lansia asam urat

Page 98: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

79

6.2 Saran

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis ingin menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Responden

Diharapkan dapat menerapkan metode nonfarmakologi dengan

menggunakan kompres jahe, karena kompres jahe telah terbukti efektif

untuk menurunkan nyeri sendi pada penderita asam urat.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan hasil penelitian kompres jahe Emprit ini dapat digunakan

sebagai salah satu terapi komplementer yang bisa mengurangi nyeri sendi

pada penderita asam urat.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian serupa

dengan metode yang berbeda yaitu dengan merebus parutan jahe emprit

dengan rentang waktu yang lebih lama sehingga bisa melihat efek jahe

yang lebih maksimal.

Page 99: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

80

DAFTAR PUSTAKA

Brunner &Sudart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 volume

2. Jakarta : EGC

Dinkes. 2017. Profil Kesehatan Kota Magetan 2017. Magetan. Jawa Timur.

Fathona, Difa. 2011. Kandungan Gingerol dan Shogaol, Intensitas Kepedasan dan

Penerimaan Panelis terhadap Oleoresin Jahe Gajah (Zingiber officinale

var. Roscoe), Jahe Emprit (Zingiber officinale var. Amarum), dan Jahe

Merah (Zingiberofficinale var. Rubrum).Skripsi.Fakultas Teknologi

Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Giri wiriarto. 2017. Nyeri tulang dan sendi. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Izza, Syarifatul. 2014. Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat dan

Pemberian Kompres Jahe terhadap Penurunan Nyeri Sendi pada Lansia di

Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran. Jurnal. Program Studi

Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran.

Kemenkes, RI. 2013.infodatin. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan

RI. Lansia. Jakarta.

Lase, Hartati. 2015. Pengaruh Kompres Jahe terhadap Intensitas Nyeri pada

Penderita Rheumatoid Arthritis Usia 40 Tahun Keatas di Lingkungan

Kerja Puskesmas Tiga Balata. Skripsi. Fakultas Keperawatandan

Kebidanan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Muhammad Judha. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan. : Nuha

Medika.

Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan: Pendekatan praktis

Edisi 3. Jakarta :Salemba Medika

Nugroho, W. 2016.Keperawatan Gerontik dan Geriatrik, edisi 3. Jakarta: EGC

Noto admodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta.

Padilla. (2013). Buku ajar keperawatan gerontik.Yogyakarta : Nuha Medika.

Prio Pambudi. 2018. “Perbedaan Efektifitas Kompres Hangat Rebusan Jahe

Emprit & Jahe Merah terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Sendi Pada

Lansia di Panti UPT Pelayanan sosial Tresna Werdha Magetan di asrama

Ponororgo”. Skripsi. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Page 100: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

81

RISKERDAS. 2013. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan

Kementrian Kesehatan : Republik Indonesia.

Rifda A.W, Icshan B & Saiman. 2015. Pengaruh terapi kompres air hangat

terhadap penurunanskala nyeri sendi pada wanita lanjut usia di Panti

TresnaWerdha Dharma Kabupaten Kubu Raya.

Sukandar, dkk. 2009. Iso Farmakoterapi. Jakarta : PT ISFI

Sriyanti, Eka. 2016. Pemberian Kompres Hangat terhadap penurunan skala nyeri

pada asuhan keperawatan Tn.M dengan gout arhtritis. Jurnaldi Puskesmas

Gajahan Surakarta.

Potter, P. A., & Perry, A. G. 2009.Fundamental Keperawatan Edisi 7 Buku 1.

Jakarta :SalembaMedika.

Widiyanti, R. 2009. Analisis Kandungan Fenol Total Jahe (Zingi berofficinale

Rosco) SecaraIn Vitro.Skripsi.Fakultas Kedokteran Program Studi

Pendidikan Dokter Universitas Indonesia Jakarta.

Setyaningrum & Saparinto .2013.Jahe Plus Kalender Budidaya Monokultur Dan

Polikultur. Jakarta : Penebar Swadaya.

