rpp kd 3.1 gtl (ppl) i ii iii

Upload: sulhan89

Post on 10-Oct-2015

161 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

RPP mapel GTL

TRANSCRIPT

  • YAYASAN PERGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA

    SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

    BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA,

    TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Status : TERAKREDITASI A SK N0. 22.01/BAP/TU/XI/2008 Tgl. 22 November 2008 Alamat : Jl. Kemuning No. 14 Baciro Yogyakarta 55225 Telp. (0274) 515251

    E-mail : [email protected] Website:www.smkpiri1jogja.com

    No.Dok : CM 7.1-KUR-01-08

    Rev : -

    Tgl. Berlaku : 11 Agustus 2014

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    (RPP)

    Nomor: 01

    Satuan pendidikan : SMK PIRI 1 Yogyakarta

    Paket Keahlihan : Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL)

    Mata Pelajaran : Gambar Teknik

    Kelas / Semester : X / 1 (satu)

    Materi Pokok : Sejarah, pengertian, dan standarisasi gambar teknik

    Pertemuan ke : 3 x pertemuan

    Alokasi Waktu : 3 x 2 x 45 menit

    A. KOMPETENSI INTI KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

    KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

    royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

    sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

    dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

    bangsa dalam pergaulan dunia.

    KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan

    prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

    budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

    peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk

    memecahkan masalah.

    KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

    pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

    melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

    B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

    1.1. Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk dipergunakan sebagai landasan memahami peralatan dan kelengkapan gambar teknik

    1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan memahami peralatan dan kelengakapan gambar teknik

    1.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung

    jawab dalam memahami peralatan dan kelengkapan gambar teknik

    Indikator :

    1.1.1. Berani mengajukan pendapat mengenai persepsi terhadap gambar

    1.2. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan

    masalah perbedaan konsep berpikir dan cara memahami peralatan dan kelengkapan

    gambar teknik

    Indikator :

    1.2.1. Terlibat aktif dalam menyelesaikan persoalan dalam kelompok 1.2.2. Menyampaikan hasil diskusi terkait peralatan dan kelengkapan gambar teknik

  • 1.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan

    lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan

    tugas memahami peralatan dan kelengkapan gambar teknik

    Indikator :

    3.1. Memilih peralatan dan kelengkapan gambar teknik berdasarkan fungsi dan cara

    penggunaan. Indikator : 3.1.1. Memahami sejarah, fungsi, tujuan serta standarisasi peralatan dan

    kelengkapan gambar teknik

    3.1.2. Mengidentifikasi peralatan dan kelengkapan gambar teknik

    3.1.3. Mencocokan gambar peralatan dan perlengkapan gambar teknik dengan

    fungsi penggunaannya sesuai standar

    3.1.4. Mencatat fungsi-fungsi peralatan dan kelengkapan gambar teknik. 4.1. Menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi dan prosedur penggunaan

    Indikator : 1.3.1. Dapat menggunakan peralatan gambar sesuai fungsi 1.3.2. Menggunakan peralatan gambar sesuai prosedur 4.1.1.

    C. TUJUAN PEMBELAJARAN

    Pertemuan I

    Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan

    mengkomunikasikan peserta didik dapat:

    1. Melalui pengamatan terhadap sejarah perkembangan gambar teknik, peserta didik dapat memahami fungsi dan tujuan gambar teknik

    2. Melalui diskusi dan eksplorasi, siswa dapat memahami standar dan pedoman gambar teknik.

    Pertemuan II

    Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan

    mengkomunikasikan peserta didik dapat:

    1. Menjelaskan fungsi alat gambar teknik 2. Menjelaskan fungsi kelengkapan gambar teknik.

    3. Mendemonstrasikan cara menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik sesuai

    fungsinya.

    4. menerapkan perilaku jujur, disiplin, santun, kerja sama dan tanggung jawab selama kegiatan pembelajaran.

    Pertemuan III

    Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,

    mengkomunikasikan, serta mempraktekkan peserta didik dapat:

    1. Menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi dan standar yang barlaku

    2. Siswa dapat menggambar pola-pola gamba teknik menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi dan prosedur.

    D. MATERI PEMBELAJARAN

    Materi fakta :

    Pertemuan I

    1. Sejarah gambar teknik a. Gambar teknik purbakala b. Gambar teknik masa reinesance c. Gambar teknik, pada masa modern

    Pertemuan II

    Penggunaan alat dan kelengkapan gambar listrik dibengkel listrik

    Pertemuan III

    Penggunaan alat dan gambar teknik di Dunia Kerja

  • Materi Konsep :

    Pertemuan I

    Pengertian gambar teknik

    a. Pengertian gambar teknik menurut para ahli b. Seni sebagai aspek keindahan dan sains sebagai aspek ukuran, kekuatan, ketahan,

    bahan, efisiensi cara mengerjakan dll,

    Pertemuan II

    Identifikasi alat kelengkapan gambar teknik sesuai fungsi.

    Pertemuan III

    Fungsi dan standar penggunaan alat dan kelengkapan gambar teknik

    Materi prinsip :

    Pertemuan I

    Pertemuan II

    Penggunaan alat dan pelengkapan gambar sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.

    Pertemuan III

    Penggunaan alat dan pelengkapan gambar sesuai dengan standar prosedur yang berlaku.

    Materi prosedur

    Pertemuan I

    Standarisasi gambar teknik listrik menurut lembaga standarisasi ( SNI, ISO, PUIL, dll).

    Pertemuan II

    Cara menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik.

    Pertemuan III.

    Teknik menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik dalam menggambar pola

    gambar teknik.

    E. METODE PEMBELAJARAN

    1. Pendekatan : Scientific Learning 2. Model/Strategi : Problem Based Learning 3. Metode : diskusi , ceramah, tanya jawab, dan penugasan.

    F. Alat/media dan sumber pembelajaran

    1. Alat Pembelajaran Mistar, penghapus, meja gambar, segitiga, jangka gambar, busur, pensil, pena

    gambar, dan sablon.

    2. Media Pembelajaran

    Laptop, LCD, Internet

    3. Sumber pembelajaran a. www. Wikipedia.com b. Menggambar Teknik LIstrik c. Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), Menggambar Mesin menurut Standar ISO, PT. Pradnya Paramita,

    Jakarta d. Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), Menggambar Mesin Adicita, Jakarta e. Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of Germany f. Buku referensi dan artikel yang sesuai

    G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

    Pertemuan I

    Kegiatan Diskripsi Alokasi

    Waktu

    Pendahulu

    an

    1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, dengan cara menciptakan suasana kelas yang

    10 menit

  • kondusif dengan menunjuk salah satu peserta didik memimpin doa,

    memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan, kerapian kelas dan

    keamanan kelas.

    2. Guru memberikan apersepsi, dengan narasi dunia tanpa gambar 3. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para

    peserta didik. Guru harus juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa

    di dalam pembelajaran ini menekankan kebermaknaan pencapaian tujuan

    dan kompetensi, bukan hafalan.

    4. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik

    masih dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah

    atas (SMK)

    5. Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

    Inti Sebelum peserta didik memahami sejarah, fungsi, tujuan, dan standarisasi

    gambar teknik, guru menunjukkan secara singkat pemaparan mengenai

    sejarah gambar teknik.

    Mengamati

    1. Peserta didik disajikan sebuah video mengenai pengerjaan disain sebuah instalasi bagunan.

    2. Peserta didik diberi waktu untuk mengamati proses pembuatan desain tersebut.

    Menanya

    Peserta didik membuat pertanyaan mengenai tujuan dan fungsi gambar

    teknik (diharapkan peserta didik dapat membuat 5 pertanyaan yang berbeda

    dengan teman yang lain).

    Mengumpulkan Informasi

    Peserta didik dengan kelompok mengumpulkan informasi yang berkaitan

    dengan tujuan dan fungsi gambar teknik melalui berbagai contoh gambar.

    Mengasosiasikan

    Peserta didik membuat analisis terkait pekerjaan-pekerjaan yang

    memerlukan kompetensi gambar teknik.

    Mengkomunkasikan

    Secara random peserta didik (2 sampai dengan 3 kelompok) dapat

    mengkomunikasikan secara lisan hasil pengamatan.

    70 menit

    Penutup 1. Peserta didik bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

    2. Peserta didik melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

    3. Peserta didik diberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan. 4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

    yang akan datang tentang pengidentifikasian gambar listrik.

    10 menit

    Pertemuan II

    Kegiatan Diskripsi Alokasi

    Waktu

    Pendahulu

    an

    1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, dengan cara menciptakan suasana kelas yang

    kondusif dengan menunjuk salah satu peserta didik memimpin doa,

    memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan, kerapian kelas dan

    keamanan kelas.

    2. Guru memberikan apersepsi, dengan pentingnya penggunaan alat dan pelengkapan gambar teknik dalam merancanng desain instalasi

    10 menit

  • 3. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik. Guru harus juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa

    di dalam pembelajaran ini menekankan kebermaknaan pencapaian tujuan

    dan kompetensi, bukan hafalan.

    4. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik

    masih dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah

    atas (SMK)

    5. Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

    Inti Sebelum peserta didik memahami penggunanaan peralatan serta

    kelengkapan gambar teknik, guru menunjukkan beberapa alat dan kelengakapan gambar teknik.

