presentasi inflasi

45
TUGAS EKO NOMI INFLASI

Upload: mia-yukavers

Post on 12-Jun-2015

11.163 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi inflasi

TUGAS EKONOMI

INFLASI

Page 2: Presentasi inflasi

KELOMPOK 3 Alyssa Salsabila Dani Yusuf Rahardjo Dwi Rahmatanti Mia Rahmawati Nurbaety Tsani Seruni Sekar Puri Yasmine Sophie

Page 3: Presentasi inflasi

PENGERTIAN INFLASI

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.

Pengertian inflasi sering didefinisikan dengan kalimat yang berbeda-beda. Meskipun pernyataan dalam definisi itu berbeda tetapi semuanya mempunyai maksud yang sama, yaitu membicarakan mengenai barang-barang kebutuhan masyarakat yang harganya naik secara terus-menerus. Jadi, yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu peristiwa dalam perekonomian di mana ada kecenderungan harga-harga dari semua barang naik secara terus-menerus atau berulang-ulang.

Page 4: Presentasi inflasi

Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli

Nanga (2001: 237) menyatakan bahwa inflasi adalah suatu gejala di mana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Kenaikan tingkat harga umum yang terjadi sekali waktu saja tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.

Rahardja (1997: 32) menyatakan bahwa inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jika kenaikan meluas kepada sebagian besar harga barang-barang maka hal ini disebut inflasi.

Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa inflasi adalah kenaikan terus-menerus dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan ini naik dan bulan depan turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti sebagai inflasi.

Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.

BPS ( Badan Pusat Statistik ) (2000: 10) mendefinisikan inflasi sebagai salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah atau daerah yang menunjukkan perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks harga konsumen.

Page 5: Presentasi inflasi

Dapat disebut inflasi jika ada tiga faktor berikut :

1. Kenaikan harga

• Harga barang dapat dikatakan naik jika harganya menjadi lebih tinggi dari harga sebelumnya. Contohnya harga BBM yaitu Rp 3.500/liter pada minggu lalu, sedangkan pada minggu ini harga BBM menjadi Rp4.500/liter lebih mahal dari minggu kemarin.

2. Bersifat umum

• Kenaikan harga suatu barang tidak dapat dikatakan inflasi jika naiknya barang tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum . Contohnya : jika harga BBM naik maka ongkos angkutan umum,bahan-bahan pokok menjadi naik ini baru bisa disebut inflasi.

3. Berlangsung secara terus-menerus

• Naiknya harga suatu barang tidak dapat dikatakan inflasi jika naiknya barang tersebut terjadinya hanya sesaat, inflasi itu dilakukan dalam rentang minimal bulanan.

Page 6: Presentasi inflasi

Istilah dalam Menganalisis/Menanggapi Terhadap Tingkat Inflasi

a) Inflasi Menyusut

Yaitu tingkat inflasi yang cenderung turun dari satu periode ke periode berikutnya. Hal ini ditandai dengan turunnya Indeks Harga Konsumen dari satu periode ke periode berikutnya.

b) Inflasi Terus Meningkat

Yaitu inflasi yang cenderung meningkat dari satu periode ke periode berikutnya yang dapat dilihat dari kenaikan IHK tiap periode.

c) Inflasi Tidak Berubah

Yaitu tingkat inflasi yang cenderung konstan, misalnya pada bulan November 2004 tercatat IHK sebesar 106,4 % dan pada bulan Desember 2004 tercatat angka yang sama 106,4%. Maka hal ini dapat dikatakan inflasi tidak berubah.

Page 7: Presentasi inflasi

PENGGOLONGAN INFLASI

1. Menurut Tingkat Keparahan / Laju Inflasi

2. Menurut Penyebab Awal Inflasi

3. Menurut Asal Inflasi

4. Menurut Besarnya Cakupan Pengaruh terhadap Harga

Page 8: Presentasi inflasi

Menurut Tingkat Keparahan atau Laju Inflasi

1) Inflasi ringan (creeping inflation)

adalah inflasi yang lajunya kurang dari 10 % setahun, sehingga inflasi ini tidak begitu dirasakan. Inflasi ini sering disebut juga inflasi yang merayap, dan tidak begitu mengganggu perekonomian secara nasional. Seperti pada tahun 2004 lalu di Indonesia laju inflasi di bawah 10 %, sehingga perekonomian Indonesia pada posisi yang stabil.

