mikosis superfisialis non dermatofitosis

37
MIKOSIS SUPERFISIALIS NON DERMATOFITOSIS Aditya Ganuarda 20060310102

Upload: zulhida-yuni

Post on 18-Sep-2015

598 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

t

TRANSCRIPT

MIKOSIS SUPERFISIALIS NON DERMATOFITOSIS

MIKOSIS SUPERFISIALIS NON DERMATOFITOSISAditya Ganuarda 20060310102A.DefinisiInfeksi non-dermatofitosis adalah infeksi pada kulit yang disebabkan jenis jamur non dermatofita, jamur ini tidak dapat mengeluarkan zat untuk dapat mencerna keratin kulit sehingga hanya menyerang lapisan kulit yang paling luarB.NonDermatofitosis terdiri atas:1.Pitiriasis versikolor2. Pitirosporum Folikulitis3. Piedra hitam4. Piedra putih5. Tinea Nigra Palmaris6. Otomikosis7. Keratomikosis1.Pitiriasis VersikolorDEFINISITinea versikolor/Pityriasis versikolor adalah infeksi ringan yang sering terjadi disebabkan oleh Malasezia furfur. Penyakit jamur kulit ini adalah penyakit yang kronik dan asimtomatik ditandai oleh bercak putih sampai coklat yang bersisik.Kelainan ini umumnya menyerang badan dan kadang- kadang terlihat di ketiak, sela paha,tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala.Sinonim : Tinea Versikolor, Kromofitosis, dermatomikosis, liver spots, tinea flava, panuEpidemologi : penyakit yang universal terutama ditemukan di daerah tropisPatogenesis :Mallasezia furfur, merupakan organisme saprofit pada kulit normal. Bagaimanaperubahan dari i saprofit menjadi patogen belum diketahui. Organisme ini merupakan "lipid dependent yeast". Timbulnya penyakit ini juga dipengaruhi oleh faktor hormonal, ras, matahari,peradangan kulit dan efek primer pytorosporum terhadap melanosit.Gejala Klinis:Predileksi : badan bagian depan dan punggungUKK : bercak berwarna warni, bentuk tidak teratur berbatas tegas sampai difus dan ukuran lesi dapat milier, lentikuler, numuler sampai plakat.

Diagnosis:-Pemeriksaan floresensi dengan woodlight

-Pemeriksaan langsung kerokan kulit dengan larutan KOH 20% terlihat campuran hifa pendek dan spora bulat berkelompok

Diagnosis Banding :- dermatitis seboroika- eritrasma- sifilis stadium II- achromia parasitik- pitiriasis alba Penatalaksanaan :

Pengobatan harus dilakukan secara menyeluruh, tekun dan konsisten. Obat topikal berupa sampo lebih mudah digunakan untuk seluruh tubuh, kecuali wajah dan genital, misalnya selenium sulfide 1,8%, 15-30 menit sebelum mandi, 1x/hari, atau sampo ketokonazol 2%. Obat topikal lain adalah solusio tiosulfas natrikus 25% dioleskan 2x/hari setelah mandi selama 2 minggu, dan berbagai derivat imidazol, misalnya krim mikonazol. Pemakaian krim menyulitkan bila lesi luas.Pada kasus yang memerlukan pengobatan sistemik dapat digunakan ketokonazol 200 mg/hari selama 10 hari. Itrakonazol 200 mg/hari selama 5-7 hari, disarankan untuk kasus kambuhan atau tidak responsif dengan terapi lainnya.Rekurensi dapat dicegah dengan penggunaan obat topikal 2x/minggu atau1x/bulan, atau sistemik ketokonazol 400 mg/hari sekali sebulan.Gejala sisa hipopigmentasi akan menghilang secara perlahan.2. Pitirosporum FolikulitisDefinisi : Merupakan bentuk klinis yang lebih berat, Malasezia furfur dapat tumbuh dalam jumlah banyak pada folikel rambut dan kelenjar sebasea. Sinonim :Malazesia FolikulitisGejala Klinis:Predileksi : distribusinya dipunggung, dada kadang-kadang dibahu, dengan leher dan rusukUKK :lesi terlihat eritem, papula folikular atau pustula dengan ukuran 2-4mm

Diagnosis Banding :-Akne vulgaris-Folikulitis-Erupsi AkneformisPengobatan :-Antimikotik OralKetokonazol 200mg selama 2-4mingguItrakonazol 200mg sehari selama 2mingguFlukonazol 150mg seminggu selama 2-4minggu3.Piedra hitamDefinisi :infeksi pada rambut yang disebabkan jamur Piedraia hortae dengan kelainan berupa benjolan (nodus) yang melekat erat pada rambut, berwarna hitamSinonim :chiqnon disease, piedra nodosa, piedra, trikomikosis nodularisGejala Klinis:Pada rambut kepala, janggut, kumis akan tampak benjolan atau penebalan yang keras warna hitam. Penebalan ini sukar dilepaskan dari corong rambut tersebut.Umumnya rambut lebih suram, bila disisir sering memberikan bunyi seperti logam.Biasanya penyakit ini mengenai rambut dengan kontak langsung atau tidak langsung.

DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan atas dasar :1. Gejala klinisObjektif rambut lebih suram, benjolan bila disisir terasa seperti logam kasar.2. Laboratoriuma. Langsung dengan KOH 10-20% dari rambut yang ada benjolan tampak hifa endotrik (dalam rambut pada lapisan kortek) sampai ektotrik (di luar rambut) yang besar 4-8 mu berwarna tengguli hitam dan ditemukan spora yang besarnya 1-2ub. Kultur rambut dalam media Saboutound tampak koloni mula-mula tumbuh sebagai ragi yang berwarna kuning kehijauan, kemudian dalam 2-4 hari akan berubah menjadi koloni filamen.PENGOBATANSebaiknya rambut dicukur, dapat juga dikeramas dalam larutan sublimat : 1/2000dalam alkohol dilutus (spiritus 70%) hasil pengobatan akan tampak dalam 1 minggu4. Piedra PutihDefinisi:infeksi pada rambut yang disebabkan jamur trichosporon baigeliiSinonim:piedra notros, trikomikosis nodosa, beigel diseaseETIOLOGI :Piedra Beigeli (Trikosporon beigeli) terutama terdapat didaerah subtropis, daerah dingin, (di Indonesia belum ditemukan)PATOGENESIS:Biasanya penyakit ini dapat timbul karena adanya kontak langsung dari orang yang sudah terkena infeksiGAMBARAN KLINIS:Adanya benjolan warna tengguli (Coklat merah tua) pada rambut, kumis, jenggot, kepala, umumnya tidak memberikan gejala-gejala keluhan

DIAGNOSA LABORATORIUMDiagnosa ditegakkan atas dasar :- gejala kllinis- pemeriksaan laboratorium dengan KOH dan kultur pada agar Sabauroud.PENGOBATANRambut dicukur atau dikeramas dengan sublimat 1/2000 (5 %) dalam spiritus dilutus.5. Tinea Nigra PalmarisDefinisi :infeksi jamur superfisialis yang biasanya menyerang kulit telapak kaki dan tangan dengan memberikan warna hitam sampai coklat pada kulit yang terserang. Makula yang terjadi tidak menonjol pada permukaan kulit, tidak terasa sakit dan tidak ada tanda-tanda radang. Kadang-kadang makula ini dapat meluas sampai ke punggung, kaki dan punggung tangan, bahkan dapat menyebar sampai dileher, dada dan mukaSinonim : Kerato mikosis nigrikans palmaris, pitiriasis nigra, kladosporosis epidemika, mikrosposrosis nigra, tinea nigraEpidemologi :Penyakit terutama di amerika selatan dan tengah, amerika serikat dan eropa, di indonesia penyakit ini jarang ditemukan, banyak menyerang anak-anak dengan higiene kurang baik dan orang-orang yang banyak berkeringat

Etiologi :Penyebab utama penyakit ini adalah Cladosporum Wemeckii, atau disebut Cladosporum Mansonii di asia dan afrika

Gejala Klinis :menyerang kulit telapakkaki dan tangan dengan memberikan warna hitam sampai coklat pada kulit yang terserang. Makula yang terjadi tidak menonjol pada permukaan kulit, tidak terasa sakit dan tidak ada tanda-tanda radang. Kadang-kadang makula ini dapat meluas sampai ke punggung, kaki dan punggung tangan, bahkan dapat menyebar sampai dileher, dada dan muka. Gambaran efloresensi ini dapat berupa polosiklis, arsiner dengan warna hitam atau coklat hampir sama seperti setetes nitras argenti yang diteteskan pada kulit

DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan :1.Gejala klinis ng khas2. Pemeriksaan laboratoriuma. Preparat langsung : kerokan kulit dengan KOH 10% akan menunjukkan adanya hifa dan spora yang tersebar di dalam gel-gel epitel, besar hifa berkisar 3-5 u dan spora berkisar 1-2u.b. Pembiakan : Pembiakan skuama pada media Sabauroud glukosa agar (SGA), dikeram pada temperatur kamar. Dalam 1-2 minggu akan tumbuh koloni menyerupai ragi, berwarna hijau dan pada bagian tepinya tumbuh daerah yang filamentous berwarna coklat. Pada pemerikasaan mikroskopis tampak hifa halus bercabang, mengkilat dan spora-spora yang lonjong.DIFERENSIAL DIAGNOSISLesi-lesi hitam pada kulit seperti pada sifilis stadium kedua pada telapak tangan,harus dipikirkan. Melanoma memberikan gambaran klinis yang mirip. Tinea versikolorpun memberikan gambaran yang hampir sama.PENGOBATANPengobatan dengan obat-obat anti jamur banyak menolong. Salep whitfield I dan II atau salep sulfursalisil juga dapat menolong. Obat-obat anti jamur, preparatpreparat imidazol seperti isokotonasol, bifonasol, klotrirnasol juga berkhasiat baik.6. OtomikosisDefinisi :infeksi jamur pada liang telinga bagian luar yang ditandai dengan inflamasi eksudatif dan gatalEtiologi :Penyebab penyakit ini terutama jamur kontaminan seperti aspergilus, penisilium dan mukor

Epidemiologi : Merupakan penyakit kosmopolit terutama didaerah panas dan lembab, infeksi terjadi secara kontak langsungGejala Klinis :Pada liang telinga akan tampak berwarna merah, ditutupi oleh skuama, dan kelainan ini ke bagian luar akan dapat meluas sampai muara liang telinga dan daun telinga sebelah dalam. Tempat yang terinfeksi menjadi merah dan ditutupi skuama halus. Bila meluas sampai ke dalam, sampai ke membrana timpani, maka daerah ini menjadi merah, berskuama

Diagnosis :Diagnosa didasarkan pada :1. Gejala klinik Yang khas, terasa gatal atau sakit diliang telinga dan daun telinga menjadi merah,skuamous dan dapat meluas ke dalam liang telinga sampai 2/3 bagian luar.2 .Pemeriksaan Laboratoriuma. Preparat langsung: Skuama dari kerokan kulit Jiang telinga diperiksa dengan KOH 10% akan tampak hifa-hifa lebar, berseptum dan kadang-kadang dapat ditemukan spora-spora kecil dengan diameter 2-3 u.b. Pembiakan: Skuama dibiak pada media Sabauroud dekst ditemukan dekstrosa agar dan dikeram pada temperatur kamar. Koloni akan tumbuh dalam satu minggu berupa koloni filamen berwarna putih. Dengan mikroskop tampak hifa-hifa lebar dan pada ujung-ujung hifa dapat ditemukan sterigma dan spora berjejer melekat pada permukaannya.Diagnosis Banding :Otitis eksterna atau kontak dermatitis pada liang telinga sering memberi gejala-gejala yang sama.Pengobatan :Pengobatan ditujukan menjaga agar liang telinga tetap kering jangan lembab dan jangan mengorek-ngorek telinga dengan barang-barang yang kotor seperti korek api, garukan telinga atau kapas. Kotoran- kotoran telinga harus selalu dibersihkan. Larutan timol 2% dalam spiritus dilutus (alkohol 70%) atau meneteskan larutan burowi 5% satu atau dua tetes dan selanjutnya dibersihkan dengan desinfektan biasanya memberi hasil pengobatan yang memuaskan. Neosporin dan larutan gentien violet 1-2% juga dapat menolong. 7. KeratomikosisDefinisi :Infeksi jamur pada kornea mata yang menyebabkan ulserasi dan inflamasi setelah trauma dan diobati Sinonim :Keratosis MitotikEtiologi :Penyebab penyakit ini antara lain jamur aspergilus, fusarium,cephalosporum, curvaria dan penicilium

Gejala klinis :Lesi mulai dengan benjolan yang menonjol sedikit di atas permukaan, berwarna putih kelabu dan berambut halus, pada kornea terbentuk ulkus dangkal, terbentuk halo lebar berwarna putih berbatas tegas mengelilingi titik pusat, terdapat inflamasi, vaskularisasi tak tampak

Diagnosis Banding :-Ulkus kornea-Keratitis dendritiPengobatan :Larutan nistatin dan amfoterisin B (garam faal 1,0 mg per ml atau aquadestila) yang diberikan tiap jam. Pemberian dapat dijarangkan bila mulai membaik. Pada tahun- tahun terakhir larutan derivat azol juga digunakan dengan hasil cukup baik