    Mengamati

    1. Peserta didik disajikan sebuah video mengenai penggunaan alat dan kelengkapan gambar teknik.

    2. Peserta didik diberi waktu untuk mengamati jenis-jenis peralatan gambar teknik.

    Menanya

    Peserta didik membuat pertanyaan mengenai alat dan kelengakapan gambar

    teknik.

    Mengumpulkan Informasi

    1. Peserta didik dengan kolompok mengumpulkan informasi mengenai fungsi alat dan kelengkapan gambar teknik

    2. Peserta didik dengan kelompok mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan aturan-aturan yang mengatur tetang penggunaan alat

    dan kelengkapan gambar teknik.

    3. Peserta didik membuat stuklyst.

    Mengasosiasikan

    Peserta didik membuat analisis terkait jenis-jenis alat ukur lain dalam

    kelistrikan

    Mengkomunikasikan

    Secara random peserta didik (2 sampai dengan 3 kelompok) dapat

    mengkomunikasikan secara lisan hasil pengamatan.

    70 menit

    Penutup 1. Peserta didik bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

    2. Peserta didik melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

    3. Peserta didik diberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan. 4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

    yang akan datang tentang pengidentifikasian gambar listrik.

    10 menit

    Pertemuan III

    Kegiatan Diskripsi Alokasi

    Waktu

    Pendahulu

    an

    1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, dengan cara menciptakan suasana kelas yang

    kondusif dengan menunjuk salah satu peserta didik memimpin doa,

    memeriksa kehadiran peserta didik, kebersihan, kerapian kelas dan

    keamanan kelas.

    10 menit

  • 2. Guru memberikan apersepsi, dengan pentingnya penggunaan alat dan pelengkapan gambar teknik dalam merancanng desain instalasi

    3. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus dikuasai para peserta didik. Guru harus juga mengingatkan kepada peserta didik bahwa

    di dalam pembelajaran ini menekankan kebermaknaan pencapaian tujuan

    dan kompetensi, bukan hafalan.

    4. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta didik berkaitan dengan rasa syukur bahwa peserta didik

    masih dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah

    atas (SMK)

    5. Guru menegaskan kembali tentang topik dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

    Inti Sebelum peserta didik memahami penggunanaan peralatan serta

    kelengkapan gambar teknik, guru menunjukkan pola-pola gambar teknik

    Mengamati

    1. Peserta disajikan beberapa pola gambar teknik

    2. Peserta didik diberi waktu untuk mengamati pola-pola gambar teknik

    Menanya

    Peserta didik membuat pertanyaan mengenai bagaiman cara menggamar

    pola-pola gambar teknik

    Mengumpulkan Informasi

    1. Peserta didik mengumpulkan informas tentang bagaimana menggunaka alat dan kelengkapan gambar teknik untuk menggambar pola gambar

    teknik.

    2. Peserta didik mengumpulkan informasi tengan fungsi alat dan kelengkapan gambar teknik dengan menggambar pola gambar teknik

    3. Peserta didik membuat pola-pola gambar teknik

    Mengasosiasikan

    Peserta didik membuat analisis kegunaan alat dan kelengkapan gambar

    teknik sesuai stanadar penggunaan.

    Mengkomunikasikan

    Secara random peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pembuatan

    pola gambar teknik menggunakan alat dan kelengkapan gambar teknik.

    70 menit

    Penutup 1. Peserta didik bersama-sama guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

    2. Peserta didik melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

    3. Peserta didik diberikan penugasan sebagai penguatan dan pemantapan. 4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

    yang akan datang tentang pengidentifikasian gambar listrik.

    10 menit

    H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR 1. Penilaian Sikap : terlampir 2. Penilaian pengetahuan : terlampir 3. Penilian keterampilaln : terlampir

    Mengetahui,

    Kepala Sekolah

    Drs. Jumanto

    NIY 070680202

    Verifikasi

    Waka Ur. Kurikulum

    Oeswanto, S.Pd.

    NIY. 086301023

    Yogyakarta, 4 Agustus 2014

    Guru Mata Pelajaran

    Dra. Sri Wiyati

    NIP. 19601004 198803 2 002

  • Lampiran 1

    Pertemuan I

    Penilaian proses dan hasil belajar

    1. Penilaian Sikap a. Teknik Penilaian : Non Tes

    b. Bentuk : Observasi

    c. Instrumen : Lembar Pengamatan (lampiran 4)

    Lembar Pengamatan

    NO Nama

    Kriteria

    Jmh Nilai Kejujur

    an Disiplin

    Kesopa

    nan

    Tanggung

    Jawab

    1. Aditya Pratama 2. Agus Budi Lestari 3. Ahmad Badal Khoiruddin 4. Ahmad Rizki 5. Alan Adi Setiawan 6. Andri Renaldo Adi 7. Andi Krisdyanto 8. Ari Hidayat 9. Dzulfiqar Diajati S 10. Muhammad Pasha Nur 11. Samuel Firman Agung 12. Seno Aji Nugroho 13. Wahyu Sahrul Gunawan 14. Yogi Fatmawan 15. Yudha Kurniawan Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :

    1 : Kurang 1 4 : D (Kurang) 2 : Cukup 5 8 : C (Cukup) 3 : Baik 9 12 : B (Baik) 4 : Baik sekali 13 16 : A (Amat baik)

  • Pertemuan II

    Penilaian proses dan hasil belajar

    2. Penilaian Sikap a. Teknik Penilaian : Non Tes

    b. Bentuk : Observasi

    c. Instrumen : Lembar Pengamatan (lampiran 4)

    Lembar Pengamatan

    NO Nama

    Kriteria

    Jmh Nilai Kejujur

    an Disiplin

    Kesopa

    nan

    Tanggung

    Jawab

    16. Aditya Pratama 17. Agus Budi Lestari 18. Ahmad Badal Khoiruddin 19. Ahmad Rizki 20. Alan Adi Setiawan 21. Andri Renaldo Adi 22. Andi Krisdyanto 23. Ari Hidayat 24. Dzulfiqar Diajati S 25. Muhammad Pasha Nur 26. Samuel Firman Agung 27. Seno Aji Nugroho 28. Wahyu Sahrul Gunawan 29. Yogi Fatmawan 30. Yudha Kurniawan Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :

    1 : Kurang 1 4 : D (Kurang) 2 : Cukup 5 8 : C (Cukup) 3 : Baik 9 12 : B (Baik) 4 : Baik sekali 13 16 : A (Amat baik)

  • Pertemuan III

    Penilaian proses dan hasil belajar

    3. Penilaian Sikap a. Teknik Penilaian : Non Tes

    b. Bentuk : Observasi

    c. Instrumen : Lembar Pengamatan (lampiran 4)

    Lembar Pengamatan

    NO Nama

    Kriteria

    Jmh Nilai Kejujur

    an Disiplin

    Kesopa

    nan

    Tanggung

    Jawab

    31. Aditya Pratama 32. Agus Budi Lestari 33. Ahmad Badal Khoiruddin 34. Ahmad Rizki 35. Alan Adi Setiawan 36. Andri Renaldo Adi 37. Andi Krisdyanto 38. Ari Hidayat 39. Dzulfiqar Diajati S 40. Muhammad Pasha Nur 41. Samuel Firman Agung 42. Seno Aji Nugroho 43. Wahyu Sahrul Gunawan 44. Yogi Fatmawan 45. Yudha Kurniawan Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :

    1 : Kurang 1 4 : D (Kurang) 2 : Cukup 5 8 : C (Cukup) 3 : Baik 9 12 : B (Baik) 4 : Baik sekali 13 16 : A (Amat baik)

  • Lampiran 2

    Pertemuan I

    Penilaian proses dan hasil belajar

    4. Penilaian Pengetahuan

    a. Teknik Penilaian : TesTertulis b. Bentuk Tes : Pilihan ganda c. Instrumen : Lembar Kerja Siswa (lampiran 5) d. Pedoman penilaian:

    NO. SOAL SKOR MAKSIMAL

    1. 2

    2. 2

    3. 2

    4. 2

    5. 2

    JUMLAH 10

    Jadi Nilai Akhir = maksimalSkor

    Perolehanskor Jumlah x 100

    No Nama Skor soal Skor Nilai

    1 2 3 4 5

    1. Aditya Pratama 2 2 2 1 2 9

    2. Agus Budi Lestari 10

    3. Ahmad Badal Khoiruddin 2 1 2 1 1 7

    4. Ahmad Rizki 2 2 1 1 2 8

    5. Alan Adi Setiawan

    6. Andri Renaldo Adi 2 1 2 1 2 8

    7. Andi Krisdyanto 10

    8. Ari Hidayat 2 1 2 2 2 9

    9. Dzulfiqar Diajati S

    10. Muhammad Pasha Nur 2 1 2 2 2 9

    11. Samuel Firman Agung 2 1 1 1 1 6

    12. Seno Aji Nugroho 2 1 2 1 2 8

    13. Wahyu Sahrul Gunawan 2 1 2 2 2 9

    14. Yogi Fatmawan 2 1 1 2 2 8

    15. Yudha Kurniawan 10

  • Pertemuan II

    Penilaian proses dan hasil belajar

    5. Penilaian Pengetahuan

    e. Teknik Penilaian : TesTertulis f. Bentuk Tes : Pilihan ganda g. Instrumen : Lembar Kerja Siswa (lampiran 5) h. Pedoman penilaian:

    NO. SOAL SKOR MAKSIMAL

    1. 2

    2. 2

    3. 2

    4. 2

    5. 2

    JUMLAH 10

    Jadi Nilai Akhir = maksimalSkor

    Perolehanskor Jumlah x 100

    No Nama Skor soal Skor Nilai

    1 2 3 4 5

    16. Aditya Pratama

    17. Agus Budi Lestari

    18. Ahmad Badal Khoiruddin

    19. Ahmad Rizki

    20. Alan Adi Setiawan

    21. Andri Renaldo Adi

    22. Andi Krisdyanto

    23. Ari Hidayat

    24. Dzulfiqar Diajati S

    25. Muhammad Pasha Nur

    26. Samuel Firman Agung

    27. Seno Aji Nugroho

    28. Wahyu Sahrul Gunawan

    29. Yogi Fatmawan

    30. Yudha Kurniawan

  • Pertemuan III

    Penilaian proses dan hasil belajar

    6. Penilaian Pengetahuan

    i. Teknik Penilaian : TesTertulis j. Bentuk Tes : Pilihan ganda k. Instrumen : Lembar Kerja Siswa (lampiran 5) l. Pedoman penilaian:

    NO. SOAL SKOR MAKSIMAL

    1. 2

    2. 2

    3. 2

    4. 2

    5. 2

    JUMLAH 10

    Jadi Nilai Akhir = maksimalSkor

    Perolehanskor Jumlah x 100

    No Nama Skor soal Skor Nilai

    1 2 3 4 5

    31. Aditya Pratama

    32. Agus Budi Lestari

    33. Ahmad Badal Khoiruddin

    34. Ahmad Rizki

    35. Alan Adi Setiawan

    36. Andri Renaldo Adi

    37. Andi Krisdyanto

    38. Ari Hidayat

    39. Dzulfiqar Diajati S

    40. Muhammad Pasha Nur

    41. Samuel Firman Agung

    42. Seno Aji Nugroho

    43. Wahyu Sahrul Gunawan

    44. Yogi Fatmawan

    45. Yudha Kurniawan

  • Lampiran 3

    Pertemuan I

    7. Penilaian Ketrampilan a. Teknik Penilaian : Non Tes

    b. Bentuk : Observasi

    c. Instrumen : Lembar diskusi siswa (lampiran 6)

    Lembar Penilaian Kinerja Diskusi (Lembar Aktivitas Siswa)

    No

    Nama Peserta didik

    Mengungka

    pkan

    pendapat

    Kritis

    Kerja

    Sama

    Total

    score

    Nilai

    46. Aditya Pratama

    47. Agus Budi Lestari

    48. Ahmad Badal Khoiruddin

    49. Ahmad Rizki

    50. Alan Adi Setiawan

    51. Andri Renaldo Adi

    52. Andi Krisdyanto

    53. Ari Hidayat

    54. Dzulfiqar Diajati S

    55. Muhammad Pasha Nur

    56. Samuel Firman Agung

    57. Seno Aji Nugroho

    58. Wahyu Sahrul Gunawan

    59. Yogi Fatmawan

    60. Yudha Kurniawan

    Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :

    1. Cukup 1 3 : C (Cukup) 2. Baik 4 6 : B (Baik) 3. Baik Sekali 7 9 : A (Baik Sekali)

  • Pertemuan II

    8. Penilaian Ketrampilan a. Teknik Penilaian : Non Tes

    b. Bentuk : Observasi

    c. Instrumen : Lembar diskusi siswa (lampiran 6)

    Lembar Penilaian Kinerja Diskusi (Lembar Aktivitas Siswa)

    No

    Nama Peserta didik

    Mengungka

    pkan

    pendapat

    Kritis

    Kerja

    Sama

    Total

    score

    Nilai

    61. Aditya Pratama

    62. Agus Budi Lestari

    63. Ahmad Badal Khoiruddin

    64. Ahmad Rizki

    65. Alan Adi Setiawan

    66. Andri Renaldo Adi

    67. Andi Krisdyanto

    68. Ari Hidayat

    69. Dzulfiqar Diajati S

    70. Muhammad Pasha Nur

    71. Samuel Firman Agung

    72. Seno Aji Nugroho

    73. Wahyu Sahrul Gunawan

    74. Yogi Fatmawan

    75. Yudha Kurniawan

    Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :

    4. Cukup 1 3 : C (Cukup) 5. Baik 4 6 : B (Baik) 6. Baik Sekali 7 9 : A (Baik Sekali)

  • Pertemuan III

    9. Penilaian Ketrampilan a. Teknik Penilaian : Non Tes

    b. Bentuk : Observasi

    c. Instrumen : Lembar diskusi siswa (lampiran 6)

    Lembar Penilaian Kinerja Diskusi (Lembar Aktivitas Siswa)

    No

    Nama Peserta didik

    Mengungka

    pkan

    pendapat

    Kritis

    Kerja

    Sama

    Total

    score

    Nilai

    76. Aditya Pratama

    77. Agus Budi Lestari

    78. Ahmad Badal Khoiruddin

    79. Ahmad Rizki

    80. Alan Adi Setiawan

    81. Andri Renaldo Adi

    82. Andi Krisdyanto

    83. Ari Hidayat

    84. Dzulfiqar Diajati S

    85. Muhammad Pasha Nur

    86. Samuel Firman Agung

    87. Seno Aji Nugroho

    88. Wahyu Sahrul Gunawan

    89. Yogi Fatmawan

    90. Yudha Kurniawan

    Pedoman Skor : Pedoman Jumlah Skor :

    7. Cukup 1 3 : C (Cukup) 8. Baik 4 6 : B (Baik) 9. Baik Sekali 7 9 : A (Baik Sekali)

  • Lampiran 4

    Lembar Penilaian Diri

    Nama Peserta Didik : .................................. Kelas : ...................... Materi Pokok : ..................................

    Tanggal : ......................

    No. Aspek Pengamatan Ya Tidak

    1. Saya menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh

    2. Saya mengembalikan barang yang dipinjam dari orang lain

    3. Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan yang

    merugikan orang lain

    4. Saya datang ke sekolah tepat waktu

    5. Saya mengumpilkan tugas tepat waktu

    6. Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran

    7. Saya membawa buku teks sesuai mata pelajaran

    8. Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan

    9. Saya menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat

    10. Saya mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain

    Jumlah

  • Lampiran 5 : Soal-soal Kognitif

    Pertemuan I

    Soal-soal

    Petunjuk : Lingkarilah pilihan jawaban yang tepat

    1. Bapak gambar teknik adalah A. Leonardo da vinci B. James watt C. Fleming D. Lorenz E. James S.Rising dan Maurice W.Almfedt

    2. Pengertian gambar teknik adalah yang digunakan untuk menyelesaikan masalah keteknikan

    A. Gambar seni B. Gambar sains C. Gambar seni yang indah D. Gambar sains yang menarik E. Gambar seni dan sains

    3. Fungsi gambar teknik adalah sebagai berikut kecuali, A. Sebagai alat menyampaikan maksud dan tujuan dalam bentuk gambar B. Sebagai alat komunikasi dalam bentuk gambar C. Sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar D. Penerus informasi dari orang satu ke orang yang lainnya E. Sebagai bahasa tulis dan lesan

    4. Pengertian Standarisasi gambar adala sebagai berikut kecuali : A. Aturan-aturan menggambar B. Ketentuan-ketentuan menggambar C. Patokan-patokan mengggambar D. Normalisasi gambar E. Menggambar seni yang menarik

    5. Fungsi Standarisasi gambar adala sebagai berikut kecuali : A. Untuk penyeragaman kebebasan dalam menggambar teknik B. Untuk penyeragaman aturan aturan dalam menggambar teknik C. Untuk penyeragaman ketentuan-ketentuan dalam menggambar teknik D. Untuk penyeragaman patokan-patokan dalam mengggambar teknik E. Untuk penyeragaman norma-norma dalam menggambar teknik

    Kunci Jawaban :

    1. A 2. E 3. E 4. E 5. E

  • Pertemuan II

    Petunjuk : Lingkarilah pilihan jawaban yang tepat

    1. Satuan ukuran yang digunakan dalam menggambar tehnik listrik adalah A. Mikrometer B. mm C. cm D. dm E. m

    2. Kertas yang standar dalam menggambar teknik listrik menurut ISO adalah jenis kertas.

    A. Kalkir B. Padalarang C. HVS D. Buram E. Manila

    3. Untuk membuat garis lengkung pada gambar teknik listrik diluar jangkauan alat jangka menggunakan alat.

    A. Jangka sorong B. Jangka biasa C. Mal lengkung D. Sablon E. Mal garis

    4. Kertas gambar yang memiliki ukuran panjang 297 mm dan lebar 210 mm adalah A. Ao B. A1 C. A2 D. A3 E. A4

    5. Alat gambar yang berupa sepasang penggaris siku-siku mempunyai jumlah sudut sebesar. A. 120o B. 180o C. 240o D. 320o E. 360o

