sejarah keperawatan nasional dan internasional

29
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kelompok hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa. Seperti pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak” begitu pula dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman demi penyempurnaan makalah ini. Penyusun Kelompok 2 i

Upload: fernando-r-a-hengkelare

Post on 24-Jun-2015

3.082 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: sejarah keperawatan nasional dan internasional

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan

makalah ini dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang

kelompok hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat bantuan dan

dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga

kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses

pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga tidak

lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan, dorongan dan doa.

Seperti pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak” begitu pula

dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami

mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman demi penyempurnaan makalah

ini.

Penyusun

Kelompok 2

i

Page 2: sejarah keperawatan nasional dan internasional

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar belakang Masalah..........................................................................................1

B. Tujuan.......................................................................................................................1

C. Metode Penulisan.....................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3

A. Sejarah Keperawatan Internasional........................................................................3

1. Sejak zaman manusia itu diciptakan/ Zaman Purba (Primitive

culture)............................................................................................................3

2. Zaman keagamaan....................................................................................4

3. Zaman masehi..........................................................................................4

4. Zaman permulaan abad 21.......................................................................4

5. Zaman sebelum perang dunia kedua........................................................5

6. Masa selama perang dunia kedua..........................................................5

7. Masa pasca perang dunia kedua...............................................................5

8. Periode tahun 1950...................................................................................6

B. Perawatan pada Beberapa Bangsa dan Negara.....................................................6

C. Sejarah Perkembangan Keperawatan Nasional..................................................10

D. Dampak Sejarah Terhadap Profil Perawat Indonesia........................................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................16

A. Kesimpulan.............................................................................................................16

B. Saran........................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

ii

Page 3: sejarah keperawatan nasional dan internasional

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang

merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu

dan etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan

kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan

secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana

keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan

kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan

advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk

pelayanan profesional yang sesuai dengan standar dengan memperhatikan kaidah

etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat

dengan baik lanjut.

Perkembangan dunia keperawatan merupakan sebuah profesi yang tidak

dapat terlepas dari dunia keperawatan di masa sebelumnya. Untuk mencapai

profesionalitas dunia keperawatan di saat ini, dunia keperawatan harus melewati

tahap-tahap yang begitu banyak, di mana terjadi berbagai peristiwa yang penting

yang terjadi pada masa-masa lampau tersebut hingga mendorong perkembangan

profesi keperawatan, baik di dunia internasional maupun nasional. Dengan acuan

inilah, maka penulis merasa perlu untuk memaparkan tentang bagaimana

perkembangan sejarah dunia keperawatan baik di dunia internasional maupun

nasional. Penulis berharap melalui paparan ini kita dapat lebih mengenal

bagaimana sejarah keperawatan yang ada, dan melalui hal itu kita dapat lebih

mengenal dunia keperawatan dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan kita

sebagai calon perawat dan/atau perawat.

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana sejarah keperawatan internasional,

2. Mengetahui bagaimana sejarah keperawatan nasional, dan

1

Page 4: sejarah keperawatan nasional dan internasional

3. Mengetahui bagaimana hubungan dari sejarah keperawatan yang ada dengan

keperawatan saat ini.

C. Metode Penulisan

Dalam makalah ini kelompok kami membahas tentang Sejarah

Keperawatan Nasional dan Internasional, yang terdiri dari 3 bab utama. Pada bab I

berisi tentang latar belakang dari penulisan makalah ini, tujuan di adakannya

penulisan, dan metode penulisan makalah ini. Bab II merupakan bagian yang

berisi penjelasan tentang tinjauan pustaka, yang membahas materi/pokok bahasan

makalah ini,yakni, Sejarah Keperawatan Internasional, Perawatan pada beberapa

Bangsa dan Negara, Sejarah Keperawatan Nasional dan Dampak Sejarah pada

Profil Perawat Indonesia. Bab III merupakan bagian terakhir yang berisi

kesimpulan dan saran.

2

Page 5: sejarah keperawatan nasional dan internasional

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Keperawatan Internasional

Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di

bumi ini, keperawatan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban

teknologi dan kebudayaan. Konsep keperawatan dari abad ke abad terus

berkembang, berikut adalah perkembangan keperawatan di dunia.

