program studi pendidikan agama islam fakultas...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI MUNAKAHAT
MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL HANDS ON ACTIVITY
PADA SISWA KELAS XI MA GUPPI WINDUSARI TAHUN AJARAN
2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.)
Oleh :
RIZA NURUL FAIZAH
111-14-343
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2019
ii
iii
iv
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI MUNAKAHAT
MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL HANDS ON ACTIVITY
PADA SISWA KELAS XI MA GUPPI WINDUSARI TAHUN AJARAN
2018/2019
Disusun Oleh
Riza Nurul Faizah
NIM : 111-14-343
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 5 April 2019 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd
Sekretaris Penguji : Dr. Fatchurrohman, M.Pd
Penguji I : Dr. Ahmad Sultoni, M.Pd
Penguji II : Dr. Achmad Maimun, M.Ag
Salatiga, 5 April 2019
Dekan
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1002
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Lingkar Selatan Km.2, Telp. (0298) 323706 – Fax. (0298) 323433
Website :www.iainsalatiga.ac.id Email :
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Riza Nurul Faizah
NIM : 111-14-343
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI
MUNAKAHAT MENGGUNAKAN
METODE KONTEKSTUAL HANDS ON ACTIVITY PADA
SISWA KELAS XI MA
GUPPI WINDUSARI TAHUN AJARAN 2018/2019
Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Salatiga, 5 April 2019
Penulis
RIZA NURUL FAIZAH
NIM. 111-14-343
vi
Lamp. : 4 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudara : Riza Nurul Faizah
Kepada:
Yth.Ketua IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari:
Nama : Riza Nurul Faizah
NIM : 111-14-343
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
JudulSkripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI
MUNAKAHAT MENGGUNAKAN METODE
KONTEKSTUAL HANDS ON ACTIVITY PADA SISWA
KELAS XI MA GUPPI WINDUSARI TAHUN 2018/2019
Dengan ini kami memohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi
Salatiga,
Pembimbing
Dr.Fatchurrohman, S. Ag., M. Pd.
NIP. 19710309 200003 1 001
vii
MOTTO
“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
(Q.S Ar-Rahman 13)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta karunia-Nya.
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Bapak saya yaitu Bapak M. Rifa’i dan Ibu saya Ibu Azizah tercinta, yang selalu
melakukan apapun dan dengan cara apapun tanpa mengenal lelah untuk
mendidik dan membimbingku selama menuntut ilmu, kesabaran, pengorbanan
serta curahan kasih sayang yang tak ternilai dengan apapun.
2. Saudara kandungku Annas Fatullah Ramadhan
3. Sanak familiku yang selalu mejndukung serta memotivasiku
4. Guru-guruku sejak SD sampai PT yang terhormat, yang telah memberikan ilmu
serta mendidikku dengan sabar.
5. Sahabatku semua, yang selalu menghibur dan memberikan dukungan kepadaku
sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Puji syukur kita penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Munakahat Menggunakan Metode
Kontekstual Hands On Activity Pada Siswa Kelas XI MA GUPPI Windusari
Tahun Ajaran 2018/2019. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW. yang telah menerangi dunia dengan kesempurnaan
agama Islam.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga, adapun
judul skripsi ini adalah Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Munakahat
Menggunakan Metode Kontekstual Hands On Activity Pada Siswa Kelas XI MA
GUPPI Windusari Tahun Ajaran 2018/2019.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
dukungan moril maupun materil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Rukhayati,M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
4. Bapak Dr.Fatchurrohman, S. Ag., M. Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah proses penyusunan dan penulisan skripsi hingga
terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak QI Mangku Bahjatullah,LC., M.S.I. selaku Dosen Pembimbing
Akademik
6. Seluruh guru-guru yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
x
7. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan
Agama Islam.
8. Teman dan sahabat yang telah mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Keluarga dan saudara semua yang telah memberikan dukungan dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Semua pihak yang terlibat dan dengan ikhlas memberikan bantuan dalam
penyusunan skripsi
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT
serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda.Penulis menyadari bahwa skripsi
ini masih belum sempurna, maka dari itu penulis berharap ada kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan ke depan. Kami bermanfaat baik bagi penulis
secara pribadi dan masyarakat pada umumnya.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Salatiga, 20 Maret 2019
Penulis,
Riza Nurul Faizah
NIM.111-14-343
xi
ABSTRAK
Faizah, Riza Nurul.2019. “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Munakahat
Menggunakan Metode Kontekstual Hands On Activity Pada Siswa Kelas Xi Ma
Guppi Windusari Tahun Ajaran 2018/2019”. Skripsi, Fakultas Tarbiyah Dan
Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Dr Fatchurrohman, S. Ag., M. Pd
Kata Kunci: Metode Kontekstual,Hands On Activity,Hasil Belajar.
Materi Munakahat dirasa kurang menarik bagi siswa, dikarenakan siswa dituntut
menghafal dan memahami semua materi yang ada, serta guru yang hanya sekedar
berceramah dan monoton sehingga cenderung membosankan bagi siswa, tidak banyak
melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal tersebut terlihgatdari kurangnya
motivasi belajar dan keingintahuan siswa untuk memahami masalah yang berkaitan
dengan Munakahat, sehingga mayoritas siswa mengalami kesulitan belajar Munakahat.
Hasil observasi awal ditemukan bahwa siswa kelas XI MA GUPPI Windusari belum
mampu mencapai kriteria ketuntasan kelas yaitu KKM 70. Hasil data penerapan model
pembelajaran Hands On Activity menunjukan peningkatan, metode ini dapat membantu
siswa untuk memahami materi yang diperoleh, serta mudah diterapkan sehingga
meningkatkan aktivitas belajar, proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna.
Tujuain dari penelitian inio adalah untuk mengetahui apakah penggunaan model
pembelajaran Hands On Activity dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Fiqih
munakahat dengan penerapan model pembelajaran Hands On Activity pada siswa kelas
XI MA GUPPI Windusari. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan
kelas yang dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, observasi,
mengamati dan evaluasi serta refleksi. Masing-masing siklus terdiri dari 4 kali
pertemuan. Hasil nilai diperoleh melalui tes yang diberikan pada tiap akhir siklus.
Indikator dalam penelitian ini adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada setiap
siklus, sedangkan hasil belajar siswa dikatakan mengalami peningkatan secara klasikan
apabila siswa memperoleh skor minimal 70 dengan ketuntasan 85% dari jumlah siswa
yang mengikuti tes evaluasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisis data
diperoleh pada siklus I hanya sebanyak 7 orang atau 22% dengan rata-rata 68,62%. Siklus
II semua siswa mengalami ketuntasan dan peningkatan nilai 100% dengan rata-rata
76,26% dengan kategori baik.Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Hands
On Activity meningkatkan hasil belajar siswa sebab melatih siswa untuk lebih banyak
bertindak. Karena siswa dituntut untuk selalu mempraktikan kejadian dan pengalaman
dalam kehidupan sehari-hari.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................................ ii
PENGESAHAN PENGUJI ........................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................................... iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ v
MOTTO .......................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. viii
ABSTRAK ...................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xi
LAMPIRAN ................................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
C. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7
D. Definisi Operasional ................................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan Skripsi................................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar ............................................................................................ 19
1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................... 19
2. Prinsip Belajar ................................................................................... 20
3. Hakekat Belajar ................................................................................. 20
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................................ 21
B. Model Pembelajaran Hands On Activity .................................................. 23
1. Model Pembelajaran ......................................................................... 23
2. Pengertian Model Pembelajaran Hands On Activity ...................... 23
3. Tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Hands On Activity ......... 25
xiii
4. Kelebihan Model Hands On Activity ............................................... 29
5. Kelemahan Model Hands On Activity ............................................. 30
C. Mata Pelajaran Fiqih................................................................................. 32
1. Pengertian .......................................................................................... 31
2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih ............................................. 31
3. Ruang Lingkup Fiqih......................................................................... 32
D. Materi Munakahat .................................................................................. 33
1. Pengertian Munakahat ...................................................................... 33
2. Hukum Munakahat ............................................................................ 34
3. Dasar Hukum Munakahat ................................................................. 36
4. Hikmah Munakahat ........................................................................... 36
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya MA GUPPI Windusari .............................................. 38
1. Letak geografi ................................................................................... 38
2. Identitas Sekolah ............................................................................... 39
3. Visi Misi ............................................................................................ 39
4. Data Guru dan Karyawan .................................................................. 39
5. Data Siswa ........................................................................................ 41
6. Sarana Prasarana ............................................................................... 41
7. Waktu Penelitian ............................................................................... 42
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 ................................................................ 43
1. Tahap Perencanaan ........................................................................... 43
2. Tahap pelaksanaan ........................................................................... 44
3. Tahap Pengamatan ........................................................................... 46
4. Tahap Refleksi .................................................................................. 46
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................................... 48
1. Tahap Perencanaan ........................................................................... 48
2. Tahap Pelaksanaan ........................................................................... 49
3. Tahap Pengamatan ........................................................................... 52
4. Tahap Refleksi .................................................................................. 52
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 54
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus ............................................................. 54
2. Siklus I .............................................................................................. 55
3. Siklus II ............................................................................................. 61
B. Pembahasan .............................................................................................. 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 70
B. Saran ........................................................................................................ 70
DAFTAR TABEL
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
1.1 Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan ...... .................................................................. 41
1.2 Tabel 3.2 Data Peserta Didik Tahun Ajaran 2018/2019 .......................................... 42
1.3 Tabel 3.3 Sarana Prasarana............................................... ....................................... 43
1.4 Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus Hasil Belajar Siswa ....................................................... 55
1.5 Tabel 4.2 Nilai Siswa Kelas XI Siklus 1 ................................................................. 57
1.6 Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus 1 ............................................................ 61
1.7 Tabel 4.4 Nilai Siswa Kelas XI Siklus II ................................................................ 62
1.8 Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................................ 65
1.9 Tabel 4.6 Gabungan Nilai Hasil Siswa Antar Siklus .............................................. 69
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan
manusia. Dunia pendidikan saat ini semakin dituntut untuk lebih
memberikan kontribusi yang nyata dalam upaya meningkatkan kemajuan
bangsa. Di dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat
penting dalah metode mengajar dan media pengajaran yang saling
berkaitan. Hal ini sesuai dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (1) ditegaskan bahwa
pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sejalan dengan perkembangan serta kebutuhan dalam meningkatkan taraf
hidup yang lebih baik manusia akan cenderung untuk memperkaya
kemampuan ketrampilan hidup untuk bertahan serta eksis dalam era
persaingan saat ini.
Pada era perkembangannya, dunia pendidikan satu ini dapat
dikatakan mengalami fluktuasi yang sangat kompleks. Karena pendidikan
sendiri memegang peranan penting di setiap negara karena pendidikan
2
akan menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan
negara.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK dan Seni)
telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai
dimensi kehidupan manusia, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya
maupun pendidikan. Agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi perlu adanya penyesuaian, terutama yang
berkaitan dengan faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu
dipelajari dan dikuasai oleh guru, sehingga mereka dapat menyampaikan
materi pembelajaran kepada siswa baik dan mudah dipahami.
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan
yang sangat pesat terutama di bidang informasi dan telekomunikasi.
Munculnya berbagai alat informasi dan komunikasi, kita dapat mengetahui
kejadian atau periustiwa didalam suatu daerah atau negara pada saat
kejadian itu berlangsung. Ilmu pengetahuan dapat menghasilkan teknologi
dan pada sisi yang lain pengetahuan dapat diserap melalui teknologi.
