sap meningitis
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
![Page 1: SAP Meningitis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082200/563db80a550346aa9a9002af/html5/thumbnails/1.jpg)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“MENINGITIS”
MAYA ARIYANI 20111660041
PRODI S1 KEPERAWATAN SEMESTER 5B
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2013
![Page 2: SAP Meningitis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082200/563db80a550346aa9a9002af/html5/thumbnails/2.jpg)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENINGITIS
Topik Penyuluhan : Meningitis
Pokok Bahasan : Meningitis
Sasaran : Ibu-ibu PKK di Kelurahan Mulyorejo Tengah
Hari/tanggal : Senin, 30 Desember 2013
Waktu : 50 menit.
Tempat : Balai RW III Mulyorejo Tengah
1. Tujuan Instruksional Umum
Peserta penyuluhan dapat mengerti tentang penyakit meningitis dan cara pencegahannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta dapat:
a. Menjelaskan tentang pengertian meningitis
b. Menyebutkan penyebab dari meningitis
c. Menyebutkan tanda dan gejala pada meningitis
d. Menyebutkan pencegahan pada meningitis
3. Sasaran
Ibu-ibu PKK di Kelurahan Mulyorejo Tengah
4. Materi
Materi terlampir
5. Metode
Ceramah
Tanya jawab
![Page 3: SAP Meningitis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082200/563db80a550346aa9a9002af/html5/thumbnails/3.jpg)
6. Media
Leaflet
PPT
8. Jadwal Rencana Kegiatan
No Waktu Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1 5 menit Pekenalan Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menyampaikan tujuan
penyuluhan yang akan di
capai
Mendengarkan
2 20 menit Penyuluhan Memberi penjelasan
Menerangkan
Memperhatikan,
mencatat dll
3 20 menit Evaluasi Memberi pertanyaan
Menjawab pertanyaan
Klarifikasi jawaban
Menjawab pertanyaan,
mengajukan pertanyaan,
dll
4 5 menit Penutup Menarik kesimpulan
Beri motivasi
Salam penutup dll
Memperhatikan,
menjawab salam penutup
9. Evaluasi
Prosedur evaluasi: Peserta dapat menjawab pertanyaan
a. Apa pengertian meningitis ?
b. Apa saja penyebab dari meningitis?
c. Apa saja tanda dan gejala dari meningitis ?
d. Bagaimana pencegahan pada meningitis ?
10. Kriteria Evaluasi
Evalusi struktur
- Menyiapkan SAP
- Menyiapkan materi dan media
- Kontrak waktu dengan sasaran
- Menyiapkan tempat
![Page 4: SAP Meningitis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082200/563db80a550346aa9a9002af/html5/thumbnails/4.jpg)
- Menyiapkan pertanyaan
Evaluasi proses
- Sasaran memperhatikan
- Aktif bertanya
- Dapat menjawab atau mengulang kembali
Evaluasi hasil
- Pendidikan kesehatan di katakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab lebih
dari 80% pertanyaan yang di berikan
- Pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu menjawab
50-80% pertanyaan yang di berikan
- Pendidikan kesehatan dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya mampu
menjawab kurang 50% pertanyaan yang diberikan
11. Hasil Evaluasi
Klien mampu menjawab pertanyaan antara 50-80% dan pendidikan kesehatan
dikatakan cukup berhasil.
Lampiran
![Page 5: SAP Meningitis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082200/563db80a550346aa9a9002af/html5/thumbnails/5.jpg)
MATERI PROMOSI KESEHATAN
MENINGITIS
A. Pengertian Meningitis
Meningitis merupakan inflamasi meningen otak dan medula spinalis yang disebabkan
oleh mikroorganisme patogen yang masuk ke dalam sistem saraf pusat. (Chang, Daly, Elliott
2009). Mikroorganisme masuk ke dalam sistem saraf pusat melalui darah dari infeksi yang
sudah ada (bakteremia, pneumonia) atau infeksi virus (virus echo, parotitis, campak, dan
kadang-kadang herpes simpleks), atau melalui perluasan infeksi yang berasal dari sumber
ekstrakranial. Sumber ekstrakranial meliputi sinus, telinga tengah, prosesus mastoideus,
tulang tengkorak, atau tulang wajah. Infeksi dapat juga terjadi melalui jalur langsung, seperti
cedera yang menembus kepala, fraktur dasar tengkorak, atau tindakan bedah saraf.
Secara ringkas pengertian dari meningitis adalah radang pada meningen atau
membran (selaput) yang mengelilingi otak dan medula spinalis.
