sejarah asia barat daya
TRANSCRIPT
Sejarah
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Sejarah Bangsa
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Sejarah Bangsa Arab
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Sejarah Bangsa Arab SABA
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Sejarah Bangsa Arab SABA DAN
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Sejarah Bangsa Arab SABA DAN NEGRI
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Sejarah Bangsa Arab SABA DAN NEGRI-NEGRI
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Sejarah Bangsa Arab SABA DAN NEGRI-NEGRI LAINNYA
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Sejarah Bangsa Arab SABA DAN NEGRI-NEGRI LAINNYA DI
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Sejarah Bangsa Arab SABA DAN NEGRI-NEGRI LAINNYA DI ARAB
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Sejarah Bangsa Arab SABA DAN NEGRI-NEGRI LAINNYA DI ARAB SELATAN)
Desy Natalia Sinambela06121404010
Asia Barat Daya
Orang-orang Arab Selatan sebagai PedagangOrang-orang Saba adalah bangsa Arab
yang melangkah ke pintu peradaban paling awal. Kesuburan tanah yang mendapatkan curahan hujan yang cukup, kedekatannya dengan laut, dan posisinya yang strategis di jalur perjalanan menuju India menjadi faktor penentu perkmbangan negri itu. Ditanahnya tumbuh pohon rempah-rempah, gaharu, dan tumbuhan beraroma untuk penyedap makanan di gereja”dengan cendana yang merupakan barang paling penting dalam perdagangan kuno.
Dalam kebahasaan, dengan menurunnya kebudayaan Yaman,
bahasa Arab Selatan juga hilang dan digantikan dengan bahasa Arab
Utara. Pekan raya sastra di Utara, seperti di Pasar Ukaz, ibadah
tahunan seperti haji, dan hubungan dagang dengan Makkah
mempercepat proses pergantian itu• Kerajaan Saba• Kerajaan-kerajaan pertama yang
berhasil diketahui, yang berdiri di wilayah Arab Selatan pada zaman kuno adalah kerajaan Saba. Menurut seorang ahli Arab dengan menggunakan kronologi singkat, orang-orang Saba hidup dari 750 hingga 150 SM dengan satu kali perubahan gelar raja pada 610 SM.
Kerajaan Minea, Qataban, dan HadramautKerajaan Minea berkembang di Jawf, Yaman dan pada masa kejayaannya, wilayah kerajaannya meliputi sebagian besar kawasan Arab Selatan. Selain kerajaan Minea dan Saba, dua kerajaan penting lainnya adalah Qataban dan Hadramaut. Negri Qataban berada di sebelah timur ‘Adan yang kini berada di sekitar Hadramaut, berdiri sekitar 400 hingga 50 SM. Kerajaan monarki Hadramaut (pada masa lalu disebut Satoba), berdiri dari abad kelima Sebelum Masehi hingga akhir abad pertama Masehi. Kerajaan-kerajaan itu selama beberapa waktu berada di bawah kekuasaan kerajaan Saba dan Minea.
Orang
Romawi
Menggeser
Orang Arab
dalam
Perdagangan
Laut
Pada periode pertama
Himyar ini, puncak
kejayaan orang-orang
Arab Selatan telah
berlalu. Ketika orang-
orang Yaman
memonopoli rute
perdangan di Laut
Tengah, mereka
berkembang menjadi
bangsa yang makmur,
tapi kini kendali
tersebut terlepas dari
tangan mereka.
Mesir yang berada di bawah kekuasaan Ptolemius kembali menjadi kekuatan
dunia, mereka melakukan upaya
pertama untuk merebut supremasi laut dari
tangan-tangan orang Arab Selatan.
Ptolemius II (285-246 SM) membuka kembali terusan Nil-Laut Merah yang telah digali oleh Sesotris sekitar tujuh abad sebelumnya.
Para sejarawan juga mencatat bahwa nama asli dari Saba’ adalah Abdu asy-Syams. Dan sebagaimana kita ketahui, nama-nama kabilah Arab terambil dari nama anak-anak Saba’.
Lokasi Kerajaan Saba
Kemakmuran Kaum
Saba’
Menurut al-Qusyairi,
penyebutan dua kebun
tersebut tidak berarti bahwa
di Saba’ kala itu hanya
terdapat dua kebun itu saja,
tapi maksud dari dua kebun
itu adalah kebun-kebun yang
berada di sebelah kanan dan
kiri lembah atau dianatara
gunung tersebut. Kebun-
kebun di Ma’rib saat itu
sangat banyak dan memiliki
tanaman yang bervariasi
(Fathul Qadir, 4: 422).
Letak Geografis
Dahulu, secara garis besar wilayah
Jazirah Arab dibagi menjadi dua
bagian, bagian Utara dan bagian
Selatan. Arab bagian Selatan lebih
maju dibandingkan Arab bagian
Utara. Masyarakat Arab bagian
Selatan adalah masyarakat yang
dinamis dan memiliki peradaban,
mereka telah mengenal kontak
dengan dunia internasional karena
pelabuhan mereka terbuka bagi
pedagang-pedagang asing yang
hendak berniaga ke sana.
Sementara orang-
orang Arab Utara
adalah mereka
yang terbiasa
dengan kerasnya
kehidupan padang
pasir, mereka kaku
dan lugu karena
kurangnya kontak
dengan dunia luar.
Tentu saja geografi
kerajaan Saba’
sangat
mempengaruhi bagi
kemajuan
peradaban mereka.
Bendungan Saba
Yang membuat tanah di Ma’rib menjadi subur adalah bendungan Ma’rib atau
juga dikenal dengan nama bendungan ‘Arim, bendungan yang panjangnya 620m, lebar 60m, dan tinggi 16m ini mendistribusikan airnya ke ladang-ladang penduduk dan juga menjadi
sumber air di wilayah Ma’rib.
Penyebab kehancuran bendungan tersebut tentu saja adalah takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala dan akibat dari kaum Saba’ yang kufur akan nikmat Allah terhadap mereka. Namun, Allah menciptakan suatu perantara yang bisa diterima oleh logika manusia agar manusia lebih mudah untuk merenungi dan mengambil pelajaran