    6. Jenis pensil untuk gambar teknik. A. B B. H C. F D. HB E. 2B

    7. Jenis pensil yang lunak dapat dilihat dengan kode huruf. A. B B. H C. F D. HB E. FB

    8. Sedang jenis pensil yang keras dapat dilihat dengan kode huruf. A. H B. HB C. FB D. HF E. B

    9. Busur derajat berfungsi untuk. A. Membagi sudut B. Memendekan sudut C. Membuat garis lengkung D. Mengukur sudut yang dikehendaki E. Mengatur pembuatan sudut

  • 10. Dalam teknik mesin jika kita membuat garis kedudukan pensil yang baik dan benar adalah. A. Membuat sudut 80o terhadap sumbu horizontal B. Membentuk sudut 10o terhadap sumbu horizontal C. Membentuk sudut 15o terhadap sumbu horizontal D. Membentuk sudut 45o terhadap sudut horizontal E. Membentuk sudut 60o terhadap sumbu horizontal

    11. Untuk ukuran kertas Ao, A1, A2, A3 garis tepinya adalah. A. Kiri = 5 mm , kanan, atas , bawah = 5 mm, B. Kiri = 10mm , kanan, atas , bawah = 5 mm, C. Kiri = 10mm , kanan, atas , bawah = 10 mm, D. Kiri = 10mm , kanan, atas , bawah = 20 mm E. Kiri = 20mm , kanan, atas , bawah = 20 mm

    12. Ukuran kertas A3 besarnya adalah. A. 410 x 267 B. 420 x 297 C. 400 x 397 D. 430 x 297 E. 320 x 287

    13. Kertas gambar yang memiliki ukuran panjang 297 mm dan lebar 210 mm adalah A. Ao B. A1 C. A2 D. A3 E. A4

    14. Menghapus gambar yang salah menggunakan penghapus yang lunak dengan cara. A. Keras searah B. Keras tidak searah C. Pelan-pelan searah D. Pelan-pelan tidak searah E. Ditekan dengan keras

  • Pertemuan III

    Soal-soal

    Petunjuk : Lingkarilah pilihan jawaban yang tepat

    1. Alat bantu untuk menggammbar ligkaran menggunakan ?

    a. Jangka gambar

    b. Jangka titik

    c. Penggaaris

    d. busur

    2. Alat bantu untuk menggambar garis menggunakan?

    a. Penggaris

    b. Jangka

    c. Busur

    d. Penghapus

    3. Harga sebuah sudut dapat diukur dengan :

    a. Pensil

    b. Pulpen

    c. Busur

    d. penggaris

    4. Berapa panjang ketiga garis ini saat dijumlahkan?

    a. 45

    b. 18

    c. 15

    d. 12

    5. Untuk menggambar garis tegak lurus maka dapat digunakan?

    a. Segitiga

    b. Penggaris

    c. Busur

    d. pensil

  • Lampiran 6 : Lembar diskusi siswa

    Pertemuan I

    Pertanyaan

    1. Jelaskanlah secara singkat, mengenai gambar!

    2. Sebutkan maksud dan tujuan gambar

    3. Termasuk jenis apakah gambar tersebut?

    4. Sebutkan bagian-bagian apa saja yang ada pada gambar!

    GROUP 1

    GROUP 2

    GROUP 3

    GROUP 4

    GROUP 5

  • Pertemuan II

    LEMBAR DISKUSI GARMBAR TEKNIK

    SMK PIRI 1 YOGYAKARTA KELAS X

    Klp 1

    Petunjuk :

    1. Carilah jawaban dari persolan dibawah ini, catat hasilnya dibuku tulis siswa.

    2. Gunakanlah sumber yang diberikan oleh guru, dan dari internet.

    Diskusikan perrsoalan dibawah ini

    1. Gambarlah bentuk kertas dan meja gambar

    2. Mengidentifikasi fungsi kertas dan menja gambar

    3. Mengidenttifikasi jenis dan standar kertas dan menja gambar

    4. Cara menggunakan meja gambar.

    1. KERTAS

    Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2. Apabila kertas

    Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1.

    Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi

    menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3

    menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5.

    Ukuran Panjang

    (mm)

    Lebar

    (mm)

    Ukuran

    garis

    tepi(dalam

    mm)

    Batas

    bidang

    gambar

    Ao

    A1

    A2

    A3

    A4

    A5

    1189

    841

    594

    420

    297

    210

    841

    594

    420

    297

    210

    148

    10

    10

    10

    10

    5

    5

    821x116

    9

    574x821

    400x574

    277x400

    200x187

    136x200

    . Perlu diperhatikan bahwa letak kertas gambar pada papan gambar harus diatur begitu rupa

    sehingga sisi-sisi kertas gambar sejajar dengan sisi-sisi papan gambar yang bersangkutan. Untuk

    ini digunakan mistar papan gambar yuntuk menyikunya. Letak kertas gambar harus rata merapat

  • pada papan gambar, dan tidak mudah dapat berubah posisinya, maka baik pada setiap sudut

    diberi pita perekat.

    Kertas manila

    2. PAPAN GAMBAR

    Papan gambar adalah papan yang digunakan untuk landasan kertas gambar yang digunakan

    menggambar.menurut kebutuhan untuk menggambar teknik yang umumnya digunakan kertas

    gambar berukuran maximum A0 atau ukuran dalam cm adalah 841 x 1189, maka baiknya papan

    gambar disesuaikan dengan ukuran tersebut.

    Untuk menempelkan kertas gambar pada papan gambar tidak lagi menggunakan paku paying

    karena ini akan merusak bidang papan dan akan mengganggu pergerakan penggaris. Sekarang

    sudah ada pita gambar yang dapat menempelkan kertas gambar pada papan gambar.

    Jangan menggunakan selotip, karena daya rekatnya yang terlalu kuat akan merusak kertas

    gambar bila melepas kertas dari papan gambar. Akan tetapi pita gambar mempunyai daya reka

    yang cukup untuk menempelkan kertas gambar, dan tidak akan merusak kertasnya jika dibuka.

    Gambar a.Papan gambar

    Gambar b.gambar kaki papan gambar yang bias diatur

    Bagan 1 Modern Drawing Table

  • LEMBAR DISKUSI GARMBAR TEKNIK

    SMK PIRI 1 YOGYAKARTA KELAS X

    Klp 2

    Petunjuk :

    1. Carilah jawaban dari persolan dibawah ini, catat hasilnya dibuku tulis siswa.

    2. Gunakanlah sumber yang diberikan oleh guru, dan dari internet.

    Diskusikan perrsoalan dibawah ini

    1. Gambarlah bentuk mistar gambar

    2. Mengidentifikasi fungsi mistar dan pensil gambar

    3. Mengidenttifikasi jenis mistar dan pensil gambar

    4. Cara menggunakan mistar dan pensil gambar

    3. .MISTAR PAPAN GAMBAR

    Mistar papan gambar adalah sebuah mistar yang dalam penggunaanya selalu bersangkutan

    dengan penggunaan papan gambar, sedangkan mistar papan gambar ini dapat secara langsung

    digunakan untuk menarik garis horizontal maupun vertical dengan berpedoman sisi-sisi tepi

    papan gambar.

    Untuk menarik garis-garis horizontal palang mistar ini diletakkan di sisi tepian gambar, yang

    kemudian seperti pada gambar no.1-3. Gambar ini menunujukkan cara menarik garis-garis sejajar

    yang banyak dengan menggeser mistar papan gambar ke bawah dan menarik garis ke kanan.

    Perlu diperhatikan cara menarik garis gambar. Di waktu menggeserkan mistar papan palang

    mistar papan harus terletak sungguh-sungguh rapat merata pada sisi tepian papan gambar, karena

    jika tidak rapat merata niscaya hasil penarikan garis sejajar menjadi tidak memenuhi syarat, atau

    berjarak tidak menentu.

    Untuk menarik garis-garis sejajar dengan menggunakan mistar papan seperti pada gambar di

    bawah dikerjakan dengan cara meletakkan mistar di tepian atas papan gambar, maka mistar

    papanya menjurus ke bawah atau vertical dengan cara ini dapat dihasilkan garis-garis gambar

    yang vertical pula.

    Set papan gambar dan mistar

  • Teknik menggunakan mistar

    Mistar biasa.

    4. PENSIL GAMBAR

    Penyelesaian gambar teknik harus didahului dengan perencanaan. Untuk ini perlu sekali adanya

    pensil yang baik jenisnya, karena gambar teknik harus berdasarkan rencana yang sempurna. Mula-

    mula hanya ditarik garis-garis yang tipis dan setelah tidak terdapat kesalahan barulah garis-garis

    itu ditebalkan dengan tetap menggunakan pensil atau dengan tinta gambar. Jadi terang bahwa

    pensil mempunyai peranan penting bagi penyelesian gambar teknik. Perlu diperhatikan bahwa

    hanya beberapa macam jenis pensil yang boleh digunakan. Pada menggambar teknik sama sekali

    tidak dibenarkan apabila menggunakan sembarang jenis pensil yang ada.

    Pada umumnya setiap pensil yang beredar mempunyai kode-kode petunujuk jenis tertentu berupa

    kode angka dan kode huruf.

