revolusi hijau.docx

9
Revolusi Hijau (Revolusi Agraria) Pengertian Revolusi Hijau Revolusi hijau atau revolusi agraria yaitu suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Definisi lain menyebutkan revolusi hijau adalah revolusi produksi biji- bijian dari penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari varietas gandum, padi, jagung yang membawa dampak tingginya hasil panen. Tujuan revolusi hijau adalah meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan eksperimen bibit unggul. Latar Belakang Munculnya Revolusi hijau Adapun latar belakang munculnya revolusi hijau adalah sebagai berikut: a.Hancurnya lahan pertanian akibat PD I dan PD II. b.Pertambahan penduduk meningkat sehingga kebutuhan pangan juga meningkat. c.Adanya lahan tidur. d.Upaya peningkatan produksi pangan. Gagasan tentang revolusi hijau bermula dari hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) yang berpendapat bahwa “Kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang dihadapi manusia yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan peningkatan produksi pertanian. Pertumbuhan penduduk sangat cepat dihitung dengan deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, dst.) sedangkan peningkatan produksi pertanian dihitung dengan deret hitung (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, dst.)”. Pengaruh tulisan Robert Malthus tersebut, yaitu: a.gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dengan cara pengontrolan jumlah kelahiran. b.gerakan usaha mencari dan meneliti bibit unggul dalam bidang pertanian. Perkembangan Revolusi Hijau Revolusi hijau dimulai sejak berakhirnya PD I yang berakibat hancurnya lahan pertanian. Penelitian disponsori oleh Ford and Rockefeller Foundation di Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan. IMWIC (International Maize and Wheat Improvement

Upload: christsandy

Post on 09-Aug-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hanya sharing aja

TRANSCRIPT

Page 1: Revolusi Hijau.docx

Revolusi Hijau (Revolusi Agraria)Pengertian Revolusi HijauRevolusi hijau atau revolusi agraria yaitu suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Definisi lain menyebutkan revolusi hijau adalah revolusi produksi biji-bijian dari penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari varietas gandum, padi, jagung yang membawa dampak tingginya hasil panen. Tujuan revolusi hijau adalah meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara penelitian dan eksperimen bibit unggul.Latar Belakang Munculnya Revolusi hijauAdapun latar belakang munculnya revolusi hijau adalah sebagai berikut:a.Hancurnya lahan pertanian akibat PD I dan PD II.b.Pertambahan penduduk meningkat sehingga kebutuhan pangan juga meningkat.c.Adanya lahan tidur.d.Upaya peningkatan produksi pangan.Gagasan tentang revolusi hijau bermula dari hasil penelitian dan tulisan Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) yang berpendapat bahwa “Kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang dihadapi manusia yang disebabkan oleh tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan peningkatan produksi pertanian. Pertumbuhan penduduk sangat cepat dihitung dengan deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, dst.) sedangkan peningkatan produksi pertanian dihitung dengan deret hitung (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, dst.)”. Pengaruh tulisan Robert Malthus tersebut, yaitu:a.gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dengan cara pengontrolan jumlah kelahiran.b.gerakan usaha mencari dan meneliti bibit unggul dalam bidang pertanian.Perkembangan Revolusi HijauRevolusi hijau dimulai sejak berakhirnya PD I yang berakibat hancurnya lahan pertanian. Penelitian disponsori oleh Ford and Rockefeller Foundation di Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan. IMWIC (International Maize and Wheat Improvement Centre) merupakan pusat penelitian di Meksiko. Sedangkan di Filipina, IRRI (International Rice Research Institute) berhasil mengembangkan bibit padi baru yang produktif yang disebut padi ajaib atau padi IR-8. Pada tahun 1970 dibentuk CGIAR (Consultative Group for International Agriculture Research) yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada berbagai pusat penelitian international. Pada tahun 1970 juga, Norman Borlang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia 133 mendapatkan hadiah nobel karena gagasannya mencetuskan revolusi hijau dengan mencari jenis tanaman biji-bijian yang bentuknya cocok untuk mengubah energi surya menjadi karbohidrat pada tanah yang diolah menjadi subur dengan tanaman yang tahan terhadap hama penyakit.Upaya meningkatkan produktivitas pertanian antara lain dengan cara sebagai berikut.a.Pembukaan areal pertanian dengan pengolahan tanah.b.Mekanisme pertanian dengan penggunaan alat-alat pertanian modern seperti bajak dan mesin penggiling.c.Penggunaan pupuk-pupuk baru.d.Penggunaan metode yang tepat untuk memberantas hama, misalnya dengan alat penyemprot hama, penggunaan pestisida, herbisida, dan fungisida.Perkembangan Revolusi Hijau juga berpengaruh terhadap Indonesia. Upaya peningkatan produktivitas pertanian Indonesia dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:a.Intensifikasi Pertanian Intensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan menerapkan formula pancausaha tani (pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul, pemupukan, irigasi, dan pemberantasan hama).

