sap 9 fix

20
RINGKASAN MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAAN PERTEMUAN KE 9 (PENGERTIAN INTREPRENEURSHIP, IKLIM ORGANISASI YANG MENDORONG INTRAPRENEURSHIP, KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN INTRAPRENEURSHIP) KELAS A3P1 OLEH: NI KADEK OKTA YASI KATINI (1306305065/23) KELOMPOK 12 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2015

Upload: dewa-ayu-paramita-dewi

Post on 10-Nov-2015

229 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Kewirausahaan

TRANSCRIPT

RINGKASAN MATERI KULIAH KEWIRAUSAHAANPERTEMUAN KE 9(PENGERTIAN INTREPRENEURSHIP, IKLIM ORGANISASI YANG MENDORONG INTRAPRENEURSHIP, KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN INTRAPRENEURSHIP)

KELAS A3P1OLEH:

NI KADEK OKTA YASI KATINI (1306305065/23)

KELOMPOK 12

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS UDAYANA2015

BAB IPENDAHULUAN

Seseorang yang para profesional yang memiliki dan menerapkan entrepreneurship dan berhasil mengembangkan ide-ide baru untuk memanfaatkan sumber daya di perusahaan dan dengan mengambil risiko membangun sebuah bisnis berbeda dengan yang sudah dijalankan.Mereka tidak sekadar menjadi pelaksana dari kebijakan perusahaan. Kita patut bergembira bahwa di Indonesia sedang terjadi juga shifting dengan semakin banyaknya para entrepreneur. Khususnya dari kalangan muda, yang lebih mempunyai keberanian untuk mengambil risiko, menghadapi kegagalan sebagai batu loncatan menuju sukses di kemudian hari setelah mencoba-coba beberapa kali. Merekalah yang akan memperkuat ekonomi di negeri kita untuk masa mendatang. Namun bagi perusahaan-perusahaan yang besar juga perlu mengembangkan paraintrapreneurdengan tersedianya sumber daya yang lebih memadai.Oleh karena itu, dalam hal ini perlu di bahas lebih lanjut lagi tentang : 1. Pengertian Intrapreneurship, 2. Iklim Organisasi yang Mendorong Intrapreneurship, 3. Karakteristik Kepemimpinan Intrapreneurship.

