prosiding - imissu single sign on of udayana university · daftar jadwal presentasi ..... 349 : 81...
TRANSCRIPT
i
Prosiding Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI Sumbangan Peternakan Babi dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Nasional dan Mendorong Peluang Ekspor Denpasar, 4-5 Agustus 2015 Penyunting: Komang Budaarsa I Gede Mahardika I Wayan Suarna N. Sadra Dharmawan I. B. Komang Ardana I N. Tirta Ariana N. N. Suryani N. L. P. Sriyani N. L.G Sumardani
Diterbitkan Oleh:
Fakultas Peternakan Universitas Udayana Denpasar – Bali 80232
Telp./Fax. (0361) 222096-235231 email: [email protected]
FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS UDAYANA 2016
ii
Prosiding Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI Sumbangan Peternakan Babi dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Nasional dan Mendorong Peluang Ekspor Fakultas Peternakan Universitas Udayana Denpasar – Bali 80232 Telp./Fax. (0361) 222096-235231 email: [email protected] Isi prosiding dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya
Dicetak di Denpasar, Bali, Indonesia
Penyunting : Komang Budaarsa, I Gede Mahardika, I Wayan Suarna, N. Sadra Dharmawan, I. B. Komang Ardana, I N. Tirta Ariana, N. N. Suryani, N. L. P. Sriyani, N. L.G Sumardani Prosiding Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI, diselenggrakan di Denpasar, 4-5 Agustus 2015 vii + 353 halaman ISBN: 978-602-294-106-4
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmatNya Prosiding Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI
(Asosiasi Ilmuwan Ternak Babi Indonesia) tahun 2015 dengan tema
“Sumbangan Peternakan Babi dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan
Nasional dan Mendorong Peluang Ekspor” dapat diselesaikan dengan baik.
Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI dilaksanakan pada tanggal 4
– 5 Agustus 2015 oleh Fakultas Peternakan Universitas Udayana dalam rangka
Dies Natalis Universitas Udayana ke-53 dan HUT Fakultas Peternakan
Universitas Udayana ke-53.
Prosiding Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI ini
merangkum rumusan seminar nasional, rumusan kongres I AITBI, makalah
lengkap dari pemakalah seminar yang dibagi menjadi tiga kelompok bidang ilmu
yaitu Kelompok Bidang Produksi Ternak Babi, Kelompok Bidang Nutrisi Ternak
Babi, dan Kelompok Bidang Kesehatan Ternak Babi.
Panitian Seminar Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI
mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada Rektor Universitas
Udayana, Dekan Fakultas Peternakan dan Direktur Pasca Sarjana Universitas
Udayana atas fasilitas dan bantuan yang diberikan sehingga seminar nasional dan
kongres I AITBI dapat terselenggara dengan baik. Terimakasih juga disampaikan
kepada sponsor, keynote speaker, pemakalah, peserta seminar dan semua anggota
panitia yang banyak membantu dari persiapan sampai terselenggaranya Seminar
Nasional Ternak Babi dan Kongres I AITBI ini dengan baik. Semoga dengan
diterbitkannya Prosiding ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan Seminar
Nasional selanjutnya dan sebagai ajang pertukaran ilmu khususnya mengenai
ternak babi
Denpasar, Pebruari 2016 Ketua Panitia
Dr. Ni Luh Putu Sriyani, S.Pt, MP
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................. iv RUMUSAN SEMINAR NASIONAL .......................................................... 1 RUMUSAN KONGRES I AITBI .................................................................. 3 MAKALAH KEYNOTE SPEAKER
Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Ditjennak Keswan Departemen Pertanian RI) ..........................
31
Dr. Ir. Saulan Sinaga, MS (Presiden Asosiasi Monogastrik Indonesia/Pakar dan Peneliti Senior Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran) ............................................................................................
37
Dr. Ir. Rachmawati Wahyuningsih, M.Sc.Agr (Pakar dan Peneliti Senior Fakultas Peternakan Universitas Jendral Soedirman) ...............
42 KUMPULAN MAKALAH MAKALAH KELOMPOK I : PRODUKSI TERNAK BABI ....................... 47 Kinerja Usaha Pembibitan Babi Skala Rumah Tangga di Kabupaten
Tabanan Bali I Made Rai Yasa, N L G Budiari, dan I N Adijaya ...............................
