Download - Prosedur Analisislap Keuangan
-
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
karunia, dan pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah analisis
Prosedur dan teknik alat analisis Laporan Keuangan, serta prinsip dasar analisis sebagai
kewajiban mahasiswa sebagai syarat dalam memperoleh nilai mata kuliah Analisis Informasi
Keuangan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis
terima dengan senang hati, demi kesempurnaan laporan ini dengan tujuan mengetahui lebih
lanjut tentang prosedur dan teknik alat analisis laporan keuangan. Dan tak lupa penulis
sampaikan trimakasih kepada semua pihak yang telah membantu. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penyusun pada khususnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Semarang, September 2009
Tim Penulis
-
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PROSEDUR ANALISIS ............................................................. 1
BAB II TEKNIK DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN.............. 3
BAB III PRINSIP DASAR ANALISIS .................................................... 9
BAB IV ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA .............. 21
Daftar Pustaka ................................................................................................ 25
-
BAB I
PROSEDUR ANALISA
Sebelum mengadakan analisa terhadap suatu laporan keuangan , penganalisa harus
benar-benar memahami laporan keuangan tersebut , penganalisa harus dapat menggambarkan
aktivitas-aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut. Dengan kata
lain bahwa agar dapat menganalisa laporan keuangan dengan hasil yang memuaskan maka
perlu mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
Penganalisa juga harus mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup
didalam mengambil sesuatu kesimpulan, disamping harus memperhatikan dan
mempertimbangkan perubahan-peerubahan kondisi perusahaan juga harus
mempertimbangkan perubahan tingkat harga-harga yang terjadi.
Bentuk dan isi laporan keuangan tidak atau belum ada keseragaman diantara
perusahaan-perusahaan industri maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari pos-pos yang
ada dalam laporan keuangan suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang
lain. Perbedaan-perbedaan ini mungkin disebabkan karena :
1. Laporan disesuaikan dengan tekanan atau tujuan manajement atau maksud
penggunaan laporan tersebut. Misalnya untuk tujuan intern atau untuk tujuan
perencanaan dan pengawasan intern akan berbeda dengan laporan yang ditujukan
untuk ketentuan penentuan pajak (kemudian adany laba yang disembunyikan ), juga
akan berbeda dengan laporan yang ditujukan para kreditor atau calon kreditor dimana
untuk tujuan kredit ini akan ditonjolkan tingkat likuidasi, solvabilitas dan rentabilitas
perusahaan.
2. Perbedaan pendapat diantara mereka yang menyusun laporan tersebut. Misalya
perbedaan pendapat tentang besarnya suatu pengeluaran untuk rearasi atau perbaikan
mesin yang harus dikapitalisir, taksiran umur dari suatu aktiva tetap dan lain-lain.
3. Perbedaan pengeahuan serta pengalaman dari pada akuntan yang menyusun laporan.
Misalnya akuntan yang memperoleh pendidikan atau pengetahuan system akntansi
secara continental (rekening stesel) dengan akuntan yang memperoleh pengeahuan
-
akuntansinya secara anglo saxon (accounting) , maka bentuk atau susunan laporannya
akan berbeda.
4. Adanya kegagalan untuk menetapkan sebutan-sebutan (terminology) ataupun
klasifikasi yang terbaru yang telah diterima umum atau lazim di gunakan.
Oleh karena itu sebelum mengadakan perhitungan-perhitungan analisa dan
interprestasi penganalisa harus mempelajari atau mereview secar menyeluruh dan kalau
diungkap perlu diadakan penyusunan kembali (reconstruction) dari data-data sesuai dengan
prinsip-prinsip yang berlaku dan tujuan analisa, maksud dari perlunya mempelajari data
secara menyeluruh ini adalah utuk menyakinkan pada penganalisa bahwa laporan itu sudah
cukup jelas menggambakan semua data keuangan yang relevan dan telah dilaporkan prosedur
akuntansi maupun metode penilaian yang epat, sehingga penganalisa akan betul-betul
mendapatka laporan keuangan yang dapat di bandingkan (comparable)
Setelah kita mempelajari atapun menyusun kembali laporan keuangan tersebut,
kemudian mengadakan perhitungan-perhitungan , analisa dan interpretasi dengan
menggunakan metode dan teknik analisa yang tepat sesuai dengan tujuan analisa.
-
BAB II
TEKNIK DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Analisa- analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada
hubungan- hubungan dan tendensi atu kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi
keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan (Drs. S.
