skripsi fakultas syari'ah institut agama islam negeri
TRANSCRIPT
PRAKTIK JUAL BELI HANDPHONE ILEGAL
DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM
(Studi Kasus di Counter “Sampai” Kota Langsa)
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
SUBADRIAH
Mahasiswa Fakultas Syari’ah
Jurusan Muamalah
NIM : 511000906
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
ZAWIYAH COT KALA LANGSA
TAHUN 2015 M / 1436 H
SKRIPSI
Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Zawiyah Cot Kala Langsa Sebagai Salah Satu
Beban Studi Program Sarjana (S-1)
Dalam Ilmu syari’ah
Diajukan Oleh:
SUBADRIAH
Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Zawiyah Cot Kala Langsa
Program Strata Satu (S-1)
Fakultas/ Jurusan : Syari’ah/ MU
NIM : 511000906
Disetujui Oleh:
Pembimbing I
Abdul Hamid, MA
Pembimbing II
Fakhrurrazi, Lc, MHI
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr, Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Selawat serta salam penulis hanturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
Saw, yang telah membawa manusia dari kehidupan yang gelap gulita sampai
kekehidupan yang penuh cahaya petunjuk seperti sekarang ini.
Ucapan terimakasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua
pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan
apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama
penulis sampaikan kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Zulkarnain, MA selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa.
2. Bapak Dr. Zulfikar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah,
3. Bapak Abdul Hamid, MA selaku dosen pembimbing I, dan bapak
Fakhrurrazi, Lc, MHI selaku dosen pembimbing II, yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
4. Ibu Nuraida, S.Ag, M.Pd selaku Kepala Perpustakaan STAIN Zawiyah Cot
Kala Langsa, beserta seluruh staf dan karyawannya yang telah memberikan
pelayanan kepustakaan yang penulis perlukan dalam penulisan skripsi ini.
v
5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Syariah yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis.
6. Bapak dan Ibu saya tercinta yang telah memberikan kasih sayang, do’a,
pengorbanan dan kesabarannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Saudara Dedi Fahreza selaku pemilik counter “Sampai” dan para
karyawannya yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan
telah memberikan informasi yang penulis butuhkan.
8. Sahabat-sahabatku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan, semangat dan yang selalu menemani disaat sedih dan
senang.
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa, hanya
untaian terima kasih dengan tulus dan iringan do’a, semoga Allah membalas
semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan
inayah-Nya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis dalam banyak hal, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sangat penulis harapkan agar menjadi pertimbangan-
pertimbangan dalam penulisan selanjutnya.
Langsa, 20 Januari 2015
Wassalam,
SUBADRIAH
vi
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................................... i
PENGESAHAN SIDANG ................................................................................ ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ 4
D. Penjelasan Istilah .................................................................... 5
E. Kajian Pustaka ........................................................................ 6
F. Hipotesis ................................................................................. 8
G. Sistematika Pembahasan ......................................................... 9
BAB II : JUAL BELI MENURUT HUKUM ISLAM
A. Pengertian Jual Beli ................................................................ 10
B. Dasar Hukum Jual Beli ........................................................... 11
C. Rukun dan Syarat Jual Beli ..................................................... 13
D. Macam-macam Jual Beli ........................................................ 30
E. Hikmah Jual Beli .................................................................... 40
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 42
B. Lokasi Penelitian ................................................................... 43
C. Sumber Data ........................................................................... 43
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 44
E. Metode Analisis Data ............................................................. 46
F. Pedoman Penulisan ................................................................. 47
vii
BAB IV : JUAL BELI HANDPHONE ILEGAL DI COUNTER
“SAMPAI” KOTA LANGSA
