sikap dan permintaan rumah tangga terhadap mi …digilib.unila.ac.id/56207/18/skripsi tanpa...

74
SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI INSTAN DI KECAMATAN ABUNG SEMULI KABUPATEN LAMPUNG UTARA (Skripsi) Oleh : PRAMADHANA SELLYNDA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI INSTAN

DI KECAMATAN ABUNG SEMULI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

(Skripsi)

Oleh :

PRAMADHANA SELLYNDA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

ABSTRAK

SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI INSTAN

DI KECAMATAN ABUNG SEMULI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Oleh

Pramadhana Sellynda

Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui sikap konsumen rumah tangga

terhadap atribut mi instan, permintaan mi instan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan mi instan pada konsumen rumah tangga di Kecamatan

Abung Semuli. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Abung Semuli Kabupaten

Lampung Utara. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja

(purposive). Metode sampling yang digunakan dalam penilitian adalah

probability sampling dengan metode pemilihan sampel secara acak. Sampel yang

diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen rumah tangga yang membeli mi

instan sebanyak 54 orang. Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif,

menggunakan model multiatribut Fishbein dan analisis regresi linear berganda.

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah sikap konsumen lebih menyukai mi

instan kuah goreng. Jumlah permintaan mi instan oleh rumah tangga adalah yang

membeli kedua mi instan (kuah dan goreng) sebesar 57,41 persen dengan rata-rata

pembelian 894,32 gram per bulan Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

permintaan mi instan kuah adalah harga mi instan kuah, harga mi instan goreng

dan pendapatan keluarga. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan mi

instan goreng adalah harga mi instan kuah, harga mi instan goreng, jarak, dan

pekerjaan responden.

Kata kunci: mi instan, permintaan, rumah tangga, sikap

Page 3: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

ABSTRACT

HOUSEHOLD ATTITUDE AND REQUEST FOR INSTANT MI IN

ABUNG SEMULI DISTRICT, NORTH LAMPUNG REGENCY

Oleh

Pramadhana Sellynda

This research aimed to know consumer behavior to instant noodle attribute,

instant noodle demand and some factors that influenced instant noodle demand in

Abung Semuli Sub-district. This research was done in Abung Semuli Sub-district

North Lampung Province. The location was defined by purposive method. The

research was drawn by simple random sampling method. The samples in this

research were instant noodle consumer as much as 54 people. The data was

analized by descriptive analysis, Fishbein multi attribute model, and multiple

linier regression analysis. The result showed that consumer prefer instant soup

noodle than instant fried noodle. The consumer mostly (57.41%) bought two

types of noodles (soup and fried), in average 894.32 g/month. The factors that

influenced to instant soup noodle demand were instant soup noodle price, instant

fried noodle price and family income. The factors that influenced to instant fried

noodle were instant soup noodle, instant fried noodle price, location, and

respondent jobs.

Keywords: behavior, demand, household, instant noodle

Page 4: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI INSTAN

DI KECAMATAN ABUNG SEMULI KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Oleh :

PRAMADHANA SELLYNDA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Judul Skripsi : SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH

TANGGA TERHADAP MI INSTAN DI

KECAMATAN ABUNG SEMULI

Nama Mahasiswa : Pramadhana Sellynda Nomor Pokok Mahasiswa : 1114131087

Jurusan : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Yaktiworo Indriani, M.Sc. Ir. Rabiatul Adawiyah, M.Si.

NIP 19621022 198503 2 004 NIP 19640825199003 2 002

2. Ketua Jurusan Agribisnis

Dr. Teguh Endaryanto, S.P., M.Si.

NIP. 19691003 199403 1 004

Page 6: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Ir. Yaktiworo Indriani, M.Sc. ___________

Sekretaris : Ir. Rabiatul Adawiyah, M.Si. ___________

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Ir. Fembriarti Erry Prasmatiwi, M.P.

___________

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.

NIP 19611020 198603 1 002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 20 Desember 2018

Page 7: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 17 Februari 1993 di

Kotabumi Kabupaten Lampung Utara. Penulis merupakan

anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan suami istri

Bapak H. Agus Saksono, B.Sc dan dan Ibu Hj. Sugiarti

(Almarhum). Penulis menyelesaikan studi tingkat Taman

Kanak-kanak di TK Al Muhajirin Semuli Jaya pada tahun 1998, Sekolah Dasar di

SD N 1 Semuli Jaya pada tahun 2005, tingkat Sekolah Menengah Pertama di SMP

N 1 Semuli Jaya pada tahun 2008, tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di SMK N

1 Kotabumi pada tahun 2011. Kemudian pada tahun yang sama (2011), penulis

terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lampung (Unila).

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Sangga Buana, Kecamatan

Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah pada tahun ajaran 2014/2015 dan

Praktik Umum (PU) di PT Perkebunan Nusantara VII Unit Way Berulu Desa

Kebagusan, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran bulan Juli pada

tahun ajaran 2015/2016. Selama menjadi mahasiswa penulis aktif sebagai

anggota bidang 2 (Pengkaderan dan Pengabdian Masyarakat) organisasi

Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (HIMASEPERTA).

Page 8: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

SANWACANA

Assalamu‘alaikum Warahmatullah Wabarakatu

Alhamdulillahhirobbil’alamin, segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT

yang telahmemberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan dengan judul “Sikap dan Permintaan Rumah

Tangga Terhadap Mi Instan di Kecamatan Abung Semuli Kecamatan Lampung

Utara dapat diselesaikan. Penulis menyadari skripsi ini tidak akan terselesaikan

dengan baik tanpa adanya dukungan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih

sebesarbesarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Dr. TeguhEndaryanto, S.P., M.Si.selaku Ketua JurusanAgribisnis, yangtelah

memberikan arahan, saran, dannasihat.

3. Dr. Ir. Yaktiworo Indriyani, M.Sc., selaku dosen pembimbing pertama atas

saran, kritik, bimbingan, motivasi, dan waktu yang telah diluangkan. Terima

kasih atas kesabarannya dalam membimbing penulis selama proses

penyelesaian skripsi ini.

4. Ir. Rabiatul Adawiyah, M.Si., selaku dosen pembimbing ke dua. Terima

kasih atas bimbingan, arahan, motivasi, nasihat dan kesabarannya dalam

Page 9: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

membimbing Penulis selama proses penyelesaian skripsi.

5. Dr. Ir. Fembriarti Erry Prasmatiwi, M.P., selaku dosen penguji yang telah

bersedia memberikan saran, kritik, arahan dan bantuan yang telah diberikan.

6. Dr. Ir. Raden Hanung Ismono, M.P., selaku dosen pembimbing akademik

yang telah memberikan saran, arahan, nasehat, bantuan yang telah diberikan.

7. Orang tuaku, Bapak H. Agus Saksono, B.Sc. dan ibu Hj.Sugiarti (Almarhum)

atassemua doa, nasihat, dukungan dan kasih sayang yang begitu luar biasa.

Serta terimakasih kepada kakakku Aerobiandini Sagarti, S.T. karena selalu

memberikan perhatian, kasih sayang, dukungandan senantiasa mendoakanku.

8. SuamikuWahyu Abdul Rasyid yang telah memberikan dukungan, motivasi

doa dan kesabaran kepada Penulis.

9. Seluruh Dosen, staf dan Karyawan di Jurusan Agribisnis.

10. Seluruh Teman-teman Agribisnis 2011.

11. Almamater tercinta dan semua pihak yang telah membantu

demiterselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Bandar Lampung,Desember 2018Penulis,

Pramadhana Sellynda

Page 10: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1A. Latar Belakang dan Masalah............................................................... 1B. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7C. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 9A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 9

1. Mi Instan.......................................................................................... 92. Atribut Produk Mi Instan................................................................. 103. Sikap Konsumen ............................................................................. 134. Teori Perilaku Konsumen................................................................ 155. Model Prilaku Konsumen................................................................ 166. Model Multiatribut Fishbein ........................................................... 177. Teori Permintaan ............................................................................ 198. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan .............................. 23

B. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................................... 26C. Kerangka Pemikiran............................................................................ 30D. Hipotesis ............................................................................................. 32

III. METODE PENELITIAN....................................................................... 33A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional ............................................. 33B. Lokasi, Sampel, dan Waktu Penelitian ............................................... 39C. Metode Pengambilan Data .................................................................. 42D. Metode Analisis Data.......................................................................... 43

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 432. Analisis Multiatribut Fishbein ...................................................... 453. Analisis Deskriptif ........................................................................ 474. Analisis Kuantitatif dengan Regresi Linear Berganda.................. 475. Uji Asumsi Klasik......................................................................... 50

Page 11: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

x

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 53A. Gambaran Umum dan Daerah Penelitian............................................ 53B. Karakteristik Responden ..................................................................... 58C. Validitas dan Realibilitas .................................................................... 62D. Sikap Konsumen Rumah Tangga Terhadap Atribut Mi Instan ......... 64

1. Evaluasi tingkat kepentingan responden (Ei) terhadap atribut miinstan ............................................................................................. 66

2. Kekuatan kepercayaan responden (Bi) terhadap atribut mi instan 673. Analisis sikap responden terhadap mi instan kuah dan goreng di

Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara................ 69E. Analisis Permintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Mi Instan. 71F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Mi Instan Pada

Konsumen Rumah Tangga di Kecamatan Abung Semuli................... 75

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 86A. Kesimpulan ......................................................................................... 86B. Saran .................................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 88

LAMPIRAN ................................................................................................... 92

Page 12: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komposisi zat gizi dari mi basah, mi kering dan mi instan per 100 grambahan ......................................................................................................... 3

2. Penelitian terdahulu .................................................................................. 27

3. Jumlah penduduk Kecamatan Abung Semuli Kabupaten LampungUtara tahun 2015.... ................................................................................... 40

4. Skor jawaban responden untuk evaluasi terhadap atribut......................... 47

5. Skor atribut mi instan dan kekuatan kepercayaan (bi).............................. 48

6. Administratif batas wilayah Desa Semuli Jaya dan Desa Sidorahayu...... 56

7. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Abung SemuliKabupaten Lampung Utara tahun 2015 .................................................... 57

8. Sebaran respondenmenurut pembelian mi instan di Kecamatan AbungSemuli ....................................................................................................... 58

9. Sebaraan responden mi instan di Kecamatan Abung Semuli menuruttingkat pendidikan..................................................................................... 59

10. Sebaraan responden mi instan di Kepenelitian menurut tingkat pendapatankeluargaper bulan...................................................................................... 61

11. Hasil uji validitas dan reliabilitas kepercayaan atribut mi instan kuah diKecamatan abung Semuli Kabupaten Lampung Utara ............................. 63

12. Hasil uji validitas dan reliabilitas kepercayaan atribut mi instan goreng diKecamaatan Abungn Semuli..................................................................... 63

13. Hasil rata-rata evaluasi tingkat kepenting (ei) atribut mi instan di KecamatanLampung Utara ......................................................................................... 66

14. Hasil rata-rata evaluasi kepercayaan responden rumah tangga (bi) terhadap

Page 13: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

xii

atribut mi instan kuah di Kecamatan abung Semuli Kabupaten Lampungutara........................................................................................................... 68

15. Hasil rata-rata evaluasi kepercayaan responden rumah tangga (bi) terhadapatribut mi instan kuah di Kecamatan abung Semuli Kabupaten Lampungutara........................................................................................................... 68

16. Hasil analisis sikap responden trhadap mi instan kuah dan goreng diKecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara ................................... 70

17. Sebaran jumalah pembelian mi instan menurut jenis rasa ........................ 72

18. Data pola permintaan mi instan oleh responden rumah tangga dalam satubulan terakhir ............................................................................................ 74

19. Hasil uji multikolinieritas permintaan mi instan kuah dan mi instan goreng 76

20. Hasil uji heterokedasitas permintaan mi instan kuah dan mi instan gorengdengan menggunakan uji White ................................................................ 76

21. Hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaanmi instan kuah pada konsumen rumah tangga di Kecamatan AbungSemuli ....................................................................................................... 77

22. Hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaanmi instan goreng pada konsumen rumah tangga di Kecamatan AbungSemuli ....................................................................................................... 78