1. Sejak zaman manusia itu diciptakan/ Zaman Purba (Primitive culture)

Di mana pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri

untuk merawat diri sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu. Naluri

yang sederhana adalah memelihara kesehatan dalam hal ini adalah menyusui

anaknva sehingga harapan pada awal perkembangan keperawatan, perawat

harus memiliki naluri keibuan (mother instinct) kemudian bergeser ke zaman

purba di mana pada zaman ini orang masih percaya pada sesuatu tentang

adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia,

kepercayaan ini dikenal dengan nama animisme, di mana seseorang yang

sakit dapat disebabkan karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib

sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat

menimbulkan kesakitan dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan

atau kesejahteraan. Pada saat itu peran perawat sebagai ibu yang merawat

keluarganya yang sakit dengan memberikan perawatan fisik serta mengobati

penyakit dengan menghilangkan pengaruh jahat. Kemudian dilanjutkan

dengan kepercayaan pada dewa-dewa di mana pada masa itu penyakit

dianggap disebabkan karena kemarahan dewa sehingga kuil-kuil didirikan

sebagai tempat pemujaan dan orang yang sakit meminta kesembuhan di kuil

tersebut dengan bantuan priest physician. Setelah itu perkembangan

keperawatan terus berubah dengan adanya diakones dan philantrop yang

merupakan suatu kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam

merawat orang sakit serta kelompok kasih sayang yang anggotanya

menjauhkan diri dari keramaian dunia dan hidupnya ditujukan pada

perawatan orang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah

3

Page 6: sejarah keperawatan nasional dan internasional

perawatan dan akhirnya mulailah awal perkembangan ilmu keperawatan.

2. Zaman keagamaan

Perkembangan keperawatan ini mulai bergeser ke arah spiritual di

mana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan

Tuhan. Pusat perawatan adalah tempat-tempat ibadah, sehingga pada waktu

itu pemimpin agama dapat disebut sebagai. tabib yang mengobati pasien

karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agama

sedangkan pada waktu itu perawat dianggap sebagai budak yang hanya

membantu dan bekerja atas perintah pemimpin agama.

3. Zaman masehi

Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, di

mana pada saat itu banyak membentuk diakones (deaconesses), suatu organisasi

wanita yang bertujuan mengunjungi orang sakit sedangkan orang laki-laki di

berikan tugas dalam membrikan perawatan untuk mengubur bagi orang yang

meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti

Monastic Hospital. Pada saat itu rumah sakit di gunakan sebagai tempat merawat

orang sakit,orang cacat,miskin dan yatim piatu. Pada saat itu pula di daratan benua

Asia, khususnya di Timur Tengah, perkembangan keperawatan mulai maju seiring

dengan perkembangan agama Islam. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam

menyebarkan agama islam di ikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan dan obat-obatan. Sebagaimana

dalam AlQuran di tuliskan pentingnya menjaga kebersihan diri, makanan,

lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut melahirkan tokoh Islam dalam

keperawatan yang di kenal dengan nama Rufaidah.

4. Zaman permulaan abad 21

Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak lagi

dikaitkan dengan faktor keagamaan akan tetapi berubah kepada faktor

kekuasaan, mengingat pada masa itu adalah masa perang dan terjadi

4

Page 7: sejarah keperawatan nasional dan internasional

eksplorasi alam sehingga pesatlah perkembangan pengetahuan. Pada masa itu

tempat ibadah yang dahulu digunakan untuk merawat sakit tidak lagi digunakan.

5. Zaman sebelum perang dunia kedua

Pada masa perang dunia kedua ini timbal prinsip rasa cinta sesama

manusia di mana saling membantu sesama manusia yang membutuhkan. Pada

masa sebelum perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence Nightingale

(1820-1910) menyadari adanya pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para

perawat, Florence Nightingale mempunyai pandangan bahwa dalam

mengembangkan keperawatan perlu dipersiapkan pendidikan bagi perawat,

ketentuan jam kerja perawat dan mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha

Florence adalah dengan menetapkan struktur dasar di pendidikan perawat

diantaranya mendirikan sekolah perawat mnetapkan tujuan pendidikan perawat

serta menetapkan pengetahuan yang harus di miliki para calon perawat. Florence

dalam merintis profesi keperawatan diawali dengan membantu para korban akibat

perang krim (1854 - 1856) antara Roma dan Turki yang dirawat di sebuah barak

rumah sakit (scutori) yang akhirnya mendirikan sebuah rumah sakit dengan

nama rumah sakit Thomas di London dan juga mendirikan sekolah perawatan

dengan nama Nightingale Nursing School.

