prosiding penelitian lapangan ii kajian hotel …

47
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS UDAYANA, 2018 PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL MANAJEMEN DAN RESTORAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS UDAYANA, 2018

PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL MANAJEMEN DAN RESTORAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 2: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …
Page 3: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................... i

Persepsi wisatawan terhadap kualitas pelayanan front office

department di hotel burza yogyakarta

Anak Agung Indah Krisniadewi1), Putu Diah Kesumadewi2),

I.B. Ketut Astina3) ................................................................................................................ 1

Persepsi wisatawan terhadap kualitas pelayanan restoran

poenakawan di hotel burza daerah istimewa yogyakarta

Vanessa Hannah Simanjuntak1), A.A. Putri Sri2), I Nyoman

Tri Sutaguna3) ...................................................................................................................... 26

Karakteristik dan motivasi wisatawan menginap di hotel

burz@ daerah istimewa yogyakarta

Natasya Prajnadi1), A.A Putri Sri2), Ni Nyoman Sri Aryanti3)49

Karakteristik dan motivasi karyawan bekerja di hotel burza

kota yogyakarta daerah istimewa yogyakarta

Rizkika Rahim1), Ni Putu Ratna Sari2), Ni Ketut

Arismayanti3) ......................................................................................................................... 69

Motivasi wisatawan berkunjung ke malioboro, yogyakarta

Agatta Amelia Saraswati1), Agus Muriawan Putra2), Irma

Rahyuda3).................................................................................................................................. 90

Persepsi wisatawan terhadap aktivitas leisure and recreation di

kawasan wisata malioboro, Yogyakarta

I Gede Suarjawa1), Agung Sri Sulistyawati2), Putu Diah

Kesumadewi3) ..................................................................................................................... 105

Page 4: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

2

Persepsi pengunjung terhadap sajian kuliner di kawasan

malioboro

Ermania Soraya1), Ni Nym. Sri Aryanti2), Ni Pt. Ratna Sari3)

............................................................................................ 124

Persepsi wisatawan terhadap kualitas pelayanan housekeeping

department di hotel pandanaran yogyakarta

Oktorian Flavian Sungga1), I Nyoman Jamin Ariana2), Ni

Made Ariani3) .................................................................................................................... 146

Karakteristik dan motivasi karyawan bekerja di hotel

pandanaran prawirotaman yogyakarta

Hizkia Dhana H. Hutabarat1), Ni Ketut Arismayanti2), Ida

Bagus Dwi Setiawan3) ................................................................................................ 184

Analisis brand studi kasus bakpia pathok 25 kabupaten sleman

Yogyakarta

Maria Fulgensia Railiki Toyo1) , I Gst Ngurah Widyatmaja2) ,

Ida Bagus Astina3)......................................................................................................... 213

Page 5: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

3

Karakteristik dan motivasi wisatawan menginap di

hotel burz@ daerah istimewa yogyakarta

Natasya Prajnadi1), A.A Putri Sri2), Ni Nyoman Sri Aryanti3)

Program Studi Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata,

Universitas Udayana

Email: [email protected])

Abstrak

Hotel Burz@ adalah sebuah hotel bintang tiga yang terletak di kota Yogyakarta

memiliki konsep seni lokal dan budaya. Hotel ini memiliki peningkatan tingkat

hunian setiap tahun, karena motivasi yang mempengaruhi tamu menginap Hotel

Burz@. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk melakukan penelitian tentang

tamu yang menginap di Hotel Burz@. Teknik analisis data menggunakan

metode deskriptif kualitatif dengan data primer dan sekunder. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, kuesioner dan

dokumentasi. Teknik menentukan informan menggunakan sampling disengaja.

Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner 30 langsung ke 30

tamu. Karakteristik dari tamu yang menginap di Hotel Burz @ didominasi oleh

laki-laki (72%) dan perempuan (28%), yang datang dari luar Yogyakarta

(97%), Yogyakarta (3%), dengan usia < 20 tahun (54%) > 20 tahun (46%).

Motivasi besar tamu ditulis oleh pelanggan kami setelah masa inap mereka di

Hotel Burz @ adalah pendidikan/akademik (64%), bisnis (27%),

rekreasi/leisure (3%) dan alasan menginap yang nyaman (34%), kualitas mutu

akomodasi (23%), mudah untuk menemukan (23%). Saran untuk Hotel Burz @

adalah untuk menjaga kualitas layanan dan ciri khas hotel.

Kata Kunci : Karakteristik wisatawan, Motivasi wisatawan, Hotel Burz@

Abstract

Burz@ Hotel is a three-star hotel located in the city of Yogyakarta and carries

the concept that there is local art and culture. The hotel has an increasing

occupancy rate every year, it is because of the motivation that influences guest

to stay at Burz@ Hotel. Therefore, it is necessary to research about guest

characteristic and guest who stay at Burz@ Hotel. Data analysis technique

using qualitative descriptive method with primary and secondary data. Data

collection techniques used were literature studies, questionnaires, and

documentation. The technique of determining informants using accidental

sampling. Data collection was done by distributing 30 questionnaires directly

to 30 guest. The characteristics of guests who stays at Hotel Burz@ is

dominated by male (72%) and female (28%), came from outside Yogyakarta

Page 6: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

4

(97%), from Yogyakarta (3%), with age <20 years (54%) >20 years (46%).

The great motivation of guests to stay at Hotel Burz@ is education/academic

(64%), business (27%), recreation/leisure (3%) and the reasons of stay is

comfortable (34%), quality of accommodation quality (23%), easy to find

(23%). Advice for Hotel Burz@ is to keep the quality of service and the

hallmark of the hotel.

Keywords: Guest Characteristic, Guest Motivation, Burz@ Hotel

PENDAHULUAN

Kota Yogyakarta adalah ibu kota dan pusat pemerintahan

Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kota Yogyakarta merupakan

salah satu kota terbesar di Indonesia dan kota terbesar kempat di wilayah

Pulau Jawa bagian selatan setelah Bandung, Malang, dan Surakarta

menurut jumlah penduduk. Sebutan Yogyakarta sebagai kota

pendidikan mengacu pada jumlah lembaga pendidikan dan kualitas

pendidikan di Yogyakarta. Selain terkenal sebagai kota pendidikan,

Yogyakarta juga unggul dalam sektor pariwisata.

Pariwisata adalah suatu kegiatan berpergian ke suatu tempat

yang dilakukan untuk sementara waktu dan bukan untuk mencari nafkah

melainkan hanya untuk bersenang-senang. Pariwisata mempunyai

banyak manfaat bagi masyarakat bahkan bagi Negara sekalipun,

manfaat

Tabel 1. Statistik Perkembangan Produktivitas Hotel Berbintang di

D.I.Y Tahun 2012-2016

Page 7: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

5

No Deskrip

si

2012 2013 2014 2015 2016

Tamu yang

datang

(Guest

Arrival)

Mancan

egara

154,97

9

179,4

04

199,8

64

231,97

1

314,

828

Domesti

k

990.67

6

1,194,

148

1,194,

148

1,583,

296

2,09

4,01

5

Jumlah 1,145,

655

1,206,

149

1,394,

012

1,815,

267

2,40

8,84

3

Tamu yang

menginap

(Guest

Night)

Mancan

egara

285,09

3

349,9

10

401,8

58

460,75

2

648,

168

Domesti

k

1.517,

128

1,698,

150

1,932,

973

2,626,

466

4,05

5,32

9

Jumlah 1.802,

221

2,048,

060

2,334,

831

3,087,

218

4,70

3,49

6

Lama

tinggal

Mancan

egara

2 1.95 2.01 1.99 2.08

Page 8: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

6

(Lenght of

Stay)

Domesti

k

1.53 1.65 1.62 1.66 1.93

Rata-

rata

1.57 1.70 1.67 1.70 1.95

Penjualan

kamar

(Room

Sales)

Kamar

Tersedi

a (Room

Availabl

e)

1,556,

000

1.717,

726

1,977,

051

2,563,

780

2,56

3,78

0

Kamar

Terjual

(Room

Night)

944,99

0

1,063,

840

1,224,

477

1,633,

604

1.63

3.60

4

Tingkat

Hunian

(Occou

pancy

Rate)

60.73

%

61.93

%

61.93

%

63.72

%

63.7

2%

Hunian

Ganda

(Double

1.91 1.93 1.91 1.89 2.88

Page 9: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

7

Occupa

ncy)

(DO

Ratio)

Sumber: Visitingjogja.com, Statistik Hotel, 2017

Berdasarkan tabel 1. di atas dapat diketahui bahwa tamu yang

berkunjung dan tamu yang menginap terus mengalami peningkatan

jumlah dari tahun 2012-2016. Adapun faktor yang mempengaruhi

kunjungan wisatawan dan akhirnya memilih untuk menginap di Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta berkaitan dengan karakteristik dan

motivasi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini

dikarenakan motivasi merupakan dasar atau alasan yang melandasi

seseorang melakukan sesuatu dan karakteristik merupakan bagaimana

perilaku serta pola pikir seseorang yang mempengaruhi seseorang

membuat keputusan untuk melakukan sesuatu.