Munawir ; 2007; 35)
Analisa laporan keuangan tidak lain merupakan suatu studi terhadap saling hubungan
dari rekening - rekening di dalam laporan keuangan tersebut baik hubungan - hubungan
struktural maupun hubungan - hubungan trendnya ( Harnanto ;1987; 155)
Oleh karena itu di dalam analisa laporan keuangan pada garis besarnya, dapat
digunakan teknik dan alat- alat analisa sebagai berikut :
1. Cross- Sectional Techniques
Dengan teknik analisa ini data laporan keuangan suatu perusahaan itu diperbandingkan
dengan data dari laporan keuangan perusahaan- perusahaan lain yang sejenis atau dengan
data rata- rata/ ratio industri, yang di dalam prakteknya dapat dilaksanakan melalui atau
dalam bentuk :
(1). Analisa dalam % per komponen (Common- Size Statements)
(2). Analisa Ratio (Financial Ratio Analysis)
( Harnanto ; 1987;155 )
Analisis cross section adalah perbandingan data keuangan suatu perusahaan dengan
perusahaan atau industri yg sejenis
Permasalahan analisis cross section
1. Ketidaktersediaan data industri yg tidak listing pasar modal
2. Ketidakjelasan industri yang yang akan dipakai (karena suatu perusahaan/group
bergerak dibeberapa industri)
3. Pada beberapa situasi tidak tersedia angka industri dlm suatu negara mis: SIA, PT.
KA ( Prihantoro LePMa - Gunadarma University )
-
2. Time- Series Techniques
Analisis time series adalah analisis terhadap data historis untuk melihat tren yang
mungkin timbul. Tren angka selanjutnya dianalisis guna mengetahui apa yang terjadi.
Trend perusahaan sebaiknya dibandingkan dengan tren industri apakah sudah bergerak
lebih baik dari tren industri.
Contoh penerapan Analisis Time Series
Perubahan struktural dapat berpengaruh pada data keuangan
Perubahan struktural adalah :
1. Peraturan Pemerintah
2. Perubahan Kompetisi
3. Perubahan Teknologi
4. Akuisisi dan merger
Jika terjadi perubahan struktural, analisis perlu memisahkan data sebelum dan data
sesudah terjadinya perubahan struktural. Untuk tren selanjutnya lihat perubahan
sesudah kejadian Analisis Time Series
Adanya outlier (data-data yang ekstrem/luar biasa) juga dapat berpengaruh pada data
keuangan
Jika data tersebut muncul karena faktor yang bersifat sementara, sebaiknya dihapus
dari data historis yg akan dianalisis
Jika bersifat permanen digunakan analisis sebelum dan sesudah Analisis Time Series
Suatu data berubah bisa disebabkan oleh
1. Trend
2. Siklus
3. Musiman
4. Ketidakteraturan ( Prihantoro LePMa - Gunadarma University )
Time- Series Techniques ; dapat dilakukan dalam bentuk :
(1). Analisa Hubungan Trend (Trend Statements)
(2). Analisa dalam % per komponen (Common- Size Statements)
(3). Analisa Ratio (Financial Ratio Analysis)
( Harnanto ; 1987;155 )
-
Di samping itu analisa laporan keuangan dapat dilakukan dengan tujuan- tujuan yang bersifat
khusus (specialized analysis) seperti misalnya :
1). Analisa perubahan laba kotor
2). Analisa Break Even
( Harnanto ; 1987;156 )
Metode dan teknik analisa (alat- alat analisa) digunakan untuk menentukan dan
mengukur hubungan antara pos- pos yang ada dalam laporan, sehiungga dapat diketahui
perubahan- perubahan dari masing- masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan
dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat- alat
pembanding lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan
atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya. (Drs. S. Munawir ; 2007; 36)
Dan tujuan dari setiap metode dan teknik analisa adalah untuk menyederhanakan data
sehingga dapat lebih dimengerti. Pertama- tama penganalisa harus mengorganisir atau
mengumpulkan data yang diperlukan, mengukur dan kemudian menganalisa dan
menginterpretasikan sehingga data ini menjadi lebih berarti. (Drs. S. Munawir ; 2007; 36).
Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisaoran keuangan, yaitu:
1. Analisa horisontal atau analisa dinamis adalah analisa dengan mengadakan
pembandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga
akan diketahui perkembangannya.
2. Analisa vertikal atau analisa statis yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisa
hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan memperbandingkan
antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut,
sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja
tanpa mengetahui perkembangannya.
(Drs. S. Munawir ; 2007; 36)
Menurut Prastowo dan Aji Suryo dalam bukunya Analisis Laporan Keuangan
Hotel ( 2002 ; 54 ), secara umum metode analisis laporan keuangan dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :
1. Metode analisis horisontal (dinamis)
-
Adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan
keuangan untuk beberapa periode, sehingga dapat diketahui perkembangan dan
kecenderungannya. Disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari
tahun ke tahun ( periode). Teknik- teknik yang termasuk pada klasifikasi metode ini
adalah teknis analisis perbandingan, analisis tren ( index ), analisis sumber dan
penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.
2. Metode analisis vertikal ( statis )
Adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan
pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan
pos lainnya pada laporan keuangan yang sama pada tahun (periode) yang sama. Oleh
karena membandingkan antara pos yang satu dengan yang lainnya pada laporan
keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal. Disebut metode statis karena
metode ini hanya membandingkan pos- pos laporan keuangan pada tahun (periode)
sama.
Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai
berikut :
1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan
Adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan
keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan :
a. Data absolute atau jumlah- jumlah dalam rupiah
b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah
c. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
d. Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
e. Prosentase dan total
Analisa dengan menggunakan metode ini akan dapat diketahui perubahan-
perubahan yang terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih
lanjut.
-
2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan
dalam prosentase (trend percentage analysis )
Adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada
keadaan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3. Laporan dengan prosentase per komponen atau commom size statement
Adalah suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-
masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur
permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dfihubungkan dengan
jumlah penjualannya.
4. Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber- sumber serta penggunaan modal
kerja atau untuk mengetahui sebab- sebab berubahnya modal kerja dalam periode
tertentu.
5. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas
Adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab- sebab berubahnya jumlah uang kas
atau untuk mengetahui sumber- sumber serta penggunaan uang kas selama periode
tertentu.
6. Analisa ratio
Adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos- pos tertentu
dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua
laporan tersebut.
7. Analisa Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis)
Adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab- sebab perubahan laba kotor suatu
perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu
periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisa Break- Even
Adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh
suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga
belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini juga akan diketahui
berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan
-
Kesimpulan : Metode dan teknik analisa manapun yang digunakan, kesemuanya itu
adalah merupakan permulaan dari proses analisa yang diperlukan untuk
menganalisa laporan keuangan, dan setiap metode analisa mempunyai tujuan yang
sama yaitu untuk membuat agar data dapat lebih dimengerti sehingga dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak- pihak yang
membutuhkan.
-
BAB III
PRINSIP DASAR ANALISIS
Pengantar analisis Laporan Keuangan
Untuk membantu pengguna dalam menganalisis laporan keuangan, tersedia
beragam alat yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik. Di bagian ini,
diperkenalkan beberapa alat dasar analisis keuangan berikut penerapannya, alat analisis
sebagai berikut :
1. Analisis Rasio
2. Analisis laporan keuangan komparatif
3. Analisis Trend
4. Analisis common-size
A. ANALISIS RASIO ( Financial Ratio Analysis)
Rasio adalah suatu rumusan secara matematis dari hubungan / korelasi antara suatu
jumlah dengan jumlah tertentu lainnya. ( Harnanto)
Analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan
banyak digunakan. Namun perannya sering disalahpahami dan sebagai
konsekuensinya, kepentingannya sering dilebih-lebihkan. Ratio antara 500 dan 100
misalnya dapat dinyatakan sebagai 5 : 1 atau 5.
Analisa rasio merupakan suatu teknik analisa yang dalam banyak hal mampu
memberikan petunjuk/ indicator dan gejala-gejala yang timbul disekitar kondisi yang
melingkupinya. Apabila ratio-ratio yang dihitung diinterpretasikan secara tepat- akan
mampu menunjukkan pada aspek-aspek mana evaluasi dan analisa lebih lanjut harus
dilakukan.
Ratio seperti halnya alat-alat analisa yang lain, berorientasi pada masa depan. Oleh
karena itu seorang analis harus mampu membuat penyesuaian-penyesuaian untuk
memprediksi saling hubungannya yang ada pada ratio tersebut di masa yang akan
dating. Pada akhirnya kegunaan atau manfaat dari ratio itu sendiri sepenuhnya terletak
pada kemampuan dan inteligensi serta keterampilan di dalam menginterpretasikannya.
-
Faktor-faktor yang mempengaruhi Rasio :
1. Interpretasi rasio
Rasio harus diinterpretasikan dengan hati-hati karena faktor-faktor yang
mempengaruhi pembilang dapat berkorelasi dengan factor-factor yang
mempengaruhi penyebut. Contoh : perusahaan dapat memperbaiki rasio beban
operasi terhadap penjualan dengan mengurangi biaya yang menstimulasi
penjualan (misal, penelitian dan pengembangan). Pengurangan jenis biaya seperti
ini kemungkinan berakibat pada penurunan penjualan atau pangsa pasar jangka
panjang.
Rasio bermanfaat bila diinterpretasikan dalam perbandingan dengan :
a. Rasio tahun sebelumnya
b. Standar yang ditentukan sebelumnya
c. Rasio pesaing
2. Ilustrasi Analisis rasio
Berbagai rasio dapat dihitung dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan.
Beberapa rasio memilki aplikasi umum dalam analisis keuangan, sementara yang
lainnya bersifat unik untuk situasi atau industri yang spesifik. Analisa rasio untuk
diterapkan pada tiga area penting analisis laporan keuangan.
1. Analisis Kredit (risiko)
a. Likuiditas. Untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban
jangka pendek.
b. Sruktur modal dan solvabilitas. Untuk menilai kemampuan memenuhi
kewajiban jangka panjang.
