skenario 20.5 dermatofitosis & non-dermatofitosis
TRANSCRIPT
SKENARIO 20.5“ Kulit Merah dan Bersisik”
Kelompok Tutorial 09 B
Tujuan Pembelajaran
1. Definisi dan Klasifikasi dari Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
2. Etiologi & Faktor Risiko dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
3. Patogenesis Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis4. Patofisiologi dan Manifestasi Klinis Dermatofitosis &
Non -Dermatofitosis5. Diagnosis (Anamnesis,P.Fisik,P.Penunjang) dari
Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis6. Penatalaksanaan [ Farmako & Non – farmako
( Edukasi, Pencegahan ) ] dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
7. Prognosis dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
MIKOSIS
Superficialis Inter-mediate
Profunda
Dermatofitosis Non Dermatofitosi
s
Subcutis Sistemik
Tinea capitisTinea barbaeTinea kruris
Tinea manumTinea pedis
Tinea unguiumTinea corporis
( T. imbrikata, T. favosa, T.
facialis,T.aksilaris, T.
Sirsinata )
Pitiriasis versikolor
Piedra hitam Piedra putihTinea nigra
palmaris
KandidiasisAspergillosis
MisetomaKromomikosisSporotrikosisFikomikosis -
subkutanRinosporodiosis
AktinomikosisNokardiosis
HistoplasmosisKriptokokosis
KoksidioidomikosisBlastomikosisFikomikosis -
sistemik
DEFINISI DAN KLASIFIKASI MIKOSIS SUPERFICIAL
Mikosis Superficial
Infeksi jamur yang mengenai jaringan mati pada kulit kuku dan rambut
Mikosis Superficiali
s
Dermatofitosis
Non- Dermatofit
osis
Klasifikasi
Definisi Non - Dermatofitosis
• Penyakit yang terjadi pada kulit yang paling luar. Penyakit yang disebabkan oleh jamur yang bukan golongan dermatofita. Hal ini disebabkan jenis jamur ini tidak dapat mengeluarkan enzim yang dapat mencerna keratin kulit dan tetap hanya menyerang lapisan kulit yang paling luar
Klasifikasi Non - Dermatofitosis
Klasifikasi PenjelasanPitiriasis versikolor Sering disebut panu/Tinea
versikolorInfeksi kulit superficial kronik
Folikulitis Malassezia Penyakit kronis pada folikel pilosebasea
Piedra Piedra : infeksi jamur pada helai rambut ditandai dg benjolan (nodul) sepanjang rambutPiedra hitam : tinea nodosa,trikomikosis nodularisPiedra putih : trikosporosis nodosa
Tinea Nigra Palmaris Infeksi jamur superficial yg asimptomatik pada startum korneum biasanya pada telapak tangan
Definisi Dermatofitosis
• Penyakit jamur pada jaringan yang menjadi zat tanduk, seperti kuku, rambut, dan sratum korneum pada epidermis yang disebabkan oleh jamur dermatofita
Klasifikasi Dermatofitosis berdasarkan lokasi
Klasifikasi PenjelasanTinea kapitis Dermatofitosis pada kulit &
rambut kepalaTinea barbe Dermatofitosis pada dagu dan
jenggotTinea kruris Dermatofitosis pada daerah
genitokrural, sekitar anus, bokong, terkadang sampai perut bag.bawah
Tinea pedis et manum Dermatofitosis pada kaki dan tangan
Tinea unguinum Dermatofitosis pada kuku jari tangan dan kaki
Tinea korporis Dermatofitosis pada bagian lain yang tidak termasuk 5 bentuk tinea diatas
Tinea Korporis
Istilah khusus
Penjelasan
Tinea imbrikata Dermatofitosis dengan susunan skuama yang kosentris dan disebabkan oleh Tricophyton concentricum
Tinea favosa/favus Dermatofitosis yang terutama disebabkan oleh tricophyton schoenleini: secara klinis antara lain berbentuk skutula dan berbau seperti tikus (mousy odor)
Tinea fasialis, Tinea aksilaris Menunjukkan daerah kelainan
Tinea sirsinata Arkuata yang merupakan penamaan deskriptif dari morfologinya
Tinea Inkognito Dermatofitosis dengan bentuk klinis tidak khas oleh karena telah diobati dengan steroid topikal kuat
Etiologi Non - Dermatofitosis
Pitiriasis versikolor E/: Malassezia spp
(P.orbiculare/ovale)
Piedra hitamE/: Piedraia hidrae
(piedra hitam)
Piedra putih E/: Tricosporon beigelii
Tinea Nigra Palmaris E/: Hortaea werneckii/
Cladosporium werneckii
Folikulitis MalasseziaE/: Malassezia spp
3 Genus Penyebab Dermatofitosis
Kuku kulit rambut
Trichophyton + + +
Microsporum + + +
Epidermophyton + + -
Penyebaran/Penjamu
• Geofilik : M . gypseum • Zoofilik : M. canis• Antropofilik: – T. rubrum – T. concentricum – E. floccosum
Tinea kapitis
• Disebabkan oleh infeksi Trichopyton spp biasanya menimbulkan bercak kecil di kepala dengan rambut yang putus-putus tepat di permukan kulit.