A. Gambaran Umum Counter “Sampai” Kota Langsa................ 48
B. Praktik Jual Beli Handphone Ilegal di Counter “Sampai”
Kota Langsa ......………………………................................. 53
C. Tanggapan Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli
Handphone Ilegal di Counter “Sampai” Kota
Langsa…………………………………................................. 54
D. Analisa Penulis........................................................................ 59
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 61
B. Saran ...................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 64
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 68
iii
ABSTRAK
Islam mengajarkan manusia untuk senantiasa bekerja dan berusaha
mencari mata pencaharian yang dapat mencukupi kebutuhan individu, masyarakat
dan dapat mengatasi segala urusan. Salah satunya yaitu melalui jual beli
(perdagangan) yang dalam pelaksanaannya berdasarkan hukum yang berlaku di
masyarakat dan hukum agama yang diakui negara. Kemajuan teknologi
handphone dewasa ini, telah menempatkan handphone sebagai perangkat
komunikasi yang sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat masa kini. Profesi penjual handphone bukanlah suatu hal yang asing
lagi di tengah kehidupan masyarakat. Tentu saja hal ini telah menciptakan suatu
persaingan yang tinggi bagi para distributor hondphone, sehingga bagi para
distributor yang tidak mampu bersaing secara sehat melakukan pendistribusian
handphone secara ilegal. Adapun pernasalahan dalam skripsi ini adalah
bagaimana praktik jual beli handphone ilegal di counter “Sampai” Kota Langsa
dan bagaimana tanggapan hukum Islam terhadap jual beli handphone ilegal di
counter “Sampai” Kota Langsa. Berkenaan dengan permasalahan-permasalahan di
atas, dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan penelitian lapangan (field
research) dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dengan pendekatan
penelitian normatif, data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil analisis penulis dalam skripsi ini menunjukkan bahwa Praktik
jual beli handphone di counter “Sampai” Kota Langsa sama dengan praktik jual
beli pada umumnya, yang membedakan adalah counter tersebut
memperjualbelikan handphone ilegal. Namun tidak diperjualbelikan untuk umum,
hanya dari teman ke teman saja. Hanphone ilegal tersebut diperoleh dengan cara
diselendupkan melalui pelabuhan-pelabuhan. Akibat yang ditimbulkan dari jual
beli tersebut adalah memudahkan para distributor handphone untuk menggelapkan
produknya lebih banyak lagi, akan tetapi dapat menimbulkan kerugian pada
negara dalam sektor perpajakan dan dapat merusak stabilitas pasar handphone.
Analisis dalam hukum Islam terhadap praktik jual beli handphone di counter
“Sampai” Kota Langsa hukumnya al-muharram li gairihi, yaitu haramnya sesuatu
itu karena adanya unsur lain yang datang kemudian. Sama seperti larangan jual
beli pada saat pelaksanaan shalat jum’at yang dilarang karena dapat melalaikan
umat muslim dalam melaksanakan kewajibannya dan larangan jual beli talaqi
rukban karena dapat merusak mekanisme pasar. Apabila suatu perbuatan
kemudharatannya lebih banyak dari kemanfaatannya berarti perbuatan itu
terlarang.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk yang mempunyai aneka ragam sebutan pada
prinsipnya adalah makhluk yang bergantung kepada sesamanya, baik yang
menyangkut sandang, pangan, papan, keselamatan diri dan harta, harga diri,
potensi untuk berkembang, di samping kebergantungan dibidang politik, ekonomi,
budaya dan hukum. Kebergantungan itu menunjukkan bahwa manusia saling
membutuhkan dalam banyak aspek, di dalam agama Islam biasa disebut dengan
mu’amalah. Manusia mempunyai tanggung jawab untuk mempertahankan hidup
dan berkewajiban untuk menjaga seluruh anggota keluarga. Untuk memberikan
nafkah baik yang bersifat jasmani atau rohani, salah satunya yaitu melalui jual beli
(perdagangan).
Apabila berbicara mengenai transaksi jual beli, maka harus mengetahui
hukum-hukum jual beli, apakah praktik jual beli yang dilakukan sudah sesuai
dengan syari’at Islam atau belum. Islam mengajarkan bahwa hubungan sesama
manusia dalam masyarakat harus dilakukan atas dasar pertimbangan yang
mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudharat. Meskipun tidak dipungkiri
adanya mudharat yang ditimbulkan dari jual beli (perdagangan). Karena sifat
manusia yang tidak pernah merasa puas merupakan salah satu faktor timbulnya
suatu kemudharatan dalam perniagaan. Mereka selalu mengharapkan yang lebih
dari apa yang sudah mereka dapatkan, maka tidak menutup kemungkinan apabila
2
mereka melakukan hal-hal yang tidak diinginkan yang akan merugikan salah satu
pihak.