Salah satu hotel yang ada di Kota Yogyakarta adalah Hotel

Burz&@ yang dimiliki oleh PT. Lautan Berlian Utama Motor. Hotel

Burz@ yang terletak di pusat Kota Yogyakarta dapat menjadi pilihan

penginapan dengan standar bintang tiga yang memberikan kenyamanan

tersediri bagi para wisatawan yang menginap di hotel tersebut. Tingkat

persaingan yang ketat membuat jarak antara hotel satu dengan hotel

lainnya sangat berdekatan. Hotel Burz@ sendiri terletak berhadapan

dengan Hotel Lynn by Horison yang sama-sama memberikan

kenyamanan standar bintang tiga. Setiap hotel tersebut juga mempunyai

Page 10: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

8

pendapatan yang berbeda, inovasi berbeda, dan ciri khas yang berbeda.

Hotel Burz@ yang memiliki persaingan ketat dengan hotel-hotel lainnya

yang terletak tidak jauh dari hotel tersebut, tetapi tetap mengalami

peningkatan okupensi, maka kami ingin meneliti bagaimana

karakteristik dan apa motivasi wisatawan menginap di Hotel Burz@

sehingga mempengaruhi tingkat okupensi hotel. Adapun tujuan laporan

Penelitian Lapangan II ini, adalah untuk mengetahui karakteristik dan

motivasi wisatawan yang memilih Hotel Burz@ Kota Yogyakarta

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tempat penginapan.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian pertama diambil pada penelitian dari Nainggolan

dengan tujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dan motivasi

wisatawan mancanegara terhadap keputusan menginap pada Hotel

Prama Sanur Beach dengan metode kuesioner, observasi, wawancara

dan studi pustaka. Indikator dari penelitian ini adalah Karakteristik

wisata dan motivasi wisatawan dengan 100 orang sample. Hasilnya

karateristik wisatawan mancanegara yang menginap di Prama Sanur

Beach adalah dominan laki-laki (55%), namun jumlah laki-laki dan

perempuan hampir sama, dengan umur 61-70 tahun (41%), pensiun

(57%), telah menikah (78%), berasal dari Belanda (27%), hobi

bersantai (10,65%), dengan lama tinggal lebih dari 16 hari/long stay

(31%) dan waktu menginap lebih dari 3 kali/repeater guest (36%).

Motivasi terbesar wisatawan mancanegara untuk menginap di Prama

Sanur Beach adalah untuk relaksasi (10,65%) untuk motivasi

pendorong (push factor) dan motivasi karena staff hotel yang baik,

ramah dan memberikan pelayanan yang baik (10,29%) untuk motivasi

penarik (pull factor). Terdapat hubungan positif antara motivasi

Page 11: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

9

wisatawan mancanegara dengan keputusan menginap pada Hotel

Prama Sanur Beach dengan koefisien korelasi Spearman 0,616

sehingga hubungan yang dimiliki cukup/sedang. Pangsa pasar Hotel

Prama Sanur Beach adalah wisatawan Belanda yang sudah pensiun

dengan umur 61-70 tahun. Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya

di atas, maka dapat dibandingkan persamaan dan perbedaannya.

Penelitian kedua yang dijadikan sebagai hasil penelitian

sebelumnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Cahyana. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik wisatawan berdasarkan

trip descriptor dan tourist descriptor. Metode yang digunakan adalah

kuesioner, observasi, dan wawancara. Indikator yang digunakan

adalah tourist descriptor, motivasi fisik, budaya, sosial dan fantasi

dengan sampel 110 orang. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa

Motivasi yang dominan mendorong wisatawan mancangera

berkunnjung ke pantai jemuluk amed adalah motivasi sport berjumlah

40.91% menginginkan melihat atraksi dibawah laut serta keindahan

dan keanekaragaman ikan dan karang Pantai Jemeluk Amed di Pulau

Bali.

Penelitian sebelumnya yang dikutip sebagai hasil penelitian

sebelumnya yang ketiga diambi dari Pius. Tujuan penelitian ini adalah

Untuk mengetahui karakteristik, motivasi, dan kepuasan wisatawan

nusantara yang berkunjung ke daya tarik wisata city tour Denpasar.

Metode yang digunakan adalah observasi, kuesioner, studi

kepustakaan, dan dokumentasi. Sedangkan indikator yang digunakan

adalah karakteristik, motivasi, dan kepuasan wisatawan dengan sampel

100 orang wisatawan. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa

Karakteristik wisatawan nusantara didominasi umur 15-30 tahun 81%,

lai-laki 60%, belum menikah 79%, pendidikan tingkat universitas 71%,

Page 12: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

10

pelajar 77%, dari Pulau Jawa 56%, sumber informasi melalui

teman/keluarga 36%, transportasi darat 62%, hotel sebagai sarana

akomodasi 65%, frekuensi berkunjung ke Bali 2-3 kali 75%, memilih

berkunjung 45%, jenis kunjungan 65%, orang yang diajak 65%,

pengorganisasi 75%. Motivasi intinsik, wisatawan nusantara

didominasi oleh indikator ingin mengetahui kesenian Bali. Sedangkan

motivasi ekstrinsik didominasi indikator biaya tiket masuk.

Persamaan laporan penelitian ini dengan hasil-hasil penelitian

sebelumnya adalah menggunakan metode kuesioner, sampel dan hasil

pembahasan yang ditinjau, dan indikator yang digunakan membahas

lingkup karakteristik dan motivasi wisatawan berkunjung ke suatu

hotel dan objek wisata.

Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya di atas, maka dapat

dibandingkan persamaan dan perbedaannya. Persamaan laporan

penelitian ini dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya adalah

menggunakan metode kuesioner, sampel dan hasil pembahasan yang

ditinjau, dan indikator yang digunakan membahas lingkup karakteristik

dan motivasi wisatawan berkunjung ke suatu hotel dan objek wisata.

METODE PENELITIAN

Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian lapangan II ini

adalah (1) Data kualitatif adalah jenis data yang tidak berbentuk angka-

angka, melainkan suatu penjelasan atau uraian yang menggambarkan

keadaan, proses atau peristiwa tertentu. Data ini dapat berupa informasi

kategori, berupa kata-kata atau pertanyaan. (2) Data kuantitatif adalah

data yang berupa bilangan atau angka, nilainya bisa berubah-ubah atau

bersifat variatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis data

Page 13: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

11

kualitatif dan kuantitatif yang akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis

data. Teknik penelitian berdasarkan data dan fakta yang sebenarnya.

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

informasi mengenai data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan

menjadi dua yaitu data primer (1) Data primer adalah data yang dibuat

oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau objek penelitian. Objek

penelitian dilakukan di Hotel Burz@ Daerah Istimewa Yogyakarta dan

(1) Data sekunder adalah data yang didapat peneliti dari artikel-artikel

di internet, jurnal atau situs yang terkait dengan penelitian yang

dilakukan.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah yaitu (1) Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana

peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian

untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004:104).

Saat melakukan observasi, peneliti menggunakan observasi terbuka

dimana peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan

sebenarnya kepada sumber data bahwa sedang melakukan penelitian.

