sejarah kusta
DESCRIPTION
sejarah dan perkembangan kustaTRANSCRIPT
SEJARAH DAN EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT KUSTA
Pembimbing : dr. Mila Darmi, SpKK
Penyaji : dr Dewi Sartika
PENDAHULUAN
Salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah yang sangat kompleks :Segi MedisSegi SosialBudayaKeamanan Ketahanan nasional
Umumnya terdapat di negara yang sedang
berkembang
Umumnya terdapat di negara yang sedang
berkembang
Sebagai akibat keterbatasan kemampuan negara itu dalam memberikan pelayanan yang
memadai dalam bidang kesehatan, pendidikan,
kesejahteraan ekonomi pada masyarakat.
Fenomena Gunung Es
Kasus Kusta yang dilaporkan
Kasus kusta yang tidak
diaporkan
TARGET ELIMINASI 2019
TARGET ELIMINASI 2019
Tahun 2000 ELIMINASI KUSTA DI
INDONESIA
Tahun 2000 ELIMINASI KUSTA DI
INDONESIA
ELIMINASI KUSTA
Stigma Berkurangn
ya pemahaman tentang penyakit
kusta
Stigma Berkurangn
ya pemahaman tentang penyakit
kusta
Banyak penderita
kusta yang mendapat
pengobatan ketika sudah
dalam keadaan
cacat
Banyak penderita
kusta yang mendapat
pengobatan ketika sudah
dalam keadaan
cacat
Epidemiologi yang kompleksEpidemiologi
yang kompleks
Masalah penyakit kusta menjadi
lebih berat
Masalah penyakit kusta menjadi
lebih berat
Masalah penyakit
kusta lebih berat
Masalah penyakit
kusta lebih berat
Diperlukan program
pengendalian secara terpadu dan
menyeluruh melalui strategi
yang sesuai dengan
endemisitas penyakit kusta.
Diperlukan program
pengendalian secara terpadu dan
menyeluruh melalui strategi
yang sesuai dengan
endemisitas penyakit kusta.
SEJARAH PENYAKIT PEMBERATASAN KUSTA Banyaknya spekulasi tentang sejarah
awal penyakit kusta Catatan yang pertama kali dilaporkan
bahwa kusta berasal dari India sekitar 600 tahun sebelum masehi.
Di China, dilaporkan tentang penyakit yang mirip dengan kusta , beberapa periode kemudian.
Pada catatan pertama menjelaskan tentang penyakit kusta pertama kali didapatkan dari gambaran tulang-belulang.
Penduduk Mesir pada abad 2 SM dan pada mumi seorang pendeta pada abad ke 5 Masehi
Dijelaskan penyakit kusta sampai ke negara-negara di Mediterania ketika tentara dari Alexander kembali dari India pada tahun 326-327 SM Yunani dan Romawi.
Dalam kitab kitab Agama :
Armauer Hansen adalah orang yang pertama kali melakukan penelitian terhadap bakteri penyebab kusta
Kejadian penyakit kusta pertama kali yang didapatkan di
Rumah Sakit
Kejadian penyakit kusta pertama kali yang didapatkan di
Rumah Sakit
Diumumkan oleh kaum
Kristen pada Roma pada
Abad ke 4 SM
Diumumkan oleh kaum
Kristen pada Roma pada
Abad ke 4 SM
Penyakit kusta
menyebar ke negara-
negara Eropa Barat dan menjadi
Epidermis pada abad 12-13 SM
Penyakit kusta
menyebar ke negara-
negara Eropa Barat dan menjadi
Epidermis pada abad 12-13 SM
Di Norwegia penyakit kusta
mencapai puncaknya pada
abad ke 19
Di Norwegia penyakit kusta
mencapai puncaknya pada
abad ke 19
Dimana Danielssen dan Boeck menuliskan
dskripsi
Dimana Danielssen dan Boeck menuliskan
dskripsi
BAPAK KUSTA
Daniel Cornelius Danielssen
( 4 Juli 1815- 13 Juli 1894)
Daniel Cornelius Danielssen
( 4 Juli 1815- 13 Juli 1894)
Gerhard Henrik Armauer Hansen ( 29 Juli1841- 12 Februari 1912)
Gerhard Henrik Armauer Hansen ( 29 Juli1841- 12 Februari 1912)
Menurut sejarah pemberantasan Kusta dibagi :
ZAMAN PURBAKALAZAMAN PURBAKALA
Tahun 1400 SM Peninggalan sejarah di Mesir dan India
Sudah dikenal di kitab Weda
600t tahun SM Tiongkok
400 tahun SM Mesopotamia
Tahun 1400 SM Peninggalan sejarah di Mesir dan India
Sudah dikenal di kitab Weda
600t tahun SM Tiongkok
400 tahun SM Mesopotamia
Pengasingan spontan px merasa rendah diri dan malu.
