prosedur analisislap keuangan

Upload: dwijanatri-prakasitta-ningtyas-dho

Post on 14-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdfs

TRANSCRIPT

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

    karunia, dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah analisis

    Prosedur dan teknik alat analisis Laporan Keuangan, serta prinsip dasar analisis sebagai

    kewajiban mahasiswa sebagai syarat dalam memperoleh nilai mata kuliah Analisis Informasi

    Keuangan

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak

    kekurangan dan kelemahan, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis

    terima dengan senang hati, demi kesempurnaan laporan ini dengan tujuan mengetahui lebih

    lanjut tentang prosedur dan teknik alat analisis laporan keuangan. Dan tak lupa penulis

    sampaikan trimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Akhir kata semoga

    makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    Semarang, September 2009

    Tim Penulis

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

    KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

    BAB I PROSEDUR ANALISIS ............................................................. 1

    BAB II TEKNIK DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN.............. 3

    BAB III PRINSIP DASAR ANALISIS .................................................... 9

    BAB IV ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA .............. 21

    Daftar Pustaka ................................................................................................ 25

  • BAB I

    PROSEDUR ANALISA

    Sebelum mengadakan analisa terhadap suatu laporan keuangan , penganalisa harus

    benar-benar memahami laporan keuangan tersebut , penganalisa harus dapat menggambarkan

    aktivitas-aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut. Dengan kata

    lain bahwa agar dapat menganalisa laporan keuangan dengan hasil yang memuaskan maka

    perlu mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.

    Penganalisa juga harus mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup

    didalam mengambil sesuatu kesimpulan, disamping harus memperhatikan dan

    mempertimbangkan perubahan-peerubahan kondisi perusahaan juga harus

    mempertimbangkan perubahan tingkat harga-harga yang terjadi.

    Bentuk dan isi laporan keuangan tidak atau belum ada keseragaman diantara

    perusahaan-perusahaan industri maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari pos-pos yang

    ada dalam laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang

    lain. Perbedaan-perbedaan ini mungkin disebabkan karena :

    1. Laporan disesuaikan dengan tekanan atau tujuan manajement atau maksud

    penggunaan laporan tersebut. Misalnya untuk tujuan intern atau untuk tujuan

    perencanaan dan pengawasan intern akan berbeda dengan laporan yang ditujukan

    untuk ketentuan penentuan pajak (kemudian adany laba yang disembunyikan ), juga

    akan berbeda dengan laporan yang ditujukan para kreditor atau calon kreditor dimana

    untuk tujuan kredit ini akan ditonjolkan tingkat likuidasi, solvabilitas dan rentabilitas

    perusahaan.

    2. Perbedaan pendapat diantara mereka yang menyusun laporan tersebut. Misalya

    perbedaan pendapat tentang besarnya suatu pengeluaran untuk rearasi atau perbaikan

    mesin yang harus dikapitalisir, taksiran umur dari suatu aktiva tetap dan lain-lain.

    3. Perbedaan pengeahuan serta pengalaman dari pada akuntan yang menyusun laporan.

    Misalnya akuntan yang memperoleh pendidikan atau pengetahuan system akntansi

    secara continental (rekening stesel) dengan akuntan yang memperoleh pengeahuan

  • akuntansinya secara anglo saxon (accounting) , maka bentuk atau susunan laporannya

    akan berbeda.

    4. Adanya kegagalan untuk menetapkan sebutan-sebutan (terminology) ataupun

    klasifikasi yang terbaru yang telah diterima umum atau lazim di gunakan.

    Oleh karena itu sebelum mengadakan perhitungan-perhitungan analisa dan

    interprestasi penganalisa harus mempelajari atau mereview secar menyeluruh dan kalau

    diungkap perlu diadakan penyusunan kembali (reconstruction) dari data-data sesuai dengan

    prinsip-prinsip yang berlaku dan tujuan analisa, maksud dari perlunya mempelajari data

    secara menyeluruh ini adalah utuk menyakinkan pada penganalisa bahwa laporan itu sudah

    cukup jelas menggambakan semua data keuangan yang relevan dan telah dilaporkan prosedur

    akuntansi maupun metode penilaian yang epat, sehingga penganalisa akan betul-betul

    mendapatka laporan keuangan yang dapat di bandingkan (comparable)

    Setelah kita mempelajari atapun menyusun kembali laporan keuangan tersebut,

    kemudian mengadakan perhitungan-perhitungan , analisa dan interpretasi dengan

    menggunakan metode dan teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.

  • BAB II

    TEKNIK DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

    Analisa- analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada

    hubungan- hubungan dan tendensi atu kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi

    keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan (Drs. S.