    KODE HURUF ARTI

    H (Hard) Keras

    B (Black) Hitam dan lunak

    HB (Hard and Black) Keras dan Hitam

    F (Fine) Baik kekerasannya dan warnanya bersifat medioere

    (sedang)

    Didepan huruf terdapat angka yang semakin besar angkanya akan semakin menonjol sifat yang

    dinyatakan dengan kode hurufnya, seperti : 2H lebih keras dari H

    1. 3H lebih keras dari 2H

    2. 2B lebih lunak dari B

    3. 3B lebih lunak dari 2B, dan seterusnya.

  • Untuk menggambar teknik dapat digunakan pensil dengan kekerasan maksimum 6H dan

    kelunakan maksimum 2B, namun untul memulai menggambar sebaiknya digunakan yang

    berinisial H.

    Standar kekerasan pensil dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

    KERAS SEDANG LUNAK

    4H 3H 2B

    5H 2H 3B

    6H H 4B

    7H F 5B

    8H HB 6B

    9H B 7B

    Keterangan : (H= Hard B=Black )

    kode huruf B menunjukkan jenis pensil yang lunak dan hitam pekat

    kode huruf H menunjukkan jenis pensil dalam kekerasannya.

    Kode campuran ialah HB menunjukkan kelunkan dan kekerasan, atau jenis sedang, yang mana

    dalam perdagangan jenis ini berkode F. Adapun tentang kode angka yang menunjukkan tingkat jenis

    kekerasan maupun kelunakan pensil. Bagi pensil berjenis B terdapat 2B sampai 6B, yang mana

    menunjukkan golongan sedang sampai amat lunak dan hitam pekat.

    Maka dalam golongan H, terdapat 2H sampai 9H yang menunjukkan golongan sedang sampai amat

    keras. Sehubungan dengan banyaknya jenis pensil maka perlu juga memilih penghapus yang tepat

    dengan cara mencoba dengan seksama.

    Dalam menggambar teknik pemilihan jenis pensil sesungguhnyan masih tergantung pada kasar

    halusnya kertas gambar dan rumitnnya gambar teknik yang harus diselesaikan. Bagi gambar teknik

    penggunaan pensil yang dibenarkan adalah penggunaan pensil golongan keras, dan sedang adapun

    golongan HB dan F masih termask lunak, dan apabila sampai digunakan juga akhirnya akan banyak

    mengotori kertas gambar. Untuk gambar teknik baik menggunakan pensil dengan kode jenis H dan

    2H.

    Pensil gambar berbeda dengan pensil biasa, baik kualitas maupun kekerasannya. Umumnya

    dengan batang berpenampang segi enam dan tanda yang menunjukkan tingklat kekerasan

    dan kelunakan pensil.

  • Ada semacam pensil yang ukurannya sudah ditentukan (fix pencil) sehingga garis gambar yang

    dihasilkan sama ukuran tebalnya. Pensil semacam ini sangat disukai karena praktis tidak perlu

    diruncingkan dan ditempatkan pada suatu wadah yang menyerupai pulpen yang disebut lead holder

    Gambar 1. Pensil isi ulang

  • LEMBAR DISKUSI GARMBAR TEKNIK

    SMK PIRI 1 YOGYAKARTA KELAS X

    Klp 3

    Petunjuk :

    1. Carilah jawaban dari persolan dibawah ini, catat hasilnya dibuku tulis siswa.

    2. Gunakanlah sumber yang diberikan oleh guru, dan dari internet.

    Diskusikan perrsoalan dibawah ini

    1. Gambarlah bentuk segitiga dan jangka

    2. Mengidentifikasi fungsi segitiga dan jangka

    3. Mengidenttifikasi jenis segitiga dan jangka

    4. Cara menggunakan segitiga dan jangka

    5. SEPASANG SEGITIGA

    Sepasang segitiga terdiri dari segitig siku sama kaki dan sebuah segitig siku 600. Ukuran segitiga

    ini ditentukan oleh panjang 1, dan berkisar antara 100 sampai 300 mm.

  • 6. JANGKA GAMBAR

    Pada umunya alat-alat gambar sudah tersedia di perdagangan dengan lengkap dan memenuhi

    persyartan menggambar teknik. Sebuah peti jangka gambar merupakan serangkaian alat-alat

    perlengkapan yang lengkap untuk menggambar teknik termasuk alat-alat yang dapat digunakan

    untuk meninta, ialah bagian-bagian yang menggunakan pensil atau trek-pen.

    Jangka gambar dengan pensil menggunakan jarum-dada sebagai pemegang titik pusat lingkaran

    yang akan ditarik oleh ujung jangka yang berpensil sebagai penarik garisnya. Perlu diperhatikan,

    bahwa sewaktu memutar kepala jangka hendaknya jangka itu agak miring 60 pada haluan

    penarikan garis, hal ini baik dilaksanakan untuk menghindarkan lepasnya jarum yang menancap

    berpegangan pada kertas gambar itu.

    Bentuk ujung pensil pada jangka gambar dapat diruncingkan menurut kepentingan akan

    penggunaanya, Runcing ujung pensil untuk jangka gambar dapat runcing tajam atau keeping tajam.

    Keping tajam semata-mata memudahkan untuk mengasahnya sewaktu ujung itu mulai tumpul.

    Untuk menghindarkan kesukaran-

    kesukaran menarik garis lingkaran

    dengan jangka, hal mana kerap kali

    terjadi, penggambaran lingkaran-

    lingkaran kecil dan banyak dan pula

    banyak yang sama, semacam ini boleh

    dikatakan suatu gambar yang rumit,

    baik digunakan jangka yang pegas.

  • Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk

    menggambar, tergantung besar kecilnya lingkaran

    yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar

    lingkaran dengan diameter 100 200 mm, jangka

    menengah untuk lingkaran dari 20 100 mm, dan

    jangka kecil untuk lingkaran 5 30 mm. Di samping

    itu terdapat sebuah jangka untuk membuat lingkaran

    dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk

    pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka

    orleon dan jangka pegas. Dengan alat penyambung

    dapat dihasilkan lingkaran dengan jarijari 250 mm.

    JANGKA TITIK

    Jangka penitik adalah sebuah jangka yang

    digunakan sebagai alat untuk meneliti atau

    meraba dan untuk menunjukkan jarak antar titik

    antar garis sesuatu gambar teknik. Jangka ini

    merupakan sebuah jangka yang kedua belah

    ujungnya terdiri dari jarum yang tajam, seperti

    terlihat pada gambar a. Cara untuk menentukan

    sesuatu jarak antar titik atau garis yang hendak

    ditarik dalam gambar cukup dengan menguraikan di atas mistar pengukur hingga mendapatkan jarak

    titik yang di kehendaki yang kemudian dipindahkan di atas kertas gambar. Sebaiknya apabila akan

    meneliti atau mengukur sesuatu.

  • LEMBAR DISKUSI GARMBAR TEKNIK

    SMK PIRI 1 YOGYAKARTA KELAS X

    Klp 4

    Petunjuk :

    1. Carilah jawaban dari persolan dibawah ini, catat hasilnya dibuku tulis siswa.

    2. Gunakanlah sumber yang diberikan oleh guru, dan dari internet.

    Diskusikan perrsoalan dibawah ini

    1. Gambarlah bentuk sablon dan pena gambar

    2. Mengidentifikasi fungsi sablon dan pena gambar

    3. Mengidenttifikasi jenis sablon dan pena gambar

    4. Cara menggunakan sablon dan pena gambar

    7. SABLON DAN POLA GAMBAR TEKNIK

    Untuk mengatasi atau meringankan kesulitan dalam cara-cara menggambar teknik pada

    umumnya, khususnya pada penggambaran yang disertai dengan banyak huruf dan angka bermacam-

    macam bentuk atau penggambaran garis-garis lengkung yang sudah tidak mungkin lagi di jangka, maka

    tersedialah sablon huruf dan angka bermacam-macam ukuran, sablon bentuk symbol listrikdan pola

    gambar teknik dengan alat-alat inilah menggambar teknik dapat diselesaikan dengan baik, asalkan

    dilakukan banyak latihan tentang cara menggunakan alat-alat tersebut di atas.

    8. PENA GAMBAR TEKNIK

    Penyelesaian gambar teknik dengan ditinta harus melewati perencanaan yang sempurna terlebih

    dahulu karena dengan masih terdapatnya kesalahan gambar setelah di tinta berarti bahwa gambar

    teknik itu gagal.Terdapatnya kesalhan ada kalanya disebabkan oleh penggunaan alat-alat gambar

    yang salah atau yang sudah rusak. Karena itu sebelum mengerjakan supaya alat-alat itu

    diperiksadan dicoba terlebih dahulu dengan teliti. Dalam penarikan garis gambar dengan tinta yang

    umumnya beraneka ragam bentuknya dapat diatasi dengan lengkapnya alat-alat gambar yang

    tersedia. Penintaan gambar teknik dapat diselesaikan hanya dengan alat-alat jenis pena.Untuk

  • memenuhi persyartan penintaan di atas sedikitnya terdapat tiga macam pena gambar teknik, antara

    lain:

    a. Pena tarik atau trekpen digunakan untuk menarik garis gambar.trekpen ini dapat diatur

    untuk menarik garis tebal dan tipis

    b. Pena redis atau redis pen ialah supaya penarikan garis dengan gerak kemana saja lebar garisnya

    selalu sama, hal ini tepat sekali apabila digunakan menggambar huruf dan angka.

    c. Pena rapido atau rapido pensesunguhnya merupakan pena bejana yang penunjukkan ukurannya

    adalah lebar dari bejana itu. Tinta yang mengalir dari bejana pena digunakan menarik garis

    gambar sehingga merata tebalnya.Pena rapido terdapat dalam ukuran mm, antara lain :

    0,1;0,2;0,3;0,4;0,5;0,6;0,8;1;dan 1,2.

