rpp kd 3.1 gtl (ppl) i ii iii
DESCRIPTION
RPP mapel GTLTRANSCRIPT
-
YAYASAN PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA
SMK PIRI 1 YOGYAKARTA
BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA,
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Status : TERAKREDITASI A SK N0. 22.01/BAP/TU/XI/2008 Tgl. 22 November 2008 Alamat : Jl. Kemuning No. 14 Baciro Yogyakarta 55225 Telp. (0274) 515251
E-mail : [email protected] Website:www.smkpiri1jogja.com
No.Dok : CM 7.1-KUR-01-08
Rev : -
Tgl. Berlaku : 11 Agustus 2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nomor: 01
Satuan pendidikan : SMK PIRI 1 Yogyakarta
Paket Keahlihan : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL)
Mata Pelajaran : Gambar Teknik
Kelas / Semester : X / 1 (satu)
Materi Pokok : Sejarah, pengertian, dan standarisasi gambar teknik
Pertemuan ke : 3 x pertemuan
Alokasi Waktu : 3 x 2 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.1. Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai landasan memahami peralatan dan kelengkapan gambar teknik
1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan memahami peralatan dan kelengakapan gambar teknik
1.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung
jawab dalam memahami peralatan dan kelengkapan gambar teknik
Indikator :
1.1.1. Berani mengajukan pendapat mengenai persepsi terhadap gambar
1.2. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan
masalah perbedaan konsep berpikir dan cara memahami peralatan dan kelengkapan
gambar teknik
Indikator :
1.2.1. Terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan dalam kelompok 1.2.2. Menyampaikan hasil diskusi terkait peralatan dan kelengkapan gambar teknik
-
1.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan
tugas memahami peralatan dan kelengkapan gambar teknik
Indikator :
3.1. Memilih peralatan dan kelengkapan gambar teknik berdasarkan fungsi dan cara
penggunaan. Indikator : 3.1.1. Memahami sejarah, fungsi, tujuan serta standarisasi peralatan dan
kelengkapan gambar teknik
3.1.2. Mengidentifikasi peralatan dan kelengkapan gambar teknik
3.1.3. Mencocokan gambar peralatan dan perlengkapan gambar teknik dengan
fungsi penggunaannya sesuai standar
3.1.4. Mencatat fungsi-fungsi peralatan dan kelengkapan gambar teknik. 4.1. Menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi dan prosedur penggunaan
Indikator : 1.3.1. Dapat menggunakan peralatan gambar sesuai fungsi 1.3.2. Menggunakan peralatan gambar sesuai prosedur 4.1.1.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan I
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Melalui pengamatan terhadap sejarah perkembangan gambar teknik, peserta didik dapat memahami fungsi dan tujuan gambar teknik
2. Melalui diskusi dan eksplorasi, siswa dapat memahami standar dan pedoman gambar teknik.
Pertemuan II
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan fungsi alat gambar teknik 2. Menjelaskan fungsi kelengkapan gambar teknik.
3. Mendemonstrasikan cara menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik sesuai
fungsinya.
4. menerapkan perilaku jujur, disiplin, santun, kerja sama dan tanggung jawab selama kegiatan pembelajaran.
Pertemuan III
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,
mengkomunikasikan, serta mempraktekkan peserta didik dapat:
1. Menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi dan standar yang barlaku
2. Siswa dapat menggambar pola-pola gamba teknik menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi dan prosedur.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi fakta :
Pertemuan I
1. Sejarah gambar teknik a. Gambar teknik purbakala b. Gambar teknik masa reinesance c. Gambar teknik, pada masa modern
Pertemuan II
Penggunaan alat dan kelengkapan gambar listrik dibengkel listrik
Pertemuan III
Penggunaan alat dan gambar teknik di Dunia Kerja
-
Materi Konsep :
Pertemuan I
Pengertian gambar teknik
a. Pengertian gambar teknik menurut para ahli b. Seni sebagai aspek keindahan dan sains sebagai aspek ukuran, kekuatan, ketahan,
bahan, efisiensi cara mengerjakan dll,
Pertemuan II
Identifikasi alat kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi.
Pertemuan III
Fungsi dan standar penggunaan alat dan kelengkapan gambar teknik
Materi prinsip :
Pertemuan I
Pertemuan II
Penggunaan alat dan pelengkapan gambar sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.
Pertemuan III
Penggunaan alat dan pelengkapan gambar sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.
Materi prosedur
Pertemuan I
Standarisasi gambar teknik listrik menurut lembaga standarisasi ( SNI, ISO, PUIL, dll).
Pertemuan II
Cara menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik.
Pertemuan III.
Teknik menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik dalam menggambar pola
gambar teknik.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific Learning 2. Model/Strategi : Problem Based Learning 3. Metode : diskusi , ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
F. Alat/media dan sumber pembelajaran
1. Alat Pembelajaran Mistar, penghapus, meja gambar, segitiga, jangka gambar, busur, pensil, pena
gambar, dan sablon.
2. Media Pembelajaran
Laptop, LCD, Internet
3. Sumber pembelajaran a. www. Wikipedia.com b. Menggambar Teknik LIstrik c. Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), Menggambar Mesin menurut Standar ISO, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta d. Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), Menggambar Mesin Adicita, Jakarta e. Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany f. Buku referensi dan artikel yang sesuai
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan I
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
Pendahulu
an
1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, dengan cara menciptakan suasana kelas yang
10 menit
-
kondusif dengan menunjuk salah satu peserta didik memimpin doa,
memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan, kerapian kelas dan
keamanan kelas.
2. Guru memberikan apersepsi, dengan narasi dunia tanpa gambar 3. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para
peserta didik. Guru harus juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa
di dalam pembelajaran ini menekankan kebermaknaan pencapaian tujuan
dan kompetensi, bukan hafalan.
4. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik
masih dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah
atas (SMK)
5. Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
Inti Sebelum peserta didik memahami sejarah, fungsi, tujuan, dan standarisasi
gambar teknik, guru menunjukkan secara singkat pemaparan mengenai
sejarah gambar teknik.
Mengamati
1. Peserta didik disajikan sebuah video mengenai pengerjaan disain sebuah instalasi bagunan.
2. Peserta didik diberi waktu untuk mengamati proses pembuatan desain tersebut.
Menanya
Peserta didik membuat pertanyaan mengenai tujuan dan fungsi gambar
teknik (diharapkan peserta didik dapat membuat 5 pertanyaan yang berbeda
dengan teman yang lain).
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik dengan kelompok mengumpulkan informasi yang berkaitan
dengan tujuan dan fungsi gambar teknik melalui berbagai contoh gambar.
Mengasosiasikan
Peserta didik membuat analisis terkait pekerjaan-pekerjaan yang
memerlukan kompetensi gambar teknik.
Mengkomunkasikan
Secara random peserta didik (2 sampai dengan 3 kelompok) dapat
mengkomunikasikan secara lisan hasil pengamatan.
70 menit
Penutup 1. Peserta didik bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Peserta didik melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Peserta didik diberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan. 4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
yang akan datang tentang pengidentifikasian gambar listrik.
10 menit
Pertemuan II
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
Pendahulu
an
1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, dengan cara menciptakan suasana kelas yang
kondusif dengan menunjuk salah satu peserta didik memimpin doa,
memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan, kerapian kelas dan
keamanan kelas.
2. Guru memberikan apersepsi, dengan pentingnya penggunaan alat dan pelengkapan gambar teknik dalam merancanng desain instalasi
10 menit
-
3. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik. Guru harus juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa
di dalam pembelajaran ini menekankan kebermaknaan pencapaian tujuan
dan kompetensi, bukan hafalan.
4. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik
masih dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah
atas (SMK)
5. Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
Inti Sebelum peserta didik memahami penggunanaan peralatan serta
kelengkapan gambar teknik, guru menunjukkan beberapa alat dan kelengakapan gambar teknik.
Mengamati
1. Peserta didik disajikan sebuah video mengenai penggunaan alat dan kelengkapan gambar teknik.
2. Peserta didik diberi waktu untuk mengamati jenis-jenis peralatan gambar teknik.
Menanya
Peserta didik membuat pertanyaan mengenai alat dan kelengakapan gambar
teknik.
Mengumpulkan Informasi
1. Peserta didik dengan kolompok mengumpulkan informasi mengenai fungsi alat dan kelengkapan gambar teknik
2. Peserta didik dengan kelompok mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan aturan-aturan yang mengatur tetang penggunaan alat
dan kelengkapan gambar teknik.