Masyarakat menjauhi
karna jijik dan takut
Pengasingan spontan px merasa rendah diri dan malu.
Masyarakat menjauhi
karna jijik dan takut
BELUM ADA OBAT
BELUM ADA OBAT
ZAMAN PERTENGAHAN ZAMAN PERTENGAHAN
Setelah ABAD 13
Setelah ABAD 13
Obat – obatan belum
ditemukan.
Obat – obatan belum
ditemukan.
Penderita kusta dipaksa tinggal di LEPROSARIA / Koloni perkampungan Kusta untuk SEUMUR
HIDUP
Penderita kusta dipaksa tinggal di LEPROSARIA / Koloni perkampungan Kusta untuk SEUMUR
HIDUP
ZAMAN MODERN
Epidemiologi Kusta
Penyebab Kusta ialah Mycobacterium Leprae.
Sumber penularan Kusta ialah Penderita Kusta Multi Basiler.
Di Indonesia , hampir diseluruh daerah namun penyebaran tidak merata Indonesia Timur >>
Penderita Kusta 90% tinggal diantara keluarga, hanya sedikit tinggal di Rumah Sakit atau koloni penampungan kusta.
Penyebab Kusta ialah Mycobacterium Leprae.
Sumber penularan Kusta ialah Penderita Kusta Multi Basiler.
Di Indonesia , hampir diseluruh daerah namun penyebaran tidak merata Indonesia Timur >>
Penderita Kusta 90% tinggal diantara keluarga, hanya sedikit tinggal di Rumah Sakit atau koloni penampungan kusta.
KUSTA OLEH WHO (2014)
KUSTA OLEH WHO (2014)
32 NEGARA
DARI WESTERN PASIFIC REGION
32 NEGARA
DARI WESTERN PASIFIC REGION
25 NEGARA
DI AMERIKA
25 NEGARA
DI AMERIKA
20 NEGARA
DARI AFRIKA
20 NEGARA
DARI AFRIKA
14 NEGARA DARI
EASTERN MEDITERRA
NIA
14 NEGARA DARI
EASTERN MEDITERRA
NIA
11 NEGARA SOUTH EAST ASIA
11 NEGARA SOUTH EAST ASIA
EROPA TIDAK
DITEMUKAN KASUS
EROPA TIDAK
DITEMUKAN KASUS
MENURUT REGIONAL :
COMORO: 65.3135 MADAGASKAR: 6.8441 COTE D INVIORE :
5.75406 CONGO : 5.54554 SUDAN : 5.09907 EITHOPIA: 4.64821 TANZANIA : 4.07081
ANGOLA: 3.95871 GUNIEA : 3.29497 CHAD: 3.04866 BENIN : 2.46041 NIGERIA : 2.377885 CENTRAL AFRIKA :
2.14452 CAMEROON : 1.98167 GAMBIA : 1.83855
AFRIKA
BRAZIL : 15.49396 PARAGUAY : 5.98327 SURINAME : 4.63585 TRINIDAD& TOBAGO
: 2.83338 GUYANA: 2.5012 CUBA : 2.05936
DOMINICAN REP : 1.23032
SAINT LUCIA : 1.09726
AMERIKA
SUDAN : 1.78325 YAMEN : 1.5692 QATAR : 1.19889
EASTERN MEDITERRANEAN
Tidak ditemukan NEPAL : 11.60178 INDIA : 10.13569 SRILANKA : 9.35448 TIMOR LESTE : 9.00361 INDONESIA : 6.74603 MYANMAR : 5.53897 BHUTAN : 2.25481 BANGLADESH : 2.00581
EROPA ASIA
MICRONESIA : 188.32028
MARSHALL ISLANG : 176.69523
KIRIBATI : 133.85442
NAURU : 19.89654
PALAU : 14.3424 GUAM : 10.6678 TUVALU :
10.12556 SOLOMON :
5.34542
WESTERN PASIFIC
KUSTA DI INDONESIA
JUMLAH KASUS BARU KUSTA TAHUN 2011-2013
KASUS BARU KUSTA PADA ANAK TAHUN 2011-2013
KASUS KUSTA ANAK 2011-2013
KUSTA DI INDONESIA , 2014
Distribusi beban penyakit kusta yang tertinggi lebih banyak tersebar di wilayah Indonesia bagian timur.
Di wilayah bagian barat hanya Aceh seluruh provinsi di pulau Jawa kecuali di Provinsi Banten dan Yogyakarta.