    Contoh : Pena gambar

  • Pertemuan III

    Lembar Unjuk Kerja Siswa :

    Kegiatan Pelaksanaan

    Menghubungkan 2 garis :

    b. Menghubungkan 2 garis

    berpotongan pada sudut dengan

    sebuah busur lingkaran

    c. Menghubungkan 2 garis paralel

    dengan busur-busur lingkaran

  • Melukis segilima

    d. Melukis segilima dalamlingkaran :

    Melukis segisembilan

  • Melukis Elilps

    a. Melukis elips dengan 2 titik

    Api

    b. Melukis Elips dengan proyeksi titik

    lingkaran

    Melukis Elips dengan segitempat

  • 1. Hubungkan titik-titik berikut menggunakan Penggaris dan Pensil

    2. Gunakanlah Jangka untuk menghubungkan titik berikut (titik berlubang adalah pusat

    rotasi jangka)

  • 3. Menggunakan Busur, periksalah sudut yang dibentuk oleh titik terhadap titik pusat.

    (garis siku adalah titik nol(pusat) busur, dan menunjukkan posisi tegak lurus busur)

    Jawab :

    Jawab:

    Gambarkan garis yang membentuk

    sudut 45

    Gambarkan garis yang membentuk

    sudut 30

  • 4. Kerjakanlah persoalan berikut :

  • Lampiran 8 : Materi Pembelajaran

    Pertemuan I

    Materi : Sejarah, pengertian, fungsi, dan standar gambar teknik.

    A. SEJARAH GAMBAR TEKNIK

    Sejarah perkembangan gambar teknik didahului oleh perkembangan gambar seni. Sedangkan

    perkembangan gambar seni bersamaan dengan sejarah perkembangan umat manusia. Para ahli

    benda purbakala mendapatkan gambar seni pada batu batu dan dinding-dinding purbakala, yang

    membuktikan bahwa pada sejak jaman itu manusia telah menyatakan buah pikiran, kehendak,

    perasaan dan peristiwa yang terjadi pada zamanya dalam bentuk gambar seni.

    Antara abad 15 dan 16 Leonardo da vinci telah mempraktikan penggunaan gambar teknik dalam

    penyampaian ide-idenya, oleh karena itu dia memperoleh sebutan Bapak gambar teknik.

    Akhir abad 16 seorang ahli matematika bangsa prancis bernama Gaspard Monge menemukan

    system menggambar dengan menggunakan dua bidang proyeksi yang saling tegak lurus.

    Selanjutnya system ini dikenal dengan proyeksi siku-siku atau proyeksi orthogonal (orthographic

    projection). Proyeksi ini pada waktu ini banyak digunakan untuk menggambar perancangan

    bangunan kapal dan peralatan perang.

    Abad 18 James watt dari inggris menemukan mesin uap, sehingga proses produksi yang semula

    menggunakan tenaga manusia dan hewan diganti dengan mesin uap secara besar-besaran, Dengan

    berkembangnya mesin itu, di dalam proses produksi sangat dibutuhkan bahasa yang singkat dan

    jelas antara perenacana dan pelaksana, yaitu gambar kerja yang harus dipahami oleh kedua belah

    pihak. Oleh karenanya pada saat itu banyak didirikan sekolah teknik yang mengutamakan mata

    pelajaran gambar teknik di dalam kurikulumnya.Bila pada zaman permulaan industry perencana

    dan pelaksana produksi merupakan orang yang sama, maka lain halnya dengan keadaan sekarang.

    Dewasa ini perencana dan pelaksana bukan lagi merupakan orang yang sama, tetapi mempunyai

    ketergantungan satu sama lain.

    Dengan meningkatnya ukuran industry maka banyak puka perusahaan yang mempergunakan

    gambar, oleh karenanya standar gambaryang dibuat harus mempertimbangkan perusahaan-

    perusahaan lain dan harus senantiasa dirubah menurut ukuran industry, cara-cara produksi dan

    reproduksi, mesin gambar, instrumentasi dan sebagainya. Secara singkat standar gambar akan

    berubah sesuai keadaan teknik.

    B. PENGERTIAN GAMBAR TEKNIK

    1. Menurut James S.Rising dan Maurice W.Almfedt, mendefinisikan;Engineering graphic is the

    combination of these arts and science of drawing applicable of the solution of the

    engineering problems

  • 2. Thomas E.French dan Charles I.Fierck, mendefinisikan;Engineering drawing is the graphic

    language used into the industrial world by engineers and designers to express and record the

    ideas and information necessary for the building of machines and structures.

    3. Warren I.Luzadder mendefinisikan technical drawing is a graphic language that is used

    universally by engineers to describe the shape and size of structures and mechanism

    4. FH.Women dan Ir. Sutomo Wongosocitro, mendefinisikan;gambar teknik adalah bahasa yang

    dipergunakan antara perancang dan pelaksana.seperti bahasa selalu harus dipelajari dengan

    sungguh-sungguh

    Gambar teknik merupakan perpaduan antara gambar seni dan gambar sain yang dapat digunakan

    untuk menyelesaikan beberapa problem keteknikan.Seni dalam hal ini mengenai aspek

    keiondahan bentuknya, sedang sain menyangkut segi ukuran, kekuatan,ketahanan, bahan,

    efisiensi, cara mengerjakan dan sebagainya. Dengan demikian bentuk harus dibuat seindah

    mungkin tapi factor sain lebih diutamakan dalam gambar teknik.

    C. FUNGSI GAMBAR TEKNIK.

    Gambar teknik berfungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar antara perencana dan

    pelaksana.sebagai konsekuensinya kedua pihak harus betul-betul memahami, dalam arti harus dapat

    membuat, membaca dan mengoreksi gambar.gambar teknik juga mengandung unsure seni, tetapi

    juga harus memperhatikan aturan-aturan tertentu, bahkan aturan ini lebih ketat dan kuat (sama

    sekali tidak boleh dilanggar).

    D. STANDARISASI GAMBAR TEKNIK LISTRIK .

    Pengertian Standarisasi adalah : Aturan aturan yang diambil sebagai patokan dari suatu gambar

    teknik.Misal dalam aturan kertas ada ketentuan ukuran kertas masing masing yang akan

    digunakan. Begitupun peralatan yang digunakan mengacu pada PUIL, SNI, ISO .

    Fungsi Standarisasi : Untuk penyeragaman dari aturan aturan teknik gambar sehingga jelas dan

    mudah dibuat, dimengerti dan dilaksanakan oleh semua lapangan teknik. Seperti ISO, mengatur

    segala ketentuan tentang aturan aturan teknik yang ada sekarang ini dari peralatan gambar itu

    sendiri sampai ke gambar komponen- komponen dll

  • Pertemuan ke-2

    Materi : Pengenalan dan Prosedur Penggunaan Alat Dan Kelengkapan Gambar Teknik

    A. PENDAHULUAN

    Yang dimaksud dengan peralatan gambar (drawing instrument) adalah semua alat atau perkakas

    yang diperlukan untuk menggambar. Perkakas ini bersifat kesatuan, karenanya juga disebut

    instrument, berarti harus lengkap. Disarankan memakai perlatan yang tinggi kualitasnya, supaya

    menghasilkan gambar yang lebih baik dan juga panjang usianya.

    Peralatan yang digunakan dalam bidang teknik elektro terdiri dari : Kertas gambar, Papan gambar

    Pensil dan Pena (Rapido), Jangka, Macam macam penggaris, alat alat lain, mesin gambar,

    Pembuatan design dengan bantuan computer (CAD).

    B. PERALATAN GAMBAR ANTARA LAIN :

    1. KERTAS

    a. Jenis

    Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas

    manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang

    tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan

    kadang-kadang juga dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya

    (transparan) biasanya untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses

    lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan

    (reproduksi)

    b. Klasifikasi

    Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2.

    Apabila kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang

    lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya,

    apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2

    menjadi kertas A3, kertas A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5.

    c. Spesifikasi kertas

    Ukuran Panjang (mm) Lebar (mm) Garis Tepi

    (mm)

    Batas Bidang

    Gambar

    Ao

    A1

    A2

    A3

    A4

    A5

    1189

    841

    594

    420

    297

    210

    841

    594

    420

    297

    210

    148

    10

    10

    10

    10

    5

    5

    821x1169

    574x821

    400x574

    277x400

    200x187

    136x200

    d. Peraturan penggunaan

    Sudah ada ketentuan bahwa bentuk kertas gambar selalu empat segi panjang, maka

    untuk menggambar teknik di atas kertas gambar ini tidak terhalang dengan letak posisi kertas

  • vertical maupun horizontal.Sesungguhnya hanya tergantung dari situasi gambar yang dihadapi

    dengan tujuan tujuan memenuhi persyaratan gambar teknik dan mudah dibaca oleh umum.

    Perlu diperhatikan bahwa letak kertas gambar pada papan gambar harus diatur begitu rupa

    sehingga sisi-sisi kertas gambar sejajar dengan sisi-sisi papan gambar yang bersangkutan.