3. Peserta didik membuat stuklyst.
Mengasosiasikan
Peserta didik membuat analisis terkait jenis-jenis alat ukur lain dalam
kelistrikan
Mengkomunikasikan
Secara random peserta didik (2 sampai dengan 3 kelompok) dapat
mengkomunikasikan secara lisan hasil pengamatan.
70 menit
Penutup 1. Peserta didik bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Peserta didik melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Peserta didik diberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan. 4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
yang akan datang tentang pengidentifikasian gambar listrik.
10 menit
Pertemuan III
Kegiatan Diskripsi Alokasi
Waktu
Pendahulu
an
1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, dengan cara menciptakan suasana kelas yang
kondusif dengan menunjuk salah satu peserta didik memimpin doa,
memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan, kerapian kelas dan
keamanan kelas.
10 menit
-
2. Guru memberikan apersepsi, dengan pentingnya penggunaan alat dan pelengkapan gambar teknik dalam merancanng desain instalasi
3. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik. Guru harus juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa
di dalam pembelajaran ini menekankan kebermaknaan pencapaian tujuan
dan kompetensi, bukan hafalan.
4. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik
masih dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah
atas (SMK)
5. Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
Inti Sebelum peserta didik memahami penggunanaan peralatan serta
kelengkapan gambar teknik, guru menunjukkan pola-pola gambar teknik
Mengamati
1. Peserta disajikan beberapa pola gambar teknik
2. Peserta didik diberi waktu untuk mengamati pola-pola gambar teknik
Menanya
Peserta didik membuat pertanyaan mengenai bagaiman cara menggamar
pola-pola gambar teknik
Mengumpulkan Informasi
1. Peserta didik mengumpulkan informas tentang bagaimana menggunaka alat dan kelengkapan gambar teknik untuk menggambar pola gambar
teknik.
2. Peserta didik mengumpulkan informasi tengan fungsi alat dan kelengkapan gambar teknik dengan menggambar pola gambar teknik
3. Peserta didik membuat pola-pola gambar teknik
Mengasosiasikan
Peserta didik membuat analisis kegunaan alat dan kelengkapan gambar
teknik sesuai stanadar penggunaan.
Mengkomunikasikan
Secara random peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pembuatan
pola gambar teknik menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik.
70 menit
Penutup 1. Peserta didik bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2. Peserta didik melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Peserta didik diberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan. 4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
yang akan datang tentang pengidentifikasian gambar listrik.
10 menit
H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Penilaian Sikap : terlampir 2. Penilaian pengetahuan : terlampir 3. Penilian keterampilaln : terlampir
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Drs. Jumanto
NIY 070680202
Verifikasi
Waka Ur. Kurikulum
Oeswanto, S.Pd.
NIY. 086301023
Yogyakarta, 4 Agustus 2014
Guru Mata Pelajaran
Dra. Sri Wiyati
NIP. 19601004 198803 2 002
-
Lampiran 1
Pertemuan I
Penilaian proses dan hasil belajar
1. Penilaian Sikap a. Teknik Penilaian : Non Tes
b. Bentuk : Observasi
c. Instrumen : Lembar Pengamatan (lampiran 4)
Lembar Pengamatan
NO Nama
Kriteria
Jmh Nilai Kejujur
an Disiplin
Kesopa
nan
Tanggung
Jawab
1. Aditya Pratama 2. Agus Budi Lestari 3. Ahmad Badal Khoiruddin 4. Ahmad Rizki 5. Alan Adi Setiawan 6. Andri Renaldo Adi 7. Andi Krisdyanto 8. Ari Hidayat 9. Dzulfiqar Diajati S 10. Muhammad Pasha Nur 11. Samuel Firman Agung 12. Seno Aji Nugroho 13. Wahyu Sahrul Gunawan 14. Yogi Fatmawan 15. Yudha Kurniawan Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :
1 : Kurang 1 4 : D (Kurang) 2 : Cukup 5 8 : C (Cukup) 3 : Baik 9 12 : B (Baik) 4 : Baik sekali 13 16 : A (Amat baik)
-
Pertemuan II
Penilaian proses dan hasil belajar
2. Penilaian Sikap a. Teknik Penilaian : Non Tes
b. Bentuk : Observasi
c. Instrumen : Lembar Pengamatan (lampiran 4)
Lembar Pengamatan
NO Nama
Kriteria
Jmh Nilai Kejujur
an Disiplin
Kesopa
nan
Tanggung
Jawab
16. Aditya Pratama 17. Agus Budi Lestari 18. Ahmad Badal Khoiruddin 19. Ahmad Rizki 20. Alan Adi Setiawan 21. Andri Renaldo Adi 22. Andi Krisdyanto 23. Ari Hidayat 24. Dzulfiqar Diajati S 25. Muhammad Pasha Nur 26. Samuel Firman Agung 27. Seno Aji Nugroho 28. Wahyu Sahrul Gunawan 29. Yogi Fatmawan 30. Yudha Kurniawan Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :
1 : Kurang 1 4 : D (Kurang) 2 : Cukup 5 8 : C (Cukup) 3 : Baik 9 12 : B (Baik) 4 : Baik sekali 13 16 : A (Amat baik)
-
Pertemuan III
Penilaian proses dan hasil belajar
3. Penilaian Sikap a. Teknik Penilaian : Non Tes
b. Bentuk : Observasi
c. Instrumen : Lembar Pengamatan (lampiran 4)
Lembar Pengamatan
NO Nama
Kriteria
Jmh Nilai Kejujur
an Disiplin
Kesopa
nan
Tanggung
Jawab
31. Aditya Pratama 32. Agus Budi Lestari 33. Ahmad Badal Khoiruddin 34. Ahmad Rizki 35. Alan Adi Setiawan 36. Andri Renaldo Adi 37. Andi Krisdyanto 38. Ari Hidayat 39. Dzulfiqar Diajati S 40. Muhammad Pasha Nur 41. Samuel Firman Agung 42. Seno Aji Nugroho 43. Wahyu Sahrul Gunawan 44. Yogi Fatmawan 45. Yudha Kurniawan Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :
1 : Kurang 1 4 : D (Kurang) 2 : Cukup 5 8 : C (Cukup) 3 : Baik 9 12 : B (Baik) 4 : Baik sekali 13 16 : A (Amat baik)
-
Lampiran 2
Pertemuan I
Penilaian proses dan hasil belajar
4. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : TesTertulis b. Bentuk Tes : Pilihan ganda c. Instrumen : Lembar Kerja Siswa (lampiran 5) d. Pedoman penilaian:
NO. SOAL SKOR MAKSIMAL
1. 2
2. 2
3. 2
4. 2
5. 2
JUMLAH 10
Jadi Nilai Akhir = maksimalSkor
Perolehanskor Jumlah x 100
No Nama Skor soal Skor Nilai
1 2 3 4 5
1. Aditya Pratama 2 2 2 1 2 9
2. Agus Budi Lestari 10
3. Ahmad Badal Khoiruddin 2 1 2 1 1 7
4. Ahmad Rizki 2 2 1 1 2 8
5. Alan Adi Setiawan
6. Andri Renaldo Adi 2 1 2 1 2 8
7. Andi Krisdyanto 10
8. Ari Hidayat 2 1 2 2 2 9
9. Dzulfiqar Diajati S
10. Muhammad Pasha Nur 2 1 2 2 2 9
11. Samuel Firman Agung 2 1 1 1 1 6
12. Seno Aji Nugroho 2 1 2 1 2 8
13. Wahyu Sahrul Gunawan 2 1 2 2 2 9
14. Yogi Fatmawan 2 1 1 2 2 8
15. Yudha Kurniawan 10
-
Pertemuan II
Penilaian proses dan hasil belajar
5. Penilaian Pengetahuan
e. Teknik Penilaian : TesTertulis f. Bentuk Tes : Pilihan ganda g. Instrumen : Lembar Kerja Siswa (lampiran 5) h. Pedoman penilaian:
NO. SOAL SKOR MAKSIMAL
1. 2
2. 2
3. 2
4. 2
5. 2
JUMLAH 10
Jadi Nilai Akhir = maksimalSkor
Perolehanskor Jumlah x 100
No Nama Skor soal Skor Nilai
1 2 3 4 5
16. Aditya Pratama
17. Agus Budi Lestari
18. Ahmad Badal Khoiruddin
19. Ahmad Rizki
20. Alan Adi Setiawan
21. Andri Renaldo Adi
22. Andi Krisdyanto
23. Ari Hidayat
24. Dzulfiqar Diajati S
25. Muhammad Pasha Nur
26. Samuel Firman Agung
27. Seno Aji Nugroho
28. Wahyu Sahrul Gunawan
29. Yogi Fatmawan
30. Yudha Kurniawan
-
Pertemuan III
Penilaian proses dan hasil belajar
6. Penilaian Pengetahuan
i. Teknik Penilaian : TesTertulis j. Bentuk Tes : Pilihan ganda k. Instrumen : Lembar Kerja Siswa (lampiran 5) l. Pedoman penilaian:
NO. SOAL SKOR MAKSIMAL
1. 2
2. 2
3. 2
4. 2
5. 2
JUMLAH 10
Jadi Nilai Akhir = maksimalSkor
Perolehanskor Jumlah x 100
No Nama Skor soal Skor Nilai
1 2 3 4 5
31. Aditya Pratama
32. Agus Budi Lestari
33. Ahmad Badal Khoiruddin
34. Ahmad Rizki
35. Alan Adi Setiawan
36. Andri Renaldo Adi
37. Andi Krisdyanto
38. Ari Hidayat
39. Dzulfiqar Diajati S
40. Muhammad Pasha Nur
41. Samuel Firman Agung
42. Seno Aji Nugroho
43. Wahyu Sahrul Gunawan
44. Yogi Fatmawan
45. Yudha Kurniawan
-
Lampiran 3
Pertemuan I
7. Penilaian Ketrampilan a. Teknik Penilaian : Non Tes
b. Bentuk : Observasi
c. Instrumen : Lembar diskusi siswa (lampiran 6)
Lembar Penilaian Kinerja Diskusi (Lembar Aktivitas Siswa)
No
Nama Peserta didik
Mengungka
pkan
pendapat
Kritis
Kerja
Sama
Total
score
Nilai
46. Aditya Pratama
47. Agus Budi Lestari
48. Ahmad Badal Khoiruddin
49. Ahmad Rizki
50. Alan Adi Setiawan
51. Andri Renaldo Adi
52. Andi Krisdyanto
53. Ari Hidayat
54. Dzulfiqar Diajati S
55. Muhammad Pasha Nur
56. Samuel Firman Agung
57. Seno Aji Nugroho
58. Wahyu Sahrul Gunawan
59. Yogi Fatmawan
60. Yudha Kurniawan
Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :
1. Cukup 1 3 : C (Cukup) 2. Baik 4 6 : B (Baik) 3. Baik Sekali 7 9 : A (Baik Sekali)
-
Pertemuan II
8. Penilaian Ketrampilan a. Teknik Penilaian : Non Tes
b. Bentuk : Observasi
c. Instrumen : Lembar diskusi siswa (lampiran 6)
Lembar Penilaian Kinerja Diskusi (Lembar Aktivitas Siswa)
No
Nama Peserta didik
Mengungka
pkan
pendapat
Kritis
Kerja
Sama
Total
score
Nilai
61. Aditya Pratama
62. Agus Budi Lestari
63. Ahmad Badal Khoiruddin
64. Ahmad Rizki
65. Alan Adi Setiawan
66. Andri Renaldo Adi
67. Andi Krisdyanto
68. Ari Hidayat
69. Dzulfiqar Diajati S
70. Muhammad Pasha Nur
71. Samuel Firman Agung
72. Seno Aji Nugroho
73. Wahyu Sahrul Gunawan
74. Yogi Fatmawan
75. Yudha Kurniawan
Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :
4. Cukup 1 3 : C (Cukup) 5. Baik 4 6 : B (Baik) 6. Baik Sekali 7 9 : A (Baik Sekali)
-
Pertemuan III
9. Penilaian Ketrampilan a. Teknik Penilaian : Non Tes
b. Bentuk : Observasi
c. Instrumen : Lembar diskusi siswa (lampiran 6)
Lembar Penilaian Kinerja Diskusi (Lembar Aktivitas Siswa)
No
Nama Peserta didik
Mengungka
pkan
pendapat
Kritis
Kerja
Sama
Total
score
Nilai
76. Aditya Pratama
77. Agus Budi Lestari
78. Ahmad Badal Khoiruddin
79. Ahmad Rizki
80. Alan Adi Setiawan
81. Andri Renaldo Adi
82. Andi Krisdyanto
83. Ari Hidayat
84. Dzulfiqar Diajati S
85. Muhammad Pasha Nur
86. Samuel Firman Agung
87. Seno Aji Nugroho
88. Wahyu Sahrul Gunawan
89. Yogi Fatmawan
90. Yudha Kurniawan
Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :
7. Cukup 1 3 : C (Cukup) 8. Baik 4 6 : B (Baik) 9. Baik Sekali 7 9 : A (Baik Sekali)
-
Lampiran 4
Lembar Penilaian Diri
Nama Peserta Didik : .................................. Kelas : ...................... Materi Pokok : ..................................
Tanggal : ......................
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak
1. Saya menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh
2. Saya mengembalikan barang yang dipinjam dari orang lain
3. Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan yang
merugikan orang lain
4. Saya datang ke sekolah tepat waktu
5. Saya mengumpilkan tugas tepat waktu
6. Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
7. Saya membawa buku teks sesuai mata pelajaran
8. Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan
9. Saya menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat
10. Saya mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
Jumlah
-
Lampiran 5 : Soal-soal Kognitif
Pertemuan I
Soal-soal
Petunjuk : Lingkarilah pilihan jawaban yang tepat
1. Bapak gambar teknik adalah A. Leonardo da vinci B. James watt C. Fleming D. Lorenz E. James S.Rising dan Maurice W.Almfedt
2. Pengertian gambar teknik adalah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah keteknikan
A. Gambar seni B. Gambar sains C. Gambar seni yang indah D. Gambar sains yang menarik E. Gambar seni dan sains
3. Fungsi gambar teknik adalah sebagai berikut kecuali, A. Sebagai alat menyampaikan maksud dan tujuan dalam bentuk gambar B. Sebagai alat komunikasi dalam bentuk gambar C. Sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar D. Penerus informasi dari orang satu ke orang yang lainnya E. Sebagai bahasa tulis dan lesan
4. Pengertian Standarisasi gambar adala sebagai berikut kecuali : A. Aturan-aturan menggambar B. Ketentuan-ketentuan menggambar C. Patokan-patokan mengggambar D. Normalisasi gambar E. Menggambar seni yang menarik
5. Fungsi Standarisasi gambar adala sebagai berikut kecuali : A. Untuk penyeragaman kebebasan dalam menggambar teknik B. Untuk penyeragaman aturan aturan dalam menggambar teknik C. Untuk penyeragaman ketentuan-ketentuan dalam menggambar teknik D. Untuk penyeragaman patokan-patokan dalam mengggambar teknik E. Untuk penyeragaman norma-norma dalam menggambar teknik
Kunci Jawaban :
1. A 2. E 3. E 4. E 5. E
-
Pertemuan II
Petunjuk : Lingkarilah pilihan jawaban yang tepat
1. Satuan ukuran yang digunakan dalam menggambar tehnik listrik adalah A. Mikrometer B. mm C. cm D. dm E. m
2. Kertas yang standar dalam menggambar teknik listrik menurut ISO adalah jenis kertas.
A. Kalkir B. Padalarang C. HVS D. Buram E. Manila
3. Untuk membuat garis lengkung pada gambar teknik listrik diluar jangkauan alat jangka menggunakan alat.
A. Jangka sorong B. Jangka biasa C. Mal lengkung D. Sablon E. Mal garis
4. Kertas gambar yang memiliki ukuran panjang 297 mm dan lebar 210 mm adalah A. Ao B. A1 C. A2 D. A3 E. A4
5. Alat gambar yang berupa sepasang penggaris siku-siku mempunyai jumlah sudut sebesar. A. 120o B. 180o C. 240o D. 320o E. 360o
6. Jenis pensil untuk gambar teknik. A. B B. H C. F D. HB E. 2B
7. Jenis pensil yang lunak dapat dilihat dengan kode huruf. A. B B. H C. F D. HB E. FB
8. Sedang jenis pensil yang keras dapat dilihat dengan kode huruf. A. H B. HB C. FB D. HF E. B
9. Busur derajat berfungsi untuk. A. Membagi sudut B. Memendekan sudut C. Membuat garis lengkung D. Mengukur sudut yang dikehendaki E. Mengatur pembuatan sudut
-
10. Dalam teknik mesin jika kita membuat garis kedudukan pensil yang baik dan benar adalah. A. Membuat sudut 80o terhadap sumbu horizontal B. Membentuk sudut 10o terhadap sumbu horizontal C. Membentuk sudut 15o terhadap sumbu horizontal D. Membentuk sudut 45o terhadap sudut horizontal E. Membentuk sudut 60o terhadap sumbu horizontal
11. Untuk ukuran kertas Ao, A1, A2, A3 garis tepinya adalah. A. Kiri = 5 mm , kanan, atas , bawah = 5 mm, B. Kiri = 10mm , kanan, atas , bawah = 5 mm, C. Kiri = 10mm , kanan, atas , bawah = 10 mm, D. Kiri = 10mm , kanan, atas , bawah = 20 mm E. Kiri = 20mm , kanan, atas , bawah = 20 mm
12. Ukuran kertas A3 besarnya adalah. A. 410 x 267 B. 420 x 297 C. 400 x 397 D. 430 x 297 E. 320 x 287
13. Kertas gambar yang memiliki ukuran panjang 297 mm dan lebar 210 mm adalah A. Ao B. A1 C. A2 D. A3 E. A4
14. Menghapus gambar yang salah menggunakan penghapus yang lunak dengan cara. A. Keras searah B. Keras tidak searah C. Pelan-pelan searah D. Pelan-pelan tidak searah E. Ditekan dengan keras
