ren stra
DESCRIPTION
RENSTRATRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan bergulirnya era reformasi yang antara lain memunculkan
tuntutan masyarakat yang menghendaki adanya perubahan dan transparansi dalam
penyelenggaraan Pemerintahan, khususnya yang mencakup segi kualitas dan kinerja
birokrasi Pemerintah.
Reformasi yang bergulir sejak tahun 1998, telah membuka cakrawala baru
dalam sistem dan pola penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan dengan
peinsip otonomi daerah. Sejalan dengan Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang – undang
Nomor 8 tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang –
undang nomor 3 tahun 2005 tentang pemerintahan Daerah menjadi undang – undang
ditekankan pada prinsip demokrasi, keadilan, pemerataan, keistimewaan, kekhususan
memperhatikan potensi keanekaragaman daerah, serta partisipasi masyarakat dalam
sistem negara kesatuan Republik Indonesia.
Prinsip – prinsip tersebut diatas, telah membukapeluang dan kesempatan
yang sangat luas kepada daerah otonomi untuk melaksanakan kewenangannya secara
mandiri, luas, nyata dan bertanggungjawab dalam mewujudkan kesejahteraan
masyarakat melalui mutu pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta
daya saing daerah.
Rencana Strategis merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari
pembuatan keputusan yang beresiko, dengan memanfaatkan sebanyak – banyaknya
pengetahuan antisipatif dan mengorganisaikannya secara sistematis untuk usaha –
usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik
yang sitematis. Jadi perencanaan Strategis merupakan proses yang berorientasi
pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 - 5 tahun secara sistematis
1
dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang
ada atau mungkin timbul.
B. Landasan Hukum
1. Undang - undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencananan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
2. Undang - undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 125, Tambahan
Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) Sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang undang Nomor 12 Tahun 2008, tentang
Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 tahun 2004, tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008,
Nomor 59, Tambahan Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang - undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Idonesia Tahun 2007,
Nomor 82, Tambahan Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007, Nomor 89,
Tambahan Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
2
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesian Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaaan
Rencana Pembangunan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Kecamatan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2008, Nomor 40,
Tambahan Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisasi Pemerintah Daerah;
C. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Strartegis Kecamatan Susukan ini adalah untuk
memenuhi apa yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 dan
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang
menyebutkan bahwa system Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah, Perencanaan
Strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh Instansi pemerintah,
agar mampu menjawab tututan lingkungan Strategis Lokal Nasional dan Global dan
tetap berada dalam tatanan Sistem administrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia, serta Surat Menteri dalam Negari Nomor 050/2020/ SJ Tahun 2005
tentang Penyusunan RPJP Daerah dan RPJM Daerah bahwa dalam upaya
mendapatkan RPJM Daerah yang dapat mengantisipasi kebutuhan pembangunan
daerah dalam jangka waktu lima tahun, makapenyusunannya perlu dilakukan secara
komprehensif dan lintas pemangku kepentingaan ( Stakeholder ) pembangunan.
Sebagai tahap awal penyusunan RPJM daerah tersebut adalah penyusunan rancangan
Renana Strategis Satuan Kerja Perangkat daerah (Renstra SKPD ) yang dilakukan
oleh seluruh SPD, termasuk Kecamatan.
Adapaun tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Susukan
yaitu :
3
1. Agar Organisasi Pemerintah kecamatan Susukan dapat menyiapkan perubahan
secara proaktif, tidak hanya sekedar bersifat reaktif.
2. Memberikan komitmen pada kegiatan masa mendatang.
3. Optimalisasi kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki.
4. Agar Kecamatan Susukan dapat lebih memberikan pelayana prima.
5. Memfasilitasi terciptannya komunikasi antara perangkat Pemerintah Kecamatan
Susukan, baik vertical, horizontal maupun diagonal.
D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Landasan Hukum
3. Maksud dan Tujuan
4. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
2. Sumber Daya SKPD
3. Kinerja Pelayanan SKPD
4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
1. Identifkasi Permasalahan
2. Telaahan Visi dan Misi dan Program
3. Telaahan Renstra
4. Telaahan Rencana Tata Ruang
5. Penetuan Isu-isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1. Visi dan Misi
2. Tujuan dan Sasaran
4
3. Strategi dan Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN
INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
5
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Susukan
Instansi Pemerintahan Kecamatan Susukan merupakan salah satu unit
organisasi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Cirebon Nomor 31 Tahun 2004
Camat adalah Kepala Kecamatan di Kabupaten Cirebon yang langsung di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Camat sebagai Perangkat Derah yang mempunyai tugas pokok membantu
Bupati dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan kehidupan
Kemasyarakatan dalam Wilayah Kerja Kecamatan. Untuk melaksanakan tugas
pokok dimaksud Camat mempunyai Uraian Tugas :
1. Membantu Bupati, dalam melaksanakan tugas di bidang penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, dan kehidupan kemasyarakatan di Kecamatan;
2. Mengelola rencana dan program Kerja Kecamatan, sebagai pedoman
pelaksanaan tugas, sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah;
3. Memimpin, mengkordinasikan, dan mengendalikan seluruh kegiatan Kecamatan
di wilayah kerjanya;
4. Menyusun dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan tugas kedinasan
secara operasional dan administrasi kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;
5. Membina dan memotivasi bawahan serta memelihara secara terus menerus
kemampuan berprestasi pegawai di Kecamatan, dalam rangka peningkatan
produktifitas pegawai dan pengembangan karier pegawai;
6. Mendistribusikan dan memeberi petunjuk serta arahan kepada Sekretaris
Kecamatan dan para Kepala Seksi, dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas,
sesuai bidang tugasnya;
7. Memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan tugas
bawahan;
6
8. Menyelenggarakan Pemerintahan Umum Daerah;
9. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
10. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat Desa di Wilayah Kerjanya;
11. Menyelenggarakan kegiatan ketenteraman dan ketertiban;
12. Menyelenggarakan perlindungan masyarakat;
13. Melaksanakan pembinaan ideologi dan kesatuan bangsa;
14. Memfasilitasi kegiatan Pemilihan Umum;
15. Melaksanakan pembinaaan administrasi meliputi urusan ketatausahaan dan
program Kecamatan;
16. Menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas operasional perangkat otonom
di Kecamatan yang menangani bidang-bidang pekerjaan umum, pendidikan,
kebudayaan, kesehatan dan keluarga berencana, pertanian, peternakan,
perikanan, perkebunan dan kehutanan;
17. Menyelenggarakan pembinaan dalam bidang pertanahan, industri dan
perdagangan, lingkungan hidup, koperasi dan tenaga kerja di wilayah kerjanya;
18. Menyelenggarakan pemerintahan bidang tertentu lainnya, yaitu informasi dan
komunikasi, kesejahteraan sosial, penanaman modal, pertambangan, pemukiman,
pertimbangan keuangan dan penataan ruang;
19. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan komunikasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan Kecamatan, dengan Satuan
Kerja terkait;
20. Mengkoordinasikan UPT di wilayah kerjanya;
21. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap setiap pelaksanaan
kegiatan pembangunan dan kemasyarakatan, baik yang dilakuakan oleh
pemerintah maupun oleh masyarakat;
22. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Bupati, yang berkaitan dengan
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kehidupan
7
kemasyarakatan di wilayah kerjanya, dalam rangka pengambilan
keputusan/kebijakan;
23. Melaporkan secara rutin, baik tertulis maupun lisan kepada Bupati, setiap
kegiatan yang dilakukan atau kejadian di wilayah kerjanya.
24. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayah
kerja kecamatan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
25. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai
bidang tugasnya.
Struktur Organisasi
Kecamatan Susukan adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada
Pemerintah Kabupaten Cirebon yang dipimpin oleh seorang Camat, yang dalam
pelaksanaan tugasnya adalah melaksanakan pelimpahan sebagian kewenangan dari
Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah di lingkup kerja
(Kecamatan) yang membawahi 12 ( duabelas ) desa.
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 9 Tahun 2004
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan, Struktur Organisasi Kecamatan
Susukan adalah sebagai berikut:
Struktur Organisasi Kecamatan Susukan
CAMAT
SEKRETARIAT KECAMATAN
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
INSTANSI VERTIKAL
SUBBAGIAN UMUM DAN KEUANGAN
SUBBAGIAN PROGRAM
UPT SEKSI TRANTIB
SEKSI PEMERIN
TAHAN
SEKSI EKBANG
SEKSI KESRA
SEKSI PENDAPATAN
DAN PELAYANAN
UMUM
8
Dengan susunan kepegawaian dan perlengkapan Kecamatan Susukan adalah
sebagai berikut :
NO N A M A JABATAN
1. Toto Misnoto,S.Sos Camat
2. H. Taya Zaenudin, S.Pd Sekretaris Kecamatan
3. Hj. Entin Sofiatin Kepala Seksi Pendapatan dan Pelayanan Umum
4. H. Hasanudin Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat
5. Maswanda Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan
6. Mashudi, S.Sos Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban
7. Agus Susanto, S.Sos Kepala Seksi Pemerintahan
8. Nurhamim, SE Subbagian Umum dan Keuangan
9. Sarnadi Subbagian Program
10. Syafii Widjaya Pelaksana
11 Suwali Pelaksana
12. Toto Sugiarto, A.Md Pelaksana
13. Rohmat Hidayatullah Pelaksana
B. Sumber Daya Kecamatan Susukan
1. Pegawai
Jumlah Aparatur Kecamatan Susukan adalah 13 Pegawai Negeri Sipil dan
4 tenaga kontrak dan 1 tenaga sukwan jumlah tersebut terdiri dari :
a. Kondisi Aparatur berdasarkan Golongan Ruang :
Golongan IV : 2 orang
Golongan III : 9 orang
Golongan II : 2 orang
Golongan I : - orang
Tenaga Kontrak : 4 orang9
Sukwan : 1 orang
Jumlah : 18 orang
b. Kondisi Aparatur berdasarkan Pendidikan :
Sarjana Strata 2 : - orang
Sarjana Strata 1 : 6 orang
SLTA : 7 orang
SD : - orang
Jumlah : 13 orang
c. Kondisi Aparatur berdasarkan Pendidikan Penjenjangan :
Sepama/Diklatpim III : 2 orang
Adum/Diklatpim IV : 6 orang
Jumlah : 8 orang
2. Pejabat Struktural
Untuk Pejabat Struktural di Kecamatan Susukan terdapat 9 (sembilan ) orang
dengan rincian sebagai berikut :
Eselon III a : 1 orang
Eselon III b : 1 orang
Eselon IV a : 5 orang
Eselon IV b : 2 orang
Jumlah : 9 orang.
3. Sarana dan Prasarana Kerja Utama
Keberadaan sarana dan peralatan kerja sangat mendukung penyelengaraan tugas
pokok dan fungsi organisasi. Sarana dan Peralatan Kerja Utama di Kecamatan
Susukan meliputi Gedung Sarana Perkantoran antara lain :
Ruang Rapat
Ruang Kerja Camat
Ruang Kerja Sekretariat
Ruang Kerja Seksi
10
Ruang Operator Komputer dan data
Ruang Pelayanan
Mushola
Kamar mandi dan WC.
Sedangkan sarana alat transportasi baik roda empat maupun roda dua yang ada di
Kantor Kecamatan Susukan yang sekarang ini ada adalah :
Roda empat 1( satu) buah dengan rincian :
1 unit Suzuki APV Tahun 2007
Roda dua 9 ( sembilan ) buah dengan rincian :
5 unit Honda WIN Tahun 2005
1 unit Suzuki Smash Tahun 2006
1 unit Honda Supra Fit Tahun 2006
1 Unit Hodan Revo Tahun 2012
Disamping sebagaimana tersebut diatas sarana lain adalah komputer sejumlah 3
(tiga) unit, meja, kursi, mesin ketik, telepon, modem dan alat pendukung
pencetakan KTP dan peralatan lain yang masih diperlukan peningkatan baik
dalam kuantitas maupun kualitas.
4. Anggaran Tahun 2010 – 2014
Anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
dilaksanakan setiap tahun di Kecamatan Susukan yaitu :
Tahun 2010 sebesar : Rp. 1.182.487.276,-
Tahun 2011 sebesar : Rp. 1.268.974.654,-
Tahun 2012 sebesar : Rp. 1.533.073.900,-
Tahun 2013 sebesar : Rp. 1.608.596.100,-
Tahun 2014 sebesar : Rp. 1.759.472.100,-
C. Kinerja Pelayanan
11
Kinerja Pelayanan di Kecamatan Susukan dapat dilihat dari beberapa
indikator kinerja :
Meningkatnya Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Meningkatnya Sarana dan Prasarana Aparatur.
Meningkatnya Disiplin Aparatur.
Meningkatnya Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan .
MeningkatnyaPengembangan Sistem perencanaan Sektoral
Meningkatnya Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH
Disamping Kinerja Kecamatan Susukan sebagaimana tercantum dalam
penjabaran diatas maka secara umum dapat dijelaskan beberapa kinerja Kecamatan
Susukan sebagaimana tersebut di bawah ini.
1. Kinerja Pelayanan di Bidang Keamanan dan Ketertiban
Pembinaan terhadap anggota satgas Linmas yang berada di desa agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya ;
Peningkatan dan perwujudan siskamling di tingkat desa, dusun atau
lingkungan sampai pada tingkat RT dan RW;
Mengadakan patroli rutin gabungan Muspika dan Dinas terkait serta Desa
untuk melihat langsung aktivitas masyarakat dalam bersiskamling.
Mengadakan sosialisasi peraturan perundang – undangan di seluruh desa
bersama dengan jajaran Muspika dan Dinas atau Instansi terkait ;
Mengadakan kegiatan operasi dan penertiban antara lain ; Operasi PKL,
Operasi WTS, Waria dan operasi pelajar serta operasi penyakit masyarakat
(PEKAT) bersama Muspika dan instansi terkait;
Melaksanakan PAM tahun baru oleh tim gabungan dari Polri, Dishub, TNI,
PMK, Satpol PP dan Puskesmas;
Melakukan penataan dan penertiban PKL dan parkir liar di Jalan raya Ki
Bagus Rangin / Pasar Tradisional Susukan;
12
Melaksanakan kegiatan lainnya seperti Perayaan HUT Kemerdekaan RI,
Karnaval Umum, PAM Lebaran, dan Hari Jadi Kabupaten Cirebon;.
Pelestarian lingkungan hidup dengan gerakan penghijauan dan gerakan
kebersihan, ketertiban dan keindahan di wilayah Kecamatan Susukan;
2. Kinerja Pelayanan di Bidang Pemerintahan
Mengadakan pembinaan dan penekanan kepada pemerintah desa untuk
membuat peraturan desa sebagai dasar atau payung hukum di tingkat desa;
Mengadakan pembinaan PBB terhadap petugas rayon di desa;.
Mengadakan pekan panutan PBB di desa;.
Memberikan penghargaan kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa yang
lunas PBB sebelum jatuh tempo.
Pembinaan dan pembenahan administrasi pelayanan di desa se Kecamatan
Susukan;
Pembinaan perangkat desa secara rutin;
Peningkatan kedisiplinan perangkat desa;
Pembinaan kelengkapan administrasi desa termasuk pendampingan membuat
Perdes tentang APBDes, dan Susunan Organisasi dan Tata Laksana
Pemerintahan Desa;
Mengikutsertakan pada setiap kesempatan pertama guna mengikuti kegiatan-
kegiatan pelatihan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan perangkat desa;
Memberikan sosialisasi bagi perangkat desa terkait dengan adanya berbagai
peraturan perundang-undangan yang terus mengalami penyempurnaan dan
perubahan;
Pembinaan secara rutin ke desa yang berkaitan dengan pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan desa.
3. Kinerja Pelayanan di Bidang Ekonomi dan Pembangunan
13
Pembinaan dan pelaksanaan program pembangunan pola kemitraan antara
lain dengan Memfasilitasi, membina dan memantau kegiatan peningkatan
ketersediaan infrastruktur wilayah yang berbasis masyarakat (kemitraan,
swadaya murni, PPKM, PNPM dan sumber dana lainnya);
Memfasilitasi, membina dan memantau kegiatan revitalisasi pertanian,
perkebunan, peternakan,kehutanan dan perikanan;
Monitoring pelaksanaan musrenbang desa dan melaksanakan musrenbang
kecamatan;
Koordinasi dan sinkronisasi penyusunan rencana strategis kecamatan dengan
seluruh elemen di tingkat kecamatan;
Pemantauan kegiatan perluasan, rehabilitasi dan normalisasi jaringan irigasi;
Pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi rencana pembangunan di desa
dengan melibatkan para tokoh masyarakat;
Pelestarian lingkungan hidup dengan gerakan penghijauan dan gerakan
kebersihan, ketertiban dan keindahan di wilayah Kecamatan Susukan;
Memfasilitasi, membina dan memantau kegiatan Sanitasi Masyakat
(SANIMAS);
Pembinaan dan penyuluhan pembangunan yang berwawasan lingkungan
demi masa depan dan pentingnya efektifitas dan efisiensi di dalam kehidupan
sehari-hari;
4. Kinerja Pelayanan di Bidang Kesejahteraan Sosial
Monitoring penyaluran Beras rumah tangga miskin (Raskin).
Monitoring penyaluran Jamkesgakin;
Pembinaan, koordinasi dan harmonisasi lembaga – lembaga keagamaan;
Memfasilitasi pembangunan tempat – tempat ibadah;
Pelaksanaan Peringatan Hari-hari Besar Keagamaan;
Pembinaan di bidang kepemudaaan yang terkait kegiatan olah raga,
kepariwisataan, kesehatan masyarakat dan keluarga berencana;
14
Pembinaan dan penyuluhan terhadap pemuda tentang wawasan kebangsaan
serta peningkatan peranan pemuda terkait masalah sosial budaya,
ketenagakerjaan dan kemasyarakatan;
Membantu penanganan masalah-masalah sosial dan bencana alam.
Pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi Gerakan Keluarga Berencana serta
Kesehatan;
Pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi kegiatan Posyandu;
Pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi Pendataan Keluarga Sejahtera.
Memfasilitasi dan monitoring pengelolaan tempat pengolahan sampah
terpadu (TPST) .
5. Kinerja Pelayanan Bidang Pelayanan Umum dan Pendapatan
Mempasilitasi pembuatan KTP reguler, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran,
Keterangan Pindah dan perekaman E KTP
D. Tantangan dan Peluang
Beberapa tantangan yang dimungkinkan dapat mempengaruhi
penyelenggaraan tugas dan fungsi serta pencapaian tujuan meliputi :
1. Kecendrungan semakin menurunnya tingkat perekonomian dan daya beli
masyarakat, sehingga dimungkinkan dapat mempengaruhi tingkat partisipasi
masyarakat;
2. Apriori dan rendah kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, sebagai akibat
maraknya kasus korupsi yang terekspos;
3. Income perkapita masyarakat masih rendah;
4. Semakin meningkatnya pengangguran utamanya usia produktif sebagai akibat
dari tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk angkatan kerja dengan
kesempatan kerja.
Sedangkan peluang-peluang yang secara logis dapat dimanfaatkan, meliputi
antara lain :
15
1. Adanya kebijakan otonomi daerah, yang memberi keleluasaan penyerahan
sebagian kewenangan urusan pemerintahan dan urusan umum lain dari Bupati
kepada Camat;
2. Adanya dukungan dari lembaga lain (lembaga sosial dan keagamaan) dalam
mendukung penyelenggaraan tugas dan fungsi serta pencapaian tujuan;
3. Ada indikasi meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membantu
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan karena ada dukungan
masyarakat dalam penggerakan pembangunan, tokoh masyarakat dapat menjadi
motivator dan penggerak masyarakat serta semangat gotong royong masyarakat
yang cukup tinggi;
4. Ketersediaan anggaran lintas SKPD Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam
penyelenggaraan pembanguan;
5. Ketersediaan dana APBD dalam mendorong perkembangan perekonomian dan
pembangunan insfrastruktur wilayah;
16
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi penyelenggaraan tugas
dan fungsi pada kantor Kecamatan Susukan antara lain :
1. Masih kurangnya jumlah sumber daya sarana prasarana aparatur kecamatan
dalam rangka mendukung optimalisasi penyelenggaraan kegiatan;
2. Belum tersedianya sumber daya aparatur dengan kemampuan teknis tertentu,
antara lain: operator komputer disetiap bidang ;
3. Masih lemahnya sebagian besar kualitas sumber daya aparatur pemerintahan
desa;
4. Dukungan anggaran yang belum memadai, sehingga kegiatan yang terlaksana
belum berjalan secara optimal;
5. Masih lemahnya koordinasi pelaksanaan tugas antar seksi;
6. Masih terdapatnya jalan penghubung antar wilayah dalam satu kecamatan yang
kurang memadai;
7. Wilayah Kabupaten Cirebon yang luas dan masih lemahnya Anggaran
Pemerintah Daerah dalam rangka pemenuhan kebutuhan insfrastruktur
masyarakat secara lebih memadai;
8. Keberadaan Pusat Pemerintahan atau Pelayanan admnistrasi kependudukan yang
jauh, sehingga mempersulit masyarakat yang membutuhkan pelayanan.
B. Telaah Visi Misi RPJMD Kabupaten Cirebon Tahun 2014-2019
Visi Kabupaten Cirebon adalah “MEWUJUDKAN MASYARAKAT
KABUPATEN CIREBON YANG AGAMIS, MAJU, ADIL, SINERGI DAN
SEJAHTERA”.
17
Visi Kabupaten Cirebon adalah “ MEWUJUDKAN MASYARAKAT
KABUPATEN CIREBON YANG AGAMIS, MAJU, ADIL, SINEGI DAN
SEJAHTERA ”.
Dalam mendukung Visi Misi Kabupaten Cirebon maka Kecamatan Susukan
memantapkan Visi : “MEWUJUDKAN MASYARAKAT KECAMATAN
SUSUKAN YANG AGAMIS, MAJU, ADIL, SINEGI DAN SEJAHTERA ”.
dalam menyelenggarakan fungsi pemerintahan kecamatan yang akuntabel untuk
mendukung terwujudnya Visi Kabupaten Cirebon di Kecamatan Susukan dan
mempunyai Misi : Menyelenggarakan tugas umum pemerintahan, pelayanan
masyarakat dan melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh
Bupati yang meliputi perijinan, rekomendasi, koordinasi, pembinaan, pengawasan
dan fasilitasi.
Potensi pertanian, peternakan berada di Desa se kecamatan Susukan
Sedangkan potensi industri berada di Desa Gintung Lor dan sekitarnya dengan
beragam hasil industri kecil, menengah, mikro (UMKM) yang menjadi produk
unggulan Kecamatan Susukan antara lain : penggilingan batu, rotan, dan masih
banyak lagi potensi industri yang bisa menunjang perekonomian masyarakat yang
mengarah pada kemandirian masyarakat sehingga pada akhirnya menjadi faktor
pendukung kebijakan Pemerintah Daerah yang mengutamakan kemampuan daerah
dalam rangka mengelola potensi sumber daya alam dan buatan yang didukung oleh
kemampuan sumber daya manusia, energi, infrastruktur dan pelayanan publik juga
sesuai dengan makna visi Kabupaten Cirebon :
1. Agamis yaitu Suatu kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang berlandaskan pada pengalaman nilai – nilai agama menuju tatanan
masyarakat dan aparatur pemerintah yang beriman, bertakwa dan berakhlak
mulia.
2. Maju yaitu Suatu kondisi masyarakat dan pemerintah yang dinamis, produktif,
kreatif, inovatif dan berdaya saing nasional dan global berdasarkan kemampuan,
18
ketrampilan, keunggulan dan ketangguhan yang didukung oleh potensi dan
ketersediaan sumber daya yang berorentasi pada pencapaian hasil kinerja yang
lebih baik, berprestasi, dan berguna.
3. Adil yaitu Suatu kondisi masyarakat yang memiliki kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi dan menikmati hasil – hasil pembangunan sesuai dengan
peran dan fungsi;
4. Sinergi yaitu suatu kondisi pembangunan dan maju; dengan semakin
meningkatnya kualitas kinerja masyarakat dan meningkatnya perekonomian
masyarakat maka camat mendorong pertubuhan pembangunan dengan
memfasilitasi setiap rencana kegiatan pembangunan yang diprakarsai oleh
masyarakat dan pelaku usaha dengan upaya meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam membangun wilayahnya dengan harapan akan berdampak
semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan hasil-hasil
pembangunan yang ditandai dengan semakin meningkatnyarah yang menjadi
bagian dari pembangunan Jawa barat dan Nasional yang merupakan satu
kesatuan gerak dari seluruh pemangku kepentingan masyarakat, dunia usaha,
pemerintah dan akademik.
5. Sejahtera yaitu Suatu kondisi masyarakat yang terpenuhi kebutuhan pokok /
dasarnya secara lahir dan batin dalam berbagai aspek dan memiliki rasa aman,
damai dan tentram.
Misi Kabupaten Cirebon :
1. Meningkatkan kualitas SDM yang berakhlak mulia yang berdasarkan pada
pelaksanaan pendidikan agama yang baik.
2. Meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang sehat, berbudaya,
berilmu dan berketrampilan melalui pembangunan pendidikan, kesehatan dan
kewirausahaan.
3. Mendorong pemerataan pembangunan tematk / sektoral dan kewilayahan
berdasarkan potensi yang tersedia.
19
4. Menciptakan sinergi pembangunan secara menyeluruh antar berbagai pemangku
kepentingan ( pemerintah, dunia usaha, akademik dan komuniti.
5. Mewujudkan standar hidup layak masyarakat malaui pemenuhan hak – hak dasar
terutama kebutuhan pokok masyarakat dan penciptaan rasa aman, damai dan
tentram.
6. Mewujudkan tatanan masyarakat dan reformasi sistem birokasi menuju sistem
berbangsa dan bernegara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme
( KKN ).
C. Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan pada Kantor Kecamatan
Susukan ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra :
1. Belum Optimalnya pelayanan administrasi perkantoran.
2. Sarana dan prasarana aparatur belum terpenuhi secara keseluruhan;
3. Belum optimalnya disiplin aparatur.
4. Perlu adanya peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
5. Peningkatan sistem internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.
6. Pegawai belum semuanya mendapatkan diklat teknis dan fungsional sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;
7. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanan,
pembangunan serta pelaksanaan kegiatan sosial;
8. Belum optimalnya koordinasi antar instansi/UPT/UPTD yang diharapkan dapat
memperlancar dan mempertajam analisa perencanaan pembangunan.
D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Sebagai modal dasar bagi perwujudan Visi dan Misi Kecamatan Susukan
dalam mendukung Visi dan Misi Kabupaten Cirebon adalah letak geografis
20
Kecamatan Susukan yang berdasarkan rencana tata ruang wilayah (RTRW)
Kabupaten Cirebon termasuk wilayah pengembangan Kabupaten Cirebon sehingga
pertumbuhan Kabupaten Cirebon mengarah ke Kecamatan Susukan baik dari sisi
ekonomi, industri, dan jasa.
Sebagai wilayah pengembangan Kabupaten Cirebon Kecamatan Susukan
kaya akan potensi wilayah yang perlu dilestarikan dan dikembangkan, seperti
peninggalan sejarah Patilasan Nyi Mas Kejaksan di desa Ujunggebang dan Perang
Kedongdong di Desa Kedongdong.
Berdasarkan kajian lingkungan hidup strategis bahwa wilayah Kecamatan
Susukan merupakan wilayah dataran rendah namum mempunyai potensi
sumberdaya alam, ekosistem yang menunjang keberlangsungan makhluk hidup
utamanya manusia sehingga perlu adanya pelestarian alam, reboisasi, pelestarian
sumber air, mempertahankan fungsi lahan konservasi, pengendalian perkembangan
permukiman pada lahan hijau dan analisis dampak lingkungan.
E. Penentuan Isu-isu strategis
Terdapat permasalahan/kendala atau isu-isu yang harus mendapatkan
penanganan. Isu tersebut antara lain :
1. Dari pelayanan SKPD adalah :
Belum Optimalnya pelayanan administrasi perkantoran.
Sarana dan prasarana aparatur belum terpenuhi secara keseluruhan;
Belum optimalnya disiplin aparatur.
Perlu adanya peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
Peningkatan sistem internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.
Sumber daya manusia yang kurang dari segi kuantitas;
Pegawai belum semuanya mendapatkan diklat teknis dan funsional sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;
21
Mengendurnya semangat masyarakat akibat dari menurunnya kepercayaan
terhadap jaminan kepastian akan direalisasikannya rencana pembangunan
hasil Musrenbang Desa dan Musrenbang Kecamatan;
Masih lemahnya koordinasi antar SKPD dalam perencanaan dan monitoring
evaluasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan;
Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan aktifitas sosial yang menunjang
peningkatan kualitas hidup warga miskin masih kurang.
2. Sasaran jangka menengah pada Rentra adalah :
Peningkatan administrasi Perkantoran
Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
Peningkatan Disiplin Pegawai
Peningkatan sistem perencanaan sektoran
Peningkatan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan
Peningkatan Sistem Internal dan Pengendalian Pelaksanaan kebijakan KDH
3. Sasaran Jangka Menengah dari Renstra Kecamatan Susukan.
Peningkatan administrasi Perkantoran
Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
Peningkatan Disiplin Pegawai
Peningkatan sistem perencanaan sektoran
Peningkatan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan
Peningkatan Sistem Internal dan Pengendalian Pelaksanaan kebijakan KDH
4. Pemanfaatan peluang kebijakan penyerahan sebagian kewenangan dari Bupati
Cirebon kepada Camat di bidang Pemerintahan untuk mendayagunakan segenap
potensi yang ada di wilayah. Dengan adanya penyerahan sebagian kewenangan
Bupati kepada Camat, maka Camat dengan tetap mendasarkan pada asas
kepatutan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, memiliki posisi yang
kuat dan strategis dalam mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik
potensi kelembagaan pemerintah, potensi kelembagaan non pemerintah, potensi
22
wilayah, dan potensi masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi guna pencapaian tujuan yang lebih besar yakni tercapainya visi
Kabupaten Cirebon;
5. Optimalisasi partisipasi masyarakat dan kalangan dunia usaha di wilayah.
Kecamatan harus terus memacu partisipasi masyarakat dan kalangan dunia usaha
dalam penyelenggaraan pembangunan, terlebih pada pembangunan peningkatan
insfrastruktur wilayah guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Terlebih dengan adanya kewajiban pengusaha untuk sungguh–sungguh
memperhatikan Company/Coorperate Sosial Resposipility ( CSR ), maka
kecamatan harus benar-benar memanfaatkan peluang tersebut untuk upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat;
6. Pelayanan Prima. Kecamatan sebagai salah satu SKPD di Pemerintah Kabupaten
Cirebon yang menyelenggarakan pelayanan publik, maka harus benar-benar
mampu memberikan pelayanan secara prima kepada masyarakat yaitu pelayanan
cepat, akurat, memiliki legalitas hukum dan tentunya dengan tetap mendasarkan
pada prosedur serta pada tatanan atau aturan yang berlaku. Dalam
penyelenggaraan pelayanan prima tersebut maka diperlukan Standar Pelayanan
yang secara normatif harus dikomunikasikan dengan masyarakat. Harapannya
dengan pelayanan prima akan memunculkan kembali kepercayaan masyarakat
kepada pemerintah, menciptakan kepuasan dan pada akhirnya mampu
mendorong berkembangnya dinamikan ativitas masyarakat;
7. Peningkatan Kapasitas Aparatur dan penambahan kuantitas aparatur. Keberadaan
aparatur merupakan factor penting dalam rangka penyelenggaraan tugas dan
fungsi, serta pemberian pelayanan masyarakat. Sebagai factor penting, maka
aparatur yang ada harus mencukupi dalam jumlah dan memiliki persyaratan
secara kualitas. Oleh sebab itu perlu usaha dalam meningkatkan kemampuan
sumber daya aparatur, yaitu :
Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran.
23
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Peningkatan Disiplin Aparatur.
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan
Keuangan .
Peningkatan Pengembangan Sistem perencanaan Sektoral
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan KDH
24
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi Kecamatan Susukan
Dalam rencana strategis, langkah pertama yang harus dirumuskan adalah
Visi. Tujuan penetapan visi antara lain adalah mencerminkan apa yang akan dicapai
oleh suatu organisasi, memberikan arah fokus strategi yang jelas, menjadi perekat
dan menyatukan berbagai gagasan strategis dan memiliki orientasi terhadap masa
depan.
Di dalam Inpres Nomor : 7 tahun 1999, Visi di definisikan sebagai cara
pandang jauh kedepan kemana instansi Pemerintah harus di bawa agar dapat eksis,
antisipatif dan inovatif. Lebih lanjut dinyatakan bahwa visi adalah suatu gambaran
yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh Instansi
Pemerintah.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya instansi Kecamatan Susukan yang
telah mengacu pada Renstra dan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala
yang ada atau mungkin yang timbul sehingga Kecamatan Susukan mempunyai Visi:
” MEWUJUDKAN MASYARAKAT KECAMATAN SUSUKAN YANG
AGAMIS, MAJU, ADIL, SINEGI DAN SEJAHTERA ”.
Visi ini digali dari hasil pemikiran yang didasarkan kepada kondisi wilayah
dan tugas, fungsi Instansi Kecamatan yang merupakan bagian dari Kabupaten
Cirebon dan telah disosialisasikan kepada 12 (dua belas) Desa yang ada di wilayah
Kecamatan Susukan.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dan operasionalisai dari
misi. Tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu sampai dengan 5 ( lima ) tahun, sehingga fokus organisasi dapat lebih
25
dipertajam dan memberikan arah bagi sasaran yang akan dicapai. Oleh karena itu
Kecamatan Susukan dapat menentukan tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Meningkatkan Disiplin Aparatur.
4. Meningkatkan Pengembangan Sistem pelaporan Capaian
Kinerja Keuangan.
5. Meningkatkan pengembangan Sistem Perencanaan Sektoral
6. Meningkatkan Sistem Internal dan Pengendalain Pelaksanaan
kebijakan KDH.
C. Strategi dan Kebijakan
Kecamatan Susukan sebagai Satuan Organisasi di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Cirebon dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dan perkembangan
organisasinya dipengaruhi oleh lingkungan yang bersifat strategis. Secara terstruktur,
lingkungan strategis dimaksud adalah berupa Lingkungan Internal organisasi yang
terdiri atas dua faktor strategi yaitu kekuatan dan kelemahan serta Lingkungan
Eksternal organisasi yang terdiri dari dua faktor strategi yaitu tantangan dan peluang
yang diperoleh melalui pendekatan analisis SWOT (Strengths. Weaknesses,
Opportunities, Treaths) seperti yang telah diuraikan pada Bab II.
Strategi mencapai tujuan dan sasaran merupakaan strategi unit kerja yang
berisi rencana secara menyeluruh dan terpadu tentang upaya-upaya organisasi
dalam mencapai tujuan. Kebijakan Kecamatan Susukan tidak bisa berdiri sendiri
dan terlepas dari kebijakan Pemerintah Kabupaten Cirebon, maka berdasarkan
Rancangan RPJM Kabupaten Cirebon 2014-2019 kebijakan yang dilaksanakan oleh
Kecamatan Susukan adalah : Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran,
Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur, Peningkatan disiplin Aparatur, Peningkatan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Peningkatan Pengembangan Sitem
26
Perencanan Sektoral, Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Kebijakan
pelaksanaan KDH, Bidang Pemerintahan, Ekonomi Pembangunan, Keamanan,
Ketertiban, Kesejahteraan Sosial.
27
BAB V
PERENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN,INDIKATOR KINERJA
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan
Pendanaan Indikatif di Kecamatan Susukan disajikan dengan menggunakan matrik.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.1 pada lampiran.
28
BAB VI
INDIKATOR KINERJA KECAMATAN SUSUKAN YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator Kinerja Kecamatan Susukan yang mengacu pada tujuan dan sasaran
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disajikan dengan
menggunakan matrik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.1 pada lampiran.
29
BAB VII
PENUTUP
Melalui Penulisan laporan Rencana Strategis (Renstra) kecamatan Susukan
diharapkan dapat memberikan gambaran kepada semua pihak yang membutuhkan
informasi kinerja Kecamatan Susukan untuk tahun 2014.
Selanjutnya Renstra ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi unit kerja
lain. Pada dasarnya bahwa tugas-tugas yang diberikan kepada Kecamatan Susukan telah
dapat memenuhi fungsinya sebagai lembaga pemerintahan.
Kami menyadari bahwa penyusunan Renstra Kecamatan Susukan ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun
Rencana Strategis merupakan rencana operasional untuk menjalankan tupoksi
yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.
Dalam proses penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Susukan 2014 – 2019
dilakukan seiring dengan agenda penyusunan RPJM Pemerintah Kabupaten Cirebon
Tahun 2014 – 2019.
Semoga dengan disusunnya rencana strategis Kecamatan Susukan ini dapat
dijadikan pedoman pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan
kemasyarakatan di Kecamatan Susukan.
30