prosidingberdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian,...

18
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN LOMBA MEDIA PEMBELAJARAI 21 - 22 NOVEMBER 2015 Pemanfaaton dan Inova/ i lumber Belajar dalam fBeninakalkan Kualiia / Pembelaiaran ' 5 2 . IMP * K PENDIDIKAN MATEMATIKA ^ STRIP PGRI ^ LUBUKLINGGAU J Luourvunuunu ^ SUM miL T - - - . - GEDUNG EMBUN SEMIBAR STRIP PGRI LUBUKLINGGAU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STRIP PGRI LUBUKLINGGAU

Upload: letruc

Post on 30-Jan-2018

238 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

PROSIDINGSEMINAR NASIONALDAN LOMBA MEDIA PEMBELAJARAI21 - 22 NOVEMBER 2015

“Pemanfaaton dan Inova/i lumber Belajardalam fBeninakalkan Kualiia/ Pembelaiaran'

5 2.IMP*K PENDIDIKAN MATEMATIKA^STRIP PGRI

^ LUBUKLINGGAU JLuourvunuunu ^

SUM miLT

-- -

.

-

GEDUNG EMBUN SEMIBARSTRIP PGRI LUBUKLINGGAUPROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKASTRIP PGRI LUBUKLINGGAU

Page 2: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

NoviantiMandasari

Nyiayu FahrizaFuadiah

Reny Dwi Riastuti

Reny Wahyuni

Ria Dwi Jayati

Sastika Seli

Satinem

Siti Ambarwati,Rini Warti, AliMurtadlo

Sri Handayani

Sukasno

Syaprizal

Tri Astuti

Umi Chotimah,Zahra A

Widya Dwiyanti

Yazid Mutaqin

Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif MahasiswaBiologiPenerapan Pembelajaran Kontekstual BerbasisQuantum Learning untuk Meningkatkan HasilBelajar Matematika Siswa di Kelas Xi Teknik Las2 SMKN 1CurupTahun Ajaran 2015/2016Design Research: Sebuah Upaya dalamMengembangkan Strategi PembelajaranMatematikaPengembangkan Media Alat Peraga Biologidengan Memanfaatkan Bahan BekasModel Student Achievement Division (STAD)dalam Pembelajaran MatematikaMedia Pembelajaran Anatomi Berbasis EksternalRepresentasiMenu Flash Cards sebagai Media PembelajaranBahasa InggrisPeran Penilaian dalam Peningkatan KualitasPembelajaranPengaruh Penggunaan Media Realia terhadapHasil Belajar Matematika Siswa Kelas IX diSekolah Menengah Pertama Negeri 1 MuaroJambiPotensi Penggunaan Lego dalam PembelajaranMatematikaEfektivitas Model Problem Based LearningTerhadap Kemampuan Pemecahan MasalahMatematis Siswa Kelas X SMA Negeri TugumulyoTahun Pelajaran 2014/ 2015Meningkatkan Kemampuan Speaking SiswaMelalui Debat pada Semester KeempatPrograstudi Pendidikan Bahasa Inggris (KajianEksperiment Pada Semester Keempat, STKIP-PGRI Lubuklinggau pada Tahun Ajaran2011/2012)Perspektif Pengembangan Bahan Ajar Bagi Gurudalam Proses PembelajaranModel Desain Program PeningkatanProfesionalisme Guru Sekolah Menengah diSumatera SelatanPengembangan Kemampuan Berpikir ReflektifMatematis Melalui Strategi MathematicalHabits of Mind dalam Pembelajaran BerbasisMasalahImplementasi Guided Discovery dalamMemaksimalkan Kurikulum 2013 padaPembelajaran Matematika

222-230

231-239

240-246

247-253

254-259

260-268

269-285

286-291

292-301

302-310

311-316

317-324

325-335

336-347

348-354

vii

Page 3: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

PERAN PENILAIAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN

SATINEMSTKIP-PGRI Libukiinggau

(e-mail: [email protected])

ABSTRAK

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang berkesinambungan mulai dari tahapperencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran. Pembelajaran tidak bisaterpisahkan dari penilaian. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untukmemperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajarpeserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehinggamendapat informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Istilah penilaian,pengukuran dan evaluasi merupakan tiga konsep yang berbeda. Namun demikiandalam praktiknya terutama dalam dunia pendidikan, ketiga konsep tersebut seringdipraktikkan dalam satu rangkaian kegiatan. Teknik penilaian dibagi menjadi duayaitu tes dan non tes.Teknik tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yangdigunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan ataubakat, yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Sementara teknik non tes yang seringdigunakan dalam penilaian yaitu skala bertingkat, kuesioner atau angket, wawancara,pengamatan atau observasi dan lain sebagainya. Kuesioner dan wawancara padaumumnya digunakan untuk menilai aspek kognitif di samping aspek afektif danperilaku individu. Sementara skala digunakan untuk menilai aspek afektif seperti skalasikap, skala minat serta aspek kognitif seperti skala penilaian. Secara khusus, dalamkonteks pembelajaran di kelas penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan danhasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balikatau perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melaluipenilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraanpembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaranitu sendiri.