Allah telah menjelaskan dalam kitab-Nya yang mulia demikian pula Nabi
saw. dalam sunnahnya yang suci, mengenai beberapa hukum muamalah, karena
manusia membutuhkan hal itu (bermuamalah), karena dengan berdagang manusia
dapat memenuhi kebutuhannya, baik itu kebutuhan yang bersifat primer,
sekunder, dan tersier. Salah satu jual beli barang tersier saat ini yang sudah
dianggap bukan barang mewah lagi adalah jual beli alat elektronik berupa
handphone yang ingin penulis teliti. Kemajuan teknologi handphone dewasa ini,
telah menempatkan handphone sebagai perangkat komunikasi yang sangat penting
dan sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat masa kini.
Besarnya daya serap pasar terhadap handphone di Indonesia, telah
memberikan banyak kesempatan bagi para distributor handphone untuk saling
bersaing menyalurkan dan memasarkan handphone yang telah diproduksi oleh
para produsen kepada masyarakat. Tentu saja hal ini telah menciptakan suatu
persaingan yang tinggi bagi para distributor handphone, sehingga bagi para
distributor yang tidak mampu bersaing secara sehat melakukan pendistribusian
handphone secara ilegal.
Secara umum, handphone ilegal ini adalah barang dari pasar gelap, yang
diperjualbelikan secara gelap untuk menghindari pembayaran pajak atau syarat
lisensi dengan cara diselundupkan. Sehingga handphone ilegal cenderung lebih
murah dari harga normal barang (handphone) yang statusnya diperoleh secara
legal. Dalam hal ini handphone yang berstatus ilegal akan berdampak negatif
3
terhadap perekonomian dan dapat mengganggu keseimbangan pasar handphone
lainnya. Islam mempunyai perhatian agar perputaran barang dalam pasar yang
tersedia jauh dari permainan-permainan kualitas maupun harga yang semestinya.
Dari sinilah maka Islam memperhatikan sejumlah norma-norma moral dan
hukum.
Di dalam UU RI No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen telah
diatur mengenai hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha. Mengenai hak
konsumen yang berkaitan dengan perdagangan handphone ilegal terdapat pada
pasal 4 ayat (3) yang berbunyi “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang/atau jasa”.1
Namun dalam praktik jual beli handphone ilegal ini tidak ada jaminan/
garansinya. Syari’at Islam sendiri telah lebih dahulu mengatur tentang hak khiyar
bagi konsumen (pembeli) untuk menghindari terjadinya perselisihan dikemudian
hari, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan, ditipu, dipaksa dan lain
sebagainya. Fenomena tersebut menggambarkan telah terjadi pelanggaran
terhadap nilai-nilai dan hukum agama Islam yang sudah sangat tegas melarang
dan mencela segala bentuk kecurangan dalam transaksi jual beli. Selain
pelanggaran terhadap nilai-nilai agama juga terjadi pelanggaran terhadap hukum
perundang-undangan negara Republik Indonesia.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis menganggap penting dan perlu
adanya peninjauan hukum. Untuk itu penulis ingin membuat penelitian dalam
bentuk skripsi dengan permasalahan tersebut di atas dengan judul “PRAKTIK
JUAL BELI HANDPHONE ILEGAL DITINJAU MENURUT HUKUM
ISLAM (Studi Kasus di Counter ”Sampai” Kota Langsa)”.
1 UU RI No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, h. 3.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang akan
diajukan oleh penulis yaitu:
1. Bagaimana praktik jual beli handphone ilegal di counter “Sampai” Kota
Langsa?
2. Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap praktik jual beli handphone
ilegal di counter “Sampai” Kota Langsa?
C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu:
1) Untuk mengetahui praktik jual beli handphone ilegal di counter
“Sampai” Kota Langsa.
2) Untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap praktik jual beli
handphone ilegal di counter “Sampai” Kota Langsa.