Zuriati. 2017. Efektivitas kompres air hangat dan kompres jahe terhadap

penurunan nyeri pada pasien asam urat di puskesmas Lubuk

Begalung.Jurnal.diKecamatan Lubuk Begalung.

Page 101: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

82

Lampiran 1Surat Izin Pencarian Data Awal

Page 102: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

83

Page 103: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

84

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Page 104: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

85

Page 105: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

86

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian

Page 106: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

87

Page 107: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

88

Lampiran 4Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lembar Permohonan Menjadi Responden

Kepada Yth.

Calon Responden

Di tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dosy Ayu Sun Munifa

NIM : 201502050

Program Studi : S1 Keperawatan

Bermaksud akan mengadakan penelitian dengan judul “Pemberian

Kompres Jahe Emprit terhadap perubahan nyeri sendi pada lansia penderita asam

urat di KelurahanTakeran Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan”.

Sehubungan dengan ini, saya mohon kesediaan saudara untuk bersedia

menjadi responden dalam penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data

pribadi saudara akan sangat kami jaga dan informasi yang akan saya gunakan

untuk kepentingan penelitian.

Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kesediaan saudara saya

ucapkan terima kasih.

Magetan, 14 April 2019

Dosy Ayu Sun Munifa

NIM 20150205

Page 108: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

89

Lampiran 5Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian(Informed Consent)

Saya yang bertandatangan dibawah ini bersedia menjadi responden setelah

diberikan penjelasan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

Nama : Dosy Ayu Sun Munifa

Nim : 201502050

Judul : Pemberian Kompres Jahe Emprit Terhadap Perubahan Nyeri Sendi pada

Lansia Penderita Asam Urat di KelurahanTakeran Kecamatan Takeran Kabupaten

Magetan.

Demikianlah surat persetujuan ini saya tandatangani tanpa adanya paksaan

dari pihak manapun. Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan merugikan

saya sebagai responden, oleh sebab itu saya bersedia menjadi responden.

Magetan , 14 April2019

Saksi Responden

Page 109: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

90

Lampiran 6Lembar Pengukuran skala nyeri pretest

Lembar Pengukuran skala nyeri pretest

Pengukuran nyeri Pre-test (Sebelum dilakukan teknik kompres jahe emprit)

4 Data Demografi Responden

Nama (Inisial) :

Umur :

Jenis kelamin :

Nyeri di bagian :

5 Petunjuk Desriptif

Dibawah ini terdapat skala pengukuran nyeri yang berbentuk garis

horizontal yang menunjukkan penilaian deskriptif :

G

a

Gambar : 2.5 Skala identitas nyeri numerik

Skala angka mulai dari 0 -10 (NumericRating Scale) sebagai berikut :

0 : tidak ada rasa nyeri/normal

1 : Nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk.

2 : Tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti dicubit.

Page 110: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

91

3 : Bisa di toleransi (nyeri sangat terasa) seperti ditonjok bagian wajah atau

disuntik.

4 : Menyedihkan (kuat,nyeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri

disengat tawon.

5 : Sangat menyedihkan (kuat,nyeri yang dalam) seperti terkilir, keseleo.

6 : Intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya

mempengaruhi salah satu dari panca indera) menyebabkan tidak fokus

dan komunikasi terganggu.

7 : Sangat intens (kuat, dalam nyeri yang menusuk begitu kuat) dan

merasakan rasa nyeri yang sangat menominasi indera si penderita yang

menyebabkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu

melakukan perawatan diri.

8 : Benar- benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga si penderita

tidak dapat berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian

yang parah jika nyeri datang dan berlangsung lama.

9 : Menyiksa tak tertahan (nyeri yang begitu kuat) sehingga si penderita

tidak bisa mentoleransinya dan ingin segera menghilangkan nyerinya

bagaimanapun caranya tanpa peduli dengan efek samping atau resikonya.