Jadi, mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang

aktivitas peneliti. Objek yang di observasi adalah terkait dengan

Karakteristik dan Motivasi Wisatawan Menginap di Hotel Burz@ Kota

Yogyakarta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (2) Studi

kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk

menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang

akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku- buku

ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertai

peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia,

dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. (3)

Page 14: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

12

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku,

dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa

terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

(4) Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan dalam mengumpulkan

data tertulis, tercetak, dan terekam dari berbagai sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan, sehubungan dengan jenis data yang

dibutuhkan dalam kegiatan survei.

Teknik analisi data menggunakan metode analisis yang

digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif didukung dengan data

kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang

mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang

terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya.

Sedangkan teknik penentuan sampel adalah cara untuk menentukan

sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan

dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat

dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif

(Margono, 2004). Roscoe (1975) juga memberikan beberapa panduan

untuk menentukan ukuran sampel, yaitu ukuran sampel lebih dari 30 dan

kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian Jika sampel

dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan

sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah

tepat. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi

berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah

variabel dalam penelitian untuk penelitian eksperimental sederhana

dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah

mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.

Page 15: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

13

Berdasarkan panduan yang dipaparkan oleh Roscoe, maka penentuan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non-probability

sampling, yaitu purposive sampling yang merupakan teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:96). Adapun

sampel tersebut adalah 30 orang wisatawan yang menginap di Hotel

Burz@ Daerah Istimewa Yogyakarta dan bersedia meluangkan

waktunya untuk menjadi responden. Kemudian teknik accidental

sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara tidak sengaja atau incidental bertemu dengan

peneliti, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok dengan

sumber data (Sugiyono, 2012:96)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Analisis Karakteristik Wisatawan

No Karakteristik Wisatawan Jumlah

1 Asal Wisatawan

a. Luar Yogyakarta 29

b. Yogyakarta 1

2 Jenis Kelamin

a. Laki-Laki 8

b. Perempuan 22

3 Umur

Page 16: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

14

a. >17 12

b. 20-25 4

c. 26-30 8

d. 31-40 6

e. >40 1

4 Pendidikan

a. SD 1

b. SMP 3

c. SMA 17

d. Diploma 1

e. Sarjana 5

f. DLL 4

5 Pekerjaan

a. Wirausaha 2

b. Karyawan 1

c. Pelajar/Mahasiswa 15

d. Guru/Dosen 6

Page 17: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

15

e. PNS 3

f. DLL 3

Sumber : Hasil kuesioner penelitian

Tabel 2. Hasil Analisis Motivasi Wisatawan

No Motivasi Wisatawan Jumlah

1 Guest Repeater

a. Satu kali 27

b. Dua kali 2

c. Tiga kali

d. Lebih dari tiga kali 1

2 Alasan kembali menginap di Hotel Burz@

a. Kualitas pelayanan yang baik 5

b. Letak strategis 4

c. Karyawan hotel yang ramah 1

d. Fasilitas yang memadai 2

e. Memiliki keunikan

f. Karakteristik hotel 1

Page 18: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

16

g. DLL 2

3 Alasan yang mendasari sehingga menginap di

hotel Burz@

a. Rekreasi/Liburan 1

b. Business/Pekerjaan 8

c. Pendikan/Akademik 20

d. DLL 1

4 Pertimbangan untuk menginap di hotel Burz@

a. Suasana yang nyaman 11

b. Kualitas akomodasi hotel 7

c. Mudah dijangkau 6

d. Ciri khas hotel

e. DLL 6

5 Bersama dengan siapa menginap di hotel?

a. Sendiri

b. Keluarga 1

c. Rombongan/kelompok 29

d. DLL

Page 19: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

17

6 Siapa yang mengajak Anda untuk menginap di

hotel Burz@?

a. Sendiri 1

b. Keluarga

c. Teman 6

d. Kantor 10

e. DLL 13

7 Apa yang menjadi keunggulan dari hotel

Burz@?

a. Karakteristik hotel 3

b. Kualitas Pelayanan 4

c. Akomodasi/Fasilitas memadai 9

d. Letak yang strategis 11

e. DLL 3

8 Dimana mendapat informasi tentang hotel

Burz@?

a. Internet 5

b. Teman/Kerabat 7

Page 20: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

18

c. Brosur/Pamflet

d. Sosial Media 6

e. DLL 12

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis kuesioner maka karakteristik

Wisatawan yang menginap di Hotel Burz@ yaitu:1) sejumlah 97% atau

29 orang wisatawan berasal dari luar Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dan 3% atau 1 orang wisatawan yang berasal dari Daerah

Istimewa Yogyakarta. 2) sejumlah 72% wisatawan berjenis kelamin

perempuan dan 28% berjenis kelamin laki-laki. 3) sejumlah 54% berusia

dibawah 20 tahun, 19% memiliki usia pada rentang 20 sampai 25 tahun,

15% memiliki usia pada rentang 26 sampai 30 tahun, 10% memiliki usia

pada rentang 31 sampai 40 tahun, 2% berusia lebih dari 40 tahun. 4)

berdasarkan pendidikan terakhir rata-rata memiliki pendidikan terakhir

SMA sebesar 57%. Kemudian, terdapat juga wisatawan yang

berpendidikan terakhir Sarjana sebesar 17%, SMP sebesar 10%, SD

sebesar 3%, dan lain-lain sebesar 13%. 5) sejumlah 7% wisatawan

bekerja sebagai wirausaha, 3% bekerja sebagai karyawan, 50%

merupakan pelajar atau mahasiswa, 10% bekerja sebagai guru atau

dosen, 10% bekerja sebagai PNS, dan 20% memiliki pekerjaan lain-lain.

Sedangkan motivasi wisatawan menginap di Hotel Burz@

antara lain: 1) sebanyak 90% baru pernah menginap di hotel tersebut

sebanyak satu kali, 7% yang telah menginap 2 kali dan 3% yang sudah

Page 21: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

19

menginap lebih dari tiga kali atau dapat disebut sebagai repeater guest.

2) alasan para wisatawan menginap di Hotel Burz@ sebagian besar

adalah alasan pendidikan atau akademis, dengan persentase 64% dari

seluruh wisatawan yang menginap di hotel ini. alasan pekerjaan atau

business sebanyak 27%. 3) pertimbangan yang dilakukan oleh para

wisatawan saat akan menginap dikarenakan suasana nyaman dengan

didasari oleh 34% orang wisatawan dari keseluruhan wisatawan yang

menginap. Pertimbangan yang lain adalah kualitas akomodasi hotel

serta lokasi yang mudah dijangkau menjadi pertimbangan yang cukup

besar sekitar 23%. 4) sebanyak 90% orang wisatawan menginap di Hotel

Burz@ secara berkelompok, sedangkan 30% orang wisatawan memilih

menginap bersama keluarga atau kerabat dekat. 5) Berdasarkan

rekomendasi sebanyak 57% orang wisatawan memilih Hotel Burz@

sebagai akomodasi penginapan selama berada di Kota Yogyakarta atas

rekomendasi atau ajakan dari teman. 26% orang wisatawan

direkomendasikan oleh kantor, biasanya dalam acara gathering dari

pihak perusahaan untuk memberian rewards kepada karyawannya atau

dalam urusan bisnis perusahaan. Kemudian, 13% orang wisatawan

direkomendasikan secara acak dengan mendapatkan informasi

mengenai hotel dari sosial media dan internet. 4% orang wisatawan

memilih hotel tersebut atas kemauan diri sendiri dan insiatif diri sendiri.

6) 40% mendapat informasi mengenai Hotel Burz@ melalui sarana

informasi lainnya seperti travel agent, 23% mendapat informasi melalui

referensi teman/kerabat, 20% mendapat informasi melalui sarana sosial

media, 17% mendapat informasi melalui sarana internet. 7) 37% yang

menginap memilih letak yang strategis sebagai keunggulan dari Hotel

Burz@, 30% yang menginap memilih kualitas akomodasi dan fasilitas

sebagai keunggulan dari Hotel Burz@, 20% memilih lainnya sebagai

Page 22: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

20

keunggulan dari Hotel Burz@, 3% memilih kualitas pelayanan sebagai

keunggulan dari Hotel Burz@.

