respirasi pada tumbuhanfix

Upload: rizky-alfarizy

Post on 17-Oct-2015

206 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Respirasi pada tumbuhan

TRANSCRIPT

RESPIRASI PADA TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUMUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAHFisiologi Tumbuhan yang dibina olehIbu Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph.D. dan Ibu Balqis, S.Pd, M.Si

Oleh :Kelompok 2Arika Maruroh(120341400023)Dewa Ayu Swaratri(120341421961)Gupita Laksmi Pinasthika(120341421990)Indah Nurvita Larasati(120341421957)Rizky Alfarizy(120341421984)Utaria Mutasam(120341421989)

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN BIOLOGIFebruari 2014

A. TOPIKTopik permasalahan yaitu pengukuran respirasi pada tumbuhan.B. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap laju respirasi kecambah. C. HASIL PENGAMATANPerlakuanVolume Hcl yang dibutuhkan

Titrasi (ml)Suhu SebelumSuhu sesudah

KecambahBiji kacang hijauKecambahBiji kacang hijauKecambahBiji kacang hijau

Di kulkas P

K17,32,713162725

15,51424

Suhu Kamar P

K4,93,029282929

24,72727

Inkubator P

K9,94,930303030

14,32929

D. ANALISIS DATA1. Kelompok 1 (Perlakuan di Kulkas)a. Biji kacang hijau 1) Kontrol biji kacang hijauCara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N x 100mlLarutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2) KOH + HCl KCl + H2O

Konsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 15,5 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut

Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00155 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol - 0,00155 grol) = 0,04845 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan dengan KOH = 0,5 x 0,04845 grol = 0,024225 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 liter, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT2 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 24 + 273

=

V2 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,5903446154 liter

Jadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0246 liter2) Perlakuan Biji Kacang hijauCara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2) KOH + HCl KCl + H2O

Konsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 2,7 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut

Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00027 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol - 0,00027 grol) = 0,04973 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan denagn KOH = 0,5 x 0,04973 grol = 0,024865 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 liter, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT2 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 25 + 273

=

V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,6079811282 liter

Jadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0253 literMaka, CO2 respirasi = CO2 perlakuan - CO2 kontrol = 0,0253 - 0,0246 = 0,0007 literb. Kecambah kacang hijau1) Kontrol kecambah kacang hijauCara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi : 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2) KOH + HCl KCl + H2O

Konsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 15,5 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut

Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00155 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol - 0,00155 grol) = 0,04845 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan denagn KOH = 0,5 x 0,04845 grol = 0,024225 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 litar, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT2 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 24 + 273

=

V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,5903446154 liter

Jadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0246 liter2) Perlakuan kecambah kacang hijauCara menghitung volume CO2 hasil titrasi.Yang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2) KOH + HCl KCl + H2O

Konsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 17,3 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut

Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00173 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol- 0,00173 grol) = 0,04827 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan denagn KOH = 0,5 x 0,04827 grol = 0,024135 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 liter, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT1 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 27 + 273

=

V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,5940923077 liter

Jadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0248 literMaka, CO2 respirasi = CO2 perlakuan - CO2 kontrol = 0,0248 - 0,0246 = 0,0002 liter2. Kelompok 2 (perlakuan di suhu kamar)a. Biji kacang hijau 1) Kontrol biji kacang hijauCara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2) KOH + HCl KCl + H2O

Konsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 24,7 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut

Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00247 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol -0,00247 grol) = 0,04753 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan denagn KOH = 0,5 x 0,04753 grol = 0,023765 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 litar, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT1 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 27 + 273

=

V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,584984615 liter

Jadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0244 liter2) Perlakuan Biji Kacang hijau Cara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2) KOH + HCl KCl + H2O

Konsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 3,0 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut

Grol KOH = 0,1 x grol = 0,0003 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol -0,0003 grol) = 0,0497 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan denagn KOH = 0,5 x 0,0497 grol = 0,02485 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 litar, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT1 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 29 + 273

=

V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,615770256 liter

Jadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0257 literMaka, CO2 respirasi = CO2 perlakuan - CO2 kontrol = 0,0257 - 0,0244 = 0,00133 literb. Kecambah kacang hijau1) Kontrol kecambah kacang hijauCara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2) KOH + HCl KCl + H2O

Konsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 24,7 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut

Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00247 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol -0,00247 grol) = 0,04753 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan denagn KOH = 0,5 x 0,04753 grol = 0,023765 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 litar, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT1 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 27 + 273

=

V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,584984615 liter

Jadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,02437 liter2) Perlakuan kecambah kacang hijauCara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2) KOH + HCl KCl + H2O

Konsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 4,9 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut

Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00049 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol -0,00049 grol) = 0,04951 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan denagn KOH = 0,5 x 0,04951 grol = 0,024755 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 liter, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT1 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 29 + 273

=

V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,613416205 liter

Jadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0256 literMaka, CO2 respirasi = CO2 perlakuan - CO2 kontrol = 0,0256 - 0,02437 = 0,00123 liter3. Kelompok 3 (Perlakuan pada Inkubator)a. Biji kacang hijau 1) Kontrol biji kacang hijauCara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2)KOH + HCl KCl + H2OKonsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 14,3 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut:Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00143 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol -0,00143 grol) = 0,04857 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan dengan KOH = 0,5 x 0,04857 grol = 0,024285 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 litar, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT2 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 29 + 273 = 302 = V2 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,601769846 literJadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0251liter 2) Perlakuan Biji Kacang HijauCara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2)KOH + HCl KCl + H2OKonsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 4,9 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut:Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00049 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol -0,00049 grol) = 0,04951 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan denagn KOH = 0,5 x 0,04951 grol = 0,024755 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 litar, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT2 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 30 + 273 = 303 = V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,615447384 literJadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0256 literMaka, CO2 respirasi = CO2 perlakuan - CO2 kontrol = 0,0256 - 0,0251 = 0,0005 liter

b. Kecambah kacang hijau1) Kontrol kecambah kacang HijauCara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2)KOH + HCl KCl + H2OKonsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 14,3 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut:Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00143 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol 0,00143 grol) = 0,04857 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan dengan KOH = 0,5 x 0,04857 grol = 0,024285 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 litar, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT2 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 29 + 273 =

V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,601769846 literJadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0251liter2) Perlakuan kecambah Kacang Hijau Cara menghitung volume CO2 hasil titrasiYang diketahui: Lama inkubasi (respirasi) = 24 jam Larutan KOH 0,5 N . 100 ml Larutan standar (peniter) = 0,1 N HClReaksi: 2 KOH + CO2 K2CO3 + H2O BaCl2 + K2CO3 BaCO3 + 2 KClYang dititer: KOH sisa (yang tidak mengikat CO2)KOH + HCl KCl + H2OKonsentrasi KOH semula : 100 ml 0,5 N = 0,5 X grol = 0,05 grolKOH sisa habis dititer oleh 9,9 ml 0,1 N HCl, karena jumlah grol peniter = jumlah yang dititer, maka grol KOH sisa dapat dicari sebagai berikut:Grol KOH = 0,1 x grol = 0,00099 grol

Jadi jumlah KOH yang bereaksi dengan CO2 = (0,05 grol 0,00099 grol) = 0,04901 grolDari persamaan reaksi di atas, maka jumlah grol KOH equivalen dengan 0,5 grol CO2Jadi tiap grol gas CO2 yang berkaitan dengan KOH = 0,5 x 0,04901 grol = 0,024505 grolJika tiap grol gas (00C, 76 Cm Hg) banyaknya gas terlarut = 22,4 litar, maka volume gas CO2 terlarut dapat dicari persamaan:

= V1 = Volume gas terlarut dalam 00C, P 76 CmHg, untuk tiap grol =22,4 literT1 = 00C = 273 0KV2 = Volume gas yang dicariT2 = suhu pengamatan (dalam Kelvin) = 30 + 273 = 303 =

V1 (CO2) terlarut sebagai hasil respirasi = = 0,609232 literJadi volume CO2 respirasi tiap jam = = 0,0253literMaka, CO2 respirasi = CO2 perlakuan - CO2 kontrol = 0,0253- 0,0251 = 0,0002 literTabel 1.1 Jumlah (Volume) CO2 Respirasi Biji Kacang Hijau Pada Beberapa Kondisi SuhuKelompokPerlakuanKontrolCO2 respirasi

PendinginSuhu kamarInkubator 350C

10,0253 liter--0,0246 liter0,0007 liter

2--0,0256 liter0,0251 liter0,0005 liter

3-0, 0257 liter-0,0244 liter0,00133 liter

Rata-rata0,0253 liter0,25 liter0,0256 liter0,0247 liter0,00084

Tabel 1.2 Jumlah (Volume) CO2 Respirasi Kecambah Kacang Hijau Pada Beberapa Kondisi SuhuKelompokPendinginSuhu kamarInkubator 350CKontrolCO2 respirasi

10,0248 liter--0,0246 liter0,0002 liter

2--0,0253 liter 0,0251 liter0,0002 liter

3-0,0256 liter-0,0244 liter0,00123 liter

Rata-rata0,0248 liter0,0256 liter

0,0253 liter0,0247 liter

0,0005433 liter

PerlakuanJumlah titrasi yang dibutuhkanA-B = d

Kc. Hijau (K)Kc. Hijau (P)

Kulkas15,52,712,8

Suhu Kamar24,73,021,7

Inkubator14,34,99,4

X 54,510,643,9

Rata-Rata18,173,5314,63

1. Uji t untuk Biji Kacang Hijau

= 10,85

Thitung T0,05 (2) =2,90 Thitung > T0,05 (2), maka H0 ditolak dan Hi diterima. Hipotesis penelitian diterima. Dengan kata lain terdapat pengaruh suhu terhadap laju respirasi kecambah.2. Uji t untuk Kecambah Kacang HijauPerlakuanJumlah titrasi yang dibutuhkanA-B = d

Kc. Hijau (K)Kc. Hijau (P)

Kulkas15,517,3-1,8

Suhu Kamar24,74,919,8

Inkubator14,39,94,4

X 54,532,122,4

Rata-Rata18,1710,77,47

= 14,43

Thitung T0,05 (2) =2,90 Thitung > T0,05 (5), maka H1 ditolak dan H0 diterima. Hipotesis penelitian ditolak. Dengan kata lain terdapat pengaruh suhu terhadap laju respirasi kecambah.

E. PEMBAHASANSalah satu syarat untuk mempertahankan hidup adalah penyediaan energi yang sinambung. Energi ini diperoleh dengan cara menyadap energi kimia yang terbentuk dalam molekul oraganik yang disintesis oleh fotosintesis. Proses pelepasan energi yang menyediakan energi bagi keperluan sel itu dikenal dengan istilah proses respirasi (Loveless, 1991).Biasanya respirasi sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organik oleh oksigen dari udara membentuk karbondioksida dan air. Untuk alasan ini lah metode respirasi umum kadang-kadang diberi tambahan kata sifat aerob. Respirasi glukosa, misalnya, dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi sebagai berikut:C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2OGO = -686 kkal

Greulach and Adam (1976) menyatakan bahwa produk akhir fotosintesis adalah gula, oksigen dan air. Produk ini merupakan substansi yang nantinya digunakan dalam respirasi aerobik, sedangkan hasil akhir dari respirasi adalah karbondioksida dan air yang merupakan substransi yang digunakan dalam fotosintesis. Menurut Sallisburry and Ross (1978), gas oksigen pada respirasi aerobik digunakan untuk oksidasi reduksi bahan makanan pada respirasi atau oksidasi akan dihasilkan CO2. Pada praktikum ini kita telah mengamati proses respirasi pada kecambah kacang hijau dan biji kacang hijau yang belum berkecambah. Maksud dari menggunakan kecambah kacang hijau dan biji kacang hijau adalah untuk mengetahui perbandingan laju respirasi diantara keduanya yang seperti diketahui bahwa kecambah kacang hijau sudah dapat melakukan respirasi walaupun masih dalam bentuk kecambah, sesuai dengan dasar teori. Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu bagian yang sedang tumbuh seperti: (Burhan, 1997)a. Kuncup bungab. Tunasc. Biji yang berkecambahd. Ujung batange. Ujung akar

Suhu tinggi (di atas optimum) akan merusak tanaman dengan mengacau laju respirasi dan absorbsi air. Bila suhu udara meningkat, laju respirasi meningkat, karena penurunan tekanan defisit uap dari udara yang hangat dan suhu yang tinggi pada daun yang mengakibatkan peningkatan tekanan uap air padanya. Kelayuan akan terjadi jika absorbsi terbatas karena kurangnya air atau kerusakan sistem vaskuler atau sistem perakaran. Tingkat kerusakan akibat suhu tinggi, lebih besar pada jaringan yang lebih muda, karena terjadi denaturasi protoplasma oleh dehidrasi (Jumin, 2002).Menurut Dwijoseputro (1983), menyatakan bahwa temperatur mempengaruhi atau punya pengaruh yang besar terhadap respirasi. Pada suhu 0oC respirasi sangat sedikit dan pada suhu 30oC sampai 40oC sangat giat bekerja. Kecepatan respirasi berkurang dapat disebabkan oleh materi yang mempunyai kadar oksigen lebih rendah dari karbohidrat, karbohidrat yang pengoksidasian tidak lengkap. Pengambilan oksigen yang berlebihan pada kegiatan selain respirasi. Penyebaran CO2 pada proses asimilasi CO2 di tempat gelap. Respirasi tumbuhan membebaskan sejumlah besar karbondioksida pada atmosfer, hutan diperkirakan menghasilkan 3400 gr CO2/cm2 tiap tahunnya.Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju respirasi kecambah kacang hijau. Penggunaan indikator pp berkaitan dengan perlakuan pada saat percobaan yang salah satu diantaranya titrasi. Titrasi adalah penetralan basa(KOH 0,5 N) oleh asam (HCl 0,1 N). Dalam hal ini HCl merupakan larutan standar . Data yang didapat setelah melakukan titrasi adalah pada perlakuan yang diletakkan di kulkas volume HCl yang dibutuhkan saat titrasi kecambah kacang hijau (17,3 ml) dan biji kacang hijau (2,7 ml), sedangkan suhu sebelum titrasi adalah 13o C. Pada perlakuan yang diletakkan di suhu kamar volume HCl yang dibutuhkan saat titrasi kecambah kacang hijau (4,9 ml) dan biji kacang hijau (3,0 ml), sedangkan suhu sebelum titrasi adalah 29oC. Pada perlakuan yang diletakkan di inkubator, volume HCl yang dibutuhkan saat titrasi kecambah kacang hijau (9,9 ml) dan dan biji kacang hijau (4,9 ml), sedangkan suhu sebelum titrasi adalah 30oC. Berdasarkan data diatas diketahui jika suhu meningkat maka volume HCl yang dibutuhkan untuk melakukan titrasi pada kecambah kacang hijau semakin rendah, tetapi pada saat melakukan titrasi pada biji kacang hijau saat suhu semakin tinggi maka volume HCl yang dibutuhkan semakin tinggi. Bila kita bandingkan dengan uji t yang telah dilakukan maka pada uji t kecambah biji kacang hijau menunjukan adanya pengaruh laju respirasi dengan suhu, tetapi pada uji t biji kacang hijau menunjukkan tidak adanya pengaruh sehingga dari hasil ini dapat diketahui bahwa data yang didapat pada percobaan titrasi kecambah biji kacang hijau valid , tetapi pada percobaan titrasi biji kacang hijau tidak valid. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa jika suhu semakin tinggi maka volume HCl yang dibutuhkan untuk titrasi semakin kecil. Data yang tidak valid ini dapat disebabkan karena pada saat percobaan suhu yang digunakan telah berubah karena pengaruh suhu lingkungan.Berdasarkan perhitungan CO2, maka diperoleh nilai CO2 pada biji kacang hijau dan kecambah kacang hijau yang diberi perlakuan berbeda sebagai berikut: pada perlakuan di kulkas nilai CO2 respirasi biji kacang hijau sebesar 0,0007 liter dan kecambah kacang hijau sebesar 0,0002 liter, pada suhu kamar nilai CO2 respirasi biji kacang hijau sebesar 0,00133 liter dan kecambah kacang hijau sebesar 0,00123 liter, serta pada inkubator nilai CO2 respirasi biji kacang hijau sebesar 0,0005 liter liter dan kecambah kacang hijau sebesar 0,0002 liter.F. KESIMPULANBerdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa suhu berpengaruh terhadap laju respirasi kecambah dengan nilai CO2 pada biji kacang hijau dan kecambah kacang hijau yang diberi perlakuan berbeda sebagai berikut: pada perlakuan di kulkas nilai CO2 respirasi biji kacang hijau sebesar 0,0007 liter dan kecambah kacang hijau sebesar 0,0002 liter, pada suhu kamar nilai CO2 respirasi biji kacang hijau sebesar 0,00133 liter dan kecambah kacang hijau sebesar 0,00123 liter, serta pada inkubator nilai CO2 respirasi biji kacang hijau sebesar 0,0005 liter liter dan kecambah kacang hijau sebesar 0,0002 liter. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t pada biji kacang hijau Thitung = dan pada kecambah kacang hijau sebesar Thitung = T0,05 (2) =2,90.

G. DISKUSI1. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap respirasi jaringan tumbuhan?1. Bagaimana hubungan antara aktivitas respirasi dengan pertumbuhan?1. Faktor suhu lingkungan dan jenis kecambah terkait denagn aktivitas respirasi jaringan. Bagaimana hubungan antara suhu lingkungan dan jenis kecambah terhadap laju respirasinya?1. Apakah pertumbuhan terkait denagn pembelahan sel meristem?1. Apakah respirasi terkait dengan pembelahan sel tersebut?JAWABAN:1. Faktor yang mempengaruhi respirasi pada tumbuhan adalah:1. Ketersediaan substratTersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebaliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.Substrat respirasi terdiri dari:1. Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi.1. Beberapa jenis gula seperti Glukosa, fruktosa dan sukrosa1. Pati1. Lipid1. Asam-asam Organik1. Protein (digunakan dalam keadaan dan spesies tertentu)1. Ketersediaan OksigenKetersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.1. SuhuSuhu tinggi (diatas optimum) akan merusak tanaman dengan mengacau laju respirasi dan absorbsi air. Bila suhu udara meningkat, laju respirasi meningkat, karena penurunan tekanan defisit uap dari udara yang hangat dan suhu yang tinggi pada daun yang mengakibatkan peningkatan tekanan uap air padanya. Tingkat kerusakan akibat suhu tinggi, lebih besar pada jaringan yang lebih muda, karena terjadi denaturasi protoplasma oleh dehidrasi.Menurut Dwijoseputro (1984), menyatakan bahwa temperatur mempengaruhi atau punya pengaruh yang besar terhadap respirasi. Pada suhu 0oC respirasi sangat sedikit dan pada suhu 30oC sampai 40oC sangat giat bekerja.1. Tipe dan umur tumbuhanMasing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.1. Hubungan antara aktivitas respirasi dengan pertumbuhan adalah tergantung pada bagian mana pada tumbuhan dan pada tahap apa pertumbuhan tersebut. Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu bagian yang sedang tumbuh seperti:1. Kuncup bunga1. Tunas1. Biji yang berkecambah1. Ujung batang1. Ujung akarSehingga dapat disimpulan bahwa biji yang sudah berkecambah lebih aktif melakukan respirasi dibandingkan pada bijinya. 1. Hubungan antara suhu lingkungan dan jenis kecambah terhadap laju respirasinya:Pada suhu yang lebih rendah, kerja enzim tidak optimal sehingga mengakibatkan reaksi pengubahan glukosa menjadi CO2 lebih lambat sehingga volume CO2 yang dilepaskan dari proses respirasi lebih sedikit. Selain itu, pada suhu yang lebih rendah, volume CO2 akan lebih sedikit diikat oleh KOH sehingga CO2 yang dilepaskan dari proses respirasi lebih kecil (Suyitno, 2007).Menurut Dwidjoseputro (1984) pada suhu inkubator, keadaan suhu cenderung dibuat konstan (stabil), dimana pada suhu yang konstan (stabil) kerja enzim akan lebih optimal tanpa mengalami kerusakan. Seperti yang kita ketahui bahwa proses respirasi melibatkan kerja berbagai enzim. Karena enzim tidak mengalami kerusakan maka enzim akan mempercepat pengubahan glukosa menjadi karbon dioksida. Oleh karena itu, CO2 yang dilepaskan dari respirasi kecambah lebih besar. Selain itu, pada suhu yang lebih tinggi volume CO2 akan lebih banyak diikat oleh KOH sehingga kadar CO2 yang dilepaskan makin besar. Salisbury (1995) juga menyatakan bahwa Bila suhu meningkat lebih jauh sampai 30 atau 35C, laju respirasi tetap meningkat, tapi lebih lambat.Berdasarkan praktikum, yang digunakan adalah biji kacang hijau yang belum berkecambah dan yang sudah berkecambah. Pada biji yang sudah berecambah selalu lebih banyak HCl yang digunaan saat titrasi pada 3 jenis suhu, sedangkan pada biji yang belum berecambah sebalinya. Hal tersebut tidak sesuai teori karena seharusnya pada biji yang sudah berkecambah laju respirasi lebih besar daripada yang belum berkecambah. Sedangkan suhu yang tinggi lebih banyak banyak laju respirasi daripada suhu yang rendah dan dibuktikan dengan jumlah HCl sedikit setelah titrasi pada laju respirasi yang banyak. Karena KOH bereaksi sempurna dengan HCl dengan berubahnya warna merah menjadi warna semula secara cepat dengan reaksi:KOH + HClKCl + H2O1. Iya, pertumbuhan terkait dengan pembelahan sel meristem.3. Pertumbuhan PrimerPertumbuhan primer adalah proses pembelahan sel-sel meristem yang menyebabkan tumbuhan tumbuh memanjang. Pada pertumbuhan primer, terdapat dua daerah pertumbuhan, satu berada pada tunas dan yang lain berada pada ujung akar. Dalam daerah-daerah ini pertumbuhan terjadi dengan cara yang berbeda.10. Pada meristem apikalSel-sel pada meristem apikal senantiasa melakukan pembelahan sepanjang kehidupan tumbuhan. Sel-sel tersebut membelah diri untuk memproduksi lebih banyak sel-sel yang sama (mitosis). Aktivitas meristem apikal ini mengakibatkan akar dan batang bertambah panjang.10. Pada zona pemanjangan Pada daerah ini terjadi pemanjangan sel-sel pada garis yang sejajar dengan panjang sumbu tunas atau akar. Ukuran panjang sel-sel tersebut dapat lebih dari sepuluh kali panjang sel biasa. Sel-sel tersebut bertanggung jawab menekan ujung sel masuk ke dalam tanah.Pertumbuhan primer pada batang dipengaruhi oleh dua macam tunas pada tumbuhan, yaitu :1. Tunas terminal , tunas ini diapit oleh bakal daun (primordium) dan terletak di ujung batang yang memugkinkan tumbuhan tumbuh ke atas.1. Tunas aksilar (tunas lateral) , terletak pada bagian ketiak daun yang pertumbuhannya akan membentuk cabang atau bunga.