10 : Sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat di ungkapkan (nyeri begitu

kuat tidak di sadarkan diri) biasanya pada skala ini si penderita tidak lagi

merasakan nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang

sangat luar biasa seperti pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur.

Page 111: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

92

Lampiran 7Lembar Pengukuran Skala Nyeri post-test

Lembar Pengukuran skala Nyeri post-test

Pengukuran nyeri Post -test (Setelah dilakukan teknik kompres jahe emprit)

A. Data Demografi Responden

Nama (Inisial) :

Umur :

Jenis kelamin :

Skala nyeri :

B. Petunjuk Desriptif

Dibawah ini terdapat skala pengukuran nyeri yang berbentuk garis

horizontal yang menunjukkan penilaian deskriptif :

G

a

Gambar : 2.5 Skala identitas nyeri numerik

Skala angka mulai dari 0 -10 (Numeric Rating Scale) sebagai berikut :

0 : tidak ada rasa nyeri/normal

1 : Nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk.

2 : Tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti dicubit.

Page 112: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

93

3 : Bisa di toleransi (nyeri sangat terasa) seperti ditonjok bagian wajah atau

disuntik.

4 : Menyedihkan (kuat,nyeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri

disengat tawon.

5 : Sangat menyedihkan (kuat,nyeri yang dalam) seperti terkilir, keseleo.

6 : Intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya

mempengaruhi salah satu dari panca indera) menyebabkan tidak fokus

dan komunikasi terganggu.

7 : Sangat intens (kuat, dalam nyeri yang menusuk begitu kuat) dan

merasakan rasa nyeri yang sangat menominasi indera si penderita yang

menyebabkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu

melakukan perawatan diri.

8 : Benar- benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga si penderita

tidak dapat berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian

yang parah jika nyeri datang dan berlangsung lama.

9 : Menyiksa tak tertahan (nyeri yang begitu kuat) sehingga si penderita

tidak bisa mentoleransinya dan ingin segera menghilangkan nyerinya

bagaimanapun caranya tanpa peduli dengan efek samping atau resikonya.

10 : Sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat di ungkapkan (nyeri begitu

kuat tidak di sadarkan diri) biasanya pada skala ini si penderita tidak lagi

merasakan nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang

sangat luar biasa seperti pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur.

Page 113: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

94

Lampiran 8 SOP Kompres Jahe Emprit

SOP (STANDART OPERASIONAL PROSEDUR)KOMPRES JAHE EMPRIT

Pengertian Kompres jahe merupakan tindakan yang sering kali

digunakan sebagai obat nyeri persendian karena kandungan

gingerol yang membuat rasa hangat (Utami &

Puspaningtyas 2013).

Tujuan

1. Memperlancar sirkulasi darah

2. Mengurangi rasa sakit/ nyeri

3. Mengurangi kejang otot

4. Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang pada

klien

5. Menurunkan kekakuan sendi

Alat dan Bahan - Penumbuk jahe

- Mangkok kecil

- Jahe 3 rimpang

Persiapan Klien Responden diberi penjelasan dari inform consent

Prosedur 1. Observasi skala nyeri sebelum dilakukan kompres

jahe Emprit..

2. Siap kan jahe emprit 3 rimpang.

3. Cuci jahe dengan air sampai bersih.

4. Tumbuk Jahe.

5. Siapkan mangkok.

Page 114: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

95

6. Masukan parutan jahe pada mangkok.

7. Lalu tempelkan parutan jahe pada bagian sendi yang

nyeri.

8. Pengompresan dilakukan selam 15 menit.

9. Setelah selesai bereskan semua peralatan yang telah

dipakai.

10. Lalu observasi skala nyeri sesudah dilakukan

kompres jahe Emprit.