Kata kunci: penilaian dan kualitas pembelajaran

PENDAHULUAN

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang berkesinambungan mulai dari tahapperencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembelajaran. Sebagai komponen yangtidak terpisahkan dalam sebuah pembelajaran, penilaian merupakan salah satu elemenpenting dalam pembelajaran. Penting dalam arti bahwa untuk menuju kualitaspembelajaran yang baik maka diperlukan sistem penilaian yang baik. Supaya penilaiandapat berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan maka, sangatperlu untuk menetapkan standar penilaian yang akan menjadi dasar dan acuan bagiguru dan praktisi pendidikan dalam melakukan kegiatan penilaian. Penilaianmerupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkandata tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis

269 ISBN 978-602-73991-1-2

Page 4: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Serii

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau,21-22 November 2015

dan berkesinambungan, sehingga mendapat informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan (Trianto,2009:222).Berbicara tentang penilaian, dalam dunia pendidikan juga terdapat istilah pengukuran

(measurement ) dan evaluasi (evaluation). Penggunaan istilah penilaian, pengukuran

(measurement ) dan evaluasi sering kali digunakan bergantian pemakaiannya atau

bahkan disamakan dalam ha! pengertian, padahal secara esensi memiliki makna yang

berbeda. Hal ini sejalan dengan pendapat Djaali dan Muljono (2008:1) yang

mengatakan bahwa penggunaan istilah penilaian, pengukuran (measurement ) dan

evaluasi sering terjadi kerancuan atau tumpang tindih (overlap). Hal yang sama juga

diungkapkan Sudrajad (2008) bahwa banyak dari kalangan guru atau praktisi yang

mencampuradukkan pengertian ketiga istilah tersebut, padahal diketahui bahwa istilah

penilaian, pengukuran, dan evaluasi memiliki pengertian yang berbeda. Pengukuran

(measurement ) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi

numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai

karakteristik tertentu. Sementara penilaian (assessment ) adalah penerapan berbagai

cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang

sejauh mana hasil belajar peserta didik. Selanjutnya evaluasi berhubungan dengan

keputusan nilai (value judgement )

(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/05/01/penilaian-hasil-belajar/) diakses

9 Nopember 2011.Ketiga istilah di atas memiliki hubungan yang erat satu sama lain, tetapi pada dasarnya

memiliki konsep yang berbeda. Oleh karena itu, dalam makalah ini lebih memfokuskan

pada istilah penilaian. Penilaian digunakan guru atau praktisi untuk menggali informasi

baik dari segi penguasaan siswa saat proses belajar mengajar maupun keefektifan

metode yang digunakan guru dalam pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran. Dengan adanya penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan

pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan

dalam pemilihan metode mengajar, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih

prestasi sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, kualitas

pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan pendidikan dalam mengelola

sekaligus menilai proses pembelajaran. Dengan kata lain kegiatan penilaian adalah

sebuah bagian yang integral dalam proses pembelajaran. Tanpa ada komitmen dan

kemampuan yang relevan dengan proses penilaian tersebut, maka pendidikan yang

diharapkan untuk memanusiakan manusia memungkinkan dapat beralih fungsi

menjadi sebuah proseduryang menafikan aspirasi dan kreativitas peserta didik.Oleh karena itu, guru selaku pelaksana pendidikan dan pengajaran di sekolah dituntut

untuk selalu memperbarui ilmu pengetahuannya agar sejalan dengan kemajuan yang

ada dalam masyarakatnya. Pembaruan yang harus dilakukan guru tidak saja yang

bersifat intern, seperti tuntutan profesionalitas selaku pengemban profesi keguruan

untuk mengukur dan menilai sejauh mana guru atau praktisi mampu memberikan ilmu

pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga membawa misi pembaruan yang

bersifat ekstren, seperti memiliki gerak yang dinamis dalam masyarakatnya. Dengan

demikian seorang guru adalah inovator di dalam lembaganya sekaligus motivator bagi

masyarakatnya.ISBN 978-602-73991-1-2 270

Page 5: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Seri

'ProsidingSeminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau,21-22 November 2015

direduksi sedemikian rupa melalui bentuk tes obyektif. Sedangkan penilaian dalamaspek afektif dan psikomotorik kerapkali diabaikan. Oleh karena itu, penilaian sistem

pembelajaran diubah menjadi penilaian berbasis konstruktivisme yaitu penilaian yang

tidak hanya ditujukan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif semata, tetapi

mencakup seluruh aspek kepribadian siswa, seperti perkembangan moral,perkembangan emosional, perkembangan sosial dan aspek-aspek kepribadian individulainnya. Demikian pula, penilaian tidak hanya bertumpu pada penilaian produk tetapi

juga mempertimbangkan segi proses dalam setiap pembelajaran.Berdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilahpenilaian, pengukuran dan evaluasi, pengertian penilaian dalam pembelajaran, tujuan

penilaian dalam pembelajaran, peran penilaian dalam pembelajaran, ruang lingkup

penilaian hasil belajar, macam-macam teknik penilaian, dan acuan penilaian dalampembelajaran.

LANDASAN TEORI1. PENGERTIAN PENILAIAN, PENGUKURAN, DAN EVALUASI

Berbicara tentang penilaian, tentu tidak akan lepas dengan istilah pengukuran. Hal ini

dapat dilihat bahwa penilaian memerlukan alat yang berupa pengukuran. Penilaiandan pengukuran merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. Artinya, penilaianberurusan dengan aspek kualitatif dan kuantitatif, sedangkan pengukuran selaluberkaitan dengan kuantitatif. Aspek kuantitatif pada penilaian diperoleh melaluipengukuran, sedangkan aspek kualitatif berupa penafsiran dan pertimbangannya

terhadap data kuantitatif hasil dari pengukuran tersebut.Sementara itu menurut Arikunto (2012:3) evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan

tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusanyang dibuat dalam suatu sistem pengajaran. Evaluasi merupakan kegiatan mengukurdan menilai. Mengukur ialah kegiatan membandingkan sesuatu dengan satu ukuran,sedangkan menilai ialah mengambil sebuah keputusan terhadap sesuatu dengan

ukuran baik/buruk. Dengan demikian, pengukuran, penilaian, dan evaluasi memilikihubungan yang sangat erat sehinga sUlit untuk membedakannya. Hal senada jugadiungkapkan Harjanto (2008:277) evaluasi dilakukan untuk mendapatkan datapembuktian yang akan mengukur sampai di mana tingkat kemampuan dan

keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran.Selanjutnya Daryanto (2010:6) mengatakan bahwa pengukuran,penilaian, dan evaluasi

memiliki hubungan yang saling kait mengkait sehingga sulit untuk dibedakan. Padadasarnya pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukurantertentu. Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan penilaian adalah mengambilkeputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuranbaik atau buruk, pandai atau kurang dan sebagainya. Kemudian evaluasi adalahmencakup dua kegiatan yaitu pengukuran dan penilaian. Dengan demikian, evaluasiadalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu. Selanjutnya untuk dapatmenentukan nilai dari sesuatu yang sedang dinilai dilakukanlah pengukuran, dan wujud

ISBN 978-602-73991-1-2 272

Page 6: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau,21-22 November 2015

SeriI

dari pengukuran itu adalah pengujian dan pengujian inilah dalam dunia pendidikandikenal dengan istilah tes.

