sifat-sifat fungsi konveks dan aplikasinya dalam …

98
SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM OPTIMISASI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Matematika Disusun oleh : CICILIA RIRIN WAHYUNDARI NIM : 043114011 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN

APLIKASINYA DALAM OPTIMISASI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Matematika

Disusun oleh :

CICILIA RIRIN WAHYUNDARI

NIM : 043114011

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

THE PROPERTIES OF CONVEX FUNCTION AND

ITS APPLICATION IN OPTIMIZATION

Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the SARJANA SAINS Degree

In Mathematics

by:

CICILIA RIRIN WAHYUNDARI

Student number : 043114011

STUDY PROGRAM OF MATHEMATICS SCIENCE

DEPARTMENT OF MATHEMATICS

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2008

ii

Page 3: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

SKRIPSI

SIFAT-,SMAT FT]NGSI KOI\MEKS DAFI

APLIKASII\YA I}ALAM OPTIMISASI

Pembimbing

^0Lusia Krismiyati Budiasih, J.Si, M.Si tanggal: Juli 2008

111

Page 4: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

Skripsi

SIF'AT=SN'AT FT]NGSI KOilTVEKS DAT\T

APLIKASITTYA DALAM OPTIMISASI

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Cicilia Ririn Wahyundari

NIM : 043114{fl1

Tangan

r - r (

Fakultas Sains dan Teknologi

lv

I

Yogyakarta, Juli 2008

iarko, SJ., S.S., BST., M.Sc., MA.

Page 5: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

i

i

����

����

����

����

����

����

����

����

����

����

����

����

����

Page 6: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan

percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak

Mazmur 37:5

Kupersembahkan skripsiku ini kepada :

Jesus Christ sumber Kekuatan dan harapanku

Bapak dan ibux atas cinta dan doa setiap waktu

Norbertus Deutz atas doa, dukungan, perhatian dan cinta.

serta Almamaterku tercinta

vi

Page 7: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

vii

Orang yang menaruh kepercayaan kepada Allah

akan menemukan penghiburan dalam kekuatan-Nya

~nn~

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga,

tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah

dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Filipi 4:6

Segala yang kamu ingini akan terjadi jika kamu yakin

pada Allah dan kamu melakukannya dengan sungguh-

sungguh

~nn~

Page 8: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

ABSTRAK

Fungsi konveks memegang peranan yang cukup penting di dalam

analisis real dan penerapannya. Untuk mengetahui bahwa suatu fungsi adalah konveks dapat menggunakan definisi atau sifat dari matriks Hessian. Suatu fungsi dikatakan konveks jika matriks Hessian fungsi tersebut semidefinit positif dan dikatakan konveks tegas jika matriks Hessian fungsi tersebut definit positif. Fungsi konveks mempunyai sifat kontinu dan diferensiabel.

Fungsi konveks berguna dalam masalah optimisasi. Jika suatu fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan konveks mencapai minimum lokal pada suatu titik maka fungsi tersebut mencapai minimum pada titik tersebut. Suatu fungsi akan mempunyai nilai minimum jika fungsi tersebut konveks dan diferensiabel, dan nilai gradien fungsi tersebut sama dengan nol.

viii

Page 9: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

ix

ABSTRACT

Convex function holds a significant role in the analysis real and its

application. To identify whether a function is convex or not, the definition or the characteristic of Hessian matrix can be used. A function is a said to be convex if the Hessian matrix of the function is positive semidefinite and called a strictly convex if the Hessian matrix of the function is positive definite. Convex function is continuous and differentiable.

Convex function is useful in the problem of optimization. If a convex function defined in a convex set attains a local minimum at a points then the function attains a minimum at that points. A function will have a minimum value if it is a convex, differentiable, and the gradient value of the function is zero.

Page 10: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

xix

xix

Page 11: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat

dan kasih karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul ”Sifat–sifat Fungsi Konveks dan Aplikasinya Dalam

Optimisasi”.

Dalam proses penulisan skripsi ini banyak hambatan yang dialami oleh

penulis. Namun, berkat bantuan dan dukungan dari banyak pihak, akhirnya skripsi

ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si, M.Si selaku pembimbing dan ketua

program studi Matematika yang telah memberikan banyak saran dan telah

banyak meluangkan waktu, pikiran, tenaga, dan yang telah sabar membimbing

penulis sampai pada tahap penyusunan skripsi ini.

2. Ibu MV. Any Herawati dan Bapak Herry Pribawanto Suryawan selaku dosen

penguji dan telah memberi masukan.

3. Ir. Gregorius Heliarko, S.J., S.S., BST., M.A., M.Sc. selaku Dekan Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak dan Ibu Dosen FMIPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang

sangat berguna bagi penulis.

5. Pak Tukijo dan Ibu Linda yang telah memberikan pelayanan administrasi dan

urusan–urusan akademik kepada penulis selama masih kuliah.

xi

Page 12: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

xii

6. Bapak dan Ibu Tercinta : Bapak Antonius Wahono dan Ibu CH. Sri Sudiyani

yang selalu mendampingi, mendoakan dan telah memberikan banyak kasih

sayang, perhatian dan dukungan dalam segala hal.

7. Norbertus Deutz Yunianta Tinitih yang telah memberikan banyak cinta,

perhatian, pengertian, kesabaran, waktu dan semangat. Terima kasih buat doa

dan kenangan indah yang telah diberikan kepada penulis.

8. Sahabat–sahabatku terkasih, Ipus, Mbak Liul, Dek Embix, Yayas, Toro.

Terima kasih atas persahabatan, kenangan, dukungan, doa dan perjalanan

hidup yang berarti banget untuk penulis.

9. Teman–teman Kost Sekar Ayu, Mbak Die, Mbak Lia, Mbak Wie, Watiex,

Mbak Ria, Sisca, terima kasih atas keceriaan yang kalian berikan kepada

penulis.

10. Teman–teman angkatan 2003 dan 2004, Septi, Dewi, Valent, Merry, Mekar,

Ridwan, Anin, Anggie, Koko, Eko, Nancy, Eni, Theo, Lili, Retno, Ratna,

Siska, dan Yo. Terima kasih telah mau berbagi pengetahuan dan memberikan

keceriaan dalam melewati kebersamaan selama di Matematika USD.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman dan sahabatku yang

tidak bisa disebutkan satu persatu serta semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, Juli 2008

penulis

Page 13: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………… i

HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS ………….. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………… iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………. iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA ……………………………… v

PERNYATAAN PERSEMBAHAN …………………………….. vi

ABSTRAK………………………………………………………… viii

ABSTRACT………………………………………………………. ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………… x

KATA PENGANTAR …………………………………………… xi

DAFTAR ISI…………………………………………………….. xiii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………. xv

BAB I PENDAHULUAN……………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah……………………….. 1

B. Perumusan Masalah…………………………….. 2

C. Pembatasan Masalah……………………………. 2

D. Tujuan Penulisan………………………………… 2

E. Metode Penulisan………………………………… 2

F. Manfaat Penulisan………………………………. 3

xiii

Page 14: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

G. Sistematika Penulisan…………………………….. 3

BAB II TOPOLOGI METRIK DAN HIMPUNAN KONVEKS

DALAM n…………………………………………… 5

A. Ruang Vektor…………………………………….. 5

B. Topologi Metrik pada n………………………… 7

C. Kekompakkan…………………………………… 10

D. Peminimal fungsi………………………………… 13

E. Garis dan Hyperplane dalam n………………… 14

F. Sifat Himpunan Konveks dalam n…………….. 22

G. Supporting Hyperplane atau Bidang Hiper Penyangga

dan Titik Ekstrim……………………………… 28

BAB III SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DALAM n… 31

A. Definisi dan Sifat Dasar………………………… 31

B. Fungsi Konveks yang Diferensiabel…………… 53

BAB IV OPTIMISASI FUNGSI KONVEKS………………. 71

BAB V PENUTUP…………………………………………… 81

A. Kesimpulan……………………………………… 81

B. Saran…………………………………………….. 82

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………… 83

xiv

Page 15: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.4.1 …………………………………………………… 15

Gambar 2.4.2 …………………………………………………… 19

Gambar 3.1.1 …………………………………………………… 32

Gambar 3.1.2 …………………………………………………… 35

Gambar 3.1.3 …………………………………………………… 41

Gambar 3.1.4 …………………………………………………… 50

Gambar 3.2.1 …………………………………………………… 54

Gambar 3.2.2 …………………………………………………… 56

Page 16: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fungsi–fungsi konveks membentuk kelas fungsi yang mempunyai peranan

penting dalam analisis real. Fungsi konveks berguna dalam masalah

optimisasi. Dalam masalah optimisasi kadang ada suatu fungsi yang sulit

untuk dincari penyelesaiannya. Sumber kesulitan dari masalah optimisasi

tersebut bergantung pada fungsi sasaran atau fungsi kendala, juga banyaknya

variabel dan kendala dari fungsi tersebut.

Jika suatu fungsi adalah fungsi konveks maka fungsi tersebut unimodal,

yaitu hanya mempunyai satu titik minimum saja. Fungsi konveks bersifat

kontinu dan mempunyai turunan atau diferensiabel.

Pada umumnya, masalah–masalah optimisasi berkaitan dengan

memaksimumkan atau meminimumkan suatu fungsi sasaran dengan kendala

atau tanpa kendala. Salah satu cabang dari permasalahan optimisasi yang ada

adalah masalah optimisasi konveks, yaitu jika fungsi sasaran dan fungsi

kendalanya bersifat konveks. Jika suatu fungsi adalah konveks dan

diferensiabel maka fungsi tersebut mencapai minimum jika gradien fungsi

tersebut sama dengan nol.

Skripsi ini akan membahas mengenai sifat-sifat dasar fungsi konveks

dalam masalah optimisasi, khususnya masalah meminimumkan fungsi sasaran

tanpa kendala.

Page 17: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

2

B. Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:

1. Bagaimana sifat-sifat dasar fungsi konveks dalam n ?

2. Bagaimana terapan fungsi konveks dalam optimisasi?

C. Pembatasan Masalah

Pembahasan dari skripsi ini hanya dibatasi pada sifat-sifat fungsi konveks

dalam n dan masalah optimisasi dengan meminimumkan fungsi sasaran

tanpa kendala. Masalah meminimumkan dengan kendala tidak dibahas di

dalamnya.

D. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah membahas:

1. Sifat-sifat dasar fungsi konveks dalam n.

2. Masalah optimisasi fungsi konveks dalam meminimumkan suatu fungsi

tanpa kendala.

E. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode studi pustaka,

yaitu dengan mempelajari dan memahami beberapa bagian dari buku acuan

yang digunakan.

Page 18: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

3

F. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah dapat

memberikan kejelasan mengenai sifat-sifat fungsi konveks dan masalah

optimisasi dari fungsi konveks.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab I akan dibahas tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan,

metode penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TOPOLOGI METRIK DAN HIMPUNAN KONVEKS

DALAM n

Dalam bab II akan dibahas tentang topologi metrik pada n,

kekompakkan, peminimal fungsi, garis dan hyperplane dalam n,

sifat himpunan konveks, dan supporting hyperplane atau bidang

hiper penyangga dan titik ekstrim.

BAB III SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DALAM n

Dalam bab III akan dibahas tentang definisi dan sifat dasar dari

fungsi konveks, dan fungsi konveks yang diferensiabel.

Page 19: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

4

BAB IV OPTIMISASI FUNGSI KONVEKS

Dalam bab IV akan dibahas tentang optimisasi fungsi konveks

dengan meminimumkan fungsi sasaran tanpa kendala.

BAB V PENUTUP

Dalam bab V berisi kesimpulan dan saran.

Page 20: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

BAB II

TOPOLOGI METRIK

DAN HIMPUNAN KONVEKS DALAM n

A. Ruang Vektor

Elemen–elemen dalam n- disebut sebagai vektor. Vektor ∈x n-

merupakan matriks berordo 1×n . Selanjutnya vektor x ditulis dengan

( )Tnxxx ,...,, 21=x atau ⎟⎟⎟

⎜⎜⎜

⎛=

nx

xM1

x . Bilangan real nixi ,,2,1, K= disebut

komponen dari vektor x.

Definisi 2.1.1

Perkalian skalar dua vektor x dan y dalam n yang dinotasikan dengan yx,

didefinisikan sebagai : ∑=

=n

iii yx

1, yx

Definisi 2.1.2

Panjang vektor dalam n, dinotasikan dengan x didefinisikan sebagai :

21

1

221

, ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡== ∑

=

n

iixxxx

Page 21: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

6

Definisi 2.1.3

Dua vektor x dan y dalam n, dikatakan saling tegak lurus atau ortogonal jika

0, =yx .

Definisi 2.1.4

Misalkan adalah vektor-vektor dalam suatu ruang vektor V.

Kombinasi linear dari vektor-vektor adalah

nvvv ,...,, 21

nvvv ,...,, 21

nnvvv ααα +++ ...2211

dimana ∈nααα ,...,, 21 .

Himpunan semua kombinasi linear dari disebut rentang dari

, dan dilambangkan dengan

nvvv ,...,, 21

nvvv ,...,, 21 ( )nv,...,vv ,Rentang 21 .

Definisi 2.1.5

Vektor-vektor dalam ruang vektor V disebut bebas linear jika nvvv ,...,, 21

0vvv =+++ nnααα ...2211

mengakibatkan semua skalar-skalar nααα ,...,, 21 harus sama dengan 0.

Definisi 2.1.6

Vektor-vektor dalam ruang vektor V disebut bergantung linear

jika terdapat skalar-skalar

nvvv ,...,, 21

nααα ,...,, 21 yang tidak semuanya nol sehingga

0vvv =+++ nnααα ...2211

Page 22: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

7

Definisi 2.1.7

Vektor-vektor membentuk basis untuk ruang vektor V jika dan

hanya jika:

nvvv ,...,, 21

(i) nvv bebas linear, v ,...,, 21

(ii) nvv merentang V. v ,...,, 21

Definisi 2.1.8

Misalkan V adalah ruang vektor. Jika V mempunyai basis yang terdiri dari n

vektor, maka dikatakan bahwa V memiliki dimensi n. Ruang bagian { dari

V dikatakan memiliki dimensi 0. V dikatakan memiliki dimensi hingga jika

terdapat himpunan berhingga vektor yang merentang V, jika tidak demikian

halnya, maka V memiliki dimensi tak hingga.