BAB IIPEMBAHASAN

1. PENGERTIAN INTRAPRENEURSHIPIntrapreneurship adalah kewirausahaan (entrepreneurship) dalam perusahaan (enterprenership inside of the organization) atau dapat dikatakan bahwa intrapreneurship adalah entrepreneuship yang ada di dalam perusahaan. Konsep intrapreneurship pertama muncul pada tahun 1973 oleh Susbauer dalam tulisannya yang berjudul Intracoporate Enterpreneurship : Programs in American Industry, dan kemudian dipopulerkan oleh Pinchott (1985) dan Burgelman (2007) dalam disertasinya.Princhott (1985) mendefinisikan seorang intrapreneur adalah seorang yang memfokuskan pada inovasi dan kreativitas dan yang mentransformasi suatu mimpi atau gagasan menjadi usaha yang menguntungkan yang dioperasikannya dalam lingkup lingkungan perusahaan. Oleh karena itu, agar sukses intrapreneurship harus diimplementasikan dalam strategi perusahaan (Dalam Budiharjo, 2011:152).Asef Karimi, dkk (2011) menyebutkan bahwa Intrapreneurship berakar pada kewirausahaan (Amo dan Kolvereid, 2005; Antoncic, 2001; Davis, 1999; Honig, 2001), ada beberapa perbedaan antara intrapreneurship dan kewirausahaan. Pertama semua, intrapreneur membuat keputusan berisiko menggunakan sumber daya perusahaan. untuk melakukannya, pengusaha menggunakan sumber daya mereka sendiri (Antoncic dan Hisrich, 2001; Luchsinger dan Bagby, 1987; Morris et al, 2008). Kedua, intrapreneurship terjadi di antara karyawan dari dalam organisasi mereka, sedangkan kewirausahaan cenderung terutama secara eksternal terfokus (Amo dan Kolvereid, 2005; Antoncic, 2001; Antoncic dan Hisrich, 2001; Davis, 1999; Luchsinger dan Bagby, 1987).Lebih lanjut Asef Karimi, dkk (2011) menyebutkan bahwa sepertiga dari semua, pengusaha lebih memilih untuk mengembangkan pengetahuan tacit dalam organisasi baru daripada menggunakan prosedur atau mekanisme dari perusahaan lain. Di sisi lain, intrapreneur bekerja dalam organisasi yang sudah memiliki politik mereka sendiri, bahasa, prosedur, dan birokrasi (Antoncic, 2001; Antoncic dan Hisrich, 2001; Davis, 1999; Honig, 2001).Meskipun kewirausahaan dan intrapreneurship memiliki perbedaan penting, mereka juga memiliki beberapa koneksi karena intrapreneurship secara konsisten diposisikan sebagai kewirausahaan dalam organisasi (Antoncic, 2001; Davis, 1999, dalam Asef Karimi, dkk, 2011).2. IKLIM ORGANISASI YANG MENDORONG INTRAPRENEURSHIPA. Faktor Pendorong IntrapreneurshipAntonic (2007) yang dikutip Budiharjo (2011) menyebutkan antesenden intrapreneurship dibagi menjadi dua yaitu lingkungan (environment) dan organisasi (organization).0. Faktor lingkungan yang positif meliputi dinamisme peluang teknologi, pertumbuhan industry, dan permintaan untuk produk baru, sedangkan antesenden untuk lingkungan yang tidak dikehendaki meliputi perubahan yang tidak dikehendaki dan persaingan yang tinggi.0. Dari sisi organisasi, karakteristik organisasi yang dapat mendorong intrapreneurship adalah system terbuka, kendali formal pada aktivitas intrapreneurship, pemindahan intensif pada lingkungan, dukungan organisasional, dan nilai-nilai perusahaan. Dalam penelitiannya, Antonic (2007) membuktikan bahwa intrapreneurship berkorelasi secara positif dengan pertumbuhan (company growth), dan dibuktikan pula bahwa dimensi lingkungan dan karakteristik organanisasi (organization characteristics) berkorelasi positif dengan intrapreneurship.B. Faktor Penghambat IntrapreneurshipEesley dan Longenecker (2006, dikutip oleh Budiharjo, 2011) mengemukakan 10 hambatan utama dalam intrepreneurship meliputi :0. Menghukum kesalahan yang disebabkan oleh tindakan risk taking0. Gagasan-gasasan tanpa tindak lanjut0. Tidak ada dorongan intrapreneurship0. Unhealthy politicking dalam organisasi0. Komunikasi yang buruk antar karyawan dan juga pada pelanggan0. Karyawan tidak didorong berpikir untuk mencari peluang0. Misi, sasaran perusahaan tidak jelas0. Kurang dukungan manajemen0. Penghasilan keputusan beresiko yang tidak diberi reward0. Keterbatasan waktu dan sumber daya3. KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN INTRAPRENEURSHIPSeorangIntrapreneur adalahpara karyawan yang bekerja di dalam sebuahperusahaantapi memiliki jiwa intrapreneur untuk membangun perusahaan. Tidak semuakaryawan memiliki jiwa Intrapreneur. Ada perbedaan derajat, kemampuan, karakteristik; tergantung dari seberapa besar keinginan mereka meningkatkan kualitas leadership, pengetahuan, dan kreatifitas dalam mengeksekusi strategikerjamereka.