KESIMPULAN DAN SARAN

Hotel Burz@ merupakan hotel berbintang tiga yang terletak di

Kota Yogyakarta. Hotel Burz@ merupakan salah satu hotel di

Yogyakarta yang mengalami peningkatan okupensi dari tahun ke tahun.

Hal tersebut diperkuat dengan adanya data jumlah wisatawan yang

berkunjung dan wisatawan yang menginap meningkat dari tahun 2012

sampai tahun 2016 (Tabel 1.2) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan dan akhirnya memilih

untuk menginap di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berkaitan

dengan karakteristik dan motivasi wisatawan baik domestik maupun

mancanegara. Wisatawan yang menginap di Hotel Burz@ sebagian

besar berasal dari luar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat

rentang usia wisatawan yang menginap di hotel tersebut <20 Tahun, 20-

25 Tahun, 26-30 Tahun, 31-40 Tahun, dan >40 Tahun. Rentang usia di

dominasi oleh usia produktif, kemudian diikuti oleh usia dewasa, dan

lanjut usia. Adapun pendidikan terakhir terdapat pilihan dari SD, SMP,

SMA, Diploma, Sarjana, dan Lain-lain. Pendidikan terakhir wisatawan

di dominasi oleh lulusan SMA, kemudian diikuti oleh lulusan Sarjana.

Kemudian, untuk pekerjaan terakhir wisatawan yang menginap di hotel

tersebut terdapat pilihan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Wirausaha,

TNI/Polri, Guru/Dosen, Pelahar/Mahasiswa, dan Lain-lain. pekerjaan

yang mendominasi wisatawan menginap di hotel tersebut adalah

Pelajar/Mahasiswa. Hal ini dikarenakan saat kesempatan penelitian

Page 23: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

21

berlangsung, sedang dilaksanakan juga study visit yang diikuti oleh

Mahasiswa Universitas Udayana yang turut menginap di Hotel Burz@.

Wisatawan yang menginap di Hotel Burz@ sebagian besar baru

pernah menginap sebanyak 1 kali, hanya 3 orang saja yang pernah

menginap lebih dari 1 kali. Repeater guest atau wisatawan yang kembali

menginap di Hotel Burz@ didasari karena pelayanan hotel yang baik,

letak hotel yang strategis, dan karyawan hotel yang ramah. Alasan yang

mendasari wisatawan menginap di hotel tersebut sebagian besar karena

kegiatan pendidikan atau akademi. Sebagian besar hal yang menjadi

pertimbangan wisatawan untuk menginap di hotel tersebut dikarenakan

suasana yang nyaman. Hal ini dapat dilihat dengan suasana khas Jawa

yang menjadi suasana utama dalam hotel tersebut. Wisatawan yang

menginap di hotel tersebut rata-rata menginap bersama dengan

kelompoknya, dan mereka menginap di hotel tersebut rata-rata karena

diajak oleh teman. Hal-hal tersebut di atas merupakan faktor-faktor yang

menjadi motivasi dari wisatawan dalam menentukan dan menginap di

Hotel Burz@.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat

saran-saran yang dapat dipaparkan dengan tujuan perbaikan,

pengembangan, serta masukan agar dalam proses pengakomodasian

dapat berjalan dengan baik. Adapun saran yang dapat disampaikan,

yaitu agar pemerintah lebih giat dalam meningkatkan kualitas fasilitas

dari hotel yang ada di Kota Yogyakarta, khususnya pada Hotel Burz@.

Selain itu, berbagai macam promosi juga diperlukan dalam operasional

hotel agar mampu meningkatkan okupensi dan lebih dikenal oleh

masyarakat maupun mancanegara.

Page 24: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

22

DAFTAR PUSTAKA

A.M., Sadirman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: Raja Grapindo Persada.

Agus, Sulastiyono. 2011. Manajemen Penyelenggaraan Hotel.

Bandung: Alpabeta.

Anonim. 1990. Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990.

Tentang Pokok-Pokok Kepariwisataan.

H. Oka A. Yoeti. 1995. Dasar-Dasar Pariwisata. Bandung: Angkasa

JK Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja

Grafindo

Rosjiden, dkk. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Sutikno, M. Sobri. 2007. Belajar dan Pembelajaran: Upaya Kreatif

dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Bandung:

Prospect.

Suwena, Ketut dan Widyatmaja, Ngurah. 2010. Pengetahuan Dasar

Ilmu Pariwisata. Udayana: Denpasar.

Syaiful, Bahri Djamarati. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rhineka

Cipta.

Page 25: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

23

Persepsi pengunjung terhadap sajian kuliner di

kawasan malioboro

Ermania Soraya1), Ni Nym. Sri Aryanti2), Ni Pt. Ratna Sari3)

Program Studi Diploma IV Pariwisata, Fakultas Pariwisata,

Universitas Udayana

E-mail: [email protected])

Abstrak

Malioboro merupakan salah satu nama jalan yang paling popular di Yogyakarta

dengan lokasi yang sangat strategis, yaitu di jantung Kota Yogyakarta.

Keramaian Malioboro tidak lepas dari banyaknya pedagang kaki lima yang

berjajar menjual berbagai jenis makanan dan minuman serta souvenir.

Pengunjung yang datang ke Malioboro tidak hanya untuk berjalan-jalan atau

rekreasi, tetapi juga untuk berwisata kuliner karena Malioboro di dominasi oleh

pedagang yang menjual berbagai macam makanan dan minuman.Persepsi

pengunjung merupakan faktor penting untuk mengetahui bagaimana tanggapan

mereka terhadap sajian kuliner di kawasan Malioboro.Penelitian ini memiliki

tujuan untuk mengetahui apasa jajenis sajian kuliner dan bagaimana persepsi

pengunjung terhadap sajian kuliner di kawasan Malioboro.Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif, untuk

menganalisa persepsi pengunjung, kategori pernyataan dalam penulisan ini

menggunakan skala likert. Adapun hasil dari penelitian ini yaitu dari 100

persepsi pengunjung terhadap sajian kuliner, nilai rata-ratanya sebanyak 3,34

maka dapat disimpulkan bahwa Persepsi Pengunjung Terhadap Sajian Kuliner

di Kawasan Malioboro termasuk dalam kategori “Cukup”.

Kata Kunci : Persepsi, pengunjung, sajian kuliner, Malioboro

Abstract

Malioboro is one of the most popular street in Yogyakarta with a very strategic

location, in the center of Yogyakarta. Malioboro crowd can not be separated

from the number of street vendors who lined up selling various types of food,

drinks and souvenirs. Visitors who come to Malioboro not only for a walk or

recreation, but also for culinary tour because Malioboro is dominated by

traders who sell a variety of foods and beverages. Perception of visitors is an

important factor to know how their response to culinary delights in the area of

Malioboro. This research has a purpose to know what kind of culinary and

visitors perception about culinary serve in Malioboro region. The technique

used in this research is descriptive qualitative analysis techniques, to analyze

visitor perceptions, categories of statements in this paper using Likert scale. As

for result of this research that is from 100 perception of visitor to culinary dish,

Page 26: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

24

its average value 3,34 it can be concluded that Visitor Perception on Culinary

Serve in Malioboro Region included in category "Enough".

Key Words: Perception, visitors, culinary of serving, Malioboro

PENDAHULUAN

Pariwisata di Indonesia saat ini adalah salah satu sumber

pendapatan negara yang sangat menjanjikan, mengingat kekayaan yang

dimiliki Indonesia sangat beragam baik kekayaan alam maupun budaya.

Perkembangan bisnis pariwisata di Indonesia kini sudah sangat pesat.

Perkembangan dalam sektor pariwisata tersebut akan memicu berbagai

perkembangan dalam sektor lain seperti sektor ekonomi, sosial dan

budaya. Berbagai daerah di Indonesia memiliki daya tarik wisata yang

beragam, salah satunya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang

menjadi tujuan favorit wisatawan di Indonesia.