6. Masa selama perang dunia kedua

Selama masa selama perang ini timbal tekanan bagi dunia pengetahuan

dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu

meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban

perang yang beraneka ragam.

7. Masa pasca perang dunia kedua

Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan

yang panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk

meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika,

perkembangan keperawatan pada masa itu diawali adanya kesadaran masyarakat

akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk yang relatif tinggi sehingga

5

Page 8: sejarah keperawatan nasional dan internasional

menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan, pertumbuhan ekonomi

yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi kedokteran dengan diawali adanya penemuan-

penemuan obat-obatan atau cara-cara untuk memberikan penyembuhan bagi

pasien, upaya-upaya dalam tindakan pelayanan kesehatan seperti pelayanan

kuratif, preventif dan promotif dan juga terdapat kebijakan Negara tentang

peraturan sekolah perawat. Pada masa itu perekembangan perawat di mulai

adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser ke arah pekerjaan

yang bersifat tim. Pada tahun 1948 perawat di akui sebagai profesi sehingga

pada saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat

atas tangung jawabnya dalam tugas.

8. Periode tahun 1950

Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan

khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di

negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doktoral.

Kemudian penerapan proses keperawatan sudah mulai dikembangkan

dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses, yang

dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi.

B. Perawatan pada Beberapa Bangsa dan Negara

a. Mesir.

Bangsa mesir pada zaman purba telah menyembah banyak dewa. Dewa

yang terkenal antara lain Isis. Mereka beranggapan bahwa dewa ini menaruh

minat terhadap orang sakit dan memberikan pertolongan pada waktu si sakit

sedang tidur. Didirikanlah kuil yang merupakan rumah sakit pertama di mesir

Ketabiban

Ilmu ketabiban terutama ilmu bedah telah dikenal oleh bangsa mesir

zaman purba (± 4800 SM). Dalam menjalankan tugasnya sebagai tabib ia

menggunakan bidai (spalk), alat-alat pembalut, ia mempunyai pengetahuan

tentang anatomi, Hygienr umum serta tentang obat-obatan. Didalam buku-buku

6

Page 9: sejarah keperawatan nasional dan internasional

tertulis dalam kitab Papyrus didalamnya memuat kurang lebih 700 macam resep

obat-obatan dari Mesir.

b. Babylon dan syiria

Ilmu pengetahuan tentang anatomi dan obat-obat ramuan telah diketahui

oleh bangsa Babylon sejak beberapa abad SM. Pada salah satu tulisan yang

menyatakan bahwa pada 680 SM orang telah mengetahui cara menahan darah

yang keluar dari hidung dan merawat jerawant pada muka.

Bangsa Babylon menyembah dewa oleh karena itu perawatan atau pengobatan

berdasarkan kepercayaan tersebut.

c . Yahudi kuno

Ilmu pengetahuan bangsa Yahudi banyak di peroleh dari bangsa Mesir.

Misalnya : cara-cara memberi pengobatan orang yang terkenal adalah Musa. Ia

juga dikenal sebagai seorang ahli hygiene. Dibawah pimpinannya bangsa Yahgudi

memajukan minatnya yang besar terhadap kebersihan umum dan kebersihan diri.

Undang-undang kesehatan bangsa Yahudi menjadi dasar bagi hygiene modern

dimana cara-cara dan peraturannya sesuai dengan bakteriologi zaman sekarang,

misalnya :

1. Pemeriksaan dan peminilah bahan makanan yang akan di makan

2. Mengadakan cara pembuangan kotoran manusia

3. Pelarangan makan daging babi karena dapat menimbulkan suatu penyakit

4. Memberitahukan kepada yang berwajib bila ada penyakit yang berbahaya,

sehingga dapat diambil tindakan

c. India

Bangsa India (Hindu) di zaman purba telah memeluk agama Brahmana,

disamping memuja dan meminta pertolongan kepada dewa (dikuil) untuk

menyembuhkan orang sakit. Di India telah terdapat RS khususnya di Utara saat

pemerintahan Rasa Asoka, ± 8 RS dimana sebagian kemudian dijadikan sekolah-

sekolah pengobatan dan perawatan

7

Page 10: sejarah keperawatan nasional dan internasional

d . Tiongkok

Bangsa Tiongkok telah mengenal penyakit kelamin diantaranya gonorhoea

dan syphilis. Pencacaran juga telah dilakukan sejak 1000 SM ilmu urut dan

psikoterapi.