2) Inflasi sedang

adalah inflasi yang lajunya antara 10%-30% setahun. Pada tingkatan ini mulai dapat dirasakan naiknya harga-harga meski tidak begitu signifikan, dan jika tidak segera diatasi akan menjadi inflasi berat.

Page 9: Presentasi inflasi

3) Inflasi beratInflasi yang lajunya berada pada batas antara 30%-100% setahun. Pada tingkat ini harga-harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan. Indonesia pernah mengalami inflasi berat pada tahun 1998. Pada waktu itu inflasi per Desember mencapai 77,63 %. 4) HiperinflasiJenis inflasi ini sangat dirasakan karena dapat terjadi secara besar-besaran dan jika diukur berada di atas 100% setahun. Di Indonesia pada tahun 1966 pernah mengalami inflasi sebesar 600%, hal ini disebab-kan pencetakan uang baru secara besar-besaran untuk menutup defisit anggaran pada waktu itu.

Page 10: Presentasi inflasi

Menurut Penyebab Awal Inflasi1) Inflasi tarikan permintaan ( Demand Pull inflation)

Adalah inflasi yang disebabkan adanya kenaikan permintaan. Kenaikan permintaan ini sering dinamakan kelebihan permintaan. Kenaikan permintaan masyarakat akan barang-barang dan jasa ini bisa disebabkan oleh:

a) Bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang baru

b) Bertambahnya investasi swasta karena adanya kredit murah

c) Bertambahnya permintaan barang-barang ekspor.

Page 11: Presentasi inflasi

Kurva Demand Pull Inflation

P

Q

P1

P2

Q1 Q2

D2

D2

D1

D1

E1

E2

S

S

Page 12: Presentasi inflasi

Menurut Penyebab Awal Inflasi

2) Inflasi Dorongan Biaya ( Cost Push Inflation )

Adanya kenaikan harga-harga / inflasi yang disebabkan oleh peningkatan biaya produksi yang kemudian menyebabkan penurunan jumlah produksi.

Page 13: Presentasi inflasi

Kurva Cost Push Inflation

P

Q

P1

P2

Q1Q2

S2

S2

D

D

E1

E2

S1

S1

Page 14: Presentasi inflasi

Menurut Asal Inflasi1) Inflasi yang berasal dari dalam negeri disebut domestic inflation, yaitu inflasi yang disebabkan adanya peristiwa ekonomi dalam negeri, misalnya terjadi defisit anggaran belanja negara yang secara terus-menerus, kemudian pemerintah memerintahkan Bank Indonesia untuk mencetak uang baru dalam jumlah besar. Atau misalnya karena panen yang gagal secara menyeluruh.

2) Inflasi yang tertular dari luar negeri, yang dikenal dengan imported inflation, yaitu inflasi terjadi karena adanya penularan melalui harga barang impor. Inflasi ini umumnya terjadi di negara berkembang yang mana sebagian besar bahan baku dan peralatan dalam unit produksinya berasal dari luar negeri. Misalnya di Jepang terjadi inflasi, sedangkan bahan-bahan untuk keperluan industri perakitan mobil, elektronik, foto, tekstil, farmasi dan lain-lain Indonesia mengimpor dari Jepang.

Page 15: Presentasi inflasi

Menurut Besarnya Cakupan Pengaruh Terhadap Harga

1) Inflasi tertutup ( Closed Inflation), yaitu jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu.

2) Inflasi terbuka ( Open Inflation ), apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum.