2. Analisis Profitabilitas
a. Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment-ROI). Untuk
menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas dan
utang.
b. Kinerja operasi. Untuk mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi.
c. Pemanfaatan aktiva (asset utilization). Untuk menilai efektifitas dan
intensitas aktiva dalam menghasilkan penjualan, disebut pula perputaran
(turnover).
-
3. Penilaian
a. Untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (saham).
MACAM-MACAM RASIO FINANSIAL
1. Rasio-rasio likuiditas
1.1 Current Ratio
1.2 Acid Test Rasio (Quick Rasio)
1.3 Defensive interval rasio
1.4 Hari rata-rata pengumpulan piutang
(Rata-rata penjualan perhari dalam piutang)
1.5 Rata-rata harga pokok penjulan per hari dalam persediaan
2. Rasio-rasio solvabilitas dan struktur permodalan :
2.1 Rasio modal sendiri dan total hutang
2.2 Rasio Modal sendiri dan hutang jk.panjang
Aktiva lancar
Hutang lancar
Kas+surat berharga(investasi+piutang
sementara) Hutang lancar
Kas + surat berharga+piutang
Proyeksi rata-rata pengeluaran kas untuk operasi sehari-hari
Piutang (dagang)
Penjualan kredit : 360
Persediaan barang dagangan
Harga pokok penjualan : 360
Modal sendiri
Total hutang
Modal sendiri
Hutang jangka panjang
-
2.3 Rasio modal sendiri dan aktiva tetap
2.4 Time Interest Earned Rasio
3. Rasio-rasio profitabilitas
3.1 Rasio laba kotor
3.2 Rasio laba usaha
3.3 Rasio laba sebelum pajak
3.4 Rasio laba bersih
4. Rasio-rasio Rentabilitas : 4.1 Rentabilitas ekonomis
4.2 Rentabilitas Modal sendiri ( return on Equity Capital)
5. Rasio-rasio pendayagunaan aktiva 5.1 Tingkat perputaran kas
5.2 Tingkat perputaran piutang
Modal sendiri
Aktiva tetap
Laba sebelum pajak dan bunga
Biaya bunga
Laba kotor
Hasil penjualan
Laba usaha
Hasil penjualan
Laba sebelum pajak
Hasil penjualan
Laba bersih
Hasil penjulan
Laba bersih + biaya bunga
Total aktiva (pasiva)
Laba bersih
Modal sendiri
Hasil penjualan
kas
Hasil penjualan
Piutang(dagang)
-
5.3 Tingkat perputaran persediaan
5.4 Tingkat perputaran modal kerja
5.5 Tingkat perputaran aktiva tetap
Contoh analisa Rasio :
Aktiva lancar Jumlah Hutang lancar Jumlah
Kas Rp 500.000 Hutang dagang Rp 1.250.000
Piutang dagang Rp 1.250.000 Hutang wesel Rp 1.000.000
Piutang wesel Rp 1.000.000 Hutang pajak Rp 500.000
Persediaan Rp 2.500.000 Hutang gaji Rp 250.000
Persekot biaya Rp 750.000
Jumlah Rp 6.000.000 Jumlah Rp 3.000.000
Dari data tersebut dapat di tentukan bahwa current ratio perusahaan tersebut
adalah 2:1 atau 200% yang berarti bahwa jumlah aktiva lancar ada dua kali dari
jumlah hutang lancar atau setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin dengan Rp 2,- aktiva
lancar atau Rp 1,- modal kerja. Tetapi kalau dari data tersebut di atas rekening atau
pos piutang wesel dan hutang wesel masing-masing dihapuskan maka jumlah
aktiva lancar ada Rp 5.000.000 dan jumlah hutang lancar Rp 2.000.000 dengan
demikian current ratio menjadi 2,5 : 1 atau 250% yang berarti 50% lebih besar dari
pada current ratio sebelum ada manipulasi piutang wesel dan hutang wesel.
Contoh perhitungan acid test ratio :
Hasil(Harga pokok) penjualan
Persd. Brg dagangan
Hasil penjualan
Modal kerja
Hasil penjualan
Akt. tetap
-
Quick assets 2000 2001
Kas Rp 105.500 Rp 60.000
Surat-surat berharga Rp 150.000 Rp 150.000
Piutang Rp 375.000 Rp 420.000
Total quick assets Rp 625.000 Rp 630.000
Total hutang lancar Rp 546.000 Rp 410.000
Acid test ratio
(quick ratio) : a/b
1,1 : 1
1,5 : 1
Kesimpulan :
Analisa rasio bukanlah alat analisa yang mampu berdiri sendiri yang tanpa
memperhatikan hasil dan gejala-gejala yang di dapat melalui pengetrapan alat-alat analisa
lainnya dapat ditarik suatu simpulan betapapun baiknya rasio sebagai alat analisa seperti telah
dikemukakan, namun demikian (rasio) harus di pandang sebagai suatu pelengkap dari alat-
alat analisa yang lain, karena alat-alat analisa itu memang saling melengkapi satu sama lain
sifatnya. Lebih dari itu rasio-rasio financial yang di hitung dari informasi yang terdapat dalam
laporan keuangan harus dikaitkan dengan tujuan utama yang hendak dicapai melalui
penilaian terhadap informasi financial perusahaan.