Orang-orang yang terkenal dalam ketabiban :

1. Seng Lung Dikenal sebagai "Bapak Pengobatan, yang ahli penyakit dalam

dan telah menggunakan obat-obat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral

(garam-garaman). Semboyannya yang terkenal adalah Lihat, Dengar,

Tanya, Rasa.

2. Chang Chung Ching ± 200 Sm telah mengerjakan lavement dengan

menggunakan bamboo.

e . Yunani

Bangsa Yunani zaman purba memuja dan memuliakan banyak dewa

(polytheisme) dewa yang terkenal adalah dewa yang dianggap sebagai dewa

pengobatan putri dan dewa yang bernama hygiene sebagai Dewi kesehatan, maka

timbullah perkataan higyene. Untuk pemujaan terhadap para dewa didirikan kuil

(1134 SM) yang juga berfungsi sebagai pengobatan orang sakit dan perawatan

dikerjakan oleh para budak-budak.

Orang-orang ternama dalam ketabiban antara lain:

1. Hippocrates (hidup ± 400 SM) adalah bapak pengobatan

2. Plato ahli filsafat Yunani, otak sebagai pusat kesadaran

3. Aristoteles ahli filsafat, ahli jiwa dan ilmu hayat.

G. Roma

Rumah sakit Roma zaman purba di sebut valentrumdinari Roma yang

terdapat di swiss ditemukan alat-alat perawatan ex. Peralatan untuk huknah pot-

pot tempat selep. Juga ditemukan instrument untuk keperluan pembedahan ex :

pisau, pincet, klem arteri, speculum. Tokoh terkenal Julius Caesar (101-44 SM).

Seorang wali Negara yang pertama-tama mengakui guru-guru hygiene dan

menganjurkan tentang kesehatan dan kebersihan.

8

Page 11: sejarah keperawatan nasional dan internasional

H. Irlandia

Pengetahuan tentang pengobatan telah diketahui lama SM. Tentang

Rumah sakit, Seorang putri raja bernama Macha (abad ke 3) mendirikan rumah

sakit untuk orang-orang miskin yang sakit. Nama RS tersebut Broin Beargh à

rumah kesusahan

I. Amerika

Antara revolusi Amerika dan Perang Sipil, keperawatan di Amerika

mungkin dapat disejajarkan dengan keperawtan di Eropa. Rumah sakit umum

yang awal didirikan dalam koloni termasuk Philadelphia Almshouse dan Bellevue

Hospital di New York. “Rumah sakit” yang awal didirikan ini memberikan

perawatan bagi orang yang sakit, fakir miskin, gila, lemah, tahanan, dan anak

yatim piatu. Pemberi perawatan atau pemberi layanan digambarkan sebagai orang

miskin atau tahanan yang sering mabuk.

Pada tahun 1639, Augustinian Sisters bermigrasi ke Kanada dan pada

akhirnya membangun rumah sakit pertama, Hotel Dieu, di Quebec city. Pada

tahun 1809 di Amerika Serikat, Bunda Elizabeth Seton mendirikan perkumpulan

Sisters of Charity of St. Joseph yang pertama di Amerika, tepatnya di Maryland.

Pada akhirnya, perkumpulan lain atau cabang dari perkumpulan lain dalam Gereja

Katolik Roma berkembang di bawah Sisters of Charity di seluruh wilayah Timur

Amerika Serikat dan Kanada. Perkumpulan religious ini mengembangkan

program pendidikan keperawatan dan memberikan layanan keperawatan. Setelah

ekspansi kea rah barat Amerika Serikat, perkumpulan religious Katolik Roma

membangun rumah sakit di New Orleans, Chicago, dan San Fransisco.

Perkumpulan religious dari gereja protestan, termasuk Episcopal Sisterhood of

Holy Communion dan English Lutheran Church, juga membangun rumah sakit

dan memberikan asuhan keperawatan.

