siklus bisnis indonesia
DESCRIPTION
tentang perkiraan periode siklus bisnis di indonesiaTRANSCRIPT
SIKLUS BISNIS INDONESIA
Oleh: Muhammad Fajar*
1. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi yang terjadi di dunia adakalanya mengalami pertumbuhan
yang tinggi dan juga mengalami kelambatan pertumbuhan ekonomi dunia. Tentu saja karena
Negara kita hidup di perekonomian terbuka perubahan-perubahan apa yang terjadi, maka
aktivitas perekonomian ikut terpengaruh juga. Sebagai fakta, saat krisis ekonomi di Asia
Tenggara yang pertama kali muncul di Thailand bisa merambat ke negeri kita dan pengaruh
krisis ekonomi global. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan membahas siklus bisnis yang
terjadi di Indonesia sebagai gambaran gejolak aktivitas ekonomi yang terjadi.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Siklus Bisnis
Siklus bisnis adalah dasar yang paling utama untuk memperkirakan indicator-
indikator yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi. Siklus bisnis ini diperoleh melalui dua
komponen utama, yaitu trend dan siklus. Trend adalah suatu gerakan yang menunjukan arah
perkembangan secara umum ( kecenderungan menaik atau menurun) dalam jangka panjang.
Siklus bisnis adalah gerakan fluktuasi output di sekitar garis trend. Gerakan siklus ini bisa
terulang dalam jangka waktu tertentu (setiap lima tahun, sepuluh tahun, atau lebih). Gerakan
siklus menunjukan keadaan perekonomian apakah sedang mengalami kemakmuran, resesi,
depresi, atau pemulihan.
Oleh karena itu, penyusunan siklus bisnis ini dilakukan terhadap perilaku PDB
(Produk Domestik Bruto) riil dengan tahun 2000 sebagai tahun dasar dengan alasan
perekonomian Indonesia sedang mengalami pemulihan dan pertumbuhan ekonomi telah
positif. Trend PDB riil diasumsikan sebagai PDB potensial atau keadaan full employment
dalam perekonomian. Jika kinerja PDB riil kurang dari PDB potensial, maka output yang
dihasilkan berada di bawah kemampuan potensial yang tersedia. Dan sebaliknya, jika kinerja
PDB riil lebih besar dari PDB potensial, maka output yang dihasilkan berada di atas
kemampuan potensial yang tersedia yang berarti perekonomian dalam keadaan over full
employment.
Di dalam siklus bisnis, setiap siklus bisnis terdiri dari dua fase yang meliputi peak dan
trough. Peak adalah titik maksimum dalam satu siklus, sedangkan trough adalah titik
minimum dalam satu siklus yang sama. Kontraksi adalah keadaan perekonomian suatu
Negara yang sedang bergerak dari peak menuju trough, sedangkan ekspansi merupakan
keadaan perekonomian yang sedang Negara bergerak dari trough menuju peak. Kontraksi
yang terjadi untuk lebih dari dua periode berturut-turut disebut resesi. Kontraksi dalam
persentase yang sangat besar dan diiringi inflasi yang tinggi disebut depresi.
2.2 PDB
a. Pendekatan Pengeluaran
Dengan menjumlahkan nilai pengeluaran atau perbelanjaan terhadap barang-barang dan jasa-jasa
yang diproduksi di dalam wilayah tersebut atau PDB adalah penjumlahan semua komponen
permintaan akhir.
PDB = Konsumsi rumahtangga + Konsumsi Pemerintah + PMTB +
Perubahan Stok + (Ekspor – Impor)
b. Pendekatan Produksi
Dengan menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor
(lapangan usaha) dalam perekonomian di wilayah tersebut atau menghitung nilai tambah seluruh
kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan biaya antara dari masing-masing total nilai
produksi (output) tiap-tiap sektor atau subsektor.