Tinea barbae
• Biasanya disebabkan oleh jamur dari golongan Trichophyton dan Microsporum
Tinea kruris
• Infeksi jamur dermatofita pada daerah pubis & sela paha
• Etio:– E. floccosum– T. rubrum – T.
mentagrophytes
Tinea pedis
Infeksi dermatofit pada
kaki, terutama di sela
jari dan telapak kaki
Etiologi :
T.rubrum, T.mentag,
E.floccosum
Tinea Unguium
• Kelainan kuku akibat infeksi jamur
• Etio : – T. rubrum, – T.
mentagrophytes
Tinea Korporis
• Infeksi jamur dermatofit pada badan, tungkai, lengan
• Etio :– Trichophyton– Microsporum– Epidermophyton
Faktor Resiko
• Faktor penting yang berperan dalam penyebaran dermatofita ini adalah kondisi kebersihan lingkungan yang buruk, dan kebiasaan menggunakan pakaian yang ketat atau lembab.
• Obesitas dan diabetes melitus juga merupakan faktor resiko tambahan oleh karena keadaan tersebut menurunkan imunitas untuk melawan infeksi.
• Penyakit ini dapat bersifat akut atau menahun.• Tinea kruris lebih sering menyerang pria
dibandingkan wanita.• Kontak langsung dg penderita
Patogenesis/Patofisiologi
Folikulitis Malassezia
Hospes memiliki faktor
predisposisi
Malassezia sp tumbuh
berlebihan di dalam folikel
Folikel pecah
Peradangan terhadap lemak bebas yang
dihasilkan oleh lipase dari jamur
Piedra
Faktor higiene memegang
peran penting.
Spora jamur menempel
pada rambut
Jamur masuk ke kutikula
rambut
Tumbuh mengelilingi rambut
membentuk benjolan
Menimbulkan ruptur dan mudah
patah pada rambut.
Tinea Nigra Palmaris Sebelumnya terdapat trauma minor
Terjadi inokulasi jamur kedalam trauma minor
Pitiriasis versikolor
Folikulitis MalasseziaGatal pada daerah
predileksiPapul dan pustul perifolikular ukuran 2-3 mmPeradangan minimal
Bercak-bercak berwarna-warniBentuk tidak teratur sampai teraturBatas jelas sampai difusDitutupi sisik halus dengan rasa gatal ringan
Gejala Klinis
PiedraA. Piedra hitam
rambut mudah patah saat disisir.Selain itu terdengar suara bunyi seperti kawat apabila rambut disisir ( benjolan pada rambut)
B. Piedra putihGejala:benjolan yang berwarna putih kekuningan/coklat muda yang tidak begitu melekat pada rambut
Tinea Nigra Palmaris
• inkubasi 10-15 hari hingga 7 minggu– Satu makula berbatas
tegas ,berwarna coklat kehitaman,tidak berskuama dan asimptomatik(tidak nyeri/gatal)
– Lesi mula-mula kecil kemudian dapat melebar,polisiklik
– Tidak terasa sakit dan tidak ada tanda-tanda radang
– Kadang-kadang dapat meluas sampai kepunggung,kaki dan punggung tangan,bahkan dapat menyebar keleher,dada dan muka
Patogenesis Dermatofitosis
Jamur menempel pada kulit & keadaan kulit cocok + faktor
risiko
jamur tumbuh
Jamur mengeluarkan suatu enzym keratolitik
tumbuh & berkembang dengan subur
makanan yang baik untuk
jamur
Menghancurkan keratin
Jamur bertambah
Enzym keratolitik
bertambah
makanan jamur juga bertambah.