23. Identitas responden mi instan.................................................................... 93

24. Pembelian responden mi instan ................................................................ 96

25. Sebaran responden mi instan menurut umur............................................. 99

26. Sebaran responden mi instan menurut jumlah anggota keluarga.............. 99

27. Sebaran responden mi instan berdasarkan suku........................................ 99

28. Tingkat kepentingan 30 anggota responden uji validitas dan uji reliabilitas 100

29. Uji validitas dan realibilitas tingkat kepentingan atribut mi instan ......... 101

30. Tingkat kepercayaan mi instan kuah30 anggota responden uji validitas danuji reliabilitas ............................................................................................ 102

31. Uji validitas dan realibilitas tingkat kepercayaan atribut mi instan kuah . 103

32. Tingkat kepercayaan mi instan goreng 30 anggota responden uji validitas

Page 14: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

xiii

dan uji reliabilitas...................................................................................... 104

33. Uji validitas dan realibilitas tingkat kepercayaan atribut mi instan goreng 105

34. Tingkat kepentingan responden (ei) terhadap mi instan ........................... 106

35. Tingkat kepercayaan responden (bi) terhadap mi instan kuah.................. 107

36. Tingkat kepercayaan responden (bi) terhadap mi instan goreng .............. 108

37. Evaluasi tingkat kepentingan konsumen (ei) terhadap mi instan kuah danmi instan goreng........................................................................................ 110

38. Tingkat kepercayaan konsumen (bi) terhadap atribut mi instan kuah ...... 111

39. Tingkat kepercayaan (bi) konsumen terhadap atribut mi instan Kuah ..... 112

40. Analisis model multiatribut Fishbein mi instan kuah dan mi instan gorengdi Kecamatan Abung Semuli .................................................................... 113

41. Harga telur ayam....................................................................................... 114

42. Data pertanyaan tempat pembelian dan cara mengosumsi ....................... 115

43. Data permintaan ........................................................................................ 116

44. Hasil regresi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan mi instan kuah 119

45. Uji White Heterokedasitas mi instan kuah ................................................ 121

46. Hasil regresi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan mi instangoreng ....................................................................................................... 122

47. Uji White Heterokedasitas mi instan kuah ................................................ 124

Page 15: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan Antara Tiga Komponen Sikap ............................................ 15

2. Model PerilakuKonsumen.................................................................... 17

3. Penurunan Kurva Permintaan dari Kurva Indifference ........................ 21

4. Kerangkapemikiranpenelitiansikapdan permintaan mi instan padarumah tangga di Kecamatan Abung Semuli......................................... 32

Page 16: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Makanan adalah pangan yang sudah diolah dan siap untuk dimakan. Pangan

adalah bahan-bahan yang dapat dimakan sehari-hari untuk memenuhi

kebutuhan tubuh, dalam bentuk padat maupun cair. Istilah Pangan digunakan

khusus untuk manusia, adapun untuk hewan disebut sebagai pakan (Indriani,

2015). Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,

baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan

atau minuman bagi konsumsi manusia (Saparinto dan Hidayati, 2006).

Berkembangnya teknologi dan informasi di bidang makanan menyebabkan

masyarakat atau konsumen lebih sadar terhadap segala perubahan yang ada.

Perubahan ini ternyata secara tidak langsung mengubah selera dan

kebiasaanmasyarakat akan produk makanan yang dikonsumsinya. Masyarakat

yang kebutuhan hidupnya semakin tinggi dan kesibukanyang meningkat

terdorong untuk memilih makanan yang lebih praktis dan mudah dikonsumsi.

Perubahan pola atau gaya hiduptersebut yang menjadi faktor pemicu

terjadinya perubahan pola konsumsi. Menurut Prasetijo dan Ihalauw (2005),

gaya hidup (Lifestle) didefinisikan sebagai “bagaimana seseorang hidup (how

Page 17: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

2

one lives)”, termasuk bagaimana seseorang menggunakan uangnya,

bagaimana ia mengalokasikan waktunya, dan sebagainya.

Perubahan pola konsumsi pada masyarakat berdampak positif terhadap

industri makanan terutama makanan instan. Makanan instan seperti mi instan

saat ini sudah menjadi makanan praktis yang tersedia dalam pola makan

rumah tangga baik di perkotaan maupun pedesaan. Menurut Permatasari

(2009) mi tergolong sebagai produk pasta yaitu suatu produk bahan makanan

yang dibuat dengan mencampurkan tepung terigu dan air serta berbagai bahan

tambahan seperti garam, telur dan bahan tambahan lainnya. Mi merupakan

salah satu jenis makanan olahan berbahan baku terigu sebagai sumber

karbohidrat. Bahkan tidak heran banyak rumah tangga yang memiliki banyak

persedian mi instan karena mi instan merupakan salah satu inovasi makanan

cepat saji dengan harga yang murah sehingga dapat diterima dengan baik oleh

masyarakat.Hal inilah merupakan salah satu penyebab masyarakat Indonesia

mengkonsumsi makanan cepat saji sebagai salah kebutuhan pangan sehari-

hari.

Mi instan terdiri dari mi goreng dan mi kuahdengan banyaknya beragam jenis

rasa, sehingga dapat memenuhi selera sebagian besar masyarakat baik orang

dewasa maupun anak-anak.Komposisi mi basah, mi kering, dan mi instan per

100 gram bahan disajikan dalam Tabel 1

Page 18: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

3

Tabel 1. Komposisi zat gizi dari mi basah, mi kering dan mi instan per 100gram bahan

Zat gizi Mi basah Mi Kering Mi InstanEnergi (kkal) 86 337 450Protein (g) 0,6 7,9 10 – 12Lemak (g) 3,3 11,8 117 – 20Karbohidrat (g) 14 50 457 – 60Kalsium (mg) 14 49 3 – 7Fosfor (mg) 13 47 –Besi (mg) 0,8 2,8 –Vitamin A (SI) 0,0 0,0 1.800Vitamin B1 (mg) 0,0 0,01 0.5 – 0,7Air (g) 80 28,6 5 – 8

Sumber : Suyanti(2008).

Mengonsumsi satu mangkuk mi dengan berat massa 100 g, dapat

menyumbangkan gizi ke dalam tubuh sekitar 10,6 g protein, 60 g karbohidrat,

20 g lemak, serta sejumlah vitamin dan mineral. Total energi yang yang

disumbangkan mi tersebut sekitar 467 kkal. Apabila kebutuhan energi

seseorang dewasa 2.500 kkal per hari, sumbangan energi dari semangkuk mi

sekitar 14 persen dari total energi.Berdasarkan sumbangan energi yang

diberikan,semangkuk mi sudah cukup untuk sarapan pagi, apabila

dikombinasikan dengan bahan makanan lainnya, seperti sayuran dan telur

ayam.

Konsumsi penjualan mi instan dari lima negara yang paling tinggi di dunia

menurut World Instant Noodles Association (WINA) tahun 2014, antara lain

negara China 46,2 miliar, Indonesia 14,9 miliar, Jepang 5,5 milyar, Vietnam

5,2 miliar dan India 4,9 milyar. Indonesia adalah salah satu negara yang

memproduksi banyak kreasi dan variasi rasa mi yang biasa dikonsumsi.

Variasi rasamiinstanantara lain adalahrasa kari ayam, bakso, soto, semur,

Page 19: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

4

gulai, rendang, kornet, bulgogi ala Korea, laksa ala Singapura, tom yum ala

Thailand dan variasi rasa lainnya yang merupakan kreasi rasa mi instan dari

hasil rempah-rempah di dunia sehingga masyarakatnya selaku penjual mi

dapat menciptakan mi dengan rasa yang banyak digemari dan sesuai dengan

selera masyarakat serta diikuti dengan harga mi instan yang relatif murah.

Proses pengolahannya, masyarakat Indonesia cukup kreatif,ada

yangmenambahkan protein hewani, sayuran, telur, cabai rawit sampai kornet.

Makanan instan memang praktis dibuat dan mempunyai rasa yang enak dari

berbagai produk mi instan di Indonesia. Hal ini dapat dikatakan sebagai

diversifikasi pangan, yaitu sebagai upaya mengurangi ketergantungan

masyarakat terhadap beras.

Mi instan kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Tanpa melihat

status ekonomi, mi instan dengan cepat meraih pangsa pasar yang besar di

Indonesia. Tingkat pertumbuhan produksi mi instan mencapai angka triliun

rupiah per tahun. Menurut majalah Indonesian Commercial Newsletter

(2009), secara umum kapasitas produksi mi instan di Indonesia dalam periode

lima tahun (2000 – 2005) mengalami pertumbuhan rata-rata 18,6 persen per

tahun. Kapasitas produksi mengalami peningkatan cukup tinggi yaitu

mencapai 72,6 persen menjadi 1.691.588 ton pada 2005 dari sebelumnya

hanya 979.628 ton. Hal ini dipicu oleh tingginya tingkat permintaan mi

instan dibandingkan tahun sebelumnya yang relatif masih rendah. Kenaikan

kapasitas yang cukup pesat tersebut didukung oleh adanya perluasan

kapasitas dari beberapa pemain yang sudah memiliki pasar cukup baik seperti

Indofood, Wingfood dan perusahaan lainnya.

Page 20: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

5

Secara umum peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan jumlah

konsumsi berbagai produk pangan termasuk konsumsi mi instan. Lampung

Utara adalahsalah satu kabupaten yang secara administratif termasuk dalam

Provinsi Lampung.Kabupaten Lampung Utara dalam kategori memiliki

masalah kemiskinan dengan tingkat tertinggi di Provinsi Lampung yaitu

sebesar 23,67 persen penduduk. Kabupaten Lampung Utara memiliki luas

wilayah sekitar 2.725,63 km², satu dari 23 kecamatan yang ada di Kabupaten

Lampung Utara adalah Kecamatan Abung Semuli. Kecamatan Abung Semuli

dengan ibu kota di Semuli Jaya memiliki luas 9.688 ha dan jumlah penduduk

24.462 jiwa (BPS,2015).

Corak kehidupan masyarakat dengan latar belakang perilaku, adat, kebiasaan,

agama, dan bahasa, membawa pengaruh besar bagi pola kehidupan

masyarakat. Banyak masyarakat kalangan miskin di Kecamatan Abung

Semuli yang mengambil keputusan untuk mengonsumsi mi instan karena

harga mi instan yang terjangkau. Daya beli dan sikap konsumen rumah

tangga pada suatu produk makanan kemungkinan merupakan faktor-faktor

yang mempengaruhi pembelian makanan tersebut.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013)sikap menggambarkan pandangan

kognitif dari psikologi sosial, dimana sikap diangap memiliki tiga unsur,

yaitu: (1) kognitif (pengetahuan), (2) afektif (emosi, perasaan), dan (3)

konatif (tindakan). Menurut Sumarwan (2011) sikap konsumen adalah faktor

penting yang akan mempengaruhi keputusan konsumen. Adapun Schiffman

dan Kanuk dalam Suryani (2008) menyatakan sikap merupakan ekspresi

Page 21: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

6

perasaan yang berasal dari dalam diri individu yang mencerminkan apakah

seseorang senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju terhadap suatu

objek.

Merk merupakan hal penting dalam menentukan pembelian. Suatumerk

konsumen cenderung menyukai atau tidak menyukai merk mi instan.

Terdapat banyak jenis dan merkmi instan, dengan rasa yang berbeda. Ada

beberapa merkmi instan yang beredar di Indonesia, yaitumerkIndomie,

Sedaap, ABC, Supermi, Intermi, Salam Mie, Gaga Mie, Alhami danmerk mi

lainnya. Untuk mengetahui merk mi instan yang beredar di Kecamatan

Abung Semuli, maka dilakukan survai awal kebeberapa minimarket dan

warung-warung di sekitar rumah warga pada bulan Juli tahun 2016. Hasil

prasurvai awalmenunjukkan bahwamerk Indomie dan Sedaap adalah mi

instan yang paling banyak dibeli oleh konsumen.

Pengambilan keputusan mengonsumsi kedua merkmi instan tersebut oleh

konsumen berarti konsumen tersebut telah menentukan sikap terhadap produk

mi instan. Adanya tindakan membeli mi instan menunjukkan bahwa

konsumen tersebut telah memiliki sikap dalam mengonsumsi produk mi

instan antara lain menyukai atau yang tidak menyukai mi instan tersebut.