-
Pertemuan III
Soal-soal
Petunjuk : Lingkarilah pilihan jawaban yang tepat
1. Alat bantu untuk menggammbar ligkaran menggunakan ?
a. Jangka gambar
b. Jangka titik
c. Penggaaris
d. busur
2. Alat bantu untuk menggambar garis menggunakan?
a. Penggaris
b. Jangka
c. Busur
d. Penghapus
3. Harga sebuah sudut dapat diukur dengan :
a. Pensil
b. Pulpen
c. Busur
d. penggaris
4. Berapa panjang ketiga garis ini saat dijumlahkan?
a. 45
b. 18
c. 15
d. 12
5. Untuk menggambar garis tegak lurus maka dapat digunakan?
a. Segitiga
b. Penggaris
c. Busur
d. pensil
-
Lampiran 6 : Lembar diskusi siswa
Pertemuan I
Pertanyaan
1. Jelaskanlah secara singkat, mengenai gambar!
2. Sebutkan maksud dan tujuan gambar
3. Termasuk jenis apakah gambar tersebut?
4. Sebutkan bagian-bagian apa saja yang ada pada gambar!
GROUP 1
GROUP 2
GROUP 3
GROUP 4
GROUP 5
-
Pertemuan II
LEMBAR DISKUSI GARMBAR TEKNIK
SMK PIRI 1 YOGYAKARTA KELAS X
Klp 1
Petunjuk :
1. Carilah jawaban dari persolan dibawah ini, catat hasilnya dibuku tulis siswa.
2. Gunakanlah sumber yang diberikan oleh guru, dan dari internet.
Diskusikan perrsoalan dibawah ini
1. Gambarlah bentuk kertas dan meja gambar
2. Mengidentifikasi fungsi kertas dan menja gambar
3. Mengidenttifikasi jenis dan standar kertas dan menja gambar
4. Cara menggunakan meja gambar.
1. KERTAS
Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2. Apabila kertas
Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1.
Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi
menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3
menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5.
Ukuran Panjang
(mm)
Lebar
(mm)
Ukuran
garis
tepi(dalam
mm)
Batas
bidang
gambar
Ao
A1
A2
A3
A4
A5
1189
841
594
420
297
210
841
594
420
297
210
148
10
10
10
10
5
5
821x116
9
574x821
400x574
277x400
200x187
136x200
. Perlu diperhatikan bahwa letak kertas gambar pada papan gambar harus diatur begitu rupa
sehingga sisi-sisi kertas gambar sejajar dengan sisi-sisi papan gambar yang bersangkutan. Untuk
ini digunakan mistar papan gambar yuntuk menyikunya. Letak kertas gambar harus rata merapat
-
pada papan gambar, dan tidak mudah dapat berubah posisinya, maka baik pada setiap sudut
diberi pita perekat.
Kertas manila
2. PAPAN GAMBAR
Papan gambar adalah papan yang digunakan untuk landasan kertas gambar yang digunakan
menggambar.menurut kebutuhan untuk menggambar teknik yang umumnya digunakan kertas
gambar berukuran maximum A0 atau ukuran dalam cm adalah 841 x 1189, maka baiknya papan
gambar disesuaikan dengan ukuran tersebut.
Untuk menempelkan kertas gambar pada papan gambar tidak lagi menggunakan paku paying
karena ini akan merusak bidang papan dan akan mengganggu pergerakan penggaris. Sekarang
sudah ada pita gambar yang dapat menempelkan kertas gambar pada papan gambar.
Jangan menggunakan selotip, karena daya rekatnya yang terlalu kuat akan merusak kertas
gambar bila melepas kertas dari papan gambar. Akan tetapi pita gambar mempunyai daya reka
yang cukup untuk menempelkan kertas gambar, dan tidak akan merusak kertasnya jika dibuka.
Gambar a.Papan gambar
Gambar b.gambar kaki papan gambar yang bias diatur
Bagan 1 Modern Drawing Table
-
LEMBAR DISKUSI GARMBAR TEKNIK
SMK PIRI 1 YOGYAKARTA KELAS X
Klp 2
Petunjuk :
1. Carilah jawaban dari persolan dibawah ini, catat hasilnya dibuku tulis siswa.
2. Gunakanlah sumber yang diberikan oleh guru, dan dari internet.
Diskusikan perrsoalan dibawah ini
1. Gambarlah bentuk mistar gambar
2. Mengidentifikasi fungsi mistar dan pensil gambar
3. Mengidenttifikasi jenis mistar dan pensil gambar
4. Cara menggunakan mistar dan pensil gambar
3. .MISTAR PAPAN GAMBAR
Mistar papan gambar adalah sebuah mistar yang dalam penggunaanya selalu bersangkutan
dengan penggunaan papan gambar, sedangkan mistar papan gambar ini dapat secara langsung
digunakan untuk menarik garis horizontal maupun vertical dengan berpedoman sisi-sisi tepi
papan gambar.
Untuk menarik garis-garis horizontal palang mistar ini diletakkan di sisi tepian gambar, yang
kemudian seperti pada gambar no.1-3. Gambar ini menunujukkan cara menarik garis-garis sejajar
yang banyak dengan menggeser mistar papan gambar ke bawah dan menarik garis ke kanan.
Perlu diperhatikan cara menarik garis gambar. Di waktu menggeserkan mistar papan palang
mistar papan harus terletak sungguh-sungguh rapat merata pada sisi tepian papan gambar, karena
jika tidak rapat merata niscaya hasil penarikan garis sejajar menjadi tidak memenuhi syarat, atau
berjarak tidak menentu.
Untuk menarik garis-garis sejajar dengan menggunakan mistar papan seperti pada gambar di
bawah dikerjakan dengan cara meletakkan mistar di tepian atas papan gambar, maka mistar
papanya menjurus ke bawah atau vertical dengan cara ini dapat dihasilkan garis-garis gambar
yang vertical pula.
Set papan gambar dan mistar
-
Teknik menggunakan mistar
Mistar biasa.
4. PENSIL GAMBAR
Penyelesaian gambar teknik harus didahului dengan perencanaan. Untuk ini perlu sekali adanya
pensil yang baik jenisnya, karena gambar teknik harus berdasarkan rencana yang sempurna. Mula-
mula hanya ditarik garis-garis yang tipis dan setelah tidak terdapat kesalahan barulah garis-garis
itu ditebalkan dengan tetap menggunakan pensil atau dengan tinta gambar. Jadi terang bahwa
pensil mempunyai peranan penting bagi penyelesian gambar teknik. Perlu diperhatikan bahwa
hanya beberapa macam jenis pensil yang boleh digunakan. Pada menggambar teknik sama sekali
tidak dibenarkan apabila menggunakan sembarang jenis pensil yang ada.
Pada umumnya setiap pensil yang beredar mempunyai kode-kode petunujuk jenis tertentu berupa
kode angka dan kode huruf.
KODE HURUF ARTI
H (Hard) Keras
B (Black) Hitam dan lunak
HB (Hard and Black) Keras dan Hitam
F (Fine) Baik kekerasannya dan warnanya bersifat medioere
(sedang)
Didepan huruf terdapat angka yang semakin besar angkanya akan semakin menonjol sifat yang
dinyatakan dengan kode hurufnya, seperti : 2H lebih keras dari H
1. 3H lebih keras dari 2H
2. 2B lebih lunak dari B
3. 3B lebih lunak dari 2B, dan seterusnya.
-
Untuk menggambar teknik dapat digunakan pensil dengan kekerasan maksimum 6H dan
kelunakan maksimum 2B, namun untul memulai menggambar sebaiknya digunakan yang
berinisial H.
Standar kekerasan pensil dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
KERAS SEDANG LUNAK
4H 3H 2B
5H 2H 3B
6H H 4B
7H F 5B
8H HB 6B
9H B 7B
Keterangan : (H= Hard B=Black )
kode huruf B menunjukkan jenis pensil yang lunak dan hitam pekat
kode huruf H menunjukkan jenis pensil dalam kekerasannya.
