sistem pakar diagnosis perdarahan saat hamil …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/rizky firman...
TRANSCRIPT
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PERDARAHAN SAAT HAMIL
BERBASIS WEB
Rizky Firman Prasetyo
S1 Teknik Informatika | STMIK El Rahma Yogyakarta | 2018
INTISARI
Salah satu komplikasi terbanyak pada kehamilan yakni terjadinya perdarahan yang dapat terjadi pada setiap usia kehamilan. Perdarahan yang terjadi pada kehamilan tersebut dapat mengakibatkan keadaan yang buruk terhadap janin. Terbatasnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh ibu-ibu hamil tentang bahaya perdarahan saat hamil dan penanganan yang salah ataupun telambat saat terjadi perdarahan diusia kehamilan juga menjadi salah satu faktor penyebab kondisi buruk. Kondisi buruk yang terjadi yakni janin maupun ibu hamil dapat meninggal dunia akibat perdarahan yang dialami.
Berkembangnya teknologi yang diciptakan manusia untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan aktivitas seperti pembuatan keputusan dan aspek penentuan, dapat dilakukan untuk mengambil suatu keputusan. Keputusan tersebut diambil berdasarkan informasi yang menyeluruh dan akurat, kemampuan melakukan analisa dan mengolah informasi, serta metode penyelesaian yang tepat. Salah satu permasalahan yang erat kaitannya dengan informasi tersebut adalah pembuatan Sistem Pakar Diagnosis Perdarahan Saat Kehamilan Berbasis Web. Sistem pakar yang dibuat menggunakan metode forward chaining dalam melakukan penelusuran data. Sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL serta aplikasi DBMS sebagai media penyimpanan data yang dibutuhkan.
Sistem pakar ini merupakan salah satu bagian yang bisa menunjang dalam bidang ilmu kesehatan terutama diagnosis perdarahan saat hamil. Dalam sistem pakar yang dibuat selain terdapat informasi mengenai hasil diagnosis perdarahan yang dialami juga memberikan informasi saran solusi yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya keadaan yang buruk bagi ibu hamil maupun janinnya. Dengan melakukan konsultasi melalui sistem pakar ini dapat diketahui secara dini diagnosis perdarahan yang dialami sehingga dapat melakukan tindakan dan langkah yang tepat untuk menangani perdarahan yang dialami oleh ibu-ibu hamil.
Kata kunci : Sistem Pakar, Diagnosis Perdarahan Saat Hamil, Forward Chaining
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Teknologi yang diciptakan manusia untuk meningkatkan kemampuan dalam
menjalankan segala aktivitas semakin berkembang pesat. Teknologi yang dipakai saat ini
bahkan digunakan untuk mengambil keputusan dan langkah-langkah yang dilakukan
dalam sebuah perencanaan, aktivitas, dan aspek penentuan. Salah satu permasalahan
yang erat kaitannya dengan informasi tersebut adalah pembuatan sistem pakar. Dengan
menggunakan aplikasi sistem pakar, seseorang akan mendapatkan jawaban dari
permasalahan yang sedang dihadapi. Aplikasi sistem pakar dapat dikatakan sebagai
duplikat dari seorang pakar yang diacu dalam pembuatan aplikasi ini, sehingga sangat
bermanfaat untuk menghemat waktu dan biaya.
Banyaknya kejadian perdarahan pada usia kehamilan seringkali tidak dihiraukan
oleh ibu-ibu hamil yang mengalaminya. Faktor penyebab dari hal ini adalah terbatasnya
ilmu pengetahuan ibu-ibu hamil mengenai bahaya perdarahan yang terjadi saat hamil.
Perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan dapat menyebabkan kondisi yang buruk
yakni janin maupun ibu hamil dapat meninggal dunia akibat perdarahan yang dialami.