48
Babi Bali Mutiara yang Terpendam I W. Suarna, N.N. Suryani, dan A.A.A.S. Trisnadewi ...........................
62
Transfer Embrio pada Babi sebagai Sarana Penelitian (Experimental Tool) D.K. Harya Putra ..................................................................................
73
Korelasi Ukuran Testis Terhadap Kualitas Semen Babi NLG Sumardani, IG Suranjaya, IGNA Manik, dan IW Suberata .........
81
Perilaku Peternak Babi dalam Menangani Limbah di Desa Tua Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan Bali N.W. Tatik Inggriati, I.W. Alit Artha Wiguna, I.N. Suparta, dan I.G. Suarta ....................................................................................................
89
Analisis Finansial Usaha Penggemukan Babi Bali yang Menggunakan Ransum Non Konvensional I W. Sukanata, I P. Ari Astawa., I K., Sumadi., K.M. Budaarsa, M. Budiasa, dan A.A.P. Putra Wibawa ......................................................
109 MAKALAH KELOMPOK II : NUTRISI TERNAK BABI .......................... 119 Perbandingan Performans Ternak Babi yang Mengkonsumsi
Konsentrat Pabrikan Komersial dan Lokal
v
J. F. Umboh, C. A. Rahasia, dan Ch. J. Pontoh ...................................
120
Simulasi Biplot untuk Menentukan Laju Pertumbuhan Dimensi Tubuh Babi Bali I Putu Sampurna, Tjok Sari Nindhia dan I Ketut Suatha ......................
131
Dampak Penggunaan Asap Cair terhadap Kualitas Fisik dan Sensori Dendeng Daging Babi Miwada, IN.S., M. Hartawan, S.A. Lindawato, I.A. Okarini dan IK. Sukada ...................................................................................................
148
Dasar-Dasar Pelestarian dan Peningkatan Mutu Genetik Babi Bali Warmadewi, D.A., I.G.L. Oka, dan I. N. Budiana ................................
156
Recahan Karkas Babi Landrace Umur 5 Bulan yang Diberikan Pakan Komplit dengan Tingkat Serat Kasar Berbeda Luh Suariani, Ni Made Yudiastari, I Nyoman Kaca, Yan Tonga, dan Ni Made Ayu Gemuh R.A.......................................................................
168
Kualitas Fisik dan Profil Mikroba Daging Babi yang Ditambahkan Starbio pada Ransumnya Ariana INT., I Gd. Suarta, I Gd. Suranjaya, Md. Dewantari, IN. Ardika, dan N.L.P. Sriyani ...................................................................
182
Pengaruh Penggunaan Minyak Kelapa dalam Ransum Babi Grower terhadap Kecernaan Energi dan Protein Ransum M. Najoan, F. N. Sompie, Y.H.S. Kowel, dan J. F. Umboh ..................
190
Pemanfaatan Khamir Pendegradasi Serat (Aktivitas Cmc-Ase) sebagai Inokulan Fermentasi untuk Mengatasi Antinutrisi Dedak Padi sebagai Pakan Ternak Monogastrik Bidura, I.G.N.G. dan I. A. Putri Utami .................................................
202
Pengaruh Lama Pemberian Bungkil Inti Sawit (Bis) dalam Ransum Terhadap Kualitas Karkas Babi Landrace Tjokorda Istri Putri ...............................................................................
218
Pemanfaatan Ampas Tahu untuk Mengganti Sebagian Ransum Komersial Ternak Babi K. Budaarsa, G. E. Stradivari, I.P.G.A.S Kencana Jaya, I.G. Mahardika A.W.Puger, I M. Suasta, dan I P. Ari Astawa ...................
226
Pengaruh Penggantian Sebagian Ransum dengan Umbi dan Brangkasan Ketela Rambat terhadap Pertumbuhan Babi Umur 2-6 Bulan Ni Ketut Etty Suwitari, Ni Ketut Sri Rukmini, Ni Ketut Mardewi, I G A D. Seri Rejeki dan D. N. Sudita ..........................................