Kode campuran ialah HB menunjukkan kelunkan dan kekerasan, atau jenis sedang, yang mana
dalam perdagangan jenis ini berkode F. Adapun tentang kode angka yang menunjukkan tingkat jenis
kekerasan maupun kelunakan pensil. Bagi pensil berjenis B terdapat 2B sampai 6B, yang mana
menunjukkan golongan sedang sampai amat lunak dan hitam pekat.
Maka dalam golongan H, terdapat 2H sampai 9H yang menunjukkan golongan sedang sampai amat
keras. Sehubungan dengan banyaknya jenis pensil maka perlu juga memilih penghapus yang tepat
dengan cara mencoba dengan seksama.
Dalam menggambar teknik pemilihan jenis pensil sesungguhnyan masih tergantung pada kasar
halusnya kertas gambar dan rumitnnya gambar teknik yang harus diselesaikan. Bagi gambar teknik
penggunaan pensil yang dibenarkan adalah penggunaan pensil golongan keras, dan sedang adapun
golongan HB dan F masih termask lunak, dan apabila sampai digunakan juga akhirnya akan banyak
mengotori kertas gambar. Untuk gambar teknik baik menggunakan pensil dengan kode jenis H dan
2H.
Pensil gambar berbeda dengan pensil biasa, baik kualitas maupun kekerasannya. Umumnya
dengan batang berpenampang segi enam dan tanda yang menunjukkan tingklat kekerasan
dan kelunakan pensil.
-
Ada semacam pensil yang ukurannya sudah ditentukan (fix pencil) sehingga garis gambar yang
dihasilkan sama ukuran tebalnya. Pensil semacam ini sangat disukai karena praktis tidak perlu
diruncingkan dan ditempatkan pada suatu wadah yang menyerupai pulpen yang disebut lead holder
Gambar 1. Pensil isi ulang
-
LEMBAR DISKUSI GARMBAR TEKNIK
SMK PIRI 1 YOGYAKARTA KELAS X
Klp 3
Petunjuk :
1. Carilah jawaban dari persolan dibawah ini, catat hasilnya dibuku tulis siswa.
2. Gunakanlah sumber yang diberikan oleh guru, dan dari internet.
Diskusikan perrsoalan dibawah ini
1. Gambarlah bentuk segitiga dan jangka
2. Mengidentifikasi fungsi segitiga dan jangka
3. Mengidenttifikasi jenis segitiga dan jangka
4. Cara menggunakan segitiga dan jangka
5. SEPASANG SEGITIGA
Sepasang segitiga terdiri dari segitig siku sama kaki dan sebuah segitig siku 600. Ukuran segitiga
ini ditentukan oleh panjang 1, dan berkisar antara 100 sampai 300 mm.
-
6. JANGKA GAMBAR
Pada umunya alat-alat gambar sudah tersedia di perdagangan dengan lengkap dan memenuhi
persyartan menggambar teknik. Sebuah peti jangka gambar merupakan serangkaian alat-alat
perlengkapan yang lengkap untuk menggambar teknik termasuk alat-alat yang dapat digunakan
untuk meninta, ialah bagian-bagian yang menggunakan pensil atau trek-pen.
Jangka gambar dengan pensil menggunakan jarum-dada sebagai pemegang titik pusat lingkaran
yang akan ditarik oleh ujung jangka yang berpensil sebagai penarik garisnya. Perlu diperhatikan,
bahwa sewaktu memutar kepala jangka hendaknya jangka itu agak miring 60 pada haluan
penarikan garis, hal ini baik dilaksanakan untuk menghindarkan lepasnya jarum yang menancap
berpegangan pada kertas gambar itu.
Bentuk ujung pensil pada jangka gambar dapat diruncingkan menurut kepentingan akan
penggunaanya, Runcing ujung pensil untuk jangka gambar dapat runcing tajam atau keeping tajam.
Keping tajam semata-mata memudahkan untuk mengasahnya sewaktu ujung itu mulai tumpul.
Untuk menghindarkan kesukaran-
kesukaran menarik garis lingkaran
dengan jangka, hal mana kerap kali
terjadi, penggambaran lingkaran-
lingkaran kecil dan banyak dan pula
banyak yang sama, semacam ini boleh
dikatakan suatu gambar yang rumit,
baik digunakan jangka yang pegas.
-
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk
menggambar, tergantung besar kecilnya lingkaran
yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar
lingkaran dengan diameter 100 200 mm, jangka
menengah untuk lingkaran dari 20 100 mm, dan
jangka kecil untuk lingkaran 5 30 mm. Di samping
itu terdapat sebuah jangka untuk membuat lingkaran
dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk
pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka
orleon dan jangka pegas. Dengan alat penyambung
dapat dihasilkan lingkaran dengan jarijari 250 mm.
JANGKA TITIK
Jangka penitik adalah sebuah jangka yang
digunakan sebagai alat untuk meneliti atau
meraba dan untuk menunjukkan jarak antar titik
antar garis sesuatu gambar teknik. Jangka ini
merupakan sebuah jangka yang kedua belah
ujungnya terdiri dari jarum yang tajam, seperti
terlihat pada gambar a. Cara untuk menentukan
sesuatu jarak antar titik atau garis yang hendak
ditarik dalam gambar cukup dengan menguraikan di atas mistar pengukur hingga mendapatkan jarak
titik yang di kehendaki yang kemudian dipindahkan di atas kertas gambar. Sebaiknya apabila akan
meneliti atau mengukur sesuatu.
-
LEMBAR DISKUSI GARMBAR TEKNIK
SMK PIRI 1 YOGYAKARTA KELAS X
Klp 4
Petunjuk :
1. Carilah jawaban dari persolan dibawah ini, catat hasilnya dibuku tulis siswa.
2. Gunakanlah sumber yang diberikan oleh guru, dan dari internet.
Diskusikan perrsoalan dibawah ini
1. Gambarlah bentuk sablon dan pena gambar
2. Mengidentifikasi fungsi sablon dan pena gambar
3. Mengidenttifikasi jenis sablon dan pena gambar
4. Cara menggunakan sablon dan pena gambar
7. SABLON DAN POLA GAMBAR TEKNIK
Untuk mengatasi atau meringankan kesulitan dalam cara-cara menggambar teknik pada
umumnya, khususnya pada penggambaran yang disertai dengan banyak huruf dan angka bermacam-
macam bentuk atau penggambaran garis-garis lengkung yang sudah tidak mungkin lagi di jangka, maka
tersedialah sablon huruf dan angka bermacam-macam ukuran, sablon bentuk symbol listrikdan pola
gambar teknik dengan alat-alat inilah menggambar teknik dapat diselesaikan dengan baik, asalkan
dilakukan banyak latihan tentang cara menggunakan alat-alat tersebut di atas.
8. PENA GAMBAR TEKNIK
Penyelesaian gambar teknik dengan ditinta harus melewati perencanaan yang sempurna terlebih
dahulu karena dengan masih terdapatnya kesalahan gambar setelah di tinta berarti bahwa gambar
teknik itu gagal.Terdapatnya kesalhan ada kalanya disebabkan oleh penggunaan alat-alat gambar
yang salah atau yang sudah rusak. Karena itu sebelum mengerjakan supaya alat-alat itu
diperiksadan dicoba terlebih dahulu dengan teliti. Dalam penarikan garis gambar dengan tinta yang
umumnya beraneka ragam bentuknya dapat diatasi dengan lengkapnya alat-alat gambar yang
tersedia. Penintaan gambar teknik dapat diselesaikan hanya dengan alat-alat jenis pena.Untuk
-
memenuhi persyartan penintaan di atas sedikitnya terdapat tiga macam pena gambar teknik, antara
lain:
a. Pena tarik atau trekpen digunakan untuk menarik garis gambar.trekpen ini dapat diatur
untuk menarik garis tebal dan tipis
b. Pena redis atau redis pen ialah supaya penarikan garis dengan gerak kemana saja lebar garisnya
selalu sama, hal ini tepat sekali apabila digunakan menggambar huruf dan angka.
c. Pena rapido atau rapido pensesunguhnya merupakan pena bejana yang penunjukkan ukurannya
adalah lebar dari bejana itu. Tinta yang mengalir dari bejana pena digunakan menarik garis
gambar sehingga merata tebalnya.Pena rapido terdapat dalam ukuran mm, antara lain :
0,1;0,2;0,3;0,4;0,5;0,6;0,8;1;dan 1,2.
