resume i.pdf
TRANSCRIPT
“Penyederhanaan Arus Bolak-
Balik(AC) dengan Teorema Mesh
dan Determinan; Minor &
Kofaktor” Resume 1 : Rangkaian Listrik II
Kelompok 2
Disusun Oleh:
1. Abdul Goffar Al Mubarok (5215134375)
2. Ariska Cahya (5215134381)
3. Faiz Lestari (5215131516)
4. Intan Aqlidazari A. (5215134338)
5. Meji Mediawan (5215134385)
6. Ratna Addafi’ah (5215136244)
7. R.R. Naily Istanari (5215136251)
Pendidikan Teknik Elektronika
Fakultas Teknik
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2014
i
Kata Pengantar
Assalaamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih
sayang serta pertolongan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Resume Rangkaian Listrik II
tentang “Penyerdehanaan ABB dengan Teorema Mesh & Determinan; Minor & Kofaktor” dengan
cukup baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Kesuksesanan dalam penyusunan resume ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Pak Faried Wadjdi sebagai dosen mata kuliah Rangkaian Listrik II.
2. Kedua Orang Tua yang senantiasa mendukung dan mendoakan kami.
3. Rekan-rekan mahasiswa pendidikan Teknik Elektronika yang selalu berjuang dengan penuh
semangat.
Kami menyadari bahwa resume ini masih jauh dari kesempurnaan, masih terdapat banyak
kekurangan dalam penulisan dan penyusunan resume ini. Oleh sebab itu, kami meminta saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sebagai masukan bagi kami agar kami dapat menyempurnakan resume
ini serta resume-resume Rangkaian Listrik II selanjutnya.
Kami berharap agar resume Rangkaian Listrik II ini dapat menjadi salah satu bahan referensi
yang mudah dipahami oleh para mahasiswa jurusan Elektro. Semoga resume ini dapat diterima untuk
memenuhi persyaratan nilai mata kuliah Rangkain Listrik II.
Wassalamu’alaikum warrohmatullohi wabarokatuh
Jakarta, 20 September 2014
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ····································································································································· I
DAFTAR ISI ·················································································································································· II
BAB I : PENDAHULUAN ····························································································································· 1
1.1. LATAR BELAKANG ······························································································································· 1
1.2. TUJUAN & MANFAAT ··························································································································· 2
1.2.1. Tujuan ···························································································································· 2
1.3.1 Manfaat Penulisan ········································································································ 2
BAB II : MATERI & PEMBAHASAN SOAL ······························································································· 3
2.1. MATERI ················································································································································· 3
2.2. SOAL & JAWABAN ······························································································································ 10
BAB III : PENUTUP ···································································································································· 16
4.1. KESIMPULAN ·································································································································· 16
4.2. SARAN ··············································································································································· 16
DAFTAR PUSTAKA ····································································································································· 17
1
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dunia Elektro memiliki cakupan yang cukup luas dalam membahas kelistrikan.
Apalagi di era modern seperti sekarang ini, perkembangan teknologi yang memiliki
hubungan dengan listrik meningkat pesat. Perkembangan tersebut terjadi dalam jangka
waktu yang begitu singkat, bukan lagi dalam hitungan tahun, melainkan hitungan hari
bahkan mencapai hitungan jam. Oleh karena itu, mahasiswa juga perlu memperbaharui
pengetahuan yang mereka miliki mengenai Elektro, minimal mengenai hal-hal yang
sifatnya fundamental dan mendasar.
Setelah selama satu semester kita lebih banyak membahas dan mendalami materi
mengenai rangkaian listrik arus searah atau kerap disebut Direct
Current (DC), kini kita mulai membahas mengenai listrik arus bolak-balik atau kita
kenal dengan istilah Alternate Current (AC). Dua pembahasan ini merupakan pondasi
atau modal dasar bagi mahasiswa jurusan Elektro dalam mengarungi samudera Teknik
Elektro yang begitu luas.
Dasar-dasar kelistrikan yang dibahas, mulai dari listrik arus searah (DC) hingga
pembahasan lanjutan mengenai listrik arus bolak balik (AC) banyak disepelekan oleh
mahasiswa karena pembahasan-pembahasan tersebut tidak banyak ditemukan dalam
kasus di kehidupan sehari-hari. Padahal sesungguhnya pengetahuan mengenai dasar-
dasar kelistrikan akan berguna dalam mempelajari ilmu-ilmu lain dalam Teknik Elektro
yang sifatnya aplikatif dan jauh lebih rumit penyelesaiannya.