3. Pertumbuhan SekunderPertumbuhan yang memungkinkan bertambahnya ukuran diameter batang dan akar disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas sel-sel meristem lateral (meristem yang terletak sejajar dengan keliling organ tempat jaringan tersebut berada) yang terbagi menjadi dua, yaitu kambium vaskular dan kambium gabus.Aktivitas kambium vaskular menghasilkan sel-sel baru dimana kambium vaskular terletak diantara xilem dan floem. Pada batang, xilem dikenal sebagai kayu. Tebal-tipisnya dan terang-gelapnya kayu tergantung pada persediaan air. Lapisan-lapisan yang terbentuk dari hasil pembentukan jaringan kayu oleh xilem dinamakan lingkaran tahun. Sedangkan aktivitas kambium gabus menghasilkan jaringan gabus yang berfungsi sebagai pelindung dan menggantikan lapisan epidermis (kulit kayu) yang telah kering dan mengelupas.1. Iya, respirasi terkait dengan pembelahan sel tersebut. Pada tumbuhan proses pembelahan sel terjadi secara mitosis dan meiosis. Contoh pembelahan sel pada tumbuhan terjadi pada jaringan titik tumbuh (meristem). Pada proses pembelahan sel ini tanaman membutuhkan energi. Energi didapatkan oleh tumbuhan pada proses respirasi, sehingga jika respirasi meningkat maka pembelahan semakin cepat (respirasi dan pembelahan sel saling terkait).

H. DAFTAR PUSTAKADwidjoseputro. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.Suyitno. 2007. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar. Yogyakarta: FMIPA UNYSalisbury, Frank and Cleon Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung: Penerbit ITB