Terdapat 12 karakter dari intrapreneur tersebut yaitu :1.Percaya DiriPercaya diri adalah ciri khas seorang intrapreneur. Ini adalah modal pertama yang harus di miliki. Kita memang tidak dilahirkan dengan tingkat percaya diri yang sama, namun bukan berarti anda tidak mampuuntuk memiliki kepercayaan diri.Percaya dirimuncul karena tindakan dan pengambilan keputusan yang berani saat mereka dalam keraguan. Justru disaat ragu mereka lebih banyak memutuskan Ya dari pada tidak. Dengan demikian keputusan ini akan memupuk rasa percaya diri danpenghargaandari kawan maupun lawan.2.Memiliki rasa tanggungjawab yang tinggiMereka bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sepenuh hati. Mereka bertindak dan memberi perhatian penuh terhadap proses. Mereka melihat solusi dari setiap masalah, bukan menyalahkan keadaan atau anak buah,betapapun sulit keadaan itu.Mereka memiliki rasa bangga ketika mencari solusi, selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Ownership disini sangat berbeda dengan ingin mengontrol segala sesuatu atau control freak. Justru dengan mental positif inimembuatseluruh karyawanyang lainuntuk belajar bertanggung jawab. Mereka menggerakkan setiap individu agar dapat diandalkan dan membiarkan setiap individu merasakan nikmatnya memenangkan profit, teamwork dan kesuksesan bisnis.3.Mampu berkomunikasiIntrapreneur menyadari bahwa faktor manusia sangat penting bagi kesuksesankerja. Bukan hanya karyawan tapi termasuk juga customer, business partner, strategic alliances dan elemen manusia lainnyalah yang membuatpekerjaansukses atau hancur berkeping-keping. Maka komunikasi menjadi kunci kesuksesan dalam menciptakan hubungan yang harmonis. Seorang intrapreneur mau berpikiran terbuka untuk mempelajari cara berkomunikasi efektif, baik secara tulisan maupun lisan.Demi komunikasi efektif, mereka tidak segan-segan menginvestasikan uang dan waktu untuk mengambil kursus komunikasi, public speaking, computer, email, neurolingusitic programming, search engine optimization yang berhubungan dengan komunikasi. Mereka mau mendengar, berpikiran terbuka, menjaga integritas dengan mengatakan secara jujur apa yang ada didalam pikirannya.