Daerah Istimewa Yogyakarta atau dalam bahasa jawa disebut

Dhaérah Istiméwa Ngayogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat

provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan

Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Sebagai salah satu

provinsi dengan daerah tujuan wisata yang beragam, Yogyakarta

memiliki banyak jenis wisata yang mampu menarik minat wisatawan

untuk datang kesana. Salah satu jenis wisata yang sekarang sedang

mengalami perkembangan pesat di Yogyakarta adalah wisata kuliner.

Trend wisatawan sekarang yang datang ke suatu daerah wisata untuk

mencari atau berburu makanan khas daerah tersebut menjadi peluang

besar bagi daerah. Banyak Pengunjung yang menyempatkan waktu

berburu makanan dan minuman khas daerah tujuan di sela-sela

kegiatannya berwisata.

Page 27: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

25

Salah satu destinasi wisata kuliner di Yogyakarta yang paling

diminati oleh wisatawan ialah kawasan wisata Malioboro. Kawasan

Malioboro masuk ke dalam Kota Yogyakarta dan membentang dari

Stasiun Tugu Yogyakarta sampai ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta

(titik nol kilometer Yogyakarta). Mencakup pula jalan Margo Utomo,

yang tadinya bernama jalan Mangkubumi. Di kedua sisi kawasan

Malioboro, banyak terdapat pedagang kaki lima yang menawarkan

berbagai souvenir khas Jogja seperti baju batik, kerajinan tangan, dan

kaos sablon bertuliskan Jogja. Selain berbelanja di Malioboro,

wisatawan juga dapat berbelanja di Pasar Beringharjo, yang terletak di

ujung kawasan Malioboro. Malioboro adalah pusat kawasan wisata

terbesar di Yogyakarta yang dikelilingi dengan banyak hotel, restoran,

dan toko-toko disekitarnya. Malioboro menjadi ikon wisata Kota

Yogyakarta yang menawarkan berbagai macam wisata, tidak hanya

wisata belanja namun juga wisata budaya, wisata sejarah, dan tentunya

wisata kuliner.

Pada sore sampai malam hari di kanan kiri trotoar kawasan

Malioboro menjadi wisata kuliner malam hari yang terkenal dengan

sebutan Lesehan Malioboro. Lesehan Malioboro ini sangatlah identik

dengan kota Yogyakarta dan digemari para wisatawan. Berderet

makanan lezat seperti gudeg, bakmi jawa, nasi goreng, ayam goreng,

burung dara goreng maupun bakar dan mie ayam siap disajikan oleh para

penjual. Banyak wisatawan yang datang untuk mencoba makanan dan

merasakan suasana Lesehan Malioboro di malam hari. Adapula yang

memang sudah menjadi langganan, sehingga setiap liburan ke

Yogyakarta selalu mampir ke Lesehan Malioboro. Selain itu, disisi utara

jalan Malioboro (Jalan Margo Utomo) juga banyak terdapat angkringan

yang berderet menjual berbagai macam makanan. Angkringan di

Page 28: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

26

kawasan Malioboro memiliki satu minuman khas yang menjadi daya

tarik wisatawan untuk berkunjung, minuman tersebut ialah kopi jos.

Wisata kuliner di kawasan Malioboro tentunya tidak terlepas

dari rumor negatif di kalangan wisatawan. Dulu sekitar tahun 2000-an

lesehan Malioboro terkenal memiliki harga yang sangat mahal. Para

penjual sering kali menaikkan harga sesuka hati atau lebih dikenal

dengan harga “nuthuk”. Kabar ini beredar luas di dunia maya bahkan

surat kabar. Namun demikian, lesehan Malioboro tetap ramai dikunjungi

wisatawan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin

mengetahui sajian kuliner yang terdapat di kawasan Malioboro dan

sejauh mana persepsi wisatawan terhadap sajian kuliner, baik itu

citarasa, tampilan, kebersihan dan harga di kawasan Malioboro.

TINJAUAN PUSTAKA

Adapun penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai acuan

dalam penelitian ini adalah penelitian dengan judul “Persepsi

Wisatawan Terhadap Produk Kuliner Di Kawasan Wisata Istana Siak

Sri Indrapura” oleh Sartika Wulansari, penelitian tersebut bertujuan

Untuk mengetahui persepsi dari wisatawan mengenai kuliner yang

dijual di Kawasan Wisata Istana Siak Sri Indrapura dan untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi

wisatawan terhadap kuliner tersebut.

Teknik analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah

teknik analisis data statistik dengan menggunakan 100 responden

sebagai penelitian. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100

responden adalah bahwa persepsi wisatawan terhadap kuliner yang

Page 29: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

27

berada dikawasan wisata Istana Siak Sri Indrapura ini kurang baik

dimata para responden, karena menurut responden harga kuliner yang

dijual tersebut mahal atau berada diatas standar dan kualitas produk

yang dijualkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

wisatawan terhadap kuliner yang dijual di kawasan wisata Istana Siak

Sri Indrapura ini adalah pengalaman yang pernah mereka rasakan

sebelumnya saat membeli produk kuliner di restoran tersebut, tampilan

produk yang menarik, harapan yang mereka inginkan pada produk

kuliner yang mereka beli, nilai-nilai yang dianutnya selama ini dan juga

motif dari pembelian produk kuliner tersebut.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

yakni persamaan konsep persepsi wisatawan terhadap suatu makanan

atau kuliner yang diteliti.Sedangkan perbedaannya terdapat pada objek

dan lokasi yang diteliti.Pada penelitian sebelumnya peneliti melakukan

penelitian tentang produk kuliner di kawasan Wisata Istana Siak Sri

Indrapura .Untuk penelitian yang dilaksanakan saat ini yakni tentang

sajian kuliner dikawasan Malioboro Yogyakarta.

Penelitian sebelumnya dipakai sebagai acuan dalam penelitian

ini adalah penelitian dengan judul “Persepsi Wisatawan Domestik

Terhadap Wisata Kuliner Malam Hari di Kawasan Malioboro

Yogyakarta” oleh Anisa Nanindra MahastrajayaAdanya tujuan dari

penelitian adalah untuk mengetahui persepsi wisatawan domestic

terhadap produk, harga, tempat dan pelayanan wisata kuliner malam hari

di kawasanMalioboro dan untuk mengetahui berbagai upaya perbaikan

yang dapat dilakukan pada wisata kuliner malam hari di kawasan

malioboro yg lebihbaik.

Page 30: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

28

Metode analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian

ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan jumlah responden 40

wisatawan domestik yang berasal dari luar kota Jogja yang sedang dan

atau telah makan di lesehan dan angkringan di kawasan Malioboro dan

syarat lainnya adalah sampel bukan mahasiswa asal luar kota Jogja yang

sedang belajar di Jogja.

Adapun hasil penelitian ini adalah berbagai persepsi wisatawan

domestik mengenai produk, harga, tempat, dan pelayanan dari wisata

kuliner malam hari di kawasan Malioboro, yaitu lesehan dan

angkringan. Persepsi wisatawan digunakan sebagaiperbaikan dan

pengembangan guna meningkatkan citra baik pada lesehan dan

angkringan di kawasanMalioboro.Ditinjau dari aspek produk persepsi

wisatawan domestik terhadap lesehan Malioboro cukup baik. Lesehan

memiliki banyak variasi menu dengan kualitas makanan yang baik,

namun wisatawan tidak menemukan makanan yang khas yang hanya

bisa didapatkan di lesehan Malioboro.Pada aspek harga dan kebersihan

persepsi wisatawan masuk kategori kurang baik, sedangkan untuk

angkringan aspek produk sudah memiliki persepsi yang baik namun,

menurut persepsi wisatawan, harga masih terlalu mahal dibandingkan

angkringan selain kawasan Malioboro.Adapun persamaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya yaitu persamaan konsep persepsi

wisatawan terhadap makanan atau kuliner yang diteliti dan lokasi yang

diteliti yaitu kawasan Malioboro Yogyakarta.Sedangkan perbedaannya

terdapat pada objek.Pada penelitian sebelumnya peneliti melakukan

penelitian tentang wisata kuliner tepatnya pada angkringan dan

lesehan.Untuk penelitian yang dilaksanakan saat ini yakni tentang sajian

kuliner di kawasan Malioboro.