Kebanyakan perkembangan keperawatan dikaitkan dengan kebutuhan

untuk memberikan perawatan bagi orang yang sakit dan serdadu yang terluka

selama masa-masa perang. Fakta ini terbukti benar dalam perkembangan

keperawatan di Amerika Serikat. Selama Perang Sipil, Dorothea Dix di tunjuk

9

Page 12: sejarah keperawatan nasional dan internasional

sebagai pimpinan korps perawat pertama angkatan darat Amerika Serikat. Dia

hanya merekrut wanita yang berusia lebih dari 30 tahun dan memiliki tampang

biasa-biasa saja. Dia mampu merekrut 2000 wanita untuk merawat pasukan

bersenjata. Para perawat ini membalut luka, memberikan obat, dan membantu

memberikan makan. Selain luka perang, para serdadu menderita disentri dan

cacar, dan banyak perawat meninggal karena penyakit yang ditularkan saat

menjalankan tugas.

Sama seperti Nightingale di Crimea, perawat di perang sipil mendapatkan

banyak pertentangan dari dokter pria. Kapal rumah sakkit digunakan untuk

memindahkan orang yang terluka ke rumah sakit, dan perawat memberikan

perawatan bersama asisten medis. Banyak wanita asertif, yang dikenal tidak hanya

karena kemampuan merawat mereka tetapi juga karena pengaruh mereka di

bidang lain, memberikan layanan keperawatan selama perang sipil. Beberapa dari

mereka yang paling berpengaruh adalah Louisa May Alcott, yang pada akhirnya

menjadi figur penting kesusastraan, Harriet Tubman, yang sebagai perawat dan

anggota pergerakan penghapusan perbudakan memberikan perawatan dan

kenyamanan untuk rekan-rekan Amerika-Afrika di Underground Railroad; dan

Sojourner Truth, perawat Amerika-Afrika lainnya yang memberikan perawatan

untuk serdadu Union Army yang terluka dan aktif dalam akar awal pergerakan

wanita.

Rumah sakit sederhana telah didirikan dikota besar oleh bangsa Asteken di

Amerika Utara, sedang RS yang baik dan merupakan RS pertama didirikan pada

tahun 1521 oleh cortez dari Mexico yaitu RS san Jesu Nazareno.

C. Sejarah Perkembangan Keperawatan Nasional

Sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia telah banyak dipengaruhi

oleh kolonial penjajah diantaranya Jepang, Belanda dan Inggris. Dalam

perkembangannya di Indonesia dibagi menjadi dua masa diantaranya:

Pertama, masa sebelum kemerdekaan, terbagi atas 3 masa penjajahan,

yakni:

1. Masa Penjajahan Belanda

10

Page 13: sejarah keperawatan nasional dan internasional

Perkembangam keperawatan di Indonesia dipengaruhi oleh kondisi sosial

ekonomi yaitu pada saat penjajahan kolonial Belanda, Inggris dan Jepang. Pada

masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari penduduk pribumi

yang disebut Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang

sakit.

Tahun 1799 didirikan rumah sakit Binen Hospital di Jakarta untuk

memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda. Usaha pemerintah kolonial

Belanda pada masa ini adalah membentuk Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas

Kesehatan Rakyat. Daendels mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan

Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan, karena

tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.

2. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)

Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat

memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan

adalah milik manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat

kesehatan penduduk pribumi antara lain :

- pencacaran umum

- cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa

- kesehatan para tahanan

Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan

penduduk lebih maju. Pada tahun 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok

Jakarta dan pada tahun 1919 dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto

Mangunkusumo (RSCM). Tahun 1816 – 1942 berdiri rumah sakit – rumah sakit

hampir bersamaan yaitu: RS. PGI Cikini Jakarta, RS. ST Carollus Jakarta, RS. ST.

Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu berdiri

pula sekolah-sekolah perawat.

3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)

Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan

dunia keperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan

11

Page 14: sejarah keperawatan nasional dan internasional

dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh

Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul wabah.

Kedua, masa setelah kemerdekaan, pada tahun 1949 telah banyak

rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan dalam rangka memenuhi

kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah perawat,

kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara

dengan diploma. Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan

keperawatan setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas

Indonesia dengan nama Program Studi Ilmu Keperawatan dan akhirnya dengan

berkembangnya Ilmu Keperawatan, maka menjadi sebuah Fakultas Ilmu

keperawatan dan beberapa tahun kemudian diikuti berdirinya pendidikan

keperawatan setingkat S1 di berbagai univeisitas di Indonesia seperti di Bandung,

Yogyakarta, Surabaya dan lain-lain.