Page 2: Revolusi Hijau.docx

b.Ekstensifikasi Pertanian Ekstensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan memperluas lahan pertanian, biasanya di luar Pulau Jawa.c.Diversifikasi Pertanian Diversifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara penganekaragaman tanaman, misal dengan sistem tumpang sari (di antara lahan sawah ditanami kacang panjang, jagung, dan sebagainya).d.Rehabilitasi pertanian Rehabilitasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan cara pemulihan kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang sudah kritis.Faktor-faktor penyebab timbulnya lahan kritis adalah sebagai berikut.1)Penanaman yang terus menerus.2)Penggunaan pupuk kimia (pestisida, herbisida).3)Erosi karena penebangan liar.4)Irigasi yang tidak teratur.Upaya untuk memperbaiki lahan pertanian antara lain dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.1)Reboisasi untuk kawasan hutan/nonhutan.2)Melakukan tebang pilih.3)Pembibitan kembali.4)Penanaman sejuta pohon.5)Penanaman tanah lembah/pegunungan dengan terasering/sengkedan.6)Seleksi tanaman (tanaman pelindung/tua).Keuntungan Revolusi HijauAdapun keuntungan dari adanya Revolusi Hijau, adalah berikut ini.1.Meningkatnya produksi pertanian yang berarti dapat mengatasi pangan.2.Ditemukannya berbagai jenis tanaman dan biji-bijian/varietas unggul.3.Pendapatan petani meningkat yang berarti meningkatnya kesejahteraan petani.Tahun 1988, Indonesia mendapat penghargaan dari FAO karena berhasil dalam swasembada pangan.Kelemahan Revolusi HijauSedangkan kelemahan dari Revolusi Hijau adalah berikut ini:1.Menghabiskan dana yang besar untuk biaya penelitian.2.Menurunnya daya produksi tanah karena ditanami terus menerus.3.Polusi tanah dan air akibat penggunaan pupuk pestisida yang berlebihan.4.Dengan mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga manusia digantikan mesin.

Revolusi hijau di Indonesia

Gerakan Revolusi Hijau yang dijalankan di negara – negara berkembang dan Indonesia dijalankan sejak rezim Orde Baru berkuasa. Gerakan Revolusi Hijau sebagaimana telah umum diketahui di Indonesia tidak mampu untuk menghantarkan Indonesia menjadi sebuah negara yang berswasembada pangan secara tetap, tetapi hanya mampu dalam waktu lima tahun, yakni antara tahun 1984 – 1989. Disamping itu, Revolusi Hijau juga telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial pedesaan karena ternyata Revolusi Hijau hanyalah menguntungkan petani yang memiliki tanah lebih dari setengah hektar, dan petani kaya di pedesaan, serta penyelenggara negara di tingkat pedesaan. Sebab sebelum Revolusi Hijau dilaksanakan, keadaan penguasaan dan pemilikan tanah di Indonesia sudah timpang, akibat dari gagalnya pelaksanaan Pembaruan Agraria yang telah mulai dilaksanakan pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1965.[3]

Page 3: Revolusi Hijau.docx

Revolusi hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting[4]: penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk kimia secara optimal, penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu, dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas. Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini, terjadi peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi pada tempat-tempat tertentu, suatu hal yang sebelumnya tidak mungkin terjadi.

Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena Revolusi Hijau tetapi karena ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Kritik lain yang muncul adalah bahwa Revolusi Hijau tidak dapat menjangkau seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di Afrika.

Dampak positif:

produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan meningkat. sebagai contoh : indonesia dari pengimpor beras mampu swasembada.

Dampak negatif:

1.penurunan produksi protein,di karenakan pengembangan serealia(sebagai sumber karbohidrat)tidak di imbangi

Dampak positif revolusi hijau

Produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan (karbohidrat) meningkat. Sebagai contoh: Indonesia dari pengimpor beras mampu swasembada.

Permasalahan dan dampak negatif

1.Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan pangan sumber protein dan lahan peternakan diubah menjadi sawah.

2.Penurunan keanekaragaman hayati.

3.Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada pupuk. ]] 4.Penggunaan peptisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten[5].

Lihat pula

Revolusi Biru

Referensi

1. ̂ Revolusi Hijau, Pengertian dan Dampaknya2. ̂ Revolusi Hijau. Diakses pada tanggal 7 November 20113. ̂ Makalah Revolusi Hijau

Page 4: Revolusi Hijau.docx

4. ̂ Sisworo W.H. Membangun Kembali Swa Sembada Beras. Makalah yang disampaikan dalam ? tanggal 26 April 2007.