4.Sangat Terbuka Untuk Belajar Hal BaruIntrapreneurs adalah pembelajar sejati. Mereka sangat terbuka dengan semua hal yang berhubungan dengan ilmu baru. Banyak yang tidakmemilikipendidikanyang signifikan, namun mereka penuh semangat mencari informasi, bertanya, riset dan membaca buku. Tidak sedikit intrapreneur yang belajar dari kesalahan.Mereka tidak memiliki arogansi, ego dan dibutakan dengan melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Mereka selalu menganjurkanteamnyauntuk terus belajar. Thomas Alfa Edison hanya mengecap pendidikan selama tiga bulan. Beliau bukan ilmuwan, bahkan tidak tahu cara yang benar ketika menciptakan bola lampu pijar. Namun beliau dikelilingi orang-orang yang lebih pandai dari beliau. Demikian pula dengan intrapreneur, mereka sangat menghargai edukasi dan menjadi pelajar seumur hidup dari kehidupan dan pengalaman.5.Team PlayerIni satu hal yang menarik berdasarkan penelitian para pakar bisnis. Intrapreneur adalah pemain team yang penuh komitmen. Mereka menyadari bahwa sebatang lidi bisa dengan mudah di patahkan, namun sapu lidi sangat sulit untuk di hancurkan. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Mereka juga menciptakan leverage, daya ungkit dari teamwork untuk menyelesaikan persoalan bisnis yang rumit dan berat.Tidak ada intrapreneur yang sukses tanpa dukungan team sukses.6.System-Oriented Seorang intrapreneur sangat mengandalkan system. Mereka sangat system oriented.Mereka berupaya menyelesaikan masalah dengan system sebelum mencari penyelesaian manusia. Mereka percaya bahwapekerjaanyang sukses bukan karena mengandalkan manusianya tapi systemlah yang bekerja. Manusia bisa sakit, cuti, resign, jika intrapreneur mengandalkan manusia, maka system akan berhenti saat manusianya tidak ditempat. Untuk itu intrapreneur membuat sebuah blueprint, peta dan kompas agar saat terjadi sesuatu ada alat yang bisa memandu untuk mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten. Saat terjadi sebuah masalah-seorang intrapreneur akan menganalisa sistem yang sudah ada, melakukan desain ulang, implementasi, dan menyempurnakan system tersebut..7.Dedikasi TinggiSeorang intrapreneur mendedikasikan dirinya untuk menyelesaikan rencana-rencananya, visinya, dan mimpi-mimpinya yang merupakan tujuan hidupnya. Salah satu alasan mengapa sebuah pekerjaangagal adalah karena kehilangan fokus.Contoh yang sangat nyata, Donald Trump sangat fokus dengan property, Anita Roddick sangat fokus dengan kosmetik ramah lingkungan, Warren Buffet sangat fokus dengan investing, Bill Gates sangat fokus dengan Microsoft, Michael Dell sangat fokus dengan Dell Computer, Robert Kyosaki sangat fokus dengan edukasi financial, Anthony Robbins sangat fokus dengan peak performance coach.Tidak menghiraukan masalah dan upaya yang harus dilakukan, seorangintrapreneur sangat berdedikasi tinggi dan single-minded atas komitmen terhadap goal mereka.8.GratefulIntrapreneur sejati ternyata adalah orang-orang yang penuh rasa syukur. Mereka sadari semakin bersyukur, semakin tangan terbuka,semakin terbuka pula pintu-pintu berkat. Karena hanya orang yang menghargai pemberian akan lebih banyak diberi. Mereka bukan hanya bersyukur menerima kebaikan, namun mereka juga bersyukur karena mendapat pembelajaran dari kesalahan. Mereka tidak menganggap remeh apapun, dan inilah yang memberikan mereka ketekunan, daya tahan serta fleksibilitas untuk terus maju.Intrapreneur sejati menyadari bahwa kaya tidak semata-mata diukur oleh benda-benda dan kemewahan, kekayaan diukur oleh kepuasan hati, kenikmatan memberi, berkontribusi dan pencapaian prestasi. Donald Trump mengatakan, Money was never my greatest motivation, its my way of keeping the score, the true excitement is playing the game.9.OptimisticMereka sangat optimis. Mereka tidak menjadikan kegagalan masa lalu menjadi hambatan untuk maju. Ambil hikmah dari kegagalan dan ciptakan momentum baru. Saat musim kemarau mereka tetap menaruh harapan bahwa musim hujan akan tiba dan saat makmur menghampiri, mereka menambah keyakinan, iman, dan pengharapan bahwa dunia akan menjadi lebih baik.10. KeseimbanganSemangat tinggi 80% kegagalan dipekerjaandisebabkan oleh manusia, untuk itu intrapreneur sangat menghargai hubungan antar manusia. Mereka sangat mudah didekati, suka bersosialisasi. Semangat mereka menular kepada team, pelanggan, teman, suplier.Meskipun mereka adalah pekerja keras, mereka juga seimbang dalam membagi kesenangan, bersama keluarga. Para psychologist mengakui, intrapreneur yang memiliki keseimbangan antara kerja keras dengan fun adalah orang yang lebih berpotensi memiliki karir dan kesuksesan lebih tinggi lagi. Justruintrapreneur adalah orang yang penuh perhatian, kesabaran dan Fun. Tidak selamanya serius dan pemarah.