B. Analisis laporan keuangan komparatif (comparative financial statement analysis)
Analisa laporan keuangan komparatif dilakukan dengan cara menelaah neraca,
laporan laba rugi atau laporan arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode
berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun dari tahun
ke tahun atau selama beberapa tahun. Informasi terpenting yang didapat dari analisis
laporan keuangan komparatif adalah kecenderungan atau tren (trend). Perbandingan
laporan selama beberapa periode dapat menunjukkan arah, kecepatan, dan jangkauan
jarak sebuah tren. Analisis komparatif juga membandingkan tren pos-pos yang
berkaitan. Contoh kenaikan penjualan sebesar 10% dari tahun ke tahun yang disertai
dengan kenaikan ongkos angkut keluar sebesar 20% memerlukan investigasi dan
penjelasan.
Analisis laporan keuangan komparatif disebut juga analisis horizontal karena saat kita
menelaah laporan komparatif kita menganalisis saldo akun dari kiri ke kanan (atau
kanan ke kiri). Terdapat dua teknik analisis komparatif yang populer :
-
a. Analisis perubahan tahun ke tahun (year-to-year change analysis)
b. Analisis tren angka indeks (index-number trend analysis)
A. Analisis perubahan tahun ke tahun.
Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek- dua atau tiga
tahun- biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-
tiap pos. Analisis ini memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka
absolute maupun persentase.
Perhitungan perubahan tahun ke tahun bersifat langsung. Tetapi, beberapa aturan
perlu dicatat. Jika jumlah negatif muncul di tahun dasar dan jumlah positif di
tahun berikutnya (atau sebaliknya), kita tidak dapat menghitung perubahan
persentase yang bermakna. Demikian pula jika tidak ada jumlah untuk tahun
dasar, tidak ada perubahan persentase yang dapat dihitung.
Kesimpulan : Analisis laporan keuangan komparatif umumnya melaporkan baik
total kumulatif maupun rata-rata (median) untuk periode yang dianalisis.
Membandingkan jumlah tahunan dengan rata-rata/median, yang dihitung untuk
beberapa periode dapat menyoroti fluktuasi- fluktuasi yang tidak biasa.
B. Analisis Tren Angka Indeks
Sebuah alat yang berguna untuk perbandingan tren jangka panjang adalah analisis
tren angka indeks. Analisis ini memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh
pos, yang biasanya di beri angka indeks 100. Karena tahun dasar menjadi rujukan
untuk semua perbandingan, pilihan terbaik adalah tahun dimana kondisi bisnis
normal.
Salah satu hasil analisis tren adalah kekuatannya untuk menyampaikan pandangan
dalam filosofi manajer, kebijakan, dan motivasi. Makin beragam lingkungan yang
membentuk periode analisis, makin baik gambaran kita tentang bagaimana
manajer menangani kesulitan dan memanfaatkan kesempatan.
Cara terbaik untuk menganalisa laporan keuangan yang lebih dari 3 tahun adalah
dengan menggunakan angka index, dan semua data laporan keuangan yang
dianalisa dihubungkan dengan angka index, dan semua data laporan keuangan
yang dianalisa dihubungkan dengan angka index tersebut yang dinyatakan dalam
prosentase. Dengan menganalisa dari laporan keuangan untuk jangka waktu lebih
dari 3 tahun akan diketahui kecenderungan atau trend dari posisi keuangan
-
ataupun hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan, apakah
menunjukkan arah yang tetap, meningkat atau bahkan menurun.
Untuk dapat menghitung tren yang dinyatakan dalam prosentase ini diperlukan
dasar pengukurnya atau tahun dasarnya. Biasanya data atau laporan keuangan dari
tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut
dianggap sebagai tahun dasar (base year). Pemilihan tahun yang paling awal
sebagai tahun dasar ini bukan merupakan suatu keharusan karena tahun yang
paling awal tersebut belum tentu menunjukkan keadaan yang normal atau
representatif. Sedapat mungkin periode atau laporan keuangan yang digunakan
sebagai tahun dasar adalah tahun yang paling normal di antara tahun-tahun yang
dianalisa tersebut.