Berbagai alat komunikasi telah banyak membantu proses belajar mengajar
seorang guru sering menggunakan media seperti komputer, tape recorder,
overhead projector dan lain-lain.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang merupakan
tempat pembelajaran untuk mengembangkan dan membina para siswa
yang berada didalamnya. Pendekatan pada pembelajaran siswa di sekolah
dapat dilakukan secara langsung melalui strategi atau metode
pembelajaran di sekolah. Adanya sebuah pembelajaran tidak terlepas dari
3
adanya seorang guru, saat ini di dalam pembelajaran murid kurang mampu
mengaktualisasikan dirinya dengan mengaitkan pada materi yang telah
diajarkan di sekolah pada kehidupan masing-masing.
Proses belajar mengajar seorang guru harus mempunyai
kemampuan mengajar secara profrsional dan ketrampilan dalam
menggunakan metode dan media yang tepat dalam proses belajar
mengajar. Seorang guru harus menguasai materi yang akan disampaikan
dan juga harus pandai menciptakan situasi dan kondisi belajar mengajar
yang menarik. Peserta didik harus memiliki kemampuan dan kemauan
belajar yang tinggi serta harus berperan aktif dalam mengikuti proses
belajar mengajar sehingga menjadi pribadi yang berkualitas.
Masalah yang penting dalam dunia pendidikan saat ini salah
satunya adalah bagaimana meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan
dalam diri siswa. Siswa diharapkan mampu untuk membangun,
meningkatkan, serta mengembangkan pemahaman serta pengetahuannya.
Dari uraian di atas, maka kita sebagai individu yang peduli akan
berkembangnya pendidikan serta pembelajran di negeri ini sudah
sepantasnya untuk selalu berusaha memajukan pendidikan serta proses
pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah. Salah satunya
dengan menerapkan atau mengembangkan suatu model pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu sebuah model pembelajaran
yang berbasis Hands On Activity.
4
Model pembelajaran berbasis Hands On Activity merupakan model
pembelajaran yang berasaskan pada pendekatan Kontrukivisme dari Piaget
dan Vgotsky. Konstruktivisme memahami hakekat belajar sebagai
kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara
mencoba memberi makna pada pengetahuan sesuai pengalamannya
(Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2007:116). Dalam pembelajaran Fiqih
secara konvensional masih banyak siswa yang kesulitan dalam memahami
suatu konsep materi dalam pelajaran Fiqih, terutama siswa tingkat SMA
atau MA. Menurut mereka Fiqih hanya berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran saja. Padahal sebenarnya Fiqih juga harus dapat memahami
konsep secara luas dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
hari.Berangakat dari argumen tersebut maka diperlukan suatu model
pembelajaran yang berbasis pada Hands On Activity. Model pembelajran
ini berbasis pada aktivitasnya, untuk menjalankan aktivitas tentu
diperlukan suatu media. Media yang digunakan pada penelitian ini berupa
Hands Out serta untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih pada siswa.
Untuk siswa tingkat MA Hands On Activity dalam upaya
meningkatkan hasil belajar dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk
contoh yang nyata seperti siswa mengerti dan memahami persoalan atau
konsep serta materi yang dipelajari, siswa mampu melakukan eksperimen
dan dapat mengambil kesimpulan, siswa mampu menyelesaikan evaluasi
yang diberikan dengan maksimal, siswa mampu mengkaitkan fenomena
sehari-hari dengan materi yang telah dipelajari.
5
MA GUPPI Windusari Kab Magelang merupakan salah
satu madrasah aliyah di kabupaten Magelang, berdasarkan observasi pada
24 Januari 2019 di kelas XI tahun pelajaran. Murid-murid terlihat begitu
jenuh dengan kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Fiqih. Karena
guru hanya menerapkan metode ceramah. Berdasarkan catatan nilai
ulangan sehari-hari siswa guru sesuai dengan ni
Oleh karena itu proses belajar mengajar seharusnya
melibatkan peran suatu siswa dalam menggali potensi belajar siswa
dengan cara menggunakan model pembelajaran Hands On Activity. Karena
Hands On Activity sebagai perantara penyampaian pesan untuk
dikembangkan semaksimal mungkin.
Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk
mengkaji secara mendalam metode Hands On Activity yang sesuai untuk
diterapkan dalam proses belajar mengajar berlangsung sehingga mampu
meningkatkan prestasi siswa. Berdasarkan fenomena tersebut maka skripsi
ini diformulasikan dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih
Materi Munakahat Menggunakan Metode Kontekstual Hands On
Activity Pada Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Guppi Windusari
Tahun Ajaran 2018/2019.”
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini “Apakah penerapan model pembelajaran kontekstual Hands
On Activitydapat meningkatkan hasil belajar Fiqihmateri Munakahat pada
siswa MA GUPPI Windusari Kab Magelang kelas XI tahun pelajaran
2018/2019?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicari Fiqih dalam penelitian
tindakan kelas ini adalah: Untuk mengetahui apakah penerapan model
pembelajaran kontekstual Hands On Activitydapat meningkatkan hasil
belajar Fiqih materi Munakahat pada siswa MA GUPPI Windusari kelas
XI tahun pelajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas disebutsebagai
hipotesis tindakan, yaitu suatu dugaan sementara tentang suatu hal
yang akan terjadi apabila dilakukan (Basrowi dan Suwandi, 2008:90).
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan metode
kontekstual Hands On Activity dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa mata pelajaran Fiqih kelas XI semester 1.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
7
a. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I
ke siklus berikutnya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
70.
b. Pemahaman siswa berdasarkan tes siklus dikatakan meningkat
apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan
jumlah yang tuntas pemahaman dari siklus I ke siklus berikutnya.
E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
secara teoritis maupunsecara praktis diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan, informasi, dan bahan pertimbangan dalam proses kegiatan
belajar mengajar dalam mata pelajaran Fiqih untuk meningkatkan
mutu pembelajaran.
b. Manfaat Praktis
1) Manfaat bagi siswa
Dapat memberikan suasana pembelajaran yang baru,
menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih pada
siswa.
2) Manfaat bagi guru
Dapat memanfaatkan media Hands On Activitysehingga
menimbulkan aktivitas dan hasil belajar yang meningkat.
8
3) Manfaat bagi sekolah
Dapat memberikan manfaat dan dorongan pihak sekolah
agar dapat menerapkan pendekatan-pendekatan dalam berbagai
mata pelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna.
F. Definisi Operasional
Untuk memberikan gambaran sekaligus memperjelas pengertian dan
pemahaman serta agar tidak terjadi kesalahan pahaman terhadap judul di
atas, maka dijelaskan di bawah ini:
1. Peningkatan
Peningkatan berasal dari kata “tingkat” yang berimbuhan pe-an. kata
“tingkat” sendiri memiliki arti tinggi rendahnya martabat (kedudukan,
jabatan, kemajuan, peradaban,dsb) pangkat, derajat, taraf kelas
(Depdiknas, 2007:1197). Sehingga ketika dimasuki imbuhan pe-an
menjadi kata peningkatan, yang memiliki arti proses, cara, perbuatan
meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) (Depdiknas,2007:1198). Jadi
yang dimaksud peningkatan yaitu dalam metode Hands On Activity
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu, terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Hamalik,2008:155).
9
3. Mata pelajaran Fiqih
Mata pelajaran Fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran
pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyampaikan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengamalkan hukum Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan
hidup (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan
menggunakan pengalaman dan pembiasaan (Depag,2004:48)
4. Materi Munakahat
Pernikahan (perkawinan) dalam bahasa Arab berarti az-Zawaj yang
menunjukan pertemuan dua perkara. Maksudnya adalah roh itu
dipertemukan dengan badan supaya ia bangkit dan hidup. Karena kata
az-Zawaj menunjukan kepada pertemuan antara pria dan
wanita(Muhammad Ahmad Kan’an,1997:17). Munakahat adalah
materi Fiqih yang membahas tentang macam-macam, dasar hukum,
hukuman, dan hikmah pernikahan.
5. Metode Hands On Activity
Modelpembelajaran Hands On adalahsuatu model pembelajaran yang
dirancang untuk melibatkan siswa, dalam menggali informasi dan
bertanya, beraktivitas dan menemukan, mengumpulkan dan
menganalisis serta membuat kesimpulan sendiri (Kamdi, 2007:52).
10
G. Metode Penelitian
A. Rancangan Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas
merupakan pencermatan dalam bentuk tindakan dalam tindakan
belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersamaan (Suyadi,2010:18).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya guru
atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.
Jadi PTK adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga
mampu menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.
B. Subjek Penelitian
Peneliti memilih subyek penelitian dari siswa MA GUPPI
Windusari, yaitu kelas XI tahun 2018-2019 pada semester genap
sebab siswa dalam kelas tersebut mempunyai masalah rendahnya hasil
belajar Fiqih materi munakahat. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi
nilai.
C. Langkah-langkah Penelitian
Langkah pertama yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah
menetapkan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sedangkan
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut terdiri dari dua
11
siklus yakni siklus pertama dan siklus kedua. Selanjutnya penelitu
memberi tugas kepada siswa untuk memperhatikan tujuan kompetensi
yang akan dicapai serta hasil yang dicapai pada siklus pertama akan
menentukan siklus berikutnya. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam penelitian dapat dilihat dari bagan di bawah ini:
Gambar 1.1
Prosedur Penelitian (Suharsini Arikunto, Sugiyanto,2009)
a. Persiapan
Langkah pertama dalam penelitian tindakan kelas
adalah perencanaan. Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan
materi, membuat silabus, membuat Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan
Perencanaan
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi
Tindakan
Selanjutnya
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Siklus II
Siklus I
12
Pembelajaran (RPP), menyiapkan media pembelajaran,
menyiapkan lembar observasi, menyusun perangkat tugas yang
akan diberikan kepada siswa, dan menyusun alat untuk
mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah penerapan rencana yang
telah disusun di kelas menjadi sasaran penelitian. Kegiatan
awal dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu guru menjelaskan
materi pelajaran yang akan dikembangkan, kemudian kegiatan
intinya adalah guru memandu penerapan metode pembelajaran
Hands On Activity.
c. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan untuk menelaah seberapa jauh
pelaksanaan strategi pembelajaran menggunakan metode Hands
On Activity mengenai sasaran. Dalam tahap ini, peneliti
mengumpulkan data yang diperlukan.
d. Refleksi
Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang telah dilakukan. Dalam hal ini peneliti melakukan
pengecekkan sehingga tampak kelemahan dan kekurangan
dalam pelaksnaan penelitian (Suyadi, 2010:64).
Data yang diperoleh dalam proses observasi kemudian
dikumpulkan lalu dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut,
13
guru dapat merefleksikan diri terhadap kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan sehingga dapat diambil landasan untuk
pelaksanaan kegiatan disiklus selanjutnya.
1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Materi Pembelajaran, Soal Tes, Lembar Observasi Siswa,
Lembar Observasi Guru, dan sebagainya.
2. Pengumpulan Data
a. Tes
Metode pengumpulan data dengan teknik tes
yaitu peneliti menggunakan soal-soal yang diberikan
guru kepada siswa untuk mengukur tingkat
pengetahuan siswa terhadap materi yang diberikan
dengan strategi pembelajaran menggunakan metode
Hands On Activity.
b. Metode Observasi
Observasi adalah alatu untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah telah mencapai
sasaran (Suyadi, 2010: 63). Metode observasi
dilakukan oleh peneliti kepada guru dan siswa untuk
melihat pelaksanaan kegiatan di lapangan dan
14
mengamati peristiwa-peristiwa yang terjadi berkaitan
dengan tujuan penelitian di MA GUPPI Windusari.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode untuk mencari
data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, notulen, rapat, agenda,
buku nilai siswa, buku nilai guru, dan sebagainya
(Arikunto, 1997: 206). Dokumentasi digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah
dengan mengambil dokumentasi saat pembelajaran
untuk mengetahui pengalaman pelaksanaan strategi
pembelajaran pada mata pelajaran Fiqih khususnya
pada materi sesuai dengan RPP.
