simplisia rimpang lengkuas

7
Simplisia Rimpang lengkuas (Languatis Rhizoma) Pemerian simplisia berbentuk potongan memanjang, warna cokelat kemerahan, b khas, rasa agak pedas. Potongan memanjang 4! cm, tebal "# cm, warna permukaan kemerahan, kadangkadang bercabang, ujung bengkok, terdapat bentuk cincin $ang berwarna putih dan tidak beraturan pada permukaan rimpang, patahan rimpang berbutirbutir kasar dan berwarna cokelat. Secara mikroskopik berbentuk %ragmen pengenal berupa berkas pengangkut, par korteks, butir amilum, parenkim dengan idioblas, serabut sklerenkim dan parenkim butir amilum. Sen$awa identitas $ang dimiliki berupa galangin, $ang memiliki stru berikut. &' 'R &'L'*&+* Pola kromatogra%i untuk perlakuan dengan metode kromatogra%i lapis parameter sebagai berikut -ase gerak loro%orm Pmetanol P(/0 0) -ase diam Silika gel !1 - #04 Larutan uji "2 dalam etanol P, gunakan larutan uji L3 Larutan pembanding urkumin 1,02 dalam etanol P olume penotolan 3otolkan masingmasing "1 5L larutan uji dan larutan pe 6eteksi 7 8!! sehingga diperoleh 4 noda $ang memiliki R% sebagai berikut 1,#0, 1,40, 1,98 dimana pembanding kurkumin memiliki R% 1,98.

Upload: nunufubar-awalhiyah

Post on 06-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fitokimia

TRANSCRIPT

Simplisia Rimpang lengkuas (Languatis Rhizoma)Pemerian simplisia berbentuk potongan memanjang, warna cokelat kemerahan, bau khas, rasa agak pedas. Potongan memanjang 4-6 cm, tebal 1-2 cm, warna permukaan cokelat kemerahan, kadang-kadang bercabang, ujung bengkok, terdapat bentuk cincin horisontal yang berwarna putih dan tidak beraturan pada permukaan rimpang, patahan rimpang berserat, berbutir-butir kasar dan berwarna cokelat.Secara mikroskopik berbentuk fragmen pengenal berupa berkas pengangkut, parenkim korteks, butir amilum, parenkim dengan idioblas, serabut sklerenkim dan parenkim dengan butir amilum.Senyawa identitas yang dimiliki berupa galangin, yang memiliki struktur sebagai berikut.GAMBAR GALANGINPola kromatografi untuk perlakuan dengan metode kromatografi lapis tipis dengan parameter sebagai berikut:Fase gerak : Kloroform P-metanol P(95:5)Fase diam: Silika gel 60 F254 Larutan uji: 1% dalam etanol P, gunakan larutan uji KLT Larutan pembanding: Kurkumin 0,5% dalam etanol PVolume penotolan: Totolkan masing-masing 10 L larutan uji dan larutan pembandingDeteksi: UV366sehingga diperoleh 4 noda yang memiliki Rf sebagai berikut 0,25, 0,45, 0,73, 0,91 dimana pembanding kurkumin memiliki Rf 0,73.susut pengeringan tidak lebih dari 10 %, kadar abu total tidak lebih dari 3,9%, kadar abu tidak larut asam tidak lebih dari 3,7%, kadar sari larut air tidak kurang dari 4,5%, sari larut etanol tidak kurang dari 2,0 % (FHI, 2008).

Simplisia Rimpang jahe ( Zingiberis Rhizoma)Pemerian rimpang jahe berupa rimpang agak pipih bagian ujung bercabang pendek, warna putih kekuningan, bau khas, rasa pedas. Bentuk bundar telur berbalik, pada setiap cabang terdapat parut melukuk kedalam. Dalam bentuk potongan, panjang umumnya 3-4 cm, tebal 1-6,5 mm. Bagian luar berwarna cokelat kekuningan , beralur memanjang, kadang-kadang terdapat serat bebas. Bekas patahan pendek dan berserat dan berserat menonjol. Secara mikroskopik memiliki fragmen pengenal berupa butir amilum yang banyak, pembuluh kayu, berkas pengangkut, periderm, serabut dan jaringan gabus tangensial.Rimpang jahe memiliki senyawa identitas berupa shagaol yang memiliki struktur kimia sebagai berikut;GAMBAR SHAGAOLMetode Kromatografi lapis tipis dilakukan dengan pola kromatografi sebagai berikut: Fase gerak : Toluen P Etil asetat P(93:7:Fase diam: Silika gel 60 F254 Larutan uji: 10% dalam etanol P, gunakan larutan uji KLT Larutan pembanding: Eugenol 1% dalam etanol PVolume penotolan: Totolkan masing-masing 3 L larutan uji dan 1 L larutan pembandingDeteksi: Anisaldehid-asam sulfat LP, panaskan lempeng pada suhu 100C selama 5-10 menitSehingga diperoleh 3 noda yang memiliki Rf sebagai berikut 0,80, 0,97, 1,05 dimana pembanding eugenol memiliki Rf 0,82.Susut pengeringan tidak lebih dari 10 %, kadar abu total tidak lebih dari 4,2%, kadar abu tidak larut asam tidak lebih dari 3,2%, kadar sari larut air tidak kurang dari 15,8%, sari larut etanol tidak kurang dari 5,7 % (FHI, 2008).