Page 31: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

130

Tinjauan Konsep

a. Tinjauan Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses interpretasi akibat adanya

penglihatan, tanggapan serta rasa ingin tahu terhadap rangsangan dari

luar tubuh sehingga menimbulkan suatu kesadaran dan terorganisasi

terhadap rangsangan dari luar tubuh tersebut dan dimanfaatkan untuk

suatu kepentingan.

b. Tinjauan Pengunjung

Menurut International Union of Official Travel Organization

(IUOTO), pengunjung yaitu setiap orang yang datang kesuatu Negara

atau tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali

untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah.Pengertian yang sama

disampaikan oleh World Tourism Organization (WTO) Dalam Pitana

dan Gayatri (2005: 43) yang dimaksud dengan pengunjung (visitor)

untuk tujuan statistik ,yaitu setiap orang yang mengunjungi suatu negara

yang bukan merupakan negaranya sendiri dengan alasan apapun juga

kecuali untuk mendapatkan pekerjaan yang dibayar oleh negara yang

dikunjunginya.

c. Tinjauan Sajian

Sajian dapat diartikan sebagai hidangan (makanan dan lauk

pauk), yang sudah disediakan pada suatu tempat untuk

dimakan.Penyajian makanan merupakan suatu cara untuk menyuguhkan

makanan kepada orang/para tamu untuk di santap secara keseluruhan

yang berisikan komposisi yang di atur dan telah disesuaikan dengan

permainan warna yang di susun secara menarik agar dapat menambah

nafsu makan.

Page 32: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

131

Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari sanitasi

dan hygiene makanan. Penyajian makanan yang tidak baik dan etis

bukan saja dapat mengurangi selera makan seseorang tetapi dapat juga

menjadi penyebab kontaminasi terhadap bakteri.Dalam penyajian

makanan dapat dilihat dari kemasan, porsi, bentuk makanan, dan

kebersihan makanan.

d. Tinjauan Kuliner

Pengertian kuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan

berupa lauk-pauk, panganan maupun minuman..Kata kuliner merupakan

unsur serapan bahasa Inggris yaitu culinary yang berarti berhubungan

dengan memasak. Sedangkan orang yang bekerja di bidang kuliner

disebut koki atau

Secara harafiah, kuliner adalah kata yang biasa digunakan untuk

merujuk pada sesuatu yang berhubungan dengan memasak atau profesi

kuliner.Profesi kuliner sendiri dapat diartikan profesi untuk memasak

atau mempersiapkan produk makanan, seperti chef, management

restaurant, ahli penata diet, ahli gizi dan sebagainya. Produk makanan

merupakan hasil proses pengolahan bahan mentah menjadi makanan

siap dihidangkan melalui kegiatan memasak.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta,

tepatnya di Jalan Malioboro. Jalan Malioboro adalah nama salah satu

kawasan jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari

Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara

keseluruhan terdiri dari Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro, dan Jalan

Page 33: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

132

Margo Mulyo.Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton

Yogyakarta.

Definisi Operasional Variabel

Untuk memperjelas variabel yang akan diteliti, pada penelitian

persepsi wisatawan terhadap sajian kuliner di kawasan malioboro akan

diidentifikasi melalui tiga aspek, yaitu: harga, penyajian, dan tempat.

a. Harga

Menurut Basu Swastha (2005:185) harga adalah jumlah

uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi

dari barang beserta pelayanannya. Harga sebuah produk

biasanya ditentukan dari berapa modal untuk

pembuatan produk tersebut dan ditambahkan jumlah

keuntungan yang akan diambil. Dalam variabel ini,

yang menjadi indikator harga, yaitu: keterjangkauan

harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, dan

daya saing harga

b. Penyajian

Penyajian makanan merupakan suatu hal yang penting

dalam penilaian terhadap produk makanan itu

sendiri.Penyajian makanan dapat mempengaruhi selera

dari nafsu makan seseorang. Dalam variabel ini, yang

menjadi indikator penyajian, yaitu: kemasan, porsi,

bentuk makanan, dan kebersihan makanan.

c. Tempat

Tempat makan, atau biasanya sering disebut dengan

rumah makan, warung, ataupun restoran adalah istilah

Page 34: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

133

umum untuk menyebut usaha kuliner yang menyajikan

hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat

untuk menikmati hidangan tersebut serta menetapkan

tarif tertentu untuk makanan dan pelayanannya.Meski

pada umumnya tempat makan menyajikan makanan di

tempat, tetapi ada juga beberapa yang menyediakan

layanan take-out dining dan delivery service sebagai

salah satu bentuk pelayanan kepada

konsumennya.Tempat makan biasanya memiliki

spesialisasi dalam jenis makanan yang dihidangkannya.

Sumber data penelitian adalah informasi mengenai bagaimana

persepsi pengunjung terhadap sajian kuliner di kawasan

Malioboro.Untuk mengumpulkan data primer, diperlukan penghayatan

peneliti terhadap objek yang diteliti, terutama untuk memperoleh

informasi yang bersifat kualitatif yang menjadi latar belakang data

kuantitatif.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode

observasi untuk memperoleh data.Tujuan penggunaan metode ini untuk

memperoleh bagaimana persepsi pengunjung terhadap sajian menu di

kawasan Malioboro. Selain itu untuk mendukung sumber data utama

maka ebebrapa data sekunder dibutuhkan seperti jurnal, buku, dokumen-

dokumen online, dan lain sebagainya. Data sekunder juga dapat berupa

majalah, bulletin, publikasi organisasi, hasil-hasil studi, tesis, survei,

studi historis, dan lain sebagainya.

Pegumpulan data dilkukan dengan pengamatan, wawancara,

kuisioner, dan studi kepustakaan. Sampe yang digunakan adalah

wisatawan yang ditentukan dengan accidental sampling, yaitu teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan.Dalam teknik penentuan

Page 35: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

134

sampel ini, siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel.Teknik ini digunakan karena topik

yang diteliti adalah mengenai persepsi, dimana semua orang dapat

memberikan persepsi mengenai sajian kuliner yang diteliti. Penelitian

ini menggunakan 100 responden sebagai sampel.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

analisis deskriptif kualitatif dan skala likert, dimana data yang diperoleh

dijabarkan berbentuk narasi. Pada analisis ini penulis akan mengungkap

fakta dan keadaaan variabel yang terjadi sesuai apa adanya. Penelitian

deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang

bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, kondisi secara

pandangan dalam masyarakat, pertentangan dua keadaan atau lebih,

hubungan antar variabel, perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap suatu

kondisi, dan lain-lain. Penulis menggunakan teknik deskriptif kualitatif

dengan melakukan kegiatan penelitian meliputi: pengumpulan data,

menganalisis data, menginterpretasi data, dan diakhiri dengan sebuah

kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.

Selanjutnya untuk menganalisa persepsi pengunjung, kategori

pertanyaan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.Skala likert

menurut Djaali (2008:28) ialah skala yang dapat dipergunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.Skala Likert

adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner,

dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa

survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, pendidik dan

ahli psikolog Amerika Serikat. Rensis Likert telah mengembangkan

sebuah skala untuk mengukur sikap masyarakat di tahun 1932.

Page 36: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

135

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah Malioboro

Dalam Bahasa Sansekerta, kata Malioboro bermakna karangan

bunga. Kata Malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris

yang bernama Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811

- 1816 M. Pendirian Jalan Malioboro bertepatan dengan pendirian

Kraton Yogyakarta. Awalnya Jalan Malioboro ditata sebagai sumbu

imaginer antara Pantai Selatan (Pantai Parangkusumo) - Kraton Yogya

- Gunung Merapi. Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1790 saat

pemerintah Belanda membangun benteng Vredeburg pada tahun 1790

di ujung selatan jalan ini.

Selain membangun benteng, Belanda juga membangun Dutch

Club tahun 1822, The Dutch Governor’s Residence tahun 1830, Java

Bank dan Kantor Pos tak lama setelahnya. Setelah itu Malioboro

berkembang kian pesat karena perdaganagan antara orang belanda

dengan pedagang Tiong Hoa. Tahun 1887 Jalan Malioboro dibagi

menjadi dua dengan didirikannya tempat pemberhentian kereta api yang

kini bernama Stasiun Tugu Yogya.