Page 115: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

96

Lampiran 9 Tabulasi data responden

No Nama

Inisial Usia

Jenis

Kelamin

Nyeri

Sebelum

Nyeri

Sesudah

selisih

Perubahan Terapi

Bagian

nyeri

Keluhan

1 Ny. S 68 Perempuan 6 4 -2 Jahe Emprit Lutut Menganggu aktivitas

2 Ny. K 68 Perempuan 3 2 -1 Jahe Emprit Tangan Menganggu aktivitas,

3 Tn. M 62 Laki- Laki 6 4 -2 Jahe Emprit Kaki Menganggu aktivitas

4 Ny. S 62 Perempuan 5 3 -2 Jahe Emprit Lutut Menganggu aktivitas

5 Tn. M 70 Laki- Laki 3 1 -2 Jahe Emprit Tangan Menganggu aktivitas

6 Tn. M 62 Laki- Laki 4 2 -2 Jahe Emprit Tangan Menganggu aktivitas

7 Ny. M 80 Perempuan 5 3 -2 Jahe Emprit Tangan Menganggu aktivitas

8 Tn. P 60 Laki- Laki 2 1 -1 Jahe Emprit Lutut -

9 Ny. P 70 Perempuan 5 4 -1 Jahe Emprit Tangan Menganggu aktivitas

10 Ny. N 62 Perempuan 3 2 -1 Jahe Emprit Lutut Menganggu aktivitas

11 Ny. U 62 Perempuan 3 1 -2 Jahe Emprit Kaki Menganggu aktivitas

12 Ny. S 60 Perempuan 4 3 -1 Jahe Emprit Lutut Menganggu aktivitas

Page 116: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

97

No Nama

Inisial Usia

Jenis

Kelamin

Nyeri

Sebelum

Nyeri

Sesudah

selisih

Perubahan Terapi

Bagian

nyeri

Keluhan

13 Tn. S 63 Laki- Laki 4 4 0 Kontrol

Tangan Menganggu aktivitas,

takut minum obat

14 Ny. Y 65 Perempuan 4 3 -1 Kontrol Kaki Menganggu aktivitas

15 Tn. M 70 Laki- Laki 5 4 -1 Kontrol Tangan Menganggu aktivitas

16 Ny. S 60 Perempuan 3 2 -1 Kontrol Lutut Menganggu aktivitas

17 Ny. S 60 Perempuan 2 3 +1 Kontrol

Kaki Menganggu aktivitas,

takut minum obat

18 Tn. W 62 Laki- Laki 5 4 -1 Kontrol Lutut Menganggu aktivitas

19 Tn. M 69 Laki- Laki 4 3 -1 Kontrol Tangan Menganggu aktivitas

20 Tn. S 71 Laki- Laki 6 5 -1 Kontrol Lutut Menganggu aktivitas

21 Ny. J 64 Perempuan 4 3 -1 Kontrol Tangan Menganggu aktivitas

22 Ny. S 68 Perempuan 3 2 -1 Kontrol Lutut -

23 Ny. S 60 Perempuan 4 4 0 Kontrol Tangan Menganggu aktivitas

24 Ny. P 61 Perempuan 2 3 +1 Kontrol

Tangan Menganggu aktivitas,

takut mium obat

Page 117: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

98

Lampiran 10 Hasil data Demografi

usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 61-70 22 91.7 91.7 91.7

71-80 2 8.3 8.3 100.0

Total 24 100.0 100.0

Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 9 37.5 37.5 37.5

perempuan 15 62.5 62.5 100.0

Total 24 100.0 100.0

Page 118: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

99

Lampiran 11 Hasil Pre-test perlakuan dan kontrol

Hasil Pre-test perlakuan dan kontrol

Descriptives

kelompok Statistic Std. Error

pretest perlakuan Mean 4.0833 .37856

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.2501

Upper Bound 4.9165

5% Trimmed Mean 4.0926

Median 4.0000

Variance 1.720

Std. Deviation 1.31137

Minimum 2.00

Maximum 6.00

Range 4.00

Interquartile Range 2.00

Skewness .110 .637

Kurtosis -1.185 1.232

kontrol Mean 3.8333 .34451

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.0751

Upper Bound 4.5916

5% Trimmed Mean 3.8148

Median 4.0000

Variance 1.424

Std. Deviation 1.19342

Minimum 2.00

Maximum 6.00

Range 4.00

Interquartile Range 1.75

Skewness -.007 .637

Kurtosis -.203 1.232

Page 119: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

100

Lampiran 12Hasil Post – test perlakuan dan kontrol

Hasil Post – test perlakuan dan kontrol

Descriptives

kelompok Statistic Std. Error

postest perlakuan Mean 2.5000 .33710

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 1.7580

Upper Bound 3.2420

5% Trimmed Mean 2.5000