Simplisia Daun Jambu biji (Psidii Folium)Pemerian Daun jambu biji berupa lembaran daun, warna hijau; bau khas aromatik; rasa kelat. Daun tunggal, bertangkai pendek, panjang tangkai daun 0,5-1 cm; helai daun berbentuk bundar menjorong, panjang 5-13 cm, lebar 3-6 cm; pinggir daun rata agak menggulung keatas; permukaan atas agak licin, warna hijau kecoklatan; ibu tulang daun dan tulang cabang menonjol pada permukaan bawah , betulang menyirip.Secara mikroskopik fragmen pengenal untuk daun jambu biji berupa epidermis bawah dengan kristal kalsium oksalat, rambut penutup, stomata tipe anomositis, berkas pengangkut dan mesofil dengan kelenjar minyak.Senyawa identitas yang digunakan untuk daun jambu biji yaitu kuersetin dengan struktur kimia sebagai berikut :GAMBAR KUERSETINMetode Kromatografi lapis tipis dilakukan dengan pola kromatografi sebagai berikut: Fase gerak : Kloroform P- aseton P-asam formiat P(10:2:1)Fase diam: Silika gel 60 F254 Larutan uji: 1% dalam etanol P, gunakan larutan uji KLT Larutan pembanding: Kuersetin 0,1% dalam etanol PVolume penotolan: Totolkan masing-masing 20 L larutan uji dan 2 L larutan pembandingDeteksi: Aluminium klorida LPSehingga diperoleh 5 noda yang memiliki Rf sebagai berikut 0,10, 0,25, 0,45, 0,70, 0,90 dimana pembanding kuersetin memiliki Rf 0,70.Susut pengeringan tidak lebih dari 10 %, kadar abu total tidak lebih dari 9,0%, kadar abu tidak larut asam tidak lebih dari 0,8%, kadar sari larut air tidak kurang dari 18,2%, sari larut etanol tidak kurang dari 15,0 % (FHI, 2008).

Simplisia Rimpang Temulawak ( Curcumae Rhizoma)Pemerian rimpang temulawak berupa keping tipis, bentuk bundar atau jorong, ringan, keras, rapuh, garis tengah hingga 6 cm, tebal -5 mm; permukaan luar berkerut , warna kekuningan hingga cokelat; bidang irisan berwarna cokelat kuning buram, melengkung tidak beraturan, tidak rata, sering dengan tonjolan melingkar pada batas antara silinder pusat dengan korteks; korteks sempit, tebal 3-4mm. Bekas patahan berdebu, warna kuning jingga hingga cokelat jingga terang. Bau khas, rasa tajam dan agak pahit.Secara mikroskopik fragmen pengenal rimpang temulawak berupa berkas pengangkut, parenkim korteks, serabut sklerenkim, butir amilum dan jaringan gabus.Senyawa identitas yang digunakan yaitu Xantorizol dengan struktur kimia sebagai berikut ;GAMBAR XANTORIZOLMetode Kromatografi lapis tipis dilakukan dengan pola kromatografi sebagai berikut: Fase gerak : Toluen P-etil asetat P (93:7)Fase diam: Silika gel 60 F254 Larutan uji: 0,1% dalam toluen P, gunakan larutan uji KLT Larutan pembanding: xantorizol 0,1% dalam toluenl PVolume penotolan: Totolkan masing-masing 20 L larutan uji dan 5 L larutan pembandingDeteksi: Biru permanen LP dan amonium hidrokloridaSehingga diperoleh 8 noda yang memiliki Rf sebagai berikut 0,03, 0,13, 0,38, 0,44, 0,50, 0,73, 0,85, 0,90 dimana pembanding xantorizol memiliki Rf 0,50.Susut pengeringan tidak lebih dari 13 %, kadar abu total tidak lebih dari 4,8%, kadar abu tidak larut asam tidak lebih dari 0,7%, kadar sari larut air tidak kurang dari 9,1 %, sari larut etanol tidak kurang dari 3,6 % (FHI, 2008).