Hal ini dipertegas lagi oleh Gronlund (1990:5) yang mengatakan bahwa tes,pengukuran dan evaluasi sulit dibedakan karena memiliki hubungan yang sangat eratdan terlibat dalam suatu proses tunggal. Tes disebut juga sebagai instrumen atauprosedur sistematis untuk mengukur perilaku siswa, pengukuran merupakan prosesmendapatkan deskripsi numerik sejauh mana seorang individu memiliki karakteristiktertentu, sedangkan evaluasi adalah proses yang sistematis dalam mengumpulkan,menganalisis, dan menafsirkan informasi untuk menentukan sejauh mana kemampuansiswa mencapai tujuan pembelajaran.Berdasarkan penjabaran di atas jelas bahwa istilah penilaian, pengukuran dan evaluasimerupakan tiga konsep yang berbeda. Namun demikian dalam praktiknya terutamadalam dunia pendidikan, ketiga konsep tersebut sering dipraktikkan dalam saturangkaian kegiatan.

2. PENGERTIAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

Penilaian dalam pembelajaran adalah dua kegiatan yang saling mendukung. Hal inidapat dilihat bahwa upaya peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan melaluiupaya perbaikan sistem penilaian. Penilaian adalah proses memberikan ataumenentukan nilai berdasarkan suatu kriteria. Proses pemberian nilai tersebutberlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan judgment. Interpretasidan judgment merupakan tema penilaian yang mengimplikasikan adanya suatuperbandingan antara kriteria dan kenyataan dalam konteks situasi tertentu (Sudjana,2009:3).

Selanjutnya, Trianto (2011:313) mengatakan bahwa penilaian adalah suatu usahamengumpulkan dan menafsirkan informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan,menyeluruh tentang perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melaluipembelajaran. Demikian juga, Nurgiyantoro (2010:7) mengatakan bahwa penilaianmerupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasiuntuk menentukan kemampuan peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan.

Djaali dan Muljono (2008:2) juga menegaskan bahwa penilaian adalah pengambilankeputusan terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegang pada ukuranbaik atau buruk, pandai atau kurang dan sebagainya. Sejalan dengan pendapatbeberapa ahli di atas, Trianto (2009:221) juga menyatakan bahwa penilaianmerupakan pengumpulan informasi untuk menentukan kualitas dan kuantitas belajarpeserta didik. Dengan adanya penilaian diharapkan bermanfaat bagi peserta didik,agar mengetahui kemajuan belajarnya sekaligus termotivasi untuk belajar dan lebihbertanggung jawab terhadap keberhasilan yangdiperoleh.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalahsuatu proses pengumpulan informasi secara menyeluruh yang dilakukan secara terus

273 ISBN 978-602-73991-1-2

Page 7: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriI :

menerus untuk mengetahui kemampuan atau keberhasilan siswa dalam prosespembelajaran baik secara individu maupun kelompok.

Ketika melaksanakan proses pembelajaran, seorang guru harus menguasai beberapa

pengetahuan terkait dengan penilaian, diantaranya 1) mampu memilih prosedur-prosedur penilaian yang tepat untuk membuat keputusan pembelajaran, 2) mampu

dalam melaksanakan, melakukan penskoran, serta menafsirkan hasil penilaian yang

telah dibuat, 3) mampu menggunakan hasil-hasil penilaian untuk membuat keputusan-keputusan di bidang pendidikan, 4) mampu mengembangkan prosedur penilaian yangvalid dan menggunakan informasi penilaian, dan 5) mampu dalam mengkomunikasikan

hasil-hasil penilaian.

3. TUJUAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARANPenilaian merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam proses

pembelajaraji. Depdiknas (2006:14) dinyatakan bahwa penilaian dilakukan untukmengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalam!atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu dan untuk mengetahui

tingkat keberhasilan program pengajaran. Demikian juga Trianto (2011:313)

mengatakan bahwa penilaian bertujuan untuk mengetahui perkembangan yang telahdicapai oleh peserta didik selama mengikuti pembelajaran. Tujuan penilaian dalampembelajaran, di antaranya yaitu sebagai berikut.a. Grading, penilaian untuk menentukan atau membedakan kedudukan hasil kerja

peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain. Oleh karena itu, penilaiantersebut mengacu kepada penilaian acuan norma (norm-referenced assessment ).

b. Alat seleksi, penilaian untuk memisahkan antara peserta didik yang masuk dalamkategori tertentu dan yang tidak.

c. Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai

kompetensi.d. Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta

didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, membuatkeputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.

e. Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan belajar yangdialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan. Hal ini

akan membantu guru menentukan apakah seseorang perlu remidial ataupengayaan.

f. Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat

memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang pendidikan berikutnya

atau dalam pekerjaan yang sesuai.Dari keenam tujuan penilaian tersebut, tujuan untuk melihat tingkat penguasaankompetensi, bimbingan, dan diagnostik merupakan peranan utama dalam penilaian.Sesuai dengan tujuan tersebut, penilaian menuntut guru agar secara langsung atautidak langsung mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan prosespembelajaran. Dengan demikian, tujuan penilaian adalah memberikan masukaninformasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat ketikasaat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya dengan

