review jurnal - manajemen kualitas - alfonsus sri agseyoga

Upload: alfonsus-sa

Post on 30-Oct-2015

525 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Study of Quality Management in Costruction Project

TRANSCRIPT

JURNAL REVIEWStudy of Quality Management in Costruction Project(Abdul-Rahman, Hamzah) 2011

UAS MANAJEMEN KUALITAS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan UAS Mata Kuliah Manajemen Kualitas

Disusun Oleh :

ALFONSUS SRI AGSEYOGANIM. 126060100111013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANFAKULTAS TEKNIK PASCASARJANAUNIVERSITAS BRAWIJAYA9

MALANG 2012ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISIiDAFTAR GAMBARiiBAB 1 JURNAL REVIEW31.1.Latar Belakang, Landasan Teori, dan Tujuan Penelitian31.2.Metode Penelitian41.3.Literatur41.4.Hasil dan Pembahasan61.5.Kesimpulan81.6.Limitation / Kekurangan9LAMPIRAN10

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan tujuan penelitian4Gambar 1.2. Bagan metode penelitian4Gambar 1.3. Bagan studi literatur 15Gambar 1.4. Bagan studi literatur 25Gambar 1.5. Bagan studi literatur 26Gambar 1.6. Bagan poin-poin hasil dan pembahasan6Gambar 1.7. Bagan hasil analisis 17Gambar 1.8. Bagan hasil analisis 27Gambar 1.9. Bagan hasil analisis 38Gambar 1.10. Bagan hasil analisis 48

JURNAL REVIEW

Latar Belakang, Landasan Teori, dan Tujuan PenelitianPenelitian ini mengeksplorasi pratek dasar manajemen mutu, komitmen manajemen dalam manajemen mutu, dan masalah kualitas pelaksanaan manajemen dalam proyek konstruksi dalam konteks industri konstruksi Malaysia. Temuan penelitian menunjukkan bahwa keadaan manajemen mutu dalam proyek konstruksi di Malaysia perlu diperkuat dan ada masalah dalam kaitannya dengan implementasi manajemen mutu yang memerlukan perhatian dan penelitian lebih lanjut. Makalah ini memberikan wawasan tentang keadaan manajemen mutu dalam proyek konstruksi di Malaysia.Konsep manajemen mutu adalah untuk memastikan upaya dalam mencapai tingkatan kualitas untuk produk telah terencana dan terorganisir dengan baik. Dari sudut pandang sebuah perusahaan konstruksi, kualitas manajemen dalam proyek konstruksi berarti menjaga kualitas pekerjaan konstruksi pada standar yang diperlukan untuk memperoleh kepuasan pelanggan yang akan membawa pada daya saing dan keberlangsungan hidup bisnis jangka panjang bagi perusahaan (Tan & Abdul-Rahman, 2005). Manajemen mutu secara kritis diperlukan oleh sebuah perusahaan konstruksi untuk mempertahankan kelanjutan posisinya di pasar konstruksi yang sangat menantang dan kompetitif. Harris dan McCaffer (2001) menjelaskan bahwa manajemen mutu harus menyediakan lingkungan dengan alat, teknik, dan prosedur yang berhubungan dapat digunakan secara efektif mengarah pada keberhasilan operasional perusahaan. Peran manajemen mutu untuk sebuah perusahaan konstruksi bukanlah kegiatan yang terisolasi, tetapi saling terkait dengan semua proses operasional dan manajerial perusahaan.

Gambar 1.1. Bagan tujuan penelitian

Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini meliputi metode, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data yang digunakan, populasi, dan sampel.

Gambar 1.2. Bagan metode penelitian

LiteraturLandasan teori atau studi literatur atau literature review yang digunakan oleh penulis, melingkupi penelitian Praktek Manajemen Kualitas, Komitmen Manajemen dalam Pelaksanaan Manajemen Kualitas, serta Permasalahan dalam Pelaksanaan Manajemen Kualitas.

Praktisi Manajemen Kualitas

Gambar 1.3. Bagan studi literatur 1

Komitmen Manajemen dalam Pelaksanaan Manajemen Kualitas

Gambar 1.4. Bagan studi literatur 2

Faktor Permasalahan dalam Pelaksanaan Manajemen Kualitas

Gambar 1.5. Bagan studi literatur 2

Hasil dan PembahasanAda beberapa hal penting yang dibahas oleh penulis terkait dengan Manajemen Kualitas suatu perusahaan konstruksi di antaranya seperti pada bagan di bawah ini:

Gambar 1.6. Bagan poin-poin hasil dan pembahasan

Hasil analisis Quality Management Tools and Techniques Applied by Construction Companies

Gambar 1.7. Bagan hasil analisis 1Ada beberapa alat atau teknik yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menerapkan manajemen kualitas. Dari hasil analisis, diketahui bahwa Designs of Experiment dan Inspection lebih banyak diterapkan dengan prosentase sebesar 75%

Hasil analisis State of Leadership and Participation of Top Management in Quality Management

Gambar 1.8. Bagan hasil analisis 2Peran serta dari manajemen lebih kepadaMengkomunikasikan pentingnya memenuhi kebutuhan pelanggan dengan prosentase sebesar 75%

Hasil analisis State of Resources Allocation of Top Management for Quality Management

Gambar 1.9. Bagan hasil analisis 3

Dari analisis hasil responden, suatu perusahaan cenderung lebih mencari alokasi sumber daya yang mengarah pada financial maupun tenaga kerja, dengan masing-masing prosentase sebesar 58 %.

Hasil analisis Quality Management Implementation Problems Encountered by Construction Companies

Gambar 1.10. Bagan hasil analisis 4

Permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan konstruksi dalam menerapkan manajemen kualitas adalah masalah dengan pekerjaan sub kontraktor dengan prosentase sebesar 83%.

KesimpulanBeberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang diungkapkan oleh penulis di antaranya adalah :1. TQM bukanlah sebuah hal yang umum1. Pendaftaran ISO lebih digunakan untuk tujuan marketing1. Implementasi manajemen mutu sangat dirasakan dengan tujuan untuk memenuhi kewajiban kontrak, bukan untuk memuaskan kebutuhan klien1. Dalam hal alat dan teknik manajemen mutu , perusahaan konstruksi umumnya menggunakan metode tradisional seperti eksperimen dan inspeksi.1. Kepemimpinan dan partisipasi atasan manajemen perusahaan konstruksi dalam manajemen mutu perlu diperkuat1. Alokasi sumber daya keuangan dan manusia untuk tujuan masalah pelaksanaan manajemen mutu harus lebih ditingkatkan1. Sebagian besar masalah pelaksanaan manajemen mutu ditemui di tempat lain yang relevan dalam konteks lokal dan memerlukan perhatian.

Limitation / KekuranganAda beberapa kekurangan yang diungkapkan langsung oleh penulis, di antaranya yaitu :1. Sampel terlalu kecil untuk analisis kuantitatif dengan menggunakan alat statistik.1. Pengambilan sampel tidak presisi dan tidak terkontrol.1. Para penulis tidak memiliki kontrol untuk memastikan orang yang paling tepat ditugaskan oleh setiap perusahaan untuk diwawancarai meskipun mereka telah melakukan yang terbaik.1. Kemauan responden untuk mengungkapkan kelemahan dalam organisasi masing-masing tidak pasti.1. beberapa responden tidak bisa berkonsentrasi penuh pada saat sesi wawancara, hal ini menyebabkan wawancara mendalam dimaksudkan tidak dapat sepenuhnya tercapai.

3

LAMPIRAN

Study of Quality Management in Construction Project (Abdul-Rahman, Hamzah) 2011