Output b,t = Produksit x Hargat
NTBb,t = Outputb,t – Biaya Antarab,t
NTBb,t = Outputb,t x Rasio NTBo
Dimana : Output b,t = Ouput/nilai produksi bruto atas dasar harga berlaku tahun t
NTBb,t = Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku tahun ke t
Produksit = Kuantum produksi tahun ke t
Hargat= Harga produksi tahun ke t
Rasio NTB= Perbandingan NTB terhadap Output
Rasio NTBo= Rasio NTB pada tahun dasar
PDB = Jumlah keseluruhan nilai tambah yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi dalam suatu wilayah/region pada periode tertentu (biasanya
1 tahun)
c. Pendekatan Pendapatan
Dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan
dalam wilayah tersebut.
PDB = Upah & Gaji + Surplus Usaha + Penyusutan + Pajak Tak Langsung netto
3. Metodologi
3.1 Penyesuaian Musiman
Data time series yang diamati dalam series bulanan atau triwulan cenderung
dipengaruhi oleh faktor musiman. Penyesuaian musiman bertujuan untuk menghilangkan
fluktuasi yang diakibatkan oleh factor musiman. Penyesuaian musiman dilakukan dengan
menggunakan metode X11 yang mempunyai empat criteria, yakni: 1. Multiplikatif, 2. Aditif,
3. Pseudo-Aditif, 4. Log-Aditif. Dan seasonal filter dengan X12.
Untuk memperoleh PDB potensial dengan HP filter. Terlebih dahulu PDB riil hasil
penyesuaian musiman dipilih berdasarkan jumlah kuadrat terkecil dari selisih antara PDB riil
dengan PDB hasil penyesuaian musiman berdasarkan empat criteria di atas.
3.2 Hodrick Prescott Filter (HP Filter)
HP Filter adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan perkiraan trend yang lebih
smooth pada PDB riil sehingga dari sinilah PDB potensial diperoleh. Metode ini
dikembangkan oleh Hodrick dan Prescott pada tahun 1980.
Metode ini menerapkan filter dua sisi untuk mendapatkan series s yang telah
dismoothkan dari series y. Hal ini dilakukan dengan meminimalkan varians y disekitar s
dengan parameter λ sebagai konstrain dari jumlah kuadrat second difference series s. Dengan
demikian HP Filter memilih s untuk meminimumkan:
∑
∑( )
Untuk data triwulan program Eviews 5.1 merekomendasikan nilai λ = 1.600.
4. Analisis dan Pembahasan
4.1 PDB yang Disesuaikan (PDB SA)
Gambar 1. PDB Riil Indonesia
Berdasarkan gambar 1, terlihat bahwa data PDB riil dipengaruhi oleh factor musiman
sehingga perlu disesuaikan. Penentuan PDB riil yang telah disesuaikan (PDB SA),
berdasarkan jumlah kuadrat terkecil dari empat criteria, yaitu:
a. Jumlah kuadrat dari selisih antara PDB riil dengan PDB SA Multiplikatif = 2,01 . 109
b. Jumlah kuadrat dari selisih antara PDB riil dengan PDB SA Aditif = 1,99 . 109
c. Jumlah kuadrat dari selisih antara PDB riil dengan PDB SA Pseudo-Aditif = 1,95 . 109
d. Jumlah kuadrat dari selisih antara PDB riil dengan PDB SA Log-Aditif = 1.99 . 109
Ternyata berdasarkan hasil di atas, PDB SA Pseudo-Aditif yang selanjutnya disebut PDB
SA mempunyai jumlah kuadrat terkecil sehingga dapat digunakan untuk penentuan PDB
potensial.
160000
200000
240000
280000
320000
360000
400000
440000
480000
86 88 90 92 94 96 98 00 02 04 06
PDB_RIIL
4.2 PDB Potensial
Berdasarkan data PDB SA diperoleh PDB potensial dengan menggunakan HP Filter,
yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. PDB Potensial Indonesia (Dalam Milyar Rp.)