    Untuk ini digunakan mistar papan gambar yuntuk menyikunya. Letak kertas gambar harus rata

    merapat pada papan gambar, dan tidak mudah dapat berubah posisinya, maka baik pada setiap

    sudut diberi pita perekat.

    2. PAPAN GAMBAR

    Gambar a.Papan gambar

    Gambar b.gambar kaki papan gambar yang bisa diatur

    Papan gambar adalah papan yang digunakan untuk landasan kertas gambar yang

    digunakan menggambar.menurut kebutuhan untuk menggambar teknik yang umumnya

    digunakan kertas gambar berukuran maximum A0 atau ukuran dalam cm adalah 841 x 1189,

    maka baiknya papan gambar disesuaikan dengan ukuran tersebut.

    Papan gambar dapat diletakkan di atas standard yang dibuat khusus untuk tujuan

    ini.kedudukan maupun tinggi standar dapat diubah menurut keperluan.

    Jika kertas gambar diletakkan langsung di atas papan gambar, akan terdapat bekas-

    bekas garis dan tusukan jarum jangka. Hal ini adakalanya mengganggu pada saat kita

    menggambar. Untuk menghindari hal tersebut, di pasaran terdapat alas kertas gambar yang

    terbuat dari plastic lunak. Ada juga yang terbuat dari garis meknetik.

    Untuk menempelkan kertas gambar pada papan gambar tidak lagi menggunakan

    paku paying karena ini akan merusak bidang papan dan akan mengganggu pergerakan

  • penggaris. Sekarang sudah ada pita gambar yang dapat menempelkan kertas gambar pada

    papan gambar.

    Jangan menggunakan selotip, karena daya rekatnya yang terlalu kuat akan merusak

    kertas gambar bila melepas kertas dari papan gambar. Akan tetapi pita gambar mempunyai

    daya reka yang cukup untuk menempelkan kertas gambar, dan tidak akan merusak kertasnya

    jika dibuka.

    3. MISTAR PAPAN GAMBAR

    Mistar papan gambar adalah sebuah mistar yang dalam penggunaanya selalu

    bersangkutan dengan penggunaan papan gambar, sedangkan mistar papan gambar ini dapat

    secara langsung digunakan untuk menarik garis horizontal maupun vertical dengan

    berpedoman sisi-sisi tepi papan gambar.

    Begitu pula, mistar papan dapat digunakan sebagai pedoman atau pemegang posisi

    di waktu menggunakan mistar-mistar segi tiga. Mistar papan dibuat sedemikian rupa seperti

    pada gambar b dan c. Palang mistar papan seakan-akan melekat pada pangkalnya dan

    berseudut 90 terhadapnya, sehingga palang mistar papan ini berfungsi sebagai pemegang

    mistar gambar terhadap papan gambar pada tepianya

    Untuk menarik garis-garis horizontal palang mistar ini diletakkan di sisi tepian

    gambar, yang kemudian seperti pada gambar no.1-3. Gambar ini menunujukkan cara menarik

    garis-garis sejajar yang banyak dengan menggeser mistar papan gambar ke bawah dan

    menarik garis ke kanan.

    Perlu diperhatikan cara menarik garis gambar. Di waktu menggeserkan mistar papan

    palang mistar papan harus terletak sungguh-sungguh rapat merata pada sisi tepian papan

    gambar, karena jika tidak rapat merata niscaya hasil penarikan garis sejajar menjadi tidak

    memenuhi syarat, atau berjarak tidak menentu.

    Untuk menarik garis-garis sejajar dengan menggunakan mistar papan seperti pada

    gambar di bawah dikerjakan dengan cara meletakkan mistar di tepian atas papan gambar,

    maka mistar papanya menjurus ke bawah atau vertical dengan cara ini dapat dihasilkan garis-

    garis gambar yang vertical pula.

  • 4. PENSIL GAMBAR

    Gambar teknik yang akhirnya diselesaikan dengan pensil atau tinta pada mulanya

    harus dibuat gambar-gambar terencana terlebih dahulu. Gambar rencana ini selalu berupa

    gambar-gambar sementara dan sifat sementara ini sangat menguntungkan, karena apabila

    masih terdapat kesalahan masih dapat dibetulkann jadi gambar sementara atau gambar

    rencana masih dapat mudah dihapus untuk dibetulkan atau disempurnakan.

    Untuk melakukan penyempurnaan gambar teknik selain harus membuat gambar

    rencana harus pula menyediakan penghapus pensil yang memenuhi syarat, artinya dapat

    menghapus dengan bersih dan tidak merusak kertas gambar. Penghapus pensil yang baik ialah

    penghapus dari bahan karet yang sudah dinetralisir hingga dapat mengikat debu karbon atau

    manganin. Penghapus seperti ini yang tidak kenyal lagi sudah banyak dalam perdagangan.

    Penyelesaian gambar teknik harus didahului dengan perencanaan. Untuk ini perlu

    sekali adanya pensil yang baik jenisnya, karena gambar teknik harus berdasarkan rencana

    yang sempurna. Mula-mula hanya ditarik garis-garis yang tipis dan setelah tidak terdapat

    kesalahan barulah garis-garis itu ditebalkan dengan tetap menggunakan pensil atau dengan

    tinta gambar. Jadi terang bahwa pensil mempunyai peranan penting bagi penyelesian gambar

    teknik. Perlu diperhatikan bahwa hanya beberapa macam jenis pensil yang boleh digunakan.

    Pada menggambar teknik sama sekali tidak dibenarkan apabila menggunakan sembarang jenis

    pensil yang ada.

  • Pada umumnya setiap pensil yang beredar mempunyai kode-kode petunujuk jenis tertentu

    berupa

    kode angka dan kode huruf.

    KODE HURUF ARTI

    H (Hard) Keras

    B (Black) Hitam dan lunak

    HB (Hard and Black) Keras dan Hitam

    F (Fine) Baik kekerasannya dan warnanya

    bersifat medioere (sedang)

    Didepan huruf terdapat angka yang semakin besar angkanya akan semakin

    menonjol sifat yang dinyatakan dengan kode hurufnya, seperti : 2H lebih keras dari H

  • 4. 3H lebih keras dari 2H

    5. 2B lebih lunak dari B

    6. 3B lebih lunak dari 2B, dan seterusnya.

    Untuk menggambar teknik dapat digunakan pensil dengan kekerasan

    maksimum 6H dan kelunakan maksimum 2B, namun untul memulai menggambar

    sebaiknya digunakan yang berinisial H.

    Standar kekerasan pensil dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

    KERAS SEDANG LUNAK

    4H 3H 2B

    5H 2H 3B

    6H H 4B

    7H F 5B

    8H HB 6B

    9H B 7B

    Keterangan : (H= Hard B=Black )

    kode huruf B menunjukkan jenis pensil yang lunak dan hitam pekat

    kode huruf H menunjukkan jenis pensil dalam kekerasannya.

    Kode campuran ialah HB menunjukkan kelunkan dan kekerasan, atau jenis sedang,

    yang mana dalam perdagangan jenis ini berkode F. Adapun tentang kode angka yang

    menunjukkan tingkat jenis kekerasan maupun kelunakan pensil. Bagi pensil berjenis B

    terdapat 2B sampai 6B, yang mana menunjukkan golongan sedang sampai amat lunak dan

    hitam pekat.

    Maka dalam golongan H, terdapat 2H sampai 9H yang menunjukkan golongan

    sedang sampai amat keras. Sehubungan dengan banyaknya jenis pensil maka perlu juga

    memilih penghapus yang tepat dengan cara mencoba dengan seksama.

    Dalam menggambar teknik pemilihan jenis pensil sesungguhnyan masih tergantung

    pada kasar halusnya kertas gambar dan rumitnnya gambar teknik yang harus diselesaikan.

    Bagi gambar teknik penggunaan pensil yang dibenarkan adalah penggunaan pensil golongan

    keras, dan sedang adapun golongan HB dan F masih termask lunak, dan apabila sampai

    digunakan juga akhirnya akan banyak mengotori kertas gambar. Untuk gambar teknik baik

    menggunakan pensil dengan kode jenis H dan 2H.

  • Pensil gambar berbeda dengan pensil biasa, baik kualitas maupun

    kekerasannya. Umumnya dengan batang berpenampang segi enam dan tanda yang

    menunjukkan tingklat kekerasan dan kelunakan pensil.

    Ada semacam pensil yang ukurannya sudah ditentukan (fix pencil) sehingga garis

    gambar yang dihasilkan sama ukuran tebalnya. Pensil semacam ini sangat disukai karena

    praktis tidak perlu diruncingkan dan ditempatkan pada suatu wadah yang menyerupai pulpen

    yang disebut lead holder

    Gambar 1. Pensil isi ulang

    5. SEPASANG SEGITIGA

    Sepasang segitiga terdiri dari segitig siku sama kaki dan sebuah segitig siku 600.

    Ukuran segitiga ini ditentukan oleh panjang 1, dan berkisar antara 100 sampai 300 mm.