11. Menciptakan Pemimpin BaruSelain self motivated- mereka juga memiliki kemampuan untuk memimpin orang. Mereka memahami pentingnya teamwork, dan mereka memahami bahwa mendukung orang lain untuk sukses dan menjadi pemimpin akan membawa hasil yang lebih memuaskan lagi.Mereka bukan leader yang tidak bisa digantikan sehingga organisasi bisa bertumbuh tanpa mereka dan akhirnya meraih kemakmuran dan kebebasan yang di idam-idamkan.Seorang business consultant dan pensiunan United States Air Force Major General Perry M. Smith menulis, seorang pemimpin yang membagikan kekuasaannya akan menghasilkan hal-hal yang luarbiasa. Pemimpin sejati memahami bahwa kepempimpinan adalah pembebasan bakat terpendam; mereka mencapai kejayaan bukan hanya karena menyerahkan kekuasaan namun karena tidak pernah menarik kekuasaan kembali.12. Tidak takut Sukses ataupun ResikoMereka tidak takut resiko. Bukan hanya mengambil kesempatan, namun mereka mengambil resiko. Banyak orang menghambat kesuksesan dengan cara menurunkan mimpi dan takut dengan kemungkinan sukses. Ada pengusaha yang masih memiliki employee mindset bertahan dengan familiarity, zona nyaman, dan berusaha untuk tidak berubah.Intrapreneurs bukan orang yang tak kenal rasa takut. Mereka menciptakan prioritas sehingga mengalahkan rasa takut gagal, frustrasi, kebosanan, ketidakpuasan dan takut sukses.13.Mengenali potensi dari dalamSangat mudah mengenali seorang individu yang memiliki kualitasintrapreneur sejati. Ada pula yang perlu bersusah payah membangun kualitas tersebut dalam dirinya.Apapun alasannya, anda bisa memupuk sifat ini dengan guidance, edukasi, pengetahuan,dancoaching secara konsisten. Mereka mengambil jalan yang salah karena kurang pengetahuan dan akhirnya membuang waktu berbulan-bulan, bertahun-tahun karenanya. Keith Cunningham, Rich Dad Robert Kyosaki mengatakan,segala sesuatu yang belum anda ketahui mengakibatkan biaya besar, namun tidak semua yang anda ketahui bisa dijadikan uang.

