ringkasan kalimat_efektif

15
KALIMAT EFEKTIF A. Pengertian Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dengan tepat menyampaikan informasi (maksud, pesan, gagasan, dan perasaan) dari pembicara atau penulis kepada pendengar atau pembaca. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar. Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang, ke pasar Rebo?”. Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?” . Yang perlu diperhatikan oleh para siswa dalam membuat karya tulis, baik berupa esai, artikel, ataupun 1

Upload: fariza-andriyawan

Post on 14-Dec-2014

118 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

bahasa indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF

A. Pengertian

Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dengan tepat menyampaikan

informasi (maksud, pesan, gagasan, dan perasaan) dari pembicara atau penulis kepada

pendengar atau pembaca. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan

hasil yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau

tuturan yang disampaikan.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan,

perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis.

Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu

strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya

pun harus benar.

Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi

juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan,

belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula

sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang,

ke pasar Rebo?”. Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap,

“Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar

Rebo?” .

Yang perlu diperhatikan oleh para siswa dalam membuat karya tulis, baik

berupa esai, artikel, ataupun analisis yang bersifat ilmiah adalah penggunaan bahasa

secara tepat, yaitu memakai bahasa baku. Hendaknya disadari bahwa susunan kata

yang tidak teratur dan berbelit-belit, penggunaan kata yang tidak tepat makna dan

kesalahan ejaan dapat membuat kalimat tidak efektif.

B. Sebab-sebab Ketidakefektifan Kalimat

Berikut ini akan disampaikan beberapa pola kesalahan yang umum terjadi

dalam penulisan serta perbaikannya agar menjadi kalimat yang efektif.

1. Penggunaan dua kata yang sama artinya dalam sebuah kalimat :

- Sejak dari usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.

(Sejak usia delapan tahun ia telah ditinggalkan ayahnya.)

1

Page 2: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

- Hal itu disebabkan karena perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan.

(Hal itu disebabkan perilakunya sendiri yang kurang menyenangkan.)

2. Penggunaan kata berlebih yang mengganggu struktur kalimat :

- Menurut berita yang saya dengar mengabarkan bahwa kurikulum akan segera

diubah.

(Menurut berita yang saya dengar, kurikulum akan segera diubah.)

- Kepada yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.

(Yang bersalah harus dijatuhi hukuman setimpal.)

3. Penggunaan imbuhan yang kacau :

- Yang meminjam buku di perpustakaan harap dikembalikan.

(Buku yang dipinjam dari perpustakaan harap dikembalikan)

4. Kalimat tak selesai :

- Manusia yang secara kodrati merupakan makhluk sosial yang selalu ingin

berinteraksi.

(Manusia yang secara kodrati merupakan makhluk sosial, selalu ingin

berinteraksi.)

5. Penggunaan kata dengan struktur dan ejaan yang tidak baku :

- Kita harus bisa merubah kebiasaan yang buruk.

(Kita harus bisa mengubah kebiasaan yang buruk.)

Kata-kata lain yang sejenis dengan itu antara lain menyolok, menyuci,

menyontoh, menyiptakan, menyintai, menyambuk, menyaplok, menyekik,

menyampakkan, menyampuri, menyelupkan dan lain-lain, padahal seharusnya

mencolok, mencuci, mencontoh, menciptakan, mencambuk, mencaplok,

mencekik, mencampakkan, mencampuri, mencelupkan.

6. Penggunaan tidak tepat kata ‘di mana’ dan ‘yang mana’ :

- Saya menyukainya di mana sifat-sifatnya sangat baik.

(Saya menyukainya karena sifat-sifatnya sangat baik.)

2

Page 3: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

- Rumah sakit di mana orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.

(Rumah sakit tempat orang-orang mencari kesembuhan harus selalu bersih.)

7. Penggunaan kata ‘daripada’ yang tidak tepat :

- Seorang daripada pembantunya pulang ke kampung kemarin.

(Seorang di antara pembantunya pulang ke kampung kemarin.)

- Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar daripada pengawasannya.