  • 6. JANGKA GAMBAR

    Pada umunya alat-alat gambar sudah tersedia di perdagangan dengan lengkap dan

    memenuhi persyartan menggambar teknik. Sebuah peti jangka gambar merupakan serangkaian

    alat-alat perlengkapan yang lengkap untuk menggambar teknik termasuk alat-alat yang dapat

    digunakan untuk meninta, ialah bagian-bagian yang menggunakan pensil atau trek-pen.

    Jangka gambar dengan pensil menggunakan jarum-dada sebagai pemegang titik

    pusat lingkaran yang akan ditarik oleh ujung jangka yang berpensil sebagai penarik garisnya.

    Perlu diperhatikan, bahwa sewaktu memutar kepala jangka hendaknya jangka itu agak miring

    60 pada haluan penarikan garis, hal ini baik dilaksanakan untuk menghindarkan lepasnya

    jarum yang menancap berpegangan pada kertas gambar itu.

    Bentuk ujung pensil pada jangka gambar dapat diruncingkan menurut kepentingan

    akan penggunaanya, Runcing ujung pensil untuk jangka gambar dapat runcing tajam atau

    keeping tajam. Keping tajam semata-mata memudahkan untuk mengasahnya sewaktu ujung itu

    mulai tumpul.

    Untuk menghindarkan kesukaran-kesukaran menarik garis lingkaran dengan jangka,

    hal mana kerap kali terjadi, penggambaran lingkaran-lingkaran kecil dan banyak dan pula

    banyak yang sama, semacam ini boleh dikatakan suatu gambar yang rumit, baik digunakan

    jangka yang pegas.

  • Ada tiga macam jangka yang digunakan untuk menggambar, tergantung besar

    kecilnya lingkaran yang akan digambar. Jangka besar untuk menggambar lingkaran dengan

    diameter 100 200 mm, jangka menengah untuk lingkaran dari 20 100 mm, dan jangka kecil

    untuk lingkaran 5 30 mm. Di samping itu terdapat sebuah jangka untuk membuat lingkaran

  • dengan jari-jari kecil, seperti misalnya untuk pembulatan. Ada dua macam jangka yaitu jangka

    orleon dan jangka pegas. Dengan alat penyambung dapat dihasilkan lingkaran dengan jarijari

    250 mm.

    7. JANGKA TITIK

    Jangka penitik adalah sebuah jangka yang digunakan sebagai alat untuk meneliti

    atau meraba dan untuk menunjukkan jarak antar titik antar garis sesuatu gambar teknik. Jangka

    ini merupakan sebuah jangka yang kedua belah ujungnya terdiri dari jarum yang tajam, seperti

    terlihat pada gambar a. Cara untuk menentukan sesuatu jarak antar titik atau garis yang hendak

    ditarik dalam gambar cukup dengan menguraikan di atas mistar pengukur hingga mendapatkan

    jarak titik yang di kehendaki yang kemudian dipindahkan di atas kertas gambar. Sebaiknya

    apabila akan meneliti atau mengukur sesuatu.

  • 8. SABLON DAN POLA GAMBAR TEKNIK

    Untuk mengatasi atau meringankan kesulitan dalam cara-cara menggambar

    teknik pada umumnya, khususnya pada penggambaran yang disertai dengan banyak huruf dan

    angka bermacam-macam bentuk atau penggambaran garis-garis lengkung yang sudah tidak

    mungkin lagi di jangka, maka tersedialah sablon huruf dan angka bermacam-macam ukuran,

    sablon bentuk symbol listrikdan pola gambar teknik dengan alat-alat inilah menggambar teknik

    dapat diselesaikan dengan baik, asalkan dilakukan banyak latihan tentang cara menggunakan

    alat-alat tersebut di atas.

    9. PENA GAMBAR TEKNIK

    Penyelesaian gambar teknik dengan ditinta harus melewati perencanaan yang

    sempurna terlebih dahulu karena dengan masih terdapatnya kesalahan gambar setelah di tinta

    berarti bahwa gambar teknik itu gagal.Terdapatnya kesalhan ada kalanya disebabkan oleh

    penggunaan alat-alat gambar yang salah atau yang sudah rusak. Karena itu sebelum

  • mengerjakan supaya alat-alat itu diperiksadan dicoba terlebih dahulu dengan teliti. Dalam

    penarikan garis gambar dengan tinta yang umumnya beraneka ragam bentuknya dapat diatasi

    dengan lengkapnya alat-alat gambar yang tersedia. Penintaan gambar teknik dapat

    diselesaikan hanya dengan alat-alat jenis pena.Untuk memenuhi persyartan penintaan di atas

    sedikitnya terdapat tiga macam pena gambar teknik, antara lain:

    d. Pena tarik atau trekpen digunakan untuk menarik garis gambar.trekpen ini dapat diatur

    untuk menarik garis tebal dan tipis

    e. Pena redis atau redis pen ialah supaya penarikan garis dengan gerak kemana saja lebar

    garisnya selalu sama, hal ini tepat sekali apabila digunakan menggambar huruf dan

    angka.

    f. Pena rapido atau rapido pensesunguhnya merupakan pena bejana yang penunjukkan

    ukurannya adalah lebar dari bejana itu. Tinta yang mengalir dari bejana pena digunakan

    menarik garis gambar sehingga merata tebalnya.Pena rapido terdapat dalam ukuran

    mm, antara lain : 0,1;0,2;0,3;0,4;0,5;0,6;0,8;1;dan 1,2.

    Contoh : Pena gambar

  • C. PERALATAN GAMBAR YANG LAIN

    1. Penghapus:

    Penghapus untuk membuang garis yang salah dipergunaka penghapus dengan mutu yang baik.

    Ada penghapus yang dibuat dar karet, dan ada yang dibuat dari plastik. Penghapus yang baik

    harus dapat menghilangkan garis atau gambar yang tidak diinginkan, dan tidak merusak

    kertasnya. Untuk menghilangkan garis atau gambar dengan tinta, harus dipakai penghapus yang

    khusus.

    2. Busur derajat:

    busur derajat dibuat dari logam, yaitu aluminium, ata plastik. Biasanya busur derajat ini

    mempunyai garis-garis pembag dari 0 sampai dengan 1800 Dengan alat ini dapat diukur sudut

    atau membagi sudut.

    3. Papan gambar khusus yang dipasang diatas sebuah standar disebut juga meja gambar:

    Papan gambar sederhana dapat diletakkan diatas meja biasa.

  • Gambar 10. Papan gambar

    4. Mesin gambar :

    adalah sebuah alat, yang dapat menggantikan alat-alat gambar lainnya, seperti busur derajat,

    penggaris T, segi tiga dan ukuran. Sebuah mesin gambar dilengkapi dengan mekanisme gerak

    sejajar yang\ terdiri dari 4 batang penghubung ( link ) seperti tampak pada gambar dibawah ini.

    Gambar 11. Mekanisme gambar batang dari mesin gambar

    Sepasang batang penghubung dipasang secara tetap pada sebuah alat, yang dapat dipasang

    pula pada papan gambar. Pada pasangan yang lain ditempatkan sepasang penggaris tegak

    lurus, dan dapat diputar pada sudut yang dikehendaki.. Dengan alat ini dapat ditarik garis-

    garis sejajar, dan garis-garis tegak lurus dengan mudah. Disamping mesin gambar jenis

    mekanisme batang ini terdapat mesin gambar yang tidak menggunakan batang

    penghubung. Sebagai penggantinya dipakai roda-roda dan pita baja. Mesin gambar jenis

    ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

  • Gambar 12. Mesin gambar pita

    5. Pembuatan design dengan bantuan computer (computer aided design)

    Dengan sebuah alat pemasukan data, kursor lensa atau mouse, dilakukan

    penggambaran pada monitor. Bagian yang sudah digambar setelah itu dapat dikopi,

    dipantulkan, diputar dan sebagainya untuk dipindahkan pada pekerjaan berikutnya.

    Program CAD menyimpan geometri bagian-bagian, maka secara otomatis ukuran dapat

    ditampilkan. Pada perubahan bagian yang kemudian ditiadakan, ukuran akan mengikuti

    dengan sendirinya. Setelah itu gambar dapat dicetak pada sebuah plotter atau printer.

    Gambar 13. Tempat kerja CAD

    Bekerja dengan komputer memiliki banyak keuntungan. Bagian-bagian gambar yang sudah

    satu kali dikerjakan, dapat disisipkan pada gambar lain. Ukuran bagian ini, misalnya seal

    karet sederhana atau elemen perabot tiga dimensi yang sulit tidak menjadi masalah.

  • Gambar 14. Bagian CAD

    D. Cara merawat peralatan gambar

    1. Masing masing alat mempunyai fungsi sendiri sendiri yang tidak boleh dilanggar.

    Misalnya mistar ukur hanya untuk mengukur, meskipun dapat tetapi tidak boleh untuk

    membuat garis lurus, karena garis lurus yang dihasilkan tidak baik dan mistar akan rusak.

    2. Cara menggunakan harus tepat, karena cara yang salah kecuali hasil gambar tidak baik,

    prestasi rendah, maka alat akan cepat rusak.

    3. Sikap orang yang memakai alat harus betul, misalnya melukis garis lurus mendatar harus

    ditarik dari kiri ke kanan dan mata melihat diatasnya.

    4. Kecakapan dan ketrampilan memakai peralatan gambar akan mempunyai pengaruh yang

    besar terhadap prestasi juru gambar dan kualitas gambar.