Mahasiswa jurusan Elektro perlu memahami dan mengerti tentang kalkulasi atau
berbagai jenis perhitungan yang dibahas secara rinci dan mendalam di listrik arus bolak
balik, khususnya bagian mendasar yang menjadi pondasi bagi mahasiswa unntuk
melangkah lebih jauh ke dunia Elektro yang luas ini, dan mampu menerapkan berbagai
perhitungan tersebut dalam kehidupan manusia modern yang tidak dapat dilepaskan
dari ketergantungan terhadap listrik dan berbagai perangkat yang membutuhkan listrik
untuk dapat beroperasi.
2
1.2. Tujuan & Manfaat
1.2.1. Tujuan
Resume ini berkaitan Penyederhanaan Arus Bolak Balik dengan Teorema Mesh
dan Determinan Matriks, Minor dan Kofaktor. Konten dari resume ini sesuai dengan
penyampaian materi mata kuliah Rangkaian Listrik II oleh Bapak Faried Wadjdi yang
menjadi sumber utama resume. Pembuatan dan penyusunan resume ini memiliki tujuan
tertentu. Tujuan tersebut antara lain adalah:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Rangkaian Listrik II.
2. Menyediakan sumber referensi bagi mahasiswa Jurusan Elektro tentang
rangkaian listrik.
3. Menjadikan materi Penyederhanaan Arus Bolak Balik lebih mudah dipahami
oleh mahasiswa.
1.3.1 Manfaat Penulisan
Penulisan resume Penyederhanaan Arus Bolak Balik ini memiliki manfaat
untuk menjadikan mahasiswa:
1. Memiliki wawasan mengenai teknik Penyederhanaan Arus Bolak Balik.
2. Memahami penerapan teknik Penyederhanaan Arus Bolak Balik.
3. Dapat lebih mudah menerima materi selanjutnya dalam mata kuliah
Rangkaian Listrik II dan mata kuliah lain di Jurusan Elektro.
3
BAB II : MATERI & PEMBAHASAN SOAL
2.1. Materi
Banyak metode untuk meenganalisis sebuah jaringan resitif atau sinusoida.
salah satunya dengan metode teorema Mesh. Ini hanya persoalan yang mempunyai
bilangan – bilangan kompleks (impedansi) sebagai pengganti bilangan nyata (tahanan)
sebagai koefisien persamaan – persamaan, dan mempunyai fasor sebagai pengganti arus
atau tegangan – tegangan nyata untuk yang tidak diketahui.
Bilangan kompleks z adalah sebuah bilangan dalam bentuk x + jy, dimana x dan
y adalah bilangan nyata dan j = √−1 . Kita tuliskan x = Re z yakni bagian nyata (real)
dari z dan y = Im z yakni bagian khayal (imajinier) dari z. Dua bilangan kompleks
adalah sama jika bagian – bagian nyatanya sama dan bagian – bagian khyalnya adalah
sama. Sistem teknik banyak dilukiskan oleh sekumpulan persamaan simultan yang
bebas linear, dimana xi adalah variable bebas, yi variable – variable tidak bebas dan aij
koefisien dari variable – variable bebas. Metode ini disebut dengan metode matriks.
Banyak cara dalam menganalisis suatu rangkaian Arus Bolak-Balik. Khususnya
kita akan menemui metode analisis simpul umum dengan cara yang dinamai analisisi
loop. Kita akan meninjau sebuah metode yang dinamai analisis Mesh. Walaupun
memang cara ini tidak dapat dipakai pada setiap jaringan. Analisis Mesh dapat dipakai
hanya pada jaringan yang terletak dalam satu bidang.
2.1.1. Penyederhanaan Arus Bolak Balik dengan Teorema Mesh
2.1.1.1. Pengertian Teorema Mesh
Analisis ini memanfaatkan KVL (Kirchoff’s Voltage Law). Yang mana
berbunyi “Jumlah tegangan pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”. Untuk
menggunakan analisa Mesh, tulis persamaan KVL untuk setiap putaran tertutup (closed
loop) dalam suatu rangkaian. 1 Metoda arus mesh pada dasarnya adalah mencari
persamaan linier dengan arus mesh sebagai peubah, yang secara lengkap merupakan
1 http://rangkailistrik.wordpress.com/2013/07/30/analisa-mesh-node-voltage/
4
diskripsi dari rangkaian. Seperti halnya pada pembahasan metoda tegangan simpul, kita
akan melihat lebih dulu bagaimana persamaan arus mesh tersebut dapat diperoleh.2
Langkah kerja dari Teorema Mesh ialah dengan menentukan Loop dan Arah
Arus dari suatu Rangkaian terlebih dahulu.