Sikap konsumen yang membeli mi instan dapat dilihat dari merk mi instan

yang disukai dan tidak disukai. Konsumsi makan dalam rumah tangga atau

kebiasaan makan terhadap mi instan mencerminkan adanya permintaan mi

instan itu sendiri.Pembelian konsumen akan suatu produk dapat berubah-ubah

sesuai dengan keinginan dibutuhkan dan harapannya semakin tinggi, harapan

Page 22: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

7

atau tingkat ekspetasinya akan berdampak pada konsumen yang

menginginkan kualitas yang lebih dari mi instan.Perusahaan mi instan

diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya

agar permintaan konsumen selalu meningkat.

Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen rumah tangga pada

produk mi instan, maka peneliti akan meneliti tentang “Sikap danpermintaaan

rumah tangga terhadap mi instan di Kecamatan Abung Semuli Kabupaten

Lampung Utara”. Pertanyaan penelitian yang dapat diidentifikasi adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sikap konsumen rumah tangga terhadap atribut mi instan di

Kecamatan Abung Semuli?

2. Bagaimana permintaan mi instan di Kecamatan Abung Semuli?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan mi instan pada

konsumen rumah tangga di Kecamatan Abung Semuli?

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui sikap konsumen rumah tangga terhadap atribut mi instan di

Kecamatan Abung Semuli

2. Mengetahui permintaan mi instan di Kecamatan Abung Semuli

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan mi instan pada

konsumen rumah tangga di Kecamatan Abung Semuli

Page 23: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

8

C. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Produsen, sebagai pertimbangan dalam perencanaan produk mi instan.

2. Penelitian selanjutnya, sebagai bahan informasi, perbandingan dan sumber

referensi.

Page 24: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjaunPustaka

1. Miinstan

Mi merupakan produk pasta yang pertama kali ditemukan oleh bangsa China

yang berbahan baku beras dan tepung kacang-kacangan (Puspasari,

2007).Saat ini, mi telah menjadi salah satu pangan alternatif pengganti nasi.

Hal ini tentu sangat menguntungkan ditinjau dari sudut pandang

penganekaragaman konsumsi pangan. Dengan demikian, kita akan terhindar

dari ketergantungan kepada satu bahan pangan pokok terpopuler saat ini,

yaitu beras (Astawan, 2008).

Mi diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, diantaranya ukuran diameter

produk, bahan baku, cara pengolahan, dan karakterisitik produk akhirnya.

Berdasarkan bahan bakunya, terdapat dua macam mi, yaitu mi yang bahan

bakunya berasal dari tepung terutama tepung terigu dan mi transparan

(transparence noodle) dri bahan baku pati, misalnya soun dan bihun

(Puspasari, 2007).

Menurut Suyanti (2008), mi instan sangat praktis karena cukup diseduh

dengan air panas, mi siap dihidangkan.Sejarah mi instan menurut perusahaan

Page 25: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

10

Indofood, pertama kali mi instan diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia

pada tahun 1969,meskipun banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat

dijadikan sebagai salah satu bahan pangan pokok, karena mie instan sendiri

harganya relatif terjangkau, mudah disajikan dan awet.Produk Indomie

pertama kali diperkenalkan adalah Indomie kuah rasa kaldu ayam yang saat

itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. Indomie berkembang

pesat seiring dengan diterimannya mi instan di Indonesia.

Menurut majalah online dunia industri pada tahun 2015, pada laporan

keuangan PT Indofood CBP Makmur Tbk menunjukkan penjualan segmen

mi instan naik 6,17 persen menjadi 10,93 triliun rupiah dibanding periode

yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan penjualan mi instan itu ikut

mendorong penjualan konsolidasi perseroan tumbuh 6,63 persen menjadi

16,55 triliun rupiah pada periode yang sama.

2. AtributProduk Mi Instan

Kepercayaan adalah kekuatan bahwa sesuatu produk memiliki atribut

tertentu. Kepercayaan disebut objek atribut, yaitu kepercayaan konsumen

tentang kemungkinan adanya hubungan antara sebuah objek dengan atribut

yang relavan (Sumarwan, 2004). Mowendan Minor (2002), mendefinisikan

kepercayaan konsumen sebagai semua pengetahuan yang dimiliki oleh

konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek,

atribut, dan manfaatnya. Atribut adalah karakteristik atau fitur yang mungkin

dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Terdapat dua macam atribut, yaitu

Page 26: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

11

intrinsik dan atribut ekstrinsik. Atribut intrinsik adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah

segala sesuatu yang diperoleh dari segala aspek eksternal produk, seperti

nama merk, kemasan, dan label.

Menurutteoriatribusi (attribution theory), perlu

ditentukanapakahpenyebabtindakanmerupakansesuatu yang bersifat internal

ataueksternalbagiseseorangatauobyek yang dipertanyakan.

Atributprodukadalahpengembangan suatuprodukataujasa yang

melibatkanpenentuanmanfaat yang akandiberikan (KotlerdanAmstrong,

2003).

MenurutSangadji dan Sopiah (2013), menjelaskanempatunsur yang

menentukanperhatiankonsumen yang diharapkanpadasebuahatributadalah:

a. Karakteristikpenerimaanpesan

Karakteristik penerimaan pesan yang mempengaruhi adalah kebutuhan

nilai-nilai konsumen dan konsep diri konsumen

b. Karakteristik pesan

Karakteristikpesan dapat menarik perhatian konsumen terhadap atribut

dan menyebabkan alokasi kapasitas konsep kognitif pada atribut tersebut.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhipeluangtanggapanpeneriman

Faktor-faktor ini menentukan seberapa luas seseorang harus memperoses

informasi tentang sebuah atribut. Peluang tanggapan akan meningkat

apabila informasi tentang atribut diulang dan konsumen tidak dikacaukan

saat informasi tentang atribut diproses.

Page 27: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

12

d. Karakteristikproduk

Karakteristik produk adalah kualitas yang dirasakan dampak

penaambahan fitur bahwa atribut baru akan meningkatkan nilai yang

dirasakan dengan kebenaran yang lebih besar untuk merk berkualitas

rendah dari pada yang berkualitas tinggi.

Menurut Simamora (2002), atribut merupakan karakteristik yang

membedakan suatu merk atau produk dari yang lain. Atribut meliputi

dimensi-dimensi yang terkait dengan produk atau merk, seperti performance,

conformance, daya tahan, keandalan, desain, gaya, reputasi dan lain-lain.

Hargamerupakansalahsatuatribut paling penting yang

dievaluasiolehkonsumen, danmanajerperlubenar-

benarmenyadariperantersebutdalampembentukansikapkonsumen (Sangadji

dan Sopiah, 2013).

Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan karakteristik atribut

produk tersebut. Menurut Diana (2003) dalam penelitiannya

tentangkebiasaan makan mie instan pada mahasiswa IPB, ditemukan bahwa

sikap terhadap produk mi instan yang paling positf adalah pada merk Indomie

kemudian Sarimi dan ABC. Rasa yang enak dan nilai gizi dievaluasi sebagai

karakteristik mi instan paling diinginkan. Atribut yang ada pada mi instan

adalah harga, merk, berat, promosi, kemudahan memperoleh produk,

kandungan gizi, aroma, tekstur, label halal dan informasi kadaluarsa.

Page 28: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

13

3. SikapKonsumen

Sikapadalahpolaperasaan, keyakinandankecenderunganperilakuterhadap

orang, ide, atauobjek yang tetapdalamjangkawaktu yang lama (Lefton,

1982).SchiffmandanKanuk (2000), mengatakanbahwasikapadalahpredisposisi

yang dipelajaridalammeresponsecarakonsistensesuatuobjek,

dalambentuksukaatautidaksuka.

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013) sikap adalah inti dari perasaan suka atau

tidak suka seseorang terhadap suatu objek tertentu. Fungsi dari sikap adalah

membantu menyimpan memori jangka panjang sehingga orang bisa dengan

mudah mengingat kembali suatu hal pada saat yang tepat ketika sedang

menghadapi isu atau masalah pada produk, merk, dan jasa dalam rangka

membuat pernyataan tentang diri merka. Definisi tersebut menggambarkan

pandangan kognitif dari psikologi sosial, di mana sikap dianggap memiliki

tiga unsur, yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (emosi, perasaan), dan konatif

(tindakan).

Sikapadalahperasaanpositifataunegatifterhadapsesuatu.Sikapdibedakanantaras

ikapterhadapobjek, sikapterhadapperilakudansikapterhadaptindakan yang

menggabungkansikapterhadapperilakudengannorma-norma

subjektif(PrasetijodanIhalau, 2005). Katz (2004), mengidentifikasi ada empat

fungsi sikap yaitu sebagai berikut.

a. Fungsi Utilitarian

Page 29: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

14

Seorang konsumen menyatakan sikapnya terhadap produk jika mereka

mendapat kepuasan dari produk tersebut dan memperoleh manfaat. Sikap

positif dirasakan apabila suatu produk memberikan kepuasan kepada

konsumen, sebaliknya sikap negatif dirasakan apabila suatu produk

memberikan kekecewaan kepada konsumen.

b. Fungsi Ekspresi Nilai

Konsumen mengekspresikan sebuah nilai melalui produk yang mereka

gunakan. Hal tersebut menggambarkan identitas sosial, gaya hidup serta

kepribadian konsumen.

c. Fungsi Mempertahankan Ego

Sikap bertujuan melindungi konsumen dari tantangan eksternal maupun

perasaan internal yang dirasakan sehingga dapat menimbulkan

kepercayaan diri seorang konsumen jika memakai produk tersebut.

d. Fungsi Pengetahuan

Konsumen yang ingin membeli suatu produk perlu mengetahui informasi

tentang produk tersebut. Pengetahuan akan produk akan membentuk

sikap konsumen untuk menyukai atau tidak menyukai produk.

Menurut Saladin dan Oesman (2002), tiga komponen dalam pembentukan

sikap adalah sebagai berikut.

a. Komponen Kognitif

komponen kepercayaan yang didasari oleh pengetahuan, persepsi, dan

pengalaman seseorang, mengenai suatu objek sepeti kepercayaan terhadap

merk.

b. Komponen Afektif atau perasaan

Page 30: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

15

Emosi atau perasaan yang ada pada diri seseorang dalam kaitannya dengan

suatu objek atau merk tertentu.

c. Komponen Konatif atau kecendrungan bertindak

Kesiapan untuk berperilaku tertentu yang didasari oleh suatu sikap tertentu

atau maksud untuk membeli.

Gambar 1. Hubungan antara tiga komponen sikap, (Setiadi, 2003).

4. TeoriPerilakuKonsumen

Perilaku konsumen menurut Engelet al. (1994) adalah tindakan yang

langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan

menghabiskanproduk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului

dan menyusuli tindakan tersebut.Menurut Mowen (2002) perilakukonsumen

(consumer behavior) didefinisikansebagaistuditentang unit pembelian (buying

units) dan proses pertukaran yang melibatkanperolehan,

konsumsidanpembuatan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide. Definisi

yang sederhanainimengandungsejumlahkonseppenting.

Komponen KognitifKepercayaan terhadap Merk

Komponen AfektifEvaluasiMerk

Komponen KonatifMaksud untuk membeli

Page 31: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

16

SchiffmandanKanuk (2000)mengatakanbahwaperilakukonsumenadalah

proses yang dilaluiolehseseorangdalammencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasidanbertindakpascakonsumsiproduk, jasamaupun ide-ide yang

diharapkanbisamemenuhikebutuhannya.Jadidapatbisadikatakanbahwaperilaku

konsumenmerupakanstuditentangbagaimanapembuatkeputusan (decision

units), baikindividu, kelompok, ataupunorganisasi, membuatkeputusan-

keputusanbeliataumelakukantransakasipembeliansuatuprodukdanmengonsum

sinya.

Menurut PrasetijodanIhalauw (2005) perilakukonsumen diartikansebagai

proses yang dilaluiolehseseorangdalammencari, membeli, menggunkanan,

mengevaluasi, danbertindakanpascakonsumsiproduk,jasamaupun ide yang

diharapkanbisamemenuhikebutuhan. Sementara menurut Griffin (2005)

perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi

yang mendorong tindakan tersebut pada saat membeli, ketika membeli,

menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di

atas atau, kegiatan mengevaluasi.

5. Model PerilakuKonsumen

Setiapharikonsumenmenentukanberbagaipilihanpembelian.Kebanyakanperusa

haanbesarmenyelidikikeputusanpembeliankonsumenbegiturincinyauntukmen

emukanapa yang dibelikonsumen, dimanamerkamembeli,

bagaimanadanberapabanyakmerkabeli, kapanmerkabeli,

danmengapamerkasampaisekarangmembeli (KotlerdanAmstrong, 2001).

Page 32: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

17

Gambar2. Model PerilakuKonsumen, (PrasetijodanIhalauw,2005).

6. Model multiatribut Fishbein

PengaruhInternal :1. Kebutuhan

dan motivasi2. Kepribadian3. Psikografik4. Persepsi5. Pembelajaran6. Sikap

Konsumen Kebutuhano Pilihan

atributproduk

Sikap Persepsi Gaya hidup

PengaruhEksternal :1. Keluar2. Kelas sosial3. Budaya dan

sub budaya4. Komunikasi

pemasaran

Mencari danmengevaluasi

Menentukanalternative-alternatif

Menentukan pilihan danmemutuskan membeli

Membeli

Perilaku pasca beli

Puas/ tidakpuas Desonansi

pasca beli

Page 33: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

18

Menurut Saladin dan Oesman (2002), model multiatribut Fishbein

merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur sikap atau kesukaan atas

suatu objek (merk). Ada tiga tipe model multiatribut Fishbein, yaitu model

sikap terhadap objek, model sikap terhadap perilaku dan model teori tindakan

beralasan (Sangadji dan Sopiah, 2013).

Berdasarkan penelitian Sudiyarto (2012), model analisis multi atribut

Fishbein menjelaskan bahwa sikap konsumen terhadap suatu objek sikap

(produk atau merek) sangat ditentukan oleh atribut yang dievaluasi. Alasan

penggunaan model analisis Fishbein adalah :

a. Model dapat mengungkap evaluasi konsumen terhadap atribut-atribut

yang melekat pada produk berdasarkan evaluasi mereka terhadap banyak

atribut yang dimiliki oleh objek tersebut.

b. Model selanjutnya juga dapat mendeskripsikan nilai sikap konsumen

terhadap multiatribut tersebut.

c. Hasil dari masing-masing merek atau asal produk juga dapat

dibandingkan, sehingga dapat dilihat produk mana yang lebih diminati oleh

konsumen.

Menurut Simamora (2002) model Multiatribut Fishbeindapat dirumuskan

sebagai berikut:

n

Ao =∑ bi . ei ................................................................................... ( 1 )i=1

Keterangan:

Ao= Sikap terhadap suatu objek

Page 34: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

19

bi = Kekuatan kepercayaan bahwa objek tersebut memiliki atribut Iei = Evaluasi terhadap atribut In = Jumlah atribut yang dimiliki objeki = Atribut ke-I (1,2,3,…,n)Komponen ei menggambarkan evaluasi atribut produk, diukur secara khusus

pada skala evaluasi 5 angka (skala likert) mulai dari sangat penting (2),

penting (1), cukup penting (0), tidak penting (-1), dan sangat tidak penting (-

2). Komponen bi menggambarkan seberapa kuat konsumen percaya terhadap

atribut produk dari merk produk. Kepercayaan biasanya diukur pada skala

likert dengan 5 angka dari kemungkinan yangdimulai dari sangat baik (2),

baik (1), cukup baik (0), tidak baik (-1), dan sangat tidak baik (-2).

7. Teori Permintaan

Pada dasarnya pemintaan (demand) dalam ekonomi manajerial dapat

didefinisikan sebagai kuantitas barang atau jasa yang rela dan mampu dibeli

oleh konsumen dalam periode waktu tertentu berdasarkan kondisi – kondisi

tertentu (Gaspers,1996). Permintaan (demand) adalah jumlah barang-barang

yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga yang berlaku pada suatu pasar

tertentu dan dalam waktu tertentu pula (Rosyidi, 1996). Teori permintaan

menerangkan sifat dari permintaan pembelian pada suatu komoditas (barang

atau jasa) dan juga menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta dan

harga serta pembentukan kurva permintaan (Sugiarto dkk, 2002).Menurut

Rahardja dan Mandala (2008) permintaan adalah keinginan konsumen

membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode

waktu tertentu.

Page 35: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

20

Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang dibeli dalam berbagai situasi

dan tingkat harga. Semakin tinggi (mahal) harga, maka semakin sedikit

permintaan terhadap suatu barang dan jasa. Sebaliknya semakin rendah

harga, maka semakin banyak permintaan terhadap barang dan jasa (Ritonga,

2003).Menurut Daniel (2004) hukum permintaan pada hakikatnya adalah

makinrendah harga suatu barang, makin banyak permintaan atas barang

tersebut, sebaliknya makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit

permintaan atas barang tersebut. Jumlah barang yang diminta akan naik

apabila harga barang yang diminta turun dengan catatan bahwa hal-hal lain

adalah tetap.

Kurva permintaan dari suatu barang menghubungkan keseimbangan jumlah

barang yang dibeli konsumen dan tingkat harga pasar, dimana penghasilan

konsumen dan harga nominal barang lain tidak berubah (Sudarman, 2004).

Kurva permintaan diturunkan dari kurva indiferen. Kurva indiferen

menunjukkan berbagai kombinasi dari komoditi X dan komoditi Y yang

menghasilkan utilitas atau kepuasan yang sama kepada konsumen (Salvatore,

2006).

Menurut Boediono (1982) perilaku konsumen dapat diterangkan dengan

pendekatan kurva indifference dengan anggapan bahwa (1) konsumen

mempunyai pola preferensi akan barang-barang konsumsi (misalnya X1 dan

X2) yang bisa dinyatakan dalam bentuk indifference map, (2) konsumen

mempunyai sejumlah uang tertentu, dan (3) konsumen selalu berusaha

mencapai kepuasan maksimum.

Page 36: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

21

Gambar 3. Penurunan Kurva permintaan dari kurva indifferenceBoediono (1982).

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat bahwa dengan sejumlah uang

tertentu(M) konsumen bisa membeli barang X sebanyak M/Px dan barang Y

sebanyak M/Py atau konsumen bisa membelanjakan jumlah uang M tersebut

untuk berbagai kemungkinan kombinasi X dan Y seperti garis yang

M/Py

I1

M/Px

I2

M/Px’

X10

Y1

X1

Px

X10

P1

P2

X1 X2

A B

X2

Page 37: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

22

ditunjukan oleh garis lurus yang menghubungkan M/Px dan M/Py. Garis

tersebut disebut garis budget atau budget line. Tingkat kepuasan maksimum

yang dicapai bila konsumen membelanjakan uang sejumlah M untuk membeli

barang OY1 barang Y dan OX1 barang X, yaitu pada posisi persinggungan

antara budget line dengan kurva indifference yang terletak pada titik A.

Posisi ini menunjukkan posisi kepuasan yang maksimum atau posisi

equilibrium konsumen karena I1 adalah kurva indifference tertinggi yang bisa

dicapai oleh budget line tersebut. Jika harga X turun dari Px menjadi Px’ dan

harga Y tetap, maka budget line akan bergeser ke kanan menjadi garis M/Py

dan M/Px’ sehingga posisi equilibrium yang baru adalah pada titik B. Jadi,

dengan adanya penurunan harga barang X, maka jumlah barang X yang

diminta naik dari OX1 menjadi OX2. Perilaku konsumen menurut Hukum

Permintaan terbukti.

Pada dasarnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tidak

terbatas,sedangkan alat pemuas kebutuhan itu sifatnya terbatas sehingga tidak

semua kebutuhan akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang akan dapat terpenuhi

apabila ia dapat mengkonsumsi barang/jasa yang ia butuhkan dan mencapai

kepuasan maksimum. Perolehan kepuasan merupakan nilai daya guna yang

diberikan oleh suatu barang atau jasa yang dikonsumsi. Namun demikian,

konsumen dibatasi oleh pendapatan yang digunakan dalam

membelanjakanuangnya dan memenuhi kebutuhan konsumen. Permintaan

adalah jumlahbarang yang diminta konsumen pada suatu waktu yang

didukung oleh daya beli. Daya beli mencerminkan kemampuan konsumen

Page 38: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

23

dalam membeli sejumlah barang yang diinginkan, yang biasanya dinyatakan

dalam bentukuang.

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah barang yang diminta

olehkonsumen adalah harga komoditi atau barang itu sendiri, harga komoditi

lain, pendapatan, rata-rata penghasilan rumah tangga (distribusi pendapatan),

selera, dan besarnya populasi atau jumlah penduduk (Lipsey dkk, 1995).

Secara matematis variabel-variabel tersebut dapat dibentukdalam fungsi:

Qdx = f (Px, Py, I, Di, T, N) ................................................................. ( 2 )

Keterangan:

Qdx = Jumlah barang x yang dimintaPx = Harga barang xPy = Harga barang yI = PendapatanDi = Distribusi pendapatanT = SeleraN = Populasi

Menurut Sukirno(2005) hukum permintaan hanya menekankan perhatiannya

kepada pengaruh suatu harga barang terhadap jumlah barang yang diminta,

sedangkan pada kenyataannya permintaan suatu barang juga dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain, yaitu harga barang lain, pendapatan para pembeli, distribusi

pendapatan, selera, jumlah penduduk, dan ekspektasi. Barang-barang yang

harganya mempengaruhi jumlah permintaan suatu barang adalah:

a. Harga barang itu sendiri

Page 39: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

24

Semakin rendahnya harga suatu barang atau komoditi, semakin

banyakjumlah yang akan diminta, faktor lain dianggap tetap, sebaliknya

naiknya harga suatu barang menyebabkan permintaan terhadap suatu

barang tersebut turun.

Harga komoditas yang dibahas dalam penelitian ini adalah harga dari mi

instan yang dibeli oleh konsumen rumah tangga. Sesuai dengan teori

tersebut dapat disimpulkan bahwa apabila harga dari mi instan menurun

maka permintaan akan mi instan oleh konsumen rumah tangga akan

meningkat. Penurunan harga mi instan tersebut menyebabkan pendapatan

riil konsumen meningkat yang mendorong konsumen tersebut membeli

lagi mi instan dalam jumlah yang lebih banyak. Apabila harga mi instan

tersebut naik, maka konsumen akan mencari komoditas lain seperti telur

ayam ras yang dapat digunakan sebagai pengganti atas mi instan tersebut.

Kenaikan harga mi instan juga menyebabkan pendapatan riil konsumen

rumah tangga berkurang yang memaksa konsumen mengurangi

pembelian mi instan.

b. Harga barang lain

Harga barang lain sangat memiliki hubungan erat dengan barang yang

ditawarkan. Hubungan antara suatu barang dengan jenis barang lain dapat

digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu:

1) Barang substitusi (pengganti)

Barang pengganti adalah apabila barang tersebut dapat menggantikan

fungsi dari barang lain secara sempurna. Apabila harga barang

Page 40: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

25

pengganti murah maka permintaan terhadap barang yang digantikan

akan turun.

2) Barang komplementer (pelengkap)

Barang pelengkap adalah apabila suatu barnang selalu digunakan

bersama-sama dengan barang-barang yang lain. Apabila harga barang

pelengkap tinggi maka permintaan terhadap suatu barang akan turun.

3) Barang netral

Barang netral adalah apabila barang tersebut tidak mempunyai

keterkaitan yang erat dengan barang lain.

c. Jumlah Penduduk

Permintaan suatu barang berhubungan positif dengan jumlah penduduk.

Semakin banyak jumlah penduduk, maka semakin banyak pula

permintaan barang untuk dikonsumsi.

d. Pendapatan

Tingkat pendapatan dapat mencerminkan daya beli dari seorang

konsumen. Semakin tinggi pendapatan konsumen, maka daya beli

semakin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang akan

mengalami peningkatan.

e. Selera

Selera konsumen dapat disebabkan oleh perubahan umur, perubahan

pendapatan, perubahan lingkungan, dan sebagainya. Ketika selera

masyarakat akan suatu barang semakin tinggi maka permintaan akan

barang tersebut juga akan semakin tinggi namun apabila selera

Page 41: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

26

masyarakat akan suatu barang semakin rendah maka permintaann akan

semakin rendah.

f. Perkiraan Harga di Masa Mendatang

Perkiraan atau ramalan mengenai keadaan di waktu yang akan datang

Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang dapat

mempengaruhi jumlah permintaan. Apabila seseorang meperkirakan suatu

barang di masa yang akan datang mengalami kenaikan harga, maka akan

mendorong orang tersebut untuk membeli barang lebih banyak di masa

sekarang. Hal ini tentunya akan meningkatkan permintaan di masa yang

sekarang.

B. Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada hasil penelitian terdahulu yang terkait

denganpenelitian yang dilakukan. Kajian penelitian terdahulu diperlukan

sebagai bahan referensi bagi peneliti untuk menjadi pembanding antara

penelitian yang dilakukan dengan penelitian sebelumnya. Kajian penelitian

terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 42: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

27

Tabel 2. Penelitian Terdahulu

No Nama Penelitian/Tahun

Judul Prnelitian Metode Analisis Hasil Penelitan

1 Juwita, Sayektidan Indriyani

Tahun : 2015

Sikap dan pembelian bumbuinstan kemasan olehkonsumen rumah tangga diBandar Lampung

Metode analisis deskrptifkuantitatif, Metode analisismultiatribut Fishbein danAnalisis Komponen Utama.

Analisis sikap menunjukkan bumbu instan yang palingdisukai dan dipercayai oleh konsumen adalah bumbu instanmerek Indofood. Atribut yang paling disukaidan dipercayaioleh konsumen adalah kemudahan memperoleh produk,informasi kadaluarsa dan pengaruh rasa. Berdasarkan skorsikap atribut bumbu instan merek Indofoodkemudahanmemperoleh produk mendapatkan nilai tertinggikemudian atribut informasi kadaluarsa dan pengaruh rasa.

2 Novalita,Prasmatiwi, danAdawiyah.

Tahun : 2016

Pola konsumsi dan tingkatkepuasan konsumen rumahtangga terhadap mi instan diKota Bandar Lampung

Metode Analisis deskriptifdan Metode CustumerSatisfactions Index (CSI)

Jumlah konsumsi mi instan per rumah tangga sebesar1.300,5 gram. Rata-rata responden mengonsumsi keduajenis mi instan yaitu mi goreng dan mi rebus untukpemenuhan kebutuhan konsumsi sehari-hari. Tingkatkepuasan mi instan berdasarkan jenis mi goreng dan miinstan rebus berada pada tingkat sanggat puas sebesar82,91 persen dan 82,30 persen.

3 Parastry, Lestari,dan Prasmatiwi.

Tahun : 2017

Pengambilan keputusan dansikap konsumen rumah tanggadalam membeli beras SigerToga Sari dan Mekar Sari

Metode analisis deskrptifkuantitatif, dan Metodeanalisis multiatributFishbein

Sikap konsumenrumah tangga terhadap beras siger TogaSari menunjukkan sikap sangat puas dan sangat sukasedangkan sikap konsumen terhadap beras siger MekarSari menunjukkan sikap puas dan suka.

4 Sianturi, Ibrahim,dan Situmorang

Sikap dan pengambilankeputusan konsumen dalam

Metode analisis deskriptifkualitatif, analisis sikap

Sikap konsumen terhadap atribut-atribut pada dagingayam adalah lebih menyukai daging ayam ras

Page 43: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

28

Tahun : 2016 membeli ayam potong di KotaBandar Lampung

konsumen dengan modelMultiatribut Fishbein dananalisis regresi ordinalLogit.

dibandingkan dengan daging ayam kampung khususnyadalam hal harga daging dan bobot daging.

5 Nasir (2004) Analisis permintaan mieinstan indomie komoditasterkait di Kota KecamatanKabupaten Sukoharjo

Metode analisis deskriptifdan model permintaanstatik.

Permintaan mie instan indofood dipengaruhi oleh hargamie ABC, harga kecap dan pendapatan.

6 Vidyaningrum,Sayekti danAdawiyah

Tahun : 2016

Preferensi dan permintaankonsumen rumah tanggaterhadap bihun tapioka diKecamatan PurbolinggoKabupaten Lampung Timur.

Metode analisis deskrptifkuantitatif, Analisis RegresiLinier Berganda, Preferensidan Permintaan.

Permintaan bihun tapioka oleh konsumen rumah tangga diKecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timurdipengaruhi oleh harga bihun tapioka, harga mi,pendapatan, jumlah anggota keluarga, suku, pendidikanSD dan pendidikan SMA.

7 Gultom, Sayektidan Kasymir.

Tahun : 2017

Analisis permintaan tepungterigu oleh pedagang gorengandi Bandar Lampung

Metode analisis statistikdeskriptif, metode statistikinferensi dan analisis regresiberganda.

Jumlah rata-rata pembelian tepung terigu oleh pedagangdalam seminggu sebesar 68,27 kg. Faktor-faktor yangberpengaruh positif terhadap permintaan tepung teriguadalah harga kol, jumlah pembelian dan omzet dan faktor-faktor yang berpengaruh negatif terhadap permintaantepung terigu adalah harga tepung terigu dan hargaminyak goreng.

8 Putri, Prasmatiwi,dan Adawiyah

Permintaan dan kepuasankonsumen rumahtanggadalam mengonsumsi susububuk di Bandar Lampung

Analisisdeskriptif kuantitatif dandeskriptif kualitatif, Metodeanalisis fungsi eksponensial

Rata-rata permintaan susu bubuk oleh konsumen rumahtangga mencapai 670 gram per bulan, dengan ukurankemasan yang sering dibeli adalah 400 gram. Frekuensipembelian susu bubuk rata-rata satu kali per bulan.

Page 44: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

29

Tahun : 2015 (tipe fungsiCobb Douglass)

Sebanyak 28,75 persen konsumen susu bubuk full creamdan 21,25 persen konsumen susu bubuk instant sama-sama memilihsusu bubuk merek Dancow untukdikonsumsi.

9 Ariesman,Prasmatiwi danIndriani

Tahun : 2015

Permintaan dan KepuasanKonsumen Rumah Tanggadalam Mengonsumsi KecapDi Bandar Lampung

Metode analisis deskriptifkuantitatif dan verifikatif,analisis Fungsi CobbDouglas, analisis tingkatkepuasan konsumen(Costumer SatisfactionIndex), Analisis the logitmodel.

Permintaan kecap manis oleh konsumen rumah tanggamencapai 38.133 ml dalam waktu satu bulan. Faktor yangberpengaruh nyata terhadap tingkat kepuasan konsumenadalah usia, lama mengonsumsi, harga kecap dan lokasipembelian.

Page 45: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

30

C. KerangkaPemikiran

Pangan atau makanan adalah bahan yang berasal dari hewan atau tumbuhan,

yang dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi.

Makanan Makanan cepat saji adalah makanan yang disajikan dalam waktu

cepat dan siap disantap. Makanan cepat saji yang dimaksud adalah jenis

makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara

sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan

pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk

mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan

cepat saji seperti mi instan banyak diolah didalam rumah tangga, jenis

makanan ini dikonsumsi oleh rumah tangga karena penyajiannya yang cepat

dan praktis, sehingga memudahkan konsumen untuk mengolahnya. Mi instan

terdiri dari dua jenis mi, yaitu mi kuah dan mi goreng. Mi instan memiliki

jenis varians rasa yang beragam sehingga konsumen dapat mengonsumsi

sesuai selera.

Perilakukonsumendariwaktukewaktuselalumemilikiperbedaan,

dimanaperilakukonsumen selalumemilikiselera yang

yangberbedasetiapmembelidanmengonsumsi, ini merupakan hal yang

menarik untuk diteliti.Perilakukonsumenyang meliputi sikapkonsumen dalam

melakukandanmemutuskanpembeliansuatuprodukakandipengaruhiolehatribut

-atribut yang adapadaproduk mi instan. Atribut-atributyang diteliti, yaitu

harga, berat kondisi kemasan, promosi, kemudahan memperoleh produk,

Page 46: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

31

kandungan gizi, jenis mi (kuah/goreng), tekstur, label halal dan Informasi

Kadaluarsa.

Perilaku konsumen mi instan merupakan perilaku yang dilakukan oleh

konsumen dalam mengkonsumsi mi instan. Permintaan dipengaruhi oleh

harga barang itu sendiri, harga barang lain, tingkat pendapatan, distribusi

penduduk dan selera. Harga barang lain yaitu meliputi harga barang

pengganti maupun harga barang pelengkapnya (Lipsey dkk, 1995). Faktor

yang mempengaruhi permintaan mi instan adalah Harga mi instan kuah (X1),

harga mi instan goreng (X2), harga telur ayam ras (X3), pendapatan keluarga

(X4), pendidikan responden (X5), jumlah anggota keluarga (X6), umur

responden (X7), suku (D1), jarak lokasi (D2), pekerjaan responden (D3) dan

(Y) permintaan mi instan.

Analisis sikap digunakan untuk mengetahui sikap konsumen (rumah tangga)

terhadap produk mi instan, suka atau tidak sukanya terhadap produk tersebut.

Untuk menganalisa sikap konsumen mengunakan metode multiatribut

fishbein. Model ini dapat memberikan gambaran serta atribut yang dianggap

penting atau tidak oleh konsumen dan sikap konsumen terhadap suatu produk

yang diteliti.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap konsumen terhadap

atribut mi instan, permintaan mi instan dan untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi permintaan mi instan. Konsumen mi instan yang diteliti

pada penelitian ini adalah konsumen rumah tangga di Kecamatan Abung

Page 47: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

32

Semuli. Pada Gambar 4 dapat dilihat kerangkapemikiranpenelitiansikapdan

permintaan mi instan pada rumah tangga di Kecamatan Abung Semuli.

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran dan masalah yang ada maka dalam

penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Diduga permintaan konsumen dalam pembelian mi instan di Kecamatan

Abung Semuli di pengaruhi oleh harga mi instan kuah, harga mi instan

goreng, harga telur ayam, pendapatan keluarga, tingkat pendidikan,

jumlah anggota keluarga, umur, suku, jarak dan pekerjaan.

Atribut mie instan:1. Harga2. Merk3. Berat4. Promosi5. Kemudahan memperoleh produk6. Kandungan gizi7. Jenis mi (kuah/goreng)8. Tekstur9. Label halal10. Informasi Kadaluarsa

Mi Instan

Faktor yang mempengaruhipermintaan mi instan:1. Harga mi instan kuah (X1)2. Harga mi instan goreng (X2)3. Harga telur ayam ras (X3)4. Pendapatan responden (X4)5. Pendidikan responden (X5)6. Jumlah anggota responden (X6)7. Umur responden (X7)8. Suku (D1)9. Jarak lokasi (D2)10. Pekerjaan responden (D3)

Pangan(Makanan cepat saji)

PerilakuKonsumen

Konsumen ibu rumah tanggami instan

Sikap Konsumen Permintaan MiInstan

Page 48: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

33

Gambar4.Kerangkapemikiranpenelitiansikapdan permintaan mi instan padarumah tangga di Kecamatan Abung Semuli, 2016.

Page 49: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

33

III. METODE PENELITIAN

A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang

digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis yang sesuai dan

berhubungan dengan tujuan penelitian.

Mi adalah adalah produk makanan yang dibuat dari tepung gandum atau

tepung terigu. Ada tiga jenis mi, yaitu mi basah, mi kering dan mi instan.