240
vi
Pengaruh Penggantian Ransum Komersial dengan Ampas Tahu terhadap Kecernaan Nutrien pada Babi Ras Puger, A.W., I M. Suasta, P.A. Astawa dan K. Budaarsa .....................
254
Pemanfaatan Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) dari Perairan Tercemar dalam Ransum dan Pengaruhnya terhadap Penampilan Babi Landrace I W. Sudiastra, I G. Mahardika, I N.S. Dharmawa dan K. Budaarsa
262
Pengaruh Penggantian Ransum Komersial dengan Ampas Tahu terhadap Komponen Organ Babi Ras Puger, A.W., I M. Suasta, P.A. Astawa dan K. Budaarsa .....................
271
MAKALAH KELOMPOK III : KESEHATAN TERNAK BABI ................ 278 Pengaruh Pemanfaatan Ampas Sagu dan Limbah Udang sebagai
Sumber Serat dalam Ransum terhadap Performa dan Kadar Kolesterol Daging Babi Tabita N Ralahalu, Kartiarso, A. Parakkasi, K.G.Wiryawan, dan R.Priyanto .............................................................................................
279
Pengaruh Pemacu Tumbuh terhadap Pertumbuhan Babi Peranakan Landrace yang diberikan Pakan Limbah Hotel di Kabupaten Badung Ni Luh Gede Budiari dan I Made Rai Yasa ..........................................
292
Karakterisasi secara Histopatologi Babi Penderita Kolibasilosis (Kajian Retrospektif) I Ketut Berata, dan I Made Kardena ....................................................
300
Peran Kolostrum Formula Sapi Komersial (Pigstrum®) sebagai Immun Factor dan Growth Factor dalam Mengatasi Kejadian Diare dan Pertumbuhan Anak Babi Pra Sapih I.B.K. Ardana, D.K. Harya Putra, W.S. Yupardi, N.L.G. Sumardani, I.G.A. Arta Putra dan I.G. Suranjaya ...................................................
308
Molecular Genetic Characterization: As The Basis of Desicion Making on Conservation of Indigenous Pig in Bali I Ketut Puja ...........................................................................................
319
Penambahan Tepung Kunyit (Curcuminoid) dalam Ransum Tradisional untuk Meningkatkan Produktivitas Babi Bali I Putu Ari Astawa, I Gede Mahardika, Komang Budaarsa, I Ketut Sumadi, I Ketut Mangku Budiasa dan G.A.M Kristina Dewi ...............
324
Pengaruh Tingkat Penggunaan Limbah Hotel dalam Ransum terhadap Bobot Potong dan Komposisi Karkas Babi Bali Tjok. Gde Oka Susila, Tjok Gde Belawa Yadnya dan Tjok Istri Putri
335
vii
LAMPIRAN JADWAL ACARA ............................................................................... 348 DAFTAR JADWAL PRESENTASI .................................................... 349
81
KORELASI UKURAN TESTIS TERHADAP KUALITAS SEMEN BABI
NLG Sumardani*), IG Suranjaya*), IGNA Manik**), IW Suberata*)
*)Staf Pengajar Fakultas Peternakan Univ. Udayana – Jl. PB Sudirman Denpasar Bali **)Alumni Fakultas Peternakan Univ. Udayana
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan limabelas ekor babi Landrace jantan, dan bertujuan untuk mempelajari korelasi ukuran testis terhadap kualitas semen babi, yang meliputi volume semen, motilitas spermatozoa dan konsentrasi spermatozoa. Anatomi testis babi menempel pada bagian belakang sehingga lingkar skrotum (scrotal circumference) tidak dapat dilakukan dan diganti menjadi ukuran testis (testis size). Pengukuran lingkar testis dapat digunakan sebagai penduga kemampuan produksi spermatozoa. Testis diukur (panjang x lebar) menggunakan jangka sorong dan semen dikoleksi menggunakan glove hand method. Volume semen diukur dengan gelas ukur, motilitas dan konsentrasi sperma dihitung menggunakan sperm cue. Hasil penelitian menunjukkan ukuran testis babi kanan dan kiri adalah 100,47±2,95 cm dan 101,26±13,06 cm (P>0,05). Volume semen babi rata-rata adalah 218,4±2,753 ml dengan persentase motilitas spermatozoa mencapai 64,8±0,98% dan konsentrasi spermatozoa 261,12±1,68 sel/ml. Penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran testis berkorelasi positif terhadap volume semen (P<0,05) tetapi tidak berkorelasi dengan kualitas semen (motilitas dan konsentrasi spermatozoa)