}0

B. Topologi Metrik pada n

Definisi 2.2.1 (Kitar Terbuka dan Kitar Tertutup)

Kitar Terbuka dengan pusat x dan radius , yang diberi notasi

adalah himpunan titik-titik y yang jaraknya dari x kurang dari r, yang dapat

juga ditulis :

0>r ( )rB ,x

( )rB ,x = { }r<− xyy | .

Sedangkan Kitar Tertutup, ( )rB ,x dengan pusat x dan radius

didefinisikan dengan

0>r

( ) { }rrB ≤−= xyyx |, .

Page 23: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

8

Definisi 2.2.2 (Titik Interior)

Misalkan n. Suatu titik x disebut titik interior dari S, jika ada

sedemikian sehingga .

⊆S 0>r

( ) SrB ⊂,x

Jika himpunan titik-titik interior S adalah tidak kosong, maka himpunan titik-

titik interior ini dapat disebut sebagai interior dari S yang dinotasikan dengan

. ( )Sint

Contoh 2.2.1

i). Perhatikan himpunan titik-titik pada 1, maka semua titik tersebut adalah

titik interior.

ii). Perhatikan himpunan titik-titik dalam bidang (2) dengan bentuk ( )0,1x

dengan 1. Interval 10 1 << x 0 1 << x terletak pada 1sumbu x− . Ambil

1=r , maka ada 0>r sedemikian sehingga ( ) { }1 bukan

subset S. Maka titik-titik pada 2 ini tidak mempunyai titik interior.

|, <−= xyyx rB

Definisi 2.2.3 (Himpunan Terbuka)

Suatu himpunan S dikatakan terbuka jika semua titik S adalah titik interior

yaitu untuk setiap titik S∈x , ada bilangan positif , yang bergantung pada

x, sedemikian sehingga kitar

0>r

( )rB ,x berada di S.

Page 24: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

9

Definisi 2.2.4 (Titik Limit)

Titik x disebut titik limit dari himpunan S jika untuk setiap 0>ε ada titik

sedemikian sehingga xx ≠ε ( )εε ,xx BS ∩∈ . Titik biasanya bergantung

pada

εx

ε .

Himpunan titik-titik limit dari himpunan S dinotasikan dengan . 'S

Suatu himpunan tidak harus mempunyai titik limit dan suatu titik limit tidak

harus berada dalam himpunan tersebut.

Contoh 2.2.2

Himpunan bilangan asli positif pada himpunan 1 merupakan salah satu

contoh himpunan yang tidak mempunyai titik limit.

Contoh titik limit yang anggotanya tidak berada dalam himpunan

⎭⎬⎫

⎩⎨⎧ == K,3,2,1,1| n

nxx di 1. Nol adalah titik limit dari himpunan S, tetapi nol

tidak berada dalam S.

Definisi 2.2.5 (Closure atau Pemampat)

Closure atau pemampat dari himpunan S, yang dinotasikan dengan S

didefinisikan sebagai S = , dengan adalah himpunan titik limit dari

S.

'SS ∪ 'S

Page 25: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

10

Definisi 2.2.6 (Himpunan Tertutup)

Suatu himpunan S dikatakan tertutup jika S = S , yaitu bahwa S memuat

semua titik limitnya.

Teorema 2.2.1

Komplemen himpunan tertutup adalah terbuka. Komplemen himpunan

terbuka adalah tertutup.

Pembuktian dapat dilihat pada Berkovitz, L. D, 2002: 7. ∎

C. Kekompakkan

Definisi 2.3.1

Misalkan S adalah himpunan di n dan A sebarang himpunan. Kumpulan

himpunan terbuka { } dikatakan selimut terbuka S jika setiap AO ∈αα S∈x

berada di untuk suatu αO A∈α .

Definisi 2.3.2

Himpunan S⊂n dikatakan kompak jika untuk setiap selimut terbuka

dari S ada koleksi himpunan berhingga dari kumpulan

sedemikian sehingga kumpulan berhingga juga

merupakan selimut terbuka S.

{ } AO ∈αα

{ } AO ∈αα

mOOO ,,, 21 K

OO , 21 mO,,K

Page 26: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

11

Teorema 2.3.1

Himpunan S n adalah kompak jika dan hanya jika S adalah tertutup dan

terbatas.

Pembuktian dapat dilihat pada Rudin, W, 1976: 40. ∎

Contoh 2.3.1

Himpunan S di 1 yang didefinisikan dengan ( ) { }10|1,0 <<== xxS adalah

tidak kompak, karena S tidak tertutup. Misalkan [ ] 0|1,01 { }1≤≤== xxS

adalah himpunan kompak karena S tertutup dan terbatas.

Teorema 2.3.2 (Teorema Bolzano-Weierstrass)

Himpunan S n adalah kompak jika dan hanya jika setiap barisan dari

titik-titik di S mempunyai subbarisan

⊂ { }kx

{ }jkx yang konvergen untuk titik di S.

Pembuktian dapat dilihat pada Rudin, W, 1976: 38. ∎

Definisi 2.3.3

Misalkan n, n, dan ⊆A →A:f Ac∈ . Fungsi f dikatakan kontinu pada

jika diberikan sebarang ( nc,,K )cc , 21=c 0>ε ada 0>δ sedemikian

sehingga jika x adalah sebarang titik di A yang memenuhi δ<− cx , maka

( ) ( ) ε<− cfxf .

Page 27: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

12

Definisi 2.3.4

Misalkan n, n. Fungsi f dikatakan kontinu seragam pada A

jika untuk setiap

⊆A →A:f

0>ε ada ( ) 0>εδ sedemikian sehingga jika

memenuhi

A∈ux,

( )εδ<−ux , maka ( ) ( ) ε<− ux ff .

Definisi 2.3.5

Suatu himpunan S∈n dikatakan terbatas jika ada bilangan positif M

sedemikian sehingga M≤x untuk semua S∈x .

Contoh 2.3.2

Himpunan S di 1 dikatakan terbatas jika untuk setiap Sx∈ , Mx ≤ atau

. MxM ≤≤−

Himpunan S di 1 dikatakan terbatas ke atas jika ada bilangan asli A

sedemikian sehingga SxAx ∈∀≤ , .

Himpunan S disebut terbatas ke bawah jika ada bilangan asli B sedemikian

sehingga . SxBx ∈∀≥ ,

Bilangan A disebut batas atas dari S, dan bilangan B adalah batas bawah dari

S.

Definisi 2.3.6

Suatu bilangan U dikatakan batas atas terkecil atau supremum dari

himpunan S yang dinotasikan dengan ( )SU sup= jika

Page 28: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

13

(i). U adalah batas atas dari S, dan

(ii). 'U batas atas dari S maka UU ≥'

Suatu bilangan L dikatakan batas bawah terbesar atau infimum dari

himpunan S yang dinotasikan dengan ( )SL inf= jika

(i). L adalah batas bawah dari S, dan

(ii). 'L batas bawah dari S, maka LL ≤' .

D. Peminimal Fungsi

Masalah dasar dalam teori optimisasi adalah sebagai berikut: diberikan

himpunan S dan fungsi bernilai real f yang didefinisikan pada himpunan S,

apakah dapat ditemukan Ss ∈* sedemikian sehingga ( ) ( ) Sssfsf ∈∀≤ ,* .

Tiik dikatakan peminimal untuk f . Dapat juga dikatakan bahwa f mencapai

minimum pada S di . Masalah memaksimalkan f atas S atau menemukan

sedemikian sehingga

*s

S

*s

s ∈* ( ) ( )sfs ≥*

f

f untuk semua s, dapat diturunkan

dari masalah meminimalkan fungsi − atas S. Jika ( ) ( )sfsf −≤− * untuk

semua Ss ∈ , maka ( ) ( )sf≥sf * untuk semua Ss ∈ , dan sebaliknya.

Page 29: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

14

Contoh 2.4.1

Sebagai contoh dalam 1 ini, apakah ada peminimal untuk f ?

(i). Misalkan }1| ≥ dan ( ){= xxSx

xf 1= . Disini jelas bahwa

} 01 , karena tidak ada nilai x yang membuat ( ){ |inf xxf =≥ ( )xf

minimum, maka tidak ada Sx ∈* sedemikian sehingga ( ) 0* =x . Jadi

tidak ada peminimal untuk fungsi tersebut atau f tidak mencapai

minimum pada S.

f

(ii). Misalkan [ ]2,1=S dan ( )x

xf 1= . Maka ( ){ } 221|inf =≤≤ xxf . Jadi

2* =x adalah peminimal untuk fungsi tersebut atau f mencapai minimal

di 2* =x .

E. Garis dan Hyperplane dalam n

Persamaan garis (vektor) dan persamaan bidang telah dibahas dalam

perkuliahan Geometri Analitik Ruang, oleh karena itu disini tidak akan

dibahas tentang bagaimana cara mendapatkan suatu persamaan garis dan

persamaan bidang.

Persamaan vektor yang melalui dua titik dan dalam 2 dan 3

dinyatakan dengan (lihat gambar 2.4.1):

1x 2x

( )121 xxxx −+= t , ∞<<∞− t (2.5.1)

Page 30: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

15

1x

2x

x

0<t

10 << t

0>t

0

1x

2x

x

Gambar 2.5.1 Garis

Pada gambar 2.4.1, penggal garis yang berawal dari dan berakhir di

, berkorespondensi dengan nilai t dalam interval [0, 1] disebut dengan

segmen garis tertutup. Penggal garis yang berawal dari dan berakhir di

, tetapi tidak memuat dan , berkorespondensi dengan nilai t dalam

interval ( disebut segmen garis terbuka.

1x

1x

2x

2x 1x 2x

)1,0

Sinar garis positif berawal dari atau dari berkorespondensi dengan

nilai t 0, dan sinar garis negatif berawal dari atau dari

berkorespondensi dengan nilai t

1x 2x

≥ 1x 2x

≤ 0, sinar garis demikian disebut segmen

garis setengah terbuka.

Definisi 2.5.1

Garis pada n yang melewati dua titik dan didefinisikan menjadi

himpunan titik–titik x sedemikian sehingga

1x 2x

( )121 xx −xx += t dimana t

sebarang bilangan real, atau dalam notasi himpunan :

Page 31: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

16

( ){ }∞<<∞−−+= tt ,| 121 xxxxx (2.5.2)

dapat juga ditulis sebagai

( ){ }∞<<∞−+−= ttt ,1| 21 xxxx . (2.5.3)

Dengan mengambil ( ) tt =−= βα dan1 diperoleh

{ }1,0,0,| 21 =+≥≥+= βαβαβα xxxx . (2.5.4)

Definisi 2.5.2

Segmen garis tertutup yang menghubungkan titik–titik dan dalam n

dinotasikan dengan [ dan didefinisikan sebagai :

1x 2x

]21 , xx

[ ] ( ){ }10,1|, 2121 ≤≤+−== ttt xxxxxx

Untuk ( )t−= 1α dan t=β , diperoleh :

[ ] { }1,0,0,|, 2121 =+≥≥+== βαβαβα xxxxxx .

Definisi 2.5.3

Segmen garis terbuka yang menghubungkan titik–titik dan dalam n

dinotasikan dengan ( dan didefinisikan sebagai :

1x 2x

)21,xx

( ) ( ){ }10,1|, 2121 <<+−== ttt xxxxxx

Untuk ( )t−= 1α dan t=β , diperoleh :

( ) { 1,0,0,|, 2121 = }+>>+== βαβαβα xxxxxx .

Page 32: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

17

Definisi 2.5.4

Segmen garis setengah terbuka yang memuat titik tetapi tidak memuat titik

yang dinotasikan dengan

1x

2x [ )21 , xx dan dibatasi dengan 10 <≤ t

didefinisikan sebagai :

[ ) ( ){ }10,1|, 2121 <≤+−== ttt xxxxxx

Untuk ( )t−= 1α dan t=β , diperoleh :

[ ) { }1,0,0,|, 2121 =+≥>+== βαβαβα xxxxxx .

Segmen garis setengah terbuka yang memuat titik tetapi tidak memuat titik

yang dinotasikan dengan

2x

1x ( ]21 , xx dan dibatasi dengan 10 ≤< t

didefinisikan sebagai :

( ] ( ){ }10,1|, 2121 ≤<+−== ttt xxxxxx

Untuk ( )t−= 1α dan t=β , diperoleh

( ] { }1,0,0,|, 2121 =+>≥+== βαβαβα xxxxxx .

Lema 2.5.1

Misalkan y sebarang titik dalam segmen garis terbuka ( yang

didefinisikan dengan

)21 , xx

1,0,0,21 =+>>+= βαβαβα xxy , berlaku :

αβ

=−

2

1

xyxy

(2.5.5)

Page 33: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

18

Bukti :

Ambil sebarang titik ( )21 , xxy∈ , maka 1,0,0,21 =+>>+= βαβαβα xxy .

1xy − = 121 xxx −+ βα

⇔ 1xy − = ( ) 211 xx βα +−

⇔ 1xy − = ( ) 12 1 xx αβ −−

⇔ 1xy − = 12 xx ββ −

⇔ 1xy − = ( )12 xx −β

⇔ 1xy − = ( )12 xx −β

⇔ 1xy − = 12 xx −β (2.5.6)

Dengan cara yang sama akan didapatkan :

2212 xxxxy −+=− βα

⇔ ( ) 212 1 xxxy −+=− βα

⇔ ( ) 212 1 xxxy βα −−=−

⇔ 212 xxxy αα −=− (karena 1=+ βα )

⇔ ( )212 xxxy −=− α

⇔ ( )212 xxxy −=− α

⇔ 212 xxxy −=− α (2.5.7)

Dari persamaan (2.5.6) dan (2.5.7) diperoleh :

21

12

2

1

xxxx

xyxy

−=

αβ

Page 34: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

19

⇔ 21

21

2

1

xxxx

xyxy

−=

αβ

⇔ αβ

=−

2

1

xyxy

Dalam 3 bidang yang melewati titik ( )0302010 ,, xxx=x dengan normal

yang terdiri atas semua titik x = ( 321 ,, aaa=a ) ( )321 ,, xxx sedemikian

sehingga tegak lurus terhadap a , sehingga memenuhi persamaan : 0xx−

( ) ( ) ( ) 0033302220111 =−+−+− xxaxxaxxa (2.5.8)

Atau

γ=++ 332211 xaxaxa (2.5.9)

dimana 033022011 xaxaxa ++=γ .