Median 2.5000

Variance 1.364

Std. Deviation 1.16775

Minimum 1.00

Maximum 4.00

Range 3.00

Interquartile Range 2.50

Skewness .000 .637

Kurtosis -1.428 1.232

kontrol Mean 3.3333 .25624

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.7694

Upper Bound 3.8973

5% Trimmed Mean 3.3148

Median 3.0000

Variance .788

Std. Deviation .88763

Minimum 2.00

Maximum 5.00

Range 3.00

Interquartile Range 1.00

Skewness .139 .637

Kurtosis -.254 1.232

Page 120: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

101

Lampiran 13Uji Normalitas dan Homogenitas

Normality pretest

Case Processing Summary

kelompok

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pretest perlakuan 12 100.0% 0 .0% 12 100.0%

kontrol 12 100.0% 0 .0% 12 100.0%

kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

pretest perlakuan .212 12 .141 .914 12 .243

kontrol .222 12 .105 .929 12 .372

a. Lilliefors Significance Correction

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

pretest Based on Mean .538 1 22 .471

Based on Median .656 1 22 .427

Based on Median and with

adjusted df .656 1 20.997 .427

Based on trimmed mean .522 1 22 .477

Page 121: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

102

Normality Postest

Case Processing Summary

kelompok

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

postest perlakuan 12 100.0% 0 .0% 12 100.0%

kontrol 12 100.0% 0 .0% 12 100.0%

Tests of Normality

kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

postest perlakuan .166 12 .200* .876 12 .078

kontrol .230 12 .080 .900 12 .160

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

postest Based on Mean 1.884 1 22 .184

Based on Median 1.913 1 22 .181

Based on Median and with

adjusted df 1.913 1 21.007 .181

Based on trimmed mean 1.905 1 22 .181

Page 122: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

103

Lampiran 14 Uji Paired T- Test

Paired t – testkelompok .perlakuan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretest 4.0833 12 1.31137 .37856

postest 2.5000 12 1.16775 .33710

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pretest & postest 12 .920 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

pretest

-

postest

1.58333 .51493 .14865 1.25616 1.91050 10.652 11 .000

Paired t – testkelompok kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 pretest 3.8333 12 1.19342 .34451

postest 3.3333 12 .88763 .25624

Page 123: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

104

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 pretest & postest 12 .744 .006

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

pretest -

postest .50000 .79772 .23028 -.00685 1.00685 2.171 11 .053

Page 124: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

105

Lampiran 15Dokumentasi Penelitian

Dokumentasi Penelitian

Page 125: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

106

Lampiran 16 Jadwal penyusunan Skripsi

No Kegiatan Desember Januari Febuari Maret April Mei Juni

1 Pengajuan dan konsul judul

2 Penyusunan proposal

3 Bimbingan Proposal

4 Ujian Proposal

5 Revisi Proposal

6 Pengambilan data penelitian

7 Penyusunan dan bimbingan skipsi

8 Ujian Skripsi

Page 126: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

iii

Lampiran 17 Lembar Konsultasi

Page 127: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

iv

Page 128: SKRIPSI PEMBERIAN KOMPRES JAHE EMPRIT TERHADAP …repository.stikes-bhm.ac.id/659/1/1.pdf · nyeri sendi pada lansia penderita asam urat di kelurahan takeran kecamatan takeran kabupaten

v