Page 16: Presentasi inflasi

PENYEBAB INFLASI

Page 17: Presentasi inflasi

PENYEBAB INFLASIa. Kenaikan permintaan melebihi penawaran atau di atas kemampuan berproduksi dimana inflasi terjadi disebabkan oleh naiknya permintaan total terhadap barang dan jasa.b. Kenaikan biaya produksi, dimana inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi, sehingga harga barang dan jasa yang ditawarkan mengalami kenaikan.c. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, artinya terdapat penambahan jumlah uang yang beredar, sehingga para produsen menaikkan harga barang.d. Berkurangnya jumlah barang di pasaran artinya jumlah barang yang ada di pasar atau jumlah penawaran barang mengalami penurunan, sehingga jumlahnya sedikit sedangkan permintaan akan barang tersebut banyak sehingga harga barang naik.e. Inflasi dari luar negeri, artinya inflasi karena mengimpor barang dari luar negeri, sedangkan di luar negeri terjadi inflasi, sehingga barang-barang impor mengalami kenaikan harga.f. Inflasi dari dalam negeri, artinya meningkatnya pengeluaran pemerintah atau terjadi defisit anggaran.

Page 18: Presentasi inflasi

Powerpoint TemplatesPage 18

TEORI INFLASI

TEORI KUANTITAS TEORI KEYNES TEORI STRUKTURALIS

Page 19: Presentasi inflasi

Powerpoint TemplatesPage 19

TEORI KUANTITASTeori kuantitas ini pada prinsipnya mengatakan bahwa timbulnya inflasi itu hanya disebabkan oleh bertambahnya jumlah uang yang beredar dan bukan disebabkan oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan teori ini ada 2 faktor yang menyebabkan inflasi:

1) Jumlah uang yang beredar

Semakin besar jumlah uang yang beredar dalam masyarakat maka inflasi juga akan meningkat. Oleh karena itu sebaiknya pemerintah harus memperhitungkan atau memperkirakan akan timbulnya inflasi yang bakal terjadi bila ingin mengadakan penambahan pencetakan uang baru, karena pencetakan uang baru yang terlalu besar akan mengakibatkan goncangnya perekonomian.

Page 20: Presentasi inflasi

Powerpoint TemplatesPage 20

TEORI KUANTITAS2) Ekspektasi. Berdasarkan teori ini, walaupun jumlah uang bertambah tetapi masyarakat belum menduga adanya kenaikan, maka pertambahan uang beredar hanya akan menambah simpanan atau uang kas karena belum dibelanjakan. Dengan demikian harga barang-barang tidak naik. Jika masyarakat menduga bahwa besok bahwa dalam waktu dekat harga barang akan naik, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya karena khawatir akan penurunan nilai uang, sehingga akan memicu inflasi.

Page 21: Presentasi inflasi

Powerpoint TemplatesPage 21

TEORI KUANTITASTeori ini menghasilkan 3 kemungkinan, yaitu :

a) Masyarakat tidak mengharapkan harga-harga naik pada masa mendatang sehingga sebagian uang yang diterimanya disimpan, akibatnya harga-harga tidak naik dan ini merupakan awal munculnya inflasi.

b) Masyarakat mulai sadar bahwa ada inflasi sehingga penambahan jumlah uang tidak disimpan melainkan digunakan untuk membeli barang. Hal ini menjadikan kenaikan permintaan sehingga harga-harga akan meningkat.

c) Dalam tahap hyperinflation, orang sudah mulai kehilangan kepercayaan terhadap nilai mata uang. Peredaran uang makin cepat.

Page 22: Presentasi inflasi

Powerpoint TemplatesPage 22

TEORI KUANTITASCara mengatasi inflasi menurut teori kuantitas ini juga hanya ada satu jalan saja yang merupakan kunci untuk menghilangkan inflasi yaitu dengan mengurangi jumlah uang yang beredar. Maksudnya bahwa terjadinya inflasi entah faktor apapun yang menyebabkannya, asal jumlah uang yang beredar dikurangi maka dengan sendirinya inflasi akan hilang dan harga akan kembali pada tingkat yang wajar.