    Munawir ; 2007; 35)

    Analisa laporan keuangan tidak lain merupakan suatu studi terhadap saling hubungan

    dari rekening - rekening di dalam laporan keuangan tersebut baik hubungan - hubungan

    struktural maupun hubungan - hubungan trendnya ( Harnanto ;1987; 155)

    Oleh karena itu di dalam analisa laporan keuangan pada garis besarnya, dapat

    digunakan teknik dan alat- alat analisa sebagai berikut :

    1. Cross- Sectional Techniques

    Dengan teknik analisa ini data laporan keuangan suatu perusahaan itu diperbandingkan

    dengan data dari laporan keuangan perusahaan- perusahaan lain yang sejenis atau dengan

    data rata- rata/ ratio industri, yang di dalam prakteknya dapat dilaksanakan melalui atau

    dalam bentuk :

    (1). Analisa dalam % per komponen (Common- Size Statements)

    (2). Analisa Ratio (Financial Ratio Analysis)

    ( Harnanto ; 1987;155 )

    Analisis cross section adalah perbandingan data keuangan suatu perusahaan dengan

    perusahaan atau industri yg sejenis

    Permasalahan analisis cross section

    1. Ketidaktersediaan data industri yg tidak listing pasar modal

    2. Ketidakjelasan industri yang yang akan dipakai (karena suatu perusahaan/group

    bergerak dibeberapa industri)

    3. Pada beberapa situasi tidak tersedia angka industri dlm suatu negara mis: SIA, PT.

    KA ( Prihantoro LePMa - Gunadarma University )

  • 2. Time- Series Techniques

    Analisis time series adalah analisis terhadap data historis untuk melihat tren yang

    mungkin timbul. Tren angka selanjutnya dianalisis guna mengetahui apa yang terjadi.

    Trend perusahaan sebaiknya dibandingkan dengan tren industri apakah sudah bergerak

    lebih baik dari tren industri.

    Contoh penerapan Analisis Time Series

    Perubahan struktural dapat berpengaruh pada data keuangan

    Perubahan struktural adalah :

    1. Peraturan Pemerintah

    2. Perubahan Kompetisi

    3. Perubahan Teknologi

    4. Akuisisi dan merger

    Jika terjadi perubahan struktural, analisis perlu memisahkan data sebelum dan data

    sesudah terjadinya perubahan struktural. Untuk tren selanjutnya lihat perubahan

    sesudah kejadian Analisis Time Series

    Adanya outlier (data-data yang ekstrem/luar biasa) juga dapat berpengaruh pada data

    keuangan

    Jika data tersebut muncul karena faktor yang bersifat sementara, sebaiknya dihapus

    dari data historis yg akan dianalisis

    Jika bersifat permanen digunakan analisis sebelum dan sesudah Analisis Time Series

    Suatu data berubah bisa disebabkan oleh

    1. Trend

    2. Siklus

    3. Musiman

    4. Ketidakteraturan ( Prihantoro LePMa - Gunadarma University )

    Time- Series Techniques ; dapat dilakukan dalam bentuk :

    (1). Analisa Hubungan Trend (Trend Statements)

    (2). Analisa dalam % per komponen (Common- Size Statements)

    (3). Analisa Ratio (Financial Ratio Analysis)

    ( Harnanto ; 1987;155 )

  • Di samping itu analisa laporan keuangan dapat dilakukan dengan tujuan- tujuan yang bersifat

    khusus (specialized analysis) seperti misalnya :

    1). Analisa perubahan laba kotor

    2). Analisa Break Even

    ( Harnanto ; 1987;156 )

    Metode dan teknik analisa (alat- alat analisa) digunakan untuk menentukan dan

    mengukur hubungan antara pos- pos yang ada dalam laporan, sehiungga dapat diketahui

    perubahan- perubahan dari masing- masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan

    dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat- alat

    pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan

    atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya. (Drs. S. Munawir ; 2007; 36)

    Dan tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data

    sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama- tama penganalisa harus mengorganisir atau

    mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan kemudian menganalisa dan

    menginterpretasikan sehingga data ini menjadi lebih berarti. (Drs. S. Munawir ; 2007; 36).

    Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisaoran keuangan, yaitu:

    1. Analisa horisontal atau analisa dinamis adalah analisa dengan mengadakan

    pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga

    akan diketahui perkembangannya.

    2. Analisa vertikal atau analisa statis yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisa

    hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan

    antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut,

    sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja

    tanpa mengetahui perkembangannya.

    (Drs. S. Munawir ; 2007; 36)

    Menurut Prastowo dan Aji Suryo dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan

    Hotel ( 2002 ; 54 ), secara umum metode analisis laporan keuangan dapat

    diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

    1. Metode analisis horisontal (dinamis)

  • Adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan

    keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan

    kecenderungannya. Disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari

    tahun ke tahun ( periode). Teknik- teknik yang termasuk pada klasifikasi metode ini

    adalah teknis analisis perbandingan, analisis tren ( index ), analisis sumber dan

    penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.

    2. Metode analisis vertikal ( statis )

    Adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan

    pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan

    pos lainnya pada laporan keuangan yang sama pada tahun (periode) yang sama. Oleh

    karena membandingkan antara pos yang satu dengan yang lainnya pada laporan

    keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena

    metode ini hanya membandingkan pos- pos laporan keuangan pada tahun (periode)

    sama.

    Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai

    berikut :

    1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan

    Adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan

    keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan :

    a. Data absolute atau jumlah- jumlah dalam rupiah

    b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah

    c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase

    d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio

    e. Prosentase dan total

    Analisa dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui perubahan-

    perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih

    lanjut.

  • 2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan

    dalam prosentase (trend percentage analysis )

    Adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada

    keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.

    3. Laporan dengan prosentase per komponen atau commom size statement

    Adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-

    masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur

    permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dfihubungkan dengan

    jumlah penjualannya.

    4. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

    Adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber- sumber serta penggunaan modal

    kerja atau untuk mengetahui sebab- sebab berubahnya modal kerja dalam periode

    tertentu.

    5. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas

    Adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab- sebab berubahnya jumlah uang kas

    atau untuk mengetahui sumber- sumber serta penggunaan uang kas selama periode

    tertentu.

    6. Analisa ratio

    Adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos- pos tertentu

    dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua

    laporan tersebut.

    7. Analisa Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis)

    Adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab- sebab perubahan laba kotor suatu

    perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu

    periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.

    8. Analisa Break- Even

    Adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh

    suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga

    belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui

    berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan

  • Kesimpulan : Metode dan teknik analisa manapun yang digunakan, kesemuanya itu

    adalah merupakan permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk

    menganalisa laporan keuangan, dan setiap metode analisa mempunyai tujuan yang

    sama yaitu untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat

    digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak- pihak yang

    membutuhkan.

  • BAB III

    PRINSIP DASAR ANALISIS

    Pengantar analisis Laporan Keuangan

    Untuk membantu pengguna dalam menganalisis laporan keuangan, tersedia

    beragam alat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik. Di bagian ini,

    diperkenalkan beberapa alat dasar analisis keuangan berikut penerapannya, alat analisis

    sebagai berikut :

    1. Analisis Rasio

    2. Analisis laporan keuangan komparatif

    3. Analisis Trend

    4. Analisis common-size

    A. ANALISIS RASIO ( Financial Ratio Analysis)

    Rasio adalah suatu rumusan secara matematis dari hubungan / korelasi antara suatu

    jumlah dengan jumlah tertentu lainnya. ( Harnanto)

    Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan

    banyak digunakan. Namun perannya sering disalahpahami dan sebagai

    konsekuensinya, kepentingannya sering dilebih-lebihkan. Ratio antara 500 dan 100

    misalnya dapat dinyatakan sebagai 5 : 1 atau 5.

    Analisa rasio merupakan suatu teknik analisa yang dalam banyak hal mampu

    memberikan petunjuk/ indicator dan gejala-gejala yang timbul disekitar kondisi yang

    melingkupinya. Apabila ratio-ratio yang dihitung diinterpretasikan secara tepat- akan

    mampu menunjukkan pada aspek-aspek mana evaluasi dan analisa lebih lanjut harus

    dilakukan.

    Ratio seperti halnya alat-alat analisa yang lain, berorientasi pada masa depan. Oleh

    karena itu seorang analis harus mampu membuat penyesuaian-penyesuaian untuk

    memprediksi saling hubungannya yang ada pada ratio tersebut di masa yang akan

    dating. Pada akhirnya kegunaan atau manfaat dari ratio itu sendiri sepenuhnya terletak

    pada kemampuan dan inteligensi serta keterampilan di dalam menginterpretasikannya.

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi Rasio :

    1. Interpretasi rasio

    Rasio harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang

    mempengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan factor-factor yang

    mempengaruhi penyebut. Contoh : perusahaan dapat memperbaiki rasio beban

    operasi terhadap penjualan dengan mengurangi biaya yang menstimulasi

    penjualan (misal, penelitian dan pengembangan). Pengurangan jenis biaya seperti

    ini kemungkinan berakibat pada penurunan penjualan atau pangsa pasar jangka

    panjang.

    Rasio bermanfaat bila diinterpretasikan dalam perbandingan dengan :

    a. Rasio tahun sebelumnya

    b. Standar yang ditentukan sebelumnya

    c. Rasio pesaing

    2. Ilustrasi Analisis rasio

    Berbagai rasio dapat dihitung dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan.

    Beberapa rasio memilki aplikasi umum dalam analisis keuangan, sementara yang

    lainnya bersifat unik untuk situasi atau industri yang spesifik. Analisa rasio untuk

    diterapkan pada tiga area penting analisis laporan keuangan.

    1. Analisis Kredit (risiko)

    a. Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban

    jangka pendek.

    b. Sruktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan memenuhi

    kewajiban jangka panjang.

    2. Analisis Profitabilitas

    a. Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment-ROI). Untuk

    menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan

    utang.

    b. Kinerja operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.

    c. Pemanfaatan aktiva (asset utilization). Untuk menilai efektifitas dan

    intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran

    (turnover).