PENYAKIT SEMAKIN LUAS
Patofisiologi & Gejala Klinis
Gejala Klinis Dermatofitosis Tinea capitis1. Grey Patch Ringworm• dimulai dengan papul kecil• kemudian melebar dan
membentuk bercak yang pucat dan bersisik
• Gatal • Warna rambut menjadi abu-
abu• Rambut mudah patah dan
dicabut dengan pinset tanpa rasa nyeri
• Alopesia• Infeksi jamur bersifat eksotriks
2. Kerion• Kelainan yang bersifat
akut disertai peradangan dan pembentukan pustul
• Rambut mudah rontok• Bersifat eksotriks
3. Black dot• Bintik bintik hitam
karena rambut patah pada folikel
• Infeksi jamur bersifat endotriks
Tinea Unguinum• Kuku rapuh dan
berwarna kuning• Bisa di mulai dari
proksimal (bentuk subungual proksimal) atau distal (bentuk subungual distal)
Tinea Pedis• Maserasi, deskuamasi
pada telapak dan sela- sela tangan kaki, gatal, bagian tepi lebih aktif
Gejala Klinis Dermatofitosis
Tinea Korporis•Lesi bulat atau lonjong berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang- kadang dengan vesikel atau papul ditepi•Tepi bersifat aktif dibanding dengan ditengah (central healing)•Bisa terdapat lesi polisiklik
Tinea Cruris• Lesi berbatas tegas
dengan peradangan pada tepi yang tampak nyata daripada bagian tengahnya (central healing)
• Squama halus
Diagnosis
AnamnesisIdentitas Nama/usia/pendidikan/pekerjaan/agama/
alamat/suku/status pernikahanKeluhan utama bercak merah bersisik/ gatal/kuku rusak atau
berubah warnaOnset Akut/kronisLokasi kepala/ badan/ kaki/ tangan/ janggut/ kuku/
selangkangan/ sela – sela jariKualitas gatal, merah (ring worm), bersisik, semakin
luasKuantitas Gatal /nyeri nya tjd sepanjang hari? Kapan
terasa lebih gatal ?Kronologis Awal mulanya ? Lesi awal ? (dpt mengetahui
faktor risiko) Awalnya memakai celana jeans ketat & jarang dicuci
Memperingan/Memperberat
garuk? Berkeringat? Daerah lembab? Terkena air?/ obat topikal?
Keluhan tambahan demam? (mengatahui apakah ada infeksi sekunder), rambut mudah patah, pembesaran KGB
Tinjauan umumTB/BBAlergi Obat?makanan?suhu?Nafsu makan Meningkat/menurun
Anamnesis
Tinjauan KhususRPD pernah sakit spt ini sebelumnya? Pernah
sakit kulit sebelumnya? Riwayat penyakit DM ?
RPK di lingkungan sekitar? Orang dalam satu rumah / keluarga?
RKP jarang pakai alas kaki? Jarang cuci baju? Pengguna pakaian ketat terutama jeans? Sering pakai sepatu tertutup jangka lama, punya binatang peliharaan? Berkebun atau bertani? Kebiasaan memakai barang bersama? Sedang konsumsi obat ?