Page 23: Presentasi inflasi

Powerpoint TemplatesPage 23

TEORI KEYNESMenurut teori ini inflasi terjadi karena masyarakat memiliki permintaan melebihi jumlah uang yang tersedia. Dalam teorinya, Keynes menyatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup melebihi batas kemampuan ekonomisnya. Proses perebutan rezeki antargolongan masyarakat masih menimbulkan permintaan agregat (keseluruhan) yang lebih besar daripada jumlah barang yang tersedia, mengakibatkan harga secara umum naik. Jika hal ini terus terjadi maka selama itu pula proses inflasi akan berlangsung.

Yang dimaksud dengan golongan masyarakat di sini adalah :

1) Pemerintah, yang melakukan pencetakan uang baru untuk menutup defisit anggaran belanja dan belanja negara.

2) Pengusaha swasta, yang menambah investasi baru dengan kredit yang mereka peroleh dari bank.

3) Pekerja/serikat buruh, yang menuntut kenaikan upah melebihi pertambahan produktivitas.

Page 24: Presentasi inflasi

Powerpoint TemplatesPage 24

TEORI STRUKTURALISTeori Strukturalis disebut juga dengan teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab inflasi yang berasal dari struktur ekonomi, khususnya supply bahan makanan dan barang ekspor. Pertambahan produksi barang tidak sebanding dengan pertumbuhan kebutuhannya, akibatnya terjadi kenaikan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa.

Selanjutnya adalah kenaikan harga barang yang merata sehingga terjadi inflasi. Inflasi semacam ini tidak bisa diatasi hanya dengan mengurangi jumlah uang yang beredar, tetapi harus diatasi dengan peningkatan produktivitas dan pembangunan sektor bahan makanan dan barang-barang ekspor.

Page 25: Presentasi inflasi

Powerpoint TemplatesPage 25

TEORI STRUKTURALISTeori ini berlandaskan kepada struktur perekonomian dari suatu negara (umumnya negara berkembang). Menurut teori ini, inflasi disebabkan oleh:

Ketidak-elastisan penerimaan ekspor. Hasil ekspor meningkat namun lambat dibandingkan dengan pertumbuhan sektor lainnya. Peningkatan hasil ekspor yang lambat antara lain disebabkan karena harga barang yang diekspor kurang menguntungkan dibandingkan dengan kebutuhan barang-barang impor yang harus dibayar. Dengan kata lain daya tukar barang-barang negera tersebut semakin memburuk.

Ketidak-elastisan Supply produksi bahan makanan. Terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan produksi bahan makanan dengan jumlah penduduk, sehingga mengakibatkan kelonjakan kenaikan harga bahan makanan. Hal ini dapat menimbulkan tuntutan kenaikan upah dari kalangan buruh / pegawai tetap akibat kenaikan biaya hidup. Kenaikan upah selanjutnya akan meningkatkan biaya produksi dan mendorong terjadinya inflasi.

Page 26: Presentasi inflasi

DAMPAK INFLASIa. Terhadap pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap

b. Terhadap Para Penabung

c. Terhadap Debitur dan Kreditur

d. Terhadap Produsen

e. Terhadap Perekonomian Nasional

f. Terhadap Distribusi Pendapatan

g. Terhadap Efisiensi

h. Terhadap Output (hasil produksi)

i. Terhadap Pengangguran

Page 27: Presentasi inflasi

Terhadap Pemilik Pendapatan Tetap dan Tidak Tetap

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

Page 28: Presentasi inflasi

Terhadap Para Penabung

Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.

Page 29: Presentasi inflasi

Terhadap Debitur dan Kreditur

Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.

Page 30: Presentasi inflasi

Terhadap Produsen

Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).

Page 31: Presentasi inflasi

Terhadap Perekonomian Nasional

1. Investasi berkurang.2. Mendorong tingkat bunga.3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif.4. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan.5. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang.6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang.7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran.8. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Page 32: Presentasi inflasi

Terhadap Distribusi Pendapatan

1. Inflasi akan merugikan bagi mereka yang berpendapatan tetap, seperti; pegawai negeri. Contoh, Amir seorang pegawai negeri memperoleh gaji Rp. 60.000.000 setahun dan laju inflasi 10%. Bila penghasilan Amir tidak mengalami perubahan, maka ia akan mengalami penurunan pendapatan riil sebesar 10% x Rp. 60.000.000 = Rp. 6.000.000.