Contoh Analisa komparatif :
PT MADUKISMO
Neraca Perbandingan
31 Desember 2000,2001
Ket 2000 2001 Bertambah-berkurang
Rp 000 Rp 000 Rp 000 %
Kas 10.111 7.438 (2.673) -26,4
Effek 21.482 7.580 (13.902) -64,7
Piutang 70.213 72.344 2.131 3,0
Persediaan 49.174 50.092 918 1,9
Persekot biaya 3.095 3.177 82 2,6
Aktiva lancar lain-lain 11.036 1.471 9.565 -86,7
Total aktiva lancar 165.111 142.102 23.009 -13,9
Investasi 1.513 310 1.203 -80
Mesin-mesin 16.841 30.251 3.410 20
Gedung 25.132 39.427 14.295 56,8
Tanah 21.000 28.560 7.560 36,0
Total aktiva tetap 62.973 88.238 25.265 40,1
Aktiva lain-lain 236 184 52 -22,0
Total aktiva 229.834 230.835 1.001 0,4
Hutang lancar 56.157 46.417 9.740 -17,3
Hutang jangka panjang 27.925 21.178 6.717 -24,2
84.082 67.595 16.487 -19,6
Modal saham,prioritas 9.700 9.700
Saham biasa 8.900 12.800 3.900 43,8
18.600 22.500 3.900 21
-
Surplus-saham biasa 9.913 11.240 1.327 13,4
Laba yang ditahan 102.239 111.500 9.261 9,1
Cadangan expansi 15.000 18.000 3.000 20
Total modal 145.753 163.240 17.488 12
Total passive 129.834 230.835 1.001 0,1
Analisa :
Dalam laporan keuangan di atas menunjukkan bahwa aktiva tetap telah bertambah Rp
25.265.000 atau 40,1 % yang menunjukkan adanya expansi.
Biasanya data yang dianalisa meliputi beberapa tahun setelah peristiwa expansi itu terjadi,
karena akibat expansi ini biasanya tidak dapat segera terlihat dalam hasil-hasil operasi
perusahaan pada tahun terjadinya expansi tersebut, sebab mungkin diperlukan adanya
berbagai penyesuaian terhadap aktiva yang digunakan atau mungkin aktiva-aktiva yang baru
dibeli ini belum digunakan sepenuhnya pada tahun terjadinya pembelian aktiva tersebut.
Dengan bertambahnya aktiva tetap (mesin, gedung, tanah) sebesar 40,1 %
mengakibatkan perubahan dalam pos-pos yang lain seperti aktiva lancar
berkurang Rp 23.009.000 atau 13,9% berkurangnya investasi jangka panjang
sebanyak 80% atau Rp 1.203.000 serta bertambahnya modal saham biasa
sebesar Rp 5.227.000 (setelah ditambah surplus).
Piutang dan persediaan barang dagangan, telah bertambah masing-masing
dengan 3% dan 1,9% . Dilihat sepintas lalu perubahan ini menunjukkan
tendensi yang menguntungkan dimana peningkatan volume penjualan dicapai
dengan inventory yang relative kecil dan piutang relative rendah, jadi
mencerminkan adanya turn over dari inventory yang lebih menguntungkan
dan penagihan piutang yang lebih baik.
Contoh analisa trend :
PT. Kurnia
Neraca Perbandingan
31 Desember 2000-2003
Pos-pos 31 desember (dlm ribuan Rp) Trend dlm prosentase
2000=100%
2000 2001 2002 2003 2001 2002 2003
Aktiva lancar
Kas
Piutang
100
860
120
880
130
790
90
860
120
102
130
92
90
100
-
Persediaan
Aktiva lancar lain-lain
620
20
760
30
900
10
1000
10
123
145
161
Jumlah aktiva lancar 1600 1790 1830 1960 112 114 123
Aktiva tidak lancar 2780 2780 2830 2890 100 102 104
Jumlah aktiva 1380 4570 4660 4850 104 106 111
Hutang jangka pendek
Hutang jangka panjang
460
250
480
250
500
250
520
250
104
100
109
100
113
100
Jumlah hutang 710 730 750 770 103 106 108
Modal saham
Laba yang ditahan
2800
870
3000
840
3000
910
3000
1080
107
99
107
105
107
124
Jumlah modal 3670 3840 3910 4080 105 107 111
Jumlah hutang & modal 4380 4570 4660 4850 104 106 111
Analisa :
Dari Laporan keuangan di atas diketahui bahwa Kas tahun 2000 yang digunakan atau di
pilih sebagai tahun dasar adalah Rp 100.000 dengan angka index 100; sedang saldo kas tahun
2000 sebesar Rp 120.000 maka indexnya :
120.000 x 100% = 120% ini berarti bahwa :
100.000
1. Uang kas yang tersedia pada 31 desember 2001 adalah 120% dari pada yang tersedia
dalam akhir tahun 2000.