3. Analisis Data
Analisis data adalah menganalisis data yang telah
terkumpul guan mengetahui seberapa besar keberhasilan
tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa
(Suyadi, 2010: 85). Menurut Suharsimi Arikunto, dalam
Peneltian Tindakan Kelas dalam menganalisis data
menggunakan dua jenis data sebagai berikut:
a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat
dianalisis secara deskriptif dengan statistik deskriptif.
Dan analisis ini biasanya untuk mencari nilai rata-rata
15
dan mencari presentase keberhasilan belajar dengan
rumus sebagai berikut:
1) Rumus mencari nilai rata-rata
MX =
Keterangan:
MX = Mean (nilai rata-rata).
∑x = Jumlah semua nilai siswa.
N = Jumlah siswa (Sudijono, 2010: 83)
1) Rumus mencari presentase keberhasilan belajar
Rumus mencari presentase keberhasilan belajar
P =
Keterangan:
P = Angka Presentase
f = Frekuensi siswa yang tuntas belajar.
N = Jumlah siswa (Sudijono, 2010: 43).
2) Data kualitatif yaitu peneliti dihadapkan langsung
pada responden atau lingkungan sedemikian
insensif sehingga peneliti dapat menangkap dan
merefleksikan dengan cermat apa yang diucapkan
dan dilakukan oleh responden (Arikunto, 1997: 14).
Informasi yang diperoleh berupa kalimat yang
memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang
tingkat pemahaman terhadap suatu pelajaran
16
(kognitif), pandangan atau sikap siswa mengikuti
pelajaran, perhatian, respon dalam pelajaran,
kepercayaan diri, motivasi belajar, dan sejenisnya
dapat dianalisis secara deskriptif.
4. Penilaian untuk Kentutasan Belajar
Kategori ketuntasan belajar yaitu secara individu
dan secara klasikal. Berdasarkan hasil catatan nilai ulangan
harian siswa, nilai siswa dikatakan telah tuntas belajar
secara individu bila telah mencapai nilai batas terendah
kriteria ketuntasan minimal (KKM) dari mata pelajaran
yang telah ditentukan untuk mata pelajaran Fikih yaitu nilai
70. Selanjutnya kelas disebut tuntas belajar secara klasikal
apabila jumlah siswa yang memenuhi KKM mencapai 85%
atau lebih. Penetapan KKM ada prinsip-prinsip yang harus
diperhatikan:
a. Dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar
minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik.
b. KKM kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata
dari KKM indikator yang terdapat dalam Kompetensi
Dasar tersebut.
c. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar
Kompetensi (SK) merupakan rata-rata KKM
17
Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK
tersebut.
d. Kriteria ketuntasan minimal kelulusan mata pelajaran
merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang
terdapat dalam satu semester atau satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil
Belajar (LHB/Rapor) peserta didik
e. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar
dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan
minimal.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dalam memahami isi dari
penelitian ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut:
Bagian depan tersusun dengan: halaman sampul, halaman
judul, lembar logo IAIN, persetujuan pembimbing, pernyataan
keaslian tulisan, pengesahan kelulusan, moto dan persembahan,
kata pengantar. Abstrack, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
daftar lampiran.
18
BAB I PENDAHULUAN, yang berisi :Latar Belakang
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis
Tindakan Dan Indikator Keberhasilan, Metodologi Penelitian Dan
Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI, yang berisi : Kajian Teori
Dan Kajian Pustaka.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, berisi :
Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 (perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi), Deskrisi pelaksanaan Siklus II.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN,
dengan mendiskripsikan per-siklus (data hasil penelitian, refleksi)
dan pembahasan.
BAB V PENUTUP, meliputi Kesimpulan Dan Saran
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan suatu
pembelajaran. Setiap siswa dituntut mengerjakan tugasnya secara mandiri
untuk menguju kemampuan yang mereka miliki, kegiatan belajar guru
harus memberikan perhatian secara individual, karena setiap individu
memiliki kompetensi yang berbeda.
Kingsley dalam Sudjana (2001:22) membagi tiga macam hasil
belajar yaitu:
a. Ketrampilan dan kebiasaan
b. Pengetahuan dan ketrampilan
c. Sikap dan cita
Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan pada aspek-aspek
tersebut (Omar Hamalik, 2003:30). Adapun aspek itu
adalah:Pengetahuan, Pengertian, Kebiasaan, Keterampilan, Apresiasi,
Emosional, Hubungan sosial, Jasmani, Etis dan budi pekerti dansikap.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, hasil adalah suatu yang
terjadi oleh suatu pekerjaan, berhasil, sukses.
Belajar adalah the process of actuiring knowledge yakni proses
mendapatkan pengetahuan. Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan
sebagai berikut:
20
Menurut Nasution, Belajar sebagai perubahan-perubahan dalam
sistem saraf, penambahan pengetahuan, dan perubahan kelakuan berkat
pengalaman dan latihan (Kastolani, 2014:53)
Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah
proses memperoleh arti dan pemahaman serta cara menafsirkan
disekeliling siswa (Sanjaya, 2008:170).
2. Prinsip-Prinsip Belajar
Pertama, perubahan perilaku yang bercirikan: rasional instrumen
yakni perubahan yang disadari, kontinu atau berkesinambungan dengan
perilaku lainnya, fungsional sebagai bekal hidup, positif, aktif atau
sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan, permanen atau tetap,
bertujuan, terarah, dan mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik
yang dinamis, konstruktif, dan organik. Ketiga, belajar merupakan bentuk
pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara
peserta didik dengan lingkungannya (Suprijono,2011:4).
3. Hakekat Belajar
Menurut Hilgard yang dikutip yang dikutip Wina Sanjaya, belajar adalah
proses perubahan prilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan.
Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, tetapi belajar
adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental ini
21
dianggap terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan
yang disadari (Wina Sanjaya, 2010:112). Sedangkan dalam pandangan
Islam, belajar adalah perubahan al-Nafs dari ammarah dan lawwamah
menjadi nafs al-mutmainnah (Ahmad Rivauzi, 2015:179)
4. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tyetapi yang dapat
digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang
belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu.
a. Faktor Internal
Adapun data yang penulis dapatkan, faktor internal ada tiga yaitu
faktor jasmani, faktor psikologis dan faktor kelelahan.
1. Faktor Jasmani
a) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatannya
juga terganggu, selain itu juga ia akan mersa cepat lelah, agar
seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan
kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu
mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang belajar, tidur, makan,
olahraga dan reaksi.
b) Faktor cacat tubuh
Siswa yang cacat belajarnya akan terganggu, jika hal ini
terjadi hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus.
22
c) Faktor Psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke
dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor
tersebut adalah : Kecerdasan, Perhatian, Minat, Bakat, Motivasi,
Kematangan, Kesiapan
d) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada sesorang walaupun sulit untuk dipisahkan
tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam : Kelelahan jasmani,
Kelelahan rohani.
2. Faktor-Faktor Ekstern
Adapun data yang penulis dapatkan, faktor eksternal ada tiga
yaitu faktor keluarga, faktor sekolah da faktor masyarakat.
a) Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa: cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua,
latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencangkup:
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah.
23
c) Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena
keberadaannya siswa dalam masyarakat seperti : kegiatan siswa
dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat (Slameto, 1991:56-73)
B. Model Pembelajaran Hands On Activity
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model
pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan serta
melaksanakan aktivitas pemebelajaran (Udin dalam
Hermawan,2006:3).
2. Pengertian Model Pembelajaran Hands On Activity
Model pembelajaran Hands On Activity adalah suatu model
pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan siswa, dalam
menggali informasi dan bertanya, beraktivitas dan menemukan,
mengumpulkan dan menganalisis serta membuat kesimpulan sendiri
(Kamdi, 2007:52).
Siswa diberi kebebasan dalam mengkonstruk pemikiran dan
temuan selama melakukan aktivitas sehingga siswa melakukan sendiri
24
dengan tanpa beban, menyenangkan dan dengan motivasi yang tinggi.
Kegiatan ini menunjang sekali pembelajaran kontekstual dengan
karakteristik yaitu : kerjasama, saling menunjang gembira, belajar
dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai
sumber, siswa aktif, menyenangkan, tidak membosankan, sharing
dengan teman, siswa kritis dan guru kreatif (Hatta dalam Kamdi,
2007:51).
Model Hands On Activity akan membentuk suatu penghayatan
dan pengalaman untuk menetapkan suatu pengertian (pengetahuan)
dan afektif (sikap) yang biasanya menggunakan sarana laboratorium
atau sejenisnya. Juga dapat memberikan penghayatan secara
mendalam terhadap apa yang dipelajari, sehingga apa yang diperoleh
oleh siswa dalam memperoleh pengetahuan tersebut secara langsung
melalui pengalaman sendiri.
Siswa mendapatkan pengalaman dan penghayatan terhadap
konsep yang diajarkan oleh guru. Selain untuk membentuk fakta dan
konsep, Hands On Activity juga mendorong rasa ingin tahu siswa
secara lebih mendalam sehingga cenderung untuk membangkitkan
siswa mengadakan penelitian untuk mendapatklan pengamatan dan
pengalaman dalam proses ilmiah.
Melalui Hands On Activity siswa juga dapat memperoleh
manfaat antara lain menambah minta, motivasi, menguatkan ingatan,
dapat mengatasi masalah kesulitan belajar, menghindarkan salah
25
paham, mendapatkan umpan balik dari siswa serta menghubungan
yang konkrit dan yang abstrak.
Pelaksanaan model Hands On Activity memperhatikan beberapa
hal meliputi: aspek kognitif, aspek psikomotorik dan aspek afektif.
Ranah kognitif dapat dilatihkan dengan memberikan tugas,
memperdalam teori yang berhubungan dengan tugas Hands On
Activity yang dilakukan, menggabungkan berbagai teori yang telah
diperoleh, menerapakan teori yang pernah diperoleh pada masalah
yang nyata. Ranah psikomotorik dapat dilatih melalui: memilih,
mempersiapkan, dan menggunakan seperangkat alat atau instrumen
secara tepat dan benar. Ranah sfektif dapat dilatihkan dengan cara:
merencanakan kegiatan mandiri, bekerja sama dengan kelompok
kerja, disiplin dalam kelompok kerja, bersikap jujur dan terbuka serta
mengharagai ilmunya (Zainnudin dalam Kamdi, 2007:54).
3. Tahap Pelaksanaan Model Pembelajaran Hands On Activity
Pelaksanaan model pembelajaran Hands On terdiri dari beberapa
tahap, menurut (Kamdi,2007:55) bahwa kegiatan yang dilakukan pada
tahap ini yaitu:
a. Tahap Persiapan
1) Guru mempersiapkan tujuan pembelajaran.
2) Guru mempersiapkan desain pelaksanaan pembelajaran yang
akan dibuat seperti bagaimana.
26
3) Guru mempersiapkan alat dan bahan pembelajaran yang nanti
akan diperlukan.
4) Guru membagi kelompok menjadi beberapa kelompok kecil.
5) Guru mempersiaokan lembar pengamatan terhadap proses
yang dijalani oleh siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
Praktikum kontekstual dilakukan secara langsung yang
bertujuan untuk membangkitkan motivasi siswa yang ditunjukan
dalam aktivitas mereka selama melakukan pengamatan dalam
kegiatan praktikum. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah :
1) Guru memberikan pemahaman awal kepada siswa terkait
materi yang akan disampaikan. Hal ini berguna sebagai
pembuka pemahaman atau epersepsi awal untuk siswa.
2) Setelah siswa terbagi menjadi beberapa kelompok, maka
selanjutnya guru menjelaskan beberapa peraturan terkait
kegiatan yang akan dilaksanakan.
3) proses penemuan dapat dipancing dengan cara diskusi,
analisis studi kasus, praktek atau media gambar.