D. Dampak Sejarah Terhadap Profil Perawat Indonesia

Sejarah adalah setiap peristiwa atau kejadian di masa lampau yang

menyenangkan maupun memilukan. Sejarah bukan sebatas cerita untuk generasi

mendatang yang ditulis sekadar untuk dihafalkan. Setiap manusia memiliki

sejarah masing-masing, baik yang bersifat individual, komunal, maupun

nasional. Sama halnya dengan sejarah perjuangan bangsa. Kemerdekaan yang

diraih bukan hanya melibatkan tentara, tetapi juga seluruh elemen bangsa. Mulai

dari pemimpin sampai rakyat jelata, orang tua sampai anak-anak. Semuanya

bahu-membahu berjuang dengan semangat patriotisme.

Sejarah akan mewarnai masa depan. Apa yang terjadi di masa sekarang

dipengaruhi oleh sejarah pada masa sebelumnya. Kesuksesan yang diraih

seseorang dalam hidupnya merupakan hasil atau buah dari keuletan dan

perjuangannya di masa lalu. Contohnya adalah negara Jepang. Negara tersebut

menjadi salah satu negara yang pesat perekonomiannya. Keberhasilan ini salah

satunya dipengaruhi oleh semangat bangsa ini untuk terus maju dan meningkatkan

produktivitasnya. Teori yang sama berlaku pula di negara kita. Keterpurukan yang

dialami bangsa Indonesia di hampir segala bidang disebabkan oleh perilaku korup

12

Page 15: sejarah keperawatan nasional dan internasional

yang telah mendarah daging di negara ini sejak dulu.

Sistem hegemoni yang diterapkan oleh bangsa Eropa selama menjajah

Indonesia telah memberi dampak yang sangat besar pada seluruh lini kehidupan,

termasuk profesi perawat. Posisi Indonesia sebagai negara yang terjajah

(subaltern) menyebabkan kita selalu berada pada kondisi yang tertekan, lemah,

dan tidak berdaya. Kita cenderung menuruti apa saja yang menjadi keinginan

penjajah. Situasi ini terus berlanjut dalam kurun waktu yang lama sehingga

terbentuk suatu formasi kultural. Kultur di dalamnya mencakup pola perilaku,

pola pikir, dan pola bertindak. Formasi kultural ini terus terpelihara dari generasi

ke generasi sehingga menjadi sesuatu yang superorganic. Sejarah keperawatan

di Indonesia pun tidak lepas dari pengaruh penjajahan. Kali ini, penulis mencoba

menganalisis mengapa masyarakat menganggap perawat sebagai pembantu

profesi kesehatan lain—dalam hal ini profesi dokter. Ini ada kaitannya dengan

konsep hegemoni. Seperti dijelaskan di awal, perawat awalnya direkrut dari

Boemi Putera yang tidak lain adalah kaum terjajah, sedangkan dokter didatangkan

dari negara Belanda—sebab pada saat itu di Indonesia belum ada sekolah

kedokteran. Sesuai dengan konsep hegemoni, posisi perawat di sini adalah

sebagai subaltern yang terus-menerus berada dalam cengkeraman kekuasaan

dokter Belanda (penjajah). Kondisi ini menyebabkan perawat berada pada posisi

yang termarjinalkan. Keadaan ini berlangsung selama berabad-abad sampai

akhirnya terbentuk formasi kultural pada tubuh perawat.

Posisi perawat sebagai subaltern yang tunduk dan patuh mengikuti apa

keinginan penjajah lama-kelamaan menjadi bagian dari karakter pribadi

perawat. Akibatnya, muncul stigma di masyarakat yang menyebut perawat

sebagai pembantu dokter. Karena stigma tersebut, peran dan posisi perawat di

masyarakat semakin termarjinalkan. Kondisi semacam ini telah membentuk

karakter dalam diri perawat yang pada akhirnya berpengaruh pada profesi

keperawatan secara umum. Perawat menjadi sosok tenaga kesehatan yang tidak

mempunyai kejelasan wewenang atau ruang lingkup. Orientasi tugas perawat

dalam hal ini bukan untuk membantu klien mencapai derajat kesehatan yang

optimal, melainkan membantu pekerjaan dokter. Perawat tidak diakui sebagai

suatu profesi, melainkan pekerjaan di bidang kesehatan yang aktivitasnya bukan

13

Page 16: sejarah keperawatan nasional dan internasional

didasarkan atas ilmu, tetapi atas perintah/instruksi dokter—sebuah rutinitas

belaka. Pada akhirnya, timbul sikap ma-nut perawat terhadap dokter.