Faktor penyebab lain dari kejadian buruk ini adalah karena ibu-ibu hamil yang mengalami
perdarahan terlambat ataupun salah dalam mendapatkan penanganan medis. Macam
perdarahan yang mungkin bisa terjadi pada usia kehamilan yakni Abortus (Keguguran),
Mola Hidatidosa (Hamil Anggur), Kehamilan Ektopik (Hamil Di Luar Kandungan), Plasenta
Previa (Plasenta Menutupi Jalan Lahir), dan Solusio Plasenta (Plasenta Terlepas Sebelum
Waktunya).
Sistem Pakar Diagnosis Perdarahan Saat Hamil Berbasis Web merupakan sebuah
aplikasi untuk memberikan solusi penanganan kasus perdarahan pada usia kehamilan.
Sistem pakar ini bekerja dengan melakukan pengamatan terhadap ibu-ibu hamil yang
mengalami gejala-gejala perdarahan diusia kehamilannya. Dengan melakukan konsultasi
melalui sistem pakar ini dapat diketahui secara dini diagnosis perdarahan yang dialami
sehingga dapat melakukan tindakan dan langkah yang tepat untuk menangani
perdarahan yang dialami oleh ibu-ibu hamil.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut.
a. Tidak dihiraukannya oleh ibu-ibu hamil mengenai masalah perdarahan yang terjadi
diusia kehamilan.
b. Terbatasnya ilmu pengetahuan mengenai bahaya perdarahan saat hamil yang dapat
mengakibatkan kejadian buruk yakni janin maupun ibu hamil dapat meninggal dunia.
c. Penanganan medis yang terlambat ataupun salah saat terjadinya perdarahan diusia
kehamilan juga menjadi salah satu faktor penyebab yang mengakibatkan kejadian
buruk terjadi.
1.3. Batasan Masalah
Masalah yang ditimbulkan suatu gejala perdarahan kehamilan sangat luas dan
beragam karena banyak sekali faktor-faktor luar dan dalam yang mempengaruhinya.
Agar pembahasan dalam tugas ini lebih terarah maka penulis melakukan pembatasan-
pembatasan seperti dibawah ini.
a. Program ini mengenai identifikasi gejala perdarahan saat kehamilan dan memberikan
diagnosis perdarahan yang dialami, informasi, saran, serta solusi yang perlu dilakukan.
b. User atau pengguna sistem pakar ini adalah ibu-ibu hamil dan semua kalangan yang
menginginkan informasi tentang gejala-gejala perdarahan saat hamil dan langkah
saran solusinya.
c. Sistem pakar ini akan mendiagnosis gejala-gejala perdarahan secara fisik
yang muncul saat hamil sebagai bahan input.
d. Metode penelusuran data sistem pakar yang dipakai adalah forward chaining.
e. Output yang dihasilkan dari aplikasi ini adalah informasi mengenai diagnosis
perdarahan yang dialami, informasi, saran, serta solusi yang perlu dilakukan.
f. Gejala-gejala perdarahan saat hamil yang ditanyakan pada saat user melakukan
konsultasi dianggap benar.
g. Kebenaran materi didalam buku yang menjadi sumber referensi adalah tanggung
jawab pakar atau pengarang buku.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Merancang dan mengaplikasikan sistem pakar yang mampu mengidentifikasi dan
memberikan langkah saran solusi yang harus dilakukan saat terjadi perdarahan diusia
kehamilan dengan memperhatikan aturan-aturan (rule-rule), metode, dan design
system sehingga kurangnya pengetahuan masyarakat akan gejala-gejala perdarahan
saat kehamilan dapat terbantu dengan adanya sistem pakar ini.
b. Mengaplikasikan bahasa pemrograman PHP dan MySQL beserta database MySQL
untuk mendukung pembuatan Sistem Pakar Diagnosis Perdarahan Saat Hamil Berbasis
Web.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Mengenalkan sistem pakar kepada masyarakat dalam hal ini ibu-ibu muda dan ibu-ibu
hamil.
b. Memudahkan para user dan ibu-ibu hamil dalam diagnosis dini gejala perdarahan saat
hamil.
c. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi para peneliti berikutnya
yang akan membahas mengenai masalah sistem pakar.