B. Penyebab Meningitis
Penyebab-penyebab dari meningitis meliputi:
1. Bakteri piogenik yang disebabkan oleh bakteri pembentuk pus, terutama
meningokokus, pneumokokus, dan basil influenza
2. Virus yang disebabkan oleh agen-agen virus yang sangat bervariasi
3. Organisme jamur
Meningitis dapat ditularkan melalui :
Batuk
Bersin
Berbagi makanan 1 sendok
Pemakaian sikat gigi bergantian
Merokok bergantian dalam satu batangnya
C. Tanda dan Gejala Meningitis
![Page 6: SAP Meningitis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082200/563db80a550346aa9a9002af/html5/thumbnails/6.jpg)
Sakit kepala
Kaku kuduk
Tanda kernig
Brudzinski
Fotofobia
Peningkatan TIK
Demam
Perubahan kesadaran
Kejang
Anoreksia
Petekie atau ruam
Tekanan CSS > 180
(glukosa menurun, protein dan leukosit meningkat)
D. Pencegahan Meningitis
Tingkat pencegahan meningitis dapat diupayakan melalui primary prevention
(pencegahan primer atau utama), secondary prevention (pencegahan sekunder), tertiary
prevention (pencegahan tersier). Tingkat pencegahan meningitis dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Pencegahan Primer
Tujuan pencegahan primer adalah mencegah timbulnya faktor resiko meningitis bagi
individu yang belum mempunyai faktor resiko dengan melaksanakan pola hidup sehat.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi meningitis pada bayi agar dapat
membentuk kekebalan tubuh. Vaksin yang dapat diberikan seperti Haemophilus influenzae
type b (Hib), Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7), Pneumococcal polysaccaharide
vaccine (PPV), Meningococcal conjugate vaccine (MCV4), dan MMR (Measles dan
Rubella). Imunisasi Hib Conjugate vaccine (Hb-OC atau PRP-OMP) dimulai sejak usia 2
bulan dan dapat digunakan bersamaan dengan jadwal imunisasi lain seperti DPT, Polio dan
MMR. Vaksinasi Hib dapat melindungi bayi dari kemungkinan terkena meningitis Hib
hingga 97%. Pemberian imunisasi vaksin Hib yang telah direkomendasikan oleh WHO, pada
bayi 2-6 bulan sebanyak 3 dosis dengan interval satu bulan, bayi 7-12 bulan di berikan 2
![Page 7: SAP Meningitis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082200/563db80a550346aa9a9002af/html5/thumbnails/7.jpg)
dosis dengan interval waktu satu bulan, anak 1-5 tahun cukup diberikan satu dosis. Jenis
imunisasi ini tidak dianjurkan diberikan pada bayi di bawah 2 bulan karena dinilai belum
dapat membentuk antibodi. Meningitis Meningococcus dapat dicegah dengan pemberian
kemoprofilaksis (antibiotik) kepada orang yang kontak dekat atau hidup serumah dengan
penderita. Vaksin yang dianjurkan adalah jenis vaksin tetravalen A, C, W135 dan Y.
Meningitis TBC dapat dicegah dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara
memenuhi kebutuhan gizi dan pemberian imunisasi BCG. Hunian sebaiknya memenuhi
syarat kesehatan, seperti tidak over crowded (luas lantai > 4,5 m2 /orang), ventilasi 10 – 20%
dari luas lantai dan pencahayaan yang cukup. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara
mengurangi kontak langsung dengan penderita dan mengurangi tingkat kepadatan di
lingkungan perumahan dan di lingkungan seperti barak, sekolah, tenda dan kapal. Meningitis
juga dapat dicegah dengan cara meningkatkan personal hygiene seperti mencuci tangan yang
bersih sebelum makan dan setelah dari toilet.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder bertujuan untuk menemukan penyakit sejak awal, saat masih
tanpa gejala (asimptomatik) dan saat pengobatan awal dapat menghentikan perjalanan
penyakit. Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan diagnosis dini dan pengobatan
segera. Deteksi dini juga dapat ditingkatan dengan mendidik petugas kesehatan serta keluarga
untuk mengenali gejala awal meningitis. Dalam mendiagnosa penyakit dapat dilakukan
dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan cairan otak, pemeriksaan laboratorium yang meliputi
test darah dan pemeriksaan X-ray (rontgen) paru. Selain itu juga dapat dilakukan surveilans
ketat terhadap anggota keluarga penderita, rumah penitipan anak dan kontak dekat lainnya
untuk menemukan penderita secara dini. Penderita juga diberikan pengobatan dengan
memberikan antibiotik yang sesuai dengan jenis penyebab meningitis yaitu :
Meningitis Purulenta
a. Haemophilus influenzae b : ampisilin, kloramfenikol, setofaksim, seftriakson.
b. Streptococcus pneumonia : kloramfenikol , sefuroksim, penisilin, seftriakson.
c. Neisseria meningitidies : penisilin, kloramfenikol, serufoksim dan seftriakson.
Meningitis Tuberkulosa (Meningitis Serosa)
![Page 8: SAP Meningitis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082200/563db80a550346aa9a9002af/html5/thumbnails/8.jpg)
Kombinasi INH, rifampisin, dan pyrazinamide dan pada kasus yang berat dapat
ditambahkan etambutol atau streptomisin. Kortikosteroid berupa prednison digunakan
sebagai anti inflamasi yang dapat menurunkan tekanan intrakranial dan mengobati edema
otak.
3. Pencegahan Tertier
Pencegahan tertier merupakan aktifitas klinik yang mencegah kerusakan lanjut atau
mengurangi komplikasi setelah penyakit berhenti. Pada tingkat pencegahan ini bertujuan
untuk menurunkan kelemahan dan kecacatan akibat meningitis, dan membantu penderita
untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi-kondisi yang tidak diobati lagi, dan
mengurangi kemungkinan untuk mengalami dampak neurologis jangka panjang misalnya tuli
atau ketidakmampuan untuk belajar. Fisioterapi dan rehabilitasi juga diberikan untuk
mencegah dan mengurangi cacat.
Daftar Pustaka
![Page 9: SAP Meningitis](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082200/563db80a550346aa9a9002af/html5/thumbnails/9.jpg)
Muttaqin, Arif. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta. Salemba Medika.
Chang, Daly, Elliott. 2009. Patofisiologi Aplikasi pada Praktik Keperawatan.
Jakarta. EGC.
Doengoes, Moorhouse, Geissler. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman
untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta.
EGC.
Judith M. Wilkinson, Nancy R. Ahern. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan
NANDA NICNOC. Jakarta. EGC.
Widiastuti, Rahayu. 2012. Kamus Keperawatan. Jakarta. Prestasi Pustaka.