Dampak lain yang tidak kalah penting adalah berkembangnya

perilaku profesional yang keliru dari diri perawat. Ada sebagian perawat

yang menjalankan praktik pengobatan yang sebenarnya merupakan

kewenangan dokter. Realitas seperti ini sering kita temui di masyarakat.

Uniknya, sebutan untuk perawat pun beragam. Perawat laki-laki biasa

disebut mantri, sedangkan perawat perempuan disebut suster.

Ketimpangan ini terjadi karena perawat sering kali diposisikan sebagai

pembantu dokter. Akibatnya, perawat terbiasa bekerja layaknya seorang

dokter, padahal lingkup kewenangan kedua profesi ini berbeda.

Tidak menutup kemungkinan, fenomena seperti ini masih terus

berlangsung hingga kini. Hal ini tentunya akan menghambat upaya

pengembangan keperawatan menjadi profesi kesehatan yang profesional. Seperti

kita ketahui, kultur yang sudah terinternalisasi akan sulit untuk diubah.

Dibutuhkan persamaan persepsi dan cita-cita antar-perawat serta kemauan

profesi lain untuk menerima dan mengakui perawat sebagai sebuah profesi

kesehatan yang profesional. Tentunya kita berharap pengakuan ini bukan

sekedar wacana, tetapi harus terealisasikan dalam kehidupan profesional.

Paradigma yang kemudian terbentuk karena kondisi ini ada lah

pandangan bahwa perawat merupakan bagian dari dokter. Dengan

demikian, dokter berhak "mengendalikan" aktivitas perawat terhadap

klien. Perawat menjadi perpanjangan tangan dokter dan berada pada posisi

submisif. Kondisi seperti ini sering kali temui dalam pelayanan kesehatan

di rumah sakit. Salah satu penyebabnya adalah masih belum

berfungsinya sistem kolaborasi antara dokter dan perawat dengan benar.

Jika kita cermati lebih jauh, hal yang berlaku justru sebaliknya.

Dokter seharusnya merupakan bagian dari perawatan klien. Seperti kita

ketahui, perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling sering dan

paling lama berinteraksi dengan klien. Asuhan keperawatan yang

diberikan pun sepanjang rentang sehat-sakit. Dengan demikian, perawat

adalah pihak yang paling mengetahui perkembangan kondisi kesehatan klien

14

Page 17: sejarah keperawatan nasional dan internasional

secara menyeluruh dan bertanggung jawab atas klien. Sudah selayaknya

jika profesi kesehatan lain meminta "izin" terlebih dahulu kepada

perawat sebelum berinteraksi dengan klien. Hal yang sama juga berlaku untuk

keputusan memulangkan klien. Klien baru boleh pulang setelah perawat

menyatakan kondisinya memungkinkan. Walaupun program terapi sudah

dianggap selesai, program perawatan masih te rus berlanjut karena

lingkup keperawatan bukan hanya pada saat klien sakit, tetapi juga setelah

kondisi klien sehat.

15

Page 18: sejarah keperawatan nasional dan internasional

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan

pelayanan kesehatan guna untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat.

Keperawatan ternyata sudah ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini Profesi

keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan keperawatan di

Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal ini

layanan keperawatan, tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan. Tidak

asing lagi, pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang besar terhadap

kualitas layanan keperawatan. Karenanya, perawat harus terus

meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan

keperawatan yang berkelanjutan.

B. Saran

Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai perawat atau calon

perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui

pendidikan keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami

ketertinggalan dari keperawatan internasional. Selain itu, sebagai calon

perawat dan/atau perawat kita sebaiknya mempelajari bagaimana sejarah

perkembangan dunia keperawatan yang ada, sehingga kita lebih mengenal

bagaimana profesi keperawatan dan melalui hal itu kita bisa belajar

mengharga profesi yang kita jalani.

16

Page 19: sejarah keperawatan nasional dan internasional

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2.

Salemba Medika: Jakarta

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC:

Jakarta

Blasis,Ka

Anonim. 2009. sejarah perkembangan keperawatan di dunia, dalam

http://perawattegal.wordpress.com di akses selasa 24 agustus 2010 Pukul

10:15am

17