Kata kunci: ukuran testis, motilitas dan konsentrasi spermatozoa, babi
CORRELATION OF BOAR TESTIS SIZE WITH QUALITY OF SPERM
ABSTRACT
Fivety boars of Landrace breeds used in this study and this research aims to study the correlation of boar testis size with quality of sperm (semen volume, sperm motility and concentration of spermatozoa). Boar testis locate ventral and testis size can only be determined by the assessment of testis volume (testis widht x lenght), and this measurement of testis size in boar is a good estimator of sperm producing ability.The testis size were measured using calipers, and semen was collected using hand glove method. The semen volume were measured using a measuring cup. The sperm motility and concentration of spermatozoa was evaluating using a sperm cue. The results showed that the right and left boar
82
testicular size was 100,47±2,95 cm and 101,26±13,06 cm (P>0,05). The average of semen volume was 218,4±2,753 ml and concentrationof spermatozoa 261,12±1,68 sel/ml. This study showed that testis size is positively correlated to the volume of semen (P <0.05) but did not correlate with quality of sperm (sperm motility and concentration of spermatozoa).
Keywords: testis size, sperm motility and concentration, boar.
PENDAHULUAN
Pejantan yang digunakan sebagai sumber bibit harus memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan dan telah melewati seleksi individu
(BSE~breeding soundness evaluation), meliputi tiga unsur penting yaitu
pengamatan fisik (organ kelamin luar dan eksplorasi rectal), pengukuran lingkar
skrotum serta kemampuan kawin (mating ability), dan kualitas semen. Secara
anatomi, testis babi menempel pada bagian belakang berdekatan dengan anus
sehingga istilah pengukuran lingkar skrotum (scrotal circumference) diganti
menjadi ukuran testis (testis size), dengan mengukur panjang dan lebar testis.
Testis berfungsi menghasilkan spermatozoa dan hormon testosteron.
Spermatozoa dihasilkan oleh subtansi testis yang terdapat didalam lobuli testis
yang terdiri dari saluran–saluran kecil bergulung yaitu tubuli seminiferi sebanyak
80% dari bobot testis yang merupakan produsen spermatozoa. Untuk mengetahui
besarnya testis secara tidak langsung adalah dengan mengukur besar skrotom.
Semakin besar skrotom semakin banyak tubuli seminiferi dan makin banyak pula
sperma yang dihasilkan (Hafez, 1993). Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu kriteria seleksi seekor pejantan unggul (Ningrum et al., 2008).
Evaluasi kualitas semen diantaranya adalah volumen semen, motilias
spermatozoa dan konsentrasi spermatozoa. Volume semen merupakan banyaknya
semen (ml) yang diejakulasikan oleh seekor ternak. Volume ini berbeda-beda
antar ternak (Arifiantini, 2012). Semen babi mempunyai volume yang banyak.
Volume semen dipengaruhi oleh teknik dan frekuensi koleksi semen. Motilitas
spermatozoa adalah persentase spermatozoa yang bergerak progresif. Semakin
besar persentase motilitas spermatozoa maka semakin besar peluang terjadinya
fertilisasi (Sumardani, 2007). Persentase motilitas spermatozoa merupakan
83
penilaian gerakan spermatozoa secara individual, baik kecepatan atau
perbandingan antara yang bergerak aktif progresif dengan gerakan-gerakan
spermatozoa yang lainnya. Semakin tinggi persentase motilitas spermatozoa
semakin tinggi nilai kualitas semen tersebut (Arifiantini, 2012). Konsentrasi
adalah jumlah spermatozoa per mL semen. Penilaian konsentrasi spermatozoa
yang akurat sangatlah penting (Maes et al. 2010), karena akan menentukan jumlah
bahan pengencer yang akan ditambahkan. Seekor hewan harus memenuhi
standard konsentrasi tertentu agar dapat membuahi sel telur (Knox et al. 2002).