Tahun Triwulan PDB Potensial Tahun Triwulan
PDB Potensial Tahun Triwulan
PDB Potensial
1986 1 173710,819 1993 1 283826,137 2000 1 351264,7506
2 176795,762 2 288986,9283 2 352735,3335
3 179883,5656 3 294144,6102 3 354504,1943
4 182977,9032 4 299263,2153 4 356569,633
1987 1 186086,0464 1994 1 304305,0176 2001 1 358925,6151
2 189217,4098 2 309235,3361 2 361565,7067
3 192382,0171 3 314017,1621 3 364481,6756
4 195592,2747 4 318614,0079 4 367665,731
1988 1 198860,6957 1995 1 322988,0668 2002 1 371107,202
2 202197,1914 2 327098,2925 2 374792,3486
3 205607,8116 3 330905,8043 3 378706,1468
4 209099,5828 4 334375,862 4 382834,1769
1989 1 212677,738 1996 1 337477,0714 2003 1 387163,0285
2 216347,599 2 340182,8142 2 391677,578
3 220115,7296 3 342471,4321 3 396363,1356
4 223986,0375 4 344331,8218 4 401206,3159
1990 1 227960,8708 1997 1 345766,4754 2004 1 406194,5678
2 232042,7786 2 346798,3171 2 411313,1622
3 236233,4937 3 347465,8973 3 416546,1377
4 240533,6635 4 347826,2828 4 421877,1501
1991 1 244943,9469 1998 1 347958,8421 2005 1 427289,2559
2 249463,3278 2 347964,5401 2 432768,048
3 254091,5716 3 347947,3984 3 438300,1372
4 258826,5637 4 347997,801 4 443873,4378
1992 1 263663,9269 1999 1 348189,8554 2006 1 449476,8954
2 268595,2453 2 348576,4343 2 455101,2556
3 273609,3845 3 349199,2298 3 460737,9147
4 278692,2236 4 350088,9312 4 466379,0847
Gambar 2. Perbandingan PDB Potensial dengan PDB Riill
Terlihat pada gambar 2, PDB potensial sangat mulus dibandingkan dengan PDB riil dan
pada akhir tahun 1997, pergerakan PDB riil dan PDB potensial mengalami titik belok yang
menggamarkan terjadinya shock ekonomi akibat krisis ekonomi.
4.3 Evaluasi Siklus Bisnis Indonesia
4.3.1 Perkiraan Rentang Waktu Siklus Bisnis Indonesia
Tabel 2. Data Siklus Bisnis Indonesia (Dalam Milyar Rp.)
Tahun Triwulan Siklus Tahun Triwulan Siklus Tahun Triwulan Siklus
1986
1 4577,076
1993
1 -9265,005
2000
1 -8209,712
2 1300,076 2 -9568,565 2 -8343,489
3 5757,679 3 -2813,713 3 -6934,633
4 3428,539 4 4872,209 4 -639,5134
1987
1 974,2744
1994
1 -3724,532
2001
1 -2876,999
2 3812,845 2 833,7589 2 706,24196
3 170,4112 3 -2110,527 3 -4608,298
4 -4162,9 4 -5183,427 4 -4910,601
1988
1 -6178,11
1995
1 3465,405
2002
1 -2054,065
2 1562,236 2 6624,146 2 966,3203
3 -2869,26 3 5354,205 3 1615,4386
4 142,0677 4 7641,038 4 -2741,26
1989
1 1987,189
1996
1 7935,985
2003
1 693,69843
2 -4249,92 2 16888,36 2 2087,3881
3 -2495,17 3 21752,35 3 1335,1114
4 321,4601 4 32691,29 4 -3485,501
160000
200000
240000
280000
320000
360000
400000
440000
480000
86 88 90 92 94 96 98 00 02 04 06
PDB_RIIL PDB_POTENSIAL
1990
1 -1305,99
1997
1 25002,28
2004
1 -1970,94
2 -1736,79 2 29625,82 2 -613,0298
3 18,84153 3 35682,96 3 -958,4806
4 -2680,64 4 34554,1 4 4057,9207
1991
1 1250,728
1998
1 4891,004
2005
1 1628,7934
2 -3007,87 2 -21820,41 2 2085,677
3 -3620,3 3 -26042,43 3 1649,8239
4 -6461,9 4 -33975,58 4 2880,3754