  • 3. Penilaian

    a. Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham).

    MACAM-MACAM RASIO FINANSIAL

    1. Rasio-rasio likuiditas

    1.1 Current Ratio

    1.2 Acid Test Rasio (Quick Rasio)

    1.3 Defensive interval rasio

    1.4 Hari rata-rata pengumpulan piutang

    (Rata-rata penjualan perhari dalam piutang)

    1.5 Rata-rata harga pokok penjulan per hari dalam persediaan

    2. Rasio-rasio solvabilitas dan struktur permodalan :

    2.1 Rasio modal sendiri dan total hutang

    2.2 Rasio Modal sendiri dan hutang jk.panjang

    Aktiva lancar

    Hutang lancar

    Kas+surat berharga(investasi+piutang

    sementara) Hutang lancar

    Kas + surat berharga+piutang

    Proyeksi rata-rata pengeluaran kas untuk operasi sehari-hari

    Piutang (dagang)

    Penjualan kredit : 360

    Persediaan barang dagangan

    Harga pokok penjualan : 360

    Modal sendiri

    Total hutang

    Modal sendiri

    Hutang jangka panjang

  • 2.3 Rasio modal sendiri dan aktiva tetap

    2.4 Time Interest Earned Rasio

    3. Rasio-rasio profitabilitas

    3.1 Rasio laba kotor

    3.2 Rasio laba usaha

    3.3 Rasio laba sebelum pajak

    3.4 Rasio laba bersih

    4. Rasio-rasio Rentabilitas : 4.1 Rentabilitas ekonomis

    4.2 Rentabilitas Modal sendiri ( return on Equity Capital)

    5. Rasio-rasio pendayagunaan aktiva 5.1 Tingkat perputaran kas

    5.2 Tingkat perputaran piutang

    Modal sendiri

    Aktiva tetap

    Laba sebelum pajak dan bunga

    Biaya bunga

    Laba kotor

    Hasil penjualan

    Laba usaha

    Hasil penjualan

    Laba sebelum pajak

    Hasil penjualan

    Laba bersih

    Hasil penjulan

    Laba bersih + biaya bunga

    Total aktiva (pasiva)

    Laba bersih

    Modal sendiri

    Hasil penjualan

    kas

    Hasil penjualan

    Piutang(dagang)

  • 5.3 Tingkat perputaran persediaan

    5.4 Tingkat perputaran modal kerja

    5.5 Tingkat perputaran aktiva tetap

    Contoh analisa Rasio :

    Aktiva lancar Jumlah Hutang lancar Jumlah

    Kas Rp 500.000 Hutang dagang Rp 1.250.000

    Piutang dagang Rp 1.250.000 Hutang wesel Rp 1.000.000

    Piutang wesel Rp 1.000.000 Hutang pajak Rp 500.000

    Persediaan Rp 2.500.000 Hutang gaji Rp 250.000

    Persekot biaya Rp 750.000

    Jumlah Rp 6.000.000 Jumlah Rp 3.000.000

    Dari data tersebut dapat di tentukan bahwa current ratio perusahaan tersebut

    adalah 2:1 atau 200% yang berarti bahwa jumlah aktiva lancar ada dua kali dari

    jumlah hutang lancar atau setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin dengan Rp 2,- aktiva

    lancar atau Rp 1,- modal kerja. Tetapi kalau dari data tersebut di atas rekening atau

    pos piutang wesel dan hutang wesel masing-masing dihapuskan maka jumlah

    aktiva lancar ada Rp 5.000.000 dan jumlah hutang lancar Rp 2.000.000 dengan

    demikian current ratio menjadi 2,5 : 1 atau 250% yang berarti 50% lebih besar dari

    pada current ratio sebelum ada manipulasi piutang wesel dan hutang wesel.

    Contoh perhitungan acid test ratio :

    Hasil(Harga pokok) penjualan

    Persd. Brg dagangan

    Hasil penjualan

    Modal kerja

    Hasil penjualan

    Akt. tetap

  • Quick assets 2000 2001

    Kas Rp 105.500 Rp 60.000

    Surat-surat berharga Rp 150.000 Rp 150.000

    Piutang Rp 375.000 Rp 420.000

    Total quick assets Rp 625.000 Rp 630.000

    Total hutang lancar Rp 546.000 Rp 410.000

    Acid test ratio

    (quick ratio) : a/b

    1,1 : 1

    1,5 : 1

    Kesimpulan :

    Analisa rasio bukanlah alat analisa yang mampu berdiri sendiri yang tanpa

    memperhatikan hasil dan gejala-gejala yang di dapat melalui pengetrapan alat-alat analisa

    lainnya dapat ditarik suatu simpulan betapapun baiknya rasio sebagai alat analisa seperti telah

    dikemukakan, namun demikian (rasio) harus di pandang sebagai suatu pelengkap dari alat-

    alat analisa yang lain, karena alat-alat analisa itu memang saling melengkapi satu sama lain

    sifatnya. Lebih dari itu rasio-rasio financial yang di hitung dari informasi yang terdapat dalam

    laporan keuangan harus dikaitkan dengan tujuan utama yang hendak dicapai melalui

    penilaian terhadap informasi financial perusahaan.