4) Siswa dalam kelompok kecil diarahkan untuk berani mencoba
atau mempraktekan tentang materi yang telah didesain o;leh
guru.
27
5) Guru membimbing agar siswa melakukan praktek tersebut
dengan mantap dan tidaktimbul keragu-raguan. Konsep yang
diusung dalam model pembelajaran Hands On Activity ini
adalah kemampuan siswa dalam memberanikan diri untuk
memperoleh pengalaman melalui berani mencoba.
c. Tahap Lanjutan
1) Siswa membuat rangkuman dari hasil pengamatan.
2) Siswa mengkomunikasikan hasil rangkuman dengan guru
bertindak sebagai fasilitator diskusi.
3) Guru memberikan evaluasi.
Tahapan lanjutan adalah tahapan yang diharapkan hasil belajar
siswa tersebut sangat penting sehingga perlu disusun dan
direncanakan dengan baik serta meningkat (Sucini,2006:56).
Langkah dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
a) Memperhatikan setiap siswa untuk memperoleh
pengamatan yang jelas terkait aktivitas yang dilakukan.
b) Mengisi aktivitas siswa kedalam kolom pengamatan
sebagai bahan administrasi sekaligus pengingat catatan
kegiatan guru.
c) Melihat apakah proses yang didesain sudah sesuai
dengan pelaksanaannya ataukah terdapat hal-hal yang
dirasa kurang.
d. Sistem sosial
28
Model Hands On Activity dapat melahirkan suatu
pengalaman belajar yang menyenangkan. Kondisi belajar yang
dapat menciptakan kerja sama yang basik antar siswa pada setiap
kelompok. Setiap kelompok dituntut untuk menyelesaikan suatu
persoalan didalam kelompok lain sehingga diperlukan kerja sama
yang baik untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
e. Prinsip reaksi
Peran guru dalam model ini adalah sebagai fasilitator dan
evaluator. Dalam hal ini guru akan memberikan fasilitas atau
kemudahan dalam proses belajart mengajar, misalnya dengan
menciptakan suasana kegiatan belajar yang sesuai dengan
perkembangan siswa dan harapan interaksi belajar mengajar akan
berlangsung secara efektif. Guru juga berperan sebagai evaluator
untuk menilai hahal penting apa saja yang terjadi selama
pembelajara, seperti kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam
memahami konsep yang diberikan.
f. Sistem Pendukung
Model Hands On Activityini digunakan untuk
meningkatkan aktivitas siwa dalam mengembangkan potensinya
secara optimal untuk membangkitkan pengetahuan siswa. Oleh
karena itu, sarana pendukung yang dibutuhkan dalam penerapan
model ini berupa sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah
dan peralatan lainnya yang mendukung pelaksanaan pembelajaran.
29
g. Dampak Instruksional
Kegiatan utama Hands On Activity adalah kegiatan
pemecahan masalah atas persoalan yang diberikan dalam
praktikum. Kegiatan tersebut menyebabkan timbulnya dampak
instruksional. Dampak instruksional yang ada meliputi
peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa. Selain itu,
terdapat beberapa dampak intruksional lainnya kemampuan siswa
untuk menguasai konsep yang diajarkan, kemampuan siswa untuk
melakukan penyelidikan dan kemampuan siswa untuk mengambil
keputusan melalui proses pemecahan masalah.
h. Dampak pengiring
Dampak pengiring model pembelajaran ini terhadap siswa
meliputi kemauan untuk bekerja sama dengan siswa lain yang
memiliki perbedaan karakter, keberanian untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat, keberanian untuk mempertahankan
pendapatnya dengan suatu alasan dan bukti yang dapat
dipertanggungjawabkan, mengharagai orang lain dan keberanian
untuk bersaing secara sehat dalam pembelajaran.
4. Kelebihan dan kelemahan model Hands On Activity
a. Kelebihan model Hands On Activity
1) Tahap persiapan dapat mendorong rasa ingin tahu siswa
secara mendalam sehingga cenderung untuk membangkitkan
30
siswa mengadakan penelitian untuk mendapatkan pengamatan
dan pengalaman dalam proses ilmiah.
2) Tahap pelaksanaan dapat menguatkan ingatan, mengatasi
masalah kesulitan belajar, menghindari salah paham,
mendapatkan umpan balik dari siswa, menghubungkan yang
konkrit dan yang abstrak, menciptakan suatu kerja sama yang
baik pada setiap kelompok, dan melatih daya saing antar
kelompok untuk menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh
guru.
3) Tahap lanjutan akan menginformasikan kepada siswa
mengenai kesalahan-kesalahan yang dialami besrta
pemecahannya. Hal ini menyebabkan siswa dapat
melaksanakan proses pemecahan masalah selanjutnya dengan
lebih baik.
5. Kelemahan model Hands On Activity
1) Sulit menciptakan suatu kerja sama yang baik antar siswa dalam
suatu kelompok karena setiap anggota kelompok memiliki
karakter yang berbeda-beda.
2) Sulit untuk mengelola semua kelompok untuk menyelesaikan
permasalahan dalam waktu yang telah ditentukan.
Untuk mengatasi kelemahan dari model Hands On Activity
tersebut, hal-hal yang perlu dilakukan guru diantaranya:
31
1) Membuat persiapan yang sebaik mungkin, sehingga masalah yang
dibuat guru dapat bermakna dan dapat dengan mudah dipahami
siswa.
2) Perkiraan waktu yang cukup, sehingga guru dapat memberikan
keterangan yang baik kepada siswa.
C. Mata Pelajaran Fiqih
1. Pengertian
Mata pelajaran Fikih adalah salah satu bagian dari mata
pelajaran pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk
menyampaikan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar
pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, latihan menggunakan pengalaman dan pembiasaan
(Depag,2004:48).
2. Tujuan Dan Fungsi Pembelajaran Fiqih
Pembelajaran Fikih di Madrasah Aliyah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat:
a. Memberi pengetahuan tentang hukum amaliyah dalam ibadah
pada peserta didik.
b. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk
berakhlaq mulia berdasarkan cermatan atas hukum yang ada.
32
c. Membekali peserta didik untuk membentuk kepribadian
berdasarkan pengalaman ibadah sehari-hari sehingga terbentuk
kepribadian yang luhur.
Mata pelajaran Fiqih Madrasah Aliyah berfungsi untuk:
a. Fungsi Edukasi
Fikih menegaskan kepada peserta didik tentang keharusan
menegakkan hukum nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur Islam
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Fungsi Keilmuan
Melalui Fikih peserta didik memperoleh pengetahuan yang
memadai tentang Islam.
3. Ruang Lingkup Fikih
Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Aliyah
meliputi: kajian tentang prinsip-prinsip ibadah dan syari’at dalam
Islam, hukum Islam dan perundang-undangan tentang zakat dan haji,
hikmah dan cara pengelolaanya, hikmah kurban dan akikah, ketentuan
hukun Islam tentang pengurusan jenazah, hukum Islam tentang
kepemilikan, konsep perekonomian dalam Islam dan hikmahnya,
hukum Islam tentang wakalah dan sulhu’ beserta hikmahnya, riba,
bank dan asuransi, ketentuan Islam tentang siywsah syar’iyah, sumber
hukum Islam dan hukum taklifi, dasar-dasar istinbat dalam fikih
Islam, kaidah-kaidah usul fikuh dan penerapannya.
33
D. Materi munakahat
1. Pengertian munakahat
Pernikahan (perkawinan) dalam bahasa Arab berarti az-Zawaj
yang menunjukan pertemuan dua perkara. Maksudnya adalah roh itu
dipertemukan dengan badan supaya ia bangkit dan hidup. Karena
kata az-Zawaj menunjukan kepada pertemuan antara pria dan
wanita(Muhammad Ahmad Kan’an,1997:17).
Secara etimologis, berarti mengumpulkan (al-dhamm) dan
menggauli (al-wath’), misalnya dikatakan: “Tanakahat al-asyjar idza
tamayalat wa idhamma ba’dhuha ila ba’dh; terjadinya perkawinan
antara kayu dan kayu itu saling condong dan bercampur satu sama
lain”. Dalam pengertian majaz, orang menyebut ikah dengan akad,
sebab akadlah yang membolehkan (orang melakukan) senggama.
Secara terminologis, terdapat perbedaan pendapat di kalangan
ulama. Menurut Hanafiah, nikah adalah akad yang memberikan
faedah memiliki, bersenamg-senang dengan sengaja. Syafi’iah
berpendapat bahwa nikah adalah akad yang mengandung ketentuan
hukum dibolehkannya watha’ senggama dengan lafadz nikah atau
tajwiz atau yang semakna dengan keduanya. Malikiah berpendapat
bahwa nikah adalah akad yang mengandung ketentuan hukum
semata-mata untuk membolehkan watha’, senggama bersenang-
senang, dan menikmati apa yang ada pada diri wanita yang boleh
nikah dengannya. Menurut Hanabilah, nikah adalah akad yang
34
mempergunakam lafazh nikah atau tajwij untuk membolehkan
manfaat bersenang-senang dengan wanita (Supiana,2001:126).
Perkawinan akan berperan setelah masing-masingpasangan siap
melakukan peranannya yang positif dalam mewujudkan tujuan dalam
pernikahan. Allah tidak menjadikan manusia seperti mahluk lainnya,
yang hidup bebas mengikuti nalurinya dan berhubungan antara jantan
dan betina secara bebas atau tidak ada aturan. Akan tetapi, untuk
menjaga kehormatan dan martabat manusia, Allah memberikan
tuntutan yang sesuai dengan martabat manusia. Bentuk perkawinan
ini memberi jalan yang aman pada naluri seksual untuk memelihara
keturunan dengan baik dan menjaga harga diri agar ia tidak laksana
rumput yang dapat dimakan oleh binatang ternak manapun dengan
seenaknya (Slamet dan Aminuddin,1999:298).
2. Hukum munakahat
Pada dasarnya Islam menganjurkan kepada umatnya yang sudah
mampu untuk menikah. Namun karen adanya beberapa kondisi yang
bermacam-macam, maka hukum nikah ini dapat dibagi menjadi lima
macam.
a. Wajib, terhadap orang terlalu berkobar-kobar nafsunya terhadap
wanita dan tidak dapat mengendalikannya sedang dia mampu
untuk menikah, maka hukumny adalah fardlu, karena
keadaannya telah meyakinkan bahwa tanpa menikah dia pasti
akan jatuh ke perzinaan.
35
b. Sunnah, terhadap seseorang yang keadaan hidupnya sederhana
dan mempunya kesanggupan untuk menikah sedang dia tidak
khawatir jatuh pada perzinaan. Jika ia mempunyai keinginan
untuk menikah dengan niat memelihara diri atau mendapat
keturunan, maka hukum nikah baginya adalah sunah.
c. Makruh, bagi orang yang kalau dia menikah, dia khawatir bakal
istrinya akan teraniaya, akan tetapi jika tidak menikah dia
khawatir akan jatuh pada perzinaan, karena manakala
bertentangan antara hak Allah dan hak manusia, maka hak
manusia diutamakan dan orang ini wajib mengekang nafsunya
supaya tidak berzina. Makruh kawin bagi seseorang yang lemah
sahwatnya dan tidak mampu memberi belanja istrinya, walaupun
tidak merugikan istro, karena ia kaya dan tidak mempunyai
keinginan syahwat yang kuat.
d. Mubah, bagi orang-orang yang tidak terdesak oleh hal-hal yang
mengharuskan segera nikah atau yang mengharamkannya.
e. Haram, bagi orang yang kalau dia yakin bahwa perempuan yang
bakal istrinya akan menderita dan teraniaya karena tidak mampu
memenuhi nafkah batin dan lahirnya kepada istrinya nafsunya
pun tidak mendesak. Namun jika DIA tidak kawin dengan
maksud karena tidak diizinkan oleh Al-Qur’an, maka akan
mendapat pahala (Abd Shomad, 2010:284-287)
36
3. Dasar hukum munakahat
a. Surah Annisa Ayat 3
b. Menurut UURI No 1 Tahun 1974 Tentang perkawinan
Pasal 1
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dejngan
seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Ketuhana Yang Maha Esa.