1992
1 -4349,72
1999
1 -17889,14
2006
1 1040,5863
2 -4778,3 2 -17603,98 2 1305,8416
3 -5607,47 3 -18364,14 3 5242,7747
4 -10513,5 4 -16906,17 4 7217,6265
Gambar 3. Siklus Bisnis Indonesia
Secara umum data siklus bisnis di setiap Negara cenderung menunjukan fluktuasi yang
kontinu disekitar trendnya. Oleh karena itu, untuk menentukan rentang waktu satu siklus
yang terjadi adalah dengan mengamati rentang waktu dari dua titik ekstrim dari peak dan
trough. Dengan menggunakan data siklus periode 1986: 1 sampai 2006: 4, hasil penghitungan
menunjukan bahwa titik-titik ekstrim terendah adalah
a. Nilai siklus pada 1988: 1 sebesar - 6178,11
b. Nilai siklus pada 1993: 2 sebesar - 9568,56
c. Nilai siklus pada 1998: 4 sebesar - 33975,58
d. Nilai siklus pada 2003: 4 sebesar - 3485,50
Berdasarkan keempat titik ekstrim terendah tersebut, maka siklus bisnis Indonesia terjadi
pada sekitar lima tahunan.
-40000
-30000
-20000
-10000
0
10000
20000
30000
40000
86 88 90 92 94 96 98 00 02 04 06
SIKLUS
4.3.2 Depresi dan Booming
Penentuan suatu Negara dalam keadaan depresi atau booming dapat dilakukan melalui
pengamatan data siklus bisnis. Perekonomian Negara mengalami booming apabila data siklus
bisnisnya pada saat tersebut berada di atas batas fluktuasi siklus bisnisnya dianggap normal.
Perekonomian Negara mengalami depresi apabila data siklus bisnisnya pada saat tersebut
berada di bawah batas fluktuasi siklus bisnisnya dianggap normal.
Penentuan batas fluktuasi normal umumnya ditentukan melalui standar deviasi nilai
siklusnya dengan pertimbangan data periode 1986:1 sampai 1995: 4 dan periode 2001: 1
sampai 2006: 4 digunakan untuk menghitung standar deviasi karena sejak tahun 1996 sampai
2000 data siklus bisnis Indonesia mengalami fluktuasi yang sangat besar dan dapat
dikategorikan terkena shock. Dengan mengeluarkan periode shock, diperoleh mean dari data
siklus bisnis Indoensia adalah – 504,609 dengan standar deviasinya adalah 4044,402.
Oleh karena itu, range data siklus bisnis Indonesia yang tidak mengalami depresi atau
booming adalah -4549,011 sampai 3539,793.
5 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas, diperoleh kesimpulan, yaitu:
a. Siklus bisnis Indonesia terjadi sekitar lima tahunan sekali;
b. Batas normal siklus bisnis yang tidak mangalami depresi atau booming adalah
-4549,011 sampai 3539,793.
Daftar Pustaka
James, D. Hamilton, 1994. Time Series Analysis. New Jersey: Princeton University
Press.
__________________ ,1994–2004. Eviews 5 User’s Guide. USA: Quantitative
Micro Software, LLC.
Cutrlbertson, Keith, 1995. Applied Econometric Techniques. The University of
Michigan Press. Michigan.
Gujarati, Damodar, 1995. Basic Econometric. New York: Mcgraw-Hill.
*) Alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Angkatan 46, sekarang bekerja sebagai Koordinator Statistik Distribusi BPS Kabupaten Waropen
. Karya ini dibuat tahun 2007