Jalan Malioboro juga memiliki peran penting dalam perjuangan

kemerdekaan Indonesia. Di sisi selatan Jalan Malioboro pernah terjadi

pertempuran sengit antara pejuang tanah air melawan pasukan kolonial

Belanda yang ingin menduduki Yogya. Pertempuran itu kemudian

dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 yakni

keberhasilan pasukan merah putih menduduki Yogya selama enam jam

dan membuktikan kepada dunia bahwa angkatan perang Indonesia tetap

ada.

Jalan Malioboro

Page 37: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

136

Malioboro merupakan sebuah nama jalan yang berada di Kota

Yogyakarta, jalan malioboro yang membentang dari stasiun Tugu

Yogyakarta hingga Jalan Ahmad Yani, Jalan Malioboro ini

merupakan jalur poros Garis Imaginer dari Keraton Yogyakarta. Di

sekitar Jalan Malioboro Terdapat beberapa obyek sejarah antara lain

Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung/istana negara, Pasar

Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan umum 1

Maret.

Keramaian Malioboro juga tidak lepas dari banyaknya para

pedagang kaki lima yang tertata berjajar di sepanjang jalan Malioboro,

mereka menjajakan dagangannya di pinggiran toko, semua yang

ditawarkan oleh para pedagang merupakan barang atau benda yang

kebanyakan khas Jogja dan rata-rata benda-benda yang cocok sebagai

souvenir atau oleh-oleh bagi para pengunjung. Pengunjung juga dapat

menyaksikan kekhasan lain dari Malioboro seperti puluhan andong dan

becak yang parkir berderet disebelah kanan jalan pada jalur lambat

Malioboro.

Aktivitas wisatawan di Malioboro tidak hanya pada siang hari

saja, akan tetapi di kawasan Malioboro ini aktivitas wisata akan terus

berlanjut dengan adanya nuansa makan malam yang disediakan warung-

warung yang bermunculan pada malam hari.Selain atraksi di siang dan

malam hari, malioboro juga memiliki fasilitas penunjang yaitu

akomodasi, tempat makan, tempat ibadah, polisi pariwisata, pos

informasi,money changer, ATM, warnet, kios oleh-oleh yang menjual

makanan khas Yogyakarta dan tempat parker.

Page 38: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

137

Jenis-jenis Sajian Kuliner di Kawasan Malioboro

Malioboro terkenal dengan sajian kuliner yang terdapat di

sepanjangjalannya.Sajian kuliner ini merupakan salah satu daya tarik

dan motovasi para pengunjung untuk datang.Ada berbagai macam jenis

kuliner yang di jual di sepanjang jalan malioboro, baik makanan maupun

minuman yang dijual ditawarkan dengan harga yang relatif murah.Jenis-

jenis sajian yang ditawarkan pada pagi hari dan malam hari berbeda.

Jenis jenis makanan yang dijual pada pagi sampai sore hari diantaranya

: Pecel, Gudeg Jogja, Bakso dan Mie ayam, Es dan sup buah durian, es

jus buah, soto ayam, soto kerbau, warung kopi, bubur ayam, cilok,

angkringan , dan banyak warung tenda yang menjual makanan untuk

sarapan. Adapun sajian kuliner yang dijual pada malam hari antara lain

adalah angkringan, kopi jos, wedang ronde, warung kopi, lalapan, sate

ayam. Pada kuliner malam hari , sajian yang ditawarkan lebih

didominasi oleh angkringan dan penjualan makanan lalapan dan

sejenisnya dalam bentuk lesehan.

Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yaitu Laki-

laki sebanyak 65 orang atau sebanyak 65%.Sedangkan yang berjenis

kelamin perempuan yaitu sebanyak 35 orang atau sebanyak 35%.

Karakteristik responden berdasarkan usia yaitu, dari rentang usia 17-26

tahun sebanyak 80 orang dalam persentase yaitu 80%. Rentang usia 27-

36 tahun sebanyak 9 orang atau dalam persen sebanyak 9%. Rentang

usia 37-46 tahun sebanyak 5 orang atau dalam persen yaitu 5%. Rentang

usia 47-56 tahun sebanyak 5 orang atau dalam persentase yaitu 6%.

Sedangkan dengan rentang usia 57 tahun keatas yaitu tidak ada

dikarenakan usia 57 tahun keatas sudah tidak memiliki tenaga atau

Page 39: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

138

kurang produktif untuk melakukan kegiatan yang bersifat jalan-jalan.

Karakteristik pengunjung berdasarkan daerah asal dari Pulau Jawa

(Yogyakarta) sebanyak 20 orang atau sebanyak 20%, dari Pulau Jawa

(Bukan Yogyakarta) sebanyak 48 orang atau sebanyak 48%, dan yang

berasal dari luar Pulau Jawa yaitu sebanyak 32 orang dalam persentase

sebanyak 32%.

Persepsi Pengunjung terhadap Sajian Kuliner di Kawasan

Malioboro

1. Persepsi Pengunjung Terhadap Indikator Harga

Persepsi pengunjung terhadap sajian kuliner di

Kawasan Malioboro pada variabel harga yaitu: diperoleh

rata-rata sebesar 3,28 dalam kategori cukup terhadap

adanya keterjangkauan harga sajian kuliner di kawasan

Malioboro. Kemudian diperoleh rata-rata sebesar 3,46

dalam kategori bahwa pengunjung setuju terhadap

kesesuaian harga dengan kualitas makanan yang

dibayarkan dan persepsi pengunjung terhadap adanya

variasi harga pada produk sejenis diperoleh rata-rata

sebesar 3,70 dalam kategori setuju.

2. Persepsi Pengunjung Terhadap Indikator Penyajian

Persepsi pengunjung terhadap sajian kuliner di

Kawasan Malioboro pada variabel penyajian yaitu:

diperoleh rata-rata sebesar 3,22 dalam kategori cukup

terhadap kemasan makanan yang menarik dan unik pada

sajian kuliner di kawasan Malioboro. Kemudian

diperoleh rata-rata sebesar 3,37dalam kategori cukup

Page 40: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

139

terhadap kesesuaian porsi makanan. Untuk Indikator

terhadap bentuk makanan yang unik dan menarik

diperoleh rata-rata sebesar 3,37 dalam kategori cukup,

kemudian diperoleh rata-rata sebesar 3,55 dalam kategori

setuju terhadap kelengkapan peralatan makanan dan

persepsi pengunjung terhadap keterjaminan kebersihana

makanan diperoleh rata-rata sebesar 3,04 dalam kategori

cukup.

3. Persepsi Pengunjung Terhadap Indikator Tempat

Persepsi pengunjung terhadap sajian kuliner di

Kawasan Malioboro pada variabel tempat yaitu:

diperoleh rata-rata sebesar 3,35 dalam kategori cukup

terhadap kenyamanan tempat makan pada sajian kuliner

di kawasan Malioboro dandiperoleh rata-rata sebesar

3,09 dalam kategori cukup terhadap terjaminnya

kebersihan tempat makan.

Jumlah rata-rata keseluruhan indikator yaitu

3,34. Rata-rata tersebut memiliki kategori

cukup.Kategori cukup ini disebabkan oleh adanya rata-

rata paling sedikit yaitu dalam indikator

kebersihan.Persepsi pengunjung memiliki nilai rendah

terhadap kebersihan tempat dan makanan, hal ini

disebabkan karena terdapat beberapa pedagang yang

menjajakan makannya secara terbuka tanpa adanya

penutup sehingga pengunjung berpendapat bahwa

makanan tersebut kebersihannya kurang serta tempat

menikmati makanan kebersihannya kurang diperhatikan

Page 41: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

140

oleh pedagang.