Bentuk ini merupakan bentuk umum persamaan bidang di 3.

x

0x

0xx −

a

Gambar 2.5.2 Bidang

Page 35: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

20

Dalam persamaan vektor, persamaan (2.5.8) dan (2.5.9) dapat ditulis sebagai

γ==− xaxxa ,atau0, 0 (2.5.10)

dimana ., 0xa=γ Persamaan (2.5.10) adalah persamaan bidang dengan

normal a dalam 3 .

Persamaan (2.5.10) dapat digunakan untuk mendefinisikan hyperplane atau

bidang hiper dalam n.

Definisi 2.5.5 (Hyperplane atau Bidang Hiper)

Hyperplane atau bidang hiper di n didefinisikan sebagai himpunan dari

titik–titik yang memenuhi persamaan

αaH

α=xa, yang dapat ditulis sebagai

{ }αα == xaxa ,|H .

Vektor a dikatakan sebagai normal of hyperplane atau normal bidang hiper.

Persamaan bidang hiper { }αα == xaxa ,|H dapat ditulis sebagai :

{ }0,| 0 =− xxax .

Untuk sebarang memenuhi 0x α=0,xa atau ekuivalen untuk sebarang

dengan a adalah normalnya, selanjutnya persamaan bidang hiper

cukup ditulis dengan :

0x ∈ αaH

0, 0 =− xxa .

Page 36: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

21

Contoh 2.5.1

Dalam 4 diketahui titik–titik ( )1,0,1,1A , ( )0 1, 1,-2,B , dan

. Bagaimana persamaan bidang hiper yang melalui titik A, B, C,

dan D?

( )0 1, 0, 2, C

( 0 1, 1,- 1, D )

Penyelesaian :

Misalkan Ddan,C,B A, 4321 ==== xxxx .

Misalkan , 12 xx −=p 23 xx −=q , 34 xx −=r , maka ( )TAB 1,1,2,1 −−==p ,

( )T0,0,1,0BC ==q dan ( )T0,0,1,1 −−CD==r , dengan normal bidang hiper

, sehingga dapat dicari dengan syarat sebagai berikut : ( Taa 43 ,, )aa 21 ,=a

i). pa⊥ ⇔ 0, =pa ⇔ ( ) ( ) 01,1,2,1,,, 4321 =−−⋅aaaa

⇔ 02 4321 =−+− aaaa (2.5.11)

ii). qa⊥ ⇔ 0, =qa ⇔ ( ) ( ) 00,0,1,0,,, 4321 =⋅aaaa

(2.5.12) ⇔ 02 =a

iii). ra ⊥ ⇔ 0, =ra ⇔ ( ) ( ) 00,0,1,1,,, 4321 =−−⋅aaaa

⇔ 021 =−− aa (2.5.13)

Untuk mendapatkan nilai–nilai skalar vektor a dari persamaan di atas

dapat diperoleh dengan cara substitusi dan eliminasi.

Substitusikan nilai ke persamaan (2.5.13) diperoleh: 02 =a

00 121 =⇒=−− aaa

Page 37: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

22

Substitusikan nilai dan 02 =a 01 =a ke persamaan (2.5.11) diperoleh :

434321 02 aaaaaa =⇒=−+−

Untuk sebarang skalar α di mana α== 43 aa , normal . Jadi

persamaan bidang hiper yang melalui titik

( Tαα,,0,0=a )

( )1,0,1,1A dengan normal

adalah : ( Tαα,,0,0=a )

( ) ( )10 43 −+− xx αα = 0

⇔ ααα −+ 43 xx = 0

⇔ ( )43 xx +α = α

F. Sifat Himpunan Konveks dalam n

Suatu himpunan dikatakan konveks jika diberikan sebarang dua vektor

dan yang merupakan anggota himpunan tersebut, segmen garis yang

menghubungkan kedua vektor juga terdapat dalam himpunan tersebut.

1x 2x

Definisi 2.6.1

Himpunan C n disebut konveks jika untuk setiap pasangan titik–titik

dan di C, maka segmen garis

⊆ 1x

2x

[ ] { }1,0,0,|, 2121 =+≥≥+== βαβαβα xxxxxx

juga termuat di C.

Page 38: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

23

Contoh 2.6.1

Dari himpunan–himpunan dalam 2, gambar berikut mengilustrasikan

himpuna e s atau himpunan tidak konveks.

(a).

beberapa n konv k

( ){ }1|, 22 ≤+ yxyx

Konveks

).

( ){ }10|, 22 ≤+< yxyx (b

Tidak Konveks

).

( ){ }2|, xyyx ≥ (c

Konveks

Page 39: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

24

(d). ( ){ }1|, ≤+ yxyx

Konveks

(e). ( ) ( ){ }21/1|, xyyx +≥

Tidak Konveks

Untuk setiap bilangan bulat positif n, didefinisikan

( )⎭⎬⎫

⎩⎨⎧

=≥== ∑=

n

iii

Tnn ppppP

11 1,0|,...,p

Jika , adalah titik 1. Jika 1=n 1P 2=n , adalah segmen garis tertutup yang

menghubungkan dan

2P

( 1,0 ) ( )0,1 . Jika 3=n , adalah segitiga tertutup

dengan titik-titik sudut

3P

( )0,0,1 , ( )0,1,0 , dan ( )1,0,0 . Mudah dipahami bahwa,

untuk setiap n, adalah himpunan konveks tertutup. nP

Definisi 2.6.2

Titik n disebut kombinasi konveks dari titik–titik jika ada

dimana adalah himpunan konveks tertutup sedemikian

sehingga

∈x

( ,,1 K

kxx ,,1 K

) kk Ppp ∈=p

p xx

kP

kkpp xx +++ L21= 1 2 .

Page 40: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

25

Lema 2.6.1

Sebuah himpunan C∈n adalah konveks jika dan hanya jika setiap kombinasi

konveks dari titik–titik di C juga ada di dalam C.

Bukti :

(⇒) Jika C konveks maka akan ditunjukkan bahwa setiap kombinasi konveks

dari titik-titik C juga ada di dalam C. Pembuktian ini akan menggunakan

induksi matematika.

Untuk k = 1, jelas benar karena kombinasi konveksnya adalah titik itu sendiri.

Andaikan benar untuk k titik, yakni bahwa

C...2211 ∈+++= kklll xxxx dengan ( ) kk Pll ∈= ,...,1l

Akan ditunjukkan benar untuk k + 1 titik, yakni bahwa

Cppp kkkk ∈+++= ++ 1111 ... xxxx dengan ( ) 111 ,,..., ++ ∈= kkk Ppppp

Jika 11 =+kp

... == kp

, maka dari syarat , berakibat bahwa

, sehingga kombinasi konveksnya adalah titik itu sendiri.

∑+

=

=≥1

1

1dan0k

iii pp

01 =p

Jika 11 <+kp

0>ip

, maka dari syarat , berakibat bahwa

sehingga kombinasi konveksnya ditulis sebagai berikut:

∑+

=

=≥1

11dan0

k

iii pp

1∑=

k

i

x = 112211 ... ++++++ kkkk pppp xxxx

⇔ x = ( ) 112211 ... +++++ kkkk pppp xxxx

Page 41: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

26

⇔ x = ( ) 112211

1

1 ... ++

=

= +++

∑kkkkk

ii

k

ii

ppppp

pxxxx

⇔ x = 11

1

2

1

21

1

1

1... ++

===

=

+⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

++

∑∑∑∑ kkkk

ii

kk

ii

k

ii

k

ii p

p

p

p

p

p

pp xxxx (2.5.1)

Perhatikan bentuk dalam tanda kurung pada persamaan (2.5.1).

Misalkan ⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜

=

∑∑∑===

k

ii

kk

ii

k

ii p

p

p

p

p

p

11

2

1

1 ,...,,q dengan . Maka 01

>∑=

k

iip

∑∑∑

∑===

=

+++= k

ii

kk

ii

k

ii

k

ii

p

p

p

p

p

pq

11

2

1

1

1

...

⇔ ∑

∑=

=

+++= k

ii

kk

ii

p

pppq

1

21

1

...

⇔ ∑

∑∑

=

=

=

= k

ii

k

iik

ii

p

pq

1

1

1

⇔ 11

=∑=

k

iiq

Sehingga bentuk dalam tanda kurung pada persamaan (2.5.1) adalah bentuk

kombinasi konveks dari k titik anggota C. Karena itu, x dapat dipandang

sebagai kombinasi konveks dari dua titik anggota C, dan karena C konveks,

maka . C∈x

Page 42: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

27

(⇐) Jika setiap kombinasi konveks dari titik–titik di C juga ada di dalam C,

maka akan ditunjukkan bahwa konveks.

Ambil . Akan ditunjukkan C∈21 dan xx [ ] C⊆21 , xx .

Misalkan , maka [ 21,xxx∈ ] 21 xxx βα += dengan 1,0,0 =+≥≥ βαβα .

Nampak bahwa α dan β memenuhi definisi sehingga x merupakan suatu

kombinasi konveks dari x . Jadi

kP

2x1 dan [ ]⊆ C21 , xx . ∎

Untuk sebarang himpunan A, misalkan ( )AK dinotasikan sebagai

himpunan semua kombinasi konveks dari titik-titik dalam A. Maka menurut

Lema 2.6.1, adalah konveks dengan memandang sebagai C.

Untuk lebih jelasnya

( )AK ( )AK

( )AA K⊆ .

Definisi 2.6.3

Konveks hull dari himpunan A yang dinotasikan dengan adalah irisan

dari semua himpunan konveks yang memuat A.

( )Aco

Lema 2.6.2

Jika sebarang ⊂A n adalah kompak, maka A = ( )Aco .

Pembuktian dapat dilihat pada Berkovitz, L. D, 2002: 43. ∎

Page 43: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

28

G. Supporting Hyperplane atau Bidang Hiper Penyangga dan Titik Ekstrim

Definisi 2.7.1 (Titik Batas)

Titik z dikatakan titik batas dari himpunan S jika untuk setiap 0>ε , kitar

( )ε,zB memuat titik dan titik S∈x S∉y .

Contoh 2.7.1

Dalam 2, misalkan ( ){ }10|, 21 <<== xxxS x , maka 0 adalah titik batas S

dan untuk setiap 10 <<ε , titik tersebut hanya di dalam ( )ε,0B . Jadi 0 tidak

berada di dalam S.

Definisi 2.7.2 (Bidang Hiper Penyangga)

Bidang hiper dikatakan supporting hyperplane atau bidang hiper

penyangga untuk himpunan S jika untuk setiap

αaH

S∈x , α≤xa, dan ada

sekurang-kurangnya satu titik S∈0x sedemikian sehingga α≤0, xa .

Teorema 2.7.1

Misalkan C adalah himpunan konveks dan misalkan C∉y , maka ada bidang

hiper sedemikian sehingga untuk semua αaH C∈x berlaku

α≤xa, dan α=ya,

Jika ( ) φ≠Cint , maka untuk semua ( )Cint∈x

α<xa,

Page 44: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

29

Pembuktian dapat dilihat pada Berkovitz, L. D, 2002: 51. ∎

Teorema 2.7.2

Misalkan C adalah himpunan konveks dan z adalah titik batas dari C. Maka

ada bidang hiper penyangga untuk C sedemikian sehingga . Jika αaH α

az H∈

( ) φ≠Cint , bidang hiper penyangga adalah tak trivial.

Bukti :

Jika , maka menurut Teorema 2.7.1 dengan y = z, ada bidang hiper

sedemikian sehingga untuk semua

C∉z αaH

C∈x

αα =≤ zaxa ,dan, .

Karena C∉z dan z adalah titik batas dari C, maka C∈z . Jadi adalah

bidang hiper penyangga untuk C dengan .

αaH

α•∈ az H

Jika , menurut definisi dari titik batas maka ada barisan titik–titik { }

dengan sedemikian sehingga . Menurut Teorema 2.7.1 untuk

setiap bilangan bulat positif k ada vektor

C∈z

ky

ky

C∉ zy →k

0a ≠k sedemikian sehingga

Ckkk ∈∀≤ xyaxa ,,, . (2.7.1)

Jika pertidaksamaan (2.7.1) dibagi dengan 0≠ka , maka dapat diasumsikan

bahwa 1=ka . Karena ( )1,0S adalah kompak, maka ada subbarisan dari { }

dan vektor a dengan

ka

1=a sedemikian sehingga . Pada

pertidaksamaan (2.7.1) misalkan

aa →k

∞→k , maka diperoleh

Page 45: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

30

C∈∀≤ xzaxa ,,, .

Jika diambil za,=α , dapat dilihat bahwa bidang hiper memuat z dan

merupakan bidang hiper penyangga untuk C. ∎

αaH

Definisi 2.7.3 (Titik Ekstrim)

Suatu titik x dalam himpunan konveks C dikatakan titik ekstrim dari C jika

ada dua titik berbeda C∈vu, sedemikian sehingga vux βα += untuk

1,0,0 =+>> βαβα .

Teorema 2.7.3

Misalkan C adalah himpunan konveks kompak. Misalkan dinotasikan

sebagai himpunan titik ekstrim C, maka

eC

( )eCC co= .

Pembuktian dapat dilihat pada Berkovitz, L. D, 2002: 60. ∎

Page 46: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

BAB III

SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DALAM n

A. Definisi dan Sifat Dasar

Definisi 3.1.1

Suatu fungsi bernilai real f yang didefinisikan pada himpunan konveks C di n

dikatakan konveks jika untuk setiap 1x dan 2x di C dan 1,0,0 =+≥≥ βαβα

maka

( ) ( ) ( )2121 xxxx fff βαβα +≤+ (3.1.1)

Fungsi f disebut konveks tegas jika

( ) ( ) ( )2121 xxxx fff βαβα +<+ (3.1.2)

untuk setiap 1x dan 2x di C dengan 21 xx ≠ .