Analisa arus mesh pada dasarnya adalah pengembangan dari aplikasi hukum
Kirchoff, begitupun berlaku pada Arus Bolak-Balik (AC). Gambar di bawah ini
menunjukan sebuah rangkaian dengan sirkulasi arus I1 I2 dan I3 merupakan arus loop
tertutup. Arus I1 I2 dan I3 disebut arus mesh atau arus loop.
Pada analisis arus mesh, semua arus loop disusun sedemikian sehingga
bersirkulasi pada arah yang sama. Hukum kirchoff ke-2 diterapkan pada tiap-tiap loop,
2Sudirham, S. (2012). Analisis Rangkaian Listrik Jilid -1. Bandung: Darpublik.
5
dimana pada rangkaian di atas menghasilkan 3 persamaan dengan 3 variabel yang akan
diselesaikan untuk mendapatkan I1 I2 dan I3.
2.1.1.2. Aplikasi Teorema Mesh dalam Penyederhanaan ABB
Untuk lebih jelas tentang rangkaian yang menggunakan Teorema Mesh, dapat dilihat di
bawah ini.
Note:
Biasanya yang
dicari adalah
Arus/Tegangan
Tidak pernah
ditanya Z, karena Z
nya sudah
diketahui.
Cara penyelesaian :
1.) Tentukan arah arus pada masing – masing loop, putaran arus sebaiknya searah jarum
jam.
2.) Tentukan persamaan tegangan masing – masing loop.
Persamaan loop 1 :
ΣV = 0
VA - I1.Z1 - I1.Z3 + I2.Z3 = 0
Persamaan loop 2 :
ΣV = 0
-VB + I1.Z3 - I2.(Z2+Z3) = 0
6
Contoh:
Dari jaringan diatas ini
Diketahui :
Z1 = +j2, Z2 = -j, Z3 = 4
VA = 2 ∠ 0º, VB = 6 ∠ 0º
Ditanya :
Tentukan besar arus yang mengalir disetiap loop?
Jawab :
VA = 2 ∠ 0º = 2 + j0
Z1 = j2 = 0º + j2 = 2 ∠ 90º
Z2 = 2 + j3 Z = √22 + 32
= √13 ∠ θº
= arc tg 3
2
Menentukan arah loop dan mencari persamaan di masing-masing loop.
Loop 1
ΣV = 0
VA - I1.Z1 - I1.Z3 + I2.Z3 = 0
2 ∠ 0º - I1.2j - I1(4) + I2(4) = 0
2 ∠ 0º – (4+2j) I1 + 4I2= 0
2 ∠ 0º = (4+2j) I1 - 4I2
Loop 2
ΣV = 0
7
-VB + I1.Z3 - I2.(Z2+Z3) = 0
-6 ∠ 0º + I1.(4) - I2.(-j + 4) = 0
-6 ∠ 0º + 4I1 - (4 - j)I2 = 0
-6 ∠ 0º = -4I1 + (4 - j)I2
Mengubah ke dalam bentuk matriks
[4 + 2𝑗 −4
−4 4 − 𝑗] [
𝐼1𝐼2
] = [2∠0°
−6∠0°]
𝐼1 =[
2+𝑗0 −4−6+𝑗0 4−𝑗
]
[4+2𝑗 −4
−4 4−𝑗]
=2 (4−𝑗)−(−6)(−4)
(4+2𝑗)+(4−𝑗)−16=
−16−2𝑗
4𝑗−2𝑗²=
−16−2𝑗
2+4𝑗
𝐼1 =16,1 ∠ −172,87°
4,47 ∠ 63,43° = 3,61 ∠ - 236, 30º atau 3,61º ∠ 123, 70º
I2 =
[4+2𝑗 2+𝑗0
−4 −6+𝑗0]
[4+2𝑗 −4
−4 4−𝑗]
= (4+2𝑗)(−6)−(−4)(2)
(4+2𝑗)+(4−𝑗)−16 =
−24−125+8
16−2𝑗2+8𝑗−4𝑗−16 =
−16−12𝑗
4𝑗−2𝑗2 =
−16−12𝑗
2+4𝑗 =
20∠36,86
4,47∠63,434 = 4,447 ∠ -26,574
2.1.2. Determinan Matriks, Minor dan Kofaktor
Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu
bilangan real dengan suatu matriks bujursangkar. Determinan ini terdiri dari baris dan
kolom. Determinan dapat disimbolkan dengan detA , △ 𝐴 atau |𝐴|. Untuk mencari
determinan orde tinggi dapat menggunakan kofaktor minor dari matriks.