Contoh : Pena gambar
-
Pertemuan III
Lembar Unjuk Kerja Siswa :
Kegiatan Pelaksanaan
Menghubungkan 2 garis :
b. Menghubungkan 2 garis
berpotongan pada sudut dengan
sebuah busur lingkaran
c. Menghubungkan 2 garis paralel
dengan busur-busur lingkaran
-
Melukis segilima
d. Melukis segilima dalamlingkaran :
Melukis segisembilan
-
Melukis Elilps
a. Melukis elips dengan 2 titik
Api
b. Melukis Elips dengan proyeksi titik
lingkaran
Melukis Elips dengan segitempat
-
1. Hubungkan titik-titik berikut menggunakan Penggaris dan Pensil
2. Gunakanlah Jangka untuk menghubungkan titik berikut (titik berlubang adalah pusat
rotasi jangka)
-
3. Menggunakan Busur, periksalah sudut yang dibentuk oleh titik terhadap titik pusat.
(garis siku adalah titik nol(pusat) busur, dan menunjukkan posisi tegak lurus busur)
Jawab :
Jawab:
Gambarkan garis yang membentuk
sudut 45
Gambarkan garis yang membentuk
sudut 30
-
4. Kerjakanlah persoalan berikut :
-
Lampiran 8 : Materi Pembelajaran
Pertemuan I
Materi : Sejarah, pengertian, fungsi, dan standar gambar teknik.
A. SEJARAH GAMBAR TEKNIK
Sejarah perkembangan gambar teknik didahului oleh perkembangan gambar seni. Sedangkan
perkembangan gambar seni bersamaan dengan sejarah perkembangan umat manusia. Para ahli
benda purbakala mendapatkan gambar seni pada batu batu dan dinding-dinding purbakala, yang
membuktikan bahwa pada sejak jaman itu manusia telah menyatakan buah pikiran, kehendak,
perasaan dan peristiwa yang terjadi pada zamanya dalam bentuk gambar seni.
Antara abad 15 dan 16 Leonardo da vinci telah mempraktikan penggunaan gambar teknik dalam
penyampaian ide-idenya, oleh karena itu dia memperoleh sebutan Bapak gambar teknik.
Akhir abad 16 seorang ahli matematika bangsa prancis bernama Gaspard Monge menemukan
system menggambar dengan menggunakan dua bidang proyeksi yang saling tegak lurus.
Selanjutnya system ini dikenal dengan proyeksi siku-siku atau proyeksi orthogonal (orthographic
projection). Proyeksi ini pada waktu ini banyak digunakan untuk menggambar perancangan
bangunan kapal dan peralatan perang.
Abad 18 James watt dari inggris menemukan mesin uap, sehingga proses produksi yang semula
menggunakan tenaga manusia dan hewan diganti dengan mesin uap secara besar-besaran, Dengan
berkembangnya mesin itu, di dalam proses produksi sangat dibutuhkan bahasa yang singkat dan
jelas antara perenacana dan pelaksana, yaitu gambar kerja yang harus dipahami oleh kedua belah
pihak. Oleh karenanya pada saat itu banyak didirikan sekolah teknik yang mengutamakan mata
pelajaran gambar teknik di dalam kurikulumnya.Bila pada zaman permulaan industry perencana
dan pelaksana produksi merupakan orang yang sama, maka lain halnya dengan keadaan sekarang.
Dewasa ini perencana dan pelaksana bukan lagi merupakan orang yang sama, tetapi mempunyai
ketergantungan satu sama lain.
Dengan meningkatnya ukuran industry maka banyak puka perusahaan yang mempergunakan
gambar, oleh karenanya standar gambaryang dibuat harus mempertimbangkan perusahaan-
perusahaan lain dan harus senantiasa dirubah menurut ukuran industry, cara-cara produksi dan
reproduksi, mesin gambar, instrumentasi dan sebagainya. Secara singkat standar gambar akan
berubah sesuai keadaan teknik.
B. PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK
1. Menurut James S.Rising dan Maurice W.Almfedt, mendefinisikan;Engineering graphic is the
combination of these arts and science of drawing applicable of the solution of the
engineering problems
-
2. Thomas E.French dan Charles I.Fierck, mendefinisikan;Engineering drawing is the graphic
language used into the industrial world by engineers and designers to express and record the
ideas and information necessary for the building of machines and structures.
3. Warren I.Luzadder mendefinisikan technical drawing is a graphic language that is used
universally by engineers to describe the shape and size of structures and mechanism
4. FH.Women dan Ir. Sutomo Wongosocitro, mendefinisikan;gambar teknik adalah bahasa yang
dipergunakan antara perancang dan pelaksana.seperti bahasa selalu harus dipelajari dengan
sungguh-sungguh
Gambar teknik merupakan perpaduan antara gambar seni dan gambar sain yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan beberapa problem keteknikan.Seni dalam hal ini mengenai aspek
keiondahan bentuknya, sedang sain menyangkut segi ukuran, kekuatan,ketahanan, bahan,
efisiensi, cara mengerjakan dan sebagainya. Dengan demikian bentuk harus dibuat seindah
mungkin tapi factor sain lebih diutamakan dalam gambar teknik.
C. FUNGSI GAMBAR TEKNIK.
Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar antara perencana dan
pelaksana.sebagai konsekuensinya kedua pihak harus betul-betul memahami, dalam arti harus dapat
membuat, membaca dan mengoreksi gambar.gambar teknik juga mengandung unsure seni, tetapi
juga harus memperhatikan aturan-aturan tertentu, bahkan aturan ini lebih ketat dan kuat (sama
sekali tidak boleh dilanggar).
D. STANDARISASI GAMBAR TEKNIK LISTRIK .
Pengertian Standarisasi adalah : Aturan aturan yang diambil sebagai patokan dari suatu gambar
teknik.Misal dalam aturan kertas ada ketentuan ukuran kertas masing masing yang akan
digunakan. Begitupun peralatan yang digunakan mengacu pada PUIL, SNI, ISO .
Fungsi Standarisasi : Untuk penyeragaman dari aturan aturan teknik gambar sehingga jelas dan
mudah dibuat, dimengerti dan dilaksanakan oleh semua lapangan teknik. Seperti ISO, mengatur
segala ketentuan tentang aturan aturan teknik yang ada sekarang ini dari peralatan gambar itu
sendiri sampai ke gambar komponen- komponen dll
-
Pertemuan ke-2
Materi : Pengenalan dan Prosedur Penggunaan Alat Dan Kelengkapan Gambar Teknik
A. PENDAHULUAN
Yang dimaksud dengan peralatan gambar (drawing instrument) adalah semua alat atau perkakas
yang diperlukan untuk menggambar. Perkakas ini bersifat kesatuan, karenanya juga disebut
instrument, berarti harus lengkap. Disarankan memakai perlatan yang tinggi kualitasnya, supaya
menghasilkan gambar yang lebih baik dan juga panjang usianya.
Peralatan yang digunakan dalam bidang teknik elektro terdiri dari : Kertas gambar, Papan gambar
Pensil dan Pena (Rapido), Jangka, Macam macam penggaris, alat alat lain, mesin gambar,
Pembuatan design dengan bantuan computer (CAD).
B. PERALATAN GAMBAR ANTARA LAIN :
1. KERTAS
a. Jenis
Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas
manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang
tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan
kadang-kadang juga dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya
(transparan) biasanya untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses
lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan
(reproduksi)
b. Klasifikasi
Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2.
Apabila kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang
lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya,
apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2
menjadi kertas A3, kertas A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5.
c. Spesifikasi kertas
Ukuran Panjang (mm) Lebar (mm) Garis Tepi
(mm)
Batas Bidang
Gambar
Ao
A1
A2
A3
A4
A5
1189
841
594
420
297
210
841
594
420
297
210
148
10
10
10
10
5
5
821x1169
574x821
400x574
277x400
200x187
136x200
d. Peraturan penggunaan
Sudah ada ketentuan bahwa bentuk kertas gambar selalu empat segi panjang, maka
untuk menggambar teknik di atas kertas gambar ini tidak terhalang dengan letak posisi kertas
-
vertical maupun horizontal.Sesungguhnya hanya tergantung dari situasi gambar yang dihadapi
dengan tujuan tujuan memenuhi persyaratan gambar teknik dan mudah dibaca oleh umum.
Perlu diperhatikan bahwa letak kertas gambar pada papan gambar harus diatur begitu rupa
sehingga sisi-sisi kertas gambar sejajar dengan sisi-sisi papan gambar yang bersangkutan.
Untuk ini digunakan mistar papan gambar yuntuk menyikunya. Letak kertas gambar harus rata
merapat pada papan gambar, dan tidak mudah dapat berubah posisinya, maka baik pada setiap
sudut diberi pita perekat.