Apabila diinterpretasikan secara geometris, fungsi konveks f adalah

fungsi sedemikian sehingga jika 21 dan zz sebarang dua titik di n+1 pada

grafik f, maka titik–titik segmen garis [ ]21 ,zz yang menghubungkan 21 dan zz

terletak pada atau di atas grafik f.

Gambar 3.1.1 berikut akan mengilustrasikan fungsi konveks pada

himpunan konveks di 2.

Page 47: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

32

( )( )12,xT xf

213 xxx βα +=

( )(

)1

1,xfx

( )w,R 3x( )wS ,2x

1x 2x

Gambar 3.1.1 Fungsi konveks di 2

Misalkan dengan ( wx , R 3= ) 1,0,0,213 =+>>+= βαβαβα xxx

( )( )11 ,P xfx=

,

adalah titik pada segmen garis yang menghubungkan titik dan

( )( 22 ,Q xfx= ) pada grafik f, dan misalkan ( )wx ,S 2= dan ,

maka

( )( )12 ,T xfx=

( ) ( ) ( )12

12

12

2

xxxfxf

PTQT

RSQS

xxwxf

−−

===−−

α

Dari syarat–syarat di atas maka kita peroleh persamaan

( ) ( ) ( )21 1 xfxfw αα −+=

( ) ( )21 xfxf βα += .

Dengan demikian ( terletak di atas atau pada grafik jika dan hanya jika

persamaan (3.1.1) terpenuhi.

)wx ,3

Page 48: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

33

Contoh 3.1.1

Misalkan dengan ( ) 21 zzf =z ( )21 , zz=z

{ }02 ≥z

. Apakah f konveks atau konveks

sempurna pada ? ,0| 1 ≥z=C z

Penyelesaian :

Misalkan, C dan [ ] ∈= Txx 21 ,x [ ] ∈= Tyy 21 ,y C. Maka

( ) ( )

( )( ) ⎥

⎤⎢⎣

⎡+−+−

=

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−+−+

=

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−−

+⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡=

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−+⎥

⎤⎢⎣

⎡=−+

222

111

222

111

22

11

2

1

2

1

2

1 11

yyxyyx

yyxyyx

yyyy

xx

yy

xx

αα

αααα

αα

αα

αααα yx

Karena itu

( )( )yx αα −+ 1f = ( )( ) ( )( )222111 yyxyyx +−+− αα

= ( )( )222111 yyxyyx +−+− αααα

=

+−+−+− 21212

122

21212

212 yyyyyxyxyxxx αααααα

212112 yyyyyx +−αα

= ++−− 212

122

212

212 yyyxyxxx αααα

21211221 2 yyyyyxyx +−+ ααα

= ( ) ( )++−++−− 2221211221212 2 yyxyyyyxyxxx ααα

21 yxα

Page 49: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

34

dan

( ) ( ) ( )yx ff αα −+ 1 = ( ) ( )( )2121 1 yyxx ∗−+∗ αα

= 212121 yyyyxx αα −+

= ( ) 212121 yyyyxx +−α

Karena [ 1,0 ]=α maka sehingga diperoleh : αα <2

( )( )yx αα −+ 1f

= ( ) ( )++−++−− 2221211221212 2 yyxyyyyxyxxx ααα 21 yxα

( ) ( ) 21222121122121 2 yxyyxyyyyxyxxx αααα ++−++−−<

2121211221122121 2 yxyyyyyxyyyxyxxx ααααααα ++−++−−<

212121 yyyyxx +−= αα

( ) 212121 yyyyxx +−= α = ( ) ( ) ( )yx ff αα −+ 1

Jadi, untuk sebarang α maka ( )( ) ( ) ( ) ( )yxyx fff αααα −+≤−+ 11 .

Karena ( )( ) ( ) ( ) ( )yxyx fff αααα −+≤−+ 11 untuk sebarang α , jadi f adalah

konveks.

Definisi 3.1.2

Suatu fungsi f yang didefinisikan pada himpunan konveks C disebut konkaf

jika – f adalah konveks.

Contoh 3.1.2

Misalkan dengan ( ) 21. zzf −=z ( )21 , zz=z . Apakah f konkaf pada

? { }0,0 2 ≥≥ z| 1= zC z

Page 50: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

35

Penyelesaian :

Ya. Karena ( ) ( ) 2121 zzzzf =−−=− z konveks pada C menurut Contoh 3.1.1.

Definisi 3.1.3

Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang didefinisikan pada suatu himpunan

A. Epigraph dari fungsi f, yang dinotasikan dengan ( )fepi adalah himpunan

( ) ( ){ ∈∈= yAyf ,|,epi xx , ( )}xfy≥

Epigraph dari suatu fungsi adalah himpunan titik–titik ( )y,x di n+1 yang

terletak pada atau di atas grafik f.

Gambar 3.1.2 Epigraph

Lema 3.1.1

Suatu fungsi f didefinisikan pada himpunan konveks C adalah konveks jika

dan hanya jika adalah konveks. ( )fepi

Page 51: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

36

Bukti :

(⇐) Diketahui konveks. ( )fepi

Misalkan dan akan ditunjukkan f konveks. Fungsi f didefinisikan

pada himpunan konveks C, maka

C∈21 , xx

( )( )11 , xx f dan ( )( )22 , xx f dalam .

Karena konveks untuk sebarang

( )fepi

( )fepi ( ), 2P∈βα , dimana adalah segmen

garis tertutup yang menghubungkan

2P

( )1,0 dan ( )0,1 maka

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )( )22112211 ,,,, xxxxxxxx ffff ββααβα +=+

( ) ( )( )2121 , xxxx ff βαβα ++=

berada dalam . Menurut definisi( )fepi ( )fepi ,

( ) ( ) ( )2121 xxxx βαβα +≥+ fff .

Jadi f adalah konveks.

(⇒) Diketahui f adalah konveks.

Misalkan ( )11 , yx

) 2y

dan adalah sebarang dua titik dalam . Maka

dan . Untuk sebarang

( 22 , yx

( )2x

) ( )fepi

( 11 xfy ≥ f≥ ( ) 2, P∈βα , misalkan

( )y,3x = ( ) ( )2211 ,, yy xx βα +

= ( ) ( )2211 ,, yy ββαα xx +

= ( )2121 , yy βαβα ++ xx

Karena dan dalam ( 11 , yx ) )( 22 , yx ( )fepi dan karena f adalah konveks, maka

( ) ( ) ( ) ( 3212121 xxxxx ffffyyy = )+≥+≥+= βαβαβα

Jadi, ( ) , sehingga ( fy epi,3 ∈x ) ( )fepi konveks.

Page 52: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

37

Teorema 3.1.2 Pertidaksamaan Jensen

Misalkan adalah fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan

konveks subset C n. Jika

( )xf

⊆ kλλλ ,,, 21 K

kx

adalah bilangan tak negatif dengan

dan jika adalah titik di C, maka 11

=∑=

k

iiλ x ,,2 Kx ,1

( )i

k

ii

k

iii ff xx ∑∑

==

≤⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

11

λλ (3.1.3)

Bukti :

Teorema di atas akan dibuktikan dengan menggunakan induksi matematik

pada bilangan k.

i). Untuk k = 2, karena f konveks berlaku

( ) ( ) 22112211

2

1xfxfxxff

iii λλλλλ +≤+=⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛∑=

x ( )

= ( )ii

i f x∑=

2

1

λ

Jadi pertidaksamaan (3.1.3) benar untuk k = 2.

ii). Misalkan pertidaksamaan berlaku untuk k = n, maka

( )∑∑==

≤⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ n

iii

n

iii ff

11xx λλ

iii). Akan dibuktikan pertidaksamaan benar untuk k = n + 1

Misalkan 121 ,,, +nλλλ K adalah bilangan tak negatif sehingga memenuhi

,0≥iλ untuk 1,,1 += ni K .

Page 53: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

38

Misalkan maka ∑=

=Ωn

ii

1λ 1,0 1 =+Ω>Ω +nλ , 1

1=

Ω∑=

n

i

iλ sehingga

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛∑+

=

1

1

n

iiif xλ = ⎟

⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+⎥

⎤⎢⎣

⎡⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛Ω

Ω ++=∑ 11

1nn

n

ii

if xx λλ

= ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+⎟

⎞⎜⎝

⎛Ω

Ω∑=

++

n

inni

if1

11xx λλ

( )111

++=

+⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛Ω

Ω≤ ∑ nn

n

ii

i ff xx λλ

= ( ) ( )112211 ++++++ nnnn ff xxxx λλλλ L

( ) ( ) ( )112211 +++++≤ nn fff xxx λλλ L

= ( )i

n

ii f x∑

+

=

1

Jadi pertidaksamaan (3.1.3) benar untuk k = n + 1, ∈∀n .

Jadi benar untuk semua k( )i

k

ii

k

iii ff xx ∑∑

==

≤⎟⎠

⎞⎜⎝

11λλ ∈.

Misalkan C adalah himpunan konveks. Untuk n,

didefinisikan

∈∈ vx dan C

{ ∈=Ω λλ | , }C∈+ vx λ .

Misalkan { }Ω∈= λλ |inf1l dan { }Ω∈= λλ |sup2l . Maka . Karena C

adalah konveks, jika

21 0 ll ≤≤

21 ll ≠ maka C∈+ vx λ untuk semua λ pada interval

Page 54: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

39

terbuka . Bergantung pada struktur himpunan C, ( 21 , ll ) vx λ+ dapat berada di

C untuk semua λ di [ atau )21, ll [ ]21, ll atau ( ]21, ll .

Misalkan f adalah fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan

konveks C. Maka dari pembahasan sebelumnya, untuk setiap x∈C dan v∈n

terdapat suatu interval yang bergantung pada x dan v sedemikian

sehingga fungsi

⊆I

( )vx, didefinisikan dengan ;⋅ϕ

( ) ( )vxvx λ= f (3.1.4) λϕ ; , +

memiliki domain I. Interval I selalu memuat titik asal.

Lema 3.1.3

Suatu fungsi f yang didefinisikan pada himpunan konveks C adalah konveks

jika dan hanya jika untuk setiap x∈ C dan v∈ n sedemikian sehingga

( vx,;⋅ )ϕ terdefinisi pada interval nondegenerate I, maka fungsi ( )vx,;⋅ϕ

adalah konveks pada I.

Bukti :

(⇒) Misalkan f adalah konveks. Akan ditunjukkan ( )vx,;⋅ϕ adalah konveks.

Untuk sebarang ( ) Ppada I dan maka 21, 2, ∈λλ βα

( )v,x;2 = ( )( )vx 21 λβ1 λβλαϕ + λα ++f

( ) ( )( )v2x = 1 λβλαβα ++f (karena 1=+ βα ) +

( ) ( )( )v2x1vx λβf = + + +α λ

≤ ( ) ( )vxvx 21 λβλα +++ ff (karena f konveks)

Page 55: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

40

= ( ) ( )vxvx ,;,; 21 λβϕλαϕ +

Jadi terbukti ( vx,;⋅ )ϕ adalah konveks.

( )⇐ Diketahui untuk setiap x ∈ C dan v ∈ n sedemikian sehingga

{ } ( )vx,;,0 ⋅≠ ϕI

1 danx

adalah konveks. Akan dibuktikan f adalah konveks. Misalkan

2x ∈C dan ( ) 2, P∈βα , maka

( ) ( )( )2121 1 xxxx βββα +−=+ ff

( )211 xxx ββ +−= f

( )( )121 xxx −+= βf

( )121 ,; xxx −= βϕ

( .,;10 121 xxx )−⋅+⋅= βαϕ (3.1.5)

Karena

( ) ( )( )121121 ,; xxxxxx −+=− λλϕ f

dan C adalah konveks, maka ( )121 ,; xxx −λϕ terdefinisi untuk 10 ≤≤λ dan

( ) ( ))( ( )11 xx f21121 0,;0 xxxxx f =−+=−ϕ serta

( ) ( )( ) ( ) ( )2121121121 1,;1 xxxxxxxxxx fff =−+=−+=−ϕ (3.1.6)

Karena ( )vx,;⋅ϕ adalah konveks dan dari persamaan (3.1.6) maka diperoleh

( ) ( 12121 ,;10 xxxxx )−⋅+⋅=+ βαϕβαf

( ) ( ) ( ) ( 21121121 ,;1,;0 xxxxxxxx ff )βαβϕα +=−+−≤

Jadi terbukti bahwa f adalah konveks.

Dari pembuktian di atas dapat ditunjukkan bahwa f adalah konveks tegas jika

dan hanya jika untuk setiap x dan v, ( )vx,;⋅ϕ adalah konveks tegas. ∎

Page 56: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

41

Teorema 3.1.4 Sifat Tiga Busur

Misalkan g adalah fungsi konveks yang didefinisikan pada interval .

Maka untuk

⊂I

zyx << dengan Izyx ∈,, berlaku

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )yz

ygzgxz

xgzgxy

xgyg−−

≤−−

≤−− (3.1.7)

Jika g adalah konveks sempurna maka

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )yz

ygzgxz

xgzgxy

xgyg−−

<−−

<−−

Bukti :

Ilustrasi Teorema 3.1.4 dapat dilihat pada gambar 3.1.3 berikut

BC kemiringanACkemiringanAB Kemiringan ≤≤

Gambar 3.1.3 Sifat Three-chord

i). Akan dibuktikan ( ) ( ) ( ) ( )

xzxgzg

xyxgyg

−−

≤−− .