ISBN 978-602-73991-1-2 274

Page 8: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau,21-22 November 2015

peserta didik yang gagal, sementara instrumen yang digunakan sudahmemenuhi persyaratan secara kualitatif, berarti proses pembelajaran kurangbaik. Dengan demikian,pendidik harus memperbaiki rencana atau pelaksanaanpembelajarannya.

e. Terbuka, artinya penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya

prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusanterhadap hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yangberkepentingan. Oleh karena itu, pendidik menginformasikan prosedur dankriteria penilaian kepada peserta didik.Selain itu, pihak yang berkepentingandapat mengakses prosedur dan criteria penilaian serta dasar penilaian yang

digunakan.f. Menyeluruh dan berkesinambungan, artinya penilaian mencakup semua aspek

kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai untukmemantau perkembangan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu,penilaian bukan semata-mata untuk menilai prestasi peserta didik melainkanharus mencakup semua aspek hasil belajar untuk tujuan bimbingan danpembinaan.

g. Sistematis, artinya penilaian dirancang dan dilakukan dengan mengikuti

prosedur dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.h. Beracuan criteria, artinya penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang ditetapkan.Oleh karena itu, instrumen penilaian disusundengan merujuk pada kompetensi (SKL, SK, dan KD). Selain itu, pengambilankeputusan didasarkan pada kriteria pencapaian yang telah ditetapkan.

i. Bermakna, artinya penilaian hasil belajar hendaknya mudah dipahami,mempunyai arti, bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak,terutama guru, peserta didik, dan orangtua serta masyarakat.

j. Akuntabel, artinya penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi

teknik, prosedur, maupun hasilnya. Oleh karena itu, penilaian dilakukan denganmengikuti prinsip-prinsip keilmuan dalam penilaian dan keputusan yang diambilmemiliki dasar yang objektif.

5. PERAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

Untuk dapat melakukan pembelajaran yang mengutamakan mendidik daripadamengajar yang hanya sekedar mengejar target kurikulum, maka sistem penilaian yangsekarang dipraktikkan perlu kiranya untuk diubah. Artinya bahwa orientasi penilaianbukan hanya sekedar memberi label nilai 1,2.3.4...10 atau lulus, tidak lulus, naik kelas,tinggal kelas dan sebagainya, tetapi lebih pada pengumpulan informasi yang harusdigunakan dan dimanfaatkan untuk memodifikasi strategi dan teknik pengajaran sesuaidengan kebutuhan nyata dari para siswa.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penilaian dalam proses pembelajaranmemiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Olehkarena itu, penilaian perlu dirancang dan didesain sedemikian rupa sehingga penilaintersebut memberikan makna bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya. Setidaknya

ada 3 hal yang perlu diperhatikan agar penilaian menjadi bermakna, yaitu 1) memiliki

ISBN 978-602-73991-1-2 276

Page 9: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau,21-22 November 2015

ciri secara signifikan, 2) memilki kriteria, prosedur, dan rubrik yang jelas dan dipahamioleh semua pemangku kepentingan (stakeholder), 3) memberikan hasil yangmenyediakan arah atau petunjuk yang jelas untuk peningkatan kualitas pengajaran danbelajar.a. Standar Penilaian

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara signifikan menggunakan penilaian untukbelajar (assessment for learning) lebih efektif bagi guru dalam memperbaiki kualitaspembelajaran. Penilaian juga harus berperan sebagai suatu sarana untukmeningkatkan kualitas belajar setiap siswa. Agar penilaian berfungsi dengan baik,maka sangat perlu untuk meletakan standar yang akan menjadi dasar dan pijakan bagiguru dan praktisi dalam melakukan kegiatan penilaian. Oleh karena itu, ada beberapapihak yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan kegiatan penilaian yaitu peranguru, peran siswa dan peran sekolah.http://www.matrapendidikan.com/2013/12/keEiatan-penilaian-dalam-pembelaiaran.html diakses 9 Nopember 2015.Peran Guru

Sebagian besar tanggung jawab dalam menerapkan standar penilaian terletak padatangan guru yang menjadi pelaksana digaris depan. Oleh karena itu, guru perlumemahami dengan baik standar yang ada, memahami pentingnya penilaian yangberkelanjutan, dan perlu mengetahui posisi strategis mereka sehingga guru mampumeningkatkan praktik penilaian dalam kelas, merencanakan kurikulum,mengembangkan potensi diri siswa, laporan kemajuan dan perkembangan siswa, danmemahami cara pengajaran.Peranan guru dalam penilaian lebih efektif jika mampu memanfaatkan informasi hasilpenilaian melalui umpan balik. Umpan balik merupakan sarana bagi guru dan siswauntuk mengetahui sejauh mana kemajuan pembelajaran yang telah dilakukan. Sepertiyang dikemukakan dalam QCA (2003) yang mengatakan bahwa feedback is the meansby which teacher enable children to close the gap in order to take learningforward andimprove children's performance, berdasarkan definisi tersebut, tampak bahwa umpanbalik merupakan suatu alat yang dapat digunakan oleh guru yang memungkinkan siswadapat belajar lebih baik dan meningkatkan kinerjanya.Croks (2001) menyimpulkan dari hasil reviuw literatur tentang umpan balik danhubungannya dengan motivasi siswa menyimpulkan bahwa umpan balik sebaiknyaberfokus pada a) kualitas kerja anak-anak, dan bukan pada membandingkan dengananak-anak lain; b) cara-cara spesifik dimana pekerjaan anak dapat ditingkatkan; c)peningkatan pekerjaan anak harus dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya.Selanjutnya Clarke (2003) juga menyarankan 6 prinsip dalam merencanakan danmemberikan umpan balik terhadap pekerjaan siswa, yaitu:

(a) Umpan balik harus fokus pada tugas-tugas tujuan pembelajaran dan bukanmembandingkan dengan anak yang lain.