Pitiriasis versikolor• Kadang ada rasa gatal
bila berkeringatPredileksi: badan bag.atas
(leher,perut)Bentuk klinis: Folikuler
Plakat,makula batas tegas,hiper/hipo pigmentasi
Bentuk lesi: tergantung warna kulit penderita
Diagnosis: Sediaan langsung + lar KOH 10%
• Lampu wood fluoresensi kuning keemasan
Folikulitis Malassezia• Ada rasa gatal,mengenai
dewasa muda – usia pertengahan
Predileksi: dada,punggung,lengan atas
Bentuk klinis: Papul,pustul perifolikular
Diagnosis: • ditemukan sel ragi /
blastospora (KOH 10%)• Histopatologi :
organisme dlm ostium folikel rambut,ruptur folikel
PiedraTanah,air
tergenang,higienitasPredileksi: p.hitam =
rambut kepalap.putih = rambut aksila
genital,jenggotBentuk lesi : p.hitam = nodul hitam
lonjong, keras, multipel, milierp.putih = nodul
lunak,multipel, putih – coklat muda
Diagnosis:• Sediaan langsung + lar
KOH 10% = anyaman padat hifa,regular seperti semen,bag.tepi : artrokonidia,askospora
• Lampu wood
Tinea Nigra Palmaris
• Penderita < 19 thnPredileksi: telapak tanganBentuk lesi : makula
coklat hitam,batas tegak,tanpa sisik
Diagnosis:• Sediaan langsung + lar
KOH 10% = hifa bercabang,sekat warna coklat muda – hijau tua
• Agar Sabouraud : koloni semula menyerupai ragi , koloni filamen warna hijau tua/hitam
Pemeriksaan Penunjang
Non - dermatofito
sis
Kerokan kulit
Larutan KOH 10%-20%
Kultur Agar
Sabouroud
Lampu wood
Histopatologi
Larutan KOH 20% + tinta parker biru-hitam, tampak spora bulat/blastospora dan hifa
pendek berkelompok.Gambaran khas pada infeksi
non-dermatofita
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi :1. Warna kulit2. Perubahan Warna kulit3. Effloresensi
Jenis plak eritem dengan skuama halus
Lokasi inguinal (contoh)Penyebaran
regional
Susunan sirsinar Bentuk bulat Ukuran plakat Batas tegasTepi aktif, teratur, tidak
menonjol Tengah central healing, tidak
menonjol Permukaan verukosa
• Palpasi1. Kelembaban : lembab2. Suhu : hangat3. Tekstur : kasar4. Turgor : normal5. Permukaan : verukosa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Dermatofitosis Hasil Pemeriksaan
Tinea Kapitis • Papul kemerahan yg melebar membentuk bercak pucat dan bersisik.
• Warna Rambut ke abu-abuan• Rambut mudah patah dan terlepas dari
akarnya alopesia• Black dot ring worm• Kerion : bisul-bisul kecil berkelompok dan
kadang ditutupi sisik tebal
Tinea Korporis • lesi-lesi yang bulat atau lonjong dengan tepi yang aktif disertai eritem, papul dan vesikel
• bercak-bercak melebar dan dapat memberi gambaran yang polisiklis, arsiner, atau sinsiner.
Tinea Cruris • Makula yang eritematous dengan erosi dan kadang-kadang terjadi ekskoriasis. Pinggir kelainan kulit tampak tegas dan aktif.
• kelainan menjadi menahun maka efloresensi yang nampak hanya makula yang hiperpigmentasi disertai skuamasi dan likenifikasi.
Tinea Manus et Pedis
• maserasi, skuamasi serta erosi, di celah-celah jari terutama jari IV dan jari V
• Penebalan kulit disertai sisik terutama ditelapak kaki, tepi kaki dan punggung kaki
• vesikel dan bula yang terletak agak dalam di bawah kulit, diserta perasaan gatal yang hebat.
Tinea Unguium • Permukaan kuku tampak suram tidak mengkilat lagi, rapuh dan disertai oleh subungual hiperkeratosis.
• Dibawah kuku tampak adanya detritus yang banyak mengandung elemen jamur
Tinea Barbae Superfisialis: Kelainan berupa gejala eritem, papul dan skuama yang mula-mula kecil selanjutnya meluas ke arah luar dan memberi gambaran polisiklik, dengan bagian tepi yang aktifKerion: lesi-lesi eritematous ditutupi krusta atau abses kecil dengan permukaan membasah oleh karena erosi.