    B. Analisis laporan keuangan komparatif (comparative financial statement analysis)

    Analisa laporan keuangan komparatif dilakukan dengan cara menelaah neraca,

    laporan laba rugi atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode

    berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun

    ke tahun atau selama beberapa tahun. Informasi terpenting yang didapat dari analisis

    laporan keuangan komparatif adalah kecenderungan atau tren (trend). Perbandingan

    laporan selama beberapa periode dapat menunjukkan arah, kecepatan, dan jangkauan

    jarak sebuah tren. Analisis komparatif juga membandingkan tren pos-pos yang

    berkaitan. Contoh kenaikan penjualan sebesar 10% dari tahun ke tahun yang disertai

    dengan kenaikan ongkos angkut keluar sebesar 20% memerlukan investigasi dan

    penjelasan.

    Analisis laporan keuangan komparatif disebut juga analisis horizontal karena saat kita

    menelaah laporan komparatif kita menganalisis saldo akun dari kiri ke kanan (atau

    kanan ke kiri). Terdapat dua teknik analisis komparatif yang populer :

  • a. Analisis perubahan tahun ke tahun (year-to-year change analysis)

    b. Analisis tren angka indeks (index-number trend analysis)

    A. Analisis perubahan tahun ke tahun.

    Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek- dua atau tiga

    tahun- biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-

    tiap pos. Analisis ini memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka

    absolute maupun persentase.

    Perhitungan perubahan tahun ke tahun bersifat langsung. Tetapi, beberapa aturan

    perlu dicatat. Jika jumlah negatif muncul di tahun dasar dan jumlah positif di

    tahun berikutnya (atau sebaliknya), kita tidak dapat menghitung perubahan

    persentase yang bermakna. Demikian pula jika tidak ada jumlah untuk tahun

    dasar, tidak ada perubahan persentase yang dapat dihitung.

    Kesimpulan : Analisis laporan keuangan komparatif umumnya melaporkan baik

    total kumulatif maupun rata-rata (median) untuk periode yang dianalisis.

    Membandingkan jumlah tahunan dengan rata-rata/median, yang dihitung untuk

    beberapa periode dapat menyoroti fluktuasi- fluktuasi yang tidak biasa.

    B. Analisis Tren Angka Indeks

    Sebuah alat yang berguna untuk perbandingan tren jangka panjang adalah analisis

    tren angka indeks. Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh

    pos, yang biasanya di beri angka indeks 100. Karena tahun dasar menjadi rujukan

    untuk semua perbandingan, pilihan terbaik adalah tahun dimana kondisi bisnis

    normal.

    Salah satu hasil analisis tren adalah kekuatannya untuk menyampaikan pandangan

    dalam filosofi manajer, kebijakan, dan motivasi. Makin beragam lingkungan yang

    membentuk periode analisis, makin baik gambaran kita tentang bagaimana

    manajer menangani kesulitan dan memanfaatkan kesempatan.

    Cara terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari 3 tahun adalah

    dengan menggunakan angka index, dan semua data laporan keuangan yang

    dianalisa dihubungkan dengan angka index, dan semua data laporan keuangan

    yang dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang dinyatakan dalam

    prosentase. Dengan menganalisa dari laporan keuangan untuk jangka waktu lebih

    dari 3 tahun akan diketahui kecenderungan atau trend dari posisi keuangan

  • ataupun hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan, apakah

    menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun.

    Untuk dapat menghitung tren yang dinyatakan dalam prosentase ini diperlukan

    dasar pengukurnya atau tahun dasarnya. Biasanya data atau laporan keuangan dari

    tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut

    dianggap sebagai tahun dasar (base year). Pemilihan tahun yang paling awal

    sebagai tahun dasar ini bukan merupakan suatu keharusan karena tahun yang

    paling awal tersebut belum tentu menunjukkan keadaan yang normal atau

    representatif. Sedapat mungkin periode atau laporan keuangan yang digunakan

    sebagai tahun dasar adalah tahun yang paling normal di antara tahun-tahun yang

    dianalisa tersebut.