2. PAPAN GAMBAR
Gambar a.Papan gambar
Gambar b.gambar kaki papan gambar yang bisa diatur
Papan gambar adalah papan yang digunakan untuk landasan kertas gambar yang
digunakan menggambar.menurut kebutuhan untuk menggambar teknik yang umumnya
digunakan kertas gambar berukuran maximum A0 atau ukuran dalam cm adalah 841 x 1189,
maka baiknya papan gambar disesuaikan dengan ukuran tersebut.
Papan gambar dapat diletakkan di atas standard yang dibuat khusus untuk tujuan
ini.kedudukan maupun tinggi standar dapat diubah menurut keperluan.
Jika kertas gambar diletakkan langsung di atas papan gambar, akan terdapat bekas-
bekas garis dan tusukan jarum jangka. Hal ini adakalanya mengganggu pada saat kita
menggambar. Untuk menghindari hal tersebut, di pasaran terdapat alas kertas gambar yang
terbuat dari plastic lunak. Ada juga yang terbuat dari garis meknetik.
Untuk menempelkan kertas gambar pada papan gambar tidak lagi menggunakan
paku paying karena ini akan merusak bidang papan dan akan mengganggu pergerakan
-
penggaris. Sekarang sudah ada pita gambar yang dapat menempelkan kertas gambar pada
papan gambar.
Jangan menggunakan selotip, karena daya rekatnya yang terlalu kuat akan merusak
kertas gambar bila melepas kertas dari papan gambar. Akan tetapi pita gambar mempunyai
daya reka yang cukup untuk menempelkan kertas gambar, dan tidak akan merusak kertasnya
jika dibuka.
3. MISTAR PAPAN GAMBAR
Mistar papan gambar adalah sebuah mistar yang dalam penggunaanya selalu
bersangkutan dengan penggunaan papan gambar, sedangkan mistar papan gambar ini dapat
secara langsung digunakan untuk menarik garis horizontal maupun vertical dengan
berpedoman sisi-sisi tepi papan gambar.
Begitu pula, mistar papan dapat digunakan sebagai pedoman atau pemegang posisi
di waktu menggunakan mistar-mistar segi tiga. Mistar papan dibuat sedemikian rupa seperti
pada gambar b dan c. Palang mistar papan seakan-akan melekat pada pangkalnya dan
berseudut 90 terhadapnya, sehingga palang mistar papan ini berfungsi sebagai pemegang
mistar gambar terhadap papan gambar pada tepianya
Untuk menarik garis-garis horizontal palang mistar ini diletakkan di sisi tepian
gambar, yang kemudian seperti pada gambar no.1-3. Gambar ini menunujukkan cara menarik
garis-garis sejajar yang banyak dengan menggeser mistar papan gambar ke bawah dan
menarik garis ke kanan.
Perlu diperhatikan cara menarik garis gambar. Di waktu menggeserkan mistar papan
palang mistar papan harus terletak sungguh-sungguh rapat merata pada sisi tepian papan
gambar, karena jika tidak rapat merata niscaya hasil penarikan garis sejajar menjadi tidak
memenuhi syarat, atau berjarak tidak menentu.
Untuk menarik garis-garis sejajar dengan menggunakan mistar papan seperti pada
gambar di bawah dikerjakan dengan cara meletakkan mistar di tepian atas papan gambar,
maka mistar papanya menjurus ke bawah atau vertical dengan cara ini dapat dihasilkan garis-
garis gambar yang vertical pula.
-
4. PENSIL GAMBAR
Gambar teknik yang akhirnya diselesaikan dengan pensil atau tinta pada mulanya
harus dibuat gambar-gambar terencana terlebih dahulu. Gambar rencana ini selalu berupa
gambar-gambar sementara dan sifat sementara ini sangat menguntungkan, karena apabila
masih terdapat kesalahan masih dapat dibetulkann jadi gambar sementara atau gambar
rencana masih dapat mudah dihapus untuk dibetulkan atau disempurnakan.
Untuk melakukan penyempurnaan gambar teknik selain harus membuat gambar
rencana harus pula menyediakan penghapus pensil yang memenuhi syarat, artinya dapat
menghapus dengan bersih dan tidak merusak kertas gambar. Penghapus pensil yang baik ialah
penghapus dari bahan karet yang sudah dinetralisir hingga dapat mengikat debu karbon atau
manganin. Penghapus seperti ini yang tidak kenyal lagi sudah banyak dalam perdagangan.
Penyelesaian gambar teknik harus didahului dengan perencanaan. Untuk ini perlu
sekali adanya pensil yang baik jenisnya, karena gambar teknik harus berdasarkan rencana
yang sempurna. Mula-mula hanya ditarik garis-garis yang tipis dan setelah tidak terdapat
kesalahan barulah garis-garis itu ditebalkan dengan tetap menggunakan pensil atau dengan
tinta gambar. Jadi terang bahwa pensil mempunyai peranan penting bagi penyelesian gambar
teknik. Perlu diperhatikan bahwa hanya beberapa macam jenis pensil yang boleh digunakan.
Pada menggambar teknik sama sekali tidak dibenarkan apabila menggunakan sembarang jenis
pensil yang ada.
-
Pada umumnya setiap pensil yang beredar mempunyai kode-kode petunujuk jenis tertentu
berupa
kode angka dan kode huruf.
KODE HURUF ARTI
H (Hard) Keras
B (Black) Hitam dan lunak
HB (Hard and Black) Keras dan Hitam
F (Fine) Baik kekerasannya dan warnanya
bersifat medioere (sedang)
Didepan huruf terdapat angka yang semakin besar angkanya akan semakin
menonjol sifat yang dinyatakan dengan kode hurufnya, seperti : 2H lebih keras dari H
-
4. 3H lebih keras dari 2H
5. 2B lebih lunak dari B
6. 3B lebih lunak dari 2B, dan seterusnya.
Untuk menggambar teknik dapat digunakan pensil dengan kekerasan
maksimum 6H dan kelunakan maksimum 2B, namun untul memulai menggambar
sebaiknya digunakan yang berinisial H.
Standar kekerasan pensil dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
KERAS SEDANG LUNAK
4H 3H 2B
5H 2H 3B
6H H 4B
7H F 5B
8H HB 6B
9H B 7B
Keterangan : (H= Hard B=Black )
kode huruf B menunjukkan jenis pensil yang lunak dan hitam pekat
kode huruf H menunjukkan jenis pensil dalam kekerasannya.
Kode campuran ialah HB menunjukkan kelunkan dan kekerasan, atau jenis sedang,
yang mana dalam perdagangan jenis ini berkode F. Adapun tentang kode angka yang
menunjukkan tingkat jenis kekerasan maupun kelunakan pensil. Bagi pensil berjenis B
terdapat 2B sampai 6B, yang mana menunjukkan golongan sedang sampai amat lunak dan
hitam pekat.
Maka dalam golongan H, terdapat 2H sampai 9H yang menunjukkan golongan
sedang sampai amat keras. Sehubungan dengan banyaknya jenis pensil maka perlu juga
memilih penghapus yang tepat dengan cara mencoba dengan seksama.
Dalam menggambar teknik pemilihan jenis pensil sesungguhnyan masih tergantung
pada kasar halusnya kertas gambar dan rumitnnya gambar teknik yang harus diselesaikan.
Bagi gambar teknik penggunaan pensil yang dibenarkan adalah penggunaan pensil golongan
keras, dan sedang adapun golongan HB dan F masih termask lunak, dan apabila sampai
digunakan juga akhirnya akan banyak mengotori kertas gambar. Untuk gambar teknik baik
menggunakan pensil dengan kode jenis H dan 2H.
-
Pensil gambar berbeda dengan pensil biasa, baik kualitas maupun
kekerasannya. Umumnya dengan batang berpenampang segi enam dan tanda yang
menunjukkan tingklat kekerasan dan kelunakan pensil.
Ada semacam pensil yang ukurannya sudah ditentukan (fix pencil) sehingga garis
gambar yang dihasilkan sama ukuran tebalnya. Pensil semacam ini sangat disukai karena
praktis tidak perlu diruncingkan dan ditempatkan pada suatu wadah yang menyerupai pulpen
yang disebut lead holder
Gambar 1. Pensil isi ulang
5. SEPASANG SEGITIGA
Sepasang segitiga terdiri dari segitig siku sama kaki dan sebuah segitig siku 600.
Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang 1, dan berkisar antara 100 sampai 300 mm.