Jumlah kasus kusta baru : 16.856 kasus
Jumlah kecacatan tingkat 2 : 10.05%
Jumlah kasus baru kusta : 14.450 kasus
Jumlah kecacatan tingkat 2 : 10,17%
2013 2014
KASUS BARU KUSTA MENURUT PROVINSI DI INDONESIA
Menurut Provinsi
Jawa Timur : 4.132 kasus (ELIMINASI 2017) Jawa Barat : 2.180 kasus Jawa Tengah : 1.765 kasus Papua : 1.180 kasus ( ELIMINASI 2019) Sulawesi Selatan : 1.172 kasus (ELIMINASI
2017) Banten : 702 kasus ( ELIMINASI 2015) Aceh : 575 kasus (ELIMINASI 2016) Maluku Utara : 518 kasus (ELIMINASI 2019)
Pusdatin Kemenkes, 2014
Maluku : 397 kasus (ELIMINASI 2019) Sulawesi Utara : 361 kasus (ELIMINASI 2018) NTB : 347 kasus Sulawesi Tengah : 324 kasus (ELIMINASI
2016) DKI Jakarta : 283 kasus Sulawesi Tenggara : 243 kasus (ELIMINASI
2017) Gorontalo : 214 kasus ( ELIMINASI 2018) Sulawesi Selatan : 196 kasus
Pusdatin Kemenkes, 2014
Sumatera Utara : 175 kasus ( peringkat 17) Sulawesi Barat : 174 kasus (ELIMINASI 2018) Kalimantan Selatan : 166 kasus ( ELIMINASI
2019) Kalimantan Timur : 157 kasus Lampung : 133 kasus Sumbar dan Jambi : 90 kasus Bali : 88 kasus Riau : 81 kasus
Pusdatin Kemenkes, 2014
Yogyakarta : 57 kasus Kep. Riau : 41 kasus Kalimantan Tengah : 37 kasus Bengkulu : 35 kasus Kep. Bangka Belitung : 30 kasus Kalimantan Barat : 26 kasus
Pusdatin Kemenkes, 2014
PREVALENSI ANGKA KASUS BARU KUSTA
Angka penemuan kasus baru di tahun 2014 mengalami penurunan.
Penurunan terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia yaitu 23 provinsi (70%) dari 33 provinsi yang melaporkan.
PENDERITA MB
Penyakit kusta diklasifikasikan menjadi 2tipe : PB dan MB
Tipe MB diketahui sebagai sumber utama penularan penyakit kusta.
Proporsi penderita MB diantara kasus baru merupakan indikator yang digunakan untuk memperkirakan besarnya sumber penularan.
Kasus baru kusta pada 2014 proporsi penderita MB masih tinggi yaitu masih diatas 80%.
Mengindikasi bahwa sumber penularan kusta masih tinggi.
PROPORSI CACAT TINGKAT 2
Proporsi kecacatan tingkat 2 Proporsi penderita cacat tingkat 2
diantara kasus baru merupakan indikator yang dapat menunjukkan keterlambatan petugas dalam menemukan penderita.
Dari grafik diatas menunjukkan fluktuatif terjadi peningkatan.
Diperlukan upaya yang lebih masif dalam penemuan kasus baru agar penderita ditemukan tidak dalam keadaan cacat.
Proporsi penderita anak
Merupakan indikator yang dapat menunjukkan konidis penularan saat ini.
Tingginya proporsi penderita anak mengindikasikan bahwa sumber penularan di sekitarnya masih banyak.
Kusta 2015
Belum terdapat data valid untuk tahun 2015
Kusta di Sumatera Utara
Kasus Kusta
Distribusi kasus baru kusta pada nak < 15 tahun cenderung fluktuasi dalam 4 tahun terakhir, tahun 2013 sebesar 7.56% angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2012 sebesar 13.81% tahun 2011 sebesar 9.5% dan 2010 sebesar 12.24% masih diatas indikator nasional < 5% dari total kasus pada seluruh kelompok umur.Diperlukan usaha lebih giat
dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap
penularan penyakit kusta
Diperlukan usaha lebih giat dalam meningkatkan
kewaspadaan terhadap penularan penyakit kusta
Distribusi penyakit kusta menurut faktor manusia
Myanmar etnik Burma > etnik India,
Malaysia etnik Cina > etnik Melayu
Indonesia etnik Madura, Bugis >Jawa, Melayu
Myanmar etnik Burma > etnik India,
Malaysia etnik Cina > etnik Melayu
Indonesia etnik Madura, Bugis >Jawa, Melayu
Etnik/sukuEtnik/suku
Adanya peningkatan sosial ekonomi menurunkan angka kejadian kusta di Eropa
Adanya peningkatan sosial ekonomi menurunkan angka kejadian kusta di Eropa
SosialEkonom
i
SosialEkonom
i
Kusta terjadi pada semua umur (3 minggu – lebih dari 70 tahun), terbanyak pada umur muda dan produktif
Kusta terjadi pada semua umur (3 minggu – lebih dari 70 tahun), terbanyak pada umur muda dan produktif
UmurUmur
Kejadian menunjukkan laki-laki > perempuan, kemungkinan karena faktor lingkungan/biologi
Kejadian menunjukkan laki-laki > perempuan, kemungkinan karena faktor lingkungan/biologi
Jenis KelaminJenis Kelamin