Konsentrasi spermatozoa dapat dinilai dengan beberapa cara, diantaranya dengan
cara estimasi (dengan melihat jarak antar kepala), menggunakan counting
chamber, spectrophotometer, photometer SDM 5 atau 6, dan spermaque
(Arifiantini, 2012).
Mengingat anatomis testis babi yang berbeda dengan ternak lainnya, dan ukuran
testis akan memengaruhi produksi spermatozoa, maka penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk menguji korelasi ukuran testis terhadap kualitas semen babi.
MATERI DAN METODE
Sebanyak 15 ekor babi jantan dari breed Landrace yang sudah dewasa
kelamin milik UPT BIBD Provinsi Bali di Baturiti digunakan dalam penelitian ini.
Pengukuran Panjang dan Lebar Testis
Pengukuran panjang dan lebar testis dari masing-masing testis
menggunakan jangka sorong. Ukuran testis diketahui dengan mengalikan panjang
dan lebarnya dari masing-masing testis.
Koleksi Semen
Koleksi semen pada babi dilakukan dengan teknik masase pada bagian corpus
penis. Koleksi semen dilakukan dengan menggunakan dummy sow. Tabung
penampung menggunakan gelas piala ukuran 250-500 ml dan sudah dimodifikasi
dengan menggunakan gelas piala yang dilindungi dengan paralon, serta pada
bagian permukaan tabung penampung dilapisi dengan kain kasa untuk menyaring
gelatin agar tidak tercampur dengan semen (Arifiantini, 2012).
84
Pengukuran Volume Semen dan Konsentrasi Spermatozoa
Semen yang diperoleh diukur menggunakan gelas ukur. Untuk
penghitungan konsentrasi spermatozoa sebanyak 10 µL semen dimasukkan ke
dalam microtube berisi 990 µL formol saline (1:100) dihomogenkan dan disimpan
sampai saat pengujian (Arifiantini, 2012).
Penilaian Konsentrasi Spermatozoa
Counting chamber dibersihkan dengan alkohol 70% dan dilap dengan
kertas tisu ditutup dengan cover glass khusus hemocytometer. Cover glass (kaca
penutup) harus dipastikan menempel pada counting chamber dengan
menggunakan gel perekat. 8-10 μL sampel dimasukkan ke dalam kamar hitung
sampai merata. Penghitungan dilakukan pada 5 kotak yang berisi 16 kotak kecil.
Penghitungan dilakukan dengan cara menghitung kotak di setiap sudut dan satu
kotak yang berada di tengah. Kemudian hasil dari masing-masing kotak
dijumlahkan dan hasilnya dirata-ratakan antara kamar 1 dengan kamar 2. Setelah
itu dikalikan dengan faktor pengali standar (Arifiantini, 2012).
Prosedur Analisis Data
Data ukuran testis dan kualitas semen semen babi disajikan dalam bentuk
rata-rata dan standar deviasi (SD). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis korelasi regresi menurut Steel dan Torrie (1993), dan untuk melukiskan
hubungan antara dua buah pariabel maka dipergunakan korelasi produk momen
rxy
HASIL DAN PEMBAHASAN
Anatomi organ reproduksi babi jantan berbeda dengan beberapa hewan
ternak lainnya. Struktur testis babi tidak menggantung tetapi terletak pada daerah
prepubis (perianal) mengakibatkan pengukuran hanya mungkin dilakukan pada
panjang dan lebar testis. Hasil penelitian ditunjukkan dalam Tabel 1 dibawah ini. Hasil penelitian menunjukkan ukuran luas testis babi adalah 100.47±2.95 cm2
(kanan); 101.26±13.06 cm2 (kiri), dan juga uji T (independent T-test) membuktikan
ukuran testis kanan dan testis kiri sama besar (P>0.05). Hal ini dapat diasumsikan bahwa
85
produksi dari masing-masing testis adalah sama. Keseragaman ukuran ini disebabkan
karena babi yang digunakan dalam penelitian ini sudah dewasa dan dipelihara serta
diberikan pakan yang baik. Pakan yang mengandung protein tinggi dapat meningkatkan
dimensi testis (Fernandez et al. 2004).