(Seorang pun tidak ada yang bisa menghindar dari pengawasannya.)

8. Pilihan kata yang tidak tepat :

- Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan waktu untuk

berbincang bincang dengan masyarakat.

(Dalam kunjungan itu Presiden Yudhoyono menyempatkan diri untuk

berbincang-bincang dengan masyarakat.)

- Bukunya ada di saya.

(Bukunya ada pada saya.)

9. Kalimat ambigu yang dapat menimbulkan salah arti :

- Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan untuk

memulai pembicaraan damai antara komunis dan pemerintah yang gagal.

Kalimat di atas dapat menimbulkan salah pengertian. Siapa/apa yang gagal?

Pemerintahkah atau pembicaraan damai yang pernah dilakukan?

(Usul ini merupakan suatu perkembangan yang menggembirakan untuk

memulai kembali pembicaraan damai yang gagal antara pihak komunis dan

pihak pemerintah.

3

Page 4: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

- Sopir Bus Santosa yang Masuk Jurang Melarikan Diri

Judul berita di atas dapat menimbulkan salah pengertian. Siapa/apa yang

dimaksud Santosa? Nama sopir atau nama bus? Yang masuk jurang busnya

atau sopirnya?

(Bus Santoso Masuk Jurang, Sopirnya Melarikan Diri)

10. Pengulangan kata yang tidak perlu :

- Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku setahun.

(Dalam setahun ia berhasil menerbitkan 5 judul buku.)

- Film ini menceritakan perseteruan antara dua kelompok yang saling

menjatuhkan, yaitu perseteruan antara kelompok Tang Peng Liang dan

kelompok Khong Guan yang saling menjatuhkan.

(Film ini menceritakan perseteruan antara kelompok Tan Peng Liang dan

kelompok Khong Guan yang saling menjatuhkan.)

11. Kata ‘kalau’ yang dipakai secara salah :

- Dokter itu mengatakan kalau penyakit AIDS sangat berbahaya.

(Dokter itu mengatakan bahwa penyakit AIDS sangat berbahaya.)

- Siapa yang dapat memastikan kalau kehidupan anak pasti lebih baik daripada

orang tuanya?

(Siapa yang dapat memastikan bahwa kehidupan anak pasti lebih baik

daripada orang tuanya?)

C. Aspek-aspek dalam Kalimat Efektif

a. Kesatuan

Kesatuan kalimat bisa dibentuk jika ada keselarasan antara subjek -

predikat, predikat – objek, dan predikat – keterangan. Dalam penulisan tampak

kalimat-kalimat yang panjang tidak mempunyai S dan P. Ada pula kalimat

yang secara gramatikal mempunyai subjek yang diantarkan oleh partikel. Hal

4

Page 5: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

seperti ini hendaknya dihindari oleh pengguna kalimat agar kesatuan gagasan

yang hendak disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh pembaca atau

pendengar.

Contoh :

1. Bangsa Indonesia menginginkan keamanan, kesejahteraan, dan kedamaian.2. Kebudayaan daerah adalah milik seluruh bangsa Indonesia.

b. Kehematan

Kehematan adalah adanya hubungan jumlah kata yang digunakan

dengan luasnya jangkauan makna yang diacu. Sebuah kalimat dikatakan hemat

bukan karena jumlah katanya sedikit, sebaliknya dikatakan tidak hemat karena

jumlah katanya terlalu banyak. Yang utama adalah seberapa banyakkah kata

yang bermanfaat bagi pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, tidak usah

menggunakan banyak kata, kalau maksud yang dituju bisa dicapai dengan

beberapa kata saja. Oleh karena itu, kata-kata yang tidak perlu bisa

dihilangkan. Untuk penghematan kata-kata hal-hal berikut perlu diperhatikan :

a. Mengulang subjek kalimat.b. Hiponim dihindarkan.c. Pemakaian kata depan ‘dari’ dan ‘daripada’.

c. Penekanan

a. Pemindahan letak frase.b. Mengulang kata-kata yang sama.