2. Uang kas dalam akhir tahun 1975 naik 20% dari pada uang kas akhir tahun 2000.
3. Uang kas akhir tahun 2001 20 % lebih besar dari pada uang kas akhir tahun 2000.
C. Analisis Laporan Keuangan Common-Size ( % per-komponen)
Salah satu hal yang mendorong penggunaan bentuk laporan keuangan per
komponen untuk diperbandingkan dengan laporan-laporan keuangan dari
perusahaan lain yang sejenis, adalah suatu kenyataan atau fakta bahwa
perusahaan-perusahaan sejenis yang berada dalam industri yang sama berbeda
satu sama lain di dalam: market share, skala operasi, total investasi, teknologi, dan
lain sebagainya.
Laporan keuangan per komponen merupakan suatu cara yang tepat untuk
memperbandingkan komponen-komponen dalam laporan keuangan antar
perusahaan-perusahaan (sejenis).
-
Dalam analisis laporan laba rugi, penjualan sering dinyatakan sebagai 100% dan
pos-pos laporan laba rugi yang lain dinyatakan sebagai persentase terhadap
penjualan. Karena total pos-pos dalam kelompok adalah 100 %, analisis ini
disebut menghasilkan Laporan Keuangan berukuran sama (common-size financial
statement). Prosedur ini juga disebut analisis vertical karena evaluasi pos dari atas
ke bawah (bawah ke atas) dalam laporan common-size. Analisis laporan common-
size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. Sebagai
contoh, dalam analisis neraca, analisis common-size menekankan pada dua factor
:
1. Sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancer,
kewajiban tak lancer, dan ekuitas.
2. Komposisi aktiva-termasuk jumlah untuk masing-masing aktiva lancar dan
aktiva tak lancar.
Perbandingan waktu atas laporan common-size perusahaan bermanfaat untuk
mengungkapkan perubahan proporsional pos dalam kelompok aktiva, kewajiban,
beban dan kategori lainnya.
Laporan common-size terutama berguna untuk perbandingan antarperusahaan
karena laporan keuangan perusahaan yang berbeda dibuat dalam format common-
size
Contoh analisa common-size :
Dari data laporan keuangan PT Madukismo tahun 2000, dan 2001 seperti nampak
pada data contoh analisa perbandingan dapat diketahui prosentase per
komponennya atau prosentase dari total, perhitungan prosentase-prosentase
tersebut adalah sbb :
a. Saldo piutang 31 des 00 Rp 70.213 x 100% = 31 %
Total aktiva 31 des 00 Rp 229.834
b. Saldo hutang lancar 31 Des 01 Rp 46.417 x 100% = 20%
Total Pasiva 31 des 01 Rp 230.835
Laporan dengan prosentase per komponen menunjukkan prosentase dari total
aktiva yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan
mempelajari laporan dalam prosentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata
industry sebagai keseluruhan dari perusahaan sejenis akan dapat diketahui apakah
-
investasi kita dalam sesuatu aktiva telah melebihi bats-batas yang umum berlaku atau
justru masih terlalu kecil, dengan demikian untuk periode berikutnya kita dapat
mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu, agar investasi kita dalam sesuatu
aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar.
-
BAB IV
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
Analisis sumber dan penggunaan dana dituangkan dalam suatu laporan yang disebut
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana yang lebih luas disebut Laporan Perubahan Posisi
Keuangan.
Definisi :
Sumber-sumber dana adalah pos-pos yang menaikan jumlah uang kas sedangkan
penggunaan dana adalah pos-pos yang menurunkan jumlah uang kas. Sumber-sumber dana
meliputi: penurunan jumlah aktiva, peningkatan jumlah utang, keuntungan sesudah pajak,
depresiasi dan beban-beban yang tidak memerlukan pengeluaran uang kas lainnya, penjualan
saham-saham baru. Sedangkan penggunaan dana meliputi: peningkatan jumlah aktiva,
penurunan jumlah utang, kerugian atau netloss, pembayaran deviden dalam bentuk kas,
pembelian kembali saham-saham perusahaan. (Syamsuddin,1992:135).
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana adalah laporan yang menyajikan perubahan-
perubahan yang mengakibatkan kenaikan modal kerja yang di dalam laporan dinyatakan
sebagai sumber, sedangkan penurunan modal kerja dinyatakan sebagai penggunaan modal
kerja dan selisih dari total sumber dengan penggunaannya disebut kenaikan/penurunan modal
kerja dalam periode yang bersangkutan. (Harnanto, :
Kesimpulan
Analisis sumber dan penggunaan dana adalah teknik analisis yang digunakan untuk
melihat dan mengevaluasi aliran dana, darimana dana tsb dan kemana dana tersebut
digunakan dalam suatu perusahaan selama periode tertentu. Untuk membuat laporan sumber
dan penggunaan dana diperlukan terlebih dahulu laporan laba rugi tahun terakhir, neraca
tahun terakhir dan tahun sebelumnya yang digunakan sebagai perbandingan.