2. Kegunaan Penelitian
1) Kegunaan teoritis, berguna sebagai pengembangan wawasan ilmu
pengetahuan yang selama ini tidak penulis ketahui tentang jual beli
handphone ilegal menurut hukum Islam.
2) Kegunaan praktis, berguna sebagai acuan dan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat umum sebagai konsumen yang ingin
melakukan transaksi jual beli handphone.
5
D. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman para pembaca dalam memberikan
penafsiran serta untuk memudahkan dalam memahami maksud dari pada judul
proposal ini maka perlu dijelaskan beberapa istilah berikut:
1. Jual Beli
Jual beli, menurut hukum syari’at, memiliki pengertian tukar-menukar
harta dengan harta, dengan tujuan memindahkan kepemilikan, dengan
menggunakan ucapan ataupun perbuatan yang menunjukkan terjadinya
transaksi jual beli.2
2. Handphone
Handphone atau seluler adalah telepon yang menggunakan baterai, tanpa
kabel dan menerima suara melalui sinyal, dapat dibawa kemana-mana.3
3. Ilegal
Ilegal adalah tidak menurut hukum, tidak sah.4
4. Hukum Islam
Hukum islam adalah hukum yang bersumber dari Al-qur’an dan Hadist
dan menjadi bagian agama Islam.5
2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 1995), h. 789.
3 Meity Taqdir Qodratillah dkk., Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar (Jakarta Timur:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011), h. 542.
4 Departemen Pendidikan nasional, Kamus Besr Bahasa Indonesia Pusat bahasa (Jakarta:
PT. Gramedia, 2008), h. 523.
5 Mohammad Daud Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di
Indonesia (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2007), h. 42.
6
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian/ penelitian yang
sudah dilakukan di seputar masalah yang diteliti sehingga terlihat jelas bahwa
kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan pengulangan atau duplikasi dari
kajian/ penelitian tersebut.
Dalam penelusuran sampai saat ini penulis belum menemukan penelitian
atau tulisan yang secara spesifik mengkaji tentang “Praktik Jual Beli Handphone
Ilegal Ditinjau Menurut Hukum Islam di Counter “Sampai” Kota Langsa”.
Memang sebelumnya skripsi ini pernah ada yang membahas tentang “Jual
Beli Barang Selundupan Dalam Perspektif Hukum Islam” oleh Saiful Hidayat.
Pada skripsi terdahulu hanya membahas jual beli barang selundupan secara umum
dengan metode kuantitatif.6
Menurut penulis ini berbeda, yang membedakan ialah karena tidak semua
barang ilegal khususnya handphone merupakan barang selundupan, barang
tersebut menjadi ilegal karena adanya permainan atau rekayasa yang dilakukan
orang dalam sebuah pabrik resmi, jadi yang dinamakan barang ilegal bukan hanya
barang yang didatangkan dari luar dengan menghindari pajak negara saja.
Ada dua kategori handphone ilegal. Pertama: masuk kategori ilegal lantaran tidak mempunyai sertifikasi dari Direktorat Jenderal Pos dan
Telekomunikasi, itu juga tanpa disertai kelengkapan buku petunjuk berbahasa
Indonesia. Biasanya, handphone ilegal tidak punya garansi dari penyalur resmi.
Kedua: cara memasukkan handphone ilegal itu, atau istilah populernya barang
selundupan. Biasanya, handphone itu didatangkan melalui pelabuhan-pelabuhan.7
6 Saiful Hidayat, “Jual Beli Barang Selundupan Dalam Perspektif Hukum Islam”,
Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2006.
7 http://m.tribunnews.com/regional/2013/04/22/handphone-ilegal, diakses tanggal 17
desember 2014.
7
Landasan teori yang dipakai pun bukan hanya dari segi hukum Islamnya
saja, akan tetapi menggunakan Undang-Undang Perlindungan Konsumen No. 8
Tahun 1999.