1.6. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Sistem
Pakar Diagnosis Perdarahan Saat Hamil Berbasis Web ini adalah sebagai berikut.
a. Studi Literatur
Penulis melakukan pencarian dan pembelajaran dari berbagai macam literatur
maupun dokumen yang menunjang pengerjaan skripsi ini khususnya yang berkaitan
dengan Sistem Pakar Diagnosis Perdarahan Saat Hamil Berbasis Web.
b. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung kepada seorang pakar yang berkompeten
dalam pembuatan aplikasi Sistem Pakar Diagnosis Perdarahan Saat Hamil Berbasis
Web. Pakar yang menjadi acuan yakni seorang bidan bernama Auliatur Rohmaniah,
A.Md.Keb., CHE lulusan dari Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran. Keterangan
dari hasil wawancara yang dilakukan menjadi bahan acuan dalam membuat aplikasi
sistem pakar ini.
c. Browsing
Penulis juga melakukan pencarian dan pengamatan ke berbagai macam website di
internet yang menyediakan informasi sesuai dengan permasalahan dalam pembuatan
Sistem Pakar Diagnosis Perdarahan Saat Hamil Berbasis Web.
II. LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pakar (Expert System)
Sistem pakar (expert system) menurut Arhami (2005) adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang
baik dirancang agar dapat menyelelasikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru
kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orangpun dapat menyelesaikan masalah
yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli.
Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai sistem yang
sangat berpengalaman.
2.2. Konsep dasar sistem pakar
Pengetahuan dari sistem pakar dapat dipresentasikan dalam sejumlah cara. Salah
satu metode untuk mempresentasikan pengetahuan adalah dalam bentuk tipe aturan
(rule) IF…THEN (jika…maka). Menurut Turban (1995), konsep dasar sistem pakar
mengandung keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan, dan kemampuan
menjelaskan. Jika keahlian-keahlian tersimpan sebagai basis pengetahuan dan sudah
tersedia program yang mampu mengakses basis data, maka komputer harus diprogram
untuk membuat inferensi. Proses ini dibuat dalam bentuk motor inferensi (inference
engine), (Arhami, 2005).
2.3. Struktur sistem pakar
A. Forward chaining (pelacakan kedepan)
Menurut Arhami (2005) forward chaining disebut juga penalaran dari bawah
ke atas karena penalaran dari fakta pada level bawah menuju konklusi pada level atas
didasarkan pada fakta. Seperti ditunjukan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Proses Forward Chaining (Pelacakan Kedepan)
B. Backward chaining (pelacakan kebelakang)
Menurut Arhami (2005) backward chaining adalah suatu rantai yang di lintasi
dari suatu hipotesis kembali ke fakta yang mendukung hipotesis tersebut. Cara lain
menggambarkan backward chaining adalah dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi
dengan pemenuhan sub tujuannya. Seperti ditunjukan pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Proses Backward Chaining (Pelacakan Kebelakang)
2.4. Kelainan Pada Saat Kehamilan
2.4.1. Abortus
Abortus (keguguran) adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Abortus terjadi pada usia kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.
2.4.2. Mola Hidatidosa
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana terbentuk massa atau
jaringan yang terus tumbuh di dalam rahim pada awal kehamilan. Massa tersebut
berbentuk bulat-bulat dan berisi cairan, persis menyerupai buah anggur. Oleh sebab
itu kondisi ini disebut juga dengan kehamilan mola atau hamil anggur.
2.4.3. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kondisi ketika pembuahan sel telur terjadi di luar
rahim (biasanya terjadi di salah satu tuba falopi). Dalam proses normal, sel telur yang
telah dibuahi ini akan menetap di tuba falopi selama kurang lebih tiga hari, sebelum
dilepaskan ke dalam rahim. Di dalam rahim, sel telur ini akan terus berkembang hingga
masa persalinan tiba. Namun ada kemungkinan sel telur yang telah dibuahi menempel
pada organ selain rahim dan inilah yang disebut kehamilan ektopik.