Konsep Dana
Konsep dana diperlukan untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan perubahan-
perubahan dalam posisi finansial. Pada dasarnya ada dua macam konsep tentang dana, yaitu :
1. Konsep Tradisional
Sering disebut fund flow (aliran dana) yang biasanya diidentifikasikan sebagai bagian dari :
Modal kerja netto adalah selisih lebih aktiva lancar dari hutang lancarnya
-
Aktiva moneter meliputi kas, surat berharga, piutang/tagihan
Jumlah netto aktiva moneter yaitu aktiva moneter dikurangi dengan hutang
lancarnya
Kas dan aktiva yang dapat dipersamakan dengan kas
Total aktiva
Dengan pengertian konsep dana sebagai modal kerja, maka perubahan-perubahan yang
diperhitungkan adalah perubahan dari jumlah modal kerja yang disajikan dalam Laporan
Sumber dan Penggunaan Dana.
2. Konsep dana dalam arti luas
Menurut konsep ini, laporan perubahan posisi keuangan harus mengungkapkan seluruh
kegiatan investasi dan pembelanjaan (financing) suatu perusahaan dalam periode yang
tercakup dalam laporan baik yang mempengaruhi maupun tidak mempengaruhi modal kerja
atau kas. Laporan yang disajikan adalah Laporan Perubahan Posisi Keuangan.
Rekening dana yang diidentifikasikan sebagai modal kerja
Rekening modal kerja meliputi
1. Aktiva Lancar
2. Hutang Lancar
Rekening Non modal kerja
1. Aktiva Tidak Lancar
2. Hutang Jangka Panjang
3. Modal (hak-hak pemegang saham)
Rekening dana yang diidentifikasikan sebagai kas
1. kas
2. Aktiva Non Kas
3. Hutang Lancar
4. Hutang Jangka Panjang
5. Modal
Arti penting Laporan Sumber dan penggunaan Dana
1. Suatu laporan hasil usaha atau suatu operating statement
2. Dasar untuk membuat perencanaan dan pengambilan keputusan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan.
-
Laporan sumber dan penggunaan dana digunakan untuk menunjukkan bagaimana dana
diperoleh dan bagaimana dana digunakan. Analisis sumber dan penggunaan dana
memberikan informasi tentang bagaimana suatu perusahaan mencapai suatu posisi tertentu.
Karenanya dalam laporan tersebut diidentifikasi baik sumber maupun penggunaan dana yang
terjadi dalam periode tertenru.
Suatu penggunaan dana diidentifikasi sebagai penurunan dalan nilai persediaan aktifa
atau peningkatan dalam nilai pasiva. Contoh: penuunan nilai persediaan barang dan
peningkatan nilai utang dagang. Sedangkan penggunaan dana adalah kenaikan dalam nilai
aktiva atau penurunan dalam suatu nilai pasiva. Suatu kenaikan dan nilai persediaan barang
atau nilai penurunan nilai utag dagang merupakan contoh dari penggunaan dana.
Selain itu, laporan sumber dan penggunaan dana juga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi praktek-praktek pembiayaan yang tidak benar. Suatu bentuk pembiayaan
yang salah adalah bila infestasi dalam aktiva tetap dan aktiva lancar permanen dibiayai
dengan utang jangka pendek. Kebutuhan alat likuid kas untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek terjadi dalam satu tahun, sedang aktiva tetap mungkin akan menghasilkan arus kas
setelah beberapa tahun (Muslich, 2003:87).
Manajer keuangan membuat keputusan untuk memastikan bahwa perusahaan
memiliki dana yang memadahi untuk memenuhi kewajiban utangnya ketika jatuh tempo serta
mendapatkan keuntungan dari peluang infestasi. Untuk membantu analisis menilai keputusan
ini kita perlu mempelajari arus dana perusahaan untuk menentkan apakah kputusan yang
dibuat oleh perusahaan menghasilkan arus dana yang besar atau arus yang dipertanyakan,
yang memberi peringatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Apa saja sumbernya?penggunaannya?
Pembuatan laporan dana yang mendasar dan sederhana dimulai dari
1. menentukan jumlah dan arah perubahan bersih neraca yang terjadi diantara dua
tanggal neraca.
2. mengklasifikasikan perubahan bersih neraca sebagai sumber atau penggunaan dana.
3. mengkonsolidasi informasi ini dalam format laporan sumber dan penggunaan dana
(James C,Van Horne 2005:257).
Tujuan dari analisis ini adalah untuk membuat Forcasting/peramalan, kekuatan utamanya
terletak pada kegunaannya dalam mengevaluasi sumber-sumber dan penggunaan dana/modal.
Laporan sumber dan penggunaan dana digunakan untuk menunjukkan bagaimana dana
diperoleh dan dimiliki serta penggunaannya, juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi
praktek-praktek pembiayaan yang tidak benar.
-
DAFTAR PUSTAKA
Harnanto.1987.Analisa laporan keuangan.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Munawir,S,Drs.Akt.2007.Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Wild, John J,dkk.2005.Financial Statement Analysis.Jakarta: Salemba empat.