277 ISBN 978-602-73991-1-2

Page 10: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

T ProsidingSeminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau,21-22 November 2015

(b) Bahasa yang verbal dan non verbal dari guru, memberikan pesan yang baik ,

pada anaktentang kemampuan mereka.(c) Penilaian setiap bagian pekerjaan mengarah pada penurunan moril bagi yang

mencapai prestasi rendah dan kepuasan bagi prestasi yang tinggi.(d) Perlu memberikan umpan balik spesifik yang fokus pada kesuksesan dan

peningkatan dari pada mengoreksi.(e) Anak-anak perlu diberi kesempatan untuk membuat peningkatan atas

pekerjaan mereka.

Prinsip yang dikemukakan oleh Clarke tersebut,memberikan penekanan bahwa dalam

memberikan umpan balik, seorang guru harus fokus pada kualitas pekerjaan sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Di samping itu, guru perlu

menghindari membandingkan siswa satu dengan yang lainnya, karena hal tersebut

dapat menurunkan dorongan, motivasi, dan minat bagi siswa yang memperoleh nilai

rendah.Hargreaves, McCallum dan Gipps dalam penelitian tentang strategi yang digunakan

oleh guru dalam memberikan umpan balik, menemukan dua strategi yaitu strategi

approval dan disapproval. Strategi non-verbal untuk menyatakan approval meliputi

guru mengangguk, kontak mata, tersenyum, tertawa, meletakan suatu lengan tangan

di sekitar atau menepuk anak dan menerima suatu cara lembut untuk dapat dicapai.Sedangkan strategi non-verbal untuk menyatakan disapproval meliputi memalingkan

muka,menatap dengan tajam,clicking,fingers or making disapproval noises.

Untuk dapat memaksimalkan peranannya, guru dituntut memiliki profesional yang

tinggi. Ada lima hal yang harus dimiliki oleh guru agar dapat dikatakan profesional di

antaranya:

(a) Guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya.(b) Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya

serta cara mengajarkannya pada siswa.(c) Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara

evaluasi.(d) Guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar

dari pengalamannya.(e) Guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan

profesi.Berdasarkan uraian di atas, setidaknya ada lima hal peranan penting dalam penilaianyaitu guru sebagi monitoring, petunjuk jalan, akuntan, reporter, dan direktur program.Kelima hal tersebut dikaitkan dengan tujuan penilaian dapat dielaborasi seperti yang

dirangkum pada tabel berikut.

ISBN 978-602-73991-1-2 278

Page 11: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriI

Tabel 1: Peranan Guru dan Tujuannya dalam PenilaianPeranan Tujuan

Guru sebagai monitoring Memberikan umpan balik dan bantuan kepadasetiap siswa

Guru sebagai petunjuk jalan Mengumpulkan informasi untuk diagnostikkelompok siswa melalui pekerjaan yang telahdikerjakan.

Guru sebagai akuntan Memperbaiki dan memelihara catatan prestasi dankemajuan siswa

Guru sebagai reporter Melaporkan pada orang tua, siswa, dan pengurussekolah tentang prestasi dan kemajuan siswa

Guru sebagai direktur program Membuat keputusan dan revisi praktik pengajaran

Peran Siswa

Keikutsertaan siswa di dalam proses penilaian menjadi penting apabila standar yangdigunakan biasa diwujudkan untuk semua siswa. Brown menekankan unsur strategisagar senantiasa sadar akan kekuatan dan kelemahan dengan mengatakan bahwa "Parasiswa berhasil menjalankan yang terbaik apabila mereka memiliki pemahaman yangmendalam akan kelebihan dan kelemahan mereka sendiri dan akses dalam menyusunstrategi untuk belajar".Mengambil bagian dalam penilaian berarti memberikan peluang kepada para siswauntuk merefleksikan apa yang mereka pelajari dengan membuat rangkaian yang jelasdalam isi dan pikiran. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menemukan sendirikekuatan dan kelemahan yang dimiliki sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalammenetapkan tahapan belajar selanjutnya yang lebih baik.Dalam suatu percobaan di dua kelas ilmu sains suatu sekolah menengah di Amerika,White dan Frederiksen melaporkan bahwa terjadi peningkatan prestasi siswa dalamkelas, dimana dikembangkan kemampuan berpikir melalui penilaian diri. Penilaian dirirrierupakan sarana bagi guru untuk memberikan tanggung jawab kepada siswa untukbelajar dari apa yang telah mereka kerjakan dan apa yang akan mereka kerjakan.

Selanjutnya Rudd dan Gunstone juga mengidentifikasi beberapa keuntungan yangdiperoleh dengan perlibatan siswa dalam proses penilaian diri yaitu:

(a) Mengembangkan kemampuan siswa untuk merencanakan dan berpikirmenyeluruh menyangkut hasil dan ketrampilan mereka.

(b) Menciptakan kesadaran siswa akan pentingnya menilai pekerjaan merekasendiri.

(c) Mengembangkan kemampuan siswa untuk saling mengevaluasi penilaian dirisatu sama lain asalkan bersifat membangun.

(d) Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengatur sumber daya dan waktusecara lebih efektif.