Cara pengoperasian determinan adalah sebagai berikut:
Pada matriks 2x2
Diketahui sebuah matriks berordo 2 × 2 di bawah ini. Dengan jumlah 2 baris
dan 2 kolom, mempunyai 4 elemen di dalamnya.
2.21.2
2.11.1
aa
aaA
8
Maka, dapat dicari nilai determinan A atau ΔA:
Pada matriks 3x3
Diketahui sebuah matriks berordo 3 × 3 di bawah ini. Dengan jumlah 3 baris
dan 3 kolom, mempunyai 9 elemen di dalamnya.
3.32.31.3
3.22.21.2
3.12.11.1
aaa
aaa
aaa
A
Maka, penyelesaian pada matriks tersebut adalah:
3.21.3
2.21.2
2.11.1
3.32.31.3
3.22.21.2
3.12.11.1
aa
aa
aa
aaa
aaa
aaa
A
Minor dari elemen (a3.3) dari determinan orde n disimbolkan dengan (M3,3),
merupakan suatu determinan yang ordenya . Minor elemen M3,3 dari matriks A
adalah:
3.32.31.3
3.22.21.2
3.12.11.1
3.3
aaa
aaa
aaa
M
3.32.31.3
3.22.21.2
3.12.11.1
3.3
aaa
aaa
aaa
M
Sehingga M3.3 adalah:
2.31.2
2.11.1
3.3aa
aaM
ΔA = a1.1 . a2.2 – a1.2 . a2.1
ΔA = 3.21.23.11.33.22.13.32.21.1 ...... aaaaaaaaa
2.11.23.31.13.22.33.12.21.3 ...... aaaaaaaaa
M3.3 artinya baris ke-3 dan kolom ke-3 dihilangkan
9
Sementara itu, kofaktor didapat dari (-1) yang dipangkatkan dengan jumlah nomor
baris dan kolom minor dikalikan dengan minor itu sendiri. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
nm
nm
nm M ,. .1
Jika hasil jumlah m dan n genap, maka minor bernilai positif (+). Sebaliknya jika hasil
jumlah m dan n bernilai ganjil, maka minornya negatif (-).
Contoh :
Δ23 = (-1)2+3 . M23 = - M23 , karena 2+3 = 5 (ganjil) maka minornya negatif.
Δ31 = (-1)3+1 . M31 = + M31 , karena 3+1 = 4 (genap) maka minornya positif.
10
2.2. Soal & Jawaban
1. Hitung dan tentukan nilai I1 dan I2 pada rangkaian berikut jika diketahui nilai
VA= 20; VB= 10; Z1=Z2= +j; Z3 = 4!
Solusi:
Diketahui :
VA = 20 VB = 10
Z1 = Z2 = + j Z3 = 4
Jawab:
a. Menentukan arah loop.