Mi instan merupakan makanan cepat saji dengan penyajian yang praktis

menjadi makanan favorit di Indonesia yang mudah dihidangkan. Mi instan

adalah mi yang sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan

minyak, dan bisa dipersiapkan untuk konsumsi hanya dengan menambahkan

air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada dalam paketnya. Mi instan

juga merupakan makanan yang digunakan sebagai salah satu pangan

alternatif pengganti nasi. Mi instan terdiri dari dua jenis mi kuah dan mi

goreng. Mi instan kuah merupakan mi yang sudah dimasak terlebih dahulu

dan dicampur dengan minyak serta bumbu pelengkap, dan disajikan dengan

air rebusan kuah mi instan, sedangkan mi instan goreng merupakan mi yang

sudah dimasak terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak serta bumbu

Page 50: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

34

pelengkap, dan disajikan tanpa kuah atau air rebusan dari mi instan. Jenis

merk mi instan yang di jumpai di lokasi penelitian adalah merl Sedaap.

Responden mi instan merupakan ibu rumah tangga yang membeli mi instan,

baik jenis mi kuah maupun jenis mi goreng untuk memenuhi kebutuhan

rumah tangganya.

Perilaku responden mi instan adalah kegiatan individu yang secara langsung

terlibat untuk mendapatkan dan mengonsumsi produk mi instan, termasuk di

dalamnya sikap konsumen dalam membeli mi instan.

Pola konsumsi mi instan adalah susunan makanan yang dikonsumsi oleh

seseorang dan dicerminkan dalam jumlah, frekuensi mengonsumsi, cara

mengonsumsi, dan tempat pembelian. Jumlah diukur dalam satuan gram,

frekuensi dinyatakan dalam kali per satu bulan, cara mengonsumsi terdiri

sebagai lauk, pengangganti nasi dan pelengkap makanan pokok, sedangkan

tempat pembelian dilakukan di toko pasar, minimarket (Alfamart/Indomart)

dan warung dekat rumah.

Sikap responen adalah sikap rumah tangga yang diwakili oleh responden

yang ditunjukan oleh perasaan suka atau tidak suka terhadap atribut mi

instan yang akan menentukan perilaku dan sikap konsumen juga merupakan

faktor yang berpengaruh dalam keputusan konsumen. Dalam penelitian ini

diukur dengan model multiatribut Fishbein dengan mengukur skor sikap

konsumen (Ao) dengan cara mengalikan skor evaluasi atribut (ei) dengan

kekuatan kepercayaan atribut (bi).

Page 51: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

35

Atribut mi instan adalah ciri-ciri yang ada pada mi instan yang dapat

mewakili dimensi mi instan kuah dan mi instan goreng dan berfungsi

sebagai atribut evaluatif selama pengambilan keputusan. Atribut-atribut mi

instan yaitu harga, merk, berat, promosi, kemudahan memperoleh produk,

kandungan gizi, jenis mi, tekstur, label halal dan informasi kadaluarsa.

Tingkat kepentingan atribut adalah penilaian terhadap kepentingan atribut

yang diperhatikan oleh responden. Tingkat kepentingan dihitung dengan

Melihat penilaian konsumen terhadap indikator harga, merk, berat, promosi,

kemudahan memperoleh produk, kandungan gizi, jenis mi, tekstur, label

halal dan informasi kadaluarsa. Skor 2 untuk “sangat penting”, skor 1

“penting”, skor 0 “cukup penting”, skor -1 “kurang penting”, dan skor -2

“tidak penting”.

Sikap responden terhadap atribut harga adalah tingkat harga yang terdapat

pada mi instan mulai dari sangat murah sampai mahal. Pengukurannya

menggunakan skala likert yaitu : sangat murah (2), murah (1), cukup (0),

mahal (-1), dan sangat mahal (-2).

Sikap responden terhadap atribut merk adalah nama atau simbol yang

terdapat pada mi instan mulai dari sangat terkenal sampai tidak terkenal.

Pengukurannya menggunakan skala likert yaitu : sangat terkenal (2),

terkenal (1), cukup (0), tidak terkenal (-1), dan sangat tidak terkenal (-2).

Sikap responden terhadap atribut berat adalah ukuran atau besaran yang

terdapat pada mi instan mulai dari sangat banyak sampai sangat sedikit.

Page 52: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

36

Pengukurannya menggunakan skala likert yaitu : sangat banyak (2), banyak

(1), cukup (0), sedikit (-1), dan sangat sedikit (-2).

Sikap responden terhadap atribut promosi adalah upaya untuk

memberitahukan atau menawarkan produk dengan tujuan menarik yang

terdapat pada mi instan mulai dari sangat menarik sampai sangat tidak

menarik. Pengukurannya menggunakan skala likert yaitu : sangat menarik

(2), menarik (1), cukup (0), kurang menarik (-1), dan tidak menarik (-2).

Sikap responden terhadap atribut kemudahan memperoleh produk adalah

penilaian responden terhadap tingkat kesulitan untuk memperoleh mi instan

yang terdapat pada mi instan mulai dari sangat mudah sampai sangat tidak

mudah. Pengukurannya menggunakan skala likert yaitu : sangat mudah (2),

mudah(1), cukup (0), tidak mudah (-1), dan sangat tidak mudah (-2).

Sikap responden terhadap atribut kandungan gizi adalah nilai gizi yang

terkandung dalam produk yang terdapat pada mi instan mulai dari sangat

baik sampai tidak baik. Pengukurannya menggunakan skala likert yaitu :

sangat baik (2), baik (1), cukup (0), kurang baik (-1), dan tidak baik (-2).

Sikap responden terhadap atribut jenis mi adalah sensasi yang diterima oleh

indra pengecap dalam mengonsumsi mi instan. Pengukurannya

menggunakan skala likert yaitu : sangat enak (2), enak (1), cukup (0),

kurang enak (-1), dan tidak enak (-2).

Sikap responden terhadap atribut tekstur adalah sensasi penilaian konsumen

terhadap tekstur yang diterima oleh indra pengecap dalam mengonsumsi mi

Page 53: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

37

instan. Pengukurannya menggunakan skala likert yaitu : sangat kenyal (2),

kenyal (1), cukup (0), kurang kenyal (-1), dan tidak kenyal (-2).

Sikap responden terhadap atribut label halal adalah kejelasan tentang label

jaminan halal yang terdapat pada mi instan mulai dari sangat jelas sampai

tidak jelas. Pengukurannya menggunakan skala likert yaitu : sangat jelas

(2), jelas (1), cukup (0), kurang jelas (-1), dan tidak jelas (-2).

Sikap responden terhadap atribut informasi kadaluarsa adalah penilaian

responden terhadap pencantuman tanggal produksi dalam kemasan pada mi

instan mulai dari sangat jelas sampai tidak jelas. Pengukurannya

menggunakan skala likert yaitu : sangat jelas (2), jelas (1), cukup (0),

kurang jelas (-1), dan tidak jelas (-2).

Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada

berbagai tingkat harga selama periode tertentu.

Permintaan mi instan adalah jumlah mi instan yang dibeli oleh konsumen

dalam kurun waktu satu bulan yang diukur dalam satuan bungkus per bulan

(bungkus/bulan) yang kemudian dikonversi menjadi gram per bulan

(gram/bulan).

Permintaan mi instan kuah (Y1) jumlah mi instan kuah yang dibeli oleh

konsumen dalam kurun waktu satu bulan yang diukur dalam satuan bungkus

per bulan (bungkus/bulan) yang kemudian dikonversi menjadi gram per

bulan (gram/bulan).

Page 54: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

38

Permintaan mi instan goreng (Y2) jumlah mi instan goreng yang dibeli oleh

konsumen dalam kurun waktu satu bulan yang diukur dalam satuan bungkus

per bulan (bungkus/bulan) yang kemudian dikonversi menjadi gram per

bulan (gram/bulan).

Harga mi instan kuah (X1) adalah adalah jumlah uang yang dikeluarkan

responden dalam melakukan pembelian mi instan jenis kuah yang diukur

dalam satuan rupiah per gram (Rp/100 gram).

Harga mi instan goreng (X2) adalah jumlah uang yang dikeluarkan

responden dalam melakukan pembelian mi instan goreng yang diukur dalam

satuan rupiah per gram (Rp/100 gram).

Harga telur ayam ras (X3) adalah jumlah uang yang dikeluarkan responden

dalam melakukan pembelian telur ayam ras yang diukur dalam satuan

rupiah per gram (Rp/100 gram).

Pendapatan keluarga (X4) adalah penghasilan yang didapat oleh semua

anggota rumah tangga per bulan, diukur dalam satuan rupiah per bulan

(Rp/bulan).

Pendidikan responden (X5) adalah jenjang pendidikan yang telah ditempuh

responden, jenjang pendidikan diukur dari lamanya masa studi. Untuk

jenjang pendidikan SD yaitu 6 tahun, untuk SMP yaitu 9 tahun, SMA yaitu

12 tahun, D3 yaitu 15 tahun dan S1 yaitu 17 tahun.

Page 55: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

39

Jumlah anggota rumah tangga (X6) adalah sejumlah orang yang tinggal

bersama dalam satu rumah dengan pengelolaan keuangan dilakukan secara

bersama-sama.

Umur responden (X7) adalah usia responden atau konsumen yang diukur

dalam satuan tahun.

Suku (D1) adalah kesatuan sosial yang disatukan oleh identitas kebudayaan,

khususnya dari identitas bahasa. Dalam penelitian ini suku diukur dengan

variabel dummy yaitu D = 1 apabila suku Jawa, dan D = 0 apabila bukan

suku Jawa.

Jarak lokasi pembelian (D2) adalah jauh atau dekatnya tempat yang

menghubungkan dua lokasi atau tempat akan yang dituju dari rumah

responden ke tempat pembelian melalui ukuran waktu ataupun ukuran

satuan meter, kilometer dan sebagainya. Dalam penelitian ini jarak diukur

dengan variabel dummy yaitu D = 1 apabila jarak dekat, dan D = 0 apabila

jarak tidak dekat

Pekerjaan responden (D3) adalah suatu kegiatan yang dikerjakan oleh

seseorang dan mendapatkan penghasilan per bulan. Dalam penelitian ini

pekerjaan diukur dengan variabel dummy yaitu D = 1 apabila responden

bekerja, dan D = 0 apabila responden tidak bekerja.

B. Lokasi, Sampel dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung

Page 56: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

40

Utara. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive)

dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Abung Semuli Kabupaten

Lampung Utara merupakan penduduk dengan tingkat kemiskinan tertinggi

serta banyak konsumen rumah tangga yang mengonsumsi mi instan. Waktu

pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus 2016.

Metode sampling yang digunakan dalam penilitian adalah Probability

Sampling dengan metode pemilihan sampel Simple Random Sampling.

Sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen rumah

tangga yang membeli mi instan. Jumlah penduduk di Kecamatan Abung

Semuli Kabupaten Lampung Utara tahun 2015 dapat dilihat Pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah penduduk Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung

Utara tahun 2015

No Nama Desa Jumlah

KK (N)

Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Sukamaju 1.119 2.310 2.152 4.462

2 Semuli Jaya 1.206 2.137 2.066 4.203

3 Semuli Raya 1.716 3.346 3.108 6.454

4 Papan Asri 710 1.299 1.139 2.438

5 Sidorahayu 1.203 1.355 2.237 3.592

6 Gunung Kramat 403 862 807 1.669

7 Gunung Sari 633 1.172 1.109 2.281

Jumlah 6.990 12.481 12.618 25.099

Sumber: Penduduk Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara,

2015.

Langkah penentu jumlah sampel adalah memilih dua kelurahan dari tujuh

kelurahan yang ada di Kecamatan Abung Semuli untuk mewakili daerah

terdekat dengan sentral dan yang jauh (lebih dari 10 km) dari sentral.

Kelurahan yang terpilih adalah kelurahan Semuli Jaya yang dekat dengan

Page 57: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

41

sentral sebanyak 1.206 KK dan kelurahan Sidorahayu yang jauh (lebih dari

10 km) dari sentral sebanyak 1.203 KK.