279 ISBN 978-602-73991-1-2

Page 12: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

SeriI

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

Peran Sekolah

Sekolah merupakan pusat kegiatan belajar-mengajar dalam proses pendidikan. Baikburuknya kualitas pendidikan dapat dilihat dari tingkat kualitas sekolah. Sekolahmerupakan induk kegiatan pembelajaran yang secara otomatis merupakan indukkegiatan penilaian. Sekolah sebagai suatu institusi yang menaungi semua aktivitasbelajar-mengajar memiliki peranan yang sangat besar dalam upaya melakukanreformasi penilaian yang memihak pada bagaimana para siswa dapat memperoleh nilaitambah dalam proses pendidikan.Peran sekolah harus menciptakan suatu kondisi (kultur) yang kondusif sehinggakegiatan penilaian dapat berjalan sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Peranansekolah dalam upaya membentuk siswa menjadi manusia yang berkualitas melaluipenilaian digambarkan secara gamblang oleh Stenberg, (1996) yang mengatakanbahwa

...sekolah mempengaruhi intelegensi dengan beberapa earn, yang palingterkenal yaitu dengan penyampaian informasi...

Sejalan dengan pendapat Stenberg tersebut Wedeen Winter dan Broadfoot (2002)melaporkan bahwa sekolah merupakan tempat dimana para siswa diarahkan agardapat meningkatkan kualitas belajar mereka, dengan mengatakan "Mempromosikanpembelajaran anak-anak merupakan tujuan utama sekolah. Penilaian merupakanjantung dari proses tersebut. Proses tersebut dapat menyediakan lingkup kerja dimanatujuan pendidikan dapat dibentuk dan kemudian para murid dapat ditabelkan dandinyatakan. Hasil pemantauan tersebut dapat menghasilkan suatu dasar untukmerencanakan langkah selanjutnya dalam merespon kebutuhan anak-anak. Haltersebut menjada satu-kesatuan dari proses pendidikan, secara terus menerusmenyediakan 'feedback and feed foorward’. Oleh karena itu, hal tersebut perludisatukan secara sistematis dengan strategi dan praktik mengajar pada semua tingkat"

Siswa Menjadi Pembelajar yang Lebih Baik

Dukungan sekolah dan para guru untuk lebih memihak pada kebutuhan siswa daripada untuk memenuhi target kurikulum akan membawa dampak pada perbaikan danpeningkatan kualitas pembelajaran. Guru tidak lagi terburu-buru dengan target harusselesai tepat pada waktunya tanpa memperhatikan apakah siswa telah paham ataubelum.Dengan demikian, guru lebih fokus bagaimana penilaian yang mereka terapkan dapatmengungkap permasalahan-permasalahan nyata yang dihadapi siswa danmenggunakan informasi tersebut untuk membantu para siswa menjadi pembelajaryang lebih baik. Siswa akan merasa tertantang dan termotivasi untuk terusmemperbaiki diri, baik memperbaiki cara dan strategi belajar maupun dalam kaitandengan perilaku, harapan dan cita-cita. Black (1998) mengutip penelitian Sylva (1994)bahwa anak-anak pada dasarnya tergolong ke dalam dua kategori yaitu anak yangcakap dan anak yang kurang cakap.

ISBN 978-602-73991-1-2 280

Page 13: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau,21-22 November 2015

Seri' I

Anak yang cakap memiliki karakteristik yaitu sebagai berikut:

(a) Termotivasi oleh keinginan untuk belajar(b) Menghadapi tugas yang sulit dengan cara yang fleksibel dan reflektif(c) Percaya akan berhasil, percaya bahwa mereka dapat melakukannya jlka mereka

berusaha(d) Percaya bahwa kecerdasan dapat ditingkatkan(e) Jika melihat anak lain bekerja keras,mereka tertarik.

Sementara anak yang kurang cakap memiliki karakteristik yaitu sebagai berikut:(a) Memiliki motivasi yang biasa-biasa saja(b) Tampaknya menerima bahwa mereka akan gagal karena mereka tidak cukup

cerdas(c) Percaya bahwa jika sesuatu akan terlalu sulit, tak ada yang bisa mereka lakukan(d) Cenderung menghindari tantangan(e) Tidak percaya mereka dapat meningkatkan kecerdasan mereka.

Sementara pendapat yang menguatkan hasil pendapat Sylva tersebut, namun dalamkonteks yang berbeda adalah muncul dari Collin Rogers (1994) menyebutkan bahwapara pelajar dapat digolongkan dalam tiga jenis motivasi yaitu:

(a) Murid yang berorientasi "penguasaan" secara intrinsik tertarik untuk "tahu"akan termotivasi untuk belajar dan akan mengembangkan strategi-strategi yangmembantu mereka untuk melakukan hal tersebut

(b) Murid yang berorientasi "kinerja". Murid yang berorientasi kinerja pedulidengan tugas dan lebih peduli dengan tampak baik-baik saja, jadi meningkatkanharga diri mereka. Hal ini dapat mengurangi motivasi mereka dalam keadaantertentu dan karena itulah mereka tidak ingin terlihat gagal.http://www.matrapendidikan.com/2013/12/kegiatan-penilaian-dalam-pembelaiaran.html diakses 9 Nopember 2015.

6. RUANG LINGKUP PENILAIAN HASIL BELAJAR

Hasil belajar peserta didik dapat diklasifikasi ke dalam tiga ranah (domain) di antaranya1) domain kognitif (pengetahuan atau yang mencakup kecerdasan bahasa dankecerdasan logika - matematika), 2) domain afektif (sikap dan nilai atau yangmencakup kecerdasan antarpribadi dan kecerdasan intrapribadi, dengan kata lainkecerdasan emosional), dan 3) domain psikomotor (keterampilan atau yang mencakupkecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial,dan kecerdasan musikal).Masing-masing domain tersebut memberikan sumbangan terhadap suksesnyaseseorang dalam pekerjaan dan kehidupan. Data hasil penelitian multi kecerdasanmenunjukkan bahwa kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika-matematika yangtermasuk dalam domain kognitif memiliki kontribusi hanya sebesar 5 %. Kecerdasanantarpribadi dan kecerdasan intrapribadi yang termasuk domain afektif memberikankontribusi yang sangat besar yaitu 80 %. Sedangkan kecerdasan kinestetik, kecerdasanvisual dan kecerdasan musikal yang termasuk dalam domain psikomotor memberikansumbangannya sebesar 5 %.