Pasal 2
1) Perkawinan itu adalah sah, jika dilakukan hukum menurut
masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.
2) Tiap-tiap perkawinan itu dicatat menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Hikmah perkawinan
a. Perkawinan dapat menentramkan jiwa dan menghindarkan
perbuatan maksiat.
b. Perkawinan untuk melanjutkan keturunan.
c. Bisa saling melengkapi dalam suasana hidup dengan anak-anak.
d. Menimbulkan tanggung jawab dan menimbulkan sikap rajin dan
sungguh-sungguh dalam mencukupi keluarga.
37
e. Adanya pembagian tugas, yang satu mengurusi rumah tangga
dan yang lain bekerja diluar.
f. Menumbuhkan tali kekeluargaan dan mempererat hubungan.
38
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya MA GUPPI Windusari
1. Letak Geografi
Madrasah Aliyah GUPPI ini didirikan pada tahun 1965 diatas tanah 450
m2 yang diwakafkan. Kemudian penggunaan tanah untuk bangunan yaitu
320 m2. Madrasah Aliyah GUPPI ini berada ditengah-tengah dusun
Windusari Kidul rt/rw 02/04, desa Windusari kabupaten Magelang
dengan kode pos 56152. Madrasah Aliyah ini jika dilihat dari segi
bangunan, bisa dikatakan sekolah yang kurang memadai. Karena
keterbatasan lahan. Sekolah yang memiliki halaman yang hanya cukup
untuk upacara dan tidak bisa digunakan untuk olahraga. Sekolah yang
tidak memiliki masjid, maka sekolah menggunakan masjid desa untuk
melakukan kegiatan beribadah.
2. Identitas Sekolah
NSM : 1312330800012
NPSN : 20363115
Luas Tanah : 450 m2
Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Windusari
Status Madrasah : Swasta
Waktu Belajar : Pagi
Jurusan/Program : IPS
39
Jenis Bahasa : -
Kategori Madrasah : Madrasah Akademik
NPMW : 005443304524000
Penempatan DIPA : Kanwil Kemenag
Alamat : Jl. MTs Lama Windusari
Kecamatan : Windusari
Kabupaten : Magelang
Kode Pos : 56152
3. Visi Misi
a. Visi
“ Terwujudnya Generasi Islam yang Berakhlak Mulia, Cerdas,
Trampil dan Mandiri. “
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian
prestasi akademik dan non akademik.
2) Menyelenggarakan pendidikan Islam secara profesional untuk
menghasilkan generasi yang berakhlak mulia.
3) Menyelenggarakan pendidikan Islam untuk menghasilkan lulusan
yang cerdas, trampil dan mandiri.
4. Data Guru dan Karyawan
Tenaga pendidik dan karyawan di MA GUPPI Windusari dari tahun
2017-2018 yaitu ada 17 data guru dan karyawan. Dengan keterangan 2
PNS, 6 sertifikasi (GTY), DAN 5 guru tidak tetap (GTT).
40
Berikut ini data guru dan karyawan baik PNS, GTY ataupun GTT.
Datanya sebagai berikut:
Tabel 3.I
Data Guru Dan Karyawan
No Nama Jabatan Mapel
1 Dodik Syamhudi, S.Pd Kepala Madrasah Geografi
2 Supono, A.Md Sejarah
3 Sutomo, BA Bhs Indonesia,
Sejarah
4 Endang Kusumawati, S.
Pd
Kepala Perpustakaan B. Inggris
5 Dra Bariroh Waka Kurikulum Fiqih, B. Arab
6 Ening Muawanah,S A.g Alquran Hadist,
Aqidah Akhlaq
7 Endang Naimah, S.Pd.I Waka Kesiswaan SKI, Keterampilan
8 Ema Fatma Hidayah,
S.Pd.Si
PKn, Sejarah
9 Siti Musniyati, SE Biologi
10 Arifatul Mufidah, SE Ekonomi
11 Khanifatul Rohmah, SE Sosiologi, Seni
Budaya
12 Rahman Setiawan, S.Pd Matematika, Fisika
13 M. Fatkhul Mujib, S.Pd.I B. Arab
14 Kristanti Ganiwati, S.Pd Penjasorkes
15 Eka Kurnianingsih, S.Pd Bhs Indonesia, TIK
16 Aminatun Zuhriyah, S.Pd TU
17 M. Syarifudin TU
41
5. Data Siswa
MA GUPPI Windusari yang memiliki siswa yang cukup sedikit, tetapi
untuk tiap tahunnya mengalami peningkatan dalam penerimaan peserta
didik meski terkadang ditengah-tengah ada yang keluar. Penulis
menyajikan data peserta didik tahun ajaran 2018/2019 dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Data peserta didik tahun ajaran 2018/2019
No.
Kelas
Rombel
Jenis kelamin
Jumlah
LK PR
1. XA 2 16 16 32
2. XB 2 16 16 32
3. XI 2 21 13 34
4. XII 2 13 27 31
Jumlah 8 66 72 129
6. Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan unsur yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar agar tercapai dengan baik. Peneliti akan memaparkan
sarana dan prasarana yang ada MA GUPPI Windusari sebagai berikut :
Tabel 3.3
42
Sarana dan Prasarana
7. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November dengan masing-masing
siklus satu kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Senin 26
November 2018. Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 16 Januari 2019.
Penelitian ini dilaksanakan di ruang kelas XI MA GUPPI Kab Windusari.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
No. Nama Ruang Jumlah
1. Ruang Kepala Sekolah 1
2. Ruang Guru Dan Karyawan 2
3. Ruang Belajar 4
4. Ruang Uks 2
5. Ruang Perpustakaan 1
6. Ruang Kamar Mandi Guru 2
7. Ruang Kamar Mandi Siswa 2
8. Tempat Parkir 1
9. Meja Guru 17
10. Kursi Guru 17
11. Almari 4
12. Etalase 4
13. Meja Siswa 67
14. Kursi Siswa 134
15. Kursi Tamu 8
43
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu:
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing)
dan refleksi (reflecting). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat
didiskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan (Planning)
a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu
menjelaskan tentang munakahat.
b. Mempersiapkan RPP sebagai pedoman dalam kegiatan belajar
mengajar.
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Hands On Activity.
d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
e. Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna
mengetahui perubahan dan pembangunan dan melaksanakan
pembelajaran.
f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan
memperhatikan tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan
belajar mengajar.
2. Tahap Pelaksanaan (acting)
44
Pada tahap pelaksanaan ini meliputi pelaksanaan pembelajaran di
kelas sebagai guru model dengan menggunakan perangkat
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah didesain, yaitu:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah satu siswa.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa.
3) Guru menyampaikan standar kompetensi dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
4) Guru memberi motivasi seputar tentang tujuan dan manfaat
mempelajari materi munakahat.
b. Kegiatan inti
1) Eksplorasi
a) Guru melibatkan siswa mencari informasi tentang topik atau
tema.
b) Guru menjelaskan materi yang diajarkan.
2) Elaborasi
a) Guru melibatkan siswa mencari informasi tentang topik atau
tema
b) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan dengan
bantuan sumber belajar dan media pembelajaran.
c) Siswa melihat dan memperhatikan.
45
d) Guru meminta peserta didik menuliskan arti pembunuhan
baik secara bahasa dan istilah.
e) Guru meminta peserta didik menyebutkan macam-macam,
dasar hukum, dan hikmah munakahat
f) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal
yang belum faham.
3) Konfirmasi
a) Guru memberikan umpan balik pada siswa dengan memberi
penguatan dalam bentuk lisan.
b) Guru bersama siswa diminta untuk melakukan tanya jawab
hal yang belum faham.
c. Penutup
1) Guru bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri
membuat rangkuman atau simpulan pelajaran.
2) Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4) Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan
konseling peserta didik.
5) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
46
6) Guru menutup dengan membaca hamdallah dan salam.
3. Tahap Pengamatan (observing)
Observasi yaitu kegiatan pengamatan atas pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas secara bersamaan sebagai penelitian dan
observasi terhadap perubahan kegiatan belajar mengajar
menggunakan model pembelajaran Hands On Activity, atas
tindakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan
instrumen pengumpulan data.
4. Tahap Refleksi (reflecting)
Setelah dilaksanakan perencanaan, tindakan dan
pengamatan, maka tahap selanjutnya yang dilaksanakan peneliti
adalah refleksi dengan model pembelajaran Hands On Activity.
Dengan model pembelajaran tersebut apakah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Tahap refleksi dilakukan
dengan menganalisis hasil tindakan seberapa besar tingkat
perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan
tindakan, dan mengkaji keberhasilan belajar siswa sebagai
persiapan tindakan sebelumnya.
Adapun refleksi yang didapatkan dalam pelaksanaan siklus
I ini adalah penggunaan model pembelajaran Hands On Activity
pada siklus ini penggunaan model pembelajaran kurang
maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa masalah, antara lain:
47
a. Hal berkaitan dengan siswa:
1) Masih ada beberapa siswa yang kurang antusias mengikuti
jalannya pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan adanya
siswa yang bermain sendiri.
2) Masih sedikit siswa yang berani mengemukakan
pertanyaan. Siswa yang bertanya 5-10 siswa.
b. Hal berkaitan dengan guru:
1) Perhatian guru terhadap siswa yang kurang aktif dalam
pelaksanaan pembelajaran masih kurang.
2) Guru terkesan buru-buru ingin cepat menyelesaikan materi,
sehingga siswa yang lambat enggan untuk memperhatikan.
3) Guru kurang memahami potensi sebenarnya yang dimiliki
siswa, sering mengukur kemampuan siswa menggunakan
standar melebihi realitas.
c. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pada siklus I
1) Guru memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif
dalam pembelajaran siklus I agar lebih serius dalam
mengikuti pelajaran.
2) Guru menggunakan media yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari.
3) Guru menanamkan pengertian tentang pentingnya belajar
sejak dini, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada
siswa serta kesadaran tanggung jawab pada siswa.
48
4) Memberikan contoh belajar pada siswa.
5) Menciptakan disiplin, jadikan belajar sebagai rutinitas yang
pasti.
6) Mengarahkan siswa untuk berteman dan hidup dalam
lingkungan yang baik dan mendukung.
7) Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami
kesulitan dalam belajar.
8) Menyiapkan ruang kelas yang nyaman dan kondusif.
9) Melakukan pendekatan kepada siswa.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan dalam 4 tahapan, yaitu: perencanaan
(planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi
(reflecting). Secara garis besar pelaksanaan siklus I ini dapat didiskripsikan
sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan (Planning)
a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu
menjelaskan tentang munakahat.
b. Mempersiapkan RPP sebagai pedoman dalam kegiatan belajar
mengajar.
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Hands On Activity.
d. Mempersiapkan soal evaluasi sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
49
e. Mempersiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna
mengetahui perubahan dan pembangunan dan melaksanakan
pembelajaran.
f. Mempersiapkan pengamatan terhadap siswa dengan memperhatikan
tingkah laku siswa secara teliti pada saat kegiatan belajar mengajar.
2. Tahap Pelaksanaan (Action)
Pada tahap pelaksanaan ini meliputi pelaksanaan pembelajaran di
kelas sebagai guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah didesain, yaitu:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapkan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah satu siswa.
2) Guru memeriksa kehadiran siswa.
3) Guru menlakukan apresiasi dengan menanyakan pembelajaran
minggu lalu.
4) Guru memberi motivasi seputar tentang tujuan dan manfaat
mempelajari materi munakahat.
b. Kegiatan inti
1) Eksplorasi
a) Guru melibatkan siswa mencari informasi tentang topik atau
tema.
b) Guru menjelaskan materi yang diajarkan.