    Contoh Analisa komparatif :

    PT MADUKISMO

    Neraca Perbandingan

    31 Desember 2000,2001

    Ket 2000 2001 Bertambah-berkurang

    Rp 000 Rp 000 Rp 000 %

    Kas 10.111 7.438 (2.673) -26,4

    Effek 21.482 7.580 (13.902) -64,7

    Piutang 70.213 72.344 2.131 3,0

    Persediaan 49.174 50.092 918 1,9

    Persekot biaya 3.095 3.177 82 2,6

    Aktiva lancar lain-lain 11.036 1.471 9.565 -86,7

    Total aktiva lancar 165.111 142.102 23.009 -13,9

    Investasi 1.513 310 1.203 -80

    Mesin-mesin 16.841 30.251 3.410 20

    Gedung 25.132 39.427 14.295 56,8

    Tanah 21.000 28.560 7.560 36,0

    Total aktiva tetap 62.973 88.238 25.265 40,1

    Aktiva lain-lain 236 184 52 -22,0

    Total aktiva 229.834 230.835 1.001 0,4

    Hutang lancar 56.157 46.417 9.740 -17,3

    Hutang jangka panjang 27.925 21.178 6.717 -24,2

    84.082 67.595 16.487 -19,6

    Modal saham,prioritas 9.700 9.700

    Saham biasa 8.900 12.800 3.900 43,8

    18.600 22.500 3.900 21

  • Surplus-saham biasa 9.913 11.240 1.327 13,4

    Laba yang ditahan 102.239 111.500 9.261 9,1

    Cadangan expansi 15.000 18.000 3.000 20

    Total modal 145.753 163.240 17.488 12

    Total passive 129.834 230.835 1.001 0,1

    Analisa :

    Dalam laporan keuangan di atas menunjukkan bahwa aktiva tetap telah bertambah Rp

    25.265.000 atau 40,1 % yang menunjukkan adanya expansi.

    Biasanya data yang dianalisa meliputi beberapa tahun setelah peristiwa expansi itu terjadi,

    karena akibat expansi ini biasanya tidak dapat segera terlihat dalam hasil-hasil operasi

    perusahaan pada tahun terjadinya expansi tersebut, sebab mungkin diperlukan adanya

    berbagai penyesuaian terhadap aktiva yang digunakan atau mungkin aktiva-aktiva yang baru

    dibeli ini belum digunakan sepenuhnya pada tahun terjadinya pembelian aktiva tersebut.

    Dengan bertambahnya aktiva tetap (mesin, gedung, tanah) sebesar 40,1 %

    mengakibatkan perubahan dalam pos-pos yang lain seperti aktiva lancar

    berkurang Rp 23.009.000 atau 13,9% berkurangnya investasi jangka panjang

    sebanyak 80% atau Rp 1.203.000 serta bertambahnya modal saham biasa

    sebesar Rp 5.227.000 (setelah ditambah surplus).

    Piutang dan persediaan barang dagangan, telah bertambah masing-masing

    dengan 3% dan 1,9% . Dilihat sepintas lalu perubahan ini menunjukkan

    tendensi yang menguntungkan dimana peningkatan volume penjualan dicapai

    dengan inventory yang relative kecil dan piutang relative rendah, jadi

    mencerminkan adanya turn over dari inventory yang lebih menguntungkan

    dan penagihan piutang yang lebih baik.

    Contoh analisa trend :

    PT. Kurnia

    Neraca Perbandingan

    31 Desember 2000-2003

    Pos-pos 31 desember (dlm ribuan Rp) Trend dlm prosentase

    2000=100%

    2000 2001 2002 2003 2001 2002 2003

    Aktiva lancar

    Kas

    Piutang

    100

    860

    120

    880

    130

    790

    90

    860

    120

    102

    130

    92

    90

    100

  • Persediaan

    Aktiva lancar lain-lain

    620

    20

    760

    30

    900

    10

    1000

    10

    123

    145

    161

    Jumlah aktiva lancar 1600 1790 1830 1960 112 114 123

    Aktiva tidak lancar 2780 2780 2830 2890 100 102 104

    Jumlah aktiva 1380 4570 4660 4850 104 106 111

    Hutang jangka pendek

    Hutang jangka panjang

    460

    250

    480

    250

    500

    250

    520

    250

    104

    100

    109

    100

    113

    100

    Jumlah hutang 710 730 750 770 103 106 108

    Modal saham

    Laba yang ditahan

    2800

    870

    3000

    840

    3000

    910

    3000

    1080

    107

    99

    107

    105

    107

    124

    Jumlah modal 3670 3840 3910 4080 105 107 111

    Jumlah hutang & modal 4380 4570 4660 4850 104 106 111

    Analisa :

    Dari Laporan keuangan di atas diketahui bahwa Kas tahun 2000 yang digunakan atau di

    pilih sebagai tahun dasar adalah Rp 100.000 dengan angka index 100; sedang saldo kas tahun

    2000 sebesar Rp 120.000 maka indexnya :

    120.000 x 100% = 120% ini berarti bahwa :

    100.000

    1. Uang kas yang tersedia pada 31 desember 2001 adalah 120% dari pada yang tersedia

    dalam akhir tahun 2000.

    2. Uang kas dalam akhir tahun 1975 naik 20% dari pada uang kas akhir tahun 2000.

    3. Uang kas akhir tahun 2001 20 % lebih besar dari pada uang kas akhir tahun 2000.

    C. Analisis Laporan Keuangan Common-Size ( % per-komponen)

    Salah satu hal yang mendorong penggunaan bentuk laporan keuangan per

    komponen untuk diperbandingkan dengan laporan-laporan keuangan dari

    perusahaan lain yang sejenis, adalah suatu kenyataan atau fakta bahwa

    perusahaan-perusahaan sejenis yang berada dalam industri yang sama berbeda

    satu sama lain di dalam: market share, skala operasi, total investasi, teknologi, dan

    lain sebagainya.