Disamping dilakukan dengan dua hal yang disebutkan di atas,

penekanan / penegasan dapat juga dilakukan dengan :

a. Penegasan dengan intonasi.b. Penegasan dengan partikel.c. Penegasan dengan kata keterangan .d. Penegasan dengan kontras makna.e. Penegasan dengan pemindahan unsur.f. Penegasan dalam bentuk pasif .

d. Variasi

5

Page 6: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

Ciri kevariasian akan diperoleh jika kalimat yang satu dibandingkan

dengan kalimat yang lain. Kemungkinan variasi kalimat tersebut sebagai

berikut:

1. Variasi dalam pembukaan kalimat

Ada beberapa kemungkinan untuk memulai kalimat demi efektifitas,

yaitu dengan variasi pada pembukaan kalimat. Dalam variasi pembukaan

kalimat, sebuah kalimat dapat dimulai atau dibuka dengan :

1) Frase keterangan (waktu, tempat, cara).2) Frase benda.3) Frase kerja.4) Partikel penghubung.

Contoh:

a) Mang Usil dari Kompas menganggap hal ini sebagai suatu isyarat sederhana

untuk bertransmigrasi (frase benda).

b) Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini (frase kerja).c) Karena bekerja terlalu berat dia jatuh sakit (frase penghubung).

2. Variasi dalam pola kalimat

Untuk efektifitas kalimat dan menghindari suasana monoton yang

dapat menimbulkan kebosanan, pola kalimat subjek – predikat – objek dapat

diubah menjadi predikat – objek – subjek atau yang lainnya.

Contoh :

a) Dokter muda itu belum dikenal oleh masyarakat Desa Sukamaju. (S – P- O)b) Belum dikenal oleh masyarakat Desa Sukamaju dokter muda itu. (P – O – S) c) Dokter muda itu oleh masyarakat Desa Sukamaju belum dikenal. (S – O – P)

3. Variasi dalam jenis kalimat

Untuk mencapai efektifitas sebuah kalimat berita atau pertanyaan,

dapat dikatakan dalam kalimat tanya atau kalimat perintah. Perhatikan contoh

berikut.

6

Page 7: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

…………………..Presiden SBY sekali lagi menegaskan perlunya kita lebih

hati-hati memakai bahan bakar dan energi dalam negeri. Apakah kita

menangkap peringatan tersebut?

Dalam kutipan tersebut terdapat satu kalimat yang dinyatakan dalam

bentuk tanya. Penulis tentu dapat mengatakannya dalam kalimat berita. Akan

tetapi untuk mencapai efektifitas, ia memakai kalimat tanya.

4. Variasi bentuk aktif-pasif

Perhatikan contoh berikut!

a) Pohon pisang itu cepat tumbuh. Kita dengan mudah dapat menanamnya dan

memeliharanya. Lagi pula kita tidak perlu memupuknya. Kita hanya menggali

lubang, menanam dan tinggal menunggu buahnya.

Bandingkan dengan kalimat berikut!

b) Pohon pisang itu cepat tumbuh. Dengan mudah pohon pisang itu dapat

ditanam dan dipelihara. Lagi pula tidak perlu dipupuk kita hanya menggali

lubang, menanam dan tinggal menunggu buahnya.

Kalimat-kalimat pada paragaf (a) semuanya berupa kalimat aktif,

sedangkan pada paragraf (b) berupa kalimat aktif dan pasif. Dapat dikatakan,

bahwa kalimat-kalimat pada paragraf (a) tidak bervariasi sedangkan paragraf

(b) bervariasi, namun hanya variasi aktif – pasif.

e. Kelogisan

Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis. Contoh :

Waktu dan tempat saya persilakan.

Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal  karena waktu dan tempat adalah benda mati  yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah, misalnya :

Bapak penceramah, saya persilakan untuk naik ke podium.