281 ISBN 978-602-73991-1-2

Page 14: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Sen Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau,21-22 November 2015

Namun, dalam ptaktiknya pendidikan di Indonesia yang tercermin dalam prosesbelajar-mengajar dan penilaian yang amat dominan ditekankan justru domain kognitif.Domain ini terutama direfleksikan dalam 4 kelompok mata pelajaran, yaitu bahasa,matematika, sains, dan ilmu-ilmu sosial. Domain psikomotor yang terutamadirefleksikan dalam mata-mata pelajaran pendidikan jasmani, keterampilan, dankesenian cenderung disepelekan. Demikian pula, hal ini terjadi pada domain afektifyang terutama direfleksikan dalam mata-mata pelajaran agama dan kewarganegaraan.Agar penekanan dalam pengembangan ketiga domain tersebut disesuaikan denganproporsi sumbangan masing-masing domain terhadap sukses dalam pekerjaan dankehidupan, para guru perlu memahami pengertian dan tingkatan tiap domain serta

bagaimana menerapkannya dalam proses belajar mengajardan penilaian.7. LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN HASH BELAJARTerdapat beberapa langkah yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalammelaksanakan penilaian basil belajar siswa, yaitu:

a. Merumuskan tujuan dari diadakannya penilaianb. Menetapkan aspek-aspek yang akan dinilai, apakah aspek kognitif, afektif,

atau psikomotorc. Memilih dan menentukan teknik yang akan digunakand. Menyusun instrumen yang akan dipergunakan untuk menilai proses dan

hasil belajar para peserta didik. Sejumlah instrumen yang mungkindigunakan adalah butir-butir soal tes, daftar cek, panduan wawancara, danIain-lain

e. Menentukan metode penskoran jawaban siswa.f. Menentukan frekuensi dan durasi kegiatan penilaian (kapan,berapa kali, dan

berapa lama)g. Mereviu tugas-tugas penilaian.h. Menghimpun Data. Dalam kegiatan ini guru bisa memilih teknik tes atau

teknik non tes dengan melakukan pengamatan, wawancara atau angket.Ketika melakukan penilaian prestasi peserta didik, para guru harusmemahami situasi dan kondisi lingkungan fisik dan psikologis.

i. Melakukan verifikasi data. Verifikasi data dilakukan agar dapat memisahkandata yang "baik" dari data yang "kurang baik".

j. Mengolah dan menganalisis data. Tujuannya adalah memberikan maknaterhadap data yang telah dihimpun.

k. Melakukan penafsiran atau interpretasi dan menarik kesimpulanL. Menyimpan instrumen penilaian djan hasil penilaianm. Menindaklanjuti hasil evaluasi. Berdasarkan data yang telah dihimpun,

diolah, dianalisis, dan disimpulkan maka guru bisa mengambil keputusanatau merumuskan kebijakan sebagai tindak lanjut dari kegiatan penilaian.

ISBN 978-602-73991-1-2 282

Page 15: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau,21-22 November 2015

8. MACAM-MACAM TEKNIK PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengankompetensi dasar yang harus dikuasai. Teknik penilaian dibagi menjadi dua yaitu tesdan non tes.Teknik tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakanuntuk mengukur keterampilan,pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat,yangdimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2012:46). Ditinjau dari segi kegunaanuntuk mengukur kemampuan siswa tes dibagi menjadi tiga, yaitu tes diagnostic tesformatif, dan tes sumatif.

a. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukanpenanganan yang tepat.

b. Tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telahterbentuk setelah mengikuti program tertentu. Dalam hal ini tes tes formatifdapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran.

c. Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya sebuahprogram yang lebih besar. Tujuan utama tes sumatif adalah untuk menentukannilai yang melambangkan keberhasilan siswa setelah menempuh prosespembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

Sementara teknik non tes yang sering digunakan dalam penilaian yaitu skalabertingkat, kuesioner atau angket, daftar cocok, wawancara, pengamatan atauobservasi dan lain sebagainya. Kuesioner dan wawancara pada umumnya digunakanuntuk menilai aspek kognitif di samping aspek afektif dan perilaku individu. Sementaraskala digunakan untuk menilai aspek afektif seperti skala sikap, skala minat serta aspekkognitif seperti skala penilaian. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2009:67)bahwa kelebihan teknik non tes sifatnya lebih komprehensif. Artinya, tidak hanyamenilai aspek kognitif tetapi juga menilai aspek afektif dan psikomotor.

9. ACUAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

Setelah mengerjakan tes peserta didik akan memperoleh skor mentah. Skor ini belummenggambarkan posisi peserta didik baik itu secara individu maupun secara kelompok.Untuk memperoleh gambaran yang tepat dimana posisi peserta didik, maka skormentah tersebut harus diubah menjadi skor standar yang merujuk kepada normatertentu. Sementara penilaian yang mengacu kepada kriteria atau patokan,interpretasi hasil penilaian bergantung pada apakah atau sejauh mana seorang pesertadidik mencapai atau menguasai kriteria atau patokan yang telah ditentukan. MenurutArikunto (2012:273) ada dua cara mengubah skor mentah menjadi skor standar, yaitu:

a. Norm Referenced Test (NRT)

Didalam penggunaan norm-referenced test atau Penilaian Acuan Norma (PAN), tespeserta didik dibandingkan dengan nilai atau hasil tes peserta didik lain yang dijadikansebagai patokan. Patokan atau norma disusun secara relatif berdasarkan distribusi skor

283 ISBN 978-602-73991-1-2

Page 16: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

yang dicapai oleh peserta didik yang ikut tes. Jadi skor standaryang diperoleh pesertadidik mencerminkan status peserta didik tersebut didalam kelompok.

b. Criterion Referenced Test (CRT)

Didalam penggunaan criterion-referenced test atau Penilaian Acuan Patokan (PAP), tespeserta didik dibandingkan dengan sebuah standar tertentu yang ditetapkan olehpengajar atau pembuat tes berdasarkan jumlah soal, bobot soal dan presentasepenguasaan yang diisyaratkan. Dengan demikian skor standar yang diperoleh pesertadidik akan mencermikan terhadap materi yang diberikan.