Tabel 1. Rata-rata ukuran testis babi Landrace Ukuran Testis
Kanan
Kiri
Lebar (cm) 8,181 ± 0,68a
8,698 ± 0,65a
Panjang (cm) 14,847 ± 0,67a
15,695 ± 0,68a
Luas (cm2) 100.47 ± 2,95a
101,26 ± 13,06a
* Keterangan : Huruf superskrip yang berbeda pada baris yang sama menyatakan adanya perbedaan nyata (p<0.05).
Ukuran testis normal pada babi (baik panjang maupun lebar) yang berumur lebih
dari 1 tahun ke atas adalah > 7 x 11 cm (Shipley, 1997), berdasarkan hal tersebut ukuran
testis dari breed Landrace berada dalam kisaran normal.
Kualitas Semen Babi
Hasil evaluasi makroskopis semen dari 15 ekor babi pejantan Landrace
ditampilkan dalam Tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Nilai karakteristik semen segar babi
Karakteristik semen Nilai rataan Volume (ml) 218.4 ± 2.753 Warna putih krem Konsistensi encer Gerakan massa bagus ( ++ ) pH 7.78 ± 0.44 Motilitas (%) 64.8 ± 0.98 Spermatozoa hidup (%) 87.70 ± 6.34 Normalitas (%) 93.18 ± 4.00 Konsentrasi (106 sel/ml) 261.12 ± 1.68
Secara keseluruhan volume semen yang diperoleh dari penelitian ini
berada dalam kisaran normal, dan secara statistik tidak ada perbedaan (P>0.05).
Variasi dalam volume semen dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya umur,
metode penampungan, jumlah sampel, dan frekuensi penampungan (Parker,
86
2000). Volume semen babi menurut beberapa laporan sangat bervariasi mulai dari
150-450 mL (Shipley 1997), dan 250–500 mL (Gardner dan Hafez 2000).
Besarnya ukuran tubuh babi akan diikuti dengan besarnya ukuran organ
reproduksi termasuk ukuran kelenjar asesoris yang merupakan penghasil plasma
semen paling banyak (Gardner dan Hafez, 2000).
Konsentrasi Spermatozoa Babi
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsentrasi spermatozoa dari 15
ekor babi yang diperiksa adalah 261.12 ± 1.68 juta sel/mL. Hasil ini sejalan
dengan yang dilaporkan oleh Frangez et al. (2005) sebesar 239.90±61.27 juta
sel/mL, lebih tinggi dibandingkan laporan Ugwu et al. (2009), dengan konsentrasi
spermatozoa hanya 186.38±24.34 juta/mL, tetapi lebih rendah dari laporan Wolf
and Smital (2009) yang mencapai 425.67±4.04 juta/mL. Konsentrasi spermatozoa
dalam keadaan segar berkisar 200-500 juta sel/ml (Shipley, 1997) dan dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti jumlah ejakulat, interval penampungan, kondisi
pejantan dan lingkungan (Jonhson et al. 2000).
Korelasi antara Ukuran Testis dengan Volume Semen, Motilitas, dan Konsentrasi Spermatozoa
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis korelasi regresi
menurut Steel dan Torrie (1993) dan untuk melukiskan hubungan antara dua buah
variabel maka dipergunakan korelasi produk momen rxy. Dari perhitungan
korelasi ukuran testis dengan volume diperoleh bernilai 0.678 dengan N=10
dan taraf signifikansi 5% dan bernilai 0.632. Karena maka
terdapat korelasi yang signifikan antara ukuran testis dengan volume. Angka yang
diperoleh bernilai positif, yang menunjukkan adanya korelasi antara ukuran testis
dengan volume semen mencapai 67%.
