sirih merah
TRANSCRIPT
Sirih merah (Piper crocatum) Hidroksikavacol: Senyawa ini termasuk dalam golongan fenil propanoid,
khususnya pada kelas Alifenol yang disintesis dari jalur asam sikimat. Bioaktifitasnya yaitu sebagai
antibakteri.
Kavicol: Senyawa ini termasuk dalam golongan Fenil Propanoid, khususnya kelas Alifenol.
Eugenol ini di sintesis dari jalur Sikimat. Khavibetol digunakan sebagai antibakteri.
Khavibetol: Senyawa ini sama seperti khavicol, yaitu termasuk dalam golongan Fenil Propanoid,
khususnya kelas Alifenol. Eugenol ini di sintesis dari jalur Sikimat. Khavibetol digunakan sebagai
antibakteri.
Allylphykatecol: Senyawa ini juga sama dengan khavicol dan khavibetol, yaitu termasuk dalam
golongan Fenil Propanoid, khususnya kelas Alifenol. Eugenol ini di sintesis dari jalur Sikimat.
Khavibetol digunakan sebagai antibakteri.
Karvakrol: senyawa ini termasuk dalam golongan terpenoid, khususnya monoterpenoid.
karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur, sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik pada bau
mulut dan keputihan.
Eugenol : Senyawa ini termasuk dalam golongan Fenil Propanoid, khususnya kelas Alifenol.
Eugenol ini di sintesis dari jalur Sikimat. Adapun fungsinya yaitu; digunakan sebagai dental
anestetik dan bahan aditif flavor, sebagai antibakteri, mencegah ejakulasi prematur,mematikan
jamur Candida albicans, anti kejang, analgesik, anestetik, pereda kejang pada otot polos, penekan
pengendali gerak.
Eugenol methil ether
P-cymene: semyawa ini termasuk dalam golongan terpenoid yaitu khususnya monoterpenoid.
Cineole
Caryophyllene: senyawa ini termasuk pada golongan terpenoid, yaitu seskuiterpenoid. Cadinene
disintesis dari jalur asetat malonat. Bioaktifitas yang ditunjukkan diantaranya yaitu sebagai
antifeedan, hormon, anti mikroba, antibiotik, dan toksin. Serta regulator pertumbuhan tanaman
dan pemanis.
Cadinene: senyawa ini termasuk golongan terpenoid, khususnya seskuiterpenoid. Cadinene
disintesis dari jalur asetat malonat. Bioaktifitas yang ditunjukkan diantaranya yaitu sebagai
antifeedan, hormon, anti mikroba, antibiotik, dan toksin. Serta regulator pertumbuhan tanaman
dan pemanis.
Estragol: Senyawa ini termasuk dalam golongan fenil propanoid, khususnya pada kelas alifenol,
yang disintesis dari asam sinamat. Bioaktifitasnya yaitu sebagai anti bakteri.
1. Tanin (daun); Tanin memiliki aktivitas antibakteri, secara garis besar mekanisme yang
diperkirakan adalah sebagai berikut : toksisitas tanin dapat merusak membran sel bakteri,
senyawa astringent tanin dapat menginduksi pembentukan kompleks senyawa ikatan terhadap
enzim atau subtrat mikroba dan pembentukan suatu kompleks ikatan tanin terhadap ion logam
yang dapat menambah daya toksisitas tanin itu sendiri. Sementara menurut Ajizah (2004) tanin
diduga dapat mengkerutkan dinding sel atau membran sel sehingga mengganggu permeabilitas sel
itu sendiri. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup
sehingga pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati. Masduki (1996) menyatakan bahwa tanin
juga mempunyai daya antibakteri dengan cara mempresipitasi protein, karena diduga tanin
mempunyai efek yang sama dengan senyawa fenolik. Efek antibakteri tanin antara lain melalui:
reaksi dengan membran sel, inaktivasi enzim, dan destruksi atau inaktivasi fungsi materi genetik.
Metode Pemisahan Kandungan
1. Preparasi Sampel
Daun sirih merah dicuci bersih dan dikeringkan pada suhu 500C, kemudian dihaluskan sampai
membentuk serbuk.
2. Ekstrasi Sampel.
Serbuk sampel kering daun sirih merah ditimbang 50 g, sampel kemudian
diekstraksi menggunakan ekstraksi Soxhlet untuk mendapatkan ekstrak daun sirih
merah. Metoda ini merupakan pengembangan dari metoda maserasi dengan kelebihan
antara lain : penggunaan jumlah pelarut yang sedikit, ekstrak langsung terpisah dari
sampel, waktu yang relatif singkat.
Ekstraksi sampel dilakukan secara bertahap menggunakan 3 pelarut yaitu n-
heksana, etilasetat dan etanol, sehingga diperoleh fraksi-fraksi ekstrak. Setiap tahapan
ekstraksi yang dilakukan diharapkan akan mengekstrak senyawa yang mempunyai
kepolaran sesuai dengan kepolaran pelarut yang sesuai kaidah like dissolve like.
Komponen yang dapat terekstrak diharapkan semaksimal mungkin karena setiap
tahapan ekstraksi dihentikan setelah pelarut yang keluar dari ekstraktor sudah tidak
berwarna (+ 20 sirkulasi).
Ekstraksi komponen daun sirih merah dilakukan menggunakan Soxhlet
dengan metode ekstraksi bertahap, menggunakan pelarut non polar (n-heksana)
dilanjutkan dengan pelarut yang kepolarannya sedang (etilasetat) dan terakhir
menggunakan pelarut polar etanol. Pelarut n-heksana merupakan pelarut non polar,
sehingga ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana diharapkan yang terekstrak
senyawa-senyawa yang mempunyai kepolaran yang rendah. Ekstraksi menggunakan
pelarut etilasetat yang merupakan pelarut dengan kepolaran sedang, maka diharapkan
yang terekstrak senyawa-senyawa dengan kepolaran yang sedang, sedangkan pelarut
etanol dengan kepolaran yang tinggi, diharapkan dapat mengekstrak senyawa-senyawa
yang mempunyai kepolaran tinggi.
3. Identifikasi Komponen Ekastrak Daun Sirih Merah
Data kromatogram menunjukan efektivitas metode ekstraksi bertahap dalam
memfraksinasi senyawa kandungan daun sirih merah. Seperti terlihat pada gambar 1; 2
dan 3, jumlah komponen yang semakin sedikit dari fraksi ekstrak n-heksana, etilasetat
dan etanol. Fraksi n-heksana menunjukkan bahwa komponen non-polar dari daun sirih
merah sangat banyak yang kemungkinan merupakan senyawa minyak atsiri, lemak atau
minyak. Etilasetat diharapkan akan mengekstrak komponen daun sirih merah yang semi
polar. Gambar 2 menunjukkan tidak terlalu banyak senyawa yang dapat terekstrak
dalam pelarut bersifat semi polar dibandingkan dengan fraksi n-heksana dan sekaligus
juga menunjukkan bahwa penggunaan n-heksana sebagai pelarut pengekstrak awal
berhasil memfraksinasi komponen non-polar dari daun sirih merah. Fraksi etanol lebih
sederhana tampilan kromatogramnya dan menunjukkan bahwa hanya senyawa yang
bersifat polar yang terdapat di dalam fraksi etanol dengan waktu retensi berkisar 28 – 32
menit, sehingga fraksi etanol ini relatif terbebas dari komponen non-polar dan semi
polar.