b. Mencari persamaan masing-masing loop
Loop 1
∑V = 0
VA – I1 ZI – I1 Z3 + I2 Z3 = 0
VA – I1 (Z1 + Z3) + I2 Z3 = 0
I1(Z1 + Z3) – I2 Z3 = VA
(4+j) I1 – 4I2 = 2∠ 0............ (1)
Loop 2
∑V = 0
-VB – I2 Z2 – I2 Z3 + I1 Z3 = 0
-VB – I2 (Z2 + Z3) + I1 Z3 = 0
I1 Z3 – I2(Z2 + Z3) = VB
4I1 – (4+j) I2 = 1 ∠ 0........... (2)
11
c. Mengubah ke dalam bentuk matriks
Setelah mendapatkan persamaan dari kedua loop, ubah persamaan tersebut ke
dalam bentuk matriks sehingga didapat persamaan matriks sebagai berikut:
[4 + 𝑗 −4
4 4 + 𝑗] [
𝐼1
𝐼2] = [
4∠0−1∠0
]
Maka kita dapat hitung sebagai berikut:
𝐼1 =|
4 + 𝑗0 −4−1 + 𝑗0 4 + 𝑗
|
|4 + 𝑗 −4
4 4 + 𝑗|
=(4)(4 + 𝑗) − (−4)(−1)
(4 + 𝑗)(4 + 𝑗) − (4)(−4)
𝐼1 =16 + 𝑗4 − 4
16 + 𝑗8 + 𝑗2 + 16=
12 + 𝑗4
32 + 𝑗8 + 𝑗2=
12 + 𝑗4
32 + 𝑗8 − 1
𝐼1 =12 + 𝑗4
31 + 𝑗8
𝐼1 =12,6518,43
32,0214,47
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝐼1 = 0,3953,96
Sedangkan untuk I2 adalah sebagai berikut:
𝐼2 =|4 + 𝑗 4 + 𝑗0
4 −1 + 𝑗0|
|4 + 𝑗 −4
4 4 + 𝑗|
=(4 + 𝑗)(−1) − (4)(4)
(4 + 𝑗)(4 + 𝑗) − (4)(−4)
𝐼2 =−4 − 𝑗 − 16
16 + 𝑗8 + 𝑗2 + 16=
−20 − 𝑗
32 + 𝑗8 + 𝑗2=
−20 − 𝑗
32 + 𝑗8 − 1
𝐼2 =−20 − 𝑗
31 + 𝑗8
𝐼2 =20,02 − 177,14
32,0214,47
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝐼2 = 0,625 − 191,61
12
2. Hitung dan Tentukan nilai I1 pada rangkaian berikut! Diketahui nilai
V1=200; V2=160; R1= 4; R2= 5; R3= 6; R4= R5= 4; XC1= 8; XC2=
6; XL=5.
Solusi:
Diketahui:
V1=200 R2= 5 XC1= 8
V2=160 R3= 6 XC2= 4
R1= 4 R4= R5= 4 XL=5
Jawab:
a. Mencari nilai impedansi
Maka didapat:
Z1 = 9 Z4 = 4 + j5
Z2 = -j8 Z5 = 4 – j4
Z3 = 6
b. Menentukan arah loop, arus dan tegangannya
13
c. Mencari persamaan masing-masing loop
Namun kita hanya perlu menggunakan loop 1 dan loop 3 untuk
mencari nilai I1 dan I2.
Loop 1
∑V = 0
V1 – I1 ZI – I1 Z4 + I2 Z4 = 0
V1 – I1 (ZI + Z4)+ I2 Z4 = 0
-I2 (4 + j5) + I1 (13 + j5) = 200 ......... (1)
Loop 2
I2 (Z2 + Z3 + Z4) – I2 Z2 – I3 Z4 = 0
Loop 3
∑V = 0
-V2 – I2 Z5 – I2 Z3 + I1 Z5 = 0
-V2 – I2 (Z5 + Z3) + I1 Z5 = 0
I1 (4 – j6) – I2 (-2 – j4) = 160 ........... (2)
d. Mengubah persamaan yang didapat ke dalam bentuk matriks.
[13 + 𝑗5 −(4 + 𝑗5)4 − 𝑗6 2 + 𝑗4
] [𝐼1
𝐼2] = [
20∠016∠0
]
Maka kita dapat hitung sebagai berikut:
𝐼1 =|20 + 𝑗0 −(4 + 𝑗5)16 + 𝑗0 2 + 𝑗4
|
|13 + 𝑗5 −(4 + 𝑗5)4 − 𝑗6 2 + 𝑗4
| =
(20)(2 + 𝑗4) − (16)(−4 − 𝑗5)
(13 + 𝑗5)(2 + 𝑗4) − (4 − 𝑗6)(−4 − 𝑗5)
𝐼1 =40 + 𝑗80 − (−48 − 𝑗80)
26 + 𝑗52 + 𝑗10 + 𝑗220=
40 + 𝑗80 + 48 + 𝑗80
26 + 𝑗62 − 20=
88 + 𝑗160
6 + 𝑗62
𝐼1 =88 + 𝑗160
6 + 𝑗62
𝐼1 =182,661,19
62,384,47
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝐼1 = 2,93 − 23,28
14
Sedangkan untuk I2 adalah sebagai berikut:
𝐼2 =|13 + 𝑗5 20 + 𝑗04 − 𝑗6 16 + 𝑗0
|
|13 + 𝑗5 −(4 + 𝑗5)4 − 𝑗6 2 + 𝑗4
| =
(16)(13 + 𝑗5) − (20)(4 − 𝑗6)
(13 + 𝑗5)(2 + 𝑗4) − (4 − 𝑗6)(−4 − 𝑗5)
𝐼2 =208 + 𝑗80 − 80 + 𝑗120
26 + 𝑗52 + 𝑗10 + 𝑗220=
128 + 𝑗200
26 + 𝑗62 − 20=
128 + 𝑗200
6 + 𝑗62
𝐼2 =128 + 𝑗200
6 + 𝑗62
𝐼2 =237,4657,38
62,384,47
𝑀𝑎𝑘𝑎 𝐼2 = 2,8127,09
3. Jika terdapat suatu matriks A33 dengan elemen a11 = 4, a12 = 0, a13 = -1, a21 = 6,
a22 = 4, a23 = 8, a31 = -2, a32 = 5, a33 = 0. Maka tentukan M11 dari matriks
tersebut! Lalu tentukan juga kofaktornya!