2.4.4. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen
bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Plasenta atau
ari-ari akan terbentuk dan menempel pada dinding rahim saat seorang wanita menjadi
hamil. Selama masa kehamilan, rahim seorang wanita akan berkembang dan plasenta
dengan kondisi normal akan melebar ke arah atas serta menjauhi leher rahim atau
serviks. Apabila tetap berada di bagian bawah rahim atau di dekat serviks, plasenta
dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir sang bayi. Kondisi inilah yang disebut
plasenta previa.
2.4.5. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah plasenta yang letaknya normal terlepas sebagian atau
seluruhnya sebelum janin lahir. Plasenta tumbuh di dalam rahim ibu selama masa
kehamilan dan berfungsi untuk memberikan nutrisi serta oksigen pada janin dalam
kandungan. Solusio plasenta berisiko membahayakan nyawa ibu dan bayi yang
dikandung jika tidak segera ditangani. Hal ini dikarenakan solusio plasenta bisa
menyebabkan perdarahan hebat pada sang ibu dan mengurangi suplai nutrisi serta
oksigen untuk sang bayi.
III. PERANCANGAN SISTEM
3.1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Basis pengetahuan yang digunakan dalam program ini adalah tentang klarifikasi
perdarahan, tanda gejala, dan solusi. Jumlah perdarahan yang diolah dalam sistem pakar
ini ada 5 macam. Sedangkan data-data gejala yang digunakan dalam sistem pakar
diagnosis perdarahan saat hamil ini ada 26 macam gejala Fakta-fakta tersebut dapat di
lihat pada Tabel 3.1. dan Tabel 3.2.
Tabel 3.1. Tabel Macam Perdarahan
Kode Perdarahan Nama Perdarahan
P001 Abortus (Keguguran)
P002 Mola Hidatidosa (Hamil anggur)
P003 Kehamilan Ektopik (Hamil diluar kandungan)
P004 Plasenta Previa (Plasenta menutupi jalan lahir)
P005 Solusio Plasenta (Plasenta terlepas sebelum
waktunya)
.
Tabel 3.2. Tabel Data Gejala
Kode Gejala
Nama Gejala
G001 Terjadi perdarahan pada vagina dengan darah berwarna merah
G002 Terjadi perdarahan tidak banyak di vagina dengan warna darah
coklat tua sampai kehitaman
G003 Terjadi perdarahan pada vagina dengan darah cenderung
berwarna coklat
Lanjutan Tabel 3.2. Tabel Data Gejala
Kode Gejala
Nama Gejala
G004 Usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
G005 Usia kehamilan lebih dari 20 minggu
G006 Nyeri pada bagian perut
G007 Tanpa disertai rasa nyeri
G008 Muka atau badan terlihat lebih pucat
G009 Terjadi anemia dan syok akibat perdarahan
G010 Darah yang keluar sedikit hingga banyak
G011 Darah yang keluar banyak
G012 Darah keluar terus menerus
G013 Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak lemah
G014 Keluar darah yang menggumpal dari vagina saat terjadi
perdarahan
G015 Mengalami mual muntah berlebihan
G016 Darah keluar tidak teratur
G017 Pembesaran rahim menjadi lebih besar, tidak sesuai dengan usia
kehamilan normal
G018 Keluar gelembung-gelembung cairan (mola) yang terlihat seperti
buah anggur
G019 Nyeri pada bahu
G020 Terdapat warna biru lebam pada linea alba atau sekitar pusar
G021 Terasa sakit saat buang air kecil
G022 Terasa sakit saat buang air besar
G023 Perdarahan terjadi berulang
G024 Rahim tidak berkontraksi
G025 Rahim berkontraksi
G026 Rahim teraba keras seperti papan
Dari data perdarahan dan gejala yang ada, didapatkan tabel keputusan yang isinya
relasi atau hubungan antara perdarahan dengan gejalanya. Relasinya dapat dilihat pada
Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Tabel Relasi Data Perdarahan Dan Gejala
Kode Gejala
Kode Jenis Perdarahan
P001 P002 P003 P004 P005
G001 X X
G002 X X
Lanjutan Tabel 3.3. Tabel Relasi Data Perdarahan Dan Gejala
Kode Gejala
Kode Jenis Perdarahan
P001 P002 P003 P004 P005
G003 X
G004 X X X
G005 X X
G006 X X X
G007 X X
G008 X X X
G009 X X
G010 X X
G011 X
G012 X
G013 X
G014 X
G015 X
G016 X
G017 X
G018 X
G019 X
G020 X
G021 X
G022 X
G023 X
G024 X
G025 X
G026 X
3.2. Basis Aturan (Rule Base)
Dari basis pengetahuan yang telah dikelompok-kelompokkan, dijadikan sebagai
input dalam memberikan analisis gejala pendarahan saat hamil maka dibuatlah basis
aturan (rule base).