5. ̂ Bio 3-6a.htm. Biologi

http://ridwanaz.com/umum/biologi/revolusi-hijau-pengertian-revolusi-hijau-dan-dampak-nya/. Diakses pada tanggal 05-19-2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Biru

http://ridwanaz.com/umum/biologi/revolusi-hijau-pengertian-revolusi-hijau-dan-dampak-nya/

Revolusi Hijau – Pengertian Revolusi Hijau dan Dampak nyaBy admin– October 23, 2010Posted in: biologi

Pada artikel ini akan menjelaskan tentang revolusi hijau yaitu pengertian revolusi hijau serta dampak positif dan negatif dari revolusi hijau. Seperti yang telah kita ketahui bahwa seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk dunia terus terus meningkat, terutama di negara-negara berkembang. Tentunya keadaan tersebut harus diiringi atau didukung oleh peningkatan pangan. Hal ini berdasarkan pernyataan Thomas Robert Malthus, perlu disadari bahwa kemampuan sumber daya alam sebagai penghasil pangan adalah terbatas. Untuk itu diperlukan upaya untuk pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) yang nantinya akan ditujukan bagi pengembangan produksi pangan.

Page 5: Revolusi Hijau.docx

pengertian revolusi hijau

Pengertian revolusi hijau adalah usaha pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi pangan. Mengubah dari pertanian yang tadinya menggunakan teknologi tradisional menjadi pertanian yang menggunakan teknologi lebih maju atau modern.

Revolusi hijau diawali oleh Ford dan Rockefeller Foundation, yang mengembangkan gandum di Meksiko (1950) dan padi di Filipina (1960). Revolusi hijau menekankan pada SEREALIA: padi, jagung, gandum, dan lain-lain. (serealia adalah tanaman biji-bijian)

Revolusi hijau mendasarkan diri pada empat pilar penting yaitu

1. penyediaan air melalui sistem irigasi,2.  pemakaian pupuk kimia secara optimal,3. penerapan pestisida sesuai dengan tingkat serangan organisme pengganggu, dan4. penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas.Melalui penerapan teknologi non-tradisional ini, terjadilah peningkatan hasil tanaman pangan berlipat ganda dan memungkinkan penanaman tiga kali dalam setahun untuk padi pada tempat-tempat tertentu.

Revolusi hijau di Indonesia

Di negara kita  Indonesia revolusi industri diterapkan dengan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian. Ekstensifikasi dengan perluasan areal. Terbatasnya areal, menyebabkan pengembangan lebih banyak pada intensifikasi. Intensifikasi dilakukan melalui Panca Usaha Tani, (lima usaha tani)

1. Teknik pengolahan lahan pertanian2. Pengaturan irigasi3. Pemupukan4. Pemberantasan hama5. Penggunaan bibit unggul

Page 6: Revolusi Hijau.docx

Dampak Revolusi hijau

Hasil dari suatu metode tentunya mempunyai dampak positif dan negatif, begitu juga dengan Revolusi hijau berikut ini merupakan dampak positif dan negatif dari revolusi hijau

Dampak positif revolusi hijau

Produksi padi dan gandum meningkat sehingga pemenuhan pangan (karbohidrat) meningkat. Salah satu contohnya bagi bangsa indonesia sendiri adalah Indonesia yang tadinya pengimpor beras menjadi mampu swasembad beras.

Dampak Negatif Revolusi Hijau antara lain :

1. Penurunan produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber karbohidrat) tidak diimbangi pengembangan pangan sumber protein dan lahan peternakan diubah menjadi sawah.

2. Penurunan keanekaragaman hayati.

3. Penggunaan pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada pupuk.

4. Penggunaan peptisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten.

Revolusi hijau juga mendapatkan kritik dari pihak pihak yang mempunyai kesadaran akan kelestarian lingkungan karena telah mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh mereka yang mendukung revolusi industri, mereka menyebutkan bahwa kerusakan tersebut bukan karena revolusi industri tapi karena akses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan.

Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan karena mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah. Oleh para pendukungnya, kerusakan dipandang bukan karena Revolusi Hijau tetapi karena ekses dalam penggunaan teknologi yang tidak memandang kaidah-kaidah yang sudah ditentukan. Selain kritik tersebut di atas masih ada kritik lain lagi yitu Revolusi Hijau tidak dapat menjangkau seluruh strata negara berkembang karena ia tidak memberi dampak nyata di wilayah Afrika.

Semoga penjelasan tentang revolusi hijau di atas bisa bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.

Page 7: Revolusi Hijau.docx

referensi : http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0146%20Bio%203-6a.htm , id.wikipedia.org