Selain itu ada karakter yang lain untuk membangun seorang karyawan intrapreneurship yaitu ;1. Karakter kepemimpinan, tidak semua orang mempunyai jiwa kepemimpinan tetapi paling tidak kita bisah membangun jiwa kepemimpinan itu kepada karyawan dengan cara mengubah pola pikir mereka yaitu kehal yang paling dasar mengajar mereka menjadi pemimpin atas diri mereka sendiri bertangung jawab terhadap diri sendiri dan kehal sekecil apapun jangan meremekan tanggung jawab sekecil apapun.2. Prestasi, ajari karyawan untuk punya keingginan berprestasi saling berlomba dengan rekan kerjanya untuk berprestasi lebih namun bukan persaingan yang dituju melainkan menciptakan rasah solidaritas agar para karyawan menyadari kemampuan diri mereka yang maksimal dan menjadi pelajaran dan batu loncatan buat visi misi mereka terutama dan perusahaan.3. Disiplin, tidak semua karyawan yang kita temukan disiplin namun sebenarnya disiplin itu wajib melekat dengan jiwa seorang karyawan apalagi jika perusahaan itu inggin berkembang kedisiplinan adalah kunci terbesar setiap Perusahan yang Sukses Disiplin bisah kita bangun pada karyawan contoh dari hal yang sederhana saja membuat karyawan mencintai lingkungan mereka sendiri dengan begitu mereka tidak akan membuang sampah di sembarang tempat dan merubah pola pikir mereka dengan menghargai pemimpin dengan datang tepat waktu dan tunduk kepada otoritas. 4. Mandiri , ajari karyawan menyelesaikan tanggung jawab mereka sendiri walaupun terkadang seharusnya karyawan saling membantu rekan , namun belajar menyelesaikan tanggung jawab sendiri dulu itu penting dalam meningkatkan kepercayaan diri dan khualitas kerja. 5. Memanfaatkan waktu, beritahu karyawan bahwa tidak semua manusiah mampu memanfaatkan sesuatu yang paling terbatas yaitu waktu, sadarkan karyawan bahwa waktu itu sesuatu yang tidak bisah kembali lagi maka manfaatkan waktu dengan sangat berguna lakukan sesuatu yang berguna untuk orang lain dan diri sendiri. 6. Motivasikan diri sendiri, di dalam diri Karyawan ada sesuatu yang membuat dia semangat dalam bekerja salasatunya Motivasi dari luar dan dari dalam namun yang terpenting dari kedua ini adalah motivasi dari dalam diri karyawan pasti ada di saat karyawan lemah motivasinya atau sedang drop, kita yang sebagai Konseling bisah sherring kepada karyawan bahwa pada saat kamu kehilangan Motivasi kamu belajar bersyukur dengan apa yang kamu dapati sekarang atau yang telah kamu capai sekarang karena tidak semuah manusia berkesempatan untuk bekerja di perusahaan dan boleh mengembangkan kemampuannya di sini dan beritahu mereka (karyawan) yang mereka kerjakan bukan semata-mata buat kepentingan perusahaan semata juga buat keluarga mereka dan orang yang mereka kasihi, jika kepercayaan diri mereka kembali besar kemungkinan mereka termotivasi lagi karena saya yakin orang yang motivasi dari dalam dirinya kuat itu di sebabkan dia inggin membahagiakan dan membangakan orang-orang yang dikasihinya Keluarga ; Istri/Suami, Anak, Orang tua, Saudara, Sahabat. Melemahnya Motivasi seseorang (karyawan) di sebabkan Kebosanan yang di alaminya dan masalah yang menimpahnya yang dari luar perusahaan. 7. Kreatifitas, seorang karyawan di ajari berani dan boleh memberi ide-idenya demi kemajuan perusahaan atasan dan rekan di ajari juga menghargai hasil ide-ide kreatif para karyawan jangan meyalahkan dan menertawakan hasil ide kreatif mereka agar mereka tidak merasa tertolak dengan ide-ide kreatife mereka , jika ide karyawan tidak begitu tepat atau tidak begus dan menarik sesuatu yang menenangkan bagi mereka adalah atasan yang sudah pengalaman boleh memberi penjelasan dan pengertian bahwa idenya belum begitu sempurna dan harus banyak belajar lagi namun atasan bukan hanya bisah membagun dari perkataan saja yang terpenting adalah menjadi contoh terlebih dahulu maka karyawan akan percaya dengan perkataan yang atasan itu ucapkan. Beritahukan kepada karyawan ide-ide kreatif baru mereka berpengaruh besar terhadap kemajuan di perusahaan ini.8. Menantang resiko, karyawan perusahaan biasanya sudah mengetahui resiko kerja di dalam perusahaan suatu saat perusahaan bisah jatuh dan bangkrut, tanamkan di jiwa para karyawan bahwa jika suatu saat perusahaan jatuh apah yang sudah mereka kerjakan untuk perusahaan bukanlah suatu yang sia-sia dan tidak ada artinya namun itu sangat berguna untuk menompang perusahaan selama ini. Tanamkan pada karyawan untuk berani menantang resiko tetapi bukan berani mengambil resiko dengan sembarangan saja harus percaya di balik resiko ini ada sesuatu yang besar sedang menanti, jika resikonya tidak sebanding dengan apa yang akan diperoleh maka pemimpin harus ajak karyawannya untuk berpikir ulang lagi dan pake akal sehat dan nalar.9. Terus belajar, sekali berhasil dan berprestasi bukan akhir dari kesuksesan, tanamkan pada karyawan perusahaan bahwa teruslah belajar dan dapatlah lebih banyak lagi pengalaman dan pengetahuan dan belajarlah terus menerus selama kamu masih bisah bekerja dan masih hidup di dunia karena manusia di ciptakan untuk bekerja dan terus belajar dalam hidupnya, karena pengalaman adalah guru yang membawa setiap kita ke suksesan.10. Pantang menyerah, kesuksesan tidak ada tanpa ada kegagalan beritahu karyawan perusahaan bahwa semua orang sukses yang mereka ketahui berawal dari kegagalan mereka namun mereka begitu bijak mengangap kegagalan adalah sesuatu yang menyenangkan sebab kegagalan itu memberitahu mereka bahwa saya bisah melakukan yang lebih baik lagi dari yang mereka capai sekarang, beritahu karyawan bahwa sekalipun kamu mengandalkan Tuhan dalam kesuksesan kamu belum tentu kita akan langsung sukses namun terkaadang Tuhan inggin kita merasakan kegagalan dulu sebelum berhasil karna Tuhan tidak tertarik dengan sesuatu yang instan Tuhan inggin sesuatu yang menghasilkan keberhasilah itu butuh proses supaya kita menghargai setiap perjuangan kita dan pekerjaan Tuhan, jadi beritahu karyawan kegagalan bukan sesuatu yang menakutkan melainkan menyenangkan namun disini para pemimpin perlu mengetahuinya supaya mendukung karyawanya bukan malah menekanya