Kemudian dalam skripsi lain yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Perlindungan Konsumen Dalam Jual Beli HP Second di Desa
Segoroyoso Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul” oleh R. Jauhar Arifin. Yang
membahas tentang jual beli handphone second yang mengandung unsur gharar,
hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa jual beli HP second di Desa
Segoroyoso menunjukkan bahwa pelaksanaan jual beli telah memenuhi syarat dan
rukun sah jual beli dan tidak bertentangan dengan hukum Islam. Perlindungan hak
konsumen telah dilaksanakan dengan pemberian hak khiyar dan garansi dalam
jual beli tersebut. Secara umum perlindungan konsumen dalam jual beli HP
second di Desa Segoroyoso telah sesuai dengan hukum Islam.8
Menurut penulis ini berbeda dengan praktik jual beli handphone ilegal,
karena jual beli beli handphone ilegal tidak sesuai dengan hukum Islam karena
menimbulkan mudharat dan melanggar perundang-undangan.
Kemudian dalam skripsi lain yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Jual Beli Handphone Rusak Atau Mati Total di Pasar Klithikan
Pakuncen Yogyakarta” oleh Muhammad Nurul Fuad. Jual beli HP rusak atau mati
total di pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta menunjukkan bahwa praktik tesebut
tidak sah karena belum dipenuhinya rukun dan syarat jual beli dalam Islam,
karena dalam beberapa kejadian atau kasus pada jual beli handphone rusak atau
8 R. Jauhar Arifin, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perlindungan Konsumen Dalam
Jual Beli HP Second di Desa Segoroyoso Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul”, Yogyakarta, UIN
Sunan Kalijaga, 2009.
8
mati total di pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta terdapat unsur gharar yang
telah dilakukan oleh pihak counter dan user.9
Jual beli tersebut jelas berbeda dengan jual beli handphone ilegal yang
ditulis penulis, yang tidak hanya membahas dari segi hukum Islamnya saja akan
tetapi juga dilihat dari segi Perundang-undangan No. 8 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen.
Berdasarkan telaah penulis terhadap berbagai karya ilmiah di atas maka
sejauh ini belum ada topik yang diangkat oleh penulis. Oleh karena itu pula
penulis tertarik untuk mengkaji tentang pandangan hukum Islam terhadap jual beli
handphone ilegal.
F. Hipotesis
Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah bahwa pada dasarnya
jual beli tidak dilarang, akan tapi apabila pada urusan jual beli tersebut terdapat
unsur gharar dan lahirnya dampak negatif maka jual beli tersebut tidak
diperbolehkan. Dan yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat dalam
hal handphone ilegal ini bisa dikategorikan kedalam jual beli yang menimbulkan
mudharat, selain itu juga berdampak negatif terhadap keseimbangan pasar. Namun
untuk mencari jawaban yang benar terhadap hipotesis ini maka perlu penulis
lakukan penelitian dalam bentuk skripsi nantinya.
9 Muhammad Nurul Fuad, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Handphone Rusak
Atau Mati Total di Pasar Klithikan Pakuncen Yogyakarta”, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga,
2013.
9
G. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini dituangkan dalam bentuk karya ilmiah (skripsi) dengan
memakai sistematika pembahasan yang dapat merangkum keseluruhan
pembahasan. Untuk itu, uraian dalam tulisan ini akan penulis bagi menjadi empat
bab, yaitu :
Bab I Pendahuluan berisi : Latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan istilah, kajian pustaka, hipotesis dan
sistematika pembahasan.
Bab II Landasan Teori berisi : Pengertian jual beli dan persyaratannya, dasar
hukum jual beli, syarat dan rukun jual beli, macam-macam jual beli, dan hikmah
jual beli.
Bab III Metodologi Penelitian berisi : Jenis penelitian, lokasi penelitian,
sumber data, teknik pengumpulan data, metode analisis data dan pedoman
penulisan.
Bab IV Hasil Analisis dan Pembahasan berisi : Gambaran umum counter
“Sampai” Kota Langsa, praktik jual beli handphone ilegal di counter “Sampai”
Kota Langsa, Tanggapan hukum Islam terhadap jual beli handphone ilegal di
counter “Sampai” Kota Langsa dan Analisa penulis.
Bab V Penutup berisi : Kesimpulan dan kemudian dilanjutkan dengan
memberi saran-saran sebagai perbaikan dari segala kekurangan dan disertai
dengan lampiran-lampiran.