A. Aturan 1 atau Rule 1
IF Terjadi perdarahan pada vagina dengan darah berwarna merah (G001)
AND Usia kehamilan kurang dari 20 minggu (G004)
AND Nyeri pada bagian perut (G006)
AND Darah yang keluar banyak (G011)
AND Darah keluar terus menerus (G012)
AND Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum tampak lemah (G013)
AND Keluar darah yang menggumpal dari vagina saat terjadi perdarahan (G014)
THEN Abortus (Keguguran) (P001)
B. Aturan 2 atau Rule 2
IF Terjadi perdarahan pada vagina dengan darah cenderung berwarna coklat
(G003)
AND Usia kehamilan kurang dari 20 minggu (G004)
AND Tanpa disertai rasa nyeri (G007)
AND Muka atau badan terlihat lebih pucat (G008)
AND Darah yang keluar sedikit hingga banyak (G010)
AND Mengalami mual muntah berlebihan (G015)
AND Darah keluar tidak teratur (G016)
AND Pembesaran rahim menjadi lebih besar, tidak sesuai dengan usia kehamilan
normal (G017)
AND Keluar gelembung-gelembung cairan (mola) yang terlihat seperti buah anggur
(G018)
THEN Mola Hidatidosa (Hamil anggur) (P002)
C. Aturan 3 atau Rule 3
IF Terjadi perdarahan tidak banyak di vagina dengan warna darah coklat tua
sampai kehitaman (G002)
AND Usia kehamilan kurang dari 20 minggu (G004)
AND Nyeri pada bagian perut (G006)
AND Terasa nyeri pada bahu (G019)
AND Terdapat warna biru lebam pada linea alba atau sekitar pusar (G020)
AND Terasa sakit saat buang air kecil (G021)
AND Terasa sakit saat buang air besar (G022)
THEN Kehamilan Ektopik (Hamil diluar kandungan) (P003)
D. Aturan 4 atau Rule 4
IF Terjadi perdarahan pada vagina dengan darah berwarna merah (G001)
AND Usia kehamilan lebih dari 20 minggu (G005)
AND Tanpa disertai rasa nyeri (G007)
AND Muka atau badan terlihat lebih pucat (G008)
AND Terjadi anemia dan syok akibat perdarahan (G009)
AND Darah yang keluar sedikit hingga banyak (G010)
AND Perdarahan terjadi berulang (G023)
AND Rahim tidak berkontraksi (G024)
THEN Plasenta Previa (Plasenta menutupi jalan lahir) (P004)
E. Aturan 5 atau Rule 5
IF Terjadi perdarahan tidak banyak di vagina dengan warna darah coklat tua
sampai kehitaman (G002)
AND Usia kehamilan lebih dari 20 minggu (G005)
AND Nyeri pada bagian perut (G006)
AND Muka atau badan terlihat lebih pucat (G008)
AND Terjadi anemia dan syok akibat perdarahan (G009)
AND Rahim berkontraksi (G025)
AND Rahim teraba tegang dan keras seperti papan (G026)
THEN Solusio Plasenta (Plasenta terlepas sebelum waktunya) (P005)
3.3. Pohon keputusan diagnosis perdarahan saat kehamilan
Pohon keputusan digunakan untuk membangun sebuah sistem pakar. Didalam
pohon keputusan akan dicari solusi akhir setiap pemeriksaan. Pohon keputusan ini
mempermudah untuk menyusun basis pengetahuan seperti tertera pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Pohon Keputusan Diagnosis Pendarahan Saat Hamil
IV. IMPLEMENTASI SISTEM
Gambar 4.1. Tampilan Program Halaman Utama
Gambar 4.2. Tampilan Program Bantuan
Gambar 4.3. Tampilan Program Daftar Penyakit
Gambar 4.3. Tampilan Program Halaman Konsultasi
Gambar 4.4. Tampilan Program Halaman Pertanyaan Konsultasi
Gambar 4.5. Tampilan Program Hasil Diagnosis
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian Sistem Pakar Diagnosa Perdarahan Saat Hamil Berbasis Web
menggunakan metode forward chaining maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Sistem pakar ini dapat membantu masyarakat dalam mengenali berbagai macam
gejala-gejala dan perdarahan beserta solusi penanganan diagnosis pendarahan
kehamilan.