Dari perhitungan korelasi kosentrasi dengan volume diperoleh bernilai
0.012 dengan N=10 dan taraf signifikansi 5% dan bernilai 0.632. Karena
maka tidak terdapat korelasi yang signifikan antara kosentrasi dengan
87
volume. Korelasi antara ukuran testis terhadap volume semen dan konsentrasi
spermatozoa babi landrace ditampilkan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Korelasi antara ukuran testis terhadap volume semen dan konsentrasi spermatozoa babi Landrace
Variabel Ukuran testis Volume semen 0.678 Konsentrasi spermatozoa 0.012
Perbedaan hasil dapat dipengaruhi oleh variasi umur, tingkat rangsangan,
frekuensi ejakulasi, lingkungan serta kualitas pakan yang diberikan (Jonhson et al.
2000). Pada ternak babi lingkar testis tidak dapat diukur dan sebagai penggantinya
dilakukan ukuran testis. Selain itu volume semen yang dihasilkan dipengaruhi
oleh banyaknya plasma yang dihasilkan oleh kelenjar aksesoris jantan yaitu
kelenjar vesikularis (± 99%), sedangkan sisanya adalah jumlah sel spermatozoa
(Arifiantini, 2012), dan kelenjar asesoris babi sangat besar dibandingkan kelenjar
asesoris ternak pada umumnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ukuran testis berkorelasi
positif terhadap volume semen tetapi tidak berkorelasi positif terhadap motilitas
dan konsentrasi spermatozoa pada babi Landrace. Saran yang diajukan
berdasarkan penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian dengan jumlah babi
yang lebih banyak. Penelitian lanjutan disarankan memiliki ragam data yang
cukup untuk masing-masing breed yang akan dicoba.
DAFTAR PUSTAKA
Arifiantini RI. 2012. Teknik Koleksi dan Evaluasi Semen pada Hewan. Bogor (ID): IPB Press.
Fernandez M, Giralde FJ, Frutos P, Lavin P, Mantecon AR. 2004. Effect of undegrable protein supply on testicular size, spermiogram parameters, and sexual behaviour of mature Assaf rams. Theriogenol 62:299-310.
88
Frangez R, Gider T, Kosec M. 2005. Frequency of boar ejaculate collection and it’s fluence on semen quality, pregnancy rate and litter size. Acta Vet BRNO. 74:265-273.
Gardner DL, Hafez ESE. 2000. Spermatozoa and Seminal Plasma. In : Hafez B dan Hafez ESE, editor. Reproduction in Farm Animal 7th ed. Philadelphia (US): Williams & Wilkins.
Hafez E.S.E. 1993. Reproduction in Farm Animal. 5thed. Philadelphia: Lea & Febiger.
Jonhson LA, Weitze KF, Fiser P, Maxwell WMC. 2000. Storage of boar semen. J Anim Sci. (62):143-172.
Maes D,Rijsselaere T, Vyt P, Sokolowska A,Deley W, Van Soom A, 2010. Comparison of five different methods to assess the concentration of boar semen Vlaams Diergeneeskunding Tijdschriff. (79): 42- 47
Ningrum, A.P, Kustono, M. Hammam. 2008. Hubungan Antara Lingkar Skrotom dengan Produksi dan Kualitas Sperma Pejantan Simmental di Balai Inseminasi Buatan Ungaran Jawa Tengah. Buletin Peternakan Vol. 32(2): 85-90.
Parker JE. 2000. Reproductive physiology in poultry.Hafez ESE , editor. Philadelphia (US): Lippincott Williams & Wilkins.
Shipley CF. 1997 Breeding soundness examination of the boar. Swine Health Prod. 7(3):117-120.
Sumardani, N.L.G. 2007. Viabilitas dan Fertilitas Spermatozoa dalam Modifikasi Pengencer BTS dan Zorlesco dengan Penyimpanan Berbeda dalam Rangkaian Inseminasi Buatan pada Babi. Tesis. Bogor: IPB.
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1993. Principle and Procedures of Statistics. McGraw-Hill Inc. New York. Diterjemahkan oleh: B. Sumantrini. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ugwu SOC, Onyimonyi AE, Foleng H. 2009. Testicular development and relationship between body weight, testis size and sperm output in tropical boars. Afri J Biotech. 8(6):1165-1169.
Wolf J, Smital J. 2009. Effects in genetic evaluation for semen traits in czech large white and czech landrace boars. J Anim SciCzech. 54(8):349-358.