processing & manufacturing herbal...
TRANSCRIPT
Keri Lestari Dandan
Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran
PROCESSING & MANUFACTURING NUTMEG TABLET
Herbal medicines• The advantage :
relatively less expensive
the side effects are usually not immediately arise and reversible,
it can be restored by halting the use of herb.
Routine and the long term use, also need to watch out for possible emergence of unexpected side effects and its influence on the organs
Herbal medicines catagories• Herbal medicine (Jamu)
made from natural materials, used for generations,
properties are known based on experience / empirical.
there is no scientific research to obtain clinical prove of efficacy, herbal medicine widely used in society as based on the experience demonstrates the benefits
Herbal ingredients generally come from all parts of plant, not the result of the extraction / isolation of active ingredients
the possibility of active ingredient is not certain because it has not been studied.
Curcuma xanthorrhiza
Herbal medicines catagoriesStandarized herbal medicine, scientifically tested (preclinic research with animal studies)
scientifically proven for the efficacy, safety criteria in its use,
standardization of raw materials used in finished products that meet the quality requirements set BPOM RI. (17 SHM)
Phytopharmaca safety requirements in its use and drug efficacy claims based on
preclinical in animal studies and clinical trials in humans,
the drug performed phytopharmaca standardization on raw materials used, and meet the quality requirements set BPOM RI. (6 Phytopharmaca)
serbuk biji pala (Myristica fragrans)
-diekstraksi dengan etanol 100 %
Ekstrak etanol biji pala
-DER, rendemen
Uji preklinik:
Aktivitas anti hiperglikemik,
Anti Hiperlipidemik dan
uji aktivitas anti hiperglikemik uji aktivitas terhadap Anti inflamasi(+)
anti hiperlipidemik & anti inflamasi PPAR PPAR
in vivo pada tikus (+) in vitro yang diuji pada
GAL4/ PPAR chimera assay
& reported gene
Aktivitas anti hiperglikemik
hipolipidemik & anti inflamasi
biji pala pada tikus (+)
UJi toksisitas
akut (-)
UJi toksisitas
sub kronis (-)
mekanisme kerja ekstrak (+)
Uji klinik aktivitas anti hiperglikemik, anti hiperlipidemik & anti inflamasi
biji pala pada pasien diabetes (dilakukan di RSHS)
Gambar 1. Alur penelitian
Ekstrak biji pala(Myristica fragrans Hout)
uji preklinik :
• Aktivitas antihiperglikemik dan antidislipidemik in vivo padahewan uji model DMT2
• Senyawa bioaktif : dihidro,di-isoeugenol – stabil
• mekanisme kerja : agonis ganda alami untuk PPAR , sehingga sangat bermanfaat untuk pengelolaan penyakit DMT2 (analog gol glitazar)
• Uji toksisitas selular dengan metode MTT dan uji toksisitas akut dan sub kronik menunjukkan bahwa ekstrak biji pala bebas safrol dan miristisin aman untuk digunakan.
• paten untuk pembuatan dan penggunaan ekstrak biji pala sebagai anti hiperglikemik dengan nomor P00201000179 (2010) dan antidislipidemik no. P00201100949 (2011)
PPAR γ ligand binding activities of nutmeg extracts
0
200
400
600
800
1000
1200
RLU
(% o
f co
ntr
ol)
Cell line : Cos7 cells
- Tro 1 5 10 1 5 10 1 5 10
Tro : Troglitazone (10 μM)
Nut ori (μg/ml) New Nut(μg/ml) Nut w/o M&S
Hasil Penelitian
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
300,00
350,00
400,00
450,00
500,00
550,00
H0 H1 H2 H3
Waktu (hari)
Kad
ar G
luko
sa D
arah
Rata
-rata
(mg
/dl)
Positif (2,7 mg/kg BB)
Positif (10 mg/kg BB)
Negatif
Uji I
Uji II
Uji III
Grafik kadar glukosa darah puasa rata-rata (mg/dl) dari masing-masing perlakuan setelahpemberian ekstrak etanol biji pala
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
RLU
(% o
f co
ntr
ol)
PPAR ɑ ligand binding activities of nutmeg extracts
Cell line : Cos7 cells
- WY 1 5 10 1 5 10 1 5 10
Nut ori (μg/ml) New Nut(μg/ml)
WY : WY14643 (10 μM)
Nut w/o M&S
Toksisitas obat herbal
Melalui pembuktian ilmiah ini dapat mengurangidampak yang tidak diharapkan dari obat herbal
• Uji toksisitas akut 1 kali pemberian zat uji padahewan coba atau beberapa kali pemberiannyadalam waktu 24 jam. Melalui uji ini diketahui nilaiLD50 (10,125 g)
• Uji toksisitas subkronis pemberian zat ujiberulang/ setiap hari selama 90 hari.