2. Kerugian akan dialami bagi mereka yang menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai.

3. Kerugian akan dialami para kreditur, bila bunga pinjaman yang diberikan lebih rendah dari inflasi.

Page 33: Presentasi inflasi

Terhadap Efisiensi

1. Proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak efesien pada saat terjadi inflasi

2. Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat terhadap beberapa jenis barang

Page 34: Presentasi inflasi

Terhadap Output

1. Inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan inflasi kenaikan harga barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang menguntungkan produsen

2. Bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan nilai riil uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya pertukaran dilakukan antara barang dengan barang.

Page 35: Presentasi inflasi

Terhadap Pengangguran

Suatu negara yang berusaha menghentikan laju inflasi yang tinggi, berarti pada saat yang sama akan menciptakan pengangguran.

Page 36: Presentasi inflasi

MENGHITUNG LAJU INFLASIUntuk menghitung laju inflasi salah satu yang digunakan adalah rumus berikut :

I = x 100 %𝑰𝑯𝑲𝒏− 𝑰𝑯𝑲𝒏−𝟏

𝑰𝑯𝑲𝒏−𝟏

Keterangan :

I = laju inflasi

𝑰𝑯𝑲𝒏= indeks harga konsumen thn/bln yg dihitung

𝑰𝑯𝑲𝒏−𝟏= indeks harga konsumen thn/bln dasar/sebelumnya

Page 37: Presentasi inflasi

CONTOH PERHITUNGAN LAJU INFLASI

Perhatikan data berikut ini !

Bulan Indeks Harga Konsumen

Desember 2010 252,68

Januari 2011 256,80

Februari 2011 258,44

Hitunglah laju inflasi bulan Februari !

Page 38: Presentasi inflasi

JAWAB :

258,44 – 256,80 256,8

0

I =

x 100%

I =

0,64 %

Page 39: Presentasi inflasi

KEBIJAKAN

UNTUK MENGA

TASI INFLASI

Page 40: Presentasi inflasi

Cara Mengatasi Inflasi

KEBIJAKANFISKAL

KEBIJAKAN PEMERINTAH

KEBIJAKANMONETER

KEBIJAKANLAIN / RILL

INFLASI

Page 41: Presentasi inflasi

KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Kebijakan moneter, menggunakan cara-cara sebagai berikut.1. Politik Diskonto (discount policy) adalah kebijakan

pemerintah yang menetapkan naik dan turunnya suku bunga bank.

2. Politik Pasar Terbuka ( open market policy ) adalah kebijakan pemerintah yang menjual atau membeli surat berharga bank sentral.

3. Politik Persediaan Kas (cash ratio policy ) adalah kebijakan pemerintah yang menetapkan cadangan kas tiap bank pada bank sentral.

4. Politik Kredit Selektif (tight money policy) adalah kebijakan pemerintah yang menetapkan persyaratan – persyaratan khusus dalam kredit.

Page 42: Presentasi inflasi

KEBIJAKAN FISKAL

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubungan dengan finansial pemerintah atau kebijakan yang berhubungan dengan pengaturan penerimaan dan pengeluaran Negara. Jadi yang diatur dalam kebijakan fiskal adalah:1. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga

pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.

2. Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.

Page 43: Presentasi inflasi

KEBIJAKAN NON-MONETER/ RIIL

Kebijakan non moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah maupun jumlah uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif untuk mengatasi inflasi. Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut:a) Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.b) Menekan tingkat upah.c) Melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga

maksimal.d) Melakukan distribusi secara langsung.e) Melakukan sanering (pemotongan nilai mata uang).f) Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan output.g) Kebijakan penentuan harga dan indexing

Page 44: Presentasi inflasi

Beberapa Istilah yang Berkaitan dengan Inflasi

Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat.

Devaluasi yaitu kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.

Revaluasi yaitu kebijakan pemerintah menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing

Page 45: Presentasi inflasi

SEKIAN DAN TERIMA KASIH