50
c) Kelompok yang dibentuk pada siklus II ditata kembali
disesuaikan dengan kondisi yang dijumpai pada siklus I.
d) Guru mengarahkan setiap anggota kelompok secara acak
dengan anggota kelompok lainnya membentuk kelompok
baru yang disebut kelompok ahli.
2) Elaborasi
a) Guru mempersiapkan berbagai alat media untuk
pembelajaran.
b) Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan dengan
bantuan sumber belajar dan media pembelajaran.
c) Siswa meminta siswa memperhatikan materi yang akan
diajarkan.
d) Setelah itu guru meminta satu-satu siswa untuk
mempresentasikan hasil pengamatan tentang materi yang
didiskusikan.
e) Guru meminta peserta didik menuliskan arti munakahat
baik secara bahasa dan istilah.
f) Guru meminta peserta didik menyebutkan syarat-syarat,
dasar hukum, dan hikmah munakahat.
g) Guru meminta siswa untuk menyiapkan 1 pertanyaan
tentang apa yang mereka belum mengerti.
h) Guru secara acak meminta siswa untuk membacakan
pertanyaannya dan didiskusikan secara bersama, hal ini
51
dimaksudkan untuk menstimulasi siswa agar aktif di dalam
kelas.
i) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk
mempraktekan munakahat.
j) Guru memberikan menjelaskan beberapa peraturan terkait
praktek atau melalui media gambar.
k) Siswa dalam kelompok kecil diarahkan untuk berani
mencoba atau mempraktekan tentang materi yang telah
didesain guru.
l) Guru membimbing agar siswa melakukan praktek tersebut
dengan mantap. Konsep yang diusung dalam model
pembelajaran Hands On Activity ini adalah kemampuan
siswa dalam memberanikan diri untuk memperoleh
pengalaman.
3) Konfirmasi
a) Guru memberikan umpan balik pada siswa dengan
memberi penguatan dalam bentuk lisan.
b) Guru bersama siswa diminta untuk melakukan tanya
jawab hal yang belum faham.
c. Penutup
1) Guru bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri
membuat rangkuman atau simpulan munakahat.
52
2) Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3) Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
4) Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling
peserta didik.
5) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
6) Guru menutup dengan membaca hamdallah dan salam.
3. Tahap Pengamatan (observing)
Observasi yaitu kegiatan pengamatan atas pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas secara bersamaan sebagai penelitian dan
observasi terhadap perubahan kegiatan belajar mengajar
menggunakan model pembelajaran Hands On Activity, atas
tindakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan
instrumen pengumpulan data.
4. Tahap Refleksi (reflecting)
Guru mendiskusikan hasil pengamatan selama kegiatan dan
hasil yang telah diberikan, setelah berakhir seluruh siklus.
Tindakan guru memberikan tes terakhir adalah untuk mengetahui
tingkat keberhasilan seluruh tindakan yang telah dilaksanakan
53
dalam rangka peningkatan hasil belajar mata pelajar Fiqih materi
munakahat.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus
Peneliti melakukan pre-test mata pelajaran Fikih materi munakahat
untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dilakukan tindakan
menggunakan model pembelajaran Hands On Activity selanjutnya
melakukan post-test setiap berakhirnya siklus.
Adapun hasil pra siklus dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 4.1
Nilai Pra Siklus Hasil Belajar Siswa
No Nama Nilai Keterangan
1 A. Arjunaja 65 Belum tuntas
2 Aminatuz Zuhriyah 65 Belum tuntas
3 Badrun Nur Fatoni 67 Belum tuntas
4 Diyah Ayu Septiyani 68 Belum tuntas
5 Desy Khoirunnisa 64 Belum tuntas
6 Eva Mukarromah 68 Belum tuntas
7 Eka Triya Lestari 65 Belum tuntas
8 Khamdan Said 67 Belum tuntas
9 Khusnul Fatkhiyah 68 Belum tuntas
10 Muhammad Budi A 66 Belum tuntas
11 Muhammad Khabib R 66 Belum tuntas
12 Mutrofiniyah 65 Belum tuntas
13 Rahayu Fitriyani 66 Belum tuntas
14 Rendy Ardyansyah 67 Belum tuntas
15 Rifa Rofani 68 Belum tuntas
55
16 Yusuf Alfarozi 67 Belum tuntas
17 M. Azza Muafi 64 Belum tuntas
18 Adam Nur Fajar 66 Belum tuntas
19 Ahmad Syafi'i 67 Belum tuntas
20 Aris Roihani Teguh 67 Belum tuntas
21 Desi Safitri 69 Belum tuntas
22 Dwi Wulan Safitri 68 Belum tuntas
23 Indra Agus Setiawan 66 Belum tuntas
24 Melita Fitriyana 67 Belum tuntas
25 Muhammad Ghufroni 68 Belum tuntas
26 Muhtarom 65 Belum tuntas
27 Putra Krisna 63 Belum tuntas
28 Rahayuni Ningsih 66 Belum tuntas
29 Rudiyanto 64 Belum tuntas
30 Tri Hidayati 65 Belum tuntas
31 Yuni Safitri 67 Belum tuntas
Jumlah 2054
Rata-Rata 66,26
Data diatas dapat disimpulkan bahwa yang belum tuntas mata pelajaran
Fiqih dengan KKM 70 sebanyak 31 siswa atau 100% dengan nilai rata-
rata 66,26.
2. Siklus I
Pada siklus I pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan post
test. Dari instrumen tersebut diperoleh data tentang hasil belajar siswa
dalam pembelajaran.
56
a. Nilai Hasil Belajar Siswa
Dari post-test yang dilakukan pada akhir pembelajaran siklus I
menggunakan model pembelajaran Hands On Activity mata
pelajaran Fiqih materi Munakahat diperoleh hasil belajar siswa
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Nilai Siswa kelas XI Siklus 1
No Nama Nilai Keterangan
1 A. Arjunaja 67 Belum tuntas
2 Aminatuz Zuhriyah 69 Belum tuntas
3 Badrun Nur Fatoni 68 Belum tuntas
4 Diyah Ayu Septiyani 68 Belum tuntas
5 Desy Khoirunnisa 68 Belum tuntas
6 Eva Mukarromah 69 Belum tuntas
7 Eka Triya Lestari 67 Belum tuntas
8 Khamdan Said 68 Belum tuntas
9 Khusnul Fatkhiyah 69 Belum tuntas
10 Muhammad Budi A 69 Belum tuntas
11 Muhammad Khabib 68 Belum tuntas
12 Mutrofiniyah 67 Belum tuntas
13 Rahayu Fitriyani 70 Tuntas
14 Rendy Ardyansyah 68 Belum tuntas
15 Rifa Rofani 72 Tuntas
16 Yusuf Alfarozi 68 Belum tuntas
17 M. Azza Muafi 66 Belum tuntas
18 Adam Nur Fajar 68 Belum tuntas
19 Ahmad Syafi'i 69 Belum tuntas
20 Aris Roihani Teguh 67 Belum tuntas
57
21 Desi Safitri 73 Tuntas
22 Dwi Wulan Safitri 75 Tuntas
23 Indra Agus Setiawan 68 Belum tuntas
24 Melita Fitriyana 67 Belum tuntas
25 Muhammad G 68 Belum tuntas
26 Muhtarom 65 Belum tuntas
27 Putra Krisna 66 Belum tuntas
28 Rahayuni Ningsih 71 Tuntas
29 Rudiyanto 70 Tuntas
30 Tri Hidayati 65 Belum tuntas
31 Yuni Safitri 74 Tuntas
Jumlah 2127
Rata-Rata 68,62
Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil post-
test dapat disimpulkan siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebanyak 7
anak atau 22% dari jumlah siswa yang ada di kelas XI MA GUPPI
Windusari Kab Magelang. Dengan nilai rata-rata 68,62.
Dalam menentukan besarnya presentase, peneliti menggunakan rumus:
P =
Keterangan:
P = Angka Presentase
f = Frekuensi siswa yang tuntas belajar.
N = Jumlah siswa
Nilai rata-rata kelas dengan rumus:
58
MX =
Keterangan:
MX = Mean (nilai rata-rata).
∑x = Jumlah semua nilai siswa.
N = Jumlah siswa
b. Refleksi
Dari pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I
peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran diantaranya
sebagai berikut:
3) Berkaitan dengan siswa:
a) Masih ada beberapa siswa yang kurang antusias mengikuti
jalannya pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan adanya
siswa yang bermain sendiri.
b) Masih sedikit siswa yang berani mengemukakan
pertanyaan. Siswa yang bertanya 5-10 siswa.
4) Berkaitan dengan guru:
a) Perhatian guru terhadap siswa yang kurang aktif dalam
pelaksanaan pembelajaran masih kurang.
b) Guru terkesan buru-buru ingin cepat menyelesaikan materi,
sehingga siswa yang lambat enggan untuk memperhatikan.
c) Guru kurang memahami potensi sebenarnya yang dimiliki
siswa, sering mengukur kemampuan siswa menggunakan
standar melebihi realitas.
59
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti kan
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada
siklus I. Aspek yang perlu diperhatikan untuk memperbaiki hasil belajar
pada siklus II diantaranya sebagai berikut:
1) Guru melakukan pendekatan pada siswa, misalkan memanggil
siswa lalu memberikan motivasi untuk lebih memperhatikan
dikelas.
2) Membuat suasana belajar nyaman, dengan adanya game atau ice
breaking.
3) Memberi tugas atau pertanyaan secara random dikelas tentang
materi khusus untuk siswa yang kurang aktif.
4) Guru menjelaskan secara perlahan dan memberikan waktu jeda
bertanya untuk siswa yang kurang paham atau siswa yang lamban
untuk mengetahui.
5) Guru memberikan motivasi agar siswa belajar lebih giat serta
pengertian kepada siswa jika ilmu Fiqih itu penting.
6) Mengarahkan siswa untuk berteman dan hidup dalam lingkungan
yang baik dan mendukung.
c. Observasi
1) Observasi Siswa kelas XI
Kegiatan observasi dilakukan bersama-sama dengan
pelaksanaan tindakan yang merupakan pengamatan terhadap
aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung dan juga aktivitas
60
guru mulai proses pembelajaran sampai tes dengan menggunakan
lembar observasi yang telah disediakan. Kegiatan yang telah
dilakukan peneliti adalah mengamati kegiatan siswa selama proses
pelaksanaan tindakan berlangsung yang meliputi tingkah laku
siswa baik kegiatan individual siswa dalam kelompok maupun
kerjasama siswa dengan kelompok, perhatian dan minat siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran dengan kriteria yang sudah
ditentukan.
2) Lembar Observasi Guru Pertemuan 1
Tabel 4.3
Lembar Observasi Guru Siklus I
Petunjuk Pengisian : Beri Tanda Pada Kolom Yang Tersedia
No Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1 Guru mengucapkan salam
untuk membuka pelajaran
2 Guru menyiapakan media
pembelajara seperti LKS
3 Guru mengkontruk siswa agar
aktif dalam kelas
4
Mengajak siswa untuk
berdiskusi apa yang akan
mereka pelajari
5
Guru menjelaskan kembali
apa yang sudah dipelajari
siswa
6 Guru memberikan kesempatan
pada siswa untuk bertanya
7 Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok
8 Mengajak siswa untuk
61
berdiskusi berdasarkan aspek
yang dinilai
9
Guru melakukan tanya jawab
secara random untuk
mengetahui seberapa besar
pemahaman siswa
10 Menutup pelajaran(membuat
kesimpulan, doa, salam)
Jumlah 7 3
Dengan adanya masalah-masalah pada siklus I, maka penulis mencoba
melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada
siklus I.