Karena zyx << ada 10 << t sedemikian sehingga ( xztxy −+ )= . Karena

g adalah konveks,

( ) ( ) ( )( ) ( )xgztxtgxgyg −+−=− 1

( ) ( ) ( ) ( )xgzgtxgt −+−≤ 1

Page 57: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

42

( ) ( ) ( ) ( )xgzgtxgtxg −+−=

( ) ( )zgtxgt +−=

( ) ( )( )xgzgt −= (3.1.8)

Jika persamaan (3.1.8) dibagi dengan ( ) 0>− xzt dan maka

diperoleh

( xztxy −=− )

( ) ( ) ( ) ( )( )xy

xgzgtxy

xgyg−−

≤−−

( ) ( ) ( ) ( )( )( )xzt

xgzgtxy

xgyg−−

=−−

( ) ( ) ( ) ( )xz

xgzgxy

xgyg−−

≤−−

ii). Akan dibuktikan ( ) ( ) ( ) ( )yz

ygzgxz

xgzg−−

≤−− .

Karena g konveks berlaku

( )( ) ( ) ( ) ( )zgtxgtztxtg +−≤+− 11

maka

( )( ) ( ) ( ) ( )zgtxgtztxtg −−−≥+−− 11

dengan demikian

( ) ( ) ( ) ( )( )xztxgzgygzg −+−=−

( ) ( )txtzxgzg −+−=

( ) ( )( )ztxtgzg +−−= 1

( ) ( ) ( ) ( )zgtxgtzg −−−≥ 1

( ) ( ) ( ) ( )xgtzgt −−−≥ 11

Page 58: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

43

( ) ( ) ( )[ ]xgzgt −−= 1

atau dapat ditulis ( ) ( ) ( )[ ] ( ) ( )ygzgxgzgt −≤−−1 (3.1.9)

Jika persamaan (3.1.9) dibagi dengan 0>− yz dan

maka diperoleh

( )( xztyz −−=− 1 )

( ) ( ) ( )[ ] ( ) ( )ygzgxgzgt −≤−−1

( ) ( ) ( )[ ] ( ) ( )yz

ygzgyz

xgzgt−−

≤−

−−1

( ) ( ) ( )[ ]( )( )

( ) ( )yz

ygzgxzt

xgzgt−−

≤−−−−

11

( ) ( ) ( ) ( )yz

ygzgxz

xgzg−−

≤−−

Karena ( ) ( ) ( ) ( )xz

xgzgxy

xgyg−−

≤−− dan ( ) ( ) ( ) ( )

yzygzg

xzxgzg

−−

≤−− maka

untuk zyx << dalam I berlaku

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )yz

ygzgxz

xgzgxy

xgyg−−

≤−−

≤−− . ∎

Akibat 3.1.5

Untuk setiap c∈I fungsi kemiringan ( )cs ,⋅ yang didefinisikan dengan

( ) ( ) ( ) Iwcwcw

cgwgcws ∈≠−−

= ,,;

adalah fungsi naik. Jika g adalah konveks tegas, maka ( )cs ,⋅ adalah naik tegas.

Page 59: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

44

Bukti :

Misalkan Iww ∈21 ,

Akan ditunjukkan jika 21 ww < , maka ( ) ( )cwscws ;; 21 ≤

i). Untuk dua titik 1w dan 2w sedemikian sehingga 21 ww , maka

berdasarkan pertidaksamaan (3.1.7) dengan 2

c <<

1 dan wz =, wycx == , berlaku

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )cwscw

cgwgcw

cgwgcws ;; 2

2

2

1

11 =

−−

≤−−

= .

ii). Untuk dua titik 1w dan 2w sedemikian sehingga cw , maka

berdasarkan pertidaksamaan (3.1.7) dengan 2

w << 21

dan wy=1, wxcz == , berlaku

( ) ( ) ( ) ( ) ( )1

1

1

11 ,

wcwgcg

cwcgwg

cws−−

=−−

= .

( ) ( )2

2

wcwgcg

−−

≤( ) ( ) ( )cws

cwcgwg ;2

2

2 =−−

=

iii). Jika 2 maka berdasarkan pertidaksamaan (3.1.7) dengan

2 , berlaku

1 wcw <<

1 dan zwx=, wcy ==

( ) ( ) ( ) ( ) ( )1

1

1

11 ,

wcwgcg

cwcgwg

cws−−

=−−

=

( ) ( )

2

2

wcwgcg

−−

≤( ) ( ) ( )cws

cwcgwg ;2

2

2 =−−

=

Jadi ( ) ( ) ( ) Iwcwcw

cgwgcws ∈≠−−

= ,,; adalah fungsi naik.

Page 60: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

45

Definisi 3.1.4

Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang didefinisikan pada interval I. Jika

pada suatu titik c di dalam I

( ) ( )h

cfhcfh

−++→0

lim

ada, maka f mempunyai turunan kanan pada c yang dinotasikan ,

sedangkan turunan kiri yang dinotasikan dengan

( )cf '+

( )cf '− adalah

( ) ( )h

cfhcfh

−+−→0

lim

asalkan limitnya ada.

Akibat 3.1.6

Pada setiap titik , turunan kanan dan kiri yakni ada

dan . Selain itu adalah fungsi naik.

( )Ic int∈

)

( ) ( )cgcg '' dan −+

( ) (cgcg ''+− ≤ '' dan −+ gg

Bukti :

Dalam pertidaksamaan (3.1.7) ambil y = c. Maka untuk zcx << diperoleh

( ) ( ) ( ) ( )cz

cgzgcx

cgxg−−

≤−− .

Maka menurut Akibat 3.1.5, ( ) ( )cgcg '' dan −+ ada dan ( ) (cgcg ''+− ≤ ) .

Misalkan adalah dua titik di dc< ( )Iint dan sedemikian sehingga

dan . Maka dengan Teorema 3.1.4

0>h

dhc <+ ch>d −

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )h

dghdgcd

cgdgh

cghcg−−−

≤−−

≤−+ .

Page 61: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

46

Jika memisalkan diperoleh +→0h ( ) ( )dgcg ''−+ ≤ . Mengkombinasikan

( ) ( )dgcg ''−+ ≤ dengan ( ) ( )cgc '

+≤g '− untuk sebarang maka

diperoleh

( )Ix int∈

( ) ( ) ( ) ( )dgdgcgcg ''''+−+− ≤≤≤ .

Jadi adalah fungsi naik. ∎ '' dan −+ gg

Akibat 3.1.7

Jika g adalah konveks dan mempunyai turunan kedua pada I, maka ' adalah

fungsi naik pada I dan

g

( ) Ixxg ∈∀≥ ,0'' .

Definisi 3.1.5

Misakan f adalah fungsi bernilai real yang didefinisikan pada himpunan S di

n. Misalkan x adalah titik di S, dan v adalah vektor di n sedemikian

sehingga vx λ+ S∈ untuk [ )1,0∈λ . Maka f dikatakan mempunyai turunan

berarah di x pada arah v jika

( ) ( )λ

λλ

xvx ff −++→ 0

lim

ada. Turunan berarah dapat dinotasikan dengan ( )vx ;'f .

Lema 3.1.8

Misalkan f adalah fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan konveks

C dan x adalah titik di C. Jika x adalah titik interior, maka ada untuk ( vx ;'f )

Page 62: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

47

setiap v∈n. Jika x adalah titik batas dan v adalah vektor di n sedemikian

sehingga vx λ+ ∈ C untuk cukup kecil 0>λ , maka ( )vx ;'f ada.

Bukti :

Jika x adalah titik interior dari C, maka untuk setiap v∈n ada bilangan positif

00 ( )vλλ = ikian sehingga untuk sedem 0λλ < titik vx λ+ ∈ C.

)Karena itu fungsi ( vx,;⋅ϕ dari persamaan (3.1.4) didefinisikan untuk 0λλ < .

Dengan Lema 3.1.3, ( )vx,;⋅ϕ adalah konveks dan dengan Akibat 3.1.6

ada. Tetapi ( x;0'+ϕ )

(

v,

( ) ) ( ) ( )λ

λλϕ x;0λϕ vxvxx .0,; +−+

=ffv,v −

= ( ) ( )

λλ xvx ff −+

dan ada dan (x, )v'f ( )vx,;0'+ϕ juga sama. Jika x adalah titik batas dari C,

pernyataan mengikuti dari argumen yang sama dan Lema 3.1.3.

Lema 3.1.9

Misalkan f adalah fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan konveks

C. Misalkan x dan y adalah titik–titik dalam C dan ( ) 10, <<−+= xz tt xy .

Maka

( ) ( ) ( )t

fff( ) xz

x−

≥−y (3.1.11) f

Page 63: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

48

Bukti :

Fungsi ( )xyx −⋅ ,;ϕ pada persamaan (3.1.4) didefinisikan untuk 10 ≤≤ t

dengan ( ) ( )( ) ( )yxyx ffxyx =−+=−,;1 1ϕ ,

( )xyx −,;0ϕ = ( )( xyx )−+ 0f = ( )xf , dan

( ) ( )( ) ( )zxyxxyx ftft =−+=−,;ϕ untuk 10 << t . Dengan Akibat 3.1.5,

( ) ( ) ( ) ( )t

t xyxxyxxyxxyx

−−−≥−−−

,;0,;,;0,;1

ϕϕϕϕ

yang mana sama dengan pertidaksamaan (3.1.11).

Teorema 3.1.10

Misalkan f adalah fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan konveks

C∈n. Jika x adalah titik interior dari C, maka f kontinu pada x.

Bukti :

Jika x adalah titik interior dari C, maka ada 0>ρ sedemikian sehingga

( ) CB ⊂ρ,x . Misalkan nρδ = dan merupakan kubus dengan pusat x

dan panjang sisinya sama dengan

δC

δ2 yang dapat dinyatakan dengan

{ }nixyC ii ,,1,| K=≤−= δδ y .

Untuk semua jika δC∈y nyx ii ρ≤− untuk setiap i, maka

2/1

1

2⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−=− ∑

=

n

iii yxxy

Page 64: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

49

Jadi ( )ρδ ,xBC ⊆ . Di sisi lain, jika δ≤− xy maka belum tentu δ>− jj xy

untuk sebarang j = { }, jadi n,,2,1 K ( ) δδ CB ⊆,x .

Langkah pertama dalam bukti menunjukkan bahwa f adalah terbatas ke atas

pada ( )δ,xB . Langkah tersebut lebih mudah untuk menunjukkan bahwa f

adalah terbatas ke atas pada himpunan lebih besar dibanding mengerjakan

secara langsung dengan

δC

( )δ,xB . Menurut Teorema 2.7.3, jika dinotasikan

sebagai himpunan titik ekstrim dari , maka

eCδ

δC ( )eCC δδ co= . Karena

adalah kompak, jadi menurut Lema 2.6.2,

eCδ

( )eco δC adalah kompak. Dengan

demikian

( ) ( )ee coco δδδ CCC == .

Jadi, untuk setiap ada δC∈y ∈p sedemikian sehingga n2

∑=

=n

iiip

2

1vy

dimana adalah vertices atau titik sudut dari . iv δC

Misalkan

( ){ }δCfM ∈= vv |max .

Maka dengan kekonveksan f dan Teorema 3.1.2, untuk setiap δC∈y

( ) ( ) MMpfpfnn

iii

ii =≤≤ ∑∑

==

2

1

2

1vy .

Jadi, karena ( ) δδ CB ⊆,x

( ) ( )δ,untuk xyy BMf ∈≤ (3.1.12)

Page 65: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

50

Misalkan adalah sebarang titik di xz ≠ ( )δ,xB , dan menganggap garis

ditentukan dengan x dan z. Garis tersebut akan memotong permukaan dari

( )δ,xB pada dua titik x + u dan x – u, dimana ( )xzu −= t untuk dan 1>t

δ=u . Perhatikan gambar 3.1.4.

( )δ , B xδC

Gambar 3.1.4 Kubus dengan pusat x dan panjang δ2

Batas f dan kekonveksan dari f akan digunakan untuk menentukan

( ) ( )xz ff −

dalam syarat dari xz − dan jadi membuktikan kontinuitas dari f pada x.

Untuk terakhir, akan diperlihatkan z sebagai kombinasi konveks dari x dan

. Jadi ux +

( ) ( )uxxz ++−= λλ1

uxxx λλλ ++−=

ux λ+= , 10 <<λ (3.1.13)

Oleh karena itu, 1−−= δλ xz . Selanjutnya akan diperlihatkan x sebagai

kombinasi konveks dari x dan x – u. Jadi

( )( ) 10,1 <<+−−= ttt zuxx .

Page 66: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

51

Menurut persamaan (2.2.1) dan menggunakan 1−−= δλ xz , jadi

( ) 1111 −−− =−=− λδ xztt ,

dan jadi . Oleh karena itu ( ) 11 −+= λt

( uxzx −+

++

)λλ 11

1 (3.1.14)

Karena f adalah konveks, dengan menggunakan (3.1.12), (3.1.13) dan (3.1.14),

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Mffff λλλλ +−≤++−≤ xuxxz 11

( ) ( ) ( ) ( ) Mffffλ

λλλ

λλ +

++

≤−+

++

≤11

111

1 zuxzx

Dari pertidaksamaan di atas diperoleh

( )[ ] ( ) ( ) ( )[ ]xxzx fMfffM −≤−≤−− λλ

Karena itu, untuk ( )δ,xz B∈

( ) ( ) ( )[ ] xzxxz −−≤− − fMff 1δ , (3.1.15)

Dengan demikian f kontinu pada x.

Catatan 3.1.11

Fungsi f didefinisikan pada himpunan D di m dengan range di m dikatakan

Kontinu Lipschitz pada D jika ada konstanta K > 0 sedemikian sehingga

( ) ( ) xyyfxf −≤− K

untuk semua . Karena fungsi kontinu bernilai real didefinisikan pada

himpunan kompak adalah terbatas ke atas dan ke bawah, pertidaksamaan

D∈yx,

Page 67: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

52

(3.1.15) menyatakan bahwa fungsi konveks didefinisikan pada himpunan

konveks terbuka C adalah kontinu Lipschitz pada setiap sub himpunan

kompak yang termuat di C.

Teorema 3.1.12

Misalkan f adalah fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan konveks

C. Jika turunan parsial dari f dengan setiap variabel ada pada titik interior x

dari C, maka f mempunyai turunan di x.

Bukti :

Definisikan fungsi η pada n dengan

( ) ( ) ( ) ( ) j

n

j j

hxfff ∑

= ∂∂

−−+=1

xxhxhη .