-
6. JANGKA GAMBAR
Pada umunya alat-alat gambar sudah tersedia di perdagangan dengan lengkap dan
memenuhi persyartan menggambar teknik. Sebuah peti jangka gambar merupakan serangkaian
alat-alat perlengkapan yang lengkap untuk menggambar teknik termasuk alat-alat yang dapat
digunakan untuk meninta, ialah bagian-bagian yang menggunakan pensil atau trek-pen.
Jangka gambar dengan pensil menggunakan jarum-dada sebagai pemegang titik
pusat lingkaran yang akan ditarik oleh ujung jangka yang berpensil sebagai penarik garisnya.
Perlu diperhatikan, bahwa sewaktu memutar kepala jangka hendaknya jangka itu agak miring
60 pada haluan penarikan garis, hal ini baik dilaksanakan untuk menghindarkan lepasnya
jarum yang menancap berpegangan pada kertas gambar itu.
Bentuk ujung pensil pada jangka gambar dapat diruncingkan menurut kepentingan
akan penggunaanya, Runcing ujung pensil untuk jangka gambar dapat runcing tajam atau
keeping tajam. Keping tajam semata-mata memudahkan untuk mengasahnya sewaktu ujung itu
mulai tumpul.
Untuk menghindarkan kesukaran-kesukaran menarik garis lingkaran dengan jangka,
hal mana kerap kali terjadi, penggambaran lingkaran-lingkaran kecil dan banyak dan pula
banyak yang sama, semacam ini boleh dikatakan suatu gambar yang rumit, baik digunakan
jangka yang pegas.
-
Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar
kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan
diameter 100 200 mm, jangka menengah untuk lingkaran dari 20 100 mm, dan jangka kecil
untuk lingkaran 5 30 mm. Di samping itu terdapat sebuah jangka untuk membuat lingkaran
-
dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka
orleon dan jangka pegas. Dengan alat penyambung dapat dihasilkan lingkaran dengan jarijari
250 mm.
7. JANGKA TITIK
Jangka penitik adalah sebuah jangka yang digunakan sebagai alat untuk meneliti
atau meraba dan untuk menunjukkan jarak antar titik antar garis sesuatu gambar teknik. Jangka
ini merupakan sebuah jangka yang kedua belah ujungnya terdiri dari jarum yang tajam, seperti
terlihat pada gambar a. Cara untuk menentukan sesuatu jarak antar titik atau garis yang hendak
ditarik dalam gambar cukup dengan menguraikan di atas mistar pengukur hingga mendapatkan
jarak titik yang di kehendaki yang kemudian dipindahkan di atas kertas gambar. Sebaiknya
apabila akan meneliti atau mengukur sesuatu.
-
8. SABLON DAN POLA GAMBAR TEKNIK
Untuk mengatasi atau meringankan kesulitan dalam cara-cara menggambar
teknik pada umumnya, khususnya pada penggambaran yang disertai dengan banyak huruf dan
angka bermacam-macam bentuk atau penggambaran garis-garis lengkung yang sudah tidak
mungkin lagi di jangka, maka tersedialah sablon huruf dan angka bermacam-macam ukuran,
sablon bentuk symbol listrikdan pola gambar teknik dengan alat-alat inilah menggambar teknik
dapat diselesaikan dengan baik, asalkan dilakukan banyak latihan tentang cara menggunakan
alat-alat tersebut di atas.
9. PENA GAMBAR TEKNIK
Penyelesaian gambar teknik dengan ditinta harus melewati perencanaan yang
sempurna terlebih dahulu karena dengan masih terdapatnya kesalahan gambar setelah di tinta
berarti bahwa gambar teknik itu gagal.Terdapatnya kesalhan ada kalanya disebabkan oleh
penggunaan alat-alat gambar yang salah atau yang sudah rusak. Karena itu sebelum
-
mengerjakan supaya alat-alat itu diperiksadan dicoba terlebih dahulu dengan teliti. Dalam
penarikan garis gambar dengan tinta yang umumnya beraneka ragam bentuknya dapat diatasi
dengan lengkapnya alat-alat gambar yang tersedia. Penintaan gambar teknik dapat
diselesaikan hanya dengan alat-alat jenis pena.Untuk memenuhi persyartan penintaan di atas
sedikitnya terdapat tiga macam pena gambar teknik, antara lain:
d. Pena tarik atau trekpen digunakan untuk menarik garis gambar.trekpen ini dapat diatur
untuk menarik garis tebal dan tipis
e. Pena redis atau redis pen ialah supaya penarikan garis dengan gerak kemana saja lebar
garisnya selalu sama, hal ini tepat sekali apabila digunakan menggambar huruf dan
angka.
f. Pena rapido atau rapido pensesunguhnya merupakan pena bejana yang penunjukkan
ukurannya adalah lebar dari bejana itu. Tinta yang mengalir dari bejana pena digunakan
menarik garis gambar sehingga merata tebalnya.Pena rapido terdapat dalam ukuran
mm, antara lain : 0,1;0,2;0,3;0,4;0,5;0,6;0,8;1;dan 1,2.
Contoh : Pena gambar
-
C. PERALATAN GAMBAR YANG LAIN
1. Penghapus:
Penghapus untuk membuang garis yang salah dipergunaka penghapus dengan mutu yang baik.
Ada penghapus yang dibuat dar karet, dan ada yang dibuat dari plastik. Penghapus yang baik
harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak diinginkan, dan tidak merusak
kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar dengan tinta, harus dipakai penghapus yang
khusus.
2. Busur derajat:
busur derajat dibuat dari logam, yaitu aluminium, ata plastik. Biasanya busur derajat ini
mempunyai garis-garis pembag dari 0 sampai dengan 1800 Dengan alat ini dapat diukur sudut
atau membagi sudut.
3. Papan gambar khusus yang dipasang diatas sebuah standar disebut juga meja gambar:
Papan gambar sederhana dapat diletakkan diatas meja biasa.
-
Gambar 10. Papan gambar
4. Mesin gambar :
adalah sebuah alat, yang dapat menggantikan alat-alat gambar lainnya, seperti busur derajat,
penggaris T, segi tiga dan ukuran. Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisme gerak
sejajar yang\ terdiri dari 4 batang penghubung ( link ) seperti tampak pada gambar dibawah ini.
Gambar 11. Mekanisme gambar batang dari mesin gambar
Sepasang batang penghubung dipasang secara tetap pada sebuah alat, yang dapat dipasang
pula pada papan gambar. Pada pasangan yang lain ditempatkan sepasang penggaris tegak
lurus, dan dapat diputar pada sudut yang dikehendaki.. Dengan alat ini dapat ditarik garis-
garis sejajar, dan garis-garis tegak lurus dengan mudah. Disamping mesin gambar jenis
mekanisme batang ini terdapat mesin gambar yang tidak menggunakan batang
penghubung. Sebagai penggantinya dipakai roda-roda dan pita baja. Mesin gambar jenis
ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
-
Gambar 12. Mesin gambar pita
5. Pembuatan design dengan bantuan computer (computer aided design)
Dengan sebuah alat pemasukan data, kursor lensa atau mouse, dilakukan
penggambaran pada monitor. Bagian yang sudah digambar setelah itu dapat dikopi,
dipantulkan, diputar dan sebagainya untuk dipindahkan pada pekerjaan berikutnya.
Program CAD menyimpan geometri bagian-bagian, maka secara otomatis ukuran dapat
ditampilkan. Pada perubahan bagian yang kemudian ditiadakan, ukuran akan mengikuti
dengan sendirinya. Setelah itu gambar dapat dicetak pada sebuah plotter atau printer.
Gambar 13. Tempat kerja CAD
Bekerja dengan komputer memiliki banyak keuntungan. Bagian-bagian gambar yang sudah
satu kali dikerjakan, dapat disisipkan pada gambar lain. Ukuran bagian ini, misalnya seal
karet sederhana atau elemen perabot tiga dimensi yang sulit tidak menjadi masalah.
-
Gambar 14. Bagian CAD
D. Cara merawat peralatan gambar
1. Masing masing alat mempunyai fungsi sendiri sendiri yang tidak boleh dilanggar.
Misalnya mistar ukur hanya untuk mengukur, meskipun dapat tetapi tidak boleh untuk
membuat garis lurus, karena garis lurus yang dihasilkan tidak baik dan mistar akan rusak.
2. Cara menggunakan harus tepat, karena cara yang salah kecuali hasil gambar tidak baik,
prestasi rendah, maka alat akan cepat rusak.
3. Sikap orang yang memakai alat harus betul, misalnya melukis garis lurus mendatar harus
ditarik dari kiri ke kanan dan mata melihat diatasnya.
4. Kecakapan dan ketrampilan memakai peralatan gambar akan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap prestasi juru gambar dan kualitas gambar.