3. Siklus II
Pada siklus II pengumpulan data hasil belajar siswa menggunakan
post test dan mencoba melakukan tindakan pada siklus II untuk
memperbaiki hasil belajar dari siklus I.
a. Nilai siswa pada siklus II
Nilai yang didapatkan pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Nilai Siswa kelas XI Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 A. Arjunaja 72 Tuntas
2 Aminatuz Zuhriyah 75 Tuntas
3 Badrun Nur Fatoni 75 Tuntas
4 Diyah Ayu Septiyani 75 Tuntas
5 Desy Khoirunnisa 75 Tuntas
6 Eva Mukarromah 76 Tuntas
62
7 Eka Triya Lestari 77 Tuntas
8 Khamdan Said 78 Tuntas
9 Khusnul Fatkhiyah 79 Tuntas
10 Muhammad Budi A 79 Tuntas
11 Muhammad Khabib 78 Tuntas
12 Mutrofiniyah 77 Tuntas
13 Rahayu Fitriyani 73 Tuntas
14 Rendy Ardyansyah 78 Tuntas
15 Rifa Rofani 76 Tuntas
16 Yusuf Alfarozi 78 Tuntas
17 M. Azza Muafi 76 Tuntas
18 Adam Nur Fajar 78 Tuntas
19 Ahmad Syafi'i 76 Tuntas
20 Aris Roihani Teguh 75 Tuntas
21 Desi Safitri 76 Tuntas
22 Dwi Wulan Safitri 77 Tuntas
23 Indra Agus Setiawan 78 Tuntas
24 Melita Fitriyana 77 Tuntas
25 Muhammad G 78 Tuntas
26 Muhtarom 75 Tuntas
27 Putra Krisna 76 Tuntas
28 Rahayuni Ningsih 75 Tuntas
29 Rudiyanto 75 Tuntas
30 Tri Hidayati
75 Tuntas
31 Yuni Safitri
76 Tuntas
Jumlah 2364
Rata-Rata 76,26
Kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Hands
On Activity, dengan KKM 70 seluruh siswa kelas XI MA GUPPI Kab
63
Magelang sebanyak 32 siswa atau 100% telah tuntas dengan rata-rata kelas
sebesar 76,26. Peningkatan hasil belajar ini dikarenakan siswa termotivasi
guru dalam menyampaikan materi, sehingga siswa menerima pelajaran
dengan baik dan guru mampu mempraktikan penggunaan mode
pembelajaran Hands On Activity secara optimal dalam pembelajaran.
Dalam menentukan besarnya presentase, peneliti menggunakan rumus:
P =
Keterangan:
P = Angka Presentase
f = Frekuensi siswa yang tuntas belajar.
N = Jumlah siswa
Rumus mencari nilai rata-rata
MX =
Keterangan:
MX = Mean (nilai rata-rata).
∑x = Jumlah semua nilai siswa.
N = Jumlah siswa
b. Refleksi
Nilai yang diperoleh pada siklus II meningkat dibandingkan dengan
siklus I. Pada siklus I masih ada 7 siswa (22%) yang belum tuntas dan 25
siswa (78%) sudah tuntas, pada siklus II ketuntasan hasil belajar meningkat
mencapai 100% dengan KKM 70.
64
Pada siklus II, peneliti berhasil meningkatkan hasil belajar Fiqih materi
munakahat menggunakan model pembelajaran Hands On Activity pada
siswa kelas XI MA GUPPI Windusari Kab Magelang.
c. Observasi
1) Observasi Siswa kelas XI
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati kegiatan
guru saat pembelajara berlangsung, metode yang digunakan, serta aktivitas
siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, baik sebelum maupun
pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
2) Lembar Observasi Guru Pertemuan 2
Tabel 4.5
Lembar Observasi Guru Siklus II
Petunjuk Pengisian : Beri Tanda pada kolom yang tersedia
No Aspek yang Diamati Ya Tidak Keterangan
1 Guru mengucapkan salam
untuk membuka pelajaran
2
Guru membimbing dan
mengarahkan siswa selama
pembelajaran berlangsung
3 Guru membentuk siswa
menjadi beberapa kelompok
4 Guru memberikan LKS yang
berkaitan dengan materi
5 Guru mempersilahkan siswa
untuk berdiskusi
6
Guru menyuruh siswa untuk
mempresentasikan hasil dari
diskusi dan membandingkan
dengan kelompok lain
65
7 Siswa membuat rangkuman
dari hasil diskusi
8 Guru memberikan evaluasi
9
Guru mempersilahkan
bertanya bagi siswa yang
belum paham
10 Guru menutup pembelajaran
dengan doa dan salam
Jumlah 8 2
B. Pembahasan
Hasil penelitian tindak kelas (PTK) yang dilaksanakan penelitian
menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkatkan dari sebelumnya,
disini penulis akan memaparkan pembahasan tentang apakah model
pembelajaran Hands On Activity sudah menjadi metode yang memperjelas
dan mempermudah siswa untuk memahami materi tanya dan jawab
(memperdalam materi)?, Bagi guru, model pembelajaran Hands On
Activity apakah sudah memenuhi standar?. Pada ulasan yang pertama
apakah model pembelajaran Hands On Activity sudah memperjelas dan
mempermudah siswa dalam memahami dam memperdalam materi?. Untuk
mengetahui hasil belajar Fiqih kelas XI maka penulis akan menjabarkan
refleksi pada siklus I dan siklus II.
Pada siklus I terjadi berbagai hambatan hal ini terlihat dari refleksi
pada siklus I. Banyak hal yang perlu dievaluasi pada siklus I guru
menemukan 2 faktor yang menyebabkan masih rendahnya prestasi siswa,
yang pertama siswa masih kurang menikmati atau minat antusias
mengikuti pembelajaran masih rendah terlihat masih ada beberapa siswa
66
yang asyik bermain sendiri dan masih ada beberapa siswa yang mengobrol
dengan teman sebangkunya saat pembelajaran berlangsung, faktor yang
kedua siswa masih enggan bertanya tentang materi yang belum paham,
siswa hanya diam ketika guru menanyakan kepada siswa apa ada yang
masih belum paham, dua faktor ini masih menghambat jalannya proses
pembelajaran dikelas.
Faktor selanjutnya guru masih kurang perhatian kepada siswa yang
tidak aktif dikelas, guru juga masih terlalu cepat dalam menjelaskan materi
pepbelajaran Fiqih dikelas, guru juga kurang memahami potensi yang
dimiliki siswa. Pada siklus II guru melakukan perbaikan dengan melihat
hasil evaluasi pada siklus I, untuk membuat siswa antusias guru
menambahkan hadiah pada siswa yang dapat menjawab pertanyaan
tentang materi Munakahat terutama bagi siswa yang kurang aktif sehingga
siswa menjadi lebih tertarik untuk memperhatikan materi didepan.
Selain itu guru meminta siswa untuk membuat satu pertanyaan tentang
materi Munakahat yang belum mereka pahami selanjutnya guru meminta
beberapa siswa membacakan tentang pertanyaan yang mereka buat
sehingga rasa malu yang sebelumnya muncul untuk dapat berbicara
didepan umum dapat hilang dengan sendirinya dan melatih mental siswa
untuk dapat belajar untuk mengemukakan pendapat atau pertanyaan
tentang apa yang mereka belum pahami.
Dari pertanyaan tersebut guru tidak langsung menjawab namun guru
meminta siswa untuk menanggapi terlebuh dahulu dari pertanyaan yang
67
dibacakan. Guru juga menyiapkan beberapa pertanyaan tentang munakahat
yang berkaitan dengan materi Munakahat dengan cara membagi siswa
menjadi beberapa kelompok secara random yang bertujuan untuk membuat
siswa yang kurang aktif menjadi lebih antusias. Dengan melakukan
metode ini guru memperoleh hasil yang lebh baik dibandingkan pada
siklus I, siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran,
suasananya kelas menjadi lebih hidup, siswa memperhatikan perintah dan
peraturan, siswa menjadi lebuh aktif untuk bertanya hal ini terlihat dari
banyaknya siswa yang berani untuk bertanya serta menjawab pertanyaan
dari kelompok lain. Memberikan hadiah kepada setiap kelompok menjadi
lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran dikelas.
Guru dalam menyampaikan materi juga tidak terburu-buru sehingga
siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik, dengan melakukan
pendakatan tersebut guru menjadi lebih tau tentang potensi siswa yang
berbeda-beda. Pada akhir pembelajaran guru membagikan soal tentang
materi Munakahat hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
strategi pembelajaran berhasil, setelah melakukan test tertulis guru
mengetahui nilai rata-rata dari siklus I dan siklus II.
Ulasan kedua yaitu bagi guru, metode Hands On Activity apakah
sudah memenuhi harapan yaitu dapat membantu guru dalam
menyampaikan materi? Berdasarkan dari hasil pengamatan siklus I dan
siklus II penggunaan metode Hands On Activity sudah berfungsi sesuai
68
yang diharapkan guru dapat menyampaikan materi dengan lebih cepat dan
hasil tes tertulis juga menunjukan peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Peningkatan nilai hasil belajar siswa berlangsung pada pra-siklus,
siklus I, siklus II. Dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6
Gabungan Nilai Hasil Belajar Siswa Antar Siklus
No Nama Pra-
Siklus Siklus I Siklus II
1 A. Arjunaja 65 67 72
2 Aminatuz Zuhriyah 65 69 75
3 Badrun Nur Fatoni 67 68 75
4 Diyah Ayu Septiyani 68 68 75
5 Desy Khoirunnisa 64 68 75
6 Eva Mukarromah 68 69 76
7 Eka Triya Lestari 65 67 77
8 Khamdan Said 67 68 78
9 Khusnul Fatkhiyah 68 69 79
10 Muhammad Budi A 66 69 79
11 Muhammad Khabib R 66 68 78
12 Mutrofiniyah 65 67 77
13 Rahayu Fitriyani 66 70 73
14 Rendy Ardyansyah 67 68 78
15 Rifa Rofani 68 72 76
16 Yusuf Alfarozi 67 68 78
17 M. Azza Muafi 64 66 76
18 Adam Nur Fajar 66 68 78
19 Ahmad Syafi'i 67 69 76
20 Aris Roihani Teguh 67 67 75
69
21 Desi Safitri 69 73 76
22 Dwi Wulan Safitri 68 75 77
23 Indra Agus Setiawan 66 68 78
24 Melita Fitriyana 67 67 77
25 Muhammad Ghufroni 68 68 78
26 Muhtarom 65 65 75
27 Putra Krisna 63 66 76
28 Rahayuni Ningsih 66 71 75
29 Rudiyanto 64 70 75
30 Tri Hidayati 65 65 75
31 Yuni Safitri 67 74 76
Rata-rata 66,26 68,62 76,26
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa perolehan rata-rata nilai
siklus I meningkat menjadi 68,62 jika dibandingkan dengan rata-rata nilai pra-
siklus yang hanya 66,26 Pada siklus II meningkatakan menjadi 76,26.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK dengan
menggunakan metode Hands On Activity meningkatkan hasil belajar siswa
sebab melatih siswa untuk lebih banyak bertindak.
Secara teoritik bahwa model pembelajaran Hands On Activity dapat
meningkatkan kreativitas siswa untuk belajar Fiqih materi Munakahat. Ini
terbukti selama proses pembelajaran siswa lebih ceria, semangat dan banyak
yang aktif dikelas seperti bertanya, menanggapi kelompok lain serta
memberikan pertanyaan dan lebih banyak yang memperhatikan daripada yang
bermain sendiri.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pembahasan yang dilakukan
dalam dua siklus tindakan maka dapat disimpulkan
bahwasannya dengan penerapan metode Hands On dapat
meningkatkan hasil belajar siswa yakni peningkatan rata-rata
nilai evaluasi siswa pada pra siklus yaitu 66,26 nilai rata-rata
siklus I yaitu 68,62 dan nilai rata-rata siklus II yaitu 76,26.
