sap kusta

9

Click here to load reader

Upload: andryanti-puspita-dewi

Post on 13-Sep-2015

298 views

Category:

Documents


53 download

DESCRIPTION

satuan acara penyuluhan kusta

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT KUSTA

Untuk memenuhi tugas Promosi Kesehatan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN DIII KEPERAWATAN TANGERANG

2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahsan:Penyakit pada Sistem IntegumenSub Pokok Pembahasan:Penyakit KustaSasaran:Masyarakat yang terkena penyakit kustWaktu: 20 menit

Hari / Tanggal:

Tempat:Balai DesaPembicara :

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diadakan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami tentang penyakit kusta.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit, masyarakat dapat :

1. Menjelaskan pengertian penyakit kusta

2. Menjelaskan penyebab penyebab kusta

3. Menjelaskan jenis jenis penyakit kusta4. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit kusta

5. Menjelaskan cara penularan penyakit kusta

6. Menjelaskan cara mengobati penyakit kusta

7. Menjelaskan akibat bila tidak berobat dini dan teraturC. Materi Penyuluhan

1. Pengertian penyakit kusta2. Penyebab penyakit kusta3. Jenis jenis penyakit kusta4. Tanda dan gejala penyakit kusta5. Cara penularan penyakit kusta6. Cara mengobati penyakit kusta7. Akibat bila tidak berobat dini dan teraturD. Metode Penyuluhan

1. Diskusi2. Tanya jawab

E. Media Penyuluhan

1. FlipChart2. LeafletF. Proses Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Waktu Kegiatan

Penyuluh Sasaran

1.Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan Menjawab salam

Mendengarkan

Memperhatikan

2.Inti 10 menitMenjelaskan materi penyuluhan :

Pengertian penyakit kusta

Penyebab penyakit kusta Jenis jenis penyakit kusta

Tanda dan gejala penyakit kusta

Cara penularan penyakit kusta

Cara mengobati penyakit kusta

Akibat bila tidak berobat dini dan teratur Memberi kesempatan peserta untuk mengajukan pertanyaan

Menanyakan kembali tentang materi yang diberikan Mendengarkan

Menyimak

Memperhatikan

Menjawab pertanyaan

3.Penutup 5 menit Menyimpulkan

Memberi salam Menjawab pertanyaan

Menjawab salam

G. Sumber Materi Penyuluhan

Direktorat Jenderal PP PL.2006. Kusta Dapat Disembuhkan. Depkes RI: Jakarta.H. Evaluasi

1. Cara

: Lisan

2. Jenis

: Pertanyaan terbuka

3. Waktu

: Setelah dilakukan penyuluhan

4. Pertanyaan:

1. Jelaskan pengertian kusta2. Sebutkan jenis-jenis penyakit kusta 3. Jelaskan tanda dan gejala penyakit kustaMATERI PENYULUHAN

1. PengertianPenyakit kusta adalah penyakit menular, menahun (lama) yang disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae). Penyakit tersebut menyerang kulit, saraf tepi dan dapat menyerang jaringan tubuh lainnya kecuali otak. Kusta bukan penyakit keturunan, dan bukan disebabkan oleh kutukan, guna-guna, dosa atau makanan.2. Penyebab Penyebab kusta adalah kuman Mycobacterium leprae yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan (inhalasi) dan kulit (kontak langsung yang lama dan erat).3. Jenis jenis Penyakit Kusta

Kusta tuberkuloid atau Tuberculoid Leprosy (TT) Merupakan jenis kusta yang tidak menular karena kelainan kulitnya mengandung sedikit kuman, membentuk radang granuloma tuberkel tanpa nekrosis perkejuan yang menyebabkan kulit berwarna pucat dan mati rasa.Bentuk kusta tuberkoloid mempunyai kelainan pada jaringan syaraf sehingga mengakibatkan cacat pada tubuh.

Kusta lepromatosa atauLepromatous Leprosy (LL) Jenis kusta satu ini adalah jenis kusta yang menular sebab dalam kulit yang terjejas mengandung banyak kuman. Kusta lepromatosa memiliki ciri kelainan kulit yang menyebar secara simetris di seluruh tubuh, berhubungan dengan lesi, nodul atau plak, dermis kulit yang menipis, dan perkembangan pada mukosa hidung yang menyebabkan penyumbatan hidung atau kongesti nasal dan epistaksis (hidung berdarah) namun pendeteksian terhadap kerusakan saraf sering kali terlambat.

Kusta multibasiler. Kusta multibasiler merupakan penyakit kusta dengan tingkat keparahan yang sedang dan tipe kusta yang sering ditemukan. Kusta ini bercirikan dengan adanya lesi (bercak atau luka) kulit yang menyerupai kusta tuberkuloid tapi jumlahnya lebih banyak dan tak beraturan. Bagian lesi yang besar dapat mengganggu seluruh tungkai, dan gangguan saraf tepi dengan kelemahan dan kehilangan rasa rangsang. Tipe ini tidak stabil dan dapat menjadi seperti kusta lepromatosa ataupun menjadi kusta tuberkuloid.

4. Tanda dan Gejala a. Gejala awal

Penderita kusta tidak merasa terganggu, hanya terdapat kelainan kulit berupa bercak putih seperti panu ataupun bercak kemerahan.Kelainan kulit ini : - Kurang rasa atau hilang rasa - Tidak gatal

- Tidak sakit

b. Gejala lanjut

Mata tidak bisa menutup, bahkan sampai buta Mati rasa pada telapak tangan Jari-jari kiting, memendek, dan putus-putus (mutilasi) Lunglai

Mati rasa pada telapak kaki Jari-jari kiting, memendek dan putus-putus Semper

5. Cara Penularan Penyakit Kusta Penularan terjadi dari penderita kusta yang tidak diobati ke orang lain dengan kontak lama melalui pernafasan. Kontak langsung yang lama dan erat melalui kulit. Tidak semua orang dapat tertular penyakit kusta, hanya sebagian kecil saja (sekitar 5%) yang tertular kusta. Jadi dapat dikatakan bahwa penyakit kusta adalah penyakit menular yang sulit menular. Kemungkinan anggota keluarga dapat tertular kalau penderita tidak berobat oleh karena itu seluruh anggota keluarga harus diperiksa.

6. Cara Mengobati Penyakit Kusta Obat untuk menyembuhkan penyakit kusta dikemas dalam blister yang disebut MDT (Multi Drug Therapy = Pengobatan lebih dari 1 macam obat) Kombinasi obat dalam blister MDT tergantung dari tipe kusta, tipe MB harus minum obat lebih banyak dan waktu lebih lama : Tipe MB : obat harus diminum sebanyak 12 blister Tipe PB : obat harus diminum sebanyak 6 blister Ada 4 macam blister MDT yaitu :

Blister untuk PB anak

Blister untuk PB dewasa

Blister untuk MB anak

Blister untuk MB dewasa

Dosis pertama harus diminum di puskesmas (di depan petugas), dan seterusnya obat diminum sesuai petunjuk / arah panah yang ada di belakang blister.

7. Akibat Bila Tidak Berobat Dini dan Teratur Kuman kusta dalam tubuh penderita akan tumbuh dan berkembang lebih banyak dan akan merusak saraf sehingga timbul kecacatan. Cacat kusta terjadi karena penderita terlambat ditemukan sehingga terlambat diobati. Jika timbul kecacatan penderita akan kehilangan pendapatan karena tidak dapat bekerja. Cacat kusta adalah cacat akibat kuman kusta yang menyerang saraf penderita. Cacat bisa terjadi juga akibat luka di tangan dan atau di kaki penderita yang mati rasa.