    Laporan keuangan per komponen merupakan suatu cara yang tepat untuk

    memperbandingkan komponen-komponen dalam laporan keuangan antar

    perusahaan-perusahaan (sejenis).

  • Dalam analisis laporan laba rugi, penjualan sering dinyatakan sebagai 100% dan

    pos-pos laporan laba rugi yang lain dinyatakan sebagai persentase terhadap

    penjualan. Karena total pos-pos dalam kelompok adalah 100 %, analisis ini

    disebut menghasilkan Laporan Keuangan berukuran sama (common-size financial

    statement). Prosedur ini juga disebut analisis vertical karena evaluasi pos dari atas

    ke bawah (bawah ke atas) dalam laporan common-size. Analisis laporan common-

    size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Sebagai

    contoh, dalam analisis neraca, analisis common-size menekankan pada dua factor

    :

    1. Sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancer,

    kewajiban tak lancer, dan ekuitas.

    2. Komposisi aktiva-termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan

    aktiva tak lancar.

    Perbandingan waktu atas laporan common-size perusahaan bermanfaat untuk

    mengungkapkan perubahan proporsional pos dalam kelompok aktiva, kewajiban,

    beban dan kategori lainnya.

    Laporan common-size terutama berguna untuk perbandingan antarperusahaan

    karena laporan keuangan perusahaan yang berbeda dibuat dalam format common-

    size

    Contoh analisa common-size :

    Dari data laporan keuangan PT Madukismo tahun 2000, dan 2001 seperti nampak

    pada data contoh analisa perbandingan dapat diketahui prosentase per

    komponennya atau prosentase dari total, perhitungan prosentase-prosentase

    tersebut adalah sbb :

    a. Saldo piutang 31 des 00 Rp 70.213 x 100% = 31 %

    Total aktiva 31 des 00 Rp 229.834

    b. Saldo hutang lancar 31 Des 01 Rp 46.417 x 100% = 20%

    Total Pasiva 31 des 01 Rp 230.835

    Laporan dengan prosentase per komponen menunjukkan prosentase dari total

    aktiva yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan

    mempelajari laporan dalam prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata

    industry sebagai keseluruhan dari perusahaan sejenis akan dapat diketahui apakah

  • investasi kita dalam sesuatu aktiva telah melebihi bats-batas yang umum berlaku atau

    justru masih terlalu kecil, dengan demikian untuk periode berikutnya kita dapat

    mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalam sesuatu

    aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.

  • BAB IV

    ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

    Analisis sumber dan penggunaan dana dituangkan dalam suatu laporan yang disebut

    Laporan Sumber dan Penggunaan Dana yang lebih luas disebut Laporan Perubahan Posisi

    Keuangan.

    Definisi :

    Sumber-sumber dana adalah pos-pos yang menaikan jumlah uang kas sedangkan

    penggunaan dana adalah pos-pos yang menurunkan jumlah uang kas. Sumber-sumber dana

    meliputi: penurunan jumlah aktiva, peningkatan jumlah utang, keuntungan sesudah pajak,

    depresiasi dan beban-beban yang tidak memerlukan pengeluaran uang kas lainnya, penjualan

    saham-saham baru. Sedangkan penggunaan dana meliputi: peningkatan jumlah aktiva,

    penurunan jumlah utang, kerugian atau netloss, pembayaran deviden dalam bentuk kas,

    pembelian kembali saham-saham perusahaan. (Syamsuddin,1992:135).

    Laporan Sumber dan Penggunaan Dana adalah laporan yang menyajikan perubahan-

    perubahan yang mengakibatkan kenaikan modal kerja yang di dalam laporan dinyatakan

    sebagai sumber, sedangkan penurunan modal kerja dinyatakan sebagai penggunaan modal

    kerja dan selisih dari total sumber dengan penggunaannya disebut kenaikan/penurunan modal

    kerja dalam periode yang bersangkutan. (Harnanto, :

    Kesimpulan

    Analisis sumber dan penggunaan dana adalah teknik analisis yang digunakan untuk

    melihat dan mengevaluasi aliran dana, darimana dana tsb dan kemana dana tersebut

    digunakan dalam suatu perusahaan selama periode tertentu. Untuk membuat laporan sumber

    dan penggunaan dana diperlukan terlebih dahulu laporan laba rugi tahun terakhir, neraca

    tahun terakhir dan tahun sebelumnya yang digunakan sebagai perbandingan.