Untuk ketuntasan siklus I hanya sebanyak 7 orang atau 22%.
Siklus II semua siswa mengalami ketuntasan dan peningkatan
nila 100%. Ini membuktikan bahwasannya dengan metode
Hands On Activity dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih kelas
XI MA GUPPI Windusari.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa pelaksanaan
PTK dengan menggunakan model pembelajaran Hands On
Activity meningkatkan hasil belajar siswa sebab melatih siswa
untuk lebih banyak bertindak. Karena siswa dituntut untuk
selalu mempraktikkan kejadian dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Saran
Dengan mencermati hasil penelitian dan kesimpulan maka
penulis hendak memberi saran sebagai berikut:
71
1. Bagi Instansi atau Sekolah
a) Mengembangkan sarana prasarana yang ada di MA
GUPPI Kab Magelang agar nanti sarana prasarana
tersebut dapat membantu guru dalam proses
pembelajaran.
b) Menyediakan media yang memadai terutama media
yang mendukung mata pelajaran Fiqih.
2. Bagi Guru Mata Pelajaran Fiqih
a) Menggunakan media yang bervariatif pada saat
pemelajaran sesuai dengan materi dan mengemasnya
dengan metode yang sesuai dengan materi.
b) Lebih terampil dalam memotivasi siswa dalam belajar,
terutama belajar Fiqih.
c) Meningkatan pemahaman hasil belajar perlu
diterapkan metode pembelajartan yang menarik, salah
satu diantara adalah metode Hands On Activity.
72
DAFTAR PUSTAKA
Alaiddin, Kato. 2004. Pengantar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih.
Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Baru Agasindo
Basrowi, Suwardi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Departemen Agama Lembaga Iktur Keagamaan.1974.Al Quran.
Kudus: Fa Menara.
Depag RI. 2004. Pedoman Khusus Sejarah Fikih. Jakarta: Dirjen
Kelembagaan Agama Islam.
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Bandung:Rosda Karya.
Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Rivauzi, Ahmad. 2015. Wawasan Studi Keislaman; Memahami Univerta
Islam Untuk Mendidik Pribadi Dan Masyarakat Yang
Berkarakter Rahmatan Li Al-Alamin. Ciputat: Sakata Cendekia
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana cet VII.
73
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Rineka
Cipta: Salatiga
Sudjana, Nana.2001. penelitian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sudjana, Nana & Ahmad Rivai.2001. Teknologi Pengajaran. Bandung:
Sinar Persada.
Sudjana, Nana. 2010. Cara belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva
Press
Zahrah, Muhammad Abu. 2011. Ushul Fikih. Jakarta: PT. Pustaka
Firdaus.
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :MA GUPPI Windusari
Kelas/Semester :XI / II
Mata Pelajaran :Fikih
Topik :Pernikahan dalam Islam
Waktu :16x45 menit (8x pertemuan)
A. Kompetensi Inti ( KI )
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli( gotongroyong, toleran, kerasama, damai) santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
75
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghayati hikmah dari ketentuan Islam tentang pernikahan
2. Membiasakan sikap tanggung jawab dalam menerapkan hukum Islam
3. Menjelaskan ketentuan perkawinan dalam Islam dan hikmahnya.
4. Memahami ketentuan perkawinan menurut perundang-undangan
5. Mengkritisi praktik perkawinan yang salah di masyarakat berdasarkan
ketentuan hukum Islam
6. Menunjukkan contoh perbedaan ketentuan perkawinan dalam Islam
dengan UU perkawinan 1975
C. Indikator Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian dan hukum nikah
2. Menjelaskan pengertian rukun nikah dan wanita yang haram di nikahi
3. Menunjukkan dasar hukum nikah
4. Menunjukkan sebab-sebab talak, rujuk dan iddah
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik mampu:
1. Menjelaskan pengertian dan hukum nikah
76
2. Persiapan pelaksanaan pernikahan
3. Menjelaskan Mahram Nikah
4. Menjelaskan prinsip kafaah dalam pernikahan
5. Menyebutkan syarat dan rukun nikah
6. Menjelaskan wali dan saksi
7. Menjelaskan Ijab qobul
8. Menjelaskan Mahar
9. Menjelaskan macam-macam pernikahan terlarang
10. Menjelaskan hak dan kewajiban suami istri
11. Menjelaskan Thalaq, khuluk, fasakh dan Iddah
12. Menjelaskan hadhanah
13. Menjelaskan Rujuk
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
77
2. Materi Konsep
a. Peta Konsep
b. Materi Inti
Pengertian dan hukum nikah
Pengertian nikah
Hukum pernikahan
Persiapan pelaksanaan pernikahan
Meminang atau khitbah
Melihat calon istri atau suami
Mahram nikah
Prinsip kafaah dalam pernikahan
Syarat dan rukun nikah
Khitbah
Wali
Ijab qobul
Mahar
Walimah
Thalaq
Khulu'
Fasakh
Iddah
Hadhanah
Ruju' Pernikahan dalam Islam
78
Wali dan saksi
Ijab qobul
Mahar
Macam-macam pernikahan terlarang
Hak dan kewajiban suami-istri
Thalaq, khuluk, fasakh dan iddah
Hadhanah
Rujuk
F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan ilmiah (scientifict approach)
Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode : 1. Ceramah Plus
2. Curah Pendapat
3. Inquiri
4. Pemecahan Masalah.
5. Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-I
Kegiatan Sintak Model
Pembelajaran Deskripsi kegiatan
Alokasi
waktu
Pendahuluan Pemusatan Perhatian
Guru mengucapkan salam dan berdoa
bersama.
Guru memeriksa kehadiran, kerapihan
berpakaian, posisi tempat duduk
10
menit
79
disesuailan dengan kegiatan
pembelajaran.
Guru memberikan motivasi serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengingatkan materi
pembelajaran sebelumnya dengan cara
membuka pertanyaan secara
komunikatif.
Menjelaskan scenario pembelajaran
yany akan dilalui dalam proses
pembelajaran.
Membagi kelompok siswa
Kegiatan
Inti
Data collection
(pengumpulan
data)
Problem
Statement
(identifikasi
masalah)
Mengamati
Peserta didik mengamati gambar/
video melalui tayangan power point
atau media pembelajaran pendukung
tentang pernikahan
Peserta didik mengemukakan hasil
pengamatan dan menyimak.
Guru memberikan penjelasan
tambahan dan penguatan yang
dikemukakan peserta didik tentang
hasil pengamatan
Guru meminta kembali peserta didik
untuk mengamati gambar yang ada
dikolom “amatilah gambar”
Menanya
Guru menanyakan kepada peserta
didik maksud dari gambar tersebut dan
siswa mengomentarinya
Guru memberikan penjelasan
tambahan kembali dan penguatan yang
70
menit
80
Data Procesing
(Pengolahan
Data)
Verifikation
(pembuktian)
Generalization
(Menarik
Kesimpulan)
dikemukakan peserta didik tentang isi
gambar tersebut.
Eksplorasi/eksperimen
Menggali informasi tentang
pernikahan
Mendiskusikan tahapan-tahapan
pernikahan
Mengasosiasi
Mengidentifikasi macam-macam
pernikahan terlarang
Membandingkan rumah tangga
Islami dan kehidupan bebas
Mengelompokkan proses
pernikahan yang sesuai syariat dan
yang tidak sesuai syariat
Mengkomunikasikan
Memaparkan secara bergantian
tahapan-tahapan pernikahan di
depan kelas.
Guru memberi penguatan,
sekaligus mengajak para siswa
untuk menyimpulkan materi.
Penutup Guru mengingatkan untuk
mempelajari materi berikutnya.
10
81
Guru memberi tugas kepada siswa
untuk mengerjakan soal-soal
latihan dan membuat daftar
kegiatan ibadah dirumah untuk
ditanda tangani oleh orang tuanya.
Guru menutup kegiatan
pembelajaran
menit
Pertemuan ke-2
Kegiatan Sintak Model
Pembelajaran Deskripsi kegiatan
Alokasi
waktu
Pendahuluan Pemusatan Perhatian
Guru mengucapkan salam dan berdoa
bersama.
Gurumemeriksakehadiran,kerapihanbe
rpakaian,posisitempatdudukdisesuaika
n dengan kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan motivasi serta
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengingatkan materi pelajaran
sebelumnya dengan cara membuka
pertanyaan secara komunikatif.
Menjelaskan scenario pembelajaran
yang akan dilalui dalam proses
pembelajaran.
Membagi kelompok siswa
1
0
m
e
n
i
t
Kegiatan Inti Data Collection
(Pengumpulan
data)
Mengamati:
peserta didik diminta mengamati
masalah yang disajikan guru lewat
tayangan slide.
Peserta didik secara berkelompok
82
Problem
Statement
(Identifikasi
masalah)
Data Processing
(Pengolahan
data)
Verifikation
(Pembuktian)
Generalization
(Menarik
kesimpulan)
membaca materi yang ada dalam
buku peserta didik tentang mahram
nikah, prinsip kafa’ah, syarat dan
rukun nikah.
Menanya
Peserta didik Memberikan catatan
terhadap point bacaan
Peserta didik dan kelompok lain
memberikan pertanyaan yang
berkaitan dengan bacaan
kelompok lain
Eksplorasi/eksperimen
Peserta didik mendiskusikan
materi sesuai dengan kelompoknya
Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi kelompok di depan
kelas kepada kelompok lain
Mengasosiasi
Bersama guru, peserta didik
mengkolerasikan hasil diskusi
masing-masing kelompok
Peserta didik memperbaiki
kesimpulan yang masih belum
tepat
Mengkomunikasikan
Beserta guru peserta didik
83
mengambil kesimpulan materi
hasil diskusi kelompok
Peserta didik membuat catatan
kesimpulan hasil diskusi kelompok
Guru memberikan penguatan
84
DAFTAR FOTO
A. Foto Madrasah
B. Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas
85
C. Salah Satu Murid Menuliskan Contoh Dalil Munakahat
D. Wawancara Guru Mata Pelajaran Dan Meminta Daftar Nilai
Siswa
86
E. Wawancara Kepala Madrasah Untuk Meminta Informasi
Madrasah, Karyawan dan Siswa
F. Evaluasi Pembelajaran
87
88
CONTOH SOAL MAPEL FIQIH
1. Apa pengertian dari nikah?
2. Sebutkan ayat yang berhubungan pernikahan....
3. Menikah hukumnya wajib bagi orang yang....
4. Kapan hukum pernikahan berubah?
5. Sebutkan hukum nikah....
6. Sebutkan rukun nikah....
7. Sebutkan syarat-syarat suami....
8. Sebutkan syarat-syarat istri....
9. Sebutkan syarat-syarat wali....
10. Sebutkan syarat-syarat 2 orang saksi....
11. Sebutkan syarat-syarat ijab qabul....
12. Sebutkan macam-macam wali....
13. Apa maksud dari pencatatan perkawinan?
14. Apa fungsi dan kegunaan pencatatan perkawinan?
15. Apa yang dimaksud dengan mahar?
Menjawab sesuai dengan pertanyaan
Minimal 2-3 jawaban bagi pertanyaan sebutkan
Harus dikerjakan, tidak boleh ada yg kosong
atau menulis soal
89
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut:
Nama Lengkap : Riza Nurul Faizah
NIM : 111-14-343
Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 13 Januari 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat :Dusun Bumirejo 2 RT.17/RW.05, Desa
Banjarsari, Kec. Windusari Magelang
Riwayat Pendidikan
1. SD Kedungsari 5, Lulus Tahun 2008
2. MTsN Windusari, Lulus Tahun 2011
3. MAN 1 Kota Magelang, Lulus Tahun 2014
4. IAIN Salatiga, Lulus Tahun 2019
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 5 April 2019
Penulis
Riza Nurul Faizah
NIM 11114343