BAB IIIPENUTUP

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Intrapreneurship adalah kewirausahaan (entrepreneurship) dalam perusahaan (enterprenership inside of the organization) atau dapat dikatakan bahwa intrapreneurship adalah entrepreneuship yang ada di dalam perusahaan. Konsep intrapreneurship pertama muncul pada tahun 1973 oleh Susbauer dalam tulisannya yang berjudul Intracoporate Enterpreneurship : Programs in American Industry, dan kemudian dipopulerkan oleh Pinchott (1985) dan Burgelman (2007) dalam disertasinya. Iklim Organisasi Yang Mendorong Intrapreneurship : Faktor Pendorong Intrapreneurship Antonic (2007) yang dikutip Budiharjo (2011) menyebutkan antesenden intrapreneurship dibagi menjadi dua yaitu lingkungan (environment) dan organisasi (organization).1. Faktor lingkungan yang positif meliputi dinamisme peluang teknologi, pertumbuhan industry, dan permintaan untuk produk baru, sedangkan antesenden untuk lingkungan yang tidak dikehendaki meliputi perubahan yang tidak dikehendaki dan persaingan yang tinggi.2. Dari sisi organisasi, karakteristik organisasi yang dapat mendorong intrapreneurship adalah system terbuka, kendali formal pada aktivitas intrapreneurship, pemindahan intensif pada lingkungan, dukungan organisasional, dan nilai-nilai perusahaan. Dalam penelitiannya, Antonic (2007) membuktikan bahwa intrapreneurship berkorelasi secara positif dengan pertumbuhan (company growth), dan dibuktikan pula bahwa dimensi lingkungan dan karakteristik organanisasi (organization characteristics) berkorelasi positif dengan intrapreneurship.SeorangIntrapreneur adalahpara karyawan yang bekerja di dalam sebuahperusahaantapi memiliki jiwa intrapreneur untuk membangun perusahaan. Tidak semuakaryawan memiliki jiwa Intrapreneur. Ada perbedaan derajat, kemampuan, karakteristik; tergantung dari seberapa besar keinginan mereka meningkatkan kualitas leadership, pengetahuan, dan kreatifitas dalam mengeksekusi strategikerjamereka.

DAFTAR PUSTAKA

Andreas Budiharjo. 2011. Organisasi : Menuju Pencapaian Kinerja Optimal. Jakarta : Prasetya Mulya Publishinghttp://www.smartbisniscoach.com/articleDetail/173/12-karakter-intrapreneur.html(Diakses tanggal 24 April 2015)http://teorionline.net/intrapreneurship/(Diakses tanggal 24 April 2015) http://fgbmfi.web.id/2013-07-06-04-08-39/artikel/marketplace/211-mendalami-arti-intrapreneurship(Diakses Tanggal 24 April 2015)