b. Basis pengetahuan yang digunakan dalam program ini adalah tentang fakta penyakit,
fakta gejala, dan solusi dengan bersumber dari literatur yang dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Jumlah perdarahan yang diolah dalam Sistem Pakar Diagnosa Pendarahan Saat Hamil
Berbasis Web ada 5 macam penyakit yang memiliki 26 gejala.
5.2. Saran
Dalam penelitian ini ada kelemahan dan kekurangan diantaranya pada aplikasi
sistem pakar ini admin tidak bisa melihat laporan konsultasi yang dilakukan user. Selain
itu, aplikasi ini belum dapat diakses melalui perangkat berbasis android. Sehingga pada
masa mendatang disarankan untuk penelitian selanjutnya, aplikasi ini dapat dikembangkan
lagi yakni pada menu admin diberikan fitur untuk melihat laporan hasil konsultasi user
dan aplikasi juga dapat diakses melalui perangkat berbasis android.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Arhami, M., 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Hartati dan Sri, 2008, Sistem Pakar dan Pengembangannya, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Fathansyah, 2002, Basis Data, Penerbit Informatika, Bandung.
Fauzan, I., 2017, Sistem Pakar Diagnosa Persalinan Normal Dan Buatan Berbasis Android, Skripsi, Teknik Informatika, STMIK El Rahma, Yogyakarta.
Indriani, A. dan Yusni Amaliah, 2014, Implementasi Sistem Pakar Untuk mendiagnosa Penyakit Kandungan Menggunakan Metode Certainty Factor, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia, Yogyakarta.
Kadir, A., 2002, Penuntun Praktis belajar SQL, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kristanto, H., 1993, Konsep & Perancangan Database, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kurniawati, Desy dan Hanifah Mirzanie, 2009, Obgynacea Obstetri dan Ginekologi Cetakan Pertama, Penerbit Tosca Entreprise , Yogyakarta.
Kusumadewi, S., 2003, Artificial Intellegence (Teknik dan Aplikasinya), Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Kusrini, 2006, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Kusrini, 2007, Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Mansjoer, A. (Ed.), dkk., 2001, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Pertama, Penerbit Media Aesculapius, Univesitas Indonesia.
Marjuni, 2017, Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Jiwa Di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah Berbasis Web Dengan Metode Forward Chaining, Skripsi, Teknik Informatika, STMIK El Rahma, Yogyakarta.
Prawirohardjo, S., 2009, Ilmu Kebidanan Edisi Keempat Cetakan Kedua, Penerbit Bina Pustaka, Jakarta.
Ragiliyanta, J., 2016, Sistem Pakar Diagnosa Hama Dan Penyakit Tanaman The Menggunakan Metode Forward Chaining, Skripsi, Teknik Informatika, STMIK El Rahma, Yogyakarta.
Sulistyawati, A., 2009, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Sunyoto, A., 2007, AJAX Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse JavaScript dan XML, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Supani, A., Hartati Deviana, dan Salma, 2014, Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Rahim Dengan Metode Certainty Factor Berbasis Web, Seminar Nasional Inovasi dan Tren, Palembang.
Turban, E., 1995, Decision Support System and Expert Systems, Prentice Hall International Inc., USA.