Tinea Imbrikata Makula yang eritematous dengan skuama yang melingkar. Palpasi: terasa jelas skuamanya menghadap ke dalam.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
1. kerokan dari tepi lesi yang meninggi atau aktif . Larutan KOH 10%-20% menunjukkan hifa yang bercabang atau artospora yang khas pada infeksi dermatofita
Dermatofitosis : Jamur sebagai hifa panjang, bersekat dan bercabang,putih kehijauan. Hifa kadang putus membentuk artrospora
Pemeriksaan Penunjang
3. Pemeriksaan Lampu Wood
Agar Sabouroud by Trichophyton
2. Kultur menumbuhkan jamur pada medium
sabouroud
Penatalaksanaan Non - Dermatofitosis
1. Pitiriasis versikolorTopikal:Sampo selenium sulfid 2,5%/ hari (2weeks)Sampo ketokonazol 2% diulangi slm 3 hr berturut-turutSistemik: Ketokonazol oral 200 mg/ hr slm 7 hr
2. Folikulitis Malassezia
Antimikotik oralKetokonazol 200 g/hari (4 weeks)Itrakonazol 200 g/hari (2 weeks)Flukonazol 150g/minggu (4 weeks)
3. PiedraPotong rambutLarutan sublimat 1/2000 setiap hari
4. Tinea Nigra Palmarisanti jamur konvensionalKombinasi anti jamur dg keratolitk (salap salisil sulfur,whitfield)
Penatalaksanaan Dermatofitosis
Lokal:• Salap whitfield• Salap asam lemak tidak jenuh• Tolnaftat
Sistemik: • Griseofulvin = anak : 10 - 25 mg/ kgBB (max. 1
g/ hr) dewasa : 500-1000mg/hari
• Kortikosteroid (kerion stad.dini)Prednison 3x5 mg Prednisolon 3x4 mg / hari selama 2 mingguDiberikan bersama-sama dengan griseofulvin
Pengobatan lokal : Imidazol &Triazol
• Ketokonazol, Itrakonazol, Mikonazol200mg/hr 3mgg
• Mekanisme? Masuk ke dalam sel jamur dan merusak dinding sel
• Sediaan : Tablet, krim (2x1 2-4mgg) • Derivat imidasol
– Mikonasol (Jansen)– Ekonasol (Chilag-chemie)– Klotrimasol (Bayer, Schering)– Isokonasol (Schering)
Pencegahan dan Edukasi Dermatofitosis dan Non - Dermatofitosis
1. Selalu menjaga higienitas perseorangan.2. Menghindari kontak langsung dengan penderita.3. Mengeringkan bagian-bagian lipatan tubuh setiap kali
selesai mandi guna menghindari kelembaban.4. Gunakan pakaian yang bersih dan menyerap keringat
serta hindari penggunaan pakaian ketat.5. Memperhatikan keadaan kucing dilingkungan sekitar6. Jika berkeringat sebaiknya segera ganti dengan pakaian
yang kering.7. Hindari bertukar pakaian dengan teman atau orang lain
karena tidak menutup kemungkinan jamur ditularkan melalui pakaian.
8. Usahakan mencuci tangan dan kaki dengan bersih secara rutin, dan pastikan sela-sela pada bagian tubuh kering agar tidak menjadi tempat tumbuhnya jamur.
Prognosis Non - Dermatofitosis
• BAIK / SEMBUH• Hindari faktor predisposisi,bisa
kambuh (Folikulitis Malassezia)• Pitiriasis versikolor : Lesi
hipopigmentasi dpt bertahan – bbrp bulan setelah jamur negatif
Prognosis Dermatofitosis
• BAIK (SEMBUH)• bila pengobatan dilakukan
menyeluruh, tekun, dan konsisten.
• Hindari faktor predisposisi dan selalu menjaga kelembapan dan kebersihan kulit.