    Konsep Dana

    Konsep dana diperlukan untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan perubahan-

    perubahan dalam posisi finansial. Pada dasarnya ada dua macam konsep tentang dana, yaitu :

    1. Konsep Tradisional

    Sering disebut fund flow (aliran dana) yang biasanya diidentifikasikan sebagai bagian dari :

    Modal kerja netto adalah selisih lebih aktiva lancar dari hutang lancarnya

  • Aktiva moneter meliputi kas, surat berharga, piutang/tagihan

    Jumlah netto aktiva moneter yaitu aktiva moneter dikurangi dengan hutang

    lancarnya

    Kas dan aktiva yang dapat dipersamakan dengan kas

    Total aktiva

    Dengan pengertian konsep dana sebagai modal kerja, maka perubahan-perubahan yang

    diperhitungkan adalah perubahan dari jumlah modal kerja yang disajikan dalam Laporan

    Sumber dan Penggunaan Dana.

    2. Konsep dana dalam arti luas

    Menurut konsep ini, laporan perubahan posisi keuangan harus mengungkapkan seluruh

    kegiatan investasi dan pembelanjaan (financing) suatu perusahaan dalam periode yang

    tercakup dalam laporan baik yang mempengaruhi maupun tidak mempengaruhi modal kerja

    atau kas. Laporan yang disajikan adalah Laporan Perubahan Posisi Keuangan.

    Rekening dana yang diidentifikasikan sebagai modal kerja

    Rekening modal kerja meliputi

    1. Aktiva Lancar

    2. Hutang Lancar

    Rekening Non modal kerja

    1. Aktiva Tidak Lancar

    2. Hutang Jangka Panjang

    3. Modal (hak-hak pemegang saham)

    Rekening dana yang diidentifikasikan sebagai kas

    1. kas

    2. Aktiva Non Kas

    3. Hutang Lancar

    4. Hutang Jangka Panjang

    5. Modal

    Arti penting Laporan Sumber dan penggunaan Dana

    1. Suatu laporan hasil usaha atau suatu operating statement

    2. Dasar untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan bagi pihak-pihak

    yang berkepentingan.

  • Laporan sumber dan penggunaan dana digunakan untuk menunjukkan bagaimana dana

    diperoleh dan bagaimana dana digunakan. Analisis sumber dan penggunaan dana

    memberikan informasi tentang bagaimana suatu perusahaan mencapai suatu posisi tertentu.

    Karenanya dalam laporan tersebut diidentifikasi baik sumber maupun penggunaan dana yang

    terjadi dalam periode tertenru.

    Suatu penggunaan dana diidentifikasi sebagai penurunan dalan nilai persediaan aktifa

    atau peningkatan dalam nilai pasiva. Contoh: penuunan nilai persediaan barang dan

    peningkatan nilai utang dagang. Sedangkan penggunaan dana adalah kenaikan dalam nilai

    aktiva atau penurunan dalam suatu nilai pasiva. Suatu kenaikan dan nilai persediaan barang

    atau nilai penurunan nilai utag dagang merupakan contoh dari penggunaan dana.

    Selain itu, laporan sumber dan penggunaan dana juga dapat digunakan untuk

    mengidentifikasi praktek-praktek pembiayaan yang tidak benar. Suatu bentuk pembiayaan

    yang salah adalah bila infestasi dalam aktiva tetap dan aktiva lancar permanen dibiayai

    dengan utang jangka pendek. Kebutuhan alat likuid kas untuk memenuhi kewajiban jangka

    pendek terjadi dalam satu tahun, sedang aktiva tetap mungkin akan menghasilkan arus kas

    setelah beberapa tahun (Muslich, 2003:87).

    Manajer keuangan membuat keputusan untuk memastikan bahwa perusahaan

    memiliki dana yang memadahi untuk memenuhi kewajiban utangnya ketika jatuh tempo serta

    mendapatkan keuntungan dari peluang infestasi. Untuk membantu analisis menilai keputusan

    ini kita perlu mempelajari arus dana perusahaan untuk menentkan apakah kputusan yang

    dibuat oleh perusahaan menghasilkan arus dana yang besar atau arus yang dipertanyakan,

    yang memberi peringatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Apa saja sumbernya?penggunaannya?

    Pembuatan laporan dana yang mendasar dan sederhana dimulai dari

    1. menentukan jumlah dan arah perubahan bersih neraca yang terjadi diantara dua

    tanggal neraca.

    2. mengklasifikasikan perubahan bersih neraca sebagai sumber atau penggunaan dana.

    3. mengkonsolidasi informasi ini dalam format laporan sumber dan penggunaan dana

    (James C,Van Horne 2005:257).

    Tujuan dari analisis ini adalah untuk membuat Forcasting/peramalan, kekuatan utamanya

    terletak pada kegunaannya dalam mengevaluasi sumber-sumber dan penggunaan dana/modal.

    Laporan sumber dan penggunaan dana digunakan untuk menunjukkan bagaimana dana

    diperoleh dan dimiliki serta penggunaannya, juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi

    praktek-praktek pembiayaan yang tidak benar.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Harnanto.1987.Analisa laporan keuangan.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

    Munawir,S,Drs.Akt.2007.Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

    Wild, John J,dkk.2005.Financial Statement Analysis.Jakarta: Salemba empat.