Indikator yang memiliki nilai rata-rata yang

tinggi yaitu indikator harga.Pengunjung berpendapat

setuju dengan adanya varian harga makanan yang dijual

oleh pedagang, karena memang benar berdasarkan hasil

observasi menunjukan bahwa harga makanan yang dijual

memiliki harga yang berbeda-beda.Indikator kesesuaian

harga terhadap kualitas makanan juga memiliki kategori

setuju, yang berarti pengunjung setuju terhadap

kesesuaian harga terhadap kualitas makanan yang

mereka beli.Jadi, untuk menikmati suatu sajian kuliner

faktor kebersihan dan harga merupakan faktor yang

dapat mendorong seseorang untuk membeli sajian

kuliner.Selain harga yang terjangkau, tempat yang bersih

serta penyajian yang baik dapat menarik minat

pengunjung untuk membeli suatu sajian kuliner.

Dari hasil diatas dapat diperoleh kseluruhan rata-rata sebagai

berikut:

Tabel 1. Rata-rata Persepsi Pengunjung Terhadap Sajian Kuliner

di Kawasan Malioboro

No

Pernyataan

Sangat

Tidak

setuju

Tidak

Setuj

u

Cukup Setu

ju

Sangat

Setuju

Jumlah

Respond

en

Tota

l

Skor

Rata-

rata

Skor

1.

Makanan yang

anda beli

memiliki harga

yang terjangkau

11

8

36

32

13

100

328

3,28

Page 42: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

141

2.

Kualitas

makanan yang anda beli sesuai

dengan harga

yang anda bayarkan

5

14

24

44

13

100

346

3,46

3.

Adanya variasi

harga makanan

pada produk yang sejenis

(misal: bakpia

dengan berbagai merk)

1

9

25

46

19

100

370

3,70

4.

Kemasan

makanan yang

anda beli menarik dan unik

5

20

36

26

13

100

322

3,22

5.

Porsi makanan

yang anda beli

sesuai dengan yang di harapkan

7

10

33

39

11

100

337

3,37

6.

Bentuk makanan

yang anda beli menarik dan unik

1

14

41

35

9

100

337

3,37

7.

Makanan yang anda beli

memiliki

perlengkapan makanan yang

memadai

(seperti: sendok, garpu)

5

11

30

32

22

100

355

3,55

8.

Makanan yang anda beli

terjamin kebersihannya

6

20

45

22

7

100

304

3,04

9.

Tempat anda

membeli

makanan memiliki

lingkungan yang nyaman

4

16

32

37

11

100

335

3,35

10 .

Tempat anda membeli

makanan

tersebut terjamin kebersihannya

9

12

46

27

6

100

309

3,09

TOTAL 3,34

Page 43: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

142

Berdasarkan tabel diatas, jumlah rata-rata keseluruhan indikator

yaitu 3,34. Rata-rata tersebut memiliki kategori cukup.Kategori cukup

ini disebabkan oleh adanya rata-rata paling sedikit yaitu dalam indikator

kebersihan.Persepsi pengunjung memiliki nilai rendah terhadap

kebersihan tempat dan makanan, hal ini disebabkan karena terdapat

beberapa pedagang yang menjajakan makannya secara terbuka tanpa

adanya penutup sehingga pengunjung berpendapat bahwa makanan

tersebut kebersihannya kurang serta tempat menikmati makanan

kebersihannya kurang diperhatikan oleh pedagang.

Indikator yang memiliki nilai rata-rata yang tinggi yaitu

indikator harga.Pengunjung berpendapat setuju dengan adanya varian

harga makanan yang dijual oleh pedagang, karena memang benar

berdasarkan hasil observasi menunjukan bahwa harga makanan yang

dijual memiliki harga yang berbeda-beda.Indikator kesesuaian harga

terhadap kualitas makanan juga memiliki kategori setuju, yang berarti

pengunjung setuju terhadap kesesuaian harga terhadap kualitas makanan

yang mereka beli.Jadi, untuk menikmati suatu sajian kuliner faktor

kebersihan dan harga merupakan faktor yang dapat mendorong

seseorang untuk membeli sajian kuliner.Selain harga yang terjangkau,

tempat yang bersih serta penyajian yang baik dapat menarik minat

pengunjung untuk membeli suatu sajian kuliner.

KESIMPULAN DAN SARAN

Simpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas yaitu

bahwa persepsi pengunjung terhadap sajian kuliner di kawasan

malioboro berdasarkan indikator harga mendapat rata-rata skor sebesar

3,48 dengan kategori setujuyang berarti pengunjung setuju terhadap

Page 44: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

143

harga yang diterapkan. Namun pada saat wawancara ada beberapa

pengunjung yang sedikit mengeluhkan harga terutama pengunjung

lokal. Lalu, pada indikator penyajian mendapat rata-rata skor sebesar

3,31 dengan kategori cukupyang berarti pengunjung tidak merasa setuju

namun juga tidak merasa kurang setuju. Namun skor terendah terdapat

pada kebersihan makanannya. Sedangkan pada indikator tempat

mendapat rata-rata skor sebesar 3,22 dengan kategori cukup yang berarti

juga pengunjung tidak merasa setuju namun juga tidak merasa kurang

setuju.

Adapun jika total skor dirata-rata maka akan mendapat nilai

sebesar 3,34 dengan kategori cukup. Jadi dari data diatas dapat

disimpulkan bahwa terlihat dari skor yang didapat oleh penjual sajian

kuliner yang diberikan oleh pengunjung terhadap sajian kuliner di

kawasan Malioboro adalah cukup.

Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut:

1. Bagi pihak penjual sajian kuliner selaku host, dalam

menentukan harga makanan yang disajikan kepada pengunjung

sudah baik. Namun pada beberapa narasumber terutama

pengunjung lokal, mereka masih berharap agar harga makanan

di kawasan malioboro sedikit diturunkan.

2. Dalam penyajian kuliner, pengunjung sudah menilai cukup.

Namun hal itu perlu ditingkatkan lagi terutama dalam

kebersihan makanan yang akan disajikan kepada pengunjung.

3. Selain kebersihan makanan, perlu juga ditingkatkan lagi

kebersihan tempat dan lingkungan agar pengunjung merasa

Page 45: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

144

lebih puas dalam menikmati sajian kuliner di kawasan

Malioboro

DAFTAR PUSTAKA

A, Riyanto. 2015. Kuliner.Diakses

dalamhttps://www.kanalinfo.web.id/2015/07/pengertian-

kuliner.htmlhttp://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab

2/2014-2-00383-DI%20Bab2001.pdf diakses pada tanggal

29 Maret 2018pada tanggal 12 April 2018

Amrullah, Artika Romal. 2016. “Pengaruh Kualitas Produk, Harga,

dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Honda

Beat”. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

(STIESIA) Surabaya.

Astuti, Lala Try. 2016. “Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan dan

Kualitas Makanan pada Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit

Queen Latifa Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.

Parwati, Dwi, dkk. 2017. “Persepsi Wisatawan terhadap Kualitas

Pelayanan Front Office, Food and bavarage, dan

housekeeping di Hotel Berlian Abadi Banyuwangi”.

Denpasar: Fakultas pariwisata, Universitas Udayana.

Nanindra Mahastrajaya, A. 2016. “Persepsi Wisatawan Domestik

Terhadap Wisata Kuliner Malam Hari di Kawasan Malioboro

Yogyakarta”. Yogyakarta: Fakultas Pariwisata, Universitas

Gadjah Mada.

Setiadi,N.J. 2015. “Buku Online Perilaku Konsumen”. Diakses

dalamhttps://books.google.co.id/books?id=HdxDDwAAQBAJp

ada tanggal 31 Maret 2018

Suryadana, L. 2015. “Buku Online Kajian Kepariwisataan Dalam

Paradigma Integratif–Transformatif Menuju Wisata Spiritual”.

Diakses

dalamhttps://books.google.co.id/books?id=oM9WDwAAQBAJp

ada tanggal 1 April 2018

Page 46: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

145

Widiyono, Mochamad Wildan Tri. 2014. “Analisis pengaruh psikologi

konsumen terhadap keputusan pembelian Suzuki Satria FU

150: Studi pada mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang”. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim.

Wulansari. 2015. “Persepsi Wisatawan Terhadap Produk Kuliner Di

Kawasan Wisata Istana Siak Sri”. Riau: Universitas Riau

Page 47: PROSIDING PENELITIAN LAPANGAN II KAJIAN HOTEL …

146