Untuk membuktikan bahwa f mempunyai turunan di x, harus ditunjukkan

bahwa

( ) 0→hhη untuk 0→h (3.1.16)

Misalkan

( ) ( ) ( )xxex

ii

iii x

fnh

fnhf∂∂

−−+

Karena f adalah fungsi konveks dan fungsi linear adalah konkaf dan konveks,

fungsi η adalah konveks. Jadi

( ) ( )∑∑==

≤⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=

n

iii

n

i

ii nhnn

nh11

1 ee

h ηηη

Page 68: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

53

h⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛≤≤= ∑∑∑

===

n

iii

n

iii

n

ii hh

111

εεε (3.1.17)

untuk ni ,,1 K= . Adanya turunan parsial menyatakan bahwa setiap

0untuk0 →→ h ε . Juga

( ) ( ) ( ) ( )22

0hhhh

0−+

≤⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −+

==ηη

ηη

Oleh karena itu

( ) ( ) hhh ⎟⎠

⎞⎜⎝

⎛−≥−−≥ ∑

=

n

ii

1

εηη (3.1.18)

dimana, untuk setiap , ni ,,1 K= 0untuk0 →→ h ε

B. Fungsi Konveks yang Diferensiabel

Jika f adalah fungsi bernilai real yang didefinisikan pada himpunan

n, maka grafik f adalah himpunan titik–titik ∈C ( ) ∈z,x n+1 yang berbentuk

. Jika f adalah fungsi diferensiabel, dan diberikan titik

interior C, maka grafik f mempunyai bidang singgung pada

dengan vektor normal adalah

( )( ) C∈xx dimana,

0x ∈

fx,

( )( )00 , xx f

( )( )1,0 −∇ xf .

Jika C adalah himpunan konveks dan f adalah fungsi konveks, maka f

tidak mempunyai turunan pada suatu titik interior di C, didapat fungsi f yang

didefinisikan dengan ( ) xxf = pada gambar 3.2.1.

Page 69: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

54

y = |x|

(1, 0)

xy ω=

y= |x|

(-1, 0)

(0, 1)

(0, -1)

( )1, −ω

y

Gambar 3.2.1 f(x) = | x |

Dalam subbab ini akan diperkenalkan generalisasi vektor gradien yang

disebut subgradien.

Definisi 3.2.1

Fungsi f didefinisikan pada himpunan C dikatakan mempunyai subgradien

pada titik C∈0x jika ada vektor ∈ω �n sedemikian sehingga

( ) ( ) 00 , xxxx −+≥ ωff

untuk semua C∈x . Vektor ω disebut subgradien.

Secara geometris, ω adalah subgradien dari f pada 0x jika grafik f di

�n+1 terletak pada atau di atas grafik dari bidang hiper ( ) 00 , xxx −+= ωfy .

Karena ( )( )00 , xx f di dalam bidang hiper, maka bidang hiper ini akan

Page 70: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

55

menjadi bidang hiper penyangga untuk ( )fepi pada ( )( )00 , xx f . Jadi, adanya

subgradien adalah pernyataan tentang adanya bidang hiper penyangga

nonvertikal untuk . Pada gambar 3.2.1 diilustasikan definisi dengan

fungsi

( )fepi

( ) xxf = pada x = 0.

Sebarang garis melalui titik asal dengan kemiringan ω memenuhi

11 ≤≤− ω mempunyai syarat ( )00 −+=≥ xxx ωω untuk semua x. Jadi

sebarang ω di interval [ ]1,1− adalah subgradien dari x pada x = 0. jika

maka 00 >x 1=ω hanya subgradien dari x pada x = 0, jika maka 00 <x

1−=ω adalah hanya subgradien dari x pada x = 0.

Definisi 3.2.2

Himpunan subgradien dari fungsi f pada titik disebut subdiferensial dari f

pada dan dinotasikan dengan

0x

0x ( )0xf∂ .

Contoh 3.2.1

Subdiferensial adalah himpunan kosong jika tidak ada subgradien. Sebagai

contoh, misalkan dan [ 1 1,-=C ] ( ) 21 xxf −−= . Grafik f mempunyai garis

singgung nonvertikal pada sebarang titik ( )1,10 −∈x . Dari grafik nampak

bahwa untuk terletak di atas garis singgung dan .

Meskipun dapat dibuktikan dalam contoh ini dengan perhitungan yang relatif

langsung, tetapi tidak dilakukan. Kebenaran dari pernyataan akan mengikuti

0x ( ) ( ){ }00 ' xfxf =∂

Page 71: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

56

dari teorema umum yang akan dibuktikan. Pada titik , grafik

mempunyai garis singgung vertikal, tetapi garis singgung tidak terletak di

bawah grafik. Jadi tampak bahwa f tidak mempunyai subgradien pada titik ini.

Akan ditunjukkan secara analitik.

1±=x

Misalkan ω adalah subgradien dari f pada 1−=x jika dan hanya jika

( 11 2 +≥−− xx ω ) untuk semua [ ]1,1−∈x

Untuk [ ]1,1−∈x pertidaksamaan tersebut ekuivalen dengan

ω≥⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+−

−2/1

11

xx

, [ ]1,1−∈x .

Misalkan jika menuju – 1, sisi sebelah kiri dari pertidaksamaan

menuju

[ 1,1−∈x ]

∞− . Oleh karena itu tidak ada ∈ω sedemikian sehingga

pertidaksamaan subgradien memenuhi untuk semua [ ]1,1−∈x .

Gambar 3.2.2 ( ) 21 xxf −−=

Teorema 3.2.1

Misalkan f adalah fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan konveks

C. Maka pada setiap titik ( )Cint0 ∈x ada vektor ∈ω n sedemikian sehingga

Page 72: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

57

( ) ( ) 00 , xxxx −+≥ ωff (3.2.1)

untuk semua . Dengan kata lain C∈x ( ) φ≠∂ 0xf pada setiap titik interior

dari C.

0x

Bukti :

Akan ditunjukkan bahwa kesimpulan dari Teorema ini adalah akibat dari

keberadaan dari bidang hiper penyangga untuk ( ) (( )00 , padaepi xx ff )

)

.

Titik adalah titik batas dari ( )( 00 , xx f ( )fepi . Karena adalah

konveks, mengganti Teorema 2.7.2 dengan C =

( )fepi

( )fepi dan mendapatkan

bahwa ada vektor ( ) ( )∈≠ 0,, 0a β n +1 sedemikian sehingga

( ) ( ) ( ) ( )( )00 ,,,,,, xxaxa fy ββ ≤

untuk semua ( ) ( )fy epi, ∈x . Pertidaksamaan tersebut ekuivalen dengan

( )00,, xxaxa fy ββ +≤+ (3.2.2)

untuk semua ( ) ( )fy epi, ∈x , dimana untuk C∈x dan ( )xfy ≥ .

Karena sisi sebelah kanan dari pertidaksamaan (3.2.2) adalah konstan, jika β

positif, dengan memisalkan y menjadi lebih besar maka akan diperoleh

kontradiksi. Karena 0≤β .

Jika 0=β , maka dan pertidaksamaan (3.2.2) menjadi 0a≠

0,, xaxa ≤ , untuk C∈x (3.2.3)

Karena ( )Cint0 ∈x , ada 0>ε sedemikian sehingga axx ε+= 01 berada di C.

Berikan 1xx = di pertidaksamaan (3.2.3) diperoleh 0, ≤aaε dimana adalah

kontradiksi. Jadi 0<β .

Page 73: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

58

Pada pertidaksamaan (3.2.2) dibagi dengan 0<β dan misalkan ( )xfy =

sehingga diperoleh

( ) ( ) xxaxx −+≥ 00 ,β

ff

untuk semua . Jika memisalkan C∈x βω /a−= maka akan diperoleh

pertidaksamaan (3.2.1). ∎

Jika f adalah fungsi konveks dan mempunyai turunan pada titik interior

maka disebut subgradien tunggal pada sebuah titik dan subgradien adalah

vektor gradien, dan jika f mempunyai subgradien tunggal di x, maka f

mempunyai turunan di x.

Teorema 3.2.2

Misalkan f adalah fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan konveks

n, dan x adalah titik interior dari C. Maka f mempunyai turunan di x jika

dan hanya jika f mempunyai subgradien tunggal di x. Selain itu, elemen

tunggal di subgradien adalah

∈C

( )xf∇ .

Bukti :

(⇒

int∈x

) Misalkan f mempunyai turunan pada x. Karena f adalah konveks dan

, dengan Teorema 3.2.1 subgradien ( )C ( )xf∂ adalah tak kosong.

Misalkan ( )xf∂∈ω . Maka untuk sebarang h∈n dan yang cukup kecil 0>t

( ) ( ) hxhx tftf ,ω+≥+ .

Page 74: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

59

Karena f mempunyai turunan di x, untuk 0h≠

( ) ( ) ( ) ( )hhxxhx ttfftf η+∇+=+ ,

dimana ( ) 0→hh ttη untuk . Jika pertidaksamaan pertama dikurangi

dengan persamaan kedua, maka diperoleh

0→t

( ) ( ) hxhx tftf ,ω+≥+

( ) ( ) ( ) ( )hhxxhx ttfftf η+∇+=+ ,

( ) ( )hhxh ttft ηω −∇−≥ ,,0

( ) ( )[ ]hhhhxh ttft ηω −∇−≥ ,,0

Jika dibagi dengan dan misalkan , diperoleh 0>t 0→t

( ) ∈≠∀≤∇− 0hhx ,0,fω n. Khususnya, jika ( ) 0x ≠∇− fω maka

pertidaksamaan ini memenuhi untuk ( )xh f∇−=ω dimana ( ) 02 ≤∇− xfω .

Jadi ( )xf∇=ω .

(⇐) Misalkan subgradien ( )xf∂ terdapat elemen tunggal ω . Akan

ditunjukkan bahwa semua turunan parsial pertama dari f ada pada x.

Diferensiabilitas dari f pada x mengikuti Teorema 3.1.12.

Untuk menyerhanakan notasi, diasumsikan bahwa x = 0 dan .

Misalkan sekurang–kurangnya satu turunan parsial dari f pada 0 tidak ada.

Untuk pembatasan diasumsikan bahwa turunan parsial tersebut pada .

Misalkan , dimana adalah vektor basis baku pertama

. Karena f adalah fungsi konveks dan

( ) 0=xf

1x

( ) ( )1e0 tftg +=

)

1e

( 0,,0,1 K ( )Cint∈0 , maka fungsi g

didefinisikan dan konveks pada beberapa interval I yang memuat 0 pada titik

Page 75: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

60

interior. Selain itu, 1xf ∂∂ tidak ada pada 0 jika dan hanya jika tidak

ada. Karena g adalah konveks, menurut Akibat 3.1.6 untuk Teorema 3.1.4

bahwa

( )0'g

( )0'−g dan ada dan ( )0'

+g ( ) ( )00 ''+− ≤ gg . Oleh karena itu, jika ( )0'g

tidak ada maka ( ) ( )0'+g 0'

− < g .

Misalkan 1ω adalah sebarang bilangan yang memenuhi

( ) ( )0'+< g0+

− 1<ωg (3.2.4)

Akan ditunjukkan bahwa sesuai dengan setiap 1ω dapat ditemukan ( )0f∂∈ω ,

dengan beda 1ω menentukan beda ω . Ini kontradiksi dengan hipotesis bahwa

terdiri dari elemen tunggal dan bukti akan terpenuhi. ( )0f∂

Menurut pertidaksamaan (3.2.4) dan Akibat 3.1.6 bahwa untuk 0>h

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )h

ghgg 00 '

1 << +ωgg 00 ' −

≤≤ −hgh

−−−

Karena ( ) (f

I∈

) 0=0

1

0 =g

h

, diperoleh dari pertidaksamaan sebelumnya bahwa

untuk semua

( ) ( ) hh 1gh 1f ω>=e (3.2.5)

dengan persamaan terpenuhi hanya jika h = 0. Misalkan dinotasikan

sebagai subruang dimensi satu direntang oleh . Jadi

1V

=1e { ∈= tt ,1eV .

Didefinisikan fungsi linear pada dengan rumus

|x1 x }

1L 1V

( ) ( ) tt 11L1L1 ω== ex . (3.2.6)

Page 76: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

61

Karena penyajian adalah tunggal untuk 1ex t= 1V∈x

1L

, fungsi linear

didefinisikan dengan baik (well defined), dengan bergantung pada

1L

1ω .

Mengkombinasikan persamaan (3.2.5) dan (3.2.6), untuk C1 ∩∈Vx

diperoleh

( ) ( ) tLf 11 ω=≥ xx (3.2.7)

Jika n = 1, pembuktian selesai. Sebaliknya, misalkan adalah subruang

dimensi dua yang direntang oleh dan . Jadi

2V

1e 2e

{ ∈+== ututV ,,| 212 eeyy } { ∈∈+== uVu ,,| 12 xexyy . }

Akan ditunjukkan untuk fungsi linear yang didefinisikan pada dan

akan ditemukan sebuah bilangan

1L 2L 2V

2ω sedemikian sehingga untuk semua

C2 ∩∈Vy

( ) ( ) utLf 212 ωω +=≥ yy (3.2.8)

Misalkan dan CV, ∩∈ 1zx 0,0 >> βα . Menurut kelinearan dari , dari

kekonveksan pertidaksamaan (3.2.7) dan dari kekonveksan f bahwa

1L

CV ∩1

( ) ( )zx 11 LLβα

ββα

α+

++

= ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

++

zxβα

ββα

α1L

≤ ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

++

zxβα

ββα

αf (menurut (3.2.7))

= ( ) ( )⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

++−

+ 22 ezex αβα

βββα

αf

≤ ( ) ( ) ( ) ( 22 ezex αβα

)βββα

α+

++−

+f (f konveks)

Page 77: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

62

Melalui perkalian dengan βα + diperoleh

( ) ( ) ( ) ( )2211 ezexzx αββαβα ++−≤+ ffLL .

dengan demikian

( ) ( ) ( ) ( )α

αβ

β zezexx 1221 LffL + −≤

−−

)

(3.2.9)

Sisi sebelah kiri dari pertidaksamaan (3.2.9) dinotasikan dengan ( βλ ,x n

sisi sebelah kana

da

n dari pertidaksamaan (3.2.9) dinotasikan dengan ( )αρ ,z .

