renungan buka sabat & aneka...

22
Tahun Ke-XII Disebarkan Secara Gratis

Upload: dothuy

Post on 07-Apr-2018

235 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

Tahun Ke-XII

Disebarkan Secara Gratis

Page 2: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA APRIL 162010

PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 2

Page 3: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA APRIL 162010

TEAM KADNet International TEAM KADNet International 2009- 2010:2009- 2010:

Los Angeles, CA: Eric Sumanti; Highland, CA: Roger Tauran; Torrance, CA: Jerry Kiroyan; Seattle, WA: Glen Walean, Eddie E. Saerang, Hendrik Padmasana, Jobby Nelwan; Toledo, Ohio: Lina Cantwell; Thousand Oaks, CA: Lim T. Swee; Laguna, CA: Kenneth Mambo, Ferdie Santosa; New Jersey, NJ: Frederik Wantah; San Bernardino, CA: Blihert Sihotang; Denver, CO: Megawaty Waworuntu Nielson Assa, Eli Waworundeng, Wayne Rumambi; SSD & Manila, Philippines: Moldy R. Mambu, Yane Sinaga; AIIAS, AUP & Manila: Max Langi, Richard Sabuin, Jerry Karundeng, Bruce Mauri, Franklin Hutabarat; Sydney, Australia: Irma Hill; Jerman: Franklin M. Tambunan; Bangkok, Thailand: Sam Carolus; Singapore: Jonathan Wagiran; Jakarta: Peggy Iskandar-Wowor, Richard Legoh, Wilhon Silitonga, Wiesye Schirm, Bonar Panjaitan, Samuel Pandiangan, Ivan Kembuan, Erick Tumetel, Willy Wuisan, Early Hutapea, Joy Sitompul, Herschel Najoan, Dewi Muskita, Christo Tambingon, Ramlan Sormin, Jannus Hutapea, Amir Manurung, Handry Sigar, Sondang Panjaitan-Sirait, Edison Mawikere, Wisyanti Siahaan, Lorraine Lesiasel, Stance Triwandono-Mambu, Davy Politon, Arieta Pulumahuny, Ketty Sunarto, Gunawan Tjokro, Muriel Siagian, Ronie Panambunan, Michael Mangowal, Leonora Manullang, May Linda Manurung, Joice Manurung, Sonny Situmorang, Samuel Simorangkir; Harry Legoh, Philips Marbun, Marvin R. Sigar, Joe Laluyan, Alvin Lumbanraja, Janette Najoan, Melati Silalahi, Lianto Napitupulu, Fransisca Manurung, Frankie Tambingon, Karen Wemay, Yoshen Danun, Lorraine Poneke, Eldrin Kumendong, Donald Weley, Randolp Glamond Manurung; Denpasar, Bali: Bobby Lalamentik; Riau: Melvin Simatupang, Christian Sihotang, Royke Sundalangi; Kepulauan Riau: Donly Sinaga; Manado: Boldwin Sampouw, Yotham Bindosano, Lucky Mangkey, Robert Walean Jr., Tommy Pantouw, Caddy Malonda, Royke Yonathan, Jenry Rawung; RSA Menado: Janette Sepang; Kotamobagu: Irma Pakasi; Bolaang Mongondow: Swingly D. Suak; UNKLAB: Douglas Sepang, Dave Sampouw, Green Mandias, Cherry Lumingkewas, Freddy Kalangi; Sangihe Talaud: Brussi Soriton; Minahasa: Jimi Pinangkaan; Makassar: Edwin C Tumangkeng, Stephen Salainti; Manokwari: Harry Salainti, Hendy Sahetapy; Palembang: Lin Saputra, Dickson Simanungkalit; RSA Medan: Reuben Supit; Surabaya: Kristiyono Sarjono, Jerry Wauran, Debby Muntu, Hendra Kurniawan; Malang: Henky Wijaya; UNAI, Bandung: Iim Heriyana, Albinur Limbong, Elmor Wagiu; Balikpapan: Adiat Sarman, Yance Pua, Larry Martosiswoyo, Ronald Setiobowo; Bontang: Robby Tengor; RSA Bandung: Bruce Sumendap, Reynold Malingkas, Supriyono Sarjono, Bradly Sampouw; Bandung: Athinson Naibaho; Kediri: Dale Sompotan; Pematang Siantar: Rudolf W. Sagala, David Panjaitan; Nias: Linda Sumarauw; Timika: Frangky Watulingas, Harold Oijaitou, Herold Somba; Kuala Kencana: Samuel Rorimpandey, Stanly Keles; Cimahi: Denny Kalangi, Robert Peyoh, Albert Marbun; IPH, Bandung: Roy Hutasoit; Batam: Jones Napitupulu, Hadi Waluyo; Sorong: Richard Tamba; Solo: Ari Palgunadi; Salatiga: Wiendy Kusuma; Tomohon: Larry Wenur, Janice Losung; SLA Kawangkoan: Daniel Lasut; Andrews University: Hudyard Muskita; Silver Spring, MD : Ellen Missah, Jonathan Kuntaraf; Azusa, CA: Harlond Naibaho; Riverside, CA : Edmund Situmorang, Dolly A. Rumagit; Sacramento, CA: Richard H. Hutasoit; Loma Linda, CA: Jackie Sihotang, Deborah Panggabean-Pardede, Shally Lendeng-Halim, Charles Pakpahan,

Martein Moningka, Widdy Widitora, Denny Sondakh, Hamonangan Tambunan, Alberth Situmorang, James Waworoendeng.

Cover Page

Tim KADNet 2007 - 2009

Editorial

Renungan Utama

Ellen G. White Writings

English Language Article

Supplement

Wawasan dan Perspektif

Puisi Minggu Ini

Muda – Mudi

Mengenal Advent Lebih Dekat

Rumah Tangga Advnet

Artikel Minggu Ini

Thoughtful Statement

Global Adventist News

Adventist News Network

Berita Keluarga

Dari Kami

Editorial Notes

PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 3

KADNet media ministry is a non-profit media project   We publish religious news and articles for the Indonesian Seventh-Day Adventist community and their friends worldwide. Articles selected and the staff of KADNet support the beliefs and doctrines of the Seventh-day Adventist Church. Subscription is free. KADNet adalah proyek nirlaba. Penerbit, tulisan dan staff KADNet mendukung dan menghormati kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, GMAHK.

Perlukah Institusi Pendidikan Kita Merintis Fakultas Hukum

a message for our LeaderOLEH: GUNAWAN TJOKRO, TK JAKARTA

Page 4: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA APRIL 162010kepada bendahara ketika berurusan dengan hal-hal yg berbau keuangan dan dalam banyak hal kita bisa lihat seakan wibawa seorang bendahara begitu kuat dan kalau tidak hati-hati keadaan tsb bisa membawa bendahara kepada hal-hal yg diluar kontrol ketuanya.

Untuk meningkatkan wawasan para Pendeta yg nantinya bakal menjadi Ketua sekaligus menjaga wibawanya terhadap bawahannya, maka saya berpikir perlu dimasukkan beberapa management tool kedalam kurikulum para Pendeta. Menurut saya diantaranya adalah Financial Management for Non Financial Manager( ini suatu pelajaran dimana kita diajarin bagaimana membaca dan menganalisa laporan keuangan, walaupun cara membuatnya kita tidak perlu pelajari), Budgeting, Statistic/Mathematic ringan, Dasar-Dasar Hukum Perdata dan Pidana, Theory-Theory mengenai Leadership dll. BILA PERLU JURUSAN KEPENDETAAN MEMPUNYAI KURIKULUM UNTUK 5 TH BUKAN 4 TH SEPERTI YG SEKARANG INI. Atau bisa juga jurusan Kependetaan dibagi dua yaitu yg standard yaitu 4 th dan yg 5 th dipersiapkan untuk menjadi pemimpin( mereka harus mempunyai kemampuan dan kecerdasar diatas rata-rata). Ada beberapa hal yg positif dari penambahan kurikulum tsb: a) mereka dipersiapkan menjadi pemimpin dari awal di sekolah b) kewibawaan mereka akan meningkat dan tidak akan diremehkan oleh bendaharanya ketika bekerja sebagai ketua daerah/konferens c) Dalam keadaan yg sangat gawat dimana organisasi sudah tidak bisa menampung mereka, perusahaan diluar masih bisa menggunakannya karena kurikulumnya masih menunjang.

Setahu saya sampai sekarang ini kurikulum yg diberikan kepada mahasiswa theologi baik di Indonesia maupun disekolah-sekolah kita diluar negeri masih menggunakan kurikulum lama yg menurut saya perlu diadakan modernisasi sesuai kebutuhan zaman.

Baiklah pada bagian akhir tulisan kali ini, saya mau lebih fokus kepada apa yg saya tulis diatas sebagai topik tulisan ini. Apakah perlu dibuka fakultas hukum di Institusi Pendidikan kita. Kalau kita melihat perjanjian lama, Musa mendapat pendidikan Hukum dari universitas mesir yg terbaik pada saat itu, oleh sebab itu banyak tulisan Musa yg sangat berbau hukum karena memang dia diberikan dasar pendidikan Hukum yg baik. Bahkan orang seperti Jusuf yg menjadi Perdana Menteri pada zamannya, saya juga yakin dia dibekali kursus-kursus singkat mengenai hukum karena bagaimanapun untuk seseorang yg mempunyai posisi tinggi,maka ilmu hukum harus mereka pahami, sedikitnya dasar-dasarnya.

Oleh sebab itu secara singkat , kita memang memerlukan jurusan tsb pada universitas-universitas kita. Saat ini banyak universitas kita mengusahakan pembukaan fakultas kedokteran untuk mengangkat status mereka, tetapi kalau dilihat dari segi kebutuhan, sebenarnya kita saat ini sangat memerlukan tenaga-tenaga hukum yg dididik di universitas kita. Memang banyak lulusan hukum di anggota kita, tetapi semuanya adalah tamatan dari luar dan sering kita meminta bantuan mereka dalam menghadapi kasus-kasus hukum yg menimpa organisasi kita. ITU TIDAK SALAH, TETAPI UNTUK JANGKA PANJANG KITA JUGA HARUS BERPIKIR UNTUK MEMBUKA FAKULTAS HUKUM DISALAH SATU UNIVERSITAS KITA DI INDONESIA INI, UNTUK MENUTUPI KEBUTUHAN ORGANISASI DIMASA DEPAN. Oleh sebab itu mulai sekarang barangkai perlu dikirim atau di upgrade para Pendeta yg sudah lama bekerja di organisasi untuk mendapatkan S2 bahkan S3 nya dibidang hukum untuk dipersiapkan menjadi dosen-dosen handal dimasa mendatang. ~

PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 4

Page 5: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA APRIL 162010

(Penulis renungan ini adalah Renungan Utama Kadnet edisi 16 April 2010 ini ditulis oleh Ny. Ellen Missah, Ph.D., MPH. Saat ini beliau bekerja sebagai Administrative Assistant dari dua GC Vice Presidents di kantor Pusat GMAHK Sedunia di Michigan - USA. Beliau menikah 35 tahun yang lalu dengan Pdt. H. I. Missah, D.Min. yang sekarang ini juga bekerja dikantor yang sama sebagai Associate Youth Director General Conference. Keluarga ini memiliki empat orang putri yaitu Laura yang telah menikah dengan Bruce Sumendap, Edith yang telah menikah dengan John Phillip Habaradas, serta Sheryl, dan Ellen; tiga orang cucu yaitu Rachel, Hiskia, dan Matthew.)

“Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.” Keluaran 20:17Ayat ini adalah penjabaran hukum terakhir (ke-10) dari “Sepuluh Perintah Hukum Allah” yaitu “JANGAN KAMU INGIN.” Apa yang salah dengan “INGIN?” Salahkah kalau kita “INGIN?” Dapatkah kita dihukum karena ‘INGIN?’ Bisakah kita ditangkap polisi kemudian dipenjarakan hanya karena “INGIN?” Jawabannya tentu “tidak.” Seseorang tidak patut dan tidak pernah dimasukkan ke dalam penjara hanya karena “INGIN.” Jika seseorang mencuri, merampok, membunuh, memfitnah atau kedapatan berbuat zinah, barulah ia patut dan mungkin harus mendekam di penjara. Coba kita buat survey di penjara (kalau memungkinkan), tanyakan kepada para narapidana “Mengapa Anda berada di penjara?” Dapat dipastikan seratus persen bahwa tidak seorangpun dipenjarakan karena “INGIN.”Kenneth Falk dari American Civil Liberties Union, Indiana, Amerika Serikat, menulis secara khusus tentang hukum ke-sepuluh ini, “Sepuluh Perintah Hukum Allah bukanlah undang-undang negara, sehingga sangatlah jelas bahwa jika seseorang “INGIN”, sesungguhnya ia tidak melakukan tindak kejahatan apapun di negara bagian Indiana.” Pertanyaannya, mengapa Allah menyisipkan larangan “JANGAN KAMU INGIN” ini ke dalam hukumNya kalau memang tidak ada salahnya seseorang untuk “INGIN?”Jika kita menyusuri bahasa aslinya, bahasa Gerika, kata “INGIN” diterjemahkan dari kata “epithumeo” yang artinya: a). menginginkan, mengidamkan, rindu akan; b). bernafsu akan; mengejar hal-hal yang dilarang. Lebih lanjut kamus bahasa Inggris menerjemahkan kata ”covet” atau “INGIN” sebagai a). menghendaki; b). berhasrat; c). mendambakan; dan d). merindukan. Jadi kata “INGIN” sangat luas artinya.Menarik untuk dikaji bahwa perintah-perintah hukum yang lain (hukum ke 1-9) berkaitan dengan “TINDAKAN” fisik secara langsung.

Rinciannya kira-kira seperti ini: Hukum ke-1 hingga ke-3 jelas-jelas adalah larangan kepada TINDAKAN untuk ‘tidak memiliki ilah yang lain; tidak membuat dan menyembah patung; tidak menyebut nama Allah dengan sembarangan; sementara hukum ke-4 dan ke-5 adalah perintah TINDAKAN menguduskan hari Sabat serta menghormati orang tua. Lalu hukum ke-6 melarang, “Jangan membunuh,” dan membunuh adalah sebuah TINDAKAN menghilangkan nyawa orang lain; hukum ke-7 mengatakan, “Jangan berzinah,” dan berzinah adalah juga sebuah TINDAKAN melakukan hubungan terlarang di antara mereka yang bukan suami istri; hukum ke-8 mengatakan, “Jangan mencuri,” dan mencuri adalah sebuah TINDAKAN mengambil barang milik orang lain; dan hukum ke-9 mencatat, “Jangan berdusta,” dan berdusta adalah sebuah TINDAKAN mengatakan hal yang tidak benar.Hukum ke-10 berbeda dari hukum-hukum yang lainnya karena tidak ada TINDAKAN fisik secara langsung dalam pelanggaran hukum ini. “INGIN” terbentuk di dalam benak pikiran manusia dan terwujud dalam sikap, dan ini sangat berbahaya karena mendorong kepada sebuah TINDAKAN. Menarik untuk diobservasi, pelanggaran hukum “INGIN” sulit dideteksi, sementara jika ada orang yang melanggar hukum-hukum yang lainnya, langsung saja bisa diidentifikasi. Kalau seseorang melanggar hukum ke-10, ia dapat menyembunyikan pelanggarannya itu secara rahasia karena tidak ada orang yang bisa tahu (membaca) apa yang ada dalam pikirannya. Sastrawan dan pujangga kenamaan Pramoedya Ananta Toer ketika mendekam di penjara menulis, “Tubuhku bisa dikungkung di balik terali besi ini, namun tak seorangpun yang dapat mengungkung batin dan kalbu-ku.” Ia bebas untuk berpikir apa saja yang dia mau walaupun tubuhnya terbelenggu.Berdasarkan Keluaran 20:17, pelanggaran kepada hukum “INGIN” yang bermula dari batin & kalbu sesungguhnya adalah sebuah DOSA YANG TERSEMBUNYI. Seorang yang tamak, kemaruk, sangatlah mungkin untuk memposekan dirinya sebagai seorang yang baik, berbudi luhur, tulus, dan saleh – walaupun sebenarnya dia berdosa di hadapan Allah. Itu sebabnya Allah memberikan perintah “JANGAN KAMU INGIN.” Ia meletakkan perintah ini di akhir dari paket SEPULUH PERINTAH-NYA itu karena Ia tahu bahwa dosa manusia yang paling mendasar adalah ketamakan, keserakahan, atau “INGIN.” Problema yang paling mendasar dari seorang manusia adalah problema “INGIN.” Sesungguhnyalah rasa “INGIN” menuntun manusia kepada penggodaan atau pencobaan yang diakhiri dengan kejatuhan.Dalam dunia dagang dan bisnis, “INGIN” atau ketamakan dan keserakahan dianggap sebagai dosa yang baik (dosa putih) karena “INGIN” adalah penyulut atau pemicu untuk para konsumen berbelanja. Perasaan “INGIN” membuat orang semakin mau mengeluarkan uang mereka untuk berbelanja. Itu sebabnya para

PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 5

Page 6: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA APRIL 162010

produsen siap mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mengiklankan produk mereka karena mereka tahu pada akhirnya nanti, para konsumen akan berbondong-bondong membeli produk yang mereka buat dan membawa keuntungan yang besar kepada produsen.Di channel-channel TV Amerika banyak sekali iklan-iklan ditayangkan contohnya, “Year-end warehouse clearance, no tax”; “No payment until August 2010”; “If you call us within 20 minutes, we will double your bonus”; dan banyak lagi iklan-iklan menarik yang membuat pemirsa kemudian cepat-cepat ambil ballpen, catat nama produk yang diiklankan, catat nomor teleponnya, kemudian menelepon dan memesan barang - yang terkadang tidak diperlukan.“INGIN” atau ketamakan adalah perasaan tidak puas dengan apa yang kita miliki, dan keinginan adalah sebuah tekanan kuat untuk memiliki sesuatu atau seseorang yang lain, yang kita pikir akan membawa kebahagiaan. “INGIN” atau ketamakan bersemi dari sikap mementingkan diri sendiri, dan sikap seperti ini akan menjadi sebuah kejahatan apalagi kalau barang/seseorang yang kita inginkan bukanlah milik kita, misalnya menginginkan istri tetangga kita atau rumah dan hartanya. Contoh klasik dari Alkitab tentang dosa “INGIN” adalah Raja Daud. Ketika ia melihat dari sotoh istananya seorang wanita cantik yang sedang mandi, dia meng“INGIN”kan wanita itu. Ketika diinformasikan bahwa wanita cantik itu adalah Batsyeba, ia meng”INGIN”kan wanita yang sudah bersuami. Selanjutnya Daud mendapati bahwa suami Batsyeba adalah Uriah – salah seorang serdadunya yang setia.Yakobus 2:10 mengatakan, “Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.” Inilah yang menjadi kasus Raja Daud. Ia meng”INGIN”kan Batsyeba, istri tetangganya (hukum ke-10), lalu ‘mencuri’ Batsyeba dari pemiliknya (hukum ke-8), dan berzinah

dengan-nya (hukum ke-7), kemudian membunuh Uriah suaminya (hukum ke-6). Dalam sekali ‘tembak’, empat hukum langsung dilanggar. Setelah itu ia melanggar hukum ke-9, berdusta tentang apa yang dia telah lakukan. Semua pelanggarannya mempermalukan orang tuanya, dia tidak menghormati orang tuanya, ia melanggar hukum ke-5. Daud tidak membuat Allah terdahulu dalam hidupnya, maka ia melanggar hukum ke-1 dan ke-2. Ia mempermalukan nama Tuhan dengan perbuatannya, maka ia telah melanggar hukum ke-3. Dengan cara hidup yang sedemikian, Daud tidak mungkin bisa memelihara hari Sabat dan memelihara hari itu suci, hari yang melambangkan pengakuannya atas Allah sebagai penciptanya. Daud melanggar hukum ke-4. Jadi, semua pelanggaran hukum yang dibuat oleh Daud berawal dari rasa “INGIN.” Kesimpulan, dengan melanggar perintah hukum ke-10, tanpa kita sadari, kita bisa melanggar seluruh paket sepuluh perintah hukum Allah. Hati yang tamak, serakah, dan selalu ingin, bisa menuntun kepada konsekwensi yang serius. William Hendriksen, seorang komentator Alkitab terkenal, mengatakan, “Seseorang yang benar-benar saleh adalah seseorang yang tidak tertarik sama sekali untuk menjadi kaya. Ia memiliki sumber-sumber dari dalam batinnya yang menyediakan kekayaan yang jauh lebih besar dari apa yang dunia tawarkan.” Semoga kita termasuk dalam kriteria orang Kristen yang saleh ini, yang mempunyai kwalitas kepribadian seperti yang dituliskan oleh William Hendriksen. “JANGAN INGIN.” “Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.” ~

KORDINATOR RENUNGAN UTAMA: PDT. ROBERT WALEAN JR.TK, MANADO

EIGHT THINGS I’VE LEARNEDABOUT BEING

AN EFFECTIVE LEADERBy Jan Paulsen

(President of the worldwide Seventh-day Adventist Church. This article is adapted from a sermon preached by Pastor Paulsen on January 23, 2010, at

the Loma Linda University Church)

As I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences in my life—experiences that have taught me the most—have been moments of failure rather than success. And after 35 years in various leadership positions in the church—from college president, to division president, and, now, at the General Conference; in Africa, in Europe, and for our global community—I have had my share of these “learning experiences.” From these I’ve discovered you can find honor

even in failure if you’re prepared to accept its lessons, then get up and move on. A Foundation for Leadership. In Christ we find the master model for all those who serve in leadership roles within His church, and in His ministry I see two values of critical importance. First, Christ shows us that it’s nobler to serve than to be served. He teaches us that leadership means serving people in a genuinely disinterested manner, with no need to rule and without an eye to kickback benefits that may accrue along the way. Leaders within our

PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 6

Page 7: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA APRIL 162010

church have a responsibility to their broader spiritual family. Second, Christ demonstrated His constant awareness of the presence of the Father. For me this is hugely important, for it signifies both supervision and support. “Your heavenly Father watches over you” is, for any leader in this church, an awesome awareness—one that is absolutely essential to serving God’s cause with commitment and compassion. So, against the backdrop of these two Christ-modeled perspectives—the nobility of service, and the awareness that “your heavenly Father watches over you”—I ask myself, “What have I learned through these years?” I’ve learned that in God’s “business” I’m a hired hand, not the owner. Some may ask, “Isn’t this a cop-out? A way of avoiding responsibility?” No. For me this describes the essence of Christian leadership and I forget it at my peril. As a hired hand I am neither ruler nor sovereign. I exert no personal dominion or power. My position is one of trust; and in everything, large and small, I am accountable to the Owner. What does the Owner expect of me? The answer is really very simple: Faithfulness. He doesn’t require perfection—that’s far beyond me. But He does require loyalty—a fidelity to Him and His cause that won’t be sold out at any price. I’ve learned also that worrying about success is pointless. As Christ’s hired hands, we measure our success not in accomplishments, but by how we serve. Have we done what we think is right? Have we kept our heart pure? Have we given it our best shot? Then we can sleep well at night, find rest in our soul, and have the energy to carry on. Since the business I’m engaged in is a spiritual one, I’ve learned the vital importance of staying close to Scripture—to consult it and take time to study it. Yet at the same time I’ve also learned not to become too arrogant in my own private interpretation of God’s Word, for maybe, it’s just possible, I have it wrong. How do I test my rightness or wrongness? I read and I pray; then I talk with my colleagues—more or less in that order. I’ve learned to accept the reality of change. Regardless of how you feel about change, it will come. It will come because our church is a dynamic, growing community. It will come simply because we live in a world of constant change. To resist change, simply for its own sake, is not helpful. But you must approach change with open eyes, looking constantly ahead to see where it will take you. So I’ve learned to ask the critical question: “Will the changes being considered be destructive to the personality, identity, and values of our church, or will they help the church function more effectively as an instrument of mission?” If I’m convinced that it will harm the church, I will fight it. The life, the witness, and the unity of the church are of primary importance, and change must always serve those objectives When it comes to change, I’ve learned how important it is to pray, to communicate, to consult, to carry people with you, so that you don’t outpace the very community you are there to lead. You need the humility to accept that you won’t see everything yourself. I’ve learned that people are both your greatest assets and your most complex challenges. They’ll test and try you, and sometimes take you to the brink, but you cannot function without them. So, as a leader, value your fellow workers highly, place them where their talents and gifts will find maximum scope for creative expression, then help them to do well. I have seen time and again the truth of Ellen White’s warnings about a leader who “gains the idea that he is in a position of supreme authority, and that all his brethren, before making advance

moves, must first come to him for permission to do that which they feel should be done. Such a man is in a dangerous position. He has lost sight of the work of a true leader among God’s people. Instead of acting as a wise counselor, he assumes the prerogatives of an exacting ruler. God is dishonored by every such display of authority and self-exaltation” (Testimonies to Ministers and Gospel Workers, p. 491). I’ve learned that I don’t have to be right—at least not every time. I don’t have to have every answer. The image of invincibility is not only unreliable; it’s also very stressful to sustain. It’s good for a leader to acknowledge that “maybe there’s a better way to do it.” Dogmatic declarations and bombastic statements have their limitations. In difficult matters you often have to work within small margins that call for compromise, and I’ve learned the value of looking for solutions that work. If something doesn’t work, it will die. I’ve also learned that you don’t have to pretend that you didn’t make a mistake. What’s the point? Everyone makes mistakes. It’s what happens afterward that matters. I’ve learned the critical need to give attention to our church’s diversity—of culture, gender, and age. In these matters you never get it right, and it’s probably the one challenge that I’ve found most difficult to resolve. But as a leader you have to demonstrate that you’re aware of the size of the challenge and make a genuine effort to correct the flaws or wrongs, even if all that can be done for now is to signal directions for the future. Each member of the global church family has the right to an equal sense of belonging, legitimacy, and participation. I’ve learned the importance of keeping a global perspective. Leaders within our church, no matter where they serve, have a responsibility to their broader spiritual family. You may have been elected by a few in a local constituency, but you serve in the interest of the many. You may live in California, but you are bonded to Calcutta. You may spend your days in London, but you will impact life in Lagos. We have no congregational mind-set, for we are one large international family. So when I contemplate leadership decisions, I must never forget my geographically distant siblings, for as in a family, the words and actions of one affect all. I’ve learned—I’m learning—to understand the immeasurable worth to Adventist leadership of vision, humility, and integrity Vision is keeping a clear view of where you are going; humility defines the climate in which you are going to make the journey; and integrity is what defines and shapes all your actions along the way. Looking to Jesus as the master model of leadership, the words of John the Baptist come back to me when he said, “He must become greater; I must become less” (John 3:30, NIV). This isn’t easy, for we all come to our various leadership assignments with a flawed humanity, and our natural self-interest clouds our vision. But we try, and we remember that when all is said and done, all He really asks of us is that we’ve been loyal and faithful, and that we gave it our best. That’s all. I pray that in my service I might be able to lift Him up. That would be the ultimate honor. He reminds me at every intersection of the road not to forget “to act justly and to love mercy and to walk humbly with [my] God” (Mic. 6:8, NIV).

PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 7

Page 8: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA APRIL 162010

PENTINGNYA AIR PUTIHUNTUK TUBUH

Sekitar separuh orang dewasa dan remaja di Indonesia mengalami dehidrasi ringan. Angka ini diperoleh dari hasil penelitian The Indonesian Hydration Study (THRIST) yang dilakukan pemeriksaan urine secara laboratorium terhadap 1200 sampel di 6 wilayah, di Jakarta, Lembang, Surabaya, Malang, Makasar dan Malino. Penelitian yang dilakukan secara kolaboratif oleh tiga perguruan tinggi (FEMA IPB, FKM UNAIR dan FKM UNHAS) ini juga mengungkapkan bahwa kejadian dehidrasi ringan pada remaja lebih tinggi dibanding pada orang dewasa. Dan kejadian dehidrasi ringan pada daerah dataran rendah yang panas lebih tinggi dibanding di dataran tinggi yang sejuk.

Faktor terjadinya dehidrasi ringan ini adalah ketidaktahuan dan kesulitan akses memperoleh secara fisik dan ekonomi memperoleh air minum. “Enam dari 10 responden (60 persen) tidak mengetahui bahwa diperlukan minum lebih banyak bagi ibu hamil dan menyusui serta bagi orang yang berada dalam lingkungan dingin,” kata Ketua Umum Pergizi pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir Hardinsyah yang ditemui dalam konfrensi pers Simposium “Hydration and Health” di Hotel Sahid jaya, Jakarta, Minggu 21 Maret 2010. Herdinsyah pun mengimbau, jangan anggap enteng kekurangan air pada tubuh. Meski terkadang banyak dianggap orang sebagai hal sepele, namun dehidrasi yang banyak dialami anak remaja ini bisa berdampak buruk untuk kesehatan. Penelitian-penelitian mutakhir pun mengindikasikan bahwa kurangnya asupan air bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti batu ginjal, infeksi saluran kencing, kanker usus besar , konstipasi, obesitas pada anak dan remaja, hipertensi dan tromboemboli vena, penyakit jantung, stroke, hiperglikemik diabetik ketoasidosis, glaukoma, gangguan fungsi kelenjar ludah serta gangguan kesehatan lansia secara umum.

Untuk itu, lanjut Herdinsyah, Anda perlu tahu apa saja gejala kekurangan cairan pada tubuh, yang bisa dijadikan sinyal bahwa Anda terkena dehidrasi: 1. Kekurangan air tubuh 1 persen mulai menimbulkan rasa haus dan gangguan mood. 2. Kekurangan air tubuh 2-3 persen meningkatkan suhu tubuh, rasa haus, dan gangguan stamina. 3. Kekurangan air tubuh 4 persen dapat menurunkan kemampuan fisik 25 persen. 4. Kekurangan air sampai 7 persen bisa menyebabkan pingsan. Untuk itu, jangan tunggu haus baru minum,” katanya.

Orang sering kali lupa menjaga tubuh senantiasa sehat dan bugar. Rutinitas kerja yang tak bisa ditunda menjadi salah satu penyebab Anda kurang minum air putih. Idealnya, manusia minum dua liter air atau delapan gelas air setiap hari. Hal ini dipicu oleh rata-rata pengeluaran urin orang dewasa sekira 1,5 liter per hari. Air juga keluar melalui pernapasan, keringat, dan pergerakan usus. Adapun makanan hanya menyumbang 20 persen dari jumlah total yang diperlukan tubuh. Jadi air yang Anda minum itu akan menggantikan cairan tubuh yang hilang. Dalam tubuh setiap orang berisi cairan sekira 60 persen. Sehingga manfaat air untuk menjaga sistem tubuh sangatlah penting. Misalnya, air akan membilas racun di organ vital, membawa nutrisi ke sel tubuh, dan menghasilkan kelembapan bagi jaringan telinga, hidung, dan tenggorokan. Tubuh yang kurang cairan bisa menyebabkan dehidrasi, sehingga organ tubuh tidak berfungsi secara normal.

Mild dehydration ditandai dengan rasa kering di bibir, lalu menjalar ke kerongkongan, badan menjadi lemas, dan kemungkinan bisa jatuh pingsan bila tidak kuat lagi. Gejala lainnya yang lebih parah jika tubuh mengalami kekurangan asupan air, yaitu darah akan mengental sehingga rasa capai berlebihan, lesu, dan sering mengantuk. Hal tersebut karena cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan lain di dalam tubuh. Kekurangan 15-25 persen cairan tubuh berakibat fatal bagi tubuh manusia. Di samping itu, kekurangan air dapat menimbulkan gangguan pada ginjal, seperti timbulnya batu ginjal dan infeksi saluran kemih. Sehingga setiap orang dianjurkan minum air dalam jumlah cukup, sesuai salah satu pesan Pedoman Gizi Berimbang dari Departemen Kesehatan. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa semua makhluk hidup pasti membutuhkan air. Bagi Manusia, air merupakan mineral yang sangat vital dan dibutuhkan oleh tubuh manusia. Apa saja fungsi air bagi tubuh? Berikut 10 fungsi penting air menurut dr.Tan Shot, Yen, M.Hum, medical doctor dan penulis buku.

Air mencegah kerusakan DNA dan membuat perbaikannya lebih efisien.Air meningkatkan efisiensi sistem kekebalan di sumsum tulang, termasuk menghadapi kanker.Air adalah pelarut utama semua makanan, vitamin, dan mineral; dipergunakan untuk memecah bahan-bahan tersebut dan metabolismenya serta asimilasinya.Air memberikan energi kepada makanan, sehingga partikel makanan dapat menyediakan energi selama proses pencernaan.Air dipergunakan sebagai penghantar semua zat dalam tubuh.Air meningkatkan efisiensi sel darah merah menangkap oksigen di paru-paru.Air membersihkan buangan racun dari berbagai bagian tubuh dan membawanya ke hati dan ginjal untuk dibuang.Air adalah pelumas utama di sel sendi dan membantu mencegah rematik dan sakit pinggang.Air penting untuk sistem pendinginan tubuh (melalui keringat) dan pemanasan tubuh (elektrikal).Air membantu menurunkan stres, kegelisahan, dan depresi.

• VIVAnews & [kompas.com]

PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 8

Page 9: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA APRIL 162010

EMPAT KEBENARAN AJARANJOSEPH SMITH

NABI GEREJA MORMON(PENATUA GEREJA MORMON, TAD R. CALLISTER)

(Redaksi: Penganut agama Mormon menghormati Joseph Smith sebagai pendiri dan nabi gereja Latter Day Saints.. Tulisan tulisan Joseph Smith di anggap sakral dan suci. Tulisan beliau sering memiliki pandangan pandangan yang unik dalam hal keilahian, kosmologi, rumah tangga, organisasi politik, dsb. Kini pemeluk agama gereja ini mendekati 14 juta orang)

Joseph Smith adalah yang diurapi Tuhan untuk memulihkan Gereja Kristus di bumi. Ketika dia keluar dari hutan dia akhirnya mempelajari empat kebenaran dasar yang saat itu tidak diajarkan oleh mayoritas dunia Kristen pada saat itu.Pertama, dia belajar bahwa Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus, adalah dua pribadi yang berbeda dan terpisah. Alkitab menegaskan penemuan Joseph Smith. Itu menceritakan kepada kita bahwa Putra menyerahkan kehendak-

Nya kepada Bapa (lihat Matius 26:42). Kita tergerak oleh penyerahan Juruselamat dan menemukan kekuatan dalam teladan-Nya untuk melakukan hal serupa, namun apa yang menjadi kekuatan dan hasrat dari penyerahan Kristus atau kekuatan motivasi dari teladan itu jika Bapa dan Putra adalah pribadi yang sama, dan dalam kenyataannya Putra hanyalah mengikuti kehendak-Nya dengan nama yang berbeda?

Kebenaran besar kedua Joseph Smith menemukan bahwa Bapa dan Putra memiliki tubuh yang dipermuliakan yang berdaging dan bertulang. Setelah Kebangkitan Juruselamat Dia menampakkan diri kepada para murid-Nya dan berkata, “Rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku” (Lukas 24:39). Beberapa orang berpendapat bahwa ini merupakan perwujudan fisik sementara dan bahwa ketika Dia naik ke surga Dia kehilangan tubuh-Nya dan kembali ke bentuk roh-Nya. Namun tulisan suci memberi tahu kita ini tidaklah mungkin. Paulus

mengajarkan, “Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia” (Roma 6:9). Dengan kata lain, sekali lagi Kristus dibangkitkan, tubuh-Nya tidak pernah lagi dapat dipisahkan dari Roh-Nya, sebaliknya Dia akan mengalami kematian, konsekuensi luar biasa yang Paulus katakan tidak lagi mungkin setelah Kebangkitan-Nya.

Kebenaran ketiga yang Joseph Smith pelajari adalah bahwa Allah masih berbicara kepada manusia dewasa ini—bahwa surga tidak tertutup. Seseorang perlu mengajukan tiga pertanyaan, yang pernah diajukan oleh Penatua Hugh B. Brown, untuk menarik kesimpulan itu (lihat “The Profile of a Prophet,” Liahona, Juni 2006, 13). Pertama, apakah Allah mengasihi kita saat ini sebanyak seperti Dia mengasihi orang-orang yang kepadanya Dia berbicara pada zaman Perjanjian Baru? Kedua, apakah Allah memiliki kuasa yang sama saat ini sebagaimana Dia miliki di zaman dahulu? Dan ketiga, apakah kita membutuhkan Dia saat ini sebanyak seperti mereka membutuhkan Dia pada zaman dahulu? Jika jawaban terhadap pertanyaan itu “ya,” dan jika Allah adalah sama dahulu, sekarang, dan selama-lamanya, sebagaimana yang tulisan suci nyatakan (lihat Mormon 9:9), maka ada sedikit keraguan: Allah memang berbicara kepada manusia saat ini tepat seperti yang Joseph Smith persaksikan.

Kebenaran keempat yang Joseph Smith pelajari adalah bahwa keutuhan dan kelengkapan Gereja Yesus Kristus pada saat itu tidak ada di bumi. Tentu saja ada orang-orang yang baik dan beberapa unsur kebenaran, namun Rasul Paulus di zaman dahulu menubuatkan bahwa Kedatangan Kedua Kristus tidak akan terjadi kecuali, “haruslah datang dahulu murtad” (2 Tesalonika 2:3). Menyusul Penglihatan Pertama Joseph Smith, Pemulihan Gereja Kristus dimulai “baris demi baris, ajaran demi ajaran” (A&P 98:12).

Banyak orang mengajarkan bahwa ada satu surga dan satu neraka. Joseph Smith memulihkan kebenaran bahwa ada banyak surga. Paulus berbicara mengenai seseorang yang diangkat ke surga ketiga (lihat 2 Korintus 12:2). Mungkinkah ada surga ketiga jika tidak ada surga kedua atau surga kesatu? Dalam banyak hal Injil Yesus Kristus seperti 1.000 potongan teka-teki menyusun gambar. Ketika Joseph Smith tampil di arena, mungkin 100 potong telah berada di tempatnya. Kemudian Joseph Smith datang dan meletakkan 800 potongan lainnya di tempatnya sehingga orang dapat mengatakan, “Oh, sekarang saya memahami dari mana saya berasal, mengapa saya ada di sini dan ke mana saya akan pergi.” Karena peranan Joseph Smith dalam Pemulihan, Tuhan menguraikannya secara jelas: “angkatan ini akan memiliki firman-Ku melalui engkau” (A&P 5:10).

Ya, Joseph Smith telah melihat para malaikat dan penglihatan—karena dia adalah alat di dalam tangan Allah untuk memulihkan Gereja Yesus Kristus yang sama sebagaimana itu pernah ada di zaman dahulu—semua kuasanya juga semua ajarannya. Namun, yang menyedihkan, kadang-kadang, beberapa orang rela mengesampingkan kebenaran-kebenaran Injil yang berharga yang dipulihkan oleh Joseph Smith karena mereka disesatkan dengan sejumlah masalah sejarah atau beberapa hipotesis ilmiah yang penting bagi permuliaan mereka, dan dalam melakukan hal itu mereka menukar hak kesulungan rohani mereka dengan semangkuk bubur. Mereka mempertukarkan kepastian mutlak akan Pemulihan dengan suatu keraguan, dan dalam proses itu mereka jatuh ke dalam perangkap kehilangan iman dalam banyak hal yang mereka sungguh ketahui karena beberapa hal yang tidak mereka ketahui. Akan selalu ada beberapa krisis yang secara nyata datang sejauh iman diperlukan dan pikiran kita terbatas, namun juga akan selalu ada ajaran-ajaran Pemulihan yang pasti dan kuat untuk

PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 9

Page 10: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA APRIL 162010

dipegang, yang akan menyediakan dasar yang kukuh yang di atasnya kesaksian kita dapat dibangun.

Melalui Joseph Smith telah dipulihkan semua kuasa, kunci, ajaran dan tata cara yang diperlukan untuk keselamatan dan permuliaan. Anda tidak dapat pergi ke mana pun di dunia dan memperoleh hal itu. Itu tidak dapat ditemukan di gereja lain mana pun. Itu tidak dapat ditemukan dalam filosofi manusia atau buku ilmiah atau perjalanan pribadi ke tempat yang kudus, betapa pun intelek itu kelihatannya. Keselamatan hanya dapat ditemukan di satu tempat, sebagaimana ditetapkan oleh Tuhan Sendiri, ketika Dia menyatakan bahwa inilah “satu- satunya gereja yang benar dan hidup di atas segenap permukaan bumi” (A&P 1:30).Saya memberikan kesaksian bahwa Joseph Smith adalah Nabi Pemulihan, sebagaimana dia telah menyatakannya. Saya melantunkan nada nyanyian rohani yang menyentuh hati itu: “Pujilah Dia yang tinggal dengan Yehova!” (“Puji Dia yang Tinggal Dengan Yehova,” Buku Nyanyian Rohani, no. 14). Dalam nama Yesus Kristus, Amin. Penatua Gereja Mormon, Tad R. Callister

Jalan Menuju Bahagia Tidak Selalu Lurus

Ada tikungan bernama KEGAGALAN,Ada bundaran bernama KEBINGUNGAN,

Ada tanjakan bernama KESULITAN,Lampu merah bernama MUSUH,

Lampu kuning bernama KELUARGA,Kita akan mengalami ban kempes dan pecah, itulah HIDUP,

Ban serep bernama IMAN,Mesin bernama PENGHARAPAN,

Asuransi bernama KASIH,Pengemudi bernama TUHAN YESUS,

Maka sampailah kita ke tempat yang disebut SUKSES dan BAHAGIA !!!

PEACESPEAKER

It was such a lovely day and the sun was shinning brightA gentle breeze was blowin my way, not a storm cloud in sightAnd suddenly without a warming, a storm surrounded my life

But even in the storm, i can feel the calmand here´s the reason why

I know the Peacespeaker, I know Him by my nameI know the Peacespeaker, He controls the winds and waves

When He says "peace, be still", they have in obeyI´m glad I know the Peacespeaker

Yes I know Him by name

There´s never been another man with the power of this friendBy simply saying "peace, be still" He can calm the strongest wind

So now I´ll never sorry when storm clouds come my wayI know that He is near to drive away my fear

and I can smile and say

Peace, peace, wonderful peace.Coming down from the Father above

Klik untuk laguhttp://www.youtube.com/watch?v=COgOFs4Qa1c

NASEHAT BAIK

Bagaimana jika sudah terlanjut di dalam hati kita untuk sering melakukan kejahatan dan mendua hati antara Tuhan dan Kejahatan? Apakah yang dimaksud oleh iman kristiani mengenai takut akan Tuhan, dalam Amsal 8:13 dikatakan takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan, tidak sombong, menjaga tingkah laku dan mulut yang tidak penuh tipu muslihat. Jika kita ingin agar semua masalah ada solusinya kita harus menjaga hati agar mempunyai hikmat, untuk punya hikmat harus takut akan Tuhan, takut akan Tuhan berarti dalam hati kita tidak ada kejahatan, kesombongan dan niat untuk melakukan tingkah laku dan ucapan yang jahat. Artinya semua yang bertentangan dengan semua itu menandakan hati kita tidak terjaga, dimana ada ketidaktenangan jiwa saat itulah berarti hati kita sedang tidak tenang. Bahkan jika jika setengah-setengah ataupun mendua hati untuk takut akan Tuhan maka hati kita tidak akan tenang (Yakobus 1:8). Jawabnya bertobatlah dan sucikan hatimu dengan mendekat kepada Tuhan (Yakobus 4:8).

PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 10

Page 11: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

PERLUASAN YANG MENARIK II (1901-1915)

(Dari Buku Cerita Orang Muda Advent Oleh Robert Hoolbrook dan diterjemahkan oleh Eddy Ruhupatty – Kontributor utama untuk pasal ini: Cindy Tutch-White Estate)

Luther Warren (masih tetap seorang mudah di dalam hati), dua puluh delapan tahun sebelum memulai perkumpulan orang muda pertama di Michigan, ia berbicara beberapa kali selama konvensi itu. Dia menyatakan, “Ini adalah pertemuan yang sangat menarik yang pernah saya ikuti. Saya telah mengharapkan bahwa waktu akan tiba ketika saudara-saudara kita yang sedang memimpin akan membagikan beban-beban dan tanggungjawab yang lain dan memberikan waktu yang khusus untuk mempelajari pekerjaan ini untuk orang-orang muda kita.” Kemudian dia melanjutkan dengan sebuah tema yang masih terdengar sampai saat sekarang ini: “Tiga hal mutlak yang diperlukan untuk memiliki kehidupan spiritual: pertama adalah doa setiap hari; yang kedua adalah belajar firman Tuhan setiap hari; dan yang ketiga adalah bekerja setiap hari untuk orang lain.” Hari ini kita akan meringkaskan pandangan itu oleh kata-kata kunci kita di dalam pelayanan orang muda, “Keselamatan dan Pelayanan.”M. E. Kern juga berbicara tentang sesuatu yang masih menjadi hal yang benar sampai saat ini, “orang muda dan sepotong kue pie.” Dia mengatakan bahwa “adalah di dalam keinginan orang muda suatu maksud untuk melakukan sesuatu, untuk memiliki suatu pembagian di dalam apa yang telah dilakukan.” Dia selanjutnya menambahkan, “Kemungkinan-kemungkinan dari orang-orang muda kita terbatas hanya oleh konsekrasi mereka dan pembagian dari gereja yang dilakukan untuk pelatihan-pelatihan dan bimbingan-bimbingan dari pasukan yang besar ini dari penolong-penolong yang tidak memiliki pekerjaan.” Itu kedengarannya lebih mirip kepada sesuatu yang pernah telah dibicarakan pada konvensi yang telah di adakan baru-baru ini dan bukan pada 100 tahun yang lalu. Elder Kern bersama dengan tim kecilnya memiliki sebuah tantangan yang utama jauh di depan mereka ketika mereka mencari untuk mengembangkan peralatan-peralatan itu dengan sangat tepat kepada kebutuhan-kebutuhan dari orang muda di dalam mencapai potensi mereka di dalam pertumbuhan rohani dan pelayanan kepada masyarakat mereka. Di antara peralatan-peralatan yang telah dibentuk dengan cepat itu adalah Kursus Membaca, Standar Pencapaian, dan Penunggu Pagi. Daftar yang pertama dari Kursus Membaca mucnul di dalam majalah Instructor dari edisi Oktober 1, 1907. Standar Pencapaian (satu seri pelajaran yang menjadi pendahulu kepada kelas-kelas AY/Pathfinder)muncul pada tahun yang sama. Pada tahun 1909, Jamaica mengejutkan staf departemen orang muda dengan meminta sebelas sertifikat mereka yang pertama. Penggunaan Kalender Renungan Pagi secara umum yang pertama muncul di Januari tahun 1908. Berisikan ayat-ayat Alkitab untuk renungan pagi yang telah dipilih secara khusus untuk orang-orang muda. (Ide ini bermula dari tahun sebelumnya di Central

Union). Kalender ayat-ayat ini berubah kedalam buku-buku bacaan renungan berupa inspirasi seperti “memulai harimu” untuk para orang muda di seluruh dunia. Gereja juga memutuskan untuk mengadakan Hari Orang Muda untuk pertama kalinya, yang diadakan pada tanggal 26 Januari 1907. Kemudian pada tahun berikutnya berubah menjadi “Hari Misionaris Sukarela.” (Central Union telah mengkhususkan satu Sabat untuk orang muda semenjak tahun 1905). Hari ini kemudian menjadi pelopor dari Sabat Pathfinder. Sebuah tampilan pendidikan telah dikembangkan pada saat itu adalah Seri Selebaran Misionaris Sukarela—sebuah selebaran kecil yang berisikan topik-topik terkini untuk orang muda yang juga sangat membangun dan penuh dengan inspirasi. Pada suatu waktu ada lebih dari empat puluh topik yang dicakup oleh peralatan yang kecil dan tidak mahal ini.

Sebagai contoh dari pertumbuhan yang pesat respons kepada semua kepemimpinan yang baru: Kalender Renungan Pagi di dalam sirkulasinya bertambah dari 6,000 menjadi 33,000 hanya di dalam empat tahun. Pada tahun 1909 itu muncul pertama di dalam bahasa Jerman, kemudian bahasa Jepang, dan banyak bahasa lainnya. Sementara sampai dengan tahun 1907 jumlah terbesar dari perkumpulan-perkumpulan yang dilaporkan adalah 272, perkumpulan dengan keanggotaan sebanyak 5,400 dan pada penutupan tahun 1912 ada sekitar 519 perkumpulan yang telah dilaporkan dengan jumlah anggota sebanyak 11,000 orang. Persembahanpun bertambah sampai pada titik yang membuat bendahara menjadi kelabakan. Orang muda sekarang ini memberikan kontribusi sekitar $20,000 (US) setahun.Matilda Erickson menandai Rapat General Conference tahun 1913 dengan mengatakan: “Ini adalah sebuah Konferensi yang baik.” Kembali ke tahun 1909 departemen itu adalah seperti “seorang anak kemarin” dengan teman dan musuh dengan sebuah perjalanan menunggu yang di depan yaitu perjalanan yang berlum diketahuinya. Sekarang mereka telah hadir dengan pengalaman, banyak hal-hal yang baik dan banyak kemurahan hati dari banyak pekerja di mana-mana. Juga, seorang yang lain telah ditambahkan kepada tim itu tahun sebelumnya—Meade McGuire. Diakui bahwa orang-orang yang memiliki kualifikasi yang khusus ini harus memimpin orang muda kita dan bahwa ada sebuah permintaan yang bertumbuh dengan pesat untuk jenis orang-orang seperti ini di dalam pelayanan yang khusus ini. Jadi, diputuskan “Mengingat” mulai dengan menyatakan bahwa pemimpin-pemimpin Misionaris Sukarela harus memiliki kualifikasi yang khusus; karena ada permintaan yang semakin banyak—akan pemimpin-pemimpin yang berkualitas; maka “Diputuskan” untuk membuka cara-cara kepada solusi-solusi dengan “mendorong orang-orang muda yang memiliki bakat untuk mempersiapkan diri untuk terlibat di dalam pekerjaan Tuhan...kami mendorong agar di berikan beberapa pelatihan khusus...” Dan, sebuah pemikiran yang baru lagi telah diperkenalkan; yaitu Junior Missionary Volunteer Society—JVM.

Page 12: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

Penetapan tujuan-tujuan belum muncul di dalam pikiran dari kepemimpinan itu sampai dengan rapat tahun 1913, ketika seseorang berpikir bahwa adalah lebih baik untuk memperluas sebuah tantangan yang lebih jelas dan terencana kepada orang-orang muda dari gereja dengan menetapkan tujuan-tujuan di dalam orang-orang muda yang telah ditobatkan, persembahan ditingkatkan dan sertifikat-sertifikat acara dikeluarkan. Tantangan itu diterima dengan baik dan hampir semua tujuan telah dicapai dengan segera, dan apa yang belum dicapai didorong untuk dilakukan usaha-usaha kearah ke sana mulai dari sejak saat itu. Pada tahun 1914, jumlah orang muda yang telah bertobat meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya; Sertififkasi Pencapaian Standar dikeluarkan menjadi tiga kali lipat dibandingkan dengan gabungan dua tahun sebelumnya, dan begitulah seterusnya.Semua pertumbuhan dan semangat ini telah menuntun kepada sebuah rapat strategi perencanaan yang telah diadakan di daerah pegunungan sekitar Pasicifc Union College di St. Helena pada bulan Juni tahun 1915. Apa arti dari Mt. Vernon bagi permulaan pelayanan orang muda adalah, pengalaman di daerah pegunungan ini adalah tahap yang baru untuk melangkah maju.

TEMA JANUARI-APRIL 2010“WOMEN’S ISSUES”

SAAT PERSELINGKUHAN MENGODA

OLEH : BREDLY SAMPOUW

Bisa Kenaikan harha-harga yang tidak diikuti naiknya gaji kita kadang membuat kita frustrasi, tapi jangan knawatir, tentunya ada cara jitu untuk menyiasatinya dan kita pun bisa bertahan di tengah kenaikan. Ya, saat ini mungkin kita merasa sulit mengatur keuangan dengan harga barang yang meningkat. Sementara, perusahaan tempat kita bekerja tak mau kompromi, atau penghasilan suami pun belum ada tanda-tanda akan bertambah. Bagaimana bisa mempertahankan gaya hidup yang sudah terbentuk? Tentu kita perlu strategi. Nah, contoh-contoh berikut bisa membantu anda untuk membuat penyesuaian yang dibutuhkan dan tetap bisa tersenyum menghadapi krisis.

1. Memangkas biaya transportasi

Jika pengeluaran untuk transportasi terasa mencekik leher, coba pertimbangkan lagi modal transportasi yang anda gunakan untuk

beraktivitas. Misalnya jika selama ini anda menggunakan mobil pribadi untuk berangkat ke tempat kerja, carilah alternative yang lebih bersahabat. Misalnya menggunakan trans / bus / angkot dengan membayar lebih kecil. Anda bisa pulang pergi, kan?

2. Memangkas biaya makan siang

Ups! Bukan berarti anda tidak boleh makan siang lho.! Jadi begini, kalau biasanya setiap makan siang anda jajan di luar, mjlai sekarang coba selingi dengan membawa bekal dari rumah, misalnya seminggu 3 kali. Biasanya, biaya yang kita keluarkan untuk bekal makan siang tidak lebih dari sepertiganya dari jajan. Mintalah ibu anda atau istri atau pembantu rumah tangga anda untuk menyiapkan. Bagi anda yang tinggal sendiri, tidak ada salahnya untuk sekalian belajar memasak, kan? Tentunya buat yang sudah menikah lain lagi ceritanya, suami anda jelas lebih senang apabila anda menyiapakan makanan setiap pagi dan membawakan bekal untuk makan siang dikantor. So sweat kan? 3. Memangkas biaya perawatan diri

Berapa kali dalam satu bulan anda mengunjungi salon untuk melakukan perawatan? Kebanyakan perempuan mengaku untuk hair spa, lulur, facial, creambath dll bisa 1-2 kali dalam sebulan atau 2 minggu sekali. Nah, coba sekarang mulai kurangi intensitas ke salon dengan dengan sebulan sekali saja, toh salon langganan anda tidak bakal bangkrut karena tidak datang didatangi oleh andam kan? Untuk sisanya anda bisa melakukannya di rumah.

4. Memangkas biaya hiburan

Sering kali kita punya alibi untuk melepas stres karena pekerjaan atau mengusir bosan dengan menghabiskan weekend di tempat-tempat khusus seperti mal, supermarket, Hypermart, dll atau jalan-jalan dengan teman. Malah seringnya kita melewatkan setiap akhir pekan di mal untuk regreshing. Pernakah terpikir berapa uang yang sudahkita habiskan untuk pengeluaran seperti nonton film, shoopping, coba anda berhitungpengheluaran yang terjadi diluar rencana, pengeluaran semata-mata untuk menutupikebosanan atau hanya untuk hiburan.

Nah, selain ke empat biaya yang anda dapat pangkas ada juga biaya lain yang bisa Anda pangkas seperti biaya telepon, pulsa. Justru biaya ini yang benar-benar memerlukanp erhatian ekstra karena sejalan dengan istilah Boardeless World dimana kecepatanTeknologi komunikasi sekarang, membuat seseorang dapat memiliki beberapa buah telepon celuler dengan beberapa operator. Nah, bisa dibayangkan pulsa yang digunakan baik komunikasi juga internet.

Contoh diatas hanya gambaran saja tentunya masing-masing dari anda mempunyai kebutuhan beragam dan tahu pos-pos mana yang bisa dihemat. Sehingga bisa melewati masa-masa sulit dengan tetap punya simpanana. Selamat mencoba, semoga berhasil. Bila anda ingin menyumbangkan artikel sesuai thema-thema di atas ini hubungi ( [email protected])

KORDINATOR ARTIKEL RUMAH TANGGA: SUPRIYONO SARJONO, BRADLY SAMPOUW, TK, RSA BANDUNG

Page 13: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

HUT KE-7 RISDAF, CALIFORNIADILAPORKAN OLEH: RICHARD LEGOH, TK CALIFORNIA

CALIFORNIA [KADNET] – “Redlands Indonesian Seventh Day Adventist Fellowship atau RISDAF merayakan HUT yang ke-7 yang jatuh pada bulan Maret 2010 tetapi ucapan syukur dan perayaan baru dilakukan pada hari Sabat pada tanggal 10 April 2010. Jemaat yang berdiri atas inisiatif beberapa anggota yang tinggal di sekitar Redlands, California, USA memulai kebaktian dengan hanya 10 orang saja kini telah bertumbuh menjadi 50 anggota yang terdaftar dan aktif

hadir pada setiap hari Sabat. Tuhan telah memberkati anggota gereja bisa dilihat dari statistik perpuluhan terkumpul setiap tahun yang significant meningkat pesat sebagaimana disampaikan oleh Pendeta J. B. Sangari yang adalah gembala jemaat RISDAF dalam khotbah pada Sabat pagi itu.

RISDAF adalah jemaat cabang Riverside Indonesian SDA Church, California setiap Sabat berbakti di sebuah aula serba guna milik First Presbyterian Church, di 100 Cajon Street, Redlands yang berkapasitas 200 kursi. Acara yang dikemas dengan sangat baik oleh panitia acara yang di koordinasi oleh ketua panitia penyelenggara perayaan HUT Corazon Tetelepta telah membuat acara dari pagi hingga sore berjalan dengan baik. Menjelang acara khotbah, kursi telah terisi oleh dari 100 anggota dan tamu yang datang menghadiri kebaktian Sabat mengikuti khotbah yang berjudul “God’s Children, Go forward”, dibawakan dengan semangat oleh pendeta Sangari yang mengajak seluruh

anggota untuk bersama-sama maju terus untuk melayani Tuhan. Sebelum khotbah, untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas pimpinanNya selama 7 tahun, maka Choir Maranatha dari jemaat RISDAF telah menyanyikan sebuah lagu pujian berjudul “Thanks be

to God”, yang khusus di latih oleh ibu Sintje Rheebok, kemudian Pendeta RH Tauran membawakan doa khusus untuk kemajuan jemaat RISDAF. Ketua jemaat sdr. Perry Rundengan telah menyampaikan kaleidoskop perkembangan jemaat RISDAF, membacakan nama-nama anggota pertama dan pendeta-pendeta yang pernah melayani jemaat ini. Kemudian telah di tayangkan berbagai kegiatan jemaat sejak berdiri. Tampak juga hadir mewakili gereja induk ketua Sdr. Richard Pesulima dan beberapa anggota lainnya. Setelah makan siang, telah diadakan acara pemotongan kue yang di lakukan bersama oleh beberapa pendeta yang hadir pada Sabat pagi itu seperti Pdt. RH Tauran, Pdt. Jorry Sumual, Pdt. Lomboan, Pdt. Freddy Natti dan Pdt. JB. Sangari. Sore itu pada perayaan HUT RISDAF kursi telah

dipenuhi oleh tamu dari berbagai gereja SDA di California untuk mengikuti acara

Page 14: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

Musical Concert dipandu oleh Corazon Tetelepta menampilkan berbagai penyanyi rohani seperti The Cherished Vocal Group & Quartet, Riverside Youth Choir, Riverside Youth Quartet, Riverside Ladies Voices, The Basic Singers & The Witness, The Blessings, Good News, Laguna Choir, Sangari Brothers, Zebedius Family dan Jacqueline Walean. Jemaat RISDAF telah membuat komitmen untuk memiliki gereja sendiri yang diawali dengan pengumpulan dana yang dimulai pada kebaktian Sabat sebelumnya. Pendeta Sangari merasa yakin bahwa projek ini akan berhasil dengan pertolongan Tuhan dan kerja sama semua anggota dan simpatisannya. Selamat Ulang Tahun Pelayanan kepada RISDAF.~

KEGIATAN DORKASJEMAAT MT. HARYONO I

DILAPORKAN OLEH: KETTY SUNARTO, TK JAKARTA

JAKARTA [KADNET] – Hari Minggu tgl. 11 April, 2010, cuaca kota Jakarta sangat cerah, ibu-ibu anggota Jemaat MTH 1 berkumpul di halaman kantor Uni, mereka menunggu jemputan untuk mengikuti acara kelas keterampilan membuat kue dan makanan sederhana. Jam 9:30 mereka berangkat menuju Jln. Bunga – Matraman, tempat kediaman Ibu Jeanne Tambingon untuk mengadakan praktek membuat kue dan makanan yang sederhana.

Jam 10:00 acara dimulai dengan kebaktian yang dipimpin oleh Sdr. Desmon Noya. Lagu pembukaan LS No. 100 ” Berkat yang Tentu ” dilanjutkan dengan doa pembukaan oleh : Ibu Sarwono. Renungan

firman Tuhan dibawakan oleh : Pdtm. Waldin Purba tentang ” Talenta yang harus dikembangkan dan dibagi-bagikan.” Lagu penutup : LS no. 95 dilanjutkan dengan doa penutup oleh : Ibu Martha Samalagi. Setelah selesai acara kebaktian, dilanjutkan dengan acara ramah tamah makan siang bersama disajikan masakan sederhana yang sehat. Tepat jam 11:00, Acara inti dimulai dengan kata sambutan oleh Ibu Olly Hasibuan sebagai Ketua Dept. Dorkas.

Adapun acara keterampilan siang ini membuat :1. Macaroni schotel2. Brownies coklat3. Salad kelapa muda + buahPara peserta mengikuti dengan seksama, mereka sibuk mencatat, dan membantu mengukur bahan yang dipergunakan, ibu Jeanne menjelaskan dengan sabar sambil menjelaska cara mengaduk dan memilih bahan yang dipergunakan, agar hasil olahan nanti bisa bagus dan tidak mengecewakan.

Page 15: Renungan Buka Sabat & Aneka Beritaxa.yimg.com/kq/groups/16329818/1692130009/name/rebuska16... · Web viewAs I look back on my own journey, I see that often the most valuable experiences

Jumlah peserta yang hadir 15 orang, setelah semua matang para peserta diperbolehkan membawa hasil kerjanya untuk dibawa pulang kerumah sebagai oleh-oleh untuk yang dirumah. Acara selesai tepat jam 2 sore. Mobil jemputan milik Ketua jemaat MTH 1 bpk. Jannus Hutapea menjemput kembali para peserta untuk pulang. Acara ini dapat sponsor dana dari Keke Sumendap.

Kami sangat berterima kasih pada penyandang dana sdri. Keke Sumendap, transportasi sdr. Jannus Hutapea, dan pemilik rumah Ibu Jeanne Tambingon juga sebagai pelatih program ini. Kiranya Tuhan yang akan membalas semua kebaikan sdr/i semua. Ketua Dorkas mengumumkan bahwa program keterampilan membuat kue yang lain didalam bulan Mei.

Adapun tujuan untuk program ini adalah untuk membantu ibu-ibu anggota MTH 1 yang memerlukan penghasilan tambahan untuk menunjang kehidupan sehari-hari agar bisa membuat kue maupun makanan dan nanti hasilnya di jual kepada orang lain yang memerlukannya.

Apabila ibu-ibu ingin memesan kue atau makanan untuk acara penghiburan atau potluck gereja mohon menghubungi Dept. Dorkas ( ibu Olly Hasibuan ) agar bisa membantu pendapatan ibu-ibu untuk menambah pendapatan sehari-hari.

Mudah-mudahan di lain kesempatan program keterampilan ini makin berkembang dan ibu-ibu makin mahir membuat kue dan makanan.Kami menunggu program Dept. Dorkas yang akan datang. Terima kasih ibu Olly Hasibuan untuk programnya. Tuhan memberkati.

Yesaya 58:13,14Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku; apabila engkau menyebutkan hari Sabat "hari kenikmatan", dan hari kudus TUHAN "hari yang mulia"; apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.