Hal yang senada juga diungkapkan Dick, Carey and Carey (2005:146) bahwa sistempenilaian dibedakan menjadi dua yaitu Criterion Referenced Test (CRT) dan Norm

Referenced Test (NRT). Criterion Referenced Test (CRT) adalah tes yang dirancang untukmengukur tingkah laku yang dinyatakan dalam seperangkat tujuan-tujuan behavioral.Sistem penilaian CRT menggunakan acuan patokan (PAP) yaitu sitem penilaian yangukuran keberhasilan didasarkan pada tingkat penguasaan tertentu yang telahditetapkan sebelumnya. Dalam kaitannya dengan kepentingan proses belajar adaempat jenis CRT yaitu

a. Entry, behavioral test, adalah suatu tes yang diadakan sebelum pengajarandilaksanakan dan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan danketerampilan yang telah dimiliki siswa yang dapat dijadikan dasar untukmenerima program pengajaran yang akan diberikan.

b. Pre-test, adalah tes yang diberikan pada setiap akhir sebelum pembelajandimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai di mana penguasaan siswaterhadap bahan pengajaran yang akan diajarkan.

c. Post-test, adalah tes yang diberikan pada setiap akhir program pengajaran danbertujuan untuk mengetahui sampai di mana pencapaian siswa setelahmengalami suatu kegiatan pembelajaran.

d. Embbedded test, adalah tes yang dilakukan di sela-sela atau pada waktutertentu selama proses pembelajaran berlangsung. Fungsi Embbedded testyaitu dilakukan secara langsung sebelum postes dan untuk mengetahuikemajuan siswa serta sebagai bahan remedial sebelum postest.

Dari uraian tersebut dapat diketahui perbedaan antara NRT/PAN/Norma Relatifdengan CRT/PAP/Norma Absolut yaitu terletak pada perbandingan skor mentah yangdiperoleh peserta didik. NRT/PAN/Norma relatif membandingkan skor mentah pesertadidik dengan nilai atau hasil tes peserta didik yang lain untuk dijadikan sebagaipatokan atau acuan, sedangkan CRT/PAP membandingkan skor mentah peserta didikdengan kriteria tertentu yang ditetapkan oleh pengajar atau pemberi tes.

Seri1

SIMPULANDari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menuju kualitaspembelajaran yang baik maka diperlukan sistem penilaian yang baik. Gunamewujudkan hal tersebut diperlukan kerjasama yang baik dari beberapa pihak sepertiguru, siswa dan sekolah. Ketiga pihak tersebut memiliki peranan yang berbeda-bedasesuai dengan proporsi masing-masing. Jika masing-masing pihak melaksanakan tugas

ISBN 978-602-73991-1-2 284

Page 17: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau,21-22 November 2015

SeriI

dan tanggung jawabnya sebagaimana mestinya maka akan tercipta suatu suasana yangkondusif, dinamis, dan terarah untuk perbaikan kualitas pembelajaran melaluiperbaikan sistem penilaian. Selain itu, dalam penilaian guru memiliki peranan yangpenting yaitu guru sebagi monitoring, petunjuk jalan, akuntan, reporter, dan direkturprogram.

Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas penilaian dilakukan untukmengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar,memberikan umpan balik atau perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuankenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentangpenyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, sertaproses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi tersebut, dapat dibuatkeputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yangdiperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan

Siswa. Jakarta: DepdiknasDaryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta.Dick, Walter, Lou Carey dan James O. Carey. 2005. The Systematic Design of

Instruction. Boston: Pearson.Djaali dan Pudji Muljono. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta:Grasindo.Gronlund, NE. 1990. Measurement and evaluating in teaching, 6th edition. New York:

Macmillan Publishing Company.Harjanto. 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Renika Cipta.Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembejaran Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta: BPFE.Purwanto, M. Ngalim. 2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

Remaja Rosdakarya.Pribadi, Benny A. 2009. Model-Model Desain Sistem Pembejaran. Jakarta: Prodi

Teknologi Pendidikan PPS UNJ.Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.Supranata, Sumarna dan Muhammad Hatta. 2004. Penilaian Portofolio Implementasi

Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.Sudrajad, Akhmad. (2008). Penilaian Hasil Belajar.

https://akhmadsudraiat.wordpress.com/2008/Q5/01/penilaian-hasil-belaiar/diakses 9 Nopember 2015.

Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PrestasiPustaka.

2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik (Bagi Anak Usia DiniTK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana.

285 ISBN 978-602-73991-1-2

Page 18: PROSIDINGBerdasarkan permasalah di atas, pada makalah dibahas tentang perbedaan istilah penilaian, pengukuran dan evaluasi, ... peserta didik. Dengan adanya penilaian peserta ...stkippgri-lubuklinggau.ac.id/media/file/41914247814... ·

WsF' STKIP PGRILUBUKLINGGAU

M;

ISBN% SERI I

ISBN 987-602-73991-0-5IB ISBN 987-602-73991-1-2

0

i4 *

*imi I

iiii''1I" ;

11' :

a

IrssProgram Studi Pendidikan MatematikaSTKIP PGRI LubuklinggauJl. Mayor Toha, Taba Pingin Lubuklinggau 31626Telpon : 0813 68 499044 / 085268630303Website : https://www.semnas.stkip-lubuklinggau.ac.id