• Uji toksisitas kronis mencakup pemberianberulang zat uji kepada hewan coba untuk jangkawaktu sampai satu tahun atau lebih tergantungpada tujuan penggunaan zat uji dan spesieshewan yang digunakan
Uji Toksisitas akut &sub kronik
Grafik log probit untuk menentukan LD50
Semakin meningkat dosis yang
diberikan maka persentase
kematian juga meningkat
Dilakukan penggambaran pada
kertas Log probit >Didapatkan LD
50 pada dosis 10,125 g/kgBB Tikus
Dosis efektif 300 mg /70 kg BB
Kriteria toksisitas praktis tidak
toksik\
Uji toksisitas sub kronik
menunjukkan pemakaian ekstrak
berulang selama waktu 3,5 bulan
pada dosis terapi aman terhadap
hewan coba
Cell Viability
120
100
80
60
40
20
0
Ce
ll v
iab
ilit
y (
% o
f co
ntr
ol)
(μg/ml)
1
5
10
Nut Ori
20
Cell line : HS 68 (Human dermal fibroblasts)
UVB (35mJ/cm2) + + + +
Samples
-Nut New Nut w/o M&S- -
EVALUASI MASA CETAK TABLET
1. LOSS ON DRYING (LOD)
LOD = 2,23%
2. LAJU ALIR 3. TAP DENSITY
-SUDUT ISTIRAHAT = 14,03 (baik)-LAJU ALIR = 10 – 11,1 g/s (sangat baik)
Kompresibilitas = 15,22%
EVALUASI TABLET
1. KESERAGAMAN BOBOT
2. KESERAGAMAN UKURAN 3. UJI KEKERASAN TAB
-4. UJI FRIABILITAS
5. WAKTU HANCUR
Obat Herbal Fitofamaka• Uji klinik
• Uji keamanan dan manfaat kliniknya, sesuai standardikenal dengan Good Clinical Practice (GCP), mengikutikaidah baku dengan berbagai SOP dan ketentuan etikapenelitian kesehatan
• dua pendekatan berbeda dalam pengembangan OH , yaitu pendekatan Uji klinik dan pendekatan masyarakat
Data Keamanan Produk•Aspek terpenting
•penting harus tersedia adalah data keamananpraklinik ( akut & subkronik) tergantung dari jenisdan regimen penggunaan OH .
•Tanpa data keamanan yang absah, Studi klinik-OH tidak etis dilaksanakan
Manfaat• Aspek inilah yang merupakan social value (nilai lebih yang
diharapkan masyarakat) > OH menjadi go international.
• OH yang telah melalui tahapan studi klinik, harus dapatmanfaatkan segera baik sebagai produk komersial atauuntuk digunakan disektor publik.
DAFTAR PUSTAKA• Departemen Farmakologi dan Terapetik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Universitas Indonesia. 485-486.
• Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 2001. Pedoman Cara Uji Klinik yang Baik diIndonesia. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan. 9.
• Han, K.L., J.S Choi, J.Y. Lee, J. Song, M.K. Joe, M.Y. Jung, and J.K. Hwang. 2007. TherapeuticPotential of Peroxisome Proliferators-Activated Receptor α/γ Dual Agonist With Alleviation ofEndoplasmic Reticulum Stress for the Treatment of Diabetes. South Korea: School of OrientalMedicine.
• Laurence, D.,R., and Bacharach, A., L., 1964. Evaluation of Drug Activities. London: AcademicPress.
• Lestari, K. 2010. Pengembangan Biji Pala (Myristica fragrans Houtt.) sebagai Antihiperglikemikdan Antidislipidemik dengan Mekanisme Agonis Ganda terhadap Peroxisome Proliferators-Activated Receptor γ/α. Studi yang Berkaitan dengan Upaya Penanganan Penyakit DiabetesMellitus Tipe 2. Bandung: Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. [Disertasi].
• Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DiabetesMellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB.Perkeni.
• Price , S.A. and Willson, L.M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.Penerjemah: Brahm U.P. Edisi VI. Jakarta: EGC. 1259-1271.
• Sastroasmoro, S. dan Ismael, S. 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:Binarupa Aksara. 20-22.
• Somani, R.S. and Singhai, A.K. 2008. Hypoglycaemic and Antidiabetic Activities of Seeds ofMyristica fragrans in Normoglycaemic and Alloxan-induced Diabetic Rats. Asian J. Exp. Sci., Vol.22, No. 1, 2008; 95-102.