Solusi:
𝐴 = [4 0 −16 4 8
−2 5 0] 𝐴 = [
4 0 −16 4 8
−2 5 0]
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑀11 = [4 85 0
]
Sedangkan untuk kofaktor:
11 = (-1)1+1 M11
11 = - M11 = -[4 85 0
]
4. Tentukanlah nilai determinan dari matriks berikut!
𝐴 = [3 6 −10 8 0
−1 4 0]
15
Solusi:
𝐴 = [3 6 −10 8 0
−2 5 0]
3 60 8
−2 5
∆A = (3 . 8 . 0 + 6 . 0 . (-2) + (-1) . 0 . 5) – ((-2) . 8 . (-1) + 5 . 0 . 3 + 0 . 0 . 6)
∆A = (0 + 0 + 0) – (16 + 0 + 0) = -16
Jadi nilai determinan dari matriks A adalah – 16.
5. Carilah minor M3.3 dan kofaktor dari matriks A pada soal nomor 4!
Solusi:
𝐴 = [3 6 −10 8 0
−1 4 0]
𝑀3.3 = [3 6 −10 8 0
−1 4 0]
𝑀3.3 = [3 60 8
]
∆𝟑.𝟑= (−𝟏)𝟑+𝟑𝑴𝟑.𝟑
∆𝟑.𝟑= 𝑴𝟑.𝟑
𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑀3.3 = [3 60 8
] 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑘𝑜𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 ∆3.3= [3 60 8
]
16
BAB III : PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Listrik arus bolak balik atau alternate current merupakan salah satu materi dasar
bagi seluruh mahasiswa jurusan Teknik Elektro. Jika kita berhubungan dengan listrik
produksi perusahaan yang mengalir di rumah dan laboratorium, maka kita akan bertemu
denga listrik arus bolak-balik (AC). Listrik AC juga dapat dirangkai dengan komponen-
komponen elektronika, seperti yang dibahas pada resume kali ini, yakni
penyederhanaan arus bolak-balik dengan teorema mesh dan determinan matriks. Proses
analisa yang dipelajari pada resume ini berguna dalam menentukan tingkat keakuratan
praktikum di laboratorium. Teorema mesh yang dikombinasikan dengan perhitungan
matriks mempermudah analisis terhadap rangkaian arus bolak-balik yang nampak
begitu rumit.
4.2. SARAN
Sebaiknya ruang untuk pertemuan teori (lecture class) dan praktikum
dipisahkan. Kondisi laboratorium yang seharusnya hanya digunakan ketika praktikum
tidak mendukung kegiatan pembelajaran teori yang membutuhkan konsentrasi dan
kondisi laboratorium tidak memungkinkan mahasiswa untuk dapat rileks mengikuti
perkuliahan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, C. K. (2009). Fundamentals of Electric Circuits 4th Edition. New York: McGraw-Hill.
Nilsson, J. W., & Riedel, S. A. (2011). Electric Circuits Ninth Edition. New Je rsey: Prentice Hall.
Sudirham, S. (2012). Analisis Rangkaian Listrik Jilid 1. Bandung: Darpublik.
William H. Hayt, J., & Kemmerly, J. E. (t.thn.). Rangkaian Listrik Edisi Keempat. (P. Silaban, Penerj.)
Jakarta: Erlangga.
Wadjdi, F. (2014, 18 September). Penyederhanaan ABB. (F. Wadjdi, Pemateri) Ruang 407 Gedung
L1, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia.