pt tridomain performance materials tbk · 2018-08-28 · perseroan telah menyampaikan pernyataan...

Tanggal Efektif : 27 Maret 2018Masa Penawaran Umum : 28, 29 Maret & 2 April 2018Tanggal Penjatahan : 4 April 2018Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 6 April 2018Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan (Refund) : 6 April 2018Tanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Indonesia : 9 April 2018

OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS TbkKegiatan Usaha Utama :

Produsen Bahan Baku Khusus (Specialty Materials) Untuk Berbagai Industri Melalui Entitas AnakBerkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

Gedung Mayapada Tower II, Lantai 8Jl. Jend. Sudirman Kav.27, Jakarta Selatan 12920 - Indonesia

Telepon : (+62-21) 571 2998, Faksimili : (+62-21) 571 2678Website : www.tridomainmaterial.com

Email : [email protected] UMUM

Sebanyak 1.802.700.000 (satu miliar delapan ratus dua juta tujuh ratus ribu) Saham Biasa Atas Nama atau sebanyak 17,193% (tujuh belas koma satu sembilan tiga) dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) per Saham yang akan ditawarkan dengan harga Rp 228,- (dua ratus dua puluh delapan Rupiah) setiap Saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah Rp 411.015.600.000,- (empat ratus sebelas miliar lima belas juta enam ratus ribu Rupiah).Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

PENCATATAN SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

EMISI EFEK INI DIJAMIN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT)

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Sinarmas Sekuritas PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk

PENJAMIN EMISI EFEKPT Amantara Sekuritas Indonesia, PT Artha Sekuritas Indonesia, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT KGI Sekuritas Indonesia,

PT Indosurya Bersinar Sekuritas, PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk, PT Nonghyup Korindo Sekuritas, PT Onix Sekuritas, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Phillip Sekuritas Indonesia,

PT Shinhan Sekuritas Indonesia, PT Victoria Sekuritas Indonesia, PT Inti Fikasa Sekuritas, PT Pacific Sekuritas Indonesia, PT Jasa Utama Capital.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PADA KINERJA ENTITAS ANAK. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN DALAM BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN YANG TERBATAS DAN/ATAU TUJUAN PEMBELIAN SAHAM SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2018

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek Bersifat Ekuitas sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) di Jakarta pada tanggal 9 Januari 2018 dengan surat No. 002/TPM/I/2018, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (“UUPM”).

Perseroan merencanakan akan mencatatkan saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek tanggal 12 Februari 2018 yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan Saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum batal demi hukum dan pembayaran atas pesanan Saham tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Peraturan No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009.

Semua lembaga dan profesi penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi dan kedudukan mereka, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, setiap pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi.

Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak yang terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM sesuai dengan pengungkapan pada Bab XIII mengenai Penjaminan Emisi Efek dan Bab XIV mengenai Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal.

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM INI TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURIDIKSI DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL YANG BELUM DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. i

DEFINISI DAN SINGKATAN ................................................................................................................. iii

RINGKASAN ......................................................................................................................................... ix

I. PENAWARAN UMUM .................................................................................................................. 1

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM ..................... 4

III. PERNYATAAN UTANG ................................................................................................................ 6

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................. 12

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ............................................................ 16

VI. FAKTOR RISIKO ....................................................................................................................... 31

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ............... 36

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA ............................................................ 37

1. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN ......................................................................... 37A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN .............................................................................. 37B. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN ..... 40C. IJIN USAHA ................................................................................................................. 40D. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN......................................................................... 41E. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) .................... 44F. SUMBER DAYA MANUSIA DAN KOMPOSISI JUMLAH KARYAWAN ........................ 49G. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA

PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM ................................................................................... 54H. KETERANGAN MENGENAI PEMEGANG SAHAM UTAMA PERSEROAN

BERBENTUK BADAN HUKUM ................................................................................... 55I. INFORMASI TENTANG ENTITAS ANAK ..................................................................... 56J. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI ..................................................................... 69K. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KE TIGA ............................ 76L. ASURANSI ................................................................................................................... 87M. ASET TETAP PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ..................................................... 89N. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, ENTITAS ANAK,

KOMISARIS, DAN DIREKSI PERSEROAN, SERTA KOMISARIS DAN DIREKSI ENTITAS ANAK ............................................................................................ 92O. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ................................................................................. 92P. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY) ...................................................................................................... 93

ii

2. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA .................... 93A. UMUM .......................................................................................................................... 93B. KEGIATAN USAHA ...................................................................................................... 95C. STRATEGI PERSEROAN ............................................................................................ 96D. KEUNGGULAN DAYA SAING ...................................................................................... 97E. PENJUALAN DAN PEMASARAN ................................................................................ 99F. PROSES PRODUKSI ................................................................................................ 100G. SISTEM MANAJEMEN .............................................................................................. 103H. FASILITAS PRODUKSI .............................................................................................. 103I. BAHAN BAKU ............................................................................................................ 106J. KAPASITAS PRODUKSI ............................................................................................ 108K. PELANGGAN ............................................................................................................. 108L. RISET DAN PENGEMBANGAN ................................................................................ 108M. PERSAINGAN ........................................................................................................... 109N. PROSPEK USAHA PERSEROAN ............................................................................. 109O. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL) .......................................111

IX. INDUSTRI ................................................................................................................................ 114

X. EKUITAS .................................................................................................................................. 134

XI. KEBIJAKAN DIVIDEN ............................................................................................................. 136

XII. PERPAJAKAN ......................................................................................................................... 137

XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK .................................................................................................... 139

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ................................................... 141

XV. ANGGARAN DASAR PERSEROAN ....................................................................................... 144

XVI. TATA CARA PEMESANAN EFEK BERSIFAT EKUITAS ........................................................ 159

XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM .................................................................................................................................... 165

XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ............................................................................................ 167

XIX. LAPORAN KEUANGAN .......................................................................................................... 177

XX. LAPORAN PENILAI ................................................................................................................ 311

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN

Afiliasi : Pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya, yaitu:a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai

derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

b) hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari Pihak tersebut;

c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama;

d) hubungan antara perusahaan dan Pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh Pihak yang sama; atau

f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik KAP Tjahjadi & Tamara yang melaksanakan audit atas laporan keuangan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana.

AMDAL : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang terdiri dari kegiatan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

Anggota Bursa : Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan Pasal 1 Ayat (2) UUPM

AS : Amerika Serikat.

BAE : Yaitu pihak yang melaksanakan administrasi saham dalam Penawaran Umum Saham Perdana yang ditunjuk oleh Perseroan dalam hal ini adalah PT Sinartama Gunita.

Bapepam dan/atau Bapepam dan LK / BAPEPAM-LK

: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, yang sejak 31 Desember 2012 kewenangannya telah beralih ke OJK.

BEI : PT Bursa Efek Indonesia berkedudukan di Jakarta Selatan, tempat Saham dicatatkan.

BKPM : Badan Koordinasi Penanaman Modal.

BNRI : Berita Negara Republik Indonesia.

iv

Bursa Efek : Bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 Angka 4 Undang-Undang Pasar Modal (UUPM), yaitu pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka, yang dalam hal ini adalah perseroan terbatas, yaitu PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau penerus, pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Daftar Pemegang Saham (DPS)

: Daftar yang dikeluarkan oleh BAE yang memuat keterangan tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI.

Dolar AS : Dolar Amerika Serikat, mata uang yang berlaku di Amerika Serikat.

DPPS : Daftar Pemesanan Pembelian Saham, yaitu formulir yang berisi daftar nama-nama pemesan atau pembeli saham, jumlah saham yang dipesan dan disusun berdasarkan FPPS dan dibuat oleh Penjamin Emisi Efek.

Efektif : Terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum yaitu :

a. atas dasar lewatnya waktu yaitu :(i) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan

Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau

(ii) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi;atau

b. atas dasar penyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan;

Pernyataan Efektif dalam hal ini adalah pernyataan OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif sehingga Perseroan melalui Penjamin Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual saham yang ditawarkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Entitas Anak : perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan seusai dengan prinsip yang berlaku umum di Indonesia.

FKP : Formulir Konfirmasi Penjatahan, yaitu formulir yang merupakan konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan atau pembeli saham yang memesan saham perdana yang ditawarkan Perseroan.

FPPS : Formulir Pemesanan Pembelian Saham, yaitu formulir yang digunakan pemesan atau pembeli saham untuk melakukan pemesanan pembelian saham perdana yang ditawarkan Perseroan.

Harga Penawaran : Harga yang harus dibayarkan para pemesan saham dalam rangka Penawaran Umum Perseroan, yaitu Rp 228,- per saham.

v

Hari Bank : Hari pada setiap saat Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta menyelenggarakan kegiatan kliring antar bank.

Hari Bursa : Hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan Efek menurut peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia yang berlaku dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut.

Hari Kalender : Setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

Hari Kerja : Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

IDR : Indonesian Rupiah, Rupiah, mata uang yang berlaku di Indonesia

KSEI : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Kustodian : Pihak yang memberi jasa penitipan efek dan harta yang berkaitan dengan efek serta jasa lainnya termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya.

L/C : Letter of Credit.

Manajer Penjatahan : PT Sinarmas Sekuritas yang bertanggung jawab atas penjatahan dari saham yang ditawarkan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan IX.A.7.

Menkumham : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman Negara Republik Indonesia, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Negara Republik Indonesia, atau Menteri Hukum dan Perundang-undangan Negara Republik Indonesia).

MTPA : Singkatan dari Metric Ton Per Annum atau metric ton per tahun.

OJK : Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No.21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Pemegang Rekening : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Pemerintah : Pemerintah Republik Indonesia.

vi

Penawaran Umum Perdana : Kegiatan penawaran saham oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Penitipan Kolektif : Jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

: Pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaran Penawaran Umum Saham Perdana sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang dalam hal ini adalah PT Sinarmas Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, berkedudukan di Jakarta, sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Peraturan No. IX.A.2 : Peraturan mengenai Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.A.7 : Peraturan mengenai Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

Peraturan No. IX.E.1 : Peraturan mengenai Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

Peraturan No. IX.E.2 : Peraturan mengenai Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Peraturan No.IX.J.1 : Tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.

Peraturan Pencatatan Bursa Efek

: Peraturan Bursa Efek Indonesia No I.A, Lampiran Keputusan Direksi Brsa Efek Indonesia No. Kep -00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014 tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat.

Perseroan : Badan hukum yang akan melakukan Emisi yang dalam hal ini adalah PT Tridomain Performance Materials Tbk suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek

: Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Saham Perdana PT Tridomain Performance Materials Tbk. No.6 tanggal 8 Januari 2018 jo Addendum I Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT Tridomain Performance Materials Tbk No.57 tanggal 16 Februari 2018 jo Addendum II Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT Tridomain Performance Materials Tbk No.55 tanggal 19 Maret 2018, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.Kn.

Pernyataan Pendaftaran : Dokumen yang wajib diajukan kepada OJK oleh Perseroan dalam Rangka Penawaran Umum atau Perusahaan Publik sebagaimana dimaksud dalam POJK 7/2017.

Prospektus : Informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar Pihak lain membeli efek, yang disusun berdasarkan Peraturan No.8/POJK.04/2017 tentang Bentuk Dan Isi Prospektus Dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas.

vii

Prospektus Awal : Dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah dan harga penawaran saham, penjaminan emisi efek atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No.23/POJK.04/2017 mengenai Prospektus Awal dan Info Memo.

Prospekus Ringkas : Adalah ringkasan dari isi Prospektus Awal sesuai dengan POJK 08/2017.

POJK 32/2014 : Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka beserta Peraturan OJK No.10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014.

POJK 33/2014 : Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

POJK 30/2015 : Peraturan OJK No.30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

POJK 55/2015 : Peraturan OJK No.55/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

POJK 56/2015 : Peraturan OJK No.56/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

POJK 7/2017 : Peraturan OJK No.7/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang atau Sukuk.

POJK 8/2017 : Peraturan OJK No.8/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas.

POJK 23/2017 : Peraturan OJK No.23/POJK.04/2017 tanggal 21 Juni 2017 tentang Prospektus Awal dan Info Memo.

Rp atau Rupiah : Mata uang yang berlaku di Republik Indonesia.

RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham.

Saham/Saham Biasa Atas Nama

: Saham biasa yang diterbitkan oleh Perseroan.

Specialty Materials : Bahan baku khusus yang diproduksi Perseroan melalui Entitas Anak yaitu specialty resins, plasticizer dan acrylamide.

Undang-Undang Pasar Modal atau UUPM

: Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Berita Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3608 Tahun 1995 berikut segala perubahan dan/atau penambahannya dikemudian hari.

Undang-undang 25/2017 : Yaitu Undang-undang tentang Penanaman Modal.

viii

USD : United States Dollar, Dolar AS, mata uang yang berlaku di Amerika Serikat.

UUPT : Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No. 4756 dan peraturan pelaksanaannya.

WIB : Waktu Indonesia Bagian Barat (GMT +7.00).

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN

“EBCI” PT Eternal Buana Chemical Industries.

“ENG” PT Eterindo Nusa Graha.

“KSP” PT Kedung Sari Pratama

“PNK” PT Petronika.

“RCCL” Royal Chemie Corporation Limited

“TDC” PT Tridomain Chemicals

ix

RINGKASAN

Ringkasan ini dibuat dan memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terperinci yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

• UMUM

PT Tridomain Performance Materials adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia (“Perseroan”). Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Royal Chemie Indonesia sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Royal Chemie Indonesia No. 51 tanggal 16 Desember 2003 dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja,SH., Notaris di Jakarta yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 22 Berita Negara Republik Indonesia No. 2703 tanggal 16 Maret 2004.

Perseroan berganti nama menjadi PT Tridomain Performance Materials sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Nama PT Royal Chemie Indonesia menjadi PT Tridomain Performance Materials No.192 tanggal 17 Oktober 2016, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No.AHU-0019232.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 19 Oktober 2016 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU.0123399.ah.01.11.TAHUN 2016 tanggal 19 Oktober 2016.

Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham PT Tridomain Performance Materials No.66 tanggal 22 November 2017, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.Kn. Notaris di Jakarta Selatan, yang telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-0026789.AH.01.02. TAHUN 2017 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0161442.AH.01.11. TAHUN 2017, keduanya tanggal 19 Desember 2017, yang mengubah seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik – Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 (“Akta No, 66, Tahun 2017”)

• KEGIATAN USAHA

Dalam binis dan kegiatan usahanya Perseroan adalah Produsen Bahan Baku Khusus (Specialty Materials) Untuk Berbagai Industri melalui Entitas Anak.

Maksud dan tujuan Perseroan sendiri sebagaimana tercantum dalam Akta No. 66 Tahun 2017 adalah bergerak dalam bidang jasa konsultansi pengembangan bisnis dan manajemen. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Memberikan konsultansi dan saran dalam hal pengembangan perusahaan berupa:

- Pencarian partner dalam rangka aliansi strategi bisnis; - Peningkatan kerja usaha melalui upaya pemanfaatan teknologi informasi;- Pengaturan dan pembuatan studi kelayakan, program strategi pemasaran dan perumusan

perencanaan perusahaan;- Pengembangan manajemen perusahaan melalui penyertaan modal dalam perusahaan lain;- Peningkatan kualitas perusahaan di bidang pengembangan sumber daya manusia, sistem

manajemen dan struktur perusahaan.

x

Selain kegiatan usaha utama sebagaimana tersebut di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Perseoran adalah perusahaan yang berinvestasi dalam bentuk kepemilikan saham dalam beberapa perusahaan Industri Kimia (Specialty Materials). Terkait dengan Anggaran Dasar Perseroan yang menyebutkan bahwa maksud dan tujuan Perseroan adalah bergerak dalam bidang jasa konsultansi pengembangan bisnis dan manajemen, dapat diinformasikan bahwa jasa/bimbingan/dukungan yang diberikan Perseroan hanyalah terbatas kepada Entitas Anak dan hanya dalam rangka investasinya di Entitas Anak yang bersangkutan, yaitu EBCI, ENG, TDC dan PNK.

Secara umum, industri Specialty Materials yang berhubungan dengan sektor properti dan infrastruktur, industri transportasi, industri keperluan rumah tangga dan produk lingkungan akan tetap bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan perkembangan yang stabil dalam perkenomian Indonesia dua tahun terakhir (tahun 2015 - 2016) dengan tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata 4,8% - 5,0% per tahun, Manajemen berpendapat bahwa industri ini dapat bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara Indonesia karena umumnya pertumbuhan industri ini adalah 1,5 - 2 kali PDB.

• KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK

Pada tanggal prospektus ini diterbitkan Perseroan mempunyai entitas anak sebanyak 4 (empat) Entitas Anak :

Informasi ringkas mengenai Entitas Anak:

Nama Perusahaan Kegiatan Usaha Persentase Kepemilikan

Tahun Mulai Penyertaan Status Operasional

EBCI Produsen Specialty Resins 99,21% 2004 BeroperasiENG Produsen Specialty Resins dan

Plasticizers95,50% 2003 Beroperasi

TDC Produsen Acrylamide 92,88% 2014 BeroperasiPNK Produsen Plasticizers 80,00% 2016 Beroperasi

• KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Sebagaimana termaktub dalam No.40 tanggal 13 Oktober 2017 yang dibuat di hadapan Amelia Jonatan, SH., M.Kn, pengganti Ira Sudjono, SH., M.Hum., M.Kn., MM., M.Si., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisPresiden Komisaris : Hadiran SridjajaKomisaris : Arjun Permanand SamtaniKomisaris Independen : Ir. Rauf Purnama

DireksiPresiden Direktur : Choi Choon HaDirektur : Joyce Venancio Sobejana OniasDirektur Independen : Prof. Dr. Bambang Heru Purwanto, M.Si

xi

• STRUKTUR PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA

Berikut merupakan struktur Penawaran Umum Saham Perdana :

Jumlah saham yang ditawarkan : Sebanyak 1.802.700.000 (satu miliar delapan ratus dua juta tujuh ratus ribu) Saham Biasa Atas Nama

Persentase Penawaran Umum Perdana

: Sebanyak 17,193% (tujuh belas koma satu sembilan tiga) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh setelah Penawaran Umum Saham Perdana

Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) per sahamHarga Penawaran saham : Rp 228 (dua ratus dua puluh delapan Rupiah) per sahamJumlah Nilai Penawaran Umum : Rp 411.015.600.000 (empat ratus sebelas miliar lima belas juta

enam ratus ribu Rupiah)

Semua saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

• STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

Berdasarkan Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham PT Tridomain Performance Materials No.66 tanggal 22 November 2017 yang dibuat di hadapan, Jose Dima Satria, SH., M.Kn.,Notaris di Jakarta Selatan, yang telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-0026789.AH.01.02. TAHUN 2017 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0161442.AH.01.11. TAHUN 2017, keduanya tanggal 19 Desember 2017, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus diterbitkan adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp100,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%)Modal Dasar 34.729.402.000 3.472.940.200.000Modal Ditempatkan dan Disetor:1. RCCL 8.682.265.670 868.226.567.000 99,9992. PT Kedung Sari Pratama 84.830 8.483.000 0,001Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 8.682.350.500 868.235.050.000 100,000Saham Dalam Portepel 26.047.051.500 2.604.705.150.000

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini, maka struktur permodalan dan kepemilikan saham dalam Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdana secara proforma menjadi sebagai berikut:

Struktur Permodalan Perseroan Sebelum dan Setelah Penawaran Umum Perdana

KeteranganSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp 100) % Jumlah Saham Nilai Nominal

(Rp 100) %

Modal Dasar 34.729.402.000 3.472.940.200.000 34.729.402.000 3.472.940.200.000Modal Ditempatkan dan Disetor:1. RCCL 8.682.265.670 868.226.567.000 99,999 8.682.265.670 868.226.567.000 82,,8062. PT Kedung Sari Pratama 84.830 8.483.000 0,001 84.830 8.483.000 0,0013. Masyarakat - - - 1.802.700.000 180.270.000.000 17,193Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 8.682.350.500 868.235.050.000 100,000 10.485.050.500 1.048.505.050.000 100,000Saham Dalam Portepel 26.047.051.500 2.604.705.150.000 24.244.351.500 2.424.435.150.000

xii

• IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang didasarkan atas Laporan keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 yang telah diaudit KAP Tjahjadi & Tamara dan ditanda tangani oleh David Wijaya, S.E., Ak., CPA dengan opini tanpa modifikasian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan dan ditanda tangani oleh Yusron, S.E., Ak., CPA dengan opini tanpa modifikasian serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja dan ditanda tangani oleh Ratnawati Setiadi dengan opini tanpa modifikasian.

Laporan Posisi Keuangan(dalam Dolar AS)

Keterangan30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014Aset 217.375.240 202.611.525 178.309.653 181.516.955Liabilitas 118.921.810 108.140.515 87.514.044 94.277.372Ekuitas 98.453.430 94.471.010 90.795.609 87.239.583

Laporan Laba Rugi(dalam Dolar AS)

Keterangan30 September

201730 September

2016*)31 Desember

2016 2015 2014Penjualan 117.246.959 85.698.766 115.946.759 126.364.567 152.820.267Beban Pokok Penjualan (98.118.868) (73.150.328) (99.456.705) (107.393.459) (131.933.526)

Laba Usaha 11.136.352 6.463.190 10.348.982 9.533.964 11.292.425Laba Tahun Berjalan 5.202.164 1.944.836 4.276.663 3.326.521 4.084.014Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 4.082.420 1.754.491 4.179.094 3.556.026 3.931.650

*)Tidak diaudit

Rasio Keuangan


2017 2016*) 2016 2015 2014Rasio PertumbuhanPenjualan 36,81% -6,94% -8,24% -17,31% 19,49%Beban Pokok Penjualan 34,13% -8,39% -7,39% -18,60% 16,62%Laba Usaha 72,30% 144,70% 8,55% -15,57% 40,75%Laba Tahun Berjalan 167,49% 10,26% 28,56% -18,55% 24,40%Jumlah Aset 7,29% 3,00% 13,63% -1,77% 22,33%Jumlah Liabilitas 9,97% 3,13% 23,57% -7,17% 46,94%Jumlah Ekuitas 4,22% 2,86% 4,05% 4,08% 3,57%

Rasio UsahaLaba Usaha / Penjualan 9,50% 7,54% 8,93% 7,54% 7,39%Laba Usaha / Jumlah Aset 5,12% 3,47% 5,11% 5,35% 6,22%Laba Usaha / Jumlah Ekuitas 11,31% 6,94% 10,95% 10,50% 12,94%Laba Tahun Berjalan / Penjualan 4,44% 2,27% 3,69% 2,63% 2,67%Laba Tahun Berjalan / Jumlah Aset 2,39% 1,05% 2,11% 1,87% 2,25%Laba Tahun Berjalan / Jumlah Ekuitas 5,28% 2,09% 4,53% 3,66% 4,68%

Rasio KeuanganAset Lancar/ Liabilitas Jangka Pendek 1,16 1,28 0,91 0,96 0,99Jumlah Liabilitas/ Jumlah Ekuitas 1,21 1,00 1,14 0,96 1,08Jumlah Liabilitas/ Jumlah Aset 0,55 0,50 0,53 0,49 0,52

*)Tidak diaudit

xiii

• RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan Perseroan untuk pemberian pinjaman kepada Entitas Anak dengan sebagai berikut:

a. Sekitar 55% (lima puluh lima persen) akan digunakan oleh Entitas Anak untuk ekspansi usaha Entitas Anak yang meliputi modifikasi dan penambahan kapasitas produksi dengan rincian Entitas Anak yang menerima dana adalah masing - masing sebesar EBCI 33% (tiga puluh tiga persen), ENG 17% (tujuh belas persen), dan TDC 5% (lima persen)

b. Sekitar 45% (empat puluh lima persen) akan digunakan Entitas Anak untuk pemberian modal kerja operasional pabrik yang berhubungan dengan produksi, yang meliputi antara lain pembelian bahan baku dan pembayaran biaya lainnya yang dapat timbul sehubungan dengan kegiatan produksi Entitas Anak. Dengan rincian yang menerima dana adalah masing – masing sebesar EBCI 33% (tiga puluh tiga persen) dan ENG 12% (dua belas persen).

Setelah pinjaman dikembalikan, Perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk modal kerja dan investasi.

• FAKTOR RISIKO

Risiko di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan serta investasi pada saham Perseroan yang dimulai dari risiko utama Perseroan.

A. RISIKO UTAMA

Risiko Ketergantungan Pada Kinerja Entitas Anak

B. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

1. Risiko Ketergantungan Minyak Bumi (Crude Oil)2. Risiko Keterbatasan Sumber Daya Manusia 3. Risiko Kompetisi Pangsa Pasar Perseroan di Pasar Indonesia dan Meningkatnya Persaingan

Global. 4. Risiko Utang Perseroan5. Risiko Volatilitas Siklus Harga Bahan Baku dan Harga Jual Produk.6. Risiko Kesulitan Mendapatkan Pendanaan dan Melakukan Peningkatan Kapasitas Produksi.7. Risiko Ketergantungan Kepada Pelabuhan/Jetty Serta Saluran Pipa yang Dimiliki Oleh Pihak

Ketiga 8. Risiko kegiatan operasional Entitas Anak dipengaruhi oleh perawatan rutin dan risiko produksi.

C. RISIKO UMUM

1. Risiko peraturan Ketenagakerjaan di Indonesia 2. Risiko Kegagalan Memenuhi Undang-Undang Mengenai Kesehatan dan Keselamatan

Lingkungan3. Risiko Penghapusan Tarif Impor

D. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN

1. Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum Perdana Saham. 2. Risiko Fluktuasi Harga Saham Perseroan3. Risiko Pembagian Dividen

xiv

• KEBIJAKAN DIVIDEN

Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset neto Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan.

Dengan memperhatikan ketentuan di dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen kas sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dan manajemen Perseroan merencanakan membayar dividen kas sebanyak-banyaknya 50 % dari jumlah laba neto dimulai untuk tahun buku 2018. Untuk lebih jelas, kebijakan dividen dapat dilihat bab XI kebijakan dividen.

• INFORMASI TAMBAHAN MENGENAI RENCANA PELEPASAN SAHAM OLEH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

Setelah Penawaran Umum Saham Perdana, Pemegang Saham Utama Perseroan yaitu Royal Chemie Corporation Limited (“RCCL”) yang beralamatkan di Mont Fleuri, Kota Mahe, Negara Republik Seychelles akan melepaskan sebagian sahamnya dalam Perseroan dengan jumlah sebanyak sebesar 1.080.000.000 (satu miliar delapan puluh juta) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Saham Perdana atau sebanyak 10,3% (sepuluh koma tiga persen) saham pada Harga Penawaran kepada beberapa investor yang terdiri dari:

Perusahaan Kegiatan Usaha Alamat Jumlah Saham Persentase (%)

Xing Wang International Limted Perusahaan Investasi

39 Robinson Road #20-01 Robinson Point Singapore 068911 157.276.000 1,50%

Cornish Finance Holding Inc. Perusahaan Investasi

1 Raffles Place #28-02 Tower One Singapore 048616 325.037.000 3,10%

Tupazolite Group Ltd Perusahaan Investasi

33 Amber Gardens #03-08 Singapore 439968 188.731.000 1,80%

Tsavorite Holdings Limited Perusahaan Investasi

Blk 562 Pasir Ris Street 51 #13-257 Singapore 510562 167.761.000 1,60%

Dauphine Holding Development Corp

Perusahaan Investasi

87 Compassvale Bow #16-23 Singapore 544686 241.195.000 2,30%

TOTAL 1.080.000.000 10,30%

Investor tersebut di atas tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan.Transaksi pelepasan saham yang dimiliki oleh RCCL akan dilakukan di BEI melalui Pasar Sekunder pada Tanggal Pencatatan.

Dengan dilaksanakannya pelepasan saham milik RCCL, maka susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelepasan saham secara proforma menjadi sebagai berikut:

KeteranganSebelum Pelepasan Saham Sesudah Pelepasan Saham


(Rp 100) %

Modal Dasar 34.729.402.000 3.472.940.200.000 34.729.402.000 3.472.940.200.000Modal Ditempatkan dan Disetor:1. RCCL 8.682.265.670 868.226.567.000 82,,806 7.602.265.670 760.226.567.000 72,5062. PT Kedung Sari Pratama 84.830 8.483.000 0,001 84.830 8.483.000 0,0013. Masyarakat 1.802.700.000 180.270.000.000 17,193 2.882.700.000 288.270.000.000 27,493Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 10.485.050.500 1.048.505.050.000 100,000 10.485.050.500 1.048.505.050.000 100,000Saham Dalam Portepel 24.244.351.500 2.424.435.150.000 24.244.351.500 2.424.435.150.000

Dengan dilepasnya saham RCCL setelah penawaran umum melalui pasar sekunder menyebabkan terjadinya dilusi atas kepemilikan saham RCCL dalam Perseroan sebesar 12,439%

Biaya – biaya yang timbul sehubungan dengan pelepasan saham oleh RCCL akan ditanggung oleh RCCL dan bukan merupakan bagian dari biaya Penawaran Umum.

1

I. PENAWARAN UMUM

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak 1.802.700.000 (satu miliar delapan ratus dua juta tujuh ratus ribu) Saham Biasa Atas Nama atau sebanyak 17,193% (tujuh belas koma satu sembilan tiga) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) per Saham yang akan ditawarkan kepada masyarakat dengan Harga Penawaran Rp 228,- (dua ratus dua puluh delapan Rupiah) setiap Saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum ini sebanyak-banyaknya adalah Rp 411.015.600.000,- (empat ratus sebelas miliar lima belas juta enam ratus ribu Rupiah).

Saham-saham tersebut seluruhnya akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak suara dalam RUPS serta hak atas pembagian dividen, saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Saham-saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana ini seluruhnya terdiri dari saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.

PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS TbkKegiatan Usaha Utama :

Produsen Bahan Baku Khusus (Specialty Materials) Untuk Berbagai Industri Melalui Entitas Anak

Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

KANTOR PUSAT :Gedung Mayapada Tower II, Lantai 8

Jl. Jend. Sudirman Kav.27Jakarta Selatan 12920 - Indonesia

Telepon : (+62-21) 571 2998Faksimili : (+62-21) 571 2678

Website : www.tridomainmaterial.comEmail : [email protected]

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN PADA KINERJA ENTITAS ANAK. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN DALAM BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI.

2

Struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut:


Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) (%)Modal Dasar 34.729.402.000 3.472.940.200.000Modal Ditempatkan dan Disetor:1. RCCL 8.682.265.670 868.226.567.000 99,9992. PT Kedung Sari Pratama 84.830 8.483.000 0,001Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 8.682.350.500 868.235.050.000 100,000Saham Dalam Portepel 26.047.051.500 2.604.705.150.000

Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, diutarakan bahwa sepanjang dalam Anggaran Dasar tidak ditetapkan lain maka pemegang saham mempunyai hak yang sama. Sehubungan dengan hal tersebut, maka sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, pemegang saham mempunyai hak yang sama antara lain untuk (i) menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS, (ii) menerima dividen, dan (iii) membeli saham baru Perseroan.

Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang memberikan pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan Disetor.

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:

KeteranganSebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum


(Rp 100) %

Modal Dasar 34.729.402.000 3.472.940.200.000 34.729.402.000 3.472.940.200.000Modal Ditempatkan dan Disetor:1. RCCL 8.682.265.670 868.226.567.000 99,999 8.682.265.670 868.226.567.000 82,,8062 PT Kedung Sari Pratama 84.830 8.483.000 0,001 84.830 8.483.000 0,0013. Masyarakat - - - 1.802.700.000 180.270.000.000 17,193Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 8.682.350.500 868.235.050.000 100,000 10.485.050.500 1.048.505.050.000 100,000Saham Dalam Portepel 26.047.051.500 2.604.705.150.000 24.244.351.500 2.424.435.150.000

Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 1.802.700.000 (satu miliar delapan ratus dua juta tujuh ratus ribu) Saham Biasa Atas Nama atau saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, Perseroan atas nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum akan mencatatkan pada BEI sejumlah 8.682.350.500 (delapan miliar enam ratus delapan puluh dua juta tiga ratus lima puluh ribu lima ratus) saham biasa atas nama sehingga jumlah seluruh saham yang dicatatkan pada BEI adalah sejumlah 10.485.050.000 (sepuluh miliar empat ratus delapan puluh lima juta lima puluh ribu lima ratus) saham atau 100,00% (seratus persen) dari seluruh jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor setelah Penawaran Umum.

3

• INFORMASI TAMBAHAN MENGENAI RENCANA PELEPASAN SAHAM OLEH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN

Setelah Penawaran Umum Saham Perdana, Pemegang Saham Utama Perseroan yaitu Royal Chemie Corporation Limited (“RCCL”) yang beralamatkan di Mont Fleuri, Kota Mahe, Negara Republik Seychelles akan melepaskan sebagian sahamnya dalam Perseroan dengan jumlah sebanyak sebesar 1.080.000.000 (satu miliar delapan puluh juta) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Saham Perdana atau sebanyak 10,3% (sepuluh koma tiga persen) saham pada Harga Penawaran kepada beberapa investor yang terdiri dari:

Perusahaan Kegiatan Usaha Alamat Jumlah Saham Persentase (%)

Xing Wang International Limted Perusahaan Investasi

39 Robinson Road #20-01 Robinson Point Singapore 068911 157.276.000 1,50%

Cornish Finance Holding Inc. Perusahaan Investasi

1 Raffles Place #28-02 Tower One Singapore 048616 325.037.000 3,10%

Tupazolite Group Ltd Perusahaan Investasi

33 Amber Gardens #03-08 Singapore 439968 188.731.000 1,80%

Tsavorite Holdings Limited Perusahaan Investasi

Blk 562 Pasir Ris Street 51 #13-257 Singapore 510562 167.761.000 1,60%

Dauphine Holding Development Corp

Perusahaan Investasi

87 Compassvale Bow #16-23 Singapore 544686 241.195.000 2,30%

TOTAL 1.080.000.000 10,30%

Investor tersebut di atas tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan.Transaksi pelepasan saham yang dimiliki oleh RCCL akan dilakukan di BEI melalui Pasar Sekunder pada Tanggal Pencatatan.

Dengan dilaksanakannya pelepasan saham milik RCCL, maka susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah pelepasan saham secara proforma menjadi sebagai berikut:

KeteranganSebelum Pelepasan Saham Sesudah Pelepasan Saham


(Rp 100) %

Modal Dasar 34.729.402.000 3.472.940.200.000 34.729.402.000 3.472.940.200.000Modal Ditempatkan dan Disetor:1. RCCL 8.682.265.670 868.226.567.000 82,,806 7.602.265.670 760.226.567.000 72,5062. PT Kedung Sari Pratama 84.830 8.483.000 0,001 84.830 8.483.000 0,0013. Masyarakat 1.802.700.000 180.270.000.000 17,193 2.882.700.000 288.270.000.000 27,493Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 10.485.050.500 1.048.505.050.000 100,000 10.485.050.500 1.048.505.050.000 100,000Saham Dalam Portepel 24.244.351.500 2.424.435.150.000 24.244.351.500 2.424.435.150.000

Dengan dilepasnya saham RCCL setelah penawaran umum melalui pasar sekunder menyebabkan terjadinya dilusi atas kepemilikan saham RCCL dalam Perseroan sebesar 12,439%

Biaya – biaya yang timbul sehubungan dengan pelepasan saham oleh RCCL akan ditanggung oleh RCCL dan bukan merupakan bagian dari biaya Penawaran Umum.

4

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM

Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan Perseroan untuk pemberian pinjaman kepada Entitas Anak dengan sebagai berikut:

a. Sekitar 55% (lima puluh lima persen) akan digunakan oleh Entitas Anak untuk ekspansi usaha Entitas Anak yang meliputi modifikasi dan penambahan kapasitas produksi dengan rincian Entitas Anak yang menerima dana adalah masing - masing sebesar EBCI 33% (tiga puluh tiga persen), ENG 17% (tujuh belas persen), dan TDC 5% (lima persen)

b. Sekitar 45% (empat puluh lima persen) akan digunakan Entitas Anak untuk pemberian modal kerja operasional pabrik yang berhubungan dengan produksi, yang meliputi antara lain pembelian bahan baku dan pembayaran biaya lainnya yang dapat timbul sehubungan dengan kegiatan produksi Entitas Anak. Dengan rincian yang menerima dana adalah masing – masing sebesar EBCI 33% (tiga puluh tiga persen) dan ENG 12% (dua belas persen).


Apabila dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perkiraan total biaya emisi (di luar pajak) yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 2,41% (dua koma empat satu persen) dari jumlah dana yang diperoleh dari Penawaran Umum perdana ini, yang meliputi:

a. Biaya jasa Penjamin Emisi Efek sekitar 1,5% (satu koma lima persen), yang terdiri dari biaya jasa penyelenggaraan (management fee) 1% (satu persen), biaya jasa penjaminan (underwriting fee) 0,25% (nol koma dua lima persen), dan biaya jasa penjualan (selling fee) 0,25% (nol koma dua lima persen);

b. Biaya jasa profesi penunjang pasar modal sekitar 0,61% (nol koma enam satu persen), yang terdiri dari biaya jasa akuntan publik sekitar 0,32% (nol koma tiga dua persen), biaya jasa konsultan hukum sekitar 0,18% (nol koma satu delapan persen), biaya jasa penilai sekitar 0,05% (nol koma nol lima persen), biaya notaris sekitar 0,06% (nol koma nol enam persen);

c. Biaya lembaga penunjang pasar modal sekitar 0,03% (nol koma nol tiga persen) merupakan biaya jasa Biro Administrasi Efek;

d. Biaya lain-lain antara lain biaya pendaftaran KSEI, pencatatan di bursa, OJK, percetakan, iklan, roadshow, acara Paparan Publik dan Due Diligence Meeting serta biaya-biaya emisi lainnya sekitar 0,3% (nol koma tiga persen).

Sesuai dengan Peraturan OJK No.30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dalam RUPS Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini telah direalisasikan.

5

Apabila Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana ini, maka rencana dan alasan mengenai perubahan dana tersebut harus disampaikan bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK. Kemudian, pengubahan rencana penggunaan dana tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham Perseroan melalui RUPS sesuai dengan peraturan No. 30/2015.

Jika Perseroan melakukan transaksi yang menggunakan dana hasil dari Penawaran Umum yang termasuk transaksi material, transaksi afiliasi atau benturan kepentingan transaksi tertentu, maka Perseroan akan mematuhi Peraturan No.IX.E.1 mengenai Transaksi Afiliasi Dan Benturan Kepentingan Tertentu dan Peraturan No.IX.E.2 mengenai Transaksi Material Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Perseroan akan mengikuti ketentuan yang berlaku terutama di bidang pasar modal untuk setiap transaksi sehubungan dengan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham

6

III. PERNYATAAN UTANG

Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan memiliki jumlah liabilitas konsolidasian sebesar USD118.922 juta, yang terdiri dari total liabilitas jangka pendek sebesar USD 77.705 juta, dan total liabilitas jangka panjang sebesar USD 41.217 juta, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada tanggal 30 September 2017 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, yang tercantum dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan KAP Tjahjadi & Tamara, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini tanpa modifikasian . Laporan audit tersebut ditandatangani oleh David Wijaya, S.E., Ak., CPA.

Pada tanggal 30 September 2017, Perseroan mempunyai liabilitas yang keseluruhannya berjumlah USD118.921.810 dengan rincian sebagai berikut :

(dalam dolar AS)KETERANGAN JUMLAHLIABILITASLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang bank jangka pendek 46.365.685Utang usaha Pihak ketiga 11.458.067 Pihak berelasi 3.418.053Utang non-usaha Pihak ketiga 398.732 Pihak berelasi 4.758.206Beban yang masih harus dibayar 3.485.385Utang pajak 4.485.829Uang muka dari pelanggan 434.925Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank 2.830.861 Pembiayaan Konsumen 69.034Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 77.704.777LIABILITASLIABILITAS JANGKA PANJANGUtang non-usaha Pihak berelasi 632.967Liabilitas pajak tangguhan 12.881.745Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank 1.970.840 Pembiayaan konsumen 31.682Surat utang 20.000.000Liabilitas imbalan kerja karyawan 5.699.799Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 41.217.033JUMLAH LIABILITAS 118.921.810

7

a. Utang Bank

Utang bank jangka pendek Perseroan per 30 September 2017 adalah sebesar USD46.362.685, terdiri dari:

(dalam Dolar AS)Keterangan Jumlah

PT Bank Sinarmas Tbk Fasilitas revolving 14.976.247 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) 3.120.973PT Bank DKI Fasilitas revolving 6.803.533PT Bank CTBC Indonesia Omnibus line 8.514.040 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) 1.503.847PT Bank JTrust Indonesia Tbk Fasilitas revolving 1.630.596PT Bank Mandiri Tbk Fasilitas revolving 1.704.714 Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”) 8.111.735Jumlah 46.365.685

Utang bank jangka panjang Perseroan per 30 September 2017 adalah sebesar USD1.970.840, terdiri dari:


PT Bank DKI 2.256.265PT Bank Sinarmas Tbk 1.479.607PT Bank CTBC Indonesia 701.559PT Bank JTrust Indonesia Tbk 364.270Jumlah 4.801.701Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahunPT Bank Sinarmas Tbk 1.479.607PT Bank CTBC Indonesia 647.593PT Bank JTrust Indonesia Tbk 242.847PT Bank DKI 460.814Bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.830.861Bagian jangka panjang - neto 1.970.840

1. PT Bank Sinarmas Tbk

Berdasarkan Addendum Perjanjian Kredit No. 002/P-035/DL/TL/IX/2017 tanggal 7 November 2017 Entitas Anak EBCI memperoleh fasilitas modal kerja uncommitted revolving dan non-revolving, LC/SKB Line dari Simas dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar, USD15.000.000, USD5.000.000 dan USD5.000.000.

Jangka Waktu Untuk Demand Loan dan Term Loan sampai dengan 17 September 2018. Dengan bunga 12% per tahun, dan digunakan untuk modal kerja dalam kegiatan produksi dan perdagangan barang kimia EBCI. Fasilitas modal kerja non-revolving digunakan untuk melunasi pinjaman modal kerja dari DKI dan mendanai penambahan modal kerja

Pinjaman ini dijamin dengan Jaminan Berupa Tanah dan Bangunan beserta mesin, yaitu:• Tanah milik EBCI sebagaimana termaktub dalam SHGB No. 4 Desa Dukuh, dengan luas

25.250 m2• SHM atas nama Sudiharto Sridjaja• SHM atas nama Kasin Sridjaja• Persediaan barang berupa seluruh persediaan barang EBCI• Seluruh piutang usaha EBCI• Klaim asuransi jaminan sebesar nilai jaminan insurable• Personal Guarantee atas nama Hadiran Sridjaja

8

2. PT Bank DKI

Pada tanggal 7 Juni 2011 Entitas Anak ENG menerima Perjanjian Kredit Sindikasi No. 13 tanggal 8 Juni 2011 dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta.

Jenis Fasilitas : • Maksimum fasilitas modal kerja non-revolving Rp90.643.300.000,- dengan bunga 12%/ p.a, s.d.

8 Juni 2020• Non-Revolving Rp112.553.300.000,-, dengan bunga 12%/ p.a, s.d. 08-06-2021

Pinjaman ini dijamin dengan :• Tanah dan Bangunan beserta Mesin• Persediaan telah diikat secara fidusia sebesar Rp19.473.000.000,-• Piutang telah diikat secara fidusia sebesar Rp155.669.000.000,-• Gadai saham ENG milik Perseroan sebanyak 483.137 lembar senilai Rp487.137.000.000,-

sebagaimana termaktub dalam Perjanjian Gadai No.19 tanggal 8 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta.

3. PT Bank CTBC Indonesia

Pada tahun 2008, TDC memperoleh fasilitas LC (sight, usance, local sight, local usance dan trust receipt) dan pinjaman jangka pendek dan menengah dari CTBC mengalami beberapa kali perubahan dengan nilai terakhir maksimum sebesar USD4.000.000, USD200.000, Rp90.000.000.000 dan USD755.526 Dengan tingkat bunga 6,55% - 11,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada 23 Oktober 2018.

Kemudian, Berdasarkan Amandemen perjanjian fasilitas Letter of Credit No. 149/AMEND/XI/2017 tanggal 10 November 2017, CTBC menyetujui fasilitas dalam bentuk bank garansi dengan batas maksimum sebesar Rp250.000.000. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga 2,50% per tahun. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2018.

Perjanjian pinjaman mewajibkan TDC untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 September 2017, TDC telah memenuhi rasio tersebut. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan hipotik pertama atas tanah dan bangunan, piutang usaha, persediaan dan mesin.

4. PT Bank J Trust Indonesia Tbk

Berdasarkan perjanjian Kredit Modal Kerja No. 53 tanggal 21 Maret 2016, yang dibuat di hadapan Tjoa Karina Juwita,SH., Notaris di Jakarta, Perubahan Perjanjian Kredit No.1022/LD/III/17/010 tanggal 22 Maret 2017 dan dan perpanjangannya yang terakhir sebagaimana Surat Penegasan Kredit (SPK) No. 034/SPK/JTrust/CBCD/JKT2/IX/17 tanggal 20 September 2017, entitas anak TDC menerima kredit dengan fasilitas Pinjaman Revolving dengan limit kredit sebesar Rp 22.000.000.000,-.

Dengan bunga yang diberikan 13% per tahun dengan jangka waktu untuk fasilitas Revolving adalah 12 bulan (22 September 2017 s/d 21 September 2018). Sedangkan jangka waktu untuk fasilitas Kredit Angsuran Berjangka – Non Revolving adalah 36 bulan sejak Efektif Fasilitas Kredit. Pinjaman ini dijamin dengan tanah miliki PT Globechem Pacific yang berlokasi di Merak, Banten dengan Hak Tanggungan sebesar Rp40.500.000.000.

5. PT Bank Mandiri Tbk

Pada 25 Agustus 2016, PNK memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Mandiri sejumlah Rp23.000.000.000 dengan tarif bunga per tahun 11,50% dan fasilitas LC sejumlah USD10.000.000 dan Rp26.000.000.000. Pinjaman ini dijaminkan dengan Piutang dan persediaan, juga jaminan tambahan yaitu tanah dengan luas 16.815 m2 dengan nilai Rp55.675.000.000, bangunan dengan luas 1.185 meter senilai Rp3.924.000.000 dan mesin dengan nilai Rp37.311.000.000. Pinjaman ini jatuh tempo pada 20 Oktober 2018.

9

b. Utang Usaha

Saldo utang usaha Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar USD14.876.120, terdiri dari:


Pihak ketiga 11.458.067Pihak berelasi 3.418.053Jumlah 14.876.120

Utang usaha merupakan utang kepada pemasok lokal dan asing untuk pembelian barang jadi, bahan baku, dan bahan pembantu. Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku dan pembantu, barang jadi dan jasa dari pemasok dalam negeri dan luar berkisar 20 – 120 hari.

c. Utang Non-Usaha

Utang non-usaha Perseroan per 30 September 2017 adalah sebesar USD5.789.905.

Adapun rincian utang non-usaha Perseroan adalah sebagai berikut:


Bagian jangka pendekPihak ketiga Lain-lain (dibawah AS$100.000) 398.732Pihak berelasi 4.758.206Jumlah 5.156.938Bagian jangka panjangPihak berelasi 632.967Jumlah 632.967Jumlah utang non-usaha 5.789.905

d. Beban Yang Masih Harus Dibayar

Saldo beban yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar USD3.485.385 dengan rincian sebagai berikut :


Beban Umum dan Administrasi 1.390.118Produksi 1.178.726Bunga 512.397Transportasi 164.464Pemasaran 106.456Lain-lain 133.224Jumlah 3.485.385

10

e. Utang Pajak

Utang Pajak Perseroan per 30 September 2017 sebesar USD4.485.829 yang terdiri dari :(dalam Dolar AS)

Keterangan Jumlah Pajak Penghasilan Nilai 989.730Pajak Penghasilan

Pasal 25 47.443Pasal 29 2.461.260Pasal 4 (2) 57.636Pasal 21 846.157Pasal 23 16.112Pasal 26 5.243Lain--lain 62.248

Jumlah 4.485.829

f. Uang Muka Pelanggan

Uang muka pelanggan Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar USD434.925Pembiayaan Konsumen

Pembiayaan konsumen Perseroan per 30 September 2017 adalah sebesar USD100.716 yang terdiri dari bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar USD69.034 dan bagian jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar USD31.682.


PT BCA Finance 46.960PT Bank Jasa Jakarta 37.061PT Bumiputera BOT Finance 16.266PT Toyota Astra Financial Service 429Jumlah 100.716Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun:PT BCA Finance 34.918PT Bank Jasa Jakarta 17.421PT Bumiputera BOT Finance 16.266PT Toyota Astra Financial Service 429Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 69.034Bagian jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 31.682

Fasilitas pembiayaan dari PT BCA Finance, PT Bank Jasa Jakarta, PT Bumiputera BOT Finance, dan PT Toyota Astra Financial Service dikenakan suku bunga tetap berkisar antara 4,33% sampai 10,11% per tahun. Fasilitas tersebut dijamin dengan kendaraan yang dibeli menggunakan fasilitas tersebut.

g. Surat Utang

Pada tanggal 18 Mei 2017, Perusahaan menerbitkan MTN senilai USD20.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% per tahun yang dibayarkan tiap 3 (tiga) bulan dengan jatuh tempo tanggal 18 Mei 2021 untuk mendukung penyediaan dana bagi pengembangan usaha Grup.

h. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

Besarnya imbalan kerja karyawan dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku yakni Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja tersebut.

Pada tanggal 30 September 2017 Perseroan belum melakukan perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawan.

11

Perhitungan aktuaris atas imbalan kerja yang berasal dari Entitas Anak pada tanggal 30 September 2017 ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya tertanggal 7 Desember 2017.

Liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: (dalam Dolar AS)

Keterangan Jumlah Nilai kini liabilitas imbalan pasti 5.699.799Jumlah 5.699.799

Mutasi liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:


Saldo awal tahun 3.735.298Beban tahun berjalan 536.273Pembayaran manfaat (112.134)Dampak mata uang asing (19.166)Keuntungan aktuarial 1.559.528Saldo akhir tahun 5.699.799

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU ENTITAS ANAK DALAM KELOMPOK USAHA PERSEROAN YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

TIDAK ADA KEADAAN LALAI ATAS PEBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN.

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. PADA TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO. TIDAK ADA LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.

DARI TANGGAL 30 SEPTEMBER 2017 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN TERSEBUT, DAN DARI TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN-IKATAN BARU. SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DAN PROSPEKTUS INI.

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI PADA SAAT JATUH TEMPO SELURUH LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

ATAS MASING-MASING LIABILITAS TERSEBUT DI ATAS TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

12

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang didasarkan atas Laporan keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 yang telah diaudit KAP Tjahjadi & Tamara dan ditanda tangani oleh David Wijaya, S.E., Ak., CPA dengan opini tanpa modifikasian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan dan ditanda tangani oleh Yusron, S.E., Ak., CPA dengan opini tanpa modifikasian serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja dan ditanda tangani oleh Ratnawati Setiadi dengan opini tanpa modifikasian.

1. LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Dolar AS)

KETERANGAN30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014ASET ASET LANCARKas dan setara kas 2.939.901 2.036.187 1.261.721 4.197.492Investasi jangka pendek 71.942 78.939 70.126 72.347Piutang usaha Pihak ketiga 40.939.093 31.726.088 16.844.225 21.140.994 Pihak berelasi 25.439.905 16.103.407 15.357.101 10.176.736Piutang non-usaha Pihak ketiga 4.122.973 12.615.089 12.925.464 15.374.111Persediaan 11.464.587 12.459.330 8.921.114 14.013.875Uang muka kepada pemasok 2.124.431 1.090.239 1.317.043 450.213Beban dibayar di muka 722.592 324.431 253.277 290.905Pajak dibayar di muka 571.728 687.205 800.474 1.634.681Aset lain-lain 1.529.048 1.372.843 - -JUMLAH ASET LANCAR 89.926.200 78.493.758 57.750.545 67.351.354

571.728 687.205 800.474 1.634.681ASET TIDAK LANCARPiutang non-usaha Pihak berelasi 29.394.990 24.096.981 19.053.531 10.419.770Aset tetap - neto 92.283.087 94.990.234 95.247.124 90.515.156Aset tak berwujud - neto 1.533.339 1.733.337 2.106.783 2.454.168Taksiran restitusi pajak 1.487.195 493.305 195.856 -Aset pajak tangguhan 74.997 115.099 63.429 70.338Uang muka pembelian aset tetap 2.226.140 2.226.140 3.750.000 10.550.700Investasi entitas asosiasi 250.000 250.000 - -Uang jaminan 199.292 212.671 142.385 155.469JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 127.449.040 124.117.767 120.559.108 114.165.601JUMLAH ASET 217.375.240 202.611.525 178.309.653 181.516.955

13

(dalam Dolar AS)


2017 2016 2015 2014LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITASLIABILITAS JANGKA PENDEKUtang bank jangka pendek 46.365.685 44.058.545 33.928.565 32.544.350 Utang usaha Pihak ketiga 11.458.067 8.215.013 12.984.657 15.892.024 Pihak berelasi 3.418.053 5.264.439 5.741.810 10.326.042 Utang non-usaha Pihak ketiga 398.732 20.462.193 342.411 519.536 Pihak berelasi 4.758.206 - - -Beban yang masih harus dibayar 3.485.385 2.458.485 1.496.182 1.460.472Utang pajak 4.485.829 3.110.830 3.030.020 2.849.521Uang muka pelanggan 434.925 315.105 481.954 574.453Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank 2.830.861 2.462.457 2.149.862 3.883.977 Pembiayaan Konsumen 69.034 100.545 98.482 122.334 Sewa pembiayaan - 4.511 11.050 15.318Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 77.704.777 86.452.123 60.264.993 68.188.027

LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang non-usaha Pihak ketiga - - 3.030.390 3.000.000 Pihak berelasi 632.967 848.144 1.590.818 1.352.418 Liabilitas pajak tangguhan 12.881.745 13.225.025 13.068.145 12.909.344 Pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang bank 1.970.840 3.816.068 6.198.153 5.517.894 Pembiayaan konsumen 31.682 52.686 103.500 94.940 Sewa pembiayaan - 11.171 18.667 47.641 Surat utang 20.000.000 - - -Liabilitas imbalan kerja karyawan 5.699.799 3.735.298 3.239.378 3.167.108Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 41.217.033 21.688.392 27.249.051 26.089.345

JUMLAH LIABILITAS 118.921.810 108.140.515 87.514.044 94.277.372

EKUITASModal ditempatkan dan disetor penuh 92.398.640 92.398.640 92.398.640 92.398.640 Tambahan modal disetor (6.063.402) (6.063.402) (1.921.109) (1.921.109)Penghasilan komprehensif lain (1.481.562) (369.313) (270.854) (498.080)Saldo laba (defisit) 8.249.729 3.216.352 (907.027) (4.086.624)Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 93.103.405 89.182.277 89.299.650 85.892.827 Kepentingan Non-pengendali 5.350.025 5.288.733 1.495.959 1.346.756 JUMLAH EKUITAS 98.453.430 94.471.010 90.795.609 87.239.583 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 217.375.240 202.611.525 178.309.653 181.516.955

14

2. LAPORAN LABA RUGI

(dalam Dolar AS)


2017 2016 *) 2016 2015 2014PENJUALAN 117.246.959 85.698.766 115.946.759 126.364.567 152.820.267BEBAN POKOK PENJUALAN (98.118.868) (73.150.328) (99.456.705) (107.393.459) (131.933.526)LABA BRUTO 19.128.091 12.548.438 16.490.054 18.971.108 20.886.741Beban Penjualan (3.269.033) (3.153.230) (4.113.440) (4.551.777) (4.110.862)Beban umum dan administrasi (4,419.545) (3.683.898) (4.559.228) (4.126.919) (4.916.136)Pendapatan (beban) lain-lain, neto (303.161) 751.880 2.531.596 (758.448) (567.318)LABA USAHA 11.136.352 6.463.190 10.348.982 9.533.964 11.292.425Pendapatan keuangan 1.100.878 777.550 1.021.621 1.079.779 1.084.402Beban keuangan (4.514.351) (3.752.557) (5.104.305) (5.071.884) (3.903.963)LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 7.722.879 3.488.183 6.266.298 5.541.859 8.472.864

Beban pajak penghasilan (2.520.715) (1.543.347) (1.989.635) (2.215.338) (2.467.396)LABA SEBELUM PENGARUH PENYESUAIAN PROFORMA 5.202.164 1.944.836 4.276.663 3.326.521 6.005.468

PENGARUH PENYESUAIAN PRO FORMA - - - - (1.921.454)

LABA TAHUN BERJALAN 5.202.164 1.944.836 4.276.663 3.326.521 4.084.014PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja (1.492.993) (253.792) (130.092) 306.005 (203.153)Pajak penghasilan terkait 373.249 63.447 32.523 (76.500) 50.789

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (1.119.744) (190.345) (97.569) 229.505 (152.364)LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 4.082.420 1.754.491 4.179.094 3.556.026 3.931.650

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 5.033.377 1.847.955 4.123.379 3.179.597 4.076.006Kepentingan non-pengendali 168.787 96.881 153.284 146.924 8.008

LABA TAHUN BERJALAN 5.202.164 1.944.836 4.276.663 3.326.521 4.084.014Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 3.921.128 1.658.571 4.024.921 3.406.823 3.925.018Kepentingan nonpengendali 161.292 95.920 154.173 149.203 6.632

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 4.082.420 1.754.491 4.179.094 3.556.026 3.931.650

LABA PER SAHAM - DASAR DAN DILUSI 0,0006 0,0002 0,0005 0,0004 0,0005*) Tidak diaudit

15

3. RASIO KEUANGAN


2017 2016*) 2016 2015 2014Rasio PertumbuhanPenjualan 36,81% -6,94% -8,24% -17,31% 19,49%Beban Pokok Penjualan 34,13% -8,39% -7,39% -18,60% 16,62%Laba Usaha 72,30% 144,70% 8,55% -15,57% 40,75%Laba Tahun Berjalan 167,49% 10,26% 28,56% -18,55% 24,40%Jumlah Aset 7,29% 3,00% 13,63% -1,77% 22,33%Jumlah Liabilitas 9,97% 3,13% 23,57% -7,17% 46,94%Jumlah Ekuitas 4,22% 2,86% 4,05% 4,08% 3,57%

Rasio UsahaLaba Usaha / Penjualan 9,50% 7,54% 8,93% 7,54% 7,39%Laba Usaha / Jumlah Aset 5,12% 3,47% 5,11% 5,35% 6,22%Laba Usaha / Jumlah Ekuitas 11,31% 6,94% 10,95% 10,50% 12,94%Laba Tahun Berjalan / Penjualan 4,44% 2,27% 3,69% 2,63% 2,67%Laba Tahun Berjalan / Jumlah Aset 2,39% 1,05% 2,11% 1,87% 2,25%Laba Tahun Berjalan / Jumlah Ekuitas 5,28% 2,09% 4,53% 3,66% 4,68%

Rasio KeuanganAset Lancar/ Liabilitas Jangka Pendek 1,16 1,28 0,91 0,96 0,99Jumlah Liabilitas/ Jumlah Ekuitas 1,21 1,00 1,14 0,96 1,08Jumlah Liabilitas/ Jumlah Aset 0,55 0,50 0,53 0,49 0,52

*) Tidak diaudit

4. INFORMASI TAMBAHAN (NILAI KURS)

Nilai tengah kurs BI pada tanggal 30 Januari 2018 adalah sebesar Rp13.398/ 1 Dolar AS. Berikut adalah tabel nilai kurs tertinggi dan terendah untuk tiap bulan selama periode 6 (enam) bulan terakhir

Periode (2017) Tertinggi TerendahApril 13.341 13.255Mei 13.410 13.295Juni 13.319 13.282Juli 13.408 13.304Agustus 13.374 13.318September 13.492 13.154

Berikut nilai kurs rata – rata tahun dan periode interim yang disajikan dalam laporan keuangan :

30 September 2017 13.49231 Desember 2016 13.43631 Desember 2015 13.79531 Desember 2014 12.440

Sumber informasi atas pengungkapan nilai kurs yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia.

16

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Pembahasan dan analisis atas kondisi keuangan dan kinerja operasional Perseroan harus dibaca bersama dengan laporan keuangan Perseroan dan catatan-catatannya, untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

Laporan keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 yang telah diaudit KAP Tjahjadi & Tamara dan ditanda tangani oleh David Wijaya, S.E., Ak., CPA dengan opini tanpa modifikasian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan dan ditanda tangani oleh Yusron, S.E., Ak., CPA dengan opini tanpa modifikasian serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja dan ditanda tangani oleh Ratnawati Setiadi dengan opini tanpa modifikasian.

1. UMUM

Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Royal Chemie Indonesia, kemudian Perseroan berganti nama menjadi PT Tridomain Performance Materials pada tahun 2016.

Perseroan, melalui Entitas Anak melakukan kegiatan usaha sebagai produsen Specialty Materials, yang menghasilkan antara lain Specialty Resin, Plasticizer dan Acrylamide, serta menyelenggarakan kegiatan pemasaran atas produk-produk tersebut, baik di dalam maupun di luar negeri.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI KEUANGAN DAN HASIL OPERASI PERSEROAN

Kenaikan Harga Bahan Baku

Dalam menjalankan kegiatan produksi Perseroan, bahan baku memiliki peran yang sangat penting, dengan sekitar 85% komposisi beban pokok produksi Perseroan berasal dari bahan baku. Bahan baku utama yang bersumber dari minyak bumi (crude oil) menyebabkan Perseroan harus sigap dalam mengantisipasi volatilitas harga minyak yang tinggi. Oleh karena itu, kenaikan yang terjadi pada harga bahan baku karena adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan bahan baku di pasar, baik domestik maupun internasional (supply and demand), akan mengakibatkan peningkatan yang signifikan pada beban pokok penjualan Perseroan.

Perseroan akan senantiasa mempertahankan modal kerja yang besar sehingga dapat melakukan pembelian cadangan bahan baku dalam jumlah yang besar. Cadangan bahan baku yang besar dapat mengantisipasi risiko kerugian yang terjadi akibat kenaikan harga bahan baku yang terjadi di masa yang akan datang.

Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing

Penurunan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing akan mengakibatkan peningkatan terutama pada nilai perolehan bahan baku Perseroan yang berasal dari luar negeri sehingga akan menyebabkan peningkatan pada beban Perseroan dan mempengaruhi pendapatan Perseroan. Perubahan nilai tukar mata uang asing tersebut akan terus dimonitor dan dikelola oleh Perseroan. Selain itu, kenaikan harga bahan baku impor yang berasal dari perubahan nilai tukar sebagian dapat dikurangi dengan penjualan ekspor dalam mata uang asing.

17

Kondisi Perekonomian dan Perubahan Permintaan

Kondisi perekonomian yang tidak menentu secara tidak langsung dapat memiliki pengaruh terhadap kondisi keuangan Perseroan. Kenaikan tingkat suku bunga dan inflasi dapat memberikan dampak pada daya beli masyarakat yang menyebabkan berkurangnya permintaan atas produk Perseroan.

Namun sebaliknya, penurunan tingkat suku bunga akan menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat sehingga permintaan atas produk Perseroan meningkat. Selain itu, Produk Perseroan merupakan produk penunjang kebutuhan utama masyarakat seperti makanan dan minuman. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi pada kondisi perekenomian dalam jangka waktu pendek dapat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat permintaan atas produk Perseroan.

Rencana debottlenecking dan Perluasan

Kemampuan Perseroan untuk meningkatkan produksi dan penjualan akan bergantung pada kemampuan dalam melaksanakan debottlenecking dan rencana perluasan. Perseroan berharap rencana debottlenecking dan perluasan tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksi melalui pemasangan peralatan dan mesin-mesin baru dalam fasilitas produksi yang ada saat ini.

Perseroan saat ini dalam rencana melakukan proyek penambahan kapasitas produk Specialty Resins, Plasticizers dan Acrylamide. Perseroan berharap pembangunan dan penyelesaian pabrik tersebut akan memberikan nilai tambah yang besar untuk Perseroan.

Peraturan lingkungan hidup

Hasil operasional Perseroan dipengaruhi oleh peraturan perundang-undangan lingkungan hidup, serta risiko dan sasaran lingkungan pada umumnya. Perseroan telah melakukan investasi, dan akan tetap melakukan investasi, finansial dan teknis dengan jumlah signifikan untuk mencapai dan menjaga pemenuhan persyaratan lingkungan. Dari waktu ke waktu. Peraturan lingkungan hidup dapat memiliki dampak terhadap pasar dimana Perseroan beroperasi, dan juga terhadap posisi Perseroan dibandingkan dengan pesaingnya.

Entitas Anak Perseroan menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan standar yang diatur dalam OHSAS 18001:2007 dan diverifikasi oleh pihak ketiga yang kompeten secara berkala.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak ( bersama-sama disebut “Grup”).

a. Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK). Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK, (yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013), No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang ”Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi Dalam Jangka Waktu 3 (Tiga) Tahun Terakhir

Perubahan kebijakan akuntansi Perseroan yang material adalah penerapan PSAK baru dan revisi dari ISAK, PSAK No.24 (Revisi 2013) terkait “Imbalan Kerja” yang memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan Peseroan sehubungan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapkan imbalan pasca kerja.

18

Alasan dilakukannya perubahan kebijakan akuntansi tersebut oleh Perseroan adalah guna memenuhi ketentuan atas perubahan PSAK tersebut.

Dampak kuantitatif dari perubahan tersebut terhadap kinerja keuangan Perseroan, antara lain:• Semua keuntungan dan kerugian aktuari segera diakui melalui pendapatan komprehensif lainnya,

maka menghilangkan “pendekatan koridor” yang diizinkan di versi PSAK No.24 sebelumnya.• Biaya jasa lalu diakui secara langsung dalam laba rugi.• Biaya bunga dan pengembalian yang diharapkan dari aset program diganti dengan jumlah bunga

neto yang dihitung dengan menggunakan tarif diskon pada liabilitas/ aset imbalan pasti.

PSAK No. 70 “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.

Standar ini mengatur bahwa aset yang timbul dari pengampunan pajak dicatat sebesar biaya perolehan aset pengampunan pajak. Sementara liabilitas pengampunan pajak diakui sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak. Standar ini menjelaskan bahwa selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas sehubungan dengan pengampunan pajak sebagai bagian dari tambahan modal disetor di ekuitas. Sementara uang tebusan yang dibayarkan dan dicatat dalam laba rugi pada periode disampaikannya Surat Pernyataan.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan estimasi masa manfaat atas aset adalah sebagai berikut:

Tahun Prasarana tanah 20Bangunan dan prasarana 20 - 40Mesin dan peralatan pabrik 16 - 50Perlengkapan, perabotan, dan peralatan kantor 4 - 8 Kendaraan 4 - 5

Pada tahun 2016, EBCI dan ENG merubah metode penghitungan penyusutan mesin dan peralatan pabrik, dari metode output produksi menjadi metode garis lurus. Perubahan metode ini berdasarkan pada pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomis masa depan yang melekat pada aset tersusutkan dan diterapkan secara prospektif.

Sebelum tahun 2016, ENG dan EBCI menggunakan metode output produksi dalam penghitungan penyusutan mesin dan peralatan pabrik. Dengan metode ini, penyusutan dihitung berdasarkan taksiran jumlah produksi dari mesin dan peralatan pabrik entitas anaknya sebagai berikut:

Metrik TonENG 2.320.000EBCI 2.200.000

Dampak perubahan metode penyusutan selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Output produksi/ Garis lurus/ Penyesuaian/

EBCI 1.214.298 1.160.706 53.592 ENG 1.072.506 1.135.667 (63.161)

Jumlah 2.286.804 2.296.373 (9.569)

19

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan dan pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Aset dari sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, manajemen menelaah nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap.

4. ANALISIS KINERJA KEUANGAN

4.1. Pertumbuhan Penjualan, Beban dan Laba

Pertumbuhan penjualan, beban dan laba Perseroan dapat ditampilkan dalam grafik berikut:

20

Berikut ini adalah tabel penjualan, beban pokok penjualan, laba usaha, laba sebelum beban pajak dan laba neto Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014:

(dalam Dolar AS)


2017 2016 *) 2016 2015 2014Penjualan 117.246.959 85.698.766 115.946.759 126.364.567 152.820.267Beban Pokok Penjualan (98.118.868) (73.150.328) (99.456.705) (107.393.459) (131.933.526)Laba Usaha 11.136.352 6.463.190 10.348.982 9.533.964 11.292.425 Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 7.722.879 3.488.183 6.266.298 5.541.859 8.472.864 Laba Tahun Berjalan 5.202.164 1.944.836 4.276.663 3.326.521 4.084.014

*) Tidak diaudit

a. Penjualan

Perbandingan penjualan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016

Penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2017 adalah sebesar USD117.246.959, mengalami peningkatan sebesar USD31.548.193 atau naik sebesar 36,81% dibandingkan dengan pendapatan pada tanggal 30 September 2016 sebesar USD85.698.766. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan unit penjualan produk Specialty Resins dan Plasticizers.

Perbandingan penjualan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar USD115.946.759, mengalami penurunan sebesar USD10.417.808 atau turun sebesar 8,24% dibandingkan dengan penjualan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 sebesar USD126.364.567. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan harga rata-rata jual produk perunit.

Perbandingan penjualan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Penjualan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar USD126.364.567, mengalami penurunan sebesar USD26.455.700 atau turun sebesar 17,31% dibandingkan dengan penjualan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD152.820.267. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan harga rata-rata jual produk perunit.

b. Beban Pokok Penjualan

Perbandingan beban pokok penjualan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dengan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tanggal 30 September 2016

Beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar USD98.118.868, mengalami kenaikan sebesar USD24.968.540 atau naik sebesar 34,13% dibandingkan dengan beban pokok penjualan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada pada tanggal 30 September 2016 sebesar USD73.150.328. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan unit penjualan produk Specialty Resins dan Plasticizers.

21

Perbandingan beban pokok penjualan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar USD99.456.705, mengalami penurunan sebesar USD7.936.754 atau turun sebesar 7,39% dibandingkan dengan beban pokok penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar USD107.393.459. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan harga rata-rata biaya penjualan produk perunit dimana kontribusi penurunan terbesar dari penurunan harga bahan baku yang digunakan dalam produksi.

Perbandingan beban pokok penjualan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar USD107.393.459, mengalami penurunan signifikan sebesar USD24.540.067 atau turun sebesar 18,60% dibandingkan dengan beban pokok penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD131.933.526. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan harga rata-rata biaya penjualan produk perunit dimana kontribusi penurunan terbesar dari penurunan harga bahan baku yang digunakan dalam produksi.

c. Laba Usaha

Perbandingan laba usaha periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2016

Laba usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembialn bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar USD11.136.352, mengalami kenaikan sebesar USD4.673.162 atau naik sebesar 72,30% dibandingkan dengan laba usaha periode sembialn bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 sebesar USD6.463.190. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan unit penjualan produk Specialty Resins dan Plasticizers.

Perbandingan laba usaha tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Laba usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar USD10.348.982, mengalami kenaikan sebesar USD815.018 atau naik sebesar 8,55% dibandingkan dengan laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar USD9.533.964. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan biaya bahan baku per unit yang lebih besar dibandingkan dengan harga rata-rata jual produk per unit serta adanya kenaikan pendapatan lain-lain.

Perbandingan laba usaha tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Laba usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar USD9.533.964, mengalami penurunan sebesar USD1.758.461 atau turun sebesar 15,57% dibandingkan dengan laba usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD11.292.425. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan nilai pendapatan yang dikarenakan oleh penurunan harga rata-rata jual produk perunit.

d. Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan

Perbandingan laba sebelum beban pajak penghasilan periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2016

Laba sebelum beban pajak Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar USD7.722.879, mengalami kenaikan sebesar USD4.234.696 atau naik sebesar 121,40% dibandingkan dengan laba sebelum pajak untuk periode

22

sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 sebesar USD3.488.183. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan unit penjualan produk Specialty Resins dan Plasticizers.

Perbandingan laba sebelum beban pajak penghasilan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Laba sebelum beban pajak penghasilan Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar USD6.266.298, mengalami kenaikan sebesar USD724.439 atau naik sebesar 13,07% dibandingkan dengan laba sebelum beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar USD5.541.859. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan biaya bahan baku per unit dibandingkan dengan penurunan harga rata-rata jual produk perunit serta adanya kenaikan pendapatan lain-lain.

Perbandingan laba sebelum beban pajak penghasilan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Laba sebelum beban pajak penghasilan Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar USD5.541.859, mengalami penurunan sebesar USD2.931.005 atau turun sebesar 34,59% dibandingkan dengan laba sebelum beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD8.472.864. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan nilai pendapatan yang dikarenakan oleh penurunan harga rata-rata jual produk perunit dan adanya kenaikan beban keuangan.

e. Laba Tahun Berjalan

Perbandingan laba tahun berjalan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2016

Laba Tahun Berjalan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar USD5.202.164, mengalami kenaikan sebesar USD3.257.328 atau naik sebesar 167,49% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 sebesar USD1.944.836. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan unit penjualan produk Specialty Resins dan Plasticizers.

Perbandingan laba tahun berjalan berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015

Laba tahun berjalan Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar USD4.276.663, mengalami kenaikan sebesar USD950.142 atau naik sebesar 28,56% dibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar USD3.326.521. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan biaya bahan baku per unit dibandingkan dengan penurunan harga rata-rata jual produk perunit serta adanya kenaikan pendapatan lain-lain.

Perbandingan laba tahun berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014

Laba tahun berjalan Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar USD3.326.521, mengalami penurunan sebesar USD757.493 atau turun sebesar 18,55% dibandingkan dengan Laba tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD4.084.014. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan nilai pendapatan yang dikarenakan oleh penurunan harga rata-rata jual produk perunit dan adanya kenaikan beban keuangan.

23

4.2. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas

Pertumbuhan aset, liabilitas dan ekuitas Perseroan dapat ditampilkan dalam grafik sebagai berikut:

Pertumbuhan aset, liabilitas dan ekuitas Perseroan untuk periode 30 September 2017 serta untuk yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

(dalam Dolar AS)


2017 2016 2015 2014Aset 217.375.240 202.611.525 178.309.653 181.516.955Liabilitas 118.921.810 108.140.515 87.514.044 94.277.372Ekuitas 98.453.430 94.471.010 90.795.609 87.239.583

a. Aset

Pada tanggal 30 September 2017, jumlah aset Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD217.375.240, mengalami peningkatan sebesar USD14.763.715 atau naik sebesar 7,29% dibandingkan dengan aset pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar USD202.611.525. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan atas piutang usaha, peningkatan uang muka pemasok, penurunan piutang lain-lain, dan peningkatan aset tetap. Untuk kenaikan piutang usaha dikarenakan perseroan sedang mengencarkan untuk menaikan penjualan dengan strategi salah satunya termpayment piutang yang agak panjang hal tersebut dapat meningkatkan penjualan Perseroan. Uang muka pembelian dan persediaan naik dikarenakan strategi Perseroan untuk mengamankan persediaan terkait adanya harga minyak yang akan mengalami kenaiikan. Untuk aset tetap mengalami kenaikan disebabkan Perseroan terus melakukan pembaharuan aset untuk menunjang kinerja Perseroan.

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah aset Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD202.611.525, mengalami peningkatan sebesar USD24.301.872 atau naik sebesar 13,63% dibandingkan dengan aset pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar USD178.309.653. Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan atas piutang usaha, peningkatan piutang lain-lain non usaha, peningkatan persediaan dan penurunan aset tetap. Untuk kenaikan piutang usaha dikarenakan perseroan sedang mengencarkan untuk menaikan penjualan dengan strategi salah satunya termpayment piutang

24

yang agak panjang hal untuk menangkal dampak ekonomi dunia dan ekonomi Indonesia yang kurang baik. Kenaikan aset Persediaan, piutang dan uang muka juga disebabkan akuisisi entitas anak pada 31 Desember 2016. Aset tetap menagalami penurunan sebagian besar disebabkan adanya penyusutan.

Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD178.309.653, mengalami penurunan sebesar USD3.207.302 atau turun sebesar 1,77% dibandingkan dengan aset pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD181.516.955. Hal ini terutama disebabkan karena penurunan kas dan setara kas, penurunan persediaan, penurunan pajak dibayar dimuka dan penurunan aset tidak lancar lainnya, penambahan piutang usaha, penambahan piutang lain-lain non usaha, penambahan uang muka pemasok, dan penambahan aset tetap. Pada tahun 2015 ekonomi dunia khusunya Indonesia mengalami penurunan hal tersebut menutuntut Perseroan untuk melakukan strategi pengetatan khususnya dengan pengetatan belanja prosuksi terbukti utang usaha yang turun dan persediaan yang turun.

b. Liabilitas

Pada tanggal 30 September 2017, jumlah liabilitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD118.921.810, mengalami peningkatan sebesar USD10.781.295 atau naik sebesar 9,97% dibandingkan dengan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar USD108.140.515. Hal ini terutama disebabkan karena adanya penambahan surat hutang, peningkatan pinjaman jangka pendek, peningkatan utang usaha, peningkatan beban yang masih harus dibayar, peningkatan utang pajak, peningkatan liabilitas imbalan kerja karyawan, penurunan utang lain-lain dan penurunan pinjaman jangka panjang. Peningkatan utang disebabkan adanya penerbitan surat utang hal tersebut digunakan untuk memperbaiki mesin-mesin Perseroan dan modal kerja. Sedangkan hutang bank naik digunakan untuk melakukan pembelian Persediaan dan uang muka terkait pengamanan persediaan mengingat akan naiknya harga minyak dunia.

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD108.140.515, mengalami peningkatan sebesar USD20.626.471 atau naik sebesar 23,57% dibandingkan dengan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar USD87.514.044. Hal ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan pinjaman dan peningkatan utang lain-lain non usaha.Peningkatan utang bank dan utang lain-lain non usaha yaitu disebabkan adanya akuisisi anak pada Desember 2016.

Jumlah liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar USD87.514.044, mengalami penurunan sebesar USD6.763.328 atau turun sebesar 7,17% dibandingkan dengan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD94.277.372. Hal ini terutama disebabkan karena penurunan utang usaha dan pinjaman jangka panjang. Pada tahun 2015 ekonomi dunia khusunya Indonesia mengalami penurunan hal tersebut menuntut Perseroan untuk melakukan strategi pengetatan khususnya dengan pengetatan belanja produksi terbukti utang usaha yang turun dan persediaan yang turun.

c. Ekuitas

Pada tanggal 30 September 2017, jumlah ekuitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD98.453.430, mengalami peningkatan sebesar USD3.982.420 atau naik sebesar 4,22% dibandingkan dengan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar USD94.471.010. Hal ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan pada akumulasi laba tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah ekuitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD94.471.010, mengalami peningkatan sebesar USD3.675.401 atau naik sebesar 4,05% dibandingkan dengan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar USD90.795.609. Hal ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan pada akumulasi laba tahun berjalan.

Jumlah ekuitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar USD90.795.609, mengalami peningkatan sebesar USD3.556.026 atau naik sebesar 4,08% dibandingkan dengan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar USD87.239.583. Hal ini terutama disebabkan karena penurunan akumulasi rugi

25

4.3. Analisis Rasio Keuangan

SolvabilitasSolvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitasnya. Rasio solvabilitas dihitung dengan menggunakan dua metode pendekatan berikut ini:

1. Liabilitas dibagi Ekuitas (Perbandingan Utang terhadap Ekuitas); dan2. Liabilitas dibagi Aset (Solvabilitas Aset).

Rasio utang terhadap ekuitas Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 120,79%, 114,47%, 96,39%% dan 108,07%.

Rasio solvabilitas aset Perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 54,71%, 53,37%, 49,08% dan 51,94%.

Imbal Hasil Rata–rata EkuitasImbal Hasil Rata-rata Ekuitas (Return on Average Equity/ROAE) menggambarkan kemampuan Perseroan untuk memperoleh pendapatan dari ekuitasnya. ROAE Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 2016, 2015 dan 2014, masing-masing adalah sebesar 5,39%%, 4,62%, 3,74% dan 4,76%.

Imbal Hasil Rata–rata AsetImbal Hasil Rata–rata Aset (Return on Average Asset/ROAA) menggambarkan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan pendapatan dari asetnya. ROAA Perseroan untuk periode yang berkahir pada tanggal 30 September 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir 2016, 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 2,48%, 2,25%, 1,85% dan 2,48%.

Likuiditas

Kebutuhan likuiditas Perseroan dan Entitas Anak terkait dengan kegiatan operasional dan utang jangka pendek. Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan memiliki likuiditas yang cukup untuk melakukan kegiatan usaha dan pembayaran utang untuk jangka waktu yang cukup panjang. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, kemampuan Perseroan untuk menghasilkan kas berasal dari penjualan yang dilakukan Entitas Anak melalui produk – produk Specialty Materials.

Keterangan 30September2017

31 Desember2016 2015 2014

Likuiditas (x)Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek 1,16 0,91 0,96 0,99

Tabel diatas Menunjukkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo, dihitung dengan membagi aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Pada tahun 2016, 2015 dan 2014 rasio likuiditas Perseroan adalah berturut-turut sebesar 0,91; 0,96 dan 0,99. Untuk periode tiga bulan yang berakhir tanggal 31 Maret 2017, rasio likuiditas Perseroan adalah 1,16. Pada tiga tahun 2016, 2015 dan 2014 perusahaan mengalami defisit likuiditas dikarena perusahaan sedang mengalihkan invesatasi pada piutang jangka panjang. Sedangankan pada 30 September 2017, likuiditas perusahaan sudah surplus diakibatkan sudah cairnya investasi piutang jangka panjang. Perseroan mengalami likuiditas surplus pada 30 september 2017 hal itu berarti Perseroan mampu membayar kewajiban yang akan jatuh tempo.

Sumber likuiditas Perseroan internal berasal dari hasil usaha Perseroan dan eksternal berasal dari fasilitas pinjaman modal kerja bank dan Penerbitan Obligasi. Dari sumber likuiditas eksternal khususnya fasilitas pinjaman modal kerja Bank yang terpakai hingga saat ini mencapai sekitar 90%. Tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan atau komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas

26

Perseroan. Hingga saat ini, Perseroan beranggapan bahwa modal kerja yang tersedia baik dari internal maupun eksternal telah mencukupi.

Analisis Jatuh Tempo Pinjaman

Perseroan memiliki fasilitas pinjaman melalui penerbitan Medium Term Notes (MTN) Tridomain Performance Materials I Pada Tahun 2017 dengan nilai USD20,000,000.00 (dua puluh juta Dollar Amerika Serikat) yang diperuntukan untuk penambahan Modal Kerja dan refinancing Perseroan, masih memiliki jatuh tempo yang cukup panjang yaitu pada 18 Mei tahun 2021

Likuiditas Eksternal

Sumber likuiditas eksternal Perseroan berasal dari piutang usaha, pinjaman kepada pihak ketiga dan pihak berelasi. Sumber likuiditas yang material yang belum digunakan Perseroan yakni:

Penerbitan MTN senilai USD20,000,000.00 (dua puluh juta Dollar Amerika Serikat) dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% per tahun yang dibayarkan tiap 3 (tiga) bulan dengan jatuh tempo tanggal 18 Mei 2021. Perseroan menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai arranger.

4.4. Arus Kas

Tabel berikut memberikan informasi aliran arus kas Perseroan untuk periode yang disebutkan:

(dalam Dolar AS)


2017 2016*) 2016 2015 2014Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi

(4.572.599) 1.610.295 20.401.260 (1.158.656) 4.727.425

Kas neto diperoleh (digunakan untuk) aktivitas investasi

(260.954) (998.302) (13.409.901) (1.080.950) (10.169.692)

Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan

5.746.259 (921.534) (6.246.869) (403.646) 8.470.099

*) Tidak diaudit

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Aliran kas dari aktivitas operasi Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari penerimaan kas dari konsumen, pengembalian pajak dan pendapatan bunga dikurangi dengan pembayaran kas kepada pemasok; karyawan; beban pabrikasi & operasi; tagihan pajak dan beban keuangan.

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar USD4.572.599.

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2016 adalah sebesar USD20.401.260, dimana terdapat peningkatan yang signifikan sebesar 1.860,76% dibandingkan dengan tahun 2015, yang terutama berasal dari penurunan pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan dan kenaikan penerimaan pendapatan bunga.

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tahun 2015 adalah sebesar USD1.158.656, dimana terdapat penurunan sebesar 124,51% dibandingkan dengan tahun 2014, yang terutama berasal dari penurunan penerimaan kas dari pelanggan dikarenakan penurunan harga jual produk perseroan di tahun 2015.

27

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Aliran kas dari aktivitas investasi Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari laba penjualan aset tetap dan perolehan kas entitas anak yang diakuisisi dikurangi dengan perolehan dan uang muka pembelian aset tetap.

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar USD260.954.

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2016 adalah sebesar USD13.409.901, dimana terdapat kenaikan tajam sebesar 1.340,57% dibandingkan tahun 2015, yang terutama disebabkan oleh saldo kas dan setara kas dari perusahaan yang diakuisisi di tahun 2016.

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tahun 2015 adalah sebesar USD1.080.950, dimana terdapat penurunan sebesar 89,37% dibandingkan dengan tahun 2014, yang terutama disebabkan oleh penurunan uang muka untuk pembelian aset tetap di tahun 2015.

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Aliran kas dari aktivitas pendanaan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari penerimaan utang bank dikurangi dengan pembayaran pinjaman bank dan pembayaran sewa pembiayaan konsumen.

Kas neto yang diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar USD5.746.259.

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2016 adalah sebesar USD6.246.869, dimana terdapat kenaikan tajam sebesar 1.447,61% dibandingkan tahun 2015, yang terutama disebabkan dari mutasi revolving bank loan di tahun 2016.

Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tahun 2015 adalah sebesar USD403.646, dimana terdapat penurunan sebesar 104,77% dibandingkan tahun 2014, yang terutama disebabkan dari mutasi revolving bank loan di tahun 2015.

5. PEMBELANJAAN MODAL

Belanja modal Perseroan dan Entitas Anak sebagian besar digunakan membiayai (aset tetap, mesin, dll). Sumber dana berasal dari sumber internal seperti arus kas operasional dan sumber eksternal yang berasal dari pinjaman bank dan instrumen keuangan lainnya.

Perseroan terus berusaha untuk menerapkan perencanaan yang matang di dalam menjalankan usahanya. Hal ini diterapkan Perseroan dalam melakukan pembelanjaan modal, di mana proses yang melibatkan pembelanjaan, terutama dalam jumlah besar, dilakukan secara cermat dan hati-hati, antara lain dengan melakukan proses tender yang terarah dan transparan.

Tabel berikut ini menggambarkan pembelanjaan modal Perseroan yang terjadi untuk periode 30 September 2017 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014:

(dalam Dolar AS)

Keterangan30 September Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember

2017 2016 2015 2014Bangunan dan prasarana 6.000 49.519 155.154 16.180Mesin dan peralatan pabrik 67.844 247.821 8.010.413 149.601Perlengkapan, perabotan dan peralatan kantor 45.678 50.407 133.865 71.560Kendaraan 43.395 22.593 228.070 297.060Mesin dan peralatan pabrik dalam penyelesaian 121.150 1.887.519 - -Total 284.067 2.257.859 8.527.502 534.401

28

6. INVESTASI BARANG MODAL TERKAIT DENGAN ISU LINGKUNGAN HIDUP DAN REGULASI

Entitas Anak dari Peseroan merupakan Produsen dari produk – produk kimia yang dalam proses produksinya menghasilkan limbah. Untuk itu, guna menjaga agar limbah yang dibuang ramah lingkungan dan sesuai dengan regulasi yang ada, Perseroan dan Entitas Anak memiliki sistim pengelolaan limbah yang sangat baik seperti water waste treatment dan incinerator. Nilai investasi barang modal Perseroan dan Entitas Anak yang terkait dengan pemenuhan regulasi dan isu lingkungan hidup sebesar USD 5.141.652 yang meliputi bangunan, mesin, dan peralatan untuk water waste treatment dan incinerator.

7. OPERASI PER SEGMEN

Perseroan membagi operasi bisnis dari jenis produk Specialty Materials yang terdiri dari Specialty Resins, Plasticizers, Acrylamide dan trading & Technical Services. Informasi segmen operasi Perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2017 adalah sebagai berikut:

KeteranganPeriode 9 bulan yang berakhir pada

tanggal 30 September Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2017 2016*) 2016 2015 2014Total Produksi MT Kontribusi MT Kontribusi MT Kontribusi MT Kontribusi MT KontribusiSpecialty Resins 60.641 61,96% 43.673 66,18% 56.107 66,68% 47.600 63,48% 47.964 56,52%

Plasticizers 30.218 30,88% 13.827 20,95% 17.523 20,82% 16.072 21,43% 23.440 27,62%

Acrylimide 7.005 7,16% 8.493 12,87% 10.518 12,50% 11.311 15,08% 13.459 15,86%

Total 97.864 100,00% 65.993 100,00% 84.148 100,00% 74.982 100,00% 84.863 100,00%Penjualan USD USD USD USD USDSpecialty Resins 38.538.676 32,87% 36.653.779 42,77% 48.265.398 41,63% 56.017.507 44,33% 71.150.424 46,56%

Plasticizers 35.508.608 30,29% 13.595.392 15,86% 17.591.532 15,17% 21.682.869 17,16% 40.424.108 26,45%

Acrylimide 6.940.157 5,92% 7.297.118 8,51% 9.012.674 7,77% 12.659.102 10,02% 12.700.303 8,31%

Trading & Technical Services 36.259.518 30,93% 28.152.476 32,85% 41.077.155 35,43% 36.005.089 28,49% 28.545.432 18,68%

Jumlah 117.246.959 100,00% 85.698.765 100,00% 115.946.759 100% 126.364.567 100,00% 152.820.267 100,00%

*)Tidak diaudit

Hasil produksi terbesar Perseroan adalah Specialty Resins kemudian Plasticizers dan paling kecil adalah Acrylamide. Persentase dari masing-masing produk berturut-turut adalah 61,96%, 30,88% dan 7,16% per 30 September 2017.

Untuk penjualan, per 30 September 2017, segmen operasi Specialty Resins memiliki kontribusi terbesar yang kemudian diikuti oleh Trading & Technical Services, Plasticizers dan terakhir Acrylamide. Kontribusi Specialty resins, Plasticizers, Acrylamide dan Trading & Technical Services terhadap penjualan masing-masing adalah 32,87%, 30,29%, 5,92% dan 30,93%.

Tingkat profitabilitas Perseroan yang dihitung berdasarkan net profit margin untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebesar 4,44%, 3,69%, 2,63% dan 2,67%. Tingkat profitabilitas Perseroan berdasarkan segmen operasi dapat dihitung berdasarkan beban pokok penjualan terhadap penjualan masing-masing segmen operasi. Per 30 September 2017 profitabilitas berdasarkan segmen operasi berturut-turut untuk Specialty resins, Plasticizers, Acrylamide dan Trading & Technical Services masing-masing adalah 76%,92%,78% dan 84,57%.

Sejak tahun 2014 tidak ada perubahan kapasitas produksi dari masing-masing produk yang dihasilkan Perseroan.

Produksi yang dilakukan sebagian besar adalah untuk pemenuhan porsi atas masing-masing penjualan yang sudah dilakukan.

8. KEJADIAN TRANSAKSI JARANG TERJADI

Dalam transaksinya Perseroan sangat terdampak harga minyak dunia, pada akhir tahun 2017 harga minyak cenderung naik, hal ini mengakibatkan penjualan Perseroan meningkat. Perseroan selalu mengantisipasi keajadian tersebut dalam evaluasi manajemen persediaan setiap mingguan.

29

9. MANAJEMEN RISIKO

Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, Perseroan sangat menyadari akan adanya berbagai jenis risiko yang dihadapi. Meskipun demikian Manajemen Perseroan sudah mempunyai strategi untuk melakukan pengelolaan manajemen risiko secara terintegrasi, optimal dan berkesinambungan. Dimana pengelolaan tersebut antara lain dilakukan dengan pelaksanaan manajemen risiko yang sistematis seperti identifikasi risiko, pengukuran risiko, dan pengendalian risiko.

Instrumen keuangan utama Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, utang usaha, utang dan piutang pihak berelasi non-usaha, pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang, yang sebagian besar timbul langsung dari kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak.

Aset dan liabilitas lain-lain Perseroan dan Entitas Anak terdiri atas investasi jangka pendek, piutang lain-lain pihak ketiga, uang jaminan, utang lain-lain - pihak ketiga dan beban akrual.

Risiko utama dari instrumen keuangan Perseroan dan Entitas Anak adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko harga dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan tujuan manajemen risiko Perseroan dan Entitas Anak adalah untuk secara efektif mengelola risiko dan meminimalkan dampak negatif terhadap kinerja keuangan. Direksi Perseroan dan Entitas Anak menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola setiap risiko-risiko ini:

• Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko nilai tukar mata uang non-fungsional merupakan penurunan nilai aset/pendapatan atau

peningkatan nilai liabilitas/pengeluaran yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Paparan risiko Perseroan dan Entitas Anak terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari penjualan dan pembelian tertentu, gaji dan tunjangan karyawan, biaya transportasi. Untuk meminimalkan risiko fluktuasi pertukaran mata uang asing, kebijakan Perseroan dan Entitas Anak adalah mengelola risiko dengan cara menselaraskan penerimaan dan pembayaran dalam setiap jenis mata uang. Sehingga hal tersebut menghasilkan nilai natural terhadap risiko mata uang Perseroan dan Entitas Anak. Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki kebijakan formal untuk lindung nilai mata uang asing.

• Risiko Tingkat Suku Bunga Perseroan dan Entitas Anak dibiayai melalui pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang

menggunakan mata uang asing. Oleh karena itu, Perseroan dan Entitas Anak menghadapi risiko perubahan suku bunga pasar. Perseroan dan Entitas Anak mempunyai kebijakan untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sehingga dapat mengurangi beban bunga.

• Risiko Likuiditas Risiko likuiditas didefinisikan sebagai ketidakmampuan Perseroan dan Entitas Anak untuk

memenuhi liabilitas keuangan, yang pada gilirannya membuat Perseroan dan Entitas Anak tidak mampu mengambil keuntungan dari peluang investasi atau tidak mampu memenuhi liabilitas keuangan jangka pendek. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas di tangan dan di bank untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Manajemen memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai kegiatan operasional, menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang dan fleksibilitas penggunaan pinjaman bank dan pinjaman lainnya.

• Risiko Kredit Perseroan dan Entitas Anak memiliki risiko kredit yang timbul dari kredit yang diberikan kepada

pelanggannya. Untuk mengurangi risiko, Perseroan dan Entitas Anak menentukan kebijakan yang jelas untuk memastikan bahwa penjualan produk yang dibuat hanya untuk pelanggan kredit dengan kondisi keuangan yang baik, terbukti dengan rekam jejak dan sejarah kredit yang baik.

30

Ketika seorang pelanggan gagal melakukan pembayaran sesuai dengan syarat pembayaran yang ditentukan, Perseroan dan Entitas Anak akan menghubungi pelanggan untuk bertindak atas piutang yang telah jatuh tempo. Sesuai dengan evaluasi manajemen, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Selain itu, Perseroan dan Entitas Anak akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.

• Risiko Harga Risiko harga bagi Perseroan dan Entitas Anak terutama berkaitan dengan pembelian bahan baku

utama dan persediaan. Kenaikan harga bahan baku akan berdampak negatif jika tidak didukung oleh peningkatan harga jual produk. Perseroan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa cara terbaik untuk mengelola risiko harga adalah untuk memproduksi lebih efisien dan menjaga persediaan bahan baku optimal untuk produksi berkelanjutan.

31

VI. FAKTOR RISIKO

Investasi dalam saham Perseroan mengandung sejumlah risiko. Para investor harus hati-hati mempertimbangkan semua informasi yang yang terkandung dalam Prospektus ini, termasuk risiko yang dijelaskan di bawah ini, sebelum membuat keputusan investasi. Risiko yang ditetapkan di bawah tidak dimaksudkan untuk menjadi lengkap atau komprehensif dalam hal dari semua faktor risiko yang mungkin timbul dalam hubungan dengan kegiatan usaha Perseroan atau setiap keputusan untuk membeli, dimiliki sendiri atau menjual saham Perseroan. Risiko dan faktor risiko yang ditetapkan di bawah ini bukanlah merupakan daftar lengkap hambatan yang saat ini dihadapi Perseroan atau yang mungkin berkembang di masa depan. Risiko tambahan, baik yang diketahui atau yang tidak diketahui, mungkin di masa depan memiliki pengaruh yang merugikan pada kegiatan usaha Perseroan, kondisi keuangan dan hasil operasi.

Faktor risiko di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan serta investasi pada saham Perseroan yang dimulai dari risiko utama Perseroan.

A. RISIKO UTAMA

1. Risiko Ketergantungan Pada Kinerja Entitas Anak

Perseroan merupakan perusahaan induk dari Entitas Anak yang bergerak di bidang industri kimia dengan produk yang dihasilkan adalah Bahan Baku Khusus (Specialty Materials) untuk berbagai macam industri. Pendapatan Perseroan sepenuhnya dikontribusi dari kegiatan usaha yang dijalankan Entitas Anak yaitu, EBCI, ENG, TDC dan PNK. Oleh karena itu, kondisi keuangan Perseroan sepenuhnya bergantung pada kinerja usaha dan keuangan Entitas Anak. Jika terjadi gangguan berupa penurunan kinerja usaha dan keuangan pada Entitas Anak, maka hal tersebut akan mempengaruhi dan berdampak signifikan pada kinerja Perseroan. Untuk itu, Perseroan terus berusaha meningkatkan pengawasan baik dari segi keuangan maupun manajemen agar kinerja usaha dan keuangan Entitas Anak dapat ditingkatkan.

B. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

1. Risiko Ketergantungan Minyak Bumi (Crude Oil)

Perseroan memiliki ketergantungan terhadap minyak bumi (crude oil) yang merupakan bahan dasar hulu dari semua produk – produk yang dihasilkan Perseroan melalui Entitas Anak. Minyak bumi tersebut, merupakan sumber bahan baku yang menghasilkan produk turunan (derivative) yang menjadi bahan baku utama dan tidak tergantikan. Perlu diketahui, bahwa seluruh bahan baku utama industri berbasis specialty materials memang bersumber dari minyak bumi. Oleh karena itu, Perseroan harus memastikan bahwa persedian bahan baku cukup ditengah perubahan harga minyak bumi (crude oil) yang memiliki volatilitas yang cukup tinggi.

2. Risiko Keterbatasan Sumber Daya Manusia

Kemampuan Perseroan dan Entitas Anak untuk bersaing secara efektif juga tergantung dari kemampuan untuk menarik dan mempertahankan personil-personil utama yang memiliki pengetahuan atas industri terkait.

Ditengah-tengah iklim persaingan yang semakin meningkat dalam industri specialty materials, baik di Indonesia atau dimanapun, kemampuan untuk menarik dan mempertahankan personil-personil utama dengan latar belakang pengetahuan atas industri yang relevan termasuk hal yang penting. Sama seperti industri lainnya, terdapat persaingan dalam industri specialty materials untuk manajemen, personil-personil teknis dan operasional yang berpengalaman, serta profesional-profesional terampil lainnya. Tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan terus dapat mempekerjakan atau mempertahankan

32

personil-personil utama di masa mendatang. Kehilangan personil utama, atau ketidakmampuan Perseroan untuk menarik personil baru yang berkualitas, atau untuk mempertahankan personil-personil yang ada, dapat berdampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek Perseroan.

3. Risiko Kompetisi Pangsa Pasar Perseroan di Pasar Indonesia dan Meningkatnya Persaingan Global.

Perseroan melalui Entitas Anak menjual produk dalam pasar yang kompetitif dimana tingkat harga dan diferensiasi produk, ketepatan, dan keandalan pasokan dan pelayanan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting. Tidak terdapat kepastian bahwa pesaing yang ada atau yang akan ada tidak akan memulai atau melakukan ekspansi untuk memproduksi barang-barang yang akan berkompetisi dengan produk-produk Entitas Anak di pasar yang sama atau di pasar yang serupa. Terdapat pula kemungkinan dimana para pesaing akan memproduksi produk-produk substitusi, melakukan kompetisi harga (terutama oleh pesaing yang memperoleh akses yang lebih murah terhadap bahan baku) atau menerapkan teknologi yang lebih maju atau menggunakan fasilitas produksi yang lebih terintegrasi. Hal-hal seperti ini dapat mengurangi permintaan atas produk Entitas Anak.

Pasar indonesia untuk produk-produk Plasticizer, Specialty Resin dan Acrylamide (specialty materials) kompetitif. Impor produk-produk specialty materials ke Indonesia merupakan sumber kompetisi utama produk-produk Entitas Anak. Perseroan dan Entitas Anak bersaing secara regional dengan produsen specialty materials lain, yang beberapa diantaranya lebih besar dari Perseroan dan Entitas Anak dan memiliki sumber daya keuangan yang lebih kuat dibandingkan dengan Perseroan. Pesaing-pesaing seperti itu juga biasa mendapat manfaat dari skala ekonomis yang lebih besar dan efisiensi operasi.

Di beberapa negara, termasuk negara-negara di Asia Tenggara, pengembangan industri specialty materials telah menjadi prioritas nasional. Subsidi yang diberikan pemerintah asing tersebut dapat baik langsung maupun tidak langsung, memiliki dampak menurunkan biaya-biaya para pesaing asing, sehingga meningkatkan daya saing mereka terhadap produsen-produsen Indonesia. Selain itu, jika Pemerintah Indonesia mengenakan tarif, bea atau biaya-biaya lain atas bahan baku impor, hal tersebut juga akan dapat meningkatkan biaya produksi relatif terhadap para pesaing yang berlokasi di negara-negara yang tidak mengenakan bea dan tarif yang sama. Tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan dapat terus bersaing secara efektif dengan produsen-produsen asing di masa mendatang, yang berdampak negatif terhadap operasi bisnis, hasil operasi, kondisi keuangan dan prospek Perseroan.

4. Risiko Utang Perseroan

Perseroan memiliki utang yang di dalamnya terdapat pembatasan-pembatasan. Setiap pelanggaran atas pembatasan tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk menjalankan bisnis Perseroan secara material.

Utang Perseroan mencakup persyaratan-persyaratan yang membatasi kegiatan operasional dan pendanaan serta kemampuan Perseroan untuk melakukan kegiatan tertentu, termasuk meminjam uang, menjaminkan aset dan melakukan investasi. Gagal bayar atas utang Perseroan dapat memberikan hak kreditur untuk meminta percepatan pembayaran utang dan dapat menyebabkan cross default atas utang Perseroan. Hal ini akan memberikan dampak yang signifikan pada kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. Perseroan tidak dapat menjamin bahwa Perseroan akan dapat memenuhi semua persyaratan di bawah liabilitas utang yang Perseroan miliki, khususnya yang berkaitan dengan pembatasan yang ditimbulkan oleh utang. Kreditur dapat meminta percepatan pembayaran utang atau meminta jaminan yang diberikan atas utang tersebut, yang mana dapat menyebabkan cross default atas utang lainnya. Hal ini akan memiliki dampak yang negatif pada kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

33

5. Risiko Volatilitas Siklus Harga Bahan Baku dan Harga Jual Produk.

Marjin laba tahun berjalan yang didapatkan oleh Entitas Anak merupakan selisih antara harga bahan baku dan harga jual produk. Entitas Anak tidak memiliki kendali atas volatilitas harga beberapa bahan baku yang digunakan. Marjin laba tahun berjalan Entitas Anak secara langsung maupun tidak langsung akan terus dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan baku. Biaya bahan baku untuk proses produksi yang dibeli dari pihak ketiga memiliki porsi yang substansial atas harga pokok penjualan.

Hasil Operasi Entitas Anak dapat dipengaruhi oleh harga jual produk di pasar internasional. Penjualan yang dilakukan umumnya menggunakan harga yang ditentukan dengan referensi kepada published industry benchmarks. Fluktuasi tersebut dapat memiliki dampak terhadap kondisi keuangan Entitas Anak.

Fluktuasi atas harga jual tidak selalu sama dengan fluktuasi pada harga bahan baku, sebagai akibatnya terdapat kemungkinan dimana peningkatan harga bahan baku tidak dapat diteruskan kepada pelanggan, peningkatan harga bahan baku tersebut dapat menekan marjin laba tahun berjalan dan arus kas Entitas Anak secara signifikan yang pada akhirnya menurunkan kinerja keuangan Entitas Anak.

Tingkat utilisasi kapasitas (capacity utilization rates) dan marjin dalam industri secara historis memiliki tingkat siklus yang tinggi. Apabila Perseroan dan Entitas Anak tidak mampu untuk memprediksi perubahan pasokan dan permintaan, perubahan kondisi pasar dan faktor-faktor lain dalam membuat Perseroan tidak mampu menggunakan kapasitas produksi yang dimiliki secara efisien, hal ini dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap profitabilitas Entitas Anak.

6. Risiko Kesulitan Mendapatkan Pendanaan dan Melakukan Peningkatan Kapasitas Produksi.

Kegiatan usaha Perseroan bersifat padat modal. Agar dapat tetap memiliki daya saing, Perseroan harus memodernisasi dan melakukan ekspansi atas proses produksi, pabrik dan peralatannya secara periodik, yang membutuhkan investasi modal dalam jumlah yang cukup material. Perseroan dapat menghentikan atau menunda penyelesaian suatu atau beberapa proyek, dengan memperhatikan kondisi pasar dan industri, memperhatikan ketersediaan pendanaan dan juga apakah ketentuan pendanaan yang diberlakukan dapat diterima atau tidak. Perseroan juga memperhatikan dampak yang ditimbulkan oleh proyek baru tersebut untuk dapat mulai berproduksi komersial (memastikan agar dampak terhadap operasi produksi yang sedang berjalan cukup minimal). Jika proyek-proyek ditunda atau dihentikan, atau tidak selesai dalam waktu yang ditentukan atau tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan, atau tidak beroperasi seperti yang direncanakan, maka kemampuan Perseroan untuk meningkatkan kapastitas dan/atau kemampuan Perseroan untuk meningkatkan efisiensi atau memperbaiki lini produksi dapat terkena dampak yang negatif, yang akan berdampak buruk secara material terhadap operasi dan hasil produksi. Jika pendanaan jangka panjang yang memadai untuk peningkatan kapasitas dan peningkatan pabrik tidak tersedia, baik dari segi ketersediaan jumlah maupun dari segi terms yang diperoleh, terdapat kemungkinan Perseroan harus menunda atau tidak dapat melakukan investasi belanja modal yang sangat penting bagi prospek usaha dan pengembangan bisnis Perseroan di masa mendatang. Selain itu, aktivitas dan ekspansi di masa mendatang juga mungkin mengharuskan Perseroan untuk mengubah struktur permodalan. Jika Perseroan tidak mendapatkan akses terhadap pendanaan yang memadai untuk belanja modal di masa mendatang, maka hal ini akan berdampak buruk secara material terhadap kinerja dan prospek Perseroan.

7. Risiko Ketergantungan Kepada Pelabuhan/Jetty Serta Saluran Pipa yang Dimiliki Oleh Pihak Ketiga

Entitas Anak bergantung kepada pelabuhan/jetty dan saluran pipa yang menghubungkan antara jetty dengan fasilitas produksi yang berlokasi di Kawasan Industri Gresik untuk memasok bahan baku dan menyalurkan hasil produksi. Pelabuhan/jetty dan lahan dimana saluran pipa berada dimiliki oleh pihak ketiga. Setiap gangguan yang terjadi pada fasilitas cargo handling atau kemampuan jetty atau saluran pipa dapat menyebabkan gangguan pada rantai pasokan produksi Entitas Anak sehingga memiliki dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil operasi Entitas Anak.

34

8. Risiko kegiatan operasional Entitas Anak dipengaruhi oleh perawatan rutin dan risiko produksi.

Entitas Anak dapat mengalami kesulitan produksi seperti: (i) kegagalan mekanis dan sistem; (ii) penundaan konstruksi atau pembaruan fasilitas produksi; dan (iii) penundaan pengiriman mesin, yang dapat menyebabkan penghentian produksi dan penurunan hasil produksi. Program perawatan rutin dan non rutin dapat berdampak bagi output produksi. Entitas Anak melakukan perawatan rutin setiap tahunnya pada masing-masing fasilitas yang dimiliki dengan melakukan pemberhentian fasilitas produksi selama 30 hari. Meskipun Entitas Anak berupaya untuk mempertahankan tingkat persediaan yang memadai selama masa perawatan, namun tidak ada kepastian bahwa Entitas Anak akan selalu dapat melakukan hal tersebut. Selain itu, setiap gangguan yang signifikan terhadap keberlangsungan produksi Entitas Anak yang diluar jadwal dapat memiliki dampak negatif secara material terhadap kemampuan menghasilan atau menjual sebagian atau semua produk, sehingga berdampak negatif bagi kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil operasi Entitas Anak.

C. RISIKO UMUM

1. Risiko Peraturan Ketenagakerjaan di Indonesia

Pada tanggal 25 Februari 2003, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.13 tahun 2003 (“Undang-Undang Ketenagakerjaan”). Undang-Undang ini berlaku efektif sejak 25 Maret 2003 dan menyebabkan implementasi yang berpengaruh pada hubungan ketenagakerjaan di Indonesia. Menurut undang-undang ini, pekerja yang mengundurkan diri juga berhak atas pembayaran (i) cuti tahunan yang tidak diambil, (ii) biaya-biaya relokasi (jika ada) dan (iii) penghargaan masa kerja dengan jumlah yang tercantum di kesepakatan bersa bersama (jika ada).

Aktivitas pemogokan pekerja di Indonesia dapat mengganggu operasi Entitas Anak, pemasok, kontraktor dan pelanggan, serta dapat berdampak bagi kondisi keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia pada umumnya, menekan harga saham-saham di BEI maupun bursa-bursa lainnya dan nilai mata uang Rupiah terhadap mata uang asing lain. Hal tersebut dapat berdampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek Entitas Anak. Selain itu, tekanan inflasi secara umum dan perubahan pada undang-undang dan peraturan yang berlaku dapat meningkatkan biaya upah, yang akan memiliki dampak negatif secara material terhadap hasil operasi dan kondisi keuangan Entitas Anak.

2. Risiko Kegagalan Memenuhi Undang-Undang Mengenai Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan

Proses produksi Entitas Anak melibatkan pengelolaan, produksi dan penggunaan berbagai substansi yang berbahaya terhadap lingkungan, yang diatur dalam peraturan-peraturan atau perundang-undangan lingkungan hidup di Indonesia. Sebagai akibatnya, Entitas Anak sangat tergantung dari undang-undang dan peraturan yang meliputi lingkungan hidup, kesehatan dan keamanan yang sangat ketat, yang mengatur emisi polusi udara, pembuangan limbah yang telah diolah, pengelolaan limbah solid serta aspek-aspek lain dalam operasi Entitas Anak.

Pemerintah Republik Indonesia dapat mengambil langkah-langkah terhadap Entitas Anak atas kegagalan dalam mematuhi peraturan Pemerintah, termasuk pengenaan denda, pemberhentian operasi sementara dan penarikan izin. Pemerintah Indonesia, melalui institusi-institusinya seperti Badan Koordinasi Penanaman Modal (“BKPM”), Departemen Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup serta Pemerintah Daerah yang terkait dapat mengharuskan Entitas Anak untuk mengeluarkan tambahan biaya baru atau belanja modal atas hal-hal yang terkait dengan lingkungan hidup. Pada umumnya, undang-undang dan peraturan seperti ini dapat mengharuskan pembayaran denda yang signifikan. Potensi pidana dan sebagainya yang dapat menyebabkan tereksposnya Entitas Anak terhadap kewajiban atas kondisi-kondisi yang disebabkan oleh Entitas Anak. Tidak terdapat kepastian atas jumlah belanja modal, beban atau biaya operasi yang akan diperlukan di masa mendatang untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan mengenai lingkungan hidup dan keselamatan yang berlaku. Tidak ada kepastian pula bahwa perkembangan dari undang-undang dan peraturan seperti ini tidak akan berdampak negatif terhadap produksi dan pendapatan Entitas Anak.

35

Selain itu, Entitas Anak dapat menghadapi kewajiban atas terjadinya kecelakaan kerja atau kerusakan properti yang disebabkan oleh bahan-bahan specialty materials atau materi berbahaya lainnya di fasilitas produksi Entitas Anak atau yang disebabkan oleh bahan-bahan specialty materials yang diproduksi, dikelola atau dimiliki. Gugatan ini dapat terjadi secara serius dan di masa mendatang dapat berdampak negatif secara material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, profitabilitas atau arus kas Entitas Anak.

3. Risiko Penghapusan Tarif Impor

Pemerintah Indonesia adalah bagian dari berbagai pejanjian dagang, seperti ASEAN Free Trade Agreement (“AFTA”) dan perjanjian bilateral, dengan tujuan untuk menurunkan atau menghilangkan tarif untuk produk impor ke Indonesia. Penghapusan seluruh tarif impor yang ada dapat mengakibatkan penurunan keuntungan dalam penetapan harga berhubungan dengan tarif yang saat ini dimiliki Entitas Anak untuk produk yang diproduksi dan dapat menjadi efek negatif yang bersifat material bagi hasil usaha Entitas Anak.

D. RISIKO TERKAIT INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN

1. Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawarkan Pada Penawaran Umum Perdana Saham

Meskipun Perseroan akan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa pasar untuk saham Perseroan yang diperdagangkan tersebut akan berkembang atau, jika pasar berkembang saham Peseroan akan aktif atau likuid karena terdapat kemungkinan mayoritas pemegang saham tidak memperdagangkan sahamnya di pasar sekunder dan/atau tujuan pembelian saham adalah sebagai investasi jangka panjang.

2. Fluktuasi Harga Saham Perseroan

Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham mungkin dapat berfluktuasi secara luas dan mungkin dapat diperdagangkan pada harga di bawah Harga Penawaran yang ditentukan setelah proses penawaran awal dan berdasarkan kesepakatan antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Hal ini disebabkan antara lain oleh :• Perbedaan antara realisasi kinerja keuangan dan usaha Perseroan dengan ekspektasi para

investor dan analis atas kinerja keuangan dan usaha Perseroan;• Perubahan rekomendasi atau persepsi para analis terhadap Perseroan dan Indonesia;• Adanya keterbukaan informasi atas transaksi yang sifatnya material yang diumumkan Perseroan;• Perubahan kondisi Pasar Modal Indonesia yang berfluktuasi baik karena faktor domestik maupun

pengaruh pasar modal negara lain;• Perubahan kondisi makro Indonesia maupun industri properti pada khususnya, dan kondisi politik

dan sosial secara umum di Indonesia; dan• Keterlibatan Perseroan dalam proses pengadilan atau sengketa

3. Risiko Pembagian Dividen

Pembagian dividen akan dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan mempertimbangkan pendapatan, kondisi keuangan, arus kas, kebutuhan modal kerja dan belanja modal Perseroan di masa mendatang. Kerugian yang dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan dapat menjadi salah satu alasan untuk tidak membagikan deviden. Lebih lanjut, kebutuhan pendanaan atas rencana pengembangan usaha di masa mendatang juga dapat mempengaruhi keputusan Perseroan untuk tidak membagikan dividen. Dimana laba yang terkumpul akan digunakan Perseroan sebagai dana internal bagi pengembangan usaha.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO USAHA MATERIAL YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS

36

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Perseroan menyatakan tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak material terhadap posisi keuangan konsolidasian dan hasil usaha konsolidasian Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 yang telah diaudit oleh KAP Tjahjadi & Tamara dan ditanda tangani oleh David Wijaya, S.E., Ak., CPA dengan opini tanpa modifikasian, sampai dengan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

37

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

1. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

A. Riwayat Singkat Perseroan

PT Tridomain Performance Materials adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia (“Perseroan”). Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Royal Chemie Indonesia sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Royal Chemie Indonesia No. 51 tanggal 16 Desember 2003 dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja,SH., Notaris di Jakarta yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 22 Berita Negara Republik Indonesia No. 2703 tanggal 16 Maret 2004.

Tahun 2003 (Pendirian Perseroan)Sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Royal Chemie Indonesia No. 51 Tanggal 16 Desember 2003 dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja,SH., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. C-29581 HT.01.01.TH.2003 tanggal 19 Desember 2003 dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 22 Berita Negara Republik Indonesia No. 2703 tanggal 16 Maret 2004, susunan modal dan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham

Nilai Nominal Rp 8.483.000,- per sahamJumlah Saham

(lembar) Jumlah Saham (Rp) %

Modal Dasar 400 3.393.200.000Modal Ditempatkan dan Disetor:- RCCL 99 839.817.000 99,999- PT Kedung Sari Pratama 1 8.483.000 0,001Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 100 848.300.000 100,000Saham Dalam Portepel 300 2.544.900.000

Perseroan berganti nama menjadi PT Tridomain Performance Materials sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Nama PT Royal Chemie Indonesia menjadi PT Tridomain Performance Materials No.192 tanggal 17 Oktober 2016, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No.AHU-0019232.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 19 Oktober 2016 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU.0123399.ah.01.11.TAHUN 2016 tanggal 16 Oktober 2016.

Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham PT Tridomain Performance Materials No.66 tanggal 22 November 2017, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.Kn. Notaris di Jakarta Selatan, telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-0026789.AH.01.02. TAHUN 2017 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU-0161442.AH.01.11. TAHUN 2017, keduanya tanggal 19 Desember 2017, yang mengubah seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik – Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 (“Akta No, 66, Tahun 2017”).

38

Perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta-akta sebagai berikut:

a. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No.22 tanggal 19 Februari 2008, yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, SH., Notaris di Jakarta yang telah diumumkan dalam Tambahan No.8493 BNRI No.47 tanggal 10 Juni 2008, yang mengubah seluruh isi ketentuan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan UUPT

b. Akta Pernyataan Persetujuan Bersama Seluruh Pemegang Saham Perseroan No. 54 tanggal 15 April 2015, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No.AHU-0933500.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 16 April 2015 dan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dibawah No. AHU-AH.01.03-0924874 tertanggal 16 April 2015 dan No. AHU-AH.01.03-0924875, tanggal 15 April 2015.

c. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat dan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.18 tanggal 15 Oktober 2015, yang dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta telah memperoleh persetujuan Menkumham sesuai dengan Surat Keputusannya No.AHU-0944281.AH.01.02.Tahun 2015 dan perubahannya telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dibawah No. AHU-AH.01.03-0973561, keduanya tertanggal 21 Oktober 2015 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No AHU-3568589.AH.01.11.Tahun 2015, tanggal 21 Oktober 2015, yang mengubah seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan kembali ke Anggaran Dasar perseroan tertutup.

d. Sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Nama PT Royal Chemie Indonesia menjadi PT Tridomain Performance Materials No. 192 tanggal 17 Oktober 2016, dibuat di hadapan Jose Dima Satria,S.H., Magister Hukum, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No. AHU-0019232.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 19 Oktober 2016 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU.0123399.ah.01.11.TAHUN 2016 tanggal 16 Oktober 2016, mengubah nama Perseroan menjadi PT Tridomain Performance Materials. Perubahan nama telah disampaikan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal RI sebagaimana tercantum dalam Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing No. 4065/I/IP-PB/PMA/2016 tanggal 9 November 2016.

Catatan: Persetujuan atas perubahan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Izin Prinsip Penanaman Modal Asing

No. 787/I/PMA/2003 tanggal 16 Desember 2003 sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terkahir diubah dengan No. 741/III/PMA/2008 tanggal 6 Mei 2008, Izin Usaha Tetap No. 143/T/PERDAGANGAN/2007 tanggal 26 Februari 2007 sebagaimana telah diubah dengan No. 209/I/IU-PB/PMA/2014 tanggal 30 Juni 2014.

e. Sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Tridomain Performance Materials No. 70 tanggal 28 Desember 2016, dibuat di hadapan Jose Dima Satria,S.H., Magister Hukum, notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No. AHU-0025860.AH.01.02.TAHUN2016 tanggal 29 Desember 2016 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU-0158143.AH.01.11.TAHUN2016 tanggal 29 Desember 2016, mengubah antara lain:• Seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Bapepam

dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.: KEP-179/BL/2008 tangga 14 Mei 2008 tentang pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik dan POJK No. 32/POJK.04/204 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan dan POJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;

• Perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka;

39

• Perubahan pasal 4 anggaran dasar Perseroan yaitu peningkatan modal disetor dan ditempatkan dengan mengeluarkan saham baru yang akan ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak-banyaknya 40% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan atau sebanyak-banyaknya 5.788.233.000 (lima miliar tujuh ratus delapan puluh delapan juta dua ratus tiga puluh tiga ribu) saham dengan nilai nominal)

Catatan: Perubahan menjadi perusahaan terbuka telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanamana Modal No. 45/1/IP-PB/PMA/2017 tanggal 9 Januari 2017 memberikan izin prinsip perubahan mengenai nama perusahaan, semula PT Tridomain Performance Materials menjadi PT Tridomain Performance Materials Tbk.

f. Sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Tridomain Performance Materials No. 48 tanggal 14 Juli 2017, dibuat di hadapan Jose Dima Satria,S.H., Magister Hukum, notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No. AHU-00144960AH.01.02.TAHUN 2017 tanggal 21 Juli 2017 dan penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03.0155012 tanggal 21 Juli 2017 telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU-0089395.AH.01.11.TAHUN 2017 tanggal 21 juli 2017, disetujui untuk merubah dan menyusun kembali seluruh anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan perubahan status Perseroan dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup.

g. Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.66 tanggal 22 November 2017, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No.AHU-0026789.AH.01.02 TAHUN 2017 tanggal 19 Desember 2017 dan penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0202482 tanggal 19 Desember 2017 telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU-0161442.AH.01.11.TAHUN 2017 tanggal 19 Desember 2017, disetujui untuk merubah dan menyusun kembali seluruh anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan perubahan status Perseroan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka.

Sebagaimana termaktub dalam Akta No. 66/2017, maksud dan tujuan Perseroan adalah bergerak dalam bidang jasa konsultansi pengembangan bisnis dan manajemen. Untuk mencapai maksud dan tujuan di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Memberikan konsultansi dan saran dalam hal pengembangan perusahaan berupa:

- Pencarian partner dalam rangka aliansi strategi bisnis; - Peningkatan kerja usaha melalui upaya pemanfaatan teknologi informasi;- Pengaturan dan pembuatan studi kelayakan, program strategi pemasaran dan perumusan

perencanaan perusahaan;- Pengembangan manajemen perusahaan melalui penyertaan modal dalam perusahaan lain;- Peningkatan kualitas perusahaan di bidang pengembangan sumber daya manusia, sistem

manajemen dan struktur perusahaan.

Selain kegiatan usaha utama sebagaimana tersebut di atas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Perseoran adalah perusahaan yang berinvestasi dalam bentuk kepemilikan saham dalam beberapa perusahaan Industri Kimia (Specialty Materials). Terkait dengan Anggaran Dasar Perseroan yang menyebutkan bahwa maksud dan tujuan Perseroan adalah bergerak dalam bidang jasa konsultansi pengembangan bisnis dan manajemen, dapat diinformasikan bahwa jasa/bimbingan/dukungan yang diberikan Perseroan hanyalah terbatas kepada Entitas Anak dan hanya dalam rangka investasinya di Entitas Anak yang bersangkutan, yaitu EBCI, ENG, TDC dan PNK.

40

B. Perkembangan Permodalan Dan Kepemilikan Saham Perseroan

Berikut ini disajikan perkembangan permodalan dan kepemilikan saham Perseroan 3 tahun terakhir sebelum Prospektus ini diterbitkan:

Tahun 2012Berdasarkan Akta No.64/2012, nilai nominal saham Perseroan telah diubah dari sebesar Rp8.483.000,- menjadi sebesar Rp100,-, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:


Jumlah Saham (lembar) Jumlah Saham (Rp) %

Modal Dasar 34.729.402.000 3.472.940.200.000Modal Ditempatkan dan Disetor:- RCCL 8.682.265.670 868.226.567.000 99,999- PT Kedung Sari Pratama 84.830 8.483.000 0,001Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 8.682.350.500 868.235.050.000 100,000Saham Dalam Portepel 26.047.051.500 2.604.705.150.000

Tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 tidak terdapat perubahan kepemilikan saham dalam Perseroan.

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tidak mengalami perubahan sebagaimana ditegaskan kembali berdasarkan Akta 66/2017.

C. Ijin Usaha

Perseroan telah memiliki izin-izin yang wajib dipenuhi terkait dengan kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan, yakni:

- Keputusan Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 143/T/PERDAGANGAN/2007 tentang Izin Usaha Tetap dalam rangka Penanaman Modal Asing ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Februari 2007 jo. Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal Asing No. 209/I/IU-PB/PMA/2014 tanggal 30 Juni 2014

Bidang Usaha : Jasa konsultasi bisnis dan manajemen Berlaku selama 30 tahun terhitung sejak perusahaan mulai beroperasi komersial bulan November

2004 sampai dengan bulan Oktober 2034.- Izin Prinsip Penanaman Modal Asing No. 741/III/PMA/2008 tanggal 6 Mei 2008- Izin Usaha Tetap No. 209/I/IU-PB/PMA/2014 tanggal 30 Juni 2014, mengenai perubahan alamat

Perseroan- Perubahan nama telah disampaikan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal RI sebagaimana

tercantum dalam Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing No. 4065/I/IP-PB/PMA/2016 tanggal 9 November 2016.

Catatan: Persetujuan atas perubahan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Izin Prinsip Penanaman Modal Asing

No. 787/I/PMA/2003 tanggal 16 Desember 2003 sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terkahir diubah dengan No. 741/III/PMA/2008 tanggal 6 Mei 2008, Izin Usaha Tetap No. 143/T/PERDAGANGAN/2007 tanggal 26 Februari 2007 sebagaimana telah diubah dengan No. 209/I/IU-PB/PMA/2014 tanggal 30 Juni 2014.

- Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.03.1.70.64151 tanggal 9 Desember 2016 yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Dan Perdagangan dan berlaku hingga 20 Februari 2019

- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 02.194.180.2-058.000 - Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No. S-6PKP/WPJ.07/KP.0603/2017 tanggal 12 Januari

2017, dimana Perseroan telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. - Surat Keterangan No. 1030/27.1BU.1/31.74.02.1004/-071.562/e/2017 tanggal 27 Desember 2017

tentang Keterangan Domisili Perusahaan PT Tridomain Performance Materials, yang beralamat Mayapada Tower 2 Lantai 08 Unit 07, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 27 RT/RW. 0/0 Kel. Karet, Kecamatan Setia Budi Kota Administrasi Jakarta Selatan. Keterangan ini berlaku sampai tanggal 22 September 2019.

41

D. Pengurusan Dan Pengawasan

Sebagaimana termaktub dalam Akta No.40 tanggal 13 Oktober 2017 yang dibuat di hadapan Amelia Jonatan, SH., M.Kn, pengganti Ira Sudjono, SH., M.Hum., M.Kn., MM., M.Si., Notaris di Jakarta, tentang perubahan Anggaran Dasar Perseroan menjadi Anggaran Dasar Perseroan Terbuka, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisPresiden Komisaris : Hadiran SridjajaKomisaris : Arjun Permanand SamtaniKomisaris Independen : Ir. Rauf Purnama

DireksiPresiden Direktur : Choi Choon HaDirektur : Joyce Venancio Sobejana OniasDirektur Independen : Prof. Dr. Bambang Heru Purwanto, M.Si

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Masa jabatan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ke-5.

Berikut adalah keterangan singkat perihal masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan:

DEWAN KOMISARIS

Hadiran Sridjaja, Presiden Komisaris

Menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2012.

Warga Negara Indonesia, 51 Tahun. Meraih gelar Bachelor of Science jurusan Chemical Engineering dari University of Southern California, Amerika Serikat pada tahun 1988.

Pengalaman Kerja2016 – Sekarang : Presiden Komisaris PT Eternal Buana Chemical

Industries, Indonesia2005 – sekarang : Wakil Ketua/Vice Chairman Chem One Holdings Pte Ltd

Singapore1993 – 20041990 – 1993

::

Presiden Direktur PT Petrowidada, IndonesiaDirektur Produksi PT Eternal Buana Chemical Industries, Indonesia

Arjun Permanand Samtani, Komisaris

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2015.

Warga Negara Singapura, 71 Tahun. Meraih gelar Bachelor of Commerce Degree dari Calcutta University, India pada tahun 1971. Juga memiliki sertifikasi Chartered Accountant dari Institute of Chartered Accountants of India pada tahun 1972, India.

Pengalaman Kerja2013 – sekarang : Director & Consultant Royal Chemie International Ltd.2002 – 2012 : Corporate Consultant / Advisors di beberapa

Perusahaan

42

1997 – 2002 : Business Director Dow Chemicals/Union Carbide Asia Pacific Inc.

1995 – 2002 : Managing Director Union Carbide Customers Services Pte Ltd

1995 – 2002 : Finance Director Union Carbide Asia Pacific1972 – 1991 : Berbagai posisi pada perusahaan Dow Chemicals /

Union Carbide Asia Pacific

Ir. Rauf Purnama, Komisaris Independen

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2016.

Warga Negara Indonesia, 74 tahun. Meraih gelah Sarjana jurusan Kimia di Institut Teknologi Bandung, pada tahun 1972.

Pengalaman Kerja2016 – sekarang : Chief Executive Officer PT Berau Nusantara Kawasan

Industri2010 – Des 2015 : Presiden Direktur PT Batuta Kimia Perdana2006 – 2009 : Special Staff for Investment Departemen PerindustrianJuli 2001 – Jan 2006 : Presiden Direktur PT Asean Aceh Fertilizer1995 – Juli 2001 : PT Petrokimia Gresik1990 – 1995 : Research & Development Director PT Petrokimia

Gresik1987 – 1990 : General Manager PT Pupuk Kujang1972 – 1976 : Production Manager PT Adiguna Shipyard

DIREKSI

Choi Choon Ha, Presiden Direktur

Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014.

Warga Negara Korea, 66 tahun. Lulus dari Akademi Teknik Daejeon jurusan Mesin pada tahun 1972 dan mendapat gelar Sarjana jurusan Mesin dari Universitas Soongsil, Seoul pada tahun 1974.

Pengalaman KerjaMaret 2011 – Juli 2012

: Director Royal Chemie International Limited, Bermuda

Agustus 2010 – Juli 2012

: Director Royal Chemie Corporation Limited, Syechelles

Sept 2004 – Maret 2016

: President Director PT Petrowidada

Feb 2008 – Juni 2014: President Director PT Royal Chemie IndonesiaMei 2008 – sekarang : President Director PT Eternal Buana Chemical

IndustriesMei 2008 – sekarang : President Director PT Eterindo Nusa GrahaOkt 2005 – April 2012: President Director PT Anugerahinti GemanusaJan 2004 – Mei 2008 : Director PT Eternal Buana Chemical IndustriesJan 2004 – Mei 2008 : Director PT Eterindo Nusa GrahaMei 2002 – April 2003: Director and Factory Manager Combustec Co. Ltd,

Incheon City, Korea

43

Januari 2001 – Des 2001

: Director of Maintenance & Engineering Division Hyundai Petrochemical Co. Ltd (HPC) Seosan City, Korea

Maret 1998 – Des 2000

: General Manager of Maintenance Planning Dept. HPC, Seosan City, Korea

Agustus 1991 – Feb 1998

: General Manager of Mechanical Dept. HPC, Seosan City, Korea

Agustus 1989 – Juli 1991

: Deputy General Manager of Complex Construction HPC, Seosan City, Korea

Juni 1988 – Juli 1989 : Manager of Overseas Div. Hyundai Engineering and Construction Co. Ltd (HDEC), Congno-ku, Seoul Metropolitan City

Mei 1986 – Mei 1988 : Manager of “Almussaib Power Generation Project” Iraq HDEC, Congno-ku, Seoul Metropolitan City

Sept 1982 – April 1986

: Manager of Overseas HDEC, Chongno-ku, Seoul Metropolitan City

Sept 1981 – Agustus 1982

: Assistant Manager of “Alhober Power & Desalination Phase 2 Project”, Saudi Arabia HDEC, Chongno-ku, Seoul Metropolitan City

Juli 1980 – Agustus 1981

: Assistant Manager of “East-West Crude Oil Transmission Project”, Saudi Arabia HDEC, Chongno-ku, Seoul Metropolitan City

Sept 1979 – Juni 1980

: Assistance Manager of “Ssangyong Refinery Project” Ulsan, Korea HDEC, Chongno-ku, Seoul Metropolitan City

Sept 1977– Agustus 1979

: Engineer of “Dae Cheong Multi-Purpose Dam Project” Daejeon, Korea HDEC, Chongno-ku, Seoul Metropolitan City

1974 – 1977 : Main propulsion Officer in High speed Transfer and Technical Officer in Naval Ship Yard - NAVAL SERVICE as a Lieutenant Junior

Joyce Venancio Sobejana Onias, Direktur

Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2016

Warga Negara Filipina, 56 tahun. Meraih gelar Bachelor of Science jurusan Physics – Mathematics dari University of The Philippines pada tahun 1982 dan Bachelor of Science jurusan Akuntansi dari Saint Louis College pada tahun 1987.

Pengalaman KerjaAgu 2017- sekarangDec 2016 - sekarangFeb 2015 - sekarang

::

Direktur PT PetronikaPresiden Komisaris PT Eterindo Nusa GrahaGroup Financial Controller Perseroan

May 2006 - Jan 2015 : Financial Controller PT Laju Perdana IndahNov 1998 - April 2002 : Group Financial Controller PT Gula Putih

MataramAgustus 1994 - Okt 1998 : Group Finance Manager PT Gula Putih MataramAgustus 1992 - Juli 1994 : Finance Manager PT Gula Putih MataramMaret 1991 - Juli 1992 : Finance and Administration Manager Metro

Drug Inc.Sept 1990 - Feb 1991 : Accounting Manager Metro Drug Inc.Nov 1987 - Agustus 1990 : Auditor Sycip, Gorres & Velayo (SGV & Co.)

44

Prof. Dr. Drs. Bambang Heru Purwanto, M.Si, Direktur Independen

Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak tahun 2012

Warga Negara Indonesia, 61 tahun. Memperoleh gelar Sarjana bidang Ekonomi Perusahaan dari IKIP Bandung pada tahun 1981, Magister bidang Ilmu Administrasi Negara dari Universitas Padjajaran, Bandung, pada tahun 1988 dan gelar Doktor di bidang Administrasi Bisnis dari Univertas Padjajaran, Bandung pada tahun 2000.

Pengalaman Kerja2010 – sekarang : Pembina Akademi Pariwisata Paramita Jakarta1983 – sekarang : Dosen Kopertis Wilayah IV Jabar - Banten1983 – sekarang : Tenaga Edukatif Kopertis Wilayah IV dpk.

Universitas Pasundan1992 – 1994 : Direktur Keuangan Dwima Usaha Mina1989 – 1994 : Manajer Yayasan Dwima Turangga, Bogor1979 – 1983 : Cost Control (Accounting Department) Savoy

Homann Hotel, Bandung

E. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance)

Dalam rangka “Good Corporate Governance” atau GCG atau Tata Kelola Perusahaan yang baik, Perseroan telah melakukan upaya-upaya optimal untuk menjalankan dan mengelola Perseroan dengan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik tersebut serta secara berkesinambungan mempertanggungjawabkannya kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

Untuk Tata Kelola Perusahaan yang baik, Perseroan juga senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip integritas, profesionalitas, akuntabilitas dan transparansi dalam segala aspek kegiatan di dalam Perseroan serta pada setiap jenjang kepangkatan dan jabatan di dalam organisasi Perseroan.

Dalam rangka meningkatkan efektivitas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG), Perseroan juga memandang penting adanya sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) yang dapat menerima dan menindaklanjuti secara dini dan efektif pengaduan tentang berbagai jenis pelanggaran yang dapat merugikan Perseroan.

Dewan Direksi dan Komisaris

• Tugas dan Wewenang Dewan Direksi dan KomisarisDalam 1 (satu) terakhir Dewan Komisaris Perseroan telah menjalankan tugas pengawasan (“Supervisory”) dengan baik termasuk koordinasi yang baik dari 3 anggota Dewan Komisaris, demikian pula Direksi Perseroan telah menjalankan tugas pengurusan (“Management”) dengan baik sesuai fungsi yang diemban oleh masing-masing anggota Direksi dengan tetap mengedepankan koordinasi yang baik dan solid dari fungsi-fungsi yang diemban maupun dari masing-masing anggota Direksi sendiri, dan semuanya berjalan dalam kerangka Tata Kelola Perusahaan Yang Baik atau Good Corporate Governance yang semuanya terefleksi dari Laporan Keuangan Auditan Perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan serta periode yang berakhir pada 30 September 2017 yang telah diaudit oleh KAP Tjahjadi & Tamara .”

• Frekuensi Tingkat Kehadiran Dewan Direksi dan KomisarisDengan fasilitas video-conference dan tele-conference yang dimiliki Perseroan dan Entitas Anak, sangat mudah dan cepat bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk berkomunikasi dan mengadakan rapat baik secara rutin untuk pembahasan kinerja triwulan (3 bulan) maupun yang insidental untuk pembahasan dan keputusan tertentu. Dengan jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang masing-masing adalah 3 anggota, serta fasilitas-fasilitas yang ada, rapat pada umunya dapat terselenggara tanpa kendala dengan kehadiran anggota Dewan Komisaris dan Direksi mencapai 100%.

45

Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi

Dasar penetapan besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya (jika ada) dari para anggota Dewan Komisaris adalah berdasarkan RUPS. Jumlah kompensasi kepada Direksi dan Komisaris Perseroan berupa gaji dan tunjangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah dibayarkan dalam bentuk Rupiah setara dengan USD 1.406.458, USD 1.630.432, USD 941.415 dan USD 846.978.

Komite Audit

Komite Audit Perseroan dan Piagam Komite Audit telah dibentuk sesuai dengan ketentuan POJK No.55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan Dan Pedoman pelaksanaan Kerja Komite Audit berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 20 Desember 2017, dan susunan anggota Komite Audit sebagai berikut, yaitu:

Ketua : Ir. Rauf Purnama Komisaris IndependenAnggota : Anton Hartono Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Mendapat gelar Sarjana

Akuntansi di STIEB Bandung. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief admin PT Asuransi Bumi Asih Jaya (2 tahun), Cost Accountant PT Sarana Gatra Utama Tungsram (3 tahun), Financial Accountant PT International Cosmetics (3 tahun) Corporate Accounting Plan PT Kiwi Indonesia (2 tahun), Accounting Manager PT Reckitt & Colman (3 tahun), Accounting Manager PT Quest International (7 Tahun), Commercial Manager PT IDS Group (3 Tahun), Senior Manager PT Eterindo Wahatama (3,5 Tahun), Controller PT Sensient Technologies (3 Tahun) dan Head of Finance PT Pandita Ratu.

Anggota : Ramdani Warga Negara Indonesia, 32 tahun. Menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMU 1 Tumijajar jurusan IPA. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Accounting Cost Controler Clerk PT Gula Putih Mataram 2004-2010, Accounting Cost Controler Clerk PT Laju Perdana Indah 2010 -2016 dan Accounting and Tax Supervisor PT Chemone Indonesia 2016 – Sekarang.

Perseroan juga telah menyusun suatu Piagam Komite Audit tanggal 20 Desember 2017 Piagam Komite Audit merupakan pedoman kerja bagi Komite Audit. Berdasarkan Piagam Komite Audit, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain meliputi: - Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan, seperti laporan

keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya; - Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap hukum dan peraturan perundang -

undangan di bidang Pasar Modal dan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan;

- Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

- Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

- Menelaah independensi dan objektivitas akuntan publik Perseroan; - Melaporkan kepada Dewan Komisaris sehubungan dengan berbagai resiko yang dihadapi

Perseroan dan pelaksanaan manajemen resiko oleh Dewan Direksi; - Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan

dengan Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;

- Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan; - Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau

penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat direksi yang dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independen yang ditunjuk oleh Komite Audit atas biaya Perseroan; dan

- Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik.

46

Untuk Komite Audit Perseroan yang baru terbentuk tanggal 20 Desember 2017, selanjutnya akan mengadakan rapat dengan tata cara sebagai diatur di dalam POJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Sekretaris Perseroan

Perseroan telah membentuk Sekretaris Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan OJK No.35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, berdasarkan Surat Pengangkatan Sekretaris Perusahaan Perseroan tanggal 20 Desember 2017, Perseroan telah menunjuk Surya Santoso sebagai Sekretaris Perseroan (Corporate Secretary).

Surya Santoso : Warga Negara Indonesia, 42 tahun. Menjabat sebagai Sekretaris Perseroan sejak 20 Desember 2017. Memperoleh gelar Sarjana Akutansi di Universitas Trisakti pada tahun 1998. Sebelumnya pernah menjabat sebagai, Staff Auditor KAP Johan Malonda & Rekan 1998 – 2005, Auditor Internal PT Sungai Budi Group 2005 – 2009, Supervisor Tax PT Columbia Cash & Credit 2009 – 2012, Asistant Manager Finance & Accounting PT Sekawan Abadi Prima 2012 - 2014, Manager Finance, Accounting & Tax 2014 - 2016.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi:• Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang – undangan yang berlaku

di bidang Pasar Modal.• Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan

perundang – undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.• Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:

a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada situs web perusahaan;

b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dane. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

• Sebagai penghubung Perusahaan dengan pemegang saham Emiten atau Perusahaan Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan umum lainnya.

• Sekretaris Perusahaan dan pegawai dalam unit kerja yang menjalankan fungsi sekretaris perusahaan wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi yang bersifat rahasia kecuali dalam rangka memenuhi kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan.

• Sekretaris Perusahaan dan pegawai dalam unit kerja yang menjalankan fungsi sekretaris perusahaan dilarang mengambil keuntungan pribadi secara langsung maupun tidak langsung, yang merugikan Emiten atau Perusahaan Publik.

• Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Sekretaris Perusahaan harus mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan.

• Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi.• Setiap informasi yang disampaikan oleh sekretaris perusahaan kepada masyarakat merupakan

informasi resmi Perusahaan.• Mengelola Rapat Gabungan Komisaris dan Direksi dan merecord Agenda, Minute, Kebijakan,

Keputusan, dan data – data yang dihasilkan di dalam Rapat Gabungan Komisaris dan Direksi.• Membantu Direksi dalam pemecahan masalah – masalah Perusahaan secara umum.• Mengawasi jalannya aplikasi peraturan yang berlaku dengan tetap berpedoman pada prinsip GCG.• Menata-usahakan serta menyimpan dokumen – dokumen Perusahaan.• Memberikan pelayanan kepada masyarakat atau shareholder atas informasi yang dibutuhkan

pemodal yang berkaitan dengan kondisi perusahaan:a. Laporan Keuangan Tahunan (Audited);b. Laporan Kinerja Perusahaan Tahunan (Annual Report);c. Informasi Fakta Materi;d. Produk atau penemuan yang berarti (penghargaan, proyek unggulan, penemuan metode

khusus, dll);e. Perubahan dalam sistem pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen.

47

Alamat Sekretaris Perusahaan : Gedung Mayapada Tower II Jl. Jend. Sudirman Kav.27 Jakarta Selatan, 12920No. Telepon : +62 21 - 571 2998Faksimile : +62 21 - 571 2678Alamat E-mail : [email protected]

Unit Audit Internal

Unit Audit Internal merupakan suatu unit kerja dalam Perseroan yang menjalankan fungsi audit internal, sebagaimana yang disyaratkan dalam ketentuan Peraturan OJK Nomor 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.

Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal dan menyusun Piagam Unit Audit Internal berdasarkan Surat Penunjukan Audit Internal tanggal 20 Desember 2017, yaitu :

Jeffry Widjaya : Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Mendapat gelar Sarjana Akuntansi dan Magister Marketing di Universitas Tarumanegara. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Internal Audit PT Uni Enlarge Industries Indonesia 1999-2004, Branch Manager PT Interdelta 2004 – 2007, Internal Audit PT Millenium Plasticindo Pratama 2007-2009, Operation Manager Bintang Originals Merchandise Store 2009 – 2012, dan Internal Audit PT Tridomain Performance Material 2012 – sekarang.

Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi:• Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai

dengan kebijakan perusahaan;• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,

operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada

semua tingkat manajemen;• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur utama dan

dewan komisaris;• Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah

disarankan;• Bekerja sama dengan Komite Audit;• Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan• Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan

Wewenang Unit Audit Internal meliputi antara lain:• Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahan terkait dengan tugas dan fungsinya;• Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit

serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;• Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau

Komite Audit; dan• Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Berdasarkan Peraturan OJK No.34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik, maka Perseroan telah membentuk Komite Nominasi pada tanggal 20 Desember 2017, dengan anggota-anggota sebagai berikut: Ketua : Ir. Rauf Purnama Komisaris IndependenAnggota : Hadiran Sridjaya Presiden Komisaris

48

Anggota : Yogi Pamungkas Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Mendapat gelar Sarjana Psychology di Universitas Gadjah Mada. Sebelumnya pernah menjabat sebagai HR Manager Astra Group 1990-1997, HR Manager Indomobil Group 1998-1999, HR Manager Continental Solvindo 1999-2003 dan HR General Manager PT Tridomain Performance Materials 2013 – Sekarang.

Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan secara umum adalah sebagai berikut:• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

(i) Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;(ii) Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan(iii) Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

• Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi;• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan

kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; dan• Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota

Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

(i) Struktur Remunerasi;(ii) Kebijakan atas Remunerasi; dan(iii) Besaran atas Remunerasi;(iv) Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi

yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Pengelolaan RisikoPerseroan melaksanakan Manajemen Risiko dengan:1. Pengawasan yang aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi atas seluruh kinerja dan aktivitas

Perseroan.2. Melakukan evaluasi, pembaharuan dan pengadaan kebijakan-kebijakan, peraturan dan Standard Operating Procedure (SOP).3. Melakukan identifikasi, pengukuran serta pemantauan potensi-potensi risiko yang dihadapi oleh

Perseroan.4. Penerapan sistem informasi manajemen dalam hal pengendalian internal yang menyeluruh.

Perseroan dalam menerapkan pengendalian risikonya, ditujukan untuk memperoleh efektifitas dari kinerja.

Perseroan termasuk didalamnya pengelolaan terhadap risiko pasar dan risiko kredit. Dengan demikian setiap keputusan yang diambil selalu mengacu pada hasil analisa atas hasil dari penerapan pengelolaanrisiko Perseroan.

Kepatuhan dan proses pengendalian internal dipantau melalui rambu-rambu SOP (Standard Operating Procedure) yang telah ditetapkan oleh Perseroan.

49

Struktur Organisasi Perseroan

Berikut ini struktur organisasi Perseroan :

RUPS

Dewan Komisaris

President Director

Komite Audit Komite Nominasi dan Remunerasi

COO

Internal Audit Corporate Secretary

IndependentDirector Finance Director

Procurement

Manufacturing Head

Non Coating Products

Coating Products

Plasticizers

Acrylamide

Commercial head

Legal

GA &HRD

R&D

Head of Tax and Accounting

Head of Finance

Head of IT

ENG’S Plant

TDC’S Plant

PNK’S Plant

EBCI’S Plant

F. Sumber Daya Manusia Dan Komposisi Jumlah Karyawan

Perseroan dan seluruh Entitas Anaknya memiliki 368 karyawan tetap yang melakukan berbagai fungsi. Hanya EBCI yang memiliki sebagaimana termaktub dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) VIII 2017-2019 yang disepakati bersama oleh Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambahan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PT Eternal Buana Chemical Indutries yang disepakati pada tanggal 16 November 2017

1. Komposisi Karyawan Perseroan

Menurut Jenjang Manajemen

Jenjang Manajemen30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014PerseroanDirektur 2 1 - -General Manager 1 - - 2Manajer 2 2 - -Superintendent 2 - - -Foreman 1 1 1 1Pelaksana 5 4 4 4Total 13 8 5 7

50

Menurut Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014PerseroanSarjana S2/S3 - - - 4Sarjana S1 6 4 1 1Sarjana Muda (D1 & D3) 1 - - -SMU Sederajat dan kebawah 6 4 4 4Total 13 8 5 7

Menurut Usia

Usia30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014Perseroan< 25 tahun 1 2 2 -25 - 30 tahun 2 1 1 231 – 40 tahun 1 1 - -41 – 50 tahun 2 1 - 2≥ 51 tahun 7 3 2 3Total 13 8 5 7

Menurut Status

Status30 September 31 Desember

2017 2016 2015 2014PerseroanKaryawan Tetap 11 5 2 4Karyawan Kontrak 2 3 3 3Total 13 8 5 7

2. Komposisi Karyawan PNK



2017 2016 2015 2014PerseroanDirektur 4 4 4 4 Manager - - 1 1 Staff 52 50 57 56 Total 56 54 62 61



2017 2016 2015 2014PerseroanSarjana S2/S3 1 1 1 1Sarjana S1 17 19 22 22Sarjana Muda (D1 & D3) 5 6 7 6SMU Sederajat dan Kebawah 33 28 32 32Total 56 54 62 61

51

Menurut Usia


2017 2016 2015 2014Perseroan< 25 tahun 13 8 12 425 - 30 tahun 12 9 6 431 – 40 tahun 5 5 4 641 – 50 tahun 9 7 12 16≥ 51 tahun 17 25 28 31Total 56 54 62 61

Menurut Status



3. Komposisi Karyawan TDC



2017 2016 2015 2014PerseroanDirektur 2 2 2 -Manager 3 3 3 5Staff 29 29 29 29Total 34 34 34 34



2017 2016 2015 2014PerseroanSarjana S2/S3 1 1 1 1Sarjana S1 8 8 9 8Sarjana Muda (D1 & D3) 6 7 7 5SMU Sederajat dan kebawah 19 18 17 20Total 34 34 34 34

Menurut Usia


2017 2016 2015 2014Perseroan< 25 tahun 3 3 325 - 30 tahun 3 5 7 1031 – 40 tahun 12 12 12 1241 – 50 tahun 11 10 9 9≥ 51 tahun 5 4 3 3Total 34 34 34 34

52

Menurut Status



4. Komposisi Karyawan ENG



2017 2016 2015 2014PerseroanDirektur - - - -Manager 4 4 4 6Staff 84 79 78 84Total 88 83 82 90



2017 2016 2015 2014PerseroanSarjana S2/S3 - 1 1 -Sarjana S1 16 18 17 56Sarjana Muda (D1 & D3) 11 9 9 10SMU Sederajat dan Kebawah 61 55 55 24Total 88 83 82 90

Menurut Usia



Menurut Status


2017 2016 2015 2014PerseroanKaryawan Tetap 88 83 82 90Karyawan Kontrak - - - -Total 88 83 82 90

53

5. Komposisi Karyawan EBCI



2017 2016 2015 2014PerseroanDirektur 1 2 2 1Manager 16 17 17 18Staff 223 229 226 227Total 240 248 245 246



2017 2016 2015 2014PerseroanSarjana S2/S3 5 7 7 7Sarjana S1 54 59 56 56Sarjana Muda (D1 & D3) 11 9 9 10SMU Sederajat dan kebawah 170 173 173 173Total 240 248 245 246

Menurut Usia



Menurut Status



Perseroan dan Entitas Anak telah memperoleh ijin untuk mempekerjakan beberapa orang tenaga kerja asing sebagai berikut:

No. Nama Tenaga Kerja Asing Jabatan Paspor Jatuh Tempo KITAS/KITAP Jatuh Tempo

1. Choi Choon Ha Presiden Direktur M38665749 20 Mei 2021 2D41JE0109-Q 18 Maret 20212. Joyce Venancio S. Onias* Direktur EC7344487 7 April 2021 J1U1JCO36886 14 Maret 2018

*Catatan : Perpanjangan KITAS Joyce Venancio S. Onias sedang dalam proses perpanjangan

Perseroan tidak memiliki tenaga kerja asing yang menduduki jabatan-jabatan tertentu yang dilarang diduduki tenaga kerja asing kecuali sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 40 Tahun 2012 tentang Jabatan-Jabatan Tertentu yang Dilarang Diduduki Tenaga Kerja Asing.

54

Kesejahteraan karyawan

Perseroan menyediakan sejumlah fasilitas dan program kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya. Fasilitas dan program yang dimaksud antara lain: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaaan, Asuransi Kesehatan, Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THR), Tunjangan Duka Cita, Tunjangan Prestasi dan Tunjangan Jabatan.

Rekrutmen dan Pelatihan

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan, Perseroan secara terus–menerus melakukan upaya pembinaan melalui pelatihan dan konseling yang meliputi peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap kerja yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Beberapa program pelatihan yang diadakan Perseroan selama 3 tahun terakhir antara lain: Program Six Sigma, In house dan eksternal training untuk peningkatan keterampilan karyawan.

Peraturan Perusahaan/Perjanjian Kerja Sama antara Perseroan dan Karyawan

Perseroan saat ini tidak memiliki Perjanjian Kerja Bersama (”PKB”) dengan karyawan karena tidak terdapat serikat pekerja dalam Perseroan dan juga tidak memiliki Peraturan Perusahaan (”PP”) karena terdapat kurang dari 10 (sepuluh) karyawan.

G. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

a. Hubungan Kepemilikan antara Perseroan,Entitas Anak dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum

Royal Chemie International Limited

(Bermuda)100%

RCIL Singapore Pte Ltd

RCCL

49%

51% KSP

PERSEROAN

99,999% 0,001%

EBCI

95,50%

ENG TDC PNK

99,21% 92,88% 80,00%

4,50%

Yang menjadi pihak pengendali Perseroan adalah RCCL dengan UBO / ultimate beneficial owner (mayoritas) adalah Hadiran Sridjaja.

55

b. Hubungan Pengurus dan Pengawasan

Berikut ini adalah tabel hubungan pengurusan dan pengawasan Perseroan dengan pemegang saham Perseroan dan Entitas Anak.

Nama Perseroan RCCL KSP EBCI ENG TDC PNKAbdul Hadi PDArjun Permanand Samtani KAustin White DBambang Heru Purwanto, M.Si. DI Bambang Sutriaji DChoi Choon Ha PD PD PD KDidik Avianto PKDjohan DHadiran Sridjaja PK PKHendro Waskito K Ir. Rauf Purnama KI Jaka Lelana D Jasin Sridjaja K John Jeffrey Lablache DJoyce Venancio Sobejana Onias D PK DKhalim Mustofa KLim Hock Soon D Peh Ee Hong PKRestu Pribadi PDRosita KSudaryadi DSusanto DUtun Sutrisna D K

Keterangan : PK = Presiden Komisaris K = Komisaris KI = Komisaris IndependenPD = Presiden Direktur D = Direktur DI = Direktur Independen

H. KETERANGAN MENGENAI PEMEGANG SAHAM UTAMA PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM

Royal Chemie Corporation Limted (“RCCL”)

Umum

RCCL adalah suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Negara Seychelles dan berkedudukan di Seychelles, dan beralamat di Mont Fleuri, Mahe, Seychelles dengan Anggaran Dasar sebagaimana dimuat di dalam Memorandum Of Association dan Articles of Association yang ditandatangani tanggal 6 Agustus 2010 serta dengan pendaftaran tertanggal 11 Januari 2011. Di dalam Memorandum of Association tercantum maksud dan tujuan RCCL adalah sebagai perusahaan penanaman modal/investasi (investment company) dan perusahaan induk (holding company), hanya memiliki satu Entitas Anak, yaitu Perseroan sendiri.

RCCL beralamatkan di Mont Fleuri, Kota Mahe, Negara Republik Seychelles

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Register of Directors RCCL tanggal 28 Desember 2016, maka susunan anggota Direksi RCCL adalah sebagai berikut:

Direktur : Austin WhiteDirektur : John Jeffrey LablacheDirektur : Lim Hock Soon

56

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Register of Members and Share Ledger tanggal 12 Mei 2016, susunan pemegang saham RCCL adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal USD 1,- per saham

Jumlah Saham (lembar)

Jumlah Saham (USD)

%

Modal Dasar 200.000.000 200.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:- RCIL Singapore Pte Ltd 49.534.244 49.534.244 51,00- Royal Chemie International Limited (Bermuda) 47.591.723 47.591.723 49,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 97.125.967 97.125.967 100,00Saham Dalam Portepel 102.874.033 102.874.033

I. INFORMASI TENTANG ENTITAS ANAK

I.1 PT Eternal Buana Chemical Industries (“EBCI”)

Umum

EBCI berkedudukan di Tangerang adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Eternal Buana Chemical Industries No. 73 tanggal 30 April 1979 dibuat di hadapan Miryam Magdalena Indrani Wiardi,SH., Notaris di Jakarta yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 2351/1991 Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus 1991 dan diubah dengan akta Perubahan No. 19 tanggal 10 Juli 1981 dibuat di hadapan Miryam Magdalena Indrani Wiardi,SH., Notaris di Jakarta yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 2352/1991 Berita Negara Republik Indonesia No. 62 tanggal 2 Agustus 1991.

Anggaran dasar EBCI telah diubah dalam rangka penyesuaian dengan UUPT No. 40 Tahun 2007 sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham P.T. Eternal Buana Chemical Industries No. 27 tanggal 15 Desember 2008 dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, Sarjana Hukum, Master of Corporate Administration, Master of Commerce (Business Law), Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 13654/2009BNRI No. 41 tanggal 22 Mei 2009.

EBCI didirikan dalam rangka penanaman modal asing sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Terakhir anggaran dasar diubah sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Sirkuler Resolusi Para Pemegang Saham PT Eternal Buana Chemical Industries No. 25 tanggal 13 Mei 2016, dibuat dihadapan Amelia Jonatan, SH, Magister Kenotariatan, pengganti Ira Sudjono, SH, Magister Humaniora, Magister Kenotariatan, Magister Manajemen, Magister Psikologi, Notaris di Jakarta, menyetujui perubahan pasal 1 ayat l anggaran dasar EBCI mengenai Nama dan Tempat Kedudukan yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-0009234.AH.01.02.TAHUN 2016 dan telah dicatat dalam Daftar Perseroan No. AHU-0060130.AH.01.11.TAHUN 2016 keduanya tertanggal 16 Mei 2016.

EBCI menjadi Entitas Anak Perseroan melalui akuisisi Perseroan atas kepemilikan saham mayoritas EBCI di tahun 2004 dari pemegang saham EBCI saat itu, yaitu Royal Petrochemie Corporation Limited.

EBCI beralamatkan di Jl. Raya Serang KM. 14, , RT.003, RW. 001, Kampung Lamporan, Desa Dukuh, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia dengan nomer telpon (021) 5960680, fax (021) 59400141 dan Website www.royalchemie.com

57

Kegiatan Usaha

Berdasarkan anggaran dasar kegiatan usaha utama EBCI adalah bergerak pada bidang manufaktur, perdagangan dan distribusi produk kimia.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas EBCI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:a. Melakukan perdagangan besar, termasuk dagang impor, ekspor dan antar pulau (interinsular),

bertindak selaku agen/perwakilan, agen tunggal, grossir, leveransir, distributor dan supplier (penyalur), baik untuk perhitungan sendiri maupun untuk perhitungan pihak lain atas dasar komisi;

b. Melakukan kegiatan industri kimia organik yang menghasilkan Poly Vinyl Alcohol (PVA), Acetic Acid, Specialty Plasticizers, BioDiesel (Fatty Acid Methyl Ester), dan Glycerine serta memperdagangkan hasil-hasilnya;

c. Berusaha dalam bidang keagenan, baik dari perusahaan dalam negeri maupun luar negeri, kecuali agen biro perjalanan;

d. Menjalankan usaha-usaha dilapangan pertambangan, antara lain meliputi bidang tambang Non Migas (Minyak dan Gas Bumi), tambang Minyak dan Gas Alam, pendistribusian Gas dan BBM (Bahan Bakar Minyak) serta penyimpanan Gas dan BBM (Bahan Bakar Minyak);

e. Menjalankan usaha angkutan barang umum termasuk transportasi pertambangan dan perminyakan.

Kegiatan usaha utama yang dilaksanakan EBCI saat ini adalah sebagai produsen Specialty Resins

Izin Usaha

1. Surat Badan Koordinasi Penanaman Modal Keputusan Kepala BKPM No. 229/T/INDUSTRI/2005 tanggal 18 Maret 2005 tentang Izin Usaha Industri jo. Surat BKPM No. 31/B.2/A.6/2006 tanggal 9 Maret 2006 perihal perubahan/penyempurnaan atas Surat Keputusan Kepala BKPM No. 229/INDUSTRI/2005 tanggal 18 Maret 2005 tentang Izin usaha industri a.n. EBCI dan berlaku 30 tahun sampai dengan Oktober 2028.

2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 30,03,1,20,00092 tanggal 20 Mei 2016 yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan kegiatan usaha pokok industri damar buatan (resin sintetis) dan bahan baku plastik yang berlaku hingga 14 Februari 2021.

3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 0137/10-04/PB/III/1990/P tanggal 15 Maret 1990 dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan RI dan berlaku selama perusahaan masih melakukan kegiatan usahanya.

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.219.924.6-415.000 5. Surat Keterangan Domisili Usaha No. 140/59-Ds.Dk/SKDU/2017 tanggal 4 April 2017 menerangkan

bahwa EBCI beralaman di Jl. Raya Serang Km. 14 Kp. Lamporan RT003/R001 Desa Dukuh Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang – Banten (pabrik). Keterangan ini berlaku sampai 4 April 2018.

6. Surat Keterangan Domisili Perusahaan a.n. PT Eternal Buana Chemical Industries (Kantor Perwakilan di Jakarta) No. 1030/27.1BU.1/31.74.02.1004/-071.562/e/2017 tanggal 27 Desember 2017 menerangkan bahwa EBCI beralamat di Mayapada Tower 2 Lantai 8 Unit 07, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27 RT/RW.0/0 Kel. Karet Kec. Setiabudi Kota Administrasi Jakarta Selatan. Keterangan ini berlaku sampai 22 September 2019.

58

Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Mengingat bahwa tidak adanya perubahan struktur permodalan dan pemegang saham EBCI pada 3 tahun sebelum Tanggal Pernyataan Pendaftaran maka struktur permodalan dan pemegang saham EBCI pada saat ini adalah sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Eternal Buana Chemicals Industries No.56 tanggal 19 Maret 2012, yang dibuat di hadapan H. Teddy Anwar, SH., SpN., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham EBCI adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp100.000,- per saham

Jumlah Saham (lembar) Jumlah Saham (Rp) %Modal Dasar 22.000.000 2.200.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:Perseroan 5.508.753 550.875.300.000 99,21

PT Buana Makmur Andalan 44.000 4.400.000.000 0,79

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 5.552.753 555.275.300.000 100

Saham Dalam Portepel 16.447.247 1.644.724.700.000

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Sirkuler Resolusi Para Pemegang Saham PT Eternal Buana Chemical Industries No. 26 tanggal 13 Juni 2016, yang dibuat di hadapan Ira Sudjono, SH., notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0057571 tanggal 15 Juni 2016 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU 0073795.AH.01.11.TAHUN2016 tanggal 15 Juni 2016, susunan Direksi dan Dewan Komisaris EBCI adalah sebagai berikut:

DireksiPresiden Direktur : Choi Choon Ha Direktur : Ir. Utun Sutrisna

Dewan KomisarisPresiden Komisaris : Hadiran SridjajaKomisaris : Jasin Sridjaja

Satu periode masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris adalah 5 tahun

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting EBCI yang didasarkan atas Laporan keuangan EBCI untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 yang diaudit oleh KAP Tjahjadi & Tamara dengan opini tanpa modifikasian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan dengan opini tanpa modifikasian serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja dengan opini tanpa modifikasian.Laporan Posisi Keuangan

(dalam Dolar AS)


2017 2016 2015 2014Aset Lancar 25.872.628 24.367.427 30.689.878 37.292.315Aset Tidak Lancar 64.347.719 62.266.266 57.440.618 52.333.685Jumlah Aset 90.220.347 86.633.693 88.130.496 89.626.000Liabilitas Jangka Pendek 35.638.250 28.358.919 33.070.674 35.541.180Liabilitas Jangka Panjang 8.492.816 13.821.134 10.992.816 10.900.558Jumlah Liabilitas 44.131.066 42.180.053 44.063.490 46.441.738Ekuitas 46.089.281 44.453.640 44.067.006 43.184.262

59

Pada periode 30 September 2017, liabilitas dan ekuitas EBCI mengalami sedikit peningkatan. Aset EBCI meningkat 4,14% untuk periode 30 September 2017 jika dibandingkan -1,70% pada periode 31 Desember 2016. Kemudian, liabilitas EBCI meningkat 4,63% untuk periode 30 September 2017 jika dibandingkan pada periode 31 Desember 2016 -4,27%. Sedangkan ekuitas EBCI bertumbuh stabil pada periode 30 September 2017 meningkat sebesar 3,68%.

Aset lancar EBCI terutama terdiri atas, piutang usaha pihak ketiga, piutang usaha pihak berelasi dan persedian. Kemudian aset tidak lancar EBCI terutama terdiri dari, aset tetap neto dan piutang non usaha pihak berelasi. Lalu liabilitas jangka pendek EBCI terdiri atas, pinjaman jangka pendek, utang usaha pihak ketiga. Sedangkan liabilitas jangka panjang EBCI terutama terdiri dari, liabilitas imbalan kerja dan liablitas pajak tangguhan.

Laporan Laba Rugi Komprehensif

(dalam Dolar AS)


2017 2016*) 2016 2015 2014Penjualan 35.811.257 38.732.874 49.090.244 61.143.306 69.460.341Beban Pokok Penjualan (28.400.599) (33.765.396) (43.435.378) (52.796.280) (61.688.797)

Laba Usaha 4.637.233 2.648.289 2.360.458 2.838.290 2.442.398

Laba tahun berjalan 2.527.447 910.928 461.186 737.557 1.001.241Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.635.641 711.248 336.634 882.744 904.944

*)Tidak diaudit

Pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 penjualan EBCI sedikit mengalami penurunan sebesar -7,5% dibandingkan dengan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016. Akan tetapi, laba tahun berjalan EBCI mengalami peningkatan sebesar 177,5%. Hal ini terutama disebabkan oleh menurunnya beban pokok penjualan sebesar -15,9%.

Kontribusi penjualan EBCI terhadap penjualan Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar 29,92%, 30 September 2016 sebesar 44,68%, 31 Desember 2016 sebesar 41,87%, 31 Desember 2015 sebesar 46,29%, dan 31 Desember 2014 sebesar 44,29%.

I.2 PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”)

Umum

ENG adalah suatu Perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia berkedudukan di Gresik, Jawa Timur sebagaimana termaktub dalam akta Perseroan Terbatas PT Eterindo Nusa Graha No. 7 tanggal 4 Mei 1993 jo. Akta Perubahan PT Eterindo Nusa Graha No. 1 tanggal 01 Juni 1994, keduanya dibuat di hadapan Dradjat Darmadji,SH., Notaris di Jakarta yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 6356/1994BNRI No. 71 tanggal 6 September 1994.

Anggaran dasar ENG telah diubah dalam rangka penyesuaian dengan UUPT No. 40 Tahun 2007 sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Eterindo Nusa Graha No. 28 tanggal 15 Desember 2008, dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, SH., Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 13652/2009 Berita Negara Republik Indonesia 41 tanggal 22 Februari 2009.

ENG menjadi Entitas Anak Perseroan melalui akuisisi Perseroan atas kepemilikan saham mayoritas ENG di tahun 2003 dari pemegang saham ENG saat itu, yaitu Royal Petrochemie Corporation Limited.

ENG beralamatkan di Jl. Prof. Dr. Moh. Yamin. SH, Gresik 61118 Jawa timur, Indonesia dengan nomer telpon (6231) 3950838, fax (6231) 3951950 dan Website www.royalchemie.com

60

Kegiatan Usaha

Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha ENG pada pokoknya adalah menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan, menjalankan usaha di bidang pembangunan, menjalankan usaha di bidang industri baik industri kimia organik yang menghasilkan Poly Vinyl Alcohol (PVA), Acetic Acid, Speciality Plasticizers, Bio Diesel (Fatty Acid Methyl Ester), dan Glycerine serta memperdagangkan hasil-hasilnya, membuka dan mengelola peternakan, pertanian, perikanan, perkebunan dan perhutanan, menyediakan jasa dan pelayanan, menjalankan usaha di bidang transportasi dan pengangkutan umum, menjalankan usaha-usaha di lapangan pertambangan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Bidang Perdagangan :

menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan; Ekspor dan impor, termasuk dagang impor, ekspor dan antar pulau (interinsulair); Ekspor - Impor dan perdagangan Bahan Kimia; - Ekspor - Impor dan perdagangan Bahan Bakar Minyak dan Gas; Distributor, agen/perwakilan, agen tunggal, grossier, leveransir, distributor dan supplier (penyalur) dari segala macam barang yang dapat diperdagangkan, baik untuk perhitungan sendiri maupun untuk perhitungan pihak lain atas dasar komisi;

b. Bidang Pembangunan: menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan; pemborong pada umumnya (general contractor) pembangunan konstruksi rumah, gedung, jalanan, jembatan, pengairan (irigasi);

c. Bidang Industri: menjalankan usaha-usaha di bidang Industri, baik industri kimia organik yang menghasilkan Poly Vinyl Alcohol (PVA), Acetic Acid, Specialty Plasticizers, Bio Diesel (Fatty Acid Methly Ester), dan Glycerine serta memperdagangkan hasil-hasilnya;

d. Bidang Peternakan: membuka dan mengelola peternakan, pertanian, perikanan, perkebunan dan perhutanan;

e. Bidang jasa: menyediakan jasa dan pelayanan, termasuk pula jasa/pelayanan periklanan, kebersihan (cleaning service), pemeliharaan dan perawatan segala macam gedung serta rumah tinggal, service dan perbengkelan kendaraan-kendaraan bermotor, kecuali jasa dalam bidang hukum pajak;

f. Bidang angkutan: - menjalankan usaha di bidang transportasi dan pengangkutan umum di darat dengan menggunakan bus dan truk; - Transportasi Pertambangan dan Perminyakan

g. Bidang pertambangan : menjalankan usaha-usaha dilapangan pertambangan, antara lain meliputi bidang tambang Non Migas (Minyak dan Gas Bumi), tambang minyak dan Gas Alam, pendistribusian Gas dan BBM.

Kegiatan usaha yang saat ini dilaksanakan ENG adalah sebagai produsen Specialty Resins dan Plasticizer

Izin Usaha

1. Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 20/T/INDUSTRI/2007 tanggal 12 Januari 2007 tentang Pemberian Izin Usaha Industri , yang antara lain memutuskan:a. Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi Izin Usaha Industri No. 632/T/INDUSTRI/1997

tanggal 23 Desember 1997 dalam rangka penanaman modal dalam negerib. Memberikan Izin Usaha Industri dalam rangka Penanaman Modal Asing

2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 13.02.1.20.00382 tanggal 20 September 2017 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Modal Dan PTSP Kabupaten Gresik dengan kegiatan usaha pokok industri kimia dasar organik, plastin dan karet buatan, yang berlaku hingga 28 September 2022.

3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) - Besar No. 01175/1.824.51 tanggal 11 Juni 2003 dikeluarkan oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.571.967.7-641.000 5. Surat Keterangan Domisili Usaha No. 530/07/437.103.4/2018 tanggal 22 Januari 2018 menerangkan

bahwa ENG beralamat di Jl. Prof. Dr. Moh. Yamin, SH Desa Roomo, Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Keterangan ini berlaku 6 (enam) bulan sejak tanggal diterbitkan.

61

6. Surat Keterangan Domisili Perusahaan a.n. PT Eterindo Nusa Graha (Kantor Perwakilan di Jakarta) No. 1010/27.1BU.1/31.74.02.1004/-071.562/e/2017 tanggal 20 Desember 2017 menerangkan bahwa ENG beralamat di Mayapada Tower 2 Lantai 8 Unit 03, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27 RT/RW.0/0 Kel. Karet Kec. Setiabudi Kota Administrasi Jakarta Selatan. Keterangan ini berlaku sampai 22 September 2019.


Mengingat bahwa tidak adanya perubahan struktur permodalan dan pemegang saham ENG pada 3 tahun sebelum Tanggal Pernyataan Pendaftaran maka struktur permodalan dan pemegang saham ENG pada saat ini adalah sesuai Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Eterindo Nusa Graha No.111 tanggal 19 Maret 2004 yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam Surat No. C-UM.02.01.3423 tanggal 25 Maret 2004 dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat tanggal 1 April 2004 serta telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal melalui Surat No. 240/III/PMA/2004 tanggal 18 Maret 2004, struktur permodalan dan susunan pemegang saham ENG adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp1.000.000,- per saham

Jumlah Saham (lembar)

Jumlah Saham (Rp) %

Modal Dasar 2.040.348 2.040.348.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor:- Perseroan 487.137 487.137.000.000 95,50- EBCI 22.950 22.950.000.000 4,50Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 510.087 510.087.000.000 100Saham Dalam Portepel 1.530.261 1.530.261.000.000


Sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Resolusi Para Pemegang Saham PT Eterindo Nusa Graha No. 32 tanggal 21 Pebruari 2017, yang dibuat di hadapan Amelia Jonatan, SH pengganti Ira Sudjono, SH., Notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0091014 tanggal 27 Pebruari 2017 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU-03443.AH.01.02.TAHUN 2009 tanggal 27 Pebruari 2017, susunan Direksi dan Dewan Komisaris ENG adalah sebagai berikut:

DireksiPresiden Direktur : Choi Choon HaDirektur : Jaka Lelana

Dewan KomisarisPresiden Komisaris : Joyce Venancio Sobejana OniasKomisaris : Ir. Utun Sutrisna

Satu priode masa jabatan Direksi dan Dewan Komisaris adalah 5 tahun


Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting ENG yang didasarkan atas Laporan keuangan ENG untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 yang telah diaudit oleh KAP Tjahjadi & Tamara dengan opini tanpa modifikasian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan dengan opini tanpa modifikasian serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja dengan opini tanpa modifikasian.

62

Laporan Posisi Keuangan

(dalam Dolar AS)


2017 2016 2015 2014Aset Lancar 26.884.444 14.614.888 15.459.042 29.548.025 Aset Tidak Lancar 65.984.920 70.286.689 70.627.105 64.800.144Jumlah Aset 92.869.364 84.901.577 86.086.147 94.348.169Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 19.085.798 14.194.304 18.970.372 26.842.255Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 11.073.149 11.048.639 12.007.671 13.995.704Jumlah Liabilitas 30.158.947 25.242.943 30.978.043 40.837.959Ekuitas 62.710.417 59.658.634 55.108.104 53.510.210

Pada periode 30 September 2017 aset dan liabilitas ENG mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Aset meningkat 9,38% untuk periode 30 September 2017 jika dibandingkan -1,38% pada periode 31 Desember 2016. Kemudian, liabilitas meningkat 19,47% untuk periode 30 September 2017 jika dibandingkan -18,51% pada periode 31 Desember 2016. Sedangkan ekuitas stabil dengan tidak ada pergerakan yang signifikan.

Aset lancar ENG terutama terdiri atas, piutang usaha pihak ketiga, piutang usaha pihak berelasi dan persedian. Aset tidak lancar ENG terutama terdiri dari, aset tetap neto dan piutang non usaha pihak berelasi. Lalu liabilitas jangka pendek ENG terutama terdiri atas, utang usaha pihak berelasi dan pinjaman jangka pendek. Sedangkan liabilitas jangka panjang ENG terutama terdiri dari, liabilitas pajak tangguhan dan pinjaman bank.


(dalam Dolar AS)



Laba Usaha 4.727.733 1.620.389 4.332.184 2.522.001 4.372.745

Laba tahun berjalan 3.226.634 1.186.061 3.346.729 1.529.281 2.404.168Laba Komprehensif Tahun Berjalan 3.051.783 1.186.557 3.347.225 1.597.894 2.356.622

*)Tidak diaudit

Pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 penjualan ENG sedikit mengalami penurunan sebesar -3,88% dibandingkan dengan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016. Akan tetapi, laba tahun berjalan ENG mengalami peningkatan sebesar 172,05%. Hal ini, terutama disebabkan oleh menurunnya beban pokok penjualan sebesar -13,86%.

Kontribusi penjualan ENG terhadap penjualan Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar 12,13%, 30 September 2016 sebesar 22,59%, 31 Desember 2016 sebesar 27,61%, 31 Desember 2015 sebesar 22,25%, dan 31 Desember 2014 sebesar 29,15%.

I.3 PT Tridomain Chemicals (“TDC”)

Umum

TDC berkedudukan di Cilegon – Kotamadya Cilegon adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dengan nama PT Mitsui Eterindo Chemicals, berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dalam rangka Undang-undang No. 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing sebagaimana termaktub dalam akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Mitsui Eterindo Chemicals No. 45 tanggal 8 Maret 1996 dibuat di hadapan Machrani Moertolo Soenarto, SH., Notaris di Jakarta telah diumumkan dalam Tambahan No. 5966/1996 Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 2 Juli 1996.

63

Pada tahun 2006 TDC berubah nama menjadi PT Tridomain Chemicals sebagaimana termaktub dalam akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Mitsui Eterindo Chemicals No. 14 tanggal 13 Nopember 2006 dibuat dihadapan Ny. Soetati Mochtar, SH. Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No. W7-00336 HT.01.04-TH.2007 tanggal 11 Januari 2007 serta telah didaftarkan dalam daftar perusahaan No.090512424762 tanggal 1 Februari 2007. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 1588/III/PMA/2006 tanggal 29 November 2006.

Anggaran dasar TDC telah disesuaikan dengan UUPT No. 40 tahun 2007 sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Tridomain Chemicals No. 28 tanggal 20 Agustus 2008, yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, SH., notaris di Jakarta dan telah mendapat perstujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No. AHU-72068.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 Oktober 2008 serta telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU-0094424.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 10 Oktober 2008 tanggal 10 Oktober 2008.

Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Tridomain Chemicals No. 11 tanggal 10 agustus 2009, yang dibuat di hadapan Hl. Teddy Anwar, SH., notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan atas perubahan anggaran dasar sebagaimana termaktub dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusi RI No. AHU.53014.AH01.02.Tahun 2009 tanggal 2 November 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0072138.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 2 November 2009, yang merubah pasal 1 anggaran dasar TDC mengenai tempat kedudukan TDC di Cilegon. Perubahan tempat domisili ini telah dicatat oleh BKPM sebagaimana termaktub dalam Surat BKPM No. 733/B.3/A.9/2009 tanggal 16 Oktober 2009.

TDC menjadi Entitas Anak Perseroan melalui akuisisi Perseroan atas kepemilikan saham mayoritas TDC di tahun 2014 dari pemegang saham TDC saat itu, yaitu Tridomain Acres Sdn Bhd.

TDC beralamatkan di Jl. Raya Merak Km 117, Kel. Gerem Kec Grogol – Cilegon Banten 42438, Indonesia dengan nomer telpon (0254) 570142, fax (0254) 571458 dan Website www.royalchemie.com

Kegiatan UsahaSesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha TDC pada pokoknya adalah berusaha dalam bidang industri dan pedagang besar (pemasok besar) dimana TDC dapat memproduksi Acrylamide Monomer (jenis cairan), mengimpor dan menjual Acrylamide Monomer (jenis tepung) dan Acrylonitrile serta mengekspor dan mengimpor produksi kimia lainnya.Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:a. Memproduksi Acrylamide Monomer (Jenis Cairan);b. Mengimpor dan menjual Acrylamide Monomer (Jenis Tepung) dan Acrylonitrile; Mengekspor dan

mengimpor produksi kimia lainnya

Kegiatan usaha yang saat ini dilaksanakan TDC adalah sebagai produsen Acrylamide.

Izin Usaha

1. Surat Persetujuan Presiden No. 133/I/PMA/1996 tanggal 12 Februari 1996, . Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Asing No. 165/II/PMA/1999 tanggal 18 Agustus 1999 dan Surat Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 1665/III/PMA/2007 tanggal 9 November 2007 tentang persetujuan perubahan proyek, Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 3732/I/IP-PB/PMA/2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing.

2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 503/1681/32-534/2082-DU/2017 tanggal 24 Agustus 2017 yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Cilegon, Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dengan kegiatan usaha pokok industri kimia dasar, yang berlaku hingga 8 Oktober 2022.

3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.071.445.9-052.0004. Angka Pengenal Importir – Produsen (API-P) No. 280600515-B, API-P tanggal 23 Maret 2016

berlaku selama importir masih menjalankan kegiatan usahanya dan wajib melakukan registrasi setiap 5 (lima) tahun sekali.

64

5. Surat Keterangan Domisili Perusahaan No. 503/39-PM & Kesos/2017 tanggal 16 Mei 2017, menerangkan bahwa TDC berkedudukan/bedomisili di Jl. Raya Merak KM. 117, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol Kota Cilegon Propinsi Banten. Keterangan ini berlaku sampai 16 Mei 2018.


Mengingat bahwa tidak adanya perubahan struktur permodalan dan pemegang saham TDC pada 3 tahun sebelum Tanggal Pernyataan Pendaftaran maka struktur permodalan dan pemegang saham ENG pada saat ini adalah sesuai Akta Pernyataan Sirkular Resolusi Pemegang Saham PT Tridomain Chemicals No.98 tanggal 18 Desember 2014 dibuat di hadapan Amelia Jonatan, SH., M.Kn, pengganti dari Ira Sudjono, SH., M.Hum., M.Kn., MM., M.Psi, Notaris di Jakarta yang pemberitahuannya telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termaktub dalam Surat No.AHU-49549.40.22.2014 tanggal 29 Desember 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No.AHU-0136818.40.80.2014 tanggal 29 Desember 2014 serta telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana termaktub dalam Surat No.3732/1/IP-PB/PMA/2014 tanggal 31 Desember 2014, sehingga setelah dilakukan pengalihan tersebut struktur permodalan dan susunan pemegang saham TDC adalah sebagai berikut:Desember 2014, sehingga setelah dilakukan pengalihan tersebut struktur permodalan dan susunan pemegang saham TDC adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal USD1.000 per saham

Jumlah Saham (lembar) Jumlah Saham (USD)

%

Modal Dasar 6.000 6.000.0000Modal Ditempatkan dan Disetor:Perseroan 5.573 5.573.000 92,88PT Deltaprima Mitrautama. 277 277.000 4,62Gracco Asia Pacific Ltd 150 150.000 2,50Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 6.000 6.000.000 100,00Saham Dalam Portepel - -

Catatan:Perubahan pemegang saham tersebut di atas telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 3732/I/IP-PB/PMA/2014 tanggal 31 Desember 2014 tentang Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing.


Sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Sirkuler Resolusi Para Pemegang Saham Tridomain Chemicals No. 54 tanggal 11 September 2017, dibuat di hadapan Amelia Jonatan,SH., pengganti Ira Sudjono, SH., Notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0170292 tanggal 11 September 2017 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU-0112699.AH.01.11.TAHUN 2017 tanggal 11 September 2017, susunan Direksi dan Dewan Komisaris TDC adalah sebagai berikut:

DireksiPresiden Direktur : Abdul HadiDirektur : Djohan

Dewan KomisarisPresiden Komisaris : Peh Ee HongKomisaris : Khalim Mustofa


Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting TDC yang didasarkan atas Laporan keuangan TDC untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 yang diaudit oleh KAP Tjahjadi & Tamara dengan opini tanpa modifikasian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana,

65

Rintis dan Rekan dengan opini tanpa modifikasian serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja dengan opini tanpa modifikasian serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah diaudit oleh KAP Tjahjadi & Tamara dengan opini tanpa modifikasian .

Laporan Posisi Keuangan(dalam Dolar AS)


2017 2016 2015 2014Aset Lancar 16.574.944 19.646.616 15.948.169 13.318.212

Aset Tidak Lancar 16.748.712 14.560.803 14.504.294 13.671.093

Jumlah Aset 33.323.656 34.207.419 30.452.463 26.989.305Liabilitas Jangka Pendek 14.079.204 15.131.459 12.717.338 10.836.455

Liabilitas Jangka Panjang 566.179 881.582 1.668.279 2.083.311

Jumlah Liabilitas 14.645.383 16.013.041 14.385.617 12.919.766Ekuitas 18.678.273 18.194.378 16.066.846 14.069.539

Pada periode 30 September 2017 aset dan liabilitas TDC sedikit mengalami penurunan. Aset menurun -2,58% untuk periode 30 September 2017 jika dibandingkan periode 31 Desember 2016 yang meningkat 12,33%. Kemudian, liabilitas TDC juga sedikit mengalami penurunan -8,54% untuk periode 30 September 2017 jika dibandingkan pada periode 31 Desember 2016 yang meningkat sebesar 11,33%. Sedangkan ekuitas TDC untuk periode 30 September 2017 masih bertumbuh sebesar 2,66% walau tidak sebesar 31 Desember 2016 yang bertumbuh mencapai 11,31%.

Aset lancar TDC terutama terdiri atas, piutang usaha pihak berelasi, piutang usaha pihak ketiga dan piutang non usaha pihak ketiga. Aset tidak lancar TDC terutama terdiri dari, aset tetap neto dan piutang non usaha pihak berelasi. Lalu liabilitas jangka pendek TDC terutama terdiri atas, utang usaha pihak ketiga dan pinjaman bank jangka pendek. Sedangkan liabilitas jangka panjang TDC terutama terdiri dari, liablitas imbalan kerja dan pinjaman bank.


(dalam Dolar AS)



Laba Usaha 1.677.423 2.574.661 3.947.574 3.772.678 3.966.479

Laba tahun berjalan 563.529 1.258.430 2.101.047 1.981.601 2.288.492Laba Komprehensif Tahun Berjalan 483.895 1.267.269 2.127.532 1.997.307 2.279.971*)Tidak diaudit

Pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 penjualan TDC sedikit mengalami penurunan sebesar -10,88% dibandingkan dengan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016. Kemudian, laba tahun berjalan TDC juga mengalami penurunan sebesar -55,22%. Begitu juga laba komprehensif tahun berjalanTDC yang menurun sebesar -61,82% pada periode yang sama.

Kontribusi penjualan TDC terhadap penjualan Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar 22,14%, 30 September 2016 sebesar 32,73%, 31 Desember 2016 sebesar 30,52%, 31 Desember 2015 sebesar 31,46%, dan 31 Desember 2014 sebesar 26,55%

66

I.4 PT Petronika (“PNK”)

UmumPNK berkedudukan di Gresik didirikan sesuai dengan akta Perseroan Terbatas PT Petronika No. 25 tanggasl 14 September 1983, yang dibuat dihadapan Soeleman Ardjasasmita, SH., notaris di Jakarta yang telah diumumkan dalam Tambahan No. 325BNRI No. 24 tanggal 23 Maret 1984.Anggaran dasar PNK telah diubah dalam rangka penyesuaian dengan UUPT sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Petronika No. 19 tanggal 15 Agustus 2008, yang dibuat di hadapan Ratnasari Harwanti, SH., notaris di Gresik dan telah diumumkan dalam Tambahan No. 28110/2009 BNRI No. 97 tanggal 4 Desember 2009.

PNK menjadi Entitas Anak Perseroan melalui Program Tax Amnesty tahun 2016 yang menyetujui pengalihan kepemilikan saham mayoritas PNK dari pemegang saham PNK sebelumnya, yaitu Globechem International Company Limited kepada Perseroan.

ENG beralamatkan di Jl. Prof. Dr. Moh. Yamin. SH, Gresik 61119 Jawa timur, Indonesia dengan nomer telpon (6231) 3951956, fax (6231) 3951955 dan Website www.royalchemie.com, email [email protected] Usaha

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh PNK adalah memproduksi Dioctyl Phthalate. PNK melakukan kegiatan operasional sejak tahun 1984.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PNK dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:a. Menjalankan kegiatan usaha industri kimia yang memproduksi bahan plasticizer seperti Dioctyl

Phthalate (DOP), Di isononyl Phthalate (DINP), Di isodecyl Phthalate (DIDP), Di Hexyl Phthalate (DHP) dan Trioctyl Trimellitate (TOTM).

b. Menyelenggarakan kegiatan pemasaran baik didalam maupun diluar negeri yang berhubungan dengan produk-produk tersebut di atas serta kegiatan ekspor impor barang-barang untuk keperluan produksi yang antara lain berupa bahan baku, bahan ½ (setengah) jadi, bahan penolong/pembantu dan mesin-mesin peralatan produksi, serta bahan-bahan kimia lainnya.

c. Menyelenggarakan usaha ekspor impor baik atas tanggungan sendiri maupun atas kerjasama dengan pihak lain dan bertindak sebagai leveransir, distributor, keagenan, komisioner dan grosir meliputi : bahan kimia, bahan baku dan produksi plasticizer.

d. Pemberian jasa bidang penelitian dan pengembangan perbaikan dan pemeliharaan yang berhubungan dengan industri plasticizer.

Kegiatan usaha yang saat ini dilaksanakan PNK adalah sebagai produsen Plasticizers. Izin Usaha

1. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal Asing No. 4529/I/IP-PB/PMA/2017 tanggal 12 Desember 2017 (Izin Prinsip ini telah disahkan oleh BKPM RI dengan menggunakan tanda tangan Digital) dengan data perubahan sebagai berikut:

Ketentuan Semula MenjadiPenyertaan Dalam Modal Perseroan Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan a. Asing (80%)

- PT Tridomain Performance Materials USD 0 USD10.770.000- GlobChem International Compnay Ltd USD10.770.000 USD 0

b. Indonesia (20%)- PT Petrokimia Gresik USD2.692.500 USD2.692.500

Jumlah USD13.462.500 USD13.462.500

67

2. Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No. 662/I/IU/PMA/2015 tanggal 10 Agustus 2015 tentang Izin Usaha Industri Penanaman Modal Asing, yang antara lain memutuskan:• Memberikan Izin Usaha Industri kepada PNK• Bidang Usaha Industri Kimia Dasar• Lokasi Proyek Desa Ngiplik, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur

(Lokasi proyek berada di luar kawasan industri sesuai Surat Persetujuan Lokasi No. 593.4/3240/230/1984 tanggal 24 Februari 1984 dari Gubernur Jawa Timur)

• Jumlah Tenaga Kerja Indonesia 53 orang• Luas Tanah → sewa seluas 3.890 m2• Izin usaha industri ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan seterusnya selama perusahaan

masih melakukan kegiatan usaha3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 13.02.1.20.00013 tanggal 02 Juni 2016 yang diterbitkan oleh

Pemerintah Kabupaten Gresik Badan Penanaman Modal Kabupaten Gresik dengan kegiatan usaha pokok industri kimia dasar Dioctyl Phthalate (DOP), Diisonyl Phthalate (DNIP), Diisodecyl Phthalate (DDIP), Dihexyl Phthalate (DHP) yang berlaku hingga 14 Juli 2021.

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.060.129.2-612.0015. Angka Pengenal Importir – Produsen (API-P) No. 132503667-B yang dikeluarkan pada tanggal

26 Desember 2012 , API berlaku selama importir masih menjalankan kegiatan usahanya dan wajib melakukan registrasi setiap 5 (lima) tahun sekali.

6. Surat Keterangan Domisili No. 470/56/437.101.09/2017 tanggal 12 April 2017 yang dikeluarkan oleh Lurah Ngipik Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik menerangkan bahwa PNK beralamat di Jl. Prof. Dr. Moh. Yamin, SH, Kelurahan Ngipik Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik


Sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Petronika No. 2.018. tanggal 22 Nopember 2017, yang dibuat di hadapan Recky Francky Limpele, SH., notaris di Jakarta Pusat yang penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum No. AHU.AH.01.03-0203008 tanggal 20 Desember 2017 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0162186.AH.01.11.TAHUN 2017 tanggal 20 Desember 2017 dimana telah disetujui untuk menegaskan kembali persetujuan para pemegang saham sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 197 tanggal 21 Maret 2017 yang dibuat di hadapan Netty Maria Machdar, SH notaris di Jakarta, telah disetujui penjualan/pengalihan seluruh samam milik Globchem International Company Limited dalam PNK sebanyak 21.540 saham yang terbagi atas 7040 saham Seri A dan sebanyak 14500 saham Seri B seluruhnya kepada Perseroan, setelah jual beli/pengalihan saham terlaksana maka susunan modal dan pemegang saham PNK adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Saham Seri A = Rp. 349.250,- (USD 500) per sahamNilai Nominal Saham Seri B = Rp. 3.950.000,- (USD 500) per

sahamJumlah Saham

(lembar)Jumlah Nominal (Rp) %

Modal DasarSERI ASERI B

8.80018.125

3.073.400.00071.593.750.000

Modal Ditempatkan dan Disetor:1. Perseroan*)

SERI A 7.040 2.458.720.00057.275.000.000 80,00

SERI B 14.5002. PT Petrokimia Gresik (“PKG”)

SERI A 1.760 614.680.00014.318.750.000 20,00

SERI B 3.625Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 26.925 74.667.150.000 100,00Saham Dalam Portepel - -

Catatan:*) Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari BKPM sebagai mana termaktub dalam Izin Prinsip Perubahan

Penanaman Modal Asing No. 4529/I/IP-PB/PMA/2017 tanggal 12 Desember 2017 (Izin Prinsip ini telah disahkan oleh BKPM RI dengan menggunakan tanda tangan Digital) dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Petronika No.

68

2.018 tanggal 22 Nopember 2017, yang dibuat di hadapan Recky Franky Limpele, SH, Notaris di Jakarta Pusat dan telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH.01.03-0203008 tanggal 20 Desember 2017 dan telah didaftarkan dalam daftar Perseroan No. AHU-0162186.AH.01.11 Tahun 2017 tanggal 20 Desember 2017.

Pada tanggal 20 Desember 2016, Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyetujui pernyataan kepemilikan 21.540 lembar saham (80%) PNK yang sebelumnya dimiliki oleh GlobeChem International Limited (“GICL”) melalui Surat Keterangan Pengampunan Pajak (“SKPP”) Nomor KET-1489/PP/WPJ.07/2016 menjadi Perseroan.


Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Resolusi Pemegang Saham PT Petronika No.1 tanggal 30 Agustus 2017 yang dibuat di hadapan Ratnasari Harwanti, SH., Notaris di Gresik pemberitahuannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagaimana termaktub dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0168655 tanggal 5 September 2017 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU 0110155.AH.01.11 Tahun 2017 tertanggal 5 September 2017, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi PNK adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisPresiden Komisaris : Didik AviantoKomisaris : Hendro WaskitoKomisaris : Choi Choon Ha

DireksiPresiden Direktur : Restu Pribadi Direktur : Joyce Venancio OniasDirektur : Bambang SutriajiDirektur : Sudaryadi


Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting PNK yang didasarkan atas Laporan keuangan PNK untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 september 2017yang diaudit KAP Tjahjadi & Tamara dengan opini tanpa modifikasian dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan dengan opini tanpa modifikasian .

Laporan Posisi Keuangan

(dalam Dolar AS)


2017 2016 2015 2014 Aset Lancar 36.254.110 31.255.273 18.585.539 23.100.156Aset Tidak Lancar 1.901.504 1.440.577 2.447.147 2.887.371Jumlah Aset 38.155.614 32.695.850 21.032.686 25.987.527Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 19.441.923 14.040.875 2.388.530 7.177.897Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 451.922 461.972 541.823 704.863Jumlah Liabilitas 19.893.845 14.502.847 2.930.353 7.882.760Ekuitas 18.261.769 18.193.003 18.102.333 18.104.767

Pada periode 30 September 2017 aset dan liabilitas PNK mengalami peningkatan. Aset meningkat 16,70% untuk periode 30 September 2017. Namun, tidak sebesar periode 31 Desember 2016 yang meningkat sebesar 55,45%. Kemudian, liabilitas PNK juga mengalami peningkatan sebesar 37,17% untuk periode 30 September 2017. Tetapi, tidak sebesar pada periode 31 Desember 2016 yang meningkat sebesar 394,2%. Sedangkan ekuitas PNK dalam 4 (empat) tahun terakhir tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan.

69

Aset lancar PNK terutama terdiri atas, piutang usaha pihak berelasi, piutang non usaha pihak berelasi dan piutang usaha pihak ketiga. Aset tidak lancar PNK terutama terdiri dari, aset tetap neto dan pajak dibayar dimuka. Lalu liabilitas jangka pendek PNK terutama terdiri atas, pinjaman bank jangka pendek dan utang usaha pihak berelasi. Sedangkan liabilitas jangka panjang PNK hanya terdiri dari liabilitas imbalan kerja.


(dalam Dolar AS)



Laba Usaha 856.020 2.137.465 2.096.790 1.957.716 2.683.684

Laba tahun berjalan 542.219 1.584.653 1.599.515 1.432.455 1.953.518Laba Komprehensif Tahun Berjalan 568.766 1.563.207 1.590.670 1.497.566 1.908.091

*)Tidak DiauditPada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2017 penjualan PNK sedikit mengalami peningkatan sebesar 59,68% dibandingkan dengan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada 30 September 2016. Namun, laba tahun berjalan PNK juga mengalami penurunan sebesar -65,78%. Hal tersebut, terutama disebabkan oleh meningkatnya beban pokok penjualan sebesar 69,52%.

Kontribusi penjualan PNK terhadap penjualan Perseroan pada tanggal 30 September 2017 adalah sebesar 35,80%. PNK baru diakuisisi Perseroan pada akhir tahun 2016.

J. Transaksi Dengan Pihak Afiliasi

Sifat Pihak Afiliasi

Rincian sifat terafiliasi dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak terafiliasi adalah sebagai berikut:

Pihak Terafiliasi Sifat Pihak Afiliasi TransaksiRoyal Chemie Corporation Limited (RCCL) Pemegang saham

utamaPenjualan formula, pinjaman berbunga, piutang usaha, piutang non-usaha.

PT Petrowidada (PWD) Entitas sepengendali Penjualan dan pembelian barang jadi dan bahan baku, piutang usaha, piutang non-usaha, utang usaha, utang non-usaha

PT Petronika (PNK) Entitas sepengendali Penjualan dan pembelian barang jadi dan bahan baku, piutang usaha, piutang non-usaha, utang usaha, utang non-usaha

PT Petro Oxo Nusantara (PON) Entitas sepengendali Penjualan barang jadi dan bahan baku, piutang non-usaha, utang usaha

PT Mega Prima Solvindo (MPS) (dahulu PT Continental Solvindo)

Entitas sepengendali Penjualan barang jadi dan bahan baku, piutang usaha, piutang non-usaha, utang usaha, utang non-usaha, pembelian

Continental Chemical Corporation Limited (CCCPL)

Entitas sepengendali Penjualan barang jadi dan bahan baku, piutang usaha

PT Pandita Ratu (PR) Entitas sepengendali Pendapatan bunga dan piutang non-usahaPT Intan Bahtera Jaya (IBJ) Entitas sepengendali Pendapatan bunga dan piutang non-usahaWellington Capital Investment Corporation (Wellington)

Entitas sepengendali Pembelian bahan baku, piutang non-usaha

Continental Specialties (Guangzhou) Co. Ltd. (CSGZ)

Entitas sepengendali Penjualan, jasa teknis dan piutang usaha

Seluruh transaksi dengan pihak Afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan telah dilakukan pada kondisi yang wajar (arm’s length)

70

Rincian saldo dengan pihak-pihak berelasi dan persentase saldo per 30 September 2017 dari jumlah aset/liabilitas konsolidasian adalah sebagai berikut:

(dalam Dolar AS)Saldo Persentase

Piutang UsahaPT Petrowidada (PWD) 15.931.266 7,33%PT Mega Prima Solvindo (MPS) (dahulu PT Continental Solvindo) 4.908.639 2,26%Continental Chemical Corporation Limited (CCCPL) 1.600.000 0,73%Continental Specialties (Guangzhou) Co. Ltd. (CSGZ) 3.000.000 1,38%Jumlah 25.439.905 11,71%

Piutang non-usahaPT Pandita Ratu (PR) 8.026.226 3,69%PT Intan Bahtera Jaya (IBJ) 7.340.742 3,38%Wellington Capital Investment Corporation (Wellington) 5.737.502 2,64%PT Petrowidada (PWD) 3.786.335 1,74%PT Petro Oxo Nusantara (PON) 1.935.214 0,89%Royal Chemie Corporation Limited (RCCL) 1.344.866 0,62%PT Mega Prima Solvindo (MPS) (dahulu PT Continental Solvindo) 1.224.105 0,56%Jumlah 29.394.990 13,52%

Utang usahaPT Petro Oxo Nusantara (PON) 2.303.407 1,93%PT Mega Prima Solvindo (MPS) (dahulu PT Continental Solvindo) 1.095.841 0,92%PT Petrowidada (PWD) 18.805 0,02%Jumlah 3.418.053 2,87%

Utang non-usahaLiabilitas jangka pendekPT Petrowidada (PWD) 4.758.206 3,98%Liabilitas jangka panjangPT Petrowidada (PWD) 159.038 0,13%PT Mega Prima Solvindo (MPS) (dahulu PT Continental Solvindo) 473.929 0,40%Jumlah 5.391.173 4,52%

Rincian saldo per 30 September 2017 dengan pihak-pihak afiliasi dan persentase jumlah penjualan atau biaya pokok penjualan konsolidasian terkait adalah sebagai berikut:

(dalam Dolar AS)Saldo Persentase

PenjualanPT Petrowidada (PWD) 21.901.295 18,68%PT Mega Prima Solvindo (MPS) (dahulu PT Continental Solvindo) 3.964.685 3,38%Continental Specialties (Guangzhou) Co. Ltd. (CSGZ) 3.000.000 2,56%Jumlah 28.865.980 24,62%

PembelianPT Petrowidada (PWD) 11.923.766 12,15%PT Mega Prima Solvindo (MPS) (dahulu PT Continental Solvindo) 3.780.198 3,85%PT Petro Oxo Nusantara (PON) 9.244.739 9,42%Jumlah 24.948.703 25,42%

71

Perjanjian Afiliasi

1. Loan Agreement tanggal 20 Desember 2010, yang dibuat di bawah tangan dengan keterangan sebagai berikut:Pihak : Royal Chemie Corporation Limited (“Borrower”)

EBCI (“Lender”)Jumlah : USD584.413Bunga : Sibor + 3%Jangka Waktu : sampai dengan 30 September 2018Hukum yang Berlaku : Hukum Negara Republik IndonesiaTujuan : Untuk modal kerja dan kegiatan usaha Jaminan : Tidak ada JaminanCatatanPada tanggal 30 Desember 2014 EBCI mengalihkan piutang kepada Perseroan sebesar US$ 2.750.000. Perjanjian telah mengalami perubahan beberapa kali dan terakhir perjanjian diubah dengan Amendment VI to Loan Agreement tanggal 29 September 2017 terdapat perubahan Jumlah Pinjaman dari sebelumnya paling banyak sebesar USD211,870 menjadi paling banyak sebesar USD584.413.

2. Loan Agreement tanggal 20 Desember 2010, yang dibuat di bawah tangan dengan keterangan sebagai berikut:Pihak : Royal Chemie Corporation Limited(“Borrower”)

ENG (“Lender”)Jumlah : USD427.087Bunga : Sibor + 3%Jangka Waktu : sampai dengan 30 September 2018Hukum yang Berlaku : Hukum Negara Republik IndonesiaTujuan : Untuk modal kerja dan kegiatan usaha Jaminan : Tidak ada JaminanCatatanPada tanggal 30 Desember 2014 ENG mengalihkan piutang kepada Perseroan sebesar US$ 8.500.000. Perjanjian telah mengalami perubahan beberapa kali dan terakhir perjanjian diubah dengan Amendment VI to Loan Agreement tanggal 29 September 2017 terdapat perubahan Jumlah Pinjaman dari sebelumnya paling banyak sebesar USD153.191 menjadi paling banyak sebesar USD427.087.

3. Loan Agreement (di bawah tangan) tanggal 30 Desember 2013Pihak : Perseroan (“Borrower”)

EBCI (“Lender”)Jumlah : paling banyak sebesar USD26.427.823Bunga : Sibor + 3%Jangka Waktu : Sampai dengan tanggal 31 Desember 2020Hukum yang Berlaku : Hukum Negara Republik IndonesiaTujuan : Untuk modal kerja dan kegiatan usaha Perseroan/atau Entitas AnakJaminan : Tidak ada JaminanCatatanTerakhir perjanjian diubah dengan Amendment Ill to Loan Agreement tanggal 29 September 2017 terdapat perubahan Jumlah Pinjaman dari sebelumnya paling banyak sebesar USD24.834.713 menjadi paling banyak sebesar USD26.427.823.

4. Loan Agreement (di bawah tangan) tanggal 30 Desember 2013

Pihak : Perseroan (“Borrower”)ENG (“Lender”)

Jumlah : USD5.711.750,96 Bunga : Sibor + 3%Jangka Waktu : 30 Desember 2013 sampai dengan 31 Desember 2020Hukum yang Berlaku : Hukum Negara Republik Indonesia

72

Tujuan : Untuk modal kerja dan kegiatan usaha Perseroan dan/atau Entitas Anak

Jaminan : Tidak ada JaminanCatatanTerakhir perjanjian diubah dengan Amendment III to Loan Agreement tanggal 29 September 2017 terdapat perubahan Jumlah Pinjaman dari semula paling banyak sebesar USD19.495.602 menjadi paling banyak sebesar USD20.184.299.

5. Loan Agreement (di bawah tangan) tanggal 02 October 2017Pihak : Wellington (“Borrower”)

PNK (“Lender”)Jumlah : USD5.687.502 Bunga : 3% per tahunJangka Waktu : 24 bulan sampai dengan 2 Oktober 2019Hukum yang Berlaku : Hukum Negara Republik IndonesiaTujuan : Untuk modal kerja dan kegiatan usaha Jaminan : Tidak ada Jaminan

6. Loan Agreement (di bawah tangan) tanggal 02 October 2017Pihak : PON (“Borrower”)

ENG (“Lender”)Jumlah : USD1.935.214 Bunga : 3% per tahunJangka Waktu : 24 bulan sampai dengan 2 Oktober 2019Hukum yang Berlaku : Hukum Negara Republik IndonesiaTujuan : Untuk modal kerja dan kegiatan usaha Jaminan : Tidak ada Jaminan

7. Loan Agreement (di bawah tangan) tanggal 02 October 2017Pihak : PWD (“Borrower”)

TDC (“Lender”)Jumlah : USD3.182.732 Bunga : 3% per tahunJangka Waktu : 24 bulan sampai dengan 2 Oktober 2019Hukum yang Berlaku : Hukum Negara Republik IndonesiaTujuan : Untuk modal kerja dan kegiatan usaha Jaminan : Tidak ada Jaminan

8. Formulations Sale Agreement tanggal 11 Mei 2015 yang dibuat oleh dan antara ENG Royal Chemie Corporation Limited (“RCCL”) dimana ENG mengadakan perjanjian penjualan formula, dimana ENG setuju untuk memberikan hak non-eksklusif dan izin yang dapat ditransfer kepada RCCL untuk menggunakan formula dalam memproduksi produk water base dan solvent base tertentu melalui proses teknologi. Perjanjian ini tunduk pada hukum negara Republik Indonesia.

9. Formulations Sale Agreement tanggal 11 Mei 2015 yang dibuat oleh dan antara EBCI Royal Chemie Corporation Limited (“RCCL”) dimana EBCI mengadakan perjanjian penjualan formula, dimana EBCI setuju untuk memberikan hak non-eksklusif dan izin yang dapat ditransfer kepada RCCL untuk menggunakan formula dalam memproduksi produk water base dan solvent base tertentu melalui proses teknologi. Perjanjian ini tunduk pada hukum negara Republik Indonesia.

10. Formulations Sale Agreement tanggal 16 Mei 2016 yang dibuat oleh dan antara ENG dan Continental Chemical Corporation PTE LTD (“CCCPL”) dimana ENG mengadakan perjanjian penjualan formula, dimana ENG setuju untuk memberikan hak non-eksklusif dan izin yang dapat ditransfer kepada CCCPL untuk menggunakan formula dalam memproduksi produk water base dan solvent base tertentu melalui proses teknologi. Perjanjian ini tunduk pada hukum negara Republik Indonesia.

73

11. Formulations Sale Agreement tanggal 25 Mei 2016 yang dibuat oleh dan antara EBCI dan Continental Chemical Corporation PTE LTD (“CCCPL”) dimana EBCI mengadakan perjanjian penjualan formula, dimana EBCI setuju untuk memberikan hak non-eksklusif dan izin yang dapat ditransfer kepada CCCPL untuk menggunakan formula dalam memproduksi produk water base dan solvent base tertentu melalui proses teknologi. Perjanjian ini tunduk pada hukum negara Republik Indonesia.

12. Formulations Sale Agreement tanggal 15 Agustus 2017 yang dibuat oleh dan antara EBCI dan Continental Specialities (Guangzhou) Co. Ltd. (“CSGC”), dimana EBCI setuju untuk menjual formula untuk memproduksi produk water base tertentu. Pada tanggal 30 September 2017.

13. Pada tanggal 1 Juni 2017, ENG menandatangani perjanjian kontrak dengan Continental Specialities (Guangzhou) Co. Ltd. (“CSGC”) untuk Teknologi, Teknik dan Katalis dan untuk Pelatihan, Bantuan Pelaksanaan dan Bantuan Memulai Proyek CSGC DOTP di Republik Rakyat Cina. Pada tanggal 30 September 2017.

14. Pada tanggal 2 Januari 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian jasa manajemen dengan RCCL sebesar USD300.000 per tahun. Pada tanggal 30 Oktober 2015, perjanjian tersebut telah diakhiri, dan Perusahaan mencatat pendapatan jasa manajemen sebesar USD250.000 pada tahun 2015 dan USD300.000 pada tahun 2014.

15. Perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan RCCL

Para Pihak : 1. Perseroan (“Pemberi Pinjaman/Perseroan”);2. RCCL (“Peminjam”)

Tanggal : 31 Desember 2015Jumlah pinjaman awal : USD7.200.000Tingkat Suku Bunga : 1 % per TahunJangka Waktu : 4 (empat) Tahun sejak Tanggal PenarikanTujuan Penggunaan Dana : Melunasi /membayar kewajiban pinjaman yang masih terutang.Tanggal Effektif : Sejak penandatanganan oleh kedua pihak.Penarikan pinjaman : Sejak Tanggal Effektif sampai tanggal 31 Desember 2015Pernyataan dan Jaminan (Representation And Warranties) Peminjam

: Peminjam menyatakan dan menjamin bahwa:1. Peminjam mempunyai hak, kewenangan untuk melaksanakan

kegiatan usaha yang sedang dijalankan dan memiliki kekayaan dan aset, menandatangani dan melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian ini.

2. Peminjam telah melaksanakan semua tindakan hukum yang diperlukan untuk menandatangani dan melaksanakan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam Perjanjian.

3. Perjanjian adalah sah menurut hukum, dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini mengikat bagi Peminjam kecuali jika pelaksanakan kewajiban dibatasi oleh: i) peraturan kepailitan, reorganisasi yang mempengaruhi hak kreditor secara umum; dan ii) prinsip umum yang mengatur mengenai kewajaran berdasarkan prinsip keadilan.

4. Penandatanganan, pelaksanaan Perjanjian ini dan pembayaran oleh Peminjam atas seluruh utang dengan mata uang sebagaimana tercantum dalam Perjanjian tidak akan i) melanggar peraturan perundang-undangan;ii) bertentangan dengan dokumen-dokumen korporasi Peminjam; dan iii) tidak menyebabkan adanya perselisihan terhadap setiap ketentuan dalam setiap perjanjian yang mengikat Peminjam atau kekayaan atau aset yang dimilikinya (kecuali perselisiihan tersebut secara material tidak mempengaruhi kemampuan Peminjam untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini).

CatatanPinjaman Telah dilunasi per tanggal 21 Desember 2016

74

16. Perjanjian pinjaman antara Perseroan dengan PT Pandita Ratu

a. Loan Agreement tanggal 15 Desember 2016, dibuat di bawah tangan dengan keterangan sebagai berikut:

Para Pihak :1. PT Tridomain Performance Materials (“Pemberi Pinjaman/

Perseroan”);2. PT Pandita Ratu (“Peminjam”)

Tanggal : 15 Desember 2016Jumlah pinjaman awal : Rp231.841.388.320,00Tingkat Suku Bunga : 8 % per TahunJangka Waktu : 5 (lima) Tahun sejak Tanggal PenarikanTujuan Penggunaan Dana

: Melunasi /membayar kewajiban pinjaman yang masih terutang.

Tanggal Effektif : Sejak penandatanganan oleh kedua pihak.Penarikan pinjaman : Sejak Tanggal Efektif sampai tanggal 31 Desember 2016Pernyataan dan Jaminan (Representation And Warranties) Peminjam

: Peminjam menyatakan dan menjamin bahwa:1. Peminjam mempunyai hak, kewenangan untuk melaksanakan

kegiatan usaha yang sedang dijalankan dan memiliki kekayaan dan aset, menandatangani dan melaksanakan ketentuan dalam Perjanjian ini.

2. Peminjam telah melaksanakan semua tindakan hukum yang diperlukan untuk menandatangani dan melaksanakan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam Perjanjian.

3. Perjanjian adalah sah menurut hukum, dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini mengikat bagi Peminjam kecuali jika pelaksanakan kewajiban dibatasi oleh: i) peraturan kepailitan, reorganisasi yang mempengaruhi hak kreditor secara umum; dan ii) prinsip umum yang mengatur mengenai kewajaran berdasarkan prinsip keadilan.

4. Penandatanganan, pelaksanaan Perjanjian ini dan pembayaran oleh Peminjam atas seluruh utang dengan mata uang sebagaimana tercantum dalam Perjanjian tidak akan i) melanggar peraturan perundang-undangan;ii)bertentangan dengan dokumen-dokumen korporasi Peminjam; dan iii) tidak menyebabkan adanya perselisihan terhadap setiap ketentuandalam setiap perjanjian yang mengikat Peminjam atau kekayaan atau aset yang dimilikinya (kecuali perselisihan tersebut secara material tidak mempengaruhi kemampuan Peminjam untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini).

b. Subrogation Agreement, tanggal 30 Desember 2016 oleh dan diantara:- Gracco Asia Pacific Ltd (“Gracco”); PT Tridomain Performance Materials (“Perseroan”); dan PT Pandita Ratu (“PR”).

Latar belakang: Pada tanggal 18 Desember 2014 Perseroan membeli saham TDC dari Tridomain Acres Sdn. Bhd. (TAS) melalui pinjaman sebesar USD 15.000.000. TAS mengalihkan piutangnya pada Gracco pada tanggal 29 Desember 2014, sehigga Perseroan memiliki utang sebesar USD 15.000.000 terhadap Gracco. Adapun penyelesaian utang terhadap Gracco dilakukan dengan : 1. Pada tanggal 30 Desember 2014, berdasarkan perjanjian pengalihan, piutang pihak berelasi dari

RCCL milik, ENG dan EBCI sejumlah USD 11.250.000 dialihkan kepada Perseroan (pengalihan piutang EBCI dan ENG kepada Perseroan dapat dilihat pada perjanjian afiliasi no 1 dan 2 di atas), dan kemudian Perseroan mengalihkan piutang tersebut kepada Gracco. Perseroan dan Gracco sepakat melakukan saling hapus antara piutang dan utang Gracco sebesar USD 11.250.000.

75

2. Pada tanggal 30 Desember 2016 Perseroan melakukan perjanjian pengalihan dengan Gracco dan PR, semua Pihak setuju untuk mengalihkan seluruh utang Perseroan pada Gracco dengan sebagian piutang Perseroan dari PR sebesar USD3.068.183.

Penyelesaian utang Perseroan terhadap Gracco pada poin 2 di atas, dilakukan dengan cara subrogasi piutang Gracco pada Perseroan dengan piutang Perseroan pada PR. Berdasarkan Subrogation Agreement tanggal 30 Desember 2016 tersebut di atas, menyebabkan Gracco mempunyai piutang langsung terhadap PR sebesar USD 3.068.183.00 (tiga juta enampuluh delapan ribu seratus delapan puluh tiga Dollar AS) atau setara dengan Rp41.224.106.788,00 (empat puluh satu miliar dua ratus dua puluh empat juta seratus enam ribu tujuh ratus delapan puluh delapan Rupiah) sebagaimana dijelaskan dalam catatan dari Amendment to Loan Agreement tanggal 30 Desember 2016.

Hal tersebut di atas dipergunakan untuk mengurangi tagihan Perseroan kepada PR dengan cara mensubrogasikannya dengan tagihan Gracco kepada Perseroan dalam jumlah yang sama sehingga jumlah tersebut menjadi tagihan Gracco langsung kepada PR.

c. Amendment To Loan Agreement untuk pinjaman antara Perseroan dengan PT Pandita Ratu terjadi pada tanggal 30 Desember 2016, dibuat di bawah tangan dan menyebabkan jumlah pinjaman berkurang menjadi Rp190.617.281.532,00*. Syarat dan kondisi selain perubahan jumlah pinjaman adalah tetap.

CATATAN:*Pinjaman PR senilai Rp41.224.106.788,00 (±US$3.068.183) terhadap Perseroan di subrogasi dengan pinjaman Perseroan kepada Gracco dengan nilai yang sama. Sehingga utang PR kepada Perseroan berkurang senilai yang disubrogasi atau Rp41.224.106.788,00, dan selanjutnya sebagaimana termaktub dalam Amendment to Loan Agreement, sisa pinjaman PR kepada Perseroan setelah subrogasi yang dimaksud menjadi sebesar Rp190.617.281.532,00

d. Assignment Agreement (Perjanjian Peralihan) tanggal 5 Juli 2017 antara Perseroan dengan PT Pandita Ratu, dibuat di bawah tangan

Para Pihak

: 1. PT Tridomain Performance Materials (Perseroan) (“ Yang Mengalihkan/Assignor”);

2. PT Intan Bahtera Jaya (“Penerima Pengalihan/Assignee”)3. PT Pandita Ratu (“ Perusahaan/Company”)

Tanggal : 30 Desember 2016Jumlah Pengalihan dan sisa pinjaman setelah pengalihan

: Jumlah pengalihan adalah Rp 100.000.000.000.00, dengan sisa pinjaman setelah Sebesar Rp90.617.281.532,00*

CATATAN:*Pinjaman PR senilai Rp100.000.000.000,00 dialihkan ke PT Intan Bahtera Jaya (merupakan induk dari PR) sebagaimana termaktub dalam Assignment Agreement (Perjanjian Peralihan) tanggal 5 Juli 2017 tersebut di atas sehingga sisa pinjaman yang diberikan Perseroan kepada PT Pandita Ratu menjadi sebesar Rp90.617.281.532,00. Berdasarkan hal tersebutmenyebabkan Perseroan memiliki piutang ke PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”) sebesar Rp100.000.000.000 (setara dengan US$7.411.800). dengan syarat bunga 8% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2018.

17. Pada tanggal 2 Oktober 2017 Wellington menerbitkan Surat Sanggup (Promissory Note) kepada Perseroan dengan nilai USD 50.000 dengan jangka waktu 2 tahun dengan nilai bunga sebesar 3% per tahun jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2019.

18. Pada tanggal 2 Oktober 2017 RCCL menerbitkan Surat Sanggup (Promissory Note) kepada EBCI dengan nilai USD 561.761 dengan jangka waktu 2 tahun dengan nilai bunga sebesar 3% per tahun jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2019.

19. Pada tanggal 2 Oktober 2017 RCCL menerbitkan Surat Sanggup (Promissory Note) kepada ENG dengan nilai USD 472.087 dengan jangka waktu 2 tahun dengan nilai bunga sebesar 3% per tahun jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2019.

20. Pada tanggal 2 Oktober 2017 MPS menerbitkan Surat Sanggup (Promissory Note) kepada EBCI dengan nilai USD 1.213.666 dengan jangka waktu 2 tahun dengan nilai bunga sebesar 3% per tahun jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2019

.

76

21. Pada tanggal 2 Oktober 2017 MPS menerbitkan Surat Sanggup (Promissory Note) kepada TDC dengan nilaiUSD 10.439 dengan jangka waktu 2 tahun dengan nilai bunga sebesar 3% per tahun jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2019.

22. Pada tanggal 2 Oktober 2017 PWD menerbitkan Surat Sanggup (Promissory Note) kepada ENG dengan nilai USD 603.603 dengan jangka waktu 2 tahun dengan nilai bunga sebesar 3% per tahun jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2019.

K. Perjanjian-perjanjian Penting dengan Pihak ke Tiga

Perjanjian penting yang dibuat oleh Perseroan dan Entitas Anak dengan pihak ketiga adalah sebagai berikut:

Perseroan

1. Akta Perjanjian Penerbitan Dan Penunjukkan Agen Pemantau Serta Arranger Medium Term Notes (MTN) Tridomain Performance Materials I Tahun 2017 No.15 tanggal 4 Mei 2017 (”Perjanjian Penerbitan MTN I”), dibuat di hadapan Andri Noverin Perdana, SH., pengganti Jose Dima Satria, SH., Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan antara Perseroan sebagai penerbit dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai agen pemantau (“Agen Pemantau”) dan PT Sinarmas Sekuritas sebagai arranger (“Arranger”), dengan ketentuan antara lain:

Nama : Medium Term Notes Tridomain Performance Materials I Tahun 2017Jumlah pokok : USD20,000,000.00 (dua puluh juta Dollar Amerika Serikat)Tingkat suku bunga : Tingkat bunga tetap sebesar 9 % (sembilan persen) per tahun;Jangka waktu : 4 (empat) tahun sejak Tanggal PenerbitanTanggal Penerbitan : 18 Mei 2017Tanggal Pelunasan Pokok MTN IIJaminan

::

18 Mei 2021Diterbitkan tanpa jaminan khusus.

Tujuan : Modal Kerja dan atau investasi dan atau refinancing

Selain Perjanjian Penerbitan MTN I telah ditandatangani pula Perjanjian Agen Pembayaran No.SP-007/AP-MTN/KSEI/0317 tanggal 4 Mei 2017 dibuat antara Perseroan dengan KSEI (“Perjanjian Agen Pembayaran”) serta Perjanjian Pendaftaran MTN I di KSEI No.SP-007/MTN/KSEI/0317 tanggal 4 Mei 2017 (“Perjanjian Pendaftaran MTN”), kedua perjanjian dibuat di bawah tangan.Pembatasan (negative covenant) terkait perjanjian tersebut di atas, antara lain sebagai berikut:• Menjual, mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun aktiva tetap penerbit

sebanyak lebih dari 10% dari total aktiva menjamin secara khusus atau mengagunkan harta kekayaan penerbit kecuali (1) harta kekayaan penerbit yang telah diagunkan sebelum penerbitan MTN dan masih berlaku yang diberikan baik kepada kreditur yang sama dan atau kreditur lain / baru karena refinancing; (2) Jaminan khusus / agunan yang akan diberikan sehubungan dengan / dalam rangka menjamin pembiayaan atas kegiatan usaha penerbit dan atau entitas anak penerbit sesuai anggaran dasar penerbit dan atau anggaran dasar masing masing Entitas Anak penerbit termasuk Leasing kendaraan dan atau peralatan kantor penerbit dan atau Entitas Anak Penerbit dengan ketentuan untuk pembiayaan kegiatan usaha Entitas Anak penerbit maksimum harta kekayaan yang dapat dijaminkan penerbit adalah sebesar saham – saham milik penerbit pada Entitas Anak penerbit.

• Melakukan penggabungan, konsolidasi yang menyebabkan bubarnya penerbit, penerbit diakuisisi oleh pihak lain yang mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha penerbit dan kemampuan penerbit melaksanakan kewajiban berdasarkan dokumen transaksi.

• Menjual, mengalihkan atau memindah tangankan dengan cara apapun aktiva tetap penerbit sebanyak lebih dari 10% dari total aktiva.

77

2. Lease Agreement for Mayapada Tower 2 No. 011/LA/08-07-MT2/X/2017 tanggal 2 Oktober 2017

Pihak : Perseroan (“Penyewa”)PT Sejahtera Alam Property (“Pemilik”)

Objek : Pemilik setuju untuk menyewakan ruang kantor yang terletak di Mayapada Tower 2 Lantai 8, Suite 027, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920, seluas 201 m2

Jangka Waktu : 22 September 2019Biaya Sewa : Rp210.000.000,-

Entitas Anak

EBCI

1. Addendum Perjanjian Kredit No. 002/P-035/DL/TL/IX/2017-7 tanggal November 2017

Debitur : EBCIBank : PT Bank Sinarmas TbkLimit : Jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp70.000.000.000 dan USD

16.479.607 berupa:• Fasilitas Demand Loan sebesar USD15,000,000• Fasilitas Term Loan (Nonrevolving-Uncommitted) sebesar

USD1.479.607• Fasilitas LC/SKBDN sebesar Rp70.000.000.000

Jangka Waktu : Untuk Demand Loan dan Term Loan sampai dengan 17 September 2018.

Bunga : 12% per tahunJaminan : Tanah dan Bangunan beserta mesin:

• Tanah milik EBCI sebagaimana termaktub dalam SHGB No. 4 Desa Dukuh, dengan luas 25.250 m2

• SHM No.87/192/193/194/195/196/197/198/220/222/224 atas nama Sudiharto Sridjaja

• SHM No. 89/99/103/107/126/127/128/311/382/383/384/385/386/387/388/389/390/391/392/393/394/395/396/397/398/399/400/401/402/403/404/405/406/407/408/409/410/461/462 atas nama Kasin Sridjaja

• Persediaan barang berupa seluruh persediaan barang EBCI• Seluruh piutang usaha EBCI• Klaim asuransi jaminan sebesar nilai jaminan insurable• Personal Guarantee atas nama Hadiran Sridjaja

Syarat dan ketentuan lainnya

: Antara lain sebagai berikut:Selama fasilitas kredit masih terutang, Debitur tidak diperkenakan untuk melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari Bank:• Perubahan anggaran dasar• Perubahan pemegang saham• Pembagian Dividen

Selama fasilitas kredit masih terutang, Debitur tidak diperkenakan untuk melakukan hal-hal berikut tanpa pemberitahuan tertulis dari Bank:• Pergantian pengurus• Penambahan utang/pinjaman kepada kreditur lain kecuali

pinjaman dari suppliers dan atas kredit kendaraan bermotor dan kredit peralatan kantor untuk keperluan operasional kantor.

Hukum yang berlaku : Hukum Negara Republik Indonesia

78

Tujuan : • Demand Loan & Term Loan, untuk membiayai modal kerja Debitur yang bergerak di bidang manufaktur dan perdagangan bahan kimia

• LC/SKBDN Line, untuk mendukung pembelian raw materials dari suppliers Debitur

Catatan : Untuk keperluan IPO PT Tridomain Performance Materials selaku pemegang saham mayoritas EBCI, sudah tidak terdapat/tidak berlaku lagi pembatasan/negative covenant pembagian dividen sebagaimana Surat PT Bank Sinarmas Tbk No. SKL.048/2017/CM/CR-KCU tanggal 25 Januari 2017 yang dikeluarkan oleh PT Bank Sinarmas Tbk.

Pinjaman outstanding per 30 September 2017

: Faslitas Revolving sebesar USD 14.976.247,-Fasilitas non-revolving sebesar USD 1.479.607,-

2. Lease Agreement for Mayapada Tower 2 No. 008/LA/08-02-MT/X/2017 tanggal 2 Oktober 2017

Pihak : EBCI (“Penyewa”)PT Sejahtera Alam Property (“Pemilik”)

Objek : Pemilik setuju untuk menyewakan ruang kantor yang terletak di Mayapada Tower 2 Lantai 8, Suite 02, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920, seluas 175 m2

Jangka Waktu : 22 September 2019Biaya Sewa : Rp210.000.000,-

3. Perjanjian Kredit Pemilikan Mobil No. 1292507920-PK-011 tanggal 03 November 2015

Pihak : EBCI (“Debitur”)PT BCA Finance (“Kreditur”)

Objek : Kreditur setuju untuk membiayai pembelian mobil oleh Debitur dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 211.900.000,- dengan bunga 4,09% per tahun

Jangka Waktu : 3 Oktober 2018

4. Perjanjian Kredit Pemilikan Mobil No. 1292507920-PK-011 tanggal 27 April 2015


Objek : Kreditur setuju untuk membiayai pembelian barang-barang yang disetujui oleh Kreditur dengan jumlah fasilitas sebesar Rp202.000.000,- dengan bunga 4.09% per tahun

Jangka Waktu : 27 Maret 2018

5. Perjanjian Kredit Pemilikan Mobil No. 1302016989-PK-005 tanggal 31 Desember 2015



Jangka Waktu : 30 Agustus 2018

6. Perjanjian Kredit Pemilikan Mobil No. 1302016989-PK-004 tanggal 19 Juni 2015


79


Jangka Waktu : 19 Mei 2018

7. Perjanjian Kredit Pemilikan Mobil No. 1302016989-PK-006 tanggal 25 Agustus 2015

Pihak : EBCI (“Debitur”) PT BCA Finance (“Kreditur”)


Jangka Waktu : 25 Juli 2018

ENG

1. Perjanjian Kredit Sindikasi No. 13 tanggal 8 Juni 2011 dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta, dan perubahnya dengan Perubahan V (lima) tanggal 07 Agustus 2015 dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH., Notaris Jakarta, dan perpanjangan terakhir dengan Perubahan VII (Tujuh) Atas Perjanjian Kredit Sindikasi No.01 tanggal 04 September 2017 dibuat dihadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH., Notaris Jakarta.

Debitur : ENGKreditur : • Bank DKI

• PT Bank Pembagunan Daerah Papua (Bank PAPUA);• PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau PT Bank

Sumut;• PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat (Bank

NAGARI);• Bank Pembagunan Daerah Kalimantan Selatan (BPD

KALSEL); • Bank Pembagunan Daerah Propindi Daerah Istimewa Yogya

(BANK DIY); dan • PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (PT Bank JATIM)

Fasilitas & Jumlah : Jenis Fasilitas Plafon Suku Bunga

Jangka Waktu

KMK Aflopend (Tranche B)

Rp97.252.010.546,- 12% p.a.

s.d. 08 Juni 2020

KMK Aflopend (Tranche C)

Rp112.553.300.000,- 12% pa s.d. 08-06-2021

Tujuan : Tambahan modal kerja dalam bidang usaha industry DOP, Resin dan Biodisel

Jaminan : Tanah dan Bangunan beserta MesinPersediaan telah diikat secara fidusia sebesar Rp19.473.000.000,-Piutang telah diikat secara fidusia sebesar Rp155.669.000.000,-Gadai saham ENG milik Perseroan sebanyak 483.137 lembar senilai Rp487.137.000.000,- sebagaimana termaktub dalam Perjanjian Gadai No.19 tanggal 8 Juni 2011 yang dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta.

80

Batasan : Selama fasilitas kredit masih terutang Debitur tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut tanpa persetujuan tertulis kepada Kreditur:(1) Perubahan anggaran dasar(2) Perubahan pemegang saham

Selama fasilitas kredit masih terutang Debitur tidak diperkenankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut tanpa persetujuan tertulis kepada Kreditur:(1) Pergantian pengurus(2) Penambahan utang/pinjaman kepada kreditur lain terkecuali

pinjaman dari suppliers dan atas kredit kendaraan bermotor dan kredit peralatan kantor untuk keperluan operasional kantor.

Hukum yang berlaku : IndonesiaPinjaman outstanding per 30 September 2017

: Fasilitas Revolving sebesar USD 6.803.533,-Fasilitas non-Revolving USD 2.256.265,-

2. Lease Agreement for Mayapada Tower 2 No. 006/LA/08-02-MT/2017 tanggal 2 Oktober 2017

Pihak : ENG (“Penyewa”)PT Sejahtera Alam Property (“Pemilik”)

Objek : Pemilik setuju untuk menyewakan ruang kantor yang terletak di Mayapada Tower 2 Lantai 8, Suite 02, Jl. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta 12920, seluas 175 m2 dengan harga sewa ruangan per m²/bulan sebesar Rp138.000,-

Jangka Waktu : Sampai dengan 22 September 2019Biaya Sewa Rp210.000.000,-

3. License Agreement on 30.000 MT/Y DOP Continuous Process Plant tanggal 5 Februari 1996

Pihak : ENG (”Pihak Pertama”)Kyowa Yuka Co., Ltd (“Pihak Kedua”)

Objek : Pihak Kedua merupakan pemilik formulasi teknik yang memproduksi DOF (Di-2 Ethylhexyl Phthalate). Pihak Pertama berniat untuk membeli izin sebagai pemilik formulasi teknik yang memproduksi DOF tersebut.

Jangka Waktu : Perjanjian ini berlaku sampai pada saat ENG berhenti untuk mengoperasikan Pabrik.

Hukum Yang berlaku Hukum Negara Jepang

4. Toll Manufacturing Agreement tanggal 31 Juli 2015 yang dibuat oleh dan antara ENG dengan PT Mahkota Rimba Utama (“MRU”) dimana MRU menyediakan barang mentah kepada ENG sesuai spesifikasi. Jangka waktu perjanjian ini adalah 4 tahun sampai dengan tanggal 31 Juli 2019. Perjanjian ini tunduk pada hukum negara Republik Indonesia.

TDC

1. Perubahan atas Perjanjian Fasilitas Kredit No. 111/AMEND/IX/2017 tanggal 12 September 2017, yang merupakan perubahan atas Akta Perjanjian Fasilitas Kredit No. 100 tanggal 19 September 2008, yang dibuat di hadapan Tjoa Karina Juwita,SH., Notaris di Jakarta dan telah beberapa kali diubah, terakhir diubah dengan Perubahan Atas Perjanjian Fasilitas Kredit No.148/AMEND/XI/2017 tanggal 10 November 2017.yang dibuat dibawah tangan.

Para Pihak TDC (“Debitur”)PT Bank CTBC Indonesia (“Bank”)

81

Fasilitas dan jangka waktu

: Fasilitas Omnibus Line-1:• Surat Kredit Berdokumen atas Unjuk (Sight Letter of Credit)

sebesar USD4,000,000 untuk jangka waktu sampai dengan 12 Juni 2018

• Surat Kredit Berdokumen Berjangka (Usance Letter of Credit) sebesar USD4,000,000 untuk jangka waktu sampai dengan 12 Juni 2018

• Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri atas Unjuk (Local Sight Letter of Credit) sebesar USD4,000,000 untuk jangka waktu sampai dengan 12 Juni 2018

• Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Berjangka (Local Usance Letter of Credit) sebesar USD4,000,000 untuk jangka waktu sampai dengan 12 Juni 2018

• Akad Trust (Trust Receipt) sebesar USD4,000,000 untuk jangka waktu sampai dengan 12 Juni 2018

Fasilitas Omnibus Line-2:• Pinjaman Jangka Pendek – 1 (Short Term Loan)-1 sebesar

Rp90.000.000.000,- untuk jangka waktu sampai dengan 12 Juni 2018

• Pinjaman Jangka Pendek – 2 (Short Term Loan)–2 sebesar Rp35.000.000.000,- untuk jangka waktu sampai dengan 12 Juni 2018

• Pinjaman Pra Ekspor (Pre Export Loan) sebesar Rp90.000.000.000,- untuk jangka waktu sampai dengan 12 Juni 2018

Dengan Ketentuan total pemakaian Pinjaman Jangka Pendek-1, Pinjaman Jangka Pendek-2 dan Pinjaman Pra Ekspor tidak boleh melebihi dari Rp90.000.000.000,-• Pinjaman Jangka Menegah (Medium Term Loan) dengan Baki

Debit (Outstanding) sebesar USD647,593.29 (Non Revolving) untuk jangka waktu sampai dengan 23 Oktober 2018

• Transaksi Valuta Asing (Foreign Exchange Transaction) sebesar USD200,000 untuk jangka waktu sampai dengan 12 Juni 2018.

Tujuan : Fasilitas Omnibus Line-1 digunakan untuk mendukung aktivitas impor/pengadaan barang Debitur.Fasilitas Omnibus Line-q digunakan untuk membiayai modal kerja Debitur.Fasilitas Pinjaman Jangka Menegah digunakan untuk membiayai pembelian mesin.Fasilitas Transaksi Valuta Asing digunakan untuk lindung nilai (Hedging) dalam hal transaksi pertukaran mata uang asing Debitur.

Bunga • Akad Trust sebesar 10,75%• Pinjaman Jangka Pendek-1 sebesar 10,75%• Pinjaman Jangka Pendek-2 sebesar 10,75%• Pinjaman Pra Ekspor sebesar 6,3%• Pinjaman Jangka Menengah sebesar 6,3%

82

Jaminan : • Hak Tanggungan Peringkat Pertama dengan Nilai Hak Tanggungan sebesar Rp20.000.000.000,- atas sebidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 77/Gerem dengan luas 30.856 m2, terdaftar atas nama TDC (jangka waktu 4 Juli 2026) sebagaimana termaktub dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 6/2008 tanggal 15 Oktober 2008 yang dibuat di hadapan Herywan Arifin, SH., PPAT Kota Cilegon dan Sertifikat Hak Tanggungan No. 1458/2008 tanggal 6 Nopember 2008.

• Hak Tanggungan Peringkat Kedua dengan Nilai Hak Tanggungan sebesar Rp9.000.000.000,- atas sebidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 77/Gerem dengan luas 30.856 m2, terdaftar atas nama TDC (jangka waktu 4 Juli 2026) sebagaimana termaktub dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 25/2012 tanggal 31 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Bertha Herawati, SH., PPAT Kota Cilegon dan Sertifikat Hak Tanggungan No. 1904/2013 tanggal 27 Mei 2013.

• Hak Tanggungan Peringkat Ketiga dengan Nilai Hak Tanggungan sebesar Rp31.000.000.000,- atas sebidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 77/Gerem dengan luas 30.856 m2, terdaftar atas nama TDC (jangka waktu 4 Juli 2026) sebagaimana termaktub dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 23/2013 tanggal 11 Nopember 2013 yang dibuat di hadapan Hj.Mustika Dewi Toha, SH., PPAT Kota Cilegon dan Sertifikat Hak Tanggungan No. 2887/2013 tanggal 18 Desember 2013.

• Hak Tanggungan Peringkat Keempat dengan Nilai Hak Tanggungan sebesar Rp7.000.000.000,- atas sebidang tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 77/Gerem dengan luas 30.856 m2, terdaftar atas nama TDC (jangka waktu 4 Juli 2026) sebagaimana termaktub dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan No. 12/2014 tanggal 8 Juli 2014 yang dibuat di hadapan Bertha Herawati, SH., PPAT Kota Cilegon dan Sertifikat Hak Tanggungan No. 2756/2014 tanggal 2 Desember 2014.

• Jaminan Fidusia atas seluruh tagaihan dengan nilai Jaminan Fidusia sebesar USD10,000,000.00 sebagaimana termaktub dalam Akta Jaminan Fidusia No. 28 tanggal 17 September 2010, dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan No. 40 tanggal 11 Juni 2014 seluruhnya dibuat di hadapan Tjoa Karina Juwita, SH., notaris di Jakarta dan telah didaftarkan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagaimana dari Perubahan Jaminan Fidusia yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Wilayah Banten atas nama Menter Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. W12.00018758.AH.05.08 TAHUN 2015 tanggal 16 Januari 2015.

• Jaminan Fidusia atas seluruh stok barang, cadangan-cadangan dan persediaan dengan nilai Jaminan Fidusia sebesar USD4,000,000.00 sebagaimana termaktub dalam Akta Jaminan Fidusia No. 30 tanggal 17 September 2010, dan terakhir diubah dengan Akta Perubahan No. 78 tanggal 21 Oktober 2013 seluruhnya dibuat di hadapan Tjoa Karina Juwita, SH., notaris di Jakarta dan telah didaftarkan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagaimana dari Perubahan Jaminan Fidusia yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Wilayah Banten atas nama Menter Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. W12.00272547.AH.05.02 TAHUN 2013 tanggal 30 Oktober 2013.

83

• Jaminan Fidusia atas seluruh mesin dengan nilai Jaminan Fidusia sebesar Rp35.700.000.000 sebagaimana termaktub dalam Akta Jaminan Fidusia No. 82 tanggal 21 Oktober 2013, dibuat di hadapan Tjoa Karina Juwita, SH., notaris di Jakarta dan telah didaftarkan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI sebagaimana dari Perubahan Jaminan Fidusia yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Wilayah Banten atas nama Menter Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. W12.00272550.AH.05.02 TAHUN 2013 tanggal 30 Oktober 2013.

Perjanjian Gadai Rekening Simpanan tanggal 10 November 2017, dimana Bank sebagai Penerima Gadai sehubungan dengan Perjanjian Transaksi Valuta Asing (di atas)

Catatan : Sehubungan dengan rencana Perseroan selaku pemegang saham mayoritas TDC untuk melakukan penawan umum saham perdana serta mencatatkan saham-sahamnya di Bursa Efek Indonesia; sudah tidak ada/tidak berlaku ketentuan pembatasan/larangan pembagian dividen oleh TDC kepada para pemegang saham TDC sebagaimana persetujuan PT Bank CTBC Indonesia pada surat PT Tridomain Chemicals No. 008/TDC/CT/XII/16 tanggal 13 Desember 2016.

Hukum yang berlaku : Hukum Negara IndonesiaPinjaman outstanding per 30 Sep 2017

: Omnibus line (fasilitas LC) , jangka pendek saat ini sebesar USD 8.514.040,-, Jangka panjang saat ini sebesar USD 701.559,-

2. Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 53 tanggal 21 Maret 2016, yang dibuat di hadapan Tjoa Karina Juwita,SH., Notaris di Jakarta, Perubahan Perjanjian Kredit No.1022?LD/III/17/010 tanggal 22 Maret 2017 dan dan perpanjangannya yang terakhir sebagaimana Surat Penegasan Kredit (SPK) No. 034/SPK/JTrust/CBCD/JKT2/IX/17 tanggal 20 September 2017.

Para Pihak 1. TDC (”Debitur”) dan PT BANK J TRUST INDONESIA TBK (“Kreditur”)

Jenis dan jumlah 1. Kredit Atas Permintaan (KAP) – Revolving dengan limit kredit sebesar Rp 22.000.000.000,-; dan

2. Kredit Angsuran Berjangka – Non Revolving dengan limit kredit sebesar Rp 4.914.728.659,-.

Bunga 13 % per tahun.Jaminan : Tanah kosong, JL Raya Merak Km 117 Desa Gerem, Kec Pulau

Merak, Kab Cilegon, BantenTujuan : Tambahan Modal Kerja Jangka Waktu Jangka waktu untuk fasilitas Kredit Atas Permintaan (KAP) –

Revolving adalah 12 bulan (22 September 2017 s/d 21 September 2018). Sedangkan jangka waktu untuk fasilitas Kredit Angsuran Berjangka – Non Revolving adalah 36 bulan sejak Efektif Fasilitas Kredit.

Catatan : Sehubungan dengan rencana Perseroan selaku pemegang saham mayoritas TDC untuk melakukan penawaran umum saham perdana serta mencatatkan saham-sahamnya di Bursa Efek Indonesia; sudah tidak ada/tidak berlaku ketentuan pembatasan/larangan pembagian dividen oleh TDC kepada para pemegang saham TDC sebagaimana Surat Penegasan Kredit (SPK) dari PT Bank JTrust Indonesia Tbk Nomor: 001/JTRUST/CBCD/JKT2/II/2017 tanggal 14 Februari 2017.

Pinjaman outstanding per 30 Sep 2017

: Fasilitas revolving saat ini sebesar USD 1.630.596,-Fasilitas non- revolving saat ini sebesar USD 364.270,-

PNK

84

1. Perjanjian Pinjaman

Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor. R08.SBY/0480/KMK/2016 No. 17 tanggal 21 Oktober 2016 dibuat dihadapan Wulat Arum Juktikanti, SH., notaris di Kota Administrasi Jakarta Timur jo. Addendum I (Pertama) Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor. R08.SBY/0480/KMK/2016 tanggal 20 Oktober 2017, yang dibuat di bawah tanganPara Pihak PNK (“Debitur”)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank”)Hadiran Sridjaya (“Penjamin”)

Limit Kredit Tidak melebihi Rp 23.000.000.000,00 (dua puluh tiga miliar rupiah)Tujuan Penggunaan Tambahan Modal KerjaJenis dan Sifat Kredit Kredit Modal Kerja Rekening Koran dan bersifat RevolvingJangka Waktu 12 (dua belas) bulan, yaitu 21 Oktober 2017 sampai dengan

20 Oktober 2018Bunga 11% per-annumHal-hal yang tidak diperbolehkan oleh Debitur

(1) Melakukan perubahan anggaran dasar termasuk didalamnya perubahan pemegang saham, pengurus, permodalan dan nilai saham, kecuali untuk perubahan pengurus yang merupakan perwakilan dari Debitur cukup dengan memberitahukan secara tertulis kepada Bank dengan menyerahkan dokumen CV serta tidak termasuk dalam daftar hitam Bank Indonesia.

(2) Memindah tangankan barang agunan kecuali stock/persediaan dan piutang usaha dalam rangka transaksi usaha yang wajar.

(3) Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari pihak lain.(4) Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan

harta kekayaan perusahaan Debitur kepada pihak lain.(5) Melunasi hutang perusahaan Debitur kepada pemilik/pemegang

saham.(6) Membagikan dividen kepada pemegang saham diperkenankan

apabila memenuhi rasio finansial sebagai berikut: current earnings perusahaan positif, current ratio > 100%, Debt to Equity Ratio (DER) < 233% dan ratio DSC > 100%. Apabila rasio financial tersebut tidak terpenuhi, maka pembagian dividen harus terlebih dahulu dimintakan ijin kepada Bank.

(7) Melakukan investasi dalam nilai material yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan Debitur.

Klausula Cross Default : Bilamana Debitur lalai melaksanakan suatu kewajiban pembayaran atau melakukan pelanggaran terhadap salah satu ketentuan dalam Addendum Perjanjian Kredit atau suatu kewajiban lain yang timbul dianggap telah melakukan pelanggaran pula terhadap:(1) Perjanjian Kredit Non Cash Loan Nomor. R08.SBY/0481/

NCL/2016 No. 18 tanggal 21 Oktober 2016.(2) Perjanjian Fasilitas Treasury Line Nomor. R08.SBY/0482/

TL/2016 No. 19 tanggal 21 Oktober 2016.(3) Perjanjian-perjanjian kredit lainnya atau perjanjian-perjanjian

lainnya yang akan dibuat dikemudian hari yang dibuat antara Bank dan Debitur.

Obyek Jaminan/Agunan saling terkait satu sama lain (Joint Collateral dan Cross Default)

Kedudukan Hukum Kantor Panitera Pengadilan Negeri Kota SurabayaPinjaman outstanding per 30 Sep 2017

: Fasilitas revolving saat ini sebesar USD 1.704.714,-

85

Akta Perjanjian Fasilitas Non Cash Loan Nomor. R08.SBY/0481/NCL/2016 No. 18 tanggal 21 Oktober 2016 dibuat dihadapan Wulat Arum Juktikanti, SH., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Timur jo. Addendum I (Pertama) Perjanjian Fasilitas Non Cash Loan Nomor. R08.SBY/0481/NCL/2016 tanggal 20 Oktober 2017 yang dibuat di bawah tangan.Para Pihak PNK (“Debitur”)


Limit Kredit Fasilitas Non Cash Loan (L/C Impor atau SKBDN) dengan jumlah tidak melebih USD8.000.000 (delapan juta dolar AS), termasuk sub limit:− Fasilitas Trust Receipt USD sebesar USD2.000.000 (dua juta

dolar AS)− Fasilitas Trust Receipt IDR sebesar Rp26.000.000.000,00 (dua

puluh enam miliar rupiah)Tujuan Penggunaan Pembiayaan L/C Impor (Sight/Usance/UPAS) SKBDN untuk

pembelian bahan baku, bahan penolong dan barang lain yang terkait proses produksi dan perdagangan bahan kimia. Fasilitas ini juga dapat digunakan untuk pemanfaatan Trust Receipt (kecuali untuk fasilitas UPAS) , dengan Sub Limit fasilitas Trust Receipt yang digunakan untuk pembayaran L/C dan SKBDN jatuh tempo kecuali untuk fasilitas UPAS.

Jenis dan Sifat Kredit Fasilitas Non Cash Loan (L/C Impor atau SKBDN) dan bersifat Revolving dengan Sub Limit Fasilitas Trust Receipt yang bersifat Revolving.

Provisi / komisi : Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di PT. Bank Mandiri (Persero) TBK

Jangka Waktu 12 (dua belas) bulan, yaitu 21 Okober 2017 sampai dengan 20 Oktober 2018

Pinjaman outstanding per 30 Sep 2017

: Fasilitas SKB (Surat Kredit Berdokumen) saat ini sebesar USD 8.111.735,-

Akta Perjanjian Treasury Line Nomor. R08.SBY/0482/TL/2016 No. 19 tanggal 21 Oktober 2016 dibuat dihadapan Wulat Arum Juktikanti, SH., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Timur jo. Addendum I (Pertama) Perjanjian Treasury Line Nomor. R08.SBY/0482/TL/2016 tanggal 20 Oktober 2017Para Pihak PNK (“Debitur”)


Fasilitas Dengan limit transaksi USD1,000,000.00Tujuan Penggunaan Untuk kebutuhan transaksi valuta asing dan hedging (lindung nilai)

risiko kerugian akibat fluktuasi valuta asing, tidak untuk spekulasiJenis Fasilitas Treasury LineJangka Waktu 12 (dua belas) bulan, yaitu 21 Oktober 2017 sampai dengan 20

Oktober 2018Kedudukan Hukum Kantor Panitera Pengadilan Negeri Kota SurabayaJaminan Untuk ketiga fasilitas adalah sebagai berikut:

• Bangunan dan tanah seluas 16.815 m2 yang berlokasi di Kelurahan Ngipik Kecamatan Gresik Kabupaten Gresik Propinsi Jawa Timur dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 14 atas nama PT Petronika tanggal 16 Oktober 1997 telah diikat HT I No. 06309/2016 tanggal 15 Desember 2016 sebesar Rp 55,675 juta;

• Bangunan dan tanah seluas 1.185 m2 yang berlokasi di Kelurahan Roomo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik Propinsi Jawa Timur dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 84 atas nama PT Petronika tanggal 16 Oktober 1997 telah diikat HT I No. 01003/2017 tanggal 22 Pebruari 2017 sebesar Rp 3,924 juta.

86

1) Akta Jaminan Fidusia PT Petronika No. 20 tanggal 21 Oktober 2016 dibuat dihadapan Wulat Arum Juktikanti, SH., notaris di Kota Administrasi Jakarta Timur atas stock/persediaan. Sertifikat Jaminan Fidusia No. W15.009321255.AH.05.01 TAHUN 2016 tanggal 14 Nopember 2016 sebesar Rp40.000.000.000,- telah didaftarkan dengan nomor registrasi 2016111135103782. (Obyek Jaminan Fidusia Tidak Berserial Nomor)

2) Akta Jaminan Fidusia PT Petronika No. 21 tanggal 21 Oktober 2016 dibuat dihadapan Wulat Arum Juktikanti, SH., notaris di Kota Administrasi Jakarta Timur atas piutang usaha. Sertifikat Jaminan Fidusia No. W15.00932151.AH.05.01 TAHUN 2016 tanggal 14 Nopember 2016 sebesar Rp90.000.000.000,- telah didaftarkan dengan nomor registrasi 2016111135103781.

3) Akta Jaminan Fidusia PT Petronika No. 22 tanggal 21 Oktober 2016 dibuat dihadapan Wulat Arum Juktikanti, SH., notaris di Kota Administrasi Jakarta Timur berupa mesin dan peralatan. Sertifikat Jaminan Fidusia No. W15.00932153.AH.05.01 TAHUN 2016 tanggal 14 Nopember 2016 sebesar Rp3.924.000.000,- telah didaftarkan dengan nomor registrasi 2016111135103570.

Personal Guarantee: atas nama Hadiran Sridjaya dalam Akta Pengikatan Pribadi sebagai Penjamin (Personal Guarantee) No. 25 tanggal 21 Oktober 2016 dibuat dihadapan Wulat Arum Juktikanti, SH. Notaris di Kota Administrasi Jakarta Timur.

Negative Covenant : Selama kredit belum lunas, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri terlebih dahulu debitur tidak diperkenankan:• Melakukan perubahan anggaran dasar perusahaan termasuk

didalamnya perubahan pemegang saham, pengurus, permodalan dan nilai saham, kecuali untuk perubahan pengurus yang merupakan perwakilan dari PT Petrokimia Gresik cukup dengan memberitahukan secara tertuis kepada Bank dengan menyerahkan dokumen Curriculum Vitae serta tidak masuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia.

• Memindahtangankan barang agunan kecuali persedian dan piutang usaha dalam rangka transaksi usaha yang wajar;

• Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari pihak lain• Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan

harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain;• Melunasi hutang perusahaan kepada pemilik/pemegang saham• Melakukan investasi dalam nilai material yang dapat

mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.

Perseroan telah mengungkapkan semua perjanjian-perjanjian penting Perseroan dan Entitas Anak dengan pihak ketiga.

87

L. Asuransi

Sampai saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan anak-Entitas Anaknya memasuki perjanjian asuransi sebagaimana disebutkan di bawah ini.

EBCI

1) Polis Standar Asuransi Gempa Bumi Indonesia

No. Polis : 2010010217001527Nama Tertanggung : PT Bank Sinarmas Tbk QQ EBCIPenanggung : PT Asuransi Asoka MasLokasi : Jl. Serang Km. 14 Desa Dukuh, Kec. Cikupa, TangerangJangka Waktu Pertanggungan

: 13 Juni 2017 s.d.13 Juni 2018

Jumlah Pertanggungan : Total USD39.500.000

2) Polis Machinery Breakdown Insurance

No. Polis : 2010090317000622Nama Tertanggung : PT Bank Sinarmas Tbk QQ EBCIPenanggung : PT Asuransi Asoka MasLokasi : Jl. Serang Km. 14 Desa Dukuh, Kec. Cikupa, TangeranJangka Waktu Pertanggungan

: 13 Juni 2017 s.d.13 Juni 2018


3) Polis Semua Risiko Harta Benda

No. Polis : 2010010917001479Nama Tertanggung : PT Bank Sinarmas Tbk QQ EBCIPenanggung : PT Asuransi Asoka MasLokasi : Jl. Serang Km. 14 Desa Dukuh, Kec. Cikupa, TangeranJangka Waktu Pertanggungan

: 13 Juni 2017 s.d.13 Juni 2018


ENG

Jenis Asuransi : - Property All Risk - Business Interuption Insurance - Eartquake, Volcanic Eruption, Tsunami

Cover Note No. 011827/CV/PAR/273.003-KBRU/02/2018Nama Tertanggung : ENGPenanggung : PT Asuransi FPG IndonesiaLokasi : Jl. Prof Dr, Moch Yamin SH, Gresik, Jawa Timur Jangka Waktu Pertanggungan

: 24 Februari 2018 – 24 Februari 2019

Jumlah Pertanggungan : USD 38.200.000

88

Jenis Asuransi : - Machinery Breakdown Insurance- Business Interuption Following Machinery Breakdown

Cover Note No. 012125/CV/M&B/273.003-KBRU/02/2018Nama Tertanggung : ENGPenanggung : PT Asuransi FPG IndonesiaLokasi : Jl. Prof Dr, Moch Yamin SH, Gresik, Jawa Timur.Jangka Waktu Pertanggungan


Jumlah Pertanggungan : USD33.100.000

TDC

1) Polis Property All Risk

Cover Note : 011822/CV/PAR/273.001-KBRU/02/2018Nama Tertanggung : TDCPenanggung : PT Asuransi FPG IndonesiaLokasi : Jl. Serang Km. 76, Kragilan, Serang Banten dan Jl. Raya Merak

Km 117, Gurem, Cilegon, Banten, Jl. Raya Merak Km3, Gurem, Grogol, Cilegon, Banten

Jangka Waktu Pertanggungan



2) Polis Machinery Breakdown Insurance

Cover Note : No. 012116/CV/M&B/273.001-KBRU/02/2018Penanggung : PT Asuransi FPG IndonesiaLokasi : Jl. Serang Km. 76, Kragilan, Serang Banten dan Jl. Raya Merak

Km 117, Gurem, Cilegon, BantenJangka Waktu Pertanggungan

: 24 Februari 2018 s.d. 24 Februari 2019


PNK

1) Property All Risk dan Business Interruption

No. Polis 02011800123Nama Tertanggung : PNKPenanggung : PT Asuransi Harta Aman PratamaLokasi : Kawasan Indutri Gresik, Jl Prof.Dr. Moh. Yamin SH, Gresik 60009Jangka Waktu Pertanggungan


Jumlah Pertanggungan Total USD30.000.000

89

2) Machinery Breakdown Insurance

No. Polis 02009100004Nama Tertanggung : PNKPenanggung : PT Asuransi Harta Aman PratamaLokasi : Kawasan Indutri Gresik, Jl Prof.Dr. Moh. Yamin SH, Gresik 60009Jangka Waktu Pertanggungan


Jumlah Pertanggungan Total USD25.500.000

3) Jenis Asuransi : Asuransi Gempa Bumi Indonesia

No. Polis : 02011800124Nama Tertanggung : PNKPenanggung : PT Asuransi Harta Aman PratamaLokasi : Kawasan Indutri Gresik, Jl Prof.Dr. Moh. Yamin SH, Gresik 60009Jangka Waktu Pertanggungan


Jumlah Pertanggungan : Total USD26,000,000

Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan perusahaan-perusahaan asuransi (penanggung) tersebut di atas. Nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang terjadi atas sarana dan prasarana yang dipertanggungkan.

Perseroan berkeyakinan bahwa asuransi atas aset-aset material Perseroan adalah memadai untuk mengganti obyek yang diasuransikan atau menutup risiko yang dipertanggungkan Perseroan serta tidak berada dalam keadaan cidera janji (default) dan tidak pernah memperoleh peringatan dan/atau teguran sehubungan dengan polis atau bagian dari polis asuransi yang ditutup oleh Perseroan sebagaimana diungkapkan di atas.

M. Aset Tetap Perseroan Dan Entitas Anak

Perseroan saat ini tidak memiliki aset tetap. Hanya Entitas Anak yang memiliki aset tetap seperti diuraikan di bawah ini.

Aset EBCI

No SERTIFIKAT NO.

GAMBAR SITUASI/SURAT UKUR LUAS

(m²) LOKASINO. TANGGAL

1. HGB No.4/Dukuh - - 25.250 Desa Dukuh, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

2. HM No.87/Dukuh 950 22-05-1980 25.250 Desa Dukuh, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten


4. HM No. 99/Dukuh 4494 23-12-1981 3.998 Desa Dukuh, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten





90

No SERTIFIKAT NO.






12. HM No. 194/Dukuh 6791 09-07-1986 685 Desa Dukuh, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten









21. HM.No.00461/Dukuh 20588/1997 16-07-1997 1.430 Desa Dukuh, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten


















91

No SERTIFIKAT NO.
















“Catatan : Tanah-tanah dengan sertifikat-sertifikat Hak Milik di dalam tabel tersebut di atas, merupakan tanah di sekitar pabrik EBCI yang diakuisi oleh EBCI dengan menggunakan nama pendiri/founders EBCI dan telah tercatat di Laporan Keuangan sebagai aset EBCI. Sertifikat-sertifikat tanah Hak Milik tersebut dijaminkan ke bank untuk menjamin fasilitas kredit EBCI, lalu EBCI berencana memproses balik nama sertifikat-sertifikat Hak Milik tersebut ke atas nama EBCI, yaitu saat fasilitas pinjaman EBCI di bank telah lunas.”

Aset ENG

NoSertipikat HGB Luas

(m²) CatatanNomor Berlaku Hingga

Desa Dahanrejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.1. 02/Dahanrejo 24-09-2024 7.900 HT I No. 3082/2011 tanggal 5-9-2011

2. 03/Dahanrejo 24-09-2024 2.800 HT I No. 3081/2011 Tanggal 5-9-2011

3. 4/Dahanrejo 24-09-2024 10.460 HT I No. 3080/2011 tanggal 5-9-2011

Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur4. 74/Roomo 12-01-2027 28.100 HHT I No. 3079/2011 tanggal 5-9-2011

5. 80/Roomo 12-01-2027 6.585 HT I No. 3078/2011 tanggal 5-9-2011






92

Aset TDC

Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 77, yang terletak di Propinsi Banten, Kabupaten/Kotamadya Cilegon, Kecataman Pulo Merak, Desa/Kelurahan Gerem dengan luas 30.856 m2 m2. Berlaku sampai dengan 4 Juli 2026.

Aset PNK

NoSertipikat HGB Luas

(m²) Lokasi Atas nama Nomor Jangka Waktu

1. 14/Ngipik 13 -03-2025 16.815 m2 Kelurahan Ngipik, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur PNK

2. 84/Roomo. 12-01-2027 1.185 m2 Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur PNK

Keseluruhan tanah dan/atau bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan terdaftar atas nama PT Petronika statusnya dijaminkan kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk menjamin fasilitas kredit PNK di bank tersebut.

88Pengungkapan “seluruh sertifikat hak guna bangunan terdaftar atas nama PT Petronika (PNK)”, maksudnya adalah informasi tambahan untuk 2 (dua) sertifikat tanah yang dimiliki oleh PNK, yaitu Sertifikat HGB No. 14/Ngipik dan Sertifikat HGB 84/Roomo

N. Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Entitas Anak, Komisaris, Dan Direksi Perseroan, Serta Komisaris Dan Direksi Entitas Anak

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan, Entitas Anak dan masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak saat ini tidak tersangkut perkara perdata, pidana, dan/atau tuntutan, gugatan ataupun perselisihan lain di lembaga peradilan dan/atau di lembaga perwasitan baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan perpajakan dan perburuhan dan juga perkara kepailitan maupun mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang.

O. Hak Kekayaan Intelektual

a. PerseroanPada tanggal Prospektus ini di terbitkan, Perseroan tidak memiliki hak untuk menggunakan kekayaan intelektual

b. Entitas AnakEBCI memiliki sertifikat hak kekayaan intelektual yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Sertifikat Merek

No.Pendaftaran

Jangka Waktu PerlindunganNomor Tanggal Etiket Merek Kelas

1. IDM000109966 08 Juni 2015 16 10 Tahun (sejak 09-06-2015)



93

2. Hak Cipta

No.Pendaftaran

Nama PenciptaNomor Tanggal Jenis Ciptaan Judul Ciptaan

1. 034585 14-04-2005 Seni Logo “Eternal” EBCI

P. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)

Perseroan memiliki serangkaian proyek untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan dan kualitas hidup masyarakat lokal, seperti memberi sumbangan untuk memperbaiki fasilitas sosial mereka. Perseroan menghargai perilaku bisnis yang bertanggung jawab dan mementingkan kontribusi yang berkelanjutan terhadap perkembangan masyarakat. Selain itu, karena banyak dari karyawan Perseroan adalah warga dari masyarakat lokal, penting bagi Perseroan untuk selalu meningkatkan kualitas hidup para karyawannya. Misalnya, 60% karyawan PT Eternal Buana Chemical Industries adalah penduduk lokal. Perseroan telah menghabiskan sekitar Rp2.000.000.000,- setiap tahun dalam proyek-proyek pengembangan masyarakat yaitu sebagai berikut: (1) menciptakan lapangan kerja di daerah lokal dengan sumber tenaga kerja dari daerah tetangga dan mendorong kontraktor Perseroan untuk melakukan hal yang sama, (2) menyediakan dukungan dan bantuan pendidikan untuk masyarakat lokal dan mensponsori program beasiswa, (3) subsidi atau secara bebas menyediakan layanan medis dan peralatan kesehatan; dan (4) memberikan pelatihan keterampilan untuk masyarakat lokal.

2. KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

A. Umum

Perseroan merupakan salah satu produsen Specialty Materials terbesar di Indonesia di bidangnya. Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan memproduksi, mendistribusikan dan menjual berbagai produk Specialty Materials. Produk-produk Specialty Materials yang diproduksi oleh Perseroan antara lain adalah (i) Alkyd, Acrylic dan Amino Resin, Unsaturated Polyester Resin, dan Synthetic Latex Resin (“Specialty Resin”); (ii) Di Octyl Phthalate dan Di Iso-Nonyl Phthalate (“Plasticizers”); dan (iii) Acrylamide.

Perseroan berfokus pada produksi Specialty Materials yang digunakan untuk memproduksi produk-produk pada sektor property dan infrastruktur, consumer product, pemeliharaan lingkungan dan transportasi.

94

Berikut adalah gambaran atas beberapa produk-produk yang menggunakan Specialty Material yang diproduksi Perseroan.

Konstruksi / Infrastruktur Transportasi Consumer Product Pemeliharaan Lingkungan

Gedung & Cat Mobil Pita Perekat Pengolahaan Air

Kabel Listrik Kapal Kulit Sintetis Kertas Kraft

Pelapis anti bocor Jalanan / Cat Marka Jalan Perlengkapan Saniter Recovery Minyak

Tangki Penyimpanan Motor Pelampung Karet Pelapis Kayu

Industri

Hasil produksi Perseroan sebagian besar dijual di Indonesia. Selain itu, Perseroan juga menjual produknya ke Asia Tenggara, Asia Selatan, Australia, Selandia Baru dan Timur Tengah.

Perseroan menjalankan kegiatan usahanya melalui Entitas Anak yaitu EBCI, ENG, TDC dan PNK yang merupakan produsen Specialty Materials berupa Specialty Resin, Plasticizer dan Acrylamide.

Produk Specialty Materials yang diproduksi oleh Perseroan umumnya merupakan produk setengah jadi (intermediate product) dalam rantai proses industri. Pelanggan Perseroan memproses produk Specialty Materials dan mengubahnya menjadi produk konsumen, atau menggunakan produk tersebut dengan cara tertentu dalam proses produksi produk konsumen.

Saat ini, total kapasitas produksi yang dimiliki oleh Perseroan adalah sebesar 178.000 MT, dimana 94.000 MT atau 53% digunakan untuk memproduksi Specialty Resin dan dan produk lainnya, 72.000 MT atau 40% digunakan untuk memproduksi Plasticizer dan 12.000 MT atau 7% digunakan untuk memproduksi Acrylamide.

95

B. Kegiatan Usaha

Melalui Entitas Anak, Perseroan memproduksi Specialty Materials (Specialty Resin, Plasticizer dan Acrylamide).

i. Specialty Resin

Melalui Entitas Anak yaitu EBCI dan ENG Perseroan memproduksi Specialty Resin.

Specialty Resin terdiri dari resin berbasis larutan minyak dan/atau resin berbasis air. Alkyd, Acrylic, dan Amino Resin (”AAR”) adalah resin berbasis larutan minyak yang kegunaanya terutama sebagai pelapis pada industri pernis dan cat. Kesuksesan produk AAR dapat diperoleh melalui performance, harga yang bersaing, dan masa simpan yang relatif lebih lama dibandingkan dengan resin dari alam. Bagian terbesar dari penjualan AAR adalah kepada manufaktur cat dan pernis, yang kegunaannya memberikan warna yang stabil, tahan lama, dan konsistensi yang merupakan karakter kunci dari resin yang digunakan dalam produk mereka.

Unsaturated Polyester Resin (”UPR”) yang berbasis larutan minyak terutama digunakan untuk manufaktur produk plastik yang diperkuat fiberglass dengan pangsa pasar terbesar di tangki fiberglass, perlengkapan otomotif, dempul mobil, atap fiberglass, kancing baju, perlengkapan sanitari dan kapal fiberglass. Produk yang terbuat dari UPR memiliki karakteristik kekuatan tarik yang baik, ringan, tahan terhadap panas dan kimia, selain dari keunggulan dalam ketahanan cuaca dan sifat insulasi listrik.

Synthetic Latex Resin (“SLR”) adalah bahan emulsi pada jenis cat dekoratif dan bahan perekat. Jenis resin ini banyak dipakai karena sifat daya pelapisannya yang merata dan kualitas lekatannya yang tinggi. Pada industri teksil, resin ini menambah daya ikat dan pakai serta menambah kelembutan. Sebagai bahan pelapis kertas, resin ini berfungsi sebagai pengikat, pengeras dan pelapis.

Mayoritas pelanggan Specialty Resin memerlukan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi produksi individu, memerlukan tingkat layanan teknikal yang tinggi dan formulasi produk yang telah disesuaikan. Saat ini proses pengembangan dalam penambahan tipe Specialty Resin, termasuk resin yang digunakan dalam produksi pelapis kertas dan pengemasan fleksibel, yang berguna bagi pelanggan Perseroan mendapatkan perhatian yang kuat. Per 30 September 2017 EBCI dan ENG, memiliki kapasitas produksi masing-masing sebesar 70.000 MT dan 24.000 MT per tahun untuk Specialty Resin.

ii. Plasticizer

Plasticizer banyak digunakan sebagai pelentur di manufaktur produk berbahan dasar PVC, termasuk selang dan insulasi kabel. Dari berbagai macam Plasticizer yang diproduksi Perseroan, Di Octyl Phthalate dan Di Iso-Nonyl Phthalate merupakan salah satu penyumbang terbesar dari produksi Perseroan. Plasticizer memenuhi tingkat kebutuhan yang tinggi biaya produksi yang lebih rendah untuk menghasilkan kualitas produk PVC yang lentur dan bermutu tinggi.

Per 30 September 2017 ENG memiliki kapasitas produksi sebesar 42.000 MT per tahun dan PNK memiliki kapasitas produksi sebesar 30.000 MT per tahun. Hampir seluruh Plasticizer yang diproduksi Perseroan dijual di pasar domestik.

iii. Acrylamide

TDC menghasilkan Acrylamide yang terutama digunakan untuk membantu meningkatkan pemisahan minyak dari air dalam proses recovery minyak, meningkatkan kekuatan kertas kraft, mengendapkan zat padat dalam pengolahan air dan bahan perekat ply-wood.

Per 30 September 2017 TDC memiliki kapasitas produksi sebesar 12.000 MT per tahun untuk Acrylamide.

96

iv. Trading dan Technical sevices

Untuk mengoptimalkan dana – dana yang tersedia, Perseroan melalui Entitas Anak juga melaksanakan berbagai macam perdagangan (trading) bahan kimia selain sebagai produsen specialty materials. Berikut adalah beberapa jenis bahan kimia yang diperdangankan Perseroan melalui Entitas Anak yaitu, Ortho Xylene, Phthalic Anhydride, Poly Acrylamide, dan Acrylonitrile. Selain itu, Perseroan melalui Entitas Anak juga memberikan layanan teknikal (Technical sevices) berupa penjualan formula untuk memproduksi berbagai macam produk – produk kimia.

Meskipun nominalnya tidak terlalu signifikan, kegiatan ini dilakukan Perseroan melalui Entitas Anak guna mengoptimalkan dana – dana idle yang ada, sehingga dana - dana tersebut dapat berkontribusi dalam meningkatkan penjualan Perseroan dan Entitas Anak.

C. Strategi Perseroan

Perseroan fokus dalam memperbesar usaha dan juga meningkatkan pangsa pasar dan profitabilitas Perseroan. Perseroan percaya akan dapat memenuhi target tersebut dengan strategi di bawah ini:

i. Fokus dalam Memperluas Produksi dan Kapasitas

Perseroan berniat untuk melanjutkan langkah-langkah pengembangannya dengan memperbaiki sistem produksi di fasilitas Perseroan dan melakukan diversifikasi pelanggan serta mengidentifikasi pelanggan baru untuk produk-produk Perseroan. Selain itu, Perseroan berniat untuk memenuhi peningkatan permintaan yang diproyeksikan di masa depan dengan mempertahankan peningkatan pemanfaatan kapasitas secara keseluruhan. Perseroan juga merencanakan untuk menambah kapasitas melalui akuisisi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang Specialty Materials.

ii. Meningkatkan Fokus pada Specialty Resin dengan Peluncuran Produk Baru

Specialty Resin memiliki marjin keuntungan yang tinggi dikarenakan nilai tambah yang lebih dari bahan Specialty Materials yang digunakan untuk produk akhirnya. Untuk menjaga pangsa pasar yang ada, Perseroan akan fokus pada riset dan pengembangan untuk bisnis Specialty Resin, mengalokasikan kurang lebih 1% dari penjualan Perseroan untuk riset dan pengembangan, meningkatkan kualitas formula Specialty Resin. Perseroan sedang mempertimbangkan kesempatan produksi pada produk Specialty Resin lainnya yang saat ini belum diproduksi di Indonesia dan ASEAN. Contoh produk-produk tersebut yaitu Polyurethane Adhesives; Polyurethane Dispersion Resin, UV-Cured Resin, Opaque Polymer, Specialty Plasticizer, Super Plasticizer untuk beton, PVC processing aids dan Amino Resin untuk keperluan tekstil dan otomotif.

iii. Memperkuat Penjualan Internasional dan Kapasitas Bisnis

Perseroan memperbesar kapasitas usahanya dengan meningkatkan keberadaannya di pasar luar negeri dan membina hubungan dengan pelanggan dan pemasok internasional. Saat ini, selain penjualan ekspor langsung kepada pelanggan di luar negeri, Perseroan juga menunjuk agen yang bertindak sebagai perantara, atau distributor. Perseroan berharap dapat meningkatkan penjualan ekspor langsung dengan meningkatkan keaktifannya di pasar internasional, antara lain dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan, termasuk dukungan teknis, pemasaran, distribusi dan logistik.

iv. Pengembangan dan Pemasaran Produk Baru

Perseroan akan terus mengembangkan produk-produk resin dan Plasticizer melalui inovasi, penilitian dan pengembangan, serta kerja sama dengan institusi lain serta mengimplementasikan pendekatan pada pengembangan produk baru dengan antara lain Dispersant, Polyurethane Adhesives, Polyurethane Dispersion Resin, UV-Cured Resin, Opaque Polymers, Specialty Plasticizer, Super Plasticizer untuk beton, PVC processing aids dan Amino Resin untuk keperluan tekstil dan otomotif.

97

D. Keunggulan Daya Saing

i. Produsen Specialty Resin yang terdiversifikasi

Perseroan merupakan produsen resin dengan fasilitas produksi yang terintegrasi serta merupakan salah satu produsen terbesar di Indonesia berdasarkan total kapasitas produksi sebesar 94.000 MT per tahun per tanggal 30 September 2017. Fasilitas produksi yang dimiliki oleh Perseroan memilki kemampuan untuk memproduksi resin yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan termasuk Alkyd, Acrylic dan Amino Resin, Unsaturated Polyester Resin, dan Synthetic Latex Resin. Dengan kapasitas produksi yang besar dan posisi yang dominan di pasar, Perseroan akan dapat memanfaatkan peningkatan permintaan atas resin di dalam beberapa tahun kedepan.

ii. Posisi yang dominan di Pasar

Sebagai bagian dari salah satu Grup perusahaan Specialty Materials terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya produsen Acrylamide di Asia Tenggara, Perseroan memiliki skala ekonomis dalam hal kapasitas dan hasil produksi dalam jumlah yang besar serta efisiensi dalam kegiatan operasional, penjualan, pengadaan dan manajemen. Perseroan memiliki posisi yang dominan di pasar Indonesia berdasarkan volume produksi. Pangsa pasar Perseroan di Indonesia untuk produk Specialty Resin adalah sebesar 18%. Perseroan juga memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia berdasarkan volume penjualan untuk Plasticizer yaitu sebesar 60% dan 70% untuk Acrylamide. Melalui posisi yang dominan di pasar, Perseroan akan mampu memanfaatkan peningkatan permintaan untuk produk-produk Perseroan dalam beberapa tahun kedepan.

iii. Loyalitas dan hubungan jangka panjang yang erat dengan Pelanggan

Sebagian besar pelanggan utama Perseroan merupakan pelanggan tetap dengan hubungan kerjasama yang terjalin lebih dari 30 tahun. Resin yang diproduksi oleh Perseroan merupakan Resin yang dibuat secara khusus untuk memenuhi kebutuhan produksi pelanggan, hal tersebut membutuhkan pengetahuan, teknologi dan formulasi khusus yang dimiliki oleh Perseroan. Dengan pengetahuan yang mendalam dalam produksi resin, Perseroan mampu memanfaatkan teknologi yang ada untuk dapat memproduksi resin yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan sehingga dapat memberikan solusi produk yang tepat atas permintaan produk di pasar. Sebagai hasil dari kemampuan untuk menciptakan produk yang inovatif dengan tingkat layanan teknis yang tinggi kepada pelanggan, Perseroan memiliki hubungan jangka panjang yang erat dan stabil dengan para pelanggannya. Bagi para pelanggan, kemampuan Perseroan untuk menyediakan produk yang sesuai dengan spesifikasi produk yang dinginkan membuat para pelanggan sulit untuk memilih produk resin lain selain dari yang diproduksi oleh Perseroan, karena para pelanggan tersebut harus melakukan pengecekan ulang atas kesesuaian produk lain dengan produk akhir mereka. Selain waktu yang lama, biaya yang ditimbulkan bagi pelanggan akan lebih tinggi, hal tersebut menciptakan loyalitas yang kuat dengan para pelanggannya yang rata-rata hubungan kerjasama dengan Perseroan sudah lebih dari 30 tahun.

iv. Fasilitas Produksi yang terintegrasi dengan efisiensi yang tinggi

Posisi Perseroan yang dominan di pasar juga didukung oleh lokasi fasilitas produksi yang strategis dengan tingkat efisensi tinggi dan biaya produksi yang rendah. Perseroan dapat melakukan efisiensi atas biaya produksi dengan memanfaatkan lokasi fasilitas produksi Perseroan yang terletak pada kawasan industri strategis yang berdekatan dengan pasokan bahan baku yang terintegrasi. Produk Plasticizer dan Specialty Resin yang diproduksi oleh Perseroan membutuhkan Phthalic Anhydride dan Oxo Alcohol sebagai bahan baku dalam jumlah besar, yang terintegrasi secara langsung dengan fasilitas produksi kedua produk tersebut. Hal ini menciptakan suatu keunggulan kompetitif bagi Perseroan dalam hal efisiensi biaya, terutama dalam hal biaya pengiriman dan penyimpanan bahan baku. Selain itu, skala ekonomis yang dimiliki oleh Perseroan pada setiap produk yang diproduksinya membuat Perseroan mampu melakukan efisiensi atas biaya produksi dan pembelian bahan baku. Dengan pengalaman yang dimiliki oleh Perseroan dalam industri ini, Perseroan dapat memprediksi tingkat permintaan dan penawaran dengan baik sehingga dapat memperkirakan tingkat bahan baku dan persedian yang tepat dan meminimalisasi biaya yang dibutuhkan.

98

Fasilitas produksi Perseroan terletak pada kawasan industri strategis dengan infrastruktur pendukung yang baik. Fasilitas produksi ENG terletak pada daerah kawasan industri strategis di Gresik, Jawa Timur. Fasilitas tersebut dilengkapi dengan jetty yang dapat digunakan oleh kapal pengangkut dengan kapasitas sampai dengan 13.000 Dead Weight Ton (DWT). Selain itu beberapa pelanggan utama Perseroan juga terletak pada daerah Surabaya dan sekitarnya yaitu PT Nipsea Paint, PT New Era, PT Maspion, PT Waru Gunung dan PT Multi Anugerah.

Lokasi fasilitas produksi yang dimiliki oleh Perseroan memberikan penghematan biaya yang substansial bagi Perseroan terutama dalam pasokan Phthalic Anhydride dan Oxo Alcohol dari Supplier yang memiliki lokasi yang sama dengan fasilitas produksi Perseroan. Dengan mendapatkan pasokan Phthalic Anhydride dalam bentuk cair, Perseroan dapat menghemat energi terutama biaya konversi dari bentuk padat ke cair.

EBCI terletak pada kawasan industri strategis di Cikupa, Tangerang, yang memiliki akses langsung ke Jalan Tol pelabuhan curah Merak dan pelabuhan Tanjung Priok sebagai pintu masuk bahan baku dan ekspor produk Perseroan keluar negeri sedangkan TDC memiliki akses ke pelabuhan curah Merak. Lokasi strategis yang dimiliki oleh Perseroan ini memberikan kemudahan akses dan biaya transportasi yang lebih rendah.

v. Pelanggan akhir yang beragam dan posisi yang kuat pada sektor dengan pertumbuhan yang tinggi

Perseroan memiliki sumber pendapatan yang beragam serta basis pelanggan dan konsumen akhir dari berbagai sektor industri antara lain konstruksi/infrastruktur, consumer product, transportasi dan pengelolaan lingkungan, dengan demikian ekspansi bisnis Perseroan berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hasil produksi Perseroan digunakan dalam berbagai produk manufaktur antara lain produk yang berbasis PVC (alas kaki, insulasi kabel dan kulit sintetis/imitasi), pelapis permukaan (cat dan pernis) baik untuk industri perabot dan bangunan, tangki dan lembar fiber glass, adhesive, dan insulasi kabel listrik. Produk-produk dari sektor ini memiliki pertumbuhan yang tinggi di Indonesia karena berhubungan dengan kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Sektor-sektor dengan pertumbuhan tinggi tersebut akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan akan tumbuh mencapai angka 5,3% pada tahun 2018 dengan target inflasi diperkirakan sebesar 4,7% (sumber: Asian Development Outlook 2017).

Dengan latar belakang stabilitas makroekonomi dan inflasi yang stabil, pemerintah Indonesia telah meluncurkan program Master Plan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mendorong pembangunan infrastruktur. Hal ini akan mendorong sektor konstruksi dan permintaan untuk lapisan cat dan pernis. Permintaan untuk Plasticizer akan meningkat terutama bersumber dari insulasi kabel listrik yang dibutuhkan untuk pemasangan listrik dari gedung-gedung yang baru dibangun, dan peningkatan konsumsi rumah tangga dan produk konsumen yang membutuhkan produk-produk berbahan dasar PVC.

vi. Kemampuan pengembangan produk yang kuat dengan kualitas yang telah terbukti

Seluruh fasilitas produksi Perseroan telah dilengkapi dengan sertifikat ISO9001:2000 selama lebih dari 10 tahun, sesuai dengan karakteristik industri Specialty Materials, Perseroan harus memiliki sistem produksi yang secara konsisten menghasilkan produk dengan kualitas yang stabil. Perseroan memiliki tim penelitian dan pengembangan yang dipimpin oleh tenaga ahli di bidangnya yang terus bekerja untuk meningkatkan kualitas dan formulasi produk, termasuk formulasi yang dibutuhkan untuk memproduksi resin yang dibuat khusus sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Perseroan berkeyakinan bahwa tim penelitian dan pengembangan akan mampu menghasilkan produk-produk unggul dan meningkatkan kualitas produk Perseroan secara berkesinambungan.

Tim penelitian dan pengembangan Perseroan telah bekerja dengan lembaga penelitian Eropa untuk mengembangkan produk baru dan meningkatkan marjin keuntungan agar mampu menangkap peluang baru di pasar. Perseroan juga bekerja sama dengan pelanggan untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing. Selama lebih dari lima tahun, Perseroan telah terlibat dalam proyek pengembangan

99

bersama dengan beberapa pelanggan yang merupakan perusahaan multinasional untuk meningkatkan kualitas produk seperti lateks emulsi untuk karpet kualitas tinggi, resin amino untuk otomotif dan resin untuk kemasan fleksibel, super plasticizer untuk beton dan PVC processing aids. Volume produksi dan lamanya hubungan kerja sama dengan pelanggan diharapkan akan meningkat seiring dengan usaha Perseroan dalam meningkatkan jumlah proyek pengembangan bersama di masa yang akan datang.

vii. Tim Manajemen yang berpengalaman

Tim manajemen Perseroan memiliki rekam jejak yang kuat dengan pengalaman operasional lebih dari 30 tahun dan pengetahuan yang mendalam atas industri Specialty Materials. Sebagian besar manajemen Perseroan memiliki pengalaman yang luas dalam industri Specialty Materials di Indonesia. Kesuksesan kami juga didukung oleh manajemen dari semua lini, yang berhasil dipertahankan oleh Perseroan melalui kompensasi berbasis kinerja, pelatihan yang berorientasi pada pengembangan karir, yang diterapkan oleh Perseroan. Perseroan berkeyakinan bahwa tim manajemen yang berpengalaman dan solid memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesuksesan Perseroan.

viii. Hambatan masuk yang tinggi

Hambatan masuk dalam industri ini selain dari investasi modal yang tinggi juga membutuhkan teknologi dan keahlian khusus serta jangka waktu pembangunan dan konstruksi yang relatif panjang (Minimum dua tahun dibutuhkan dalam perencanaan dan pembangunan pabrik).

Lokasi yang strategis dan terintegrasi dalam rantai pasokan yang kompetitif menjamin kelancaran dari arus bahan baku dan produk jadi juga menjadi salah satu faktor hambatan utama. Selain itu, juga diperlukan waktu yang cukup lama bagi perusahaan baru untuk dapat mengambil pangsa pasar yang sudah dilayani dengan baik oleh produsen yang telah ada sejak lama seperti Perseroan.

E. Penjualan Dan Pemasaran

i. Penjualan

Perseroan menjual produk Specialty Materials (i) Specialty Resin, (ii) Plasticizer, dan (iii) Acrylamide ke pasar domestik dan internasional. Tabel berikut ini menunjukkan volume penjualan Perseroan:

a. Penjualan Lokal

ProdukSep’17 2016 2015 2014

MT% dari total MT

% dari total MT

% dari total MT

% dari total

Specialty Resins 57.608 43% 51.525 39% 41.466 34% 38.151 35%Plasticizers 29.189 22% 18.011 13% 17.051 14% 22.609 21%Acrylamide 3.196 2% 3.432 3% 4.053 3% 3.525 3%Trading & Technical Services 37.402 28% 48.624 36% 44.838 37% 30.804 28%Total 127.395 95% 121.592 91% 107.408 89% 95.089 87%

Sumber : PerseroanPenjualan Ekspor

ProdukSep’17 2016 2015 2014

MT% dari total MT

% dari total MT

% dari total MT

% dari total

Specialty Resins 2.501 2% 5.419 4% 6.121 5% 7.155 7%Plasticizers 34 0% 49 0% 50 0% 84 0%Acrylamide 4.145 3% 6.561 5% 7.189 6% 6.739 6%Trading & Technical Services - 0% 18 0% 32 0% 182 0%Total 6.680 5% 12.047 9% 13.392 11% 14.160 13%

Sumber : Perseroan

Selanjutnya, penjualan ekspor langsung kepada pelanggan di luar negeri, Perseroan menunjuk agen luar negeri untuk bertindak sebagai distributor dan agen.

100

i.1 Specialty Resin

Perseroan mengekspor produk Speciality Resin ke pelanggan di Asia Tenggara, Hongkong dan Asia Selatan.

Perseroan menjual produk Speciality Resin ke pelanggan yang menggunakan resin untuk memproduksi berbagai macam produk konstruksi/infrastruktur, transportasi dan consumer product. Produk Speciality Resin biasanya diproduksi dengan formulasi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

i.2 Plasticizer

Perseroan menjual Plasticizer di pasar domestik. Mayoritas penjualan Perseroan untuk Plasticizer dilakukan secara spot basis. Harga produk untuk pasar domestik biasanya lebih tinggi dikarenakan proteksi untuk tarif impor yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Tarif impor saat ini berkisar 5%.

i.3 Acrylamide

Perseroan menjual Acrylamide di market domestik serta ke pelanggan internasional di Asia Tenggara, Asia Selatan, Australia dan Selandia Baru. Perseroan merupakan satu-satunya produsen Acrylamide di Asia Tenggara (Sumber: PCI-Acrylonitrile Ltd. 2013).

i.4 Trading dan Technical Services

Perseroan melalui Entitas Anak melaksanakan berbagai macam trading bahan kimia selain sebagai produsen Specialty Materials. Selain itu, Perseroan melalui Entitas Anak juga memberikan Technical sevices berupa penjualan formula untuk memproduksi berbagai macam produk – produk kimia.

ii. Syarat Pembayaran dan Pemesanan Pelanggan

Penjualan kepada para pelanggan lokal dilakukan dengan cara tunai atau persyaratan kredit 30 sampai 90 hari. Seiring dengan peningkatan pelayanan pemasaran, terdapat penambahan alternatif persyaratan kredit penjualan di mana pelanggan ekspor dapat melakukan pembayaran At Sight atau Usance Letter of Credit (L/C) dengan harga dalam mata uang USD.

Perseroan memiliki Departemen Pengawasan Mutu yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kebijakan pengendalian mutu yang digariskan telah dilaksanakan dengan baik dan terdapat kesesuaian antara standar prosedur dengan praktek. Produk yang memenuhi spesifikasi, baru dapat dikirim ke pelanggan sehingga kemungkinan pengembalian barang dagangan oleh pelanggan sangat minimal.

F. Proses Produksi

i. Specialty Resin

Alkyd, Acrylic, Amino dan Unsaturated Polyester Resin

Alkyd, Acrylic, Amino dan Unsaturated Polyester Resin diproduksi menggunakan bahan baku turunan hidrokarbon seperti polyhydric alkohol, polydibasic acid, monomer, pelarut dan bahan dari Vegetable oils seperti palm oil, soyabean oil, fatty acid serta coconut oil.

Tahapan produksi melalui reaksi polimerisasi yang dilakukan di dalam reaktor pada temperatur tertentu, dengan hasil samping dari proses polimerasi adalah air. Resin atau polimer tersebut dicampur dengan pelarut atau monomer untuk menghasilkan larutan Alkyd atau Unsaturated Polyester Resin. Tahap berikutnya dilakukan proses penyesuaian spesifikasi produk, proses filtrasi dan pengemasan.

101

Bagan dibawah ini menerangkan proses spesifik dari produksi Alkyd, Acrylic, Amino dan Unsaturated Polyester Resin:

Bahan baku turunan hidrokarbon seperti polyhydric alkohol,

polydibasic acid, monomer, pelarut dan bahan dari

vegetable oils seperti palm oil, b il f tt id t

Alkyd, Acrylic danAmino Resins dan

Unsaturated Polyester Resin

Larutan Alkyd, Acrylic dan Amino Resins dan

Unsaturated Polyester Resin

Pengemasan produk atau ke tangki

penyimpanan produk

oil, Polimerisasi Pengenceranmencampurkan

pelarut atau monomer

Sumber: Perseroan

Synthetic Latex Resin

Bahan baku turunan hidrokarbon diubah menjadi Synthetic Latex Resin melalui tiga tahap proses. Pertama, bahan baku termasuk air, surfactant, pengental dan aditif ditambahkan ke dalam tangki untuk proses persiapan. Secara paralel Monomer antara lain Vinyl Acetate Monomer, Butyl Acrylate, 2-Ethyl Hexacrylate dan Methyl Methacrylate dimasukan ke dalam tangki pencampuran monomer. Pada tahap kedua dilakukan proses polimerisasi, campuran monomer dicampurkan dengan katalis di dalam reaktor dimana reaksi polimerisasi berlangsung dalam temperatur dan kondisi tertentu.

Tahapan proses terakhir adalah proses penyesuaian untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Bagan di bawah ini menerangkan proses spesifik dari produksi synthetic latex resin:

Bahan baku mentah termasuk air, surfactant, pengental dan aditif

Bahan baku termasuk Vinyl Acetate Monomer, Butyl Acrylate, 2-Ethyl Hexacrylate danMethyl Methacrylate

Katalis

Proses polymerization diaduk dengan katalis

Proses monomerisasi diaduk di dalam tangki

Proses persiapan diaduk di dalam

tangki

Synthetic Latex Resin

Dicampurkan dandiaduk dengan

bahan pengawetdan aditif

Larutan Synthetic Latex Resin Pengepakan dan/atau

penyimpanan

Sumber: Perseroan.

ii. Plasticizer

Proses produksi Plasticizer (Di Octyl Phthalate) dilakukan melalui proses esterifikasi dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexyl Alcohol. Proses dibagi menjadi lima langkah penting:

• Proses monoesterifikasi, Pada proses ini Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexyl Alcohol dimasukkan kedalam Reactor Mono Ester untuk selanjutnya dilakukan proses pencampuran melalui pengadukan dan kemudian dipanaskan pada temperature tertentu membentuk Mono-Octyl Phthalate.

• Proses diesterifikasi, Pada proses ini merupakan kelanjutan dari proses monoesterifikasi, dimana Mono-Octyl Phthalate secara terus menerus dicampurkan dengan katalis dan dimasukkan ke dalam reaktor di-ester untuk diaduk dan dipanaskan sampai temperature tertentu untuk membentuk crude Di Octyl Phthalate (Crude DOP).

• Proses netralisasi & Washing, Crude DOP di-netralisasi dan di-Washing dengan tujuan untuk memisahkan sejumlah kecil Mono Ester yang tidak bereaksi dan hidroksi katalis. Selanjutnya crude DOP yang sudah bersih ditampung untuk diolah di proses Purifikasi sedang Air limbah hasil Netralisasi & Washing dipindahkan ke pengelolaan air limbah.

102

• Proses Purifikasi, Crude DOP hasil proses Netralisasi & Washing selanjutnya dilakukan proses destilasi untuk memisahkan DOP dan sisa Alcohol (2-Ethyl Hexyl Alcohol). Sisa Alcohol tersebut ditampung di tanki penyimpan dan digunakan kembali untuk proses produksi berikutnya.

Proses filtrasi, DOP (Di Octyl Phthalate) hasil proses Purifikasi selanjutnya dilakukan proses filtrasi untuk mendapatkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Bagan di bawah ini menerangkan proses produksi Di Octyl Phthalate :

Phthalic anhydride

2-Ethyl Hexyl Alcohol

Purifikasi FiltrasiPengemasan atau tangki penyimpananProduk Plasticizers

Purified DOP;DOP

Sumber: Perseroan

Katalis

Esterifikasi(monoesterifikasi % di-esterifikasi)

Tanki Penyimpan Sisa Alchol untuk proses selanjutnya

Pengolahan Air Limbah

Netralisasi & Washing

iii. Acrylamide

Proses produksi Acrylamide dilakukan melalui proses Reaksi dari Acrylonitrile dan Demin water dengan bantuan katalis pada suhu dan tekanan tertentu di dalam reaktor sehingga menghasilkan Acrylamide dengan konsentrasi 33%. Acrylonitrile dan air sebelum direaksikan di dalam reaktor terlebih dahulu dihilangkan kandungan oksigennya di dalam tangki Deaerasi dengan cara di hembus Nitrogen dengan berlawanan arah. Setelah didapatkan Acrylamide 33% kemudian dipekatkan di dalam kolom konsentrasi untuk meningkatkan konsentrasi Acrylamide menjadi 51%. Acrylamide yang sudah dipekatkan tersebut kemudian dimurnikan di dalam kolom kation dan diatur PH nya kemudian dimasukkan ke dalam tanki produk sampai volume tertentu lalu disesuaikan dengan penambahan air Demin agar didapatkan Acrylamide yang berbentuk cair dengan konsentrasi 50% dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan melalui proses treatment produk akhir di dalam tangki.

Bagan dibawah ini menerangkan proses produksi Acrylamide:

103

G. Sistem Manajemen

Untuk menunjukkan komitmen terhadap regulasi dan tanggung jawab terhadap mutu, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka Perseroan secara berkesinambungan mengembangkan diri dan meningkatkan efisiensi dan perbaikan di segala lini. Sebagai wujud atas komitmen tersebut maka Entitas Anak Perseroan telah mendapatkan sertifikasi dan implementasi ISO 9001:2008 terkait dengan sistem pengendalian mutu, ISO 14001:2004 (terkait dengan lingkungan), OHSAS 18001:2007 (terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja), Zero Accident (sertifikat kecelakaan nihil tingkat nasional), SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

H. Fasilitas Produksi

Perseroan mengoperasikan komplek manufaktur yang terdiri dari satu fasilitas manufaktur di wilayah Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur dan dua fasilitas manufaktur di Banten.

Jawa Timur dan Banten memiliki populasi dan tingkat pertumbuhan yang besar di Indonesia dan juga merupakan daerah dengan dukungan logistik dan infrastruktur yang paling berkembang. Fasilitas produksi dan manufaktur Perseroan dipelihara dengan baik dan digunakan secara efektif. Perseroan percaya bahwa fasilitas produksi dan manufaktur yang dimiliki telah memadai untuk menjalankan bisnis Perseroan.

Fasilitas produksi yang dimiliki oleh Perseroan dapat dilihat pada keterangan berikut ini:

Perusahaan yang beroperasi danlokasi Fasilitas Manufaktur

Produk Utama

PT Eternal Buana Chemical Industries(Cikupa, Banten, Indonesia)

Specialty Resin (termasuk Synthetic Latex Resin, Unsaturated Polyester Resin, dan Alkyd, Amino Acrylic dan Acrylic Resin)

PT Eterindo Nusa Graha(Gresik, Jawa Timur, Indonesia)

Beragam jenis Plasticizer dan Specialty Resin

PT Tridomain Chemicals(Merak, Banten, Indonesia)

Acrylamide

PT Petronika(Gresik, Jawa Timur, Indonesia)

Beragam jenis Plasticizer

Sumber : Perseroan

104

Komplek Manufaktur Jawa TimurDeskripsi FasilitasDiagram dibawah ini menunjukkan lokasi dari fasilitas produksi ENG dan PNK.

Sumber : Perseroan

Lokasi pabrik yang strategis terutama yang berhubungan dengan sumber bahan baku, seperti dengan dari PT Petrowidada (“PWD”) yang memasok sebagai pemasok Phthalic Anhydride dan PT Petro Oxo Nusantara (“PON”) sebagai pemasok 2-Ethyl Hexyl Alcohol kepada ENG dan PNK yang dapat menurunkan biaya produksi Perseroan sehingga dapat mencapai efisiensi biaya produksi. Keuntungan lain yang dapat dinikmati oleh Perseroan dari integrasi fasilitas produksi tersebut adalah dapat memperoleh uap dan listrik dari PWD. Hal ini disebabkan dalam proses pembuatan Phthalic Anhydride di PWD menghasilkan energi termal yang digunakan untuk menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan tersebut kemudian digunakan untuk proses manufaktur ENG dan PNK. Uap tersebut juga dapat digunakan sebagai pembangkit listrik yang diperlukan dalam proses manufaktur.

Tabel berikut ini menyajikan informasi terkait dengan fasilitas produksi di Kawasan Industri Gresik Jawa Timur.

Tipe Produk Nama Entitas Anak beroperasi

Mulai Berproduksi

Kapasitas Produksi

(MT per tahun)Teknologi yang digunakan

Alkyd, Acrylic dan Amino Resin

PT Eterindo Nusa Graha

1997 6.000 PT Eternal Chemical Buana Industries

Unsaturated polyester Resin

PT Eterindo Nusa Graha

1997 6.000 Alusuisse Italia S.p.A (Lonza)

Synthetic latex Resin PT Eterindo Nusa Graha

1997 12.000 PT Eternal Chemical Buana Industries

Plasticizer PT Eterindo Nusa Graha

1997 42.000 Kyowa Yuka Co. Ltd (Japan)

Plasticizer PT Petronika 1985 30.000 Mitsubishi Gas Chemical (Japan)

Sumber : Perseroan

105

Fasilitas Pendukung

Kebutuhan Tenaga Listrik

Listrik yang diperlukan untuk kegiatan operasional normal untuk fasilitas ENG adalah, 586kW dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Semua fasilitas memiliki generator cadangan yang digunakan untuk listrik darurat saat padam sebesar 535kW, yang bekerja dengan menggunakan gas alam. Dengan ketersediaan pasokan gas alam yang cukup, setiap fasilitas dapat berjalan pada kapasitas 100% dengan generator darurat, walaupun hal ini dapat meningkatkan biaya produksi.

Listrik yang diperlukan untuk kegiatan operasional normal untuk fasilitas PNK adalah, 6500 kW dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). PT Petronika memiliki generator cadangan yang digunakan untuk listrik darurat saat padam sebesar 25 kW yang bekerja dengan menggunakan solar. Generator ini hanya bisa digunakan untuk penerangan kantor jika listrik padam. Agar produksi bisa berjalan 100%, PT Petronika menjalin kerjasama dengan PT Petrowidada untuk supply power listrik ketika listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) padam.

Jetty, Pipa saluran dan Fasilitas Transportasi lainnya

Fasilitas produksi di Jawa Timur yang dimiliki oleh Perseroan berlokasi di daerah industri PT Petrokimia Gresik, yang berjarak kurang lebih 4 KM dari fasilitas jetty Kawasan Industri Gresik. Selain itu terdapat Pelabuhan Tanjung Perak yang terletak sekitar 23 KM dari lokasi fasilitas produksi Perseroan di Jawa Timur.

Jetty Petrokimia Gresik memiliki fasilitas bongkar muat dan termasuk jaringan pipa untuk cairan yang memungkinkan untuk bahan baku yang sampai di jetty untuk dipompa langsung menuju fasilitas produksi dan barang jadi untuk dipompa langsung dari fasilitas produksi menuju kapal di jetty. Perseroan adalah pemilik dari pipa saluran dan PT Petrokimia Gresik adalah pemilik dari lahan dimana pipa saluran berada.

Produk cair curah didistribusikan melalui saluran pipa menuju pabrik hilir. Sebagai contoh, Phthalic Anhydride yang diproduksi oleh PWD langsung didistribusikan dalam bentuk cair melalui pipa kepada ENG dan PNK sebagai bahan baku dalam manufaktur Plasticizer dan Specialty Resin. Phthalic Anhydride mempunya titik leleh pada 131°C. Dengan demikian ENG dan PNK tidak membutuhkan waktu dan energi untuk mencairkan Phthalic Anhydride dari bentuk padat menjadi cair. Perseroan dapat memangkas proses konversi yang kemudian dapat memotong biaya produksi dan menghemat waktu dan tenaga yang sebelumnya diperlukan.

Komplek Manufaktur Banten

Deskripsi Fasilitas Tabel dibawah ini menunjukkan informasi mengenai fasilitas produksi di Banten yang beroperasi di bawah EBCI dan TDC.

Tipe Pabrik Nama Entitas Anak beroperasi

Mulai Berproduksi

Kapasitas Produksi

(MT per tahun)Teknologi yang digunakan

Alkyd, Acrylic dan Amino Resin, Unsatruated Polyester Resins, dan Synthetic Latex Resins

PT Eternal Buana Chemical Industries 1982 70.000 Eternal Chemical Co. Ltd (Taiwan)

Acrylamide PT Tridomain Chemicals 1997 12.000 Mitsui Toatsu Chemicals (Jepang)

Sumber : Perseroan

106

Fasilitas Pendukung

Kebutuhan Tenaga Listrik

Fasilitas produksi di EBCI membutuhkan total energi listrik sebesar 11MW per hari pada kegiatan operasional normal dan terkoneksi dengan grid listrik nasional yang dikelola oleh Negara, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), yang memenuhi seluruh dari kebutuhan listrik Entitas Anak Perseroan. Listrik yang digunakan berada pada tingkat yang disubsidi oleh pemerintah Indonesia. Untuk kegiatan operasional di EBCI, sebesar 1600 KVA dan 2000 kW tenaga listrik masing-masing tersedia dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan generator diesel yang dimiliki oleh Entitas Anak Perseroan.

Fasilitas produksi di TDC membutuhkan total energi listrik sebesar 345 KVA per hari pada kegiatan operasional normal dan terkoneksi dengan grid listrik nasional yang dikelola oleh Negara, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), untuk kebutuhan listrik darurat TDC memiliki 2 unit Diesel Generator dengan kapasitas masing-masing sebesar 450 KVA dimana digunakan disaat terjadi pemadaman listrik dari PLN.

Fasilitas Transportasi

Fasilitas produksi EBCI berlokasi di daerah industri Cikupa, Banten, yang memiliki akses mudah melalui jalan tol Jakarta-Merak dan berjarak sekitar 30 kilometer dari Jakarta. Selain itu, kawasan industri Cikupa berjarak sekitar 60 kilometer dari Pelabuhan Merak, yang dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat curah dan terminal skala besar, dan menyediakan transportasi untuk bahan baku cair. Sedangkan impor bahan baku padat dan ekspor produk jadi dalam peti kemas dilakukan melalui pelabuhan Tanjung Priok.

Fasilitas produksi TDC berlokasi di daerah industri Merak, Banten, memiliki akses mudah melalui jalan tol Jakarta-Merak. Selain itu, Perseroan memiliki pipa yang berhubungan langsung dengan jetty di Pelabuhan Merak yang digunakan untuk pemasokan bahan baku. Sedangkan ekspor produk jadi dalam peti kemas dilakukan melalui pelabuhan Tanjung Priok.

I. Bahan Baku

Komposisi kebutuhan bahan baku yang dipasok dari pemasok lokal maupun diimpor dari pemasok luar negeri dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Produk % Bahan Baku Lokal % Bahan Baku ImportSpecialty Resin 60% 40%Plasticizers 100% -Acrylamide - 100%

Sumber : Perseroan

Bahan baku Perseroan diperoleh dari pemasok lokal ataupun luar negeri. Perseroan selalu berusaha memiliki beberapa pemasok agar pasokan bahan baku dapat terus terjaga sehingga tidak ada ketergantungan Perseroan terhadap supplier tertentu. Perseroan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan supplier kecuali untuk pasokan 2-Ethyl Hexyl Alcohol dan Phthalic Anhydride.

Penyimpanan bahan baku disediakan/disimpan dalam jumlah tertentu sesuai dengan kebutuhan kapasitas produksi. Bahan baku padat disimpan dalam gudang penyimpanan sedangkan bahan baku cair yang jumlah kecil dalam drum dan disimpan dalam gudang penyimpanan serta untuk jumlah besar akan disimpan dalam tangki penampungan.

107

Untuk menjamin kelancaran kegiatan produksi, Perseroan menerapkan kebijakan untuk menjaga cadangan pasokan bahan baku atau bahan mentah minimum sekitar 2 minggu - 1 bulan (tergantung jenis bahan bakunya) dari kebutuhan pasokan bahan baku per tahun apabila kebutuhan modal kerja Perseroan terpenuhi. Dasar penetapannya adalah sebagai berikut:

1. Untuk bahan baku dibeli dalam negeri, maka tingkat persediaan lebih rendah;2. Untuk bahan baku impor, tingkat persediaannya lebih tinggi.

Dampak kebijakan menjaga persediaan cadangan pasokan bahan baku dan bahan mentah terhadap Perseroan adalah untuk optimalisasi arus kas Perseroan.

a. Specialty Resin

Bahan baku utama dalam proses produksi untuk Specialty Resin antara lain adalah Butyl Acrylate dengan supplier utama antara lain PT Nippon Shokubai Indonesia; Stryrene Monomer dengan supplier utama antara lain PT Styrindo Mono Indonesia/PT Chandra Asri; Vinyl Acetate Monomer dengan supplier utama antara lain Celanese dan PT Sarana Berkat; serta Mono Propylene Glycol dengan supplier utama antara lain Itochu.

Bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat Specialty Resin termasuk kedalam komoditas umum dengan spesifikasi standar yang dapat ditemukan di pasar, oleh karena itu Perseroan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku Specialty Resin dari berbagai sumber yang tersedia di pasar Indonesia.

Harga pembelian bahan baku Perseroan mengacu pada pasar internasional, sehingga Perseroan mengikuti fluktuasi harga pasar. Perseroan menyesuaikan perubahan harga bahan baku melalui harga jual produk akhir, meskipun demikian terdapat risiko dimana Perseroan tidak dapat menaikan harga jual sesuai dengan kenaikan harga bahan baku pada waktu yang bersamaan.

b. Plasticizer

Bahan baku untuk proses produksi Plasticizer adalah Phthalic Anhydride yang diproduksi oleh PWD, Oxo Alcohols yang diproduksi oleh PON dan Isononyl Alcohol dari ExxonMobil Chemical.

c. AcrylamideBahan baku utama dalam produksi Acrylamide adalah Acrylonitrile dengan supplier utama Asahi Kasei Co. Melalui PT Indochemical Citra Kimia (ICK) dan air dengan supplier utama PT Sauh Bahtera Samudera.

Bahan Baku Lainnya

Banyak dari proses produksi Perseroan memerlukan sejumlah besar air yang akan dikonversikan menjadi uap dengan menggunakan ketel uap, termasuk pendingin air, dan air untuk proses. Dalam fasilitas produksi Perseroan di EBCI di Cikupa, Perseroan mendapakan pasokan air dari danau yang berdekatan dengan fasilitas produksi dalam lingkungan Perseroan. Untuk fasilitas produksi di Gresik, Perseroan memiliki perjanjian jangka panjang dengan PT Petrokimia Gresik untuk pasokan air dan nitrogen kepada Perseroan.

108

J. Kapasitas Produksi

Berikut adalah tabel mengenai kapasitas produksi Entitas Anak dalam periode 3 (tiga) tahun terakhir

Keterangan UOM30 September

201731 Desember

2016 2015 2014Kapasitas 133.500 148.000 148.000 148.0000Specialty Resin & lainnya MT 70.500 94.000 94.000 94.000Plasticizer MT 54.000 42.000 42.000 42.000Acrylamide MT 9.000 12.000 12.000 12.000

Produksi 97.864 84.148 72.982 84.863Specialty Resin & lainnya MT 60.641 56.107 47.600 47.954Plasticizer MT 30.218 17.523 16.072 23.440Acrylamide MT 7.005 10.518 11.311 84.863

Perseroan melalui Entitas Anak mempunyai kontrak industrial yang menjamin ketersediaan bahan baku utama dengan beberapa Suplier; dan pemasok. Sedangkan, Untuk penjualan maka entitas Anak memiliki kontrak penjualan dan selalu direview per mingguan terhadap kenaikan bahan baku.

K. Pelanggan

Perseroan memiliki lebih dari 300 pelanggan dan sekitar 85% berbasis di Indonesia. Mayoritas dari pelanggan Perseroan berbasis di Jakarta dan Surabaya berdekatan dengan fasilitas produksi Perseroan sehingga produk Perseroan dapat didistribusikan dengan cepat melalui jalan darat. Pelanggan utama Perseroan antara lain adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Nipsea Paint and Chemical, BASF Australia LTd, PT Waru Gunung, PT Arjuna Utama Kimia, PT Laris Jaya dan PT Sahabat Jaya Sukses Abadi.

L. Riset Dan Pengembangan

Produk-produk Specialty Materials Perseroan telah memperoleh sertifikat ISO9001 : 2008, dan Perseroan memiliki tim penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang kuat yang terus bekerja untuk mengembangkan produk Specialty Resin yang baru dan untuk memperbaiki formulasi dan kualitas produk yang ada sesuai dengan kebutuhan pasar. Tim penelitian dan pengembangan Perseroan terdiri dari kelompok teknis dan kelompok pengembangan produk. Kelompok teknis terdiri dari 8 sampai 10 sarjana kimia yang bekerja untuk mengembangkan produk yang ada. Perseroan percaya bahwa tim riset dan pengembangan yang kuat akan terus meningkatkan kualitas produk-produk Perseroan. Perseroan juga menganggarkan 1-2% penjualan Perseroan untuk upaya penelitian dan pengembangannya.

Perseroan telah mengembangkan beberapa formulasi resin berbasis pelarut yang memberikannya sifat-sifat tertentu termasuk tidak cepat menguning, cepat kering dan kekerasan serta fleksibilitas yang baik. Untuk resin berbasis air, Perseroan telah mengembangkan formulasi yang memberikan sifat-sifat termasuk high gloss, daya tahan atas air dan baret yang tinggi. Selama lebih dari 5 tahun, Perseroan telah mengerjakan proyek kerjasama dengan beberapa pelanggan Perseroan yang merupakan perusahaan multi-nasional berkaitan dengan produk-produk seperti lateks emulsi untuk karpet kualitas tinggi, resin amino untuk otomotif, dan resin untuk kemasan fleksibel.

Perseroan sudah mengembangkan dan memasarkan Resin Unsaturated Polyester khusus untuk fabrikasi kapal ikan (composite/fibre glass); untuk lingkup industri tekstil, pengembangan resin khusus Non Woven telah mendapatkan porsi pasar yang sangat signifikan; untuk lingkup industri konstruksi, Perseroan sudah berhasil mengembangkan - memasarkan bahan kimia khusus Processing Aids untuk meningkatkan performance pipa PVC - Pralon, Superplasticizers untuk industri konstruksi (concrete) dan sedang mengembangkan grinding aids untuk lingkup industri semen melalui kerjasama dengan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia.

109

Perseroan sedang dalam proses pengembangan beberapa jenis resin khusus lainnya, termasuk resin yang digunakan dalam produksi pelapis kertas dan kemasan fleksibel yang memiliki potensi pasar yang besar.

M. Persaingan

Perseroan berkompetisi dengan produsen Specialty Materials lainnya dalam harga, kualitas produk, waktu pengantaran dan pelayanan pelanggan. Di antara para pesaingnya, Perseroan adalah salah satu perusahaan Specialty Materials terintegrasi terbesar, yang umumnya memiliki sumber pendanaan yang lebih besar dan juga terintegrasi secara vertikal dengan sumber bahan bakunya sendiri. Keunggulan bersaing di industri ini termasuk customer relation, posisi pasar, skala ekonomis, biaya bahan baku rendah, dan diferensiasi produk serta proses teknologi.

Perseroan melalui Entitas Anak merupakan produsen Specialty Materials yang cukup lengkap dan terintgrasi. Untuk specialty resin, Perseroan melalui Entitas Anak memiliki produk water based and solvent based yang lengkap jika dibandingkan dengan kompetitor yang hanya memiliki salah satu dari produk resin tersebut. Kemudian, untuk produk Plasticizer Perseroan melalui Entitas Anak merupakan produsen dengan kapasitas terbesar di Indonesia dan mempunyai 2 (dua) pabrik sehingga mampu memenuhi kebutuhan di Indonesia. Sedangkan untuk produk Acrylamide, Perseroan melalui Entitas Anak merupakan produsen satu - satunya di Asia Tenggara dan menjadi supplier untuk BASF – Australia, IKKP (PT Indah Kiat Tbk).

Sebagaimana Perseroan adalah produsen domestik untuk produk Plasticizer, selain pesaing dari pasar domestik, Perseroan juga bersaing dengan produk impor yang berasal dari Taiwan, Korea dan Malaysia. Perseroan juga merupakan satu-satunya produsen Acrylamide di Asia Tenggara, sehingga kompetisi untuk produk Acrylamide berasal dari Cina dan Jepang.

Berdasarkan survey PT Citra Cendekia Indonesia (CCI), Perseoran memiliki posisi yang dominan di pasar Indonesia berdasarkan volume industri. Pangsa pasar Perseroan untuk specialty Resin adalah sebesar 18%, sedangkan Plasticizer sebesar 60% dan Acrylamide sebesar 70%.

N. Prospek Usaha Perseroan

Secara umum, industri Specialty Materials yang berhubungan dengan sektor properti dan infrastuktur, industri transportasi, industri keperluan rumah tangga dan produk lingkungan akan tetap bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2017 ini laju ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 5,1%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia ini diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga lima tahun mendatang. Pada tahun 2018 laju ekonomi Indonesia diperkirakan akan naik menjadi 5,3%, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai diatas 6% pada tahun 2021 mendatang. Manajemen berpendapat bahwa industri ini dapat bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara Indonesia karena umumnya pertumbuhan industri ini adalah 1,5 - 2 kali PDB.

Karena pentingnya peranan industri Specialty Materials untuk mengurangi ketergantungan atas impor, maka pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan diantaranya menetapkan secara historis kebijakan proteksi bea masuk dan bea masuk tambahan terhadap impor hasil industri domestik tertentu dalam rangka memperkuat posisi produsen dalam negeri dan mencegah upaya dumping yang dilakukan produsen luar negeri terutama produk-produk yang diimpor dari negara di luar negara ASEAN.

Dengan kondisi perekonomian yang akan semakin membaik maka untuk beberapa tahun mendatang konsumsi bahan material yang diproduksi oleh Perseroan melalui Entitas anak akan semakin meningkat seperti halnya Specialty Resins terdiri dari Alkyd/Amino/Acrylic Resin, Synthetic Latex Resin dan Unsaturated Polyester Resin yang telah diproduksi oleh EBCI dan ENG, Plasticizer yang diproduksi PNK dan ENG serta Acrylamide yang diproduksi oleh TDC.”

sumber CCI “Report Studi Pasar Pemakai Akhir dari Specialty Resins, Plasticizers dan Acrylamide”, dan Laporan tahunan Bank Indonesia

110

Berikut prospek industri Specialty Materials berdasarkan produk turunannya :

• Specialty Resin

Prospek dari produk specialty resin cukup baik kedepannya. Turunan dari produk specialty resin yaitu Alkyd Resin/Acrylic Resin/Amino Resin, Unsaturated Polyester Resin dan Synthetic Latex Resin. Untuk Amino Resin, produk ini merupakan bahan baku utama untuk industri cat dan coating yang memiliki pertumbuhan rata – rata 8% dari tahun 2011 – 2016 dan hanya terdapat kurang lebih 12 produsen di Indonesia. Oleh karena itu, kedepannya produk ini memiliki prospek yang baik.

Unsaturated Polyester Resin merupakan jenis plastic yang aplikasinya cukup luas yang menyebabkan produik ini banyak digunakan di berbagai industri antara lain, kancing, atap plastik bergelombang, plastik yang diperkuat oleh fiber seperti tangki air, tangki bahan kimia, bak mandi, tempat mandi, badan perahu, helm dan sejenisnya. Selain itu, produk ini juga digunakan untuk pembuatan dempul, pelapis mebel, pelapis plywood, marmer sintetis, batang pancing, bahan tuang dan lainnya. Industri ini juga meiliki pertumbuhan yang cukup baik dari tahun 2011-2016 yaitu 8,7% per tahun.

Latex Resin adalah bahan yang paling banyak digunakan untuk perekat (adhesive) dan penggunaanya sangat luas dari keperluan sehari – hari hingga kebutuhan industri. Pertumbuhan adhesive di Indonesia dari tahun 2011 – 2016 sebesar 5,7% per tahun

• Plasticizer

Plasticizer merupakan bahan tambahan untuk membuatan barang – barang plastik agar semakin elastis (flexible). Turunan produk ini yang paling banyak digunakan adalah DOP (Dioctyl Phthalate) dan DBP (Dibutyl Phthalate). Di Indonesia hanya terdapat 3 produsen terbesar dengan kapasitas produksi 102.000 MT/tahun, untuk itu ruang pertumbuhan masih cukup baik. Industri pengguna utama yaitu, VC sheet, industri sepatu sandal/sepatu, selang, pipa dan fitting PVC, cat, dempul, karpet, industri mainan anak dan lain sebagainya.Dari tahun 2011 – 2016 konsumsi industri pengguna Plasticizer sebesar 6,94%

• Acrylamide

Acrylamide digunakan dalam pembuatan zat pewarna atau untuk membentuk monomer ataupun polymer lain. Ia dipakai pula dalam penanganan limbah cair, pembuatan kertas, pengolahan bijih besi dan dalam pembuatan bahan pengepres. Karenanya zat ini sangat dibutuhkan dalam industri penanganan limbah dan pertumbuhannya semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penggunaan air bersih. Menurut data BPS, konsumsi air berih per kapita penduduk Indonesia meningkat 6,8% per tahun.

Berdasarkan data – data diatas, industri Specialty Materials memiliki prospek yang cukup baik apalagi Perseroan merupakan satu – satunya produsen bahan Specialty Materials yang terintegrasi di Indonesia dan memiliki pangsa pasar yang besar yaitu sebesar 25%. Untuk itu, industri ini juga diharapkan mencapai pertumbuhan yang tinggi di masa depan, produk jenis ini biasanya mempunyai marjin yang cukup tinggi dibandingkan dengan produk komoditi karena memberikan nilai tambah yang cukup tinggi bagi produk-produk yang dihasilkan. Selain itu permintaannya relatif kurang terpengaruh pada fluktuasi harga karena jenisnya yang khusus dengan spesifikasi tertentu sehingga relatif sulit untuk digantikan dengan jenis lain. Produk Specialty Materials khusus mempunyai kandungan formula tertentu dan tidak mudah untuk digantikan.

Perseroan sebagai perusahaan yang telah lama bergerak dalam bidang industri ini yakin dapat terus berkembang, sejalan dengan pertumbuhan sektor industri pemakai produk Perseroan, karena beberapa kekuatan yang dimiliki, yaitu:

• Manajemen tim yang berpengalaman dibidangnya.• Hubungan yang baik dan telah berlangsung lama dengan pelanggan sejak Perseroan mulai

berproduksi pada tahun 1982 hingga saat ini.• Hubungan yang baik dan lama dengan pemasok telah dibina oleh Perseroan sejak beroperasi.

111

• Produk yang dihasilkan sangat beragam, dengan lebih dari 200 jenis dari 4 sektor aplikasi properti dan infrastuktur, industri transportasi, industri keperluan rumah tangga dan produk lingkungan.

• Produk yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik dan terjamin, serta komitmen Perseroan dalam manajemen mutu dengan mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 sejak tahun 2003.

• Mempunyai fasilitas yang efisien serta personil yang telah berpengalaman dan kompeten dibidangnya.

• Manajemen juga telah memiliki sertifikasi ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007.

Dengan seluruh prospek usaha yang dijelaskan diatas maka Perseroan optimis dengan dilakukannya penawaran umum ini maka akan membantu Perseroan untuk memaksimalkan seluruh prospek-prospek industri seperti disebutkan di atas.

O. Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)

Kegiatan operasional Perseroan diawasi oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD), yaitu instansi pemerintah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mengawasi peraturan dan kebijakan pengendalian pencemaran, dan oleh pemerintah daerah. Bapedal bertanggung jawab langsung kepada Presiden Indonesia dan mengkoordinasikan kegiatannya dengan berbagai lembaga pemerintah, termasuk Kementrian Perindustrian dan BKPM.

Hukum Indonesia mengharuskan perusahaan-perusahaan, termasuk produsen, yang kegiatan usahanya memiliki potensi memberikan dampak lingkungan, untuk mengikuti ketentuan yang terdapat dalam UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, melalui instrumen UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan),dari sisi manajemen Bisnis perusahaan, kepastian-kesuaian pelaksanaan UKL-UPL dikelola melalui instrumen pemenuhan prasyarat dalam ISO 14001 dan OHSAS 18001, melalui Audit rutin tahunan yang dilakukan oleh institusi internasional ISOKAR – UKAS.

Entitas Anak Perseroan dalam proses produksinya menghasilkan limbah padat, gas dan cair. Limbah cair yang dihasilkan, diolah terlebih dahulu, dengan disalurkan menuju unit pengolahan limbah cair dan akhirnya dialirkan menuju saluran pembuangan. Limbah padat dibakar di Incinerator sedangkan limbah gas dibakar di Katalitik incinerator. Pemantauan limbah baik padat, gas dan cair dilakukan sesuai dengan baku uji dengan mengacu dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Semua limbah termasuk hasil pengolahan limbah yang dihasilkan dari proses produksi setiap Entitas Anak Perseroan telah memenuhi ketentuan tentang batasan/Ambang Batas tingkat Pencemaran atas limbah yang diatur oleh lembaga yang berwenang/BLHD.

Dengan memiliki komitmen atas perlindungan dan pengelolaan lingkungan, Perseroan telah mendapatkan sertifikasi atas implementasi ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007 yang terkait dengan aspek lingkungan - keselamatan - kesehatan kerja.

112

Adapun perizinan yang telah diperoleh oleh Entitas Anak Perseroan terkait dengan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan sesuai dengan UU no 32 tahun 2009 adalah:

EBCI Keputusan Bupati Tangerang No. 660/Kep.47-BLHD tanggal 28 Maret 2014 tentang Izin Lingkungan Industri Kimia PT Eternal Buana Chemical Industries, Desa Dukuh, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, yang berlaku selama berlakunya izin usaha dan/atau kegiatan.

Keputusan Bupati Tangerang No. 660/Kep.09-BP2T/2014 tanggal 3 Februari 2014 tentang Rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup ( UKL-UPL ), yang mana EBCI diwajibkan untuk melaporkan secara tertulis kepada Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tangerang setap 6 (enam) bulan sekali.

Sehubungan dengan kewajiban tersebut, EBCI telah menyampaikan Laporan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester I Tahun 2016 kepada Badan Lingkungan Hidup Daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagaimana dibuktikan dengan Surat EBCI No. 01/HSE-EBCI/VIII/2016 tanggal 8 Agustus 2016 yang telah diterima oleh instansi yang bersangkutan pada tanggal 10 September 2016.

Keputusan Bupati Tangerang No. HO.517/KEP.417.DU-HO/BP2T/2014 tanggal 18 September 2014 tentang Izin Gangguan. yang berlaku sampai dengan tanggal 18 September 2017.

EBCI telah mendapatkan Perpanjangan Izin Gangguan dari Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Tangerang berdasarkan Tanda Terima Pendaftaran Perijinan dan Non Perijinan dengan No.: 517/Kep 417 – DU-HO/BP2T/2014 tanggal 18 Sept. 2014 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Keputusan Kepala Badan Pelayan Perizinan Terpadu Kabupaten Tangerang No. 658.31/Kep. 51/IPLC-BPMPTSP/2015 tanggal 7 Juli 2015 tentang Daftar Ulang Izin Pembuangan Limbah Cair, yang memberikan Surat Izin Pembuangan Limbah Cair kepada EBCI dengan Debit Limbah Cair yang diizinkan untuk dibuang ke saluran yang menuju Sungai Cirarab sebanyak 200 m³/ Hari. Surat Izin Pembuangan Limbah Cair ini wajib didaftar ulang pada tanggal 12 September 2017.

Keputusan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 293/KTPS/M/2016, tanggal 23 Mei 2016 tentang Ijin Pengusahaan Sumber Daya Air (SIPA) Permukaan sebesar 400 m³ /Hari, berlaku sampai dengan tgl. 23 Mei 2021.

ENG Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik No. 660/77/437.75/2010 tanggal 1 Februari 2010 Perihal Persetujuan UKL & UPL, yang menyetujui dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL dan UPL) ENG yang bergerak di bidang industri kimia dasar organik.

ENG telah menyampaikan Laporan UKL/UPL Semester II Tahun 2014 kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup sebagaimana dibuktikan dengan Surat ENG : 002 / SIE – ENG / I / 2015, tanggal 19 Januari 2015 yang di terima oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik pada tanggal 22 Januari 2015.

Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik No. 660/124/437.75/2013 tanggal 18 Februari 2013 Perihal Tanggapan Perpanjangan Rekomendasi UKL-UPL, yang menyatakan bahwa Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik No. 660/77/437.75/2010 tanggal 1 Februari 2010 dinyatakan tetap berlaku selama usaha dan/atau kegiatan di perusahaan tidak melakukan perubahan lokasi kegiatan, desain, dan/atau proses dan/atau kapasitas dan/atau bahan baku dan/atau bahan penolong.

Keputusan Bupati Gresik No. 660/43/HK/437.12/2011 tanggal 28 Desember 2011 tentang Izin Pembuangan Limbah Cair ENG, yang memberikan izin pembuangan limbah cair kepada ENG dan Izin Pembuangan Limbah Cair ini berlaku selama 2 (dua) tahun.

ENG telah mengajukan Permohonan Perpanjangan Izin Pembuangan Limbah Cair berdasarkan Surat ENG No. 42/ENG/XII./13 tanggal 10 Desember 2013 kepada Kepala Badan Lingkungah Hidup Kabupaten Gresik yang telah diterima oleh Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Gresik pada tanggal 10 Januari 2014.

113

TDC Surat Persetujuan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Industri Acrylamide Monomer No. 377/UKPL/BPPIP-SDW3/XII/1996 tanggal 6 Desember 1996, yang dikeluarkan oleh Kepala Bidang Wilayah Industri dan Lingkungan Hidup dan diterima disahkan pada tanggal 7 Feburari 1997.

Surat Daftar Ulang Izin Gangguan No. 503/1015/1008/1165 tanggal 15 Mei 2017, yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Cilegon. Surat Daftar Ulang Izin Gangguan ini

Keputusan Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon No. 503/3247/13-001/152 tanggal 14 Januari 2016 tentang Izin Pembuangan Limbah Cair TDC, yang memberikan Izin Pembuangan Limbah Cair kepada TDC dengan Debit Limbah Cair yang diizinkan untuk dibuang sebanyak 80 m³/ Bulan. Izin Pembuangan Limbah Cair ini berlaku selama 2 tahun sejak keputusan ini ditetapkan.

Sehubungan dengan Keputusan Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon No. 503/3247/13-001/152 tanggal 14 Januari 2016 tentang Izin Pembuangan Limbah Cair TDC, yang akan berakhir pada tanggal 14 Januari 2018, TDC telah mengajukan permohonan perpanjangan izin yang dimaksud kepada wali kota Cilegon Cq Kepala DPM PTSP Kota Cilegon dengan surat tertanggal 25 Oktober 2017 yang telah diterima oleh DPM PTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Pemerintah Kota Cilegon pada tanggal 6 November 2017.

Keputusan Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon No. 1040/11-008/2000 tanggal 31 Desember 2014 tentang Izin Pengeluaran Limbah Industri TDC, yang memberikan Izin Pembuangan Limbah Industri kepada TDC dengan jenis limbah industri berupa oli bekas, katalis cu bekas, drum methanol, jerigen amoniak, jerigen chem. boiler, majun bekas, lampu TL bekas, sampel laboratorium, sampah, plastik katalis dan drum katalis. Izin Pembuangan Limbah Cair ini berlaku selama 2 tahun sejak keputusan ini ditetapkan.

Keputusan Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Cilegon No. 503/2037/10-006/2683 tanggal 10 Agustus 2015 tentang Pemberian Izin Pengambilan Air Laut Kepada Perseroan Terbatas TDC yang memberikan Izin Pengambilan Air Laut kepada TDC dengan Debit Air yang diizinkan sebanyak 300 m³/ Jam. Izin Pengambilan Air Laut ini harus diperpanjang setiap 3 tahun sekali.

Keputusan Walikota Cilegon No. 658.31/Kep.245-BLH/2012 tanggal 29 Mei 2012 tentang Izin Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) TDC yang memberikan Izin tersebut bagi TDC untuk menyimpan Limbah B3 tidak lebih dari jangka waktu 90 hari. Izin Penyimpanan Limbah B3 ini berlaku selama 5 tahun sejak keputusan ini ditetapkan.

PNK Surat Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik No. 660/51/UKL-UPL/437.75/2014 tanggal 23 Mei 2014 Perihal Persetujuan UKL & UPL, yang menyetujui dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL dan UPL) PNK yang bergerak di bidang industri kimia dasar organik.

Keputusan Kepala Dinas Penaman Modal dan PTSP Kabupaten Gresik No. 503.6.4/42/437.74/2017 tanggal 21 Februari 2017 tentang Izin Lingkungan berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Keputusan Bupati Gresik No. 660/129/HK/437.12/2015 tanggal 14 Desember 2015 tentang Izin Pengelolaan dan Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Izin berlaku sampai dengan 13 Desember 2020.

Keputusan Bupati Gresik No. 660/140/HK/437.12/2015 tanggal 18 Desember 2015 tentang Izin Pembuangan Air Limbah. Izin berlaku sampai dengan 17 Desember 2018.

Keputusan Bupati Gresik No. 503.02/134/437.74/2012 tanggal 10 September 2012 tentang Izin HO (Gangguan). Izin berlaku sampai dengan 11 Maret 2017.

114

IX. INDUSTRI

Bab ini telah disusun dan dibuat berdasarkan Laporan PT Citra Cendikia Indonesia (CCI) untuk studi Pasar “Pemakai Akhir Dari Speciality Resin Plasticizers Dan Acrylamide” pada bulan Desember 2017 yang menganalisis prospek pertumbuhan permintaan dari specialty materials yang dihasilkan oleh PT Eternal Buana Chemical Industries (EBCI), PT Eterindo Nusa Graha (ENG), PT Petronika (PNK) dan PT Tridomain Chemicals (TDC). Dalam hal ini memberikan gambaran tentang perkembangan dari sektor industri pemakai akhir di Indonesia, seperti sektor konstruksi, transportasi, barang-barang konsumen dan produk yang berhubungan dengan lingkungan, dan semuanya itu merupakan potensi pasar dari produk yang dihasilkan oleh Perseroan.

Permintaan dari Specialty Resins, Plasticizer dan Acrylamide akan ditampilkan produsen dan tren perkembangan pemakaian material tersebut selama enam tahun dari tahun 2011 hingga 2016. Specialty Resins terdiri dari Alkyd/Amino/Acrylic Resin, Synthetic Latex Resin dan Unsaturated Polyester Resin yang telah diproduksi oleh EBCI dan ENG, untuk PNK dan ENG memproduksi Dioctyl Phthalate, sedangkan TDC memproduksi Acrylamide.

1. SPECIALTY RESINS

1.1. Industri Alkyd/Acrylic/Amino Resin

Senyawa Alkyd Resin adalah hasil reaksi antara asam dikarboksilat atau anhydride seperti Phtalic Anhydride dengan Polyol. Alkyd Resin terdapat dua tipe yaitu drying dan non-drying. Disamping pada industri Alkyd Resin, Phthalic Anhydride juga digunakan sebagai bahan baku pada industri Dioctyl Phthalate dan industri Unsaturated Polyester Resin.

Acrylic Resin adalah bahan termoplastik yang padat, keras dan transparan, dimana bahan ini mengandung resin poli (metil metakrilat). Acrylic Resin merupakan turunan dari ethylene yang mengandung gugus vinil dalam rumus strukturnya.

Sementara Amino Resin adalah resin thermosetting dengan kekuatan tarik, kekerasan dan ketahanan benturan yang sangat baik. Amino Resin menghasilkan lapisan film dengan kekerasan dan ketahanan pelarut yang meningkat bila digunakan dalam kombinasi dengan Alkyd Resin, Acrylic Resin, dan Polyester Resin.

Di Indonesia hingga tahun 2017 terdapat lebih dari 12 produsen Alkyd/Acrylic/Amino Resin yang telah beroperasi dengan kapasitas produksi sekitar 188 ribu MT / per tahun. Sebagian besar produsen tersebut berlokasi di Tangerang, Banten dan sisanya di Jawa Timur serta Jawa Barat.

Produsen Alkyd/Acrylic/Amino Resin di Indonesia, 2017

Nama Perusahaan Lokasi Pabrik Kapasitas (Ton/Th)

PT. Allnex Resin Indonesia Surabaya 22.000PT. Pardic Jaya Chemicals Tangerang 10.000PT. Eternal Buana Chemicals Tangerang 20.000PT. Nipsea Paint and Chemicals Purwakarta 20.000PT. Alkindo Mitra Raya Tangerang 20.000PT. Tunas Sumber Idea Kreasi Kimia Tangerang 18.000PT. Kencana Inti Dasar Tangerang 15.000PT. Avia-Avian Sidoarjo 15.000PT. Inawan Chemtex Suskses Abadi Purwakarta 15.000PT. Platinum Resin Indonesia Lebak 12.000PT. Eterindo Nusa Graha Gresik 12.000PT. Citra Resin Industries Cikande 9.000

Total Kapasitas 188.000

Sumber : Kementerian Perindustrian, diolah oleh CCI

115

Salah satu konsumen terbesar Alkyd/Acrylic/Amino Resin di dalam negeri adalah industri cat. Di Indonesia industri cat sudah berkembang sejak lama dan hingga tahun 2017 terdapat ratusan perusahaan yang menerjuni bidang industri ini baik dalam skala rumah tangga maupun skala industri. Sehingga tidak mengherankan jika hampir seluruh jenis cat sudah dapat diproduksi didalam negeri mulai dari cat decorative (wood and iron), otomotif (epoxy, top coat and clear), heavy duty (marine, industrial dan plane) serta jenis cat lainnya.

Dari produsen cat yang telah ada, beberapa diantaranya yang memiliki kapasitas cukup besar adalah PT. Nipsea Paint and Chemicals yang memiliki pabrik di Jakarta, Jabar, Jatim, kemudian PT. ICI Paint Indonesia di Bogor, disusul PT. Kencana Inti Dasar di Tangerang, PT. Pacific Paint di Jakarta serta PT. Danapaint Indonesia juga berlokasi di Jakarta.

Sejalan dengan pertumbuhan industri pemakainya terutama industri cat (paint) dan coating, permintaan Alkyd/Acrylic/Amino Resin di Indonesia selama 2011-2016 mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu mencapai rata-rata 8,2% per tahun. Bila pada tahun 2011 konsumsinya tercatat sebesar 80.027 ton, pada tahun 2016 konsumsinya telah mencapai 115.282 ton, seperti ditampilkan tabel berikut ini.

Tabel - 4.Konsumsi Alkyd Resin di Indonesia, 2011–2016

Industri PemakaiKonsumsi, (Ton) Pertumbuhan,

(%)2011 2012 2013 2014 2015 2016

- Industri Cat dan Coating 76.570 75.187 96.998 98.210 98.234 110.503 8,19 - Lainnya 3.457 3.378 4.327 4.424 4.324 4.778 7,26

T O T A L 80.027 78.565 101.325 102.634 102.558 115.282 8,15

Databank CCI

Perkembangan Konsumsi Alkyd Resin, 2011-2016 (Ton)

Databank CCI

116

1.2. Industri Unsaturated Polyester Resin

Unsaturated Polyester Resin termasuk plastik jenis thermosetting yang aplikasinya sangat luas. Produk material ini mempunyai sifat tahan panas, tahan korosi dan tahan terhadap perubahan cuaca. Mudah diolah menjadi produk yang rigid maupun fleksibel dan dapat digunakan sebagai bahan penguat, pelapis maupun bahan pengisi. Bentuk fisik Unsaturated Polyester Resin ini bisa berupa cairan (liquid), bisa juga berbentuk padatan (solid). Namun demikian yang diproduksi di Indonesia umumnya berbentuk cairan. Unsaturated Polyester Resin ini memiliki keistimewaan lainnya yaitu bila cairan ini dilapiskan dan bercampur dengan fiber glass maka akan memberikan efek lembaran yang sangat keras atau yang dikenal sebagai FRP (fiber reinforced plastic) dan tahan korosi. Sehingga banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan tangki air yang sering terlihat digunakan di rumah-rumah maupun di berbagai industri.

Dengan sifat-sifat yang dimiliki itu Unsaturated Polyester Resin banyak digunakan diberbagai bidang industri, antara lain untuk pembuatan kancing (button), atap plastik bergelombang (roofing), plastik yang diperkuat oleh fiber (fiber reinforced plastic/FRP) seperti tangki air (water tank), tangki bahan kimia (chemical tank), bak mandi, tempat mandi (bath tub), badan perahu, helm dan sejenisnya. Selain itu juga digunakan untuk pembuatan dempul (putty), pelapis mebel (furniture), pelapis plywood (decorative plywood), marmer sintetis (synthetic marble), batang pancing (fishing rod), bahan tuang (casting) dan lainnya.

Pemilihan Unsaturated Polyester Resin sebagai bahan baku kancing dikarenakan bahan ini mempunyai kelebihan dibandingkan plastik lainnya dalam hal ketahanan panasnya, sehingga kancing tidak meleleh saat terkena panas setrika, keras dan tidak berubah bila terkena bahan-bahan kimia.

Pada mebel (furniture) bahan material ini sering digunakan sebagai pelapis meja bagian atas (table top), sebagai pengganti kaca yang mudah pecah. Kelebihan lainnya yaitu dapat dituang (casting) diatas meja yang berisikan hiasan, sehingga memberikan kesan seni tersendiri. Untuk memberikan efek kaca ini digunakan Unsaturated Polyester Resin yang bermutu tinggi yaitu yang memiliki tingkat kejernihan tinggi (sangat bening). Untuk Unsaturated Polyester Resin yang tidak jernih, ada yang ditambahkan pigmen dan digunakan sebagai pelapis furnitur pada meja laboratorium, meja kerja dan lemari.

Aplikasi Unsaturated Polyester Resin ini secara umum dapat dikelompokkan kedalam tiga bagian utama yaitu jenis casting/moulding, coating/laminating dan reinforced seperti terlihat dalam tabel berikut.

Garis Besar Aplikasi Unsaturated Polyester Resin

Jenis Pemakai Aplikasi Barang Konsumen Casting/Moulding

Listrik Kondensor, kapasitor, coils dan lain lain Barang elektonikLain-lain Kancing, perhiasan imitasi, bola bowling,

pembuatan barang seni Garmen

Coating Konstruksi Pelapis (insulation), pelindung terhadap asam (acid resistancy), furniture, decorative board, dempul (putty).

Kursi, meja

Reinforced Arsitektur Plastik lembaran gelombang (transparent- corrugated sheet), dinding, lantai, atap,kolam renang.

Lantai plastik

Kapal Badan kapal speed boat, tangki untuk kapal ikan.Mobil Tangki bensin, pelapis papan (sheet-

panels).Badan mobil, trailers, tangki mobil.

Tambang Penyalur minyak, tangki minyak mentah,tangki untuk industri kimia, lapisan- tahan asam, pengepakan tahan minyak.

Helm pengaman, pipa sumur minyak, pipa lainnya

PeralatanRumah tangga

Mesin cuci, lemari es, batang pancing,asbak, alat-alat olah raga

Kursi, meja, bak mandi, bak cuci piring.

Penerbangan Lantai, baling-baling helicopter. Papan jendela, tangki bahan bakar.

Dikumpulkan dari berbagai sumber

117

Di Indonesia sampai dengan tahun 2017 terdapat lebih dari 6 produsen Unsaturated Polyester Resin dengan kapasitas produksi sekitar 77.700 MT/tahun. Selengkapnya mengenai produsen Unsaturated Polyester Resin yang ada di Indonesia beserta kapasitas produksi, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Kapasitas Produksi Unsaturated Polyester Resin di Indonesia, 2017


PT. Justus Sakti Raya Jakarta 24.000PT. Eternal Buana Chemical Tangerang 20.000PT. SHCP Indonesia Gresik 13.200PT. Arindo Pacific Chemical Bogor 7.800PT. Pardic Jaya Chemical Tangerang 7.700PT. Inawan Chemtex Sukses Abadi Tangerang 5.000


Sumber : Kemenperin , diolah oleh CCI

Di Indonesia terdapat lebih dari 30 perusahaan yang memproduksi barang-barang fiberglass diantaranya adalah industri tangki, industri atap, industri komponen otomotif, industri pipa, industri barang mainan atau alat rumah tangga dari fiberglass.

Selama tahun 2011 hingga 2016 lalu laju konsumsi Unsaturated Polyester Resin di industri-industri di atas meningkat dengan laju 8,7% per tahun, dari 56.491 ton tahun 2011 meningkat menjadi 84.897 ton pada tahun 2016, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.

Konsumsi Unsaturated Polyester Resin di Indonesia, 2011–2016

Industri PemakaiKonsumsi, (Ton) Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2016Industri Tangki 19.733 22.607 26.583 26.294 28.428 30.574 9,35Industri Roofing 10.755 13.007 14.113 13.718 15.443 17.219 10,14Industri Komponen 12.922 14.283 17.065 16.718 18.223 17.536 6,64Industri Pipa 7.769 9.343 10.089 9.678 11.048 12.408 10,13Lainnya 5.313 4.037 7.128 7.125 7.009 7.160 10,61 Total Konsumsi UPR 56.491 63.277 74.978 73.533 80.151 84.897 8,70

Databank CCI

Konsumsi Unsaturated Polyester Resin, 2016

Diolah oleh CCI

Industri Tangki 30.574

36%

Industri Roofing 17.219

20%

Industri Komponen

17.536 21%

Industri Pipa 12.408

15%

Lainnya 7.160

8%

118

1.3. Industri Synthetic Latex Resin

Synthetic Latex Resin paling banyak digunakan sebagai bahan baku perekat, coating dan juga aditif semen. Sebagian besar penggunaan tersebut sangat berhubungan dengan pemakai di industri hilir yaitu sektor konstruksi.

Di Indonesia hingga saat ini tidak kurang dari 14 perusahaan yang menerjuni bidang industri Synthetic Latex Resin dengan kapasitas produksi sebesar 463.000 ton/tahun, dengan lokasi pabrik yang tersebar di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat serta Jawa Timur. Selengkapnya mengenai produsen Synthetic Latex Resin dan kapasitas produksinya yang ada di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut.

Kapasitas Produsen Synthetic Latex Resin di Indonesia, 2017


PT. BASF Indonesia Jakarta 100.000 PT. DOW Indonesia Cilegon 40.000 PT. Styron Indonesia Cilegon 40.000 PT. Archroma Indonesia Cilegon 36.000 PT. Aristek High Polymer Cikarang 30.000 PT. Inawan Chemtex Suskses Abadi Purwakarta 30.000 PT. Eternal Buana Chemicals Tangerang 30.000 PT. Tunas Sumber Idea Kreasi Cikande 24.000 PT. Alkindo Mitra Raya Tangerang 20.000 PT. Mulya Adhi Paramitha Jakarta 15.000 PT. Eterindo Nusa Graha Gresik 12.000 PT. Arindo Pacific Chemical Bogor 10.000 PT. Avia-Avian Sidoarjo 10.000 PT. Justus Sakti Raya Jakarta 10.000 Lainnya 56.000


Sumber : Bank Data CCI

Industri perekat di Indonesia berkembang cukup pesat yang ditandai dengan munculnya berbagai jenis produk dan bahan bakunya. Bahan baku untuk adhesive adalah polymer (resin). Pada dasarnya setiap Polymer dalam bentuk cair (resin, rosin dan latek) bisa digunakan sebagai bahan baku adhesive karena bahan material ini memiliki daya rekat. Akan tetapi karena diperlukan daya rekat hingga kekuatan tertentu maka tidak semua polymer cair digunakan sebagai bahan baku adhesive. Ada dua jenis polymer yang digunakan sebagai bahan adhesive, yakni polymer alam (natural) dan polymer buatan (synthetic). Synthetic Latex Resin termasuk bahan baku perekat sintetik dan biasa dipakai sebagai bahan baku untuk adhesive waterbase.

Sektor pengguna adhesive sangat luas, tidak hanya untuk industri tetapi juga untuk keperluan sehari-hari (household). Sektor industri yang menggunakan adhesive meliputi industri barang-barang dari kertas, industri barang-barang dari kayu, industri barang-barang dari kulit, plastik, interior mobil, industri logam dan sebagainya.

Sepanjang tahun 2011 hingga 2016 lalu produksi adhesive waterbase di Indonesia terus meningkat dengan laju rata-rata 5,7% per tahun. Pada tahun 2011 produksi adhesive waterbase Indonesia baru tercatat sebesar 69.817 ton yang kemudian meningkat terus hingga mencapai 92.088 ton pada tahun 2016.

119

Sebagai gambaran perkembangan pasar Synthetic Latex Resin di sektor industri adhesive waterbase maka ditampilkan perkembangan produksi adhesive waterbase dalam Grafik berikut ini :

Produksi Adhesive Waterbase di Indonesia, 2011-2016(Ton)

Sumber : Databank CCI

69.817 70.686 77.400 82.044 87.213 92.088

0

20000

40000

60000

80000

100000

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Kegunaan Synthetic Latex Resin lainnya adalah untuk aditif pada pengunaan semen untuk keperluan sektor konstruksi. Indikasi pemakaian Synthetic Latex Resin di sektor ini bisa dilihat juga dari konsumsi semen di dalam negeri. Angka konsumsi semen di Indonesia adalah hasil perhitungan dari angka produksi ditambah impor dikurangi ekspor.

Berdasarkan perhitungan CCI, konsumsi semen dipasar lokal pada tahun 2011 tercatat sebesar 45,57 juta ton kemudian terus tumbuh dengan laju 6,6% per tahun hingga tahun 2016 konsumsinya telah meningkat menjadi 62,01 juta ton, sebagaimana tercantum pada Grafik berikut ini.

Konsumsi Semen di Indonesia, 2011-2016(000 ton)

Sumber : Data Bank CCI

45.567

54.256 58.918 60.355 59.700 62.008

0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

2011 2012 2013 2014 2015 2016

2. PLASTICIZER

Plasticizer dalam laporan ini yang dimaksud adalah bahan penunjang yang ditambahkan pada proses pembuatan barang-barang plastik sehingga sifat plastisnya bertambah (menjadi lebih fleksibel). Dari sekian banyak jenis plasticizer, yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah jenis DOP (Dioctyl Phthalate) dan DBP (Dibutyl Phthalate). Sedangkan jenis lainnya seperti DINP (Diisononyl Phthalate), DIDP (Diisodecyl Phthalate), DOA (Dioctyl Adipate), TOTM (Trioctyl Trimellitate) dan bahkan ada beberapa jenis yang jarang digunakan.

120

Dioctyl Phthalate merupakan plasticizer dengan nama kimia di (2-ethylhexyl) phthalate dengan rumus molekul C6H4[COOCH2CH(C2H5)C4H8]2. DOP berbentuk cairan berwarna jenih dan mendidih pada temperatur 231°C, serta tidak larut dalam air dan digunakan sebagai plasticizer untuk berbagai resin dan elastomer. Produksinya dilakukan dengan cara mereaksikan 2-ethylhexyl alcohol dengan phthalic anhydride.

Umumnya Dioctyl Phthalate digunakan dalam pembuatan barang-barang plastik seperti kulit imitasi dari jenis PVC (PVC leather), kabel listrik, kabel telepon, pipa PVC, sol sepatu, sandal plastik, selang air, mainan anak-anak, karpet, PVC sheet dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk plasticizer jenis DBP (Dibutyl Phthalate) mempunyai rumus kimia C6H4(COOC4H9)2 berbentuk cairan berminyak yang tak berwarna dan tak berbau serta stabil dan mendidih pada temperatur 340 °C. Bahan material ini memiliki sifat beracun dan tidak larut dalam air. Pembuatan DBP dilakukan dengan cara mereaksikan n-buthyl alcohol dengan phthalic anhydride yang dilanjutkan dengan pemurnian untuk menghilangkan warna dan bau.

Hingga tahun 2017, di Indonesia terdapat 3 produsen Plasticizer dengan kapasitas produksi sebesar 102.000 MT/tahun, seperti ditampilkan pada tabel berikut ini.

Produsen Plasticizer dan Kapasitas Produksinya di Indonesia

No Nama Perusahaan Lokasi Pabrik Jenis Produk Kapasitas, (MT/Th)

1 Eterindo Nusa Graha, PT Gresik DOP,DINP,DOTP,DOA 42.0002 Petronika, PT Gresik DOP 30.000 3 Sari Daya Plasindo , PT Serang DOP, DINP 30.000 Total 102.000

Sumber : Kemenperin-diolah oleh CCI

Berdasarkan analisa CCI diperoleh informasi bahwa di Indonesia plasticizer dapat dipergunakan diberbagai sektor industri seperti industri kabel listrik, kulit imitasi, PVC sheet, industri sepatu sandal/sepatu, selang, pipa dan fitting PVC, cat, dempul, karpet, industri mainan anak dan lain sebagainya.

Industri pemakai plasticizer dengan proporsi besar adalah industri kulit imitasi, kabel, selang dan sepatu. Industri kulit imitasi, berdasarkan informasi dari beberapa produsen kulit imitasi, penggunaan PVC resin pada produksi kulit imitasi berbahan baku PVC ini berkisar antara 50%-55% dari berat produk. Disamping PVC resin, bahan baku yang digunakan adalah pigment, filler, stabilizer serta plasticizer (jenis Dioctyl Phthalate) dengan proporsi separuh dari pemakaian PVC resin (25% hingga 27,5%).

Sementara itu dalam pembuatan compound untuk kabel bahan bakunya selain PVC resin, perlu ditambahkan stabilizer (2,5%), lubricant (0,5%), additive (1%) serta plasticizer (dalam jumlah besar dan type lainnya dalam jumlah kecil) dengan proporsi sebanyak 26%.

Industri PVC pipa walaupun konsumsi resinnya adalah yang terbesar namun porsi plasticizernya kecil. Menurut kalangan produsen pipa PVC pemakaian plasticizer sangat tergantung pada kadar resin yang dipakai, semakin rendah kadarnya maka pemakaian plasticizer semakin besar. Sedangkan jenis plasticizer yang digunakan adalah Dioctyl Phthalate. Untuk kadar resin 92,5% proporsi pemakaian plasticizer mencapai 1,4%, kadar resin 70% proporsi plasticizer sebanyak 8% dan untuk kadar resin 50% porsi pemakaian plasticizer sebanyak 15%.

121

Sebagai gambaran pemakaian Plasticizer di Indonesia maka ditampilkan konsumsi resin PVC untuk beberapa industri pemakai selama tahun 2011 hingga 2016, seperti tercantum pada tabel berikut ini.

Konsumsi PVC Resin Menurut Industri Pemakainya, 2011-2016

Industri PemakaiKonsumsi Resin PVC, (Ton) Pertumbuhan

(%)2011 2012 2013 2014 2015 2016Pipa PVC 145.898 184.050 201.255 201.756 193.068 207.596 7,79Kabel 57.784 68.316 74.241 72.976 69.833 71.614 4,69Kulit imitasi 35.756 44.204 50.090 47.219 45.186 45.732 5,62PVC Sheet 14.047 18.084 20.125 17.171 16.431 17.285 5,25Houseware 19.474 24.513 29.070 25.756 24.647 25.818 6,70Roofing 5.108 7.233 8.945 7.727 7.394 7.761 10,46Komponen 6.066 8.439 10.286 9.444 9.037 8.630 8,80Alas kaki 2.554 4.019 4.472 4.293 4.108 4.046 11,76Lainnya 2.873 5.224 6.708 6.439 6.162 6.317 20,89Total 289.560 364.082 405.192 392.781 375.866 394.800 6,94

Sumber : Data Bank CCI

3. ACRYLAMIDE

Acrylamide (atau amida akrilat) adalah senyawa organik sederhana dengan rumus kimia C3H5NO dan Acrylamide dapat membentuk rantai polimer panjang yang dikenal sebagai Poliacrylamide, yang bersifat karsinogenik. Dalam bentuk murni Acrylamide berwujud padatan kristal putih dan tidak berbau. Pada suhu ruang, Acrylamide larut dalam air, etanol, eter dan kloroform. Ia tidak kompatibel dengan asam, basa, agen pengoksidasi dan besi. Dalam keadaan normal ia akan terdekomposisi menjadi amonia tanpa pemanasan atau menjadi karbon dioksida, karbon monoksida, dan oksida nitrogen dengan pemanasan. Dalam skala industri Acrylamide dibuat dari hidrolisis akrilonitril.

Beberapa kegunaan lainnya, Acrylamide dipakai dalam pembuatan zat pewarna atau untuk membentuk monomer ataupun polymer lain. Polyacylamide ini dipakai dalam pengental karena bahan ini akan membentuk gel bila tercampur air. Dalam laboratorium biokimia poliacrylamide dipakai sebagai fase diam dalam elektroforesis gel. Ia dipakai pula dalam penanganan limbah cair, pembuatan kertas, pengolahan bijih besi dan dalam pembuatan bahan pengepres.

Berdasarkan data BPS dan diolah oleh CCI, selama tahun 2011 hingga 2016 konsumsi air bersih penduduk Indonesia per kapita meningkat rata-rata 6,8% per tahun, yaitu pada tahun 2011 tercatat sekitar 31 liter per hari, meningkat menjadi 43 liter per hari pada tahun 2016. Sedangkan konsumsi total air bersih tahun 2011 sebesar 2,7 miliar m3 kemudian terus meningkat hingga 2016 telah mencapai 4,1 miliar m3. Perkembangan konsumsi air bersih penduduk Indonesia selama enam tahun lalu ditampilkan pada tabel berikut ini.

Perkembangan Konsumsi Air Bersih Penduduk Indonesia, 2011-2016

Tahun Konsumsi Air Bersih, (000 M3)

Populasi Penduduk

(Jiwa)

Konsumsi Perkapita (Liter/hari)

Pertumbuhan(%)

2011 2.742.420 241.990.700 31,05 -2012 3.008.076 245.425.200 33,58 8,152013 3.286.001 248.818.100 36,18 7,742014 3.573.202 252.164.800 38,82 7,302015 3.824.931 255.461.700 41,02 5,672016 4.065.738 258.705.000 43,06 4,97

Pertumbuhan rata-rata (%/Tahun) 6,76


122

4. PERMINTAAN DARI INDUSTRI HILIR

4.1. Specialty Resin

Produksi resin, yaitu Alkyd/Amino/Acrylic Resin, Unsaturated Polyester Resin dan Synthetic Latex Resin, menggunakan bahan baku hidrokarbon diantaranya adalah Phthalic Anhydride (PA) yang diproses melalui polimerisasi yang komplek. Produk resin sering disesuaikan spesifikasinya untuk memberikan sifat tertentu pada produk akhir dimana mereka akan dipergunakan. Kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan akan memberikan produsen resin (PT. TPM) menjadi produsen dengan keunggulan dalam persaingan pasar.

Tabel berikut ini memberikan gambaran tentang hubungan antara produk resin yang diproduksi oleh Perseroan dengan barang-barang yang dipakai oleh sektor industri hilir.

Resin dan Produk Pemakainya Serta Pemakai akhir

Produk Material Pemakai Utama Pasar dari Pemakai AkhirUnsaturated Polyester - Fiberglas reinforced - ConstructionResins Plastics - Motor vehicles

- Non-reinforced Plastics

Synthetic Latex Resins - Adhesive - Construction- Paints and coatings - Textiles- Textiles - Paper and pulp

Alkyd/Amino/Acrylic - Alkyd surface - ConstructionResins coatings - Motor vehicles

- Shipbuilding


Unsaturated Polyester Resin, adalah salah satu bahan baku untuk membuat barang-barang Fiberglass Reinforced Plastics (FRP) diantaranya dapat berupa pipa, selang dan tangki yang biasa dipergunakan untuk sektor industri konstruksi. Sedangkan komponen dari FRP biasa digunakan oleh industri otomotif.

Sektor industri lain yang juga penting untuk pemakai Unsaturated Polyester Resin adalah transportasi laut seperti dalam pembangunan kapal nelayan, bodi mobil dan komponen bodi kereta (interior). Kegunaan FRP untuk barang-barang lainnya diantaranya adalah helm, kursi, alat-alat olahraga seperti ski, papan selancar dan barang-barang dekoratif outdoor dan sejenisnya.

Synthetic Latex Resin adalah bahan yang sangat dominan untuk digunakan pada produksi coating, perekat dan aditif untuk semen.

Alkyd Resin adalah bahan material yang sangat dibutuhkan dalam produksi cat dan coating. Produk cat dan coating yang banyak digunakan sebagai dekorasi dan perlindungan dalam pembangunan gedung baru dan fasilitas industri serta untuk memberikan permukaan akhir yang lebih bagus untuk produk teknik dan barang-barang konsumen. Pasar cat dan coating diantaranya adalah sektor konstruksi, perumahan, kemasan dan sektor industri furnitur, otomotif. Produk cat dan coating dapat dikategorikan menjadi 3 aplikasi: arsitektur/dekoratif, pelapis tujuan khusus dan juga untuk industri produsen peralatan asli (OEM).

Barang- barang dari hasil produksi berbahan baku Specialty Resins tersebut sangat erat kaitannya dengan sektor industri konstruksi dan sektor industri otomotif. Perkembangan sektor industri konstruksi berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi di Indonesia. Mengingat bahwa sebagian besar dari permintaan Specialty Resins yang diproduksi oleh Perseroan adalah dari beberapa sektor seperti sektor konstruksi dan sektor otomotif, maka kedua sektor akan dibahas perkembangannya selama beberapa tahun mendatang.

123

4.1.1 Industri Infrastruktur

Seperti telah dibahas pada konsumsi Specialty Resins yang antara lain adalah Synthetic Latex Resin dipakai sebagai aditif semen, maka perlu digambarkan proyeksi konsumsi semen di Indonesia hingga tahun 2021 mendatang. Sebagaimana telah diketahui bahwa sektor pengguna semen di Indonesia yaitu sektor konstruksi, menurut CCI dikelompokkan menjadi 5 sektor pemakai, yaitu :1. Sektor Infrasturktur/Jalan dan Jembatan2. Hotel dan Apartemen3. Bangunan Perumahan4. Bangunan Pemerintah5. Lainnya

Berdasarkan analisa CCI, total konsumsi semen oleh lima sektor pemakai tersebut dalam lima tahun mendatang (2017-2021) diperkirakan akan tumbuh rata-rata sekitar 6,7% pertahun. Konsumsi tahun 2017 diperkirakan mencapai 66,0 juta ton, yang kemudian diproyeksikan akan terus meningkat hingga mencapai 85,5 juta ton pada tahun 2021 mendatang, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.

Proyeksi Konsumsi Semen Menurut Sektor Pengguna, 2017-2021

SektorProyeksi Konsumsi (ton)

2017 2018 2019 2020 2021Jalan dan Jembatan 16.253.125 17.959.703 19.845.472 21.929.246 24.231.817Hotel & Apartemen 14.577.220 15.597.625 16.650.761 17.609.844 18.631.215Perumahan 13.875.863 14.675.113 15.702.370 16.801.537 17.994.446Gedung Pemerintah 11.779.281 12.191.556 12.618.261 13.059.900 13.516.996Lainnya 9.541.580 9.923.243 10.320.173 10.732.980 11.162.299 Total 66.027.068 70.347.241 75.137.037 80.133.507 85.536.773Pertumbuhan (%) -- 6,54 6,81 6,65 6,74Pertumbuhan rata-rata (%/tahun) 6,69

Diproyeksikan oleh CCI

Proyeksi Konsumsi Semen, 2017-2021(000 ’Ton)


0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

90000

2017 2018 2019 2020 2021

66.027 70.347

75.137 80.134 85.537


Perkembangan konsumsi semen di dalam negeri berkaitan erat dengan perkembangan sektor konstruksi yang dibangun di dalam negeri. Untuk itu akan dibahas perkembangan sektor ini untuk beberapa tahun mendatang.

124

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), 2015-2019

(Trilliun Rupiah)SECTOR APBN2 APBD3 SOE4 PRIVATE TOTAL

Roads 340 200 65 200 805Railways 150 0 11 122 283ggSea Transportation 498 0 238 164 900Air Transportation 85 5 50 25 165Land Transportation 50 0 10 0 60Urban Transportation 90 15 5 5 115Electricity 100 0 445 435 980Oil and Gas 4 0 152 352 507Information andCommunicationTechnology

13 15 27 223 278

Water Resources 276 68 7 50 400Clean Water and Sewage 227 198 44 30 499Public Housing 384 44 12 87 527

Total Infrastructure 2.216 545 1.066 1.692 5.519

Sumber : BAPPENAS (Ministry of National Development Planning)

Pasar konstruksi dan sektor bahan bangunan di Indonesia telah berkembang secara signifikan, didorong oleh pesatnya pertumbuhan pasar properti/real estate dalam negeri, peningkatan investasi swasta dan belanja pemerintah. Konstribusi sektor konstruksi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tanah air telah tumbuh dari sekitar 7,07 persen di tahun 2009 menjadi 13 persen pada 2014 dan telah mendorong pertumbuhan industri bahan bangunan dan konstruksi Indonesia.

Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017, dana pembangunan infrastruktur mencapai Rp 387,7 triliun, 18,6% dari total belanja APBN atau naik 23,7% dari APBN 2016 yang sebesar Rp 313,5 triliun. Sehingga tidak mengherankan jika kontribusi sektor kontruksi bagi pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) cukup signifikan yakni mencapai 10,4% pada tahun 2016 dan menempati urutan ke-4 setelah sektor industri, pertanian dan perdagangan.

Kontribusi sektor kontruksi terhadap PDB juga terus meningkat sepanjang tahun 2010 hingga 2016, dari 9,1% tahun 2010, naik menjadi 10,4% pada 2016. Dengan data-data tersebut, pertumbuhan konstruksi selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang dalam tahun 2011 hingga 2015 cenderung terus menurun dari 6,4% menjadi 4,8%. Baru pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia naik menjadi 5,0%.

Sementara itu berdasarkan jenisnya, sebagian besar dari belanja infrastruktur meliputi infrastruktur transportasi, pengairan atau irigasi, telekomunikasi dan informatika, perumahan dan pemukiman serta energi yang meliputi ketenagalistrikan, minyak dan gas bumi. Untuk sektor properti pertumbuhannya masih stagnan karena terkendala bunga Kredit Pemilikan Rumah yang masih tinggi. Namun, adanya dorongan pemerintah agar bunga bank turun diharapkan konstruksi properti akan kembali menarik pada tahun yang akan datang.

Pemerintah melalui Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) telah menetapkan 30 proyek infrastruktur senilai Rp 851 triliun sebagai proyek prioritas periode 2016-2019. Ke-30 proyek tersebut mendapat fasilitas jaminan politik, perizinan, dan finansial yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Sejumlah proyek tersebut diantaranya adalah proyek tol pertama Kalimantan sepanjang 99,2 km tersebut ditargetkan selesai pada Mei 2019, Jalan Tol Trans Sumatera dirancang sepanjang 504,59 kilometer dengan total investasi senilai Rp 56,417 triliun, Kereta Api Ekspres Soekarno-Hatta International Airport (SHIA), pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, yang menjadi bagian dari konsep Tol Laut akan selesai pada 2018, Pembangunan PLTA Karangkates IV & V, pembangunan LRT terintegrasi di wilayah Jakarta Bogor Depok dan Bekasi, Sistim Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat, Central – West Java Transmission Line 500 KV, dan lain sebagainya.

125

Pasar konstruksi tahun 2018 yang mencakup bangunan gedung dan pekerjaan sipil di luar minyak dan gas diprediksi akan mencapai Rp 451,3 triliun, atau meningkat 3% dibandingkan 2017 yang sebesar Rp 437,8 triliun. Sektor konstruksi memiliki peranan penting dalam perekonomian negara karena mempengaruhi sebagian besar sektor perekonomian negara dan merupakan kontributor penting bagi proses pembangunan infrastruktur yang menyediakan fondasi fisik dimana upaya pembangunan dan peningkatan standar kehidupan dapat terwujud.

Seiring dengan pertumbuhan sektor konstruksi tersebut, berbagai peluang bisnis pun akan meningkat yang pada akhirnya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2017 ini, pemerintah Indonesia mentargetkan pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 5,1%, yang kemudian meningkat menjadi 5,3% pada tahun 2018 dan diperkirakan akan meningkat hingga diatas 6% pada tahun 2021 mendatang (sumber : Bank Indonesia).

4.1.2 Sektor Otomotif

Berdasarkan pengamatan CCI dari GAIKINDO dan AISI diketahui bahwa perkembangan produksi mobil selama tahun 2011 hingga 2016 lalu meningkat rata-rata 12,4% per tahun dan sepeda motor cenderung menurun dengan laju minus 4,9% per tahun. Namun jika dilihat dari populasinya masih sangat besar sehingga konsumsi untuk komponen mobil maupun sepeda motor diproyeksikan akan terus meningkat.

Perkembangan Produksi Mobil dan Sepeda Motor, 2011-2016 (000’ Unit)

Sumber : Gaikindo dan AISI, diolah CCI

838 1.053 1.208 1.299 1.319 1.178

8.006 7.080 7.736 7.926

6.356 6.215

-

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Mobil Motor

Berdasarkan road map Pemerintah RI, pada 2020 kemampuan produksi mobil Indonesia ditargetkan mencapai 2,6 juta unit, meningkat 600 ribu unit dibandingkan dengan tahun 2016 yang sebesar 2,0 juta unit.

Menurut hasil penelitian CCI dari Gaikindo, ada lima faktor yang menjadikan industri otomotif masih akan terus berkembang. 1. Belanja pemerintah terutama dalam pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur, diproyeksikan akan

menstimulus pasar otomotif. 2. Hadirnya beragam model-model baru diserta program-program promosi yang digelar oleh para

pemegang merek. 3. Sentimen positif sebagai wujud kembalinya kepercayaan pasar akan mendongkark penjualan

otomotif. 4. Pertumbuhan penanaman modal oleh pihak swasta diyakini menjadi faktor pendorong pasar

otomotif dan 5. Adanya pertumbuhan ekspor.

Melihat potensi pasar otomotif yang masih cukup besar dan dilain pihak kepemilikan mobil perkapita di Indonesia tergolong masih rendah dan biaya tenaga kerja yang murah, berbagai pembuat mobil global memutuskan untuk berinvestasi besar-besaran di Indonesia dan mungkin akan mengubahnya menjadi tempat pusat produksi mereka dimasa depan.

Pemerintah bertekad untuk mengubah Indonesia menjadi pusat produksi global untuk manufaktur mobil

126

dan ingin melihat produsen-produsen mobil yang besar untuk mendirikan pabrik-pabrik di Indonesia karena negara ini bertekad untuk menggantikan Thailand sebagai pusat produksi mobil terbesar di Asia Tenggara dan wilayah ASEAN. Dalam jangka panjang, Pemerintah ingin mengubah Indonesia menjadi sebuah negara pemanufaktur mobil yang independen yang memproduksi unit-unit mobil yang seluruh komponennya diproduksi di Indonesia.

Ada hubungan antara penjualan mobil dan pertumbuhan ekonomi. Ketika pertumbuhan PDB (per kapita) mendongkrak daya beli masyarakat sementara kepercayaan diri konsumen kuat, masyarakat ingin membeli mobil. Namun, pada masa-masa ketidakjelasan perekonomian (ekspansi ekonomi yang melambat dan optimisime yang menurun atau pesimisme mengenai situasi keuangan pribadi di masa mendatang) masyarakat cenderung menunda pembelian barang-barang yang relatif mahal seperti mobil.

Hubungan antara penjualan mobil domestik dan pertumbuhan ekonomi jelas tampak dalam kasus Indonesia. Antara tahun 2007 sampai 2012, ekonomi Indonesia bertumbuh paling sedikit 6,0% per tahun, dengan pengecualian pada tahun 2009 ketika pertumbuhan PDB ditarik turun oleh krisis finansial global. Di periode yang sama, penjualan mobil Indonesia naik dengan cepat, namun juga dengan pengecualian pada tahun 2009 ketika terjadi penurunan tajam penjualan mobil.

Statistik Pertumbuhan Ekonomi & Penjualan Mobil di Indonesia, 2007-2016

Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016PDB²

(Annual % change)6,3 6 4,6 6,2 6,2 6 5,6 5 4,8 5

PDB per Kapita² (In USD)

1.861 2.168 2.263 3.125 3.648 3.701 3.624 3.492 3.336 3.570

Penjualan Mobil (Juta unit)

0,43 0,61 0,49 0,76 0,89 1,12 1,23 1,21 1,01 1,06

¹ Menunjukkan prognosis² The base year for computing the economic growth rate shifted from 2000 to 2010 in 2014, previous years have been recalculatedSumber: Bank Dunia & Gaikindo.

Pasca periode Orde Baru, pertumbuhan ekonomi memuncak di tahun 2011 pada 6,2% pada basis year-on-year (y/y). Setelah 2011, Indonesia mulai mengalami periode perlambatan ekonomi yang berkelanjutan, terutama karena guncangan internasional (pertumbuhan global yang lambat dan harga-harga komoditi yang menurun dengan cepat). Kendati begitu, penjualan mobil tidak segera mengikuti pertumbuhan ekonomi yang melambat dan masih bisa mencapai angka penjualan mobil yang tertinggi pada tahun 2013 (1,23 juta mobil terjual). Penundaan penurunan penjualan mobil ikut disebabkan oleh pandangan yang terlalu optimis mengenai perekonomian Indonesia.

Di akhir 2012, lembaga-lembaga seperti Bank Dunia, International Monetary Fund (IMF), Bank Pembangunan Asia dan juga Pemerintah Indonesia gagal untuk memahami besarnya pengaruh perlambatan global. Justru, lembaga-lembaga ini memprediksi pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di Indonesia di tahun 2012 dan pertumbuhan yang naik cepat pada level +6% mulai dari tahun 2013 sampai seterusnya. Tetapi karena kondisi global tetap lambat pada tahun 2013-2015, lembaga-lembaga ini harus menurunkan proyeksinya untuk pertumbuhan PDB Indonesia dalam berbagai kesempatan dan karenanya menyebabkan sentimen-sentimen yang menurun.

Ditahun 2014 penjualan mobil di Indonesia melambat (setelah pertumbuhan selama empat tahun beruntun) karena Pemerintah Indonesia menaikkan harga bahan bakar bersubsidi dua kali dalam rangka mengurangi tekanan-tekanan berat dalam defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (pada Juni 2013) Pemerintah telah menaikkan harga bahan bakar bersubsidi dengan rata-rata 33% namun hal ini memiliki dampak yang terbatas pada penjualan mobil, sambil menyediakan dana untuk investasi struktural (contohnya dalam pembangunan infrastruktur).

127

Di awal 2015, subsidi bensin (premium) pada dasarnya dihapuskan sementara subsidi tetap Rp 1.000 per liter ditetapkan untuk diesel (solar). Selama beberapa dekade masyarakat Indonesia menikmati bahan bakar yang murah karena subsidi energi yang berlimpah dari Pemerintah namun pada tahun 2013-2014 reformasi-reformasi membawa kepada kenaikan harga bensin dari Rp 4.500 per liter di awal 2013 menjadi Rp 7.400 per liter di pertengahan 2015, kenaikan harga sebesar 62,9%.

Terlebih lagi, reformasi-reformasi harga bahan bakar bersubsidi ini juga menyebabkan akselerasi inflasi karena efek-efek ronde kedua (karenanya semakin mengurangi daya beli masyarakat Indonesia), karena harga dari berbagai produk (contohnya produk-produk makanan) meningkat, karena biaya-biaya transportasi yang lebih tinggi. Baik di tahun 2013 maupun 2014 inflasi mencapai 8,4% (y/y). Sementara PDB per kapita menurun karena perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Nilai tukar rupiah yang lemah (sejak pertengahan 2013 karena ancaman pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat) membuat impor lebih mahal. Karena banyak komponen mobil masih perlu diimpor (dalam dollar Amerika Serikat) karenanya meningkatkan biaya-biaya produksi untuk para pemanufaktur mobil di Indonesia, harga-harga mobil menjadi lebih mahal. Kendati begitu, para pemanufaktur dan retailer tidak selalu berhasil memindahkan biaya-biaya ini kepada pengguna akhir karena kompetisi yang sengit dalam pasar mobil domestik.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjadi pada tahun 2016, mendorong daya beli masyarakat tumbuh kembali. Hal ini mendorong penjualan mobil ikut terdongkrak. Menurut sumber dari Gaikindo, penjualan mobil pada periode tersebut menembus angka 1,06 juta unit, naik 4,5 persen dibandingkan 2015 lalu yang sebesar 1,0 juta unit.

Penjualan Mobil di Indonesia, 2011-2016

BulanPenjualan mobil, Unit

2012 2013 2014 2015 2016 Januari 76.427 96.718 103.609 94.194 85.002 Februari 86.486 103.278 111.824 88.740 88.208 Maret 87.917 95.996 113.067 99.410 94.092 April 87.144 102.257 106.124 81.600 84.770 Mei 95.541 99.697 96.872 79.375 88.567 Juni 101.746 104.268 110.614 82.172 91.488 Juli 102.511 112.178 91.334 55.615 61.891 Augustus 76.445 77.964 96.652 90.537 96.282 September 102.100 115.974 102.572 93.038 92.541 Oktober 106.754 112.039 105.222 88.408 92.106 November 103.703 111.841 91.327 86.938 100.215 Desember 89.456 97.706 78.802 73.264 86.573 Total 1.116.230 1.229.916 1.208.019 1.013.291 1.061.735

Sumber : Gaikindo, diolah CCI

Pemerintah Indonesia juga memiliki harapan-harapan yang tinggi untuk ekspor mobil (karena dapat menghasilkan tambahan pendapatan devisa), terutama menjelang implementasi MEA yang akan mengubah wilayah ASEAN menjadi satu pasar dan area produksi tunggal. MEA akan membuka kesempatan-kesempatan bagi para eksportir untuk meningkatkan perdagangan regional.

Mobil-mobil yang dibuat di Indonesia yang telah diekspor termasuk Toyota Avanza dan Toyota Fortuner, Nissan Grand Livina, Honda Freed, Chevrolet Spin dan Suzuki APV. Pasar-pasar ekspor yang paling penting adalah Thailand, Saudi Arabia, Filipina, Jepang, dan Malaysia.

128

Penjualan Mobil dan Ekspor, 2008-2016

KeteranganJumlah Mobil, (Unit)

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Penjualan Mobil 607.805 486.061 764.710 894.164 1.116.230 1.229.916 1.208.019 1.013.291 1.061.735

Ekspor Mobil 100.982 56.669 85.769 107.932 173.368 170.907 202.273 207.691 194.397

Sumber: GAIKINDO

Proyeksi penjualan mobil di Indonesia pada masa yang akan datang sangat bergantung pada kondisi ekonomi Indonesia, bunga bank – karena 65% pembeli mobil melalui kredit, inflasi, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Adanya fluktuasi pada nilai tukar rupiah ini sudah pasti akan berdampak pada naiknya biaya komponen kendaraan. Namun demikain pertumbuhan PDB Indonesia diprediksi akan membaik di tahun-tahun mendatang, sehingga penjualan mobil diharapkan tetap akan tumbuh.

Untuk jangka panjang, Gaikindo memproyeksikan penjualan mobil Indonesia hingga akhir tahun 2017 akan menembus angka 1,1 juta, tumbuh menjadi 2 juta kendaraan pada 2020 dan menjadi 3 juta pada 2025, sehingga mengambil alih posisi Thailand sebagai pusat mobil terbesar di wilayah ASEAN.

4.2. PLASTICIZERS

Plasticizer diantaranya Dioctyl Phthalate adalah salah satu bahan utama yang berfungsi sebagai plasticizer untuk pembuatan berbagai produk plastik PVC. Produk PVC plastik diantaranya adalah kulit imitasi, kabel, selang, sepatu dan lainnya. Pemakai produk dari PVC plastik adalah sektor konstruksi baik bangunan industri ataupun bangunan komersial lainnya juga perumahan. Untuk kulit imitasi dipakai untuk industri peralatan rumah tangga maupun industri otomotif.

Dioctyl Phthalate/Plasticizers dan Produk Pemakainya Serta Pasar Pemakai Akhir

Produk Pemakai Utama Pasar Pemakai AkhirDioctyl

PhthalatePlasticizer Construction/infrastructure

Motor vehiclesConsumer goods

Diolah dari berbagai sumber

4.2.1 Segmen Barang Konsumen

Untuk sektor barang konsumen yang dimaksud adalah barang-barang yang langsung bisa didapat di toko dan bisa langsung dipergunakan, seperti kulit imitasi, selang air, sepatu bot, peralatan rumah tangga dari plastik PVC yang untuk elastisitasnya dipengaruhi oleh konsumsi Dioctyl Phthalate pada proses pembuatannya.

Sebagai gambaran prospek Dioctyl Phthalate untuk lima tahun mendatang maka perlu diproyeksikan konsumsi PVC resin di Indonesia menurut jenis produk plastiknya hingga tahun 2021 mendatang. Karena perkembangan konsumsi PVC resin akan berhubungan langsung dengan kebutuhan Dioctyl Phthalate untuk Plasticizer. Menurut CCI, perkembangan konsumsi PVC resin untuk produk plastik yang juga memakai Dioctyl Phthalate sebagai Plasticizernya, akan meningkat rata-rata 7,0% per tahun. Pada tahun 2021 konsumsi PVC resin di Indonesia diperkirakan akan mencapai 554.416 ton seperti yang ditampilkan pada tabel berikut ini.

129

Proyeksi Konsumsi PVC Resin di Indonesia, 2017-2021

Industri PemakaiProyeksi Konsumsi Resin PVC, (Ton) Pertumbuhan

(%)2017 2018 2019 2020 2021Pipa PVC 223.775 241.214 260.012 280.275 302.117 7,79Kabel 74.971 78.485 82.164 86.016 90.048 4,69Kulit imitasi 48.304 51.020 53.889 56.919 60.119 5,62PVC Sheet 18.192 19.147 20.152 21.209 22.322 5,25Botol PVC 31.870 33.713 35.663 37.726 39.908 5,78Houseware 27.548 29.394 31.364 33.466 35.709 6,70Roofing 8.573 9.430 10.373 11.410 12.551 10,00Komponen 9.390 10.329 11.362 12.498 13.748 10,00Mainan anak 6.354 6.478 6.605 6.734 6.866 1,95Alas kaki 4.522 4.975 5.472 6.019 6.621 10,00Lainnya 7.636 8.400 9.240 10.164 11.180 10,00Total 461.135 492.585 526.295 562.436 601.189 6,86


Demikian juga, perkembangan sektor konstruksi yang banyak memakai kabel, pipa PVC dan selang, maka perkembangannya akan diikuti oleh berkembangnya produksi kabel, pipa PVC dan selang yang secara langsung akan berpengaruh terhadap penyerapan Dioctyl Phthalate sebagai Plasticizer untuk produksi plastik berbahan PVC tersebut.

4.3. ACRYLAMIDE

4.3.1 Industri Pengolahan Air

Dalam RPJMN 2015-2019 (Buku I, Agenda Pembangunan Nasional), Pembangunan Infrastruktur/Prasarana Dasar diantaranya pembangunan air minum dan sanitasi.

Pelayanan air minum. Pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia melalui :- Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di 3.099 kawasan Masyarakat Berpenghasilan

Rendah (MBR), 2.144 Ibukota Kecamatan, 16.983 desa, 7.557 kawasan khusus dan 28 regional; - Pembangunan Penampung Air Hujan (PAH) sebanyak 381.740 unit; - Fasilitasi optimasi bauran sumber daya air domestik di 27 kota metropolitan dan kota besar; - Fasilitasi 38 PDAM sehat di kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota - Fasilitasi business to business di 315 PDAM; - Fasilitasi restrukturisasi utang 394 PDAM; - Peningkatan jumlah PDAM Sehat menjadi 253 PDAM, penurunan jumlah PDAM kurang sehat

menjadi 80 PDAM dan penurunan jumlah PDAM sakit menjadi 14 PDAM.

Sanitasi. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) pada tingkat kebutuhan dasar yaitu;- Untuk sarana prasarana pengelolaan air limbah domestik dengan penambahan infrastruktur air

limbah sistem terpusat di 430 kota/kab (melayani 33,9 juta jiwa), penambahan pengolahan air limbah komunal di 227 kota/kab (melayani 2,99 juta jiwa) serta peningkatan instalasi pengelolaan lumpur tinja perkotaan melalui pembangunan IPLT di 409 kota/kab;

- Untuk sarana prasarana pengelolaan sampah dengan pembangunan TPA sanitary landfill di 341 kota/kab, penyediaan fasilitas 3R (Reduce, Reuse, Recycle) komunal di 334 kota/kab, fasilitas 3R terpusat di 112 kota/kab;

- Untuk sarana prasarana drainase pemukiman dalam pengurangan genangan seluas 22.500 Ha di kawasan pemukiman.

130

4.3.2 Pasar Bahan Kimia Kertas

Pengeluaran konsumsi rumah tangga sebagai komponen terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dewasa ini diharapkan mampu mendorong perkembangan industri pulp dan kertas, mengingat banyak produk-produk keperluan rumah tangga yang menggunakan kertas sebagai salah satu bahan baku industrinya. Produk kebutuhan rumah tangga (household) yang menggunakan kertas antara lain tissue, kertas toilet, pembungkus segala jenis produk elektronik, komponen, keramik, obat-obatan dan juga makanan, buku tulis dan sebagainya, juga popok (diaper) yang bahannya dibuat dari serat pulp dan kertas.

Industri pulp tergolong industri hasil hutan berbasis kayu merupakan industri yang sangat strategis, karena pulp adalah komoditi yang masih sangat dibutuhkan di pasar ekspor. Sedangkan industri kertas digolongkan dalam kelompok industri kertas dan produk percetakan. Pulp selain dikonsumsi oleh industri kertas juga oleh industri lain seperti industri rayon, industri sanitary napkins, industri carboxy methyl cellulose dan industri bahan material lainnya. Permintaan pulp di dalam negeri maupun ekspor masih berlanjut dan diperkirakan akan lebih meningkat lagi ditahun-tahun mendatang.

Seperti diketahui bahwa Indonesia termasuk produsen pulp dan kertas terbesar di kawasan ASEAN, sedangkan Vietnam dan Thailand beberapa tahun belakangan terus mengejar. Indonesia memiliki keunggulan komparatif karena lokasinya sangat cocok untuk budidaya tanaman bahan baku seperti akasia. Akasia bisa dipanen dalam kurun waktu 6 hingga 7 tahun, sedangkan waktu panen tanaman bahan baku kertas ini di negeri empat musim sekitar 30 tahun hingga 40 tahun.

Dengan kapasitas produksi kertas di Indonesia hingga tahun 2016 lalu sekitar 13 juta ton per tahun maka kemampuan produksi akan terus ditingkatkan. Namun disisi lain terdapat kendala yaitu, beberapa waktu lalu sektor industri berbasis agro khususnya pulp dan kertas masih mengalami hambatan seperti isu dumping dan penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Sampai dengan 2016 industri pulp dan kertas dinilai kurang efisien karena masih menggunakan bahan baku pulp dan kertas bekas impor bersertifikat SVLK, sehingga mengakibatkan biaya produksi tinggi. Dari sekitar 70 juta ton kebutuhan bahan baku kertas bekas yang dibutuhkan Indonesia, sebanyak 60%-70% di antaranya masih diperoleh dari impor. Produsen tidak bisa menggunakan sembarang kertas bekas karena harus mendapat verifikasi dari KSO yang biayanya sendiri cukup mahal yakni sekitar USD 485. Sertifikasi tersebut menjadi salah satu persyaratan agar Indonesia bisa memasarkan produknya ke pasar ekspor.

Selama tahun 2011 hingga 2016 lalu produksi kertas di Indonesia meningkat rata-rata 6,0% per tahun. Pada tahun 2011 produksi kertas Indonesia tercatat sebesar 8,7 juta ton, yang kemudian meningkat hingga mencapai 11,6 juta ton pada tahun 2016, seperti yang ditampilkan pada tabel berikut ini.

Perkembangan Produksi Kertas, 2011-2016

Tahun Produksi Kertas, (Ton)

Pertumbuhan (%)

2011 8.664.933 --2012 9.014.245 4,032013 9.427.142 4,582014 9.790.167 3,852015 10.769.184 10,002016 11.582.257 7,55

Pertumbuhan rata-rata (%/tahun) 6,00

Sumber : Data bank CCI dan Indonesian Pulp & Paper Association

Permasalahan di industri kertas adalah bahan baku yang berupa pulp diharapkan akan semakin dikurangi porsi virgin pulpnya dan diperbesar bahan recycle berupa kertas bekas. Terutama pada produksi kertas sack kraft maka pengolahan kertas bekas akan memerlukan bahan material berupa Acrylamide. Dengan semakin besarnya porsi recycle paper sebagai bahan baku kertas kraft maka konsumsi Acrylamide oleh industri kertas di Indonesia akan semakin besar.

131

Dengan berkembangnya industri barang konsumen maka akan memicu tumbuhnya industri kemasan termasuk kemasan kertas. Kebutuhan bahan baku kemasan kertas adalah kertas sack kraft yang sepanjang tahun 2011 hingga 2016 lalu produksinya cenderung meningkat dengan laju 7,2% per tahun dan hingga tahun 2016 lalu produksinya telah mencapai 123.531 ton.

Perkembangan Produksi Kertas Sack Kraft, 2011-2016

Tahun Produksi Sack Kraft, (Ton)

Pertumbuhan (%)

2011 87.511 -2012 98.061 12,062013 101.389 3,392014 105.457 4,012015 116.002 10,002016 123.531 6,49

Pertumbuhan rata-rata (%/tahun) 7,19

Data bank CCI dan Indonesian Pulp & Paper Association

Disamping dari produksi lokal, industri kemasan di Indonesia hingga saat ini juga masih mengandalkan pasokan kertas sack kraft dari produk impor. Bahkan dalam tahun 2011 hingga 2016 lalu peranan kertas sack kraft impor ini masih cukup tinggi, yakni rata-rata mencapai 51% dari total konsumsi kertas sack kraft nasional. Dengan demikian produsen sack kraft lokal masih memiliki peluang untuk dapat mensubstitusi produk impor. Apalagi pemanfaatan kapasitas produksinya belum maksimal.

Berdasarkan data dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) realisasi investasi di Indonesia selama tahun 2011 hingga 2016 cenderung terus meningkat dengan laju 19,6% per tahun. Pada tahun 2011 realisasi investasi tercatat sebesar Rp251,3 triliun, kemudian terus meningkat hingga tahun 2016 telah mencapai Rp 612,8 triliun.

Untuk sektor industri, jika diamati perkembangan realisasi investasinya juga terjadi peningkatan yang lebih cepat, yaitu rata-rata 28,9% per tahun dari Rp99,6 triliun pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp329,9 triliun pada tahun 2016. Sedangkan investasi pada industri kertas dan percetakan meningkat lebih tinggi lagi yakni rata-rata mencapai 45,0% per tahun dengan investasi pada tahun 2011 sekitar Rp11,6 triliun dan tahun 2016 sudah meningkat mencapai Rp42,5 triliun. Untuk jelasnya ditampilkan grafik berikut ini.

Perkembangan Realisasi Investasi Sektor IndustriDi Indonesia, 2011-2016,

(Rp, Milyar)

Sumber : BKPM, diolah CCI

11.614 19.712 19.473 12.713 16.073 42.524

99.641

159.349 222.446 217.870

247.847 329.888

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Ind. Kertas dan…Sektor Industri

132

Sepanjang tahun 2016, realisasi investasi sektor industri yang paling besar yakni industri kimia & farmasi mencapai Rp68,7 triliun (21%) dari investasi sektor industri yang mencapai Rp329,9 triliun. Kemudian disusul industri logam, mesin & elektronik Rp63,7 triliun (19%) dan industri makanan diposisi ketiga dengan nilai investasi Rp60,3 triliun (18%). Sementara industri kertas dan percetakan menempati urutan keempat dengan nilai investasi Rp42,5 triliun (13%), sebagaimana tercantum dalam grafik berikut.

Proporsi Realisasi Investasi Sektor IndustriDi Indonesia, 2016 (Rp Milyar)

Sumber : BKPM-diolah oleh CCI

[CATEGORY NAME];[VALUE]

[PERCENTAGE]


[PERCENTAGE]


[PERCENTAGE]


[PERCENTAGE]


[PERCENTAGE]


[PERCENTAGE]

CCI memperkirakan pada beberapa tahun mendatang produksi kertas di Indonesia diproyeksikan akan meningkat 6-7% per tahun. Hal ini terjadi karena meski banyak pabrik baru tapi belum tentu utililitas nasional meningkat. Utilitas produksi kertas di Indonesia selama beberapa tahun ini hanya berkisar 80% dari kapasitas produksi yang ada.

133

4.3.3 Pasar Ekspor

Berdasarkan informasi dari Perseroan diketahui bahwa pasar Acrylamide selama ini didominasi oleh pasar ekspor ke beberapa negara terutama Australia, sehingga peluang pasar di Australia sangat menjanjikan. Kegunaan Acrylamide di Australia dipakai untuk pengolahan air limbah dari pertambangan dan industri, untuk itu akan ditampilkan perkembangan konsumsi air di Australia selama enam tahun lalu.

Menurut hasil penelitian CCI dari Australian Bureau of Statistics, selama tahun 2011 hingga 2016 lalu laju perkembangan konsumsi air di Australia meningkat dengan laju rata-rata 6,4% per tahun, yang pada tahun 2016 lalu mencapai 17.543 GL (miliar liter). Untuk jelasnya lihat tabel berikut ini.

Konsumsi Air di Australia, 2011-2016

KeteranganVolume Konsumsi (GL)

2011 2012 2013 2014 2015 2016Intermediate consumption 11.636 14.145 17.911 16.774 15.522 15.677 Agriculture 7.175 9.324 12.619 11.588 10.410 10.544 Aquaculture, forestry and fishing 175 158 190 226 182 184 Mining 540 677 614 652 768 774 Manufacturing 651 557 558 581 595 599 Electricity and gas supply 298 384 327 334 312 315 Water supply, sewerage and drainage services 1.570 1.955 2.560 2.303 2.166 2.174 Other industries 1.227 1.090 1.043 1.090 1.089 1.088Final consumption by households 1.699 1.726 1.845 1.872 1.852 1.866Total water consumption 13.335 15.871 19.756 18.646 17.374 17.543Pertumbuhan (%) -- 19,02 24,48 -5,62 -6,82 0,97Pertumbuhan rata-rata (%/tahun) 6.41

Sumber : Australian Bureau of Statistics

Dari beberapa sektor yang mengkonsumsi air seperti di atas terlihat bahwa laju perkembangan konsumsi air paling cepat adalah sektor Pertanian yaitu rata-rata 9,7% per tahun disusul sektor pertambangan sebesar 8,2% per tahun. Untuk sektor lainnya masih di bawah kedua sektor di atas. Dengan kondisi tersebut maka sektor pertambangan untuk masa mendatang masih sangat potensial konsumsi airnya. Dengan demikian prospek Acrylamide di sektor ini masih sangat menjanjikan.

5. Keterangan Mengenai kualifikasi Tenaga Ahli

Penelitian di atas dilaksanakan oleh PT Citra Cendekia Indonesia (CCI) yang dilakukan oleh tim riset tenaga ahli dipimpin oleh Bapak Ir. Warsono F. Xaverius yang merupakan alumni Universitas Gajah Mada jurusan teknik kimia.

Nama : Warsono F. XaveriusJabatan : Direktur UtamaNama Perusahaan : PT Citra Cendekia IndonesiaAlamat : JL. Pulomas V E No.8, Jakarta timur 13210Telpon : (021) 47884525 (hunting)Fax : (021) 47884509

Dengan ini menyatakan bahwa studi pasar “Pemakai Akhir Dari Specialty Resins, Plasticizers dan Acrylamide” yang ditujukan untuk PT Tridomain Performance Materials dapat digunakan untuk publikasi dalam prospektus Penawaran Umum Perdana berdasarkan surat pernyataan tertanggal 26 Januari 2018.

134

X. EKUITAS

Tabel di bawah ini menunjukkan posisi ekuitas Perseroan yang didasarkan atas Laporan keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 yang telah diaudit KAP Tjahjadi & Tamara dan ditanda tangani oleh David Wijaya, S.E., Ak., CPA dengan opini tanpa modifikasian dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan dan ditanda tangani oleh Yusron, S.E., Ak., CPA dengan opini tanpa modifikasian serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja dan ditanda tangani oleh Ratnawati Setiadi dengan opini tanpa modifikasian.

(dalam Dolar AS)


2017 2016 2015 2014Modal saham – nilai nominal Rp100 per saham

Modal dasar – 34.729.402.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh –

8.682.350.500 saham 92.398.640 92.398.640 92.398.640 92.398.640

Tambahan modal disetor (6.063.402) (6.063.402) (1.921.109) (1.921.109)Penghasilan komprehensif lain (1.481.562) (369.313) (270.854) (498.080)Saldo laba (defisit) 8.249.729 3.216.352 (907.027) (4.086.624)Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk 93.103.405 89.182.277 89.299.650 85.892.827

Kepentingan non-pengendali 5.350.025 5.288.733 1.495.959 1.346.756JUMLAH EKUITAS 98.453.430 94.471.010 90.795.609 87.239.583

Tidak terdapat perubahan struktur permodalan material yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan konsolidasian terakhir sampai dengan diterbitkannya Prospektus.

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham melalui Pasar Modal, dimana saham yang akan ditawarkan dan dijual kepada masyarakat adalah Sebanyak 1.802.700.000 (satu miliar delapan ratus dua juta tujuh ratus ribu) Saham Biasa Atas Nama atau sebanyak-banyaknya sebanyak 17,193% (tujuh belas koma satu sembilan tiga) dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, dengan nilai nominal Rp100,-

135

Apabila Penawaran Umum Perdana sebanyak 1.802.700.000 (satu miliar delapan ratus dua juta tujuh ratus ribu)saham dengan nilai nominal Rp100,- setiap saham dengan harga penawaran Rp228,- (dua ratus dua puluh delapan Rupiah) setiap saham terjadi pada tanggal 30 September 2017 (dengan menggunakan kurs tengah BI per 30 September 2017, USD 1 = Rp 13.492), maka proforma ekuitas seandainya perubahan struktur permodalan terjadi pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut:

(dalam Dolar AS)

UraianModal

ditempatkan dan disetor

Tambahan modal disetor

Penghasilan komprehensif

lain

Saldo laba

(defisit)

Kepentingan Non

pengendali

Jumlah Ekuitas

Posisi ekuitas menurut laporan keuangan pada tanggal 30 September 2017 92.398.640 (6.063.402) (1.481.562) 8.249.729 5.350.025 98.453.430Perubahan ekuitas setelah tanggal 30 September 2017, jika diasumsikan:Penawaran Umum Perdana sebanyak 1.802.700.000 saham dengan harga penawaran Rp228,- per saham

13.361.251 16.368.416*) 29.729.667

Proforma ekuitas pada tanggal 30 September 2017 setelah Penawaran Umum Perdana

105.759.891 10.305.014 (1.481.562) 8.249.729 5.350.025 128.183.097

*)setelah dikurangi estimasi biaya emisi sejumlah USD 733.985

136

XI. KEBIJAKAN DIVIDEN

Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.

Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset neto Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham.

Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen kas sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan, maka besarnya dividen kas yang akan dibagikan adalah dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan. Dengan memperhatikan ketentuan di dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen kas sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun dan manajemen Perseroan merencanakan membayar dividen kas sebanyak-banyaknya 50 % dari jumlah laba neto dimulai untuk tahun buku 2018.

Perseroan tidak memiliki pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan pemegang saham publik.

137

XII. PERPAJAKAN

1. PAJAK PENJUALAN SAHAM

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang “Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal “Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” yang mengubah Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal “Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek “, telah diatur sebagai berikut:

1) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.

2) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50% dari nilai saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan final dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek.

3) Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak penghasilan final di atas, maka pemilik saham pendiri terhutang pajak penghasilan atas capital gain pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.

2. PAJAK PENGHASILAN ATAS DIVIDEN

Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang No.7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi:

− Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan− Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang

menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang “Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, penghasilan yang diterima Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dari penanaman modal berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia dikecualikan dari objek Pajak Penghasilan.

Sesuai dengan pasal 17 ayat 2 (c) Undang-Undang No. 36 tahun 2008 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2009, penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% dan bersifat final.

138

Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri (termasuk Bentuk Usaha Tetap) yang tidak memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008 di atas, maka atas pembayaran dividen tersebut dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 15% dari jumlah bruto sebagaimana diatur di dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2008. Lebih lanjut, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1a) maka apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan dividen tersebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% dari tarif yang semula dimaksud atau sebesar 30% dari penerimaan brutonya.

Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif 20% dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% dari nilai pari (dalam hal dividen saham) atau tarif yang lebih rendah dalam hal pembayaran dividen dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010.

Agar Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) tersebut dapat menerapkan tarif sesuai P3B, maka sesuai denganPeraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010, Wajib Pajak Luar Negeri diwajibkan untuk melampirkan Surat Keterangan Domisili (SKD)/Certificate of Domicile of NonResident for Indonesia Tax Withholding yaitu:

1. Form-DGT 1 atau;2. Form-DGT 2 untuk bank dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui

kustodian sehubungan dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi yangdiperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen serta WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di negara mitra dan merupakan subjek pajak di negara mitra;

3. Form SKD yang lazim diterbitkan oleh negara mitra dalam hal Competent Authority di negara mitra tidak berkenan menandatangani Form DGT-1 / DGT-2, dengan syarat:• Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris;• Diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010;• Berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan

Pajak tempat salah satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak;• Sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN; dan• Mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor

pajak yang berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud.

Di samping persyaratan Form-DGT1 atau Form DGT-2 atau Form SKD Negara Mitra maka sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2010tanggal 30 April 2010 maka WPLN wajib memenuhi persyaratan sebagai Beneficial Owner atau pemilik yang sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM PERDANA INI.

139

XIII PENJAMINAN EMISI EFEK

Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan, para Penjamin Emisi Efek yang namanya disebut di bawah ini, secara sendiri-sendiri dan tidak bersama-sama, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Akan Ditawarkan Perseroan kepada masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum.

Perjanjian Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan di kemudian hari antara Perseroan dan Penjamin Emisi Efek..

Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjaminan emisi efek dalam Penawaran Umum Perdana Perseroan adalah sebagai berikut:

No. Perusahaan Jumlah Saham Nilai (Rupiah) %1 PT Sinarmas Sekuritas 1.426.420.000 325.223.760.000 79,1272 PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 122.810.000 28.000.680.000 6,8133 PT Amantara Sekuritas Indonesia 90.000 20.520.000 0,0054 PT Artha Sekuritas Indonesia 90.000 20.520.000 0,0055 PT Erdikha Elit Sekuritas 10.100.000 2.302.800.000 0,5606 PT KGI Sekuritas Indonesia 90.000 20.520.000 0,0057 PT Indosurya Bersinar Sekuritas 90.000 20.520.000 0,0058 PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia 90.000 20.520.000 0,0059 PT Nonghyup Korindo Sekuritas 130.000 29.640.000 0,007

10 PT Onix Sekuritas 90.000 20.520.000 0,00511 PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk 90.000 20.520.000 0,00512 PT Panin Sekuritas Tbk 130.000 29.640.000 0,00713 PT Phillip Sekuritas Indonesia 130.000 29.640.000 0,00714 PT Shinhan Sekuritas Indonesia 4.520.000 1.030.560.000 0,25115 PT Victoria Sekuritas Indonesia 90.000 20.520.000 0,00516 PT Inti Fikasa Sekuritas 880.000 200.640.000 0,04917 PT Pacific Sekuritas Indonesia 96.500.000 22.002.000.000 5,35318 PT Jasa Utama Capital 140.360.000 32.002.080.000 7,786

TOTAL 1.802.700.000 411.015.600.000 100,00

140

Penentuan Harga Penawaran Pada Pasar Perdana

Harga Penawaran untuk saham yang ditawarkan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilakukan sejak tanggal 7 Maret 2018 sampai dengan tanggal 14 Maret 2018.

Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding), jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Emisi Efek berada pada kisaran harga Rp 210,- (dua ratus sepuluh Rupiah) sampai dengan Rp 276,- (dua ratus tujuh puluh enam Rupiah) setiap saham. Dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal tersebut di atas, maka berdasarkan kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan Harga Penawaran sebesar Rp228,- (dua ratus dua puluh delapan Rupiah). Harga Saham dalam Penawaran Umum Perdana ini juga mempertimbangkan faktor-faktor berikut: • Kondisi bursa saham di Indonesia, regional maupun internasional pada masa penawaran awal;• Permintaan dari calon investor berkualitas;• Kinerja keuangan Perseroan; dan• Penilaian berdasarkan rasio perbandingan kinerja Perseroan dengan beberapa perusahaan

publik yang tercatat dalam bursa efek regional yang dapat dijadikan perbandingan.

141

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalan Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebagai berikut:

1. Akuntan Publik : KAP Tjahjadi & TamaraGedung Jaya Lantai 4Jalan M.H. Thamrin No.12Jakarta 10340 – IndonesiaTelp. (021) 3917166, Faks. (021) 2300586

STTD No. 129/PM.22?STTD-AP/2017 tanggal 5 Mei 2017 atas nama David Wijaya.Anggota Ikatan Akuntan Indonesia No. 11.D53841 atas nama David WijayaSurat penunjukan akuntan publik tertuang dalam surat Perseroan No.31/TPM-D/JVSO/IX/2017 tanggal 28 September 2017

Fungsi utama Akuntan Publik dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standard auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standard tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material.

Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit.

2. Konsultan Hukum : LasutLay & PaneJl. Hang Tuah Raya No.29Kebayoran BaruJakarta 12120, IndonesiaTelp. +62 21 720 4279, 722 4105Faks. +62 21 720 4275

STTD No.57/STTD-KH/PM/1994 tanggal 20 April 1994 atas nama Marjan E. PaneKeanggotaan Asosiasi: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) No.93007.Surat penunjukan konsultan hukum tertuang dalam surat No. 029/TPM-D/JVSO/IX/2017, tanggal 28 September 2017.

Tugas utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum tersebut telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari Segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

142

3. Notaris : Jose Dima Satria, SH., M.Kn.Jl. Madrasah, Komp. Taman Gandaria Kav. 11AGandaria Selatan, CilandakJakarta SelatanTelp. +62 21 2912 5500Faks. +62 2912 5600

STTD : No.665/BL/STTD-N?2012 tanggal 8 Juni 2012 atas nama Jose Dima SatriaPedoman Kerja: Pernyataan Undang-Undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.Surat penunjukan notaris tertuang dalam surat Perseroan No.30/TPM-D/JVSO/IX/2017 tanggal 28 September 2017.

Ruang lingkup tugas Notaris dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham antara lain menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan segala aspek dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kecuali rapat-rapat yang menyangkut aspek keuangan dan penentuan harga maupun strategi pemasaran; menyiapkan dan membuatkan Akta-Akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain pengubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham sesuai dengan peraturan jabatan dan kode etik Notaris.

4. Penilai : KJPP Iskandar & RekanJl. Malaka Merah II No. 5-6-7Jakarta 13460Telp. (021) 8661 1148Faks. (021) 861 9266

STTD : No.29/BL/STTD-P/AB/2010 tanggal 11 Agustus 2010 atas nama Ir. IskandarPedoman Kerja: Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia (SPI) edisi VI 2015.Anggota Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) No.92-S-00298 atas nama Iskandar, MAPPI (Cert)Surat penunjukan penilai tertuang dalam surat Perseroan No.32/TPM-D/JVSO/IX/2017 tanggal 28 September 2017

Ruang lingkup tugas Penilai dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini antara lain, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi pemeriksaan fisik, penelitian, penganalisaan data,menentukan nilai pasar dari aset tetap Perseroan dengan berpedoman pada norma-norma Penilaian yang berlaku yaitu Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia (SPI) edisi VI 2015.

5. Biro Administrasi Efek : PT Sinartama GunitaSinar Mas Land Plaza, Tower I, Lantai 9Jl. MH. Thamrin No.51Jakarta 10350, IndonesiaTelp. +62 21 392 2332Faks. +62 21 392 3003

Izin usaha BAE No.Kep-82/PM/1991 tanggal 30 September 1991Keanggotaan Asosiasi Administrasi Efek: No.ABI/IX/2008-007Surat penunjukan Biro Administrasi Efek tertuang dalam surat Perseroan No.028//TPM/JVSO/IX/2017 tanggal 28 September 2017

143

Bertanggung jawab atas penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana diisyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.

Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan saham dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS) apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.

PARA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERDANA INI MENYATAKAN DENGAN TEGAS TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN AFILIASI BAIK SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG DENGAN PERSEROAN SEBAGAIMANA DIDEFINISIKAN DALAM UUPM.

144

XV. ANGGARAN DASAR PERSEROAN

A. Maksud Dan Tujuan Serta Kegiatan Usahai. Maksud dan tujuan Perseroan ialah menjalankan usaha di bidang jasa konsultansi

pengembangan bisnis dan manajemen.ii. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan

usaha sebagai berikut:a. Kegiatan usaha utama: Memberikan konsultansi dan saran dalam hal pengembangan perusahaan berupa:

(i) Pencarian partner dalam rangka aliansi strategi bisnis;(ii) Peningkatan kerja usaha melalui upaya pemanfaatan teknologi informasi;(iii) Pengaturan dan pembuatan studi kelayakan, program strategi pemasaran dan perumusan

perencanaan perusahaan;(iv) Pengembangan manajemen perusahaan melalui penyertaan modal dalam perusahaan

lain;(v) Peningkatan kualitas perusahaan di bidang pengembangan sumber daya manusia, sistem

manajemen dan struktur perusahaan.b. Kegiatan usaha penunjang: Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, Perseroan dapat

melakukan kegiatan usaha penunjang yang mendukung kegiatan usaha utama sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

B. Ketentuan Yang Mengatur Mengenai Perubahan Permodalani. Modal dasar Perseroan sebesar Rp.3.472.940.200.000,00 (tiga triliun empat ratus tujuh puluh

dua miliar sembilan ratus empat puluh juta dua ratus ribu Rupiah), terbagi atas 34.729.402.000 (tiga puluh empat miliar tujuh ratus dua puluh sembilan juta empat ratus dua ribu) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp.100,00 (seratus Rupiah).

ii. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 8.682.350.500 (delapan miliar enam ratus delapan puluh dua juta tiga ratus lima puluh ribu lima ratus) saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp.100,00 (seratus Rupiah), dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.868.235.050.000,00 (delapan ratus enam puluh delapan miliar dua ratus tiga puluh lima juta lima puluh ribu Rupiah) telah disetor penuh oleh para pemegang saham.

iii. Penyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang atau dalam bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:a. benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik

pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham (”RUPS”) mengenai penyetoran tersebut;

b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (dahulu bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) atau penggantinya, selanjutnya disebut ”OJK”) dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;

c. memperoleh persetujuan RUPS dengan kuorum sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Perseroan.

d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar.

e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba neto Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba neto Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di OJK dengan opini tanpa modifikasian.

145

iv. Dalam RUPS yang memutuskan untuk menyetujui Penawaran Umum, harus diputuskan mengenai jumlah maksimal saham yang akan dikeluarkan kepada masyarakat serta memberi kuasa kepada Direksi untuk menyatakan realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut.

v. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan RUPS dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan harga tersebut tidak di bawah nilai nominal, pengeluaran saham tersebut dengan mengindahkan ketentuan dalam anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas

adalah Saham, Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dari Perseroan selaku penerbit), dilakukan dengan ketentuan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut “HMETD”) kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan RUPS yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut.

vi. Penambahan modal dasar Perseroan dilakukan sesuai dengan UUPT, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan Anggaran Dasar Perseroan.

C. Ketentuan Yang Mengatur Tentang Pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPSLBi. RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS lainnya.ii. RUPS tahunan wajib diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan

setelah tahun buku berakhir.iii. RUPS lainnya dapat diselenggarakan pada setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk

kepentingan Perseroan.iv. Istilah RUPS dalam anggaran dasar berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar

Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.v. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali seluruh

pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara rapat.

vi Direksi menyelenggarakan RUPS: a. atas permintaan Dewan Komisaris Perseroan yang diajukan kepada Direksi dengan surat

tercatat disertai alasannya; ataub. atas permintaan pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan dalam ayat 9 Pasal

ini, dan permintaan RUPS oleh Dewan Komisaris.vii. Dalam RUPS Tahunan Direksi menyampaikan:

a. Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan.

b. Usulan penggunaan Laba Perseroan jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif;c. Usulan Penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di OJK. Selain mata acara sebagaimana dimaksud diatas, RUPS Tahunan dapat diputuskan

hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam rapat sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

viii. Persetujuan laporan tahunan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya.

ix Permintaan Penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham:a. 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu

per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dapat meminta agar diselenggarakan RUPS.

b. Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.

146

c. Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini harus:(i) dilakukan dengan itikad baik;(ii) mempertimbangkan kepentingan Perseroan;(iii) merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS;(iv) disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam

RUPS; dan(v) tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar

Perseroan.d. Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam

jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini diterima Direksi.

e. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf d ayat ini, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris.

f. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf e ayat ini diterima Dewan Komisaris.

g. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam huruf d dan f ayat ini, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan:(i) terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana

dimaksud dalam huruf a ayat ini; dan(ii) alasan tidak diselenggarakannya RUPS.

h. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada huruf g ayat ini dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam huruf d dan huruf f ayat ini.

i. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada huruf g ayat ini paling kurang melalui:(i) 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;(ii) situs web Bursa Efek; dan(iii) situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan

ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang Bahasa Inggris.j. Pengumuman yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada huruf

i angka (3) ayat ini wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pengumuman yang menggunakan Bahasa Indonesia.

k. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing dengan yang diumumkan dengan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf j ayat ini informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

l. Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud pada huruf i ayat ini beserta salinan surat permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam huruf b ayat ini wajib disampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman.

m. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam huruf f ayat ini, pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam huruf a ayat ini dapat mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPS kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya RUPS.

n. Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf m ayat ini wajib:(i) melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan RUPS,

pengumuman ringkasan risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan Peraturan di bidang Pasar Modal.

147

(ii) melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan RUPS dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS atas RUPS yang diselenggarakan kepada OJK sesuai dengan Peraturan di bidang pasar modal.

(iii) melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan sahamnya pada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada angka (2) kepada OJK terkait akan diselenggarakan RUPS tersebut.

o. Pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas, wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan.

D. Hak, Preferensi, Dan Pembatasan Yang Terdapat Pada Masing-masing Jenis Sahami. Hak atas dividen

a. Dividen-dividen hanya dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan tersebut juga harus ditentukan waktu dan cara pembayaran dividen. Dividen untuk suatu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan Pasal 9 anggaran dasar ini, yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dari peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan dan UUPT.

b. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus, RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan kedalam cadangan khusus tersebut. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana tersebut di atas dan tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.

c. Mengenai saham-saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan-peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

d. Pembagian dividen interim ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan proyeksi perolehan laba dan kemampuan keuangan Perseroan dan dengan memperhatikan ayat 6 Pasal ini dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

ii. Hak Suara Setiap 1 (satu) saham memberikan 1 (satu) hak suara dengan ketentuan bahwa suara yang

dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dalam Perseroan.

iii. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan

dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut “HMETD”) kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan RUPS yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut.

b. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham:

c. ditujukan kepada karyawan Perseroan;d. ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,

yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS;e. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh

RUPS; dan/atauf. dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan

penambahan modal tanpa HMETD.

148

g. HMETD wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

h. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HMETD dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas.

i. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam huruf d ayat ini, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.

j. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut dengan mengindahkan anggaran dasar ini dan ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

k. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

E. Direksii. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.ii. Direksi terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih anggota Direksi, yang terdiri dari:

- 1 (satu) orang Presiden Direktur;- 1 (satu) orang anggota Direksi atau lebih;

dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.iii. Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi

persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat:a. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;b. cakap melakukan perbuatan hukum;c. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:

(i) tidak pernah dinyatakan pailit;(ii) tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;(iii) tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan

negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan(iv) tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang

selama menjabat:- pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;- pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

- pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

d. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dane. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

iv. Selain persyaratan sebagaimana tersebut dalam huruf iii, persyaratan anggota Direksi wajib mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

149

v. Pemenuhan persyaratan sebagai anggota Direksi wajib dimuat dalam surat pernyataan dan disampaikan kepada Perseroan.

vi. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf v di atas wajib diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan.

vii. Sebagai akibat hukum dari tidak dipenuhinya persyaratan sebagaimana dimaksudkan dalam huruf iii dan iv di atas, Direksi dapat diberhentikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

viii. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf iii di atas.

ix. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi kepada RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi.

x. Para anggota Direksi diangkat untuk masa jabatan tertentu dengan ketentuan 1 (satu) periode masa jabatan terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan ke-5 (kelima) setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar ini.

xi. Anggota Direksi setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.

xii. a. RUPS dapat memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya.

b. Alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dilakukan apabila anggota Direksi yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi yang antara lain -melakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau karena alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS.

c. Keputusan pemberhentian anggota Direksi tersebut diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri dalam RUPS.

d. Pemberian kesempatan untuk membela diri tersebut tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.

e. Pemberhentian anggota Direksi berlaku sejak ditutupnya RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir a ayat ini atau tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan RUPS.

xiii. a. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pengunduran diri.

c. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran diri Direksi sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam huruf b ayat ini.

d. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Terhadap anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.

f. Pembebasan tanggung jawab anggota Direksi yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS Tahunan membebaskannya.

xiv. a. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya.

b. Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi yang bersangkutan.

c. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara sebagaimana dimaksud pada huruf a, Dewan Komisaris harus menyelenggarakan RUPS untuk mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut.

150

d. RUPS sebagaimana tersebut dalam huruf c di atas harus diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah tanggal pemberhentian sementara.

e. Dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf d di atas atau RUPS tidak dapat mengambil keputusan, pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas menjadi batal.

f. Dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.

g. Anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini tidak berwenang:(i) menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan

maksud dan tujuan Perseroan; dan(ii) mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan.

h. Pembatasan kewenangan sebagaimana dimaksud pada huruf g di atas berlaku sejak keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan:(i) terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau membatalkan pemberhentian

sementara sebagaimana dimaksud pada huruf c di atas; atau(ii) lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada huruf d di atas.

i. Dalam hal RUPS menguatkan keputusan pemberhentian sementara, maka anggota Direksi yang bersangkutan diberhentikan untuk seterusnya.

j. Apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut tidak hadir dalam RUPS maka anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut dianggap tidak menggunakan haknya untuk membela dirinya dalam RUPS, dengan demikian anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut menerima keputusan RUPS.

xv. RUPS dapat:- Mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang diberhentikan

dari jabatannya; atau- Mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang mengundurkan

diri dari jabatannya; atau- Mengangkat seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu lowongan; atau- Menambah jumlah anggota Direksi baru.

Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan atau anggota Direksi yang mengundurkan diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk sisa masa jabatan dari Direktur yang diberhentikan/digantikan tersebut dan masa jabatan dari penambahan anggota Direksi baru tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari Direksi yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.

xvi. Masa jabatan anggota Direksi dengan Sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut:a. Meninggal dunia;b. Ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan;c. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku, dengan

memperhatikan peraturan di bidang Pasar Modal; ataud. Diberhentikan karena keputusan RUPS

xvii. Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

xviii. Bilamana jabatan seorang anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan jumlah anggota Direksi kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, maka selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

xix. Apabila jabatan Presiden Direktur lowong dan selama masa penggantinya belum diangkat ataubelum memangku jabatannya, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan menjalankan kewajiban Presiden Direktur dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Presiden Direktur.

xx Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong maka berlaku ketentuan dalam Pasal 19 ayat 11 anggaran dasar ini.

xxi. Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap apabila jabatan rangkap tersebut dilarang dan/atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

151

xxii. Setiap anggota Direksi dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.

xxiii. Ketentuan mengenai Direksi yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan di bidang Pasar Modal dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

F. Tugas Dan Wewenang Direksii. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk

kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar.

ii. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan sebagaimana dimaksud pada huruf i di atas, Direksi wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

iii. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada huruf i di atas dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.

iv. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada huruf i di atas Direksi dapat membentuk komite.

v. Dalam hal dibentuk komite sebagaimana dimaksud pada huruf iv, Direksi wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku.

vi. Direksi bersama dengan Dewan Komisaris wajib menyusun:a. pedoman yang mengikat setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.b. kode etik yang berlaku bagi seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris,

karyawan/pegawai, serta pendukung organ yang dimiliki Perseroan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

vii. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota direksi dalam menjalankan tugasnya.

viii. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan sebagaimana dimaksud pada huruf vii di atas, apabila dapat membuktikan:a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-

hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas

tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dand. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

xix. Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan untuk:a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang

Perseroan di Bank) yang jumlahnya melebihi batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris, sepanjang penerimaan atau pemberian pinjaman uang tersebut tidak memerlukan persetujuan RUPS sesuai dengan peraturan Pasar Modal;

b. Mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar negeri yang jumlahnya melebihi batas yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat Dewan Komisaris, sepanjang pendirian suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain tersebut tidak memerlukan persetujuan RUPS sesuai dengan peraturan Pasar Modal;

Direksi harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris, dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 4 tersebut di bawah ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

x. Perbuatan hukum untuk (a) mengalihkan atau melepaskan hak atau (b) menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta Perseroan yaitu dengan nilai sebesar lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan neto Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak dan transaksi sebagaimana dimaksud tersebut adalah transaksi pengalihan kekayaan neto Perseroan yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku, harus mendapat persetujuan RUPS dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan.

152

xi Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material, Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan untuk transaksi yang memerlukan persetujuan dari RUPS Perseroan adalah dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

xii. a. Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili Perseroan.

b. Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah satu orang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili Perseroan.

xiii. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS, dalam hal RUPS tidak menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi.

xiv. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila:a. terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang

bersangkutan; danb. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan

kepentingan Perseroan.xv. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 14, yang berhak mewakili

Perseroan adalah:a. anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan;b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan

dengan Perseroan; atauc. pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan

Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan.lix. Ketentuan mengenai tugas dan wewenang Direksi yang belum diatur dalam anggaran dasar ini

mengacu pada Peraturan di bidang Pasar Modal dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

G. Rapat Direksil. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap

bulan.ii Rapat Direksi sebagaimana dimaksud pada huruf i dapat dilangsungkan, sah dan berhak

mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah anggota Direksi.

iii. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

iv. Kehadiran anggota Direksi dalam rapat sebagaimana dimaksud pada huruf i dan huruf iii wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.

v. Direksi harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam huruf ii dan huruf iii untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

vi Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada huruf v, bahan rapat disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.

vii. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada huruf v, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.

viii. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan dengan sarana apapun dalam bentuk

tertulis yang disampaikan kepada setiap anggota Direksi paling lambat 5 (lima) hari kalender sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal Pemanggilan dan tanggal Rapat.

Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan rapat Direksi berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

ix. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara Rapat, tanggal, waktu dan tempat Rapat.x. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha atau

ditempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, atau di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia.

153

xi. Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur. Dalam hal Presiden Direktur tidak ada atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Direksi oleh

sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam Rapat Direksi tersebut dapat memimpin Rapat Direksi.

xii. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh seorang anggota Direksi yang lain berdasarkan surat kuasa.

xiii. a Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang diwakilinya.

b. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Direksi menentukan lain.

xiv. Pengambilan keputusan Rapat Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.xv. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan

berdasarkan suara terbanyak yaitu disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) dari anggota Direksi yang hadir.

xvi. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam huruf i wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi.

xvii Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam huruf iii wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

xviii. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 16 dan ayat 17, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat.

xix. Risalah rapat direksi sebagaimana dimaksud pada huruf xvi dan huruf xvii wajib didokumentasikan oleh Perseroan.

xx. Risalah Rapat direksi merupakan bukti yang sah mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga.

xxi. Direksi dapat juga mengambil keputusan- keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.

Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

xxii. Rapat Direksi dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Direksi saling melihat dan/ atau mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa berita acara dalam Rapat yang menggunakan telepon konferensi atau peralatan komunikasi yang sejenis akan dibuat secara tertulis dan diedarkan diantara semua anggota Rapat Direksi yang berpartisipasi dalam rapat, untuk ditandatangani. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

xxiii Ketentuan mengenai Rapat Direksi yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan di bidang Pasar Modal dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

154

H. Dewan Komisarisi. Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih anggota Dewan Komisaris termasuk

Komisaris Independen yang jumlahnya disesuaikan dengan persyaratan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal, yang terdiri dari:- 1 (satu) orang Presiden Komisaris;- 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris atau lebih;

dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.ii. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, 1 (satu) di

antaranya adalah Komisaris Independen.iii. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dariiv. (dua) orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen wajib paling kurang 30%

(tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.v. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan

keputusan Dewan Komisaris.vi. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewanvii. Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan

selama menjabat:a. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;b. cakap melakukan perbuatan hukum;c. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:

1) tidak pernah dinyatakan pailit;2) tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang

dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;3) tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan

negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan4) tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang

selama menjabat:(i) pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;(ii) pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

(iii) pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

d. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dane. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

viii. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut dalam ayat 5, persyaratan anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti peraturan perundang-undangan lainnya.

ix. Untuk Komisaris Independen, selain memenuhi ketentuan dalam ayat 5 dan ayat 6 harus pula memenuhi persyaratan sebagai Komisaris Independen sebagaimana ditentukan dalam peraturan Pasar Modal.

x. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dan 6 wajib dimuat dalam surat pernyataan dan disampaikan kepada Perseroan.

xi. Surat pernyataan sebagai anggota Dewan Komisaris wajib diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan.

xii. Sebagai akibat hukum dari tidak dipenuhinya persyaratan sebagaimana dimaksudkan dalam ayat 5 dan 6 Pasal ini, Dewan Komisaris dapat diberhentikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

xiii Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Dewan Komisaris yang dalam masa jabatannya tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 5.

xiv. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Komisaris kepada RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi.

155

xv. Para anggota Dewan Komisaris diangkat untuk masa jabatan tertentu dengan ketentuan 1 (satu) periode masa jabatan terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatan mereka, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar ini.

xvi. Anggota Dewan Komisaris setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.

xvii a. RUPS dapat memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya.

b. Alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dilakukan apabila anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris yang antara lain melakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau karena alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS.

c. Keputusan pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri dalam RUPS.

d. Pemberian kesempatan untuk membela diri tersebut tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.

e. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris berlaku sejak ditutupnya RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (a) ayat ini atau tanggal -lain yang ditetapkan dalam keputusan RUPS

xviii. a. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pengunduran diri.

c. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran diri Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam butir a ayat ini dan hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir b ayat ini.

d. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan anggaran dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Terhadap anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sebagai anggota Dewan Komisaris sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.

f. Pembebasan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS Tahunan membebaskannya.

xix. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Dewan Komisaris tersebut:a. Meninggal dunia;b. Ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan;c. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang- undangan yang berlaku, dengan

memperhatikan peraturan di bidang pasar modal; ataud. Diberhentikan karena keputusan RUPS.

xx. Gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS.xxi. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah

anggota Dewan Komisaris kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka RUPS harus diadakan dalam waktu selambat-lambatnya 90 sembilan puluh) hari kalender sesudah terjadinya lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

xxii. Apabila jabatan Presiden Komisaris lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Presiden Komisaris dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Presiden Komisaris.

156

xxiii. Setiap anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.

xxiv. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap apabila dilarang dan/atau ditentukan dalam peraturan perundangan yang berlaku khususnya peraturan pasar modal.

xxv. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan OJK di bidang Pasar Modal dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

I. Tugas Dan Wewenang Dewan Komisarisi. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan

terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.

ii. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

iii. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.

iv. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat membentuk komite lainnya.

v. Dewan Komisaris wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagaimana dimaksud pada ayat (4) setiap akhir tahun buku.

vi. Dewan Komisaris bersama dengan Direksi wajib menyusun:a. pedoman yang mengikat setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, sesuai dengan

ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.b. kode etik yang berlaku bagi seluruh Dewan Komisaris dan anggota Direksi, karyawan/

pegawai, serta pendukung organ yang dimiliki Perseroan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

vii. Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya.

viii. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 7 Pasal ini, apabila dapat membuktikan:a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-

hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas

tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dand. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

ix. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

x. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

xi. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

xii. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.

157

xiii. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya (jabatan mereka) dengan menyebutkan alasannya, dengan memperhatikan ketentuan dalam anggaran dasar ini dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

xiv. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan OJK di bidang Pasar Modal dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

J. Rapat Dewan Komisarisi. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.ii. Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilangsungkan, sah dan

berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

iii. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

iv. Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 3 wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.

v Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 3 untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

vi. Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.

vii Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.

viii. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris. Dalam hal Presiden Komisaris berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu

dibuktikan kepada pihak ketiga maka 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Presiden Komisaris berhak dan berwenang melakukan pemanggilan Rapat Dewan Komisaris.

ix. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dikirimkan dengan sarana apapun dalam bentuk tertulis, pemanggilan mana harus dikirimkan kepada para anggota Dewan Komisaris selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sebelum Rapat tersebut diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang mendesak yaitu selambat-lambatnya 1 (satu) hari kalender sebelum Rapat dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat, keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Presiden Komisaris.

x. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam Rapat, maka pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan.

xi. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat.xii. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan

usaha atau di wilayah Republik Indonesia.xiii Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris, apabila Presiden Komisaris tidak

hadir atau berhalangan untuk menghadiri Rapat, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat tersebut.

xiv. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris oleh anggota Dewan Komisaris yang lain berdasarkan surat kuasa.

xv. a. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya.

b. Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat kepentingan dalam suatu Rapat Dewan Komisaris dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain.

c. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali Pimpinan Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.

158

xvi. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Dalam hal keputusan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat tersebut.

xvii Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi.

xviii. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi.

xix. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat.

xx. Risalah rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18 wajib didokumentasikan oleh Perseroan.

xxi.. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayatxxii. dan ayat 18 merupakan bukti yang sah mengenai keputusan keputusan yang diambil dalam

Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan, baik untuk para anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga.

xxiii. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

xxiv. Rapat Dewan Komisaris dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi, atau sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Dewan Komisaris saling melihat dan/ atau mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa berita acara dalam Rapat yang menggunakan telepon konferensi atau peralatan komunikasi yang sejenis akan dibuat secara tertulis dan diedarkan diantara semua anggota Dewan Komisaris yang berpartisipasi dalam rapat, untuk ditandatangani. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam rapat Dewan Komisaris.

xxv. Ketentuan mengenai Rapat Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan di bidang Pasar Modal dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

159

XVI. TATA CARA PEMESANAN EFEK BERSIFAT EKUITAS

1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham dan Prospektus ini. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XVII dalam Prospektus ini. FPPS dibuat dalam 5 (Iima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. Pemesanan tidak dapat dibatalkan oleh pemesan.

Setiap pemesan saham harus memiliki Rekening Efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI.

2. Pemesan yang Berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau Lembaga/Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011.

3. Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke dalam Penitipan Kolektif

Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek yang Bersifat Ekuitas di KSEI No.SP-001/SHM/KSEI/0118 yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI pada tanggal 8 Januari 2018.

a. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:

Perseroan tidak menerbitkan Surat kolektif saham, tetapi saham-saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham-saham hasil Penawaran Umum Perdana ini akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek atas nama pemegang rekening selambat-Iambatnya pada tanggal 6 April 2018.

Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana ini dicatatkan di Bursa Efek, pemesan akan memperoleh konfirmasi hasil penjatahan atas nama pemesan dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) yang sekaligus merupakan tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas saham-saham dalam Penitipan Kolektif.

KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham. Konfirmasi tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas saham yang tercatat dalam Rekening Efek.

Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI.

Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, bonus, hak memesan efek terlebih dahulu dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lain yang melekat pada saham.

160

Pembayaran dividen, bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang memiliki/membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

Setelah Penawaran Umum Perdana dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum Perdana didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan Efek atau Kustodian yang ditunjuk.

Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi formulir penarikan efek.

Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk surat kolektif saham selambat-Iambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola Saham.

Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI untuk mengadministrasikan saham tersebut.

b. Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan surat sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada para Penjamin Emisi Efek di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Perseroan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian Saham selama jam kerja yang ditentukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau para Penjamin Emisi Efek, di mana FPPS diperoleh. Para pemesan yang melakukan pemesanan pembelian Saham tidak dapat melakukan pembatalan atas pemesanan Saham.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan anggaran dasar bagi badan hukum) serta melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi jati diri (paspor), pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pemesanan. Jika terbukti bahwa pemesan yang sama mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari 1 (satu) FPPS, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka manajer penjatahan hanya dapat mengikutsertakan 1 (satu) FPPS yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan, sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7. Sedangkan pemesan tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan pembelian karena sebab apapun juga.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila formulir tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi.

6. Masa Penawaran Umum

Masa Penawaran Umum akan dilaksanakan pada tanggal 28, 29 Maret dan 2 April 2018, yang akan dimulai pada pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.

161

7. Tanggal Penjatahan

Tanggal di mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesanan adalah tanggal 4 April 2018.

8. Syarat Pembayaran

Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah dan dibayarkan kepada Penjamin Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Selanjutnya, semua setoran dari Penjamin Emisi Efek harus dimasukan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:

Bank Sinarmas KFO Thamrin JakartaNo. Rekening: 0044844303

Atas nama: SINARMAS IPO TRIDOMAIN

Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pemesan yang mengajukan (menandatangani) FPPS dan harus sudah “in good funds” pada tanggal 2 April 2018. Cek dari/milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Kecuali untuk pembayaran atas pemesanan saham oleh investor internasional yang akan dilakukan dengan penyerahan terlebih dahulu surat instruksi yang tidak dapat ditarik kembali (irrevocable standing instruction) pada hari terakhir Masa Penawaran dan dengan pembayaran yang penuh (payment in good funds) akan dilakukan pada Tanggal Distribusi.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan pembelian Saham yang bersangkutan otomatis dianggap batal.

Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS-nya.

9. Bukti Tanda Terima

Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke-5 (lima) sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Saham. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti tanda terima tersebut harus disimpan untuk kelak diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian saham.

10. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Sinarmas Sekuritas selaku Manajer Penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu penjatahan terpusat (Pooling) dan penjatahan pasti (Fixed Allotment) sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 serta peraturan perundangan lain termasuk peraturan di bidang Pasar Modal yang berlaku. Hasil penjatahan saham akan diaudit dengan mengikuti prosedur sebagaimana diatur dalam Peraturan No. VIII.G.12. Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus.

Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli, maka Penjamin Emisi Efek dan Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek, dilarang membeli atau memiliki Saham untuk portofolio mereka sendiri. Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli, maka Penjamin Emisi Efek dan Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek dilarang menjual Saham yang telah dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sampai dengan Saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek.

162

Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Saham dan terbukti bahwa pihak tertentu mengajukan pemesanan Saham melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Saham yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Adapun sistem porsi penjatahan yang akan dilakukan adalah sistem kombinasi yaitu Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) dibatasi sampai dengan jumlah maksimum 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah Saham yang ditawarkan. Sisanya sebesar minimum 1% (satu persen) akan dilakukan Penjatahan Terpusat (Pooling).

Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)

Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem penjatahan pasti, maka penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

a. Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum Perdana ini. Pihak-pihak yang akan mendapatkan Penjatahan Pasti antara lain adalah dana pensiun, asuransi, bank, manajer investasi dan pihak lain yang telah mengisi FPPS pada Masa Penawaran Umum.

b. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada butir a termasuk pula jatah bagi pegawai Perseroan yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum Perdana (jika ada) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh perseratus) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana;

c. Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada :i.) direktur, komisaris, pegawai, atau pihak yang memiliki 20% (duapuluh per seratus) atau lebih saham

dari suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau agen penjualan Saham sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana;ii.) direktur, komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; atauiii.) Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf i) dan huruf ii), yang bukan merupakan

pihak yang melakukan pemesanan untuk kepentingan pihak ketiga.

Penjatahan Terpusat (Pooling)

Penjatahan terpusat dibatasi sampai dengan minimum 1% (satu persen) dari jumlah Saham yang ditawarkan. Jika jumlah Saham yang dipesan melebihi jumlah Saham yang ditawarkan, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Saham sebagai berikut:

a. dalam hal setelah mengecualikan pemesan Saham sebagaimana dimaksud dalam penjelasan mengenai Penjatahan Pasti huruf c di atas, dan terdapat sisa Saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, makai.) pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Saham yang dipesan; danii.) dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya dan

masih terdapat sisa Saham, maka sisa Saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan sebagaimana dimaksud dalam penjelasan mengenai Penjatahan Pasti huruf c di atas menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

b. dalam hal setelah mengecualikan pemesan Saham sebagaimana dimaksud dalam penjelasan mengenai Penjatahan Pasti huruf c di atas, dan terdapat sisa Saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, maka Saham tersebut dialokasikan dengan memenuhi persyaratan berikut ini:i.) para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa

Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Satu satuan perdagangan di Bursa Efek adalah 100 saham (1 lot). Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan

163

perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah Saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan perdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana Saham tersebut akan tercatat; dan

ii.) apabila terdapat Saham yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsional dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan.

Informasi hasil penjatahan dapat diambil pada Tanggal Penjatahan mulai pukul 16.00 WIB.

11. Penundaan Masa Penawaran Umum Perdana atau Pembatalan Penawaran Umum

Berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek serta perubahannya, setelah diterimanya Pernyataan Efektif dari OJK sampai dengan hari terakhir Masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, berdasarkan hal - hal yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, sebagaimana diatur dalam Peraturan No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Penundaan masa Penawaran Umum atau Pembatalan Penawaran Umum dapat dilakukan dengan ketentuan :

a. Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi :

i.) Indeks harga saham gabungan di Bursa turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut;

ii.) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan;

iii.) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir Nomor: IX.A.2-11 lampiran 11.

b. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: i.) Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum

dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Emiten dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

ii.) Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin i);

iii.) Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin i) kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

iv.) Perseroan yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

Perseroan yang melakukan penundaan sebagaimana tersebut di atas dan akan memulai kembali masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut :i.) Dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimasuk

dalam huruf a butir i) di atas, maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) Hari Kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan;

ii.) Dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir i) di atas, maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum;

164

iii.) Wajib menyampaikan informasi kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi mengumumkannya dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan

iv.) Wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana tersebut di atas kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud.

12. Pengembalian Uang Pemesanan

Bagi pemesan pembelian saham yang ditolak seluruhnya atau sebagian atau dalam hal terjadinya pembatalan Penawaran Umum Perdana ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah dilakukan oleh para Penjamin Emisi Efek di tempat di mana FPPS yang bersangkutan diajukan atau oleh pihak yang telah ditunjuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Pengembalian uang tersebut dilakukan selambat-Iambatnya dalam waktu 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum Perdana ini.

Apabila pengembalian uang melampaui 2 (dua) hari kerja setelah tanggal akhir penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum Perdana ini, maka pengembalian uang pemesanan tersebut akan disertai bunga dengan tingkat bunga per tahun untuk deposito Rupiah 1 (satu) bulan yaitu 5% pada Bank Sinarmas dihitung secara pro rata untuk setiap hari keterlambatan.

Pembayaran dapat diberikan dengan cek atas nama pemesan yang mengajukan FPPS, langsung oleh pemodal di kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau kantor yang ditunjuk oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau kantor para Penjamin Emisi Efek di mana FPPS diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian Saham dan menunjukkan Formulir Konfirmasi Penjatahan.

13. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Pembelian Saham

Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan kepada masing-masing pemesan saham akan dilakukan melalui para Penjamin Emisi Efek di mana FPPS yang bersangkutan diajukan atau melalui Biro Administrasi Efek yang ditunjuk sejak Tanggal Penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan dapat diambil dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian Saham.

165

XVII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Saham dapat diperoleh pada saat Penawaran Umum di kantor para Penjamin Emisi Efek di bawah ini:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Sinarmas Sekuritas

Sinar Mas Land Plaza Tower III, Lantai 5Jl. MH Thamrin No. 51

Jakarta 10350Tel. (021) 392 5550Fax. (021) 392 2269

Website: www.sinarmassekuritas.co.idEmail: cs.sinarmassekuritas.co.id

PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk

Gedung Artha Graha, Lantai 18Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190Tel. (021) 2924 9088Fax. (021) 2924 9168

Website: www.trimegah.comEmail: [email protected]

PENJAMIN EMISI EFEK

PT Amantara Sekuritas IndonesiaSinar Mas Land Plaza Tower III, Lantai 11

Jl. MH Thamrin No. 51Jakarta 10350

Tel. (021) 392 9218Fax. (021) 392 9588

Website: www.amantara.comEmail: [email protected]

PT Artha Sekurtias IndonesiaEquity Tower, Lantai 22 E-F (SCBD) Lot 9

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52-53Jakarta Selatan 12910

Tel. (021) 515 2338Fax. (021) 515 2339

Website: www.arthasekuritas.comEmail: [email protected]

PT Erdikha Elit SekuritasSucaco Building, Lantai 3

Jl. Kebon Sirih Kav. 71Jakarta 10340

Tel. (021) 3983 6420Fax. (021) 315 2841

Website: www.erdhika.comEmail: [email protected]

PT KGI Sekuritas IndonesiaSona Topas Tower FI, Lantai 11Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26

Jakarta 12920Tel. (021) 250 6337

Fax. (021) 250 6351/52Website: www.kgi.id

Email: [email protected]

PT Indosurya Bersinar SekuritasGedung Menara Kuningan, Lantai 32Jl. HR Rasuna Said Blok X7 Kav. 5

Jakarta Selatan 12940Tel. (021) 3001 5622Fax. (021) 3001 5649

Website: www.indosurya.netEmail: [email protected]

PT Magenta Kapital Sekuritas IndonesiaMenara Batavia, Lantai 23

Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126Jakarta Selatan 10220Tel. (021) 5793 0078Fax. (021) 5793 0079

Email: [email protected]

PT Minna Padi Investama Sekuritas TbkEquity Tower, Lantai 11

Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190

Tel. (021) 525 5555Fax. (021) 527 1527

Website: www.minnapadi.comEmail: [email protected]

PT Nonghyup Korindo Sekuritas Wisma Korindo, Lantai 7

Jl. M.T Haryono Kav. 62, PancoranJakarta 12780

Tel. (021) 797 6413Fax. (021) 797 5965

Website: www.nhsec.co.idEmail: [email protected]

166

PT Onix SekuritasDeutsche Bank Building #15-04,

Jl. Imam Bonjol No.80Jakarta 10350

Tel. (021) 3190 1777Fax. (021) 3190 1616

Website: www.onix.co.idEmail: [email protected]

PT Panin Sekuritas TbkGedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Suite 1705

Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53Jakarta Selatan 12190

Tel. (021) 515 3055Fax. (021) 515 306

Website: www.pans.co.idEmail: [email protected]

PT Phillip Sekuritas IndonesiaANZ Tower, Lantai 23B

Jl. Jendral Sudirman Kav. 33AJakarta 10220

Tel. (021) 57 900 800Fax. (021) 57 900 809

Website: www.philip.co.idEmail: [email protected]

PT Shinhan Sekuritas IndonesiaInternational Financial Center 2, Lantai 30


Tel. (021) 8086 9900Website: www.shinhansekuritas.co.idEmail: [email protected]

PT Victoria Sekuritas IndonesiaSenayan City Panin Tower, Lantai 8

Jl. Asia Afrika Lot. 19Jakarta 10270

Tel. (021) 7278 2310Fax. (021) 7278 2327

Website: www.victoria-sekuritas.co.idEmail:[email protected]

PT Inti Fikasa SekuritasMenara Batavia, Lantai 23

Jl. KH Mas Mansyur Kav. 125-126Jakarta Selatan 10220Tel. (021) 5793 0080Fax. (021) 5793 0090

Website: www.intifikasa.comEmail: [email protected]

PT Pacific Sekuritas IndonesiaOffice 8 Building SCBD Lot 28, Lantai 5


Tel. (021) 2933 3740Fax. (021) 2933 3741

Website: www.pacificsekuritas.id

PT Jasa Utama Capital SekuritasGedung Kospin Jasa, Lantai 7-8Jl. Jendral Gatot Subroto Kav. 1

Jakarta 12870Tel. (021) 8378 9000Fax. (021) 8378 8908

Website: www.jasautamacapital.comEmail: [email protected]

XVIII. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

167

Halaman ini sengaja dikosongkan

LASUTNY & T PANE

Kepada:

1. Otoritas Jasa Keuangan Sektor Pasar Modal Gedung Soemitro Djojohadikusumo J1. Lapangan Banteng Timur 2-4 Jakarta 10710

2. PT Sinarmas Sekuritas Sinarmas Land Plaza Gd. 3 Lt. 5 Jl. M.H. Thamrin Kay. 51 Jakarta 10350

U.p.: Direksi U.p.: Yth. Bapak Hoesen

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal

3. PT Tridomain Performance Materials Tbk Gedung Mayapada Tower 2 Lt 8 J1. Jend. Sudirman Kay. No. 27 Jakarta 12920

U.p.: Yth. Bapak Choi Choon Ha Presiden Direktur

4. PT Trimegah Sekuritas Gedung Artha Graha LT 18&19 Jl. Jend. Sudirman Kay. 52 - 53 Jakarta 12190

U.p.: Direksi

No. 006/LLP/I11/2018 23 Maret 2018

Dengan hormat,

Pendapat hukum ini ("Pendapat Hukum") diterbitkan sehubungan dengan maksud PT Tridomain Performance Materials Tbk. ("Perseroan") untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ("PUPS") sebagaimana disyaratkan dalam Pasal 34 POJK No. 8/POJK.04/2017 Tentang Bentuk Dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas ("POJK No. 8/2017") dengan menyampaikan Pernyataan Pendaftaan kepada Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") sesuai dengan Peraturan OJK ("POJK") No. 7/POJK-04/2017 Tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk ("POJK No. 7/2017").

Saham yang akan ditawarkan kepada masyarakat sebanyak 1.802.700.000 (satu miliar delapan ratus dua juta tujuh ratus ribu) saham yang merupakan 17,193% (tujuh belas koma satu sembila tiga persen) dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUPS ("Saham Baru") dengan nilai nominal sebesar Rp100,00 (seratus Rupiah) per Saham dengan harga penawaran sebesar Rp228,- (dua ratus dua puluh delapan Rupiah) per Saham yang dinyatakan dalam Akta Addendum II Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Tridomein Performance Materials Tbk No. 55 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.KN., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Saham (sebagaimana didefinisikan di bawah) yang seluruhnya berikut saham lainnya yang telah diterbitkan Perseroan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia ("Bursa"). Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari Saham Baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

www.11p-law.com

JI. Han Tuab Raya No. 29. Kebayoran Baru I p: +6221-720-4279 I +6221-722-4105 Jakarta Selatan - 12120 f : +6221-720-4275

IP LASUTLAY & PANE T

Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk melakukan PUPS sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 66 tanggal 22 November 2017 dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., MKn., Notaris di Jakarta Selatan dalam rangka Penawaran Umum serta telah mengubah seluruh anggaran dasarnya sebagai pemenuhan atas Peraturan No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam clan LK (sekarang OJK) No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik ("Peraturan No. IX.J.1"), Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka ("POJK No. 32/POJK.04/2014") dan Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik ("POJK. No. 33/POJK.04/2014").

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui PUPS sebagaimana tercantum dalam prospektus yang diterbitkan sehubungan dengan PUS ("Prospektus") yaitu BAB II (Penggunaan Dana Yang Diperoleh Dari Hasil Penawaran Umum), setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan akan dipergunakan Perseroan untuk pemberian pinjaman kepada Entitas Anak dengan rincian sebagai berikut:

a. Sekitar 55% (lima puluh lima persen) akan digunakan oleh Entitas Anak untuk ekspansi usaha yang meliputi modifikasi dan penambahan kapasitas produksi dengan rincian Entitas Anak yang menerima dana adalah: i)PT Eternal Buana Chemical Industries sebesar 33% (tiga puluh tiga persen); ii) PT Eterindo Nusa Graha sebesar 17% (tujuh belas persen); dan PT Tridomein Chemicals sebesar 5% (lima persen); dan

b. Sekitar 45% (empat puluh lima persen) akan digunakan Entitas Anak untuk pemberian modal kerja operasional pabrik yang berhubungan dengan produksi, yang meliputi antara lain pembelian bahan baku dan pembayaran biaya lainnya yang dapat timbul sehubungan dengan kegiatan produksi Entitas Anak, dengan rincian yang menerima dana adalah: i) PT Eternal Buana Chemical Industries sebesar 33% (tiga puluh tiga persen); dan ii) PT Eterindo Nusa Graha sebesar 12% (dua belas persen).


PUPS dilaksanakan oleh Perseroan bersama-sama dengan PT Sinarmas Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas sebagai penjamin pelaksana ("Penjamin Pelaksana") dan dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) oleh PT Sinarmas Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas, PT Phillip Sekuritas Indonesia, PT Amantara Sekuritas Indonesia, PT Artha Sekuritas Indonesia, PT Erdhika Elit Sekuritas, PT Indosurya Bersinar Sekuritas, PT Inti Fikasa Sekuritas, PT Jasa Utama Capital Sekuritas, PT Victoria Sekuritas Indonesia, PT Onix Seluritas, PT Nonghyup Korindo Sekuritas, PT KGI Sekuritas Indonesia, PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia, PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk, PT Pacific Sekuritas Indonesia, PT Panin Sekuritas Indonesia Tbk dan PT Shinhan Sekuritas selaku para Penjamin Emisi Saham ("Penjamin Emisi Saham") sebagaimana dicantumkan dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Tridomain Performance Materials Tbk No. 6 tanggal 8 Januari 2018 jis. Akta Adendum I Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Tridomain Performance Materials Tbk No. 57 tanggal 26 Februari 2018 dan Akta Adendum II Dan Pernyataan Kembali Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Tridomain Performance Materials Tbk No. 55 tanggal 19 Maret 2018 ketiganya dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.KN., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan antara Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Saham ("Perjanjian Penjaminan Emisi Efek").

Pendapat Hukum PT Tridomain Performance Materials Tbk Halaman 2

170

[P LASUTLAY & PANE

ADVOCATES

Untuk pencatatan Saham di Bursa, telah ditandatangani Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek tanggal 12 Februari 2018 antara Perseroan dengan Bursa ("Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek").

Kami telah ditunjuk sebagai Konsultan Hukum Independen oleh Perseroan sebagaimana termaktub dalam Surat Penunjukan Profes1 Penunjang .No. 029/TPM-D/JVSO/IX/2017 tanggal 28 September 2017. Untuk menerima penugasan sebagai konsultan hukum independen ini kami telah memenuhi ketentuan sebagaimana disyaratkan dalam, UUPM yaitu .teIah menjadi anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal ("HKHPM")- dan telah .mendaftarkan diri sebagai konsultan hukum Pasar Modal dengan memperoleh Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal yang diterbitkan oleh Bapepam berturut-turut atas nama:

1. Marjan E. Pane, SH., STTD No. 57/STTD-KH/PM/1994 tanggal 20 April 1994, Anggota HKHPM No. 93007; dan

2. Richard S. Lasut, SI-I., LLM, STTD No.103/BL/STTD-KH/2011 tanggal 5 April 2011 Anggota HKHPM No. 201005.

• Tugas utama kami sebagai konsultan hukum independen dalarn rangka PUPS adalah untuk memeriksa aspek hukum Perseroan serta menerbitkan pendapat hukum atas Perseroan dan hal-hal yang berkaitan dengan PUPS dengan berpedoman pada Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran Keputusan HKHPM No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Pebruari 2005 sebagaimana diamanatkan dalam pasal 66 Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal ("UUPM").

Pendapat Hukum diterbitkan berdasarkan hasil uji tuntas hukum ("UTH") atas Perseroan dan Entitas Anaknya serta atas dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan PUPS sebagaimana termaktub dalam laporan UTH tanggal 19 Maret 2018 ("Laporan Uji Tuntas Hukum/LUTH"), dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk dan tidak terbatas pada UUPM berikut peraturan-peraturan pelaksananya dan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas ("UUPT").

Adapun LUTH tanggal 19 Maret 2018 berlaku sejak tanggal tersebut yang menggantikan LUTH tanggal 5 Maret 2018, yang berlaku sampai diterbitkannya LUTH tanggal 19 Maret 2018.

Laporan Uji Tuntas Hukum/LUTH terdiri dari:

BAB I. Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. BAB II. Maksud dan Tujuan. BAB III. Struktur Permodalan dan Pemegang Saham Perseroan. BAB IV. Pemegang Saham Perseroan. BAB V. Direksi, Dewan Komisaris, Komite dan Sekretaris Perusahaan. BAB VI. Izin-Izin Dan Dokumen Operasional Perseroan. BAB VII. Kekayaan Perseroan - Penyertaan. BAB VIII. Perjanjian. BAB IX. Perkara. BAB X. Dokumen Dan Perjanjian Sehubungan Dengan Penawaran Umum Perdana Saham..

Pendapat Hukum diberikan berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

(i) selain dari dokumen-dokumen yang telah kami terima dari Perseroan sebagaimana termaktub dalam LUTH, tidak ada dokumen-dokumen korporasi Perseroan lainnya termasuk perjanjian-perjanjian dengan pihak lainnya sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan, yang belum diserahkan kepada kami;

(ii) semua dokumen yang disampaikan dalam bentuk salinan/copy adalah sama dengan aslinya;


171

LASUT,LAY & I PANE

(iii) semua tanda tangan yang ada pada dokumen ash dari semua dokumen yang disampaikan kepada kami adalah tanda tangan ash dari orang-orang yang berwewenang menandatangani dokumen-dokumen tersebut;

(iv) semua pernyataan mengenai atau sehubungan dengan fakta material sebagaimana dimuat dalam dokumen-dokurnen yang disampaikan adalah benar; dan

(v) semua salinan dari akta notaris yang diterbitkan, telah dibuat di hadapan atau oleh notaris yang berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kami selaku konsultan hukum yang independen menyampaikan Pendapat Hukum sebagai berikut:

a. Perseroan yang bernama PT Tridomain Performance Materials Tbk berkedudukan hukum di Jakarta Selatan adalah badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan dalam rangka penanaman modal acing sesuai dengan dengan sah menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan telah didaftarkan sebagai Wajib Pajak. Perubahan status Perseroan dari Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Terbulca telah memperoleh persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal dan tidak bertentangan dengan Peraturan Presiden RI No. 44 Tabun 2016 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Dibidang Penanaman Modal.

Anggaran Dasar Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 Tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik Lampiran Keputusan Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 ("Peraturan No. IX.J.1"), Peraturan OJK No. 32/2014 dan Peraturan OJK No. 33/2014 serta UUPT.

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan adalah sesuai dengan anggaran dasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. PT Eternal Buana Chemical Industries ("EBCI"), PT Eterindo Nusa. Graha ("ENG"), PT Tridomain Chemicals ("TDC"), dan PT Petronika("PNK") adalah badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan dengan sah menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan telah didaftarkan sebagai Wajib Pajak yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung diatas 50% dan dikendalikan sepenuhnya oleh Perseroan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia ("Entitas Anak"). Kepemilikan saham oleh Perseroan dalam masing-masing Entitas Anak dilakukan sesuai dengan Anggaran dasar Perseroan dan masing-masing Entitas Anak dan UUPT.

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh masing-masing Entitas Anak Perseroan yang merupakan badan hukum Indonesia adalah sesuai dengan anggaran dasarnya masing-masing dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Sehubungan dengan rencana perubahan status Perseroan dari perseroan terbatas tertutup menjadi perseroan terbatas terbuka sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Tridomain Performance Materials No. 66 tanggal 22 November 2017, dibuat di hadapan Jose Dima Satria SH., Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0026789.AH.01.02.Tahun 2017 tanggal 19 Desember 2017 clan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0161442.AH.01.11.Tahun 2017 tanggal 19 Desember 2017 telah dibuat sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1 Tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar


172

[P LASUTLAY & PANE

AD ■ OCA

Perseroan yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik Lampiran Keputusan Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008, POJK No. 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

d. Dalam rangka PUPS telah ditandatangani i) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek; ii) Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham sebagaimana termaktub dalam akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham No. 7 tanggal 8 Januari 2018 dibuat di hadapan Jose Dima Satria, SH., M.KN., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan antara Perseroan dan PT Sinartama Gunita; iii) Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas No. SP-001/SHM/KSE1/0118 tanggal 8 Januari di KSEI yang dibuat di bawah tangan; dan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek tanggal 12 Februari 2018 (bersama-sama disebut "Perjanjian Emisi"). Masing-masing Perjanjian Emisi telah ditandatangani oleh pihak-pihak yang berwenang serta dibuat sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku di sektor Pasar Modal. Perjanjian Emisi mengikat masing-masing pihak didalamnya dan karenanya dapat dilaksanakan terhadap masing-masing pihak sesuai dengan ketentuan di dalamnya.

e. Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari Saham Baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

f. Perjanjian-perjanjian lainnya yang ditandatangani oleh Perseroan maupun Entitas Anak dengan pihak lain dilakukan oleh pihak yang berwenang dan karenanya mengikat bagi masing-masing pihak di dalamnya serta dapat dilaksanakan terhadap masing-masing pihak tersebut sesuai dengan ketentuan di dalamnya.

Tidak terdapat pembatasan-pembatasan di dalam perjanjian pinjaman yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik.

g. Perseroan dan masing-masing Entitas Anak telah memperoleh izin dan persetujuan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasarnya masing-masing dan masing-masing izin masih berlaku termasuk izin-izin yang masih dalam proses perpanjangan.

h. Perseroan tidak memiliki aset berupa tanah dan bangunan. Aset berupa tanah dan bangunan dimiliki oleh Entitas Anak sebagaimana dirinci dalam LUTH Bab VII dan terdaftar atas nama masing-masing Entitas Anak tersebut ("Aset") serta telah dimiliki secara sah sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan memperhatikan ketentuan dalam anggaran dasar masing-masing Entitas Anak.

Aset tidak menjadi obyek sengketa di dalam maupun di luar pengadilan umum di Indonesia.

Aset telah diikat dengan Hak Tanggungan untuk menjamin pinjaman-pinjaman dari para Kreditor sebagaimana dirinci dalam LUTH BAB VII, dan karenanya dapat dieksekusi dalam hal terjadi wanprestasi.

Bangunan yang didirikan di atas Aset telah diasuransikan dengan nilai yang memadai. Khusus untuk Aset EBCI yang diasuransikan disertai dengan Klausula Bank untuk kepentingan PT Bank Sinarmas Tbk sebagai Kreditur.

Kekayaan Intelektual telah didaftarkan atas nama EBCI sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

i. Para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat telah memenuhi ketentuan dalam Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan


173

IP LASUTLAY &PANE I

Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik dan telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, UUPT dan UUPM.

Para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan serta masing-masing Entitas Anak diangkat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan masing-masing Entitas Anak dan UUPT dan karenanya sah bertindak dalam kewenangannya sebagairnana diatur dalam anggaran dasar Perseroan dan masing-masing Entitas Anak.

Dalam menjalankan tugas pengurusan dan pengawasan, telah diangkat Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Unit Audit Internal dan Piagam Audit serta Selcretaris Perusahaan. Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan POJK No. 55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi telah sesuai dengan POJK No. 34/POJK.04/2014 Tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, clan pengangkatan Unit Audit Internal dan pembentukan Piagam Audit telah sesuai dengan POJK No. 56/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, serta pengangkatan Sekretaris Perusahaan telah sesuai dengan POJK No. 35/POJK.04/2014 Tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik.

Para karyawan Perseroan dan Entitas Anaknya dipekerjakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah memenuhi kewajiban pelaporan ketenagakerjaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Upah Minimum yang dibayarkan oleh Perseroan dan Entitas Anaknya tidak melanggar upah minimum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sampai Pendapat Hukum diterbitkan tidak terdapat perselisihan hubungan industrial antara Perseroan dengan karyawannya baik di dalam pengadilan maupun di luar pengadilan.

k Sampai diterbitkannya Pendapat Hukum, tidak ada perkara pengadilan Perdata, Pidana, Tata Usaha Negara, Pajak, maupun perselisihan di luar pengadilan atas Perseroan, masing-masing Entitas Anak dan/atau masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan masing-masing Entitas Anak, serta tidak ada gugatan kepailitan atau PKPU yang telah diajukan terhadap Perseroan maupun masing-masing Entitas Anak..

Sampai diterbitkannya Pendapat Hukum, tidak ada perkara antara Perseroan maupun masing-masing Entitas Anak dengan para karyawannya masing-masing.

1. Struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagaimana tercantum dalam LUTH BAB III dan struktur permodalan dan pemegang saham Entitas Anak dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun terakhir sebagaimana tercantum dalam LUTH BAB VII, telah sesuai dengan POJK No. 8/2017.

m. Khususnya penjualan saham Perseroan oleh pemegang saham Perseroan yaitu Royal Chemie Corporation Limited ("RCCL") di pasar sekunder sebanyak-banyaknya 7,463% (tujuh koma empat enam tiga persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUPS atau sebanyak-banyaknya sebesar 1.080.000.000 (satu miliar delapan puluh juta) saham yang dilakukan pada hari dan harga yang sama segera setelah dibukanya perdagangan Saham Perseroan pertama kalinya melalui Bursa tidak merupakan bagian dari saham yang diterbitkan melalui PUPS. Saham yang akan diperdagangkan tersebut bukan merupakan saham yang terkena pembatasan pengalihan saham sebagaimana diatur dalam Pasal 2 POJK No. 25/POJK.04/2017 Tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.

n. Ketentuan dalam BAB I PENAWARAN UMUM, BAB II PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM, BAB VI FAKTOR RISIKO, BAB VIII KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA, BAB XI KEBIJAKAN DIVIDEN, BAB XIII PENJAMINAN EMISI EFEK, BAB XV


174

LASUTLAY & T PANE

ANGGARAN DASAR yang berhubungan dengan hukum adalah sesuai dengan pemeriksaan dari segi hukum yang kami lakukan.

Pendapat Hukum diterbitkan dengan kualifikasi bahwa kecuali secara khusus dikesampingkan oleh para pihak dalam PUPS yang berhubungan dengan peraturan perundang-undangan yang sifatnya mengatur (tidak mengikat), maka seluruh peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang ada hubungannya dengan Penawaran Umum Saham berlaku bagi para pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan dalam KUHPerdata khususnya ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1338 KUHPerdata.

Pendapat Hukum berlaku sejak tanggal yang tercantum dalam awal Pendapat Hukum yaitu tanggal 23 Maret 2018 yang menggantikan pendapat hukum tanggal 19 Maret 2018, yang keberlakuannya sampai diterbitkannya Pendapat Hukum.

Pendapat Hukum kami buat dengan sebenarnya selaku Konsultan Hukum yang independen dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dengan merujuk pada peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan kami bertanggung jawab atas isi Pendapat Hukum.

Hormat kami, LASUTLA Y & PANE

Marjan E. Pane Partner


175

XIX. LAPORAN KEUANGAN

177

The original report included herein is in Indonesian language.

Laporan Auditor Independen Laporan No. 0098/T&T-GA/DW/2018

Independent Auditors’ Report Report No. 0098/T&T-GA/DW/2018

Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Tridomain Performance Materials Tbk dan Entitas Anak

The Shareholders, Boards of Commissioners and Directors

PT Tridomain Performance Materials Tbk and Subsidiaries

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Tridomain Performance Materials Tbk dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 30 September 2017, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

We have audited the accompanying consolidated financial statements of PT Tridomain Performance Materials Tbk and its subsidiaries which comprise the consolidated statement of financial position as of September 30, 2017, and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, statements of changes in equity, and statements of cash flows for the nine-month period then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan Management’s responsibility for the financial statements Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Management is responsible for the preparation and fair presentation of such consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.

Tanggung jawab auditor Auditors’ responsibility Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Our responsibility is to express an opinion on such consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether such consolidated financial statements are free from material misstatement.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the financial statements. The procedures selected depend on the auditors’ judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity’s preparation and fair presentation of the financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity’s internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.

The original report included herein is in Indonesian language. Opini Opinion Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Tridomain Performance Materials Tbk dan entitas anaknya tanggal 30 September 2017, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

In our opinion, the accompanying consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Tridomain Performance Materials Tbk and its subsidiaries as of September 30, 2017, and their consolidated financial performance and cash flows for the nine-month period then ended in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Laporan keuangan konsolidasian PT Tridomain Performance Materials Tbk dan entitas anaknya untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016, yang disajikan sebagai angka-angka komparatif terhadap laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017, tidak diaudit atau di-review. Kami tidak mengaudit atau me-review laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016, dan oleh karena itu kami tidak menyatakan pendapat maupun bentuk asurans lainnya atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The consolidated financial statements of PT Tridomain Performance Materials Tbk and its subsidiaries for the nine-month period ended September 30, 2016, which are presented as comparative figures to the consolidated financial statements for the nine-month period ended September 30, 2017, were neither unaudited nor reviewed. We have not audited or reviewed the consolidated financial statements for the nine-month period ended September 30, 2016, and therefore we do not express on opinion or any other form of assurance on such consolidated financial statements.

Hal Lainnya Other Matter Laporan posisi keuangan konsolidasian PT Tridomain Performance Materials Tbk dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diaudit oleh auditor independen lain, yang dalam laporannya masing-masing bertanggal 27 September 2017, 15 Agustus 2016 dan 19 Juni 2015 dengan opini tanpa modifikasian.

The consolidated statement of financial position of PT Tridomain Performance Materials Tbk and its subsidiaries as of December 31, 2016, 2015 and 2014 and statements of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity, and consolidated statement of cash flows for the years then ended were audited by other independent auditors, whose report dated September 27, 2017, August 15, 2016 and June 19, 2015, respectively, expressed an unmodified opinion.

Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untuk dicantumkan dalam prospektus sehubungan dengan rencana penawaran umum saham perdana PT Tridomain Performance Materials Tbk di Bursa Efek Indonesia, serta tidak ditujukan, dan tidak diperkenankan untuk digunakan, untuk tujuan lain.

This report had been prepared solely for inclusion in the prospectus in connection with the proposed initial public offering of shares of PT Tridomain Performance Materials Tbk on Indonesia Stock Exchange, and is not intended to be, and should not be used, for any other purposes.

Kami telah menerbitkan laporan auditor independen No. 0472/T&T-GA/DW/2017 tanggal 21 Desember 2017 atas laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017. PT Tridomain Performance Materials Tbk dan entitas anak menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas untuk mencakup perubahan maupun tambahan pengungkapan pada Catatan 46 atas laporan keuangan konsolidasian. Seperti yang diungkapkan pada Catatan 46 atas laporan keuangan konsolidasian, PT Tridomain Performance Materials Tbk dan entitas anak mereklasifikasi beberapa akun. Menurut pendapat kami, penyesuaian penyajian kembali tersebut wajar dan telah diterapkan dengan semestinya.

We have issued the independent auditors' reports No. 0472/T&T-GA/DW/2017 dated December 21, 2017 on the consolidated financial statements for the nine-month period ended September 30, 2017. PT Tridomain Performance Materials Tbk and its subsidiaries reissued its consolidated financial statements to include the changes and also additional disclosure in Note 46 to the consolidated financial statements. As disclosed in Note 46 to the consolidated financial statements, PT Tridomain Performance Materials Tbk and its subsidiaries has reclassified several accounts. In our opinion, such restatement adjustments are appropriate and have been properly applied.

Tjahjadi & Tamara

David Wijaya, SE., Ak., CPA Register Akuntan Publik No. AP.1258

Public Accountant Registration No. AP.1258 31 Januari 2018/ January 31, 2018

The original consolidated financial statements included herein

are in Indonesian language.

PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017, 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk AND SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION SEPTEMBER 30, 2017,

DECEMBER 31, 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)

30 September 31 Desember/ December 31, Catatan/ September 30, Notes 2017 2016 2015 2014

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2c,2e,2f,5,38 2,939,901 2,036,187 1,261,721 4,197,492 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 2e,2g,6,38 71,942 78,939 70,126 72,347 Short-term investments Piutang usaha 2e,2i,7,38 Trade receivables Pihak ketiga 40,939,093 31,726,088 16,844,225 21,140,994 Third parties Pihak berelasi 2h,8 25,439,905 16,103,407 15,357,101 10,176,736 Related parties Piutang non-usaha 2e,2i,9,38 Non-trade receivables Pihak ketiga 4,122,973 12,615,089 12,925,464 15,374,111 Third parties Persediaan 2j,10 11,464,587 12,459,330 8,921,114 14,013,875 Inventories Uang muka kepada pemasok 11 2,124,431 1,090,239 1,317,043 450,213 Advances to suppliers Beban dibayar di muka 2k,12 722,592 324,431 253,277 290,905 Prepaid expenses Pajak dibayar di muka 2q,20a 571,728 687,205 800,474 1,634,681 Prepaid taxes Aset lancar lain-lain 15 1,529,048 1,372,843 - - Other current assets

Jumlah Aset Lancar 89,926,200 78,493,758 57,750,545 67,351,354 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang non-usaha 2e,2i,38 Non-trade receivables Pihak berelasi 2h, 8 29,394,990 24,096,981 19,053,531 10,419,770 Related parties Aset tetap - neto 2l,13 92,283,087 94,990,234 95,247,124 90,515,156 Fixed assets - net Aset tak berwujud - neto 2o,14 1,533,339 1,733,337 2,106,783 2,454,168 Intangible assets - net Estimated claim Taksiran restitusi pajak 20a 1,487,195 493,305 195,856 - for tax refunds Aset pajak tangguhan 2q,20d 74,997 115,099 63,429 70,338 Deferred tax assets Uang muka pembelian Advances for purchase of aset tetap 16,33 2,226,140 2,226,140 3,750,000 10,550,700 fixed assets Investasi entitas asosiasi 2b 250,000 250,000 - - Investment in associate Uang jaminan 2e,38 199,292 212,671 142,385 155,469 Refundable deposits

Jumlah Aset Tidak Lancar 127,449,040 124,117,767 120,559,108 114,165,601 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 217,375,240 202,611,525 178,309,653 181,516,955 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as

whole.

183

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2017, 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)

SEPTEMBER 30, 2017, DECEMBER 31, 2016, 2015 AND 2014

(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)


LIABILITAS DAN LIABILITIES AND EKUITAS EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka pendek 2e,2t,21,38 46,365,685 44,058,545 33,928,565 32,544,350 Short-term bank loans Utang usaha 2e,2s,17,38 Trade payables Pihak ketiga 11,458,067 8,215,013 12,984,657 15,892,024 Third parties Pihak berelasi 2h,8 3,418,053 5,264,439 5,741,810 10,326,042 Related parties Utang non-usaha 2e,2s,18,38 Non-trade payables Pihak ketiga 398,732 20,462,193 342,411 519,536 Third parties Pihak berelasi 2h,8 4,758,206 - - - Related parties Beban yang masih harus dibayar 2e,19,38 3,485,385 2,458,485 1,496,182 1,460,472 Accrued expenses Utang pajak 2q,20b 4,485,829 3,110,830 3,030,020 2,849,521 Tax payables Uang muka pelanggan 41 434,925 315,105 481,954 574,453 Advances from customers Pinjaman jangka panjang 2e,38 yang jatuh tempo Current maturities of dalam satu tahun long-term loans Utang bank 2t,21 2,830,861 2,462,457 2,149,862 3,883,977 Bank loans Pembiayaan konsumen 22 69,034 100,545 98,482 122,334 Consumer financing Obligation under Sewa pembiayaan 2m,23 - 4,511 11,050 15,318 capital lease

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 77,704,777 86,452,123 60,264,993 68,188,027 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang non-usaha 2e,2s,18,38 Non-trade payables Pihak ketiga - - 3,030,390 3,000,000 Third parties Pihak berelasi 2h,8 632,967 848,144 1,590,818 1,352,418 Related parties Liabilitas pajak tangguhan 2q,20d 12,881,745 13,225,025 13,068,145 12,909,344 Deferred tax liabilities Pinjaman jangka panjang 2e,2t,38 setelah dikurangi bagian Long-term loans - yang jatuh tempo net of current dalam satu tahun maturities portion Utang bank 2t,21 1,970,840 3,816,068 6,198,153 5,517,894 Bank loans Pembiayaan konsumen 22 31,682 52,686 103,500 94,940 Consumer financing Obligation under Sewa pembiayaan 2m,23 - 11,171 18,667 47,641 capital lease

Surat utang 2e,24,38 20,000,000 - - - Notes payable Liabilitas imbalan kerja karyawan 2r,36 5,699,799 3,735,298 3,239,378 3,167,108 Employee benefit liabilities

Jumlah Liabilitas Total Non-Current Jangka Panjang 41,217,033 21,688,392 27,249,051 26,089,345 Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 118,921,810 108,140,515 87,514,044 94,277,372 TOTAL LIABILITIES


secara keseluruhan.


whole.

184


PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2017, 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)




EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Capital stock - par value of Rp100 per saham Rp100 per share Modal dasar - Authorized capital - 34.729.402.000 saham 34,729,402,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid in capital - 8.682.350.500 saham 2v,26 92,398,640 92,398,640 92,398,640 92,398,640 8,682,350,500 shares Tambahan modal disetor 27 (6,063,402) (6,063,402) (1,921,109) (1,921,109) Additional paid in capital Penghasilan komprehensif lain (1,481,562 ) (369,313 ) (270,854) (498,080) Other comprehensive income Saldo laba (defisit) 8,249,729 3,216,352 (907,027) (4,086,624) Retained earnings (deficits)

Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik Equity attributable to owners Enititas Induk 93,103,405 89,182,277 89,299,650 85,892,827 of the Parent Entity Kepentingan non-pengendali 25 5,350,025 5,288,733 1,495,959 1,346,756 Non-controlling interest

JUMLAH EKUITAS 98,453,430 94,471,010 90,795,609 87,239,583 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES DAN EKUITAS 217,375,240 202,611,525 178,309,653 181,516,955 AND EQUITY


secara keseluruhan.


whole.

185


PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME SEPTEMBER 30, 2017 AND 2016 (UNAUDITED),


30 September/ September 30, 31 Desember/ December 31, Catatan/

Notes 2017 2016*) 2016 2015 2014

PENJUALAN 2p,28 117,246,959 85,698,766 115,946,759 126,364,567 152,820,267 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 2p,29 (98,118,868) (73,150,328) (99,456,705) (107,393,459) (131,933,526) COST OF GOOD SOLD

LABA BRUTO 19,128,091 12,548,438 16,490,054 18,971,108 20,886,741 GROSS PROFIT

Beban penjualan 2p,30 (3,269,033) (3,153,230) (4,113,440) (4,551,777) (4,110,862) Selling expenses Beban umum dan General and administrasi 2p,31 (4,419,545) (3,683,898) (4,559,228) (4,126,919) (4,916,136) administrative expenses Pendapatan (beban) Other income lain-lain, neto 2p,32 (303,161) 751,880 2,531,596 (758,448) (567,318) (expenses), net

INCOME FROM LABA USAHA 11,136,352 6,463,190 10,348,982 9,533,964 11,292,425 OPERATIONS Pendapatan keuangan 2p 1,100,878 777,550 1,021,621 1,079,779 1,084,402 Finance income Beban keuangan 2p,33 (4,514,351) (3,752,557) (5,104,305) (5,071,884) (3,903,963) Finance costs

LABA SEBELUM INCOME BEFORE BEBAN PAJAK INCOME TAX PENGHASILAN 7,722,879 3,488,183 6,266,298 5,541,859 8,472,864 EXPENSES Beban pajak penghasilan 20c (2,520,715) (1,543,347) (1,989,635) (2,215,338) (2,467,396) Income tax expenses

LABA SEBELUM INCOME BEFORE

PENGARUH EFFECTS OF PENYESUAIAN PRO FORMA

PRO FORMA 5,202,164 1,944,836 4,276,663 3,326,521 6,005,468 ADJUSTMENT

PENGARUH EFFECTS OF PENYESUAIAN PRO FORMA PRO FORMA - - - - (1,921,454) ADJUSTMENT

LABA PERIODE/ INCOME FOR THE TAHUN BERJALAN 5,202,164 1,944,836 4,276,663 3,326,521 4,084,014 CURRENT PERIOD/YEAR

PENGHASILAN OTHER KOMPREHENSIF COMPREHENSIVE LAIN INCOME

Pos yang tidak akan Items that will not direklasifikasi ke be reclassified laba rugi: to profit or loss: Pengukuran kembali Remeasurements of liabilitas imbalan employee benefit kerja (1,492,993) (253,792) (130,092) 306,005 (203,153) liabilities Pajak penghasilan Related terkait 373,249 63,447 32,523 (76,500) 50,789 income tax

PENGHASILAN OTHER KOMPREHENSIF COMPREHENSIVE

LAIN (1,119,744) (190,345) (97,569) 229,505 (152,364) INCOME

COMPREHENSIVE LABA KOMPREHENSIF INCOME FOR THE PERIODE/TAHUN CURRENT PERIOD/ BERJALAN 4,082,420 1,754,491 4,179,094 3,556,026 3,931,650 YEAR

*) Tidak diaudit/ Unaudited


secara keseluruhan.


whole.

186


PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

(continued) SEPTEMBER 30, 2017 AND 2016 (UNAUDITED),


30 September/ September 30, 31 Desember/ December 31, Catatan/

Notes 2017 2016*) 2016 2015 2014

Laba neto yang dapat diatribusikan kepada: Net income attributable to: Pemilik entitas induk 5,033,377 1,847,955 4,123,379 3,179,597 4,076,006 Owners of parent entity Kepentingan non-pengendali 168,787 96,881 153,284 146,924 8,008 Non-controlling interests

LABA PERIODE/ INCOME FOR THE TAHUN BERJALAN 5,202,164 1,944,836 4,276,663 3,326,521 4,084,014 CURRENT PERIOD/YEAR

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan Comprehensive kepada: income attributable to: Pemilik entitas induk 3,921,128 1,658,571 4,024,921 3,406,823 3,925,018 Owners of parent entity Kepentingan non-pengendali 25 161,292 95,920 154,173 149,203 6,632 Non-controlling interests

LABA KOMPREHENSIF INCOME FOR THE PERIODE/TAHUN CURRENT PERIOD/ BERJALAN 4,082,420 1,754,491 4,179,094 3,556,026 3,931,650 YEAR

LABA PER EARNINGS PER SAHAM - DASAR SHARE - BASIC DAN DILUSI 2x,40 0.0006 0.0002 0.0005 0.0004 0.0005 AND DILUTED



secara keseluruhan.


whole.

187


PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

SEPTEMBER 30, 2017 AND 2016 (UNAUDITED), DECEMBER 31, 2016, 2015 AND 2014


Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit)

Modal saham/ Capital stock

Tambahan modal

disetor/ Additional paid in capital

Telah ditentukan penggunaannya/

Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated

Penghasilan komprehensif lainnya/ Other comprehensive

income Sub-jumlah/

Sub-total

Kepentingan non-pengendali/

Non-controlling interests

Total ekuitas/ Total equity

Saldo 31 Desember 2013

92,398,640

2,719 (8,162,630 ) -

(347,092 ) 83,891,637

338,235

84,229,872 Balance December 31, 2013 Transaksi kombinasi bisnis dengan

entitas sepengendali

- (1,923,828 ) - -

- (1,923,828 ) 1,001,889 (921,939 ) Business combination of an

entity under common control Laba tahun berjalan - - 4,076,006 - - 4,076,006 8,008 4,084,014 Income for the current year Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income

Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan

- - - -

(150,988 ) (150,988 ) (1,376 ) (152,364 )

Remeasurement of employee benefit liabilities

Saldo 31 Desember 2014 92,398,640 (1,921,109 ) (4,086,624 ) - (498,080 ) 85,892,827 1,346,756 87,239,583 Balance December 31, 2014 Laba tahun berjalan - - 3,179,597 - - 3,179,597 146,924 3,326,521 Income for the current year Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income


- - - -

227,226 227,226 2,279 229,505


Saldo 31 Desember 2015 92,398,640 (1,921,109 ) (907,027 ) - (270,854 ) 89,299,650 1,495,959 90,795,609 Balance December 31, 2015 Laba periode berjalan - - 1,847,955 - - 1,847,955 96.881 1,944,836 Income for the current period Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income


- - - -

(189,384 ) (189,384 ) (961) (190,345 )


Saldo 30 September 2016*) 92,398,640 (1,921,109 ) 940,928 - (460,238 ) 90,958,221 1,591,875 92,550,100 Balance September 30, 2016*)

*) Tidak diaudit/ Unaudited Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.

188


PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)

PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (continued)

SEPTEMBER 30, 2017 AND 2016 (UNAUDITED), DECEMBER 31, 2016, 2015 AND 2014


Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit)

Modal saham/ Capital stock

Tambahan modal

disetor/ Additional paid in capital

Telah ditentukan penggunaannya/

Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated

Penghasilan komprehensif lainnya/ Other comprehensive

income Sub-jumlah/

Sub-total

Kepentingan non-pengendali/

Non-controlling interests

Total ekuitas/ Total equity

Saldo 31 Desember 2015

92,398,640

(1,921,109 ) (907,027 ) -

(270,854 ) 89,299,650

1,495,959

90,795,609 Balance December 31, 2015 Laba tahun berjalan - - 4,123,379 - - 4,123,379 153,284 4,276,663 Income for the current year Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income


- - - -

(98,459 ) (98,459 ) 890 (97,569 )


Dampak penerapan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 70:

Impact on the application of Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS’) 70:

Transaksi kombinasi bisnis dengan entitas sepengendali

- (5,445,599 ) - -

- (5,445,599 ) 3,638,600 (1,806,999 )

Business combination of entity under common control

Deklarasi aset

- 1,303,306 - -

- 1,303,306 - 1,303,306 Asset declaration

Saldo 31 Desember 2016 92,398,640 (6,063,402 ) 3,216,352 - (369,313 ) 89,182,277 5,288,733 94,471,010 Balance December 31, 201 Laba periode berjalan - - 5,033,377 - - 5,033,377 168,787 5,202,164 Income for the current period Dividen - - - - - - (100,000 ) (100,000 ) Dividend Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income


- - - -

(1,112,249 ) (1,112,249 ) (7,495 ) (1,119,744 )


Saldo 30 September 2017 92,398,640 (6,063,402 ) 8,249,729 - (1,481,562 ) 93,103,405 5,350,025 98,453,430 Balance September 30, 2017

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as whole.

189

The original financial statements included herein are in

Indonesian language.

PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017 DAN 2016 (TIDAK DIAUDIT), 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS SEPTEMBER 30, 2017 AND 2016 (UNAUDITED),


30 September/ September 30, 31 Desember/ December 31,

2017 2016*) 2016 2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari pelanggan 98,817,276 76,740,945 100,151,740 123,651,199 166,313,805 Cash receipt from customers Pembayaran kas kepada Cash paid to suppliers pemasok dan karyawan (99,108,876 ) (72,268,645) (72,969,627) (115,890,389) (154,793,423) and employees Penerimaan dari: Receipt from: Pendapatan bunga 1,100,878 1,746,441 1,021,620 13,160 17,087 Interest income

Tagihan penerimaan pajak 13,422 711,563 77,821 506,082 - Claim for tax refund Pembayaran pajak penghasilan (986,480) (598,561) (2,775,989) (4,486,676) (3,410,899) Payment of income tax Pembayaran beban Payment of finance keuangan (4,408,819 ) (4,721,448) (5,104,305) (4,952,032) (3,399,145) expenses

Kas Neto Diperoleh Dari Net Cash Provided by (Digunakan Untuk) (Used in) Aktivitas Operasi (4,572,599 ) 1,610,295 20,401,260 (1,158,656) 4,727,425 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap (284,061 ) (554,005) (14,960,755) (1,091,372) (284,457) Acquisitions of fixed assets Penerimaan kas dari Cash receipt from pelepasan aset tetap 23,107 - - 10,422 3,879 disposal of fixed asset Perolehan kas entitas Cash from acquired anak yang diakuisisi - - 1,559,667 - 661,586 subsidiary Uang muka pembelian Advance for purchase of aset tetap - (440,000) - - (10,550,700) fixed asset Penempatan investasi Placement in short-term jangka pendek - (4,297) (8,813) - - investments

Kas Neto Digunakan Untuk Net Cash Used in Aktivitas Investasi (260,954 ) (998,302) (13,409,901) (1,080,950) (10,169,692) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari pinjaman Receipt from short-term jangka pendek 5,093,620 1,386,135 10,129,980 - - loans Penerimaan dari utang bank 55,336,716 - 314,658 37,449,009 62,526,212 Receipt of bank loans Pembayaran pinjaman bank (59,274,909 ) (1,640,378) (2,432,899) (37,681,031) (53,822,137) Payment of bank loans Penempatan (penerimaan) Placement (receipt) pinjaman pihak berelasi 4,543,029 (656,765) (14,244,573) - - related parties loans Pembayaran sewa Payments of obligations pembiayaan dan under finance lease and pembiayaan konsumen (68,197) (10,526) (14,035) (171,624) (233,976) consumer loan Penerimaan dari surat utang Receipt from berjangka menengah 20,000,000 - - - - medium-term notes Pembayaran utang non usaha Payment for non trade payable pihak ketiga (19,784,000) - - - - third parties Pembayaran dividen (100,000) - - - - Payments for dividend

Kas Neto Diperoleh Dari Net Cash Provided By (Digunakan Untuk) (Used in) Aktivitas Pendanaan 5,746,259 (921,534) (6,246,869) (403,646) 8,470,099 Financing Activities

KENAIKAN NET INCREASE (PENURUNAN) NETO (DECREASE) IN CASH KAS DAN SETARA KAS 912,706 (309,541) 744,490 (2,643,252) 3,027,832 AND CASH EQUIVALENT CASH AND CASH KAS DAN SETARA KAS EQUIVALENTS AT AWAL PERIODE/ BEGINNING TAHUN 2,036,187 1,261,721 1,261,721 4,197,492 1,166,878 OF PERIOD/ YEAR Dampak nilai tukar mata Effects of foreign exchange uang asing terhadap rates in cash and cash kas dan setara kas (8,992) 43,391 29,976 (292,519) 2,782 equivalents

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH AKHIR PERIODE/ EQUIVALENTS AT END TAHUN 2,939,901 995,571 2,036,187 1,261,721 4,197,492 OF PERIOD/ YEAR



secara keseluruhan.


whole.

190

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT TRIDOMAIN PERFORMANCE MATERIALS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2017, 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS


(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated) N/ PARENT COMPANY

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION

a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information

PT Tridomain Performance Materials (sebelumnya PT Royal Chemie Indonesia) ("Perusahaan") didirikan pada tanggal 16 Desember 2003 di bawah kerangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 (sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 1970) berdasarkan akta notaris No. 51 oleh Veronica Nataadmadja, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-29581HT.01.01.TH.2003 tanggal 19 Desember 2003.

PT Tridomain Performance Materials (previously PT Royal Chemie Indonesia) (the "Company”) was established on December 16, 2003 under the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967 (as amended by Law No. 11 Year 1970) based on the notarial deed No. 51 of Veronica Nataadmadja, S.H., Notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No.C-29581HT.01.01.TH.2003 dated December 19, 2003.

Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang diaktakan berdasarkan Akta No. 22 dari Veronica Nataadmadja, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta, tanggal 19 Februari 2008. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-12073.AH.01.02. Tahun 2008, tanggal 11 Maret 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47, Tambahan No. 8493, serta telah di catat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-7035 tanggal 26 Maret 2008.

The Company’s Articles of Association was amended to comply with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company, which amendment was notarized based on Notarial Deed No. 22 from Veronica Nataadmadja, S.H., M.Hum., Notary in Jakarta, dated February 19, 2008. The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-12073.AH.01.02. Tahun 2008 dated March 11, 2008 and has been published in the State Gazette No. 47, Supplement No. 8493, and also have been registered in database Sisminbakum the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-7035 dated March 26, 2008.

Anggaran dasar Perusahaan di ubah kembali berdasarkan Akta Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., No. 192 tanggal 17 Oktober 2016, antara lain, mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Royal Chemie Indonesia menjadi PT Tridomain Performance Materials. Akta Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0019232.AH.01.02. Tahun 2016, tanggal 19 Oktober 2016.

The Company’s article of association changed based on Notarial Deed Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., No. 192 dated October 17, 2016, among others, regarding Change of Company’s name from PT Royal Chemie Indonesia to become PT Tridomain Performance Materials. The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-0019232.AH.01.02. Tahun 2016 dated October 19, 2016.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, salah satunya berdasarkan Akta Notaris Andri Noverin Perdana, S.H., M.Kn., notaris pengganti dari Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., No. 70 tanggal 28 Desember 2016 atas keputusan rapat umum para pemegang saham dari Sirkular Resolusi Para Pemegang Saham tertanggal 19 Desember 2016 antara lain menyetujui:

The Company's Articles of Association has been amended several times, one of the changes was based on Notarial Deed No. 70 dated December 28, 2016, of Andri Noverin Perdana, S.H., M.Kn., substitute Notary of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., the general shareholders meeting from Circular Resolutions Of Shareholders dated December 19, 2016, among others, agreed are as follows:

191







1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) a. Establishment and General Information (continued)

1. Perubahan status Perusahaan dari

Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka;

1. Change the status of the Company from Non-public Company to Public Company;

2. Menyetujui peningkatan modal disetor dan

ditempatkan dari saham baru yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak-banyaknya 40,00% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya sejumlah 5.788.233.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100;

2. Approved the increase of paid up capital and placed from new shares offered to the public through Initial Public Offering of 40.00% of the total issued fully paid in capital or maximum of 5,788,233,000 shares with a nominal value of Rp100;

3. Menyetujui alokasi saham sebanyak-

banyaknya sebesar 1,00% dari jumlah Saham Tambahan, dalam rangka program Employee Stock Allocation (ESA);

3. Approve the allocation of shares of 1.00% of the total Additional Shares, in the program of the Employee Stock Allocation (ESA);

4. Menyetujui penerbitan saham baru

sebanyak banyaknya sebesar 2,00% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana, dalam rangka Management Stock Option Program/ Employee Stock Option Program (MSOP/ESOP) atau Management and Employee Stock Option Program (MESOP);

4. Approve the issuance of new shares amounting to 2.00% of the total issued and fully paid-up capital after the Initial Public Offering, under the Management Stock Option Program/Employee Stock Option Program (MSOP/ESOP) or the Management and Employee Stock Option Program (MESOP);

e. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan

Direksi Perusahaan.

e. Change the composition of the Company’s

Board of Commissioners and Directors.

Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-0025860.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 29 Desember 2016.

The deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-0025860.AH.01.02.Tahun 2016, dated December 29, 2016.

Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan Akta Notaris No. 48 tanggal 14 Juli 2017 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, menyetujui perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Terbuka menjadi Perusahaan Tertutup, mengubah dan menyusun kembali Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan perubahan status Perusahaan tersebut, dan mengubah susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

The latest amendment of the Company’s Article of Association was based on Notarial Deed No. 48 dated July 14, 2017 of Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, approved regarding the change of the Company's status from Public Company to Non-public Company, change and rearrangement of the Company's Article of Association related to the change of the Company's status, and change the members of the Company's Board of Commissioners and Directors.

Akta Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0014960.AH.01.02. Tahun 2017, tanggal 21 Juli 2017.

The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-0014960.AH.01.02. Tahun 2017 dated July 21, 2017.

192








a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan) a. Establishment and General Information (continued)

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi pencarian mitra dalam rangka aliansi strategis bisnis, pengembangan manajemen Perusahaan melalui penyertaan modal dalam Perusahaan lain dan peningkatan kualitas perusahaan di bidang pengembangan sumber daya manusia, sistem manajemen dan struktur Perusahaan. Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah melakukan penyertaan modal dalam perusahaan lain. Perusahaan memulai operasi komersial pada tanggal 23 Desember 2003.

According to Article 3 of the Company's Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises search for a strategic alliance partner in the framework of business, management development of the Company through equity participation in other companies and increasing the quality of the Company through development in human resources, management system and structure of companies. Currently, the Company's principal activity comprises equity participation in other companies. The Company started its commercial operations on December 23, 2003.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dan kantor pusat berlokasi di Gedung Mayapada Tower II, lantai 8, Jalan Jendral Sudirman, Kavling 27, Jakarta.

The Company is domiciled in Jakarta and its head office is located at Mayapada Building, Tower II, 8th floor, Jendral Sudirman Street, Lots 27, Jakarta.

Entitas induk langsung adalah Royal Chemie Corporation Limited ("RCCL"), sebuah entitas yang beroperasi di Seychelles.

Direct parent entity of the Company is Royal Chemie Corporation Limited ("RCCL"), an entity in Seychelles.

Entitas induk terakhir adalah Royal Chemie International Limited ("RCIL"), sebuah entitas yang beroperasi di Bermuda.

Ultimate parent entity of the Company is Royal Chemie International Limited ("RCIL"), an entity in Bermuda.

b. Struktur Entitas Anak yang Dikonsolidasi b. Structure of the Consolidated Subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak, dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan hak suara Entitas Anak lebih dari 50,00%, baik langsung maupun tidak langsung, sebagai berikut:

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries, wherein the Company owned more than 50.00% of the voting rights, directly or indirectly, as follows:

Mulai beroperasi secara komersil/

Start of commercial operations

Persentase kepemilikan/

Percentage of ownership (%)

Jumlah aset sebelum dieliminasi (dalam ribuan Dolar AS)/

Total assets before elimination (on thousand US Dollar)

30 September/ 31 Desember/ Entitas Anak/ Bidang Usaha/ Domisili/ September 30, December 31, Subsidiaries Principal activity Domicile 2017 2016 2015 2014

Kepemilikan langsung/ Direct Ownership

PT Eternal Buana Chemical Industries (“EBCI”)

Produksi Synthetic Resin dan FAME/ Resin Synthetic

and FAME manufacturer

Tangerang, Indonesia 1982 99.20

90,220 86,634

88,130

89,626

PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”)

Produksi Plasticizers

Synthetic Resin dan FAME/ Plasticizer,

Synthetic Resin and FAME

manufacturer

Gresik, Indonesia 1997 95.50

92,869 84,902

86,086

94,348

PT Tridomain Chemicals (“TDC”)

Produksi Acrylamide

Monomer Liquid/ Acrylamide

Monomer Liquid Manufacturer

Cilegon, Indonesia 1996 92.88

33,324 34,207

30,452

26,989

193








b. Struktur Entitas Anak yang Dikonsolidasi (lanjutan)

b. Structure of the Consolidated Subsidiaries (continued)

Mulai beroperasi secara komersil/

Start of commercial operations


Percentage of ownership (%)

Jumlah aset sebelum dieliminasi (dalam ribuan Dolar AS)/

Total assets before elimination (on thousand US Dollar)

30 September/ 31 Desember/ Entitas Anak/ Bidang Usaha/ Domisili/ September 30, December 31, Subsidiaries Principal activity Domicile 2017 2016 2015 2014

Kepemilikan langsung/ Direct Ownership

(lanjutan/ continued)

PT Petronika (“PNK”)*)

Produksi Dioctyl Phthalate

(“DOP”)/ Dioctyl Phthalate

manufacturer Gresik,

Indonesia 1983 80.00

38,156 32,696 21,033 25,988

*) PT Petronika (“PNK”) diakuisisi melalui partisipasi dalam program pengampunan pajak pada tahun 2016/ PT Petronika ("PNK") was acquired through participation on the tax amnesty program in 2016.



EBCI didirikan pada bulan April 1979. Pada tanggal 23 Desember 2003, Perusahaan membeli 3.802.753 saham (mewakili kepemilikan 68,48%) di EBCI dari Royal Petrochemie Corporation Limited ("RPC") pada nilai nominal, atau Rp380.275.300.000. Pada tanggal 27 Agustus 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dengan PT Eterindo Wahanatama Tbk ("EW") untuk membeli 1.706.000 (30,72%) saham EBCI yang dimiliki oleh EW dengan harga pembelian Rp108.331.000.000.

EBCI was in April 1979. On December 23, 2003, the Company acquired 3,802,753 shares (representing 68.48% ownership interest) in EBCI from Royal Petrochemie Corporation Limited ("RPC”), at par value or Rp380,275,300,000. On August 27, 2008, the Company entered into a Sale and Purchase agreement with PT Eterindo Wahanatama Tbk ("EW”) to buy 1,706,000 (30.72%) EBCl's shares owned by EW for a purchase price of Rp108,331,000,000.

PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”) PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”)

ENG didirikan pada bulan Mei 1993. Efektif pada tanggal 22 Desember 2003, Perusahaan mengakuisisi 487.137 saham (mewakili kepemilikan 95,50%) di ENG dari Royal Petrochemie Corporation Limited ("RPC") pada nilai nominal atau Rp487.137.000.000.

ENG was in May 1993. Effective on December 22, 2003, the Company acquired 487,137 shares (representing 95.50% ownership interest) in ENG from Royal Petrochemie Corporation Limited ("RPC") at par value or Rp487,137,000,000.

PT Tridomain Chemicals (“TDC”) PT Tridomain Chemicals (“TDC”)

TDC didirikan pada tahun 1996. Pada tanggal 18 Desember 2014, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli dengan Tridomain Acres Sdn. Bhd. ("TAS") untuk membeli 5.573 (92,88%) saham TDC yang dimiliki TAS dengan harga pembelian AS$15.000.000 (Catatan 4).

TDC was in 1996. On December 18, 2014, the Company entered into a Sale and Purchase Agreement with Tridomain Acres Sdn. Bhd. (“TAS”) to buy 5,573 (92.88%) of TDC's shares owned by TAS with a purchase price of US$15,000,000 (Note 4).

PT Petronika (“PNK”) PT Petronika (“PNK”)

PNK didirikan pada tahun 1983. Pada tanggal 20 Desember 2016, Perusahaan melakukan deklarasi atas 80,00% kepemilikan saham di PNK senilai AS$20.000.000 sejak tahun 2015 melalui partisipasi dalam program pengampunan pajak (Catatan 4 dan 20).

PNK was in 1983. On December 20, 2016, the Company declared 80.00% ownership of PNK with investment value of US$20,000,000 since 2015 through participating in the tax amnesty program (Notes 4 and 20).

194








c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan c. Boards of Commissioners, Directors and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang diaktakan dalam akta notaris No. 70 tanggal 28 Desember 2016 dari notaris Andri Noverin Perdana, S.H., M.Kn., sebagai pengganti dari Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2016, based on the Statement of Shareholder’s Resolutions as notarized by notarial deed No. 70 dated December 28, 2016 of Notary Andri Noverin Perdana, S.H., M.Kn., as a substitute of Notary Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., are as follows:

Dewan Komisaris Boards of Commissioners Presiden Komisaris Hadiran Sridjaya President Commissioner Komisaris Arjun Permanand Samtani Commissioner Komisaris Independen Ir. Rauf Purnama Independent Commissioner Dewan Direksi Boards of Directors Presiden Direktur Roger Ng yong Gang President Director Direktur Choi Choon Ha Director Direktur Dharma Sutedjo Director Direktur Joyce Venancio Sobejana Onias Director Direktur Independen Prof. DR. Drs. Bambang Heru Purwanto, M.Si. Independent Director

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang diaktakan dalam akta notaris No. 18 tanggal 15 Oktober 2015 dari notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2015, based on the Statement of Shareholder’s Resolutions as notarized by notarial deed No. 18 dated October 15, 2015 of Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., are as follows:

Dewan Komisaris Boards of Commissioners Presiden Komisaris Hadiran Sridjaya President Commissioner Komisaris Arjun Permanand Samtani Commissioner Komisaris Independen Emmanuel Carl Maurice Independent Commissioner Dewan Direksi Boards of Directors Presiden Direktur Roger Ng yong Gang President Director Direktur Choi Choon Ha Director Direktur Hendro Waskito Director Direktur Dahlia Tarjoto Director Direktur Prof. DR. Drs. Bambang Heru Purwanto, M.Si. Director

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang diaktakan dalam akta notaris No. 48 tanggal 9 Juni 2014 dari notaris Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., M.Kn., sebagai pengganti dari notaris Mochammad Nova Faisal, S.H., M.Kn., adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2014, based on the Statement of Shareholder’s Resolutions as notarized by notarial deed No. 48 dated June 9, 2014 of Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, S.H., M.Kn., substitute Notary of Mochammad Nova Faisal, S.H., M.Kn., are as follows:

195








c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

c. Boards of Commissioners, Directors and Employees (continued)

Dewan Komisaris Boards of Commissioners Presiden Komisaris Hadiran Sridjaya President Commissioner Komisaris Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum. Commissioner

Dewan Direksi Boards of Directors Presiden Direktur Choi Choon Ha President Director Direktur Yudianto Kosman Director Direktur Ir. Utun Sutrisna Director Direktur Prof. DR. Drs. Bambang Heru Purwanto, M.Si. Director

Gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, secara keseluruhan masing-masing berjumlah sebesar AS$1.406.458, AS$1.351.175, AS$1.630.432, AS$941.415 dan AS$846.978.

Salaries and benefits provided to the Boards of Commissioners and Directors for the nine-month period ended September 30, 2017 and 2016 and the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014 amounted US$1,406,458, US$1,351,175, US$1,630,432, US$941,415 and US$846,978, respectively.

Jumlah karyawan pada tanggal 30 September 2017 adalah 420 orang (31 Desember 2016: 419 orang, 31 Desember 2015: 411 orang dan 31 Desember 2014: 363 orang) (tidak diaudit).

The numbers of employees as of September 30, 2017 were 420 employees (December 31, 2016: 419 employees, December 31, 2015: 411 employees and December 31, 2014: 363 employees) (unaudited).

d. Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan d. Audit Committee and Corporate Secretary

Pada tanggal 30 September 2017, Perusahaan belum memiliki Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan (Catatan 42).

As of September 30, 2017, the Company did not have any Audit Committee and Corporate Secretary (Note 42).

e. Persetujuan dan Pengesahan Untuk

Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian

e. Approval and Authorization For The Issuance of The Consolidated Financial Statements

Penerbitan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2017 dan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017, telah disetujui dan disahkan untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 31 Januari 2018.

The issuance of the consolidated financial statements as of September 30, 2017 and for the nine-month period ended September 30, 2017, was approved and authorized by the Directors on January 31, 2018.

196







2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak (bersama-sama disebut “Grup”).

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of Company and Subsidiaries (together the “Group”).

a. Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan a. Basis of Preparation and Presentation of the

Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK). Laporan keuangan konsolidasian juga disusun dan disajikan sesuai dengan peraturan BAPEPAM-LK, (yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013), No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang ”Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.

The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (FAS), which comprise the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standard (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK). The consolidated financial statements have also been prepared and presented in accordance with BAPEPAM-LK, (whose function has been transferred to the Financial Services Authority (”OJK”) starting January 1, 2013), rule No. VIII.G.7, Appendix of the Decree of the Chairman of the BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 regarding ”Presentation and Disclosure of the Issuer's or Public Company's Financial Statements”.

Efektif tanggal 1 Januari 2017, Perusahaan menerapkan Amandemen PSAK No. 1 (2015) - “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”.

Effective January 1, 2017, The Company applies Amendments to SFAS No. 1 (2015) - “Presentation of Financial Statements: Disclosure Initiatives”.

Amandemen ini, diantara lain, memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan konsolidasian dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.

The amendments, among others, provides clarification regarding the application of materiality requirements, the flexibility of the systematical order of the notes to the consolidated financial statements, and identification of significant accounting policies.

Penerapan Amandemen PSAK No. 1 (2015) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of Amendments to SFAS No. 1 (2015) has no significant impact on the consolidated financial statements.

197







2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan

Keuangan (lanjutan) a. Basis of Preparation and Presentation of the

Financial Statements (continued)

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 (tidak diaudit) .

The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the nine-month period ended September 30, 2017 are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014 and for the nine-month period ended September 30, 2016 (unaudited).

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali instrumen keuangan derivatif, yang dicatat sebesar nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for derivative financial instruments, which are carried at fair value through profit or loss, and using the accrual basis except for the consolidated statement of cash flow.

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank, dan deposito dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.

The consolidated statements of cash flows are prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents includes cash on hand, cash in banks and deposits with a maturity of three months or less, net of overdrafts.

Grup mencatat pembukuannya dalam Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS” atau “AS$”) yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan No. 548/PJ.42/2002.

The Group maintains its books in US Dollars (“US Dollars” or “US$”) which has been approved by the Ministry of Finance through Decree No. 548/PJ.42/2002.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of the consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Company’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.

198









b. Konsolidasian b. Consolidated

i. Entitas anak i. Subsidiaries

Entitas Anak merupakan semua entitas (termasuk entitas bertujuan khusus), yang mana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dan pada umumnya disertai dengan kepemilikan lebih dari setengah hak suara suatu entitas. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai apakah terdapat pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50,00% hak suara tetapi dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional berdasarkan pengendalian. Pengendalian dapat timbul dalam situasi dimana hak suara Grup, relatif terhadap besaran dan sebaran kepemilikan pemegang saham lainnya, memberikan Grup kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional, dan lain-lain.

Subsidiaries are all entities (including special purpose entities), over which the Group has the power to control the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than half of the voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. The Group also assesses the existence of control where it does not have more than 50.00% of the voting rights but is able to govern the financial and operating policies by virtue of control. Control may arise in circumstances where the size of the Group’s voting rights relative to the size and dispersion of holdings of other shareholders give the Group the power to govern the financial and operating policies, etc.

Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are consolidated from the date on which control is obtained by the Group. They are de-consolidated from the date when that control ceases.

Saldo, transaksi, penghasilan dan beban intra kelompok usaha dieliminasi. Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi Entitas Anak telah diubah seperlunya untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan oleh Grup.

Intragroup balances, transactions, income and expenses are eliminated. Profits and losses resulting from intragroup transactions that are recognised in assets are also eliminated. The accounting policies of subsidiaries have been amended where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

ii. Perubahan Kepemilikan Tanpa

Kehilangan Pengendalian ii. Changes in Ownership Interests in

Subsidiaries Without Change of Control

Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.

Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.

199









b. Konsolidasian (lanjutan) b. Consolidated (continued)

iii. Pelepasan Entitas Anak iii. Disposal of Subsidiaries

Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, Grup menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya ketika pengendalian hilang. Jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya juga direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh PSAK lain. Sisa investasi pada entitas anak terdahulu diakui sebesar nilai wajarnya. Setiap perbedaan antara nilai tercatat sisa investasi pada tanggal hilangnya pengendalian dan nilai wajarnya diakui dalam laba rugi.

When the Group loses control of a subsidiary, the Group derecognises the assets (including any goodwill) and liabilities of the subsidiary at their carrying amounts at the date when control is lost. Amounts previously recognised in other comprehensive income are also reclassified to profit or loss, or transferred directly to retained earnings if required under other SFAS. Any investment retained in the former subsidiary is recognised at its fair value. The difference between the carrying amount of the investment retained at the date when the control is lost and its fair value is recognised in profit or loss.

iv. Entitas Asosiasi iv. Associates

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20,00% dan 50,00%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Sesuai metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat pada biaya, dan nilai tercatat akan meningkat atau menurun untuk mengakui bagian investor atas laba rugi entitas itu setelah tanggal akuisisinya. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.

Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20.00% and 50.00% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. Under the equity method, the investment is initially recognised at cost, and the carrying amount is increased or decreased to recognise the investor’s share of the profit or loss of the investee after the date of the aquisition. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.

Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada rugi komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.

If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive loss is reclassified to profit or loss where appropriate.

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing c. Transactions and Balances Denominated in

Foreign Currency

Laporan keuangan Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar AS, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Grup.

The financial statements of the Group are measured using the currency of the primary economic environment in which the relevant entity operates (the functional currency). The consolidated financial statements are presented in US Dollars, which is the Group’s functional and presentation currency.

200









c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

(lanjutan) c. Transactions and Balances Denominated in

Foreign Currency (continued)

Transaksi dalam mata uang selain Dolar AS dikonversi menjadi mata uang Dolar AS menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain Dolar AS dijabarkan ke dalam mata uang Dolar AS menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.

Transactions denominated in currency other than US Dollars are converted into US Dollars at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in currencies other than US Dollars are translated into US Dollars using the closing exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi neto yang memenuhi syarat.

Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the profit or loss, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedge and qualifying net investment hedges.

Kurs yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia dalam nilai penuh, adalah sebagai berikut:

As at the consolidated statement of financial position date of the exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia in full amount, were as follows:

30 September 31 Desember/ December 31,

September 30, 2017 2016 2015 2014

1 Dolar Amerika (AS$)/ US Dollar 1 (US$)/ Rupiah 13,492 13,436 13,795 12,440 Rupiah

d. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali d. Business Combination Among Entities

Under Common Control

Berdasarkan PSAK No. 38 “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lain antara entitas sepengendali tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi perusahaan atau entitas individual yang berada dalam grup yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lain yang dipertukarkan, aset dan liabilitas yang dialihkan harus dicatat berdasarkan nilai buku yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling of interest).

Based on SFAS No. 38, “Business Combination for Entities Under Common Control”, the transfer of asset, liability, shares and ownership instruments among entities under common control does not result in any gain or loss to the company or individual entity within the same group. Since the restructuring transaction among entities under common control does not change the economic substances of the ownership of the asset, liability, shares or other ownership instruments which are being transferred, the transferred asset or liability should be recorded based on book value using the pooling of interest method.

201









d. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

(lanjutan) d. Business Combination Among Entities

Under Common Control (continued)

Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan konsolidasian dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan, disajikan sedemikian rupa seolah-olah kombinasi bisnis telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih antara nilai tercatat transaksi kombinasi bisnis dan jumlah imbalan yang diakui dalam akun “Tambahan modal disetor”.

In applying the pooling of interest method, the components of consolidated financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other period presented, for comparison purposes, are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the periods during which the entities were under common control. The difference between the carrying amounts of the business combination transaction and the consideration transferred is recognised under the account “Additional paid-in capital”.

e. Instrumen Keuangan e. Financial Instruments

Klasifikasi Classification

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, dan (iv) aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Manajemen grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2014) are classified as (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity investments, and (iv) available for sale financial assets, as appropriate. The Management Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each financial year end.

Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha - pihak ketiga dan pihak berelasi, piutang non-usaha - pihak ketiga dan pihak berelasi dan uang jaminan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group’s financial assets consist of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables - third parties and related parties, non-trade receivables - third parties and related parties and refundable deposits classified as loans and receivables.

202









e. Instrumen Keuangan (lanjutan) e. Financial Instruments (continued)

Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2014) are classified as (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities measured at amortized cost, or (iii) as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan Grup terdiri atas utang bank jangka pendek, utang usaha - pihak ketiga dan pihak berelasi, utang non-usaha - pihak ketiga dan pihak berelasi, beban yang masih harus dibayar, surat utang dan pinjaman jangka panjang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.

The Group’s financial liabilities consist of short-term bank loans, trade payables - third parties and related parties, non-trade payables - third parties and related parties, accrued expenses, notes payable and long-term loans classified as financial liabilities measured at amortized cost.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement


Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Financial assets are recognised initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their asset classification.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognised on the trade date, the date that the Company commits to purchase or sell the assets.

a. Aset Keuangan yang Diukur Pada Nilai

Wajar Melalui Laba Rugi a. Financial Assets at Fair Value Through

Profit or Loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Financial assets at fair value through profit or loss includes financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

203










Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

a. Aset Keuangan yang Diukur Pada Nilai

Wajar Melalui Laba Rugi (lanjutan) a. Financial Assets at Fair Value Through

Profit or Loss (continued)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan dengan perubahan nilai wajar diakui sebagai pendapatan keuangan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi.

Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the statement of financial position at fair value with changes in fair value recognised in finance income or finance costs in the statement of profit or loss.

Perusahaan mengevaluasi aset keuangan untuk diperdagangkan, selain derivatif, untuk menentukan apakah niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Perusahaan tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk menjualnya di masa mendatang secara signifikan berubah, Perusahaan dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan, dalam kondisi yang jarang terjadi.

The Company evaluates its financial assets held for trading, other than derivatives, to determine whether the intention to sell them in the near term is still appropriate. When the Company is unable to trade these financial assets due to inactive markets and management’s intention to sell them in the foreseeable future significantly changes, the Company may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances.

Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo tergantung pada sifat aset tersebut. Evaluasi ini tidak mempengaruhi aset keuangan yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi menggunakan opsi nilai wajar pada saat penentuan.

The reclassifications to loans and receivables, available for sale or held to maturity depends on the nature of the assets. This evaluation does not affect any financial assets designated at fair value option at designation.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ditetapkan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui melalui laba rugi.

Subsequent to initial recognition, financial assets at fair value through profit or loss are measured at fair value in statement of financial position. Any gains or losses arising from changes in fair value of the financial assets are recognised in profit or loss.

204












b. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang b. Loans and Receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan.

Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost.

Keuntungan dan kerugian diakui pada laporan laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Gains and losses are recognised in profit or loss when the loans and receivables are derecognised or impaired, as well as through the amortization process.

c. Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo c. Held to Maturity Investments

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (Held to Maturity /HTM) adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai.

Held to Maturity investments (HTM) are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment.

Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat neto dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Subsequent to initial recognition, held to maturity investments uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognised in profit or loss when the investments are derecognised or impaired, as well as through the amortization process.

205












d. Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual d. Available For Sale Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual termasuk efek ekuitas dan efek utang, adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam kategori sebelumnya.

Available for sale financial assets include equity and debt securities, which are nonderivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in any of the preceding categories.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai penghasilan komprehensif lain dalam cadangan nilai wajar sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui dalam pendapatan operasional lainnya, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam biaya keuangan dan dihapus dari cadangan nilai wajar.

After initial measurement, available for sale financial assets are subsequently measured at fair value with unrealized gains or losses recognised as other comprehensive income in the fair value reserve until the investment is derecognised, at which time the cumulative gain or loss is recognised in other operating income, or determined to be impaired, at which time the cumulative loss is reclassified to statement of profit or loss in finance costs and removed from the fair value reserve.

Grup mengevaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual apakah kemampuan dan niat untuk menjualnya dalam waktu dekat masih sesuai. Ketika Grup tidak mampu untuk memperdagangkan aset keuangan karena pasar tidak aktif dan niat manajemen untuk melakukannya secara signifikan berubah di masa mendatang, Grup dapat memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan dalam kondisi yang jarang terjadi.

The Group evaluates its available for sale financial assets whether the ability and intention to sell them in the short term is still appropriate. When the Group is unable to trade these financial assets due to inactive markets and management’s intention to do so significantly changes in the foreseeable future, the Group may elect to reclassify these financial assets in rare circumstances.

Reklasifikasi ke pinjaman yang diberikan dan piutang diperbolehkan ketika aset keuangan memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset-aset di masa mendatang atau sampai jatuh tempo. Reklasifikasi ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo hanya diperbolehkan ketika entitas memiliki kemampuan dan berkeinginan untuk menahan aset keuangan sedemikian rupa.

Reclassification to loans and receivables is permitted when the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Company has the intent and ability to hold these assets for the foreseeable future or until maturity. Reclassification to the held to maturity category is permitted only when the entity has the ability and intention to hold the financial asset accordingly.

206












d. Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual

(lanjutan) d. Available For Sale Financial Assets

(continued)

Untuk aset keuangan direklasifikasi keluar dari aset keuangan tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian sebelumnya atas aset tersebut yang telah diakui dalam ekuitas diamortisasi ke laporan laba rugi selama sisa umur dari investasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Selisih antara biaya perolehan diamortisasi baru dan arus kas yang diharapkan juga diamortisasi selama sisa umur aset dengan menggunakan suku bunga efektif. Jika selanjutnya terjadi penurunan nilai aset, maka jumlah yang dicatat dalam akun ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi.

For a financial asset reclassified out of the available for sale category, any previous gain or loss on that asset that has been recognised in equity is amortized to statement of profit or loss over the remaining life of the investment using the effective interest rate. Any difference between the new amortized cost and the expected cash flows is also amortized over the remaining life of the asset using the effective interest rate. If the asset is subsequently determined to be impaired, then the amount recorded in equity is reclassified to statements of profit or loss.


Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognised initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan.

Financial liabilities measured at amortized cost are measured, subsequent to initial recognition, at amortized cost using the effective interest rate method, unless the effect of discounting would be immaterial, in which case they are stated at cost.

Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

The related interest expense is recognised within “Finance expense” in statement of profit or loss. Gains and losses are recognised in statement of profit or loss when the financial liabilities are derecognised as well as through the amortization process.

207










Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) pada penutupan perdagangan pada akhir periode pelaporan.

The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period.

Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara andal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognised and measured at their carrying amounts.

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen

Keuangan Amortized Cost of Financial Instruments

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

208










Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

The Group assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

(i) Untuk Aset Keuangan yang Dicatat Pada

Biaya Perolehan Diamortisasi (i) Financial Assets Carried at Amortized Cost

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif.

For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the Group include the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.

209










Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Impairment of Financial Assets (continued)

(i) Untuk Aset Keuangan yang Dicatat Pada

Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan) (i) Financial Assets Carried at Amortized Cost

(continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognised in statement of profit or loss.

Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan, nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.

When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in statement of profit or loss.

Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.

Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are credited to the allowance accounts, but if after the reporting period, are credited to other operating income.

210











(ii) Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual (ii) Available For Sale Financial Assets

Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, Grup menilai pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi atau kelompok investasi terjadi penurunan nilai.

For available for sale financial assets, the Group assesses at each reporting date whether there is objective evidence that an investment or a group of investments is impaired.

Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar investasi di bawah biaya perolehannya. ‘Signifikan’ yaitu evaluasi terhadap biaya perolehan awal investasi dan ‘jangka panjang’ terkait periode dimana nilai wajar telah di bawah biaya perolehannya.

In the case of equity investments classified as available for sale, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost. ‘Significant’ is evaluated against the original cost of the investment and ‘prolonged’ against the period in which the fair value has been below its original cost.

Dimana ada bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian - dihapus dari penghasilan komprehensif lain dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui langsung dalam penghasilan komprehensif lain.

Where there is evidence of impairment, the cumulative loss - measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognised in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income - is removed from other comprehensive income and recognised in profit or loss. Impairment losses on equity investments are not reversed through the income statement; increases in their fair value after impairment are recognised directly in other comprehensive income.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

In the case of debt instruments classified as available for sale, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost.

Namun, jumlah yang dicatat untuk penurunan adalah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi.

However, the amount recorded for impairment is the cumulative loss measured as the difference between the amortized cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognised in statement of profit or loss.

211











(ii) Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual

(lanjutan) (ii) Available For Sale Financial Assets

(continued)

Pendapatan bunga di masa akan datang selanjutnya diakui berdasarkan pengurangan nilai tercatat aset, dengan menggunakan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga dicatat sebagai bagian dari penghasilan lain-lain. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar dari instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

Future interest income continues to be accrued based on the reduced carrying amount of the asset, using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. The interest income is recorded as part of finance income. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit or loss, the impairment loss is reversed through statement of profit or loss.

Penghentian Pengakuan Derecognition


Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:

A financial asset, or where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognised when:

(a) Hak kontraktual atas arus kas yang

berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

(a) The contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or

(b) Grup mentransfer hak kontraktual untuk

menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

(b) The Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.

212










Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)


Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognised to the extent of the Group continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that could be required to repay.

Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup.

In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cummulative gain or loss that has been recognised directly in equity is recognised in the statement of profit or loss and other comprehensive income.


Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognised when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.

213










Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognised in statement of profit or loss.

f. Kas dan Setara Kas f. Cash and Cash Equivalents

Pada laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan bersama sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek.

In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash in hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the consolidated statement of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities.

g. Investasi Jangka Pendek g. Short-term Investments

Investasi jangka pendek terdiri dari deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak saat penempatan, yang dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman dan/atau dibatasi penggunaannya.

Short-term investments consist of time deposits with maturities of three months or less at the time of placement, which are pledged as collateral for loans and/or restricted in use.

h. Transaksi dngan Pihak-pihak Berelasi h. Transactions with Related Parties

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, sebagaimana didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, sebagaimana dilakukan dengan pihak diluar hubungan pihak yang berelasi, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan.

The Group have transactions with related parties, as defined in SFAS No. 7 “Related Party Disclosures”. Significant transactions with related parties, whether or not conducted under terms and conditions similar to those granted to third parties, are disclosed in the related notes.

214









h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(lanjutan) h. Transactions with Related Parties

(continued)

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup:

A related party is a person or entity that is related to the Group:

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya yang

mempunyai relasi dengan Grup jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person's family is related to the Group if that person:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Grup;

(i) has control or joint control over the Group;

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Grup; atau

(ii) has significant influence over the Group; or,

(iii) personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Perusahaan.

(iii) is a member of the key management personnel of the Group or of a parent of the Company.

b. Suatu entitas berelasi dengan Grup jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to the Group if any of the following conditions applies:

(i) entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).

(i) the entity and the Company are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

(iii) both entities are joint ventures of the same third party.

(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

(iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan Grup.

(v) the entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the Group.

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

(vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a).

(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf a) 1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(vii) a person identified in a) 1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan tersebut sama dengan persyaratan yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms same as those of the transactions between unrelated parties.

215









h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(lanjutan) h. Transactions with Related Parties

(continued)

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.

i. Piutang Usaha dan Non-usaha i. Trade and Non-trade Receivables

Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari pelanggan untuk barang yang dijual atau jasa yang diberikan dalam transaksi bisnis pada umumnya. Piutang non-usaha adalah jumlah tagihan dari pihak ketiga atau pihak yang berelasi di luar kegiatan usaha.

Trade receivables are amounts due from customers for goods sold or services performed in the ordinary course of business. Non-trade receivables are amounts due from third parties or related parties for transactions outside of the ordinary course of business.

Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.

If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

Piutang usaha dan non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.

Trade and non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less any provision for impairment.

Kolektibilitas piutang usaha dan non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun provisi digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh atau sebagian nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang.

Collectability of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. A provision account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all or a portion of amounts due according to the original terms of the receivables.

Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang.

Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the receivable is impaired.

Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.

The amount of the impairment provision is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short-term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.

216









i. Piutang Usaha dan Non-usaha (lanjutan) i. Trade and Non-trade Receivables

(continued)

Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan disajikan sebagai “beban lain-lain, neto” untuk piutang usaha dan piutang non-usaha. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun provisi. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap “Pendapatan (beban) lain-lain, neto” pada laporan laba rugi.

The amount of the impairment loss is recognised in the statement of profit or loss within “other expenses, net” for trade receivables and non-trade receivables. When a trade and non-trade receivable for which an impairment provision had been recognised become uncollectible in a subsequent period, it is written off against the provision account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against “Other income (expenses), net” in the statement of profit or loss.

j. Persediaan j. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode “rata-rata tertimbang”.

Inventories are stated at the lower of cost and net realisable value. Costs are determined using the “weighted average” method.

Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran beban penjualan.

Net realisable value is the estimate of the selling price in the ordinary course of business, less estimate of the selling expenses.

Penyisihan persediaan usang dilakukan atas dasar hasil penelaahan secara periodik terhadap kondisi persediaan.

Provision for inventory obsolescence is provided based on the periodic review of the condition of the inventories.

k. Beban Dibayar di Muka k. Prepaid Expenses

Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods using the straight-line method.

l. Aset Tetap I. Fixed Assets

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Fixed assets, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Furthermore, when a major inspection is performed, its cost is recognised in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognised in profit or loss as incurred.

217









l. Aset Tetap (lanjutan) I. Fixed Assets (continued)

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan estimasi masa manfaat atas aset adalah sebagai berikut:

Land is stated at cost and is not depreciated. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lifes of the assets as follows:

Tahun / Years

Prasarana tanah 20 Land improvements Bangunan dan prasarana 20 – 40 Buildings and improvements Mesin dan peralatan pabrik 16 – 50 Machinery and factory equipment Perlengkapan, perabotan, dan peralatan kantor 4 – 8 Furniture, fixtures and office equipment Kendaraan 4 – 5 Vehicles

Pada tahun 2016, EBCI dan ENG merubah metode penghitungan penyusutan mesin dan peralatan pabrik, dari metode output produksi menjadi metode garis lurus. Perubahan metode ini berdasarkan pada pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomis masa depan yang melekat pada aset tersusutkan dan diterapkan secara prospektif.

In 2016, EBCI and ENG change the method of depreciation for their machinery and factory equipment, from the productive output method to straight-line method. The changes of method was based on the change in expected pattern of consumption of the asset’s future economic benefits, and applied prospectively.

Sebelum tahun 2016, ENG dan EBCI menggunakan metode output produksi dalam penghitungan penyusutan mesin dan peralatan pabrik. Dengan metode ini, penyusutan dihitung berdasarkan taksiran jumlah produksi dari mesin dan peralatan pabrik entitas anaknya sebagai berikut:

Before year 2016, ENG and EBCI adopt the productive-output method of depreciation for their machinery and factory equipment. Under this method, depreciation is computed based on the estimated production output of the subsidiaries’ machinery and factory equipment as follows:

Metrik Ton/

Metric Tons

ENG 2,320,000 ENG EBCI 2,200,000 EBCI

Dampak perubahan metode penyusutan selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Impact to changes in depreciation method during year 2016 are as follows:

Output produksi/ Garis lurus/ Penyesuaian/ Unit of production Straight line Adjustment

EBCI 1,214,298 1,160,706 53,592 EBCI ENG 1,072,506 1,135,667 (63,161) … ENG

Jumlah 2,286,804 2,296,373 (9,569) Total

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Biaya pengurusan perpanjangan dan pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Legal cost of land rights when the land was acquired initially is recorded as part of the cost of land under the “Fixed Assets” account and not amortised. The legal cost incurred to extend and renew the land rights are recorded as intangible assets and amortised over the shorter of the land right’s legal life or land’s economic life.

218









l. Aset Tetap (lanjutan) I. Fixed Assets (continued)

Aset dari sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan asset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.

Asset from obligation under capital leases are depreciated based on economic benefit period estimates is equal to its owned assets are depreciated in a shorter period of time between the time period of the lease and its benefits.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the statement of profit or loss in the year the asset is derecognised.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Construction in progress is stated at cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs for construction in progress will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.

Pada setiap akhir tahun buku, manajemen menelaah nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap.

The assets’ residual values, useful lifes and the methods of depreciation of fixed assets are reviewed at each financial year end.

m. Sewa m. Leases

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian itu sendiri dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.

The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is made based on the substance of the arrangement and assessment of whether fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets, and whether the arrangement conveys a right to use the asset.

Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa.

Leases in which a significant portion of the risks and benefits of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the statement of profit or loss over the term of the lease.

219









m. Sewa (lanjutan) m. Leases (continued)

Dalam sewa pembiayaan dari sudut pandang lessee, entitas anak mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sewa.

Under a finance lease from the standpoint of the lessee, the subsidiaries recognise assets and liabilities in their consolidated statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding lease liability.

Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laba rugi.

The finance costs is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent leases are charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance costs are reflected in profit and loss.

Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa entitas anak akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Capitalised leased assets (presented under the account of fixed assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term.

Ketika sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi. Sebagai hasil dari penelaahan terpisah yang dilakukan oleh entitas dengan mempertimbangkan perbandingan antara masa sewa dengan umur ekonomis yang ditelaah ulang dari masing-masing elemen dan faktorfaktor lainnya yang relevan, setiap elemen mungkin akan menghasilkan klasifikasi sewa yang berbeda.

When a lease includes both land and building elements, an entity should assess the classification of each element separately as finance or operating lease. As the result of separate assessment performed by an entity by considering the comparison between lease period and the economic life which is reassessed from each element and other relevant factors, each element may result in a different classification of lease.

220









n. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan n. Impairment of Non-financial Assets

Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas, misalnya goodwill atau aset tak berwujud yang tidak siap untuk digunakan, tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi.

Assets that have an indefinite useful life, for example, goodwill or intangible assets not ready for use, are not subject to amortisation but tested annually for impairment, or more frequently if events or changes in circumstances indicate that they might be impaired. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s Fair Value Less Cost to Sell (“FVLCTS”) and Value in Use (“VIU”). For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows.

Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.

Non-financial assets, except goodwill that suffer impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.

Pemulihan rugi penurunan nilai untuk aset, selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang disajikan pada jumlah revaluasian sesuai dengan PSAK lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dibalik lagi.

Reversal on impairment loss for assets, other than goodwill, would be recognised if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal on impairment losses will be immediately recognised on profit or loss, except for assets measured using the revaluation model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.

o. Aset Tak Berwujud o. Intangible Assets

Biaya yang timbul dari pembelian proses teknologi dan formula baru yang memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun, dikapitalisasi dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat aset tersebut dan penilaian penurunan nilai dilakukan jika terdapat indikasi aset tak berwujud mengalami penurunan nilai.

Expenses incurred in connection with the acquisition of new process technology and formulas which have beneficial periods of more than 1 year, are capitalised and amortised using the straight-line method over the remaining useful lifes of the related assets and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired.

Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui sebagai laba rugi sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses, if any, are recognised as profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

221









o. Aset Tak Berwujud (lanjutan) o. Intangible Assets (continued)

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi.

A previously recognised impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognised. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation and amortisation, had no impairment loss been recognised for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognised in profit or loss.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban p. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima dikurangi diskon dan rabat tetapi tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Grup diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaan.

Revenue is recognised when the likely economic benefits will be obtained by the Group and the amount can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, after discounts and rebates but excluding Value Added Tax (“VAT”). Revenue from sales arising from physical delivery of the Group’s products, recognised when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance.

Pendapatan dari penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:

Sales are recognised as revenue when the following conditions are fulfilled:

- Grup telah memindahkan risiko dan manfaat

kepemilikan barang secara signifikan kepada pembeli;

- Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

- jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;

- kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup.

- the Group has transferred to the buyer the significant risks and benefits of ownership of the goods;

- the Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the goods sold;

- the amount of revenue can be measured reliably;

- it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group.

Bila suatu hasil transaksi yang berhubungan dengan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:

When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction shall be recognised by reference to the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all of the following conditions are fulfilled:

222









p. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) p. Revenue and Expense Recognition

(continued)

- jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;

- besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Grup;

- tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada tanggal laporan dapat diukur dengan andal; dan

- biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

- the amount of revenue can be measured reliably;

- it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group;

- the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period can be measured reliably; and

- the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.

Expenses are recognised as incurred on an accrual basis.

q. Perpajakan q. Taxation

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laba rugi, kecuali jika pajak itu berkaitan dengan kejadian atau transaksi yang diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas, maka pada kasus tersebut, masing-masing beban pajak juga diakui pada pendapatan komprehensif lainnya atau secara langsung dicatat ke ekuitas.

The tax expense for the year comprises current and deferred tax. Tax expense is recognised in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity, in this case, the tax expense is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan di negara dimana Grup beroperasi dan menghasilkan penghasilan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil dalam Surat Pemberitahuan Tahunan terkait dengan situasi dimana diperlukan interpretasi atas peraturan pajak yang berlaku. Jika perlu, manajemen menentukan provisi dibentuk berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar pada otoritas pajak.

The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted as at the reporting date in the countries where the Group operate and generate taxable income. Management periodically evaluates the positions taken in Annual Tax Returns in situations in which the applicable tax regulations are subject to interpretation. Where appropriate, it establishes a provision on the basis of the amounts expected to be paid to the tax authorities.

Untuk pendapatan yang menjadi subjek pajak penghasilan final, beban pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan akuntansi yang diakui dan disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi pada tahun berjalan dikarenakan pajak tersebut tidak memenuhi kriteria sebagai pajak penghasilan.

For income which is subject to final tax, final tax expense is recognised proportionally with the accounting revenue recognised and presented as part of general and administrative expenses in the current year as such tax does not satisfy the criteria of income tax.

223









q. Perpajakan (lanjutan) q. Taxation (continued)

Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak.

Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill or if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss.

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.

Aset pajak tangguhan diakui sepanjang kemungkinan besar penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat digunakan.

Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari investasi pada ventura bersama, kecuali untuk liabilitas pajak tangguhan dimana waktu pembalikan perbedaan temporer dikendalikan oleh Grup dan kemungkinan besar perbedaan temporer tidak akan dibalik di masa depan yang dapat diperkirakan.

Deferred tax liability is provided on temporary differences arising on investments in joint ventures, except for deferred income tax liabilities where the timing of the reversal of temporary difference is controlled by the Group and it is probable that the temporary difference will not be reversed in the future.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.

Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recognised when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.

224









r. Imbalan Kerja r. Employee Benefits

Grup mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003.

The Group recognised unfunded employee benefits liability in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”).

Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Perusahaan ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected-unit credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.

Pension costs under the Company’s defined benefit pension plans are determined by periodic actuarial calculation using the projected-unit-credit method and applying the assumptions on discount rate, and annual rate of increase in compensation.

Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas aset program (tidak termasuk bunga neto) diakui langsung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus program. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba atau rugi pada periode berikutnya.

All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets (excluding net interest) are recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Seluruh biaya jasa lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/ kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan.

All past service costs are recognised at the earlier of when the amendment or curtailment occurs or when the related restructuring or termination costs are recognised. As a result, unvested past service costs can no longer be deferred and recognised over the future vesting period.

s. Utang Usaha s. Trade Payables

Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha normal. Utang non-usaha berkaitan dengan transaksi pihak ketiga atau pihak berelasi di luar kegiatan usaha normal. Utang usaha dan lainnya diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.

Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Non-trade payables are amounts due to third or related parties for transactions outside the ordinary course of business. Trade and other payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.

Utang usaha, akrual dan utang lainnya pada awalnya diakui sebesar nilai wajar (dikurangi biaya transaksi) dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.

Trade payables, accruals and other payables are recognised initially at fair value (net of transaction cost) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.

225









t. Pinjaman t. Borrowings

Pinjaman diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Pinjaman kemudian dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaksi) dan nilai penarikan diakui dalam laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Borrowings are recognised initially at their fair value, net of any transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in profit or loss over the year of the borrowing, using the effective interest method.

Biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi dari pinjaman tersebut, apabila besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai dengan penarikan dilakukan. Apabila tidak ada bukti bahwa besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode dari fasilitas yang terkait.

Fees paid on the establishment of the borrowings facilities are recognised as transaction costs of the borrowings to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawdown. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawdown, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.

Biaya pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diatribusikan dengan akuisisi, konstruksi atau produksi aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut sampai aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksudnya atau dijual. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Borrowings cost either directly or indirectly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalised as part of the cost of that asset until such time as the asset is substantially ready for its intended use or sale. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. All other borrowing costs are recognised in profit or loss in the period in which they are incurred.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar kecuali Grup mempunyai hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas tersebut untuk setidaknya 12 (dua belas) bulan setelah tanggal laporan pelaporan.

Borrowings are classified as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 (twelve) months after the reporting date.

226









u. Informasi Segmen u. Segment Information

Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha) yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment) which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut.

Segment revenue, expense, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those can be allocated on a reasonable basis to the segment.

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasikan sebagai Dewan Direksi yang mengambil keputusan.

Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief-operating decision maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as the Board of Directors which make strategic decisions.

v. Modal Saham v. Share Capital

Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham baru atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak.

Ordinary shares are classified as equity. Incremental costs directly attributable to the issue of new shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.

w. Dividen w. Dividends

Pembayaran dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian Grup dalam periode/tahun dimana pembagian dividen diumumkan.

Dividend distributions to the Group’s shareholders are recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period/year in which the dividends are declared.

x. Laba Neto Per Saham x. Earnings Per Share

Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode/tahun berjalan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period/year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan menyesuaikan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar untuk mengasumsikan konversi seluruh potensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings per share is calculated by adjusting the weighted average number of ordinary shares outstanding to assume conversion of all dilutive potential ordinary shares.

227









x. Laba Neto Per Saham (lanjutan) x. Earnings Per Share (continued)

Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 tidak terdapat instrumen yang nantinya dapat menimbulkan adanya penerbitan saham biasa, sehingga nilai dari laba neto per lembar saham yang terdilusi setara dengan laba neto per lembar saham dasar.

As of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares, hence diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.

y. Provisi y. Provisions

Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognised when the Group have a current obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.

Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi tidak diakui.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

z. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan z. Events After the Reporting Date

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai laporan posisi keuangan konsolidasian Grup (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuaian), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

Post year end events that provide additional information about the consolidated statements of financial position (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.

228









aa. Standar Akuntansi Baru aa. New Accounting Standards

PSAK No. 70 “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.

SFAS No. 70 “Accounting for Tax Amnesty Assets and Liabilities”.

Standar ini mengatur bahwa aset yang timbul dari pengampunan pajak dicatat sebesar biaya perolehan aset pengampunan pajak. Sementara liabilitas pengampunan pajak diakui sebesar kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan pajak. Standar ini menjelaskan bahwa selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas sehubungan dengan pengampunan pajak sebagai bagian dari tambahan modal disetor di ekuitas. Sementara uang tebusan yang dibayarkan dan dicatat dalam laba rugi pada periode disampaikannya Surat Pernyataan.

The standard requires the assets declared from tax amnesty to be recognised as historical cost. While many related tax amnesty liability shall be measured at the amount of cash or cash equivalents that will settle the contractual obligation related to the acquisition of the tax amnesty assets. The standard also stipulated that any difference between amounts initially recognised for the tax amnesty assets and the related tax amnesty liabilities shall be recorded in equity as additional paid-in-capital. The redemption money shall be charged directly to profit or loss in the period when the tax amnesty approval is obtained.

Grup berpartisipasi dalam program pengampunan pajak di tahun 2016 (Catatan 20).

The Group participated in tax amnesty program in 2016 (Note 20).

Standar akuntansi baru efektif berlaku 1 Januari 2017 sebagai berikut:

New standards that are effective January 1, 2017 are as follows:

- ISAK No. 31 - “Interpretasi atas Ruang

Lingkup PSAK No. 13: Properti Investasi” - IFAS No. 31 - “Interpretation of the Scope of

SFAS No. 13: Investment Property”

ISAK No. 31 memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK No. 13 Properti Investasi. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.

IFAS No. 31 provides the interpretation of the characteristic of a building which is used as a part of the definition of investment property in SFAS No. 13 Property Investment. Building as mentioned in the definition of property investment refers to the structure with physical characteristics commonly associated with a building, which usually refers to the existence of walls, floors, and roofs attached to the asset.

- PSAK No. 3 (Penyesuaian 2016) - "Laporan

Keuangan Interim” - SFAS No. 3 (2016 Improvement) “Interim

Financial Reporting”

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengungkapan interim yang dipersyaratkan harus dicantumkan dalam laporan keuangan interim atau melalui referensi silang dari laporan keuangan interim, seperti komentar manajemen atau laporan risiko yang tersedia untuk pengguna laporan keuangan interim dan pada saat yang sama. Jika pengguna laporan keuangan tidak dapat mengakses informasi yang ada pada referensi silang dengan persyaratan dan waktu yang sama, maka laporan keuangan interim entitas dianggap tidak lengkap.

The improvement clarifies that the required interim disclosure must be included in the interim financial statement or through cross reference from the interim financial statement, such as management comment or risk report available for the users of interim financial statement at the same period. If the users of financial statement cannot access the information included in the cross reference with the same requirement and time, then the entity’s interim financial statement is considered incomplete.

229









aa. Standar Akuntansi Baru (lanjutan) aa. New Accounting Standards (continued)

Standar akuntansi baru efektif berlaku 1 Januari 2017 sebagai berikut: (lanjutan)

New standards are effective January 1, 2017 are as follows: (continued)

- PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016) - "Imbalan

Kerja” - SFAS No. 24 (2016 Improvement)

“Employee Benefits”

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.

The improvement clarifies that the high-quality corporate bond market is valued based on the denomination of the bond’s currency and not based on the country where the bond existed.

- PSAK No. 58 (Penyesuaian 2016) - "Aset

Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”

- SFAS No. 58 (2016 Improvement) “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operation”

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa perubahan dari satu metode pelepasan ke metode pelepasan lainnya dianggap sebagai rencana awal yang berkelanjutan dan bukan sebagai rencana pelepasan baru. Penyesuaian ini juga mengklarifikasi bahwa perubahan metode pelepasan ini tidak mengubah tanggal klasifikasi sebagai aset atau kelompok lepasan.

The improvement clarifies that the change from one disposal method to another is considered as a continuation of the initial plan and not as a new disposal plan. The improvement also clarifies that this change in disposal method does not change the date an asset is classified as disposal asset or group.

- PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016) -

“Instrumen Keuangan - Pengungkapan” - SFAS No. 60 (2016 Improvement) “Financial

Instruments - Disclosure”

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa sebagaimana dalam paragraf PP30 dan paragraf 42C untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

The improvement clarifies that an entity should evaluate the nature of the service contract reward as mentioned in paragraph PP30 and 42C to determine whether the entity has continuing involvement with the financial asset and whether the required disclosure related to continuing involvement has been fulfilled.

Standar akuntansi baru efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2018:

New standards that are effective on or after January 1, 2018:

- Amandemen PSAK No. 2 “Laporan Arus Kas

tentang Prakarsa Pengungkapan”. - Amandemen PSAK No. 16 (revisi 2015)

“Aset Tetap - Agrikultur: Tanaman Produktif”.

- Amandemen PSAK No. 46 “Pajak Penghasilan - Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi”.

- PSAK No. 69 "Agrikultur".

- The amendments to SFAS No. 2 “Cashflow Report for Initial Recognition”.

- The amendments to SFAS No. 16 (revised 2015) "Fixed Assets - Agriculture: Bearer Plant”.

- The amendments to SFAS No. 46 “Income Tax - Recognition of Deferred Tax Asset for Unrealised Loss”.

- SFAS No. 69 "Agriculture".

230









aa. Standar Akuntansi Baru (lanjutan) aa. New Accounting Standards (continued)

Grup sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup.

The Group is still assessing the impact of these accounting standards and interpretations on the Group’s consolidated financial statements.

3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI

DAN ASUMSI 3. USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND

ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan yang terkait, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material atas nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts herein, and the related disclosures, at the end of the reporting period. However, uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset or liability affected in future periods.

Rincian lebih lanjut mengenai karakteristik atas asumsi-asumsi dan kondisi-kondisi tersebut dapat ditemukan dalam catatan laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

Further details of the nature of these assumptions and conditions may be found in the relevant notes to the consolidated financial statements.

Pertimbangan Judgements

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah melakukan pertimbangan, terpisah dari masalah estimasi, yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan:

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made the following judgements, which have the most significant effect on the amounts recognised in the financial statements:

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Grup beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban jasa yang diberikan serta mempertimbangkan indikator lainnya dalam menentukan mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasar. Grup menetapkan mata uang fungsionalnya adalah Dolar AS.

The functional currency is the currency of the primary economic environment in which the Group operates. The management considered the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services and other indicators in determining the currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions. The Group determined that their functional currency is the US Dollar.

Klasifikasi Instrumen Keuangan Classification of Financial Instruments

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2e.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2e.

231







3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI (lanjutan)

3. USE OF JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgements (continued)

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang

Usaha Allowance for Impairment Losses on Trade

Receivables

Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.

The Group evaluates specific accounts where they have information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group use judgement, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect.

Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai. Penjelasan lebih lanjut disajikan dalam Catatan 7.

These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. Further details are disclosed in Note 7.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan ketidakpastian sumber estimasi utama yang lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year, are described below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments however, may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 38.

The Group carries certain financial assets and liabilities at fair values, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair values would differ if the Group utilized different valuation methodology. Any changes in fair values of these financial assets and liabilities would affect directly the Group’s profit or loss. The fair value of financial assets and liabilities are set out in Note 38.

232









Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap tertentu disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 50 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 13.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lifes. Management estimates the useful lifes of these fixed assets to be within 4 to 50 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conduct their businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lifes and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 13.

Pajak Penghasilan Income Taxes

Pertimbangan yang signifikan diperlukan dalam menentukan penyisihan pajak penghasilan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti. Grup mengakui kewajiban untuk mengantisipasi isu pemeriksaan pajak berdasarkan estimasi tambahan pajak yang akan jatuh tempo. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jum lah yang sebelumnya dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak kini dan tangguhan pada aset dan liabilitas dalam periode penentuan pajak tersebut.

Significant judgement is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. The Group recognises liabilities for anticipated tax audit issues based on estimates of whether additional taxes will due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets

Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi pada setiap periode pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, akan dilakukan perkiraan atas nilai aset yang dapat dipulihkan kembali dan kerugian akibat penurunan nilai akan diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat dipulihkan kembali dari aset tersebut. Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas Grup diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan perhitungan nilai pakai.

In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or cash generating unit is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell and value in use.

233









Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan) Impairment of Non-financial Assets (continued)

Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi atas volume produksi dan pendapatan yang diharapkan, harga komoditas (dengan mempertimbangkan harga saat ini dan historis, tren harga dan faktor-faktor yang terkait) dan biaya operasi, serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini merupakan subyek risiko dan ketidakpastian; sehingga ada kemungkinan perubahan situasi dapat mengubah proyeksi ini, yang dapat mempengaruhi nilai aset yang dapat dipulihkan kembali. Dalam keadaan seperti itu, sebagian atau seluruh nilai tercatat aset mungkin akan mengalami penurunan nilai atau terjadi pengurangan rugi penurunan nilai yang dampaknya akan dicatat dalam laporan laba rugi.

The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), operating costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may impact the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired, or the impairment charge reduced, with the statement of profit or loss.

Imbalan Kerja Karyawan Employee Benefits

Penentuan utang dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup diakui segera dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan pada saat terjadi.

The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognised immediately in the statement of profit or loss and other comprehensive income as and when they occurred.

Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 2r dan 36.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Notes 2r and 36.

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognised for all deductible temporary differences. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon the likely timing and the level of future taxable income together with future tax planning strategies.

234







4. KOMBINASI BISNIS ENTITAS SEPENGENDALI 4. BUSINESS COMBINATION OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL


Pada tanggal 20 Desember 2016, Kementerian Keuangan Republik Indonesia menyetujui pernyataan kepemilikan 21.540 lembar saham (80,00%) PNK yang sebelumnya dimiliki oleh GlobeChem International Limited (“GICL”) melalui Surat Keterangan Pengampunan Pajak (“SKPP”) Nomor KET-1489/PP/WPJ.07/2016 (Catatan 20 dan 42). Transaksi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 70 “Akuntansi aset dan liabilitas pengampunan pajak”.

On December 20, 2016, the Minister of Finance of the Republic of Indonesia approved The Company’s declaration of 21,540 shares ownership (80.00%) of PNK previously held by GlobeChem International Limited (“GICL”) through Tax Amnesty Certificate (“TAC”) No. KET-1489/PP/WPJ.07/2016 (Notes 20 and 42). This transaction was recorded in accordance with SFAS No. 70 “Accounting for tax amnesty assets and liabilities”.

Nilai penempatan dan nilai tercatat dari aset neto Entitas Anak yang diakuisisi adalah sebagai berikut:

The placement price and the related book value of the net assets of the acquired subsidiary are as follows:

Nilai tercatat Nilai penempatan/ dari aset neto/ Book Placement price value of net asset Selisih/ AS$/US$ AS$/US$ Difference

PNK 20,000,000 14,554,402 5,445,599

Selisih antara nilai penempatan dengan nilai tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi sebesar AS$5.445.599 disajikan sebagai bagian akun “Tambahan modal disetor - neto” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2016.

The difference between the placement price and the acquired subsidiary’s net assets of US$5,445,599 was presented as part of “Additional paid in capital - net” account in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2016.

Perusahaan memperoleh pinjaman dari San Fernando Corporation Pte. Ltd. (“SFCPL”) atas transaksi akuisisi PNK sebesar AS$20.000.000 dengan tingkat suku bunga 3,00% per tahun dan jatuh tempo pada 31 Desember 2016. Pada tanggal 18 Mei 2017, Perusahaan telah membayar AS$19.784.000 kepada SFCPL dan saldo sebesar AS$216.000 telah dilunasi seluruhnya melalui perjanjian pengalihan pada tanggal 30 September 2017 antara SFCPL, Perusahaan dan PT Intan Bahtera Jaya.

The Company received loan from San Fernando Corporation Pte. Ltd. (“SFCPL”) for acquisition transaction of PNK amounting to US$20,000,000 with interest rate 3.00% per annum and due on December 31, 2016. In May 18, 2017, the Company has repaid US$19,784,000 to SFCPL and the US$216,000 balance was fully settled through subrogation agreement dated September 30, 2017 between SFCPL, the Company and PT Intan Bahtera Jaya.


Pada tanggal 18 Desember 2014, Perusahaan dan Tridomain Acres Sdn. Bhd. (“TAS”), entitas sepengendali dengan Perusahaan sejak 1 Juni 2014 dan pengendalian tersebut tidak bersifat sementara, menandatangani perjanjian jual beli saham. TAS merupakan pemilik sebelumnya dari 5.573 saham (92,88%) dari TDC. Harga pembelian saham tersebut adalah sebesar AS$15.000.000. Perubahan kepemilikan saham TDC tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi sesuai dengan surat keputusannya No. AHU-49540.40.22.2014 tanggal 29 Desember 2014.

On December 18, 2014, the Company and Tridomain Acres Sdn. Bhd. (“TAS”), an entity under common control since June 1, 2014 and the control is not temporary, entered into a share sale and purchase agreement. TAS was the previous owner of 5,573 shares (92.88%) of TDC. The purchase price of the shares is US$15,000,000. Change in the share ownership of TDC has been received and registered by Ministry of Law and Human Rights in its decision letter No. AHU-49540.40.22.2014 dated December 29, 2014.

235







4. KOMBINASI BISNIS ENTITAS SEPENGENDALI (lanjutan)

4. BUSINESS COMBINATION OF ENTITIES UNDER COMMON CONTROL (continued)

PT Tridomain Chemicals (“TDC”) (lanjutan) PT Tridomain Chemicals (“TDC”) (continued)

Nilai penempatan dan nilai tercatat dari aset neto Entitas Anak yang diakuisisi adalah sebagai berikut:

The placement price and the related book value of the net assets of the acquired subsidiary are as follows:

Nilai tercatat Nilai penempatan/ dari aset neto/ Book Placement price value of net asset Selisih/ AS$/US$ AS$/US$ Difference

TDC 15,000,000 13,076,172 1,923,828

Transaksi tersebut dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi bisnis entitas sepengendali”. Oleh karena itu, selisih antara nilai penempatan dengan nilai tercatat aset neto entitas anak yang diakuisisi sebesar AS$1.923.828. disajikan sebagai bagian akun “Tambahan modal disetor - neto” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014.

This transaction was accounted for in accordance with SFAS No. 38 (Revised 2012), “Business combination for entities under common control”. Accordingly, the difference between the placement price and the acquired subsidiary’s net assets of US$1,923,828 was presented as part of “Additional paid in capital - net” account in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2014.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan seolah-olah transaksi restrukturisasi telah terjadi pada tanggal 1 Juni 2014. Bagian atas laba neto Entitas Anak yang diakuisisi sebesar AS$1.921.454 dicatat sebagai “Pengaruh penyesuaian pro forma” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

The consolidated financial statements was presented assuming the restructuring transaction occurred on June 1, 2014. The net income of acquired Subsidiary amounting to US$1,921,454 was recorded as “Effect of pro forma adjustments” in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2014.

Berdasarkan perjanjian pinjaman pada tanggal 18 Desember 2014, Perusahaan dan TAS sepakat menyelesaikan pembelian saham tersebut dalam periode lima tahun, sejak 18 Desember 2014 hingga 18 Desember 2019 dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 29 Desember 2014, TAS mengalihkan piutangnya pada Gracco Asia Pacific Ltd (“Gracco”). Berdasarkan perjanjian gadai saham tanggal 31 Desember 2014 yang telah di aktakan dengan akta notaris No. 160 oleh Ina Sudjono, S.H., M.Hum., M.Kn., M.M., M.Si., Perusahaan setuju menggadaikan saham TDC seluruhnya untuk menjamin pembayaran utang Perusahaan hingga lunas seluruhnya. Utang tersebut dibebani bunga sebesar SIBOR per tahun (Catatan 18).

Based on the loan agreement dated December 18, 2014, the Company and TAS agreed to settle the purchase of share during five years, commencing from 18 December 2014 up to December 18, 2019 and can be extended. Further, on December 29, 2014, TAS transferred its receivable to Gracco Asia Pacific Ltd (“Gracco”). Based on the share pledge agreement dated December 31, 2014, which was notarised by notarial deed No. 160 of Ira Sudjono, S.H., M.Hum., M.Kn., M.M., M.Si, the Company agreed to pledge all shares of TDC to guarantee the payment of the Company’s debt. The payable should bear interest at SIBOR per year (Note 18).

236







5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

30 September/ 31 Desember/ December 31, September 30, 2017 2016 2015 2014

Kas Cash on hand Rupiah 19,465 15,168 12,971 16,799 Rupiah Dolar AS 9,601 6,085 6,077 37,451 US Dollar

Sub-jumlah 29,066 21,253 19,048 54,250 Sub-total

Kas di Bank Cash in Banks Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Persero) Tbk (Rp19.257.254.635 (Rp19,257,254,635 pada tanggal as of September 30, 30 September 2017 dan 2017 and Rp4.412.651.120 pada Rp4,412,651,120 tanggal 31 Desember as of December 31, 2016) 1,427,309 328,420 - - 2016) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk (Rp8.800.162.383 pada (Rp8,800,162,383 tanggal 30 September as of September 30, 2017, Rp7.780.594.443 2017, Rp7,780,594,443 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2016, Rp5.546.271.167 2016, Rp5,546,271,167 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 2015 dan Rp1.312.680.854 and Rp1,312,680,854 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) 652,165 579,086 402,050 105,521 2014) PT Bank CTBC Indonesia PT Bank CTBC Indonesia (Rp460.090.160 pada (Rp460,090,160 tanggal 30 September as of September 30, 2017, Rp2.452.382.908 2017, Rp2,452,382,908 pada tanggal 31 Desember as of December 31,

2016, Rp801.184.841 2016, Rp801,184,841 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 dan Rp204.734.605 2015 and Rp204,734,605 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) 34,101 182,523 58,078 16,458 2014)

PT Bank J Trust PT Bank J Trust Indonesia Tbk Indonesia Tbk (Rp222.376.170 pada (Rp222,376,170 tanggal 30 September as of September 30, 2017 and Rp428.530.699 2017 and Rp428,530,699 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2016) 16,482 31,894 - - 2016) PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk (Rp131.036.679 pada (Rp131,036,679 tanggal 30 September as of September 30, 2017, Rp85.592.912 2017, Rp85,592,912 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2016, Rp69.537.323 2016, Rp69,537,323 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 dan Rp128.506.033 2015 and Rp128,506,033 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) 9,711 6,370 5,041 10,330 2014) PT Bank DKI PT Bank DKI (Rp111.555.265 pada (Rp111,555,265 tanggal 30 September as of September 30, 2017, Rp30.503.934 2017, Rp30,503,934 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2016, Rp32.021.628 2016, Rp32,021,628 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 dan Rp115.876.952 2015 and Rp115,876,952 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) 8,269 2,270 2,322 9,315 2014)

237







5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Akun ini terdiri dari: (lanjutan) This account consists of: (continued)


Rupiah (lanjutan) Rupiah (continued) PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk (Rp99.906.300 pada (Rp99,906,300 tanggal 30 September as of September 30, 2017, Rp66.091.853 2017, Rp66,091,853 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2016, Rp140.535.999 2016, Rp140,535,999 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 dan Rp111.161.769 2015 and Rp111,161,769 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) 7,404 4,920 10,187 8,936 2014) PT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk Daerah Jawa Timur Tbk (Rp12.837.340 pada (Rp12,837,340 tanggal 30 September as of September 30, 2017, Rp6.401.290 2017, Rp6,401,290 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2016, Rp11.642.980 2016, Rp11,642,980 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 dan Rp13.186.400 2015 and Rp13,186,400 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) 951 476 844 1,060 2014) PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk (Rp10.469.792 pada (Rp10,469,792 tanggal 30 September as of September 30, 2017, Rp10.466.644 2017, Rp10,466,644 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2016, Rp10.470.405 2016, Rp10,470,405 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 dan Rp16.324.548 2015 and Rp16,324,548 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) 776 779 759 1,312 2014)

Sub-jumlah 2,157,168 1,136,738 479,281 152,932 Sub-total

Dolar AS US Dollar PT Bank CTBC Indonesia 94,812 17,497 400,110 1,321,651 PT Bank CTBC Indonesia PT Bank Central Asia Tbk 55,298 406,245 263,425 507,721 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 45,384 414,406 - - (Persero) Tbk PT Bank DKI 4,655 4,745 6,236 9,377 PT Bank DKI Bank of China Ltd. 3,774 22,808 42,357 80,063 Bank of China Ltd. PT Bank Sinarmas Tbk 3,702 3,829 4,970 21,277 PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 1,389 1,389 1,389 1,389 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 962 - 12,082 2,012,117 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank J Trust PT Bank J Trust Indonesia Tbk 406 453 - - Indonesia Tbk PT Bank Maybank PT Bank Maybank Indonesia Tbk - 6,824 6,947 8,021 Indonesia Tbk

Sub-jumlah 210,382 878,196 737,516 3,961,616 Sub-total

Deposito berjangka Time Deposits Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Persero) Tbk (Rp7.330.001.220 (Rp7,330,001,220 pada tanggal 30 September as of September 30, 2017) 543,285 - - - 2017) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp356.961.551 (Rp356,961,551 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 dan Rp356.959.003 2015 and Rp356,959,003 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) - - 25,876 28,694 2014)

Sub-jumlah 543,285 - 25,876 28,694 Sub-total

Jumlah 2,939,901 2,036,187 1,261,721 4,197,492 Total

238







5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Seluruh kas dan setara kas ditempatkan pada pihak ketiga.

All cash and cash equivalents were placed on third parties.

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, seluruh kas dan setara kas tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya.

As of September 30, 2017 and December 31, 2016, 2015 and 2014 all cash and cash equivalents are not pledged as collateral and not restricted in use.

Suku bunga atas deposito berjangka tersebut di atas adalah sebagai berikut:

The interest rates on the above time deposits are as follows:


Tingkat bunga Interest rates Rupiah 2.75% - 5.13% - 5.25% - 7.75% 5.25% - 4.29% Rupiah

6. INVESTASI JANGKA PENDEK 6. SHORT-TERM INVESTMENTS



PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”) PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”) Rupiah Rupiah PT Bank DKI PT Bank DKI (Rp900.000.000 (Rp900,000,000 pada tanggal 30 September as of September 30, 2017, 31 Desember 2017, December 31, 2016, 2015 dan 2014) 66,706 66,984 65,241 72,347 2016, 2015 and 2014)

PT Tridomain Chemicals (“TDC”) PT Tridomain Chemicals (“TDC”) Rupiah Rupiah PT Bank CTBC Indonesia PT Bank CTBC Indonesia (Rp70.632.000 pada (Rp70,632,000 tanggal 30 September as of September 30, 2017, 31 Desember 2017, December 31,

2016 dan 2015) 5,236 5,257 4,885 - 2016 and 2015) PT Petronika (“PNK”) PT Petronika (“PNK”)

Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Persero) Tbk (Rp90.000.000 pada (Rp90,000,000 tanggal 31 Desember 2016) - 6,698 - - as of December 31, 2016)

Jumlah 71,942 78,939 70,126 72,347 Total

Deposito berjangka milik ENG di PT Bank DKI digunakan sebagai jaminan atas utang modal kerja (Catatan 21).

Time deposit owned by ENG in PT Bank DKI used as collateral for the working capital loans (Note 21).

Deposito berjangka milik TDC di PT Bank CTBC Indonesia digunakan sebagai jaminan atas distribusi air oleh pemasok pada tanggal 31 Desember 2015.

Time deposit owned by TDC in PT Bank CTBC Indonesia used as collateral for the water distribution to the supplier as of December 31, 2015.

Deposito berjangka milik PNK di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk digunakan sebagai jaminan atas fasilitas SKB.

Time deposit owned by PNK in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk used as collateral for the LC facility.

239







6. INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan) 6. SHORT-TERM INVESTMENTS (continued)

Suku bunga atas deposito berjangka tersebut di atas adalah sebagai berikut:

The interest rates on the above time deposits are as follows:


Tingkat bunga Interest rates Rupiah 2.75% - 5.13% 3.15%-5.50% 5.25% - 7.75% 5.25% - 4.29% Rupiah

Berdasarkan hasil penelaahan pada akhir periode pelaporan, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat hal-hal yang dapat mempengaruhi kualitas pencairan deposito.

Based on review of short-term investments, the Group's management believes that there are no matters that may affect the quality of the disbursement of the deposit.

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: Trade receivables consist of:


Pihak ketiga Third parties PT Mahkota Rimba Utama 8,337,650 4,000,150 825,000 - PT Mahkota Rimba Utama PT Prima Bumi Sentosa 6,689,453 2,314,454 793,375 - PT Prima Bumi Sentosa PT Citramas Karya Agung 4,372,278 - - - PT Citramas Karya Agung PT Anugerahinti Gemanusa 1,810,099 5,463,845 - - PT Anugerahinti Gemanusa PT Indah Kiat Pulp & Paper PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 1,297,871 1,237,897 1,593,492 1,244,179 Tbk PT Eterindo Wahanatama Tbk 1,103,250 1,107,848 - - PT Eterindo Wahanatama Tbk BASF Australia Limited 967,498 823,245 349,015 860,055 BASF Australia Limited PT Nipsea Paint and PT Nipsea Paint and Chemicals 880,599 931,891 1,055,589 14,506 Chemicals PT Riken Indonesia 690,630 510,242 - 76,973 PT Riken Indonesia PT Waru Gunung 679,710 707,911 380,044 726,653 PT Waru Gunung PT Mitra Langgeng Abadi 666,828 227,975 68,747 363,936 PT Mitra Langgeng Abadi PT Setiakawan Plastikindah 626,667 555,331 - - PT Setiakawan Plastikindah PT Laris Jaya 511,462 394,520 526,114 719,677 PT Laris Jaya PT Erje London Chmeical 490,221 613,781 451,624 456,586 PT Erje London Chmeical PT Multi Anugerah Lestari PT Multi Anugerah Lestari Texindo 444,797 1,685,044 259,447 317,252 Texindo PT Karyaterang Sedati 386,145 232,370 239,220 61,597 PT Karyaterang Sedati PT Matahari Putra Makmur 348,145 105,484 245,123 345,445 PT Matahari Putra Makmur UD Harapan Jaya Chemical 342,775 27,383 32,276 63,349 UD Harapan Jaya Chemical PT Setia Pratama Lestari PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries 332,191 372,098 288,144 246,798 Pelletizing Industries PT Sinar Continental 324,893 152,597 44,013 337 PT Sinar Continental PT Indobutton PT Indobutton Kusumaperkasa 235,447 195,897 156,401 357,779 Kusumaperkasa PT Indonesia Nanya Indah PT Indonesia Nanya Indah Plastics 190,675 373,201 - - Plastics PT Pabrik Cat Tunggal PT Pabrik Cat Tunggal Djaja Indah 153,232 62,548 408,760 383,570 Djaja Indah PT Penta Ocean 108,024 201,075 342,730 409,462 PT Penta Ocean PT Seiv Indonesia 11,451 86,593 53,609 480,859 PT Seiv Indonesia PT Arjuna Utama Kimia - - 548,067 517,481 PT Arjuna Utama Kimia Lain-lain (dibawah Others (below AS$300.000) 9,437,322 10,346,709 8,704,385 13,944,093 US$300,000)

Sub-jumlah 41,439,313 32,356,888 17,365,175 21,590,587 Subtotal Dikurangi cadangan kerugian Less allowance for penurunan nilai (500,220) (630,800) (520,950) (449,593) impairment losses

Pihak ketiga, neto 40,939,093 31,726,088 16,844,225 21,140,994 Third parties, net

Pihak berelasi (Catatan 8) 25,439,905 16,103,407 15,357,101 10,176,736 Related parties (Note 8)

Jumlah 66,378,998 47,829,495 32,201,326 31,317,730 Total

240







7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued)

Saldo piutang usaha menurut mata uang adalah sebagai berikut:

The summary of trade receivables based on currencies is as follows:


Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah (Rp326.886.010.912 pada (Rp326,886,010,912 tanggal 30 September 2017, as of September 30, 2017, Rp334.936.302.900 pada Rp334,936,302,900 as of tanggal 31 Desember 2016, December 31, 2016, Rp205.865.851.235 pada Rp205,865,851,235 as of tanggal 31 Desember 2015 December 31, 2015 and dan Rp87.179.446.670 pada Rp87,179,446,670 as of tanggal 31 Desember 2014) 24,228,136 24,928,275 14,923,222 7,007,994 December 31, 2014) Dolar AS 16,710,957 6,797,813 1,921,003 14,133,000 US Dollar

Sub-jumlah 40,939,093 31,726,088 16,844,225 21,140,994 Sub-total

Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah (Rp281.171.998.260 pada (Rp281,171,998,260 tanggal 30 September as of September 30, 2017, Rp194.867.776.452 2017, Rp194,867,776,452 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2016, Rp173.445.840.824 2016, Rp173,445,840,824 Pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 dan Rp63.862.622.346 2015 and Rp63,862,622,346 Pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) 20,839,905 14,503,407 12,573,095 5,133,651 2014) Dolar AS 4,600,000 1,600,000 2,784,006 5,043,085 US Dollar

Sub-jumlah 25,439,905 16,103,407 15,357,101 10,176,736 Sub-total

Jumlah 66,378,998 47,829,495 32,201,326 31,317,730 Total

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging of trade receivables is as follows:


Lancar 31,118,890 20,690,593 17,958,965 19,563,088 Current Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai: Past due but not impaired:

1 hari – 30 hari 13,344,089 7,899,431 6,873,977 6,892,004 1 day - 30 days 31 hari - 60 hari 3,368,019 2,389,902 3,112,436 2,289,559 31 days - 60 days

61 hari - 90 hari 1,830,894 3,344,394 1,534,502 1,349,908 61 days - 90 days Lebih dari 90 hari 16,717,106 13,505,175 2,721,446 1,223,171 More than 90 days

Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan Past due and impaired

nilai lebih dari 90 hari 500,220 630,800 520,950 449,593 more than 90 days

Jumlah 66,879,218 48,460,295 32,722,276 31,767,323 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (500,220) (630,800) (520,950) (449,593) Allowance for impairment losses

Neto 66,378,998 47,829,495 32,201,326 31,317,730 Net

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements in allowance for impairment losses are as follows:


Saldo awal 630,800 520,950 449,593 402,173 Beginning balance Penambahan (Catatan 31) 6,957 103,188 83,378 55,863 Addition (Note 31) Pembalikan cadangan Reversal of allowance penurunan nilai (136,268) - - - for impairment Revaluasi kurs mata uang asing (1,269) 6,662 (12,021) (8,443) Revaluation of foreign currency

Saldo akhir 500,220 630,800 520,950 449,593 Ending balance

241







7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir periode pelaporan, manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

Based on the review of the status of trade receivable of the individual customer at the end of the reporting period, the Group’s management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from the uncollectible accounts.

Piutang senilai AS$20.000.000 dan Rp191.368.913.485 digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 21).

Trade receivable amounting to US$20,000,000 and Rp191,368,913,485 are pledged as collateral for the bank loan (Note 21).

8. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-

PIHAK BERELASI 8. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi terutama mencakup transaksi penjualan dan pembelian.

In the normal course of business, the Group conduct transactions with related parties primarily consisting of sale and purchase transactions.

Rincian saldo dengan pihak-pihak berelasi dan persentase saldo dari jumlah aset/liabilitas konsolidasian adalah sebagai berikut:

Details of balances with related parties and percentages to the balances of consolidated total assets/liabilities are as follows:

30 September/ September 30,

31 Desember/ December 31,

2017 2016 2015 2014

Saldo/ Balance % Saldo/

Balance % Saldo/ Balance % Saldo/

Balance %

Piutang usaha (Catatan 7)

Trade receivables (Notes 7)

PT Petrowidada (“PWD”)

15,931,266 7.33% 10,123,971 5.00% 3,603,860 2.02% - -


PT Mega Prima Solvindo (“MPS”) (dahulu PT Continental Solvindo (“CS”))

4,908,639 2.26% 4,379,436 2.16% 3,181,572 1.78% - -

PT Mega Prima Solvindo (“MPS”)

(formerly PT Continental

Solvindo (“CS”)) Continental Chemical

Corporation Limited (“CCCPL”)

1,600,000 0.74% 1,600,000 0.79% - - - -

Continental Chemical Corporation Limited

(“CCCPL”) Continental

Specialities (Guangzhou) Co., Ltd. (“CSCL”)

3,000,000 1.38% - - - - - -

Continental Specialities (Guangzhou) Co.,

Ltd. (“CSCL”)

PT Eterindo Wahanatama (“EW”)

- - - - 1,070,800 0.60% 7,275,133 4.01%

PT Eterindo Wahanatama (EW”)

PT Anugerahinti Gemanusa (“AG”)

- - - - 5,300,869 2.97% 2,762,383 1.52%


Royal Chemie Corporation Limited (“RCCL”)

- - - - 2,200,000 1.24% - -

Royal Chemie Corporation Limited

(“RCCL”) PT Petronika (“PNK”)

*) - - - - - - 139,220 0.08% PT Petronika (“PNK”) *)

Jumlah 25,439,905 11.71% 16,103,407 7.95% 15,357,101 8.61% 10,176,736 5.61% Total

Piutang non-usaha Non-trade receivables

PT Pandita Ratu (“PR”) 8,026,226 3.69% 14,244,573 7.03% - - - - PT Pandita Ratu (“PR”) PT Intan Bahtera Jaya

(“IBJ”) 7,340,742 3.38% - - - - - - PT Intan Bahtera Jaya

(“IBJ”) Wellington Capital

Investment Corporation (“Wellington”)

5,737,502 2.64% 6,087,502 3.00% - - - -

Wellington Capital Investment

Corporation (“Wellington”)


3,786,335 1.74% 1,008,591 0.50% 887,153 0.50% 1,726,680 0.95%


242







8. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

8. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)



2017 2016 2015 2014

Saldo/ Balance % Saldo/


Balance %

Piutang non-usaha (lanjutan) Non-trade receivables

(continued)

PT Petro Oxo Nusantara (“PON”)

1,935,214 0.89% 2,102,053 1.04% 725,297 0.41% - -



1,344,866 0.62% 365,060 0.18% 14,649,128 8.22% 8,454,916 4.66%


(“RCCL”) PT Mega Prima

Solvindo (“MPS”) (dahulu PT Continental Solvindo (“CS”))

1,224,105 0.56% 289,202 0.14% 288,366 0.16% - -


(formerly PT Continental Solvindo (“CS”)

PT Petronika (“PNK”) *) - - - - 123,725 0.07% - - PT Petronika (“PNK”) *) PT Anugerahinti

Gemanusa (“AG”)

- - - - 163,499 0.09% 237,846 0.13% PT Anugerahinti

Gemanusa (“AG”) PT Eterindo

Wahanatama (“EW”)

- - - - 2,216,363 1.24% 328 0.00% PT Eterindo


Jumlah 29,394,990 13.52% 24,096,981 11.89% 19,053,531 n 10.69% 10,419,770 5.74% Total

Utang usaha (Catatan 17)

Trade payables (Note 17)


2,303,407 1.93% 3,418,400 3.16% 1,626,755 1.86% 2,795,138 2.96%



1,095,841 0.92% 1,731,733 1.60% - - 881,358 0.93%



Solvindo (“CS”)) PT Petrowidada

(“PWD”) 18,805 0.02% 114,306 0.11% - - 726,341 0.77%


PT Petronika (“PNK”)*) - - - - 3,791,382 4.33% 1,842,381 1.95% PT Petronika (“PNK”) *) PT Eterindo


-

- - - - - 3,226,436 3.43% PT Eterindo

Wahanatama (“EW”) PT Anugerahinti

Gemanusa (“AG”)

- - - - 323,673 0.37% 854,388 0.91% PT Anugerahinti

Gemanusa (“AG”)

Jumlah 3,418,053 2.87% 5,264,439 4.87% 5,741,810 6.56% 10,326,042 10.95% Total

Utang non-usaha (Catatan 18)

Non-trade payables (Note 18)

Liabilitas jangka

pendek

Current liabilities


4,758,206 3.99% - - - - - -


Liabilitas jangka Panjang

Non-current liabilities


159,038 0.13% 166,329 0.15% 240,959 0.28% 792,057 0.84%



473,929 0.40% 681,815 0.63% 1,243,637 1.42% 465,373 0.50%



Solvindo (“CS”)) Royal Chemie

Corporation Limited (“RCCL”)

- - - - 69,650 0.08% 69,650 0.07%


(“RCCL”) PT Petronika (“PNK”)

*) - - - - 36,572 0.04% - - PT Petronika (“PNK”) *) PT Anugerahinti

Gemanusa (“AG”)

- - - - - - 25,338 0.03% PT Anugerahinti

Gemanusa (“AG”)

Sub-jumlah 632,967 0.53% 848,144 0.78% 1,590,818 1.82% 1.352.418 1.44% Sub-total Jumlah 5,391,173 4.52% 848,144 0.78% 1,590,818 1.82% 1,352,418 1.44% Total

*) Tahun 2016 telah diakuisisi/ Acquired in 2016

243









Rincian transaksi dengan pihak-pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah pendapatan atau biaya pokok penjualan konsolidasian terkait adalah sebagai berikut:

Details of transaction with related parties and percentages to related total consolidated sales or cost of goods sold are as follows:

30 September/ September 30, 31 Desember/ December 31, 2017 2016*) 2016 2015 2014

Saldo/ Balance

% Saldo/ Balance % Saldo/


Balance %

Penjualan Sales


21.901.295 18,68% 7.990.791 9,32% 10,975,021 9.47% 7,791,209 6.17% - -



3,964,685 3.38% 5,683,830 6,63% 10,333,707 8.91% 4,013,987 3.18% - -

PT Mega Prima Solvindo

(“MPS”) (formerly

PT Continental Solvindo

(“CS”)) Continental

Specialties (Guangzhou) Co. Ltd (“CSGC’’)

3,000,000 2.56% - - - - - - - - - -

Continental Specialties

(Guangzhou) Co. Ltd

(“CSGC’’) PT Petronika

(“PNK”) **)

- - - - 11,372,906 9.81% 994,919 0.79% 4,709,341 3.08% PT Petronika (“PNK”)**)

Royal Chemie Corporation Limited (“RCCL”) - - - - 1,000,000 0.86% 2,000,000 1.58% - -

Royal Chemie Corporation

Limited (“RCCL”)

Continental Chemical Corporation Limited (“CCCPL”)

- - - - 500,000 0.43% - - - -

Continental Chemical

Corporation Limited

(“CCCPL”) PT Anugerahinti

Gemanusa (“AG”)

- - - - - - 8,186,516 6.48% 17,120,919 11.20%

PT Anugerahinti Gemanusa

(“AG”) PT Eterindo


- - - - - - 4,503,545 3.56% 16,055,183 10.51%

PT Eterindo Wahanatama

(“EW”)

Jumlah 28,865,980 24.62% 13.674.621 15.95% 34,181,634 29.48% 27,490,176 21.76% 37,885,443 24.79% Total

Pembelian Purchases


11,923,766 12.15% 12.965.974 17.72% 15,683,822 15.77% 8,114,350 7.56% 15,965,429 12.10%



3,780,198 3.85% 6.269.330 8.57% 7,803,991 7.85% 4,235,175 3.94% 2,706,484 2.05%

PT Mega Prima Solvindo

(“MPS”) (formerly

PT Continental Solvindo

(“CS”)) PT Petro Oxo

Nusantara (“PON”)

9,244,739 9.42% 7.028.414 9.61% 9,283,679 9.33% 10,816,614 10.07% 13,431,073 10.18%

PT Petro Oxo Nusantara

(“PON”) PT Petronika

(“PNK”)**)

- - - - 600,592 0.60% 785,973 0.73% 7,285,092 5.52% PT Petronika

(“PNK”)**)


- - - - - - 259,363 0.24% 795,048 0.60%


(“AG”) -

Jumlah 24,948,703 25.42% 26.263.718 35.90% 33,372,084 33.55% 24,211,475 22.54% 40,183,126 30.45% Total

*) Tidak diaudit/ Unaudited **) Tahun 2016 telah diakuisisi/ Acquired in 2016

244









Grup mempunyai transaksi rekening antar Perusahaan dengan pemegang saham dan pihak-pihak berelasi yang digunakan untuk modal kerja dengan rincian sebagai berikut:

The Group has intercompany transactions with a shareholder and related parties used for working capital purposes as follows:

a. Pada tanggal 11 Mei 2015, ENG and EBCI

mengadakan perjanjian penjualan formula dengan RCCL, dimana ENG dan EBCI setuju untuk memberikan hak non-eksklusif dan izin yang dapat ditransfer kepada RCCL untuk menggunakan formula dalam memproduksi produk tertentu dari water base, solvent base dan resin melalui proses teknologi. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang adalah sebesar AS$2.200.000. Pada tanggal 31 Desember 2016, saldo piutang adalah nihil.

a. On May 11, 2015, ENG and EBCI entered into formulation sale agreements with RCCL, whereby ENG and EBCI grant RCCL to accept non-exclusive and transferable right to use formulation to operate the process through the technology for certain products of water base, solvent base and resin. As of December 31, 2015, the balance of trade receivable amounted to US$2,200,000. As of December 31, 2016, the balance of receivable is nil.

b. Pada tahun 2011, ENG dan EBCI mempunyai

piutang dari RCCL yang dikenakan tingkat suku bunga SIBOR+3,00%. ENG, EBCI dan RCCL telah melakukan beberapa kali perubahan perjanjian piutang dan perubahan terakhir menyatakan bahwa RCCL akan menyelesaikan piutang ENG dengan pembayaran cicilan mulai bulan Desember 2016 dan berakhir pada Desember 2019.

b. In 2011, ENG and EBCI have non-trade receivables from RCCL which bear interest at SIBOR+3.00%. ENG, EBCI and RCCL have amended the receivable agreement for several times and most recent amendment stated that RCCL will settle ENG’s receivable by installment commencing in December 2016 and ending in December 2019.

Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016 dan 2015, sisa piutang non-usaha dari RCCL adalah sebesar AS$584.413, AS$211.870 dan AS$576.303.

On September 30, 2017, December 31, 2016 and 2015, remaining balance of non-trade receivable from RCCL is US$584,413, US$211,870 and US$576,303, respectively.

ENG dan EBCI mencatat pendapatan bunga masing-masing adalah sebesar AS$26.667, AS$258.268, AS$287.780 dan AS$1.063.573 sebagai bagian dari akun “Pendapatan keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

ENG and EBCI recorded the interest income amounting to US$26,667, US$258,628, US$287,780 and US$1,063,573 as part of “Financial income” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the nine-month period ended September 30, 2017 and for the year ended December 31, 2016, 2015 and 2014, respectively.

Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo piutang ENG termasuk pendapatan bunga yang belum dibayar dicatat sebagai piutang non-usaha adalah sebesar AS$760.453, AS$153.190, AS$6.054.090 dan AS$7.760.894.

As of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014, the balances of ENG receivables including the unpaid interest income which are recorded as non-trade receivable amounting to US$760,453, US$153,190, US$6,054,090 and US$7,760,894 respectively.

245









c. Pada bulan Desember 2015, Perusahaan

menandatangani perjanjian pinjaman dengan RCCL dimana Perusahaan memberikan pinjaman sebesar AS$7.200.000 yang digunakan RCCL untuk menyelesaikan sebagian utang RCCL kepada pihak ketiga. RCCL akan menyelesaikan pinjamannya dalam jangka waktu 4 (empat) tahun dan paling lambat pada tanggal 31 Desember 2019. Pada 21 Desember 2016, RCCL telah melunasi utangnya pada Perusahaan.

c. On December 2015, the Company entered into loan agreement with RCCL whereby the Company gave a loan amounting to US$7,200,00 used to settle partially RCCL’s debt to third party. RCCL will settle the debt for 4 (four) years and at the latest on December 31, 2019. On December 21, 2016, RCCL fully paid this debt to the Company.

d. Pada tanggal 2 Januari 2014, Perusahaan

menandatangani perjanjian jasa manajemen dengan RCCL sebesar AS$300.000 per tahun. Pada tanggal 30 Oktober 2015, perjanjian tersebut diakhiri, dan Perusahaan mencatat pendapatan jasa manajemen sebesar AS$250.000 pada tahun 2015 dan AS$300.000 pada tahun 2014.

d. On January 2, 2014, the Company entered into management service agreement with RCCL amounting to US$300,000 per year. On October 30, 2015, the agreement was terminated, and the Company recorded management service fee amounting to US$250,000 in 2015 and US$300,000 in 2014.

e. Pada tanggal 15 Desember 2016, Perusahaan

mengadakan perjanjian pinjaman dengan PT Pandita Ratu (“PR”) dengan nilai pinjaman sebesar Rp231.841.388.320 (setara dengan AS$17.255.329) dengan tingkat bunga 8,00% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 15 Desember 2019. Pinjaman ini dicatat sebagai piutang non-usaha dari pihak berelasi.

e. On December 15, 2016, the Company entered into loan agreement with PT Pandita ratu (“PR”) with loan agreement amounting to Rp231,841,388,320 (equals to US$17,255,329) with interest rate at 8.00% per annum and will be due on December 15, 2019. This loan is recorded as non-trade receivables from related party.

Pada tanggal 30 Desember 2016, Perusahaan dan PR melakukan amandemen perjanjian dimana bagian dari pinjaman sebesar Rp41.224.106.788 (setara dengan AS$3.068.183) telah dialihkan dengan pinjaman dari Gracco Asia Pasific Ltd. (Gracco) sehingga jumlah pokok pinjaman menjadi Rp190.617.281.532 (setara dengan AS$ 14.187.056)

On December 30, 2016, the Company and PR entered into an amendment agreement, in which part of the loan amounted to Rp41,224,106,788 (equals to US$3,068,183) has been subrogated with the loan from Gracco Asia Pasific Ltd. (Gracco) bringing the principal amounted to Rp190,617,281,532 (equals to US$14,187,056)

Pada tanggal 5 Juli 2017, Perusahaan telah mengalihkan sebagian piutang dari PT Pandita Ratu (“PR”) ke PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”) sebesar Rp100.000.000.000 (Catatan 8f)

On July 5, 2017, the Company has transferred a portion of receivables from PT Pandita Ratu ("PR") to PT Intan Bahtera Jaya ("IBJ") amounting to Rp100,000,000 (Note 8f).

Pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan mencatat piutang non-usaha dari PR masing-masing adalah sebesar Rp108.289.841.192 (setara dengan AS$8.026.226) dan Rp191.390.086.180 (setara dengan AS$14.244.573) termasuk pendapatan bunga masing-masing adalah sebesar Rp10.472.564.152 (setara dengan AS$776.205) dan Rp772.804.628 (setara dengan AS$57.517).

On September 30, 2017 and December 31, 2016, the Company recorded non-trade receivables from PR amounting to Rp108,289,841,192 (equals to US$8,026,226) and Rp191,390,086,160 (equals to US$14,244,573), respectively including interest income amounting to Rp10,472,564,152 (equals to US$776,205) and Rp772,804,628 (equals to US$57,517), respectively.

246









f. Berdasarkan perjanjian pada tanggal 5 Juli

2017, Perusahan telah mengalihkan sebagian Piutang PT Pandita Ratu (“PR”) ke PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”) sebesar Rp100.000.000.000 (setara dengan AS$7.411.800) dengan tingkat bunga 8,00% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 10 Juli 2018.

f. Based on the agreement dated July 5, 2017, the Company has transferred a portion of receivables from PT Pandita Ratu ("PR") to PT Intan Bahtera Jaya ("IBJ") amounting to Rp100,000,000,000 (equals to US$7,411,800) at 8.00% per annum and will mature on July 10, 2018.

Pada 30 September 2017, Perusahaan mencatat piutang non-usaha dari IBJ sebesar Rp99.041.291.064 (setara dengan AS$7.340.743) termasuk pendapatan bunga sebesar Rp1.955.555.556 (setara dengan AS$144.942) dan saling hapus Rp2.914.272.000 (setara dengan AS$216.000) berdasarkan perjanjian subordinasi pada tanggal 30 September 2017 antara SFCPL, Perusahaan dan IBJ.

On September 30, 2017, the Company recorded non-trade receivables from IBJ amounting to Rp99,041,291,064 (equals to US$7,340,743) including interest income amounting to Rp1,955,555,556 (equals to US$144,942) and net off the Rp2,914,272,000 (equals to US$216,000) based on subrogation agreement dated September 30, 2017 between SFCPL, the Company and IBJ.

Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The relationships with related parties are as follows:

Pihak berelasi/ Related parties

Sifat hubungan/ Nature of relationship

Transaksi/ Transactions


Entitas induk Grup/ Parent entity of the Group

Penjualan formula, pinjaman berbunga, piutang usaha, piutang non-usaha/ Sales of formula, interest-bearing loan, trade receivables, non-trade receivables.


Entitas sepengendali/ Entity under common control

Penjualan dan pembelian barang jadi dan bahan baku, piutang usaha, piutang non-usaha, utang usaha, utang non-usaha/ Sales and purchase of finished goods and raw materials, trade receivables, non-trade receivables, trade payables, non-trade payables.

PT Petronika (“PNK”)*) Entitas sepengendali/ Entity under common control

Penjualan dan pembelian barang jadi dan bahan baku, piutang usaha, piutang non-usaha, utang usaha, utang non-usaha/Sales and purchase of finished goods and raw materials, trade receivables, non-trade receivables, trade payables, non-trade payables



Penjualan barang jadi dan bahan baku, piutang non-usaha, utang usaha, pembelian/Sales of finished goods and raw materials, non-trade receivable, trade payables, purchases.

PT Mega Prima Solvindo (“MPS”) (dahulu/formerly PT Continental Solvindo (“CS”))


Penjualan barang jadi dan bahan baku, piutang usaha, piutang non-usaha, utang usaha, utang non-usaha, pembelian/Sales of finished goods and raw materials, trade receivables, non-trade receivables, trade payables, non-trade payables, purchases.

Continental Chemical Corporation Limited (“CCCPL”)


Penjualan barang jadi dan bahan baku, piutang usaha/Sales of formulation and raw materials, trade receivables.

PT Pandita Ratu (“PR”) Entitas sepengendali/ Entity under common control

Pendapatan bunga dan piutang non-usaha/Interest income and non-trade receivables.

PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”) Entitas sepengendali/ Entity under common control

Pendapatan bunga dan piutang non-usaha/Interest income and non-trade receivables.

Wellington Capital Investment Corporation (“Wellington”)


Pembelian bahan baku, piutang non-usaha/Purchase of raw materials, non-trade receivables

Continental Specialities (Guangzhou) Co. Ltd. (“CSGZ”)


Penjualan, jasa teknis dan piutang usaha/Sales of formulation, technical service, trade receivable

*) Tahun 2016 telah diakuisisi/ Acquired in 2016

247









Tidak terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Grup, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan OJK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”.

No transactions with related parties are directly or indirectly related to the Group's principal business activities, which are defined as conflict of interest transactions under OJK rules no. IX.E.1 "Affiliate Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions".

Saldo piutang non-usaha dari pihak berelasi dikenakan bunga.

The balance of non-trade receivables from related parties are interest bearing.

Pada tanggal 7 Oktober 2016, Perusahaan menerima opini hukum No. 34.114/SNA/X/2016 dari Suria Nataadmadja & Associates, advokat dan konsultan hukum. Opini legal tersebut menyimpulkan bahwa Grup dan Grup EW (termasuk AG sebagai Entitas Anak) tidak memiliki hubungan afiliasi apapun. Seluruh transaksi Grup dengan EW dan AG diakui sebagai transaksi dengan pihak ketiga di tahun 2016.

On October 7, 2016, the Company received legal opinion No. 34.114/SNA/X/2016 from Suria Nataadmadja & Associates, advocates and legal consultant. The legal opinion concluded that the Group and EW Group (including AG as EW's Subsidiary company) has no indication of any affiliate relation. All transaction to and from EW and AG is recognised as third party transaction in 2016.

Berdasarkan penelahaan terhadap keadaan piutang pihak-pihak berelasi, manajemen berpendapat bahwa semua piutang dapat ditagih seluruhnya, oleh karena itu tidak diperlukan pembentukan cadangan penurunan nilai.

Based on the review of the status of accounts due from related parties, management believes that all receivables are fully collectible, therefore no allowance for impairment needs to be provided.

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Grup yang keseluruhan bersifat imbalan jangka pendek adalah sebagai berikut:

The compensation representing salaries and benefits for the Group’s Board of Commissioners and Directors are all classified as short-term benefits, are as follows:


Gaji dan tunjangan bruto 1,406,458 1,351,175 1,630,432 941,415 846,978 Salaries and benefits

*) Tidak diaudit/ Unaudited 9. PIUTANG NON-USAHA - PIHAK KETIGA 9. NON-TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES

Rincian piutang non-usaha - pihak ketiga terdiri dari: Non-trade receivables - third parties consist of:


PT ChemOne Indonesia (“CI”) 2,222,393 2,059,393 1,129,393 - PT ChemOne Indonesia (“CI”) PT Eterindo Wahanatama PT Eterindo Wahanatama (“EW”) 626,904 1,869,297 - - (“EW”) ChemOne Pacific Pte Ltd. ChemOne Pacific Pte. Ltd. (“ChemOne”) 98,368 4,286,160 3,943,909 5,000,000 (“ChemOne”) Peyote Financial Corp. Peyote Financial Corp. (“Peyote”) - 3,362,447 5,342,091 7,100,000 (“Peyote”) Penlensey Equities Ltd. Penlensey Equities Ltd. (“Penlensey”) - - 2,064,104 2,900,000 (“Penlensey”) Lain-lain (dibawah AS$700,000) 1,175,308 1,037,792 445,967 374,111 Others (below US$700,000)

Jumlah 4,122,973 12,615,089 12,925,464 15,374,111 Total

248







9. PIUTANG NON-USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)

9. NON-TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES (continued)

Berdasarkan perjanjian antara ENG dan EBCI dengan Peyote, ChemOne dan Penlensey, piutang-piutang tersebut akan dilunasi selambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2016.

Based on the agreements between ENG and EBCI with Peyote, ChemOne and Penlensey, these receivables will be paid at the latest on December 31, 2016.

Pada tanggal 26 Desember 2016, piutang non-usaha ENG dari Peyote dan Penlensey sebesar AS$2.274.839 dan AS$2.158.868 masing-masing telah dibayar sepenuhnya.

On December 26, 2016, ENG’s non-trade receivables from Peyote and Penlensey amounting to US$2,274,839 and US$2,158,868, respectively have been fully paid.

Pada tanggal 30 Desember 2016, periode pelunasan piutang EBCI dari Peyote dan ChemOne diperpanjang kembali sampai tanggal 30 Juni 2017.

On December 30, 2016, the settlement of EBCI's other receivables from Peyote and ChemOne is reextended to June 30, 2017.

Piutang non-usaha EBCI dari Peyote dan ChemOne adalah sebesar AS$4.187.792 dan AS$3.362.447 telah dilunasi masing-masing pada tanggal 15 Mei 2017 dan 18 Mei 2017.

Non-trade receivables EBCI from Peyote and ChemOne amounting to US$4,187,792 and US$3,362,447 have been fully paid on May 15, 2017 and May 18, 2017, respectively.

Piutang dari CI sebesar AS$2.059.393 akan diselesaikan melalui jasa informasi teknologi dan pemeliharaan informasi teknologi yang disediakan oleh CI (Catatan 33).

Receivable from CI amounting to US$2,222,393 will be settled through the services of information technology and information technology maintenance to be provided by CI (Notes 33).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang non-usaha masing-masing pihak ketiga pada akhir periode/tahun pelaporan, manajemen Grup berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai.

Based on the review of the status of non-trade receivable for each third party at the end of the period/year, the Group’ management believes that all receivables are fully collectible, therefore, no allowance for impairment needs to be provided.

10. PERSEDIAAN 10. INVENTORIES

Rincian persediaan terdiri dari: Inventories consist of:


Barang jadi 5,406,540 2,227,975 3,043,218 5,652,185 Finished goods Bahan baku 4,324,400 2,943,183 3,824,976 6,499,550 Raw materials Barang dalam proses 848,376 773,774 1,046,729 1,327,375 Work-in-process Bahan pembantu 690,366 461,968 681,267 577,397 Supplies Barang dalam perjalanan 247,040 75,097 425,215 14,625 Goods in transit Stok dagang 75,149 - - - Trading stock

Penambahan persediaan dari Addition of inventory from PNK akuisisi PNK: acquisition: Stok dagang - 3,084,928 - - Trading stock Barang jadi - 1,757,181 - - Finished goods Bahan baku - 1,055,601 - - Raw materials Persediaan pabrik, Factory supplies, suku cadang dan bahan spareparts and pembantu - 240,478 - - supporting materials

Jumlah 11,591,871 12,620,185 9,021,405 14,071,132 Total Dikurangi penyisihan untuk Less allowance for inventory persediaan usang (127,284) (160,855) (100,291) (57,257) obsolescence

Neto 11,464,587 12,459,330 8,921,114 14,013,875 Net

249







10. PERSEDIAAN (lanjutan) 10. INVENTORIES (continued)

Perubahan saldo penyisihan untuk persediaan usang adalah sebagai berikut:

The movement in the balance of allowance for inventory obsolescence is as follows:


Saldo awal (160,855) (100,291) (57,257) (90,495) Beginning balance Penambahan penyisihan Addition of provision tahun berjalan dari hasil during the year as the result akuisisi PNK - (78,615) - - of PNK acquisition Penyisihan tahun berjalan - - (43,034) (6,771) Provision during the year Pembalikan penyisihan 33,571 18,051 - 40,009 Reversal of allowance

Saldo akhir (127,284) (160,855) (100,291) (57,257) Ending balance

Persediaan sebesar AS$8.500.000 dan Rp59.473.000.000 dijaminkan untuk pinjaman bank (Catatan 21).

Inventories amounting to US$8,500,000 and Rp59,473,000,000 are pledged as collateral for the bank loans (Note 21).

Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, biaya atas persediaan yang diakui sebagai beban dan termasuk dalam beban pokok penjualan masing-masing adalah sebesar AS$87.761.555 dan AS$64.002.790, AS$87.618.495, AS$95.351.603 dan AS$117.897.110.

For the nine-month period ended September 30, 2017 and 2016 and for the years ended December 31, 2016, 2015, and 2014, the cost of inventories recognised as expense and included in cost of goods sold amounting to US$87,761,555 and US$64,002,790, US$87,618,495, US$95,351,603, and US$117,897,110, respectively.

Persediaan dan aset tetap tertentu telah diasuransikan secara memadai dengan asuransi risiko penuh (all risk) (Catatan 13).

The inventories and certain fixed assets are adequately covered by all risks insurance (Note 13).

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik dan nilai realisasi neto persediaan, manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan penyisihan persediaan usang pada tanggal 30 September 2017 telah memadai untuk menutup kerugian atas nilai persediaan usang.

Based on the review of the physical condition and net realisable value of the inventories, the Group’s management believes that the allowance for inventory obsolescence as of September 30, 2017 is adequate to cover possible losses from inventories obsolescence.

11. UANG MUKA KEPADA PEMASOK 11. ADVANCES TO SUPPLIERS

Akun ini merupakan uang muka atas pembelian bahan baku dari pemasok dengan rincian sebagai berikut:

This account represents advances for raw materials purchase from suppliers, details are as follows:


Pembelian bahan baku 1,728,713 1,090,239 514,814 164,823 Purchase of raw materials Jasa teknologi informasi - - 599,479 - Information technology services Lain-lain 395,718 - 202,750 285,390 Others

Jumlah 2,124,431 1,090,239 1,317,043 450,213 Total

250







12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 12. PREPAID EXPENSES

Rincian biaya dibayar dimuka terdiri dari: Details prepaid expenses consist of:


Asuransi 609,464 265,305 237,918 251,030 Insurance Sewa 9,203 5,178 5,133 19,045 Rent Lain-lain (dibawah AS$10,000) 103,925 53,948 10,226 20,830 Others (below US$10,000)

Jumlah 722,592 324,431 253,277 290,905 Total

13. ASET TETAP – NETO 13. FIXED ASSETS – NET

Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:

Details and mutation of fixed assets are as follows:

30 September/ September 30, 2017

Saldo Awal/

Beginning Balance Penambahan/

Additions Akuisisi/

Acquisition Pengurangan/

Deductions

Reklasifikasi/ Reclas-

sifications Saldo Akhir/

Ending Balance

Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 11,312,946 - - - - 11,312,946 Land Prasarana tanah 449,970 - - - - 449,970 Land improvements Bangunan dan prasarana 23,182,133 6,000 - - - 23,188,133 Buildings and improvements

Mesin dan peralatan pabrik 141,596,397 67,844 - - 1,523,860 143,188,101

Machinery and factory equipment

Perlengkapan, perabotan dan peralatan kantor

10,951,498 45,678 - - - 10,997,176

Furniture, fixtures and office equipment

Kendaraan 4,125,030 1,871 - (38,398 ) - 4,088,503 Vehicles

Jumlah 191,617,974 121,393 (38,398 ) 1,523,860 193,224,829 Total cost

Aset dalam penyelesaian Construction in progress

Mesin dan peralatan pabrik

1,541,428 121,150 - - (1,523,860 ) 138,718 Machinery and factory

equipment

Sewa pembiayaan Finance lease Kendaraan 70,456 41,524 - - - 111,980 Vehicles

Jumlah biaya perolehan 193,229,858 284,067 - (38,398 ) - 193,475,527 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Prasarana tanah 432,722 16,874 - - - 449,596 Land improvements Bangunan dan prasarana 20,465,015 215,166 - - - 20,680,181 Buildings and improvements


63,558,950 2,393,205 - - - 65,952,155 Machinery and factory

equipment Perlengkapan, perabotan

dan peralatan kantor

10,008,907 207,713 - - - 10,216,620 Furniture, fixtures and office

equipment Kendaraan 3,741,979 118,449 - (17,829 ) - 3,842,599 Vehicles

Jumlah 98,207,573 2,951,407 - (17,829 ) - 101,141,151 Total


Jumlah akumulasi penyusutan

98,239,624 2,970,645 - (17,829 ) - 101,192,440

Total accumulated depreciation

Nilai buku neto 94,990,234 92,283,087 Net book value

251







13. ASET TETAP – NETO (lanjutan) 13. FIXED ASSETS – NET (continued)

Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Details and mutation of fixed assets are as follows: (continued)


2016

Saldo Awal/


Additions Akuisisi/


Deductions



Ending Balance

Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 10,728,578 - 584,368 - - 11,312,946 Land Prasarana tanah 449,970 - - - - 449,970 Land improvements Bangunan dan prasarana 21,802,334 49,519 1,130,354 - 199,926 23,182,133 Buildings and improvements


129,071,293 247,821 12,132,695 - 144,588 141,596,397 Machinery and factory



10,814,181 50,407 85,333 - 1,577 10,951,498 Furniture, fixtures and office

equipment Kendaraan 3,808,431 3,481 313,118 - - 4,125,030 Vehicles

Jumlah 176,674,787 351,228 14,245,868 - 346,091 191,617,974 Total cost

Aset dalam penyelesaian Construction in progress


- 1,887,519 - - (346,091 ) 1,541,428 Machinery and

factory equipment


Jumlah biaya perolehan 176,726,131 2,257,859 14,245,868 - - 193,229,858 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Prasarana tanah 410,224 22,498 - - - 432,722 Land improvements Bangunan dan prasarana 19,175,423 267,437 1,022,155 - - 20,465,015 Buildings and improvements


49,074,769 2,779,078 11,705,103 - - 63,558,950 Machinery and factory



9,614,671 308,904 85,332 - - 10,008,907 Furniture, fixtures and office

equipment Kendaraan 3,191,940 266,436 283,603 - - 3,741,979 Vehicles

Jumlah 81,467,027 3,644,353 13,096,193 - - 98,207,573 Total Sewa pembiayaan Finance lease Kendaraan 11,980 20,071 - - - 32,051 Vehicles

Jumlah akumulasi Penyusutan

81,479,007 3,664,424 13,096,193 - - 98,239,624




2015

Saldo Awal/


Additions Akuisisi/


Deductions



Ending Balance

Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 10,728,578 - - - - 10,728,578 Land Prasarana tanah 449,970 - - - - 449,970 Land improvements Bangunan dan prasarana 21,647,180 155,154 - - - 21,802,334 Buildings and improvements






equipment Kendaraan 3,795,202 228,070 - (306,609 ) 91,768 3,808,431 Vehicles

Jumlah 168,362,126 8,527,502 - (306,609 ) 91,768 176,674,787 Total cost

Sewa pembiayaan Finance lease Kendaraan 159,462 - - (16,350 ) (91,768 ) 51,344 Vehicles

Jumlah biaya perolehan 168,521,588 8,527,502 - (322,959 ) - 176,726,131 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Prasarana tanah 387,725 22,499 - - - 410,224 Land improvements Bangunan dan prasarana 18,253,740 921,683 - - - 19,175,423 Buildings and improvements






equipment Kendaraan 3,070,070 335,713 - (283,757 ) 69,914 3,191,940 Vehicles

Jumlah 77,952,616 3,728,254 - (283,757 ) 69,914 81,467,027 Total

Sewa pembiayaan Finance lease Kendaraan 53,816 31,893 - (3,815 ) (69,914 ) 11,980 Vehicles


78,006,432 3,760,147 - (287,572 ) - 81,479,007



252








Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Details and mutation of fixed assets are as follows: (continued)


2014

Saldo Awal/


Additions Akuisisi/


Deductions



Ending Balance

Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 8,568,658 - 2,159,920 - - 10,728,578 Land Prasarana tanah 449,970 - - - - 449,970 Land improvements Bangunan dan prasarana 19,169,647 16,180 2,461,353 - - 21,647,180 Buildings and improvements


108,482,951 149,601 12,428,328 - - 121,060,880 Machinery and factory



8,819,483 71,560 1,789,273 - - 10,680,316 Furniture, fixtures and office

equipment Kendaraan 3,368,017 229,366 225,647 (275,891 ) 248,063 3,795,202 Vehicles

Jumlah 148,858,726 466,707 19,064,521 (275,891 ) 248,063 168,362,126 Total cost

Sewa pembiayaan Finance lease Kendaraan 339,831 67,694 - - (248,063 ) 159,462 Vehicles

Jumlah biaya perolehan 149,198,557 534,401 19,064,521 (275,891 ) - 168,521,588 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Prasarana tanah 365,222 22,503 - - - 387,725 Land improvements Bangunan dan prasarana 15,412,714 911,202 1,929,824 - - 18,253,740 Buildings and improvements


39,135,094 2,192,823 5,827,688 - - 47,155,605 Machinery and factory



7,926,926 636,116 522,434 - - 9,085,476 Furniture, fixtures and office

equipment Kendaraan 2,741,794 322,579 134,949 (275,891 ) 146,639 3,070,070 Vehicles

Jumlah 65,581,750 4,085,223 8,414,895 (275,891 ) 146,639 77,952,616 Total

Sewa pembiayaan Finance lease Kendaraan 150,067 50,388 - - (146,639 ) 53,816 Vehicles


65,731,817 4,135,611 8,414,895 (275,891 ) - 78,006,432



Penyusutan dibebankan pada akun sebagai berikut: Depreciation was charged to the following

accounts:


Beban pokok penjualan 2,824,252 2,535,658 3,290,354 3,306,392 3,679,850 Cost of goods sold Beban penjualan

(Catatan 30) 28,860 36,791 47,917 48,300 27,516 Selling expenses (Note 30) Beban umum dan

administrasi (Catatan 31) 117,533 258,811 326,153 405,455 428,245

General and administrative expenses (Note 31)

Jumlah 2,970,645 2,831,260 3,664,424 3,760,147 4,135,611 Total *) Tidak diaudit/ Unaudited

Perhitungan laba (rugi) atas pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:

The calculation of gain (loss) on disposed of fixed assets is as follows:


Biaya perolehan 38,398 - - 322,959 275,891 Acquisition cost Akumulasi penyusutan (17,829 ) - - (287,572 ) (275,891 ) Accumulated depreciation Nilai buku neto 20,569 - - 35,387 - Net book value Penerimaan kas dari

pelepasan aset tetap 23,107 - - 10,422 3,879 Cash proceeds from

disposal of fixed assets Laba (rugi) atas

pelepasan aset tetap 2,538 - - (24,965 ) 3,879 Gain (loss) on disposal

of fixed assets *) Tidak diaudit/ Unaudited

Termasuk dalam penambahan aset tetap melalui akuisisi tahun 2016 dan 2014 adalah nilai tercatat aset tetap milik PNK dan TDC (Catatan 4).

Included in the additions to fixed assets through acquisition in 2016 and 2014 is the carrying amount of PNK and TDC, respectively (Note 4).

253








Pada tanggal 30 September 2017, aset tetap (kecuali tanah) dan persediaan (Catatan 10) telah diasuransikan dengan asuransi risiko penuh berdasarkan paket polis masing-masing adalah sebesar AS$94.568.288 dan atas gangguan bisnis sebesar AS$36.626.250. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko.

As of September 30, 2017, fixed assets (except land) and inventories (Note 10) are adequately covered by all risks insurance under blanket policies for US$94,568,288 and against business interruption for US$36,626,250. The Group’s management is of the opinion that the sum insured is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Entitas Anak memiliki tanah dengan status Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik (“SHM”) seluas 284.659 meter persegi yang terletak di Merak dan Tangerang, Banten dan Gresik, Jawa Timur.

The Subsidiaries have obtained titles of ownership in the form of “Hak Guna Bangunan” (“HGB”) and “Hak Milik” (“SHM”) certificates covering 284,659 square meters located in Merak and Tangerang, Banten, and Gresik, East Java.

HGB atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2024 sampai dengan 2040. Manajemen berkeyakinan bahwa sertifikat HGB akan dapat diperpanjang. SHM No. 87, 89, 99, 103, 107, 126 - 128, 192 - 198, 220, 222, 224, 311, 382 - 410, 461 dan 462 milik Entitas Anak mencakup wilayah seluas 137.105,88 meter persegi di Tangerang adalah masih atas nama Jasin Sridjaja, Komisaris EBCI, dan Sudiharto Sridjaja, mantan Presiden Komisaris EBCI tahun 2015.

HGB will expire in various dates between 2024 to 2040. Management believes that HGB certificates will be extended. SHM No. 87, 89, 99, 103, 107, 126-128, 192 -198, 220, 222, 224, 311, 382 - 410, 461 and 462 which are owned by a Subsidiaries covering a total area of 137,105.88 square meters in Tangerang are still under the name of Jasin Sridjaja, EBCI’s Commissioner, and Sudiharto Sridjaja, EBCI’s former President Commissioner in 2015.

Pada tanggal 30 September 2017, nilai wajar tanah dan bangunan milik ENG, PNK, EBCI dan TDC, Entitas Anaknya, berdasarkan penilaian independen, Kantor Jasa Penilai Publik (“KJPP”), Iskandar dan Rekan adalah sebesar AS$131.875.668 (tidak diaudit).

As of September 30, 2017, the fair values of ENG, EBCI, PNK and TDC, subsidiaries, land and building based on the independent appraisal (“KJPP”), Iskandar & Rekan amounted to US$131.875.668 (unaudited).

Tanah, bangunan, mesin, dan peralatan dijaminkan untuk utang bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (Catatan 21).

Land, buildings, machinery and equipment are pledged as collateral for the short-term bank loans and long-term loans (Note 21).

Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan kemungkinan bahwa nilai tercatat aset tetap tdak dapat diperoleh kembali.

As of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014, there are no events or changes in circumstances which indicate that the carrying value of the fixed assets may not be recoverable.

14. ASET TAK BERWUJUD - NETO 14. INTANGIBLE ASSETS - NET

Rincian aset tak berwujud adalah sebagai berikut: The details of intangible assets are as follows:


Biaya perolehan 8,440,094 8,440,094 8,440,094 8,440,094 Acquisition ost Akumulasi amortisasi (6,906,755) (6,706,757) (6,333,311) (5,985,926) Accumulated amortization

Nilai buku neto 1,533,339 1,733,337 2,106,783 2,454,168 Net book value

254







14. ASET TAK BERWUJUD - NETO (lanjutan) 14. INTANGIBLE ASSETS - NET (continued)

Aset tak berwujud sebesar AS$7.315.094 di EBCI dan AS$1.125.000 di ENG berasal dari biaya perolehan beberapa proses teknologi baru, teknis formulasi dan pengembangan pada produk Entitas Anak termasuk proses know-how dan dukungan teknis produksi. Biaya perolehan diamortisasi selama 12 (dua belas) sampai dengan 15 (lima belas) tahun.

Intangible assets arise from costs totaling US$7,315,094 in EBCI and US$1,125,000 in ENG of acquiring new process technology, technical formulations and improvement on Subsidiaries’ products including know-how process and production technical support. The cost is being amortised over 12 (twelve) to 15 (fifteen) years.

Amortisasi yang dibebankan sebagai bagian dari beban pokok penjualan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebesar AS$199.998 di EBCI untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017.

Amortisation which was charged as part of cost of goods sold in the consolidated statements of comprehensive income amounting to US$199,998 in EBCI for the nine-month period ended September 30, 2017.

Tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan kemungkinan bahwa nilai tercatat aset tak berwujud tidak dapat diperoleh kembali.

There are no events or changes in circumstances which indicate that the carrying value of the intangible assets may not be recoverable.

15. ASET LANCAR LAIN-LAIN 15. OTHER CURRENT ASSETS

Rincian aset lancar lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other current assets are as follows:


Biaya ditangguhkan 380,432 210,680 - - Deferred charges Aset pengampunan pajak 100,001 100,001 - - Tax amnesty assets Kas yang dibatasi penggunaannya 998,615 1,012,162 - - Restricted cash Lain-lain 50,000 50,000 - - Others

Jumlah 1,529,048 1,372,843 - - Total

Kas yang dibatasi penggunaannya adalah jaminan atas fasilitas SKB dari Mandiri (Catatan 21).

Restricted cash represents guarantee on LC facility from Mandiri (Note 21).

Biaya ditangguhkan merupakan biaya atas jasa profesional terkait penawaran umum perdana Perusahaan.

Deferred charges represent fees for professional services related to the Company's initial public offering.

16. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP 16. ADVANCES FOR PURCHASE OF FIXED ASSET

Rincian uang muka pembelian aset tetap adalah sebagai berikut:

The details of purchase of fixed assets are as follows:


Rameux Investment Corp., Rameux Investment Corp., (“RIC”) (Catatan 34) 2,226,140 2,226,140 3,750,000 3,750,000 (“RIC”) (Note 34) PT Hudson Delphi Engineering PT Hudson Delphi Engineering Indonesia (“HDEI”) - - - 6,800,700 Indonesia (“HDEI”)

Jumlah 2,226,140 2,226,140 3,750,000 10,550,700 Total

255







17. UTANG USAHA 17. TRADE PAYABLES

Akun ini merupakan utang kepada pemasok lokal dan asing untuk pembelian barang jadi, bahan baku dan bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents payables to local and foreign suppliers for purchases of finished goods, raw materials and supporting materials, with details as follows:


Pihak ketiga Third parties Hyundai Corporation 2,762,462 362,478 - - Hyundai Corporation PT Itochu Indonesia 1,641,682 700,931 1,568,544 2,335,157 Itochu Indonesia PT Exxon Mobile Chemical Exxon Mobile Chemical Asia Pacific 957,432 - - - Asia Pacific PT Arjuna Utama Kimia 834,243 538,638 1,105,524 686,145 PT Arjuna Utama Kimia PT Sarana Berkat Sejahtera 515,470 256,856 887,116 1,076,717 PT Sarana Berkat Sejahtera PT Justus Kimia Raya 440,187 130,743 147,040 208,253 PT Justus Kimia Raya PT Styrindo Mono Indonesia 427,522 83,046 197,112 339,933 PT Styrindo Mono Indonesia PT Nippon Shokubai PT Nippon Shokubai Indonesia 421,631 261,272 397,112 222,574 Indonesia PT Eagel Esaindo 258,074 223,310 337,949 435,658 PT Eagel Esaindo PT Barahana Elfindo PT Barahana Elfindo Binasejahtera 248,063 236,197 243,103 391,817 Binasejahtera PT Eterindo Wahanatama 225,639 - - - PT Eterindo Wahanatama Hudson Global Incorporation 151,957 - - - Hudson Global Incorporation PT Palko Sari Eka 143,080 179,460 125,703 31,797 PT Palko Sari Eka PT Schutz Container Systems PT Schutz Container Indonesia 141,470 58,102 61,249 - Systems Indonesia PT Warna Prima Kimiatama 137,436 67,350 350.74 - PT Warna Prima Kimiatama PT Karya Prima Indonusa 129,215 55,779 108,884 99,544 PT Karya Prima Indonesia PT Rena Haniem Mulya 116,257 77,526 73,221 130,829 PT Rena Haniem Mulya STX Corporation 110,000 - - - STX Corporation PT Mitsui Indonesia 104,779 294,262 197,175 455,402 PT Mitsui Indonesia Shanghai Waigaoqiao Free Shanghai Waigaoqiao Free Trade Zone Lansheng Trade Zone Lansheng Daewoo International Daewoo International Trade Corporated Limited - 1,281,168 - - Trade Corporated Limited Daewoo International Daewoo International Corporation - 1,300,000 4,206,015 - Corporation PT Indochemical Citra PT Indochemical Citra Kimia 415,363 180,731 1,990,975 Kimia Sojitz Indonesia 343,201 - 1,090,093 Sojitz Indonesia PT Sinar Cipta Chemindo 107,291 159,996 - PT Sinar Cipta Chemindo PT Mulya Adhi Paramitha - - 188,713 405,898 PT Mulya Adhi Paramitha PT Marga Cipta Selaras - - 186,139 107,586 PT Marga Cipta Selaras PT Citramandiri Aryatunggal - - 121,841 155,711 PT Citramandiri Aryatunggal PT Visikemi Mitratama - - 105,483 123,460 PT Visikemi Mitratama GB Worldtrade Pte., Ltd. - - - 3,147,808 GB Worldtrade Pte., Ltd. Lain-lain (dibawah Others (below AS$100.000) 1,691,468 1,242,040 2,385,583 3,268,463 US$100,000)

Pihak ketiga 11,458,067 8,215,013 12,984,657 15,892,024 Pihak ketiga

Pihak berelasi (Catatan 8) 3,418,053 5,264,439 5,741,810 10,326,042 Related parties (Note 8)

Jumlah 14,876,120 13,479,452 18,726,467 26,218,066 Total

256







17. UTANG USAHA (lanjutan) 17. TRADE PAYABLES (continued)

Ringkasan utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The summary of trade payable based on currency is as follows:

30 September 31 Desember/ December 31, September 30, 2017 2016 2015 2014

Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah (Rp149.401.219.948 pada (Rp149,401,219,948 tanggal 30 September as of September 30, 2017, Rp72.976.182.912 2017, Rp72,976,182,912 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2016, Rp88.733.918.956 2016, Rp88,733,918,956 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 dan Rp14.954.206.864 2015 and Rp14,954,206,864 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) 11,073,319 5,431,392 6,432,325 1,202,107 2014) Dolar AS 384,748 2,783,621 6,552,332 14,689,917 US Dollar

Jumlah 11,458,067 8,215,013 12,984,657 15,892,024 Total

Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah (Rp46.116.371.076 pada (Rp46,116,371,076 tanggal 30 September as of September 30, 2017, Rp22.349.361.784 2017, Rp22,349,361,784 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2016, Rp57.923.673.016 2016, Rp57,923,673,016 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2015 dan Rp9.207.910.535 2015 and Rp9,207,910,535 pada tanggal 31 Desember as of December 31, 2014) 3,418,053 1,663,394 4,198,889 740,188 2014) Dolar AS - 3,601,045 1,542,921 9,585,854 US Dollar

Jumlah 3,418,053 5,264,439 5,741,810 10,326,042 Total

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku dan pembantu, barang jadi dan jasa dari pemasok dalam negeri dan luar negeri berkisar 30 sampai dengan 120 hari.

Purchases of raw and indirect material, finished goods and services, both from local and foreign suppliers have credit terms of 30 to 120 days.

Tidak terdapat jaminan yang diberikan atas utang usaha.

There are no guarantees provided for trade payables.

18. UTANG NON-USAHA 18. NON-TRADE PAYABLES

Bagian jangka pendek Current portion


Pihak ketiga Third parties San Fernando Corporation San Fernando Corporation Pte. Ltd. (“SFCPL”) - 20,000,000 - - Pte. Ltd. (“SFCPL”)

Lain-lain (dibawah AS$100.000) 398,732 462,193 342,411 519,536 Others (below US$100,000)

Jumlah pihak ketiga 398,732 20,462,193 342,411 519,536 Total third parties

Pihak berelasi (Catatan 8) 4,758,206 - - - Related parties (Note 8)

Jumlah 5,156,938 20,462,193 342,411 519,536 Total

257







18. UTANG NON-USAHA (lanjutan) 18. NON-TRADE PAYABLES (continued)

Bagian jangka panjang Non-current portion


Pihak ketiga Third parties Gracco Asia Pacific Ltd. Gracco Asia Pacific Ltd.

(“Gracco”) - - 3,030,390 3,000,000 (“Gracco”)

Pihak berelasi (Catatan 8) 632,967 848,144 1,590,818 1,352,418 Related parties (Note 8)

Jumlah 632,967 848,144 4,621,208 4,352,418 Total

San Fernando Corporation Pte. Ltd. (“SFCPL”) San Fernando Corporation Pte. Ltd. (“SFCPL”) Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian atas fasilitas pinjaman dana dengan nilai AS$20.000.000 dan AS$250,000 dengan SFCPL. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 3,00% per tahun dengan jangka waktu pinjaman hingga 31 Desember 2016. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai akuisisi saham PT Petronika (“PNK”) dan PT Pandita Ratu (“PR”) di 2015. Nilai investasi akuisisi PNK dan PR dan pinjaman dari SFCPL dideklarasikan melalui amesti pajak di tahun 2016 (Catatan 20f).

On December 31, 2015, the Company entered into loan facility agreements with SFCPL amounting to US$20,000,000 and US$250,000. The loans bear interest of 3.00% per annum which is due on December 31, 2016. The loan is used to finance the acquisition of PT Petronika (“PNK”) and PT Pandita Ratu (“PR”) share capital in 2015. Both investment from PNK and PR acquisition and loan from SFCPL was declared through tax amnesty in 2016 (Note 20f).

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman sebesar A$250.000.

As at December 31, 2016, the Company has made repayment of the loan amounting to US$250,000.

Pada tanggal 6 Januari 2017, Perusahaan dan SFCPL mengadakan perubahan perjanjian atas fasilitas pinjaman dana yang dibuat tanggal 31 Desember 2015 dengan nilai AS$20.000.000, dimana kedua belah pihak sepakat untuk mengubah fasilitas tersebut menjadi fasilitas pinjaman tanpa bunga dengan jangka waktu pinjaman diperpanjang hingga 30 April 2017. Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar AS$19.784.000 pada tanggal 18 Mei 2017.

On January 6, 2017, the Company and SFCPL entered into amendment of the US$20,000,000 loan facility agreement dated December 31, 2015, where the two parties agreed to amend the loan facility to became to loan facility with no interest and extended the due date of loan facility up to April 30, 2017. The Company has repaid amounting to US$19,784,000 on May 18, 2017.

Pada tanggal 30 September 2017, Perusahaan melakukan perjanjian pengalihan dengan SFCPL., dan PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ”), semua pihak setuju untuk saling hapus utang Perusahan kepada SFCPL. sebesar AS$216.000 dengan sebagian piutang Perusahaan dari IBJ (Catatan 8). Setelah pengalihan, saldo utang Perusahaan kepada SFCPL menjadi nihil, dan saldo piutang Perusahaan dari IBJ berkurang sebesar Rp2.914.272.000 (setara dengan AS$216.000).

On September 30, 2017, the Company entered into subrogation agreement with SFCPL and PT Intan Bahtera Jaya (“IBJ), whereby all parties agree to offset the Company’s payable to SFCPL amounting to US$216,000 with the Company’s receivables from IBJ (Note 8). After the assignment, the payable balance to SFCPL become nil, and the receivable balance from IBJ is deducted amounting to Rp2,914,272,000 (equals US$216,000).

258







18. UTANG NON-USAHA (lanjutan) 18. NON-TRADE PAYABLES (continued)

Gracco Asia Pacific Ltd. (“Gracco”) Gracco Asia Pacific Ltd. (“Gracco”) Saldo utang kepada Gracco sebesar AS$3.000.000 pada tahun 2014 atas transaksi pembelian saham PT Tridomain Chemical (“TDC”) yang dimiliki oleh Tridomain Acres Sdn. Bhd. (“TAS”) dengan nilai pembelian sebesar AS$15.000.000 pada tanggal 18 Desember 2014 (Catatan 1b dan 4). Pada tanggal 29 Desember 2014, TAS mengalihkan piutangnya pada Gracco. Untuk menjamin pembayaran utang ini, Perusahaan setuju menggadaikan saham TDC seluruhnya dan utang tersebut dibebani bunga sebesar SIBOR per tahun.

Balance payable to Gracco in 2014 amounting to US$3,000,000 from purchase transactions of PT Tridomain Chemical (“TDC”) shares owned by Tridomain Acres Sdn. Bhd. (“TAS”) with purchase price of US$15,000,000 on December 18, 2014 (Note 1b and 4). On December 29, 2014, TAS transferred its receivable to Gracco. To guarantee the payment of the debt, the Company pledged all shares of TDC and the debt should bear interest at SIBOR per year.

Pada tanggal 30 Desember 2014, berdasarkan perjanjian pengalihan, piutang pihak berelasi dari Royal Chemie Corporate., Ltd. (“RCCL”) milik PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”) dan PT Eternal Buana Chemical Indonesia (“EBCI”) sejumlah AS$11.250.000 dialihkan kepada Perusahaan. Pada tanggal yang sama, Perusahaan mengalihkan piutang tersebut kepada Gracco berdasarkan perjanjian novasi sehingga Perusahaan mencatat piutang dari Gracco sebesar AS$11.250.000. Pada tanggal 30 Desember 2014, Perusahaan dan Gracco sepakat melakukan saling hapus antara piutang dan utang Gracco sebesar AS$11.250.000 sesuai dengan surat saling hapus yang ditandatangani kedua pihak, sehingga saldo utang Gracco menjadi sebesar AS$3.000.000.

On December 30, 2014, based on assignment agreement, receivables from Royal Chemie Corporate., Ltd. (“RCCL”) owned by PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”) and PT Eternal Buana Chemical Indonesia (“EBCI”) totaling US$11,250,000 were transferred to the Company. At the same date, the Company transferred such receivable to Gracco based on the novation agreement, so, the Company recorded receivable from Gracco amounting to US$11,250,000. On December 30, 2014, the Company and Gracco agreed to set off between receivable from and payable to Gracco amounting to US$11,250,000 based on the set off letter signed by both parties, therefore, the remaining balance of payable amounting to US$3,000,000.

Pada tanggal 30 Desember 2016, Perusahaan melakukan perjanjian pengalihan dengan Gracco dan PT Pandita Ratu (“PR”), semua pihak setuju untuk mengalihkan utang Perusahaan kepada Gracco sebesar AS$3.068.183 dengan sebagian piutang Perusahaan dari PR (Catatan 9). Setelah pengalihan, saldo utang Perusahaan kepada Gracco menjadi nihil, dan saldo piutang Perusahaan dari PR berkurang sebesar Rp41.224.106.788 (setara dengan AS$3.068.183).

On December 30, 2016, the Company entered into assignment agreement with Gracco and PT Pandita Ratu (“PR”), whereby all parties agree to novate the Company’s payable to Gracco amounting to US$3,068,183. with the Company’s receivables from PR (Note 9). After the assignment, the payable balance to Gracco become nil, and the receivable balance from PR is deducted amounting to Rp41,224,106,788 (equals US$3,068,183).

Perusahaan mencatat beban bunga masing-masing adalah sebesar AS$37.793 dan AS$30.390 sebagai bagian dari akun “Beban Keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

The Company recorded interest expense amounting to US$37,793 and US$30,390 as part of “Finance Costs” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2016 and 2015, respectively.

259







78

19. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 19. ACCRUED EXPENSES


General and administrative Beban umum dan administrasi 1,390,118 1,240,747 810,106 817,838 expense Produksi 1,178,726 764,680 476,955 254,462 Production Bunga 512,397 71,225 50,856 73,452 Interest Transportasi 164,464 292,604 158,265 220,012 Transportation Pemasaran 106,456 - - - Marketing Lain-lain 133,224 89,229 - 94,708 Others

Jumlah 3,485,385 2,458,485 1,496,182 1,460,472 Total

20. PERPAJAKAN 20. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes

Bagian lancar Current portion


Pajak Penghasilan: Income taxes: Pasal 25 5,073 - - - Article 25 Pasal 28a - 28,093 - - Article 28a

Pajak Pertambahan Nilai 566,655 659,112 800,474 1,634,681 Value Added Tax

Jumlah 571,728 687,205 800,474 1,634,681 Total

Bagian tidak lancar Non-current portion


Pajak penghasilan 28a 844,326 89,942 195,856 - Income taxes Article 28a Pajak Pertambahan Nilai 642,869 403,363 - - Value Added Tax

Jumlah 1,487,195 493,305 195,856 - Total

b. Utang pajak b. Taxes payable


Pajak Pertambahan Nilai 989,730 1,447,288 279,669 253,670 Value Added Tax Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 25 47,443 132,802 503,936 56,052 Article 25 Pasal 29 2,461,260 638,188 1,053,408 1,640,558 Article 29 Pasal 4(2) 57,636 77,295 18,598 1,431 Article 4(2) Pasal 21 846,157 584,443 334,523 97,431 Article 21 Pasal 23 16,112 12,867 42,236 28,616 Article 23 Pasal 26 5,243 21,719 - 750,000 Article 26 Lain-lain 62,248 196,228 797,650 21,763 Others

Jumlah 4,485,829 3,110,830 3,030,020 2,849,521 Total

260







20. PERPAJAKAN (lanjutan) 20. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan c. Income taxes expense


Perusahaan: The Company: Beban pajak

tangguhan - 63,429 63,429 6,909 1,448 Deferred tax expense

Jumlah - 63,429 63,429 6,909 1,448 Total

Entitas Anak: Subsidiaries: Beban pajak kini 2,450,644 1,323,060 1,736,803 1,974,750 1,594,444 Current tax expense Koreksi pajak atas

tagihan pajak penghasilan badan

- - - 151,378 -

Tax assesment on the corporate income tax

Beban pajak tangguhan 70,071 156,858 189,403 82,301 871,504 Deferred tax expense

Jumlah 2,520,715 1,479,918 1,926,206 2,208,429 2,465,948 Total

Beban pajak - neto 2,520,715 1,543,347 1,989,635 2,215,338 2,467,396 Tax expense - net


Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak, sebagaimana disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran rugi pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:

The reconciliation between income before tax expense, as presented in the consolidated statements of comprehensive income and the estimated fiscal loss of the Company is as follows:


Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan 7,722,879 3,488,183 6,266,298 5,541,859 8,472,864

Consolidated income before income tax

Dikurangi: Less: Penyusutan selisih

lebih nilai wajar dengan nilai buku aset tetap yang diakuisisi

- - - 91,596 -

Depreciation of excess of fair value over

book value fixed assets acquired

Laba sebelum pajak penghasilan - Entitas Anak

(8,991,169 ) (4,834,493 ) (7,835,167 ) (6,456,867 ) (7,792,810 ) Profit before income tax-subsidiaries

Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan

(1,268,290 ) (1,346,310 ) (1,568,869 ) (823,412 ) 680,054

(Loss) profit before income tax of the

Company Perbedaan tetap: Permanent differences: Penghasilan kena

pajak final

(6,822 ) (54,000 ) - (161 ) (126 ) Income subject to

final tax Jamuan dan

representasi

118,825 40,754 33,315 24,894 1,638 Entertainment and

Representation Beban pajak 49,249 3,290 227,880 11,090 (27,387 ) Tax expenses Beban bunga - - - - 515,443 Interest expenses

Perbedaan temporer: Temporary differences: Cadangan kerugian

penurunan nilai

(260,494 ) - - (27,635 ) (5,794 ) Allowance for impairment

losses

Estimasi laba (rugi) penghasilan kena pajak Perusahaan

(1,367,532 ) (1,356,266 ) (1,307,674 ) (815,224 ) 1,163,828

Estimated taxable income (loss)

of the company Rugi pajak yang dapat

dikompensasikan

(1,307,674 ) - - (114,220 ) (1,278,048 ) Tax losses carried

forward

Estimasi rugi pajak kumulatif Perusahaan

(2,675,206 ) (1,356,266 ) (1,307,674 ) (929,444 ) (114,220 )

Cumulative estimated fiscal losses of the

Company

Beban pajak penghasilan kini Perusahaan

- - - - -

Current income tax expense of the

Company


261








c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income taxes expense (continued)

Perhitungan beban pajak penghasilan Perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 berdasarkan perhitungan sementara, dimana perhitungan final dan penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) untuk tahun pajak dilakukan setelah berakhirnya tahun pajak.

The calculation of corporate income tax expense for the period ended September 30, 2017 is based on temporary calculation whereas the final calculation and submission of annual tax return (“SPT”) for the fiscal year will be conducted after the fiscal year ended.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2016, 2015 dan 2014 telah sesuai dan menjadi dasar perhitungan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan yang dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak.

The calculation of corporate income tax for 2016, 2015 and 2014 is in compliance and becomes the basis for calculating the income tax returns ("SPT") reported to the Tax Office.

Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang berasal dari tahun pajak sebagai berikut:

Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income arised from tax period are as follows:

Saldo Awal/ Beginning Balance

Penambahan/ (Dikompensasi)/

Addition/ (Compensated)

Pengurangan/ Deductions

Saldo Akhir/ Ending Balance

31 Desember 2012 640,174 (28,176 ) - 611,998 December 31, 2012 31 Desember 2013 611,998 666,050 - 1,278,048 December 31, 2013 31 Desember 2014 1,278,048 (1,163,828 ) - 114,220 December 31, 2014 31 Desember 2015 114,220 815,224 - 929,444 December 31, 2015 31 Desember 2016 929,444 1,307,674 929,444 1,307,674 December 31, 2016 30 September 2017 1,307,674 1,367,532 - 2,675,206 September 30, 2017

d. Pajak tangguhan d. Deferred tax

Beban (manfaat) pajak tangguhan pada perbedaan temporer untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The deferred tax expense (benefit) on temporary differences for the nine-month period ended September 30, 2017 and the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows:

1 Januari/ January 1,

2017

Dikreditkan ke ekuitas/

Credited to equity

Dikreditkan (dibebankan) pada laporan

laba rugi/ Credited

(charged) to statement of profit or loss

Penambahan dari akuisisi/ Addition from

acquisition

30 September/ Septermber 30,

2017

Perusahaan: - - - - - The Company:

Entitas anak: The subsidiaries: Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Aset tetap (32,548 ) - (37,590 ) - (70,138 ) Fixed asset Penyisihan untuk persediaan usang 19,654 - - - 19,654 Allowance for inventory obsolescence Liabilitas imbalan kerja karyawan 115,493 (8,849 ) 6,337 - 112,981 Employee benefit liabilities Transaksi sewa 12,500 - - - 12,500 Lease transaction

Jumlah 115,099 (8,849 ) (31,253 ) - 74,997 Total Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Aset tetap (14,207,431 ) - (103,569 ) - (14,311,001 ) Fixed assets Cadangan kerugian penurunan nilai

piutang usaha

157,700 - (32,645 ) - 125,055 Allowance for impairment losses

on trade receivable Penyisihan untuk persediaan usang 20,560 - (8,393 ) - 12,167 Allowance for inventory obsolescence Liabilitas imbalan kerja karyawan 818,332 382,098 111,539 - 1,311,969 Employee benefit liabilities Transaksi sewa (14,186 ) - (5,749 ) - (19,935 ) Lease transaction

Jumlah (13,225,025 ) 382,098 (38,818 ) - (12,881,745 ) Total

262









2016


Credited to equity

Dikreditkan/ (dibebankan) pada laporan

laba rugi/ Credited/



acquisition


2016

Perusahaan: The Company: Cadangan kerugian penurunan nilai

atas piutang usaha

63,429 - (63,429 ) - - Allowance for impairment losses

on trade receivable

Entitas anak: The subsidiaries: Aset pajak tangguhan - neto Deferred tax assets – net Penambahan aset pajak tangguhan

dari akuisisi

- - - 115,099 115,099 Addition deferred tax asset

from acquisition Liabilitas pajak tangguhan - neto Deffered tax liabilities – net Aset tetap (13,936,160 ) - (271,271 ) - (14,207,431 ) Fixed assets Cadangan kerugian penurunan nilai

piutang usaha

35,509 - 122,191 - 157,700 Allowance for impairment losses

on trade receivable Penyisihan untuk persediaan usang 25,072 - (4,512 ) - 20,560 Allowance for inventory obsolescence Liabilitas imbalan kerja karyawan 809,846 32,523 (24,037 ) - 818,332 Employee benefits liabilities Transaksi sewa (2,412 ) - (11,774 ) - (14,186 ) Lease transaction

Jumlah (13,068,145 ) 32,523 (189,403 ) - (13,225,025 ) Total


2015


Credited to equity





acquisition


2015


atas piutang usaha


on trade receivable

Entitas anak: The subsidiaries: Liabilitas pajak tangguhan - neto Deferred tax liabilities – net Aset tetap (13,818,185 ) - (117,975 ) - (13,936,160 ) Fixed assets Cadangan kerugian penurunan nilai

piutang usaha


on trade receivable Penyisihan untuk persediaan usang 14,313 - 10,759 - 25,072 Allowance for inventory obsolescence Liabilitas imbalan kerja karyawan 791,778 (76,500 ) 94,568 - 809,846 Employee benefits liabilities Transaksi sewa (10,671 ) - 8,259 - (2,412 ) Lease transaction

Jumlah (12,909,344 ) (76,500 ) (82,301 ) - (13,068,145 ) Total


2014


Credited to equity





acquisition


2014


atas piutang usaha

71,786 (1,448 ) - 70,338 Allowance for impairment losses

on trade receivable Entitas anak: The subsidiaries: Liabilitas pajak tangguhan - neto Deferred tax liabilities - net Aset tetap (13,014,572 ) - (803,613 ) - (13,818,185 ) Fixed assets Cadangan kerugian penurunan nilai

piutang usaha


on trade receivable Penyisihan untuk persediaan usang 22,623 - (8,310 ) - 14,313 Allowance for inventory obsolescence Liabilitas imbalan kerja karyawan 658,750 50,789 82,239 - 791,778 Employee benfits liabilities Transaksi sewa (20,948 ) - 10,277 - (10,671 ) Lease transaction

Jumlah (12,088,629 ) 50,789 (871,504 ) - (12,909,344 ) Total

263








e. Administrasi e. Administration

Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Grup melaporkan SPT Tahunan berdasarkan perhitungan sendiri. Otoritas Pajak dapat menilai atau mengubah besarnya liabilitas pajak dalam waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.

Under Indonesian taxation laws, the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within five years from the date when the tax became payable.

f. Pengampunan Pajak f. Tax Amnesty

Perusahaan The Company

Pada tanggal 10 Oktober dan 20 Desember 2016, Perusahaan menerima Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. KET-908/PP/WPJ.07/ 2016 dan No. KET-1489/PP/WPJ.07/2016 dari kantor pajak. Melalui pengampunan pajak tersebut, Perusahaan mengakui:

On October 10, and December 20, 2016, the Company received Tax Amnesty Approval Letter No. KET-908/PP/WPJ.07/2016 and No. KET-1489/PP/WPJ.07/2016 from tax office. From the tax amnesty, the Company recognised:

• uang kas dengan nilai Rp682.000.000

(setara dengan AS$50.000) • 80,00% kepemilikan saham PNK dengan

jumlah 21.540 lembar saham dengan nilai Rp275.900.000.000 (setara dengan AS$20.000.000)

• 4,50% kepemilikan saham PR dengan jumlah 45.000 lembar saham dengan nilai Rp3.448.750.000 (setara dengan AS$250.000)

• utang kepada SF dengan nilai Rp279.348.750.500 (setara dengan AS$20.250.000).

• cash in the amount of Rp682,000,000 (or equal to US$50,000)

• 80.00% shares ownership of PNK with number of shares of 21,540 with total amount Rp275,900,000,000 (equal to US$20,000,000)

• 4.50% shares ownership of PR with number of shares 45,000 with total amount Rp3,448,750,000 (equal to US$250,000)

• payables to SF with the amount of Rp279,348,750,500 (equal to US$20,250,000).

Berdasarkan surat tersebut, kantor pajak menyatakan Perusahaan perlu membayar uang tebusan sebesar Rp2.115.575.625 (setara dengan AS$158.881). Perusahaan telah membayar uang tebusan tersebut pada tanggal 30 September, 5 Oktober dan 14 Desember 2016.

Based on the letter, the Company is required to pay redemption money amounting to Rp2,115,575,625 (equals to US$158,881). The Company has paid the redemption money on September 30, October 5, and December 14, 2016.

Berdasarkan surat tersebut, kantor pajak menyatakan Perusahaan perlu membayar uang tebusan sebesar Rp2.115.575.625 (setara dengan AS$158.881). Perusahaan telah membayar uang tebusan tersebut pada tanggal 30 September, 5 Oktober dan 14 Desember 2016. Penambahan aset pengampunan pajak dicatat sebesar AS$50.000 sebagai tambahan modal disetor.

Based on the letter, the Company is required to pay redemption money amounting to Rp2,115,575,625 (equals to US$158,881). The Company has paid the redemption money on September 30, October 5, and December 14, 2016. Addition from tax amnesty assets recorded as part of additional paid-in-capital amounting to US$50,000.

264








f. Pengampunan Pajak (lanjutan) f. Tax Amnesty (continued)

Entitas anak Subsidiaries


Pada tanggal 5 Oktober 2016, ENG menerima Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. KET-10168/PP/WPJ.24/2016. Berdasarkan surat tersebut, ENG perlu membayar uang tebusan sebesar Rp537.356.427 (setara dengan AS$41.131) atas aset yang diakui sehubungan dengan pengampunan pajak ENG senilai Rp71.647.523.640 (setara dengan AS$5.503.305). ENG telah membayar uang tebusan tersebut pada 1 November 2016. Selisih antara nilai aset pengampunan pajak dan liabilitas sehubungan pengampunan pajak sebesar Rp17.911.880.910 (setara dengan AS$1.203.305) dicatat sebagai tambahan modal disetor. Pendapatan lain-lain dari pengampunan pajak pada tahun 2016 adalah sebesar AS$1.390.118 dan dicatat sebagai pendapatan lain-lain - pajak dan iuran.

On October 5, 2016, ENG received Tax Letter of Tax Amnesty Approval Letter No. KET-10168/PP/WPJ.24/2016. Based on the letter, ENG is required to pay redemption money amounting to Rp537,356,427 (equals to US$41,131) related to assets recognised in relation with the amnesty amounting to Rp71,647,523,640 (equals to US$5,503,305). ENG has paid the redemption money on November 1, 2016. Difference between tax amnesty assets and the related tax amnesty liabilities recorded as part of additional paid-in-capital amounting to Rp17,911,880,910 (equals to US$1,203,305). Other income from tax amnesty on 2016 amounting to US$1,390,118 was recorded as other income - tax and dues.

PT Eternal Buana Chemical Industries (“EBCI”) PT Eternal Buana Chemical Industries (“EBCI”)

Pada tanggal 22 Desember 2016, EBCI menerima Surat Keterangan Pengampunan Pajak No. KET-23969/PP/WPJ.08/2016 dari kantor pajak. Berdasarkan surat tersebut, kantor pajak menyatakan EBCI perlu membayar uang tebusan sebesar Rp20.692.500 (setara dengan AS$1.500) atas aset yang diakui sehubungan dengan amnesti pajak senilai AS$50.001 yang dicatat sebagai aset pengampunan pajak pada tanggal 31 Desember 2016.

On December 22, 2016, EBCI received Tax Amnesty Approval Letter No. KET-23969/PP/WPJ.08/2016 from tax office. Based on the letter, EBCI is required to pay redemption money amounting to Rp20,692,500 (equals to US$1,500) related to assets recognised in relation with the amnesty tax asset amounting to US$50,001 and recorded as tax amnesty asset on December 31, 2016.

Perusahaan telah membayar uang tebusan tersebut pada tanggal 12 Desember 2016. Penambahan dari nilai aset pengampunan pajak sebesar AS$50.001 dicatat sebagai tambahan modal disetor.

The Company has paid the redemption money on December 12, 2016. Addition from tax amnesty assets amounting to US$50,001 recorded as part of additional paid-in-capital.

g. Surat Ketetapan Pajak g. Tax Assessment Letter

Berikut ini adalah rangkuman Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) yang diterima Grup sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian:

The summary of Tax Assessment Letter (“TAL”) and Tax Collection Notice (“TCN”) received by the Group as at the date of the consolidated financial statements are as follows:

265








g. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) g. Tax Assessment Letter (continued)

Perusahaan/ Company

Pasal pajak/ Tax article

Periode/ Period

Jenis surat/ Type of letter

Tanggal surat/ Date of letter

Jumlah kurang bayar termasuk sanksi/

Amount of underpayment

including penalty

Status/ Status

PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”)

Pasal 25/ Article 25

Januari - Agustus 2011 dan maret 2012/ January -

August 2011 and March 2012

STP/ TCN Augustus/ August 2015

3,118

Pokok pajak dibayar pada bulan Februari hingga Maret 2016/ Tax principal is paid in March 2016.

PPN/ VAT Mei 2011, Februari 2014 dan Desember 2014/

May 2011, February 2014 and December

2014

STP/ TCN September 2015 917

Pokok pajak dibayar pada bulan Februari hingga Maret 2016/ Tax principal is paid in February until March 2016.


Maret - November/ March - November 2016

STP/ TCN Januari/ January 2016

129,773

Telah dibayar pada tanggal 17 April 2017/ Was paid on April 17, 2017

PT Tridomain Chemical (“TDC”)

PPN/VAT Januari/ January 2014

SKPLB Februari/ February 2015

506,082 Lebih bayar telah diterima oleh TDC tanggal 7 April 2015/ the overpayment was received by TDC on April 7, 2015.

PPN/VAT Mei/ May 2014 SKP/ TAL Mei/ May 2016 391,598 Masih menunggu keputusan kantor pajak/ Pending on tax office decision.

PT Eterindo Buana

Chemical Industries (“EBCI”)


Januari-Oktober 2016/ January-October 2016

STP/ TCN November 2016 185,232

Pokok pajak telah dibayar pada bulan Juli dan November 2017/ Tax principal has been paid in July and November 2017.

PT Petronika (“PNK”)


2015 SKPLB 6 Juni/ June 6, 2017

37,398

Kelebihan pembayaran pajak diterima pada bulan Juli 2017 sebesar AS$13.422 dan sisa penerimaan kelebihan pembayaran pajak sebesar AS$23.976 dicatat sebagai beban pajak pada laporan laba rugi/ the overpayment was received in July 2017 amounting to US$13,422 and remaining of the overpayment amounting US$23,976 is recorded as tax expense in statement of profit or loss.

21. UTANG BANK 21. BANK LOANS

Utang bank jangka pendek Short-term bank loans


PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Fasilitas revolving 14,976,247 14,976,247 14,976,247 16,093,533 Revolving facility Surat Kredit Berdokumen

(“SKB”) 3,120,973 3,106,858 2,699,709 - Letter of Credit (“LC”) PT Bank DKI PT Bank DKI

Fasilitas revolving 6,803,533 7,270,115 7,145,381 11,010,122 Revolving facility PT Bank CTBC Indonesia PT Bank CTBC Indonesia

Omnibus line 8,514,040 6,663,146 5,765,724 3,374,889 Omnibus line Surat Kredit Berdokumen

(“SKB”) 1,503,847 3,181,415 3,341,504 2,065,806 Letter of Credit (“LC”) PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank J Trust Indonesia Tbk

Fasilitas revolving 1,630,596 2,003,180 - - Revolving facility PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Surat Kredit Berdokumen (“SKB”) 8,111,735 5,145,765 - - Letter of Credit (“LC”)

Fasilitas revolving 1,704,714 1,711,819 - - Revolving facility

Jumlah pinjaman jangka pendek 46,365,685 44,058,545 33,928,565 32,544,350 Total short-term loans

266







21. UTANG BANK (lanjutan) 21. BANK LOANS (continued)

Utang bank jangka panjang Long-term bank loans


PT Bank DKI 2,256,265 2,611,280 2,830,123 2,167,484 PT Bank DKI PT Bank Sinarmas Tbk 1,479,607 2,479,991 3,683,046 4,751,946 PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CTBC Indonesia 701,559 1,187,254 1,834,846 2,482,441 PT Bank CTBC Indonesia PT Bank J Trust Indonesia Tbk 364,270 - - - PT Bank J Trust Indonesia Tbk

Jumlah 4,801,701 6,278,525 8,348,015 9,401,871 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu Less current satu tahun: maturities portion: PT Bank Sinarmas Tbk 1,479,607 1,354,050 1,203,056 1,068,899 PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CTBC Indonesia 647,593 647,593 647,592 647,593 PT Bank CTBC Indonesia PT Bank J Trust Indonesia Tbk 242,847 - - - PT Bank J Trust Indonesia Tbk PT Bank DKI 460,814 460,814 299,214 2,167,485 PT Bank DKI

Bagian jatuh tempo Current maturities dalam waktu satu tahun 2,830,861 2,462,457 2,149,862 3,883,977 portion

Bagian jangka panjang 1,970,840 3,816,068 6,198,153 5,517,894 Long term portion


PT Bank Sinarmas Tbk (“Simas”) PT Bank Sinarmas Tbk (“Simas”)

Pada tanggal 17 September 2014, EBCI memperoleh fasilitas modal kerja uncommitted revolving dan non-revolving, LC/SKB Line dari Simas dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar AS$15.000.000, AS$5.000.000 dan AS$5.000.000.

On September 17, 2014, EBCI obtained uncommitted revolving and non-revolving working capital facilities, and LC/SKB from Simas with maximum amounts of US$15,000,000, US$5,000,000 and US$5,000,000, respectively.

Fasilitas modal kerja revolving uncommitted digunakan untuk pembiayaan modal kerja EBCI dalam kegiatan produksi dan perdagangan barang kimia. Pinjaman revolving ini jatuh tempo pada tanggal 17 September 2017 dan telah diperpanjang sampai dengan 17 September 2018.

Revolving uncommitted working capital facility is used to finance EBCI’s working capital in production activities and trading chemical goods. The revolving loans are due on September 17, 2017 and was extended to September 17, 2018.

Fasilitas modal kerja non-revolving digunakan untuk melunasi pinjaman modal kerja dari DKI dan mendanai penambahan modal kerja. Fasilitas modal kerja ini akan dibayar dengan angsuran kuartalan dimulai pada tahun 2014 dan berakhir pada 2018.

Non-revolving working capital facility is used to repay the loan for working capital from DKI and to fund additional working capital. This facility will be paid in quarterly installments commencing in 2014 and ends in 2018.

Fasilitas modal kerja revolving dan non-revolving dikenakan tingkat suku bunga masing-masing 12,00% per tahun.

Revolving and non-revolving working capital facilities bear interest rate at 12.00% per annum.

Perjanjian tersebut mencakup pembatasan tertentu yang mewajibkan EBCI harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Simas antara lain, untuk menambah utang kepada kreditur lain, mengubah Anggaran Dasar dan mengubah struktur modal dan susunan pemegang saham dan pengurus. Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, EBCI telah mematuhi seluruh persyaratan penting yang diminta oleh Simas.

The agreement includes certain covenants which require EBCI to obtain written consent from Simas, among others, to add debt to other creditors, change the EBCI’s Articles of Association, and change the capital structure and compositon of shareholders and management. As of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014, EBCI has complied with all important loan covenants required by Simas.

267








PT Eternal Buana Chemical Industries (“EBCI”) (lanjutan)

PT Eternal Buana Chemical Industries (“EBCI”) (continued)

PT Bank Sinarmas Tbk (“Simas”) (lanjutan) PT Bank Sinarmas Tbk (“Simas”) (continued)

Berdasarkan Surat Persetujuan No. SKL.048/2017/CM/CR-KCU tanggal 25 Januari 2017, Simas memberikan persetujuan mencabut ketentuan negative covenant larangan pembagian dividen kepada para pemegang saham.

Based on Approval Letter No. SKL.048/2017/CM/CR-KCU dated January 25, 2017, Simas granted revoke the negative covenant of the dividend prohibition to shareholders.

Jaminan fasilitas kredit ini adalah sebagai berikut: The credit facilities are collateralised by the following:

1. Tanah dan bangunan milik EBCI (Catatan 13); 2. Mesin dan peralatan milik EBCI (Catatan 13);

3. Persediaan milik EBCI (Catatan 10); 4. Piutang usaha (Catatan 7); 5. Klaim asuransi jaminan; 6. Jaminan pribadi atas nama Hadisan Sridjaja.

1. Land and building of EBCI (Note 13); 2. Machineries and factory equipment of EBCI

(Note 13); 3. Inventories of EBCI (Note 10); 4. Trade receivable (Note 7); 5. Claim of collateral insured; 6. Personal guarantee of Hadisan Sridjaja.

Pada tanggal 30 September 2017, persediaan berjumlah dibawah nilai persediaan yang dijaminkan ke Simas. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, EBCI belum menerima peringatan dari Simas untuk mematuhi seluruh persyaratan penting yang diminta.

As of September 30, 2017, inventory balance is below the value of inventory pledged to Simas. As at the issuance date of these financial statements, EBCI has not received any notification from Simas to comply with all important covenant required.

Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo modal kerja non-revolving masing-masing adalah sebesar AS$1.479.607, AS$2.479.991, AS$3.683.046 dan AS$4.751.946 yang dicatat sebagai bagian liabilitas jangka panjang.

As of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014, the outstanding balance of non-revolving working capital amounting to US$1,479,607, US$2,479,991, US$3,683,046 and US$4,751,946, respectively which is recorded as part of long-term loans.

Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, EBCI telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman tersebut masing-masing sebesar AS$1.000.384, AS$1.354.050, AS$1.068.899 dan AS$248.054.

For the nine-month period ended September 30, 2017 and the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014, EBCI made the payment on the facilities amounting to US$1,000,384, US$1,354,050, US$1,068,899 and US$248,054, respectively.

268









PT Bank DKI (“DKI”) PT Bank DKI (“DKI”)

Pada tanggal 7 Juni 2011, ENG memperoleh fasilitas modal kerja revolving dan non-revolving dari Bank DKI. Jumlah maksimum fasilitas modal kerja revolving sebesar AS$2.000.000 dan Rp112.553.300.000 dan fasilitas modal kerja non-revolving sebesar Rp90.643.300.000. Fasilitas modal kerja revolving digunakan untuk pembiayaan modal kerja ENG untuk produk Synthetic Resin dan Plasticizer. Fasilitas modal kerja non-revolving digunakan untuk mengambil alih pinjaman modal kerja dan fasilitas usance Letter of Credit dari Bank Mandiri.

On June 7, 2011, ENG obtained revolving and non-revolving working capital facilities from Bank DKI. The credit limits of revolving working capital facility amounted to US$2,000,000 and Rp112,553,300,000 and non-revolving working capital facility amounted to Rp90,643,300,000. Revolving working capital facility is used for ENG’s working capital for Synthetic Resin and Plasticizer products. Non-revolving working capital facility is used to take over the working capital loan and usance Letter of Credit facilities from Bank Mandiri.

Pada tanggal 6 Agustus 2015, Bank DKI menyetujui untuk merubah jumlah maksimum fasilitas modal kerja revolving menjadi sebesar AS$2.000.000 dan Rp71.276.650.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juni 2016 dan fasilitas modal kerja non-revolving menjadi sebesar Rp41.276.650.000 dan akan jatuh tempo pada bulan Juni 2020.

On August 6, 2015, Bank DKI approved to change the credit limit of revolving working capital facility amounting to US$2,000,000 and Rp71,276,650,000 and due on June 8, 2016 and non-revolving working capital facility amounted to Rp41,276,650,000 and will be due on June 2020.

Pada tanggal 31 Oktober 2016, ENG menerima perpanjangan kembali fasilitas modal kerja revolving sehingga jatuh tempo fasilitas modal kerja menjadi tanggal 8 Juni 2017.

On October 31, 2016, ENG obtained another extension for the revolving working capital facilities from DKI, due date of the working capital is on June 8, 2017.

Pada tanggal 30 Agustus 2017, ENG menerima perpanjangan dan perubahan fasilitas modal kerja revolving menjadi modal kerja aflopend dengan maksimal plafond sebesar Rp97.252.010.546 dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juni 2020.

On August 30, 2017, ENG received an extension and revision of the revolving working capital facility to aflopend working capital facility with maximum plafond amounting to Rp97,252,010,546 and will be due on June 8, 2020.

Fasilitas modal kerja revolving, yang menggunakan mata uang Dolar AS dan Rupiah, dikenakan tingkat suku bunga sebesar 6,50% dan 12,00% per tahun. Fasilitas modal kerja non-revolving dikenakan tingkat suku bunga 12,00% per tahun.

The revolving working capital facilities, which are denominated in US Dollar and Rupiah, bear interest rates of 6.50% and 12.00% per annum, respectively. Non-revolving working capital facility bears interest rate at 12.00% per annum.

Fasilitas ini terutama dijaminkan dengan piutang usaha dan persediaan (Catatan 7 dan 10). Jaminan tambahan adalah jaminan yang berkaitan dengan semua fasilitas yang terdiri atas tanah dengan luas 91.449 meter persegi termasuk bangunan, mesin dan peralatan yang melekat pada tanah (Catatan 13), deposito berjangka sebesar Rp900.000.000 dan gadai saham tertentu ENG milik PT Tridomain Performance Materials (“TPM”) senilai Rp487.137.000.000.

The facilities are primarily collateralised by trade receivable and inventories (Notes 7 and 10). The supplemental collaterals included, among others, collaterals related to all facilities which consist of land with total area of 91,449 square meters including building, machinery and equipment attached to the land (Note 13), time deposit amounting to Rp900,000,000 and pledge of ENG’s shares owned by PT Tridomain Performance Materials (“TPM”) amounting to Rp487,137,000,000.

269








PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”) (lanjutan) PT Eterindo Nusa Graha (“ENG”) (continued)

PT Bank DKI (“DKI”) (lanjutan) PT Bank DKI (“DKI”) (continued)

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan tertentu yang mewajibkan ENG, antara lain, untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu, memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum mengubah susunan komisaris dan direksi, perubahan kepemilikan, mentransfer jaminan, membayar pinjaman pemegang saham, dan menjadi penjamin, menjaminkan aset ENG untuk pihak lain. Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016 dan 2015, ENG mematuhi semua pembatasan keuangan penting yang dibuat oleh DKI. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2014, ENG tidak dapat memenuhi rasio keuangan tertentu sehingga seluruh pinjaman fasilitas non-revolving diklasifikasikan sebagai bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The loan agreement includes certain covenants which require ENG, among others, to maintain certain financial ratio, obtain written consent from the lender prior to change the composition of commissioners and directors, transfer the guarantee, pay the shareholder loan and guarantee, pledge the ENG’s assets to other parties. On September 30, 2017, December 31, 2016 and 2015, ENG has fulfilled all important financial related loan covenants required by DKI. However, as of December 31, 2014, ENG has not fulfilled the requirement of certain financial ratios, therefore, the outstanding non-revolving facilities are classified as part of current maturities portion in the consolidated statement of financial position.

Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo fasilitas modal kerja revolving sebesar AS$2.000.000 dan Rp64.809.569.724 (setara dengan AS$4.803.533), AS$2.000.000 dan Rp70.809.265.140 (setara dengan AS$5.270.115), AS$2.000.000 dan Rp70.980.540.545 (setara dengan AS$5.145.381) dan AS$2.000.000 dan Rp112.085.920.300 (setara dengan AS$9.010.122), masing-masing dicatat sebagai utang bank jangka pendek.

As of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014, the balance of revolving working capital facility amounting to US$2,000,000 and Rp64,809,569,724 (equals to US$4,803,533), US$2,000,000 and Rp70,809,265,140 (equals to US$5,270,115), US$2,000,000 and Rp70,980,540,545 (equals to US$5,145,381) and US$2,000,000 and Rp112,085,920,300 (equals to US$9,010,122), respectively, which is recorded as part of short-term bank loan.

Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, saldo fasilitas non-revolving setelah dikurangi biaya transaksi adalah sebesar Rp30.441.527.380 (setara dengan AS$2.256.265), Rp35.085.158.280 (setara dengan AS$2.611.280), Rp34.913.882.254 (setara dengan AS$2.830.123) dan Rp26.963.513.400 (setara dengan AS$2.167.484), yang dicatat sebagai bagian dari utang jangka panjang.

As of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014, the balance of non revolving working capital facility after deduction of transaction cost to amounting to Rp30,441,527,380 (equals to US$2,256,265), Rp35,085,158,280 (equals to US$2,611,280), Rp34,913,882,254 (equals to US$2,830,123) and Rp26,963,513,400 (equals to US$2,167,484), which is recorded as part of long-term loans.

Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, ENG telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman tersebut masing-masing adalah sebesar Rp8.467.048.398 (setara dengan AS$627.561), Rp4.127.665.000 (setara dengan AS$307.209), Rp29.256.822.500 (setara dengan AS$2.128.550) dan Rp22.660.825.000 (setara dengan AS$1.900.322).

For the nine-month period ended September 30, 2017 and the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014, ENG made the payments on the facilities amounting to Rp8,467,048,398 (equals to US$627,561), Rp4,127,665,000 (equals to US$307,209), Rp29,256,822,500 (equals to US$2,128,550) and Rp22,660,825,000 (equals to US$1,900,322), respectively.

270








PT Tridomain Chemical (“TDC”) PT Tridomain Chemical (“TDC”)

PT Bank CTBC Indonesia (“CTBC”) PT Bank CTBC Indonesia (“CTBC”)

Pada tahun 2008, TDC memperoleh fasilitas LC (sight, usance, local sight, local usance dan trust receipt) dan pinjaman jangka pendek dan menengah dari CTBC. Pinjaman ini telah mengalami perubahan beberapa kali dan terakhir dengan batas maksimum masing-masing sebesar AS$4.000.000, AS$200.000, Rp900.000.000.000 dan AS$1.565.016.

In 2008, TDC obtained Letter of Credit facility (sight, usance, local sight, local usance and trust receipt) and short-term and medium - term loan from CTBC. The loan agreement has been amended for several times and most currently with the maximum limit amounting to US$4,000,000, US$200,000, Rp900,000,000,000 and US$1,565,016, respectively.

Berdasarkan Amandemen perjanjian fasilitas Letter of Credit No. 148/AMEND/XI/2017 tanggal 10 November 2017, CTBC menyetujui fasilitas dalam bentuk LC (sight, usance, usance lokal dan trust receipt), transaksi valuta asing, pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka menengah dengan batas maksimum masing-masing sebesar AS$4.000.000, AS$200.000, Rp90.000.000.000 dan AS$755.525,49.

Based on Amendment Letter of Credit Facility Agreement No. 111/AMEND/IX/2017 on September 12, 2017, CTBC agreed facilities in form of LC (sight, usance, local usance and trust receipt), foreign exchange transaction, short-term loan and medium-term loan with the maximum limit amounting to US$4,000,000, US$200,000, Rp90,000,000,000 and US$755,525.49, respectively.

Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga 6,55% - 11,25% per tahun dan akan jatuh tempo pada 23 Oktober 2018.

The facility bears interest rate at 6.55% - 11.25% per annum and will be due on October 23, 2018.

Berdasarkan Amandemen perjanjian fasilitas Letter of Credit No. 149/AMEND/XI/2017 tanggal 10 November 2017, CTBC menyetujui fasilitas dalam bentuk bank garansi dengan batas maksimum sebesar Rp250.000.000. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga 2,50% per tahun. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2018.

Based on Amendment Letter of Credit Facility Agreement No. 149/AMEND/XI/2017 on November 10, 2017, CTBC agreed facilities in form of bank guarantee with the maximum limit amounting to Rp250,000,000. The facility bear interest rate at 2.50% per annum. This agreement will be due on June 12, 2018.

Perjanjian pinjaman mewajibkan TDC untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 September 2017, TDC telah memenuhi rasio tersebut.

The loan agreement required TDC to maintain certain financial ratios. On September 30, 2017, TDC has fulfilled these ratios.

Berdasarkan Surat Persetujuan No. 008/TDC/CT/XII/16 tanggal 13 Desember 2016, CTBC memberikan persetujuan mencabut ketentuan negative covenant larangan pembagian dividen kepada para pemegang saham.

Based on Approval Letter No. 008/TDC/CT/XII/16 dated January 25, 2017, CTBC granted revoke the negative covenant of the dividend prohibition to shareholders.

Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan hipotik pertama atas tanah dan bangunan, piutang usaha, persediaan dan mesin.

These facilities are collateralised by first mortgage on land and building, trade receivables, inventories and machinery.

Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, TDC telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman tersebut masing-masing sebesar AS$35.117.621, AS$33.693.150, AS$34,483,582 dan AS$43,658,949.

For the nine-month period ended September 30, 2017 and the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014, TDC made the payments on the facility amounting to US$35,117,621, US$33,693,150, US$34,483,582 and US$43,658,949, respectively.

271








PT Tridomain Chemical (“TDC”) (lanjutan) PT Tridomain Chemical (“TDC”) (continued)

PT Bank J Trust Indonesia Tbk (“J Trust”) PT Bank J Trust Indonesia Tbk (“J Trust”)

Pada tanggal 15 Maret 2016, TDC memperoleh fasilitas modal kerja revolving dari J Trust dengan jumlah maksimum sebesar Rp27.000.000.000. Fasilitas memiliki jangka waktu selama 12 (dua belas) bulan terhitung sejak pencairan kredit. TDC dikenakan tingkat suku bunga sebesar 13,00% per tahun.

On March 15, 2016, TDC obtained a revolving working capital facility from J Trust with maximum facility amount of Rp27,000,000,000. The facility is available for 12 (twelve) month period effective since the fund has been obtained. The facility bears an interest rate at 13.00% per annum.

Berdasarkan surat No. 008/SPK/Jtrust/CBCD/JKT2/ III/17 tanggal 20 Maret 2017, J Trust menyetujui perpanjangan fasilitas modal kerja Revolving sebesar Rp27.000.000.000 dengan tingkat bunga tahunan sebesar 13,00%. Pinjaman ini di perpanjang sampai dengan tanggal 21 September 2017.

, Based on letter No. 008/SPK/Jtrust/CBCD/JKT2/ III/17 dated March 20, 2017, J Trust agreed to extend the Revolving Loan credit facility for Rp27,000,000,000 with annual interest rate at 13.00%. The agreement was extended until September 21, 2017.

Berdasarkan surat No. 034/SPK/Jtrust/CBCD/JKT2/ IX/17 tanggal 20 September 2017, J Trust menyetujui untuk merubah jumlah maksimum fasilitas modal kerja Revolving semula sebesar Rp27.000.000.000 menjadi Rp22.000.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 September 2018.

Based on letter No. 034/SPK/Jtrust/CBCD/JKT2/ IX/17 dated September 20, 2017, J Trust agreed to change the maximum amount of the Revolving working capital facility from Rp27,000,000,000 to Rp22,000,000,000 and will be due on September 21, 2018.

Fasilitas pinjaman mengharuskan TDC untuk menjaminkan tanah milik PT Globechem Pacific, pihak berelasi, yang berlokasi di Merak, Banten dengan Hak Tanggungan sebesar Rp40.500.000.000.

The working capital facility requires TDC to pledge a land owned by PT Globechem Pacific, related party, in Merak, Banten with Mortgage Rights of Rp40,500,000,000 as collateral.

Perjanjian mencakup pembatasan tertentu yang mewajibkan TDC untuk memperoleh persetujuan dari J Trust untuk, antara lain, melakukan pemindahtanganan barang jaminan, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank lain dan menjadi penjamin utang milik pihak lain.

The agreement includes certain covenants that require TDC to obtain a written consent from J Trust, among others, to transfer of pledged assets, obtain credit facility from other bank and become a guarantor of debt of other party.

Berdasarkan Surat Penegasan Kredit No. 001/JTRUST/CBCD/JKT2/II/2017 tanggal 14 Februari 2017, J Trust memberikan persetujuan melakukan perubahan anggaran dasar, melakukan penawaran umum saham perdana serta mencatatkan saham-sahamnya di Bursa Efek Indonesia, mencabut ketentuan negative covenant larangan pembagian dividen kepada para pemegang saham.

Based on Letter of Credit Affirmation No. 001/JTRUST/CBCD/JKT2/II/2017 dated February 14, 2017, J Trust granted approval to amend the articles of association, conduct its initial public offering and list its shares on the Indonesia Stock Exchange, revoke the negative covenant of the dividend prohibition to shareholders.

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, saldo pinjaman dari fasilitas kredit tersebut masing-masing adalah sebesar Rp22.000.001.232 (setara dengan US$1.630.596) dan Rp26.914.728.659 (setara dengan US$2.003.180), masing-masing dicatat sebagai utang bank jangka pendek.

As of September 30, 2017 and December 31, 2016, the outstanding balance of such credit facility were amounted to Rp22,000,001,232 (equals to US$1,630,596) and Rp26,914,728,659 (equals to US$2,003,180), respectively, which is recorded as part of short-term bank loan.

272









PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)

Pada 25 Agustus 2016, PNK memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari Mandiri sejumlah Rp23.000.000.000 dengan tarif bunga per tahun 11,50% dan fasilitas LC sejumlah AS$10.000.000 dan Rp26.000.000.000.

On August 25, 2016, PNK obtained a working capital credit facility from Mandiri amounting to Rp23,000,000,000 with annual interest rate of 11.50% and LC facility amounting to US$10,000,000 and Rp26,000,000,000.

Fasilitas tersebut dijamin terutama dengan piutang dan persediaan (Catatan 7 dan 10). Jaminan tambahan meliputi tanah dan bangunan dengan total luas 16.815 meter persegi dengan nilai Rp55.675.000.000 (setara dengan AS$4.100.000), tanah dan bangunan dengan total luas 1.185 meter persegi dengan nilai Rp3.924.000.000 (setara dengan AS$294.000), mesin dengan nilai Rp37.311.000.000 (setara dengan AS$2.800.000) (Catatan 13), dan jaminan pribadi.

The facilities are primarily collateralised by trade receivable and inventories (Notes 7 and 10). The supplemental collaterals are land and building with total area of 16,815 square meters amounting to Rp55,675,000,000 (equals to US$4,100,000), land and building with total area of 1,185 square meters amounting to Rp3,924,000,000 (equals to US$294,000), machineries amounting Rp37,311,000,000 (equals to US$2,800,000) (Notes 13), and personal guarantee.

Pada 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, saldo modal kerja revolving masing-masing adalah sebesar AS$1.704.714 dan AS$1.711.819, dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 Oktober 2017. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 20 Oktober 2018 (Catatan 42).

On September 30, 2017 and December 31, 2016, the outstanding balance of revolving loan totalling to US$1,704,714 and US$1,711,819, which will be due on October 21, 2017. This facility has been extended until October 20, 2018 (Note 42).

Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, PNK telah melakukan pembayaran atas fasilitas pinjaman tersebut sebesar AS$13.371.005 dan AS$33.693.150.

For the nine-month period ended September 30, 2017 and the year ended December 31, 2016, PNK made the payments on the facility amounting to US$13,371,005 and US$33,693,150, respectively.

Pada tanggal 21 Oktober 2016, Mandiri mengubah beberapa syarat kredit sehingga perjanjian pinjaman mencakup pembatasan tertentu yang mewajibkan PNK, antara lain, untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu, mentransfer jaminan, membayar pinjaman pemegang saham, dan menjadi penjamin atau menjaminkan aset PNK untuk pihak lain. Pada tanggal 30 September 2017, PNK dapat memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu.

On October 21, 2016, Mandiri change several credit requirements, so that the loan agreement includes certain covenants which require PNK, among others, to maintain certain financial ratio, transfer the guarantee, pay the shareholder loan and guarantee or pledge PNK’s assets to other parties. On September 30, 2017, PNK is able to fulfill certain financial ratios.

Pada tanggal 9 Maret 2017, PNK memperoleh persetujuan dari Mandiri atas perubahan kepemilikan dan PNK dibebaskan dari penalti/denda sebagai akibat dari perubahan kepemilikan (Catatan 4) sebagaimana diatur dalam pembatasan tertentu yang diatur oleh perjanjian pinjaman.

On March 9, 2017, PNK obtained approval from Mandiri regarding the changes of ownership (Note 4) and PNK is waived from the penalty/sanction due to the changes of ownership as stipulated in the loan agreement.

273







22. PEMBIAYAAN KONSUMEN 22. CONSUMER FINANCING


PT BCA Finance 46,960 62,030 125,624 66,774 PT BCA Finance PT Bank Jasa Jakarta 37,061 19,083 11,253 47,946 PT Bank Jasa Jakarta PT Bumiputera BOT Finance 16,266 67,976 - - PT Bumiputera BOT Finance PT Toyota Astra Financial PT Toyota Astra Financial Service 429 4,142 50,746 76,233 Service PT Eterindo Pacific Finance - - - 2,553 PT Eterindo Pacific Finance PT BII Finance centre - - 5,778 9,787 PT BII Finance centre PT Kencana Internusa Artha PT Kencana Internusa Artha Finance - - 8,581 13,981 Finance

Jumlah 100,716 153,231 201,982 217,274 Total

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu Less current satu tahun: maturities portion: PT BCA Finance 34,918 31,561 54,092 43,022 PT BCA Finance PT Bank Jasa Jakarta 17,421 - 3,796 42,348 PT Bank Jasa Jakarta PT Bumiputera BOT Finance 16,266 55,323 - - PT Bumiputera BOT Finance PT Toyota Astra Financial PT Toyota Astra Financial Service 429 4,142 32,598 26,566 Service PT Eterindo Pacific Finance - 9,519 - 2,553 PT Eterindo Pacific Finance PT BII Finance centre - - 3,355 3,380 PT BII Finance centre PT Kencana Internusa Artha PT Kencana Internusa Artha Finance - - 4,641 4,465 Finance

Bagian jatuh tempo Current maturities dalam waktu satu tahun 69,034 100,545 98,482 122,334 portion

Bagian jangka panjang - setelah dikurangi bagian Long term portion - yang jatuh tempo dalam net of current satu tahun 31,682 52,686 103,500 94,940 maturities portion


EBCI menandatangani beberapa perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Bumiputera BOT Finance, PT Bank Jasa Jakarta, PT Eterindo Pacific Finance, PT BII Finance Centre, PT Kencana Internusa Artha Finance, PT Toyota Astra Financial Service dan PT BCA Finance yang digunakan untuk membiayai pembelian kendaraan. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan kendaraan tersebut, dan akan jatuh tempo pada bulan-bulan tertentu hingga 2017 dengan tingkat suku bunga tetap yang berkisar antara 6,87% sampai 9,65%.

EBCI entered into several car loan agreements with PT Bumiputera BOT Finance, PT Bank Jasa Jakarta, PT Eterindo Pacific Finance, PT BII Finance Centre, PT Kencana Internusa Artha Finance, PT Toyota Astra Financial Service dan PT BCA Finance which were used to finance the purchases of transportation equipment. These loan facilities are collateralised by the related transportation equipment and will expire in various months until 2017 and bear fixed interest rates ranging from 6.87% to 9.65%.


ENG menandatangani beberapa perjanjian pembiayaan konsumen untuk pembiayaan pembelian kendaraan dengan PT Toyota Astra Financial Service dan PT BCA Finance. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan tersebut dan akan jatuh tempo pada bulan-bulan tertentu hingga November 2017. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tetap berkisar antara 4,33% sampai 5,50% per tahun.

ENG entered into car loan agreements with PT Toyota Astra Financial Service and PT BCA Finance which were used to finance the purchase of transportation equipment. The loans are collateralised by the related transportation equipment and will expire in various months until November 2017. The loans bear fixed interest rates ranging from 4.33% to 5.50% per annum.

274







22. PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan) 22. CONSUMER FINANCING (continued)


TDC menandatangani perjanjian pembiayaan konsumen yang digunakan untuk pembiayaan pembelian kendaraan dengan PT Bank Jasa Jakarta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan tersebut dan akan jatuh tempo pada bulan-bulan tertentu hingga Juli 2019. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tetap berkisar antara 9,31% sampai 10,11% per tahun.

TDC entered into several consumer financing agreements with PT Bank Jasa Jakarta which was used to finance the purchase of transportation equipment. The loans are collateralised by the related transportation equipment and will expire in various months until July 2019. The loans bear fixed interest rates ranging from 9.31% to 10.11% per annum.

23. SEWA PEMBIAYAAN 23. OBLIGATION UNDER CAPITAL LEASE


PT Mitsui Capital Leasing PT Mitsui Capital Leasing Indonesia - 15,682 29,717 62,959 Indonesia

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu Less current satu tahun: maturities portion: PT Mitsui Capital Leasing PT Mitsui Capital Leasing Indonesia - 4,511 11,050 15,318 Indonesia

Bagian jangka panjang - setelah dikurangi bagian Long term portion - yang jatuh tempo dalam net of current satu tahun - 11,171 18,667 47,641 maturities portion


Pembayaran minimum sewa pembiayaan di masa depan berdasarkan perjanjian sewa pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Future minimum lease payments required under the lease agreements as of September 30, 2017 and December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows:


Jumlah pembayaran minimum - 17,837 31,441 69,974 Total minimum payments Less Dikurangi beban bunga - (2,155) (1,724) (7,015) Less interest expense

Jumlah kewajiban sewa Total obligations under pembiayaan - 15,682 29,717 62,959 finance lease

Dikurangi bagian jatuh tempo Less current

dalam waktu satu tahun - (4,511) (11,050) (15,318) maturities portion

Bagian jangka panjang - 11,171 18,667 47,641 Long-term portion

Pada tanggal 30 September 2017, sewa pembiayaan PT Mistui Leasing Indonesia telah dilunasi oleh ENG.

On September 30, 2017 the obligation under capital lease of PT Mistui Leasing Indonesia has been settled by ENG.

275







24. SURAT UTANG 24. NOTES PAYABLE

Penerbitan Surat Utang Berjangka Menengah - Medium Term Notes (“MTN”)

Issuance of Medium Term Notes (“MTN”)

Pada tanggal 18 Mei 2017, Perusahaan menerbitkan MTN senilai AS$20.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,00% per tahun yang dibayarkan tiap 3 (tiga) bulan, jangka waktu 4 (empat) tahun dan jatuh tempo pada tanggal 18 Mei 2021 untuk mendukung penyediaan dana bagi pengembangan usaha Grup. Sehubungan dengan penerbitan MTN ini, Perusahaan menunjuk PT Sinarmas Sekuritas (“Sinarmas Sekuritas”) sebagai arranger yang akan mencari calon pembeli dengan syarat-syarat dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Penerbitan MTN, dan menunjuk PT Bank CIMB Niaga Tbk melalui arranger, untuk mewakili hak-hak dan kepentingan pemegang MTN selaku Agen Pemantau dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Penerbitan MTN.

On May18, 2017, the Company issued MTN amounting to US$20.000.000 with fixed interest rate 9.00% per annum, term 4 (four) years and due on May 18, 2021 to support funding for the Group’s business development. Regarding to this issuance of MTN, the Company appointed PT Sinarmas Sekuritas (“Sinarmas Sekuritas”) as arranger to find potential buyer with terms and condition that established in MTN Issuance Agreement, and appointed PT Bank CIMB Niaga Tbk, through arranger, to represent the rights and obligations of MTN holders as Monitoring Agent with terms and conditions that established in MTN Issuance Agreement.

25. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 25. NON-CONTROLLING INTERESTS

Kepentingan non-pengendali atas aset neto Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Non-controlling interests on net assets of Subsidiaries are as follow:


PT Petronika 3,652,353 3,638,600 - - PT Petronika PT Tridomain Chemicals 1,187,215 1,152,762 1,001,282 1,001,889 PT Tridomain Chemicals PT Eternal Buana Chemical PT Eternal Buana Chemical Indonesia 510,457 497,371 494,677 344,867 Indonesia

Jumlah 5,350,025 5,288,733 1,495,959 1,346,756 Total

Kepentingan non-pengendali atas laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Non-controlling interests on income (loss) comprehensive of Subsidiaries are as follow:


PT Petronika 113,753 - - - - PT Petronika PT Tridomain Chemicals 34,453 90,230 151,480 (607 ) - PT Tridomain Chemicals PT Eternal Buana

Chemical Indonesia

13,086 5,690 2,693 149,810 6,632 PT Eternal Buana

Chemical Industries

Jumlah 161,292 95,920 154,173 149,203 6,632 Total


276







26. MODAL SAHAM 26. SHARE CAPITAL

Pemegang saham Perusahaan dan bagian kepemilikan pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders and their respective share ownership as of September 30, 2017 and the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows:

Pemegang saham

Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid


Percentage of ownership

Jumlah

(dalam Rp)/ Amount (in Rp)

Jumlah (dalam AS$)/

Amount (in US$)

Shareholders

Royal Chemie Corporation Limited 8,682,265,670 100.0% 868,226,567,000 92,397,700

Royal Chemie Corporation

Limited PT Kedung Sari

Pratama 84,830 0.0%

8,483,000 940 PT Kedung Sari

Pratama

Jumlah 8,682,350,500 100.0% 868,235,050,000 92,398,640 Total

Pengelolaan modal Capital management

Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Grup tertentu dipersyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman.

The Group is required by the respective loan agreements to maintain the level of certain share capital.

Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014. Selain itu, Grup juga dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20,00% dari modal ke saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Grup ketika mencapai laba ditahan positif.

This externally imposed capital requirement has been complied by the Group as of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014. In addition, the Group are also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20.00% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirement will be considered by Group when they have reached positive retained earnings.

Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, imbalan modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Kebijakan Grup adalah untuk mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Group manage their capital structure and make adjustment to it in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust its capital structure, the Group may adjust the dividend payments to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares. The Group’ policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to financing at a reasonable cost.

Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

No changes were made in objectives, policies or processes for the nine-month period ended September 30, 2017 and the years ended December 31, 2016, 2015 and 2014.

277







27. TAMBAHAN MODAL DISETOR 27. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL

Tambahan modal disetor terdiri atas: Additional paid in capital consist of:


Agio saham 2,719 2,719 2,719 2,719 Share premiums Difference in value of the Selisih nilai transaksi combination transaction of an kombinasi bisnis entitas entity under common sepengendali (Catatan 4) (1,923,828) (1,923,828) (1,923,828) (1,923,828) control (Note 4) Dampak penerapan PSAK 70: application of SFAS 70: Transaksi kombinasi bisnis Business combination dengan entitas of entity under sepengendali (5,445,599) (5,445,599) - - common control Deklarasi aset: Asset declaration:

Setara kas 100,000 100,000 - - Cash equivalent Persediaan 1,203,306 1,203,306 - - Inventory

Jumlah (6,063,402) (6,063,402) (1,921,109) (1,921,109) Total

28. PENJUALAN 28. SALES



Penjualan barang jadi Sales of finished good Lokal 108,376,966 74,679,820 101,681,660 107,059,940 131,015,075 Local Ekspor 5,869,993 10,518,946 12,765,099 17,304,627 21,805,192 Export

Penjualan formula/ layanan teknis

3,000.000 500,000 1,500,000 2,000,000 -

Sales of formula/ technical services

Jumlah 117,246,959 85,698,766 115,946,759 126,364,567 152,820,267 Total


Pada bulan Januari 2015, EBCI dan ENG membentuk Departemen Teknik dan Penelitian & Pengembangan tujuan memperbaiki proses produksi, pengembangan produk baru dan penerapan baru atas produk yang sudah ada.

On January 2015, EBCI and ENG established Technical and Research & Development Department with the objective of improving the manufacturing process, new product development and also new application of existing products.

Rincian pelanggan dengan total penjualan kumulatif individual periode/tahun yang melebihi 10,00% dari penjualan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The detail of customers with individual annual cumulative amount exceeding 10.00% of the consolidated sales were as follows:


Saldo/ Balance

% Saldo/ Balance % Saldo/


Balance %


21,901,295 18.68% - - - - - - - -



- - - - - - - - 17,120,919 11.20%


(“AG”) PT Eterindo


- - - - - - - - 16,055,183 10.51%

PT Eterindo Wahanatama

(“EW”)


278







29. BEBAN POKOK PENJUALAN 29. COST OF GOODS SOLD



Bahan baku Raw materials Saldo awal 3,998,784 3,824,976 3,824,976 6,499,550 6,131,433 Beginning balance Pembelian 41,208,156 43,667,109 63,433,866 65,798,935 94,474,659 Purchase Saldo akhir (Catatan 10) (4,324,400 ) (2,934,137 ) (2,943,183 ) (3,824,976 ) (6,499,550 ) Ending balance (Note 10)

Bahan baku yang digunakan

40,882,540 44,557,948 64,315,659 68,473,509 94,106,542 Raw materials used

Upah langsung 1,659,562 1,354,689 1,829,311 1,678,568 1,627,951 Director labor Beban pabrikasi 8,697,751 7,792,849 10,008,899 10,363,288 12,408,465 Factory overhead

Jumlah biaya produksi 51,239,853 53,705,486 76,153,869 80,515,365 108,142,958 Total manufacturing cost

Persediaan barang dalam proses

Work-in progress

Saldo awal 773,774 1,046,729 1,046,729 1,327,375 1,324,191 Beginning balance Saldo akhir (Catatan 10) (848,376 ) (770,953 ) (773,774 ) (1,046,729 ) (1,327,375 ) Ending balance (Note 10)

Beban pokok produksi 51,165,251 53,981,262 76,426,824 80,796,011 108,139,774 Cost of goods

Manufactured

Barang jadi Finished goods Saldo awal 3,985,156 3,043,218 3,043,218 5,652,185 5,088,949 Beginning balance Pembelian 48,512,285 18,667,237 22,296,878 23,945,447 24,356,988 Purhases Penyesuaian (137,284) - - - - Adjustment Penyisihan untuk

Persediaan using dan/atau Penurunan nilai persediaan

- (82,240 ) 43,034 -

Allowance for inventory obsolescence and decline in the value

of inventories

Saldo akhir (Catatan 10) (5,406,540 ) -

(2,541,389 ) (2,227,975 ) (3,043,218 ) (5,652,185 ) Ending balance

(Note 10)

Beban pokok penjualan 98,118,868 73,150,328 99,456,705 107,393,459 131,933,526 Cost of goods sold


Rincian pemasok dengan total pembelian kumulatif individual tahunan yang melebihi 10,00% dari beban pokok penjualan neto konsolidasian adalah sebagai berikut:

Detail of suppliers with individual annual cumulative amount exceeding 10.00% of the consolidated net cost of sales were as follows:

30 September/ September 30 31 Desember/ December 31

2016 2016*) 2016 2015 2014

Saldo/

Balance % Saldo/

Balance

% Saldo/

Balance % Saldo/

Balance %

Saldo/

Balance %


11,923,766 12.15 12,965,975 17.72 15,683,822 15.77 8,114,350 7.56 15,965,429 12.10


Hyundai Corporation 11,595,799 11.82 - - - - - - - - Hyundai Corporation

PT Petro Oxo Nusantara (‘PON”) 9,244,739 9.42 7,028,415 9.61 - - 10,816,614 10.07 13,431,073 10.18

PT Petro Oxo Nusantara (‘PON”)

Exxon Mobile Chemical Asia Pacific 9,038,274 9.21 - - - - - - - -

Exxon Mobile Chemical Asia Pacific

*) Tidak diaudit/ Unaudited 30. BEBAN PENJUALAN 30. SELLING EXPENSE



Pengangkutan 1,447,472 1,173,573 1,659,853 1,775,351 1,366,902 Freight Kemasan 642,797 832,197 1,000,204 1,120,289 1,440,694 Packaging Gaji, upah dan

kesejahteraan Karyawan

596,060 521,422 691,263 924,713 698,344 Salaries, wages and

employee’s welfare Jamuan 149,236 71,327 180,645 199,402 267,222 Entertainment Biaya ekspor dan

penanganan

121,316 230,143 54,988 97,162 93,643 Export and handling

charges

279







30. BEBAN PENJUALAN (lanjutan) 30. SELLING EXPENSE (continued)

Akun ini terdiri dari: (lanjutan) This account consists of: (continued)


Beban klaim 95,528 164,666 257,909 143,229 - Claim charges Sewa 50,606 - 16,940 39,102 21,605 Rent Transportasi 37,221 39,220 54,784 47,849 52,795 Transportation Asuransi 30,369 22,303 3,861 47,243 67,075 Insurance Penyusutan (Catatan 13) 28,860 36,791 47,917 48,300 27,516 Depreciation (Note 13) Lain-lain 69,568 61,588 145,076 109,137 75,066 Others


31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 31. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES



Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan

2,434,215 1,708,527 1,959,011 1,647,870 2,777,213

Salaries, wages and employees’ welfare

Jasa tenaga ahli 806,922 1,067,870 1,311,710 1,021,601 729,348 Professional fees Transportasi 254,124 132,319 110,428 217,231 241,642 Transportation Asuransi 136,227 103,900 115,508 134,606 92,957 Insurance Sewa 134,709 109,848 142,516 130,068 120,693 Rent Penyusutan (Catatan 13) 117,533 258,811 326,153 405,455 428,245 Depreciation (Note 13) Denda 87,824 3,580 13,665 47,170 22,879 Penalty Alat tulis kantor 60,726 28,814 38,638 34,597 44,509 Komunikasi 47,661 39,573 3,055 92,269 63,974 Communication Utilitas 40,044 14,284 20,094 27,446 - Utilities Perbaikan dan

pemeliharaan

36,333 35,634 19,059 51,374 36,452 Repair and maintenance Keamanan dan retribusi

lainnya

36,095 26,961 45,074 33,992 34,278 Security and other

retribution

Jamuan dan representasi

35,870 99,762 147,166 85,509 134,632 Entertainment and representation

Penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 7)

6,957 - 103,188 83,378 55,863

Provision for impairment of receivable (Note 7)

Lain-lain 184,305 54,015 203,963 114,353 133,451 Others


32. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN – NETO 32. OTHER INCOME (EXPENSES) – NET


30 September/ September 30, 31 Desember/ December 31, 2017 2016 2016 2015 2014

Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap 2,538 - - (24,965 ) 3,879

Gain (loss) on disposal of fixed assets

Kerugian selisih kurs (284,747 ) (15,064 ) 384.224 (476,540 ) (346,994 ) Loss on foreign exchange Pendapatan dari

pengampunan pajak - neto - - 1,390,118 - -

Income from tax amnesty - net

Penghapusan utang - - 676,118 - - Reversal of payables Lain-lain (20,952 ) 766,944 81,136 (256,943 ) (224,203 ) Others

Jumlah (303,161 ) 751,880 2,531,596 (758,448 ) (567,318 ) Total *) Tidak diaudit/ Unaudited

280







33. BEBAN KEUANGAN 33. FINANCE COSTS


30 September/ September 30, 31 Desember/ December 31, 2017 2016 2016 2015 2014

Beban bunga Internet expense Pinjaman bank 4,020,020 3,360,960 4,451,477 4,444,029 3,265,500 Bank loans Liabilitas sewa

pembiayaan

29,088 9,114 11,130 18,612 17,453 Obligations under

finance lease Biaya bank 465,243 382,483 502,473 452,435 574,148 Bank charges Lain-lain - - 139,225 156,808 46,862 Others

Jumlah 4,514,351 3,752,557 5,104,305 5,071,884 3,903,963 Total

*) Tidak diaudit/ Unaudited 34. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN 34. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND

COMMITMENTS

Perjanjian penting dan komitmen Grup adalah sebagai berikut:

The Group’s significant agreements and commitments are as follows:

Entitas anak Subsidiaries


a. Pada tanggal 15 Desember 2015, TDC

mengadakan perjanjian jasa teknologi informasi dengan PT ChemOne Indonesia (“CI”), dimana CI akan memberikan jasa teknologi informasi kepada TDC and nilai jasa sebesar AS$880.000. Perjanjian ini berlangsung mulai 15 Desember 2015 hingga 31 Desember 2016 dan TDC membayar uang muka pada hari yang sama sebesar AS$440.000.

a. On December 15, 2015, TDC entered into information technology service agreement with PT ChemOne Indonesia (“CI”), which CI will provide the information technology services to TDC and the fee US$880,000. This agreement will be valid starting December 15, 2015 up to December 31, 2016 and TDC made payment in advance on the same day in the amount of US$440,000.

Pada tanggal 30 September 2017, TDC masih mencatat pembayaran tersebut sebagai uang muka dan belum ada realisasi atas perjanjian tersebut di atas. Pada tanggal 15 November 2017, TDC dan CI setuju untuk memperpanjang masa berlaku perjanjian sampai dengan 31 Desember 2018 (Note 40). .

As of September 30, 2017, TDC still recorded the payment as advance and the agreement above has not yet been realised. On November 15, 2017, TDC and CI agreed to extend the validity period of the agreement until December 31, 2018 (Note 40).

b. Pada tanggal 15 Desember 2015, TDC

mengadakan perjanjian jasa pemeliharaan teknologi informasi dengan CI, dimana CI akan memberikan jasa pemeliharaan teknologi informasi, dukungan dan fungsi. Perjanjian ini efektif pada 1 Januari 2016 dan berlaku selama 3 (tiga) tahun. TDC dikenakan jasa dasar bulanan sebesar Rp207.000.000, jasa dasar tahunan sebesar Rp2.898.000.000 dan jasa tambahan sesuai dengan permintaan TDC dan TDC diharuskan untuk membayar uang muka.

b. On December 15, 2015, TDC entered into information technology maintenance agreement with CI, in which CI will deliver the information technology maintenance service, support and functions. This agreement is effective from January 1, 2016 and valid for 3 (three) years. TDC is charged monthly basic service fee in the amount of Rp207,000,000, yearly basic service fee in the amount of Rp2,898,000,000 and additional service fee based on the request by TDC and TDC is required to pay advance payment.

281







34. PERJANJIAN PENTING DAN KOMITMEN (lanjutan)

34. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued)

Perjanjian penting dan komitmen Grup adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The Group’s significant agreements and commitments are as follows: (continued)

Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)


Pada tanggal 31 Desember 2015, TDC mencatat uang muka sebesar Rp2.200.000.000 (setara dengan AS$159.478) dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp220.000.000 (setara dengan AS$16.129). Pada tanggal 30 September 2017, TDC masih mencatat pembayarannya sebagai uang muka dan perjanjian yang di atas belum terealisasi. Uang muka dari CI telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 6 November 2017 dan 28 November 2017.

On December 31, 2015, TDC recorded advance payment amounting to Rp2,200,000,000 (equivalent to US$159,478) and Value Added Tax amounting to Rp220,000,000 (equivalent to US$16,129). As of September 30, 2017, TDC still recorded the payment as advance but has been fully repaid by CI on November 6, 2017 and November 28, 2017.

c. Pada tanggal 21 November 2014, TDC dan

Rameux Investment Corporation (“RIC”) mengadakan perjanjian pengadaan peralatan pabrik Acrylamide. Nilai kontrak perkerjaan tersebut sejumlah AS$12.500.000. TDC telah memberikan uang muka sebesar 30,00% dari total nilai kontrak atau AS$3.750.000.

c. On November 21, 2014, TDC and Rameux Investment Corporation (“RIC”) entered into the agreement of procurement and supply of Acrylamide plant equipment. The contract value amounting to US$12,500,000. TDC paid an advance for 30.00% of the total contract price or amounting to US$3,750,000.

Pada tanggal 29 Mei 2015, TDC dan RIC sepakat untuk mengubah perjanjian dimana nilai kontrak diubah menjadi AS$3.750.000 dan pengadaan peralatan dan material harus diselesaikan pada tanggal 30 November 2016. Pada 5 Oktober 2016, TDC dan RIC menyetujui amandemen perjanjian dimana total nilai kontrak sebesar AS$3.750.000 dipisah menjadi dua paket pasokan senilai AS$2.226.140 dan AS$1.523.860. Pada 10 Oktober 2016, RIC menugaskan PT Hudson Delphi Engineering Indonesia (“HDEI”) paket pasokan senilai AS$1.523.860.

On May 29, 2015, TDC and RIC agreed to amend the agreement wherein the total contract price was changed to be US$3,750,000 and supply of equipment and materials shall be completed by November 30, 2016. On October 5, 2016, TDC and RIC agreed to amend the agreement wherein the total contract price of US$3,750,000 was split into two supply packages of US$2,226,140 and US$1,523,860. On October 10, 2016, RIC assigned to PT Hudson Delphi Engineering Indonesia (“HDEI”) the supply package amounting to US$1,523,860.

Pada 14 Desember 2016, HDEI telah menyelesaikan pengiriman paket pasokan senilai AS$1.523.860. Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, sisa saldo uang muka kepada RIC masing-masing adalah sebesar AS$2.226.140 yang disajikan sebagai “Uang Muka Pembelian Aset Tetap” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

On December 14, 2016, HDEI has completed the delivery of the supply package of US$1,523,860. As of September 30, 2017 and December 31, 2016, the outstanding balance of the advance to RIC amounting to US$2,226,140 which is presented as part of “Advance for Purchase of Fixed Assets” in the consolidated statement of financial position.

Pada tanggal 5 Oktober 2017, TDC dan RIC setuju untuk memperpanjang jadwal pengiriman pekerjaan sebesar US$2.226.140 menjadi 30 Juni 2018.

On October 5, 2017, TDC and RIC agreed to extend the delivery schedule of the work amounting to US$2,226,140 to June 30, 2018.

282













a. Pada tahun 2011, ENG mengadakan perjanjian

manufaktur dengan INEOS Melamines GmbH. (“INEOS”), dimana INEOS memberikan ENG lisensi untuk menggunakan know-how, manufaktur dan teknologi yang dimiliki oleh INEOS untuk memproduksi specialty chemical dan resin eksklusif untuk INEOS dan ENG setuju untuk menyerahkan produk yang dihasilkan tersebut kepada INEOS.

a. In 2011, ENG entered into manufacturing agreement with INEOS Melamines GmbH ("INEOS"), on which INEOS grants ENG license to use know-how, manufacturing and technology owned by INEOS to produce specialty chemicals and resins exclusive to INEOS and ENG agreed to give the resulting product to INEOS.

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, ENG menerima uang muka masing-masing adalah sebesar AS$294.782, AS$56.681, AS$298.043 dan AS$502.641 yang dicatat sebagai bagian dari akun uang muka dari pelanggan.

On September 30, 2017 and December 31, 2016, 2015 and 2014, ENG received the advance payment amounting to US$294,782, US$56,681, US$298,043 and US$502,641, respectively, which is recorded as part of advances from customers account.

b. Pada tanggal 3 November 2014, ENG dan

PT Hudson Delphi Engineering Indonesia (“HDEI”) mengadakan perjanjian tehnik, pengadaan peralatan, pembangunan dan jasa lainnya sehubungan dengan modifikasi pabrik yang ada agar dapat memproduksi produk baru. Nilai kontrak pekerjaan tersebut sebesar A$4.223.000.

b. On November 3, 2014, ENG and PT Hudson Delphi Engineering Indonesia (“HDEI”) entered into the agreement of engineering, procurement and supply of equipment, construction and other services in relation with the modification of existing plant to be able to produce new products. The contract value amounting to US$4,223,000.

Pada tanggal 15 Desember 2015, seluruh pekerjaan telah selesai dan telah dicatat sebagai penambahan aset tetap.

As of December 15, 2015, all works already completed and recorded as addition to fixed asset.

c. Pada tanggal 31 Juli 2015, ENG dan

PT Mahkota Rimba Utama (“MRU”) mengadakan perjanjian jasa maklon dimana ENG setuju untuk menerima bahan baku tertentu dari MRU yang digunakan untuk memproduksi barang jadi tertentu. ENG tidak diperkenankan untuk menjual hasil produksi tolling kepada pihak lain. Pendapatan jasa maklon adalah sebesar AS$250 per MT. Perjanjian jasa maklon ini berlaku selama 4 (empat) tahun. Pada periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, ENG mencatat pendapatan jasa maklon masing-masing adalah sebesar AS$4.337.000, AS$2.886.500 dan AS$750.000.

c. On July 31, 2015, ENG and PT Mahkota Rimba Utama (“MRU”) entered into toll manufacturing agreement whereby ENG agreed to receive the supply of certain raw materials from MRU that is used to produce certain finished goods. ENG is not allowed to sell tolling products to other parties. The toll manufacturing fee is amounting to US$250 per MT. Toll manufacturing agreement is valid for 4 (four) years. For the nine-month period ended September 30, 2017 and the years ended December 31, 2016 and 2015, ENG recorded the tolling manufacturing fee amounting to US$4,337,000, US$2,886,500 and US$750,000, respectively.

283













d. Pada tanggal 11 Mei 2015, ENG mengadakan

perjanjian penjualan formula dengan Royal Chemie Corporate Limited (“RCCL”), dimana ENG setuju untuk memberikan hak non-ekslusif dan izin yang dapat ditransfer kepada RCCL untuk menggunakan formula dalam memproduksi produk water base dan solvent base tertentu melalui proses teknologi. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang pada penjualan ini telah tertagih seluruhnya.

d. On May 11, 2015, ENG has a formulation sale agreement with Royal Chemie Corporate Limited (“RCCL”), whereby ENG grants RCCL a non-exclusive and transferrable right to use the formulation to operate the process through manufacturing technology for certain products of water base and solvent base. As of December 31, 2015, the balance of receivable on this sale has been fully collected.

e. Sejak tahun 2011, ENG mempunyai piutang

dari RCCL yang dikenakan tingkat suku bunga SIBOR+3,00%. ENG dan RCCL telah melakukan beberapa kali perubahan perjanjian piutang dan perubahan terakhir menyatakan bahwa RCCL akan menyelesaikan piutang tersebut dengan pembayaran cicilan mulai bulan Desember 2016 dan berakhir pada Desember 2019.

e. Since 2011, ENG has receivable from RCCL which bears interest at SIBOR+3.00%. ENG and RCCL have amended the receivable agreement for several times and most recently amendment stated that RCCL will settle the receivable by installment payment commencing in December 2016 and ending in December 2019.

ENG mencatat pendapatan bunga sebesar AS$9.598, AS$13.574 dan AS$237.000 sebagai bagian dari akun “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

ENG recorded the interest income amounting to US$9,598, US$13,574 and US$237,000 as part of “Finance Income” in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the nine-month period ended September 30, 2017 and 2016 and the year ended December 31, 2016.

ENG mencatat saldo piutang termasuk pendapatan bunga yang belum dibayar sebagai piutang non-usaha pihak berelasi pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar AS$472.087 dan AS$153.191.

ENG recorded the balance of receivables including the unpaid interest income as non-trade receivable related parties as of September 30, 2017 and December 31, 2016 amounting to US$472,087 and US$153,191, respectively.

f. Pada tanggal 16 Mei 2016, ENG mengadakan

perjanjian penjualan formula dengan Continental Chemical Corporation Pte. Ltd. (“CCCPL”), dimana ENG setuju untuk memberikan hak non-eksklusif dan dapat ditransfer terkait formula untuk memproduksi produk water base tertentu.

f. On May 16, 2016, ENG entered into an sales formula agreement with Continental Chemical Corporation Pte. Ltd. (“CCCPL”), whereby ENG agreed to grant a non-exclusive and transferrable rights of formula to produce certain water base products.

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, piutang sebesar AS$1.100.000 dari penjualan formula tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha ENG.

As of September 30, 2017 and December 31, 2016, a receivable amounting to US$1,100,000 from the sales of formula is recorded as part of ENG’s trade receivables.

284













g. Pada tanggal 1 Juni 2017, ENG

menandatangani perjanjian kontrak dengan Continental Specialities (Guangzhou) Co. Ltd. ("CSGC") untuk Teknologi, Teknik dan Katalis dan untuk Pelatihan, Bantuan Pelaksanaan dan Bantuan Memulai Proyek CSGC DOTP di Republik Rakyat Cina. Pada tanggal 30 September 2017, piutang sebesar AS$1.500.000 dari perjanjian kontrak dicatat sebagai bagian dari piutang usaha.

g. On June 1, 2017, ENG entered into contract agreement with Continental Specialities (Guangzhou) Co. Ltd. (“CSGC”) for Technology, Engineering and Catalyst and for Training, Commissioning Assistance and Start-up Assistance of CSGC DOTP Project in the People Republic of China. As of September 30, 2017, receivable amounting to US$1,500,000 from the contract agreement is recorded as part of trade receivable.


a. Pada tahun 2014, EBCI membayar uang muka

untuk pembelian bahan baku ke Peyote. Pada tanggal 2 April 2015, EBCI dan Peyote mengadakan perjanjian dimana Peyote setuju untuk menyelesaikan kewajiban sebesar AS$4.094.971 ditambah dengan bunga sebesar 0,50% per bulan. Pada tahun 2015, Peyote telah membayar sebesar AS$984.975 dan kedua belah pihak menyutujui untuk memperpanjang periode pelunasan dimana Peyote harus menyelesaikan kewajiban sebelum atau pada tanggal 31 Desember 2016. Pada tanggal 30 Desember 2016, periode pelunasan diperpanjang kembali ke tanggal 30 Juni 2017.

a. In 2014, EBCI has paid advance payment purchase of raw material to Peyote. On April 2, 2015, EBCI and Peyote agreed to enter into a settlement agreement whereby Peyote agreed to settle its obligation amounting to US$4,094,971 plus interest of 0.50% per month. In 2015, Peyote repaid US$984,975 and both parties agreed to extend the settlement agreement whereby Peyote shall fully repay the unpaid obligation on or before December 31, 2016. On December 30, 2016, the settlement is reextended to June 30, 2017.

Pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, piutang termasuk pendapatan bunga yang belum dilunasi masing-masing adalah sebesar AS$19.615, AS$3.362.447, AS$3.167.107 dan AS$3.900.000. Pada tanggal 30 September 2017, piutang non-usaha pada Peyote telah dilunasi seluruhnya.

As of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014, receivables including unpaid interest income amounting to US$19,615, US$3,362,447, US$3,167,107 and US$3,900,000. On September 30, 2017, non-trade receivable from Peyote has been fully collected.

b. Pada tahun 2014, EBCI membayar uang muka

untuk pembelian bahan baku ke ChemOne Pacific Pte. Ltd. (“ChemOne”). Pada tanggal 15 April 2015, EBCI dan ChemOne mengadakan perjanjian dimana ChemOne setuju untuk menyelesaikan kewajiban sebesar AS$5.271.342 ditambah dengan bunga sebesar 0,50% per bulan. Pada tahun 2015, ChemOne telah membayar sebesar AS$1.389.035 dan kedua belah pihak menyetujui untuk memperpanjang periode pelunasan dimana ChemOne harus menyelesaikan kewajiban sebelum atau pada tanggal 31 Desember 2016.

b. In 2014, EBCI has paid advance payment purchase of raw material to ChemOne Pacific Pte. Ltd. (“ChemOne”). On April 15, 2015, EBCI and ChemOne agreed to enter into a settlement agreement whereby ChemOne agreed to settle its obligation amounting to US$5,271,342 plus interest of 0.50% per month. In 2015, ChemOne repaid US$1,389,035 and both parties agreed to extend the settlement agreement whereby ChemOne shall fully repay the unpaid obligation on or before December 31, 2016.

285














Pada tanggal 30 Desember 2016, kedua pihak memperpanjang waktu pelunasan menjadi 30 Juni 2017. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, kewajiban yang belum dilunasi masing-masing adalah sebesar AS$4.187.792, AS$3.943.909 dan AS$5.000.000. Pada tanggal 18 Mei 2017, piutang non-usaha dari ChemOne telah dilunasi sepenuhnya.

On December 30, 2016, both parties extended the settlement date to June 30, 2017. As of December 31, 2016, 2015 and 2014, the remaining unpaid obligation is amounting to US$4,187,792, US$3,943,909 and US$5,000,000, respectively. As of May 18, 2017, non-trade receivable from ChemOne has been fully collected.

c. Pada tanggal 15 November 2014, EBCI dan

PT Hudson Delphi Engineering Indonesia (“HDEI”) mengadakan perjanjian tehnik, pengadaan peralatan, pembangunan dan jasa lainnya sehubungan dengan modifikasi pabrik yang ada agar dapat memproduksi produk baru. Nilai kontrak pekerjaan tersebut sebesar AS$3.400.000.

c. On November 15, 2014, EBCI and PT Hudson Delphi Engineering Indonesia (“HDEI”) entered into the agreement of engineering, procurement and supply of equipment, construction and other services in relation with the modification of existing plant to be able to produce new products. The contract value amounting to US$3,400,000.

Pada tanggal 2 Desember 2015, seluruh pekerjaan telah selesai dan telah dicatat sebagai penambahan aset tetap.

As of December 2, 2015, all works already completed and recorded as addition to fixed asset.

d. Pada tanggal 31 Juli 2015, EBCI dan PT Prima

Bumi Sentosa (“PBS”) mengadakan perjanjian maklon dimana EBCI setuju untuk menerima bahan baku tertentu dari PBS yang digunakan untuk memproduksi barang jadi tertentu. EBCI tidak diperkenankan untuk menjual hasil produksi tolling kepada pihak lain. Pendapatan jasa maklon adalah sebesar AS$250 per MT. Perjanjian maklon ini berlaku selama 4 (empat) tahun. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016, dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015, EBCI mencatat biaya maklon masing - masing sebesar AS$4.375.000, AS$1.387.500, AS$1.387.500 and AS$721.250.

d. On July 31, 2015, EBCI and PT Prima Bumi Sentosa (“PBS”) entered into toll manufacturing agreement whereby EBCI agreed to receive the supply of certain raw materails from PBS that will be used to produce certain finished goods. The toll manufacturing fee is amounted to US$250 per MT. Toll manuafacturing agreement is valid for 4 (four) years. For the nine-month period ended September 30, 2017 and 2016, and years ended December 31, 2016 and 2015, EBCI recorded the tolling manufacturing fee amounting to US$4,375,000, US$1,387,500, US$1,387,500 and US$721,250, respectively.

e. Sejak tahun 2011, EBCI mempunyai piutang

non-usaha dari RCCL yang dikenakan tingkat suku bunga SIBOR+3,00%. EBCI dan RCCL telah melakukan beberapa kali perubahan perjanjian piutang dan perubahan terakhir menyatakan bahwa RCCL akan menyelesaikan piutang tersebut dengan pembayaran cicilan mulai bulan Desember 2016 dan berakhir pada Desember 2019.

e. Since 2011, EBCI has non-trade receivable from RCCL which bears interest at SIBOR+3.00%. EBCI and RCCL have amended the receivable agreement for several times with the last amendment stated that RCCL will settle the receivable by installment payment commencing in December 2016 and ending in December 2019.

286














EBCI mencatat pendapatan bunga sebesar AS$17.069, AS$16.441 dan AS$21.189 sebagai bagian dari akun “Pendapatan keuangan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

EBCI recorded the interest income amounting to US$17,069, US$16,441 and US$21,189, as part of “Finance Income” in the statement of profit or loss and other comprehensive income for the nine-month period ended September 30, 2017 and 2016 and the year ended December 31, 2016.

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, EBCI mencatat saldo piutang termasuk pendapatan bunga yang belum dibayar sebagai piutang non-usaha pihak berelasi masing-masing adalah sebesar AS$584.413 dan AS$211.870.

As of September 30, 2017 and December 31, 2016, EBCI recorded the balance of receivables including the unpaid interest income as non-trade receivable from related parties amounting to US$584,413 and US$211,870, respectively.

f. Pada tanggal 25 Mei 2016, EBCI mengadakan

perjanjian penjualan formula dengan Continental Chemical Corporation Pte. Ltd. (“CCCPL”), dimana EBCI setuju untuk memberikan hak non-eksklusif dan dapat ditransfer terkait formula untuk memproduksi produk water base tertentu.

f. On May 25, 2016, EBCI entered into an sales formula agreement with Continental Chemical Corporation Pte. Ltd. (“CCCPL”), whereas EBCI agreed to grant a non-exclusive and transferrable rights of formula to produce certain water base products.

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, piutang masing-masing adalah sebesar AS$500.000 dari penjualan formula tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha.

As of September 30, 2017 and December 31, 2016, a receivable amounting to US$500,000 from the sales of formula is recorded as part of trade receivables.

g. Pada tanggal 15 Agustus 2017, EBCI

mengadakan perjanjian penjualan formula dengan Continental Specialities (Guangzhou) Co. Ltd. (“CSGC”), dimana EBCI setuju untuk menjual formula untuk memproduksi produk water base tertentu. Pada tanggal 30 September 2017, piutang sejumlah AS$1.500.000 dicatat sebagai bagian dari piutang usaha.

g. On August 15, 2017, EBCI entered into formulation sale agreement with Continental Specialities (Guangzhou) Co. Ltd. (“CSGC”) when EBCI agreed to sell formula to produce certain water base products. As of September 30, 2017, receivable amounting to US$1,500,000 is recorded as part of trade receivable.


Pada tanggal 19 Juni 2013, PNK telah mengadakan perjanjian pembelian gas dengan PT Gagas Energi Indonesia (“Gagas”). Berdasarkan perjanjian ini, minimum pembelian setiap bulan adalah 110.000 m3 dan maksimum adalah 180.000 m3. Perjanjian ini berakhir pada 31 Maret 2018.

On June 19, 2013, PNK entered into Gas purchase agreement with PT Gagas Energi Indonesia (“Gagas”). Based on this agreement, the minimum transaction each month is 110,000 m3 and maximum 180,000 m3. This agreement expired on March 31, 2018.

287







35. INFORMASI SEGMEN 35. SEGMENT INFORMATION

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh Direksi sebagai pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan segmen Grup berdasarkan aktivitas per entitas. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

Based on the financial information used by the Board of Directors as the chief operating decision-maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources, management considers the Group’s segments based on each entity’s activities. All transactions between segments have been eliminated.

Direksi telah menentukan segmen operasi berdasarkan penjualan utama yaitu resin, plasticizer (DOP), acrylamide monomer dan lain-lain karena keputusan stratejik yang diambil oleh Direksi didasarkan atas segmen tersebut.

The Board of Directors has determined the operating segments based on sales of resin, plasticizer (DOP), acrylamide monomer and others considering that strategic decisions that are taken by the Board of Directors are based on those segments.

Informasi segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:

Segment information of the Group is as follows:

30 September / September 30,

2017

Specailty Resins Plasticizers

Acrylamide

Perdagangan dan jasa teknis/

Trading and technical services

Eliminasi/ Elimination

Total konsolidasi/

Total consolidated

PENJUALAN 45,836,073 36,634,805 7,031,381 48,947,482 (21,202,782) 117,246,959 SALES BEBAN POKOK

PENJUALAN

(36,561,627 ) (33,925,752 ) (5,480,817 ) (43,353,454 ) 21,202,782 (98,118,868 ) COST OF GOOD

SOLD

LABA BRUTO 9,274,446 2,709,053 1,550,564 5,594,028 - 19,128,091 GROSS PROFIT

Beban penjualan (1,501,524 ) (749,361 ) (1,018,148 ) - - (3,269,033 ) Selling expenses

Beban umum dan administrasi

(1,809,032 ) (1,158,076 ) (453,102 ) (999,335) - (4,419,545 )

General and administrative

expenses Pendapatan (beban) lain-

lain, neto

(31,398 ) (414,139 ) 10,633 131,743 - (303,161 ) Other income

(expenses) - net

LABA USAHA

5,932,492 387,477 89,947 4,726,436 - 11,136,352 INCOME FROM

OPERATIONS

Pendapatan keuangan 995,853 269,613 2,717 863,930 (1,031,235 ) 1,100,878 Finance income Beban keuangan (2,445,177 ) (578,886 ) - (2,521,523 ) 1,031,235 (4,514,351 ) Finance costs

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN

4,483,168 78,204 92,664 3,068,843 - 7,722,879

INCOME BEFORE TAX EXPENSES

Beban pajak penghasilan (1,120,792 ) (19,551 ) (23,166 ) (1,357,206 ) - (2,520,715 ) Income tax expenses

LABA PERIODE BERJALAN

3,362,376 58,653 69,498 1,711,637 - 5,202,164

INCOME FOR THE CURRENT

PERIOD

Penghasilan komprehensif lain

- - - (1,119,744 ) - (1,119,744 )

Other comprehensive Income

LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN

3,362,376 58,653 69,498 591,893 - 4,082,420

COMPREHENSIVE INCOME FOR

THE CURRENT PERIOD

INFORMASI LAINNYA

OTHER

INFORMATION Aset segmen 90,220,347 131,020,506 33,323,655 168,094,375 (205,283,643) 217,375,240 Segment assets

Liabilitas segmen 44,131,064 50,048,319 14,645,383 68,474,851 (58,377,807) 118,921,810 Segment liabilities

288







35. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 35. SEGMENT INFORMATION (continued)

Informasi segmen usaha Grup adalah sebagai berikut: (lanjutan)

Segment information of the Group is as follows: (continued)

30 September / September 30,

2016*


Acrylamide




Total konsolidasi/

Total consolidated

PENJUALAN 43,334,236 13,636,444 7,444,959 30,316,492 (9,033,365 ) 85,698,766 SALES BEBAN POKOK

PENJUALAN

(37,655,536 ) (12,768,212 ) (5,013,827 ) (26,746,118 ) 9,033,365 (73,150,328) COST OF GOOD

SOLD

LABA BRUTO 5,678,700 868,232 2,431,132 3,570,374 - 12,548,438 GROSS PROFIT


Beban umum dan Administrasi

(2,194,036 ) (298,145 ) (504,111 ) (687,606 ) - (3,683,898 )



lain, neto

593,159 (359,517 ) 224,145 294,093 - 751,880 Other income

(expenses), net

LABA USAHA

2,287,653 (8,744 ) 1,007,420 3,176,861 - 6,463,190 INCOME FROM

OPERATIONS

Pendapatan keuangan 1,276,911 410,579 4,882 54,069 (968,891 ) 777,550 Finance income Beban keuangan (2,459,327 ) (387,856 ) - (1,874,265 ) 968,891 (3,752,557 ) Finance costs


1,105,237 13,979 1,012,302 1,356,665 - 3,488,183

INCOME BEFORE INCOME TAX

EXPENSES

Beban pajak penghasilan

(276,309 ) (3,495 ) (253,076 ) (1,010,467 ) - (1,543,347 ) Income tax expenses

LABA PERIODE BERJALAN

828,928 10,484 759,226 346,198 - 1,944,836


PERIOD


- - - (190,345) - (190,345)

Other comprehensive Income

LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN

828,928 10,484 759,226 155,853 - 1,754,491


THE CURRENT PERIOD

INFORMASI LAINNYA

OTHER

INFORMATION Aset segmen 88,162,678 91,609,126 34,217,734 131,623,048 (158,256,845 ) 187,355,741 Segment assets

Liabilitas segmen 43,385,270 35,314,465 16,883,619 38,737,345 (39,515,058 ) 94,805,641 Segment liabilities

*Tidak diaudit/ Unaudited

289










31 Desember / December 31,

2016


Acrylamide




Total konsolidasi/

Total consolidated


PENJUALAN

(49,608,403 ) (16,674,184 ) (6,125,838 ) (38,424,753 ) 11,376,473 (99,456,705 ) COST OF GOOD

SOLD

LABA BRUTO 7,276,269 971,288 3,091,731 5,150,766 - 16,490,054 GROSS PROFIT



(2,640,564 ) (430,576 ) (754,535 ) (733,553 ) (4,559,228 )



lain, neto

1,474,341 547,893 67,042 6,110,159 (5,667,839 ) 2,531,596 Other income

(expenses), net

LABA USAHA

3,766,494 795,077 927,878 10,527,372 (5,667,839 ) 10,348,982 INCOME FROM

OPERATIONS

Pendapatan keuangan 1,105,511 542,691 5,851 57,517 (689,949 ) 1,021,621 Finance income Beban keuangan (3,360,048 ) (623,884 ) - (1,810,322 ) 689,949 (5,104,305 ) Finance costs


1,511,957 713,884 933,729 8,774,567 (5,667,839 ) 6,266,298


EXPENSES

Beban pajak penghasilan (527,989 ) (178,481 ) (233,432 ) (1,049,733 ) - (1,989,635 ) Income tax expenses

LABA TAHUN BERJALAN

983,968 535,403 700,297 7,724,834 (5,667,839 ) 4,276,663


YEAR Penghasilan

komprehensif lain

(124,552 ) 496 26,487 - - (97,569 ) Other comprehensive

Income

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

859,416 535,899 726,784 7,724,834 (5,667,839 ) 4,179,094


THE CURRENT YEAR

INFORMASI LAINNYA

OTHER



290











2015


Acrylamide




Total konsolidasi/

Total consolidated


PENJUALAN

(57,069,079 ) (20,168,992 ) (8,705,595 ) (35,396,012 ) 13,946,219 (107,393,459 ) COST OF GOOD

SOLD

LABA BRUTO 8,458,732 1,516,877 4,152,983 5,592,516 (750,000 ) 18,971,108 GROSS PROFIT



(2,949,588 ) (587,103 ) (711,866 ) (628,362 ) 750,000 (4,126,919 )



lain, neto

(562,057 ) 304,597 (621,940 ) 4,449,692 (4,328,740 ) (758,448 ) Other income

(expenses), net

LABA USAHA

2,376,690 816,169 1,255,999 9,413,846 (4,328,740 ) 9,533,964 INCOME FROM

OPERATIONS

Pendapatan keuangan 1,653,988 706,875 3,790 161 (1,285,035 ) 1,079,779 Finance income Beban keuangan (3,274,553 ) (820,465 ) (945,737 ) (1,316,164 ) 1,285,035 (5,071,884 ) Finance costs


756,125 702,579 314,052 8,097,843 (4,328,740 ) 5,541,859


EXPENSES Beban pajak penghasilan (573,106 ) (786,193 ) (849,130 ) (6,909 ) - (2,215,338 ) Income tax expenses

LABA TAHUN BERJALAN

183,019 (83,614 ) (535,078 ) 8,090,934 (4,328,740 ) 3,326,521


YEAR


145,186 68,613 15,706 - - 229,505

Other Comprehensive

income

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN

328,205 (15,001 ) (519,372 ) 8,090,934 (4,328,740 ) 3,556,026


THE CURRENT YEAR

INFORMASI LAINNYA

OTHER



291











2014


Acrylamide




Total konsolidasi/

Total consolidated


PENJUALAN (71,859,748 ) (35,955,932 ) (9,280,797 ) (30,678,140 ) 15,841,091 (131,933,526 ) COST OF GOOD

SOLD

LABA BRUTO 9,353,484 4,697,143 3,539,106 4,497,008 (1,200,000 ) 20,886,741 GROSS PROFIT


Beban umum dan administrasi (3,812,832 ) (1,307,990 ) (601,144 ) (394,170 ) 1,200,000 (4,916,136 )



lain, neto (443,953 ) 11,816 (225,407 ) 3,344,552 (3,254,326 ) (567,318 ) Other income

(expenses), net

LABA USAHA 3,206,445 2,788,729 1,104,187 7,447,390 (3,254,326 ) 11,292,425 INCOME FROM

OPERATIONS

Pendapatan keuangan 892,086 705,345 2,289 125 (515,443 ) 1,084,402 Finance income Beban keuangan (1,991,657 ) (1,336,639 ) (574,982 ) (516,128 ) 515,443 (3,903,963 ) Finance costs

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2,106,874 2,157,435 531,494 6,931,387 (3,254,326 ) 8,472,864


EXPENSES

Beban pajak penghasilan (612,140 ) (1,066,728 ) (787,080 ) (1,448 ) - (2,467,396 ) Income tax expenses

LABA TAHUN BERJALAN 1,494,734 1,090,707 (255,586 ) 6,929,939 (3,254,326 ) 6,005,468


YEAR

Pengaruh penyesuaian pro forma - - - (1,921,454 ) - (1,921,454 )

Effects of pro forma adjustment

Penghasilan komprehensif lain (96,297 ) (47,546 ) (8,521) - - (152,364 )

Other comprehensive

income

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 1,398,437 1,043,161 (264,107 ) 5,008,485 (3,254,326 ) 3,931,650


THE CURRENT YEAR

INFORMASI LAINNYA OTHER



36. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN 36. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Besarnya imbalan kerja karyawan dihitung berdasarkan peraturan yang berlalu yakni Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan kerja tersebut.

The amount of employee benefits liabilities is determined based on the Labor Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.

Pada tanggal 30 September 2017 dan 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Perusahaan belum melakukan perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawan.

As of September 30, 2017 and December 31, 2016, 2015 and 2014, the Company has not yet performed any calculation of employee benefit liability.

292







36. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

36. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Perhitungan aktuaris atas imbalan kerja yang berasal dari Entitas Anak pada tanggal 30 September 2017 dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya tertanggal 7 Desember 2017. Sedangkan perhitungan aktuaris atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing tertanggal 1 Maret 2017, 7 Maret 2016 dan 30 Maret 2015.

The actuarial calculation of employee benefits arising from the Subsidiaries as of September 30, 2017 is performed by PT Sentra Jasa Aktuaria, an independent actuary, in its report dated December 7, 2017. The actuarial calculation of employee benefits as of December 31, 2016, 2015 and 2014 is performed by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, in its report dated March 1, 2017, March 7, 2016 and March 30, 2015, respectively.

Liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan yang diakui laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employee benefit laibilities recognised in the consolidated statements of financial position are as follows:


Nilai kini liabilitas imbalan pasti 5,699,799 3,273,326 3,293,378 3,365,993 Present value of obligations Biaya jasa lalu yang belum diakui - - - (198,885) Unrecognised past service cost Entitas anak yang diakuisisi - 461,972 - - Entitlements of acquired subsidiary

Jumlah 5,699,799 3,735,298 3,293,378 3,167,108 Total

Mutasi liabilitas diestimasi imbalan kerja karyawan di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movement of estimated liabilities on employee benefits in the consolidated statements of financial position is as follows:


Saldo awal tahun 3,735,298 3,239,378 3,167,108 2,508,476 Balance at beginning of the year Beban tahun berjalan 536,273 419,385 455,483 417,832 Expenses in current year

Pembayaran manfaat (112,134) (515,529) (77,208) (80,458) Benefits paid Dampak mata uang asing (19,166) - - - Foreign exchange effect Kerugian (keuntungan) aktuarial 1,559,528 130,092 (306,005) 203,153 Actuarial loss (gain) Entitas anak yang diakuisisi - 461,972 - 118,105 Subsidiary acquired

Saldo akhir tahun 5,699,799 3,735,298 3,239,378 3,167,108 Balance at ending of the year

Beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employee benefits expense that are recognised in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, are as follows:


Biaya jasa kini 298,519 179,130 172,439 193,701 198,266 Current service cost Biaya bunga 226,882 257,148 246,946 261,782 219,566 Interest cost Kerugian (keuntungan)

aktuarial

10,872

3,322 - - -

Actuarial loss (gain)

Jumlah 536,273 439,600 419,385 455,483 417,832 Total


293







36. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

36. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Actuarial assumptions used in determining the employee benefits expense and liability are as follows:


Tingkat diskonto per tahun Discount rate per annum PT Eternal Buana Chemical PT Eternal Buana Chemical

Industries 7.18% 7.12% 8.98% 8.10% Industries PT Eterindo Nusa Graha 7.18% 8.28% 8.98% 8.10% PT Eterindo Nusa Graha PT Tridomain Chemical 7.03% 7.35% 9.10% 8.50% PT Tridomain Chemical PT Petronika 7.18% 8.30% - - PT Petronika Tingkat kenaikan gaji per tahun Salary increases rate per annum

PT Eternal Buana Chemical PT Eternal Buana Chemical Industries 5.00% 5.00% 8.50% 8.50% Industries PT Eterindo Nusa Graha 5.00% 5.00% 8.50% 8.50% PT Eterindo Nusa Graha PT Tridomain Chemical 5.00% 5.00% 8.00% 8.00% PT Tridomain Chemical PT Petronika 5.00% 5.00% - - PT Petronika Tingkat kematian TMI-III/2011 TMI-III/2011 TMI-III/2011 TMI-III/2011 Mortality rate Tingkat cacat 10.00% x TMI 2011 10.00% x TMI 2011 10.00% x TMI 2011 10.00% x TMI 2011 Disability rate Umur pensiun (tahun) 55 55 55 55 Retirement age (years)

Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang adalah:

The sensitivity analysis of the defined benefit obligation to changes in the weighted principal assumptions are as follows:

Dampak atas kewajiban imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation

Perubahan asumsi/ Changes in assumption

Kenaikan asumsi/ Increase in assumption

Penurunan asumsi/ Decrease in assumption

Tingkat diskonto 1% (278,813 ) 308,828 Discount rate Tingkat kenaikan gaji 1% 325,359 (297,961 ) Salary growth rate

Dampak pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

Impact on the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows:


Beban pokok penjualan 272,468 90,362 229,896 204,542 342,984 Cost of goods sold Beban penjualan 49,682 12,306 42,043 103,184 13,805 Selling expenses Beban umum dan

administrasi

214,123 336,932 147,446 147,757 14,238 General and administrative

expenses

Jumlah 536,273 439,600 419,385 455,483 371,027 Total *) Tidak diaudit/ Unaudited

37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

37. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY


2017 31 Desember/ December 31,

2016

Rp Setara dengan AS$/ Equivalent to US$ Rp

Setara dengan AS$/ Equivalent to US$

ASET ASSETS Kas dan setara kas 36,697,147,148 2,719,918 15,477,009,016 1,151,906 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 970,632,000 71,942 1,060,624,404 78,939 Short-term investment Piutang usaha Trade receivables

Pihak ketiga 326,886,010,912 24,228,136 334,936,302,900 24,928,275 Third parties Pihak berelasi 281,171,998,260 20,839,905 194,867,776,452 14,503,407 Related parties

Piutang non-usaha Non-trade receivables Pihak ketiga 46,429,291,032 3,441,246 40,166,371,124 2,989,459 Third parties Pihak berelasi 395,315,222,224 29,299,972 302,917,696,844 22,545,229 Related parties

Uang muka ke pemasok 25,723,471,608 1,906,572 4,657,683,452 346,657 Advance to suppliers

Jumlah asset 1,113,193,773,184 82,507,691 894,083,464,192 66,543,872 Total assets

294







37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

37. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY (continued)


2017 31 Desember/ December 31,

2016

Rp Setara dengan AS$/

Equivalent to US$ Rp Setara dengan AS$/ Equivalent to US$

LIABILITAS LIABILITIES Utang bank jangka pendek 333,149,563,976 24,692,378 219,836,567,052 16,361,757 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables


Utang non-usaha Non-trade payables Pihak ketiga 26,493,970,560 1,963,680 4,731,769,556 352,171 Third parties Pihak berelasi 61,267,428,348 4,541,019 11,395,662,784 848,144 Related parties

Beban yang masih harus dibayar

33,471,682,168 2,480,854 20,998,063,257 1,562,821 Accrued expenses

Liabilitas jangka Panjang 30,371,018,188 2,251,039 32,622,061,250 2,427,959 Long-term loans Uang muka dari pelanggan 1,890,783,352 140,140 2,848,445,436 212,001 Advanced from customer

Jumlah liabilitas 689,435,439,896 51,099,572 387,758,100,595 28,859,639 Total liabilities

Aset (liabilitas) - neto 423,758,333,288 31,408,119 506,325,363,597 37,684,233 Assets (liabilities) - net

31 Desember/ December 31, 2015

31 Desember/ December 31, 2014

Rp

Setara dengan AS$/ Equivalent to US$ Rp

Setara dengan AS$/ Equivalent to US$

ASET ASSETS Kas dan setara kas 7,147,562,740 518,128 2,468,415,468 198,426 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 967,392,000 70,126 900,000,000 72,347 Short-term investment Piutang usaha Trade receivables


Piutang non-usaha Non-trade receivables Pihak ketiga 16,094,772,312 1,166,711 4,524,052,428 363,670 Third parties Pihak berelasi 25,561,839,218 1,852,979 18,110,180,346 1,455,802 Related parties

Uang muka ke pemasok 3,073,429,785 222,793 - - Advance to suppliers

Jumlah aset 432,156,688,114 31,327,054 177,044,717,258 14,231,890 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES Utang bank jangka pendek 148,386,786,555 10,756,563 112,085,920,300 9,010,122 Short term bank loans Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 88,733,918,337 6,432,325 14,954,206,864 1,202,107 Third parties Pihak berelasi 57,923,674,357 4,198,889 9,207,910,535 740,186 Related parties

Utang non-usaha Non-trade payables Pihak ketiga 3,930,136,224 284,896 5,982,774,366 480,930 Third parties Pihak berelasi 10,552,234,353 764,932 - - Related parties

Beban yang masih harus dibayar

9,672,416,853

701,154 13,596,083,143

1,092,933 Accrued expenses

Liabilitas jangka panjang 42,409,094,518 3,074,237 30,449,597,195 2,447,717 Long-term loans Uang muka dari pelanggan 1,775,583,743 128,712 - - Advances from customers

Jumlah liabilitas 363,383,844,940 26,341,708 186,276,492,403 14,973,995 Total liabilities

Aset (liabilitas) - neto 68,772,843,174 4,985,346 (9,231,775,145 ) (742,105 ) Assets (liabilities) - net

38. INSTRUMEN KEUANGAN 38. FINANCIAL INSTRUMENTS

Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The carrying values and the estimated fair values of the Group financial instruments that are carried in the consolidated statements of financial position as of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014 are as follows:

295







38. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 38. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 30 September/ September 30, 31 Desember/ December 31, 2017 2016

Nilai Tercatat/ Nilai wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value Carrying amount Fair value

Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 2,939,901 2,939,901 2,036,187 2,036,187 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 71,942 71,942 78,939 78,939 Short-term investments Piutang usaha Trade receivables

Pihak ketiga 40,939,093 40,939,093 31,726,088 31,726,088 Third parties Pihak berelasi 25,439,905 25,439,905 16,103,407 16,103,407 Related parties

Piutang non-usaha Non-trade receivables Pihak ketiga 4,122,973 4,122,973 12,615,089 12,615,089 Third parties Pihak berelasi 29,394,990 29,394,990 24,096,981 24,096,981 Related parties

Uang jaminan 199,292 199,292 212,672 212,672 Refundable deposits

Jumlah aset keuangan 103,108,096 103,108,096 86,869,363 86,869,363 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang bank jangka pendek 46,365,685 46,365,685 44,058,545 44,058,545 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables


Utang non-usaha Non-trade payable Pihak ketiga 398,732 398,732 20,462,193 20,462,193 Third parties Pihak berelasi 4,758,206 4,758,206 848,144 848,144 Related parties

Beban masih harus dibayar 3,485,385 3,485,385 2,458,485 2,458,485 Accrued expenses Surat utang 20,000,000 20,000,000 - - Notes payable Pinjaman jangka panjang 4,902,417 4,902,417 6,447,438 6,447,438 Long-term loans

Jumlah liabilitas keuangan 96,786,545 96,786,545 87,754,257 87,754,257 Total financial iabilities

31 Desember/ December 31, 31 Desember/ December 31, 2015 2014

Nilai Tercatat/ Nilai wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value Carrying amount Fair value

Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 1,261,721 1,261,721 4,197,492 4,197,492 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 70,126 70,126 72,347 72,347 Short-term investments Piutang usaha Trade receivables


Piutang non-usaha Non-trade receivables Pihak ketiga 12,295,464 12,295,464 15,374,111 15,374,111 Third parties Pihak berelasi 19,053,531 19,053,531 10,419,770 10,419,770 Related parties

Uang jaminan 142,385 142,385 155,469 155,469 Refundable deposits

Jumlah aset keuangan 65,024,553 65,024,553 61,536,919 61,536,919 Total financial assets

Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang bank jangka pendek 33,928,565 33,928,565 32,544,350 32,544,350 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables


Utang non-usaha Non-trade payable Pihak ketiga 3,372,801 3,372,801 3,519,536 3,519,536 Third parties Pihak berelasi 1,590,818 1,590,818 1,352,418 1,352,418 Related parties

Beban masih harus dibayar 1,496,182 1,496,182 1,460,472 1,460,472 Accrued expenses Pinjaman jangka panjang 8,579,714 8,579,714 9,682,104 9,682,104 Long-term loans

Jumlah liabilitas keuangan 67,694,547 67,694,547 74,776,946 74,776,946 Total financial iabilities

296







38. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 38. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan berdasarkan jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi terkini antara pihak yang berkeinginan, yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Nilai wajar diperoleh dari harga kuotasi pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sesuai.

The fair values of the financial assets and liabilities are determined based on the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between willing parties, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted market price, discounted cash flow models and option pricing models, as appropriate.

Nilai wajar dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang non-usaha, uang jaminan, utang usaha, utang non-usaha dan beban yang masih harus dibayar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

The fair value of cash and cash equivalents, short term investments, trade receivable, non-trade receivable, refundable deposits, trade payable, non-trade payables and accrued expenses approximate their carrying amounts due to their short - term nature.

Nilai tercatat dari utang bank jangka pendek, surat utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga mengambang mendekati nilai wajarnya karena selalu dinilai ulang secara berkala.

The carrying values of short-term bank loans, notes payable and long-term loans with floating interest rates appoximate their fair values as these are revalued frequently.

39. TRANSAKSI NON KAS 39. NON CASH TRANSACTION

Informasi tambahan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:

Supplementary information on significant non-cash activities are as follows:


Saling hapus antara piutang non-usaha pihak ketiga Offset other receivable dengan utang non-usaha third party against pihak ketiga 216,000 - - - other payable third party Perolehan aset tetap melalui Acquisition of fixed asset utang sewa pembiayaan through consumer financing dan pembiayaan konsumen 29,318 - - 192,882 loan and finance lease Saling hapus antara piutang non-usaha pihak berelasi Offset other receivable dengan utang non-usaha related party against pihak berelasi - 3,000,000 - - other payable related party Penambahan aset dalam Addition to construction penyelesaian melalui in progress through pengurangan uang muka credit to advance for pembelian aset tetap - 1,522,860 - - purchase of fixed assets

Pembelian saham TDC Acquisition of TDC shares (Catatan 4) - - - 15,000,000 (Note 4)

40. LABA NETO PER SAHAM DASAR DAN DILUSI 40. BASIC EARNINGS PER SHARE AND DILUTED

Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode/tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective period/years.

297







40. LABA NETO PER SAHAM DASAR DAN DILUSI (lanjutan)

40. BASIC EARNINGS PER SHARE AND DILUTED (continued)


Laba neto yang dapat Net income diatribusikan kepada pemilik attributable to owners of entitas induk 5,033,377 4,123,379 3,179,597 4,076,006 the parent entity Rata-rata tertimbang jumlah Weighted average number saham biasa yang beredar 8,682,350,500 8,682,350,500 8,682,350,500 8,682,350,500 of outstanding ordinary shares

Laba neto per saham 0.0006 0.0005 0.0004 0.0005 Basic earnings per share

Perusahaan tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada tanggal 30 September 2017, 31 Desember 2016, 2015 dan 2014.

The Company does not have any dilutive ordinary shares as of September 30, 2017, December 31, 2016, 2015 and 2014.

41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Mengingat bahwa penerapan praktik manajemen risiko yang baik dapat mendukung kinerja dari Grup, maka manajemen risiko selalu menjadi elemen pendukung penting bagi Grup dalam menjalankan bisnisnya. Sasaran dan tujuan utama dari diterapkannya pelaksanaan praktik manajemen risiko di Grup adalah untuk menjaga dan melindungi Grup melalui pengelolaan risiko yang mungkin timbul dari berbagai aktivitasnya serta menjaga tingkat risiko agar sesuai dengan arahan yang ditetapkan oleh Grup.

Considering that good risk management practices implementation could better support the performance of the Group, hence the risk management would always be an important supporting element for the Group in running its business. The target and main purpose of the implementation of risk management practices in the Group is to maintain and protect the Group through managing the risks, which might arise from its various activities as well as maintaining risk levels in order to match with the direction already established by the Group.

Strategi untuk mendukung sasaran dan tujuan dari manajemen risiko diwujudkan dengan pembentukan dan pengembangan budaya risiko yang kuat, penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik, pelestarian nilai-nilai kepatuhan terhadap regulasi, infrastruktur yang memadai, serta proses kerja yang terstruktur dan sehat. Budaya risiko yang kuat ini diciptakan dengan membangun kesadaran yang kuat dimulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai kepada seluruh karyawan Grup.

Strategies to support the goals and objectives of risk management is actualized through the formation and development of a strong risk culture, the implementation of Good Corporate Governance practices, preserving the values of compliance with regulations, adequate infrastructure, as well as structured and healthy working processes. This strong risk culture is created by building a strong awareness of risk starting from the Board of Commissioners, Board of Directors and the entire employees of the Group.

Fungsi manajemen risiko juga berkewajiban untuk menjaga arahan risiko yang dapat diterima dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan tetap berpedoman dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan usaha.

Risk management’s function is also to hold the duty of maintaining the direction of risk that is acceptable and approved by the Boards of Commissioners and Directors so that it would remain guided and capable of adapting with business development.

Manajemen Grup memiliki komitmen penuh untuk menerapkan manajemen risiko secara komprehensif yang secara esensi mencakup kecukupan kebijakan, prosedur dan metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan usaha Grup tetap dapat terarah dan terkendali pada batasan risiko yang dapat diterima, serta tetap menguntungkan.

Group’s management has full commitment to implement risk management comprehensively, which essentially covers the adequacy of policies, procedures and risk management methodology, hence the Group's business activities could remain directed and controlled in an acceptable risk limit, at the same time still remain profitable.

298







41. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko keuangan Financial risk

a. Risiko kredit a. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko dalam hal lawan transaksi tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Grup terkena risiko kredit dari kegiatan operasional Grup baik dengan pihak ketiga dan dengan pihak yang berelasi. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Manajemen Grup sesuai kebijakan Grup, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur. Grup meminimalkan risiko kredit atas kas dengan mempertahankan saldo kas minimum dan memilih bank yang berkualitas untuk penempatan dana.

Credit risk is the risk that counterparty will not meet its obligations under a financial instrument or customer contract, leading to a financial loss. The Group is exposed to credit risk from its operating activities with third parties and related parties. Customer credit risk is managed by the Group’s Management subject to the Group’s established policies, procedures and controls relating to customer credit risk management. Outstanding customer receivables are regularly monitored. The Group minimizes credit risk on cash by maintaining minimum cash balance and select qualified bank for the placement of funds.

b. Risiko pasar b. Market risk

Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat nilai tukar mata uang asing, dan suku bunga.

Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. The Group is exposed to market risks, in particular, foreign currency exchange risk and interest rate risk.

Risiko nilai tukar mata uang asing asing Foreign currency exchange rate risk

Risiko nilai tukar mata uang non-fungsional merupakan penurunan nilai aset/pendapatan atau peningkatan nilai liabilitas/pengeluaran yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Paparan risiko Perusahaan dan entitas anaknya terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari penjualan dan pembelian tertentu, gaji dan tunjangan karyawan, biaya transportasi. Sebenarnya, mayoritas penjualan dan biaya dalam mata uang Dolar AS. Untuk meminimalkan risiko fluktuasi pertukaran mata uang asing, kebijakan Perusahaan dan entitas anaknya adalah mengelola risiko dengan cara menselaraskan penerimaan dan pembayaran dalam setiap jenis mata uang. Sehingga hal tersebut menghasilkan nilai natural terhadap risiko mata uang Perusahaan dan entitas anaknya. Perusahaan dan entitas anaknya tidak memiliki kebijakan formal untuk lindung nilai mata uang asing.

Foreign currency exchange rate risk represents decline in the value of assets/revenue or increase in the value of liabilities/expenditures caused by fluctuation of foreign currency exchange rate. The Company and its subsidiaries’ exposure to foreign currency exchange rate changes are derived mainly from certain sales and purchase, salaries and employee benefit expense, transportation expense. Sales and expenses are mainly denominated in US Dollar. To minimize risk of foreign currency exchange rate fluctuation, the Company and its subsidiaries’s policy is to manage the risk by matching receipt and payment in each individual currency. So, it provides some degree of natural hedge for the Company and its subsidiaries’ foreign exchange exposure. The Company and its subsidiaries do not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure.

299








Risiko keuangan (lanjutan) Financial risk (continued)

b. Risiko pasar (lanjutan) b. Market risk (continued)

Analisa sensitivitas untuk risiko mata uang asing Sensitivity analysis for currency risk

Pada tanggal 31 Desember 2017, jika nilai tukar AS Dolar terhadap mata uang Rupiah meningkat sebesar 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah sebesar AS$1.791.259, terutama sebagai akibat kerugian translasi asset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah. Jika nilai tukar AS Dolar terhadap mata uang Rupiah menurun sebesar 10%, maka laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi sebesar AS$2.388.345.

As of December 31, 2017, if the exchange rate of the US Dollar against Rupiah appreciated by 10% with all other variables held constant, income before tax expense for the year then ended would have been US$1,791,259 lower, mainly as result of foreign exchange loss on the translation of monetary assets and liabilities denominated in Rupiah, while if the exchange rate of US Dollar against Rupiah depreciated by 10%, income before tax expense for the year then ended would have been US$2,388,345 higher.

Risiko suku bunga Interest rate risk

Risiko suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan deposito yang dibatasi penggunaannya, deposito berjangka, investasi jangka pendek, surat utang dan bank.

Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to time deposits, short term investment, notes payable and banks.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga dengan suku bunga tetap dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.

To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through a fixed-rate debts by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan agreement.

Tabel berikut adalah nilai tercatat berdasarkan jatuh temponya atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carrying amount by maturity of the Group’s financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:


2017

Kurang dari 1 tahun/

Less than 1 year Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year

Jumlah/ Total

Kas dan setara kas 2,910,835 - 2,910,835 Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek 71,942 - 71,942 Short-term investment Piutang non-usaha Non-trade receivables

Pihak berelasi - 29,394,990 29, 394,990 Related parties Utang bank jangka pendek 46,365,685 - 46,365,685 Short-term bank loans Surat utang - 20,000,000 20,000,000 Notes payable Pinjaman jangka panjang 2,899,895 2,002,522 4,902,417 Long-term loans

300









b. Risiko pasar (lanjutan) b. Market risk (continued)

Risiko suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)


2016



Jumlah/ Total


Pihak berelasi - 24,096,981 24,096,981 Related parties Utang bank jangka pendek 44,058,545 - 44,058,545 Short-term bank loans Pinjaman jangka panjang 2,567,513 3,879,925 6,447,438 Long-term loans


2015



Jumlah/ Total




2014



Jumlah/ Total



c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas didefinisikan sebagai ketidakmampuan Grup untuk memenuhi kewajiban keuangan, yang pada gilirannya membuat Grup tidak mampu mengambil keuntungan dari peluang investasi atau tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas di tangan dan di bank untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Manajemen memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai kegiatan operasional, menjaga keseimbangan antara kesinambungan penagihan piutang dan fleksibilitas penggunaan pinjaman bank dan pinjaman lainnya.

Liquidity risk is defined as the Group’s inability to fulfill its financial liability, which in turn makes the Group unable to take the advantages of investment opportunities or unable to meet its short-term financial liabilities. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash on hand and in banks to support business activities on timely basis. The management monitors and maintains a level of cash on hand and cash equivalents deemed adequate to finance the operational activities, maintains a balance between continuity of accounts receivable collection and flexibility through the use of bank loans and other borrowings.

301









c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup pada tanggal pelaporan berdasarkan jatuh temponya yang relevan berdasarkan periode sisa hingga tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel ini adalah nilai arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto termasuk estimasi pembayaran bunga:

The table below analyses the Company’s financial liabilities at the reporting date into relevant maturity groupings based on the remaining period to the contractual maturity date. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows including estimated interest payments:


2017



Jumlah/ Total

Utang bank jangka pendek 46,365,685 - 46,365,685 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables

Pihak ketiga 11,458,067 - 11,458,067 Third parties Pihak berelasi 3,418,053 - 3,418,053 Related parties

Utang non-usaha Non-trade payables Pihak ketiga 398,732 - 398,732 Third parties Pihak berelasi 4,758,206 632,967 5,391,173 Related parties

Beban yang masih harus dibayar 3,485,385 - 3,485,385 Accrued expenses Uang muka pelanggan 434,925 - 434,925 Advances from customers Surat utang - 20,000,000 20,000,000 Notes payable Pinjaman jangka panjang 2,899,895 2,002,522 4,902,417 Long-term loans

Jumlah 73,218,948 22,635,489 95,854,437 Total


2016



Jumlah/ Total



Utang non-usaha Non-trade payables Pihak ketiga 20,462,193 - 20,462,193 Third parties Pihak berelasi - 848,144 848,144 Related parties

Beban yang masih harus dibayar 2,458,485 - 2,458,485 Accrued expenses Uang muka pelanggan 315,105 - 315,105 Advances from customers Pinjaman jangka panjang 2,567,513 3,879,925 6,447,438 Long-term loans

Jumlah 83,341,293 4,728,069 88,069,362 Total


2015



Jumlah/ Total



Utang non-usaha Non-trade payables Pihak ketiga 342,411 3,030,390 3,372,801 Third parties Pihak berelasi - 1,590,818 1,590,818 Related parties


Jumlah 57,234,973 10,941,528 68,176,501 Total

302









c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)


2014



Jumlah/ Total



Utang non-usaha Non-trade payables Pihak ketiga 519,536 3,000,000 3,519,536 Third parties Pihak berelasi - 1,352,418 1,352,418 Related parties


Jumlah 65,338,506 10,012,893 75,351,399 Total

d. Risiko harga d. Price risk

Risiko harga Grup terutama berkaitan dengan pembelian bahan baku utama dan persediaan. Kenaikan harga bahan baku akan berdampak negatif jika tidak didukung oleh peningkatan harga jual produk. Grup berkeyakinan bahwa cara terbaik untuk mengelola risiko harga adalah untuk memproduksi lebih efisien dan menjaga persediaan bahan baku optimal untuk produksi berkelanjutan.

The Group exposures to price risk relates primarily to the purchase of the major raw materials and supplies. The increase in price of raw materials will have a negative impact when it is not supported by the increase in selling price of the products. The Group believe that the best way to manage the price risk is to produce more efficiently and maintain the optimum raw material inventory level for a continuous production.

Pengelolaan modal Capital management

Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders’ value.

Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or return capital to shareholders. No changes were made in the objectives, policies or processes for managing capital during the nine months ended September 30, 2017.

Grup mengawasi modal menggunakan rasio utang terhadap ekuitas, yang merupakan nilai utang dibagi dengan jumlah ekuitas.

The Group monitors capital using debt to equity ratio, which is debt value divided by total capital.

303







42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 42. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

Perusahaan The Company

a. Berdasarkan akta notaris No. 40 tanggal 13 Oktober 2017 dari Notaris Ira Sudjono, S.H., M.Hum., M.Kn., MM., M.Si., notaris di Jakarta, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Based on notarial deed No. 40 dated October 13, 2017 of Notary Ira Sudjono, S.H., M.Hum., M.Kn., MM., M.Si., notary in Jakarta, the members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors are as follows:

Dewan Komisaris Boards of Commissioners Presiden Komisaris Hadiran Sridjaja President Commissioner Komisaris Arjun Permanand Samtani Commissioner Komisaris Independen Ir. Rauf Purnama Independent Commissioner

Dewan Direksi Boards of Directors Presiden Direktur Choi Choon Ha President Director Direktur Joyce Venancio Sobejana Onias Director Direktur Independen Prof. DR. Drs. Bambang Heru Purwanto, M.Si Independent Director

b. Perusahaan mengubah anggaran dasar berdasarkan Akta dari Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., No. 66, tanggal 22 November 2017. Pemegang Saham menyetujui keputusan perubahan anggaran dasar tersebut, dengan rincian sebagai berikut:

b. The Company amanded the article of association based on Notarial Deed No. 66 from Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., dated November 22, 2017. The Shareholders agreed to change such article of association as follows:

1. Menyetujui perubahan status Perusahaan dari Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka;

1. Change of status of the Company which was previously Non-Public Company to become a Public Company.

2. Menyetujui penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 5.788.233.000 (lima miliar tujuh ratus delapan puluh delapan juta dua ratus tiga puluh tiga ribu) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham untuk ditawarkan kepada masyarakat melalui penawaran umum saham perdana;

2. The issuance of new shares at least 5,788,233,000 (five billion seven hundred eighty eight million two hundred thirty three thousand) shares with nominal value of Rp100 (one hundred Rupiah) per share to be offered to public through initial public offering;

3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada anggota Direksi Perusahaan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan guna tercapainya penawaran umum melalui pasar modal;

3. Grant power and authority to member of the Company’s Board of Directors to take required actions in order to get successful initial public offering through capital market;

Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0202482 pada tanggal 19 Desember 2017.

Such changes have been approved by Minister of Law and Human Rights based on Decision from Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0202482 dated December 19, 2017.

c. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dari Perusahaan tertanggal 20 Desember 2017, Dewan Komisaris Perusahaan telah menyatakan, menyetujui dan memutuskan untuk membentuk Komite Audit, serta menunjuk Ketua serta Anggota Komite Audit tersebut, sekaligus memutuskan masa jabatan Ketua dan Anggota Komite Audit tersebut. Dengan demikian, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

c. Based on Decision Letter from the Board of Commissioners of the Company dated December 20, 2017, the Company’s Board of Commissioners have declared, agreed and decided to establish Audit Committee, and appoint Chairman and Member of such Audit Committee, as well as decided about the appointment period of respective Chairman and Member of Audit Committee. Therefore, the composition of the Company’s Audit Committee is as follows:

304







42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN (lanjutan)

42. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Ketua Ir. Rauf Purnama Chairman Anggota Anton Hartono Member Anggota Ramdani Member

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan tanggal 20 Desember 2017, Perusahaan menunjuk Surya Santoso sebagai Sekretaris Perusahaan.

Based on the Decision letter from the Board of Directors of the Company dated December 20, 2017, the Company appointed Surya Santoso as Corporate Secretary.

Entitas Anak Subsidiaries


Berdasarkan surat dari PT Bank Sinarmas Tbk (“SIMAS”) No. OL.162/2017/CM/CR-AO/TH tanggal 6 Oktober 2017, EBCI telah memperoleh perpanjangan fasilitas kredit berupa demand loan (revolving), term loan (non-revolving) dan LC/SKB Line masing-masing sebesar AS$15.000.000, AS$1.479.607 dan Rp70.000.000.000 dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 17 September 2018, 19 September 2018 dan 17 September 2019. Pinjaman ini dikenai bunga 12,00% per tahun

Based on letter from PT Bank Sinarmas Tbk (“SIMAS”) No. OL.162/2017/CM/CR-AO/TH dated on October 6, 2017, EBCI has obtained an extension of its demand loan (revolving), term loan (non-revolving) and LC / SKB Line facilities amounting to US$15,000,000, US$1,479,607 and Rp70,000,000,000, respectively, and will mature on September 17, 2018, September 19, 2018 and September 17, 2019, respectively. This loan bears interest of 12.00% per annum.


a. Berdasarkan Amandemen Perjanjian Fasilitas

Surat Kredit Berdokumen No. 148/AMEND/XI/2017 pada tanggal 10 November 2017, PT Bank CTBC Indonesia menyetujui fasilitas dalam bentuk SKB (sight, usance, usance lokal dan trust receipt), transaksi valuta asing, pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka menengah dengan batas maksimum masing-masing sebesar AS$4.000.000, AS$200.000, Rp90.000.000.000 dan AS$647.593. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga berkisar antara 6,30% sampai 10,75% per tahun. Surat kredit berdokumen, transaksi pertukaran mata uang asing dan pinjaman jangka pendek akan jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2018 dan 23 Oktober 2018.

a. Based on Amendment Letter of Credit Facility Agreement No. 148/AMEND/XI/2017 on November 10, 2017, PT Bank CTBC Indonesia agreed facilities in form of LC (sight, usance, local usance and trust receipt), foreign exchange transaction, short-term loan and medium-term loan with the maximum limit amounting to US$4,000,000, US$200,000, Rp90,000,000,000 and US$647,593 respectively. The facilities bear the interest rate ranging from 6.30% to 10.75% per annum. The letter of credit, foreign currency exchange transactions and short-term loan will be due on June 12, 2018 and October 23, 2018, respectively.

b. Berdasarkan Amandemen Perjanjian Fasilitas

Surat Kredit Berdokumen No. 149/AMEND/XI 2017 tanggal 10 November 2017, PT Bank CTBC Indonesia menyetujui fasilitas dalam bentuk bank garansi dengan batas maksimum sebesar Rp250.000.000. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga 2,50% per tahun. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2018.

b. Based on Amendment Letter of Credit Facility Agreement No. 149/AMEND/XI/2017 on November 10, 2017, PT Bank CTBC Indonesia agreed facilities in form of bank guarantee with the maximum limit amounting to Rp250,000,000. The facilities bear the interest rate 2.50% per annum. This agreement will be due on June 12, 2018.

305









Entitas Anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)


c. Pada tanggal 5 Oktober 2017, TDC dan

Rameux Investment Corporation mengadakan amandemen lain atas Kontrak Pengadaan pada tanggal 31 November 2014, dimana kedua belah pihak sepakat untuk mengubah jadwal pengiriman pekerjaan sebesar AS$2,226,140 dari tanggal 31 Desember 2017 menjadi 30 Juni 2018

c. On October 5, 2017, TDC and Rameux Investment Corporation entered into another amendment to Procurement Contract dated November 31, 2014, where the two parties agreed to amend the delivery schedule of the work amounting to US$2,226,140 from December 31, 2017 to June 30, 2018.

d. Pada tanggal 15 November 2017, TDC dan

PT ChemOne Indonesia melakukan amandemen terhadap Perjanjian Layanan Teknologi Informasi tanggal 15 Desember 2015 sebesar AS$880.000, dimana kedua belah pihak sepakat untuk mengubah masa berlakunya perjanjian dari 31 Desember 2016 menjadi 31 Desember 2018.

d. On November 15, 2017, TDC and PT ChemOne Indonesia entered into an amendment to Information Technology Service Agreement dated December 15, 2015 amounting to US$880,000, where the two parties agreed to amend the validity period of the agreement from up to December 31, 2016 to up to December 31, 2018.


a. Pada tanggal 20 Oktober 2017, PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) telah setuju untuk memperpanjang fasilitas kredit modal kerja, fasilitas Trust Receipt dan SKB sampai dengan tanggal 20 Oktober 2018.

a. On October 20, 2017, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) has agreed to extend the Working Capital Credit Agreement, Trust Receipt and LC facility to October 20, 2018.

b. Pada tanggal 20 November 2017, PNK telah

menerima putusan pengadilan pajak terkait pemeriksaan pajak tahun 2012, dimana Pengadilan Pajak memutuskan mengabulkan banding PNK dengan nomor putusan PUT.89014/PP/M.XII/15/2017.

b. On November 20, 2017, PNK has received Tax Court Ruling regarding tax audit year 2012, which the Tax Court has decided to grant PNK’s tax appeal through decision number PUT.89014/PP/M.XII/15/2017.

c. Pada tanggal 22 November 2017, PNK

mengubah Anggaran Dasarnya berdasarkan Akta No. 2018 tanggal 22 November 2017 dari Recky Franky Limpele S.H., notaris di Jakarta, dan disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal pada tanggal 12 Desember 2017 melalui suratnya No. 4529/I/IP-PB/PMA /2017 tentang pengalihan seluruh saham PNK yang dimiliki oleh Globechem International Company Ltd. kepada Perusahaan. Sehingga susunan pemegang saham PNK adalah sebagai berikut:

d. On November 22, 2017, PNK amended its Article of Association based on Notarial Deed No. 2018 dated November 22, 2017 of Recky Franky Limpele S.H., notary in Jakarta, and approved by the Capital Investment Coordinating Board on December 12, 2017 through its Letter No. 4529/I/IP-PB/PMA/2017 regarding the transfer of all PNK shares held by Globechem International Company Ltd. to the Company. Therefore, the composition of the shareholders of PNK are as follows:

1. PT Tridomain Performance Materials sebanyak 21.540 saham terbagi atas: • 7.040 saham seri A dengan nilai

nominal per saham Rp349.250 atau AS$500 atau dengan nilai nominal sebesar Rp2.458.720.000 atau AS$3.520.000; dan

1. PT Tridomain Performance Materials with 21,540 shares divided into: • 7,040 shares of series A with nominal

value per share of Rp349,250 or US$500 or with a nominal value of Rp2,458,720,000 or US$3,520,000; and

306









PT Petronika (“PNK”) (lanjutan) PT Petronika (“PNK”) (continued)

• 14.500 saham seri B dengan nilai nominal per saham sebesar Rp3.950.000 atau AS$500 atau dengan nilai nominal sebesar Rp57.275.000.000 atau AS$7.250.000.

• 14,500 Series B shares with par value per share of Rp3,950,000 or US$500 or with a nominal value of Rp57,275,000,000 or US$7,250,000.

Atau dengan nilai seluruhnya sebesar Rp59.733.720.000 atau AS$10.770.000.

Or with a total value of Rp59,733,720,000 or US$10,770,000.

2. PT Petrokimia Gresik sebanyak 5.385

saham terbagi atas: • saham seri A dengan nilai nominal

per saham Rp349.250 atau AS$500 atau dengan nilai seluruhnya sebesar Rp614.680.000 atau AS$880.000; dan

• 3.625 saham seri B dengan nilai nominal per saham Rp3.950.000 atau AS$500 atau dengan nilai nominal seluruhnya Rp14.318.750.000 atau AS$1.812.500.

Atau dengan nilai seluruhnya sebesar Rp14.933.430.000 atau AS$2.692.500.

2. PT Petrokimia Gresik with 5,385 shares divided into: • 1,760 shares of series A with a nominal

value per share of Rp349,250 or US$500 or with a total value of Rp614,680,000 or US$880,000; and

• 3,625 Series B shares with par value per share of Rp3,950,000 or US$500 or with a par value of Rp14,318,750,000 or US$1,812,500.

Or with a total value of Rp14,933,430,000 or US$2,692,500.

Akta perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0026789.AH.01.02.TAHUN2017, tanggal 19 Desember 2017.

The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-0026789.AH.01.02.TAHUN2017 dated December 19, 2017.

43. REKLASIFIKASI AKUN 43. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Pada periode 2017, Grup melakukan reklasifikasi akun pada laporan posisi keuangan konsolidasian untuk saldo per 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 sebagai berikut:

In period 2017, the Group reclassifies accounts in the statement of financial position for balances as of December 31, 2016, 2015 and 2014 as follows:


2016

Sebelum reklasifikasi/

Before reclassification

Reklasifikasi/ Reclassification

Setelah reklasifikasi/ After reclassification

Laporan posisi keuangan konsolidasian

Consolidated statement of financial position

Liabilitas Liabilities Liabilitas lancar Current liabilities

Pinjaman 2,563,002 (2,563,002 ) - Loans Utang bank - 2,462,457 2,462,457 Bank loans Pembiayaan konsumen - 100,545 100,545 Consumer finance

Liabilitas tidak lancar Current liabilities Pinjaman 3.868,754 (3.868,754 ) - Loans Utang bank - 3,816,068 3,816,068 Bank loans Pembiayaan konsumen - 52,686 52,686 Consumer finance

307







43. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 43. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)


2015







Aset Assets Aset lancar Current assets

Piutang non-usaha Non-trade receivables Pihak berelasi 3,576,303 (3,576,303 ) - Related parties

Aset tidak lancar Noncurrent assets Piutang non-usaha Non-trade receivables

Pihak berelasi 15,477,228 3,576,303 19,053,531 Related parties Liabilitas Liabilities Liabilitas lancar Current liabilities

Akrual 2,081,342 (585,160 ) 1,496,182 Accruals Utang pajak Tax payables

Pajak lainnya 2,444,860 585,160 3,030,020 Other taxes


2014







Aset Assets Aset lancar Current assets

Piutang non-usaha Non-trade receivables Pihak berelasi 3,125,287 (3,125,287 ) - Related parties

Aset tidak lancar Current liabilities Piutang non-usaha Non-trade receivables

Pihak berelasi 7,294,483 3,125,287 10,419,770 Related parties Liabilitas Liabilities Liabilitas lancar Current liabilities

Akrual 1,933,425 (472,953 ) 1,460,472 Accruals Utang pajak Tax payables

Pajak penghasilan 1,494,018 202,592 1,696,610 Income tax Pajak lainnya 882,550 270,361 1,152,911 Other taxes

44. PERKARA HUKUM DAN LIABILITAS

BERSYARAT 44. LEGAL MATTERS AND CONTINGENCIES

Grup tidak mempunyai perkara hukum yang signifikan pada tanggal 30 September 2017.

As of September 30, 2017, the Group was not involved in any significant legal matters.

45. STANDAR AKUNTANSI BARU 45. NEW ACCOUNTING STANDARDS

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan amandemen atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.

The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has issued amendments to several accounting standards that may have an impact on the consolidated financial statements.

Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2019: • ISAK No. 33 - “Transaksi Valuta Asing dan

Imbalan di Muka”.

Effective on or after January 1, 2019: • IFAS No. 33 - “Foreign Currency Transactions

and Advance Consideration”.

308







45. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 45. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah 1 Januari 2020:

• PSAK No. 71 - “Instrumen Keuangan”; • PSAK No. 72 - “Pendapatan dari Kontrak

dengan Pelanggan”; • PSAK No. 73 - “Sewa”; dan • Amandemen PSAK No. 62 - “Kontrak

Asuransi, Menerapkan PSAK No. 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK No. 62: Kontrak Asuransi”.

Effective on or after January 1, 2020:

• SFAS No. 71 - “Financial Instruments”, • SFAS No. 72 - “Revenue from Contracts with

Customers”; • SFAS No. 73 - “Leases”; and • Amendments to SFAS No. 62 - “Insurance

Contracts, Applying SFAS No. 71: Financial Instruments with SFAS No. 62: Insurance Contracts”.

Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar dan interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Group is currently evaluating and has not determined the impact of the revised and new standards and interpretations on the consolidated financial statements.

46. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 46. REISSUANCE FINANCIAL STATEMENTS

Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017. Laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 telah diaudit oleh kami dengan laporan auditor independen No. 0472/T&T-GA/DW/2017 tanggal 21 Desember 2017.

The Company has issued the financial statements for the period nine-month ended September 30, 2017. The financial statements for the period nine-month ended September 30, 2017 have been audited by us with independen auditors’ report No. 0472/T&T-GA/DW/2017 dated December 21, 2017.

Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Saham Perdana dan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), maka laporan keuangan tersebut diterbitkan kembali dengan disertai perubahan maupun tambahan pada catatan laporan keuangan sebagai berikut:

In connection with the Company plan of Initial Public Offering and to meet the requirements of Financial Service Authonty (“FSA”), the financial statements were reissued with the changes or additions to notes to the financial statements as follows:

a. Laporan arus kas, sehubungan dengan pos pembayaran sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen pada arus kas dari aktivitas pendanaan;

a. The statements of cash flows, regarding payments of obligations under finance lease and consumer loan on financing activities;

b. Laporan arus kas, sehubungan dengan pos

penempatan (penerimaan) pinjaman pihak berelasi pada arus kas dari aktivitas pendanaan;

b. The statements of cash flows, regarding placement (receiving) loan from related parties on financing activities;

c. Catatan 1, sehubungan dengan pengungkapan

entitas induk langsung dari Perusahaan; c. Note 1, regarding disclosure of the Company's

ultimate parent entity;

d. Catatan 7, sehubungan dengan pengungkapan piutang usaha;

d. Note 7, regarding disclosure of trade receivables;

e. Catatan 11, sehubungan dengan

pengungkapan uang muka kepada pemasok; e. Note 11, regarding disclosure of advances to

suppliers;

f. Catatan 12, sehubungan dengan pengungkapan beban dibayar di muka;

f. Note 12, regarding disclosure of prepaid expenses;

g. Catatan 17, sehubungan dengan

pengungkapan utang usaha; g. Note 17, regarding disclosure of trade

payables;

309







46. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

46. REISSUANCE FINANCIAL STATEMENTS (continued)

h. Catatan 20g, sehubungan dengan

pengungkapan perpajakan - surat ketetapan pajak;

h. Note 20g, regarding disclosure of taxation - tax assessment letter;

i. Catatan 31, sehubungan dengan reklasifikasi

beban umum dan administrasi - lain-lain; i. Note 31, regarding reclassification of general

and administration - others;

j. Catatan 35, sehubungan dengan pengungkapan informasi segmen;

j. Note 35, regarding disclosure of segmen information;

k. Catatan 36, sehubungan dengan

pengungkapan analisis sensitvitas; dan k. Note 36, regarding disclosure of sensitivity

analysis; and

l. Catatan 41, sehubungan dengan pengungkapan analisis sensitvitas.

l. Note 41, regarding disclosure of sensitivity analysis.

310

XX. LAPORAN PENILAI

311

pt tridomain performance materials tbk · 2018-08-28 · perseroan telah menyampaikan pernyataan...

Documents