Oleh karena itu

( ){ } ( ){ }0,C|,inf0,C|,sup 11 >∩∈≤>∩∈ ααρββλ VV zzxx

dimana supremum dan infimum keduanya adalah berhingga. Oleh karena itu

ada sebuah bilangan 2ω sedemikian sehingga

( ) ( ) ( ) ( )α

αω

ββ zezexx 12

221 LffL −+

≤≤−−

(3.2.10)

untuk semua 00,C, >>1 ∩∈ βαVx .

Misalkan y∈ C2 ∩V t di 1V . Maka 2exy uidak += dengan 1ex t= dan 0≠u .

> 0, ambil u=Jika u α pada pertidaksamaan (3.2.10), jika u <0, ambil

u−=β pada pertidaksamaan (3.2.10). K udian dari pertidaksam

a

em

C2

aan (3.2.10)

dan persamaan (3.2.6) untuk semu ∩∈Vy diperoleh

( ) ( )2

21 ωβ

β≤

−− exx fL

( ) ( )2

21 ω≤−

+−u

ufL exx (karena u−=β )

( ) ( ) uufL 221 ω≤+− exx

Page 78: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

63

( ) ( ) uLuf 212 ω+−≥+ xex

( ) ( ) ( ) utuLuff 21212 ωωω +=+≥+= xexy (menurut (3.2.6))

a untuk setiap

dimana pertidaksamaan tersebut adalah persamaan (3.2.8).

Menurut induksi matematis, diperoleh bahw 1 ω memenuhi

pertidaksamaa a ada vektor n (3.2.4) diman ( )nωωω ,,, 21 K=ω sedemikian

sehingga jika adalah di C, m( )nxxx ,,, 21 K=x aka

( ) xωxf ,≥

Karena f(0) = 0 ini dikatakan bahwa ( )0f∂∈ω . ∎

iferen iabel pada C. Maka f adalah konveks jika dan hanya

jika untuk setiap

Teorema 3.2.3

Misalkan C adalah himpunan konveks terbuka di n dan f adalah fungsi

bernilai real dan d s

C∈0x

( ) ( ) ( ) 000 , xxxxx −∇+≥ fff

untuk semua .

Buk

Misal k sebarang , dan

C∈x

ti :

kan f adalah konveks pada C. Untu( )⇒

+

C∈0, xx

1=βα , maka menurut definisi kekonveksan

( )0xx β ( )( )01 xx αα −+f α +f =

( ) ( )0xx ff βα + ≤

( ) ( ) ( )01 xx ff αα −+ =

Page 79: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

64

atau ( )( ) ( ) ( ) ( )[ ]0xf001 xxxx fff −≤−−+ . α αα

Jika dibagi dengan α dan misalkan 0→α , maka

( )( ) ( ) ( ) ( )[ ]αα

ααα

αα

0

0

00

0lim

1lim

xxxxx ffff − − −≤

+→→

atau ( )( ) ( ) ( ) ( )0

000

0lim xx

xxxxff

ff−≤

−−+→ α

αα

.

Dengan menggunakan aturan rantai ( ) ( )xxix

ff

∂∂

=∇ , maka diperoleh

( ) ( ) ( )000 , xxxxx fff −≤−∇

( ) ( ) ( ) 000 , xxxxx ≥ ff −∇+ f

Jadi terbukti bahwa ( ) ( ) ( ) 000 , xxxxx −∇+≥ fff .

C( )⇐ Misalkan ∈2x , 1 ,x ( )1,0∈α , dan didefinisikan

( )− C∈+=0x 21 1 xx αα . Diasumsikan bahwa

( ) ( ) ( ) 000 , xxxxx −∇+≥ ii fff untuk i = 1, 2

Dengan kombinasi konveks maka diperoleh

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 0210021 1 xx ≥−+ αα fff 1, xxxxx −−+∇+ ααf

Jika disederhanakan diperoleh

( ) ( ) ( ) ( )( ) +−+≥−+ 2121 11 xxxx αααα fff

( )( )( ) ( )αααα

α

00210

0

1lim xxxxx ff −−−++→

( ) ( ) ( ) ( )( ) +−+≥−+ 2121 11 xxxx αααα fff

( )( )( ) ( )⎥⎦⎤

⎢⎣⎡ −−−++

→ 002100

111lim xxxxx ffα

ααααα

Page 80: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

65

( ) ( ) ( ) ( )( ) +−+≥−+ 2121 11 xxxx αααα fff 0

( ) ( ) ( ) ( )( )2121 11 xxxx αααα −+≥−+ fff

( )( ) ( ) ( ) ( )2121 11 xxxx fff αααα −+≤−+ .

Jadi terbukti bahwa f adalah konveks. ∎

ber

l sampai tingkat k ada

an memuat tingkat k itu sendiri serta kontinu pada D.

Definisi 3.2.3

Suatu fungsi f nilai real didefinisikan pada himpunan terbuka D di n

dikatakan klas ( )kC pada D jika semua turunan parsia

d

Lema 3.2.4

Misalkan f adalah klas ( )2C pada interval terbu adalah

jika dan hanya jika

ka , maka f

konveks pada I

⊆I

( )x ≥ 0 Ix∈∀,''f . Jika

, ma adalah konveks tegas.

Bukt

Jika f adalah konveks pada I, maka dengan Akibat 3.1.7,

m adalah titik di antara

dan x, maka

( )xf >'' Ix∈∀,0 ka f

i :

( )⇒

(f '' ) xx ∀≥ ,0

( )⇐ Misalkan ( ) Ixxf ∈∀≥ ,0'' . Misalkan 0x adalah titik sebarang di I dan

dalah titik lain di I. Da

I∈ .

x a

0x

ri Teore

diperoleh

a Taylor dengan *x

( ) ( ) ( )( ) ( )( )20*

''00

'0 2

1 xxxfxxxfxfxf −+−+=

Page 81: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

66

sehingga ( ) ( ) ( )( ) ( )( ) 021 2

0*''

00'

0 ≥−=−−− xxxfxxxfxfxf

Menurut Teorema 3.2.3 maka f konveks pada I.

Jika pada I, maka menurut Teorema 3.2.3, f adalah konveks tegas.

( ) 0'' >xf

Definisi 3.2.4

Misalkan A matriks simetrik nn × dengan anggota ( )jia . Matriks A

dikatakan semidefinit positif jika bentuk kuadratik

ji

n

jiji

T xaAA ∑=

==1,

, xxxx

adalah non negatif untuk semua ∈x n. Matriks A dikatakan definit positif

jika xx A, adalah positif untuk semua ∈≠ 0x n.

Teorema 3.2.5

Misalkan f adalah klas ( )2C pada himpunan konveks terbuka D, maka f adalah

konveks pada D jika dan hanya jika Matriks Hessian

( ) ( )⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

∂∂∂

= xxij xx

fH2

adalah semidefinit positif pada setiap titik x di D. Jika adalah definit

positif pada setiap x, maka f adalah konveks tegas.

( )xH

Page 82: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

67

Bukti :

Misalkan x adalah titik di D. Karena D adalah terbuka, untuk setiap n,

, maka ada

∈v

0v ≠ 0>ε sedemikian sehingga segmen garis

( D∈)+−x vxv εε , . Oleh karena fungsi ( )vx,;⋅ϕ pada persamaan (3.1.4)

didefinisikan pada ( )εε ,− , dan karena f adalah klas pada D, serta ( )2C

jiij xxf∂∂

∂ 2

xxf∂∂

∂=

2

pada setiap titik di D, maka ( )xH adalah simetrik.

(⇒) ) Jika f adalah konveks, dengan Lema 3.1.3, fungsi ( vx,;⋅ϕ adalah

konveks pada interval ( )εε ,− . Dengan Lema 3.2.4, ( ) 0≥v,;0" xϕ . Misalkan

( )t = ( )hx tf +0ϕ , dengan menggunakan aturan rantai ( ) ( )xx ∑= ∂∂

=n

i 1∇ ,

maka

ixf

f

( ) ( ) iht h+0

n

it

∂∂

=∑=1

'ϕixf x .

Dari persamaan ( ) ( i

n

i i

htxft hx +

∂∂

=∑=

01

'ϕ ) , jika h = ( )nvvv ,,, 21 K=v , maka

diperoleh

( ) ( ) ( ) i

n

i i

vtxftf

dtdt vxvxvx +

∂∂

=+= ∑=1

' ,;ϕ

Jika f adalah klas dari ( )2C ( ) ( )hx tft += 0ϕ , maka

( ) ( ) ( )hhxhhx tHhhtxxft ji

n

i

n

j ij

+=+∂∂

∂=∑∑

= =00

1 1

2" ,ϕ ,

dengan ( ) ( )⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

∂∂∂

= 0

2

0 xxij xx

fH untuk h = ( )nvvv ,,, 21 K=v , maka diperoleh

Page 83: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

68

( ) ( ) ( )vvxvvxvx tHvvtxxft ji

n

i

n

j ij

+=+∂∂

∂= ∑∑

= =

,,;1 1

2"ϕ . (3.2.11)

Misalkan diperoleh 0→t

( ) ( ) 0,;0, " ≥= vxvxv ϕH (3.2.12)

Jadi, persamaan (3.2.12) terpenuhi untuk semua v, maka adalah

semidefinit positif.

( )xH

( )⇐ Misalkan adalah semidefinit positif untuk semua . ( )xH D∈x

Untuk D∈x dan ∈v

n, menurut persamaan (3.2.11) maka

. Menurut Lema 3.2.4, ( ) ,0≥v ( εϕ ,,;" −∈tt x ( )vx,;⋅ϕ adalah konveks.

Karena x dan v adalah sebarang, menurut Lema 3.1.3 maka f adalah konveks

pada D. Pernyataan ini juga menunjukkan jika ( )xH adalah definit positif

untuk x , maka f adalah konveks sempurna. ∎ D∈

Jika diberikan suatu matriks A simetrik, ada matriks ortogonal P

sedemikian sehingga , dimana D adalah matiks diagonal dengan

elemen diagonal adalah nilai eigen dari A.

DAPPT =

Misalkan A adalah matriks nn × dengan anggota . Misalkan jia

111 a=Δ

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡=Δ

2212

21112 det

aaaa

Page 84: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

69

⎥⎥⎥

⎢⎢⎢

kkk

k

k

aa

aa

L

MOM

L

1

111

det nk ,,4,3,2 K=

Determinan disebut minor utama (principal minors) dari A. kΔ

Lema 3.2.6

Matriks simetrik A dikatakan definit positif jika dan hanya jika

nkk ,,2,1,0 K=>Δ

( ) kkk ,2,1,01 =>Δ−

dan A dikatakan definit negatif jika dan hanya jika

. n,K

Lihat pada Berkovitz, L. D, 2002: 111.

Contoh 3.2.2

Misalkan , dengan

. Apakah f adalah konveks atau konveks tegas pada 3?

( ) 2332

223121

21 7342 xxxxxxxxxf +++++=x

)32 , x( 1 , xx=x

Penyelesaian :

Misalkan , maka ( ) 2332

223121

21 7342 xxxxxxxxxf +++++=x

3211

422 xxxxf

++=∂∂

⇒ 21

2

2

=∂∂

xf , 2

12

2

=∂∂

xxf , 4

13

2

=∂∂

xxf

3212

62 xxxxf

++=∂∂

⇒ 221

2

=∂∂

xxf , 6

22

2

=∂∂

xf , 1

23

2

=∂∂

xxf

3213

144 xxxxf

++=∂∂

⇒ 431

2

=∂∂

xxf , 1

32

2

=∂∂

xxf , 14

32

2

=∂∂

xf

Page 85: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

70

Jadi . ( )⎥⎥⎥

⎢⎢⎢

⎡=

1414162422

xH

Untuk mengetahui apakah ( )xH definit positif atau semidefinit positif maka

perhatikan bahwa

2111 ==Δ a > 0

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡=Δ

2212

21112 det

aaaa

= ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡=

6222

det ( ) ( ) 082*26*2 >=−

⎥⎥⎥

⎢⎢⎢

⎡=Δ

1414162422

det3

162

422

1414162422

⎥⎥⎥

⎢⎢⎢

⎡= = 168 + 8 + 8 – 96 – 2 – 56 = 30 > 0.

Karena , untuk k = 1, 2 dan 3 maka 0>Δ k ( )xH adalah definit positif untuk

semua 3, maka f adalah konveks tegas atas 3. ∈x

Page 86: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

BAB IV

OPTIMISASI FUNGSI KONVEKS

Masalah dasar dalam teori optimisasi adalah sebagai berikut: Diberikan

suatu himpunan S dan fungsi bernilai real f yang didefinisikan pada S, apakah

dapat ditemukan Ss ∈∗ sedemikian sehingga ( ) ( )sfsf ≤∗ untuk semua

Ss∈ . Masalah memaksimalkan f atas S ekuivalen dengan masalah

meminimalkan f− atas S.

Definisi 4.1

Misalkan S adalah himpunan di n dan f adalah fungsi bernilai real pada S,

maka titik Ss ∈0 adalah peminimal lokal atau f mempunyai minimum lokal

pada 0s jika ada 0>δ sedemikian sehingga ( ) ( )sfsf ≤0 untuk semua

( ) SsBs ∩∈ δ,0 .

Berikut ini adalah Teorema dimana fungsi konveks mencapai maksimum

atau minimum pada suatu titik yang mempunyai sifat penting yang tidak

dimiliki oleh fungsi–fungsi yang lain.

Teorema 4.1

Misalkan f adalah fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan konveks

C.

Page 87: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

72

(i). Jika f mencapai minimum lokal pada 0x , maka f mencapai minimum

pada 0x .

(ii). Jika f mencapai minimum di suatu titik–titik maka himpunan tersebut

adalah himpunan kosong atau konveks.

(iii). Jika f adalah konveks tegas dan f mencapai minimum pada *x , maka *x

adalah tunggal.

(iv). Jika f bukan fungsi konstan dan jika f mencapai maksimum pada suatu

titik C∈x , maka x pasti merupakan titik batas C.

Bukti :

(i). Karena f mencapai minimum lokal pada 0x , ada 0>δ sedemikian

sehingga untuk semua ( ) CB ∩∈ δ,0xz berlaku

( ) ( ) 00 ≥− xz ff (4.1)

Misalkan y adalah sebarang titik di C, maka [ ] C∈00 , yx . Karena itu

untuk 0/0 xy −<< δt maka titik ( ) ( ) C∩Bt ∈−+= δ,00 xxz 0xy .

Karena itu, dengan Lema 3.1.8 dan pertidaksamaan (4.1) maka diperoleh

( ) ( ) ( ) ( )00

0 ≥−

≥−t

ffff

xzxy .

Dengan demikian ( ) ( ) 00 ≥− xy ff , C∈∀y

atau , ( ) (yx ff ≤0 ) C∈∀y .

Jadi f mencapai minimum lokal pada , maka f mencapai minimum

pada .

0x

0x

Page 88: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

73

(ii). Jika f mencapai minimum pada titik tunggal , maka tidak ada yang perlu

dibuktikan, dari sifat sebelumnya diketahui bahwa titik tersebut anggota

himpunan konveks.

Misalkan f mencapai minimum pada dua titik berbeda yaitu

.Misalkan

21 dan xx

( ) ( ) ( )( )Cfff ∈=== xxxx |min21μ , maka untuk sebarang

( ), ∈ 2Pβα = ( ){ }1,0,0|, =+>> βαβαβα ,

( ) ( ) ( ) ( ) μμβαβαβαμ =+=+≤+≤ 2121 xxxx fff

Oleh karena f mencapai minimum pada setiap [ ]21 , xx .

Dengan demikian dari definisi himpunan konveks dapat diketahui bahwa

f mencapai minimum pada himpunan konveks.

(iii). Misalkan f adalah konveks tegas dan *21 xxx == .

Andaikan f mencapai minimum pada dua titik berbeda yaitu .

Misalkan

21 dan xx

( ) ( ) ( )( )Cfff ∈=== xxxx |min21μ , maka untuk sebarang

( ), ∈ 2Pβα

( ) ( ) ( ) ( ) μμβαβαβαμ =+=+<+≤ 2121 xxxx fff

Jadi, diperoleh kontradiksi μμ < maka tidak berbeda. 21 dan xx

Jadi jika f adalah konveks tegas dan f mencapai minimum pada , maka

adalah tunggal.

*x

*x

(iv). Misalkan f mencapai maksimum pada x. Andaikan x bukan titik batas

maka x adalah titik interior. Karena f bukan fungsi konstan, ada titik

C∈y sedemikian sehingga ( ) ( )xy ff < . Karena C adalah konveks,

segmen garis [ ] C∈yx, . Karena x adalah titik interior, ada segmen garis

Page 89: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

74

[ ]yz, sedemikian sehingga x adalah titik interior dari [ ]yz, . Maka

yzx βα + untuk sebarang = ( ) 2, P∈βα dengan 0,0 >> βα , dan

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (x ff = )xxzx f y fff +<+≤ βαβα .

Jadi diperoleh kontradiksi ( ) ( )xx ff < , berarti x adalah titik batas.

Jadi jika f bukan fungsi konstan dan f mencapai maksimum pada suatu

titik , maka x merupakan titik batas C. C∈x

Teorema 4.2

Misalkan f adalah fungsi bernilai real yang didefinisikan pada himpunan C,

maka f mencapai minimum pada C∈*x

*x

jika dan hanya jika 0 ( )*xf∂∈

C∈x

Bukti :

(⇒) Jika f mencapai minimum pada , maka untuk semua ,

( ) ( ) ( )≥xf ∗∗∗ −+= xx0xx ,ff (4.2)

Berdasarkan Teorema 3.2.3, maka ( )*x0 f∇= .

Oleh karena itu . ( )*xf∂∈0

0 f∂∈

*x

(⇐) Jika , maka persamaan (4.2) terpenuhi dan f mencapai

minimum pada . ∎

( *x )

Page 90: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

75

Teorema 4.3

Misalkan X adalah himpunan terbuka di n, f adalah fungsi bernilai real yang

didefinisikan pada X dan adalah peminimal lokal. Jika f mempunyai

turunan parsial tingkat pertama pada , maka

0x

0x

( ) nixf

i

,,3,2,1,00 K==∂∂

x . (4.3)

Bukti :

Karena X adalah terbuka, ada 0>δ sedemikian sehingga untuk setiap

titik ni ,,3,2,1 K=

( )niiii xxtxxxxt ,01,0,01,02,01,00 ,,,,,,, KK +− +=+ ex

berada di X dengan δ . Oleh karena itu untuk s n,,3 K

ngsi i

<t etiap

fu

i ,2,1=

ϕ didefinisikan dengan

( ) ( ) δϕ <+= ttfti ,10 ex ,

yang didefinisikan dengan baik dan mempunyai minimum lokal pada t = 0.

Karena turunan parsial f ada pada , maka untuk setiap

turunan

0x ni ,,3,2,1 K=

( )0'iϕ ada dan didefinisikan dengan

( ) ( )0' 0 x

ii x

f∂∂

=ϕ .

Karena setiap iϕ mempunyai minimum lokal pada t = 0, = 0. Jadi

persamaan (4.3) terpenuhi. ∎

( )0'iϕ

Page 91: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

76

Akibat 4.1

Misalkan f adalah fungsi konveks dan diferensiabel pada himpunan konveks

terbuka C, maka f mencapai minimum pada C∈*x jika dan hanya jika

. ( ) 0x =∇ *f

Bukti :

Misalkan f mencapai minimum pada . Bahwa *x ( ) 0x =∇ *f adalah menurut

Teorema 4.3 tidak bergantung pada f dan C adalah konveks atau tidak. Jika f

adalah konveks dan diferensiabel pada himpunan konveks terbuka C dan

, maka dengan Teorema 3.2.2 ( ) 0x =∇ *f

{ } ( ){ } ( )** xx0 ff ∂=∇= .

Jadi, f mencapai minimum pada . ∎ *x

Contoh 4.1

Tunjukkan bahwa ( ) 212

22

1 73 xxxxf −−+=x , dengan

mencapai minimum pada 2 di titik tunggal dan carilah minimummnya!

( )21 , xx=x

Penyelesaian :

Langkah pertama akan ditunjukkan apakah f konveks. Menurut Teorema 3.2.5

maka

32 11

−=∂∂

xxf

⇒ 21

2

2

=∂∂

xf , 0

12

2

=∂∂

xxf

72 22

−=∂∂

xxf

⇒ 021

2

=∂∂

xxf , 2

22

2

=∂∂

xf

Page 92: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

77

Jadi . ( ) ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡=

2002

xH

2111 ==Δ a > 0

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡=Δ

2212

21112 det

aaaa

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡=

2002

det = 4 – 0 = 4 > 0

Karena adalah definit positif untuk semua ( )xH ∈x 2, maka f adalah

konveks tegas atas 2.

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai minimum dari fungsi tersebut.

Dari Akibat 4.1, dikatakan bahwa f mencapai minimum jika dan hanya jika

, maka diperoleh ( ) 0x =∇ *f

32 11

−=∂∂ xxf = 0 ⇒ 320 1 −= x

⇒23

1 =x

dan

72 22

−=∂∂ xxf = 0 ⇒ 720 2 −= x

⇒27

2 =x

Dengan demikian titik minimum f adalah ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

27,

23 .

Page 93: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

78

Sehingga nilai minimumnya adalah

( ) ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛+⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛=

277

233

27

23 22

xf

= 249

29

449

49

−−+

= 4

58−

= 2114−

Jadi nilai minimum dari fungsi tersebut adalah 2114− .

Contoh 4.2

Tunjukkan bahwa ( ) 54247107 3231212

32

22

1 −−+−++= xxxxxxxxxf x

dengan ( ) ( 21 ,, xxxf =x )3 mencapai minimum pada 3 dan carilah titik

minimumnya!

Penyelesaian:

3211

2414 xxxxf

+−=∂∂

⇒ 141

2

2

=∂∂

xf , 4

12

2

−=∂∂

xxf , 2

13

2

=∂∂

xxf

3122

4420 xxxxf

−−=∂∂

⇒ 421

2

−=∂∂

xxf , 20

22

2

=∂∂

xf , 4

23

2

−=∂∂

xxf

2133

4214 xxxxf

−+=∂∂

⇒ 231

2

=∂∂

xxf , 4

32

2

−=∂∂

xxf , 14

32

2

=∂∂

xf

Page 94: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

79

Jadi . ( )⎥⎥⎥

⎢⎢⎢

−−−

−=

144242042414

xH

014111 >==Δ a

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡=Δ

2212

21112 det

aaaa

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡−

−=

204414

det = 280 – 16 = 264 > 0

⎥⎥⎥

⎢⎢⎢

−−−

−=Δ

144242042414

det3 = 3920 + 32 + 32 – 80 – 224 – 224 = 3456 > 0

Karena adalah definit positif untuk semua ( )xH ∈x 3, maka f adalah

konveks tegas atas 3.

Langkah selanjutnya adalah mencari nilai minimum dari fungsi tersebut.

Dari Akibat 4.1, dikatakan bahwa f mencapai minimum jika dan hanya jika

, maka diperoleh ( ) 0x =∇ *f

3211

2414 xxxxf

+−=∂∂

= 0 ⇒ 02414 321 =+− xxx (i)

3122

4420 xxxxf

−−=∂∂ = 0 ⇒ 04204 321 =−+− xxx (ii)

2133

4214 xxxxf

−+=∂∂

= 0 ⇒ 01442 321 =+− xxx (iii)

Dari sistem persamaan ini nilai–nilai dan diperoleh dengan cara

eliminasi dan substitusi.

21 , xx 3x

Page 95: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

80

Dari persamaan (i) dan (ii) diperoleh

042040102070

15

0420402414

321

321

321

321

=−+−=+−

××

=−+−=+−

xxxxxx

xxxxxx

+

31 666 xx + = 0 (iv)

Dari persamaan (i) dan (iii) diperoleh

0144202414

321

321

=+−=+−

xxxxxx

31 1212 xx − = 0 (v)

Dari persamaan (iv) dan (v) diperoleh

01212012132

12

012120666

31

31

31

31

=−=+

××

=−=+

xxxx

xxxx

+

= 0 1120x

= 0 1x

Substitusi ke persamaan (iv) maka diperoleh 01 =x 03 =x .

Substitusi dan 01 =x 03 =x ke persamaan (i) maka diperoleh . 02 =x

Dengan demikian titik minimum f adalah ( )0,0,0 .

Sehingga nilai minimumnya adalah

( ) ( ) ( ) ( ) ( )( ) ( )( ) ( )( ) 50040020040701007 222 −−+−++=xf

= 5−

Jadi nilai minimum dari fungsi tersebut adalah 5− .

Page 96: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fungsi konveks berguna dalam masalah optimisasi. Untuk mengetahui

suatu fungsi adalah konveks dapat menggunakan definisi atau sifat dari

matriks Hessian. Fungsi konveks bersifat kontinu pada setiap titik interior,

yaitu jika suatu fungsi adalah konveks yang didefinisikan pada himpunan

konveks dan ada titik interior dari himpunan konveks, maka fungsi tersebut

kontinu pada titik interior. Fungsi konveks juga mempunyai sifat

diferensiabel, yaitu jika suatu fungsi adalah konveks dan turunan parsial dari

fungsi tersebut dengan setiap variabel ada pada titik interior, maka fungsi

tersebut mempunyai turunan pada titik interior itu. Selain itu, jika suatu fungsi

adalah konveks dan ada titik interior di himpunan konveks, maka fungsi

tersebut mempunyai turunan pada titik interior jika dan hanya jika mempunyai

subgradien tunggal.

Suatu fungsi adalah konveks jika matriks Hessian dari fungsi tersebut

adalah semidefinit positif, dan dikatakan konveks tegas jika matriks Hessian

dari fungsi tersebut adalah definit positif. Suatu matriks simetrik dikatakan

definit positif jika dan hanya jika minor utama dari matriks tersebut lebih

besar dari nol.

Jika suatu fungsi konveks yang didefinisikan pada himpunan konveks

mencapai minimum lokal pada suatu titik maka fungsi tersebut mencapai

Page 97: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

82

minimum pada titik tersebut. Jika suatu fungsi adalah konveks dan

diferensiabel pada himpunan konveks, maka fungsi tersebut mencapai

minimum jika gradien dari fungsi tersebut sama dengan nol.

B. Saran

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyarankan untuk membahas

masalah optimisasi fungsi konveks lebih mendalam dengan membahas hal-hal

yang berkaitan dengan fungsi konveks tersebut, misalnya masalah ekonomi.

Serta membahas masalah optimisasi dalam memaksimumkan atau

meminimumkan fungsi sasaran dengan kendala maupun untuk terapan fungsi

konveks yang lain.

Page 98: SIFAT-SIFAT FUNGSI KONVEKS DAN APLIKASINYA DALAM …

87

DAFTAR PUSTAKA

Bartle, R. G. and Sherbert, D. R. (1999). Introduction to Real Analysis. New

York: John Wiley and Sons, Inc.

Berkovitz, Leonard D. (2002). Convexity and Optimization in n. New York:

John Wiley and Sons, Inc.

Boyd, Stephen and Lieven Vandenberghe. (2004). Convex Optimization.

Cambridge: United Kingdom at the University Press.

Chong, Edwin K. P. and Stanislaw H. Zak. (1996). An Introduction to

Optimization. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Hiriart-Urruty, et. al. (1993). Convex Analysis and Minimization Algorithms I.

Germany: Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Leon, Steven J. (2001). Ajlabar Linear Dan Aplikasinya. Alih bahasa: Drs.

Alit Bondan, M. Sc. dan Hendra Gunawan, Ph. D. Jakarta: Erlangga.

Peressini, A. L, et. al. (1988). The Mathematics of Nonlinear Programing.

New York: Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Rudin, W. (1976). Principles of Mathematical Analysis. Singapore, McGraw-

Hill, Inc.

Soemantri, R. (2006). Bahan ajar Pengantar Analisis Real. Yogyakarta.