Jumlah populasi dari dua kelurahan adalah 2.409 kepala keluarga (Semuli

Jaya dan Sidorahayu). Perhitungan penentuan jumlah sampel mengacu pada

teori Sugiarto (2001), yaitu :

n =

...................................................................................... (3)

keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

S² = Variasi sampel (5%) = 0,05

Z = Tingkat Kepercayaan (90%) = 1,645

d = Derajat Penyimpangan (5%) = 0,05

Dari rumus tersebut, jumlah sampel yang akan diambil adalah:

n = ( ) ( )

( ) ( ) ( ) .......................................................... (4)

n = 52,99

n = 53

Perincian jumlah responden masing-masing wilayah (ni) dan digunakan

alokasi proposional dengan rumus (Nasir, 1988), yaitu :

ni =

.................................................................................................. (5)

dimana :

ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya

Page 58: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

42

Pemilihan dusun pada masing-masing kelurahan dilakukan dengan

menggunakan cara pengundian, masing-masing dusun diambil satu dusun,

yaitu dusun Cendrawasih dan dusun Tritunggal. Setelah didapat dua dusun

yang terpilih, maka selanjutnya menentukan 54 sampel dari masing-masing

dusun. Masing-masing dusun dari dua kelurahan memperoleh 27 orang

yang akan dijadikan sebagai sampel sebagai berikut.

Dengan menggunakan persamaan (2), maka sampel di :

Kelurahan Semuli Jaya : (1.206/2.409) x 53 = 26,53 = 27

Kelurahan Sidorahayu : (1.203/2.409) x 53 = 26,46 = 27

Jumlah sampel ini dapat dianggap sudah mewakili seluruh konsumen rumah

tangga yang mengkonsumsi mi instan di Kecamatan Abung Semuli

Kabupen Lampung Utara dengan pertimbangan semakin banyak sampel

maka data yang diteliti semakin baik.

C. Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survai. Jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara secara langsung

kepada konsumen rumah tangga yang membeli mi instan dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang telah dibuat dalam bentuk kuesioner.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan membaca literatur yang

berkaitan dengan topik penelitian dari perpustakaan dan beberapa instansi

yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian.

Page 59: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

43

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data merupakan bagian yang penting dalam karya ilmiah,

metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif, model multiatribut Fishbein dan analisis regresi linear berganda.

Pengolahan data menggunakan software Microsoft Office Excel 2010,

Eviews 8 dan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS 24).

Untuk mengetahui klasifikasi rata-rata pembelian mi instan kuah dan mi

instan goreng di Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara,

digunakan dasar klasifikasi variable bebas (X) dan variable terikat (Y)

mengacu pada rumus Sturges (dalam Dajan, 1986) sebagai berikut:

Lebar Interval =

Penentuan klasifikasi dalam penelitian ini meggunakan rata-rata. Rata-rata

digunakan untuk melihat suatu angka di sekitar mana nilai-nilai dalam suatu

distribusi memusat. Setelah rata-rata pembelian mi instan kuah dan mi

instan goreng maka selanjutnya membandingkan penelitian mi instan kuah

dan mi instan goreng yang lebih banyak dibeli oleh rumah tangga.

1. Uji validitas dan reliabilitas

Sebelum melakukan analisis terhadap sikap konsumen terhadap mi

instan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji

validitas dan uji reliabilitas digunakan untuk menguji sikap konsumen

terhdap atribut mi instan dengan kuesioner yang telah dibuat.

Page 60: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

44

a. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji ketepatan alat ukur terhadap

konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang

seharusnya diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat dari keandalan suatu alat ukur. Secara keseluruhan alat ukur

digunakan dengan cara mengkorelasikan skor total. Sugiyono (2009)

menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur

pernyataan yang ada dalam kuesioner, dari hasil penelitian yang valid

bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi. Rumus yang digunakan untuk uji validitas

yaitu:

r hitung = ( ) ( ) ( )

√{( ) ( ) } {(

) ( ) }

.................... (6)

Keterangan :

Rxy = r hitung = koefisien korelasi

X = skor pada subjek item n

Y = skor total subjek

XY = skor pada subjek item n dikalikan skor total

n = banyaknya responden

di mana:

a. Jika r hasil positif dan r hasil > r tabel, maka variabel tersebut

valid

b. Jika r hasil negatif dan r hasil < r tabel, maka variabel tersebut

tidak valid

Pada penelitian ini atribut-atribut yang akan diuji validitas adalah

atribut-atribut yang terdapat pada produk mi instan adalah harga,

merk, berat, iklan, kemudahan memperoleh produk, kandungan nilai

gizi, jenis mi instan, informasi kadaluarsa, tekstur dan label halal.

Page 61: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

45

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat

pengumpulan data yang digunakan. Reliabilitas merupakan suatu

nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam

mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas dapat melihat tingkat

reliable kuesioner dengan memperlihatkan jawaban yang telah terisi

di kuesioner. Uji reliabilitas dapat menunjukkan keandalan dari

suatu alat ukur. Uji reliabilitas dapat dilakukan menggunakan rumus

sebagai berikut (Sufren dan Natanael, 2013):

[

] [

] ............................................................... (7)

Keterangan:

Α = Koefisien Reliabilitas Alpha

K = Jumlah Item

= Jumlah Varians Skor Total

Σi = Varians Responden Untuk Item

2. Analisis Multiatribut Fishbein

Analisis Multiatribut Fishbein digunakan untuk menjawab tujuan

pertama. Model sikap multiatribut ini menerangkan proses integrasi

yang mengkombinasikan pengetahuan produk (evaluasi dan kekuatan

kepercayaan utama) untuk membentuk evaluasi atau sikap yang

menyeluruh. Metode analisis Fishbein menyatakan sikap dari seorang

konsumen terhadap suatu objek ditentukan oleh sikapnya terhadap

berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Model ini digunakan

untuk mengukur sikap konsumen terhadap berbagai atribut suatu produk.

Page 62: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

46

Rumus dalam analisis multiatribut Fishbein adalah (Simamora, 2002):

n

Ao = ∑bi ei ....................................................................................... ( 8 )

i=1

Keterangan :

Ao = skor sikap terhadap mi instan

bi = Kekuatan kepercayaan bahwa atribut mi instan memiliki atribut

ke-i

ei = evaluasi terhadap atribut i

n = jumlah atribut yang dimiliki mi instan

i = atribut ke-I (1, 2, 3,....,n)

Variabel Ao merupakan sikap konsumen terhadap suatu produk mi

instan, yang diperoleh dari hasil perkalian setiap skor evaluasi

kepentingan (ei) dengan skor evaluasi kepercayaan (bi) konsumen

terhadap atribut mi instan. Menurut Hermawan (2005), skala Likert

merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau ketidak setujan

seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan

atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu. Format skala Likert

merupakan perpaduan antara kesetujuan dan ketidak setujuan, skala ini

dikembangkan oleh Rensis Likert sehingga dikenal dengan skala Likert.

Atribut yang terdapat pada mi instan adalah harga, merk, berat, pomosi,

kemudahan memperoleh produk, kandunagn gizi, tekstur, label halal dan

informasi kadaluarsa. Skala likert dengan menggunakan rentang dari (2)

sampai (-2) dapat digunakan untuk memudahkan reponden dalam

jawaban kuesioner. Skala Likert beserta skor jawaban responden yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.

Page 63: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

47

Tabel 4. Skor jawaban responden untuk evaluasi terhadap atribut

No Jawaban Responden Skor

1

2

3

4

5

Sangat penting

Penting

Cukup penting

Kurang penting

Tidak penting

2

1

0

-1

-2

3. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang bertujuan

untuk menggambarkan atau mendeskripsikan gambaran data yang telah

diperoleh dari hasil penelitian, baik data kualitatif maupun data

kuantitatif. Analisis deskriptif pada penelitian ini yaitu untuk

mengetahui atribut yang diinginkan responden dari produk mi instan di

Kecamatan Abung Semuli Kabupaten Lampung Utara.

4. Analisis Kuantitatif dengan Regresi Linear Berganda

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random.

Metode analisis kuantitatif digunakan untuk menjawab tujuan ketiga,

yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan mi

instan pada konsumen rumah tangga di Kecamatan Abung Semuli.

Analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda, yaitu diharapkan dapat menghubungan antara permintaan mi

instan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Page 64: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

48

Tabel 5. Skor atribut mi instan dan kekuatan kepercayaan (bi)

No Atribut Peryataan Skor

1 Harga

a. Sangat murah

b. Murah

c. cukup

d. Mahal

e. Sangat mahal

2

1

0

-1

-2

2 Merk a. Sangat terkenal

b. Terkenal

c. cukup

d. Tidak terkenal

e. Sangat tidak terkenal

2

1

0

-1

-2

3 Berat a. Sangat banyak

b. Banyak

c. cukup

d. Sedikit

e. Sangat sedikit

2

1

0

-1

-2

4 Promosi a. Sangat menarik

b. Menarik

c. Cukup

d. Kurang menarik

e. Tidak menarik

2

1

0

-1

-2

5 Kemudahan memperoleh

produk

a. Sangat mudah

b. Mudah

c. Cukup

d. Tidak mudah

e. Sangat tidak mudah

2

1

0

-1

-2

6 Inforamasi kandungan

gizi

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup

d. Kurang baik

e. Tidak baik

2

1

0

-1

-2

7 Jenis mi a. Sangat enak

b. Enak

c. Cukup

d. Kurang enak

e. Tidak enak

2

1

0

-1

-2

8 Tekstur a. Sangat kenyal

b. Kenyal

c. Cukup

d. Kurang kenyal

e. Tidak kenyal

2

1

0

-1

-2

9 Label halal a. Sangat jelas

b. Jelas

c. Cukup

d. Kurang jelas

e. Tidak jelas

2

1

0

-1

-2

10 Inforamasi kadaluarsa a. Sangat jelas

b. Jelas

c. Cukup

d. Kurang jelas

e. Tidak jelas

2

1

0

-1

-2

Page 65: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

49

Model yang digunakan, yaitu menggunakan model ekonometrika yang

dapat digunakan untuk menganalisis permintaan.

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi permintaan mi instan adalah

Harga mi instan kuah (X1), harga mi instan goreng (X2), harga telur

ayam ras (X3), pendapatan keluarga (X4), pendidikan responden (X5),

jumlah anggota keluarga (X6), umur responden (X7), suku (D1), jarak

lokas (D2), pekerjaan (D3). Model persamaan fungsi permintaan mi

instan adalah:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + d1D1 +d2D2 +

d3D3 + u………............................................................................. ( 9 )

Dimana:

Y1 = Permintaan mi instan kuah

Y2 = Permintaan mi instan goreng

β0 = Intersep

β1 – β6 = Koefisien variabel bebas

d1– d2 = Koefisien dummy

X1 = Harga mi instan kuah (Rp/100 gram)

X2 = Harga mi instan goreng (Rp/100 gram)

X3 = Harga telur ayam (Rp/100gram)

X4 = Pendapatan keluarga (Rp/bulan)

X5 = Pendidikan responden (Tahun)

X6 = Jumlah anggota keluarga (jiwa)

X7 = Umur Responden (Tahun)

D1 = Suku D = 1 jika jawa, D = 0 bukan suku jawa

D2 = Jarak lokasi (waktu/meter/kilometer) D = 1 jika jarak

lokasi dekat, D = 0 jika lokasi tidak dekat

D3 = pekerjaan D =1 jika bekerja, D = 0 jika tidak bekerja

e = Bilangan natural (2,7182)

u = Kesalahan pengganggu (error term)

Page 66: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

50

5. Uji asumsi klasik

Untuk menguji hasil dari perhitungan, maka dilakukan uji asumsi klasik,

yaitu:

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi

ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati

sempurna antar variabel independen (variabel bebas). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna

atau mendekati sempurna diantara variabel independen (Priyatno,

2009). Menurut Ghozali (2006) jika variabel-variabel idependen

saling berkolerasi, yaitu nilai nilai cutoff umum yang dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah tolerance < 0,10 atau

sama dengan VIF > 10. Apabila berdasarkan uji multikolinearitas

nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan terjadi multikolinearitas.

b. Uji Heterokedastis

Menurut Gujarati (2005) situasi heteroskedastisitas akan

menyebabkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien

dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang

semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi

tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus

dihilangkan dari model regresi. Untuk menguji ada tidaknya

heteroskedastisitas digunakan uji Rank Spearman yaitu dengan

mengkorelasikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai

Page 67: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

51

absolut dari residual. Jika nilai koefisien korelasi dari masing-

masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error)

ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat

heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen).

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat,

maka dilakukan uji t dan uji F. Pengambilan keputusan dengan uji t dan

uji F menggunakan taraf kepercayaan 90 % atau dengan menggunakan

taraf nyata α 0,01.

Uji statistik seperti uji R2, uji F, dan uji T, sedangkan uji asumsi klasik

meliputi uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji

autokorelasi.

a. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat dengan

tingkat kesalahan ≤ 10%. Untuk uji F digunakan hipotesis sebagai

berikut:

Ho : bi = 0, artinya tidak ada pengaruh secara bersama-sama variabel

bebas terhadap variabel terikat.

Ha : minimal satu variabel yang ≠ 0, bi ≠ 0, artinya ada pengaruh

Variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

Page 68: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

52

bebas terhadap variabel tak bebas pada tingkat signifikansi (α)=1%,

5%, 10%. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

Ho : bi = 0

Ha : b1 ≠ 0

Di mana, kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Nilai signifikansi ≥ α maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti

t hitung ≥ t tabel.

2) Nilai signifikansi < α maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti

bahwa t hitung < t tabel.

c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui tingkat

ketepatan paling baik dalam analisis regresi. Besarnya koefisien

determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1ditunjukkan apabila koefisien

determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Koefisien determinasi (R2) bernilai nol artinya variabel independen

sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Koefisien determinasi juga dipergunakan untuk mengetahui

persentase perubahan variabel terikat (Y) yang disebabkan oleh

variabel bebas (X).

Page 69: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

86

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Sikap konsumen terhadap atribut-atribut pada mi instan adalah lebih

menyukai mi instan kuah dibandingkan dengan mi instan goreng. Atribut-

atribut mi instan kuah yang lebih dipercaya oleh konsumen rumah tangga

di Kecamatan Abung Semuli adalah informasi kandungan gizi dan

atribut-atribut mi instan goreng yang lebih dipercaya oleh konsumen

rumah tangga di Kecamatan Abung Semuli adalah harga dan jenis mi.

2. Jumlah permintaan mi instan oleh rumah tangga tertinggi adalah yang

membeli kedua mi instan (kuah dan goreng) sebesar 57,41 persen dengan

rata-rata pembelian 894,32 gram per bulan. Rata-rata frekuensi

pembelian mi instan sebanyak 2 kali/bulan, mi instan dikonsumsi sebagai

lauk makan yang mudah diperoleh dibeli dari warung di sekitar rumah.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan mi instan kuah pada

konsumen rumah tangga adalah harga mi instan kuah (X1), hargami instan

goreng (X2)pendapatan keluarga (X5), dan faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan mi instan goreng pada konsumen rumah

Page 70: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

87

tangga adalah harga mi instan kuah (X1), harga mi instan goreng (X2),

jarak (D2), pekerjaan pesponden (D3).

B. Saran

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan sebelumnya maka saran yang dapat

diberikan adalah:

1. Bagi produsen mi instan, diharapkan dapat memproduksi mi instan

dengan lebih banyak jenis rasa mi instan dengan keinginan konsumen.

2. Bagi peneliti lain disarankan untuk melakukan penelitian yang sama

dengan menambahkan atribut-atribut lain untuk mengetahui sikap

konsumen terhadap mi instan seperti manfaat mengkonsumsi, tempat

pembelian serta lama mengkonsumsi.

Page 71: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

88

DAFTAR PUSTAKA

Anggiasari, N.M., Y. Indriani dan T. Endaryanto. 2016. Sikap dan Pengambilan KeputusanPembelian Sayuran Organik Oleh Konsumen Di Kota Bandar Lampung.JurnalIlmu-Ilmu Agribisnis. Volume 4 No. 4, Oktober 2016. Fakultas PertanianUniversitasLampung. Bandar Lampung.

Anonim.2015a. Industri Mie Instan Bersaing Ketat dalam majalah IndonesianCommercial Newsletter 2009. http://www.datacon.co.id/Mie Instan1-2009.html. diakses pada Tanggal 28 mei 2015.

______. 2016a. Sejarah Terbentuknya Desa Semuli Jaya. http:www//semulijaya.blogspot.co.id. diakses pada Tanggal 2 Januari2016.

Ariesman, L. S., F. E. Prasmatiwi dan Y. Indriani. 2015. Permintaan danKepuasan Konsumen Rumah Tangga dalam Mengonsumsi Kecap diBandar Lampung. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis. Volume 3 No. 2, April2015. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Astawan, M. 2008. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya. Depok

Boediono, D.R. 1982. Ekomoni Mikro Edisi Kedua. BPFE. Yogyakarta.

BPS (Badan Pusat Statistik). 2015.Jumlah Penduduk Lampung Utara PerKecamata, 2010-2014.Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung .Bandar Lampung.

Daniel, M. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Diana, Y. 2003. Kebiasaan Makan Mie Instan Pada Mahasiswa IPB dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Engel, J. F, Roger D.B, dan Paul W.M. 1994. Perilaku Konsumen. EdisiKeenam. Jilid 1. Budiyanto,Penerjemah. Terjemahan dari ConsumerBehavior. Binarupa Aksara. Jakarta.

Gaspers, V. 1996. Ekonomi Manajerial. PT Gramedi Pustaka Utama. Jakarta.

Ghozali, Imam.2006.Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, CetakanKeempat.Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

Page 72: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

89

Griffin, J. 2005. CustomerLoyalty: Menumbuhkan dan MempertahankanPelanggan. Erlangga. Jakarta.

Gujarati, D. N. 2005.Dasar-Dasar Ekonometrika.Erlangga. Jakarta.

Gultom, Y.A. 2017. Analisis Permintaan Tepung Terigu oleh PedagangGorengan di Bandar Lampung. Skripsi Jurusan Agribisnis. FakultasPertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Hermawan, A. 2005. Penelitian Bisnis, Pradigma Kuantitatif. PT Grasindo.Jakarta.

Indriani, Y. 2015. Gizi dan Pangan (Buku Ajaran). Fakultas PertanianUniversitas Lampung. Bandar Lampung

Juwita, A., W. D. Sayekti, dan Y. Indriyani` 2015. Sikap dan pola pembelianbumbu instan kemasan oleh konsumen rumah tangga di Bandar Lampung.Jurnal Ilmu-IlmuAgribisnis. Volume 3 No. 3 Juni 2015. Fakultas PertanianUniversitasmLampung. Bandar Lampung.

Katz, D. 2004. The functional Approach to the study of Attitudes. Gramedia.Jakarta.

Kotler, Philipdan Amstrong, G.2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid 1 edisikedelapan. Erlangga. Jakarta.

Lipsey, G. R. Roger, D. D. Purvis. dan P. O. Steiner. 1995. Pengantar Mikroekonomi. Edisi Kesepuluh Jilid Satu. Binarupa Aksara. Jakarta.

Mowen,J.Cdan M. Minor. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1 edisi kelima.Erlangga. Jakarta.

Nasir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nazir, M. 2004. Analisis Permintaan Mie Instan Indomie Komoditas Terkait diKota Kecamatan Kabupaten Sukoharjo. Fakultas Ekonomi UniversitasMuhamadiyah Surakarta.

Novalita, A., F. E. Prasmatiwi dan R. Adawiyah 2006. Pola Konsumsi danTingkat Kepuasan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Mi Instan di KotaBandar Lampung. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.Bandar Lampung.

Parastry, A., D. A. H. Lestari., F.E. Prasmatiwi. 2017. Pengambilan Keputusandan Sikap Konsumen Rumah Tangga Dalam Membeli Beras Siger TogaSari dan Mekar Sari. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis ,Volume 5 No. 2, Mei2017. Fakultas Pertanian UniversitasmLampung. Bandar Lampung.

Page 73: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

90

Permatasari, S. Widiastuti, S dan Suciyati. 2009. Pengaruh Rasio Tepung Talasdan Tepung Terigu terhadap Sifat Kimia dan Organoleptik Mie Basah.Prosiding Seminar NasionalFakultas Teknologi Pertanian, UniversitasUdayana, Peranan Ilmu dan Teknologi

Prasetijo R dan Ihalauw, J. 2005. Perilaku Konsumen. Andi Offset.Yogyakarta.

Priyatno, D. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta.Andi.

Puspasari, K. 2007. Aplikasi Teknologi dan Bahan Tambahan Pangan untukMeningkatkan Umur Simpan Mie Basah Matang. Skripsi. JurusanTeknologi Pertanian, Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Putri, E. V.,F. E. Prasmatiwi dan R. Adawiyah. 2015. Permintaan dan kepuasankonsumen rumah tangga dalam mengkonsumsi susu bubuk di BandarLampung. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis. Volume 3 No. 4, Oktober 2015.Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Rahardja, P. M. Mandala. 2002. Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. FE. UI.Jakarta.

Rajagukguk, M.J. 2014. Analisis sikap dan pengambilan keputusan konsumendalam membeli buah jeruk lokal dan jeruk impor di Bandar Lampung.Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Ramadhan, R. 2014. Analisis Pengetahuan dan sikap konsumen dalammembeli susu kedelai eceran di Bandar Lampung. Skripsi. FakultasPertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Ritonga, Hamonangan. 2003. Perhitungan Penduduk Miskin. Jakarta: Badan pusatStatistik.

Ritonga, M.T. 2003. Pelajaran Ekonomi Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Rosyidi, Suherman. 1996. Pengatar Teori Ekonomi. PT Raja GrafindoPersada. Jakarta

Saladin, D dan Y. M Oesman.2002. Perilaku Konsumen Dan Pemasaranstrategik.CV Linda Karya. Bandung.

Salvatore, Dominick., Krugman. 2006. yang diterjemahkan oleh Munadar Harris,Ekonomi InternasionalEdisi ke 5. PT Gelora Aksara Pratama. Bandung.

Sangadji, E.M., dan Sopiah. 2013.Perilaku Konsumen. Andii Offset.Yogyakarta.

Page 74: SIKAP DAN PERMINTAAN RUMAH TANGGA TERHADAP MI …digilib.unila.ac.id/56207/18/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdf · Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

91

Saparinto, C dan Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Kanisius.Yogyakarta.

Schiffman, Leon G. And L.Kanuk.2000. Consumer Behavior. Fifth Edition :Prentice-Hall Internasional New Jesey.

Setiadi, N. 2003. Perilaku Konsumen (Konsep dan Implikasi Untuk Strategidan Penelitian Pemasaran). Erlangga. Jakarta.

Sianturi, J.S,. A. Ibrahim dan S. Situmorang. 2016. Sikap dan Pengambilan KeputusanKonsumen Dalam Membeli Ayam Potong Di Kota Bandar Lampung. . JurnalIlmu-Ilmu Agribisnis. Volume 4 No. 4, Oktober 2016. Fakultas PertanianUniversitas Lampung. Bandar Lampung.

Simamora, B. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedi PustakaUtama. Jakarta.

Sudarman, Ari. 2004. Teori Ekonomi Mikro, edisi 4. BPFE UGM. Yogyakarta.

Sufren dan Natanael.2013. Mahir Menggunakan SPSS secara Otodiddak. PTElex Media Komputindo. Jakarta.

Sukirno, Sadono. 2005. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah dan DasarKebijakan Pembangunan. UI-Press. Jakarta.

Sugiyono. 2009. MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.Bandung.

Sugiarto. Herlambang, T. Brastoro. Sudjana, R. dan S. Kelana. 2002. EkonomiMikro. PT Gramedi Pustaka Utama. Jakarta.

Sumarwan, U. 2011. Perilaku Konsumen, Teori Dan Penerapannya DalamPemasaran. PT. Ghalia Indnesia. Jakarta.

Suyanti. 2008. Membuat Mie Sehat Bergizi Dan Bebas Pengawet. PenebarSwadaya. Depok.

Vidyaningrum, A., W. D. Sayekti dan R. Adawiyah. 2016. Preferensi danPermintaan Konsumen Rumah Tangga Terhadap Bihun Tapioka DiKecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ilmu-IlmuAgribisnis. Volume 4 No. 2, Mei 2016. Fakultas Pertanian UniversitasLampung. Bandar Lampung.

World Instant Noodles Association. 2014. Global Demand for Instant Noodle.www.instantnoodles.org. Diakses tanggal 15 September 2015.