7

Page 8: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

f. Kepaduan

Yang dimaksud dengan kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam

kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

1. Kalimat yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir

yang tidak simetris.Oleh karena itu, hindari kalimat yang panjang dan

bertele-tele. Misalnya:

Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang

kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu dan yang

secara tidak sadar bertindak keluar dari kepribadian manusia Indonesia

dari sudut kemanusiaan yang adil dan beradab.

2. Kalimat yang padu mempergunakan pola aspek + agen + verbal

secaratertib dalam kalimat-kalimat yang berpredikat pasif persona.

Saran yang dikemukakannya kami akan pertimbangkan. (Salah)

Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan. (Benar)

3. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata seperti

daripadaatautentang di antara predikat kata kerja dan objek penderita.

Perhatikan kalimat ini :

a. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.

b. Makalah ini akan membahas tentang desain interior pada rumah-

rumahadat.

Seharusnya:

a. Mereka membicarakan kehendak rakyat.

b. Makalah ini akan membahas desain interior pada rumah-rumah adat.

Soal-soal Pilihan Ganda

1. Dibawah ini yang bukan termasuk aspek-aspek dalam kalimat efektif adalah....

8

Page 9: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

a. Kesatuan d. Keaslian

b. Kelogisan e. Variasi

c. Kepaduan

JAWABAN : D

2. “Kepada Bapak Lurah, tempat dan waktu kami persilahkan”. Kalimat tersebut

tidak efektif karena tidak memenuhi aspek....

a. Kesatuan d. Keaslian

b. Kelogisan e. Variasi

c. Kepaduan

JAWABAN : B

3. Kalimat yang komunikatif dan baik adalah kalimat....

a. Efektif d. Normatif

b. Persuasif e. Verbal

c. Efisien

JAWABAN : A

4. Warga tersebut mengatakan kalau dia melihat sesuatu yang aneh di rumahnya.

Supaya lebih efektif kata kalau dapat diganti dengan....

a. Bilamana d. Jika

b. Akan e. Agar

c. Bahwa

JAWABAN : C

5. Penekanan diperlukan dalam penggunaan bahasa yang efektif, yang termasuk

penekanan adalah dalam hal, kecuali....

a. Intonasi d. Repetisi

b. Partikel e. Kalimat

9

Page 10: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

c. Letak frase

JAWABAN : E

ESAI

1. Tuliskan ciri-ciri kalimat efektif beserta contohnya!

JAWABAN :

Kalimat efektif mempunyai empat sifat / ciri, yaitu :1) Kesatuan (Unity)

Contoh : Bangsa Indonesia menginginkan keamanan, kesejahteraan, dan kedamaian.

2) Kehematan (Economy)Contoh : Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu.

3) Penekanan (Emphasis)Contoh : Harapan presiden ialah agar rakyat membangun bangsa dan

negaranya.

4) Kevariasian (Variety)Contoh :

- Dokter muda itu belum dikenal oleh masyarakat desa Sukamaju. (S – P- O)- Belum dikenal oleh masyarakat desa Sukamaju doketr muda itu. (P – O – S) - Dokter muda itu oleh masyarakat desa Sukamaju belum dikenal. (S – O – P)

2. Ubahlah paragraf di bawah ini menjadi suatu paragraf efektif!

Pembakaran lahan yang terjadi di Kabupaten Kubu Raya berimbas kepada

terjadinya kabut asap di sebagian wilayah Kota Pontianak. Banyak orang-orang yang

mengeluh, mereka mempermasalahkan akibat kejadian ini. Wakil Walikota Pontianak

mengatakan bahwa ia mengharapkan agar masyarakat Kota Pontianak lebih tanggap

dengan situasi masalah akhir-akhir ini.

JAWABAN :

Pembakaran lahan yang terjadi di Kabupaten Kubu Raya menyebabkan

terjadinya kabut asap di sebagian wilayah Kota Pontianak. Banyak orang mengeluh

10

Page 11: RINGKASAN KALIMAT_EFEKTIF

dan mempermasalahkan akibat kejadian ini. Wakil Walikota Pontianak mengharapkan

masyarakat Kota Pontianak lebih tanggap dengan situasi belakangan ini.

11